https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02pawGZhwA9j95ZJg7Eu9sGZoTkgta2aoTVaUqdTS1w8MgtKuHHGMn6HL2q9siMfN6l&id=100063523332048&sfnsn=wiwspwa
FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Kamis, 14 Juli 2022
“HIDUPLAH DI DALAM TUHAN DAN JAUHILAH KESIA-SIAAN!
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan
Zakharia 10:2 (TB) Sebab apa yang dikatakan oleh terafim adalah jahat, dan yang dilihat oleh juru-juru tenung adalah dusta dan mimpi-mimpi yang disebutkan mereka adalah hampa, serta hiburan yang diberikan mereka adalah kesia-siaan. Oleh sebab itu bangsa itu berkeliaran seperti kawanan domba dan menderita sengsara sebab tidak ada gembala.
Zechariah 10:2 (UKJV) For the idols have spoken vanity, and the diviners have seen a lie, and have told false dreams; they comfort in vain: therefore they went their way as a flock, they were troubled, because there was no shepherd.
Saya pernah mendengar pernyataan: “Hari gini masih percaya dukun? Masih percaya ramalan dan pawang hujan?”. Ya, tentu sebagian orang ada yang masih percaya dan sebagian orang lagi tidak percaya karena mereka menyadari bahwa ini sudah zaman revolusi industri 4.0 dan era digitalisasi. Tetapi, ternyata di zaman revolusi industri 4.0 dan era digitalisasi ini, ramalan atau “tenung” yang disebutkan dalam nas hari ini, sudah dikemas dalam bentuk baru misalnya ramalan secara online dan aplikasi internet. Setiap orang pada zaman sekarang sudah dapat mengunjungi website tertentu di internet untuk meramal jodoh, pekerjaan, karier, kematian dan lain sebagainya yang berkaitan dengan dirinya. Hal tersebut dapat dilakukannya secara diam-diam atau rahasia tanpa seorangpun yang mengetahuinya karena medianya, smartphone dan gadgetnya ada di gengamannya. Perbuatan ini dapat membuat seseorang menjauh dari Tuhan yang disembahnya. Sebab, bagaimanapun perbuatan tersebut akan menjadi candu dalam kehidupannya. Ketika pertama sekali ia melakukannya dan ternyata apa yang diramalkan tentang kehidupannya benar-benar terjadi, maka ia menjadi percaya dan melakukan hal tersebut pada hari-hari berikutnya. Lama-kelamaan ia akan bergantung pada ramalan, tenung dan pawang tersebut dan telah menduakan Allah bahkan akan melupakan Allah dalam hidupnya.
Hal inilah yang ditegur keras oleh nabi Zakharia kepada umat Israel dalam nas iniZakharia terpanggil menjadi nabi sezaman dengan Hagai. Ia bekerja sebagai nabi di tengah-tengah bangsa yang telah pulang dari pembuangan Babel pada masa Koresh, raja Persia. Arti nama Zakharia ataau Zekharya dalam bahasa Ibrani adalah: :Tuhan telah mengingat”. Sungguh, Tuhan Allah telah mengingat bangsa Israel, umat yang dikasihiNya tersebut dan membebaskan mereka dari 70 tahun masa pembuangan di Babel. Tuhan telah mengingat dan menyelamatkan umat yang dikasihiNya tersebut. Oleh sebab itu, Zakharia mengingatkan Israel yang telah pulang dari pembuangan Babel, agar memulai kehidupan yang baru sebagai bangsa yang merdeka. Mereka diberi tanggungjawab untuk membangun kehidupan yang baru bersama Allah, sebab Allah telah memulihkan hubunganNya dengan umat Israel. Zakharia mengingatkankan Israel agar tidak kembali pada kebiasaan-kebiasaan lama mereka saat tinggal di Babel sekitar 70 tahun (Yeremia 25:11). Dimana pada saat itu mereka mempercayai Terafim, juru-juru tenung serta pawang hujan. Terafim (Ibrani: teraf, jamak: terafim) yang berarti: patung berhala, juru-juru tenung atau peramal artinya keahlian dalam meramalkan sesuatu yang akan terjadi, dan pawang hujan artinya seorang dukun atau peramal yang memiliki keahlian membawa cuaca, menunda dan mendatangkan hujan. Selama ini, umat Israel telah terpengaruh untuk mempercayai ha-hal tersebut. Sehingga Zakharia menegur mereka dengan berkata: Sebab apa yang dikatakan oleh terafim adalah jahat, dan yang dilihat oleh juru-juru tenung adalah dusta dan mimpi-mimpi yang disebutkan mereka adalah hampa, serta hiburan yang diberikan mereka adalah kesia-siaan (Zak. 10:2a). Bahkan sebelum masa pembuangan, bangsa Israel telah jatuh ke dalam dosa ini, mereka sering sekali mencari keuntungan-keuntungan secara materi dari penyembah berhala-berhala, para juru tenung, peramal dan pemimpi-pemimpi palsu. Perbuatan mereka ini membuat mereka tersesat dan menjadi liar seperti kawanan domba yang tidak ada gembalanya. Kehidupan mereka jauh dari berkat, kerusakan moral dan rohani pun semakin meningkat. Hidup mereka sungguh telah jauh dari jalan Tuhan. Tetapi Tuhan tidak ingin kehilangan umatNya, Ia tidak berkenan kepada kematian orang-orang berdosa, melainkan Ia berkenan kepada pertobatan orang berdosa itu supaya ia memperoleh kehidupan (Yeh.33:11). Umat Israel juga dipanggil Tuhan untuk mencariNya. Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! (Yes.55:6). Jadi, sesungguhnya Allah menunggu pertobatan orang-orang berdosa untuk kembali kepadaNya.
Saudara yang dikasihi oleh Tuhan, apakah kita pernah melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh bangsa Israel pada nas hari ini yaitu meminta sesuatu melalui dukun, peramal, juru tenung atau orang-orang pintar? Dengan membawa sejenis sesajen atau upah terhadap mereka kita berharap yang terbaik akan menghampiri kita. Jika kita pernah melakukan hal tersebut, marilah kita bertobat dan kembali ke jalan Tuhan. Lalu, kepada siapakah seharusnya kita menyerukan segala permintaan atau permohonan kita tersebut? Jawabannya adalah hanya kepada Tuhan Allah saja. Allah berkata: Akulah Tuhan Allahmu… Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku (Kel.20:2-3) dan ini merupakan pengalaman Titah 1 & 2. Sehingga jika kita meminta atau memohon, semuanya harus kita sampaikan hanya kepada Tuhan Allah. Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu (Mat.7:7).
Jadi, jika kita pernah terjatuh dalam perbuatan seperti yang dilakukan oleh umat Israel pada nas ini, marilah kita bertobat dan memutuskan untuk kembali dan percaya hanya kepada Allah saja. Kita harus percaya sepenuh hati kepada-Nya. Sekali lagi, percaya dengan sepenuh hati, bukan setengah hati. Dalam kondisi apapun yang kita hadapi dalam kehidupan ini, kita harus senantiasa berserah kepada Tuhan. Jadi, melalui nas renungan hari ini, kita terpanggil dan bertanggungjawab untuk melakukan 3M:
1. Mempercayai Allah
Jangan pernah sekalipun berpaling dari Tuhan dan bertanya atau meminta sesuatu kepada orang lain, seperti dukun, peramal, juru tenung atau sejenisnya. Kita harus senantiasa percaya bahwa Tuhan. Bahawa Dialah yang berkuasa, dan akan memberikan yang terbaik dalam kehidupan kita. Karena itu, percayailah Dia dan mintalah segala sesuatu kepada-Nya dan hindarilah meminta kepada “ilah/dewa/tuhan” lain di duni ini.
2. Menghidupi firman Allah
Sebagai orang percaya, kita memiliki tanggungjawab untuk tunduk dan taat kepada firman Allah. Firman itulah Taurat atau titah dalam kehidupan kita yang mengatur segala sesuatu yang harus kita lakukan dan jauhi dalam kehidupn kita sehari-hari. Firman Tuhan mengingatkan kita bahwa Dialah Allah, Tuhan kita dan tidak boleh ada allah lain dalam bentuk apapun dalam kehidupan kita. Marilah kita mengkoreksi diri kita: Apakah masih ada berhala dalam kehidupan kita? Berhala itu bisa saja berwujud kekuasaan, uang, juru tenung, peramal, dukun-dukun, mammon, hedonisme, konsumerisme yang dapat kita temui pada era digitalisasi ini. Jika masih ada, mari segera bertobat dan dengan taat menghidupi firman Allah.
3. Menyaksikan kebesaran Allah
Allah bukan hanya mengingat umatNya, tetapi juga menyelamatkan umat Israel yang dikasihiNya. Keselamatan yang dilakukan oleh Allah bersifat holistik. Secara politik, Allah telah menyelamatkan umat Israel dari pembungan Babel. Tetapi keselamatan itu bukan hanya itu saja. Tetapi Allah telah menyelamatkan Israel dari ikatan kuasa kegelapan, dari terafim, para peramal, juru tenung, pawang yang membuat mereka jauh dari-Nya. Allah sungguh memulihkan kehidupan jasmani dan rohani umat Israel. Demikian pula Allah menyelamatkan kita dari kuasa dosa dan iblis melalui Yesus Kristus Juru Selamat kita. Yesus telah mengalahkan kuasa kegelapan dan memenangkan kita untuk menerima keselamatan yang sempurna, yaitu pengampunan atas dosa-dosa kita. Oleh karena itu, marilah kita menyaksikan kebesaran Allah, perbuatan-Nya yang ajaib dalam menyelamatkan kita. Amin.
Salam dari tim 12: RN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar