Rabu, 25 Juli 2018

MENGENANG AIR MATAMU - REMEMBER YOUR TEAR

MENGENANG AIR MATAMU  (REMEMBER YOUR TEARS)

Selamat Pagi! Sahabat yang  baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 26/07/2018

2 Timotius 1:4 (TB)  Dan apabila aku terkenang akan air matamu yang kaucurahkan, aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku.

2 Timothy 1:4 (RSV)  As I remember your tears, I long night and day to see you, that I may be filled with joy.

Masa sebelum adanya HP atau smartphone zaman now, kisah perpisahan akan banyak dilihat pada moment khusus: stasiun bis, dermaga laut dan pelabuhan udara. Orang akan terisak dan menangis karena memberangkatkan orang yang mereka kasihi berangkat ke tujuan masing-masing. Hal itu dapat dimaklumi karena jarak dan alat komunikasi yang terbatas jaman itu sehingga perpisahan sering sekali menjadi moment kenangan yang tak terlupakan. Banyak lagu, puisi dan cerpen bahkan novel yang mengisahkan seperti itu sebelum zaman now. Orang yang kita berangkatkan dengan air mata dalam moment perpisahan pasti ada kerinduan untuk berjumpa. Sekarang orang kemanapun seolah tak berpisah karena update status bisa terus dilakukan, komunikasi lewat 4G sangat canggih. Rasa kangen bisa terobati lewat video call kapan pun dan di manapun tanpa ada batas dan jarak.

Dalam persekutuan jemaat, hal perpisahan juga sangat mengharukan juga sering terjadi. Seperti perpisahan Paulus ketika meninggalkan Timoteus menjadi pelayan jemaat di Efesus (Baca 1 Tim 1:3). Mungkin Timoteus belum siap karena dia masih muda, karena selama ini terus didampingi Paulus, ditambah lagi tantangan di Efesus agak berat karena berhadapan dengan pengajar-pengajar sesat dan filsafat kosong di kota itu.  Timotius menangis ketika dia ditetapkan untuk tinggal di Efesus. Menangis bukan karena sedih ditinggal, namun perpisahan yang mengharukan. Paulus melihat air mata kesedihan dari Timoteus; ada keharuan dan kenangan yang tak terlupakan. Air mata Timoteus membuat Paulus tak melupakannya dan berencana akan segera mengunjungi Timoteus. Sebagaimana kita tahu Timoteus adalah anak rohani Paulus, yang dibimbing dan dididik menjadi tenaga pelayan pemberita Injil. Sekalipun ia masih relatif muda, Paulus telah mempercayakan tugas pelayanan di Efesus.

Dalam pelayanan gereja perpisahan dengan hamba Tuhan juga sering mengharukan, kadang harus berurai air mata baik oleh pendeta yang bersedih meninggalkan jemaat yang selama ini dilayani; banyak kenangan, banyak moment dan banyak pengalaman yang tak mungkin terlupakan. Kadang mungkin seperti pengalaman lagu: "Terlalu Indah dilupakan, terlalu sedih dikenang". Kisah-kisah penyertaan Tuhan dalam hidupnya selama melayani namun harus meninggalkannya. Dan sebaliknya ada juga jemaat yang bersedih ketika pelayan pindah dari gereja. Itu suatu kebahagiaan yang tak dapat terlupakan. Pengalaman perpisahan dalam jemaat membuat nyanyian pujian dalam: Tuhan Allah Beserta Engkau (KJ 346) dan "Kini Tiba Saatnya Berpisah"., dll

Sahabat yang baik hati! Itulah indahnya persekutuan, akan ada kerinduan dan rasa ingin bertemu kembali. Karena rasa rindu pada anak rohaninya Timoteus, Paulus berkeinginan kuat untuk mengunjunginya. Pertemuan seperti itu akan menguatkan dan memberikan motivasi yang sangat membangun. Demikian halnya dalam kehidupan berjemaat, seorang pendeta pasti ada rasa rindu ingin bertemu kembali dengan jemaat yang dikasihi Tuhan dan sebaliknya. Ini adalah satu tanda ada persekutuan yang indah. Adalah sebaliknya jika seorang pendeta selalu menghindar untuk bertemu dengan jemaat yang pernah dilayani atau sebaliknya, itu suatu tanda ada persekutuan yang kurang beres disana. Persekutuan jemaat yang indah akan selalu disertai rasa ingin jumpa, hidup dalam persekutuan dan kebersamaan. Mari tanamkan rasa rindu pada persekutuan kita dimana pun kita berada. Ketika ada rasa rindu disana ada tumbuh kasih sayang.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...