https://www.facebook.com/216559085082832/posts/5384695151602507/?sfnsn=wiwspmo
FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Kamis, 15 April 2021
*TETAP WASPADA DAN BERTEKUN*
Selamat pagi sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.
Lukas 12: 35 “12:35 "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.
Lukas 12: 35 “12:35 “Let your loins be girded about, and your lights burning;”
Sahabat yang baik hati, nats kita pagi ini adalah bagian dari pengajaran khusus kepada murid-muridnlNya tentang kewaspadaan. Waspada atau kewaspadaan adalah suatu sikap yang timbul dari seseorang untuk mengantisipasi hal-hal yang akan terjadi pada dirinya dan sekitarnya baik secara langsung dan tidak langsung. Biasanya kewaspadaan dilakukan untuk menghadapi hal-hal yang bersifat negative yang akan terjadi.
Sahabat yang baik hati, Yesus dengan tegas mengajak murid-muridnya untuk selalu waspada: waspada terhadap ajaran dan pemahaman yang datang merongrong iman dan imun mereka. Tuhan Yesus mengetahui tantangan, persoalan yang datang dan yang akan datang dalam hidup murid-muridnya kedepannya. Tuhan Yesus mengetahui dimana titik kelemahan para murid-muridnya. Dengan demikian Tuhan Yesus mengajarkan murid-muridnya untuk bersikap waspada. Sikap waspada yang dimaksud Yesus dengan :
1. Hendaklah pinggangmu tetap berikat.
Kebiasan masyarakat Yahudi pada umumnya selalu mengenakan ikat pinggang di dalam aktifitas mereka. Ikat pinggang yang mereka kenakan bukan saja sebagai aksesoris semata tetapi juga untuk mengikat Jubah/pakaian yang dikenakan mereka. Dalam ikat pinggang digantungkan pedang, barang-barang yang dibutuhkan dlm perjalanan, dan biasanya ikat pinggang ini berupa tali yang kuat.
Dalam nats ini Tuhan Yesus mengajak murid-muridnya memperhatikan ikan pinggang mereka, artinya apakah sedang terikat dengan baik tanda sedang melakukan pekerjaan atau dalam posisi yang kendur tanda pekerjaan yang telah selesai? Padahal untuk bekerja dan melayani Tuhan waktu yang sempit dan sedikit, waktu yang luar biasa dipakai untuk melaksanakan pekerjaan yang tidak pernah habis-habisnya. Pinggang yang selalu terikat berarti selalu senantiasa siap sedia, tidak mengenal kata lelah, selalu berusaha melakukan hal yang terbaik dan yang baik bagi Allah dan sesama.
2. Pelita yang selalu menyala
Pelita adalah Dian atau alat penerang yang digunakan pada zaman dahulu, yang bahan bakarnya adalah minyak bukan seperti saat ini yang kita gunakan yang dialiri oleh listrik. Dian dinyalakan saat malam hari untuk menerangi ruang gelap. Yesus memerintahkan murid-muridnya untuk selalu menyalakan pelitanya, tentu pelita umumnya dipakai pada waktu malam hari, pada saat hari dan keadaan gelap untuk menerangi keadaan sekitar. Dengan pelita yang menyala tentu saja keadaan akan menjadi terang dan kita bisa melakukan aktifitas seperti biasanya. dalam perjalaba Dian juga berguna untuk mengusir binatang, karena keadaan terang hewan buas akan takut mendekat (misalnya ini bisa terjadi pada situasi di hutan, dimana dengan keadaan terang hewan buas pada umumnya akan takut mendekat).
Bagimana biar pelita itu akan selalu menyala? Tentu sangat tergantung pada persediaan minyak (bandingkan dengan Perumpamaan Tuhan Yesus tentang gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh dalam Matius 25: 1-13).
Dalam hal ini kesiap sediaan setiap murid Tuhan Yesus sangat dibutuhkan, dengan pelita yang terus menyala kita akan dimampukan bekerja dengan baik.
Sahabat yang baik hati, dua hal yang saling kait mengait dalam pangajaran Yesus kepada murid-muridnya tentang kewaspadaan agar “Pinggang selalu terikat dan Pelita salalu menyala” sangat relevan pada masa kini. Kita diperhadapkan dengan kecepatan teknologi (Penemuan-penemuan berlomba-lomba dimunculkan), waktu yang tanpa kita sadari berjalan begitu cepatnya (siapa cepat dia dapat). Sekalipun kondisi dunia pada umumnya begitu sulit akibat wabah Virus Covid 19, berbagai solusi-solusi di munculkan untuk mengatasi kebiasaan yang selama ini dilakukan termasuk sampai saat ini masih berlaku di beberapa daerah ibadah yang dilakukan secara virtual/on line dengan acuan mencegah wabah semakin menular.
Keadaan ini bagi semua orang sungguh sangat sulit dan bahkan sikap pesimis muncul, seperti perkataan yang mungkin sering kita dengar “Ah lebih takut tidak makan dari pada takut sama si corona”. Sebuah problematika yang begitu besar di hadapi banyak orang yang kehidupan sehari-hari berhadapan dengan masyarakat (pelayan publik) seperti: pendagang di pasar, supir angkot, buruh dan pekerja lainnya. Kalau pun berklaktifitas harus tetap mempedomani protokol kesehatan.
Demikian dalam aktifitas bergereja ada orang yang tidak ke gereja karena takut corona, tidak mengikuti persekutuan gereja, partangiangan, kebaktian PA dan lain sebagainya dengan alasan Virus Corona masih mewabah sangat masuk akal kita terima alasannya, tetapi untuk pesta nikah, bertamasya/liburan, ke pasar dan kumpul-kumpul, reunian, corona tidak menjadi alasan untuk menghalanginya, sungguh sangat memilukan hati.
Sahabat yang baik hati, ajakan Yesus hati ini untuk waspada kiranya menyertai kehidupan kita. Kesulitan dimasa pandemi COVID 19 ini kita hadapi dengan senjata Iman. Ibarat orang yang mempedomani protok kesehatan maka demikian Pelita kita tetaplah bercahaya.
Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam: Tim Page Pdt Nekson M Simanjuntak - RS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar