Jumat, 30 April 2021

SUKA MELAKUKAN KEHENDAK TUHAN DAN TAURATNYA

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/5463303593741662/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 01 Mei 2021


*SUKA MELAKUKAN KEHENDAK TUHAN DAN TAURAT-NYA*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Mazmur 40: 9 (TB) “aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku."


Psalms 40: 9 (KJV) “I have preached righteousness in the great congregation: lo, I have not refrained my lips, O LORD, thou knowest”.


Sahabat yang baik hati. Pada umumnya, sesuatu yang kita miliki adalah sesuatu yang kita sukai atau sayangi. Misalnya kita mempunyai tas, sepatu atau baju yang kita sukai dan benda itu akan lebih sering kita gunakan atau pakai dari yang lain karena kita menyukainya. Namun ada sesuatu yang semua orang miliki namun tidak disukai, yaitu masalah. Semua orang punya masalah, namun tidak pernah ada orang yang suka pada masalah. Semua kita tidak suka masalah tetapi masing-masing kita punya masalah. Anehnya, banyak orang yang tidak suka ada masalah tetapi suka cari-cari masalah. 


Sahabatku, ketika sesuatu yang tidak kita sukai itu menghampiri kita, apakah yang harus kita lakukan? Tentunya sebagai orang percaya, kita mesti berteman baik dengan yang tidak kita sukai itu. Berteman baik dengan yang tidak kita sukai yaitu masalah memang agak sedikit aneh, bahkan mungkin membuat kita agak jengkel, dongkol, jenuh dan cengap-cengap. Jangan mencoba lari dari masalah sebab akan memperkeruh situasi dan kondisi kita. Namun tetaplah dengan tegar dan sabar mencoba menenangkan hati serta mendamaikan pikiran supaya kita bisa berteman dan berdampingan dengan masalah yang tidak kita sukai itu. Dengan demikian kita akan terbiasa berteman dengan masalah itu sendiri. Bahkan kita sudah dimampukan untuk belajar mencari solusi atas setiap masalah yang datang dan juga kita akan semakin didewasakan oleh masalah itu sendiri.  


Demikian juga renungan pada hari ini, bahwa sebagai orang Kristen kita diarahkan untuk suka melakukan kehendak Tuhan sekalipun kita tidak suka. Mau tidak mau, suka tidak suka, melakukan kehendak Tuhan dan menghidupi Taurat-Nya adalah sebuah keharusan bagi kita. Kita tidak suka pada Firman Tuhan dan Taurat-Nya namun kita diwajibkan untuk menyukainya. Tentu dalam hal ini kita merasa dipaksa bahkan terpaksa untuk melakukannya. Dan anggapan orang bahwa sesuatu yang dipaksa itu tidak enak dan sangat menyakitkan. Betul! Namun untuk keselamatan dan kebaikan kita, maka biarlah sakit dan tidak enak diawal, namun efeknya dihari kemudian akan membawa kebaikan untuk kita. Sama seperti seorang ibu yang memaksakan anaknya meminum obat demam, ketika si anak tidak mau membuka mulutnya maka si ibu menutup hidungnya dengan agak sedikit memaksa supaya anaknya itu bisa meminum obatnya, dan anak itu sembuh dari demamnya. Demikian juga kita sebagai orang Kristen, kita diarahkan untuk mau melakukan kehendak Tuhan dan Taurat-Nya meskipun agak sedikit dipaksa ataupun terpaksa melakukannya, tetapi yang jelas lakukan sajalah dulu. Nanti seiring berjalannya waktu, kitapun sudah terbiasa melakukannya dan tidak ada keterpaksaan lagi. Bahkan mungkin kita sudah menikmati akan firman Tuhan dan sudah menjadi kerinduan bagi kita untuk melakukan kehendak Tuhan. 


Sahabatku, dengan membiasakan diri melakukan kehendak Tuhan melalui Firman-Nya serta menghidupinya dalam kehidupan sehari-hari membuat hari-hari kita akan semakin menyenangkan. Kesenangan yang kita rasakan dalam melakukan kehendak Tuhan pada akhirnya menjadi kesukaan dan kerinduan sekalipun diawalnya agak berat dan terpaksa. Dalam keadaan susah maupun senang, kita suka melakukan kehendak Tuhan dan Taurat-Nya. Seperti halnya pemazmur yaitu Daud yang selalu setia melakukan kehendak Tuhan dan Taurat-Nya. Dengan sukarela dan semangat yang tak pernah patah, dia terus melakukan kehendak Tuhan dan Taurat-Nya ada di dalam dadanya. Demikian juga halnya dengan kita sebagai umat Kristen, kita diajak untuk terus menerus memelihara kerinduan dan keinginan hati kita melakukan kehendak Tuhan. Seperti yang tertulis dalam Yohanes 4: 34 "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.”


Sahabat yang baik hati. Dengan menyukai melakukan kehendak Tuhan di dalam Firman-Nya, maka kita tahu mana yang harus kita lakukan dan mana yang harus kita tidak lakukan. Firman Tuhan menuntun kita untuk mengerti, mengetahui serta melakukan apa yang harus kita lakukan dalam kehidupan kita. Dengan Taurat-Nya yang ada tertulis dan terpatri dalam dada (dalam hati), itulah yang mempengaruhi dan mengarahkan kita untuk melakukan kehendak Tuhan. Dan apapun yang terjadi dalam hidup kita tidak akan mempengaruhi suka cita kita dalam melakukan kebaikan dan yang berkenan di hadapan Tuhan. Hendaklah kita suka melakukan kehendak Tuhan dan Taurat-Nya sehingga hari-hari hidup kita tetap bersuka cita. 


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam: Tim Penulis (JZ)

Kamis, 29 April 2021

HAL YANG DIKEHENDAKI BAPA

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/5458043920934296/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 30 April  2021


*HAL YANG DIKEHENDAKI ALLAH BAPA*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Matius 18:14 (TB) Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang. “ 


Matthew 18:14 (NKJV) Even so it is not the will of your Father who is in heaven that one of these little ones should perish.


Mencari sesuatu yang berpindah tempat, mungkin karena lupa meletakkannya atau mungkin karena hal lain sehingga sesuatu yang biasa kita letakkan di satu tempat menjadi tidak berada di tempatnya, dan ketika kita menemukannya kita sangat bahagia. Contohnya ketika seorang yang sedang mencari kaca mata yang lupa diletakkan dimana tempatnya, ketika ditemukan sangat bahagia sebab sangat menolong di dalam melihat sekeliling. Menemukan yang hilang karena kita mengasihinya adalah sesuatu yang membawa kebahagiaan bagi kita. 

Sama seperti seorang gembala peduli terhadap satu domba yang hilang sehingga pergi mencarinya ke pegunungan, demikianlah Allah peduli terhadap setiap manusia yang Ia ciptakan, Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, II Petrus 3:9. Jika kita berada dalam lingkungan keluarga saat ini dan kita dapat berperan untuk tetap menjaga kawanan, atau setiap anggota keluarga supaya tidak hilang dari jalan Tuhan, mari kita lakukan dengan sungguh-sungguh teladan yang baik supaya kita sama-sama menjaga kawanan dan tidak ada satupun yang hilang dari kawanan. 


Jika kita sedang terhubung dengan anak-anak di lingkungan kita yang sangat membutuhkan kehadiran Kristus, mari kita bimbing mereka menuju Yesus Kristus dengan teladan perkataan dan perbuatan-perbuatan baik kita. jangan sebaliknya, kita berpikir bahwa  kita membimbing, tetapi sebenarnya kita tanpa menyadari telah membawa mereka semakin jatuh tersesat dan jauh dari jalan Tuhan. Yesus memperingatkan murid-murid supaya tidak menjadi penyebab orang-orang disekitarnya menjadi jatuh ke dalam dosa dan membuat orang menjadi jauh dari Yesus. sebagai pemimpin, kita harus menolong anak-anak muda atau orang-orang yang baru percaya untuk menghindari apapun yang dapat menyebabkan mereka berbuat dosa dan hilang dari jalan Tuhan. Kita harus menyingkirkan batu-batu sandungan yang menyebabkan kita terjatuh dan semakin jauh dari Tuhan dan mengakibatkan kita hilang dari jalanNya. 


Allah selalu mencari kita yang hilang dari jalan Tuhan. Dia tidak menginginkan kita binasa dalam keberdosaan kita. tetapi Allah menghendaki keselamatan bagi kita umat yang dikasihiNya. Bagaikan seorang gembala yang mencari satu dari dombanya yang hilang dan ketika ditemukan satu yang hilang itu, sukacitanya melebihi dari sukacita melihat 99 domba yang selamat. Allah bersukacita melihat kita yang merasakan dan menghidupi keselamatan yang dianugrahkan bagi kita di dalam Yesus Kristus. 


Sukacita Allah ketika satu dari dombanya yang hilang dapat ditemukan kembali sebab ketika seseorang dapat kembali ke jalan yang benar dan meninggalkan jalan yang tidak benar adalah hal yang sangat berharga bagi Allah. Bagi Allah satu jiwa juga sangat berharga, dan Dia selalu mencari dan menemukan orang yang hilang dari jalan Tuhan. 

Sahabat yang baik hati, jika bagi Allah satu jiwa sangat berharga untuk dicari dan ditemukan supaya kembali ke dalam kawanan, persekutuan dan menikmati keselamatan maka kehadiran kita sebagai orang yang telah diselamatkan adalah menjadi alat Tuhan untuk membimbing orang-orang yang tersesat supaya kembali ke jalan yang benar sesuai dengan kehendak Allah. Bagaimana car akita menjadi alat Tuhan sehingga kehendakNya dapat terjadi? Mari kita melakukan segala yang diperintahkan oleh Allah dengan kesungguhan, tanggung jawab dan teladan yang baik melalui perkataan dan perbuatan kita. 


Kehendak Allah telah dinyatakan bagi kita, bahwa Allah menghendaki supaya semua orang yang percaya berada di dalam persekutuan, berada di jalan yang ditunjukkan oleh Sang Gembala Agung kita. Mari kita ikut menjadi alat Tuhan untuk mewujudkan kehendak Allah di dunia ini. 

Tuhan Allah Mahakasih yang menggembalakan kita memampukan kita untuk tetap berada dalam persekutuan yang diselamatkan Yesus Kristus, yang selalu bersyukur atas kebaikan Tuhan dan menjadi teladan yang baik bagi sesama. 

Amin


Salam dari Tim 12 Penulis (MP)

Rabu, 28 April 2021

PEGANGLAH APA YANG ADA PADAMU

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 29 April 2021


PEGANGLAH APA YANG ADA PADAMU


Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Wahyu 3:11 (TB)  Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu.


Revelation 3:11 (RWV)  Behold, I come quickly: hold that fast which thou hast, that no man take thy crown.


Ada tujuh jemaat yang menjadi tujuan dari kitab Wahyu, yakni: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia. (Wahyu 1:11). Secara khusus Wahyu 3:7-13 tentang perjuangan jemaat Filadelfia agar bertahan dalam penderitaan, karena yang bertahan dan menandang dalam menghadapi penderitaan itulah yang menang dan memperoleh mahkota kehidupan.


Jemaat Filadelfia adalah salah satu dari tujuh jemaat menjadi tujuan penulisan kitab wahyu agar bertahan dalam kesesakan dan ssabar menghadapi penderitaan karena Tuhan segera datang dan memberikan mahkota kehidupan. Alangkah sia-sia penderitaan karena iman selama ini kalau toh tidak setia sampai akhirnya. Kitab wahyu ini memberikan semangat dan dorongan yang sangat besar agar mereka bertahan, karena hanya yang bertahan hingga akhirnya yang memperoleh mahkota kehidupan.


Jemaat filadelfia dari segi demografis terletak di Asia Kecil sebelah barat (Turki Modern). Kota ini sebagai penghubung perdagangan Eropa-Timur tengah. Daerah ini merupakan lintasan gempa dan pada Tahun 17 M suatu catatan sejarah bahwa kota ini musnah karena gempa bumi yang dahsyat. Banyak di antaranya keluar kota dan sebahagian tinggal di tenda-tenda. Bnayak keterangan lain menganai Filadelfia ini, namun berkaitan dengan kitab Wahyu; jemaat ini mendapat hambatan dari yang menamakan diri yahudia namun sesungguhnya perilaku dan hidupnya tidak seperti Yahudi. Mereka adalah agitator, penghasut dan pembawa masalah bertujuan untuk menghempang kekristenan dan pemberitaan Injil. Nampaknya hasutan ini sangat berdampak pada jemaat Filadelfia yang sehingga mereka dianiaya, ditangkap dan bahka tidak sedikit yang mati martir. Dalam keadaan demikianlah wahyu ini disampaikan agar mereka tetap bertahan.


Wahyu 3:11 Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu.

3:12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.


Bertahanlah, hanya yang menang hingga akhirnya itulah yang memperoleh mahkota kehidupan. Allah tidak meninggalkan jemaatnya, namun dia melihat dan akan segera datang untuk memberikan pembebasan dan penghiburan bagi mereka. Tuhan akan segera datang akan mengubah penderitaan mereka menjadi sukacita. Tuhan segera datang mengubah segala kota yang sengsara ini memasuki kota baru, yaitu Yerusalem yang baru. Yerusalem yang baru adalah tujuan hidup yaitu suasana sorgawi tempat yang istimewa yang dipersiapkan Allah kepada orang beriman. Tinggal sesaat lagi, karena itu bertahanlah hingga kesudahannya.


Spirit atau semangat yang kita baca pada pagi hari ini kepada jemaat Filadelfia menjadi motivasi bagi kita. dalam setiap perjuangan harus ada usaha dan daya tahan terhadap masalah, Jangan menyerah, tetapi bertahanlah. No gain without pain: tiada mahkota tanpa penderitaan. Demikian pula dalam iman, tiada mahkota tanpa daya tahan di dalam iman dan pengharapan.


Kesulitan dan kesibukan jangan membuat kita lalai akan kedatangan Kristus. Tugas utama orang percaya adalah menyambut dan menyongsong Yesus Kristus yang segera datang. Kedatangan Kristus itu untuk memberikan mahkota kehidupan.


Jika boleh saya contohkan, seorang ibu yang pergi ke pasar atau mall, sebelum belanja sang ibu telah mencatat barang yang dibeli. Namun setelah tiba di pasar, melihat ini dan itu, banyak yang menarik perhatian, banyak yang pingin dibeli diluar dari catatan awalnya. Tidak terasa waktu sudah berjalan sekian lama namun jika lali akan ini dan itu bisa saja lupa akan tujuannya datang ke pasar? Boleh saja dia membeli barang ini dan itu tapi itu tidak akan berguna karena tujuan awalnya datang tidak dia belikan.


Demikianlah dalam hidup ini, tujuan kita adalah menunggu kedatangan Kristus, namun dalam.menjalani kehidupan ini ada tawaran yang menggiurkan sehingga lupa akan iman. Ada kesulitan yang membebani sehingga lupa akan menyambut kedatangan Yesus. Saat ini Firman Tuhan menyapa kita untuk fokus berpegang teguh akan kedatangan Yesus Kristus. Itulah tujuan kita, dan itu pula yang membawa kita untuk memperoleh mahkota kehidupan. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 27 April 2021

TUGAS POKOK KITA ADALAH MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 28 April 2021


TUGAS POKOK KITA ADALAH MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH 


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Yohanes 4: 34 (TB)

Kata Yesus kepada mereka: Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya.


John 4: 34 (NIV)

 “My food,” said Jesus, “is to do the will of him who sent me and to finish his work.


Sahabat yang baik, saya yakin bahwa kita semua sepakat bahwa makanan adalah hal yang sangat penting dan pokok dalam kehidupan kita sebagai manusia, sebab salah satu sumber kehidupan manusia berasal dari makanan. Itulah sebabnya manusia rela bekerja menanggung lelah siang dan malam demi  mendapatkan makanan yang dibutuhkannya. Bahkan, tidak jarang manusia rela menghalalkan segala cara demi mendapatkan makanan untuk kehidupan keluarganya. Betapa pentingnya makanan bagi keberlangsungan hidup manusia


Sahabat yang baik, walaupun makanan merupakan kebutuhan pokok dalam diri manusia namun Yesus justru ingin mengingatkan kita para pengikutNya bahwa sepenting-pentingnya makanan jasmani bagi kehidupan manusia, tetapi ada yang jauh lebih penting dari itu semua, yaitu makanan rohani: melakukan kehendak Allah dan mengerjakan pekerjaanNya. 


Apa maksud Yesus sebenarnya? Dalam hal ini, Yesus sebenarnya bukan ingin mengatakan bahwa makanan jasmani itu tidak penting, atau bahwa manusia tidak perlu memikirkan makanan jasmani. Itu tentu tidak mungkin, karena manusia memang harus makan makanan agar dia hidup dan bertumbuh. Namun ada hal yang lebih penting dari itu menurut Yesus, yaitu menyelamatkan hidup perempuan Samaria yang berdosa itu. Bagi Yesus keselamatan perempuan itu jauh lebih penting daripada makanan yang dibawa murid-muridNya itu. 


Perikop kita hari ini berbicara tentang pembicaraan Yesus dengan seorang perempuan Samaria pendosa dan juga murid-muridNya di pinggir sebuah sumur. Dalam konteks saat itu diceritakan, Yesus sedang bertemu dengan seorang perempuan Samaria pendosa di sebuah sumur. Di sana mereka berbicara banyak hal tentang kehidupan. Bahkan Yesus mengatakan bahwa Dialah air kehidupan yang akan melepaskan dahaga manusia yang percaya kepadaNya selama-lamanya. Di sumur itu pula Yesus juga juga terlibat diskusi dengan murid-muridNya yang datang mengantarkan makanan bagiNya. Tetapi Yesus menolak makanan itu dengan mengatakan "makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya".


Sahabat yang baik, melalui renungan ini, Yesus ingin mengingatkan kita sebagai umatNya tentang dua hal: 


1. bahwa hal yang paling penting dalam kehidupan orang percaya adalah melakukan kehendak Tuhan dan melakukan pekerjaan Tuhan. Ini adalah hal yang paling pokok bagi kehidupan setiap orang percaya. Orang percaya hidup dari melakukan kehendak Tuhan. Itulah sebabnya ketika Yesus dicobai iblis di padang gurun dengan mengiming-imingkan akan mendapatkan makanan berupa roti,  Yesus justru dengan lantang mengatakan "manusia tidak hidup dari roti saja, tetapi dari firman Tuhan". 

Dengan kata lain, Yesus ingin menegaskan bahwa tugas pokok umatNya bukanlah hanya mengisi perut dengan  makanan saja, tetapi juga mengisi hari-harinya dengan melakukan kehendak Tuhan dan mengerjakan pekerjaan Tuhan. Tujuan hidup kita bukan untuk makan makanan semata tetapi lebih dari itu justru untuk melakukan kebaikan-kebaikan seturut dengan kehendak Tuhan. Sahabat yang baik, percayalah, jika hidupmu dipakai untuk melakukan kehendak Tuhan, maka Tuhan sendirilah yang akan mencukupkan dan bahkan menambahkan segala yang engkau butuhkan. Seperti yang tertulis dalam kitab Matius 6: 33 mengatakan "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu". 


2. Dalam diskusi Yesus dan perempuan Samaria beserta murid-muridNya itu, Yesus justru menekankan tentang bahwa diriNya adalah air dan makanan yang sesungguhnya. Hal ini ingin menegaskan bahwa air dan makanan yang adalah hal paling pokok dan penting bagi kehidupan manusia justru bersumber dari Yesus sendiri. Oleh karena itu, cari dan datanglah pada Yesus selalu, hiduplah di dalam Dia sebab Ia akan memberikan kelegaan bagimu. Di dalam Dia kita akan dipuaskan. Di dalam Dia kita tidak akan berkekurangan. Bahkan di dalam Dia kita akan beroleh kehidupan yang kekal. Dengan hidup di dalam Yesus, maka kita akan melakukan segala perintahNya dan mengerjakan segala pekerjaan-pekerjaan baik yang telah diteladankanNya. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam dari tim penulis - MHS

Senin, 26 April 2021

KRISTUS PENDAMAIAN DOSA KITA

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 27 April 2021


KRISTUS PENDAMAIAN ATAS DOSA KITA


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di Pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan. 


1 Yohanes 2:2 (TB)  Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.


1 John 2:2 (RWV)  And he is the propitiation for our sins: and not for ours only, but also for the sins of the whole world.


Perdamaian itu ada karena ada pertikaian. Ibarat dua orang bersengketa kemudian berdamai. Syarat utama menuju perdamaian adalah kesediaan hati berdamai, menyadari kesalahan dan kesediaan berdamai dengan memaafkan dan melupakan masa lalu serta mengampuni. Dalam memelihara perdamaian perlu ada tatanan yang harus dipenuhi bersama untuk menuju masa depan yang dicita-citakan.


Kristus adalah pendamaian manusia dengan Allah.  Allah sesungguhnya sangat benci atas dosa dan pelanggaran manusia, namun Allah telah berjanji untuk menyelamatkan manusia. Perjanjian Allah itu kekal dan harus terjadi. Allah menyelesaikan pelanggaran dengan jalan pendamaian di dalam Yesus Kristus.


Pelanggaran pertama ada di Taman Eden: manusia yang diciptakan Allah itu melanggar perintah Allah, konsekwensinya mereka diusir dari Taman Eden dan dijatuhi hukuman. 

Pelanggaran kedua dapat kita lihat dari persfektip hukum Taurat. Allah telah memberikan Hukum Taurat kepada umatNya Israel melalui hambanya Musa dan umat itu berjanji untuk memelihara dan melakukan perintah Allah baik siang maupun malam. Kenyataannya manusia gagal melakukan apa yang dituntut oleh hukum taurat. Paulus dalam Roma 3:10, 12 (TB)  seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.  Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak. 

Dari persfektip hukum Taurat manusia adalah orang yang berdosa dihadapan Allah karena melanggar perintah Allah.  Dilihat dari pelanggaran atas hukum Taurat manusia layaknya mendapat murka Allah. 


Disinilah kasih Allah yang begitu besar kepada kita. Allah seharusnya mendatangkan murka atas dosa kita namun.kita memperoleh pengampunan di dalam Yesus. Dosa dan pelanggaran kita tidak lagi diperhitungkan Allah. Pelanggaran dan dosa kita telah diampuni di dalam pengorbanan Yesus Kristus yang rela mati di kayu salib. Jika kaum Yahudi memohon penghapusan dosa melalui pemberian korban persembahan berdupa domba, kama Krostuslah Anak domba Allah yang menghapuskan dosa kita. Kristus melakukannya sekali untuk selama-lamanya.


Sahabat yang baik hati! Kristus adalah pendamaian bagimkita, yang mendamaikan kita dengan Allah. Allah tidak mengingat murkanya lagi atas dosa dan pelanggaran kita, tetapi rangkulan kasihnya yang mengampuni. 


Maka kita harus menyadari bahwa kita hidup dan penuh dalam kasih karunia karena Pendamaian Kristus. Maka hidup dalam perdamaian itu harus dipelihara dengan memelihara kehendak Allah dan hidup di dalam kasih. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Minggu, 25 April 2021

MENJAGA LIDAH DAN BIBIR

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 26 April 2021


MENJAGA DAN MENGENDALIKAN LIDAH DAN BIBIR DARI YANG JAHAT


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Mazmur 34:14-15 (TB): Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan menipu; jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya!


Psalm 34: 14-15 (KJV): Depart from evil, and do good; seek peace, and pursue it.The eyes of the Lord are upon the righteous, and his ears are open unto their cry.


Salah satu fungsi lidah adalah untuk berkomunikasi atau berkata-kata melalui bibir dan mulut. Ia diibaratkan bagai sebilah pedang bermata dua, yaitu: lewat bibir dan mulut mengeluarkan perkataan bermakna baik yang menghidupkan, atau mengatakan sesuatu yang jahat dan mematikan. Ini sejalan dengan Yakobus 3:9 yang mengatakan, "Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah." 


Perlu disadari bahwa perkataan kita berkuasa karena kita segambar dan serupa dengan Allah. Oleh karena itu lidah bisa menjadi sangat berbahaya jika tidak terkendali. Bisa jauh lebih buas daripada binatang liar melalui: dusta, pemutarbalikan fakta, tipu daya, kelicikan, hujatan, kata-kata kasar, fitnah, kutuk, gossip, dll. Bahkan Amsal 18:21 berkata : “Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.” Jadi lidah merupakan senjata yang dapat menghidupkan, atau menyengsarakan dengan melahirkan akar kepahitan, dendam, benci, dengki dan iri hati. Juga dapat menjadikan seseorang menjadi sombong, menciptakan pertengkaran, perselisihan, serta permusuhan dalam semua sendi-sendi kehidupan persekutuan gereja, keluarga dan lainnya. Oleh karena itulah Amsal 13:3 mengingatkan: “Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan.” Peribahasa mengatakan: " Mulutmu adalah harimaumu, dan diam adalah emas." Dalam kaitan itulah setiap umat percaya mutlak perlu mengendalikan lidah, bibir dan mulutnya.


Alkitab mengajarkan kita agar senantiasa waspada dalam segala kondisi dan situasi dengan apa yang kita katakan, karena setiap ucapan perkataan sia-sia yang kita ucapkan harus kita pertanggungjawabkan  pada hari penghakiman kelak, apakah kita dibenarkan atau dihukum. Memang tidak gampang melakukannya karena kita adalah manusia yang lemah. Namun 1Petrus 3:10 menyerukan: “Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.” Artinya, tidak ada alasan untuk tidak mengindahkan seruan itu!


Dalam nats hari ini Sang Pemazmur atas pengalaman pribadinya  menasehati kita untuk menjaga dan mengendalikan lidah, bibir dan mulut dalam artian menguasai, mengekang atau menahan sifat-sifat yang berkaitan dengan hawa nafsu duniawi: seperti berbohong dan menipu, marah dan emosi tinggi,  dendam kusumat, iri hati, angkuh dan keakuan atau egosentris berlebihan, yang kesemuanya berakibat buruk kepada sesama, dan mendukakan hati Tuhan. Sebaliknya kita selaku umat percaya seharusnyalah melakukan hal-hal baik, memiliki empati, menciptakan kedamaian, memperkatakan hal-hal yang membangun dan menguatkan sesama yang menyukakan hati Tuhan. Juga mulut yang gemar menaikkan doa, melantunkan pujian syukur atas semua kebaikan Tuhan. Bahkan menggunakan lidah dan bibir senjata ampuh sebagai Pedang Roh untuk melawan dan mengalahkan godaan iblis yang selalu ingin menerkam kita.


Pertanyaannya, mampukah kita mengendalikan lidah, bibir dan mulut kita dengan kekuatan diri sendiri? Jawaban pastinya adalah tidak!! Yakobus 3:8 tegas mengatakan: “tetapi tidak seorang pun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.” Hanya dengan pertolongan Roh Kudus yang mengaruniakan kemampuan kepada umat percaya. Untuk itu kita harus mohonkan pertolongan Roh Kudus menguasai dan bekerja di dalam hati kita.


Karena perkataan yang keluar dari mulut tidak terlepas dari hati manusia sebagai sumbernya, maka kita harus pula menjaga hati supaya tetap bersih dan tulus sejalan dengan Firman Tuhan. Amsal 4:2 menyerukan: Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." Jika kita menjaga hati kita dalam takut akan Tuhan, maka dipastikan kita akan bisa melangkah bersama Tuhan untuk berbuat kebaikan.


Sahabat yang baik! Marilah menggunakan lidah, bibir dan mulut kita untuk melakukan kebaikan sekaligus membangun perdamaiaan seraya memuji dan menyembah Tuhan Allah Bapa kita Yang Maha Baik. Gunakanlah lidah, bibir dan mulut kita untuk beribadah, berdoa, bersyukur, memuji, menyembah, melayani dan memuliakan Tuhan. Bangun dan peliharalah kedamaian dengan menjadi saluran berkat untuk berbagi kasih kepada sesama. Ingatlah bahwa kita memiliki Roh Kudus yang memampukan dan menolong kita. Tuhan Allah kita adalah setia menyertai kita, dan turut bekerja di dalam kita mewujudkan hidup yang berkemenangan!

 

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam tim penulis: TEN

Sabtu, 24 April 2021

HIDUP DI DALAM KASIH

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/5433215883417100/?sfnsn=wiwspmo

Kotbah Minggu Jubilate, 25 April 2021

Nas: 1 Yohanes 3:19-24


*HIDUP DI DALAM KASIH*


Selamat hari Minggu! Sahabat yang baik hati, nama Minggu hari ini disebut dengan Jubilate, suatu ajakan untuk bersorak-sorai dan bersukacita, memuji dan memuliakan Tuhan. Ajakan bersorak-sorai itu bukan hanya umat manusia tetapi segenap bumi dan semesta alam. 


Jubilate berasal dari akar Yobel, dimana bangsa Israel merayakan tahun Yobel, tahun pembebasan pada tahun ke lima puluh. Tahun Yobel tujuh kali tahun Sabath. Tahun Sabath berarti tujuh tahun, dan tujuh kali tahun Sabath berarti 49 tahun dan pada tahun kelima puku tahun pembebasan dan peristirahatan bagi ternak dan ladang mereka. Pada perayaan Yobel Bangsa Israel merayakan keselamatan dan pembebasan. Dalam Imamat 25 tahun Yobel disebutkan dengan rinci apa saja yang harus dilakukan oleh umat Allah, menyampaikan kurban keselamatan dan membebaskan kaum berhutang dari segala beban hutang serta memberikan istirahat bagi ladang dan kebun untuk diolah. Bukan hanya itu ladang yang tergadai pada tahun ke lima puluh harus dibebaskan tanpa syarat kepada pemiliknya semula. Semua terjadi karena perintah Tuhan. Artinya Yobel adalah sukacita dan pembebasan, masyarakat merasakan pembebasan dari beban yang menekan atua menindas. Kebebasan di Tahun Yobel bukan karena kemampuan membebaskan diri dari beban, bebas karena perintah dan perbuatan Allah.


Jubilate menjadi satu nama Minggu dalam kalender gerejawi, satu minggu dari 52 Minggu yang dirayakan khususnya untuk bersukacita dan menyanyikan perbuatan Tuhan dalam hidup orang percaya. Dalam Minggu ini kita diajak memberitakan perbuatan Tuhan dalam hidup orang percaya yang membebaskan.


Dari nas kotbah Minggu ini, kita diajak untuk bersorak-sorai dan bersukacita atas perbuatan Tuhan dalam hidup kita. Tentu amatlah banyak, buku setebal apapun tak cukup menuliskan perbuatan Tuhan dalam hidup kita. Bahwa waktu yang diberi tidak akan cukup menceritakan perbuatan Tuhan. 


Dari kotbah Minggu ini, baiklah kita bersorak-sorai karena beberapa hal:


*1. Berasal dari kebenaran*

Sukacita dan sorak-sorai kita yang pertama dalam kotbah ini adalah orang percaya berasal dari kebenaran. 

1 Yohanes 3:19 (TB)  Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah,


Asal-usul penting bagi setiap orang. Misalnya bagi pencari kerja tidak hanya indeks nilai yang diutamakan namun alumni dari mana. Di kalangan keluarga dalam mencari teman hidup juga sering kita dengar tentang asal usul, bibit, bebet dan bobotnya. Ketika asalnya jelas maka semakin yakin dan percaya pada orang tersebut. Itu semua dalam kehidupan sehari akar dan asal dari seseorang itu penting.


Dalam kotbah ini Rasul Yohanes menjelaskan bahwa persekutuan orang percaya berasal dari kebenaran. Kita percaya pada kebenaran Allah di dalam Yesus Kristus yang menyelamatkan dan menjadikan kita anak-anak Allah. Hal ini menegaskan persekutuan orang percaya dibangun di atas dasar pembenaran di dalam Yesus Kristus. 


Dahulu memang kita hidup dalam kegelapan dan tidak mengenal Allah. Namun syukur kepada Allah yang mengutus Yesus Kristus menjadikan kita anak-anak terang. Kita memang manusia berdosa yang mewarisi dosa asali sejak adam, namun manusia lama kita telah diciptakan menjadi manusia baru di dalam Yesus Kristus. Jika dahulu kita orang yang tidak mengenal Allah, hidup dalam keinginan daging dan menuju kebinasaan namun oleh Kristus kita dipanggil dan ditetapkan hidup dalam persekutuan Anak-anak Allah, hidup di dalam anugerah, keinginan roh dan menuju kehidupan kekal. Masa lalu kita yang terikat dengan kegelapan, dosa dan pelanggaran telah berlalu kini kita hidup  di dalam Kristus. 


Pembenaran itu penting, dosa dan pelanggaran kita tidak diperhitungkan Allah lagi, tetapi karena pembenaran di dalam Yesus Kristus kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah. Kita tidak lagi hidup dalam ancaman kemurkaanNya atas dosa dan pelanggaran tetapi hidup didalam kemurahanNya. 


Karena itu orang percaya berasal dari kebenaran, hidup didalam terang, pembawa danamk dan dijuluki anak-anak Allah. Marilah kita tetap tinggal di dalam kebenaran.


*2  Hak istimewa orang percaya:  berani meminta dan percaya Bapa akan memberikan.*


Hal kedua yang kita sorak-soraikan di dari kotbah ini adalah pembenaran di dalam Yesus Kristus menjadikan kita dalam suatu relasi baru di hadapan Allah. Relasi Bapa - Anak ini memberikan kepada kita hak istimewa. Allah itu adalah Bapa kita dan kita anak-anakNya. Dalam relasi demikian kita memiliki keberanian untuk meminta apa yang kita butuhkan dalam hidup dan percaya, Bapa akan memberikannya kepada kita. Inilah hak istimewa kita, berhak meminta kepada Bapa dan yang kita minta itu akan diberikannya. Seperti Bapa yang kasih dan peduli pada kebutuhan anak, lebih dari itulah kasih Allah akan anak-anakNya.


1 Yohanes 3:22 (TB)  dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.


Hak istimewa orang percaya dijelaskan juga dalam pemanggilan dan penetapan kota anak-anakNya. "Supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam namaKu, diberikanNya kepadamu. Selengkapnya baca Yohanes 15:16 (TB)  Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.


Apa yang kita minta kepada bapa asal kita percaya yakin kita akan menerimanya. Hal ini ditegaskan oleh Yesus dalam Matius 21:22 (TB)  Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya."


Status kita yang dipilih dan ditetapkan oleh Allah menjadi anak-anakNya memiliki hak istimewa. Mari kita pergunakan hak ini dengan memelihara hubungan baik dengan Tuhan dan percaya setiap doa dan permohonan yang kita sampaikan akan diberikanNya. 


*3. Hidup di dalam kasih - perintah saling mengasihi*

Hal ketiga yang harus kita sorak-soraikan dalam hidup ini adalah hidup di dalam kasih  Dunia ini akan penuh dengan cinta kasih karena sikap dan perbuatan orang percaya. Hidup mengasihi adalah perintah yang diamanatkan oleh Yesus kepada murid-muridnya.


Perintah yang dimaksudkan bukanlah sebagai perintah atasan terhadap bawahan atau tuan terhadap hambanya. Yesus memerintahkan murid-muridnya karena sudah salih mengenal dan hidup di dalam kasih. Perintah seorang sahabat yang saling mengerti dan memahami satu sama lain.


Perintah seorang atasan pastilah berbeda perintah seorang sahabat. Perintah seorang atasan dilakukan karena takut sanksi atau takut atas konsekwensinya. Sedangkan perintah seorang sahabat dilakukan dengan tulus dan pamrih karena takut mengecewakan sahabatnya. Biasanya seorang sahabat mempercayakan tugas kepada sahabatnya karena sahabatnya tahu bisa melakukannya. Demikianlah Yesus menyampaikan perintahnya kepada murid sebagai sahabat. Jadi disini Yesus memerintah murid-muridnya bukan dipahami sebagai tekanan tetapi kepercayaan seorang sahabat.


Dalam Yohanes 13:34 Yesus memberikan perintah baru kepada murid-muridnya, disebutkan:Yohanes 13:34 (TB)  Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.

Perintah Yesus ini tentu permintaan seorang sahabat, jika Yesus telah mengasihi mereka, maka demikianlah murid-murid saling mengasihi. Yesus memeeintahkan mereka melakukan kasih dengan terlebih dahulu memberikan contoh. Dia mengasihi murid dah rela hingga mati untuk keselamatan kita.  Yesus memerintahkan untuk saling mengasihi bukan bertujuan kepada Yesus sendiri tetapi tindakan kasih membangun relasi yang baik dengan saksama dan kerelaan untuk berkorban bagi sesama. 


Sahabat yang baik hati, Minggu ini mari berjubilate, bersorak-sorai atas perbuatan Tuhan yang besar dalam hidup kita. 


Tuhan memberkati!


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 23 April 2021

HIDUP YANG MEMULIAKAN TUHAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 24 April 2021


*HIDUP YANG MEMULIAKAN TUHAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Mazmur 118 : 17 (TB) Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN.

Psalms 118:17 (KJV) I shall not die, but live, and declare the works of the LORD.


Sahabat yang baik hati! Kalau disuruh memilih antara hidup atau mati, pasti kita semua memilih untuk hidup dan setiap orang tentu saja ingin hidup seribu tahun lamanya untuk melihat dan merasakan sukacita bersama seluruh keluarga yang telah Tuhan berikan bagi kita. Terlebih bagi kita orang Batak, puncak tertinggi bagi orang Batak adalah ketika saat meninggalkan dunia ini dia sudah sampai kepada tingkat "mauli bulung" yang artinya seluruh keturunannya sudah beranak cucu dan hidup sejahtera. 


Itu sebabnya ketika ada pertanyaan siapa yang mau mati? Pasti tidak ada. Semua manusia ingin hidup lama didunia ini. Walau kuasa kematian telah dikalahkan oleh Yesus, tetapi untuk mati manusia masih mikir-mikir dulu. Manusia secara natur pasti berjuang untuk hidup lebih lama lagi, terlebih ketika sakit penyakit menghampiri pasti kita segera berusaha untuk mencari pengobatan untuk memperoleh kesembuhan. Ada banyak manusia yang selalu menjaga diri dan kesehatannya dengan terus berdisiplin berolahraga, menjaga pola makan, pola istirahat dan pola pikir. 


Namun, ketika Tuhan masih memberikan kita waktu dan kesempatan untuk hidup, apa yang harus kita kerjakan dan lakukan? Pemazmur dalam nats kita pada hari ini memberikan tuntunan dan jawaban bagi kita yakni agar kita senantiasa menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN di dunia ini. Selama kita diberi kesempatan hidup jangan berhenti memberitakan kemahakuasaan Tuhan di dalam hidup kita. Hidup kita adalah hidup yang senantiasa memuliakan karya penyelamatan Tuhan bagi dunia ini. Bagaimana kasih dan kebaikan Tuhan yang senantiasa setia menyertai setiap kehidupan kita. 


Ungkapan, kesaksian dan pernyataan pemazmur ini mengenai kebesaran, kemahakuasaan dan kemurahan Tuhan dapat kita jadikan sebagai panduan hidup selama di dunia ini. Karena saat kita boleh menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN yang mahakasih dan mahabaik, maka hidup kita akan menjadi hidup yang senantiasa bersyukur kepada Tuhan, hidup yang memuliakan Tuhan dan oranglain yang mendengarkannya boleh diajak untuk menjadi orang-orang yang bersyukur. 


Namun, yang perlu kita ingat adalah pada saat menyampaikan cerita kebaikan Tuhan itu jangan sampai kita terjatuh kepada kesombongan rohani dan pemuliaan diri sendiri. Tujuan dari kesaksian kita hanya untuk memuji dan memuliakan Tuhan. Betapa indahnya ketika totalitas kehidupan kita boleh dipakai oleh Tuhan menjadi alat kesaksian untuk menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN ditengah dunia yang semakin kawatir dan was-was dengan segala tantangan dan cobaan yang menerpa. Maka ketika saudara diberikan kesempatan untuk hidup, maka pakailah hidupmu untuk menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN, pakailah hidupmu untuk memuliakan Tuhan sehingga oranglain boleh turut mengetahui dan merasakan betapa baiknya Tuhan kita.


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam dari Timp Penulis - PS

Kamis, 22 April 2021

KUASAILAH DIRIMU DALAM SEGALA HAL

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi, dan Motivasi

Jumat, 23 April 2021


KUASAILAH DIRIMU DALAM SEGALA HAL


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, 

Marilah menggunakan waktu sejenak di 

pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan

merenungkan Firman Tuhan.


2 Timoteus 4:5 (TB) Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu! Amin.


2 Timothy 4:5 (KJV) But watch thou in all things, endure afflictions, do the work of an evangelist, make full proof of thy ministry. 


Sahabat yang baik hati Timotius merupakan anak rohani Paulus yang selalu dituntun untuk memberitakan Firman Tuhan. Ketika Timotius dalam kesusahan dan kesulitan Paulus selalu meneguhkannya agar tidak pernah menyerah dalam keadaan untuk memberitatakan Firman Tuhan. Paulus juga memberikan contoh yang sangat patut dipuji ketika dia didalam penjara tetapi tetap memberitakan Firman Tuhan.


Firman pagi ini merupakan nasehat yang disampaikan paulus kepada Timotius anak rohaninya bahwa akan datang waktunya kemerosotan rohani terjadi. Akan banyak orang yang tidak menerima dan menyukai ajaran sehat tetapi lebih menginginkan ajaran yang dapat menyenangkan dan memuaskan telinga mereka saja seperti dongeng. Untuk itu Paulus menginginkan supaya Timotius tetap berjaga-jaga dan waspada. Timotius harus tetap menyampaikan kebenaran Firman yang dilakukan dalam kehidupan yang nyata, tetap melakukan pemberitaan injil apapun yang terjadi.


Ada beberapa hal yang dinasehatkan oleh Paulus kepada Timotius dalam pelayanannya: 

a. Menguasai diri dalam segala hal : Paulus memerintahkan agar Timotius bahwa dia harus menjalani kehidupan didalam kebenaran Kristus yaitu dapat mengendalikan diri apapun keadaannya. Orang yang dapat mengendalikan diri adalah orang yang berkarakter yang meliputi tingkahlaku, perkataan, perbuatan, kasih, kesucian hidup yang sesuai dengan Firman Tuhan. Maka dia akan menjadi panutan dan teladan bagi orang yang diajar atau digembalakannya.


b. Sabar dalam penderitaan: Rasul Paulus merupakan seorang yang sabar dalam penderitaan yang dialaminya, sekalipun dicaci karena kebenaran, mengalami kekurangan karena melayani dan kesesakan dalam hidupnya, alkitab mencatat bahwa Paulus tidak mengeluh dan mundur dari imannya. Penderitaan yang dialami oleh Paulus berupa tekanan-tekanan secara jasmani, tekanan mental dan rohani. Paulus menjadikan dirinya contoh untuk diteladani oleh Timotius. Maka Paulus menasehatkan supaya Timotius sabar dalam penderitaan, karena Paulus tahu ketika dia melibatkan diri dalam pelayanan Tuhan maka penderitaan akan datang. Tetapi Paulus juga mengingatkan bahwa walaupun penderitaan datang Tuhan juga akan menolong.


c. Melakukan pekerjaan Pemberitaan Injil : Orang yang memberitakan injil adalah orang yang telah mempersiapkan diri. Begitu juga dengan Timotius yang sudah mempersiapkan diri untuk memberitakan Injil ketika dia mengikuti pelayanan dan pekerjaan Paulus. Pemberitaan injil harus dilakukan kepada semua orang disemua tempat.


d.Menunaikan Tugas Pelayanan: Paulus menginginkan Timotius melaksanakan tugasnya dengan sepenuh hati dan sampai ketujuan. Tentu banyak tantangan yang akan dihadapinya, tapi sedashyat apapun itu, iman harus dijaga supaya dapat tampil sebagai pemenang, itulah yang dikatakan oleh Paulus “Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku teah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, hakim yang adil pada hariNya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatanganNya”. 


Sahabat yang baik hati sebagai orang yang percaya kita semua juga memiliki tugas untuk memberitakan injil melalui perbuatan, perkataan bahkan respon kita ketika menghadapi persoalan dan tantangan kehidupan. Maka marilah kita membekali diri dengan Firman Tuhan dan juga senantiasa memberikan tempat Roh Kudus untuk berdiam didalam hati kita, sehingga roh kudus lah yang menguasai diri kita untuk membantu kita sabar dalam penderitaan dan dapatt melaksanakan tugas pelayanan sampai akhir.


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam dari tim penulis: BP

Rabu, 21 April 2021

PERKATAAN TUHAN TIDAK AKAN BERLALU

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 22 April 2021


*PERKATAAN TUHAN TIDAK AKAN BERLALU*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Lukas 21: 33 “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.”


Luke 21:33 (RWV)  Heaven and earth shall pass away: but my words shall not pass away.


Sahabat yang yang baik hati. Kalau seandainya kita disuruh memilih, manakah yang lebih kita suka atau senangi yaitu mendengar kata-kata kutuk dan buruk, atau daripada mendengar kata-kata berkat dan menyukakan hati? Saya pikir, kita semua pasti lebih senang mendengar kata-kata berkat, kata-kata baik dan menyukakan hati. Apalagi kalau kata-kata berkat atau perkataan baik itu menyangkut tentang diri pribadi kita. Kalau ada orang yang mengatakan tentang hal-hal buruk mengenai diri kita, pastilah kita tidak suka, benci dan marah. Maka jika kita menginginkan orang lain agar mengatakan hal baik mengenai diri kita, maka kitapun hendaknya terlebih dahulu melakukan hal itu, tidak mengeluarkan kata-kata buruk mengenai orang lain juga. Hal ini berkenaan seperti yang tertulis dalam *Matius 7: 12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi”.*


Perkataan baik hanya mampu dikeluarkan oleh orang-orang yang sudah menerima Firman Tuhan, serta hatinya, pikirannya serta jiwanya senantiasa melekat kepada Tuhan dan Firman-Nya. Orang yang sudah melekat kepada Tuhan dan Firman-Nya sudah pasti mampu dan berusaha menjaga perkataan yang keluar dari mulutnya. Orang yang sudah menerima Firman Tuhan, maka dia akan menjadi pribadi yang mau senantiasa mengeluarkan perkataan yang mengandung berkat, perkataan yang baik dari mulutnya, dari pikirannya serta dari hatinya. Kita menjadi pribadi yang mampu mengeluarkan kata-kata berkat dari diri kita bukan kata-kata umpatan, celaka, kutuk dan hinaan. 


Hari ini, Tuhan Yesus mengingatkan kita bahwa langit dan bumi akan berlalu, namun perkataan Tuhan Yesus (Firman-Nya) tidak akan berlalu. Perkataan Tuhan Yesus (Firman-Nya) adalah perkataan yang membawa berkat, sukacita dan keselamatan. Dan Tuhan Yesus selalu konsisten pada perkataan-Nya. Perkataan Tuhan Yesus membawa kehidupan dan harapan baru dan perkataan-Nya tidak akan berubah. Firman Tuhan itu kekal selama-lamanya. Sekalipun angkatan akan berlalu dan generasi akan berubah. Sekalipun karakter, sifat, perkataan manusia berubah-ubah; sekalipun alkitab berubah secara fisik (fisiknya yaitu: kertas dan sampulnya berubah memudar, kusut, buruk dan robek), namun Firman Tuhan yang ada didalamnya tidak akan buruk, tidak akan berlalu dan tidak akan berubah.


Nas ini mengingatkan kita bahwa dunia ini fana, sementara dan akan berlalu. Segala unsur materi dan elemen-elemen dunia ini punya limit. Dalam dunia yang relatif dan menuju kebinasaannya  orang percaya memiliki sesuatu yang abadi yaitu Firman Tuhan. Sejalan dengan itu penulis kitab Ibrani mengingatkan Ibrani 13:14 (TB)  Sebab di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap; kita mencari kota yang akan datang. 



Sahabatku, Firman Tuhan yang telah masuk kedalam diri kita, yaitu ke dalam hati dan pikiran, bagimana mungkin yang buruk bisa keluar dari mulut kita? Oleh karena itu, hendaklah hati dan pikiran kita melekat kepada Tuhan dan Firman-Nya supaya yang baik, yang indah dan yang mengandung berkat yang keluar dari diri kita, mulut kita, dan pikran kita. Tuhan Yesus menolong kita untuk melakukannya. Firman Tuhan menuntun kita menuju kehidupan yang abadi yang ditentukan oleh Allah bagi kita di dalam Yesus Kristus. 


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam dari Tim - JZ

Selasa, 20 April 2021

BUAH DARI KETEKUNAN HIDUP

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 21 April 2021


*BUAH DARI KETEKUNAN HIDUP*


Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan. 



Ibrani 10: 36 

“Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu”.


Hebrews 10:46

You need to persevere so that when you have done the will of God, you will receive what he has promised.


Sahabat yang baik, Penulis Nats memberitahukan kepada kita bahwa ketekunan merupakan modal yang utama dalam menjalani hidup, terlebih dalam hal mengikut Kristus. Adapun tujuan penulis menuliskan surat ini, yaitu untuk memberikan penghiburan kepada jemaat agar mereka tetap mempertahankan iman kepada Kristus ditengah berbagai tekanan hidup yang sedang mereka hadapi. 


Penulis surat juga memotivasi para pembacanya agar mereka sungguh-sungguh bertekun dalam mempertahankan keyakinan mereka kepada Kristus sampai Kristus datang, “Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya” (Ibrani 10:37). 


Memang untuk mendapatkan sesuatu tidaklah mudah, sebab banyak tantangan dan rintangan yang menghadang. Karena itu dibutuhkan kerja keras, dibutuhkan semangat yang tidak pernah memudar, dibutuhkan komitmen yang tinggi. Ibarat seorang olah ragawan sebelum bertanding dia harus telur berlatih dan saat bertanding dia harus tekun mengikuti pertandingan dengan menuruti segala peraturan pertandingan. Seperti pelari yang terus berlari hingga garis finis. 


Di dalam ayat ini kata ‘ketekunan’ dalam bahasa Inggris dikatakan yaitu dengan istilah “Steadfast patience and endurance” dengan artian untuk secara konstan dan setia untuk terus dalam kesabaran dan ketahanan. Dimana ketekunan memerlukan proses, ketekunan juga harus ada usaha serius dalam proses panjang untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Hasil tidak pernah ada dia awal tetapi berada di akhir melalui suatu proses. Demikianlah juga dalam hal iman membutuhkan kesabaran.


Rasul Paulus juga mengatakan bahwa untuk memperoleh hasil yang terbaik dan sempurna haruslah tahan uji, “dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita” (Roma 5: 4-5). 


Dengan demikian nats renungan pada hari ini membentuk kita untuk menjadi pribadi yang kuat, dimana tanpa pengharapan kita tidak akan pernah bisa kuat untuk menekuni proses kehidupan kita, terlebih ketika kita diombang-ambingkan berbagai permasalahan hidup. Itulah sebabnya kita harus bertekun dengan sungguh-sungguh agar apa yang dijanjikan Tuhan tidak sampai terlepas dari genggaman kita. 


Sahabat yang baik hati,  mari kita bersama-sama memulai hidup bertekun didalam Tuhan, mulailah melangkah sesuai dengan tuntunan Tuhan dan teruslah bertekun didalamnya.  


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam dari Tim Penulis - FS

Senin, 19 April 2021

DALAM TERANG TUHAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 20 April 2021


HIDUP DALAM TERANG TUHAN


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan:


1 Yohanes 1:7 (TB)  Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.


1 John 1:7 (UKJV)  But if we walk in the light, as he is in the light, we have fellowship one with another, and the blood of Jesus Christ his Son cleanses us from all sin.


“Habis gelap, terbitlah terang” demikianlah judul buku yang merupakan kumpulan surat-surat R.A Kartini yang dibukukan oleh sahabatnya yang bernama J.H Abendanon (1911). Abendanon memberi judul asli buku tersebut “Door Duisternis tot Licht yang secara harafiah berarti: "Dari Kegelapan Menuju Cahaya” . Dimana dalam buku ini tercurah keinginan Kartini untuk memperjuangkan kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan. Hal ini diwujudkannya dengan membangun sekolah perempuan yang pertama sekali di Rembang, Jawa Tengah kampung halamannya. Jadi, jelaslah Kartini sangat menginginkan terjadi pembaharuan, ia tidak ingin para kaum perempuan hidup dalam kegelapan, tanpa ilmu pengetahuan, namun hendaknya hidup dan berkarya dalam terang. 

Sejak awal dunia diciptakan, Allah telah terlebih dahulu menciptakan terang sebab sebelumnya gelap gulita masih menutupi samudera raya. Jadi, Allah menginginkan agar seluruh ciptaanNya termasuk manusia hidup dalam terang. Demikian orang Kristen memiliki tanggungjawab untuk hidup dalam terang. Sebab sebagai pengikut Kristus, kita harus meneladani hidup Yesus Kristus, yang sejatinya adalah Terang Dunia itu sendiri. Yesus berkata: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Yoh.8:12). Sebagai orang Kristen, kita memiliki status sebagai “anak-anak terang”. “Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,” (Ef. 5:8-9). Sebagai anak-anak terang, orang Kristen memiliki tanggungjawab untuk berbuah. Hidupnya harus berbuah: 3 K (Kebaikan, Keadilan dan Kebenaran). 


Yohanes dalam nas ini menyatakan bahwa Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan (ay.5). Dengan demikian, sebagai anak-anak terang kita dipanggil untuk hidup dalam terang, bukan dalam kegelapan. Yang perlu kita ingat bahwa anak-anak terang tidak dapat hidup di dalam dua dunia sekaligus, yaitu terang dan gelap. Tetapi hanya satu dunia yaitu terang. Terang itulah yang akan menuntun, membimbing perjalanan hidup manusia. Terang juga menunjukkan segala perbuatan manusia yang salah dan mengarahkannya ke dalam kebenaran (Yoh.8:12).


 Bagaimanakah hidup dalam terang itu? 

*- Bersekutu dengan Tuhan dan saudara seiman*

Terang akan menuntun kita untuk hidup dalam persekutuan dengan Tuhan dan saudara-saudara seiman. Kita memiliki tanggungjawab untuk berdoa, beribadah dan bersyukur senantiasa dalam hidup kita. Kita juga terpanggil untuk memuji, memuliakan, menyembah, mendengar serta melakukan kehendakNya seturut dengan firmanNya.


*- Bersyukur atas kasih Allah*

Sebagai anak-anak terang kita terpanggil untuk senantiasa mensyukuri kasih karunia Allah dalam kehidupan kita ini. Banyak berkat dan sukacita yang telah kita terima dariNya. Semua itu hanya oleh karena anugerah Allah semata (Sola Gratia). Kasih yang terbesar telah kita terima dariNya yaitu pengampunan atas segala dosa-dosa kita. Kita yang berdosa telah diampuni, kita yang tidak layak telah dilayakkan untuk menerima keselamatan dari hukuman dosa-dosa kita. Darah Yesus sendiri telah tercurah sebagai persembahan perdamaian dan penebusan dosa-dosa kita. 


*- Bertobat dan Menguasai diri*

Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan oleh Allah, kita dipanggil dan memiliki tanggungjawab untuk bertobat. Bertobat berarti kembali dari jalan yang salah menuju jalan yang benar, yaitu yang seturut dengan firman Tuhan. Kita memiliki tugas untuk melakukan kebaikan, keadilan dan kebenaran (Ef. 5:8-9). Sebagai anak-anak terang kita juga harus senantiasa menguasai diri kita dari godaan si iblis untuk jatuh ke dalam perbuatan dosa. Dengan menguasai diri kita, kita telah menjaga kehormatan dan kemuliaan kasih karunia yang telah kita terima dari Allah, Sang Pengasih itu. Itu adalah cara kita mensyukuri pengampunan dan keselamatan atas dosa-dosa kita. Oleh karena itu, marilah kita hidup dan berjalan dalam terang Tuhan, sebagaimana ajakan dari lirik lagu rohani Afrika Selatan berikut: Siyahamba, ekukanyen' kwenkos', (We are marching in the light of God: Mari jalan dalam terang Tuhan). Tuhan Yesus memberkati.


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam dari Tim - RN


Minggu, 18 April 2021

PERCAYA DAN SALING MENGASIHI

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 19 April 2021


PERCAYA DAN SALING MENGASIHI


Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan. 


1 Yohanes 3:23 (TB)  Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita. 


1 John 3:23 (RWV)  And this is his commandment, That we should believe on the name of his Son Jesus Christ, and love one another, as he gave us commandment.


Perintah biasanya disampaikan oleh atasan terhadap bawahan.  Perintah itu harus dilaksanakan jika tidak akan memiliki konsekwensinya. Dalam nas ini rasul Yohanes memakai istilah perintah dari Tuhan Yesus kepada muridNya.

Perintah yang dimaksudkan bukanlah sebagai perintah atasan terhadap bawahan atau tuan terhadap hambanya. Yesus memerintahkan murid-muridnya karena sudah salih mengenal dan hidup di dalam kasih. Perintah seorang sahabat yang saling mengerti dan memahami satu sama lain.


Perintah seorang atasan pastilah berbeda perintah seorang sahabat. Perintah seorang atasan dilakukan karena takut sanksi atau takut atas konsekwensinya. Sedangkan perintah seorang sahabat dilakukan dengan tulus dan pamrih karena takut mengecewakan sahabatnya. Biasanya seorang sahabat mempercayakan tugas kepada sahabatnya karena sahabatnya tahu bisa melakukannya. Demikianlah Yesus menyampaikan perintahnya kepada murid sebagai sahabat. Jadi disini Yesus memerintah murid-muridnya bukan dipahami sebagai tekanan tetapi kepercayaan seorang sahabat.


Dalam Yohanes 13:34 Yesus memberikan perintah baru kepada murid-muridnya, disebutkan:Yohanes 13:34 (TB)  Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.

Perintah Yesus ini tentu permintaan seorang sahabat, jika Yesus telah mengasihi mereka, maka demikianlah murid-murid saling mengasihi. Yesus memeeintahkan mereka melakukan kasih dengan terlebih dahulu memberikan contoh. Dia mengasihi murid dah rela hingga mati untuk keselamatan kita.  Yesus memerintahkan untuk saling mengasihi bukan bertujuan kepada Yesus sendiri tetapi tindakan kasih membangun relasi yang baik dengan saksama dan kerelaan untuk berkorban bagi sesama. 


Rasul Yohanes meneruskan perintah Yesus ini di dalam persekutuan jemaat untuk saling mengasihi dalam persekutuan orang percaya. Perintah pertama adalah percaya kepada Yesus Kristus, Anak Allah. Dialah jalan, kebenaran dan hidup. Barang siapa percaya kepadaNya tidak akan binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Melakukan kasih harus didasari iman. 


Murid yang sesungguhnya adalah orang yang melakukan perintah Yesus. Hal itu disampaikan pada Yohanes 14:15 (TB)  "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku."

Orang melakukan perintah Yesus untuk saling mengasihi diawali dengan iman. Iman tanpa perbuatan adalah mati. Karena itu sebagai seorang murid Kristus kita percaya dan hidup di dalam kasih.


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak






Sabtu, 17 April 2021

HIDUP DALAM KASIH SETIA TUHAN

 

https://www.facebook.com/216559085082832/posts/5399262463479109/?sfnsn=wiwspmo
KOTBAH MINGGU MISEREKORDIAS DOMINI
Minggu, 18 April 2021
Nas: Mazmur 106:1-5

*HIDUP DALAM KASIH SETIA TUHAN*

Selamat hari Minggu! Sahabat yang baik hati bersyukur dan bahagia merupakan hal yang melekat pada diri orang beriman. Bersyukur karena ada banyak perbuatan Tuhan dalam ini yang harus disyukuri. Sepahit apapun yang menimpa hidup kita pasti jika kita renungkan ada banyak hal yang membuat kita bersyukur. Sedangkan bahagia adalah hidup yang ditentukan oleh Tuhan bagi orang percaya. Allah mencipta, memelihara dan menyelamatkan manusia tujuannya adalah satu yaitu agar manusia memperoleh kebahagiaan. Bukan hanya bahagia dalam hidup di dunia yang kita hidup ini tetapi bahagia selama-lamanya dalam kehidupan yang abadi. Kepastian bahagia bagi orang percaya dilakukan oleh Yesus melalui kematian dan kebangkitanNya. Kematian dan kebangkitan Kristus telah menyeberangkan kita dari kesusahan kepada kebahagiaan, dari hukuman kepada anugerah dan dari kematian kepada kehidupan yang kekal.

Hidup yang bersyukur dan bahagia merupakan ajakan dari kotbah Minggu ini. Sesuai dengan nama minggunya, Minggu Miserecordias Domini berarti kasih setia Tuhan memenuhi bumi. Memenuhi berarti tidak setengah, tidak sekedar ada tetapi pool atau penuh. Arti memenuhi dilihat dari segi waktu dan ruang. Dari segi waktu tidak ada waktu dalam kehidupan ini yang tidak disertai dan dipenuhi berkatNya, baik kemarin (dulu), kini dan esok (future). Artinya selama-lamanya karena Allah adalah Allah yang awal hingga akhir, Alpha dan Omega.

Dilihat dari segi ruang, tidak ada ruang-ruang (space) hampa di bumi ini yang tidak diisi oleh anugerah Allah. Istilah memenuhi menunjukkan tidak ada celah atau ruang kosong yang tidak dipenuhi oleh anugerah dan kemurahan Tuhan. Tidak hanya di kota Tuhan memberkati, tetapi di desa ada anugerahnya. Kemurahan Tuhan tidak hanya ada bagi orang yang bekerja di gedung bertingkat pencakar langit, namun di lahan tandus pun ada anugerah Tuhan yang disyukur.

Hal inilah yang dinyatakan oleh Mazmur dalam kotbah ini. Bersyukur kepada Tuhan dengan alasan:

*1. Tuhan itu baik dan bahwasanya kasih setianya selama-lamanya.*
Ada beberapa Mazmur yang mengutip nyanyian ini, Tuhan itu baik (Mazmur 25:8, 34:8, 68:11, 100:5, 135:3, 145,9) sedangkan kalimat 'bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNya' dikutip berulang kali dalam Mazmur 106, 107, 108, 118 dan 136', semacam reffrein dalam lagu yang dinyanyikan berulang-ulang.

Tuhan itu baik bahwasanya selama-lamanya kasih setiaNya merupakan pengakuan dalam diri orang percaya. Tuhan itu baik karena pengalaman. Orang beriman menyaksikan begitu banyak perbuatan Allah yang ajaib. Jika kita perhatikan Mazmur 136, disitu dijelaskan mulai dari penciptaan, pemeliharaan ciptaan, pemilihan dan pembentukan umat Allah sebagai umat pilihan Allah. Semuanya menjadi saksi sejarah atas perbuatan Allah yang ajaib.

Tuhan itu baik bahwasanya kasih setianya untuk selama-lamanya merupakan pengakuan orang percaya kita wajib bersyukur atas perbuatan Tuhan karena dilihat dari segi apapun, keadaan apapun yang kita alami selalu ada yang harus disyukur. Allah baik bukan hanya kemarin tetapi kini dan esok, karena Tuhan perencana ulung dalam sejarah hidup ini.

*2. Resep hidup bahagia*
Bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan memberikan petunjuk kehidupan bagi orang percaya memperoleh kebahagiaan.

Mazmur 106:3 (TB)  Berbahagialah orang-orang yang berpegang pada hukum, yang melakukan keadilan di segala waktu!

Sejalan dengan itu Mazmur 1 disebutkan Mazmur 1:1-2 (TB)  Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.

Hukum diberikan Tuhan kepada umatNya agar mereka terpelihara dengan hidup yang memiliki relasi yang baik.  Di dalam hukum Taurat mereka mengetahui kehendak Allah, hidup kudus, adil dan melakukan apa yang berkenan dihadapan Allah. Hukum Tuhan menyadarkan orang untuk mengejar apa yang baik dan menjauhkan apa yang buruk. Hukum Taurat menjadi pagar setiap orang memiliki jaminan dan menghargai hak-hak orang lain.

Hukum Tuhan menuntut manusia memiliki relasi yang baik dengan Tuhan melalui ibadah dan memiliki hubungan yang baik kepada sesama. Iniilah yang disebutkan oleh Yesus sebagai hukum Utama dan Terutama.

Dilihat dari aspek ini, kebahagiaan hidup ini adalah pada relasi keduanya: hubungan manusia kepada Tuhan (vertikal)  dan hubungan manusia dengan sesamanya (horizontal). Ada orang yang hanya memfokuskan diri hubungan dengan Tuhan, patuh beragama, rajin beribadah dan mabuk agama namun mengabaikan hubungan dengan sesama. Tidak sedikit orang yang jatuh pada paham radikal seperti itu yang hanya menekankan pada relasinya dengan Tuhan.

Disisi lain ada juga yang menekankan yang penting baik pada orang lain tak peduli agama bahkan menyangkal Tuhan. Ini disebut dengan humanisme yang radikal. Hal ini juga tidak membahagiakan manusia, karena ada saatnya kita menyadari keberadaan kita dihadapan Allah untuk merenungkan apa yang kita perbuat sembari memohon pengampunan dan memotivasi diri untuk memperbaiki diri.

Mazmur ini memberikan jawaban bagi kita bahwa hidup bahagia ada pada orang yang memelihara hukum Tuhan, berperilaku adil dan melakukan yang berkenan di hadapan Tuhan.

*3. Selalu ada harapan*
Apakah orang yang dekat kepada Tuhan selalu bahagia? Ada saja kegagalan, kesusahan dan penderitaan yang menimpa orang percaya. Kelebihan orang percaya adalah ada keyakinan yang pasti dibalik kesusahan ada kebahagiaan yang Tuhan beri. Tuhan tidak bekerja mendatangkan sukacita bagi orang percaya pada peristiwa yang baik dan membahagiakan. Namun Allah dapat bekerja mendatangkan kebahagiaan dari situasi buruk yang di alami.

Inilah alasan orang percaya tetap bahagi karena selalu ada harapa.

Kemarin saya menerima pesan yang berharga yang mungkin bisa menjadi inspirasi bagi kehidupan ini untuk tetap berpengharapan.

Diibaratkan 4 lilin menyala di dalam satu kamar
Lilin pertama: aku adalah damai sejahtera. Lilin pertama berkata saya sudah jenuh dan capai membawa damai namun tak kunjung ada kedamaian dalam keluarga dan komunitas maka lilin pertama pun mati.

Lilin kedua: aku adalah iman, akhir-akhir ini saya tak dibutuhkan orang sudah tak perduli dengan kehidupan rohaninya. Maka lilin kedua pun mati.

Lilin ketiga: aku adalah cinta kasih, saya sudah lelah dengan semua perbuatan kasih toh tidak ada yang menyadarinya. Maka lilin ketiga pun mati.

Lalu lilin keempat: aku adalah pengharapan, saat tak ada damai, iman dan cinta kasih sang pengharapan memberikan dorongan dan memotivasi orang lain. Lilin keempat menyalakan kembali lilin pertama (damai), lilin kedua (iman) dan lilin ke tiga (cinta kasih). Sehingga keempat lilin itu menyala kembali.

Inilah pentingnya pengharapan, dibalik segala ketidak mungkinan selalu ada asa yang mendorong kita untuk berharap akan segala sesuatu.

Hidup orang beriman tidak selalu mujur dan beroleh kebaikan saja. Ada kalanya tantangan dan pergumulan, beban dan duri yang menyakitkan. Namun kita percaya Tuhan tidak akan membiarkan beban dan pergumulan menghentikan langkah orang percaya.

Kotbah ini menyampaikan harapan dibalik pergumulan yang dihadapi kelak akan melihat sukacita dan bahagia.
Mazmur 106:4-5 (TB)  Ingatlah aku, ya TUHAN, demi kemurahan terhadap umat-Mu, perhatikanlah aku, demi keselamatan dari pada-Mu,  supaya aku melihat kebaikan pada orang-orang pilihan-Mu, supaya aku bersukacita dalam sukacita umat-Mu, dan supaya aku bermegah bersama-sama milik-Mu sendiri.

Sahabat yang baik hati, mari bersyukur karena kita hidup di dalam kasih setia Tuhan. Mari bersyukur  Tuhan itu baik dan memberi kebahagiaan dalam hidup ini.

Tuhan memberkati!

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 16 April 2021

PETUNJUK MENURUTI JALAN TUHAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN 

Kekuatan,Inspirasi dan Motivasi 

Sabtu, 17 April 2021


PETUNJUK  MENURUTI JALAN TUHAN


Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa,membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Mazmur 86:11 (TB): Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu,ya Tuhan,supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu; bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu. 


Psalm 86:11(KJV) : Teach me Your way,O Lord; I will walk in Your truth; unite my heart to fear Your name. 


Setiap manusia menginginkan perjalanan hidupnya mulus tanpa hambatan atau rintangan dengan melakukan berbagai upaya untuk mencapainya.Namun tidak seorang pun menemukan hal seperti itu secara sempurna karena ada faktor diluar kemampuan manusia, malahan sudah menjadi suatu siklus bahwa kehidupan manusia silih berganti yaitu: senang-susah,bahagia-sedih, sukacita-dukacita, sukses-gagal, berkuasa-turun takhta. Demikian halnya Daud sebagai raja atas bangsa Israel yang dipilih langsung oleh Allah lewat perantaraan nabi Samuel tidak luput dari pahit getirnya kehidupan. Alkitab mencatat bahwa Daud adalah orang yang amat takut kepada Tuhan hal itu ditunjukkannya dengan kesetiaannya kepada raja Saul sebagai raja yang diurapi Tuhan atas bangsa Israel dimana Daud ikut serta berperang mengalahkan orang Filistin sebagai musuh Israel,dan Daud lah yang berani melawan pendekar terkuat dari orang Filistin yaitu Goliat dengan tinggi badan enam hasta satu jengkal dan dapat membunuhnya bukan dengan pedang atau tombak tetapi hanya dengan mengumbankan  batu yang mengenai kepala Goliat( 1 Sam.17:49). 


Kesetiaan Daud kepada raja Saul tidak menjadikan hati Saul senang malahan ingin melenyapkan Daud dengan berbagai tipu muslihat yang menjadikan Daud pelarian dan  diburu ke padang gurun Zif, bukit Hakhila, padang gurun Maon bahkan sampai mengerahkan tiga ribu orang terpilih dari orang Israel ke kubu-kubu gunung di En-Gedi sampai ke gunung batu Kambing Hutan(1 Sam.24:1-3),semua didasari karena rasa iri hati atas keperkasaan Daud yang melebihi Saul mengalahkan orang Filistin hingga mendapat pujian dari orang Israel.Walaupun dalam satu kesempatan di gunung En-Gedi Daud punya peluang untuk membunuh Saul namun hal itu tidak dilakukannya karena dia takut kepada raja yang diurapi Tuhan sehingga dia hanya memotong punca jubah raja Saul. Gambaran hidup Daud ini nyata dalam diri Tuhan Yesus yang memberikan sabdaNya kepada murid-muridNya sebagaimana kita kenal dengan "ucapan bahagia" berkata: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu(Mat.5:44). 


Di era kemajuan teknologi internet saat ini orang dengan mudah mencari tuntunan jalan melalui aplikasi Google Map yang terinstal pada smart phone agar tidak tersesat di perjalanan hingga sampai ke tempat tujuan dengan cepat dan tepat. Namun petunjuk jalan yang dimaksud dalam nas Firman Tuhan ini berbeda jauh dimana Daud memohon petunjuk kepada Tuhan agar dapat bertindak dan berlaku seturut kehendak Tuhan dan bukan atas kehendaknya sendiri. Daud sendiri menulis makna jalan hidupnya pada Kitab Mazmur-1 ayat-1berkata: Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh. Jalan orang fasik mesti dihindari karena jalan itu menuju kebinasaan, sedangkan jalan orang benar bagaikan pohon yang ditanam di tepi aliran air yang menghasilkan buahnya pada musimnya. 


Manusia sering menjalani hidupnya dengan kemampuan yang dimiliki melalui nalar atau logika berdasarkan rasionalitas, padahal dalam hidup ini ada kuasa transendental yaitu kuasa Allah yang terkadang sukar dicerna pikiran manusia yaitu Roh Allah yang menyertai dan menuntun setiap umat percaya agar tidak berjalan menuruti kehendak daging tetapi menuruti kehendak Roh dimana Rasul Paulus menuliskan ini kepada jemaat di Galatia tentang hidup menurut daging atau Roh(Gal.5:19-23). Kerinduan Daud mengenai jalan yang dituntun oleh Tuhan ditulisnya lewat Firman Tuhan pada Maz.119:105 yang berkata: Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.


Daud sebagai manusia juga tidak luput dari perbuatan dosa yang sungguh menyakitkan hati Tuhan untuk membunuh Uria demi keinginannya mendapatkan Batsyeba jadi isterinya dengan menyuruh Uria berada pada barisan depan ketika berperang melawan Bani Amon sehingga Uria tewas dan mengambil Batsyeba menjadi isterinya(2 Sam.11:26-27). Perbuatan dosa yang dilakukan Daud mendapat teguran keras dari nabi Natan sebagai utusan Tuhan dan anak yang dilahirkan dari Batsyeba akhirnya meninggal. 


Penyesalan Daud akan dosa yang dilakukannya hingga dia menulis Firman Tuhan pada Mazmur 51 dengan perikop "Pengakuan dosa" dan di ayat-15 berkata: Aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang yang melakukan pelanggaran,supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu. 


Sebagai umat Perjanjian Baru bagaimanakah kita memaknai serta percaya akan jalan Tuhan yang menuju keselamatan kekal,sesungguhnya telah dipersiapkan Tuhan Yesus lewat kehadiranNya sebagai Anak Allah yang turun dari takhta kemuliaanNya menjadi sama dengan manusia, melakukan karya keselamatan selama hidup di dunia,  mati di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia, dikuburkan, bangkit dari kematian,dan naik ke sorga,dan akhirnya pada saat yang ditentukanNya akan datang kembali ke dunia untuk melakukan penghakiman seraya membawa serta orang-orang yang beriman dan percaya akan Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat.  


Sebagai puncak keimanan kita kepada Tuhan Yesus maka Rasul Yohanes mengutip sabda Yesus yang tertulis pada Yoh.14:6 berkata: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Dengan dasar ini orang percaya telah memiliki jalan yang ditempuh menuju kehidupan yang kekal. 


Sahabatku,Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup Saudara. Amin !


Salam : Tim Page Pdt Nekson M Simanjuntak- LLT.

Kamis, 15 April 2021

RANG BENAR HIDP OLEH IMAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 16 April  2021


ORANG BENAR HIDUP OLEH PERCAYANYA


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Habakuk 2:4 (TB) Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya. 


Habakkuk 2:4 (NKJV) “Behold the proud, His soul is not upright in him; But the just shall live by his faith.


Mulai dari pertanyaan-pertanyaan polos masa kecil sampai diskusi-diskusi rumit di perguruan tinggi, hidup ini sarat dengan pertanyaan. Dengan menanyakan bagaimana, mengapa dan kapan, kita menggali untuk menemukan jawaban-jawaban yang memuaskan. Tetapi tidak semua pertanyaan memiliki jawaban yang tersusun dengan rapi. Pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab ini biasanya akan memunculkan lebih banyak pertanyaan dengan keraguan yang terus mengusik dan menghancurkan semangat. 


Habakuk adalah seorang yang mencari jawaban. Merasa galau karena apa yang dilihatnya, ia pun mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Habakuk melihat dunia yang sedang sekarat dan hal itu menghancurkan hatinya. Mengapa ada kejahatan di dunia ini? Mengapa orang fasik tampaknya menang? Dengan berani dan penuh keyakinan ia membawa keluhan-keluhannya langsung kepada Allah. Dan Allah menjawab dengan bertubi-tubi bukti dan prediksi. Kejahatan dan ketidakadilan kelihatannya memegang kuasa di dunia. 


Seperti Habakuk, orang-orang Kristen sering kali merasa marah dan kecewa ketika melihat apa yang terjadi. Habakuk mengeluh kepada Allah mengenai situasi itu. Jawaban Allah kepada Habakuk sama seperti jawaban yang akan Dia berikan kepada kita, “apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang”. Memang tidak mudah untuk bersabar, tetapi hal itu menolong kita untuk mengingat bahwa Allah bahkan lebih daripada kita dalam membenci dosa. Hukuman atas dosa pasti akan datang. Karena Allah menyuruh Habakuk “nantikanlah itu”. Kita harus percaya kepada Allah meskipun kita tidak mengerti mengapa peristiwa-peristiwa terjadi sebagaimana adanya. 

Bangsa Babel yang jahat itu percaya pada diri mereka sendiri dan akan jatuh; tetapi orang-orang benar akan hidup oleh iman mereka kepada Allah. 


Ayat ini telah banyak mengilhami orang Kristen. Paulus mengutipnya dalam Roma 1:17 dan Galatia 3:11. Penulis kitab Ibrani mengutipnya dalam Ibrani 10:38, tepat sebelum pasal 11 yang terkenal tentang I M A N. Dan ayat ini berguna bagi semua orang Kristen yang harus hidup melewati saat-saat yang sulit tanpa melihat tanda-tanda harapan. Orang Kristen harus percaya bahwa Allah mengarahkan segala perkara sesuai dengan maksud-maksud-Nya. Bahkan, hal yang menurut kita berlawanan dengan kehendak Allah, seolah-olah diijinkan berkuasa atas dunia ini ada maksud Allah dibalik semuanya itu. Sebagaimana, ketika orang Israel memasuki tanah Kanaan, Allah tidak serta merta membersihkan semua orang yang sudah berada di Kanaan, para penyembah berhala. Namun keberadaan mereka dipakai Tuhan untuk menguji kesetiaan mereka menyembah Allah Israel.  


Jika kita melihat sepertinya orang-orang yang melakukan hal yang bertentangan dengan kebenaran Firman Tuhan lebih berbahagia dan sepertinya mereka lebih popular keberadaannya dalam kehidupan ini, firman Tuhan mengatakan bahwa mereka tidak lurus hatinya, sebab dibalik semua yang mereka lakukan hanya ingin mencari pujian atas diri sendiri dan mereka akan jatuh kepada kesombongan. Tindakan yang mereka lakukan tidak dibarengi dengan ketulusan dalam bertindak, ketulusan dalam menolong, ketulusan dalam berbuat baik. Semua dikerjakan ada maksud untuk mencari imbalan dan mencari keuntungan bagi diri sendiri.  Hal ini tidak seharusnya memengaruhi kita untuk setia sebagai orang benar. Jika orang disekitar kita yang kelihatannya sungguh berbahagia sementara mereka sangat jauh dari kebenaran Allah, maka jangan kita menjadi tergoda untuk menjadi serupa dengan mereka. 


Apa yang dapat kita lakukan?  Sebagai orang benar dan kebenaran kita adalah berdasarkan Firman Tuhan, tentunya kita hidup di dalam Firman Tuhan yang menguatkan kita untuk tetap setia hidup dalam kebenaran. Iman kita kepada Kristus menguatkan kita untuk tetap setia kepada Allah yang adalah sumber segala yang baik dalam hidup ini. Jika kita memiliki banyak pertanyaan-pertanyaan tentang keadaan yang ada di sekitar kita, sebagaimana yang dialami oleh Habakuk, mari kita bertanya kepada Tuhan. Dasar dari pertanyaan kita adalah karena kita percaya bahwa jawaban dari segala pertanyaan kita berasal dari Tuhan. Walau terkadang jawaban dari pertanyaan kita tersebut tidak seperti yang kita harapkan. Bertanya kepada Tuhan karena percaya bahwa sumber jawaban dari semua pertanyaan kita adalah Tuhan. Cara dan waktu Tuhan menjawab pertanyaan kita adalah sesuai kehendak-Nya.


Sahabat yang baik hati, sebagai orang benar, mari kita hidup dalam iman kita. Hidup oleh percaya kepada Yesus Kristus sebab Dia adalah sumber kehidupan dan kita percaya bahwa Tuhan yang memelihara dan mencukupkan segala kebutuhan hidup kita. Dia mengetahui segala yang terbaik bagi kita dan Dia mengenal kita lebih dari diri kita sendiri mengenali diri kita. Tetap dalam kebenaran dan mari kuatkan iman percaya kepada Yesus Kristus yang tentunya mempengaruhi imun untuk jasmani kita.

Amin


Salam : Tim 12 Renungan Pdt Nekson M Simanjuntak (MP)

Rabu, 14 April 2021

TETAP WASPADA DAN BERTEKUN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/5384695151602507/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN  TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 15 April 2021


*TETAP WASPADA DAN BERTEKUN*


Selamat pagi sahabat  yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Lukas 12: 35 “12:35 "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.


Lukas 12: 35 “12:35 “Let your loins be girded about, and your lights burning;”


Sahabat yang baik hati, nats kita pagi ini adalah bagian dari pengajaran khusus kepada murid-muridnlNya tentang kewaspadaan. Waspada atau kewaspadaan adalah suatu sikap yang timbul dari seseorang untuk mengantisipasi hal-hal yang akan terjadi pada dirinya dan sekitarnya baik secara langsung dan tidak langsung. Biasanya kewaspadaan dilakukan untuk menghadapi hal-hal yang bersifat negative yang akan terjadi.  


Sahabat yang baik hati, Yesus dengan tegas mengajak murid-muridnya untuk selalu waspada: waspada terhadap ajaran dan pemahaman yang datang merongrong iman dan imun mereka. Tuhan Yesus mengetahui tantangan, persoalan yang datang dan yang akan datang dalam hidup murid-muridnya kedepannya. Tuhan Yesus mengetahui dimana titik kelemahan para murid-muridnya. Dengan demikian Tuhan Yesus mengajarkan murid-muridnya untuk bersikap waspada. Sikap waspada yang dimaksud Yesus dengan :


1. Hendaklah pinggangmu tetap berikat.

Kebiasan masyarakat Yahudi pada umumnya selalu mengenakan ikat pinggang di dalam aktifitas mereka. Ikat pinggang yang mereka kenakan bukan saja sebagai aksesoris semata tetapi juga untuk mengikat Jubah/pakaian yang dikenakan  mereka. Dalam ikat pinggang digantungkan pedang,  barang-barang yang dibutuhkan dlm perjalanan, dan biasanya ikat pinggang ini berupa tali yang kuat. 


Dalam nats ini Tuhan Yesus mengajak murid-muridnya memperhatikan ikan pinggang mereka, artinya apakah sedang terikat dengan baik tanda sedang melakukan pekerjaan  atau dalam posisi yang kendur tanda pekerjaan yang telah selesai? Padahal untuk bekerja dan melayani Tuhan waktu yang sempit dan sedikit, waktu yang luar biasa dipakai untuk melaksanakan pekerjaan yang tidak pernah habis-habisnya. Pinggang yang selalu terikat berarti selalu senantiasa siap sedia, tidak mengenal kata lelah, selalu berusaha melakukan hal yang terbaik dan yang baik bagi Allah dan sesama.


2. Pelita yang selalu menyala

Pelita adalah Dian atau alat penerang yang digunakan pada zaman dahulu, yang bahan bakarnya adalah minyak  bukan seperti saat ini yang kita gunakan yang dialiri oleh listrik. Dian dinyalakan saat malam hari untuk menerangi ruang gelap. Yesus memerintahkan murid-muridnya untuk selalu menyalakan pelitanya, tentu pelita umumnya dipakai pada waktu malam hari, pada saat hari dan keadaan gelap untuk menerangi keadaan sekitar. Dengan pelita yang menyala tentu saja keadaan akan menjadi terang dan kita bisa melakukan aktifitas seperti biasanya. dalam perjalaba Dian juga berguna untuk mengusir binatang, karena keadaan terang hewan buas akan takut mendekat (misalnya ini bisa terjadi pada situasi di hutan, dimana dengan keadaan terang hewan buas pada umumnya akan takut mendekat). 


Bagimana biar pelita itu akan selalu menyala? Tentu sangat tergantung pada persediaan minyak (bandingkan dengan Perumpamaan Tuhan Yesus tentang gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh dalam Matius 25: 1-13). 


Dalam hal ini kesiap sediaan setiap murid Tuhan Yesus sangat dibutuhkan, dengan pelita yang terus menyala kita akan dimampukan bekerja dengan baik.


Sahabat yang baik hati, dua hal yang saling kait mengait dalam pangajaran Yesus kepada murid-muridnya tentang kewaspadaan agar “Pinggang selalu terikat dan Pelita salalu menyala” sangat relevan pada masa kini.  Kita diperhadapkan dengan kecepatan teknologi (Penemuan-penemuan berlomba-lomba dimunculkan), waktu yang tanpa kita sadari berjalan begitu cepatnya (siapa cepat dia dapat).  Sekalipun kondisi dunia pada umumnya begitu sulit akibat wabah Virus Covid 19, berbagai solusi-solusi di munculkan untuk mengatasi kebiasaan yang selama ini dilakukan termasuk sampai saat ini masih berlaku di beberapa daerah ibadah yang dilakukan secara virtual/on line dengan acuan mencegah wabah semakin menular.


Keadaan ini bagi semua orang sungguh sangat sulit dan bahkan sikap pesimis muncul, seperti perkataan yang mungkin sering kita dengar “Ah lebih takut tidak makan dari pada takut sama si corona”.  Sebuah problematika yang begitu besar di hadapi banyak orang yang kehidupan sehari-hari berhadapan dengan masyarakat (pelayan publik) seperti: pendagang di pasar, supir angkot, buruh dan pekerja lainnya. Kalau pun berklaktifitas harus tetap mempedomani protokol kesehatan. 


Demikian dalam aktifitas bergereja ada orang yang  tidak ke gereja karena takut corona, tidak mengikuti persekutuan gereja, partangiangan, kebaktian PA dan lain sebagainya dengan alasan Virus Corona masih mewabah sangat masuk akal kita terima alasannya, tetapi untuk pesta nikah, bertamasya/liburan, ke pasar dan kumpul-kumpul, reunian, corona tidak menjadi alasan untuk menghalanginya, sungguh sangat memilukan hati. 


Sahabat yang baik hati, ajakan Yesus hati ini untuk waspada kiranya menyertai kehidupan kita. Kesulitan dimasa pandemi COVID 19 ini kita hadapi dengan senjata Iman.  Ibarat orang yang mempedomani protok kesehatan maka demikian Pelita kita tetaplah bercahaya. 


Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Tim Page Pdt Nekson M Simanjuntak - RS

Selasa, 13 April 2021

BERSUKACITA KARENA TUHAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi, dan Motivasi

Rabu, 14 April 2021


BERSUKACITA KARENA TUHAN


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, 

Marilah menggunakan waktu sejenak di 

pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan

merenungkan Firman Tuhan.


Mazmur 126:3 (TB) Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.


Psalm 126:3 (KJV) The Lord hath done great things for us; where of we are glad


Apa dan bagaimana kita harus bersukacita?

Sahabat yang baik hati tentu setiap orang menginginkan sukacita didalam kehidupannya, tidak ada satu orang pun yang menginginkan dukacita terjadi didalam kehidupannya. Sukacita juga merupakan bagian dari buah-buah roh yang didapatkan oleh orang-orang percaya melalui kehidupannya bersama Tuhan (Galatia 5:22-23). Tetapi manusia telah kehilangan jangkauan sukacita karena dosa yang telah membelenggu kehidupannya sehingga tidak mampu lagi melihat apa yang telah Tuhan kerjakan didalam kehidupan kita. Tetapi Terpujilah Tuhan yang telah menebus kita dari dosa oleh kematian Yesus di kayu Salib. Sehingga dosa tidak lagi menghambat kita untuk bersukacita.


Paulus dalam suratnya kepada Jemaat tessalonika mengatakan bahwa mereka harus senantiasa bersukacita dalam segala hal (1 Tessalonika 5:16). Bukan hanya menasehatkan Jemaat Tessalonika tetapi Paulus juga melakukan hal demikian, ia senantiasa bersukacita untuk mengabarkan Firman Tuhan sekalipun dia didalam penjara dan penderitaan. Kehidupan yang penuh sukacita tentu bukan hal yang mudah untuk dimiliki oleh setiap orang, namun bukan berarti hal itu tidak mungkin terjadi didalam kehidupan kita. 


Didalam perjalanan kehidupan kita yang begitu banyak tantangan dan godaan, pasti kita sering merasakan hal yang berubah-ubah. Ada kala orang merasa bahwa Allah sangat jauh bahkan seolaholah meninggalkannya dalam keadaan sulit. Ada juga yang merasa bahwa kehadiran Allah selalu ada dalam setiap pergumulannya. Maka dalam setiap kondisi yang berubahubah itu kita memerlukan sebuah kepastian yang dapat mendorong kita untuk selalu bersukacita dan mengucap syukur dalam susah maupun senang.


Sahabatku Firman Tuhan pagi ini merupakan nyanyian ziarah yang dinyanyikan ketika umat Israel berziarah ke Bait Allah di Yerusalem. Mereka mengakui kuasa Tuhan yang memulihkan umatNya. Sion yang dahulunya sudah hancur kini dipulihkan kembali, dan mereka yang berada dalam pembuangan telah pulang kekampung halamannya. Keadaaan yang semula sangat menyedihkan, menyesakkan kini menjadi keadaan yang damai sejahtera serta penuh dengan sorak-sorai. Keadaan yang sepertinya sudah tidak sanggup lagi mempertahankan kehidupan, Tuhan melakukan sesuatu bagi bangsa itu. Bahkan Pemulihan yang mereka alami benar-benar terjadi hingga sampai seperti mimpi indah yang menjadi kenyataan (ay 1). Mereka seolah tidak percaya tentang apa yang telah Tuhan lakukan untuk mereka, seperti bukan sesuatu yang nyata karena hal tersebut sudah lama mereka rindukan. Maka tidak ada hal lain yang boleh umat itu lakukan selain bersukacita dan bersorak-sorai dan berkata Tuhan telah melakukan perkara besar kepada mereka. 


Sahabatku mari sejenak mengingat apa yang terjadi didalam kehidupan kita, disaat kita sakit Tuhan memberikan kesembuhan. Disaat kita lemah kita diberi kekuatan, disaat kita hampir jatuh Tuhan mengangkat kita, dan banyak hala yang telah Tuhan lakukan untuk kita tanpa kita sadari karena mungkin kita sibuk dengan pemikiran dan perasaan kita. untuk itu apa yang harus kkta lakukan atas apa yang sudah Tuhan lakukan untuk kita?. Sahabat yang baik hati Firman Tuhan pagi ini mengingatkan kita bahwa sukacita yang sejati tidak bergantung pada sebanyak apa kekayaan, prestasi, dan usaha yang kita lakukan didalam kehidupan ini. Tetapi sukacita yang sejati ialah apa yang telah dilakukan oleh Tuhan kepada kita disepanjang kehidupan kita yang penuh dengan tantangan dan cobaan. Kita harus dapat merasakan pengalaman kehidupan bersama Tuhan dalam suka maupun duka. Dan hanya kepadaNya jugalah kita menaruh harapan dan masa depan kita sekaligus kita mengusahakan hal yang terbaik yang dapat kita lakukan dan kerjakan dengan setia dan penuh ketaatan kepada Tuhan.


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam Team Renungan Pdt Nekson M Simanjuntak - BP

Senin, 12 April 2021

HIKMAT ALLAH MENGARAHKAN HIDUP KE JALAN YANG BENAR

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 13 April 2021


HIKMAT ALLAH MENGARAHKAN HIDUP KE JALAN YANG BENAR


Amsal 5: 1 (TB)

Hai anakku, perhatikanlah hikmatku, arahkanlah telingamu kepada kepandaian yang kuajarkan.


Proverbs 5: 1 (NIV)

My son, pay attention to my wisdom, turn your ear to my words of insight,


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Sahabat yang baik hati, sadar atau tidak banyak hal dalam dunia ini yang dapat memicu kita jatuh ke dalam dosa dan kejahatan. Banyak peluang dan kesempatan yang membuat kita tergiur untuk melakukan hal-hal yang tidak benar. Kepandaian belaka tidak cukup menjadi modal seseorang untuk memenangkan pertandingan hidup di dunia fana ini. Banyak orang yang memiliki segudang pengetahuan dan kepandaian malah tidak mampu menjaga nafsu dan hatinya hingga jatuh ke dalam dosa dan kejahatan dunia. Bahkan, banyak orang justru menggunakan kepandaian yang ia miliki untuk melakukan dosa dan kejahatan tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan hikmat dari Tuhan untuk dapat menang melawan nafsu dunia atau hal-hal yang membuat kita tergiur melakukan dosa dan kejahatan tersebut. 


Dalam dunia yang demikianlah Amsal hadir memberikan nasihat dengan memberikan pengajaran dan didikan, berhikmat dalam hidup dan takut akan Tuhan. Nasihat itu ibarat rambu-rambu kepada setiap penyetor kendaraan. Dengan rambu yersebut sang sopir mengetahui medan yang dilaluinya. Hikmat lebih dari karena mengandung didikan dan pengajaran (pengetahuan), hati yang paham menimbang dan perasaan yang adil serta takut akan Tuhan.


Apakah hikmat itu? Hikmat adalah pengetahuan yang benar tentang yang baik dan buruk sesuai dengan firman Tuhan. Dari manakah kita mendapatkan hikmat? Di dalam kitab Amsal 2:6 dikatakan: "karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulutNya datang pengetahuan. Dalam hal ini, Salomo ingin menegaskan bahwa sumber hikmat yang benar adalah berasal dari Allah Tuhan kita. Allahlah yang memberikan hikmat kepada manusia. 


Lalu, siapakah orang yang diberikan hikmat oleh Tuhan? Amsal 9: 10a berkata: "permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan dan mengenal yang Maha Kudus adalah pengertian". Artinya, orang yang diberi hikmat adalah mereka yang mengenal Tuhan dan hidup takut akan Tuhan. Dengan senatiasa membangun relasi dan menjalin kedekatan dengan Tuhan, maka setiap kita akan dianugerahi hikmat untuk dapat melakukan apa yang baik yang sesuai dengan Firman Tuhan di sepanjang  kehidupan ini. Seperti seorang Salomo yang selama hidupnya senantiasa membangun dan menjaga relasinya dengan Allah dengan hidup bersekutu dengan Allah dan senantiasa melakukan yang benar seturut kehendak Allah. Hal itulah yang membuat Salomo tampil sebagai raja yang berhikmat, yang dapat berlaku adil dan bijaksana terhadap warga bangsanya. Hikmat Allah menuntun Salomo menjadi manusia yang bijaksana, yang selalu menjaga kekudusannya dengan senantiasa hidup benar di hadapan Allah dan menjauhi segala yang jahat.


Sahabat yang baik, melalui renungan pagi ini kita diingatkan agar senantiasa menjaga relasi kita dengan Allah, sehingga kita dianugerahi hikmat dalam menjalani kehidupan ini. Dengan bekal hikmat yang dari Tuhan niscaya kita akan selalu dikuatkan dan dimampukan untuk tidak akan tergiur dan dikalahkan oleh keinginan nafsu dunia yang akan membawa kita jatuh kedalam dosa. Tidak cukup mengandalkan kepandaian untuk menaklukkan dunia dan menjungjung tinggi kebenaran, dibutuhkan hikmat yang dari Tuhan agar kita diberi keberanian untuk menolak hal-hal yang menggoda kita untuk melakukan yang tidak benar.


Sahabat yang baik, masa pandemi Covid saat ini, bahkan ditambah dengan berbagai peristiwa menakutkan yang mengancam nyawa kita, mulai dari pemboman bahkan bencana alam yang terjadi belakangan ini, semua itu  bisa membuat kita pesimis pada hidup dan akhirnya memicu kita untuk berbuat hal-hal yang tidak benar yang melanggar kehendak Allah. Oleh karena itu, dalam situasi sulit saat ini dibutuhkan banyak orang yang hidup takut akan Allah, sehingga dapat berhikmat melihat setiap situasi sulit ini dalam iman dan pengharapan kepada kasih Tuhan, sehingga ia dapat dikuatkan dan diteguhkan melewati situasi-situasi sulit ini dalam terang Tuhan. Dengan bekal hikmat dari Tuhan, kita akan bangkit dan dimampukan menang melewati masa-masa sulit ini bersama Tuhan, sebab akan selalu ada harapan di dalam Tuhan. 


Salam: Tim Page Pdt Nekson M Simanjuntak - MHS

Minggu, 11 April 2021

MERENDAHKAN DIRI DAN TAAT SAMPAI MATI

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 12 April 2021


IA MERENDAHKAN DIRI-NYA DAN TAAT SAMPAI MATI


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Filipi 2: 8 (TB) : Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati,  bahkan sampai mati di kayu salib


Philippians 2:8 (KJV) : And being found in fashion as a man, he humbled himself, and became obedient unto death, even the death of the cross.


Firman Tuhan menyapa kita hari ini di seputar keteladanan Yesus dalam merendahkan diri dan dalam ketaatan-Nya kepada Allah Bapa sampai Ia mati di kayu salib. Kematian dan kebangkitan-Nya itu merupakan mega karya Tuhan Yesus Kristus yang rela berkorban bagi penebusan umat manusia. Tak bisa dipungkiri bahwa Yesus lah sosok teladan sempurna dalam merendahkan diri dan ketaatan yang dengan sangat luar biasa memenuhi kehendak Bapa-Nya. Ia rela melepaskan identitas keillahian-Nya dan takhta kemuliaan-Nya demi menggenapi rancangan Allah Bapa-Nya untuk keselamatan kita umat percaya. Padahal, sebelum Yesus menjadi manusia Ia telah ada, mempunyai pre-eksistensi seujud dan sehakekat dengan Allah. Ia bercahaya dalam kekuasaan dan kemuliaan Allah. Namun, Ia tidak memakai kebesaran dan kemuliaan-Nya itu, melainkan mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dia lah sosok kasih, yang peduli dan penuh berbelas kasihan kepada umat-Nya. Karena ketaatan Yesus kepada Bapa-Nya, Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama (Flp. 2:9).


Kita umat percaya sebagai murid Yesus diminta untuk meneladani karakter merendahkan diri atau kerendahan hati dalam ketaatan atau ketundukan mengikut Dia dengan menyangkal diri dan memikul salib! Kerendahan hati dan ketaatan ibarat sebuah mata uang koin dengan dua sisi yang tak terpisahkan satu sama lain dalam mengikut Tuhan Yesus. Keduanya merupakan pancaran hati dan sikap batiniah, bukan kenampakan lahiriah. Jauh dari sifat kesombongan diri, atau merasa lebih hebat karena kaya materi, atau terhormat, pintar, ataupun karena berkuasa. Melakukan kedua-duanya memang bukan perkara mudah bagi umat percaya karena sangat berlawanan dengan sifat dunia ini yang begitu mengelu-elukan prestasi, kehormatan, kekayaan dan status sosial lainnya yang berujung pada penonjolan dan egoisme diri. Bagi banyak orang apalagi yang memiliki kedudukan dan kecukupan materi sangatlah sulit untuk merendahkan diri. Mereka cenderung minta dihormati dan disanjung. Oleh karena itu diperlukan kebesaran jiwa berlandaskan iman untuk melakukannya. Orang yang rendah hati dan taat kepada Allah dicirikan oleh perilaku yang tidak semata-mata hanya memikirkan dirinya sendiri, karena kasih Allah melingkupi hati dan jiwanya. Seperti dikhotbahkan Rasul Paulus agar orang percaya "memiliki pikiran dan perasaan yang terdapat dalam Kristus Yesus" yang adalah sumber kasih. 


Dengan demikian tuntutan atas kehidupan keseharian pengikut Kristus harus rela melepaskan hak untuk dihormati, rela melayani menjadi hamba bagi semua orang, ada kesediaan melakukan segala sesuatu untuk memenuhi tugas yg dipercayakan, tidak menuntut fasilitas, tapi tulus melaksanakan tugasnya sebagai bagian dari ibadah. Karena nilai dan kualitas jabatan bukan terletak pada jenis atau seberapa tinggi jabatan itu, tapi pada motivasi terdalam seseorang melakukan pekerjaan yang diamanahkan kepadanya serta hasilnya bagi sesama dan kemuliaan bagi Tuhan. Kesemuanya itu hendaknya dilakukan dalam kerendahan hati, ketaatan, ketundukan, dan kepatuhan yang mencerminkan sikap hati dari seorang pelayan. Perlu disadari ketika kita memiliki kerendahan hati dan ketaatan, kita terlepas dari jerat perlombaan untuk sibuk berambisi mengejar kehormatan, kekuasaan, kehebatan, dan kekayaan yang dunia agung-agungkan, tapi kesia-siaan di mata Tuhan. Perlu ditumbuhkan kesadaran akan keterbatasan diri yang menundukkan diri kita kepada kepasrahan akan rencana Tuhan, bergantung kepada-Nya serta mengandalkan-Nya di setiap langkah hidup kita. Kita pun bisa dengan rendah hati menerima apa yang Tuhan telah berikan kepada kita sekaligus mensyukurinya sebagai bagian penggalan dari rancangan indah-Nya. Orang yang taat dan rendah hati memiliki sikap yg digerakkan oleh kesadaran bahwa Allah lah sumber segala sesuatu dalam hidup ini melalui belas kasihan dan kasih karunia-Nya seperti dikatakan dalam Rom 11:36a: "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia.", apakah itu prestasi, hikmat, kekayaan, jabatan, kepintaran, umur panjang, dll, sehingga tidak ada yang perlu ditonjolkan atau minta untuk dihargai atau dipuji-puji oleh orang lain. Karena sikap seperti itu sama saja mencuri kemuliaan Tuhan!


Sahabat yang baik! Renungan hari ini memberi pembelajaran bahwa tidak ada yang perlu kita sombongkan dalam hidup ini, apa pun yang kita miliki, apapun kedudukan kita dan siapa pun kita, karena semuanya hanyalah titipan sementara atas kebaikan Tuhan semata.  Marilah kita menyerahkan diri dengan tulus kepada rancangan Allah yang pasti indah pada waktunya dan berlari menyongsong panggilan sorgawi.  


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam: Tim Renungan Pdt. Nekson Simanjuntak (TEN)

ORANG YANG MENCARI TUHA. AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU

 Kotbah Minggu Kantate, 28 April 2024 Ev. Mazmur 22:26-32 ORANG YANG MENCARI TUHAN AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU Selamat Hari Minggu! Sahabat yang...