Senin, 30 September 2019

YANG JAUH MENJADI DEKAT KARENA DARAH KRISTUS

YANG JAUH MENJADI DEKAT KARENA DARAH KRISTUS Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Selasa, 01/10/2019 Efesus 2:13 (TB) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus. Ephesians 2:13 (RWV) But now in Christ Jesus ye who once were far off are made near by the blood of Christ. Jarak nampaknya bukan lagi masalah bagi manusia di era globalisasi ini. Apa yang terjadi di sekitar kita bisa langsung diketahui oleh seluruh penjuru dunia melalui "siaran langsung" oleh media maupun medsos yang ada di ponsel kita masing-masing dan sebaliknya apa yang terjadi belahan dunia lain dapat kita ketahui dengan cepat. Ini adalah suatu keberhasilan manusia di bidang tehnologi informasi. Namun kita menyadari ada sesuatu yang tidak terpikirkan sebelumnya jika manusia telah berhasil menghubungkan manusia yang nun jauh, namun pada saat yang sama telah memisahkan kita yang dekat. Kala kita kumpul di rumah, makan bersama di restoran atau kumpul dalam satu ruangan lihatlah masing-masing akan asyik dengan gadget masing-masing sehingga kita yang dekat sesungguhnya menjadi jauh. Ini suatu tantangan yang perlu direnungkan yang jauh kita perhatikan namun yang dekat disekitar kita. Renungan hari ini juga berbicara tentang karya Allah di dalam Yesus Kristus yang menjadikan yang jauh menjadi dekat. Yesus Kristus menjadikan yang jauh dan dekat disatukan hidup dalam kasih karunia Tuhan. Siapakah yang dimaksudkan yang jauh dan yang dekat? Mereka "yang jauh" suatu sebutan yang diergunakan Paulus kepada orang yang tidak mengenal Allah (non Yahudi). Bagi kaum Yahudi mereka menyebut ini "bangsa-bangsa" atau istilah lain "bangsa yang tidak bersunat". Yang jauh juga dipakai untuk menjelaskan orang yang telah meninggalkan Tuhan, pergi menuruti keinginannya sendiri dan tidak peduli dengan kehidupan rohaninya. Mereka yang jauh sebutan kepada manusia berdosa atau 'adam' yang jatuh dalam dosa yang diusir dari Taman Eden sehingga di luar kasih karunia. Sementara mereka yang "dekat" adalah bangsa Israel sendiri, yang disebut dengan umat Allah, umat pilihan dan bangsa yang diberkati. Mereka memelihara kesalehan dan mengganggap diri dekat kepada Tuhan yang merenungkan Firman Tuhan siang dan malam. Yang jauh dan dekat sudah pasti beda, beda sikap, beda perilaku dan beda cita-cita hidup. Namun Kristus telah menjadikannya dekat dan mengupulkannya hidup dalam damai sejahtera. Tak ada yang merasa lebih suci dari yang lain dan sebaliknya orang jauh merasa inferior kepada mereka yang dianggap lebih dekat kepada Tuhan karena mereka lebih soleh dan Kudus. Hidup di dalam Kristus membuat kita memasuki kehidupan yang damai. Yesus telah meninggalkan damai sejahtera bagi kita dan damai itu akan disambut oleh orang yang berkenan kepada Allah. Dahulu jauh kini telah menjadi dekat, dahulu hiduo dalam dosa kini hidup dalam damai sejahtera Allah.  Itu bukanlah karena jeri payah atau hasil usaha kita tetapi karena kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus. Semua itu karena anugerah Allah. Efesus 2:8-9, 14 (TB)  Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.  Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan Sahabat yang baik hati! Marilah kita sambut damai sejahtera Allah bagi kita yang dulu jauh tetapi kini dekat karena penebusan darah Yesus Kristus. Jangan biarkan hidup kita digoda dan dipengaruhi oleh apapun yang membuat kita jauh dari Tuhan. Mari kita bawa damai sejahtera bagi mereka agar mereka berubah dan bertobat, meninggalkan perbuatannya menuju kehidupan yang dekat kepada Tuhan. Sahabatku! Tuhan memberkati saudara engan melimpahkan rahmat-Nya segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin! Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Minggu, 29 September 2019

BERSATU MEMBANGUN TUBUH KRISTUS

Kotbah Minggu XV Stlh Trinitatis Minggu, 29 September 2019 Nas: Efesus 4:7-16 *BERSATU MEMBANGUN TUBUH KRISTUS* Selamat hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah Minggu ini sangat relevan dalam konteks Indonesia yang saat ini. Panggilan setiap pribadi yang terpanggil untuk saling membangun. Kita sangat sedih melihat aksi demonstrasi yang berujung anarkhis dan chaos. Pada aksi demonstrasi di berbagai tanah air, disinyalir ada orang tertentu membelokkan tujuan lain dibalik demonstrasi. Sekalipun diakui ada perdebatan pasal-pasal tertentu dalam Rancangan Undang-undang yang akan ditetapkan oleh DPR. Memang agak janggal juga mengapa di hari-hari terakhir jabatan DPR tumpukan RUU akan ditetapkan menjadi UU. Masyarakat tidak lagi melihat pembahasan yang obyektif atas pasal-pasal dimaksud melalui berbagai pandangan dari fraksi-fraksi, namun terendus provoktif yang mengundang reaksi masyarakat. Saya yakin banyak warga masyarakat yang sama sekali tak tahu akan isi dan pasal-pasal dimaksud, tujuan butir-butir apa yang akan dikritisi dan dampaknya apa jika itu ditetapkan. Namun publikasi yang memblowup kontradiksi ini membuat bingung dan mempercepat gerak arus demonstrasi hingga liar dan chaos. Sebagai warga negara kita setuju demonstrasi, itu adalah hak warga menyalurkan aspirasi, pikiran dan gagasan. Demokrasi harus dijunjung tingggi dan menolak pemerintah yang subversif. Namun jika dalam aksi demonstrasi sudah pada tindakan anarkhis harus dihentikan. Warga masyarakat harus menolak tindakan anarkis dan tindakan kekerasan dalam memperjuangkan apapun itu. Aparat negara harus tegas bertindak terhadap pelaku tindak anarkis agar seluruh warga mendapatkan kepastian hukum, rasa aman dan nyaman dalam kehidupannya. Tanggungjawab negara harus melindungi segenap warga, dari kejahatan termasuk tindakan anarkhis yang sudah mengganggu dan mengancam ketentraman publik. Baiklah setiap elemen masyarakat bersatu padu untuk membangun negeri ini untuk mencapai cita-cita Indonesia yang tertuang dalam UUD 45, Pancasila dan dalam bingkai kebhinekaan dalam satu negara yang utuh yaitu NKRI. Artinya siapapun warga negara semestinya terpanggil untuk membangun negeri ini bukan untuk sesukanya merusak dan menebarkan teror yang meresahkan masyarakat. Hendaknya kata politik dikembalikan kepada hakekatnya berarti menata kota untuk memelihara kepentingan bersama. Hal itu sejalan dengan isi pesan Firman Tuhan dalam Minggu ini dalam Efesus 4:7-16. Orang percaya memahami bahwa hidup dalam satu persekutuan yang kudus, satu iman, satu baptisan dan satu Tuhan. Sekalipun ada berbagai-bagai karunia, berbeda-beda kapasitas dan kompetensi warga namun seluruh karunia-karunia yang berbeda itu akan difungsikan dan didayagunakan untuk membangun tubuh Kristus. Maka fungsi persekutuan gereja adalah mempersembahan karunia-karunia yang ada pada warga jemaat. Setiap anggota dapat memberika. Apa yang ada padanya dengan tujuan membangun kwalitas iman, membangun kualitas SDM dan membangun lingkungannya agar lebih produktif menghasilkan kebaikan, kedamaian, kemajuan dan kesejahteraan umum. Dari kotbah ini ada pesan yang sangat berharga bagi orang percaya, agar menyadari panggilan umum dan panggilan khusus masing-masing. Persekutuan orang kudus (baca gereja) bukanlah semata-mata kumpulan yang berdoa dan nyanyi. Tetapi persekutuan yang mempersembahkan karunia untuk pertumbuhan iman dan produktif menghasilkan kebaikan di tengah-tengah masyarakat. *1. Berbagai karunia Allah namun satu tujuan.* Kita bersyukur Indonesia memiliki semboyan yang sangat bagus: Bhinneka Tunggal Ika, Indonesia adalah masyarakat yang majemuk beda suku, agama, daerah namun satu tujuan membangun NKRI. Makna semacam ini ada dalam kotbah ini berbeda-beda karunia di dalam jemaat tetapi satu tujuan yaitu membangun tubuh Kristus. Persekutuan gereja merupakan tempat bagi seluruh orang percaya dalam berbagai berbagai karunia yang ada: ada rasul, ada pemberita Injil, ada guru, (ay 11) ada diaken, ada penilik jemaat dan mereka itu semua memiliki SDM dengan kapasitas masing-masing. Seluruhnya itu harus difungsikan dan didayagunakan untuk memperlengkapi orang Kudus dan membangun tubuh Kristus. Kotbah ini hendak menghimpun semua potensi yang ada dipergunakan untuk memperlengkapi orang kudus dan membangun tubuh Kristus. Kesatuan jemaat hendaknya mengtikan penonjolan diri, keakuan dan egoisme yang memisahkan. Sama seperti tubuh, memiliki anggota yang berbeda-beda dan fungsi yang berbeda-beda tetapi satu tubuh yang utuh. Analagi ini dipergunakan Paulus agar setiap orang dalam persekutuan orang kudus (baca gereja) menyadari bahwa apapun keberadaannya dan fungsinya semuanya bertujuan membangun tubuh Kristus. *2. Menjadi dewasa dan kuat melawan ajaran palsu yang menyesatkan* Dalam surat Efesus ini, Paulus menasihatkan, jemaat perdana harus beranjak dari iman bayi atau anak-anak menuju kedewasaan. Sebagaimana kita tahu bayi dan anak-anak harus diasuh, dilayani dan disuapi. Iman yang disapih harus ditinggalkan menjadi manuaia yang mandiri, berdedikasi dan berprakarsa. Jadilah beriman yang dewasa, tinggalkan kekanak-kanakan, sifat cengeng dan caper. Coba kita perhatikan sendiri bagaimana susahnya orang tua menyuapi anak-anaknya, bukankah makanan yang dipersiapkan untuk kebutuhannya? Tapi orang tua harus berlelah, membujuk dan merayunya berjamjam. Jika sifat seperti ini terjadi dalam persekutuan gereja tentu tak dapat melakukan apa-apa. Beriman yang dewasa dalam persekutuan bukan menuntut apa yang diberikan persekutuan kepada dirinya tetapi berorientasi apa yang dapat saya perbuat untuk membantu dan menolong orang lain. Jadilah dewasa, dewasa bersikap, matang dalam pertimbangan dan bertanggungnjawab dalam tugas. Setiap orang menyadari apa yang seharusnya dilaksanakan tanpa harus perintah, tetapi terbangun sistem yang bekerja pamrih. Seperti pekerja yang mandiri, sekalipun tidak diawasi namun tetap produktif Iman yang dewasa dikaitkan pula dengan kematangan dalam memilah mana yang benar dan baik, mana yang maksud palsu dan benar. Iman yang dewasa akan kuat melawan segala yang jahat dan segala kepalsuan. Jemaat harus bisa menghadapi guru-guru palsu, pengajar-pengajar sesat dan propaganda yang menyesatkan. Jaman now - era hoax, kadang kita bisa penyebar hoax tanpa kita sadari. Begitu gampangnya orang melakukan propaganda dan menebar kebohongan. Kebohongan yang terus menerus diberitakan bisa menjadi kebenaran. Iman yang dewasa adalah kuat melawan segala yang jahat, kepalsuan, kebohongan dan propaganda iblis. Kita percaya Tuhan menyertai dan memelihara hidup orang percaya menghasilkan kebaikan sampai kedatangan Kristus kedua. *3. Bertumbuh dan membangun diri dalam kasih.* Dari semua cara yang dilakukan dalam membangun tubuh Kristus harus dilakukan dengan kasih. Segala tindakan yang dilakukan dalam membangun tubuh Kristus seluruhnya harus didasarkan oleh cinta kasih. Ada orang berbuat namun tujuannya tak iklas, ada orang berbuat namun demi mencapai keuntungan diri. Dalam persekutuan gereja, kita berbuat, kita melakukan misi hanya satu alasan yaitu: kasih. Mengapa kasih menjadi dasar dan tujuan. Kita yang telah menerima kasih Allah harus melakukan tindakan kasih bagi orang lain. Allah telah lebih dahulu mengasihi kita, maka sebagai orang yang menerima keselamatan harus melaksanakan kasih. Yesus sendiri berkata: Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. (Yohanes 13:34). Hal ini menegaskan dasar hidup orang percaya adalah mengasihi sebagaimana diperintahkan oleh Yesus. Sahabat yang baik hati! Kotbah Minggu ini merupakan panggilan jiwa setiap orang percaya. Jika Deskcartes berkata: cogito ergo sum - "aku berpikir maka aku ada". Maka kotbah ini menyuarakan: aku ada untuk membangun tubuh Kristus. Aku ada untuk memperlengkapi orang Kudus dan aku ada untuk mengasihi sesama. Kiranya kita semua menyadari keberadaan kita bersama sebagai bahagian dari anggota tubuh Kristus. Hal yang sama dalam panggilan bermasyarakat, prinsip yang sama harus kita katakan: Sebagai warga negara, aku ada untuk ambil bahagian dalam membangun bangsa yang maju, aman, damai dan sejahtera. Tuhan memberkati! Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

MEMIKUL SALIB DAN MENGIKUT YESUS

MEMIKUL SALIB DAN MENGIKUT YESUS Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Senin, 30/09/2019 Matius 10:38 (TB) Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Matthew 10:38 (RWV) And he that taketh not his cross, and followeth after me, is not worthy of me. Pemuridan adalah suatu hal yang terus menerus kita lakukan. Mengasah dan menguji kesetiaan kita sebagai murid Tuhan Yesus. Berbicara tentang pemuridan memang sepenuhnya Yesuslah yang memanggil, memperlengkapi, mengutus dan memelihara murid-muridNya menjalankan misi. Dari catatan-catatan Injil setidaknya ada 3 syarat menjadi murid Yesus: - menyangkal diri - memikul salib - dan mengikut Yesus Hal itu kita temukan dalam Matius 16:24 (TB) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Satu dari syarat itu disebutkan Yesus dalam renungan hari ini. Bahwa seorang yang tidak mau memikul salib tidak layak menjadi murid Tuhan Yesus. Apa arti dari kata memikul salib? Berangkat dari kata "memikul", suatu aktifitas seseorang yang membawa beban di bahunya. Beban yang dibawa dibahu biasanya berat, bukan ringan. Kalau ringan bisa ditenteng seperti orang kantoran menenteng tas. Atau seorang petani yang menenteng rantang nasi sebagai bekal baginya. Menjadi murid Yesus harus bersedia memikul salib.bersrri mengikut Yesus tidak gampang dan tidak mudah. Memikul salib harus bersedia menderita dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya sampai tuntas. Mengikut salib, berarti bertanggung jawab memilikul beban yang harus dipikul. Sekalipun berat namun harus dibawa, jika tidak maka perjalanan akan sia-sia. Memikul salib ini suatu tugas dan tanggung jawab yang besar, jika tidak dilakukan maka missi akan gagal. Jika boleh kita gambarkan seperti seseorang yang harus memikul sebatang pohon yang hendak digunakan sebagai jembatan penyeberangan kali. Jika kayunya dipotong agar lebih ringan, maka sia-sia juga, karena kayunya tidak sampai menyeberangkan dia. Maka kayu yang akan dipikul sudah diperhitungkan dan sanggup menjadi jalan menyeberangkan sungai. Memikul salib tarmaktub juga di dalamnya ketaatan. Taat sampai mati seperti Kristus taat sampai mati di kayu salib. Berat memang, kita dari diri sendiri tidak akan kuat melakukannya, namuntugas ini hanya mampunkita lakukan karena dimampukan Yesus. Di dalam Yesus kuk yang kita pikul menjadi  ringan (Band Mat 11:28) Sahabat yang baik hati! Sebagai orang Kristen akan selaku Kita semua memiliki beban yang harus dipikul. Seberat apapun beban yang salam hidup  harus dipikul dengan penuh tanggung-jawab hingga setia sampai akhir. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Salam; Nekson M Simanjuntak

Jumat, 27 September 2019

TUHAN KEKUATANKU

TUHAN KEKUATANKU Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 28/09/2019 Mazmur 18:2 "Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN, kekuatanku!" Psalms 18:2 I love thee, O Jehovah, my strength. Dibeberapa terjemahan elektronik, nas renungan hari ini banyak ditempatkan menjadi bahagian dari ayat 1, namun Teks Alkitab TB dan terjemahan Batak Toba tetap mempertahankan ini menjadi satu ayat pada ayat dua. Ini penting bahwa ada maksud redaksi bahwa ku Tuhan kekuatanku satu saya dan ayat berikutnya menjadi penjelasan penting akan bagaimana Pemazmur merasakan Tuhan itu kekuatannya barulah dijelaskan pada ayat berikut: Mazmur 18:2 (TB) (18-3) Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Jika kita baca keseluruhan Mazmur 18, kita menemukan pujian syukur Daud atas berbagai pertolongan Tuhan dalam hidupnya. Daud semakin mengokohkan imannya semakin sayang pada Tuhan atas segala perbuatan Tuhan dalam hidupnya. Pada ayat berikutnya Daud mengungkapkan pengalaman-pengalaman mengerikan telah terjadi pada Daud: bahaya, ancaman, tekanan dan berbagai pengalaman buruk serta terperangkap oleh musuh. Namun dari seluruh pengalaman yang dilaluinya selalu ada pertolongan Tuhan. Mazmur (18-4) Terpujilah TUHAN, seruku; maka aku pun selamat dari pada musuhku. (18-5) Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku, (18-6) tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku. Atas berbagai pengalaman yang dirasakan Daud bersyukur Dan menyampaikan puji-pujian dan semakin mengasihi Tuhan. tlTuhan adalah kekuatannya dalam menjalani kehidupan, Tuhan menjadi kekuatannya yang menuntu jalan keluar dari berbagai keadaan sulit. Jika Kita baca Keseluruhan pasal 18 ini banyak istilah-istilah yang menjadikan Daud semakin mengasihi Tuhan karena Tuhan adalah: - bukit batu, gunung batu; menggambarkan bagaimana kokohnya orang-orang yang mengandalkan Tuhan. Dalam konteks padang gurun, jika terjadi badai gurun seluruh yang Ada dilintasan badai akan diterbang, Hanya bukit Dan gunung batung yang bertahan. Hal inilah yang digambarkan oleh Daud bahwa Hanya orang yang menjadikan Tuhan sebagai gunung batu atau bukit Batu yang dapat bertahan dalam segala badai yang mengancam. - perisai, kubu pertahanan dan kota benteng. Perisai adalah peralatan perang yang terbuat dari baja untuk melindungi prajurit dari serangan benda tajam dari musuh. Seorang prajurit taka akannmampu berrarunt tanpa perisai. Kubu pertahanan atau Kota benteng; menjelaskan bentuk kota dalam konteks PL. Kota biasanya dikelilingi oleh tembok yang kuat dan tinggi. Kubu pertahanan atau Kota benteng ini memiliki fungsi ganda: tempat berlindung yang paling aman dari serangan musuh dan pada saat yang sama posisi yang paling baik untuk menyerang lawan. Maka kubu pertahanan adalah tempat yang paling aman berlindung fair segala serangan musuh. Dalam kontek perang, jika musuh sudah menguasai benteng kota itu artinya kota itu telah dikuasai oleh musuh. - tanduk keselamatan dan penyelamat; Tanduk keselamatan adalah gambaran tentang Mahkota kemenangan. Hal ini muncul karena kekuatan binatang bertanduk ada pada tanduk. Jika mereka beradu kekuatan, maka andalam mereka adalah tanduk. Istilah ini juga yang digunakan oleh Daud untuk menjelaskan bahwa kekuatan ada pada Tuhan. Kemenangan dan keselamatan hanya ada pada Tuhan. Sahabat yang baik hati, jika kita perhatikan semua ungkapan-ungkapan yang dipergunakan oleh Daud menggambarkan siapa Tuhan dalam hidupnya tentu itu muncul dari perenungan bahwa Tuhan campur tangan dalam hidupNya. Perenungan-perenungan itu menghasilkan pernyataan iman bahwa dia sunguh-sungguh mengasihi Tuhan dalam hidupnya. Demikianlah hendaknya dengan kita, tentu telah banyak perbuatan Tuhan dalam hidup ini, mari semakin mengasihi Tuhan sumber kekuatan kita. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 26 September 2019

WALK IN THE SPIRIT - DIPIMPIN ROH KUDUS

WALK IN THE SPIRIT - DIPIMPIN ROH KUDUS Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 26/09/2019 Galatia 5:16 (TB) Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Galatians 5:16 (RWV) This I say then, Walk in the Spirit, and ye shall not fulfil the lust of the flesh. Jika kita baca kitab Galatia, menurut Paulus ada dua kekuatan di dalam diri manusia yang terus menerus saling mempengaruhi manusia, yaitu keinginan daging dan keinginan roh. Keinginan daging adalah buah dari manusia yang jatuh kedalam dosa, oriantesi hidupnya adalah dosa, mencapai kesenangan, kebahagiaan dengan segala keinginan daging,l dan hawa nafsu duniawi dan menuju kebinasaan. Keinginan daging destruktid, amoral dan tanpa etika. Itulah sebabnya keinginan daging sering dianalogikan manusia lama yang tinggal dalam kegelapan. Sedangkan keinginan Roh, mengarahkan manusia membuahkan buah-buah yang baik, kebahagiaan yang menuju kehidupan abadi. Hidup dipandu oleh Roh, berjalan dalam terang Tuhan dan melakukan kehendak Allah Bukankah slkeduanya ada di dalam diri manusia? Keduanya saling berpengaruh ketika iman dan prinsip kita lemah kita jatuh. Daging memang lemah dan mudah dipengaruhi, namun Roh Kudus telah dan tercurah atas diri orang percaya untuk meneguhkan, menguatkan dan melakukan perbuatan-perbuatan. Hidup dipimpin oleh Roh, memiliki kemampuan menghasilkan buah-buah Roh. Galatia 5:22-23 (TB) Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Renungan dipagi ini menyampaikan pesan yang sangat bermakna tentang peran Roh Kudus bagi orang percaya yang memimpin kita menjadi anak-anak Allah. Roh Kudus memimpin dan memandu orang percaya berjalan di dalam kehendak Tuhan: Roh Kudus berkuasa melawan segala keinginan daging, orangnpercaya memiliki penguasan diri dan menghasilkan buah-buah Roh. 01. Roh Kudus membimbing kita menjadi anak-anak Allah. Anak - anak Allah, sehingga kita berseru kepada Allah ya Abba, ya Bapa. Dengan bimbingan Roh Kudus kita semakin didorong menunjukkan jati dirinya sebagai anak-anak terang, yang menyinari sekitar dan pembawa damai bagi sekelilingnya. Roh Kudus akan memimpin jalan hidup anak-anak Tuhan. 02. Roh Kudus membimbing kita untuk berpengharapan kepada kehidupan yang kekal. Roh Kudus menopang kita untuk yakin akan jaminan bagi kita sebagai ahli waris kerajaan Allah. Sebagai ahli waris, kita ahli waris Kerajaan Allah kita semakin diberi kekuatan menanggalkan keingknan daging dan termotivasi menghasilkan buah-buah roh dalam kehidupan ini. 03. Roh Kudus sumber kekuatan bagi orang percaya agar setia dalam memikul salib. Sekalipun banyak tantangan, hambatan dan penderitaan yang dijalani Roh Kudus meneguhkan orang percaya agar tetap setia di dalam penderitaan memikul salib. Mereka yang setia dalam penderitaan merekalah yang bersama-sama bersama Kristus dalam kemuliaan. Tantangan darinkuar dan tantangan dari dalam diri seendiri. Roh memimpin dan memandu kita melakukan kehendak Bapa. Sahabat yang baik hati, dengan renungan ini kita semua diingatkan kembali bahwa Roh Kudus telah diam berdiam di dalam diri orang percaya. Roh menjadikan kita mengenal Allah dan kita semua adalah Anak-anakNya. Biarkanlah Roh Kudus memimpin kehidupan kita hingga menghasilkan buah-buah Roh. Dipimpin oleh Roh Allah menguatkan kita menjadi Anak-anakNya yang melahirkan berbagai hal yang berdampak positip dan membangunan bagi diri dan sesama. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

BERBAHAGIALAH ORANG YANG BERPEGANG TEGUH PADA HUKUM

BERBAHAGIALAH ORANG YANG BERPEGANG PADA HUKUM Selamat pagi, sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 27/09/2019 Mazmur 106:3 (TB) Berbahagialah orang-orang yang berpegang pada hukum, yang melakukan keadilan di segala waktu! Psalms 106:3 (RWV) Blessed are they that keep judgment, and he that doeth righteousness at all times. Baru-baru ini kita menyaksikan sendiri apa yang terjadi di Indonesia, aksi demonstrasi yang berujung rusuh menentang rancangan berbagai UU yang akan ditetapkan menjadi UU oleh DPR. Semua kita menyesalkan sikap anarkis. Terlepas dari sikap kita masing-masing perihal mendukung atau tidak. Alkitab mengajarkan hukum itu penting untuk menata kepentingan bersama. Kepastian hukum di masyarakat akan mendatangkan berkat dan sebaliknya ketidak pastian hukum akan mendatangkan chaos dan anarkhis di tengah masyarakat. Bagaimanakah orang yang berpegang kepada hukum akan berbahagia? Bukankah sebaliknya di dalam hukum orang tertekan, terbeban dan terkekang karena dibatasi dengan berbagai peraturan dan larangan? Memang, hukum membatasi kebebasan individu namun pembatasan kebebasan individu merupakan buah dari kesadaran dan pengakuan atas kepentingan orang lain. Pelanggaran hukum akan merugikan masyarakat itu sendiri. Coba anda bayangkan jika seseorang atas nama kebebasan individu seorang seenaknya namun sudah sangat mengganggu orang lain? Contoh dalam hidup bertetangga, atas nama kebebasan individu seorang tetangga selalu bising dengan suara sound musik miliknya, bagaimana perasaan tetangga sekitarnya? Di dalam hukum setiap orang menghargai keberadaan orang lain sekaligus menjamin kepastian perlindungan atas kepentingan diri sendiri. Hukum tak mengenal mayoritas atau minoritas. Setiap orang sama kedudukannya di dalam hukum. Kepastian hukum akan mendatangkan manfaat yang lebih luas bagi setiap anggota masyarakat dalam suatu negara. Renungan hari ini, merupakan pengajaran Pemazmur bahwa borang yang memelihara hukum dan berlaku adil akan memperoleh kebahagiaan di dalam hidupnya. Bahagia karena ada rasa aman, tentram dan kebebasannya terjamin oleh hukum. Pada saat yang sama seseorang menghargai hak-hak dan kepentingan orang lain. Berbahagialah orang yang berpegang tegung pada hukum. PBB menjadikan satu indikator kbahwa kepastian hukum dalam suatu negara berbanding lurus dengan indeks kebahagiaan masyarakat. Hal itu telah terbukti melalui penelitian-penelitian di dalam masyarakat. Semakin tinggi kepastian hukum dalam suatu masyarakat, indeks kebahagiaan masyarakat semakin tinggi puka. Sebaliknya jika dalam suatu negara ada ketidak pastian hukum, indeks kebahagiaan akan rendah, karena tak ada jaminan kepastian hukum. Sahabat yang baik hati! Berbahagialah orang yang berpegang teguh pada hukum itu terjadi juga dalam pembentukan bangsa Israel sebagai bangsa. Hal pertama yang dilakukan Tuhan kepada setelah keluar dari perbudakan Mesir adalah Tuhan memberikan sepuluh perintah Tuhan atau dekalog. Bangsa Yahudi mengatakannitu dengan Hukum Musa atau hukum Taurat. Bangsa Israel akan diberkati dan selamat jika memelihara hukum, sebaliknya mereka akan terkutuk jika tidak setia melakukan apa yang diperintahkan oleh Tuhan kepada umatNya. Imamat 18:4-5 (TB) Kamu harus lakukan peraturan-Ku dan harus berpegang pada ketetapan-Ku dengan hidup menurut semuanya itu; Akulah TUHAN, Allahmu. Sesungguhnya kamu harus berpegang pada ketetapan-Ku dan peraturan-Ku. Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya; Akulah TUHAN. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpah segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 24 September 2019

TUHAN MENGUATKAN KITA

TUHAN MENGUATKAN KITA Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 25/09/2019 2 Tesalonika 3:3 (TB) Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat. 2 Thessalonians 3:3 (RWV) But the Lord is faithful, who shall establish you, and keep you from evil. Kalimat terakhir pengutusan Tuhan Yesus kepada murid-murid di dunia ini menurut Injil Matius adalah: "Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Mat 28:20b). Jaminan penyertaan Tuhan Yesus inilah yang menguatkan para rasul, pemberita Injil dan jemaat mula-mula hingga orang Kristen sekarang ini dalam melayani Tuhan. Tanpa penyertaan Tuhan, kita tak dapat berbuat apa-apa. Bahkan sebelum kita melangkah Tuhan telah lebih dahulu merencanakan apa yang mendatangkan kebaikan bagi kita. Sebelum kita berbuat Tuhan telah mempersiapkan segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan bagi kita. Tuhan setia menyertai dan memberikan kekuatan bagi kita dalam menjalani semua itu. Kita percaya tak satupun kejadian yang terjadi di dunia ini yang tidak diketahui Tuhan. Maka kita percaya juga bahwa Tuhan Yesus menyertai dan memberikan jalan keluar atas pergumulan yang dihadapi. Tuhan itu sudah pasti setia, menyertai, memelihara dan memberikan kekuatan bagi kita dalam menjalani hidup ini. Ia senantiasa memberikan kekuatan yang senantiasa baru bagi kita sehingga kita semakin kuat menjalani pergumulan. Persoalan bagaimana dengan kita, apakah kita setia kepada Tuhan dalam hal-hal yang sulit kita tempuh? Pastilah pujian, syukur dan terima kasih yang keluar dari kita di kala berkat dan bahagia Tuhan anugerahkan pada kita. Namun apakah kita tetap bersyukur di kala sulit dan beban hidup menekan? Ada nasihat yang mengatakan: kesetiaan teruji saat kesulitan tiba. Hal itu berlaku dalam kehidupan sosial masyarakat kita. Sahabat sejati adalah orang yang setia dalam penderitaan dan sebagai saudara dalam kesulitan. Jika orang setia mendampingi kita saat bahagia dan penuh sukacita, itu namanya bukan kesetiaan namun teman berbagi dalam suka.Amsal 17:17 (TB) Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. Kesetiaan sejati adalah seperti Tuhan Yesus yang setia sampai mati di kayu salib demi menyelamatkan dan menebus manusia. Sahabat yang baik hati! Tuhan itu setia, Dia menguatkan kita dalam menjalankan kesulitan dan Tuhan memelihara hidup kita dari segala kejahatan. Keyakinan seperti itulah yang membuat Paulus memiliki kekuatan untuk melakukan pemberitaan Injil. Demikianlah kita dalam menjalani kehidupan kita masing-masing. Kita percaya, sesulit apapun tanggung jawab yang Tuhan berikan, kita percaya bahwa Tuhan memberikan kekuatan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita masing-masing. Tuhan memelihara hidup kita. Sahabatku, Tuhan memberkati kita dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 23 September 2019

PENGHARAPAN TIDAK MENGECEWAKAN

PENGHARAPAN TIDAK MENGECEWAKAN Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi Kita. Selasa, 24/09/2019 Roma 5:5 (TB) Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. Romans 5:5 (RWV) And hope maketh not ashamed; because the love of God is shed abroad in our hearts by the Holy Spirit who is given to us. Kekecewaan adalah hal yang wajar dan biasa hadir dalam kehidupan ini. Kecewa bisa datang silih berganti baik yang telah diperkirakan maupun di luar perkiraan. Harus kita ingat kekecewaan bisa dan biasa terjadi pada siapapun di saat kita menaruh harapan pada sesuatu dan hasilnya tidak sesuai dengan harapan. Tingkat kekecewaan itu berbeda-beda pada diri setiap orang, tergantung kepada kesiapan mental seseorang dalam menghadapi. Ada orang yang tidak berterima sampai mengalami trauma, serangan psikis yang membuat mental jatuh. Bagaimana iman Kristen menghadapi kekecewaan? Iman Kristen adalah sesuatu yang pasti. (Band Ibrani 11:1) Pertama dalam hal iman, kita harus percaya Tuhan tidak pernah mengecewakan umatNya. Tuhan itu baik. Tuhan itu adalah Bapak kita dan sahabat kita. Sebagaimana dijelaskan Matius 7:9-11 (TB) Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." Tuhan tidak akan pernah mengecewakan justru lebih dari apa kita pikirkan, Tuhan telah persiapkan bagi kita. Kedua, jika terjadi sesuatu pada diri kita tidak seperti yang diharapkan jangan berputus asa kita harus percaya. Tuhan lebih mengetahui apa yang terbaik dalam hidup kita. Bahkan Paulus menjelaskan, ketika orang percaya mengharapkan keselamatan, sukacita dan kemuliaan namun apa realitas yang terjadi adalah Gereja mula-mula mengalami penderitaan, hidup sengsara, dikejar dan dianiaya. Paulus menjelaskan tetaplah menjalani hidup ini setia kepada Tuhan dibalik penderitaan ada rencana yang indah dalam hidup ini. Roma 5:3-5 (TB) Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. Ketiga, kecewa bisa saja terjadi dalam hidup, namun jangan biarkan kekecewaan merenggut kebahagiaan kita. Ambil positifnya Ada rencana yang lebih indah yang Tuhan rencanakan. Harapan yang belum terpenuhi bukanlah suatu kegagalan anggap saja sebagai batu pengasah yang lebih tajam. Ingatlah "Permata", permata yang mengkilau tidak terbentuk dengan sendirinya, namun dia dibentuk dari batuan yang tidak terbentuk, dipotong sedemikian rupa dan diasah sampai memancarkan sinar. Semakin tajam batu pengasa permatanya semakin bagus, semakin sering diasah semakin mengkilau pula permata yang dihasilkan. Demikianlah hidup orang percaya tantangan, kesulitan dan hambatan harus kita maknai sebagai rencana Allah membentuk pribadi yang lebih berharga di mata Tuhan Sahabat yang baik hati, demikianlah tantangan dan hambatan yang menimpah hidup kita harus kita jalanani dengan oengharapan yang pasti dari Tuhan Yesus. Jika sesuatu belum memenuhi harapan jangan langsung kecewa dan berputus asa tapi sebagai ujian yang semakin mengasah kita menempa diri agar lebih bersinar. Roh Kudus menolong dan menghibur kita bahwa Pengharapan tidak pernah mengecewakan tetapi percaya ada rencana Tuhan yang lebih baik dalam hidup kita. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebakkan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Minggu, 22 September 2019

PENGADUAN KEPADA TUHAN

PENGADUAN KEPADA TUHAN Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam beraktifitas. Senin, 23/09/2019 Yeremia 33:3 (TB) Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui. Jeremiah 33:3 (RSV) Call to me and I will answer you, and will tell you great and hidden things which you have not known. Sejak ada telepon, pemerintah telah memberikan nomor kontak emergency yang dapat dihubungi oleh masyarakat berupa pengaduan keluhan atau informasi darurat yang dibutuhkan. Di Indonesia kontak darurat itu adalah sebagai berikut - Ambulans (118 atau 119); untuk Provinsi DKI Jakarta (021-65303118) - Pemadam kebakaran (113) - Polisi (110) - SAR/BASARNAS (115) - Posko bencana alam (129) - PLN (123) Nomor ini penting diingat agar orang dapat meminta pelayanan pemerintah dalam keadaan darurat. Saya kurang tahu bagaimana pengalaman anda menghubungi kontak tersebut? Saya pernah melihat suatu kecelakaan dan menghubunginya namun tak tersambung. Syukur saya tahu ada nomor pendeta di daerah kecelakaan agar memberitahukan kepada kantor polisi terdekat ada kecelakaan di titik yang yang kami saksikan. Memang dalam waktu kurang satu jam polisi langsung datang ke TKP. Itulah respon polisi. Tentu masih ada lagi nomor kontak yang bisa kita hubungi yang dapat membantu dan menolong kita dalam keadaan darurat seperti layanan doa oleh gereja, layanan konseling dari psikolog dll. Orang Kristen memiliki nomor pengaduan Tuhan untuk menyampaikan segala permasalahan dan pergumulan yang kita hadapi, yaitu: 333. Nomor kontak pengaduan 333 dimaksud adalah nas Alkitab Yeremia 33:3 berisi layanan dan kesediaan Tuhan untuk memberikan jawaban dan pertolongan kepada setiap orang yang berseru kepadaNya. Berserulah kepadaKu, Aku akan menjawab. Suatu kepastian dari Tuhan sendiri bahwa Tuhan akan menjawab permohonan yang kita sampaikan. Tidak ada yang tidak didengar dan dijawab oleh Tuhan. Tentu akan muncul pertanyaan dari kita, jika Tuhan menjawab semua permohonan yang kita sampaikan mengapa sampai kini permohonan tidak dikabulkan? Alkitab memberikan penjelasan bahwa semua permohonan akan dijawab Tuhan dan jawaban itu ada pada tiga jawaban ini: ya, tidak dan tunggu. Ya, berarti Tuhan memenuhi apa yang kita sampaikan. Dalam banyak hal Tuhan memberikan melebihi dari apa yang mohonkan. Itulah sebabnya dalam nas ini dikatakan: "akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar kepadamu". Jawaban Tidak, itu berarti Tuhan tidak memberikan apa yang kita sampaikan karena yang disampaikan tidak seturut dengan kehendak Allah. Itulah sebabnya Yesus mengajarkan dalam hal berdoa, kita harus mengalaskan permohonan kita dengan kalimat: Ya Bapa jadilah kehendak-Mu. Jawaban Tunggu, banyak kisah Alkitab, bahwa permohonan orang beriman membutuhkan kesabaran dan kesetiaan sampai kepada pemenuhan janji Allah. Abrahamnharus menunggu samapi berumur 100 tahun baru mendapatkan Ishak, dll. Dalam hal inilah orang percaya diuji kesetiaannya sampai maranatha. Coba anda check ponsel anda, nomor siapa yang paling sering anda kontak? Semakin sering kontak berarti ada kedekatan atau urusan yang semakin penting. Semakin sering nomor kontak yang anda hubungi pasti semakin tinggi kebutuhan anda kepadanya. Maka demikianlah kehidupan orang beriman memiliki nomor kontak Tuhan call saja no 333 yangbharus selalu kita hubungi "Yeremia 33:3" menjadi nomor kontak pribadi kita dengan Tuhan. Sahabat yang baik hati! Mari pergunakan nomor kontak Tuhan ini, untuk menolong dan menjawab kebutuhan hidup kita. Dalam setiap masalah dan pergumulan hidup kita, Berserulah kepada Tuhan di dalam doa dan permohonan, Tuhan itu baik dan senantiasa mendengar dan menjawab apa yang kita sampaikan. Tuhan tahu apa yang terbaik dalam hidup kita. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 21 September 2019

BERIBADAH HANYA KEPADA TUHAN

Kotbah Minggu XIV Stlh Trinitatis Minggu, 22 September 2019 Nas: Yosua 24:13-25 *BERIBADAH HANYA KEPADA TUHAN* Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah Minggu ini mengajak kita semua dengan kesadaran setia beribadah hanya kepada Tuhan. Peringatan ini penting dari Yosua sebagai pidato terakhir dari Yosua setelah selesai melaksanakan missinya menduduki tanah Kanaan, tanah Perjanjian dan dibagi menurut kedua belas suku Israel. Jika.Musa memimpin Israel keluar dari Mesir dan menuntun mereka selama di Padang gurun, maka Yosua dipakai Tuhan memimpin bangsa Israel memasuki dan menduduki tanah Kanaan serta membaginya kepada kedua belas suku-suku Israel. Tanah Kanaan dibagi kepada dua belas menurut anak-anak Yakub, sedangkan anak Yusuf yakni Efraim dan Manasye masing-masing memiliki pusaka, sementara Levi tidak mendapat warisan tanah tetapi mereka hidup dari aktifitas peribadahan, persembahan dan perpuluhan umat Israel. Kaum Lewi tidak mewarisi tanah, namun mereka ditetapkan untuk hidup melayani Tuhan. Sebelum mengundurkan dari bangsa Israel sebagai pemimpin , Yosua mengumpulkan bangsa Israel dan menyampaikan pidato yang sangat menggugah hati dan meminta komitmen dari seluruh bangsa agar mereka sungguh-sungguh takut dan hanya beribadah kepada Tuhan. Memang terkesan, bahwa Yosua memberikan pilihan bagi umat Israel, setia atau tidak terserah mereka, namun argumentasi yang dibangun bangsa Tuhan yang membebaskan mereka dari Mesir, menuntun di padang gurun dan memberikan Tanah Kanaan, tak akan memberi kebebasan selain setia kepada Tuhan. Karena mereka sampai dan dapat mwndudiki tanah Kanan dan memperoleh seluruh apa yang baik di Kanaan semua itu semata-mata pemberian Tuhan. Jika mereka ikut arus, ikut dengan suku bangsa asing yang telah lebih dahulu tinggal di Kanaan dengan percaya kepada Baal, itu urusan mereka. Tetapi Yosua berikrar: Tetapi aku dan seisi rumahku hanya akan beribadah kepada Tuhan. Mengapa Yosua begitu keras mengingatkan bangsa Israel agar setia kepada Tuhan? *01. Yosua pemimpin yang visioner dan antisipatif:* Yosua telah memprediksi suasana yang akan dihadapi oleh bangsa Israel. Mereka akan memperoleh kemakmuran baru alias orang kaya baru di Kanaan. Mereka bukan hanya menanam gandum, tetapi telah menanam anggur, memelihara ternak dan segala manfaat yang baik dari negeri Kanaan..mereka.akan membangun rumah, yang dulu tak terbayangkan sebagai komunitas "nomaden" tetapi dapat tinggal dan menetap mendirikan pondok dan rumah tinggal mereka. Dari semua kemakmuran mereka peroleh mereka tidak boleh melupakan Tuhan. Jangan sepeti ungkapan: "lupa kacang pada kulitnya". Bangsa Israel memasuki susasana baru dan perdaban baru. Setelah menduduki Tanah Kanaan, Israel telah mengelola tanah, mereka telah memulai membangun, mereka telah menikmati apa yang dijanjikan sejak leluhur, yaitu: Tanah Kanaan yang penuh susu dan madu. Di Kanaan mereka berkenalan dengan suku bangsa asing, yang percaya kepada baal dan dewa-dewa kesuburan. Peradaban baru ini akan membuat perubahan yang baru bagi bangsa Israel. Apakah mereka terikut arus atau tetap setia kepada Tuhan. Sekarang mereka diingatkan, bahwa semua suasana baru ini adalah semata-mata pemberian Allah dan jangan sekali-sekali melupakan Allah. Allahlah yang menuntun dan memberikan negeri ini menjadi milik pusaka bagi bangsa Israel. Maka jangan sekali-kali melupakan dan menyangkal Tuhan. *2. Perjanjian Sikhem - Komitmen Bangsa Israel.* Yosua pemimpim yang hebat, dia berhasil menggugah hati bangsa Israel agar dengan iklas dan dengan tulus mau berkomitmen dihadapan Allah mereka akan setia kepada Tuhan. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki kekuatan mempengaruhi dan menggerakkan orang lain. Pidato Yosua menggugah hati mereka dan spontan bangsa itu berkata: Yosua 24:21, 24 (TB) Tetapi bangsa itu berkata kepada Yosua: "Tidak, hanya kepada TUHAN saja kami akan beribadah." Lalu jawab bangsa itu kepada Yosua: "Kepada TUHAN, Allah kita, kami akan beribadah, dan firman-Nya akan kami dengarkan." Tanda kesetiaan bangsa Israel beribadah kepada Tuhan dibuktikan dengan janji bahwa mereka tidak akan menyangkal Tuhan. Yosua membuat batu peringatan yang disebut dengan Perjanjian Sikhem. Batu itu menjadi peringatan akan janji umat Israel. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang berhasil mempengaruhi yang dipimpinnya melaksanakan prinsip dan komitmennya sendiri. Itulah yang dilakukan Yosua dalam pidato terakhir ini. *3. Yosua mempersiapkan bangsa Israel menjadi umat yang berpaut kepada Tuhan atau bergantung sepenuhnya kepada Allah.* Jika kita baca secara cermat, kitab Josua dan Hakim-hakim, sesungguhnya tidak ada suksesi kepemimpinan setelah Yosua. Artinya setelah Yosua, Israel adalah komunitas yang tinggal di Kanaan tanpa seorang pemimpin tetapi mereka sepenuhnya hidup dalam penggembalaan Tuhan. Tuhanlah gembala dan pemelihara Israel tinggal di Kanaan. Sesudah kepemimpinan Yosua tidak ada pemimpin pengganti seperti Musa ke Yosua. Namun mereka harus berpaut dan tergantung sepenuhnya kepada Allah. Hakim-hakim 1:1 (TB) Sesudah Yosua mati, orang Israel bertanya kepada TUHAN: "Siapakah dari pada kami yang harus lebih dahulu maju menghadapi orang Kanaan untuk berperang melawan mereka?" Dalam keadaan seperti inilah Yosua menghantarkan bangsa Israel agar hidup tergantung sepenuhnya kepada Allah. Jika kita perhatikan apa yang terjadi pada kitab Hakim-hakim, hakim yang diangkat Tuhan menghalau musuh bukanlah pemimpin yang permanen bagi bangsa itu, mereka hanya pemimpin yang sewaktu-waktu dipakai Tuhan untuk menghalau musuh yang menindas bangsa Israel setelah itu mereka menjadi rakyat biasa. Maka Pidato Yosua dalam pasal 24 sangat penting menghantarkan bangsa Israel memasuki sejarah selanjutnya. Pidato yang menghantarkan bangsa Israel dipimpin Tuhan secara langsung di negeri yang dijanjikan Tuhan kepada mereka. Tuhanlah raja, Tuhanlah pemimpin yang harus disembah dan dituruti oleh bangsa Israel. Yosua 24:28 (TB) Sesudah itu Yosua melepas bangsa itu pergi, masing-masing ke milik pusakanya. *4. Yosua, pemimpin yang bertanggung jawab yang membenahi kepemimpinannya berawal dari keluarga.* Bagian terakhir dari kotbah ini sangat penting kita menggali makna: "Aku dan seisi rumahku, akan beribadah kepada Allah"! Pemimpin publik harus menjadi teladan bagaimana dia memimpin di dalam keluarganya. Aku dan seisi rumahku, akan beribadah kepada Allah. Suatu kalimat yang menekankan seorang pemimpin harus membawa isteri, anak-anak dan seluruh hamba-hamba yang bekerja padanya beribadah kepada Tuhan. Yosua adalah pemimpin dan imam di tengah-tengah keluarga. Pemimpin yang bertanggung jawab atas pertumbuhan iman dan kerohanian anggota keluarganya. Kepemimpinan di dalam keluarga harus menjadi indikator bagi para pemimpin di jabatan publik. Banyak sekali pemimpin publik tersandung karena tak dapat memimpin dan mengarahkan anggota keluarganya menjadi contoh yang baik bagi umat dan masyarakat yang dipimpinnya. Kita bersedih, jika seorang suami tidak lagi dapat menjadi imam ditengah-tengah keluarganya, membuarga isteri dan anak-anak yang tidak menghargai jabatan publik yang diemban. Keluarga hanya sebagai pemakai kesempatan dan asas manfaat dari jabatan publik yang diemban tanpa atas tanggung jawab yang dipikul. Dalam dunia kita di jaman industri D.4.0 ini, kita diingatkan oleh kotbah ini. Bahwa baiklah kita memperhatikan pertumbuhan rohani dan spiritualitas anggota keluarga kita. Sahabat yang baik hati! Marilah kita meneladani Yosua yang tetap takut dan setia beribadah kepada Allah dalam situasi apapun dalam kehidupan mereka. Dalam keadaan apapun, tetapi setia dan hanya beribadah kepada Allah. Selamat hari Minggu, Tuhan memberkati kita semua. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 20 September 2019

TUHAN RAJAKU

TUHAN RAJAKU Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Sabtu, 21/09/2019 Mazmur 74:12 (TB) Namun Engkau, ya Allah adalah Rajaku dari zaman purbakala, yang melakukan penyelamatan di atas bumi. Psalms 74:12 (ASV) Yet God is my King of old, Working salvation in the midst of the earth. Ada ungkapan orang Batak begini: "landit porhot gota nisi margalagala, hancit ngotngot naung adong i gabe soada". Artinya, alangkah malangnya keadaan seseorang dulu jaya kini telah terpuruk tak dapat bangkit lagi. Ini suatu pesan moral yang mengingatkan jika memiliki sesuatu jangan tinggi hati ketika itu tiada maka rasa pahit yang menyedihkan. Ungkapan ini hendak mengajarkan dalam keadaan apapun tetaplah hidup rendah dan hidup apa adanya. Pengalaman seperti itulah yang diungkapkan dalam Mazmur 74 ini. Mazmur yang dinyanyikan oleh bangsa Israel ketika mengalami keterpurukan. Suatu nyanyian yang meratapi bangsa Israel yang terbuang. Mazmur 74:1 (TB) Nyanyian pengajaran Asaf. Mengapa, ya Allah, Kaubuang kami untuk seterusnya? Mengapa menyala murka-Mu terhadap kambing domba gembalaan-Mu? Diperkirakan oleh para ahli, Ratapan ini muncul ketika bangsa Babelonia menghancurkan Yerusalem dan mengangkut seluruh penduduknya terbuang ke Babelonia. Pembuangan ini benar-benar suatu keadaan pahit bagi mereka. Bangsa yang dulu jaya, disegani dan ditakuti oleh bangsa-bangsa namun harus menjadi bangsa buangan dan tawanan. Bangsa yang bangga dengan sembonyan "umat pilihan Tuhan", bangsa yang diberkati tapi keadaan mereka menjadi terasing dan budak di negeri asing. Kota kebanggaan mereka Yerusalem, kota Daud dan Sion yang megah hancur berkeping-keping dan menjadi puing korban perang. Mereka yang dahulu bangga dengan kemegahan Bait Allah tapi tak satu pun batu bertindih karena semua dihancurkan oleh Babelonia. Bangsa Israel ini tak punya apa-apa lagi, tinggal ratapan dan air mata yang tersisa. Dalam keadaan seperti itulah, Mazmur ini dinyanyikan dan sekaligus doa berharap akan pertolongan Tuhan. Tuhan adalah raja atas Israel, yang dapat memulihkan keadaan mereka. Dalam segala kemalangan yang terjadi mereka datang memohon kepada Tuhan. Sekalipun mereka menjadi tawanan bangsa asing, namun Tuhanlah raja bagi mereka. Mereka tidak akan mau menyembah raja lain sebagai dewa. Perlawanan seperti itulah yang ditunjukkan Daniel dkk di Pembuangan. Mereka tetap setia kepada Tuhan dan percaya Tuhanlah Raja pelindung dan pemelihara umatNya dalam segala keadaan. Keyakinan terhadap kemahakuasaan Tuhan telah terbukti sejak purba kala. Hal ini mengingatkan sejarah pembebasan bangsa Israel dari perbudakan Mesir. Tuhan telah membebaskan Israel dari Firaun, mengeluarkan mereka dari.perbudakan Mesir. Tuhan juga yang memelihara mereka selama perjalanan di gurun pasir dan Tuhan juga yang memberikan kekuatan bagi mereka untuk menduduki tanah Kanaan sampai menjadikan mereka menjadi suatu bangsa yang besar as ejajar dengan bangsa-bangsa lain. Jika mereka kita terbuang sebagaimana pesan para nabi, semuanya itu adalah karena mereka telah meninggalkan Tuhan. Sahabat yang baik hati! Bagaimana pun keadaan kita tetaplah rendah hati, menikmati kehidupan apa adanya. Maka keadaan yang bagaimana pun kita dapat menjalani kehidupan ini dengan sukacita. Coba anda bandingkan, jika ada sahabat kala menderita dan bergumul kita dibuatnya sahabat. Namun kala bersukacita dan hidupnya baik mereka lupa akan kita? Demikianlah Tuhan terhadap Israel, kala Israel menderita ditekan oleh bangsa asing mereka datang berseru-seru kepada Tuhan. Namun kala makmur dan kemujuran mereka lupa akan Tuhan. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 19 September 2019

DUDUKLAH DISEBELAH KANANKU

DUDUKLAH DI SEBELAH KANANKU Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Jumat, 20/09/2019 Matius 25:34 (TB) Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Matthew 25:34 (ASV) Then shall the King say unto them on his right hand, Come, ye blessed of my Father, inherit the kingdom prepared for you from the foundation of the world: Sebelum memulai latihan, seorang pelatih mengajak semua peserta diklat yang hendak mengikuti turnamen menonton tayangan vidio singkat berisi penganugerahan medali kepada sang juara di podium kehormatan. Suasana sukacita, bahagia dan penuh apresiasi. Nara didik yang menontonnya sangat terpukau dan tertanam niat yang kuat dalam bathinnya: "akupun akan dipanggung kehormatan". Vidio singkat tersebut telah memberikan inspirasi dan motivasi bagi mereka menjalani latihan demi latihan untuk meraih juara dan berada di panggung kehormatan. Adengan seperti itulah bisa juga kita perbandingan pengajaran Tuhan Yesus kepada murid-muridNya: bahwa Tuhan akan menganugerahkan kehidupan yang kekal bagi orang-orang yang telah dikasihiNya serta orang yang telah berbelas kasihan dan menunjukkan cinta kasih kepada orang miskin dengan tulus iklas. Mereka akan duduk disebelah kanan Bapak di dalam Sorga. Pengajaran Yesus ini tentu bertujuan semakin memotivasi orang percaya bahwa Kristus telah menjamin keselamatan kita, dan selama hidup di dunia ini kita harus berbuat kasih yang tulus, tanpa menuntut balas. Tuhan Yesus adalah hakim yang menentukan siapa penerima mahkota kehidupan. Pewaris Kerajaan Allah akan ditempatkan di sebelah Kanan sedangkan lainnya akan ditempatkan di sebelah kiri untuk menerima hukuman. Orang yang percaya kepada Yesus Kristus akan memperoleh hidup yang kekal. Yohanes 3:15 (TB) supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Hal yang menambah keyakinan kita memperoleh keselamatan adalah Yesus Kristus lah menjadi hakim akhir, yang menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Barang siapa percaya kepadaNya akan memperoleh kehidupan yang kekal. “Mari, hai kamu yang diberkati oleh BapaKu, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.” (Ay 34). Inilah upah yang diberikan bagi pewaris Kerajaan Allah. Allah telah menyediakannya sejak permulaan bahkan sebelum dunia dijadikan. Inilah rancangan janji keselamatan Allah sejak awal bagi orang percaya. Yesus sendiri menjanjikan upah besar di Sorga bagi yang setia mengikutinya sekalipun mengalami penganiayaan berat di dunia ini (Baca Mat 5:12; Luk 6:23) dan sukacita para murid yaitu ‘namamu telah terdaftar di sorga (Luk 10:20). Kehidupan kekal menjadi tujuan hidup orang beriman. Kesaksian yang sama dikemukakan oleh Paulus: “tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah dibelakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlarilari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah di dalam Kristus Yesus.” (Fil 3:13-14). Betul di dalam Kristus kita memperoleh keselamatan, Kristuslah sebagai garansi keselamatan orang percaya namun kesempurnaan keselamatan itu ada di dalam Kerajaan Sorga dalam kehidupan kekal. Sambil menunggu kedatanganNya yang kedua orang percaya hidup dan bergumul di dunia ini, disinilah iman harus berbuah. Buah iman itu mestinya dibuktikan dengan praksis hidup yang mau berbagi dengan orang-orang yang lapar, haus dan miskin. Sahabat yang baik hati! Renungan hari ini menjadi motivasi yang berharga bagi kita. Bapak yang Rahmani akan menganugerahkan kehidupan yang kekal bagi kita. Anak-anak Tuhan diberi kepastian kita akan mewarisi Kerajaan Allah. Kristus Yesus telah menyelamatkan kita melalui pengorbananNya di kayu salib. Kristus sendiri yang menjadi hakim yang agung, yang menentukan kehidupan yang kekal atau api penghukuman. Mari tetap semangat menjalani hidup ini, karena tempat telah tersedia bagi kita dalam Kerajaan Allah yang kekal dan duduk di sebelah Kanaan Allah Bapak. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 18 September 2019

JANGAN MENGHAKIMI

JANGAN MENGHAKIMI Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Kamis, 19/09/2019 1 Korintus 4:5 (TB) Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah. 1 Corinthians 4:5 (RWV) Therefore judge nothing before the time, until the Lord shall come, who will both bring to light the hidden things of darkness, and will reveal the counsels of the hearts: and then shall every man have praise from God. Fitnah lebih kejam dari pembunuhan demikian ungkapan orang Melayu. Ungkapan ini bukanlah sekedari hiperbola, ungkapan yang meelebih-lebihkan itu benar adanya karena dengan fitnah seseorang telah melakukan pembunuhan karakter bagi orang lain. Padahal apa yang dituduhkan belum tentu benar, tetapi telah terlebih dahulu menjudge atau menghakimi tanpa dasar yang kuat. Sakit memang dan sulit disembuhkan.luka korban fitnah. Menyebar fitnah sama seperti ibarat menebarkan kapas dalam karung, dia akan terbang kemana-mana dan tak akan bisa dikumpulkan kembali. Fitnah yang keluar dari mulut juga demikian, kata-kata yang terucap tak akan dapat dikembalikan. Sekalipun ada klarifikasi namun kata-kata yang keluar dari mulut tak akan ditarik kembali, jika pun ada klarifikasi tak semua orang dapat memahaminya atau mengetahuinya.malahnjustru semakin tercipta opini lain yang menyesatkan. Hal inilah salah satu pertimbangan dalam Alkitab mengajarkan kepada orang Kristen agar jangan menghakimi. Penghakiman adalah milik Tuhan. Jika pun manusia dapat mengetahui sesuatu, namun harus kita akui pikiran kita terbatas, persepsi kita hanyalah salah satu dari persepsi dari sekian banyak persepsi yang bisa muncul dalam menilai suatu permasalahan. Jika ada sesama kita yang sala, menurut hukum pastoral dalam Matius 18:15, dekati dan ingatkan bukan menghakiminya. Siapakah kita sehingga kita menghakimi sesama kita? Penghakiman adalah milik Tuhandan Yesuslah menjadi hakim yang agung bagi setiap ciptaanNya Berikut ini beberapa perrimbangan oentinf yang kita temukan mengapa Alkitab melarang kita menghakimi sesama: Pertama: apa yang kita lihat belum tentu itu suatu kebenaran, apa yang kita saksikan adalah produk dari berbagai peristiwa dan kejadian yang sulit kita ketahui kebenarannya. Jadi secuil fakta yang ditafsirkan dari suatu persepsi tak dapat kita jadikan sebagai dasar untuk menghakimi orang lain. Kedua, seseorang menghakimi biasanya menganggap diri lebih benar dan memiliki kebenaran. Tanpa mempertimbangkan kebenaran orang lain. Kekristenanadalah ajaran yang terbuka, setiap orang harus diberi kesempatan yang sama untuk menjelaskan duduk persoalan suatu perkara atau masalah. Dan diberi kebebasan untuk menguji sesuatu dan memegang apa yang baik.1 Tesalonika 5:21 (TB) Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. Ketiga, manusia memiliki keterbatasan dalam mengetahui, mempertimbangkan dan memutuskan apa yang setimpal kepada kesalahan orang lain. Maka tugas kita bukanlah menghakiminya atau memberi ganjaran atas kesalahannya. Tugas orang percaya adalah mendorong seseorang mengakui kesalahannya dan memohon oengampuanan dari Tuhan. Tugas kita mengarahkan dan memberikan nasihat dari Firman sebagai petunjuk hidup baru agar bertobat dan mau melakukan kehendak Allah. Hal ganjaran yang harus diterima oleh orang bersalah, Tuhan telah memberikan wewenang kepada pemerintah dan aparatusnya untuk memproses hukum yang setimpal (Band Ron 13). Keempat; tugas utama kita adalah hidup dalam kasih. Mengasihi semua orang bahkan musuh kita sekalipun. Jika ada orang yang berbuat salah dan melakukan apa yang tidak seha rusnya dilakukan untuk kita tetaplah mengasihinya, mendoakan dan memberkatinya. Kelima: penghakiman adalah milik Tuhan. Cepat atau lambat Tuhan akan betindak dan menghakimi setiap orang menurut perbuatannya bahkan dari hati yang terdalam sekalipun Tuhan tahu. Dan akhir dari segala penghakiman adalah Kristus akan datang untuk menghakimi setiap orang dan menentukan memperoleh hidup yang kekal. Orang yang percaya akan menerima mahkota kemenangan dan sebaliknya orang yang tidak percaya akan dihukum. Sahabat yang baik hati! Jauhkanlah dari hidup kita sifat yang menghakimi sesama, menjudge dan mevonnis orang lain salah seolah kita hakim terhadap perbuatan orang lain. Kita bukanlah hakim yang menimbang salah benar kehidupan orang lain, tetapi kita adalah sahabat yang mengasihi sesama, memberikan nasihat kalau galau dan memberikan petunjuk di kala tersesat. Kita adalah terang yang memberikan suluh bagi semua orang. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 17 September 2019

KEKUATAN BANGSA ISRAEL

KEKUATAN BANGSA ISRAEL Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Rabu, 18/09/2019 Mazmur 2:8 (TB) Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Psalms 2:8 (RWV) Ask of me, and I shall give thee the heathen for thy inheritance, and the uttermost parts of the earth for thy possession. Zaman imperium lama manusia memahami bahwa kekuatan suatu bangsa dibuktikan dengan banyaknya dan luasnya negara-negara yang ditahklukkan dan dijajah. Semakin banyak negara jajahan maka semakin kuatlah suatu bangsa. Maka bangsa-bangsa pun berlomba-lomba memerangi dan menahlukkan bangsa lain. Model seperti itu terjadi sampai abad ke 19 yang kita kenal dengan zaman penjajahan. Bangsa-bangsa berlomba-lomba menjajah negara-negara asing hingga terjadi Perang dunia I dan II. Syukurlah ada gerakan kesadaran melalui 'deklarasi universal hak-hak asasi manusia' yang kemudian menjadi dasar pembentukan Perserikatan Bangsa Bangsa. Perang hanya akan membunuh dan memusnahkan umat manusia. Melalui PBB setiap negara diakui sebagai negara yang merdeka dan berdaulat sederajat dengan bangsa-bangsa lain. Kemudian setiap bangsa berkewajiban menjaga perdamaian. Mazmur 2 ini disebut dengan Mazmur Raja, nyanyian yang berisi tentang pengangkatan dan penetapan raja bagi bangsa Israel sebagai anak Allah. Pemahaman bangsa Israel, Allah sendirilah yang menetapkan raja bagi umatNya. Mazmur 2:6-7 (TB) "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!" Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: "Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini. Penetapan Daud menjadi raja bagi bangsa Israel, tentu bangsa Israel tergolong muda dan belum dapat disejajarkan dengan negara-negara besar lainnya seperti: Mesir, Babelonia, Assyur, Mesopotamia, dll. Sekalipun ketika bangsa Israel setelah Exodus dari Mesir, mereka telah dikenal dengan bangsa yang hebat, dapat keluar dari Mesir dan menahlukkan suku bangsa yang mendiami Kanaan. Sebelum kerajaan Israel, dipimpin oleh hakim-hakim, kemudian atas tuntutan para tua-tua Israel, diangkatlah raja bagi Israel (1Sam 8). Raja pertama adalah Saul, kemudian digantikan oleh Daud. Bagaimanakah bangsa Israel bisa menjadi bangsa hang besar, sejajar bahkan dapat melebihi bangsa lain? Apalagi jaman itu kehebatan suatu bangsa dibuktikan dengan kekuatannya menahlukkan bangsa asing. Dalam penetapan Daud sebagai bangsa Israel, Allah sendiri meyakinkan umatNya bahwa: bangsa-bangsa akan dijadikan sebagai milik pusaka dan mereka akan menjadi penguasa yang hebat sampai ke ujung bumi. Inilah suatu jaminan bagi bangsa Israel, mereka akan dijadikan menjadi bangsa yang besar dan kuat. Sejarah membuktikan bahwa zaman Daud dan Salomo, Israel menjadi negara yang maju, berbagai suku bangsa tahluk dibawah kekuasaan Israel. Zaman Salomo disebutkan Bangsa Israel telah berdagang melalui kapal layar ke negara-negara lain Sahabat yang baik hati! Nas hari ini merupakan jaminan Tuhan kepada pemimpin bangsa Israel agar tidak ragu dan bimbang dalam memimpin. Tuhan sendirilah yang memberikan kekuatan dan bahkan menjadikan bangsa-bangsa lain akan tahluk. Kekuasaan Tuhan tanpa batas, maka takmoerlu takut dan gentar menghadapi banhsa-bangsa lain. Apa yang disampaikan oleh Mazmur ini meyakinkan kita juga, bahwa Tuhan bekerja untuk kita. Tentu dia kita kini bukanlah untuk memusnahkan musuh kita, atau mencelakai orang lainnagar kita selamat sama sekali tidak. Dunia ini telah diselamatkan oleh penebusan Kristus. Kristus telah rela mati agar manusia berdamai. Nas renungan hari ini dapat meneguhkan kita bahwa Tuhanlah yang memberikan jaminan dan kepastian pada diri kita. Tak usah takut menghadapi tantangan, sekalipun banyak orang-orang yang menghadang dan membenci kita. Tidak usah kecut dan tawar hati, Tuhan sendiri akan bekerja menolong dan memenangkan kita. Benar apa yang dikatakan oleh Musa dalam Keluaran 14:14 (TB) TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 16 September 2019

YANG PINCANG DAN TERBUANG DIJADIKAN BANGSA YANG KUAT

YANG PINCANG DAN TERBUANG DIJADIKAN BANGSA YANG KUAT Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Senin,16/09/2019 Mikhael 4:7 (TB) Mereka yang pincang akan Kujadikan pangkal suatu keturunan, dan yang diusir suatu bangsa yang kuat, dan TUHAN akan menjadi raja atas mereka di gunung Sion, dari sekarang sampai selama-lamanya. Micah 4:7 (RWV) And I will make her that limped a remnant, and her that was cast far off a strong nation: and the LORD shall reign over them in mount Zion from henceforth, even for ever. Menjadi orang hebat bukanlah harus sempurna dalam segala hal, orang yang memiliki kelemahan fisik, difable dan siapa saja bisa menjadi hebat dan orang yang kuat. Maka kelemahan fisik bukanlah menjadi alasan untuk membatasi ruang gerak bagi seseorang untuk melakukan hal yang sempurna dan luar biasa. Di dalam masyarakat kita mengenal Olimpiade bagi saudara-saudara kita penyandang disabilitas sekali lima tahun dan jika kita lihat pertandingan dan lomba yang dilakukan sungguh mereka adalah orang-orang luar biasa dan hebat. Selain itu, sekarang ini telah banyak kisah-kisah inspiratif yang telah viral bahwa kelemahan fisik tidak penghambat bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Bukalah YouTube, anda akan menemukan kisah-kisah inspiratif yang memotivasi kita dari orang-orang yang menyandang disabilitas. Klik misalnya: "Super Mam", seorang ibu yang tak punya tangan namun dapat melakukan aktifitas sehari-hari dan mengasuh anak dengan sangat baik dan sempurna. Demikian dengan Nick Fujicic seorang yang yak punya tangan dan tak punya kaki namun bisa melakukan banyak hal secara sempurna, berenang, menyetir, menerbangkan pesawat dll. Hidupnya telah menjadi motivator hebat, pembicara ulung yang meyakinkan bagi banyak orang. Fisik yang tidak sempurna tak membuat Nick Fujicic tidak frustrasi dan mengutuki diri namun dengan apa yang ada padanya digerakkan, dilatih dan ditempa melakukan pekerjaan-pekerjaan hebat melebihi orang yang memiliki anggota tubuh yang sempurna. Renungan hari ini, mengangkat martabat orang lemah dan penyandang disabilitas bahwa kelemahan fisik tak menjadi penghalang bagi mereka menjadi umat Tuhan yang kuat. Tuhan sendiri berinisiatif dan bertindak untuk membentuk umat Israel yang baru, tangguh dan kuat dari orang cacat. Orang yang terbuat dijadikan Tuhan menjadi umat kesayanganNya. Tuhan dapat memakai siapa saja untuk melakukan peristiwa besar dalam hidup. Apa yang disampaikan oleh Mika ini adalah pengharapan baru bagi umat Israel. Mika menyaksikan bagaimana Kerajaan Israel Utara hancur dibawah kekuasaan Assyur. Demikian dengan Kerajaan Yehuda dihancurkan oleh Babelonia, kota Yerusalem tinggal puing dan reruntuhan dan mereka semua diangkut ke pembuangan. Pengalaman pahit ini tidak menjadi alasan kami.telah ditinggalkan Tuhan dan kami ini umat buangan. Nabi Mika hadir meneguhkan mereka. Tuhan akan memakai mereka untuk menjadi umat yang kuat. Memang dari sejarahnya orang yang pincang disini mengingatkan kita peristiwa Yakub. Ketika Yakub hendak kembali ke Kanaan, dia bergumul dengan Tuhan di sungai Yabok. Malaikat Tuhan seolah tak memperbolehkan Yakub kembali ke tanah Kanaan. Kanaan adalah tanah perjanjian, milik pusaka Allah. Sementara Yakub artinya penipu. Tak dibiarkan penipu memasuki tanah yang Kudus. Pergumulan di sungai Yabok mengubah Yakub menjadi Israel, sekalipun Yakub memiliki cacat pincang. Cacat pincang tak menjadi penghalang untuk menjadikan Keruruanan Yakub menjadi bangsa Israel yang kuat. Kejadian 32:25 (TB) Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu. Sejak kejadian itu, Yakub berubah nama menjadi Israel. Keturunan Yakub pincang dan cacat itu dipakai Tuhan menjadi umat kesayanganNya. Sahabat yang baik hati! Renungan hari ini mengingatkan kita bahwa siapapun kita dapat dipakai Tuhan menjadi umat kesayanganNya yang melakukan perbuatan besar. Maka mari hargai siapapun dan dalam kondisi bagaimana pun, karena Tuhan sendiri memiliki rencana yang indah bagi setiap orang. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

TERSEDIA MAHKOTA KEBENARAN

TERSEDIA MAHKOTA KEBENARAN Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Selama, 17/09/2019 2 Timotius 4:8 (TB) Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. 2 Timothy 4:8 (RWV) Henceforth there is laid up for me a crown of righteousness, which the Lord, the righteous judge, shall give me at that day: and not to me only, but to all them also that love his appearing. Nas ini merupakan nasihat terakhir Paulus kepada Timoteus bahwa upah dibalik semua pelayanan dan pengabdian hamba Tuhan adalah telah tersedia mahkota kebenaran. Sebelumnya Paulus telah memberikan berbagai petunjuk dan nasihat perihal apa yang harus dilakukan oleh Timoteus melayani jemaat dan menghadapi para pengajar sesat serta membekali dirinya memberdayakan potensi jemaat. Di atas semua nasihat itu jadilah teladan dalam hal iman, kasih dan perbuatan. Nasihat terakhir Paulus kepada Timoteus adalah kepastian akan keselamatan. Bagi Paulus sangat jelas, mahkota kebenaran telah ditetapkan baginya karena telah memperoleh keselamatan melalui penebusan Yesus Kristus Apa yang dinyatakan oleh Pualus ini ibarat suatu pertandingan, telah mengerjakan dan melaksanakan dan pemenangnya telah ditentukan namun hari penyerahan mahkota belum tiba. Demikianlah iman Paulus atas kepastian memperoleh kehidupan yang kekal. Ia percaya bahwa mahkota kebenaran telah ditetapkan Tuhan baginya. Bukan hanya untuk Paulus, namun bagi seluruh orang yang percaya kepada Yesus Kristus telah tersedia mahkota kehidupan. Sekalipun mahkota kebenaran telah miliknkita namun kita masih menunggu dengan setia penyerahan mahkota kebenaran tersebut pada hari kedatangan Tuhan Yesus Kristus. Setiap orang percaya harus menyadari bahwa mahkota kemenangan itu bukanlah karena usaha dan pekerjaan manusia, tetapi merupakan anugerah Allah. Keselamatan adalah pemberian Allah secara gratis dan penyerahan itu ditetaokan pada hari penghakiman, yaitu hari parusia, hari kedatangan Tuhan Yesus yang kedua. Yesus Kristuslah, yang menghakimi setiap orang menurut iman kepercayaannya. Yang percaya kepada Yesus Kristus akan menerima mahkota, tetapi sebaliknya mereka yang tak setia akan ditetapkan menerima hukuman yang kekal. Sahabat yang baik hati! Kepastian bahwa kita telah ditetapkan Tuhan menerima keselamatan adalah semangat baru bagi kita. Kita tidak ragu atau ertanya-tabya apakah aku selamat atau tidak, apakah aku ikut dalam kehidupan kekal atau tidak. Barang siapa percaya kepada Yesus Kristus, baginya telah tersedia kehidupan yang kekal. Tetapi ada hal yangbharus kita lakukan, yaitu: setia sampai kedatangan Yesus Kristus dan melakukan kehendak Bapa sepanjang hidup kita sampai masa nata. Sebagaimana disampaikan oleh Firman Tuhan dalam Wahyu 2:10b "hendaklah kamu setia sampai mati dan Aku akan mengaugerahkan mahkota kehidupan kepadamu." Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 14 September 2019

ETIKA HIDUP DAN KERENDAHAN HATI

Kotbah Minggu XIII Stlh Trinitatis Minggu, 15 September 2019 Nas: Lukas 14:7-11 ETIKA HIDUP DAN KERENDAHAN HATI Selamat Hari Minggu, sahabat yang baik hati. Bertamu adalah aktifitas yang tidak terpisahkan dari keseharian kita. Dalam budaya orang timur bertamu tak mengenal waktu kapan pun ok saja tak seketat orang barat, hendak bertamu mesti buat janji tanpa itu jangan harap dapat berjumpa. Bagi orang Batak kesediaan menerima tamu diungkapkan dalam ungkapan orang Batak: "paramak so balunon" artinya tikar selalu tergelar tak pernah tergulun. Bagi orang Batak, tamu biasanya diperlakukan sebagai raja yang dihormati. Sungguh indahnya sikap demikian membuat setiap orang nyaman bertamu. Pada saat yang sama seorang tamu harus bisa menempatkan diri memelihara rasa hormat. Karena tamu adalah raja bukan berarti kita sebagai tamu melakukan sesuka hati, tetapi harus ada etiket bertamu yang baik agar terpelihara rasa hormat dan saling menghargai. Kotbah minggu ini salah satu dari pengajaran Tuhan Yesus tentang sikap seseorang bertamu yang baik. Pengajaran ini sebagai respon atas siatuasi yang dialami oleh Yesus ketika dijamu seseorang dalam rumahnya. Memang tidak disebutkan siapa tuan rumah. Dalam Injil beberapa kali Yesus dijamu: di rumah Zakeus, rumah Martha dll). Suasana agak riuh, orang berdesakan dan berlomba duduk di kursi tamu utama yang tersedia. Pastilah semua orang pingin duduk di kursi utama, tapi kalau konteksnya bertamu pikir dua kali akan ada tamu undangan yang lebih spesial dengan tempat duduk yang spesial pula - jangan sampai salah duduk sungguh memalukan. Orang Batak dalam pertemuan formal upacara adat ada pengaturan tempat duduk. Biasanya hula-hula dihadapan tuan rumah (Batak: suhut), di sebelah kanan tulang, disamping kiri pihak boru dll. Pokoknya ada tata letak duduk yang teratur dengan rapi. Jika dalam kontek Batak Yesus mengajar mungkin tidak separah suasana kotbah Minggu ini. Seolah orang berlomba menjadi tamu utama. Kotbah ini menekankan bertamu bukan untuk dihargai, tetapi memberikan penghargaan bagi orang lain dan merendahkan hati merupakan sikap yang paling mulia dalam membangun relasional terhadap orang lain. Dari kotbah ini, marilah kita ambil beberapa pesan penting dari pengajaran Tuhan Yesus: 1. Bertamu hakekat orang percaya: Bertamu dan ramah pada setiap orang adalah pribadi yang dimiliki orang Kristen. Sifat bertamu ini terbentuk dari sejarah. Gereja mula-mula mengalami penganiayaan, sehingga kalau ada orang asing, dikejar dan dianiaya maka ada indikasi bahwa ini adalah sesamanya. Gereja mula-mula sangat ramah terhadap orang asing dan seolah menjadi kewajiban untuk menerima tamu. Roma 12:13 (TB) " Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan!". Maka siapapun orang asing yang bertamu dianggap sebagai sesama. Dari warisan PL, bertamu ini mendapat berkat dan berjumpa dengan Allah. Hal ini dapat kita lihat pada kisah Abraham. Ketika Tuhan menampakkan diri di dekat pohon terbantin, Abraham menjamu Tuhandi tendanya dan Tuhan memberkati Abraham (Kej 18:1dyb). Bertamu bukanlah beban tetapi menjadi sifat dan kebiasaan yang melekat pada diri orang percaya. 2. Etiket bertamu - rasa hormat dan penghargaan: Siapapun pasti lebih suka diposisi utama namunntempatkanlah diri seturut dengan porsi masing-masing. Dapat kita bayangkan bagaimana sungkannya seorang tuan rumah kepada para tamunya untuk mengatur ini dan itu. Maka sebagai tamu harus ada etiket dan rasa hormat. Itulah sebabnya Yesus berpesan dalam Lukas 14:8 (TB) "Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu. Dalam budaya "feodal" yang baku mungkin ada klas-klas sosial. Kita tidak setua ada klas-klas sosial, kita mesti mendukung budaya "egaliter" - menganggap sama yang didukung etiket yang saling menghargai. Sungguh tak sedap perasaan jika kita salah tempat duduk menempati kursi yang seharusnya pada orang lebih terhormat. Apa yang mau ditekankan oleh Yesus disini, sesungguhnya bukan masalah tempat duduk semata, namun lebih jauh dari sekedar posisi duduk, yaitu bagaimana kita memiliki rasa hormat, menghargai dan mendahulukan orang lain dalam hidup ini. Itulah etiket hidup, tata krama dan hidup yang berbudaya dan beradab pada diri pengikut Yesus. 3. Rendah Hati: low profile-hight capacity Kita tentu paham akan ilmu padi, semakin berisi semakin nunduk. Suatu pribadi mulia bahwa semakin berbobot seseorang akan semakin ditempa menjadi pribadi yang lebih rendah hati. Jika kita buat daftar kualitas pribadi yang dimiliki orang Kristen dalam Alkitab maka rendah hati menjadi karakter utama yang seharusnya dimiliki orang percaya. Memiliki rendah hati bukan karena mau ditinggikan seperti yang dilakukan oleh public figur melalui pencitraan, sama sekali tidak. Tetapi semestinya demikian meneladani Yesus yang rendah hati - humble. Mari jauhkan sikap sombong dan tinggi hati apalagi pongah - sekalipun mungkin ada alasan untuk menyombong diri. Itu semua tiada guna karena akan berlalu sia-sia. Mari santun dan rendah hati pada semua aktifitas yang kita lakukan. Orang yang rendah hati akan bersahaja kepada setiap orang. Tuhan memberkati! Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 12 September 2019

TUHAN MENGABULKAN DOA KITA

TUHAN MENGABULKAN DOA KITA Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Jumat, 13/09/2019 1 Yohanes 5:15 (TB) Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya. 1 John 5:15 (ASV) and if we know that he heareth us whatsoever we ask, we know that we have the petitions which we have asked of him. Satu kelebihan dari ajaran kekristenan dibandingkan dengan ajaran teologi dari agama-agama lain adalah Alkitab menjelaskan hubungan manusia dengan Tuhan itu lebih dekat, sekalipun hubungan pencipta dan yang dicipta namun pada saat yang sama digambarkan hubungan Bapak dengan anak. Jika kita periksa catatan dari studi teologi agama-agama, Allah sering digambarkan sebagai Allah yang trancenden seperti Allah Maha Agung, Maha Mulia, Maha Tinggi dan Maha segala-galanya dan sangat jauh dari jangkauan manusia. Manusia tak dapat menjangkau, puncak spiritualitas hanya lewat tapa dan askese atau mencapai tahapan-tahapan spirituali yang sangat rumit. Dalam Alkitab hubungan manusia dengan Allah dijelaskan dengan hubungan anak kepada bapak. Allah yang trancendence itu hadir menyertai kita (Immanuel), mengasihi dari jarak yang dekat, memperhatikan dan peduli dengan rangkulan tangan kasih.  Relasi manusia dengan Allah yang dekat memberikan kepastian kasih ayah pada anak-anaknya. Penjelasan hubungan anak kepada  Bapak memberikan gambaran kedekatan, perhatian, hubungan yang akrab dan perhatian yang penuh. Sama seperti kita di rumah akan memperhatikan perkembangan anak dan seturut dengan itu pula mempersiapkan segala kebutuhannya. Allah melebihi seorang ayah atau ibu terhadap kita anak-anakNya. Dalam menjalani kehidupan ini, Allah telah lebih dahulu memberikan apa saja yang kita butuhkan dalam hidup ini, bahkan dibalik semua yang kita minta Allah lebih tahu apa kebutuhan kita dari pada kita sendiri. Demikian juga dengan masa depan kita. Jika manusia memiliki keterbatasan dalam menganalisa akan apa yang akan terjadi esok maka kita percaya Tuhan adalah perancang masa depan yang terbaik. Jangan ragu akan kehidupan ini, apa yang kita butuhkan Bapa bersedia memberikannya. Tangan Tuhan siap sedia memberikan apa yang kita butuhkan, segalanya ada padaNya dan kebaikan hatiNya memberanikan kita untuk datang meminta.  Datanglah dalam doa,  Dia menunggu dan menantikan kita.  Dialah Bapak kita yang memberikan apa yang kita minta. Matius 21:22 (TB)  Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya." Disini Yesus menghendaki kita memiliki iman. Demikian dalam Yohanes 15:16 (TB)  Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Itulah keistimewaan kita umat yang dipilih dan ditetapkan menjadi anak-anak Tuhan, jika kita tinggal di dalam Dia, apa saja yang kita minta di dalam nama Bapa dan dalam nama Yesus kita akan menerimanya. Allah itu baik, orang percaya mengenal Allah itu sebagai Bapa yang Rahmani akan memberikan apa saja yang diminta oleh anak-anakNya. Bahkan sebelum meminta Tuhan sudah mempersiapkanNya, apa yang diberikan melebihi dari apa yang kita minta. Sahabat yang baik hati! Jika Allah itu baik memberikan apa yang kita minta, maka tugas kita sebaliknya sebagai anak-anak Allah tentu kita diminta agar hidup sebagai anak-anak Allah, berperilaku seturut dengan kehendak Allah. Menikmati pemberian Allah tentu ada kewajiban kita.  Yesus meminta kita sebagai anak-anak Allah harus membawa damai sejahtera (Mat 5:9).  Paulus dalam suratnya ke Efesus menyebut kita harus berperilaku sebagai anak-anak terang (Efe 5:8).  Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 11 September 2019

PERGUNAKANLAH KESEMPATAN

PERGUNAKANLAH KESEMPATAN Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Selasa, 02/09/2019 1 Korintus 7:21b (TB) Tetapi jikalau engkau mendapat kesempatan untuk dibebaskan, pergunakanlah kesempatan itu. 1 Corinthians 7:21b (RWV) but if thou mayest be made free, use it rather. "Kesempatan tidak akan pernah terulang dua kali." Demikian ungkapan yang sering kita dengar untuk memotivasi setiap orang untuk mempergunakan waktu dan kesempatan sebaik-baiknya. Dasar dari pandangan tersebut adalah waktu linear semacam garis lurus terus bergerak maju dan tak terulang kembali. Dalam bahasa Yunani penjelasan seperti itu disebut dengan Kairos. Kairos berarti moment atau kesempatanini tidak digunakan maka tidak akan pernah kesempatan itu berulang kembali. Iman juga berkaitan dengan Kairos, Kristus telah datang ke dunia ini sekali untuk selamanya menyelamatkan manusia agar memperoleh hidup yang kekal. Karena itu setiap ada panggilan untuk pertobatan dan perubahan, lakukanlah jangan tunda-tunda. Demikianlah dalam setiap pekerjaan baik, jangan tunggu sampai esok apa yang dapat kau kerjakan hari ini. Itu Etos kerja yang sangat baik memahami setiap kesempatan adalah Kairos. Renungan hari ini, merupakan nasihat Paulus kepada jemaat Korintus agar mempergunakan kesempatan yang ada untuk meningkatkan status kehidupannya. Sebagaimana kita tahu Gereja mula-mula banyak dari kalangan budak, yang terikat dengan tuannya. Budak di jaman itu adalah milik tuannya, tak dapat merdeka dari dirinya sendiri. Hanya satu kesempatan baginya untuk merdeka jika tuannya memerdekakan dia. Paulus memberikan nasehat, jika mereka hamba, ketika menjadi Kristen itu tidak apa-apa, tetaplah sebagai hamba yang melayani tuannya dengan baik dan jika diberi kesempatan untuk merdeka pergunakanlah sebaik-baiknya karena itu adalah anugerah yang telah membebaskannya dari budak menjadi orang merdeka. 1 Korintus 7:21-22 (TB) Adakah engkau hamba waktu engkau dipanggil? Itu tidak apa-apa! Tetapi jikalau engkau mendapat kesempatan untuk dibebaskan, pergunakanlah kesempatan itu. Sebab seorang hamba yang dipanggil oleh Tuhan dalam pelayanan-Nya, adalah orang bebas, milik Tuhan. Demikian pula orang bebas yang dipanggil Kristus, adalah hamba-Nya. Analogi pembebasan budak ini dipakai Paulus juga untuk menjelaskan bagaimana manusia yang diperbudak oleh dosa telah dimerdekakan oleh Kristus melalui penebusan. Allah telah membebaskan kita dari perbudakan dosa dengan darah Kristus. 1 Korintus 7:23 (TB) Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia. Sahabat yang baik hati! Renungan hari ini mengundang kita untuk mengambil keputusan dalam hidup. Jangan tunda-tunda untuk melakukan perubahan dalam hidupmu. Sebagai contoh kecil, ada orang yang menyadari merokok adalah buruk, dari segi apapun buruk namun tetap menunda-nunda untuk berhenti dari merokok? Mengapa harus ditunda? Ambil keputusan, berhenti. Anda akan bebas. Keputusan dan tekad seperti itulah kita meninggalkan dosa dan perilaku buruk. Kristus telah membebaskan kita dari semua dosa dan pelanggaran kita, maka beranjaklah dan berubahlah. Percaya dan yakin banyak hal positip Dan berkat-berkat yang membangun diri kita setelah berubah dari kebiasaan buruk. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

KASIHANILAH AKU YA TUHAN

KASINILAH AKU YA TUHAN Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 04/09/2019 Mazmur 86:3 (TB) Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Psalms 86:3 (RWV) Be merciful to me, O Lord: for I cry to thee daily. Apakah yang mesti dilakukan ketika beban hidup mengepung dan tak ada jalan keluar? Menatap ke depan seolah jalan begitu sulit dan tak sanggup untuk menjalani, menoleh ke belakang sungguh masa lalu yang sangat suram mencekam dan tak mungkin melangkah mundur, hendak lari ke kiri atau ke kanan apa daya tak ada uluran tangan dan pertolongan tiada seolah dijepit tembok yang tinggi. Hanyantinggal terperosok sendiri meratapi diri menahan pahit. Keadaan mendesak begini saya jadi ingat karya Nahum Situmorang, seorang komponis Batak yang sangat hebat bahkan dikategorikan sang maestro. Satu lagu berjudul: "Nangkok Au Tu Dolok" lagu ini menggambarkan keadaan yang sulit "sibaran lapalapa", nasib terburuk yang tak berguna dalam syair lagubtersebut akhirnya mengatakan: "Sinttakon au da begu, tingkuphon au da sombaon, unang hitaon na songon Tumagon ma au langge da inang, Unang pada sikoru among ee Tumagon ma au mate, dainang Unang hitaon ma songon" Syair-syair di atas merupakan ungkapan sastra yang jika diterjemahkan: roh pencabut nyawa ambillah nyawaku, lebih baik aku mati dari pada hidup menanggung semua beban ini). Sungguh merupakan ungkapan hati yang sangat frustrasi. Melihat sekelilingnya orang berhasil, namun dirinya terpuruk seolah tak beguna, tak ada jalan keluar sehingga harus memilih jalan yang sesat. Inilah perbedaan orang beriman dalam menghadapi beban dan oergumukan. Di dalam Tuhan selalu ada jalannkeluar. Kita harus kita percaya: kala mana beban mendesak, seolah tak ada lagi jalan keluar dalam hidup, jangan berputus asa seperti syair lagu tersebut tetapi lakukanlah seperti yang dilakukan oleh Daud, berdoa dan memohon pertolongan kepada Tuhan. Ajaran Alkitab hadir memberikan suatu pengharapan, seberat apapun beban dan seolah tak ada jalan keluar atas pergumulan. Ingin berlari di depan ada yang menghadang. Ingin mundur sama saja menyerahkan nyawa pada musuh yang mengejar. Ingin menyelamatkan diri kesamping kiri atau ke kanan, posisi sudah terkunci oleh pengawalan yang ketat? Dalam keadaan terhimpit dan tertekan dari segala penjuru jangan berputus asa, Mazmur ini menunjukkan masih ada ruang terbuka lebar, yaitu: pandanglah ke atas ke arah langit disana tangan Tuhan terbentang hendak memberkati dan mengasihani kita. Inilah contoh yang diberikan oleh Daud dalam Mazmur ini. Dalam Mazmur 86:14 (TB) "Ya Allah, orang-orang yang angkuh telah bangkit menyerang aku, dan gerombolan orang-orang yang sombong ingin mencabut nyawaku, dan tidak mempedulikan Engkau." Sahabat yang baik hati, dalam keadaan yang tersesak dari segala penjuru, Daud melipat tangan dan berdoa memohon kepada Tuhan: "kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari." Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

BERSIHKANLAH HATIMU

BERSIHKANLAH HATIMU Selamat Pagi, sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 05/09/2019 Yeremia 4:14 (TB) Bersihkanlah hatimu dari kejahatan, hai Yerusalem, supaya engkau diselamatkan! Berapa lama lagi tinggal di dalam hatimu rancangan-rancangan kedurjanaanmu? Jeremiah 4:14 (RWV) O Jerusalem, wash thy heart from wickedness, that thou mayest be saved. How long shall thy vain thoughts lodge within thee? Yeremia artinya Tuhan yang meninggikan dan Tuhan yang meruntuhkan. Hidup ini sepenuhnya terletak pada otoritas Tuhan. Yeremia hidup di jaman krisis masa-masa akhir pemerintahan di Kerajaan Yehuda sebelum pembuangan. Diperkirakan hidup tahun 587-540 SM. Zaman ini benar-benar krisis di kerajaan Yehuda; Yoyakim, Zedekia dan Yosia raja-raja asing bangkit menunjukkan kekuasaannya, Israel Utara telah lebih dahulu ditahklukkan oleh Assyur. Maka bangkitlah negara lain seperti Mesir, Babelonia dan negara lainnya berlomba untuk menaklukkan Yerusalem? Tanda-tanda perang itu telah berbunyi dan bersegera berkeinginan menakhlukkan Yerusalem? Yeremia 4:7 (TB) Singa telah bangkit dari belukar, pemusnah bangsa-bangsa telah berangkat, telah keluar dari tempatnya untuk membuat negerimu menjadi tandus; kota-kotamu akan dijadikan puing, tidak ada yang mendiaminya. Pertanyaan adakah keselamatan bagi Israel? Pertanyaan inilah yang hendak dijawab oleh Yeremia, adakah kemungkinan Yerusalem bisa bebas dari ancaman bangsa asing? Atau akan bernasib samakah dengan Israel Utara (Samaria) yang telah dihancurkan oleh Assyur? Bagi Yeremia, satu-satunya jalan agar Yerusalem terbebas dari penahklukan bangsa asing, mereka harus memperbaharui diri. "jauhkanlah diri dari perbuatan jahat" dan "rancangan kedurjanaan." Bagi Yeremia menyelamatkan diri dari krisis bukanlah berkompromi dengan kejahatan, tetapi harus bertobat dan membersihkan diri dari segala rancangan dan perbuatan jahat. Apa yang dilakukan oleh Raja Yehuda? Mereka melakukan pemberontakan dengan berkoalisi dengan kejahatan, inilah disebut dengan koalisi Mesir dengan Yehuda menghempang Assyur. Bagi Yeremia ini adalah kejahatan dan rancangan kedurjanaan. Mereka adalah telah meninggalkan Tuhan, raja tidak percaya lagi atas kekuasaan Tuhan yang dapat melindungi bangsanya. Inilah yang paling diprotes Yeremia, bagaimana kita lepas dari kejahatan, kalau mengatasi kejahatan itu kita berkompromi dan bekerjasama dengan orang jahat? Bagaimana umat Allah menghempang berhala, dengan berkoalisi dengan berhala lain? Sungguh, dengan nyaring Yeremia bersuara: hai Yerusalem bersihkanlah dirimu dari segala kejahatan dan dari seluruh rancangan kedurjanaan. Melepaskan diri dari kejahatan adalah dengan cara memutuskan rantai kejahatan dari diri sendiri, dan berubah dan melakukan pembaharuan budi. Apa yang terjadi Babel bangkit dan menaklukkan Yerusalem dan mengangkut seluruh penghuni Yerusalem ke pembuangan Babelonia. Alberthienne Endah dalam buku "TENG HUI: KUNCI KEBAHAGIAAN menuliskan kisah pahit keluarga kaya yang mengalami kerugian besar masa krisis, seluruh kenikmatan dan paling mewah menjadi kebiasaan mereka: makan di restoran paling mahal, dijemput dan diantar kesekolah, segala fasilitas terbaik saat menikmati liburan merupakan hari-hari mereka. Namun krisis terjadi mereka jatuh miskin, menyesali kejadian ini, anak-anak menyalahkan ayah dan ibunya, ibu dan suaminya selalu bertengkar tiap hari, aset-aset satu persatu harus terjual dan dilelang menutupi utang perusahaan yang terus merugi. Mereka semua tak siap menerima kenyataan ini dan tidak merubah gaya hidupnya. Namun ada satu anaknya menerima kenyataan ini dengan pahit, merubah pola hidup, memulai hidup sederhana dari jalan kaki hingga naik angkot. Segala kepahitan ini harus dilewati, tekatnya terus membara dalam hati. Dia pun lama kelamaan berhasil membuka usaha dan berhasil bahkan melebihi asset yang dimiliki ayahnya. Sementara saudaranya yang lain tidak merubah kebiasaan hidupnya sampai seluruh asset habis tanpa memperbaharui diri. Siapa yang berhasil keluar dari krisis dan mendapatkan kembali kejayaan? yaitu orang yang mau berubah. Mengatasi krisis dengan memperbaiki diri. Sahabat yang baik hati! Siap melakukan perubahan tanpa kompromi dengan kejahatan menjadi kunci meninggalkan keterpurukan. Inilah pesan yang sangat berguna dari Yeremia bagi kita juga saat ini. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

MENASIHATI ORANG YANG TAK BERNURANI

MENASIHATI ORANG YANG TAK BERNURANI, MUNGKINKAH? Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini, untuk berdoa membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Jumat, 06/09/2019 1 Timotius 1:19 (TB) Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka, 1 Timothy 1:19 (RWV) Holding faith, and a good conscience; which some having put away concerning faith have made shipwreck: Apakah saudara mau disuruh mengingatkan orang yang galak, bengis dan kejam dalam kesalahannya? Mungkin anda akan berpikir dua kali? Menasihati anak sendiri kadang sudah sangat sulit, bagaimana pula menasihati orang yang kejam dan bengis yang telah tidak berhati nurani? Inilah tugas berat yang diberikan oleh Paulus kepada Timoteus di Efesus. Dalam Surat-surat Penggembalaan, Paulus meninggalkan Timotius di Efesus (1 Tim 1:3) dan menugasinya menghadapi guru-guru bidat, mengawasi ibadah umum dan menetapkan pejabat-pejabat gereja. Walaupun jelas bahwa Paulus bermaksud hendak bergabung lagi dengan Timotius, tapi kekuatirannya bahwa kedatangannya bisa saja tertunda, memberi alasan untuk menulis surat pertama kepadanya. Bagaimana menghadapi orang yang tidak berhati nurani? Tidak berhati nurani yang dimaksudkan tentu orang-orang yang meniadakan kebenaran, bukan hanya membohongi orang lain tetapi sanggup menolak apa kata hati nuraninya. Hati nurani adalah penjaga moral terakhir didalam diri seseorang. Nurani terbungkus suci di dalam hati. Jika orang telah sanggup membohongi hati nurani, tetantu akan susah menghadapinya. Manusia dalam aktifitas sehari-hari dipagari oleh norma, peraturan dan hukum. Jika melanggar hukum konsekwensinya adalah hukuman. Itulah yang dipertanggungjawabkan melalui proses hukum. Pada kenyataannya bisa saja orang mengelabui hukum dengan apologi-apologi (pembelaan) menbenarkan diri dengan berbagai argumentasi yang meyakinkan? Tomoteus diutus melayani di Efesus, orang-orang diaini pintar-pintar, orator ulung dan ahli perdebatan. Tugas Tomoteus bukanlah mendebat mereka dengan segala argumentasi apapun, bukan mengajari dan menggurui mereka namun Paullus mengajarkan: menasihati dan mengubah orang yang telah meniadakan hati nurani adalah dengan memberikan teladan dalam hidup. 1 Timotius 4:12 (TB) Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. Benar ungkapan orang berhikmat: Satu teladan lebih berguna dari seribu nasihat. Selanjutnya Paulus menjelaskan memperhatikan mereka dan mengawasi diri jangan sampai sumber celaan bagi mereka. 1 Timotius 4:15-16 (TB) Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang. Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau. Sahabat yang baik hati! Menasihatibdan mengingatkan orang dijalan yang salah merupakan panggilan am orang percaya. Namun coba anda bayangkan bagaimana reaksi orang yang tidak berterima jika ditegor dan dinasehati kesalahannya? Mungkin anda berpikir sama saja dengan ungkapan: menasihati orang bengis dan kejam ibarat "menangkap telinga anjing liar". Risikonya mencelakai diri sendiri. Menghadapi orang liar dan tak bernurani, adalah menunjukkan keteladanan. Sehingga apa yang dilihat telah menjadi kesaksian baginya. Teladan dalam, iman, kasih, perkataan dan perbuatan. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

TUHAN MENGGENAPI JANJINYA

TUHAN MENGGENAPI JANJINYA Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Sabtu, 07/09/2019 1 Raja-raja 8:24 (TB) Engkau yang tetap berpegang pada janji-Mu terhadap hamba-Mu Daud, ayahku, dan yang telah menggenapi dengan tangan-Mu apa yang Kaufirmankan dengan mulut-Mu, seperti yang terjadi pada hari ini. 1 Kings 8:24 (ASV) who hast kept with thy servant David my father that which thou didst promise him: yea, thou spakest with thy mouth, and hast fulfilled it with thy hand, as it is this day. Setelah Daud diurapi menjadi raja, Daud menghimpun kedua belas suku Israel menjadi negara yang kuat, membangun nasionalisme dengan yang kuat dengan menetapkan ibukota yang baru. Dia membangun istana yang berpusat di Sion, Kota Daud atau Yerusalem. Penetapan ini mendapat dukungan dari seluruh suku-suku Israel dan memasyurkan Daud. Tahap berikutnya Daud merencanakan pemusatan Ibadah; pertama Daud memindahkan Tabut Perjanjian ke Sion, pekerjaan itu berhasil dengan baik. Maka tahap berikutnya Daud merencanakan membangun Bait Allah. Bagi Daud mendirikan Bait Allah sangat penting, selain menyatukan dan memusatkan peribadahan, pembangunan Bait Allah adalah Allah hadir dan diam di tengah-tengah umatNya. Allah yang Immanuel. Daud sangat serius mewujudkan pembangunan Bait Allah, tapi Tuhan tidak mengijinkanNya. Allah sendiri akan memilih dari keturunannya mendirikan Bait Allah bagi Tuhan. Sebelum Daud meninggal, dia berpesan kepada Salomo agar mewujudkan impian ayahnya mendirikan Bait Allah bagi Tuhan. 1 Raja-raja 2:4 (TB) dan supaya TUHAN menepati janji yang diucapkan-Nya tentang aku, yakni: Jika anak-anakmu laki-laki tetap hidup di hadapan-Ku dengan setia, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, maka keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel. Salomo adalah orang yang bijak, menuruti ajaran dan nasehat ayahnya Daud. Setelah menjadi raja, dia memimpin Israel dengan amat bijaksana. Tak ada raja di dunia ini yang memiliki hikmat seperti Salomo baik sebelum dan sesudahNya. Salomo mewujudkan impian ayahnya dengan membangun Bait Allah bagi Tuhan. Dia menghimpun bangsa Israel untuk bersama-sama bahu membahu membangun Bait Allah. Tuhan berkenan atas Salomo, pembangunan Bait Allah pun berjalan dengan baik dan selesai. Sebelum difungsikan, pertama Tabut Perjanjian dimasukkan di tempat yang maha Kudus yang dipimpin oleh imam-imam dan kaum Lewi. Kemudian Salomo pemimpin doa, sebagai raja yang mengayomi rakyatnya, dia berdoa agar Tuhan hadir dan memberkati umatNya. Biarlah Tuhan mendengar dan menjawab doa setiap orang di BaitNya. Hal yang diingat Salomo dalam memaauki Bait Allah ini adalah dia syukuri bahwa Bait Allah ini dapat selesai dikerjakan semata-mata karena Tuhan berkenan menggenapi janjinya sebagaimana dipesankan oleh ayahNya. Salomo tidak pernah merasa dia yang membangun Bait Allah, dia tidak pernah menganggap lebih hebat dari ayahnya, tetapi dia adalah anak penurut yang mewujudkan impian ayahnya dan semua itu adalah atas perkenaan Tuhan mewujudkan janjiNya kepada ayahNya Daud. Sahabat yang baik hati! Apa yang dilakukan Salomo ini adalah sesuatu yang perlu diteladani, apa yang dia kerjakan tidak menghapuskan sejarah atau pekerjaan raja sebelumnya tetapi justru meneruskan dan mewujudkan impian ayahnya. Dalam banyak suksesi kepemimpinan di dalam pemerintahan dan organisasi termasuk lembaga keagamaan. Sering sekali, pekerjaan utama orang yang memimpin adalah menghapus pekerjaan yang digantikannya, sekalipun baik, yangnpenting tak boleh ada ide dan gagasan rezim sebelumnya. Akhirnya semuanya seolah baru, merombak dan memulai baru. Maka setiap periode selalu membuat perencanaan yang baru sekalipun gagasan yang sudah usang. Salomo berhasil karena dia meneruskan ide dan gagasan yang baik. Pemerintahan Daud pun berkelanjutan dan mendatangkan kekayaan yang berlipat ganda. Jadilah suksesor yang baik dimanapun bekerja dan mengabdi yang melanjutkan ide dan gagasan yang baik sebelumnya. Suksesor yang baik akan berhasil mengembangkan ide-ide dan pemikiran yang memajukan. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

ORANG YANG MENCARI TUHA. AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU

 Kotbah Minggu Kantate, 28 April 2024 Ev. Mazmur 22:26-32 ORANG YANG MENCARI TUHAN AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU Selamat Hari Minggu! Sahabat yang...