Minggu, 31 Juli 2022

TUHAN MELEPASKAN AKU DSRI SETIAP USAHA JAHAT

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0mttNSxfo6Nv8VnV3qJ89LtydkFB5Hvy1tKncdaeMSxCDHA6Xm2eunNGLuFoYES6jl&id=100063523332048&sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 01 Agustus 2022 


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan. 


*TUHAN MELEPASKAN AKU DARI SETIAP USAHA JAHAT*


2 Timoteus 4:18

Dan Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di sorga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.


2 Timothy 4:18 (KJV)

And the Lord shall deliver me from every evil work, and will preserve me unto his heavenly kingdom: to whom be glory for ever and ever. Amen. 


Sahabat yang baik hati, semua kita percaya bahwa Tuhan menolong dan menyelematkan kita dari setiap usaha jahat. Apapun usaha kita atau bantuan orang lain yangbkita duga dan tidak kita duga semuanitunkita percayai tindakan dan perbuatan Tuhan menolong kita.   Tetapi dalam masa-masa krisis dan bergumul berat kita kadang merasa berjuang sendiri sendiri tanpa dukungan orang-orang terdekat selama ini? Ada saat-saat dalam hidup ini ketika perjalanan orang Kristen menjadi sangat kesepian. Saat kita ditinggalkan oleh orang yang kita cintai. Ketika semua orang telah memunggungi kita dan kita ditinggalkan sendirian untuk berjuang sendiri. Nas kita pagi ini adalah bagian pesan terakhir dari Paulus kepada Timoteus menekankan bahwa Tuhan bekerja dan menolong kita lewat sahabat dan kolega kita. Seperti perti pengalaman Paulus, beberapa sahabat terdekat Paulus Seperti Timotius sendiri, Kreskes, Titus, dan lainnya, tidak sedang bersama dengannya. Juga Tikhikus, karena Paulus sendiri yang telah mengutusnya pergi. Selain itu, juga Demas yang telah membelot serta meninggalkan Paulus, bersama dengan orang-orang lain yang telah “meninggalkan aku” pada saat pembelaannya yang pertama di pengadilan (ayat 16). Semua ini semakin lengkap dengan kehadiran Aleksander (tukang tembaga, pengajar sesat), yang banyak berbuat jahat. Karena itu Paulus berani meminta tolong.


Permintaan tolong ini merupakan pengakuan Paulus tentang ketidakberdayaan dirinya yang membutuhkan bantuan dukungan atau topangan saudara-saudara yang lain. Hal ini sangatlah manusiawi dimana hamba Tuhan seperti Paulus menemui titik kejenuhan atau lelah. Ini terjadi pada Paul saat dia duduk di sel penjara yang dingin dan gelap ini. Namun dibalik semua tantangan itu ketika dia diperhadapkan pada posisi untuk bertarung sendiri mempertahankan imannya Paulus yakin penuh akan pertolongan Tuhan. Paulus yakin, Jika Tuhan mendampingi, Ia akan menguatkan dalam keadaan susah dan bahaya, dan kehadiran-Nya akan lebih dari sekedar menutupi ketidakhadiran semua orang. 


Dalam Perjanjian Lama, Nabi Elia juga mengalami hal yang sama ketika Izebel mengancam untuk membunuhnya (1 Raja. 18), dia menjadi depresi dan merasa bahwa tidak perlu melakukan apa-apa yang baik lagi. Namun dalam keadaan depresi seperti itu, Tuhan datang memulihkan keadaan dan memberi harapan. Tentulah kita pernah mengalami hal-hal sulit seperti yang Paulus dan Elia rasakan, namun pengakuan bersama kita adalah bahwa Tuhan itu setia dalam membela setiap perkara kita ketika orang beralih meninggalkan kita. Tuhan Yesus adalah setia , dialah sahabat sejati dalam setiap pertempuran iman kita.


Sahabat yang baik hati, Paulus sebetulnya juga tahu waktunya telah tiba (bnd. 2 Timotius 4:6-9). Paulus tahu dia akan dibunuh karena iman. Dia akan menghadapi eksekusi atas pembelaan imannya terhadap kaisar Roma. Namun pengakuan apa yang kita dengar? Paulus tetap berpengharapan Teguh, dalam keadan ini Paulus juga mengaku dalam iman penuh bahwa Tuhan akan menjaga dengan aman hingga pada akhirnya Kristus membawa dia pada keselamatan kekal. Paulus percaya Tuhan menolong melindungi dan menjagainya dari setiap usaha si jahat. 


Kata “selamat” dalam nas ini bisa berarti pemeliharaan mempertahankan iman hingga kekekalan menuju kerajaan  sorga. Paulus telah berhasil memuji Tuhan bahkan di suatu tersulit dalam hidupnya sekalipun yaitu menghadapi detik detik kematian (Baginyalah Kemuliaan Sampai selama-lamanya. Amin). Iman yang teguh akan diuji hingga dalam titik hayat terakhir. Bukan hanya saat memulai dengan baik, Paulus telah terbukti setia sampai akhir hidupnya. Ada banyak orang percaya baik pada masa mudanya, tapi sulit bertahan di akhir perjalanan hidup. Emas murni dapat diuji dengan api, demikian juga iman setiap orang percaya akan diuji dalam situasi tersulit bukan hanya dalam sukacita atau hal-hal baik yang diterima. Bagi Paulus hidup adalah demi kristus dan itu sudah dia hidupi dalam pelayanannya dan mati adalah membawa pada keselamatan di dalam Kristus (Fil. 1:21). Amin.


Salam dari tim 12: FS

Sabtu, 30 Juli 2022

ORANG BERHIKMAT TAMPAK DARI CARA HIDUPNYA

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0356C5KGNRhBKx3MSJMQTPvuF2UD33smmFDfLpjVjSydbpkeRTTajyVYMFcBSosZyVl&id=100063523332048&sfnsn=wiwspwa

KOTBAH MINGGU VII SETELAH TRINITATIS

Nas:  Yakobus 3:13-18


*ORANG BERHIKMAT TAMPAK DARI CARA HIDUPNYA*


Selamat hari Minggu! Sahabat yang baik hati, dalam salah satu kebutuhan mendasar dalam menjalani hidup ini adalah hikmat. Hikmat penting untuk menuntun manusia kepada kebenaran dan terhindar dari berbagai jerat kejahatan. Lengkapnya saya kutip pemgertian hikmat dalam Amsal 1:2-4 (TB)  untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna,  untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran,  untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda — 


Hikmat sangat dibutuhkan manusia, ibarat terang dalam menempuh suatu perjalanan. Apalagi jalan yang kita jalani terkadang seperti berjalan di zona yang sulit dimengerti. Ibarat orang buta melangkahkan jalannya, maka satu-satunya petunjuk baginya adalah tongkat pendeteksi. Sehingga jejak demi jejak yang dia langkahkan tidak membuag jatuh di jalan yang gelap.  


Salah satu ciri kekristenan yang dijelaskan oleh rasul Yakobus adalah hidup praktis dan tidak muluk-muluk. Beragama itu sederhana, beriman tidak hanya omongan doang tetapi disertai perbuatan. Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya mati. (Yak 2:20,26). Bagi rasul Yakobus mendengar dan mendalami firman baik itu menambah iman namun harus sampai menjadi pelaku firman (Yak 1:22). Inilah ciri khas dari teologi rasul Yakobus. Mempermudah orang Kristen memahami imannya dan perilaku dan cara hidupnya. Jika banyak ornag memberikan ajaran-ajaran yang mempesona, Rasul Jakobus memberikan nasihat untuk membedakan mana hikmat Sorgawi mana duniawi, mana yang baik dan mana yang jahat. 


Rasul Yakobus menjelaskan bahwa orang percaya menjalaninhiduonya dengan cara yang bersumber dari  hikmat sorgawi. 3:17-18 (TB)  Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai. 


Hikmat dari atas bersumber dari Allah yang mendatangkan damai sejahtera dan kebaikan bagi manusia, namun hikmat dari bawah bersumber dari si jahat, iri hati dan kedagingan manusia yang mendatangkan kegaduhan dan pertengkaran. 


*1. Mari bercermin: apakah kita sudah berhikmat?*

Ada di kalangan jemaat yang merasa hidupnya lebih berhikmat, berakal budi dan lebih bijak namun sangat aneh mereka memegahkan diri. Bagi Jakobus ini bukanlah suatu hikmat karena orang yang berhikmat tidaklah memegahkan diri tetapi lahir dari kelemahlembutan. Yakobus 3:13  Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan. 


Berhikmat atau tidaknya kita ditentukan oleh cara hidup kita. Maka menentukannya adalah bercermin dengan melihat kedalam diri sendiri.  Kotbah minggu ini menjadi cermin, yang akan menampakkan dua hal. Hikmat duniawi atau sorgawi. Sebelum bercermin menurut kotbah ini maka dua hal yang harus kita ingat. Pertama jika cermin kotbah ini menunjukkan gambar buruk, maka tak usah malu, tetapi datanglah kepada Tuhan, Dia senantiasa berkenan memperbaiki hidup kita. Kedua, kala cermin kotbah ini menunjukkan gambar yang baik, cara hidup kita yang sudah baik, peliharalah dan tetaplah meminta pertolongan Roh Kudus untuk menjalani kehidupan ini dengan hikmat. 


*2. Hikmat dari bawah - merusak kehidupan:*

Hukmat dari bawah adalah berasal dari sijahat, yang terus mendorong keinginan daging dan keegoisan manusia. Tujuannya adalah pemuasan diri, pujian diri hingga kesombongan diri. Narasi Alkitab telah meruntuhkan kesombongan: jayuhnya manusia kedalam.dosa karena ingin sama dengan manusia, gagalnya pembangunan menara Babel karena kesemobongan manusia, tenggelamnya Raja Firaun karena keegoisan untuk tetap menindas bani Israel. Narasi Alkita hadir untuk membawa damai sejahtera menghentikan dosa dan hikmat duniawi yang merusak kehidupan sesama umat manusia. 


Manusia yang hidup menurut hikmat dari bawah tidak sanggup melihat orang berhasil atau membangun kebaikan. Ibarat mata yang sakit melihat mata hari. Mata yang sakit namun mata hari sisalahkan yang silau. Demikianlah cara hidup orang yang berjalan menurut hikmat duniawi. Itulah sebabnya Yakobus menyampaikan dimana ada iri hati dan kemegahan dan mementingkan diri sendiri di situ akan lahir dan berkembang kegaduhan, kekacauan dan segala perbuatan jahat. Yakobus 3:16  Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.


Pesan kotbah mengingatkan kita agar hati-hati terhadap bibit iri hati dlm diri. Iri hati menghasilkan kebencian, kebencian melahirkan untuk meleyapkan orang akhirnya jatuh dalam berbagai dosa dan perbuatan jahat. Pengalaman seperti itulah yang terjadi pada diri Saul yang iri pada Daud. Saul awalnya hanya mendengar nyanyian kaum perempuan yang memuji kepahlawanan Daud mengalahkan Goliat, sang manusia raksasa. 1 Samuel 18:7 (TB)  dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa."  


Nyanyian itu membuat hati Saul iri, iri hatinya menimbulkan dendam dan kebencian, dendam dan lebencian memunculkan pertentangan dan pertentangan menimbulkan sikap untuk membunuh dan meleyapkan orang Daud. Itulah bahanya iro hati dalam diri manusia. Dendam yang dierami akan menetaskan perseteruan dan permusuhan yang merusak hubungan manusia dengan sesamanya. 


*3. Membangun kehidupan dengan damai - hikmat dari atas:*

Mari jadikan nilai-nilai dibawah ini menjadi habit (kebiasaan) hidup kita, yaitu: 

Yakobus 3:17  Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. 


Hikmat dari atas adalah hikmat yang bersumber dari Allah yang berorientasi pada kehendak Allah. Hikmat membuahkan sifat-sifat positif di dalam diri seseorang. Dalam renungan hari ini disebut beberapak karakter; murni, pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Jika kita baca semua itu tentu hikmat dari atas menempa kita menjadi pribadi yang memiliki integritas dan hidup diatas prinsip untuk berdasarkan kebenaran, membuahkan kebaikan dan mengadakan damai sejahtera. 


Hikmat dari atas adalah kualitas moral manusia yang mencari kedamaian dan kesejahteraan manusia yang bersumber dari nilai-nilai dari atas. Orang yang berhikmat akan tampak dari cara hidupnya yang mementingkan kehendak Allah dan penuh damai


Dari apa yang dijelaskan di atas orang percaya harus membentuk diri memiliki karakter positip dan membangun serta buah manis bagi masyarakat lingkungan sekitar. Sebagaimana Yesus bersabda: dari buahnyalah kamu mengenal pohon. Pohon yang baik menghasilkan buah yang baik. Demikian hal hikmat dari atas ini menjadi indikator bagi kita mengenali pribadi kita sendiri. Pribadi yang baik hati yang dipandu okeh hikmat dari atas akan selalu berusaha mengadakan damai bagindirinya sendiri, keluarga, lingkungan kerja dan masyarakat.


Di dalam hidup ini kita harus semakin jeli terhadap labelisasi agama, labelisasi halal dan labelisasi simbol-simbol keagamaan yang terkadang dipakai untuk membenarkan kejahatan, memelihara kebohongan dan kemunafikan. Ada saja orang yang mengatasnamakan kebenaran, atas nama agama, atas nama Tuhan namun perlakuannya jauh dari nilai-nilai keagamaan  mereka hidup kejam, bengis dan songong seolah sati-satunya pemilik kebenaran dan penentu kunci sorga. Hikmat dari atas sebagaimana disebutkan oleh Yakobus membuka mata kita bahwa hikmat dari atas didasar kehendak Allah, hidup dalam kebenaran tetapi penuh damai dan jauh dari kekejaman serta membangun kehidupan.


Sahabat yang baik hati, mari periksa diri kita dan sekitar kita? Apakah barisan anda dalam hikmat dari atas? Jika belum Firman Tuhan hari ini mengajak kita bersama berjalan di jalan Tuhan yang dituntun hikmat dari atas. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 28 Juli 2022

SUPAYA ENGKAU MEMILIKI HIDUP BERKELIMPAHAN

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0jKA6tANNwbB7NEiQVzzVdcQaXoVLFo7BvNqFKTMZefQDn7NYUuhaosLVgmVZXeYKl&id=100063523332048&sfnsn=wiwspwa

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi, dan Motivasi

Jumat, 29 Juli 2022


*SUPAYA ENGKAU MEMILIKI HIDUP YANG BERKELIMPAHAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, 

Marilah menggunakan waktu sejenak di 

pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan

merenungkan Firman Tuhan.


Yohanes 10:10 (TB) "Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.


John 10: 10 (KJV) "The thief cometh not, but for to steal, and to kill, and to destroy: I am come that they might have life, and that they might have more abundantly."


Sahabat yang baik hati. 

Saya ada teringat dengan Lagu Film Serial Kartun Anak-anak “Dora Emon”. Lagu ini menggambarkan banyaknya keinginan manusia, dan seandainya semua keinginan itu boleh terkabul itu adalah hal yang menyenangkan hati. Lagu versi Indonesia kira-kira isinya sebagai berikut,

Aku ingin begini, Aku ingin begitu, 

Ingin ini itu banyak sekali

 Semua semua semua Dapat dikabulkan, 

Dapat dikabulkan dengan kantong ajaib

Aku ingin terbang bebas di angkasa... 

Hei... baling baling bambu

La... la... la.... Aku sayang sekali... Doraemon

Kantong Ajaib Doraemon dapat mengabulkan semua keinginan, bahkan jika ingin terbang di angkasa Doraemon solusinya, dengan baling-baling bambunya. Oleh karena itu Doraemon sangat disayangi oleh tokoh-tokoh pemeran dalam film kartun tersebut. Sahabat Kristus. Itui dalam Film kartun untuk anak-anak, untuk menyenangkan anak-anak dalam mengembangkan imajinasinya. Tentunya di dunia nyata tidak ada kantong ajaib dan baling-baling bambu yang dapat membuat kita terbang ke angkasa.


Sahabat yang baik hati. 

Apakah dengan terkabulnya semua keinginan, kita pasti akan merasa hidup berkecukupan? Ternyata manusia sulit untuk merasa cukup, bukan? Apakah hidup berkelimpahan itu? Tentunya ukuran kelimpahan bukan terpenuhinya segala keinginan, atau pun kepemilikan segala sesuatu, karena merasa cukup adalah hal yang sulit diraih.


Nas hari ini mengingatkan kita bahwa “Yesus datang agar semua yang percaya dapat memperoleh hidup, dan mempunyai hidup dalam segala kelimpahan”. Mungkin ada yang bertanya, sudah lama aku menjadi Kristen, tetapi hidupku begini-begini saja. Katanya Kristus datang supaya aku hidup berkelimpahan, koq aku masih miskin? Saudaraku, jika kita menjadi Kristen dengan tujuan agar semua keinginan kita dikabulkan, tentu kita akan menyesal memperlakukan Tuhan Yesus seperti Doraemon. Hidup berkelimpahan jangan kita pahami dengan terkabulnya semua keinginan kita.


Oleh karena itu kita perlu mengingat, bahwa membaca nas i tidak dapat terlepas dari ayat sebelumnya, di mana Yesus menyebutkan “Akulah Pintu, barangsiapa masuk melalui Aku (Pintu itu), ia akan selamat”. Artinya untuk mengalami hidup berkelimpahan, kita harus mengikuti ukuran TUHAN, mengikuti jalan TUHAN, dan menuruti arahan (kehendak) TUHAN. Dengan kata lain, segala aspek kehidupan kita harus berpusat pada TUHAN YESUS, bukan pada keinginan dan kehendak kita pribadi.


Sahabatku.

Ketika orientasi dan pusat hidup kita adalah Yesus, maka kita akan memahami betapa kasih-Nya yang membuat kita hidup, sehingga tumbuh rasa syukur, rasa cukup, dan mengalami kesejahteraan.


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam Tim Penulis: JZ

Senin, 25 Juli 2022

TUHAN KEKUATAN UMATNYA

 https://www.facebook.com/100063523332048/posts/pfbid0AdVCRK7zwhhwLtLautETc1EPzzNbeYHDEknkjHutgRa9YqwmFMn1dtRKvczmDkxMl/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 26 Juli 2022


*TUHAN KEKUATAN UMATNYA*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Mazmur 29:11 (TB)  TUHAN kiranya memberikan kekuatan kepada umat-Nya, TUHAN kiranya memberkati umat-Nya dengan sejahtera! 


Psalms 29:11 (UKJV)  The LORD will give strength unto his people; the LORD will bless his people with peace. 


Apakah kekuatan manusia menjalani kehidupan yang ganas ini?  Ganasnya kehidupan ini harus dhadapi baik yang datang dari alam beruoa bencana, ganasnya mahkluk lain seperti binatang buas dan terjadinya perang antas bangsa melenyapkan sesama manusia. Satu pelajaran yang kita petik dsri kisah Alkitab adalah bahwa dalam menghadapi semua tantangan itu  kekuatan  Allah menjadi sumber kekuatan. Allah bekerja dalam sejarah manusia, Dia bertindak dan menunjukkan kuasaNya melindungi dan menyelamatkan umatNya. Disinilah pentingnya keyakinan dan kepercayaan kepada keluatan Tuhan dalam hidup manusia. 


LAI membuat judul Mazmur 29 ini dengan "Kebesaran Allah dalam Badai". Badai identik dengan bahaya, ancaman dan tantangan manusia yang bersumber dari alam seperti: badai badai laut, badai pasir (badai gurun), badai salju, badai angin puting beliung dan tornado. Semua itu menunjukkan mengamuknya alam yang mengancam kehidupan umat manusia dan mahkluk ciptaan lainnya. Badai itu ada yang dapat diprediksi namun banyak pula terjadi badai itu diluar perkiraan. 


Di beberapa negara Badan yang memperkirakan cuaca sangat penting agar dapat mengantisipasi dan meminimalisir korban badai. Namun harus kita akui sehebat apapun analisis dan perkiraan para ahli mereka memiliki keterbatasan masing-masing. Badai kapan saja bisa terjadi diluar perkiraan, termasuk badai kehidupan yang kita tidak tahu latar belakang, sebab musabab namun telah menerpa dan menimpa kita. Badai juga kata yang sering digunakan untuk menggambarkan permasalahan yang dihadapi seseorang. Kata yang lazim.disebut badai kehidupan.


Bagaimana kita menghadapi Badai? Mazmur 29 ini meneguhkan dan menyaksikan kita serta menjadi nyanyian orang percaya menghadapi badai. Sehebat apapun badai yang memporak-porandakan kehidupan kita, bagi orang percaya kuasa Tuhan jauh lebih berkuasa atas apapun. Mazmur ini meyakinkan setiap orang bahwa orang percaya akan terlindungi oleh kekuasan Tuhan. Jika kita baca 29:2-9 berisi tentang kuasa Suara Tuhan. Suara Tuhan jauh lebih berkuasa atas segala alam dan ciptaan. Suara Tuhan mengatasi air bah, Suara Tuhan menumbangkan pohon dan mematahkan pohon Libanon, Suara Tuhan membuat Padang gurun bergetar, Suara Tuhan menyemburkan api. Semuanya ungkapan ini menunjukkan kuasa Tuhan melebihi dari fenomena alam yang menakutkan dan mengancam manusia. Sama seperti pengalaman murid-murid kala berperahu: kapal mereka diterpa badai dan topan sekoyong-koyong hendak menghempaskan kapal yang ditumpangi murid bersama Tuhan Yesus. Mereka adalah nelayan yang akrab bergaul dengan badai, namun kala badai mengancam murid-murid ketakutan dan takut binasa. Maka mereka pun datang kepada Yesus dan berseru: guru kita binasa! Yesus pun bangkit dan menghardik topan: "diam"! Seketika itu badai dan topan pun diam. Itulah kuasa Yesus yang menghentikan badai sehingga mereka dapat melanjutkan perjalanan hingga sampai ke tujuan. Sahabat yang baik hati! Badai bisa saja menerjang umatNya dan orang-orang yang dikasihi Tuhan. Bisa saja badai itu datang tanpa kita perkirakan dan tak kuasa untuk menghadapinya. 


Mazmur 29 ini memberikan inspirasi, jangan berputus asa, tetap tabah, tegar dan bertahan. Percaya kuasa Tuhan jauh lebih berkuasa untuk menenangkan, meneduhkan, melindungi dan menyelamatkan umatNya dari semua badai yang menimpa. Tuhan akan bertindak, akan memberikan kekuatan dan memberkati umatNya dengan sejahtera. Sekali Tuhan mengeluarkan suaraNya, segala sesuatu jadi seturut kehendakNya. Tuhan adalah kekuatan kita dalam.menjalani ganasnya kehidupan ini. Maka saat ancaman, tabtangan dan badai menimpa kehidupan kita, percayalah kuasa dan kekuatan Tuhan. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin 


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Minggu, 24 Juli 2022

BERTUMBUH DALAM KASIH YESUS

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0375QShCVrQUVqSQQEzvsTPRFLXyKDKVzWEeZN4uwkDbeV1wmN6iRTPxX6RvQnwBTHl&id=100063523332048

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 25 Juli 2022


*BERTUMBUH DALAM KASIH YESUS*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan:


2 Petrus 3:18 (TB)  Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.

2 Peter 3:18 (UKJV)  But grow in grace, and in the knowledge of our Lord and Saviour Jesus Christ. To him be glory both now and for ever. Amen.


Kristen artinya pengikut Kristus. Pengikut Kristus bukan hanya status semata tetapi harus menjadi identitas diri. Sebagai pengikut Kristus, kita tidak ingin disebut sebagai Kristen KTP (Kristen Tanpa Pertumbuhan), tetapi hendaknya menjadi Kristen sejati yaitu KDP (Kristen Dengan Pertumbuhan). Inilah yang menjadi nasihat Rasul Petrus dalam nas renungan hari ini. Rasul Petrus merupakan salah satu murid Yesus yang menjadi saksi hidup pelayanan Yesus. Ia menuliskan surat Petrus ini sekitar tahun 61-62 M sekitar 3 tahun sebelum kematiannya. Petrus melihat adanya tantangan yang dihadapi oleh orang Kristen pada kehidupan jemaat mula-mula. Saat itu ajaran-ajaran sesat sedang berkembang dan berusaha mempengaruhi iman kepercayaan orang Kristen mula-mula. Ajaran-ajaran sesat itu menyangkal Yesus sebagai Juru Selamat. Mereka berusaha mengambil untung semata dari ajaran-ajaran mereka, mereka angkuh dan menghujat kemuliaan Allah, berfoya-foya dan hidup dalam kemabukan dan hawa nafsu, perzinahan, keserakahan dan perbuatan dosa. Oleh karena itu, Petrus dengan tegas memberikan nasihat kepada orang Kristen saat itu agar tetap setia hidup dalam iman kepercayaan mereka kepada Yesus Kristus.


Pengikut Kristus harus bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya (2 Petrus 3:18). Sebab, hari Tuhan sudah semakin dekat. Tanda-tanda akhir zaman itu sudah mulai terjadi dimana munculnya para pengajar-pengajar sesat yang berusaha menggoyahkan iman para pengikut Kristus dengan berkata: “Dimanakah janji tentang kedatanganNya itu?” (2 Petrus 3:4). Pengajar-pengajar sesat meragukan janji kedatangan Tuhan pada akhir zaman. Petrus dengan tegas mengatakan: Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat (2 Petrus 3:9). 


Petrus menginginkan agar pengikut Kristus tetap teguh dalam iman kepercayaannya dan hidup dalam dalam kesucian dan kesalehan sebagaimana yang dikehendaki Yesus Kristus. Oleh karena itu, melalui firman hari ini kita diingatkan agar bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juru Selamat kita, Yesus Kristus. Para pengikut Kristus harus memiliki integritas, identitas dan iman yang teguh dalam menghadapi berbagai tantangan dalam hidup, khususnya para pengajar-pengajar sesat yang berusaha menggoyahkan iman kita.

a. Bertumbuh dalam kasih karunia

Sesungguhnya hidup kita ini penuh dengan karena kasih karunia Allah (Sola Gratia). Kita beroleh nafas kehidupan, kesehatan, dan berkat-berkatNya itu semata-mata hanya oleh karena kasih karunia Allah. Kita adalah manusia yang penuh dengan dosa dan rentan jatuh ke dalam perbuatan dosa. Tetapi, hanya oleh karena kasih karunia Allah, kita memperoleh pengampunan dan kehidupan yang kekal (Yoh.3:16). Sebab karena kaih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu; jangan ada orang yang memegahkan diri (Efesus 2:8-9). Jadi, kita telah menerima kasih karunia terbesar dari Allah yaitu keselamatan. Orang yang telah menerima kasih karunia Allah yaitu keselamatan, hendaknya hidup dalam kasih karunia itu. Orang yang bertumbuh, berakar dan berbuah di dalam kasih karunia akan hidup dengan memiliki karakter senantiasa: bersyukur, beriman dan berintegritas sebagai pengikut Kristus. 

b. Bertumbuh dalam pengenalan akan Yesus Kristus, Juru Selamat.

Siapakah yang telah menyelamatkan kita dari hukuman dosa? Tentu Allah di dalam AnakNya Yesus Kristus Sang Juru Selamat kita. Orang yang telah diselamatkan olehNya, hendaknya hidup bertumbuh dalam pengenalan akan Yesus Kristus. Ada pepatah yang mengatakan: “Tak kenal, maka tak sayang”. Allah telah terlebih dahulu mengenal kita, karena Dialah yang telah menciptakan kita, kita adalah buatan tangan-Nya sehingga Dia mengenal kita. Allah telah mengenal kita sejak dunia dijadikanNya, sehingga sebagai pengikut Kristus, kita memiliki kewajiban untuk hidup dalam pengenalan akan Yesus Kristus, Juru Selamat kita. Bagaimana kita dapat mengenal Yesus Kristus? Tentu dari firman Tuhan. Firman Tuhan telah menyaksikan perbuatan besar Allah dan kasih karunia-Nya kepada manusia berdosa di dalam Yesus Kristus. Jadi, sebagai orang yang telah menerima keselamatan itu, hendaknya kita hidup dalam iman yang teguh kepada Tuhan. Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus (Roma 10:17). 

c. Bertumbuh, Berakar dan Berbuah di dalam Yesus Kristus

Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur (Kolose 2:7). Sebagai pengikut Kristus, hidup kita hendaknya senantiasa berfokus pada Yesus Kristus, Sang Juru Selamat. Bertumbuh, berakat dan berbuah di dalam Yesus Kristus yang kita imani itu. Bagaimanapun banyaknya tantangan yang kita hadapi, kesulitan dan berbagai kesukaran silih berganti menerpa kehidupan kita sebagai umat Kristen, kita tidak boleh kalah. Tetapi harus menjadi pemenang. Bersama Yesus Kristus kita menjadi Kristen sejati dan pemenang yang sejati. Kita menjadi kuat menghadapi berbagai tantangan iman, itu hanya karena kasih karunia Allah semata. Selamat mensyukuri dan menghidupi kasih karunia Allah di dalam hidupmu! Amin.


Salam dari tim 12: RN

KASIH SETIA TUHAN TETAP

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid026kHyJV3FhEnheXfAEcjahHH9No2NiMzf8zhvhfL6oPBFwgpJqij1i7eJSNBxYbdbl&id=100063523332048

Kotbah Minggu VI Setelah Trinitatis 

Nas: Hosea 1:2-9


*KASIH SETIA TUHAN TETAP*


Selamat Hari Minggu, Sahabat yang baik hati, 

Serimg nabi-nabi Perjanjian Lama menggambarkan hubungan Allah dengan umatNya sebagai hubungan Pengantin Pria dan mempelai perempuan.(Yehezkiel, Zakaria, Yesaya, Hosea dll). Allah terikat perjanjian dengan umatNya Israel, Allah telah menjadi Allah mereka dan mereka menjadi umatNya. Allah setia dengan janjiNya, namun apa yang terjadi umatNya sering melupakan, ingkar dan meninggalkan Tuhan. Bagaimana Tuhan menyikapi pelanggaran umat Allah atas ketidak setiaan umat Allah? Para nabi membuat allegori hubungan suami isteri. Seperti isteri yang tidak setia, bahkan dengan ungkapan sarkasme nabi menyebut perbuatan mereka yang meninggalkan Tuhan dan pergi kepada ilah lain disebut sebagai "pelacuran".


Hal inilah yang dikisahkan dalam nas kotnah minggu ini Hosea 1:2-9). Pelacuran umat itu telah menghasilkan anak-anak yang tidak setia.  Kotbah ini menjelaskan sikap Allah yang maha pengampun atas umatNya. Allah tidak "menelanjangi" umatNya yang ditemukan "melacurkan diri" dengan ilah lain. Allah tidak mempermalukan mereka dengan segala perbuatannya yang sungguh memalukan dan tercela itu. Tetapi Allah itu baik, tetap cinta dan penuh kasih sayang. Allah datang menghampar kain kain menutupi ketelanjangan (pelanggaran dan dosa mereka). "Aku menghamparkan kain-Ku kepadamu dan menutupi auratmu. Dengan sumpah Aku mengadakan perjanjian dengan engkau," Apakah yang membuat Tuhan bersikap demikian, jika karena pelanggarannya yang diingat tentu murka yang menyala-nyala yang keluar, namun mengingat janjiNya dan kasihNya, Tuhan mengampuni, memaafkan dan menutupi segala perbuatan buruk umatNya yang memalukan. Itulah kebaikan Tuhan, Tuhan mengasihi umatNya bukan karena kesetiaan umatNya, tetapi karena Tuhan itu penuh kasih setia dan janji tetap selamaNya


Kritik nabi Hosea terhadap umat Israel adalah menyoroti pelanggaran mereka terhadap Tuhan. Pelanggaran itu sangat buruk digambarkan dengan istilah perselingkuhan. Ibarat dalam satu rumah tangga, seorang isteri yang meninggalkan suaminya dan pergi kepada yang lain. Demikian umat Tuhan meninggal Allah Israel percaya kepada Ilah lain. Reaksi keras dari Tuhan atas perilaku umatNya yang berbalik dari Allah kepada ilah lain adalah Lho Ruhama dan Lho Amy. Kedua istilah ini muncul satu-satunya di kitab Hosea menggambarkan Israel. Lho Ruhama artinya Aku tidak mengasihimu dan *Lho Amy*: Bukan UmatKu, *Lho Ruhama*. Suatu sikap dan respon dari Tuhan atas ketidak setiaan umat Tuhan. 


Sekalipun sedemikian kerasnya murka dan amarah Tuhan atas pelanggaran umatNya, namun Hosea membuka suatu ruang untuk belas kasihan bahwa Allah tetap setia pada perjanjianNya; Allah mengikat perjanjian. Allah mengampuni dan mengasihi umatNya. Disinilah kemurkahan Allah atas ketidak setiaan umat, namun tetap didalam rahim kasih karunia karena terikat dengan perjanjian. 


Sekalipun umat Israel telah berbalik bahkan Allah sendiri tidak pernah melupakan kasihnya kepada umatNya. Allah tetap memelihara cinta kasih dan tetap setia kepada umatNya. Hosea menyampaikan rencana Tuhan yang mengampuni Ketidak setiaan mereka tidak dibalaskan dengan hukuman. Kalau pun ada ganjaran itu hanyalah hukuman yang mendidik dan menginsafkan kesalahan yang mereka perbuat. Bagi Hosea bukan berarti Tuhan membiarkan umatNya sengsara, namun hukuman dan ganjaran yang akan menimpa menjadi cara yang digunakan Allah agar mereka menyadari pelanggaran dan ketidak setiaannya. 


Sekalipun sedemikian buruknya pelanggaran yang dilakukan umatNya, TUHAN memelihara tali kesetiaan dan cinta kasih. Itu semua dilakukan karena ikatan perjanjian yang kekal, sejak leluhur mereka Abraham, Ishak dan Yakub. Tuhan telah menjadikan Israel menjadi umat pilihanNya dan perjanjian itu kekal. Lihatlah Hosea menganjurkan pada 10:12 "Menaburlah bagimu sesuai dengan keadilan, menuailah menurut kasih setia! Bukalah bagimu tanah baru, sebab sudah waktunya untuk mencari TUHAN, sampai Ia datang dan menghujani kamu dengan keadilan." Menurut Hosea, kesalahan dan pelanggaran lsrael tak akan menjadi penghambat untuk berbalik kepada Tuhan. Sahabat yang baik hati! Inilah janji Tuhan yang harus kita yakini. Janjinya tetap, apa yang dijanjikanNya sejak semula Tuhan akan tetap memenuhi janjiNya. 


Marilah tetap teguh dalam pengharapan kepada Tuhan. Kasih dan pengampunan Tuhan menjadikan kita tetap sebagai abak-anakNya. Dsri segi pelanggaran dan pe gingkaran atas janji, kita semua adalah anak-anak hang tidak setia, teyapo Kasih setia Tuhan melupakan pelanggaran dan menjadikan kita dalam rangkulan kasihNya. Jika Tuhan telah mengampuni dan kita mengetahui janji setianya, amak berbaliklah dan tinggallah di dalam kasih setia Tuhan. Berbalik dari jalan yang salah dan hidup di dalam kasihNya seperti sedia kala. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 22 Juli 2022

JANJI PEMELIHARAAN TUHAN

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0yx3XwcokSZFakJeT2Vtd1fWAXmow7zY6bAKanJpnALvtNvzp2ayxbmCWjdJn7XP7l&id=100063523332048&sfnsn=wiwspwa

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 23 Juli 2022


*JANJI  PEMELIHARAAN TUHAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Yesaya 44: 3

Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.


Isaiah 44: 3 (NIV)

For I will pour water on the thirsty land,

and streams on the dry ground; I will pour out my Spirit on your offspring, and my blessing on your descendants.


Sahabat yang baik, pernahkah saudara berada dalam situasi tersulit dalam hidupmu, dimana kecemasan dan ketakutan akan hari esok / masa depan selalu menghantui hidup kita? Dalam situasi seperti ini, tentu kita pasti cenderung putus asa dan kehilangan pengharapan karena merasa sudah tidak ada harapan. 


Bangsa Israel pun pernah merasakan hal yang sama, ketika mereka harus berada pada situasi sulit dimana bangsa mereka dikalahkan oleh bangsa yang besar dan dampaknya mereka harus terbuang di negeri asing yang tidak memberi kesejahteraan bagi hidup mereka. Bangsa Israel haus akan hak-hak mereka yang dirampas oleh bangsa Babel, hidup mereka terasa kering karena mereka sangat tidak berdaya dan tidak memiliki kekuatan, serba terbatas dan dibatasi. Tidak ada kepastian masa depan bagi anak cucu mereka. 


Namun di tengah kehausan dan kekeringan yang dirasakan umat Israel, Allah melalui nabi Yesaya hadir menunjukkan kasih setia dan kepeduliaanNya kepada umatNya. Allah mengingatkan bangsa Israel akan janji setiaNya yang tak berkesudahan, yang tidak akan pernah meninggalkan dan membiarkan umat kesayanganNya sendirian menghadapi masa-masa sulit hidupnya. Allah memberikan pengharapan akan adanya keselamatan dan kehidupan yang lebih baik bagi bangsaNya itu. Ada beberapa Janji Allah disampaikan di ayat ini:

1. Janji pemeliharaan

    Janji "mencurahkan air ke tanah yang tandus dan hujan lebat ke atas tempat yang kering" adalah gambaran janji Allah yang akan selalu mencukupkan segala yang kita butuhkan, Allah setia memelihara hidup umatNya. Maka, jangan gentar, cemas dan takut karena Tuhan tahu apa yang kita butuhkan dan Ia akan mencukupkannya bagi kita.

2. Janji penyertaan dan berkat

    Janji "mencurahkan Rohku ke atas keturunanmu, dan berkatKu atas anak cucumu" adalah janji penyertaan Allah, yang tidak akan meninggalkan umatNya, namun justru setia bersama-sama umatNya sampai di kesudahan akhir zaman. Dalam penyertaan Tuhan, maka masa depan kita terjamin. Bersama dengan Tuhan, anak cucu pun beroleh berkat melimpah. 


Sahabat yang baik, jika Allah yang kita sembah dan percayai itu adalah Allah yang setia menunjukkan kasih setiaNya pada umatNya, maka apa yang perlu saudara khawatirkan dalam hidup ini? Tidakkah kasih setia Allah adalah jaminan bahwa Ia akan setia menjaga, memelihara dan melindungi hidup kita? Di dalam Allah, akan selalu ada kepastian hidup, baik di bumi maupun di surga kelak. 


Sahabat yang baik, jika selama ini saudara masih ragu akan jaminan dan kepastian hidupmu, maka datanglah kepada Tuhan Allah kita, hiduplah di dalam Dia dan percayalah kepadaNya. Allah adalah sumber dari segala yang kita butuhkan. Allah adalah penolong di masa kesesakan. Allah adalah Tuhan yang selalu setia pada janji setiaNya pada kita. Di dalam Tuhan, rasa takut dan cemas akan hilang, sebab yang ada hanyalah rasa tenang karena percaya pada pemeliharaan Tuhan. Amin


Salam dari Tim 12: MHS

Kamis, 21 Juli 2022

JANGAN KUATIR APAPUN, ROH KUDUS MENOLONG

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 22 Juli 2022


JANGAN KUATIR APAPUN, ROH KUDUS MENOLONG


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untum berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Markus 13:11 (TB)  Dan jika kamu digiring dan diserahkan, janganlah kamu kuatir akan apa yang harus kamu katakan, tetapi katakanlah apa yang dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga, sebab bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Kudus.


Mark 13:11 (UKJV)  But when they shall lead you, and deliver you up, take no thought beforehand what all of you shall speak, neither do all of you premeditate: but whatsoever shall be given you in that hour, that speak all of you: for it is not all of you that speak, but the Holy Spirit. (o. pneuma) 


Yesus seorang guru yang sangat cakap mengajar, pengajaranNya mudah dimengerti oleh setiap pendengarnya. Selain guru yang baik, Yesus seorang perencana yang baik, dia telah memperkirakan apa yang akan tejadi dengan murid-muridNya. Mereka akan menghadapi tantangan baik dari kalangan Yahudi dan juga kalangan Romawi ditambah dengan lingkungan sekitar yang tidak setuju dengan kehadiran Injil.  Itulah sebabnya selain pengajaran tentang Kerajaan Allah, Yesus menasihati dan memberi petunjuk kepada murid-muridnya tentang konsekwensi menjadi seorang murid. 


Menjadi seorang murid memiliki nilai karakter, komitmen dan fokus pada tujuan kehendak Allah. Itulah sebabnya Yesus berkataMarkus 8:34 (TB) "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.


Mengikut Yesus berarti terus berjalan di jalan yang telah dilalui oleh Yesus. Mengikut Yesus tidak boleh setengah jalan apalagi menyimpang dari jalan. Mengikut Yesus berarti secara terus menerus menapaki jejak kakiNya langkah demi langkah. Perjalanan Yesus tidak berhenti di satu titik tanpa tujuan. Yesus tidak meninggalkan murid-muridNya seorang diri, Yesus berjanji: Aku akan menyertaimu sampai akhir jaman (Mat 28:20). Perjalanan mengikut Yesus hanya dihentikan oleh Bapa penentu sang waktu. 


Menjadi murid Kristus harus menyangkal diri. Menyangkal diri berarti membenamkan diri dan segala ego dalam diri kepada tujuan Kristus. Setiap orang pasti memiliki keinginan dan kehendak. Namun saat diperhadapkan dengan kehendak Kristus seorang murid harus menyangkal diri dan mengutamakan Kristus. Kristuslah yang utama di dalam kehidupan seorang murid. Itulah sebabnya Yesus tidak dapat menjadikan murid yang berdalih sebagaimana perumpamaan tentang orang-orang yang berdalih mengikuti undangan. 


Apa yang dijelaskan disini, menjadi seorang murid memiliki tugas yang sangat berat, selain komitmen diri tetapi berhadapan pula dengan dunia luar, yakni orang-orang yang menentang Injil, kuasa-kuasa dunia ini yang tidak ingin Injil diberitakan. Yesus telah menasihatkan para murid agar mereka tidak usah kuatir atau bahkan takut akan apa yang harus mereka katakan untuk menjawab mereka. Yesus telah memberitahukan akan turun Roh Kudus di dalam diri orang percaya. Roh Kudis akan membantu, mengajari, menolong dan menghibur orang percaya tentang apa yangbharus mereka katakan dan lakukan menghadapi persekusi, penganiayaan dan pengejaran. 


Tugas utama seorang murid adalah tetap setia mengikut Yesus dan rela memikul salib. Yesus menyertai dan Roh Kudus akan menolong dan menghibur sampai akhir jaman. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala.kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


KESETIAAN BEROLEH KEMENANGAN

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0h7bYrL5i3n4uoVCTSYvBcKNNd5ZpKmgUPhSK1pM2xiAiecuE3mt4pheZbYhwkdBKl&id=100063523332048&sfnsn=wiwspwa

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 22 Juli 2022


*Kesetiaan Beroleh Kemenangan*


Selamat Pagi; Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Markus 13:11 (TB) Dan jika kamu digiring dan diserahkan, janganlah kamu kuatir akan apa yang harus kamu katakan, tetapi katakanlah apa yang dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga, sebab bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Kudus.


Mark 13:11 (KJV) But when they shall lead you, and deliver you up, take no thought beforehand what ye shall speak, neither do ye premeditate: but whatsoever shall be given you in that hour, that speak ye: for it is not ye that speak, but the Holy Ghost.


Sahabat yang baik hati! Ada kalimat yang berkata "No gain without pain" tiada kemenangan tanpa penderitaan. Dan para pemenang sejatinya terlahir dari berbagai penderitaan yang memprosesnya hingga semakin kuat dan terlatih. Sebab pemenang sejati selalu melihat penderitaan sebagai pelajaran yang memprosesnya menuju kemenangan. Itulah yang hendak dikatakan oleh Yesus bagi murid-muridNya dan bagi kita pada Markus pasal 13 ini. Bahwa setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus akan menghadapi berbagai pergumulan, penderitaan dan siksaan di dunia ini terlebih ketika akhir zaman mendekat.


Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun berhadapan dengan Bait Allah, maka bertanyalah Petrus dan kawan-kawan tentang kapan dan apakah tanda-tanda Bait Allah akan runtuh sampai pada kesudahannya (3-4). Pertanyaan ini melanjutkan pernyataan Yesus sebelumnya pada ayat 1 dan 2. Ada dua hal yang ditekankan Yesus menjawab pertanyaan murid-murid-Nya, yaitu pertama  waspada dan hati-hati, dan kedua adalah tanda khusus. Waspadalah terhadap :


1. Penyesatan : Ada banyak yang akan mengklaim dirinya sebagai mesias dengan memakai nama Yesus, sehingga banyak orang disesatkan. Dan banyak kabar-kabar tentang peperangan dan perang saudara, gempa bumi dan kelaparan. Banyak umat Kristus dianiaya, diadili oleh majelis agama dan  di hadapkan ke pengadilan dan para penguasa, konflik keluarga, dibenci oleh karena nama Yesus.  (5-9,11-13a).


2. Sementara semuanya itu terjadi, ada tanda khusus, yaitu Injil harus diberitakan dahulu (10 ). Suatu keadaan yang paradoks dengan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi sebelumnya. Pemberitaan Injil akan secara masif dan simultan, baik secara individu maupun secara komunitas, secara terbuka ataupun tertutup, dan dalam setiap zaman TUHAN memakai orang-orang tertentu dalam suatu gerakan kebangunan rohani.


Namun sementara semua itu terjadi menjelang kepada kesudahannya, ada cara yang Yesus berikan dan janji, yaitu : Yang pertama adalah penghiburan  Roh Kudus akan senantiasa menyertai dalam segala keadaan dan dimana saja, serta apa yang harus dikatakan dan yang kedua adalah peneguhan bahwa barangsiapa yang bertahan akan selamat.


Sahabat yang baik hati! Surga adalah tujuan akhir hidup setiap orang percaya. Untuk mendapatkan surga, kita harus mengalami berbagai ujian iman. Hanya pribadi yang teruji imannyalah yang layak masuk dalam surga. Iman yang matang harus mengalami proses pengujian dan pemurnian sampai akhir.


Ujian hidup pada akhir zaman akan semakin berat dan sulit. Di tengah kesulitan yang kita hadapi akan muncul banyak tawaran, misalnya: menawarkan pertolongan atas penderitaan kita, minuman keras, narkoba, seks bebas, dukun, dan sebagainya. Pada akhir zaman akan terjadi perang, gempa bumi, kelaparan. Perselisihan antaragama akan terjadi sehingga orang-orang yang berbeda aliran kepercayaan akan saling memfitnah, membenci, dan menyiksa. Bahkan dalam keluarga pun akan terjadi konflik antaranggota keluarga. Janganlah heran apabila kita sebagai pengikut Yesus akan dibenci oleh mereka yang tidak mengenal Kristus.


Bagaimana dengan kita ? Apakah motivasi dan tujuan kita ikut Yesus adalah berkat dan berkat saja atau kesuksesan dan kesuksesan saja. Sudah berapa lama diantara kita yang dininabobokan oleh teologi kemakmuran atau kesuksesan ? Di akhir khotbahNya di atas bukit Zaitun ini Yesus berkata : ” Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya ia akan selamat.” (ay. 13 ) Sahabat yang baik hati! Mari, tetaplah setia dan bertahan, sebab kesetiaan kita akan beroleh kemenangan dan keselamatan pada saatnya nanti. Amin


Tim Penulis Renungan (PS)

Selasa, 19 Juli 2022

JANGAN MEMEGAHKAN DIRI

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0oTdgbccu8tovBinBSzJ3wckaJ6WC6HcZ13Fw7tMx9ZoB8xhuUX7iBqGY3C7QzzwVl&id=100063523332048&sfnsn=wiwspwa


*FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN*

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 20 Juli 2022


JANGAN MEMEGAHKAN DIRI 


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


1 Korintus 3:21 (TB): ”Karena itu janganlah ada orang yang memegahkan dirinya atas manusia, sebab segala sesuatu adalah milikmu.”


1 Corinthians 3:21 (KJV): "Therefore let no man glory in men. For all things are your's.”


Nas hari ini merupakan kata kunci penyelesaian perselisihan yang terjadi di seputar pertikaian dan favoritisme yang membangga-banggakan dengan membanding-bandingkan sosok pemimpin pelayan antara Paulus, Apolos dan Kefas yang berujung perpecahan. Paulus menyoroti kesombongan sebagian jemaat gereja di Korintus. Dia mengingatkan bahwa pemilik segala sesuatu adalah Allah sehingga perlu mensyukuri apa yang mereka miliki, termasuk para pemimpin jemaat yang melayani di sana. 


Fenomena perselisihan di jemaat Korintus terjadi juga di kalangan gereja zaman ini. Tak bisa dipungkiri bahwa beberapa kasus gereja tertentu yang membuat persekutuan di gereja pecah karena pertikaian di antara kelompok jemaat yang membela dan menolak pemimpin mereka dengan ragam alasan. Namun inti penyebab pertikaian yang terjadi di tubuh gereja, apalagi yang terus berlarut-larut adalah kecenderungan sifat kesombongan dan egoisme pihak-pihak yang terlibat yang mengandalkan hikmat dunia, bukan hikmat Tuhan. Apakah itu dalam menilai suatu persoalan dalam gereja atau ketika pada langkah penyelesaian permasalahan. Perlu direnungkan, apakah fenomena tersebut merupakan tindakan yang tidak menghormati kekudusan Kristus sebagai Kepala Gereja, bahkan mengingkari kedaulatan Allah? Kalau ya, apakah Allah tidak akan murka karena keberadaan-Nya dipermalukan oleh manusia ciptaan yang dikasihi-Nya? Firman Tuhan dalam Matius 5:37 telah mengingatkan kita dalam menghadapai persoalan apapun, apalagi di dalam bait-Nya: "Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak.  Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat." Artinya, hitam (salah) adalah hitam (salah), dan putih (benar) adalah putih (benar); tidak ada abu-abu (antara salah dan benar). Itu standar Allah yang tak diperbolehkan dikompromikan!


Sahabat yang baik! Seyogyanya kita menyadari bahwa pelayanan dalam Kerajaan Allah adalah suatu kemitraan pelayan di bawah pimpinan Allah sendiri untuk memberitakan Khabar Baik dan kebenaran-Nya. Kebersamaan pekerjaan pelayanan yang kolaboratif, dan saling mendukung dari orang-orang yang ambil bagian seturut kehendak dan Firman Allah dalam tuntunan Roh Kudus. Ibarat membangun pertanian, ada petani yang mencangkul tanah, ada yang menanam, ada yang memupuk dan menyiangi, dan ada yang memanen. Masing-masing punya peran tersendiri yang tak bisa dipisahkan atau diabaikan satu dengan lainnya, namun Tuhan sendirilah yang menjadikan dan memberkati hasil akhirnya. Oleh karena itu tugas panggilan dan misi pelayanan kristiani kita hendaknya dilaksanakan dengan hati tulus dan kerendahan hati dalam kerjasama yang harmoni dengan menjauhi pemegahan diri demi kemuliaan Allah.


Sahabat! Sifat memegahkan diri atau kesombongan dan mementingkan diri merupakan musuh bersama semua orang percaya sejati, bahkan itu sesuatu yang menjijikkan di hadapan Tuhan.  Dalam Amsal 16:5 tegas difirmankan: “Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi Tuhan; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman. Bahkan kita diingatkan pula bahwa "kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan" (Ams16:18). Lihatlah contoh Raja Daud orang yang dikasihi Allah, yang ingin memegahkan diri dengan mengandalkan keunggulan kekuatan perang nasionalnya setelah memperoleh kemenangan besarnya berperang mengalahkan segala bangsa. Padahal kemenangan demi kemenangan yang dicapainya atas orang-orang Filistim, Edom, Moab, Amon, Amalek, dan lainnya adalah pemberian Tuhan, bahkan campur tangan langsung-Nya. Dalam kemurkaan-Nya, Tuhan menghukum Daud dan rakyatnya dengan mendatangkan penyakit sampar yang menewaskan 70.000 orang (1Taw 21:14). Bahkan Allah mengutus malaikat-Nya ke Yerusalem untuk memusnahkan kota itu, walau akhirnya Allah sendiri yang membatalkan ketika tangan malaikat-Nya tengah teracung menghunus pedang di atas Yerusalem siap untuk memusnahkannya (1 Taw 21:15-16). Memang, sifat memegahkan diri adalah salah satu trik halus godaan Iblis untuk menjauhkan orang percaya dari Tuhan.


Sahabat, mengambil hikmah dari fenomena di atas, marilah kita hidup dengan rendah hati dalam iman yang tulus menjauhi pemegahan diri baik dalam melayani di Kerajaan-Nya, maupun dalam kehidupan keseharian kita. Untuk itu seyogyanya kita sadari beberapa hal, yaitu: Pertama, semua yang ada pada kita termasuk diri kita sendiri adalah milik, pemberian, titipan dan anugerah Tuhan semata untuk kita kelola dan manfaatkan demi kemuliaan-Nya. Kedua, tanpa atau di luar Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa; oleh karenanya kita harus terus berpaut kepada Kristus Yesus Sang Pokok Anggur. Ketiga, syukuri untuk setiap apapun yang kita miliki dan alami, apakah prestasi, kedudukan, pekerjaan, talenta, dan materi, bahkan pergumulan penderitaan, serta lainnya. Sebagai orang percaya kita hindari sifat memegahkan diri dengan kehebatan semu kita. Biarlah kita hanya bermegah di dalam Tuhan. Keempat, kita jadikan Yesus Kristus sebagai satu-satunya dasar untuk menumbuhkan, merawat serta membuahkan kehidupan rohani kita. Tuhan memberkati!  


Salam: Tim Renungan 12 (TEM).

Senin, 18 Juli 2022

ROH TUHAN ADA PADAKU UNTUK MEMBERITAKAN KABAR BAIK

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02mZDiF2QPSYG9GTNGJ36ZsGdPGDrmziz8bF1cpsGpsyNsp1AFX9Z1opwRuxs3fFw4l&id=100063523332048&sfnsn=wiwspwa

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 19 Juli 2022 


*ROH TUHAN ADA PADAKU UNTUK MEMBERITAKAN KABAR BAIK*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan. 


Yesaya 61:1

Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara. 


Isaiah 61:1 (NKJV)

“The Spirit of the Lord God is upon Me, because the Lord has anointed me to preach good tidings to the poor; He has sent me to heal brokenhearted, to proclaim liberty to the captives, and the opening of the prison to those who are bound:


Memberitakan rahmat Tuhan di tengah keadaan yang sangat sulit bagaikan seseorang yang dipadang gurun yang sangat merindukan air memenuhi rasa dahaganya. Tentu tantangan yang dihadapi berat. Bagaimana memberitakan kabar baik kepada orang-orang sengsara, merawat orang yang remuk hati, pembebasan bagi tawanan dan kelepasan dari penjara sementara mereka semua adalah orang-orang yang mengalami pembuangan dan sekembalinya mereka dari pembuangan menghadapi banyak kesulitan. Yesaya memberitakan ini bagi uat Israel, bahwa Allah mengaruniakan Roh Tuhan bagi mereka dan mengurapi mereka untuk suatu tugas yang harus mereka kerrjakan di tengah-tengah penderitaan dan pergumulan yang sedang mereka hadapi juga. 


Artinya, walaupun kesengsaraan, remuk hati, menjadi tawanan dan bahkan penjara masih mereka hadapi Allah tetap mengasihi umatNya. Allah tidak akan membiarkan mereka untuk selamanya dalam keadaan demikian. Allah akan mengutus pilihanNya untuk membebaskan umatNya dari pembuangan dan dari segala penderitaan. Tetapi selama masa itu belum digenapi dengan sempurna, maka mereka sebagai orang yang diurapi oleh Tuhan dapat saling menguatkan di tengah kesengsaraan mereka, saling menyembuhkan di tengah remuknya hari mereka.


Teks ini dikutip oleh Yesus dalam Lukas 4:18-19. Yesaya menggambarkan pembebasan Bangsa Israel dari pembuangan di Babel sebagai tahun Yobel di mana semua  utang dihapuskan, semua budak dibebaskan, dan semua properti dikembalikan kepada pemilik semula (Im. 25). Namun, pembebasan dari pembuangan di Babel tidak membawa kepuasan yang diharapkan; mereka masih merupakan bangsa taklukan dan tertindas. Jadi Allah menyampaikan ini kepada Israel melalui Yesaya hendak menerangkan tentang zaman Kristus. Yesus dengan berani memberitakan, “pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya!” Yesus menyatakan diri sebagai Penggenapan dari apa yang disampaikan Allah melalui Yesaya, yang akan membuat Injil ini terlaksana, tetapi Ia akan melakukannya dengan cara yang belum bisa dipahami oleh orang-orang itu. 


Kasih Allah akan dunia ini nyata di dalam Yesus. Yesus yang hadir ke dunia ini, Dialah yang yang Diurapi oleh Allah dan kepadaNya Allah berkenan. Yesus hadir sebagai kabar baik dan Dia sendirilah kabar baik yang diharapkan dan dinantikan oleh dunia ini. Kabar baik yang dibawaNya yang selalu berrpihak kepada orang-orang sengsara. Kehadiran Yesus sungguh menyembuhkan hati yang remuk. Serta pembebasan yang dibawa oleh Yesus bukan hanya sekedar pembebasan dari tawanan dan penjara dunia ini, lebih dari itu Yesus menganugrahkan pembebasan dan kelepasan dari dosa yang menekan kehidupan ini. Yesus yang adalah penggenapan nas ini telah menganugrahkan tahun rahmat Tuhan bagi dunia ini. 


Sahabat yang diberkati oleh Tuhan, kita juga adalah orang-orang yang telah menerima rahmat Tuhan, kasih Yesus yang membebaskan kita dari keberdosaan. Oleh karena itu, kita diutus ke tengah-tengah dunia ini sebagai orang yang diurapi dan dipimpin oleh Roh Tuhan. Tugas kita adalah memberitakan kabar baik kepada orang-orang di sekitar kita. Allah di dalam RohNya menolong kita menunaikan tugas panggilan kita memberitakan kabar baik di tengah profesi kita masing-masing. Membawa kesembuhan bagi mereka yang sedang remuk hati dan pembebasan kepada mereka yang tertawan dan terpenjara oleh perkembangan zaman ini. Artinya, kehadiran kita dipakai oleh Yesus sebagai alatNya untuk melanjutkan dan meneladani apa yang telah dikerjakan Yesus bagi dunia ini. Membawa atau memberitakan kabar baik bagi semua orang yang ada di sekitar kita sebagai tanda bahwa kita telah menerima rahmat Tuhan di dalam Yesus Kristus dan sebagai orang yang dipenuhi dan diurapi oleh Roh Tuhan. Selagi masih diberi kesempatan/waktu marilah kita melakukan tugas panggilan kita membawa kebebasan dan kabar baik/Injil Keselamatan bagi orang disekitar kita. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan kelimpahan dan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam dari tim 12: MP

Kamis, 14 Juli 2022

DI PIHAK TUHAN

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0H5xmxy9nZrcaUvZHZgqFhKjMPVM6ce85Sak9id4ApvRihJWi1G67okhaEm2AvQFvl&id=100063523332048&sfnsn=wiwspwa

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 15 Juli 2022


*MEMILIH DI PIHAK TUHAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Keluaran 32:26

Maka berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan itu serta berkata: "Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku!" Lalu berkumpullah kepadaNya seluruh bani Lewi.


“then Moses stood in the gate of the camp, and said, Who is on the LORD's side? let him come unto me. And all the sons of Levi gathered themselves together unto him.”

‭‭Exodus‬ ‭32:26‬ ‭KJV‬‬


Sahabat yang baik hati hidup yang Memihak Tuhan berarti tetap berada on the right track, hidup di jalur-Nya Tuhan, hidup benar dan tidak terbawa arus.  Biasanya orang akan memilih suara mayoritas daripada minoritas, atau memilih untuk berkompromi dengan dosa karena takut dimusuhi, dikucilkan atau dicap sok rohani. Namun demikian tidak demikian bagi orang yang berada hidup dijalan Tuhan. Kita haruslah siap untuk berbeda dan berjuang untuk mempertahankan kebenaran.


Demikianlah kondisi Firman Tuhan hari ini disaat Musa berada di atas Gunung Sinai untuk menerima hukum Tuhan, orang-orang Israel tidak sabar menunggu.  Mereka berpikir Musa mengulur-ulur waktu untuk turun. Orang-orang Israel mendesak Harun untuk membuatkan bagi mereka patung untuk disembah sebagai pengganti Tuhan yang hidup.  Mereka bersepakat melepaskan semua perhiasan emas mereka dan meleburnya menjadi sebuah patung anak lembu emas untuk disembah.  Ketika Musa turun dari gunung Sinai sambil membawa kedua loh batu yang berisi hukum Tuhan yang ditulis oleh Tuhan sendiri, ia melihat orang-orang Israel menari-nari sambil menyembah patung anak lembu emas buatan tangan manusia.  Mereka begitu mudahnya melupakan Tuhan yang hidup dan berpaling kepada berhala.  


Dengan kemarahan besar Musa pun menghancurkan patung anak lembu emas itu di hadapan orang Israel.  Pada kesempatan itu pula berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan menantang bangsa Israel untuk membuat pilihan hidup!  "Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku!"  Dari ke-12 suku yang ada di Israel hanya ada satu suku yang memihak kepada Tuhan yaitu dari kaum Lewi.  "...berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi."  Karena suku Lewi memilih untuk taat kepada Tuhan dan tidak mengikuti arus mereka pun mendapatkan kasih setia Tuhan.  Suku Lewi ini pun menjadi  'istimewa'  dan dikhususkan oleh Tuhan.


Sahabat yang baik hati. Maka pada hari ini Firman Tuhan memanggil kita untuk hidup seturut dengan kehendak Tuhan. Menjauhkan diri dari laranganNya. Sesulit dan seberat apapun tantangan dan godaan yang harus kita hadapi, ingatlah jika kita berada di Pihak Tuhan maka kita akan memperoleh penguatan dan damai sejahtera yang tidak dapat diberikan oleh dunia ini. Maka mari hidup seturut dengan kehendak Tuhan.


Salam dari Tim: AT

Rabu, 13 Juli 2022

HIDUP DI DALAM TUHAN DAN JAUHI KESIASIAAN

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02pawGZhwA9j95ZJg7Eu9sGZoTkgta2aoTVaUqdTS1w8MgtKuHHGMn6HL2q9siMfN6l&id=100063523332048&sfnsn=wiwspwa

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 14 Juli 2022


“HIDUPLAH DI DALAM TUHAN DAN JAUHILAH KESIA-SIAAN!


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Zakharia 10:2 (TB) Sebab apa yang dikatakan oleh terafim adalah jahat, dan yang dilihat oleh juru-juru tenung adalah dusta dan mimpi-mimpi yang disebutkan mereka adalah hampa, serta hiburan yang diberikan mereka adalah kesia-siaan. Oleh sebab itu bangsa itu berkeliaran seperti kawanan domba dan menderita sengsara sebab tidak ada gembala.

Zechariah 10:2 (UKJV) For the idols have spoken vanity, and the diviners have seen a lie, and have told false dreams; they comfort in vain: therefore they went their way as a flock, they were troubled, because there was no shepherd. 


Saya pernah mendengar pernyataan: “Hari gini masih percaya dukun? Masih percaya ramalan dan pawang hujan?”. Ya, tentu sebagian orang ada yang masih percaya dan sebagian orang lagi tidak percaya karena mereka menyadari bahwa ini sudah zaman revolusi industri 4.0 dan era digitalisasi. Tetapi, ternyata di zaman revolusi industri 4.0 dan era digitalisasi ini, ramalan atau “tenung” yang disebutkan dalam nas hari ini, sudah dikemas dalam bentuk baru misalnya ramalan secara online dan aplikasi internet. Setiap orang pada zaman sekarang sudah dapat mengunjungi website tertentu di internet untuk meramal jodoh, pekerjaan, karier, kematian dan lain sebagainya yang berkaitan dengan dirinya. Hal tersebut dapat dilakukannya secara diam-diam atau rahasia tanpa seorangpun yang mengetahuinya karena medianya, smartphone dan gadgetnya ada di gengamannya. Perbuatan ini dapat membuat seseorang menjauh dari Tuhan yang disembahnya. Sebab, bagaimanapun perbuatan tersebut akan menjadi candu dalam kehidupannya. Ketika pertama sekali ia melakukannya dan ternyata apa yang diramalkan tentang kehidupannya benar-benar terjadi, maka ia menjadi percaya dan melakukan hal tersebut pada hari-hari berikutnya. Lama-kelamaan ia akan bergantung pada ramalan, tenung dan pawang tersebut dan telah menduakan Allah bahkan akan melupakan Allah dalam hidupnya.


Hal inilah yang ditegur keras oleh nabi Zakharia kepada umat Israel dalam nas iniZakharia terpanggil menjadi nabi sezaman dengan Hagai. Ia bekerja sebagai nabi di tengah-tengah bangsa yang telah pulang dari pembuangan Babel pada masa Koresh, raja Persia. Arti nama Zakharia ataau Zekharya dalam bahasa Ibrani adalah: :Tuhan telah mengingat”. Sungguh, Tuhan Allah telah mengingat bangsa Israel, umat yang dikasihiNya tersebut dan membebaskan mereka dari 70 tahun masa pembuangan di Babel. Tuhan telah mengingat dan menyelamatkan umat yang dikasihiNya tersebut. Oleh sebab itu, Zakharia mengingatkan Israel yang telah pulang dari pembuangan Babel, agar memulai kehidupan yang baru sebagai bangsa yang merdeka. Mereka diberi tanggungjawab untuk membangun kehidupan yang baru bersama Allah, sebab Allah telah memulihkan hubunganNya dengan umat Israel. Zakharia mengingatkankan Israel agar tidak kembali pada kebiasaan-kebiasaan lama mereka saat tinggal di Babel sekitar 70 tahun (Yeremia 25:11).  Dimana pada saat itu mereka mempercayai Terafim, juru-juru tenung serta pawang hujan. Terafim (Ibrani: teraf, jamak: terafim) yang berarti: patung berhala, juru-juru tenung atau peramal artinya keahlian dalam meramalkan sesuatu yang akan terjadi, dan pawang hujan artinya seorang dukun atau peramal yang memiliki keahlian membawa cuaca, menunda dan mendatangkan hujan. Selama ini, umat Israel telah terpengaruh untuk mempercayai ha-hal tersebut. Sehingga Zakharia menegur mereka dengan berkata: Sebab apa yang dikatakan oleh terafim adalah jahat, dan yang dilihat oleh juru-juru tenung adalah dusta dan mimpi-mimpi yang disebutkan mereka adalah hampa, serta hiburan yang diberikan mereka adalah kesia-siaan (Zak. 10:2a). Bahkan sebelum masa pembuangan, bangsa Israel telah jatuh ke dalam dosa ini, mereka sering sekali mencari keuntungan-keuntungan secara materi dari penyembah berhala-berhala, para juru tenung, peramal dan pemimpi-pemimpi palsu. Perbuatan mereka ini membuat mereka tersesat dan menjadi liar seperti kawanan domba yang tidak ada gembalanya. Kehidupan mereka jauh dari berkat, kerusakan moral dan rohani pun semakin meningkat. Hidup mereka sungguh telah jauh dari jalan Tuhan. Tetapi Tuhan tidak ingin kehilangan umatNya, Ia tidak berkenan kepada kematian orang-orang berdosa, melainkan Ia berkenan kepada pertobatan orang berdosa itu supaya ia memperoleh kehidupan (Yeh.33:11). Umat Israel juga dipanggil Tuhan untuk mencariNya. Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! (Yes.55:6). Jadi, sesungguhnya Allah menunggu pertobatan orang-orang berdosa untuk kembali kepadaNya.


Saudara yang dikasihi oleh Tuhan, apakah kita pernah melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh bangsa Israel pada nas hari ini yaitu meminta sesuatu melalui dukun, peramal, juru tenung atau orang-orang pintar? Dengan membawa sejenis sesajen atau upah terhadap mereka kita berharap yang terbaik akan menghampiri kita. Jika kita pernah melakukan hal tersebut, marilah kita bertobat dan kembali ke jalan Tuhan. Lalu, kepada siapakah seharusnya kita menyerukan segala permintaan atau permohonan kita tersebut? Jawabannya adalah hanya kepada Tuhan Allah saja. Allah berkata: Akulah Tuhan Allahmu… Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku (Kel.20:2-3) dan ini merupakan pengalaman Titah 1 & 2. Sehingga jika kita meminta atau memohon, semuanya harus kita sampaikan hanya kepada Tuhan Allah. Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu (Mat.7:7). 


Jadi, jika kita pernah terjatuh dalam perbuatan seperti yang dilakukan oleh umat Israel pada nas ini, marilah kita bertobat dan memutuskan untuk kembali dan percaya hanya kepada Allah saja. Kita harus percaya sepenuh hati kepada-Nya. Sekali lagi, percaya dengan sepenuh hati, bukan setengah hati. Dalam kondisi apapun yang kita hadapi dalam kehidupan ini, kita harus senantiasa berserah kepada Tuhan. Jadi, melalui nas renungan hari ini, kita terpanggil dan bertanggungjawab untuk melakukan 3M:


1. Mempercayai Allah

Jangan pernah sekalipun berpaling dari Tuhan dan bertanya atau meminta sesuatu kepada orang lain, seperti dukun, peramal, juru tenung atau sejenisnya. Kita harus senantiasa percaya bahwa Tuhan. Bahawa Dialah yang berkuasa, dan akan memberikan yang terbaik dalam kehidupan kita. Karena itu, percayailah Dia dan mintalah segala sesuatu kepada-Nya dan hindarilah meminta kepada “ilah/dewa/tuhan” lain di duni ini. 


2. Menghidupi firman Allah

Sebagai orang percaya, kita memiliki tanggungjawab untuk tunduk dan taat kepada firman Allah. Firman itulah Taurat atau titah dalam kehidupan kita yang mengatur segala sesuatu yang harus kita lakukan dan jauhi dalam kehidupn kita sehari-hari. Firman Tuhan mengingatkan kita bahwa Dialah Allah, Tuhan kita dan tidak boleh ada allah lain dalam bentuk apapun dalam kehidupan kita. Marilah kita mengkoreksi diri kita: Apakah masih ada berhala dalam kehidupan kita? Berhala itu bisa saja berwujud kekuasaan, uang, juru tenung, peramal, dukun-dukun, mammon, hedonisme, konsumerisme yang dapat kita temui pada era digitalisasi ini. Jika masih ada, mari segera bertobat dan dengan taat menghidupi firman Allah.


3. Menyaksikan kebesaran Allah

Allah bukan hanya mengingat umatNya, tetapi juga menyelamatkan umat Israel yang dikasihiNya. Keselamatan yang dilakukan oleh Allah bersifat holistik. Secara politik, Allah telah menyelamatkan umat Israel dari pembungan Babel. Tetapi keselamatan itu bukan hanya itu saja. Tetapi Allah telah menyelamatkan Israel dari ikatan kuasa kegelapan, dari terafim, para peramal, juru tenung, pawang yang membuat mereka jauh dari-Nya. Allah sungguh memulihkan kehidupan jasmani dan rohani umat Israel. Demikian pula Allah menyelamatkan kita dari kuasa dosa dan iblis melalui Yesus Kristus Juru Selamat kita. Yesus telah mengalahkan kuasa kegelapan dan memenangkan kita untuk menerima keselamatan yang sempurna, yaitu pengampunan atas dosa-dosa kita. Oleh karena itu, marilah kita menyaksikan kebesaran Allah, perbuatan-Nya yang ajaib dalam menyelamatkan kita. Amin.


Salam dari tim 12: RN

Senin, 11 Juli 2022

HIDUP DALAM TAKUT KEPADA TUHAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 11 Juli 2022


HIDUP DALAM  TAKUT KEPADA TUHAN


Selamat Pagi ! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


1 PETRUS 1:17 ( TB ) : Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.

1 PETER 1:17 (NKJV) : And if you call on the Father, who without partiality judges according to each one's work, conduct yourselves throughout the time of your stay here in fear.


Sahabat yang baik hati ! Firman Tuhan pada nat renungan ini berkata bahwa kita adalah penumpang di dunia ini yang sejak lahir, bertumbuh menjadi dewasa, menjadi tua, dan tiba saatnya meninggal itulah siklus kehidupan sebagai manusia. Bagi kita orang percaya kematian bukanlah akhir dari segalanya sebab setelah kematian akan ada kebangkitan sebagaimana Tuhan Yesus bangkit dari kubur, dan bagi yang menerima mahkota kemuliaan akan ada kehidupan baru dan kekal bersama Tuhan di kota Yerusalem yang baru. Pemazmur berkata bahwa masa hidup kami 70 tahun dan jika kami kuat sampai 80 tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan (Maz.90:10). Firman Tuhan pada Ibarani 13 ayat 14 berkata: Sebab di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap, kita mencari kota yang akan datang. Dari kedua ayat Firman Tuhan tersebut cukup jelas bahwa hidup manusia ada waktunya akan berakhir; demikian juga segala yang kita punyai atau yang melekat pada diri kita baik itu kekuasaan/kejayaan dan jabatan, kekayaan (harta) akan kita tinggalkan  sesuai waktu perkenan Tuhan. Hidup adalah anugerah dan apapun yang kita lakukan selama hidup di dunia ini pada saatnya akan diminta pertanggungan jawab oleh Dia yang memberi hidup. Tidak ada kekuasaan atau jabatan yang absolut tanpa memberi pertanggungan jawab, sebab kekuasaan diperoleh atas kepercayaan sebagaimana berlaku pada negara/pemerintahan dengan  sistem demokrasi. Setiap pemegang kekuasaan harus konsisten dan benar melaksanakan mandat yang di percayakan kepadanya itulah hakekat demokrasi, sebab bila tidak maka mandat itu dapat di cabut. Demikian halnya dalam kehidupan ini bahwa Tuhan menginginkan orang percaya untuk hidup kudus atau tidak melakukan dosa, sebab Tuhan adalah kudus dan di dalam diriNya tidak ada dosa. Oleh karena itulah Firman Tuhan menuntun kita untuk melakukan kasih dan kebenaran melalui pertolongan Roh Kudus yang diam dalam diri kita, sebab tanpa pertolonganNya kita tidak mungkin dapat melakukan kehendakNya. 


Alkitab mencatat bahwa orang Israel sebagai umat pilihan Allah yang dibawa keluar dari tanah perbudakan di Mesir menuju tanah Kanaan atas kuasaNya yang ajaib, dan kepada mereka diberikan hukum dan mengikat perjanjian melalui Musa di gunung Sinai. Akan tetapi mereka tidak sepenuhnya patuh pada hukum dan perjanjian itu sehingga perjalanan mereka yang seharusnya bisa di tempuh dalam waktu singkat (hitungan hari) tetapi menjadi sangat lama yaitu sampai 40 tahun. Banyak diantara mereka yang mati di pagut ular dan di gigit kalajengking sehingga tidak sampai ke tanah Kanaan termasuk Musa sebagai pemimpin rombongan tidak sampai ke tanah Kanaan. Setelah orang Israel berdiam di tanah Kanaan sebagai suatu bangsa yang menikmati kemakmuran dan kedamaian tetapi karena ketidak taatan mereka menuruti hukum dan perintah Tuhan akhirnya mereka di taklukkan raja Nebukadnezar dan membawa sebagian dari mereka jadi budak di kerajaan Babel selama 70 tahun. Firman Tuhan pada renungan ini mengingatkan kita agar takut kepada Bapa yang oleh AnakNya Yesus Kristus telah menanggung dosa-dosa kita di atas kayu salib. 


Sebagai penumpang di dunia ini pada saatnya setiap kita akan tiba pada akhir hidup yaitu kematian, namun kematian itu tidak dapat memisahkan kita dari kasih Kristus sebab kita nanti akan bangkit sebagaimana Yesus bangkit dari kematian. Kehidupan murid-murid Yesus dan rasul Kristus serta orang-orang percaya Yesus mengalami banyak penderitaan dan penganiayaan oleh karena Injil Kristus. Demikian juga rasul Petrus atas putusan Kaisar Nero sebagai penguasa Romawi akhirnya mati disalibkan sekitar tahun 67/68  bahkan sesuai permintaannya disalibkan terbalik karena dia merasa tidak layak di salibkan seperti Tuhannya. Kita sebagai umat percaya selama menjalani hidup di dunia ini tidak akan lepas dari masalah bahkan mungkin penganiayaan karena iman kepada Tuhan Yesus. Firman Tuhan pada Yohanes 16:2 berkata : Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. Akan tetapi Firman Tuhan juga menguatkan orang percaya sebagaimana tertulis pada Matius 10:28 berkata: Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Tuhan kita ialah "Imanuel" oleh kuasa Roh Kudus yang di utus oleh Bapa akan terus menyertai kita sampai kepada akhir zaman dimana Tuhan Yesus akan datang kedua kalinya untuk melakukan penghakiman seraya membawa serta orang-orang yang percaya kepadaNya ke kota Yerusalem yang baru untuk diam bersamaNya dalam kekekalan.  Oleh karenanya Firman Tuhan pada nat renungan ini mengajak kita agar takut kepada Tuhan dengan menuruti FirmanNya dan hidup seturut dengan kehendakNya.


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup Saudara. Amin !


Salam : Tim 12 ( LLT).

TUHAN MENCINTAI KEADILAN

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02SBmjrJKzb6Eug2nySzJWwmFd949ghWMg4w6FkP2XVbSYLfH9PpjyToCvqPHQubVql&id=100063523332048&sfnsn=wiwspwa

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 12 Juli 2022


*TUHAN MENCINTAI KEADILAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Yesaya 61: 8 (TB) “Sebab Aku, TUHAN, mencintai hukum, dan membenci perampasan dan kecurangan; Aku akan memberi upahmu dengan tepat, dan akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu.”


Isaiah 61:8 (KJV) For I the LORD love judgment, I hate robbery for burnt offering; and I will direct their work in truth, and I will make an everlasting covenant with them.


Sahabat yang baik hati.

“Rancangan Tuhan adalah yang terbaik!” Ungkapan ini pasti kita yakini, dan menjadi penghiburan bagi banyak orang. Ya, rancangan Tuhan adalah terwujudnya Damai Sejahtera (syalom), yaitu terwujudnya keamanan, kesejahteraan, tiada perang, keadilan, kedamaian, ketentraman, dan segala sesuatu dalam keadaan baik. Tuhan menjadikan segala sesuatunya sungguh amat baik.


Sahabat yang baik hati. 

Jika kita perhatikan Kisah Penciptaan dan Karya Keselamatan yang diberitakan oleh Kitab Suci, kita dapat petik pesan penting, bahwa TUHAN menghendaki dan menata segala sesuatu baik adanya. Tetapi manusia dengan kehendak bebasnya cenderung merusak tatanan yang telah Allah buat, dan ini disebut dengan dosa. Allah telah menata dengan baik, tetapi manusia memberontak dan merusak tatanan itu. Berulang kali TUHAN memperbaiki kembali kerusakan yang dibuat oleh manusia, Kisah Nuh, Pemanggilan Leluhur Israel, Pembentukan Umat Pilihan, pengutusan para Nabi, Pembuangan (diaspora) dan Pemulangan dari Babel, dan seterusnya sampai pada Pengutusan Gereja, adalah dalam rangka menata kembali agar Syalom terjadi berkesinambungan.


Nas hari ini, mau mengingatkan kita Karakter Allah yang menghendaki agar seluruh umat hidup dalam Syalom. Tuhan menyerakkan Israel dengan membuang Yehuda ke Babel, adalah dalam rangka memurnikan kembali Israel, memperbaiki kembali kerusakan yang telah dilakukan oleh karena kejahatan mereka di masa lalu. Pembuangan Babel adalah bukti bahwa Allah mengasihi umat-Nya dengan tidak membiarkan mereka menghancurkan diri dalam kebodohannya, sekaligus mengembalikan umat-Nya untuk selalu ingat akan tugas panggilan mereka. Seperti perkakas yang berkarat sehingga tidak berfungsi baik lagi, demikianlah Isarel yang terlanjur hidup dalam dosa. Maka Allah seperti tukang yang baik harus membersihkan perkakas itu dari karatnya agar perkakas itu dapat dipergunakan kembali. Tuhan memulihkan Yehuda dan memakainya kembali setelah terlebih dahulu memurnikannya.


Sahabat yang baik hati. 

Tuhan menata kembali dan memuliakan kembali umat-Nya yang rusak. Mereka telah menjalani pemurnian dalam pembuangan dan kembali memahami panggilan TUHAN. Dulu mereka telah melalukan pelanggaran dan tidak lagi mengindahkan Hukum Tuhan, Tatanan yang Allah buat, tetapi sekarang Nabi Yesaya menyampaikan janji Tuhan bahwa mereka akan kembali lagi menjadi Imam TUHAN di bumi. Ada kesempatan yang kembali untuk melayani TUHAN, menjadi teladan bagi semua bangsa dan menyampaikan berkat TUHAN kepada seluruh bangsa. Melalui kehidupan umat-Nya yang telah dipulihkan, seluruh bangsa akan mengenal TUHAN.


Sahabat yang baik hati. 

Selagi masih ada kesempatan, mari mempergunakan waktu yang ada untuk melakukan kebaikan. TUHAN telah menyatakan kasih setia-Nya dengan menyelamatkan dan memberi kita kehidupan di dalam Kristus Yesus. Kasih-Nya teramat besar bagi dunia ini sehingga Dia memberikan Anak-Nya yang Tunggal menjadi Korban Tebusan dan Pendamaian. Allah menghendaki kelestarian Damai Sejahtera-Nya yang telah diperbuat-Nya itu, kini menjadi tugas panggilan kita untuk melanjutkan kelestarian syalom Allah di bumi ini. Kiranya kita pun mencintai keadilan, dengan mengusahakan dan memperjuangkan kedamaian yang berkeadilan (JUST PEACE) baik dalam komunitas gereja kita, komunitas-komunitas di mana kita berada, karena tidak mungkin terjadi damai tanpa keadilan. Kiranya juga komunitas gereja lokal kita menjadi teladan di mana tidak terjadi pemerasan atau pun perampasan, melainkan mengusahakan keadilan sehingga syalom terpelihara. 


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam : Tim Renungan (JZ)

Kamis, 07 Juli 2022

IA MENEGAKKAN ORANG YANG HINA

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 7 Juni 2022


IA MENEGAKKAN ORANG YANG HINA


Selamat Pagi! Sahabat yang baikmhati, marilah menggunakan waktu sejenak di oagi hari ini untum berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


1 Samuel 2:8 (TB)  Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, dan membuat dia memiliki kursi kehormatan. Sebab TUHAN mempunyai alas bumi; dan di atasnya Ia menaruh daratan. 


1 Samuel 2:8 (UKJV)  He raises up the poor out of the dust, and lifts up the beggar from the dunghill, to set them among princes, and to make them inherit the throne of glory: for the pillars of the earth are the LORD's, and he has set the world upon them. 


Bagaimana perasaan anda jika dilecehkan orang lain? Atau anda diabaikan dan tidak diperhitungkan orang lain? Tentu ada rasa jengkel dan tidak berterima atas keadaan tersebut. Umumnya ada dua effek orang yang dibully dan dilecehkan. Pertama semakin terpuruk dan tidak percaya diri, minder dan tidak mampu melakukan sesuatu. Kedua, menjadi pemacu semangat untuk bangkit dan menunjukkan diri bahwa penilaian orang keliru trlah melecehkan dan mengabaikan dirinya. 


Keadaan seperti itulah dialami oleh Hanna dalam keluarga Elkana. Elkana memiliki Isteri bernama Hanna dan Penina. Hana seorang mandul dan tidak memberikan anak kepada Elkana. Sementara Penina dikarunia anak dan dianggap dapat memberi kebahagiaan pada Elkana. Selain mandul Hana terbeban dengan cara Penina, yang sering menghina dan melecehkannya karena tidak dapat memberikan kebahagiaan bagi Elkana. Sekalipun sikap Penina demikian, Hana tidak melakukan permusuhan terhadap Penina, namun Hana berdoa dengan khusuk dan bahkan beruarai air mata memohon kepada Tuhan agar memberikan seorang anak baginya. Jika Tuhan memberikan anak baginya, akan dipersembahkan menjadi abdi Allah (hamba Tuhan), mengabdi dan melayani Tuhan. 


Tuhan mengabulkan permintaan Hana. Tuhan memberkati rahim Hana dan memberikan seorang anak laki-laki bernama Samuel. Kehadiran Samuel mengangkat Hana.. Seorang tokoh yang sangat terkenal di kalangan Israel.

Sistem kerajaan menjadikan Israel sejajar dengan yang lain. Semuanya 


Hanna merasa pilu dan tak berdaya serta hina, dia perempuan malang yang tidak dapat memberikan buah hati bagi suaminya. Dia tidak bisa memberikan keturunan sebagai anak yang membanggakan suaminya Elkana. Namun Hana tak berputus asa, dia berdoa dengan khusuk bahkan seperti orang gila. Imam Eli yang melihat Hanna berdoa menyapa Hanna, dan Hanna pun menceritakan pilunya dan bernazar jika Tuhan beri anak akan dipersembahkan menjadi abdi Allah. Eli pun berdoa baginya dan satu tahun kemudian Hanna melahirkan anak bernama Samuel yang kemudian menjadi imamat yang terkenal dan melantik raja bagi bangsa Israel. Samuel Imam yang mengangkat harkat dan martabat bangsa Israel menjadi sistem kerajaan. 


Kehadiran Samuel bagi Hanna telah mengangkat hiduonya. Ibarat terangkat dari lumpur. Pilu berubah sukacita, yang hina termuliakan dan kesedihan berubah sukacita. Inilah kalau Tuhan sudah berkehendak. Hanna bangkit bukannkarena kekuatan dan kuatnya tetaponkarena angerah Tuhan yang mengangkat dia. 


Sahabatku! Demikianlah kita dalam menjalani kehidupan ini, jika ada masa sulit jangan berputus asa, datanglah berdoa kepada Tuhan. Tuhan akan memulihkan. Tuhan akan menegakkan orang yang hina dan mengangkatnya dari debu. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kelimpahan dalam hidup saudara. Amin.


Salam: Pst Nekson M Simanjuntak



ALLAH SETIA MENEGUHKAN UMATNYA

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 06 Juli 2022


*ALLAH SETIA MENEGUHKAN UMATNYA SELAMANYA*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


1 Korintus 1: 8

Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus


1 Corinthians 1: 8 (NIV)

He will also keep you firm to the end, so that you will be blameless on the day of our Lord Jesus Christ


Sahabat yang baik, pernahkah kita menyadari betapa Allah sungguh peduli akan kehidupan dan keselamatan kita umat kesayanganNya. Bukan hanya ketika Yesus mati di kayu salib semata, tetapi peristiwa keselamatan itu senantiasa (terus menerus) Ia nyatakan sampai hari ini bahkan untuk selama-lamanya sampai kepada kesudahan zaman. Apa buktinya?


Sahabat yang baik, ayat harian kita hari ini menegaskan bagaimana rasul Paulus percaya penuh pada kasih setia Tuhan yang tak berkesudahan pada umatNya. Bahkan Paulus meyakini bahwa karena begitu besarnya kasih Allah pada kita umatNya, Allah bahkan akan senantiasa menyertai, menguatkan dan meneguhkan umatNya melewati segala gelombang kehidupan yang datang menerpa. Seperti yang Yesus janjikan sebelum Ia terangkat ke surga "dan ketahuilah Aku akan menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Mat. 28: 20b). Allah tidak akan meninggalkan umatNya berjalan sendirian. Kepedulian Allah akan keselamatan umatNya itu justru Ia tunjukkan melalui janji Allah yang akan senantiasa meneguhkan umatNya sampai kepada kesudahannya. 


Sahabat yang baik, mengapa Allah perlu mengatakan "akan meneguhkan" umatNya? Karena sesungguhnya tanpa peneguhan dan kekuatan yang dari Tuhan, tidak seorangpun dari umatNya yang dapat hidup benar di hadapan Allah tanpa cacat dan cela. Setiap hari kita semua punya peluang yang besar untuk melakukan kejahatan dan jatuh ke dalam dosa. Oleh karena itu, kita butuh pertolongan Tuhan untuk tetap teguh di dalam iman kepadaNya. Apalagi, di tengah-tengah persoalan, penderitaan atau kesusahan yang datang menimpa hidup kita, seringkali iman percaya kita diuji dan bahkan sampai goyah. Jika iman sudah tumbang dan rusak maka tidak ada seorang pun dari kita yang dapat melanjutkan hidup dengan melihat semua persoalan hidupnya itu sebagai bagian dari proses pembelajaran hidup yang Tuhan ijinkan terjadi. Orang akan gampang menyerah karena putus harapan dan akhirnya putus asa, stres, depresi dan bahkan melakukan hal yang tidak benar.


Allah bersedia meneguhkan iman dan menguatkan kita umatNya agar kita mampu memenangkan kehidupan tanpa jatuh ke dalam dosa, menang melawan segala ujian dan rintangan hidup dengan tetap menjaga kekudusan hidupnya (hidup benar),  walau dalam keadaan terhimpit sekalipun tetap teguh di dalam iman. Janji peneguhan ini dilakukan Allah agar kita didapati tidak bercacat dan bercela sampai kesudahannya, hingga kita beroleh keselamatan dan kehidupan yang kekal.


Sabahat yang baik, jika kita sadar bahwa Allah sangat peduli akan keselamatan dan kebahagiaan abadi umat kesayanganNya, maka mengapa kita tidak peduli akan keselamatan diri kita sendiri yang sudah disediakan? Allah telah bersedia meneguhkan kita sampai kesudahan zaman ini, maka bersedialah memberi dirimu diteguhkan oleh Allah. Bukalah pintu hatimu untuk Allah, berilah waktumu untuk bersekutu dengan Allah dan berilah dirimu dibentuk dan dipakai oleh Allah seturut kehendakNya. Jangan kuatir dan janganlah takut. Percayalah pada janji keselamatan yang dari padaNya. Allah peduli pada kita, Allah akan meneguhkan kita, Allah akan menyelamatkan kita.

Amin 


Salam dari Tim 12: MHS

DOA DAN PENGAMPUNAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 04 Juli 2022


DOA DAN PENGAMPUNAN


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Markus 11:25

Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu. 


Mark 11:25 (KJV)

And when ye stand praying, forgive, if ye have ought against any: that your Father also which is in heaven may forgive you your trespasses. 


Sahabat yang baik hati, berdoa mengingat orang lain sejatinya harus menjadi bagian dari setiap doa yang terucap dari mulut setiap orang percara di dalam Yesus Kristus. Dalam kesetian sebagai pengikut Kristus kita tidak pernah diajar untuk menjadi manusia egois. Dalam setiap doa yang juga sudah menjadi “nafas hidup” sehari hari kita harus selalu mengingat kepentingan orang lain. Secara pribadi dan khusus kita diajak oleh nas ini untuk betul-betul bergumul atas kekurangan orang lain. Meminta Tuhan berkenang memberikan Roh KudusNya menuntun kita dan orang lain ke jalan yang benar. Secara langsung mau ditekankan bahwa orang percaya juga harus bergumul jika ada teman seiman atau orang lain yang berbuat jahat. Jika orang jahat itu atau yang berbuat kesalahan itu melakukannya secara langsung kepada kita, maka mari bawa dalam doa. Mengerti nas ini, berarti kita juga harus paham bahwa kita juga manusia yang terbatas yang secara pasti juga pernah berbuat salah atau dosa. Jangan sampai orang Kristen hanya mengingat perbuatan baiknya dan mengingat dosa orang lain seperti yang didoakan oleh orang orang farisi (bnd. Luk. 18:9-14). 


Sahabat yang baik hati, Dalam doa kita mengingat musuh-musuh atau yang membenci kita untuk membawa kebaikan kepada mereka bukan meminta pembalasan. (bnd. Lukas 6:28 “Mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu). Dalam nas ini diajarkan bahwa ada hubungan secara pasti antara pengampunan kita pada orang lain dan pengampunan yang akan diberikan oleh Tuhan Allah pada kita. Sahabat, Memang akan ada kemungkinan kita berpikir bahwa apakah berkat Tuhan itu ditentukan oleh pengampunan saya? Tentu tidak. Namun harus kita sadari bahwa Tuhan tidak ingin berkat dan kemurahanNya dipermainkan. Kita mau menerima pengampunan sementara kita tidak mau mengampuni tentu ini sangat bertolak belakang. Tuhan juga ingin supaya kita layak untuk menerima pengampunan, dan supaya Ia dapat mengampuni kita tanpa menodai kemuliaan-Nya. Penodaan itu bisa terjadi kalau Ia memberikan berkat belas kasihan-Nya kepada mereka yang tidak senang mengikuti contoh-Nya dalam hal pengampunan." Konsep ini sangat penting dan hakiki dalam kekristenan kita, terbukti ini sangat ditekankan juga dalam doa bapa kami (Luk. 11:1-13), Ampunilah kesalahan kami seperti kami juga telah mengampuni orang yang bersalah kepada kami. 


Doa bukanlah memaksa Allah untuk mengikuti hawa nafsu dan ambisi manusia yang mau memperalat Allah dengan dalih Allah Mahakuasa. Sering kali manusia mau menjadikan Allah sebagai alat atau pembantu yang menggenapi keinginannya. Doa adalah hubungan yang erat, relasi rohani antara yang dicipta dan Yang Mencipta kemudian diwujud nyatakan dalam kehidupan sesama manusia.

Sahabat yang baik hati, kita tentu mengenal beberapa tokoh Alkitab yang bergumul dalam doa-doanya untuk meminta pengampunan bahkan dari Allah sendiri. Ketika Tuhan Allah sendiri sudah murka, namun tokoh-tokoh seperti Abraham, Musa, Paulus, berdoa untuk pengampunan. Demikian juga Tuhan kita Yesus kristus ketika dia disalib, seruan pertama dari salib itu adalah pengampunan (Luk. 23:34). Mari kita lihat cerita persahabatan Abraham dan Lot yang kemudian terlibat konflik (Kej. 13). Untuk menyelesaikan konflik tersebut, Abraham membiarkan Lot memilih bagian mana dari tanah yang diinginkannya. Hal yang benar yang harus dilakukan Lot adalah menyerahkan pilihan itu kepada Abraham. Tapi bukannya rasa syukur menguasai hatinya, keserakahan mengambil alih. Dia memilih dataran Sodom yang banyak airnya. Adalah salah baginya untuk melakukan Abraham seperti itu. Tetapi Abraham tidak menaruh apa-apa di dalam hatinya terhadap dia. Itu membuat Abraham siap untuk kemenangan yang luar biasa. Dia menyelamatkan Lot ketika dia ditawan. Dia tidak mengatakan, "Yah, Lot pantas mendapatkan apa yang dia dapatkan." Sebaliknya dia campur tangan untuk Lot selalu berdoa untuk lot, ini membuat seolah-olah Lot tidak pernah melakukan yang jahat terhadap dia. Mari kita lihat Abraham begitu bergumul dan Kemudian dia berdoa syafaat atas nama Sodom dan sebagai jawaban atas doa itu, para malaikat membawa Lot dan keluarganya keluar dari kota sebelum kehancurannya. Keefektifan Abraham dalam syafaat untuk Sodom bergantung pada pengampunannya terhadap Lot. Abraham telah sepenuhnya mengampuni Lot, dan nama Abraham yang selalu kita ingat dan beritakan. Sahabat yang baik hati. Mari berdoa dan mengampuni.


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

MENGASIHI SESAMA

 Kotbah Minggu III Setelah Trinitatis, 

Minggu 3 Juli 2022.

Nas: Galatia 6:1-10


MENGASIHI SEMUA ORANG


Selamat hari Minggu! Sahabat yang baik hati, hidup di dalam kasih merupakan pola hidup gereja mula-mula. Pola hidup jemaat mula-mula  ini menjadi dasar yang kuat mempertahankan keberadaann (eksistensi) mereka. Pola hidup itu terbentuk dengan kebiasaan yang disarankan para para rasul dan akhirnya menjadi karakter, karakter yang terbentuk bertahan menghadapi penderitaan, pengejaran dan penganiayaan. Sekalipun mereka diayaniaya namun tetap mengasihi, sekalipun mereka ditindas namun mereka mengampuni.  Sikap hidup dan spiritualitas mereka membuat orang lain semakin tertarik menjadi pengikut Yesus. 


Di dalam kotbah minggu ini, kita menemukan beberapa spiritualitas yang anjurkan oleh rasul kepada jemaat Galatia.  


1. Rohani menyikapi kesalahan

Manusia diciptakan Tuhan baik dan sempurna  namun oleh dosa manusia telah jatuh dari kesempurnaannya kepada dosa. Itulah sebabnya semua orang menerima aksioma ini: "Tidak ada manusia yang sempurna, pasti selalu ada kesalahan." Namun pertanyaan adalah bagaimana kita memperbaiki kesalahan? Orang yang tidak rohani akan membalaslan kebencian melawan kebencian  sakit hati melawan sakit hati. Namun kita yang rohani menyikapi masalah dengan hidup di dalam kasih.  Oleh kasih orang yang rohani akan mampu memaafkan kesalahan dan mengampuni orang lain. 


Galatia 6:1 (TB)  Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan. 


Inilah kelebihan orang beriman yang memiliki kerohanian yang matang dan dewasa. Tidak membalaskan yang jahat dengan jahat tetapi berdoa, memberkati dan orang-orang yang melakukan kejahatan. Memaafkan dan mengampuni bukan berarti memaklumkan kesalahan. Kesalahan adalah tetap sebagai kesalahan, langkah yang rohani memperbaiki yang salah adalah mengakui kesalahan dan kesediaan memperbaiki kesahalan.  Pengampunan itu bukan hanya sekedar memaafkan dan melupakan kesalahan, tetapi menuntun orang dalam kebenaran. 


2. Bertolongtolongan

Hidup ini berat dan penuh perenungan, kita tidak dapat menanggungya sendirian. Orang percaya harus saling membantu dan saling menolong. Itulah sebabnya Paulus berkata: Galatia 6:2 (TB)  Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. 


Bertolong-tolongan bukan hanya mengumpulkan banyak orang mengerjakan sesuatu, tetapi didalam ayat 2 ini termaktub didalamnya memenuhi hukum Kristus. Bertolong-tolongan didalamnya ada kerelaan mempersembahkan apa yang ada bagi kita untuk mendatangkan kebaikan dan yang berguna bagi orang lain.  Wujud bergotong-royong adalah kerjasama dan melakukan sesuatu tulus dan penuh dengan kasih. 


"Berat sama dipikul ringan sama dijinjing", merupakan ungkapan dari masyarakat Indonesia yang menghidupi nilai-nilai kebersamaan melalui gotong royong baik dalam suka maupun duka. Dalam gotong royong seluruh elemen masyarakat menyadari bahwa hidup ini tidak bisa berjalan sendiri, namun saling membutuhkan yang satu dengan lainnya. Dengan sikap saling menolong, masyarat sangat terbantu dalam  banyak hal dan bersama-sama menikmati pertolongan orang lain dalam hidupnya. Pada saat yang sama setiap orang memiliki tanggungjawab moral untuk hadir menolong orang lain.


Sebagai contoh misalnya sampai pada tahun 80an sikap gotong royong masih kental di Bona Pasogit (Sumatera Utara) atau mungkin juga di daerah lain mulai dari pekerjaan di sawah, membangun rumah, acara pesta semuanya dikerjakan secara gotong royong. Orang tidak pernah menghitung berapa jasa yang diabdikan kepada orang lain dan sebaliknya, tetapi secara bergantian dapat menolong orang lain. Harus diakui bahwa pergeseran nilai-nilai terus menjadi tantangan dalam masyarakat.  Nilai-nilai gotong royong ini terus digusur oleh yang namanya nilai "komersialisasi" atau "ekonomisasi", segala sesuatu diukur dan dinilai dari sudut ekonomi. Akhirnya memasak untuk acara adat yang seharusnya dikerjakan bergotong royong sudah berubah menjadi sistem katering, bekerja di sawah sistem harian atau borongan serta aktifitas lainnya. Sehingga nilai gotong royong ini digantikan dengan nilai ekonomis. Orang yang kurang mampu secara ekonomis semakin tergusur dan tingkat ketimpangan dalam masyarakat semakin tebal.


Bertolong-tolongan atau bergotong royong dalam menopang yang satu dengan yang lain sangat kental dengan rasa solidaritas dan nilai kebersamaan. Sejalan dengan itu Alkitab menjelaskan  bahwa nilai bertolong-tolongan selain dampaknya yang baik memiliki landasan dasar teologis yaitu memenuhi hukum Kristus. Apa itu hukum Kristus? Yesus tidak pernah membuat suatu sistem hukum baru di tengah-tengah masyarakat, namun apa yang dituntut dalam hukum Taurat yang berlaku di dalam Yahudi justru itulah yang dipenuhi Kristus. Bagi Yesus pemenuhan dari segala hukum Musa dan kita para nabi adalah: mengasihi Allah dengan segenap hati, akal dan budi kita dan mengasihi sesama manusia sama seperti diri sendiri. Itulah hukum yang utama dan terutama.


Yohanes 15:17 (TB) "Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."

Kasih adalah hukum Kristus yang memerintahkan kita mengasihi orang lain. Di dalam kasih ada perbuatan menolong dan membantu, kerelaaan berbagi bagi orang lain dan mempersembahkan apa yang bisa dipersembahkan untuk menolong orang lain.


3. Merendahkan diri dan penabur kebaikan.

Ingin mendapat pujian dan oengakuan atas perbuatan bagi kita elu adalah manusiawi. Siapapun orang pasti ingin dihargai dan ingin mendapat pujian dari sesama. Namun jika ada didalam diri orang dipuji, harus memiliki kesadaran diri agar jangan sampai lupa diri. Jika ada karya atau prestasi yang dibuat wajar saja mendapat pujian  namun jika ada orang yang memegahkan diri disitu telah tersimpan hubris (kesombongan) diri. 


Paulus mengajak jemaat Galatia, agar memiliki moralitas yang baik dengan memiliki pribadi yang rendah hati. Melakukan perbuatan baik dengan tulus dan pamrih tanpa menuntut balas. Orang yang rendah hati akan berbuat bukan untuk suatu prestasi atau mendapatkan pujian diri tetapi pengabdian diri yang tulus. Orang yang memliiki spiritualitas tinggi akan melupakan kebaikan yang pernah dilakukan tetapi akan selalu mengenang apa yang baik dilakukan oleh orang lain.


Seorang yang memiliki spiritualitas dia akan menjadi penabur kebaikan. Jika dunia ini melakukan tabur tuai, apa yang dilakukan itu juga yang di alaskan namun orang-orang yang rohani, yang ditangkap oleb Yesus Krostus menjadi muridnya akan menjadi penabur kebaikan. 

Galatia 6:8 (TB)  Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.


Selagi hati masih siang, kalimat ini mengingatkan bahwa kita harus menggunakan waktu yang ada. Jika kesempatan telah berlalu maka semua akan kehilangan kesempatan. Jangan kita berpikir setelah hari ini berlalu besok akan ada hari baru. Namun waktu yang berlalu itu tidak akan dapat terulang lagi. 


Selagi hati masih siang, merupakan peringatan bahwa perjalanan kita akan menuju suatu titik akhir. Sama seperti fajar, saat dia terbit dia akan menjalani alwaktunya 12 jam, setelah itu sinarnya akan surut dan berakhir di ufuk barat. Demikian perjalanan kita ini, selagi hari masih siang, lakukanlah yang baik, kaaihilah sesamamu dan orang-orang disekitar kita. 


Tuhan memberkati kita semua!

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak 

ORANG YANG MENCARI TUHA. AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU

 Kotbah Minggu Kantate, 28 April 2024 Ev. Mazmur 22:26-32 ORANG YANG MENCARI TUHAN AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU Selamat Hari Minggu! Sahabat yang...