Kamis, 26 Juli 2018

WASPADAI GURU-GURU PALSU
(2 Pet 2:10b-16)

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini merupakan peringatan dari Rasul Petrus kepada seluruh jemaat agar waspada terhadap nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu. Mereka membawakan nama Tuhan dan Nama Yesus Kristus namun hidupnya tidak seturut sengan kehendak Yesus. Tujuan pengajaran mereka bukan untuk kebenaran Allah namun telah menghujat kebenaran. Pengajaran mereka bukan lagi membimbing orang berpengharapan kepada kehidupan yang kekal, namun atas nama kenikmatan dunia, hidup ini harus dinikmati untuk berfoya-foya.

Benar juga pandangan para tokoh pluralisme bahwa tantangan yang paling berbahaya dalam hubungan agama bukanlah dari agama lain, tetapi muncul dari dalam agama itu sendiri yang merusak dan mendistorsi makna ajaran agama bagi umat manusia, seperi gerakan-gerakan fundamentalisme dan radikalisme dll.
Hal ini jugalah yang menjadi pergumulan jemaat mula-mula dalam kotbah ini. Para rasul telah berlelah dan bekerja keras untuk pemberitaan Injil, untuk pendirian dan pemeliharaan jemaat namun ada saja nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu yang menyesatkan dan memberitakan 'injil lain' dari Injil Kristus. Mereka adalah guru-guru palsu yang menyesatkan. Pengajaran mereka bukanlah bertujuan pada kebenaran, tetapi kepada pemuasan diri sendiri, mengatasnamakan pelayanan untuk mencapai kepentingan diri sendiri.

Disinilah Petrus hadir memberikan nasehat agar gereja menyadari tantangan ini dan menyampaikan:

1. Waspadai Guru-guru Palsu di Sekitar Kita
Selain nabi-nabi Palsu, ada juga rupa-rupa pengajaran dari guru-guru palsu. Jika kita mencatat keseluruhan 2 Petrus 2, beberapa kali Petrus memberitakan akan ciri-ciri merwka yakni:
a) Mencari untung dari cerita-cerita isapan jempol (ay 3), tafsiran-tafsiran yang dibuat-buat akan cerita-cerita Alkitab. Mereka adalah guru-guri yang terlatih dan pandai bicara untuk mepelesetkan ajaran Alkitab. Mereka orang yang "terlatih dalam keserakahan" (ay 14)
b) Menghujat kemuliaan malaikat dan menganggap lebih tinggi dari malaikat (ay 10b). Sudah agak aneh jika ada guru-guru injil yang menganggap diri lebih tinggi dari malaikat.
c) Hidup berfoya-foya sebagai kenikmatan (ay 13): mungkin ini hidup hedonis. Kebahagiaan tertinggi adalah kenikmatan hidup. Ini sangat berbeda dengan pengajaran rasul-rasul kebahagiaan tertinggi adalah kehidupan kekal.
d) Perzinahan dan penuh hawa nafsu. Ini sangat bertentangan justru dosa paling keji dimata Tuhan adalah perzinahan. Tiada lagi kesopanan dan semua hidup seperti binatang liar yang menjijikan.
e) Praktek Bileam: menyangkal kebenaran dan menyampaikan nubuatan karena suap.
Itulah praktek hidup dan isi pengajaran guru palsu yang menyesatkan. Kehadiran mereka mempesona dan mumgkin memikat hati jemaat. Padahal tujuan mereka sungguh sangat jauh dari kehendak Allah.

2. Jauhi Praktek Bileam:
Bacalah kisah Bileam dalam Bilangan 22-23. Bileam maju hendak mengutuki umat Israel, sesungguhnya dia tahu dan sadar bahwa seharusnya berkatlah yang harus disampaikan kepada umat Israel,  namun karena dibayar dengan suap oleh raja Balak raja orang Moab itu dan para tua-tua Midian akhirnya Bileam pergi hendak mengutuki Israel. Apa yang terjadi, keledai yang tunggangi Bileam menjerit dan tak berjalan karena dihambat oleh malaikat. Tetapi Bileam memukul dengan keras hingga keledai bicara karena Tuhan membuka mulut keledai dan berkata: Apakah yang aku lakukan kepadaku sehingga engkau memukul aku tiga kali? Atas kejadian itu Bileam akhirnya melihat malaikat Allah yang menghambatnya untuk menyampaikan kutuk pada Israel. (Bacalah kisah Bilem yang menarik ini dalam Bil 22-23)

Praktek Bileam contoh catatan hitam dalam pelayanan di ladang Tuhan. Atas nama Tuhan bekerja namun dibalik semua itu adalah dasar Suap.
Dalam perjanjian Baru juga ada juga praktek Simoni. Ada bernama Simon hendak membeli atau menyuap rasul-rasul agar memperoleh Karunia Roh Kudus untuk dipergunakan pada praktek sihir dan magic (Kis 8:18). Dari praktek sihir yg dapat mengusir roh-roh jahat dia akan memiliki banyak uang.
Semua ini adalah peringatan agar gereja celik dan waspada akan Paktek guru-guru palsu yang mengajar atas nama Tuhan, Atas Nama Yesus Kristus dan atas nama Roh Ludis namun visi dan missinya sangat bertentangan dengan visi Injil Yesus Kristus yang mempersiapkan kita kepada kehidupan yang kekal.

3. Sikap Petrus dan Sikap Gereja.
Ada kemarahan besar dari Petrus terhadap guru-guru palsu ini. Lihatlah kalimat-kalimat yang diungkapkan dan istilah-istilah yang dipakai:
a). Petrus menganggap mereka sebagai hewan yang tak berakal yang akan segera ditangkap dan dipotong (ay 12)
b). Dianggap sebagai kotoran dan noda (ay 13)
c). Segera terkutuk dan segera binasa dalam penghukuman Allah (ay 12 dan 14)
Dari semua sikap Petrus ini adalah perlawanan pada pengajaran sesat. Namun penghukuman itu tetap diserahkan kepada Tuhan. Percaya percaya Tuhan akan menghukum mereka dan akan segera binasa.

Catatan sejarah gereja juga telah terbukti, munculnya bidaah-bidaah yang menyesatkan tidak akan bertahan, berlalu seiring waktu. Justru ajarannya itu yang membawa mereka tersesat di tengah jalan. Mungkin sudah tak terbilang lagi jumlah bidaah yang melakukan bunuh diri massal atas keyakinan kedatangan hari Tuhan pada tanggal tertentu. Namun selalu terulang. Bagaimana hal semacam itu bisa muncul karena terpesona dengan keterlatihan guru palsu mempengaruhi jemaat.

Gereja mula-mula mengantisipasi pengajaran sesat dengan merumuskan tiga hal:
1. Merumuskan konfessi: pengakuan iman bersama yang diterima semua golongan.
2. Melakukan Kanonisasi, menyusun dan pengakuan kitab-kitab yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Seturut dengan itu disepakati bahwa sumber kebenaran hanya pada Alkitab.
3. Pengorganisasian  jemaat dengan mengangkat uskup. Sehingga jemaat terorganisir dengan baik tidak mudah dibawah pengaruh pengajar-pengajar sesat. Disini pentingnya warga jemaat hidup dalam suatu persekutuan gereja yang jelas.
Sahabat yang baik hati. Kotbah minggu ini merupakan  peringatan yang sangat keras bagi jemaat dan gereja di masa kini. Mari waspadai pengajaran di lingkungan gereja kita dan mari kita pagari warga jemaat kita agar telindung dari pengajaran guru-guru palsu. 

Biarlah iman kita bertumbuh dalam pertumbuhan rohani  yang baik sampai kedatangan Tuhan  Yesus Kristus.
Sahabat yang baik hati, biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara. Amin


Depok, 21 Jan 2018
#nekson m simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...