FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan,Inspirasi dan Motivasi
Sabtu, 17 April 2021
PETUNJUK MENURUTI JALAN TUHAN
Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa,membaca dan merenungkan Firman Tuhan.
Mazmur 86:11 (TB): Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu,ya Tuhan,supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu; bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu.
Psalm 86:11(KJV) : Teach me Your way,O Lord; I will walk in Your truth; unite my heart to fear Your name.
Setiap manusia menginginkan perjalanan hidupnya mulus tanpa hambatan atau rintangan dengan melakukan berbagai upaya untuk mencapainya.Namun tidak seorang pun menemukan hal seperti itu secara sempurna karena ada faktor diluar kemampuan manusia, malahan sudah menjadi suatu siklus bahwa kehidupan manusia silih berganti yaitu: senang-susah,bahagia-sedih, sukacita-dukacita, sukses-gagal, berkuasa-turun takhta. Demikian halnya Daud sebagai raja atas bangsa Israel yang dipilih langsung oleh Allah lewat perantaraan nabi Samuel tidak luput dari pahit getirnya kehidupan. Alkitab mencatat bahwa Daud adalah orang yang amat takut kepada Tuhan hal itu ditunjukkannya dengan kesetiaannya kepada raja Saul sebagai raja yang diurapi Tuhan atas bangsa Israel dimana Daud ikut serta berperang mengalahkan orang Filistin sebagai musuh Israel,dan Daud lah yang berani melawan pendekar terkuat dari orang Filistin yaitu Goliat dengan tinggi badan enam hasta satu jengkal dan dapat membunuhnya bukan dengan pedang atau tombak tetapi hanya dengan mengumbankan batu yang mengenai kepala Goliat( 1 Sam.17:49).
Kesetiaan Daud kepada raja Saul tidak menjadikan hati Saul senang malahan ingin melenyapkan Daud dengan berbagai tipu muslihat yang menjadikan Daud pelarian dan diburu ke padang gurun Zif, bukit Hakhila, padang gurun Maon bahkan sampai mengerahkan tiga ribu orang terpilih dari orang Israel ke kubu-kubu gunung di En-Gedi sampai ke gunung batu Kambing Hutan(1 Sam.24:1-3),semua didasari karena rasa iri hati atas keperkasaan Daud yang melebihi Saul mengalahkan orang Filistin hingga mendapat pujian dari orang Israel.Walaupun dalam satu kesempatan di gunung En-Gedi Daud punya peluang untuk membunuh Saul namun hal itu tidak dilakukannya karena dia takut kepada raja yang diurapi Tuhan sehingga dia hanya memotong punca jubah raja Saul. Gambaran hidup Daud ini nyata dalam diri Tuhan Yesus yang memberikan sabdaNya kepada murid-muridNya sebagaimana kita kenal dengan "ucapan bahagia" berkata: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu(Mat.5:44).
Di era kemajuan teknologi internet saat ini orang dengan mudah mencari tuntunan jalan melalui aplikasi Google Map yang terinstal pada smart phone agar tidak tersesat di perjalanan hingga sampai ke tempat tujuan dengan cepat dan tepat. Namun petunjuk jalan yang dimaksud dalam nas Firman Tuhan ini berbeda jauh dimana Daud memohon petunjuk kepada Tuhan agar dapat bertindak dan berlaku seturut kehendak Tuhan dan bukan atas kehendaknya sendiri. Daud sendiri menulis makna jalan hidupnya pada Kitab Mazmur-1 ayat-1berkata: Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh. Jalan orang fasik mesti dihindari karena jalan itu menuju kebinasaan, sedangkan jalan orang benar bagaikan pohon yang ditanam di tepi aliran air yang menghasilkan buahnya pada musimnya.
Manusia sering menjalani hidupnya dengan kemampuan yang dimiliki melalui nalar atau logika berdasarkan rasionalitas, padahal dalam hidup ini ada kuasa transendental yaitu kuasa Allah yang terkadang sukar dicerna pikiran manusia yaitu Roh Allah yang menyertai dan menuntun setiap umat percaya agar tidak berjalan menuruti kehendak daging tetapi menuruti kehendak Roh dimana Rasul Paulus menuliskan ini kepada jemaat di Galatia tentang hidup menurut daging atau Roh(Gal.5:19-23). Kerinduan Daud mengenai jalan yang dituntun oleh Tuhan ditulisnya lewat Firman Tuhan pada Maz.119:105 yang berkata: Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Daud sebagai manusia juga tidak luput dari perbuatan dosa yang sungguh menyakitkan hati Tuhan untuk membunuh Uria demi keinginannya mendapatkan Batsyeba jadi isterinya dengan menyuruh Uria berada pada barisan depan ketika berperang melawan Bani Amon sehingga Uria tewas dan mengambil Batsyeba menjadi isterinya(2 Sam.11:26-27). Perbuatan dosa yang dilakukan Daud mendapat teguran keras dari nabi Natan sebagai utusan Tuhan dan anak yang dilahirkan dari Batsyeba akhirnya meninggal.
Penyesalan Daud akan dosa yang dilakukannya hingga dia menulis Firman Tuhan pada Mazmur 51 dengan perikop "Pengakuan dosa" dan di ayat-15 berkata: Aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang yang melakukan pelanggaran,supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
Sebagai umat Perjanjian Baru bagaimanakah kita memaknai serta percaya akan jalan Tuhan yang menuju keselamatan kekal,sesungguhnya telah dipersiapkan Tuhan Yesus lewat kehadiranNya sebagai Anak Allah yang turun dari takhta kemuliaanNya menjadi sama dengan manusia, melakukan karya keselamatan selama hidup di dunia, mati di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia, dikuburkan, bangkit dari kematian,dan naik ke sorga,dan akhirnya pada saat yang ditentukanNya akan datang kembali ke dunia untuk melakukan penghakiman seraya membawa serta orang-orang yang beriman dan percaya akan Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Sebagai puncak keimanan kita kepada Tuhan Yesus maka Rasul Yohanes mengutip sabda Yesus yang tertulis pada Yoh.14:6 berkata: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Dengan dasar ini orang percaya telah memiliki jalan yang ditempuh menuju kehidupan yang kekal.
Sahabatku,Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup Saudara. Amin !
Salam : Tim Page Pdt Nekson M Simanjuntak- LLT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar