Minggu, 30 Juni 2019

SUJUDLAH KEPADA TUHAN DALAM HATI YANG KUDUS

SUJUDLAH KEPADA TUHAN DALAM HATI YANG KUDUS Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi Kita. Senin, 01/07/2019 Mazmur 29:2 (TB) Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan! Psalms 29:2 (RWV) Give to the LORD the glory due to his name; worship the LORD in the beauty of holiness. Selamat memasuki bulan Juli bagi kita semua. Ada hal yang harus kita syukuri setiap tanggal 1 Juli yaitu setengah perjalanan tahun ini sudah kita jalani. Maka sungguh tepat jika di pertengahan perjalanan kita tahun 2019 ini untuk membuat evaluasi sudah sejauh mana kita melangkah, apa yang sudah kita kerjakan dan mana yang belum. Terhadap yang belum perlu, mari menyusun rencana dengàn baik, masih ada waktu enam bulan lagi untuk mengerjakannya. Pergunakan waktu yang ada karena hari-hari kita semakin berkurang. Salah satu evaluasi yang menarik sehubungan dengàn nas renungan hari ini adalah: apakah yang telah Kita berikan bagi Tuhan dan sejauh mana hidup kita telah memuliakan Tuhan dan sejauh mana ketaatan Kita kepadaNya? Jika kita baca Mazmur 29 ini secara keseluruhan adalah satu pengakuan dari pemazmur sungguh bagi Tuhanlah kemuliaan selama-lamanya. Seluruh alam raya merupakan memancarkan kemuliaan Tuhan. Mazmur ini mengemukakan bahwa langit menceritakan kemuliaanNya, air bersuara yang berderu memuji Tuhan, pohon dan tumbuhan ternak dan mahkluk hidup. Bagaimana dengàn orang percaya? Pemazmur mengajak semua orang percaya untuk memberi kemuliaan bagi Allah. Memberi kemuliaan kepada Allah berarti mengagungkan Dia dalam hidup kita. Sebagai contoh jika ada tokoh besar hadir ke suatu kota maka masyarakat mempersiapkan segala sesuatu yang terbaik memyambutnya: dekorasinya terbuat dari hiasan terbaik, hidangan terbaik, parade terbaik sebagai ungkapan hati dan ekspressi menghormatinya. Pemazmur mengajak Kita untuk memberikan kemuliaan bagi Tuhan dengàn cara yang berbeda. Jika dalam masyarakat mengagungkan tokoh yang dihormati dengàn semarak kemewahan dan kemegahan dekorasi terluar dari hidup kita, maka orang percaya Mengagungkan Tuhan dari hati yang terdalam dengàn "sujud dihadapan Tuhan dengàn berhiaskan kekudusan." Hidup kudus adalah hiasan terbaik untuk memuliakan. Kudus dalam bahasa Ibrani diterjemahkan dari kata 'qadosh' berarti "dipisahkan dari" atau "dikhususkan untuk". Kata ini hendak menjelaskan bahwa kita adalah yang dipisahkan dari dunia ini, berbeda dengàn dunia ini. Kita memang tinggal di dunia ini tetapi Kita berbeda dengàn dara dunia ini. Kita adalah anak-anak Tuhan yang dikhususkan untuk hidup menurut kehendak Tuhan. Sahabat yang baik hati! Mari berikan kemuliaan bagi nama Tuhan dengàn memancarkan sinar kasih. Muliakan Dia dalam kehidupan kita masing-masing dengan cara hidup yang mulia. Memuliakan Tuhan bukan dengàn semarak asesoris dan dekorasi terluar tetapi dengàn bersedia memelihara kekudusan. Mari semakin sujud di hadapan Tuhan melalui ketaatan kita kepada Tuhan. Tuhan memberkati saudara dengàn melimpahkan berkat dan kasih karunia dalam hidup saudara. Amen Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 29 Juni 2019

BERBAHAGIA ORANG YANG DIAMPUNI DOSANYA

Kotbah Minggu II Setelah Trinitatis Nas: Mazmur 32:1-11 BERBAHAGIA ORANG YANG DIAMPUNI DOSANYA Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah Minggu ini berbicara mengenai kebahagiaan orang yang mendapat pengampunan. Ada ungkapan orang Batak yang mengatakan: "Jujur mula ni bada, bolus mula no dami." (Menuturkan kesalahan dan kekuarangan orang lain mendatangkan permusuhan, mengampuni mengawali perdamaian). Pandangan ini sangat betul, siapapun orangnya pastilah kita tidak suka jika kekurangan dan kesalahan kita dibeberkan oleh orang lain, apalagi forum Dan konteksnya tidak tepat. Bisa mendatangkan kegaduhan. Jika menegor kesalahan ada ruangnya ada juga metode yang lebih tepat agar orang lain dapat mengasihi sesamanya. Mazmur 32 ini melakukan perenungan yang mendalam sungguh alangkah bahagianya dan bersukacitanya seseorang yang ditutupi pelanggaranNya dan diampuni dosanya. Siapakah yang sanggup berdiri dimuka umum, Sementara seluruh kekurangannya telah diketahui publik? Mazmur 32 merupakan nyanyian atas kebaikannTuhan yang berkenan mengampuni Dan berkenan menutupi kekurangan. Tuhan itu baik yang tetap terbuka menerima Permohonan maat atas kesalahan dan dosa. Kita sering mendengar orang berkata begini: "jangan segan-segan menegor jika ada kesalahan kami agar bisa kami perbaiki." Sesungguhnya prinsip demikian sangat baik dalam managemen, ingatlah usaha akan semakin maju jika mau mendengarkan evaluasi dan memperbaiki kekuarangan. Namun bagaimana kalau ini berkaitan dengàn pribadi kita? Orang yang berpikir maju akan menerima hal yang sama, namun tunggu dulu tidak semua orang suka ditegor dikala salah, malah dalam berbagai keselahan orang sering menuntut untuk mendukungnya sekalipun dalam keadaan yang salah. Dari kotbah minggu ini Ada banyak pelajaran yang berharga yang dapat Kita petik. Kebaikan Tuhan yang berkenan mengampuni, kegelisahan jiwa orang yang menutupi kesalahannya. Ketenangan bathin akan datang bagi orang yang mau mengakui dosanya di hadapan Tuhan. 1. Berbahagialah orang yang ditutupi dosanya (ayat 1-2). Dunia medsos saat ini telah menembus ruang private setiap orang. Seolah hidup ini semua transparan, sangat cepat viral, apalagi kabar buruk, nampaknya menjadi kabar yang akan tercepat tersebar. Bagaimana kalau kesalahan seseorang dibahas Dan dibombarder dalam media: kita tidak bisa bayangkan perasaan atau keadaan psikologi yang bersangkutan. Apa yang terjadi ketika Adam Dan Hawa jatuh ke dalam dosa? Mereka itu takut dan malu (Kej 3:20). Demikian juga dengàn Kain yang membunuh adiknya Habel, Setelah Tuhan memanggil dan menanyakan dimana Babel adiknya itu? Awalnya Kain berusaha menutupi dosanya. Namun ketika Tuhan membuka kasus itu Kain akhirnya takut brrtemu orang karena Hal yang sama akan orang lakukan kepadaNya. Dia menggangap hidupnya sebagai seorang pelarian. (Kej 4:14). Demikian dengàn Daud, ketika Natan mengingatkannya, Daud sangat malu dan menangisi kesalahannya berhati-hati.(Baca 2 Samuel 12:11-12) Ketakutan dan malu serta tak sanggup berhadapan dengàn orang lain. Itulah yang terjadi kala setiap kesalahan orang terbongkar. Tuhan itu baik, masih menutupi kekurangan dan pelanggaran. Namun bukan berarti Tuhan mengabaikan dan mengijinkan kita berdosa sama sekali tidak. Justru Mazmur ini menuntun agar Kita sendiri dengàn segala kesadaran mengakui kesalahan itu secara terbuka di hadapan Allah. 2. Mengakui kesalahan dan kepuasan batin (ayat 5) Di tas telah dibahas kebaikan Tuhan yang berkenan mengampuni Dan menutupi kesalahan. Itu bukan berarti mendiamkan disa Dan pelanggaran itu terjadi dalam diri kita. Mazmur 33 ini sesungguhnya may berkata alangkah baiknya Dan bijak Jika kesalahan dan dosa yang diperbuat secara sadar diungkapkan dihadapan Tuhan. Tuhan itu baik mau mendengarkan pengakuan dosa Kita dan berkenan Memaafkan dan mengampuni. Mazmur 32:5 (TB) Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. Sela Pemazmur sendiri hendak berbagi pengalaman, ketika dosa dan kesalahan itu disimpan dalam hati justru akan menekan dirinya sendiri. Jiwanya tidak tenang, tulang-tulangnya kering dan tak sanggup berdiri. Semakin menutupi kesalahan semakin gelisah sepanjang hari. Mazmur 32:3 (TB) Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari; Dari ayat 3 ini sesungguhnya dapat juga kita buat perbandingan seseorang yang menyimpan kesalahan dalam hatinya sama seperti seseorang yang membungkus gas dalam plastik, gas terus menekan dan lama kelamaan akan meletus juga. Dengàn demikian tak ada gunanya menyimpan dosa dan kesalahan. Lebih baik memlngakuinya dihadapan Tuhan Dan memohon pengampunan. 3. Hidup akan lega tanpa tekanan: Mengakui dosa dihadapan Tuhan akn melegakan dan mendatangkan ketenangan bathin. Pemazmur hendak mengajak Kita alangkah baiknya dan bijak Jika Ada kesalahan dan dosa datanglah bersujud dihadapan Tuhan dengàn ketulusan dan dorongan dari hati. Jika berusaha terus menerus menutupinya akan mendatangkan kegelisahan (guilt feeling) yang mengganggu ketenangan jiwa kita Mazmur ini berkata: Mazmur 32:9 (TB) Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau. Hal diatas hendak menjelaskan bahwa mengakui dosa hendaknya dsri hati tulus jangan karena ditekan dipaksa atau dikendalikannoleh orang lain. Itu tidak memperbaiki itu sebabnya Tetapi alangkah melegakan jika pengakuan dosa itu aralah dari dorongan hati dari orang yang bersalah. Itu akan lebih cepat memulihkan dan memperbaiki dirinya. Sahabat yang baik hati! Petunjuk dan jalan keluar akan selalu terbuka bagi siaoa saja yang mau memperbaiki diri. Itulah kebaikan Tuhan yang berkenan mengampuni Kita. Bersukacita dan berbahagialah karena Tuhan itu baik. Jika Tuhan tidak langsung menegor dan mengingatkan kita atas dosa dan pelanggaran bukan berarti Tuhan mengabaikannya sama sekali tidak. Tapi Tuhan sedang menunggu kapan kita datang kehadapanNya untuk mengakui dosa kita. Tuhan memberkati kita semua. Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 28 Juni 2019

DI DALAM KRISTUS KITA BEROLEH KEBERANIAN MENGHADAP ALLAH

DI DALAM KRISTUS KITA BEROLEH KEBERANIAN Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 29/06/2019 Efesus 3:12 (TB) Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya. Ephesians 3:12 (RSV) in whom we have boldness and confidence of access through our faith in him. Kita semua pasti memgetahui kisah Adam dan Hawa ketika jatuh dalam dosa. Apa Anda mengetahui ala yang terjadi ketika Allah memanggil Adam? Alkitab mencatat Adam: takut dan tahu bahwa dia telanjang sehingga dia bersembunyi (Kej 3:10). Itulah dampak dosa, Adam takut dan menghindar dari panggilan Tuhan. Ini suatu fakta bahwa dosa membuat kita takut, malu dan bersembunyi dari hadapan Tuhan. Itulah dosa, melanggar perintah Tuhan, namun takut dan hendak bersembunyi dari Tuhan. Apakah gunanya bersembunyi dihadapan Tuhan, bukankah segala sesuatu diketahui Tuhan. Kita harus menyadari bahwa tidak ada yang tersembunyi dihadapan Tuhan. Dosa telah merusak hubungan kita dengan Tuhan dan menjatuhkan martabat kita yang segambar dengan rupa Allah. Wajah yang diciptakan segambar dengan rupa Allah, dulu bersahaja dan memancarkan sinar kemuliaan Allah, setelah jatuh dalam dosa bersembunyi dan malu. Itulah dampak dosa dalam diri manusia tidak ada keberanian menghadap hadirat Allah. Manusia yang jatuh ke dalam dosa harus di asingkan dari Eden. Allah membuka jalan keluar dan dikawal oleh para malaikat meninggalkan firdaus. Manusia berdosa menjalani hidupnya dengan segala konsekwensi hukuman dosa. Bagaimanakah manusia memperoleh keberanian berhadapan muka dengan Allah, dan adakah jalan masuk bagi manusia yang telah dikeluarkan dari Eden untuk kembali memasuki kasih karunia Allah? Hal inilah yang menarik dari penjelasan Paulus tentang keselamatan di dalam Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah jalan yang ditentukan Allah agar manusia memperoleh keberanian berjumpa dengan Allah dan memeperoleh jalan masuk kepada kasih karunia. Di dalam Kristus keberanian kita berjumpa dengan Allah dipulihkan, oleh dosa kita terasing dan diasingkan Allah dari kasih karuniaNya. Maka oleh Kristus kita masuk dalam rangkulan kasih sayangNya. Nats renungan pagi ini merupakan titik balik dari peristiwa kejatuhan manusia dalam dosa. Ketika manusia jatuh dalam dosa, bersembunyi dan takut kepada Tuhan. Pembenaran di dalam diri Yesus Kristus kita memperoleh keberanian; berani berjumpa dengan Allah bahkan memiliki kerinduan seumur hidupnya untuk berjumpa dengan Allah. Bandingkan nyinyian-nyanyian Mazmur yang menggubah kerinduan orang beriman berjumpa dengan Allah dan tinggal di Bait Allah. Manusia yang dipulihkan di dalam Yesus Kristus hidup dan beribadah, bersekutu dan berjumpa dengan Allah lewat doa dan ibadah kita. Hidup orang percaya yang telah menerima pembenaran di dalam Yesus Kristus kita memperoleh jalan masuk. Jika dulu dikeluarkan dari lewat pintu keluar yang dikawal para malaikat Allah. Di dalam Yesus Kristus kita memperoleh jalan masuk. Yohanes 14:6 Yesus berkata: "Akulah jalan, kebenaran dan hidup, tidak ada yang sampai kepada Bapa tanpa melalui Aku." Sahabat yang baik hati, mari bersyukur atas kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus. Mari terus memelihara iman yang kokoh dalam hidup ini. Jalan keselamatan telah nyata bagi orang percaya, jalan masuk telah dipastikan bagi kita untuk memperoleh kehidupan yang kekal. Mari berjalan di jalan Tuhan, kuat dan kokoh menghadapi godaan dan tantangan. Sahabatku, di manapun saudara berada biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Yesus Kristus menyertai saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 27 Juni 2019

KASIH MENUTUPI KEKURANGAN

KASIH MENUTUPI KEKURANGAN Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 28/06/2019 1 Petrus 4:8 (TB) Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa. 1 Peter 4:8 (RWV) And above all things have fervent charity among yourselves: for charity shall cover a multitude of sins. Tentu sudah banyak kisah-kisah haru dan menakjubkan yang pernah kita dengar, baca atau alami sendiri mengenai kekuatan kasih sayang atau jaman now kita sebut: " the power of love". Jika kita daftar banyak sekali karya sastra, novel, film, lagu dll tentang kisah kekuatan cinta. Mungkin benar kata sastrawan, jika air laut menjadi tinta dan langit adalah kertasnya maka itu kurang untuk menuliskan kisah cinta. Alkitab juga merupakan salah satu yang mengisahkan kekuatan cinta, yaitu kasih Allah menyelamatkan manusia. Kasih Allah yang besar itu diungkapkan dalam Yohanes 3:16 (TB) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Selanjutnya kita yang memperoleh keselamatan diperintahkan untuk saling mengasihi: Yohanes 15:17 (TB) Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain." Mendalami arti kasih yang besar dalam Alkitab, salah satu kekuatan cinta yang kita temukan dalam renungan hari ini adalah kasih mampu menutupi kekurangan. Kasih menutupi banyak dosa bukan berarti kasih itu buta, membiarkan kesalahan dan melegalkan dosa. Sama sekali tidak. Kasih menutupi banyak dosa adalah suatu tindakan kasih, kesalahan tidak menjadi penghambat bagi siapapun untuk memperbaiki diri. Manusia tidak pernah luput dari kesalahan, tetapi jangan karena kesalahannya segala kebaiknnya sirna. Kasih menutupi banyak dosa berarti juga adalah pengampunan. Memaafkan kesalahan dan menorehkan Masa depan yang lebih baik. Kerelaan melupakan adalah inisiayif Allah. Karena kasihNya Allah tidak mengingat-ingat lagi kesalahan umatNya. Hal itu dijelaskan oleh Yesaya 1:18 berbunyi: (TB) Marilah, baiklah kita beperkara! — firman TUHAN — Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. Sahabat yang baik hati! Kasih menutupi banyak dosa. Setidaknya Ada dua hal yang dapat Kita maknai: - pengampunan terbuka bagi setiap orang yang menyadari dan mengakui kesalahannya. - jangan terpenjara oleh kesalahan, namun pergunakan kesempatan yang ada untuk memperbaiki kesalahan agar hidup ini lebih baik. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengàn melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 26 Juni 2019

MENGASIHI MUSUH

MENGASIHI MUSUH Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi Kita. Kamis, 27/06/2019 Lukas 6:27 (TB) "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; Luke 6:27 (RWV) But I say to you who hear, Love your enemies, do good to them who hate you, Mengasihi musuh mungkinkah? Dalam berbagai pelayanan sermon atau pendalaman Alkitab untuk pembinaan rohani jemaat topik ini merupakan diskusi yang panjang. Banyak anggota jemaat berterus terang sulit dan tak mampu melakukan ini dalam hidupnya? Bagaimana kita mengasihi musuh kita atau orang yang pernah melukai hati kita? Sulit bukan berarti tidak mungkin, bukan? Tapi cobalah Kita dalami Bagaimana dalamnya nilai moral yang dikandung Salam ajaran Injil ini. Mengasihi musuh adalah suatu ajaran agung dalam Injil yang mungkin tak ditemukan dalam kitab suci lain. Jika kita perhatikan dari pengajaran Yesus tentang mengasihi musuh setidaknya ada tiga hal yang pokok: 1. Jangan membalaskan kejahatan dengàn kejahatan tetapi kalahkanlah kejahatan dengàn perbuatan baik. Dengàn ajaran ini kita diajarkan untuk penyebar perdamaian dan menjauhkan segala sikap dendam dan pembalasan benci balas kebencian, curang dibalas curang. Jika pembalasan ini terus menerus maka kejahatan semakin bertambah-tambah dan dunia ini akan dipenuhi kerusuhan. Apa sikap kita terhadap orang yang melukai kita? Ingatlah pembalasan adalah milik Allah, kita tidak boleh menggantikan hak Allah untuk membalaskan luka di hati dengàn melukai orang lain. 2. Berdoa dan memberkati musuh: jangan mengutuk musuh dan orang yang telah melukai kita tetapi berdoalah untuk mereka dan ampunilah. Ajaran ini mengingatkan kita tidak ada pikiran buruk apapun yang keluar dari diri kita terhadap orang yang membenci dan memusuhi kita. Justru kita mendoakan kiranya damai sejahtera Tuhan menyertai musuh sehingga mereka merasakan nikmat karunia Tuhan. 3. Lakukan lebih dari pada apa yang minta: jika ditampar pipi kanan berilah pipi kiri, jika diminta berjalan satu mill berjalanlah dua mill. Ajaran ini suatu kerelaan hati melakukan lebih dari apa yang diminta oleh orang lain dari diri kita. Jika dunia ini mengajarkan hukum balas namun ajaran Injil ini satu kerelaan hati melakukan lebih dari apa yang dipikirkan atau diminta oleh musuh. Bagaimana mungkin kita bisa melakukan ini? Anda mungkin ikut bagi kelompok yang berkata mengasihi musuh sulit dan tak mungkin itu saya lakukan dalam hidup? Tunggu dulu, jangan langsung ingat sakit dan luka yang pernah anda alami dan membayangkan wajah orang yang pernah menyakiti anda. Tapi coba anda pandang wajah Yesus yang lembut ketika dia diadili Pilatus, fivonnis mati sekalipun tidak bersalah dan berjalan membawa salib sendiri ke Golgata yang penuh derita hingga mati di Kayu salib. Sekalipun sekeliling orang penuh kebencian, kegeraman dan amarah yang menyala-nyala serta berbagai tindakan yang sungguh tak pantas diterima oleh Yesus. Bukankah mereka selama ini mendengar pengajaran Yesus bahkan melihat dan merasakan perbuatan baik Yesus dengàn berbagai pelayanan yang dilakukan. Itulah balas yang harus diterimanya? Yesus tidak pernah menyesali apa yang pernah Dia lakukan untuk orang banyak. Dari seluruh kebencian yang diterimaNya, Yesus mendoakan mereka: ya Bapa, Ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan. Dengàn memandang Yesus pasti kita merasakan ada keteduhan dan keagungan sikap mengampuni dan mengasihi musuhyang Sangat minor Kita temukan dalam nasihat-nasihat hikmat di belahan dunia mana pun. Apa yang diajarkan dan dilakukan Yesus adalah suatu moralitas baru yang mengubah dunia yang penuh permusuhan dan mewariskan dendam dan kebencian menjadi dunia yang penuh kedamaian Dan saling mengampuni. Sahabat yang baik hati! Bagaimana Kita menerapkan ini dalam hidup sehari-hari? Tentu secara jujur sulit untuk dilakukan. Namun sekalipun sulit namun bukan berarti tidak mungkin. Bahkan jika ini kita lakukan hidup kita akan lebih damai, lebih tenang dan lebih bahagia akannkita miliki. Ingatlah jika Luka di hati dibalaskan dengàn luka maka luka di hati kita akan semakin parah dan membawa kita hidup dalam penyakit akut yang lebih parah. Tetapi dengàn mengampuni akan mempercepat pemulihan dan penyembuhan. Kedua, kita harus bangga memiliki ajaran Yesus yang mengharuskan kita hidup di dalam kasih terhadap sesama dan mengasihi musuh harus diikuti oleh kekristenan. Suatu ajaran tersulit dilakukan namun justru itu yang diperintahkan Yesus. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengàn melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 25 Juni 2019

KASIH TAK BERBUAT YANG JAHAT

KASIH TAK BERBUAT YANG JAHAT Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 26/06/2019 Roma 13:10a (TB) Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, Romans 13:10a (RWV) Love worketh no ill to one’s neighbour: Verne H. Fletcher seorang teolog yang sangat terkenal menuliskan satu buku menarik berjudul: "Lihatlah Sang Manusia." Buku ini adalah suatu ulasan tentang Etika Kristen untuk mengajak setiap orang until memandang hidup Yesus Kristus yang penuh kasih. Yesus Kristus adalah etika hidup manusia baru. Yesus melakukan perubahan melalui teladan dirinya yang bebas, adil dan rendah hati. Sikap, tindakan dan pribadi Yesus merupakan gugatan terhadap moralitas yang melanggengkan penindasan, diskriminasi, ketimpangan sosial, kemunafikan dan arogansi. Mengenal dan menerima Yesus sebagai Yuruselamat berarti membuat kita mengalami transformasi moral yang sesuai dengàn kodrat kemanusiaan Kita. Apa yang disampaikan oleh Fletcher benar adanya. Yesus telah menunjukkan teladan hidupnya yang penuh cinta kasih. Apa yang diajarkannya tentang kasih diterapkanNya di dalam hidupNya. Sekalipun banyak orang yang membenci Yesus, namun Dia tidak pernah membalas. Farisi dan ahli Taurat merencanakan untuk menjatuhkan dan membunuh namun Yesus tak membenci mereka sedikit pun. Ajaran Yesus tentang cinta kasih, tidak membalas dan pengampunan serta anti kekerasan dipraktekkan dalam hidupNya. Dia memulihkan kuping Malkus tentara yang menangkap Yesus di Taman Getsemane karena dihunus oleh pedang Petrus. Yesus mengampuni orang-orang yang memukul, meludahi dan mencaciNya sepanjang via dolorosa. Hidup Yesus yang penuh dengàn kasih tidak pernah sedikitpun yang melukai atau yang merencanakan hal buruk bagi orang lain. Ajaran Yesus tentang kasih telah mengubah cara berpikir manusia yang ego centris kepada Kristosentris. Ego sentris manusia yang berpusat pada diri sendiri, apa yang menyenangkan diri, krmegahanndiri ketenaran diri hingga mungkin harus mengorbankan orang lain demi kepuasan diri harus berubah. Dengàn memandang Sang Anak Manusia kita meneladani hidup Yesus yang menuh dengàn cinta kasih. Mengikut Yesus, bukanlah sebagai simbol, tetapi konsekwensi hidup untuk ikut tinggal dan hidup di dalam kasih Sahabat yang baik hati! Firman Tuhan bagi kita hari ini, mengingatkan kita yang menerima ajaran kasih. Kasih tak pernah melakukan apa yang jahat bagi sesamanya sebagaimana telah ditunjukkan oleh Yesus dalam hidupNya. Di dalam kasih kita memiliki moralitas yang rela berkorban: apa yang ada pada kita dipersembahkan untuk kepentingan dan kebaikan orang lain. Mari hasilkan kasih yang terbaik dalam hidup kita. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengàn melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 24 Juni 2019

LAKUKANLAH SEGALA SESUATU DI DALAM NAMA YESUS

LAKUKANLAH SEGALA SESUATU DI DALAM NAMA YESUS Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 23/06/2019 1 Korintus 10:31 (TB) Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 1 Corinthians 10:31 (RSV) So, whether you eat or drink, or whatever you do, do all to the glory of God. Ada perdebatan yang sengit di jemaat Korintus perihal makanan. Di kota itu ada satu tradisi memberikan korban persembahannpada kuil, maka hari itu berlimpah makanan khususnya korban yang dipersembahkan di kuil. Bagi penduduk lokal ini adalah moment yang penting dan sangat dinantikan karena mereka dapat menikmati bahagian daging. Namun bagi kaum Yahudi diaspora yang tinggal di Korint ini merupakan suatu kejijikan. Dalam persekutuan hal ini terbawa-bawa bagi kaum Yahudi sangat mengecam mereka yang memakan daging korban, namun bagi penduduk lokal ini justru kesempatan menyerangbkaum Yahudi yang suka pantangan-pantangan. Karena bagaimanapun bukan karena menuruti pantangan-pantangan makanan dan minum kita diselamatkan. Kita diselamatkan hanya karena iman. Sehingga mereka semakin menunjukkan sikapnya dalam persekutuan yang berlebihan sehingga menjadi sandungan bagi yang lain. Melihat persoalan di atas, Paulus sangat bijak memberikan penjelasan dan jalan keluar atas permasalahan jemaat Korintus. Bagi mereka yang memakan daging dari kuil Paulus menjelaskan. Benar, bahwa kita diselamatkan bukan karena makanan dan minuman, tetapi hanya beriman kepada Yesus Kristus. Di dalam Yesus Kristus kita beroleh keselamatan, sekalipun demikian jangan sampai kebebasan yang kita miliki menjadi batu sandungan bagi orang lain. Sebaliknya bagi yang merasa dirinya tidak boleh makan, baiklah ia tidak memakan, namun jangan dpakai menjadi dasar untuk menghukumi yang lain. Karena kita tidak lebih dekat kepada Allah karena pantangan makanan dan minuman. Jika demikian baiklah keduanya saling menghargai, saling menjaga dan saling memelihara jangan menghakimi dan jangan menjadi batu sandungan bagi orang lain. Atas dasar itulah Paulus menjawab: jika engkau makan atau minum atau melakukan segala sesuatu hendaklah kita lakukan untuk memuliakan Allah. Disini selain memberikan jalan keluar atas maslaah Korintus, Paulus juga memberikan saran yang sangat baik bahwa pujian dan hormat bagi Tuhan bukan hanya pada ibadah, bukan hanya pada persekutuan jemaat tetapi dalam totalitas kehidupan. Segala aktofitas yang kita lakukan: makan, minum, bekerja, istirahat, berolahraga dan seluruhbaktifitas kita harus memuluakan Tuhan. Itu artinya jangan sampai ada aktifitas yang kita lakukan yang melanggar perintah Tuhan, yang mendatangkan dosa dan melukai orang lain. Tetapi melalui aktifitas yang kita lakukan sehari-hari dapat menghasilkan buah-buah yang baik bagi sesama. Sahabat yang baik hati! Nats renungan kita pagi ini mengajak agar membuat refleksi atas seluruh aktifitas, cobalah ingat aktifitas yang kita lakukan dari pagi hingga malam sebelum tidur: berapa persenkan yang menghasilkan buah yang baik bagi kita, baginorang lain dan bagi kemuliaan Tuhan. Mungkin persentasi memulukan Tuhan sangatbsedikit, kita cenderung melakukan aktifitas hanya untuk kebahagaiaan kita sendiri. Sebagai murid Yesus mari mulai berorientasi bahwa apapun kita lakukan hendakalah memuliakan Tuhan. Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam #Nekson M Simanjuntak

UPAH ORANG KUDUS

Kotbah Minggu I Setelah Trinitatis Minggu, 23 Juni 2019 Nas: Wahyu 22:12-18 *TUHAN SEGERA DATANG MEMBERIKAN UPAH ORANG KUDUS* Wahyu dalam bahasa Yunani disebut "apokalupsys" (k.kerja "apokalupto") kata ini menjelaskan suatu tindakan sesuatu yang tertutup dibukakan. Ibarat seseorang membuka suatu Surat Wasiat yang bermaterai yang selama ini tertutup tak tahu apa isi didalamnya kini dibukakan sehingga semua orang tahu. Dalam bahasa Batak lebih tepat "pangungkapon", asal kata "ungkap" atau "terbuka, menjelaskan sesuatu yang tertutup telah terbuka. Demikianlah kitab Wahyu bagi jemaat mula-mula; apa yang akan terjadi esok dan suasana sorgawi yang akan diwarisi oleh orang percaya selama ini tersembunyi maka melalui kitab Wahyu dibukakan kepada jemaat. Wahyu ini diterima oleh Yohanes di Pulau Patmos, pesan ini sampaikan agar seluruh jemaat bertahan dan setia dalam segala kesesakan. Kitab Wahyu ini sangat peting peranannya dalam situasi jemaat mula-mula yang mengalami kesusahan berat. Wahyu memberikan mereka motivasi agar bertahan dan setia dalam penderitaan yang mereka alami. Di dalam Kitab Wahyu ini dibukakan rahasia perjalanan akhir penderitaan ini Gereja mula-mula. Memang mereka harus menjalani kesusahan dan penderitaan tahap demi tahapan, yang dibuat oleh penguasa dunia yang jahat ini, namun Anak Manusia, yaitu Yesus Kristus akan naik tahta, menahlukkan Kerajaan yang kejam dan bengis ("Babelonia") sebutan untuk Kerajaan Romawi, kekuasaan mereka akan berakhir dan dalam penghukuman yang kekal. Semua pengejaran dan penganiayaan akan berlalu. Waktunya akan segera datang, Itulah kedatangan Kristus yang membawa kemenangan, bahagia dan kehidupan yang kekal orang percaya. Karena itu selama kesusahan ini berlangsung bertahanlah. Sekalipun harus menderita yang tak terperikan setialah dalam iman. Sekalipun dunia ini telah meninggalkan ajaran sehat dan mencemari dirinya dengàn segala perbagai perbuatan kotor tetapi orang percaya harus tetap hidup kudus. Kotbah Minggu ini menjelaskan kedatangan Kristus untuk memberikan upah kemenangan bagi orang yang tetap setia dan hukuman terhadap yang tidak percaya. Hanya Kepada kepada Kristus diberi kuasa untuk menghakimi orang menurut perbuatannya. Karena itu Kotbah ini menekankan: 1. Tetaplah berpengharapan Tuhan segera datang (ay 13); dalam segala kesusahan yang dialami bertahanlah karena Kristus segera datang membawa kemenangan bagi orang percaya. Sekalipun tersesak jangan berputus asa, Kristus segera datang, songsonglah Dia dengàn memelihara hidup kudus. Yesus adalah Alpa dan Omega, yang pertama dan yang akhir. Tidak Ada perjalanan waktu yang tidak didalam kekuasaan Yesus Kristus. 2. Pelihara hidup kudus: berbahagialah orang yang membasuh jubahnya (ay 14), jubah yang berkikau-kilauan sebagai simbol hidup kudus. Bagaimana Kita hidup kudus? Paulus dalam Roma 6:22 (TB) Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. Jadi kita kudus bukan karena perbuatan baik kita, namun Kristus telah menguduskan kita melalui pengorbanan darahNya di kayu salib. Hidup di dunia ini akan banyak godaan dan tantangan. Kuatlah dan setialah jangan sampai jatuh dalam berbagai pencobaan. 3. Hukuman akan datang bagi orang yang tidak percaya (ay 15). Orang yang murtad, orang fasik, penyembah berhala, percaya sihir dan yang mencintai dusta. Tuhan Akan menghukum mereka dalam penghukuman yang kekal. Kata 'tinggal di luar' = exo dei, tinggal diluar. Hal ini mengingatkan kita akan sikap Tuhan terhadap Adam yang di keluarkan dari Eden. Eden adalah tempat yang Tuhan sediakan bagi Adam, namun karena menolak taat kepada perintah Allah, mereka harus keluar. Demikianlah dalam kitab Wahyu ini, Tuhan telah menyediakan kehidupan yang kekal, jamuan Adak Domba Allah bagi orang percaya. Tetapi orang-orang yang disebutkan diatas tidak diperkenankan di dalam tetapi ditetapkan di luar dan menerimah penghukuman yang kekal. Pada akhir kotbah ini ada pesan, malaikat yang diutus untuk memberitakan bahwa Tuhan telah menyediakan segala sesuatu untuk orang-orang yang percaya kepada keselamatan di dalam diri Yesus Kristus. Pesan ini tentu berharga bagi kita, mari saling mengingatkan bahwa Tuhan telah menyediakan kehidupan yang kekal bagi kita. Sahabat yang baik hati, inilah sukacita dan pengharapan kita sebagaimana tertulis dalam 1 Tesalonika 5:9 (TB) "Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita." Tuhan memberkati saudara dengàn melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

KUATKAN DAN TEGUHKANLAH YANG LEMAH

KUATKAN DAN TEGUHKAN YANG LEMAH Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 24/06/2019 Yesaya 35:3 (TB) Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah. Isaiah 35:3 (RWV) Strengthen ye the weak hands, and confirm the feeble knees. Ada ungkapan orang Batak menyatakan: "sitogu na jongjong situnjang na gadap." (terjemahan harafiah kira-kira begini penopang yang berdiri, menendang yang terjatuh). Ungkapan ini merupakan suatu kritik terhadap perilaku masyarakat yang oportunis: pendukung yang menang dan pencela yang kalah. Jika kita perhatikan fenomena masyarakat Indonesia itulah yang terjadi, orang akan berbondong-bondong mendukung yang kuat dan sebaliknya semua akan berbalik atau meninggalkan orang yang lemah. Mendukung yang kuat mungkin akan berbagi keberuntungan, namun siapakah yang mau ikut berbagi dan menolong orang yang lemah? sekalipun mereka benar. Sikap demikian sangat berbahaya, kebenaran diukur dari kekuatan atau kekuasaan jika dia kuat maka dia akan benardan mendapat sokongan namun jika lemah jangan berharap. Disinilah nilai-nilai Alkitab yang sangat berbeda dengàn prinsip di dunia ini dalam menentukan relasinya di masyarakat. Alkitab mengajarkan selalu pro korban, pendukung yang lemah dan penolong orang yang berkesusahan. Penopang yang lemah. Lihatlah pembebasan dari Mesir, Bagaimana mungkin komunitas budak bisa bebas dari kekuasaan Firaun? Namun dengàn tangan yang kuat Tuhan menolong mereka. Lihatlah kasus Nabot? Dia adalah rakyat kecil dimata Ahab dan isterinya Isebel (raja di Israel), dengàn kekuasaan Istana Keluarga Ahab menyerobot Kevin anggurnya namun Tuhan membela Nabot sehingga raja Ahab dan Isebel dihukum Tuhan. Tuhan itu pembela bagi orang yang lemah, miskin dan papa. Tuhan ada di tengah-tengah orang yang tidak berdaya. Inilah disuarakan oleh Yesaya meneguhkan umat Israel Dalam pembuangan Babel. Siapakah yang peduli terhadap mereka yang terbuang? Bangkit melawan Babelonia merupakan sesuatu yang mustahil. Kalaupun ada orang yang mau menolong mereka sudah takut terlebih dahulu mendengar nama Babelonia dipimpin Nebukadnezar yang bengis dan kejam. Dalam keadaan demikianlah Tuhan datang melalui hambaNya Yesaya, Tuhan Allah Israel adalah Allah yang peduli terhadap orang yang lemah. Dia meneguhkan orang yang hampir putus asa dan meneguhkan lutut yang goyah. Yesaya 35:4 (TB) Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!" Sahabat yang baik hati! Ada ada hal penting yang kita ambil sebagai pelajaran: 1. Tuhan peduli dan turut bekerja bersama-sama orang-orang yang lemah. Tuhanlah penolong dan penopang orang yang terpinggirkan dalam hidup ini. Jangan berputus asa, sekalipun Kita merasa kecil dan tak berdaya menjalani hidup ini menghadapi orang-orang besar. Firman ini meneguhkan, Tuhan Ada bersama-sama dengàn Kita. 2. Marilah kita bangun sikap yang pro dan peduli korban. Siapapun orang yang datang harus kita hormati sebagai sesama. Perlakukanlah orang dengan setara, jangan memandang bulu. Sama sekali jauhkanlah sikap merendahkan orang lain karena dia lemah, miskin, tidak punya pengaruh dan lain-lain. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengàn melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

HIDUP DALAM KASIH

HIDUP DALAM KASIH Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 25/06/2019 1 Korintus 13:4 (TB) Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. 1 Corinthians 13:4 (RWV) Charity suffereth long, and is kind; charity envieth not; charity vaunteth not itself, is not puffed up, Seandainya dibuat suatu pertanyaan, kata manakah yang paling tepat menggambarkan ajaran kekristenan? Tidak lain kata itu adalah "kasih". Kasih adalah ajaran inti dalam kekristenan dan landasan hidup orang percaya adalah kasih. Allah yang lebih dahulu mengasihi kita, maka kita yang telah menerima kasih memiliki tugas dan tanggung jawab untuk hidup dan tinggal di dalam kasih. Kita hidup karena kasih Allah dan kasih itu harus ditetapkan dalam hidup sehari-hari dan menjadi gaya hidup orang percaya. Kasih itu bukannhanya teori semata tetapi menjadi praktek hidup orang percaya. Bagi orang Kristen kita memiliki kasih yang dituliskan dengàn baik oleh Alkitab sebagaimana kita temukan dalam 1 Korintus 13:1-13. Disini dijelaskan bahwa kasih itu merupakan buah iman, kasih itu tidak dibatasi oleh waktu, tidak diukur dengàn besarnya pemberian dan pengorbanan tetapi kasih itu adalah totalitas hidup orang percaya yang memancarkan kasih. Secara khusus dalam renungan hari ini, Ada empat hal yang harus kita miliki sebagai orang percaya yang tinggal di dalammkasih: a) sabar; sabar adalah suatu kualitas hidup yang tenang, tahan menghadapi segala tantangan , tidakntergesa-gesa. Sabar bukan hanya menyangkut waktu saja ketahanan menunggu lama Tapi sabar adalah menerima realitas hidup dengàn tidak berputus asa. b) murah hati: murah hati adalah hati yang mulia suka memberi dan mau memaafkan. Kemurahannya tampak dari sikapnya yang memahami, memaklumi dan selalui bersedia menolong orang hang kesusahan. c) tidak cemburu: cemburu adalah suatu perasaan tidak senang pada diri seseorang melihat orang lain. Rasa cemburu itu muncul karena pusat perhatikan ada pada dirinya sendiri (ego sentris) ketika ada perhatian pada orang lain dia tidak senang. Sikap cemburu ini sangat tidak baik, karena akan selalu mengurangi kebahagiaan diri sendiri. d) tidak memegahkan diri Dan sombong. Melakukan perbuatan baik dan kasih harus tulus, bukan untuk suatu prestise atau membanggakan diri dengàn mencatatkan saya telah melakukan ini dan itu. Melakukan perbuatan baik yang penuh kasih selalu didasarkan dengàn sikap yang rendah hati jauh dari kesombongan Dan kemegahan diri. Sahabat yang baik hati! sebagai orang yang tinggal di dalam kasih kita dipanggil untuk senantiasa melakukan apa yang terbaik dalam hidup ini, terhadap sesama dan kepada Tuhan. Kasih Kita kepada Tuhan akan terpancar dari pribadi kita dan bagaimana sikap yang Kita terhadap orang lain. Mari tinggal di dalam kasih sebagaimana yang Tuhan kehendaki. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengàn melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 20 Juni 2019

JANGAN TERBAWA ARUS!

JANGAN TERBAWA ARUS

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi Kita. Jumat, 21/06/2019

Ibrani 2:1 (TB)  Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.

Hebrews 2:1 (RWV)  Therefore we ought to give the more earnest heed to the things which we have heard, lest at any time we should let them slip.

Hati-hati jangan TERBAWA ARUS! Nasihat seperti ini sering disampaikan kepada kita dijaman now. Baik dari orang tua kepada anak-anak, guru kepada murid, pemimpin terhadap bawahannya apalagi pendeta terhadap jemaatnya. Mengapa hal ini terus dinasehatkan? Karena dunia itu terus berputar ibarat arus yang deras dan kencang, siapa saja bisa dihayutkan.

Kita sadari atau tidak, kita berada di dalam dunia yang terus berubah, bergeser dari satu nilai ke nilai yang lain, dari paradigma yang satu ke paradigma yang lain. Mungkin dulu paling berharga sekarang tiada bernilai. Dulu mungkin dikejar orang namun kini dihindari orang. Peradaban ini memang seperti arus yang deras yang siap menghayutkan siapa saja dan apapun. Siapa saja pun bisa terseret tanpa membedakan status sosial. Hati-hatilah agar jangan terbawa arus yang tidak tahu pasti kemana arahnya.

J. Warneck, Ephorus kedua di Gereja Batak setelah IL.Nommensen pernah mengingatkan hal ini dengàn kotbahnya: "Jaga ma hamu sotung dibondut tondi ni jaman on angka ianakhonmuna." (Waspadalah jangan sampai roh jaman ini menelan anak-anakmu). Suatu peringatan dari rohaniawan di kala bangsa Batak mulai mengalami kemajuan dan pencerahan. Sudah ada pendidikan, dunia semakin terbuka, arus keluar masuk Tapanuli mulai terbuka lebar. Perubahan jaman harus diantisipasi dengàn Iman yang telitu, tangguh dan mau memperoleh pendidikan jika tidak akan ikut arus dan ditelan jaman.

Kotbah J.Warneck itu  berangkat dari apa yang diingatkan oleh Ibrani 2:1 ini yang mengingatkan jemaat mula-mula agar tidak terbawa arus jaman.
Jika dunia berputar, nilai bergeser, paradigma bergeser namun satu hal yang tidak berubah yaitu Yesus Kristus. Ibrani 13:8 (TB)  Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.

Sahabat yang baik hati! Sangat relevan Firman ini bagi Kita saat ini sangat terbawa arus! Arus dunia yang menghayutkan kita, arus dunia yang mempengaruhi kita bergesar dsri nilai-nilai yang kita iman. Mari berdiri kuat di dalam iman yang kokoh di dalam satu nama: Yesus Kristus.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengàn melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 19 Juni 2019

ALLAH ITU CEMBURU

ALLAH ITU CEMBURU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 20/06/2019

Keluaran 20:5a (TB)  Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu,

Exodus 20:5a (RWV)  Thou shalt not bow down thyself to them, nor serve them: for I the LORD thy God am a jealous God,

Kata penyair: "cemburu adalah bukti cinta". Itu betul, sesungguhnya rasa cemburu adalah bukti cinta.  Seorang kekasih pasti tak rela kekasih hatinya pindah ke lain hati. Gambaran seperti itu dipergunakan Alkitab untuk menggambarkan hubungan manusia dengàn Allah. Allah telah mengasihi kita dan menghendaki kita setia kepadaNya. Allah itu pencemburu karena itu jangan oernah menduakan atau meninggalkan Tuhan.

Nats renungan hari ini merupakan bahagian dari kesepuluh perintah Tuhan yang diterima Musa di Gunung Sinai. Allah sendirilah yang menuliskan perintah tersebut untuk disampaikan kepada umat Israel untuk dilaksanakan. Pemberian kesepuluh perintah Tuhan bertujuan untuk membentuk Israel menjadi umatNya yang kudus dan taat kepada Perintah Tuhan. Jika kita perhatikan kesepuluh perintah ini suatu perintah untuk mengatur hubungan manusia dengàn Allah. Kita temukan pada hukum I-IV berisi tentang perintah  beribadah, sikap dan perilaku manusia terhadap Tuhan. Bagian kedua perintah membangun relasi terhadapa sesama yakni hukum V-X blada berupa Perintah ada berupa larangan.

Nats renungan hari merupakan Perintah Kedua: "Jangan perbuat bagi patung yang menyerupai apapun, baik yang ada di langit baik yang ada di bumi atau dibawah air dibawah bumi." Perintah menuntut ketaatan mutlak dari umat Allah  percaya kepada satu-satunya Allah yang kita kenal,  Pencipta, Penyelamat dan Pemelihara hidup kita.

Ketaatan ini mutlak dari diri orang percaya karena tidak ada ilah lain. Tuhan Allah satu-satunya yang memberikan kehidupan bagi kita. Segala sesuatu yang ada di alam ini adalah hanya oleh karena Dia. Tidak ada sesuatu apapun yang terjadi di dunia ini tanpa diketahui Tuhan dan segala sesuatu tersedia bagiNya.  Dengàn demikian tidak ada alasan apapun untuk membuat berhala atau ilah lain yang dapat disembah karena dianggap memberikan kehidupan bagi manusia. Sumber kehidupan kita adalah Tuhan dan hidup kita juga berpusat kepada Tuhan.

Alkitab mengajarkan kita harus mengasihi Allah dengàn sungguh-sungguh, dengàn segenap akal, budi dan kekuatan kita. Hal ini ditegaskan oleh M.Luther arti dsri semua perintah Tuhan adalah kita lebih takut, lebih taat dan lebih kasih kepada Tuhan dari pada segala-galanya. Dialah Allah yang harus kita sembah dan puja, tidak ada ilah lain hanya pada Tuhan.

Bagi kaum Yahudi perintah Allah disebut dengàn "mitzvah", Perintah Allah yang wajib dilakukan. Perintah kedua ini diaplikasikan pada diri sendiri dan merupakan tanggung jawab orang tua untuk mengajarkannya kepada anak-anak mereka dalam segala waktu dan kesempatan, kala bangun, kala jalan-jalan, kala liburan dan segala aktifitas dirunah atau di dinluar rumah, setiap orang tua wajib mengajarkan ketaatan kepada Tuhan. Ulangan 6:4-5 (TB)  Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. 
Inilah yang disebut dengàn "Syema Israel", suatu Perintah yang berulang-ulang diingatkan agar tidak lupa tetapi tetap setia dan sedia melakukannya.

Sahabat yang baik hati! Kita bersyukur memiliki Allah yang kita sembah yang Kita kenal di dalam diri Yesus Kristus, yang mencipta, memelihara dan memberikan segala kebutuhan kita. Di Indonesia pemahaman terhadap mistik sangat just, makanya sangat banyak orang yang tergoda dan tertipu karena berhala. Ada pemahaman bahwa berhala tertentu memberikan kemakmuran, kekayaan dan kesuksesan dan kejayaan dalam segala usaha. Praktek demikian membuat orang terikat dengàn berhala, akhir hidup mereka tidak baik bahkan memakan tumbal yang mengerikan.

Kita percaya Allah itu kasih, panjang sabar dan penuh belas kasihan. Namun Hal yang sama harua Kita ingat Allah itu pencemburu dan tidak mau dinomorduakan Dldan ditinggalkan. Tuhan Alan murka dan mendatangkan hukuman. Tetaplah setia kepada Tuhan entah apapun yang terjadi.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengàn melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 18 Juni 2019

ORANG BENAR TETAP DI JALAN YANG BENAR

ORANG BENAR TETAP DI JALAN YANG BENAR

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam hidup kita. Rabu, 19/06/2019

Ayub 17:9 (TB)  Meskipun begitu orang yang benar tetap pada jalannya, dan orang yang bersih tangannya bertambah-tambah kuat.

Job 17:9 (RWV)  The righteous also shall hold on his way, and he that hath clean hands shall be stronger and stronger.

Kitab Ayub memberikan pelajaran berharga bagaimana orang baik menghadapi hal buruk yang menimpa dirinya. Sekalipun harus menderita orang tetap baik, dia tidak akan berubah atau menjadi kompromistis dalam keadaan.  Itulah pelajaran yang sangat berharga dari kitab Ayub.  Kesetiaan benar kepada Tuhan bukan terletak pada apa yang diterima dari Tuhan tetapi terletak pada iman.  Pemberian Tuhan bisa habis dan lenyap dari hadapan kita jika Tuhan berkenan bisa menggantikannya berlipat ganda bagi kita. Namun jika Tuhan kita tinggalkan kita bisa kehilangan segala-galanya.

Hal ini dibuktikan oleh kisah Ayub. Ayub adalah orang yang setia dan hidup bergaul dengàn Tuhan, namun ada peristiwa yang dialaminya membuat dia sangat menderita. Tetapi sekalipun dia menderita telah kehilangan segala-galanya: kekayaan, ternak, rumah, anak-anak bahkan tubuhnya sendiri tapidia tetap setia kepada Tuhan dan tidak oernah meninggalkan Tuhan. Salam penderitaan yang amat sangat Ayub tidak ditemukan melakukan dosa atau hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan atas kejadian yang dialaminya dia berkata: Ayub 1:21 (TB)  katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"

Apa yang Ayub tunjukan dalam narasi ini benar adanya, kualitas iman ditunjukkan sebanyak apa yang diterima dari Tuhan tetapi dalam segala keadaan tetapi setia kepada Tuhan. Iman terletak pada bagaimana orang menjalani hidupnya yang setia kepada Tuhan baik dalam suka dan duka, ketika beruntung dan rugi, ketika tertawa atau menangis. Dalam segala keadaan orang beriman tetap memilih untuk setia kepada Tuhan.

Bagaimana Kita menjalani hidup ini dengàn setia? Apalagi di jaman now yang banyak godaan, kompromi dan berbagai hal lainnya yang tidak seturut dengàn kehendak Allah. Ayub berbagi pengalaman. Apapun yang terjadi dia akanntetap berjalan dalam kebenaran. Sekalipun banyak godaan untuk berbalik dari Tuhan dengàn mengotori tangannya dengàn berbagai perbuatan yang jahat. Ayub memilih memelihara tangan yang tetap bersih di hadapan Tuhan. Apapun yang terjadi dua hal ini tetap menjadi prinsip dalam hidupnya: berjalan dalam kebenaran dan orang yang bersih. Satu pengakuan yang oerlu Kita pelajari dsri Ayub, ada kekuatan yang bertamba-tamba dalam diri orang percaya untuk tetap menjadi orang yang bersih. Semakin tinggi kesetiaan kita kepada Tuhan semakin besar juga cobaan dan tantangan yang dihadapi. Tetapi harus diingat pada saat yang sama Tuhan menganugerahkan kekuatan yang bertambah-tambah.

Sahabat yang baik hati! Jujur memang Kita tak sanggup seperti Ayub, Ayub hanya ada satu, tetapi dengan contoh hidup Ayub kita dapat memahami Dan mengerti sesungguhnya Tuhan menyertai Dan memberkati orang yang tetap setiankepada Tuhan. Tuhan memberikan kekuatan yang bertamba-tamba kala banyak pergumulan dan beban yang harus Kita pikul. Kisah Ayub ini memberikan pelajaran penting dalam mengelola hidup. Tetaplah hidup bergaul dengàn Tuhan dan setia dalam setiap segment kehidupan ini.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengàn melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

TUHAN KEKUATANKU

TUHAN KEKUATANKU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 18/06/2019

Mazmur  18:3 Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!

Psalms 18:2 (RWV)  The LORD is my rock, and my fortress, and my deliverer; my God, my strength, in whom I will trust; my buckler, and the horn of my salvation, and my high tower.

Mazmur 18 merupakan pujian syukur Daud atas berbagai pertolongan Tuhan dalam hidupnya. Pengalaman-pengalaman mengerikan telah terjadi pada Daud: bahaya, ancaman, tekanan dan berbagai pengalaman buruk serta terperangkap oleh musuh. Namun dari seluruh pengalaman yang dilaluinya selalu ada pertolongan Tuhan. Mazmur (18-4) Terpujilah TUHAN, seruku; maka aku pun selamat dari pada musuhku.
(18-5) Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku,
(18-6) tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku.

Atas berbagai pengalaman yang dirasakan Daud bersyukur Dan menyampaikan puji-pujian. Jika Kita baca Keseluruhan pasal 18 ini banyak istilah-istilah yang mengungkapkan bagaimana Tuhan menolong, menyelamatkan dan melindungi Daud dari bebagai bahaya dan ancaman yang menimpanya:

- bukit batu, gunung batu; menggambarkan Bagaimana kokohnya orang-orang yang mengandalkan Tuhan. Dalam konteks padang gurun, jika terjadi badai gurun seluruh yang Ada dilintasan badai akan diterbang, Hanya bukit Dan gunung batung yang bertahan. Hal inilah yang digambarkan oleh Daud bahwa Hanya orang yang menjadikan Tuhan sebagai gunung batu atau bukit Batu yang dapat bertahan dalam segala badai yang mengancam.

- perisai, kubu pertahanan dan kota benteng.
Perisai adalah peralatan perang yang terbuat dari baja untuk melindungi prajurit dari serangan benda tajam dari musuh. Seorang prajurit taka akannmampu berrarunt tanpa perisai.
Kubu pertahanan atau Kota benteng; menjelaskan bentuk kota dalam konteks PL. Kota biasanya dikelilingi oleh tembok yang kuat dan tinggi. Kubu pertahanan atau Kota benteng ini memiliki fungsi ganda: tempat berlindung yang paling aman dari serangan musuh dan pada saat yang sama posisi yang paling baik untuk menyerang lawan. Maka kubu pertahanan adalah tempat yang paling aman berlindung fair segala serangan musuh. Dalam kontek perang, jika musuh sudah menguasai benteng kota itu artinya kota itu telah dikuasai oleh musuh. 

- tanduk keselamatan dan penyelamat;
Tanduk keselamatan adalah gambaran tentang Mahkota kemenangan. Hal ini muncul karena kekuatan binatang bertanduk ada pada tanduk. Jika mereka beradu kekuatan, maka andalam mereka adalah tanduk. Istilah ini juga yang digunakan oleh Daud untuk menjelaskan bahwa kekuatan ada pada Tuhan. Kemenangan dan keselamatan hanya ada pada Tuhan.

Sahabat yang baik hati, jika kita perhatikan semua ungkapan-ungkapan yang dipergunakan oleh Daud menggambarkan siapa Tuhan dalam hidupnya tentu itu muncul dari perenungan bahwa Tuhan campur tangan dalam hidupNya. Perenungan-perenungan itu menghasilkannoengenalan yang lebih dalammakan siapa Tuhan dalam hidupnya.  Demikianlah hendaknya dengan kita, apapun perbuatan Tuhan dalam hidup ini harus kita syukuri sehingga Kita semakin mengenal siapa Tuhan dalam hidup kita masing-masing.  Dari apa yang anda alami, anda bisa buat daftar:
- Tuhan penolong bagiku,
- Tuhan perencana ulung dalam hidupku,
- Tuhan dokter paling hebat..., 
- .... dst. 
Silahkan anda buat sendiri daftar siapa Tuhan dalam hidup anda dari pengalaman-pengalaman yang terjadi dalam hidup anda.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 17 Juni 2019

JANGAN LUPAKAN TUHAN

JANGAN LUPAKAN TUHAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin,17/06/2019

Ulangan 6:12 (TB)  maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan.

Deuteronomy 6:12 (RWV)  Then beware lest thou shouldest forget the LORD, who brought thee forth from the land of Egypt, from the house of bondage.

Kitab Ulangan merupakan kumpulan perintah Tuhan yang disampaikan Musa kepada bangsa Israel sebelum memasuki Tanah Kanaan. Disebut Ulangan karena memang isinya juga merupakan ulangan. Sebahagian besar dari perintah Tuhan dalam kitab Ulangan telah dituliskan juga pada kitab sebelumnya yaitu pada kitab Keluaran, Imamat dan Bilangan. Pertanyaan jika sudah ada perintah Tuhan sebelumnya kenapa harus diulangi lagi? Jawabnya sama seperti seorang pelajar, seorang guru yang baik harus membuat Ulangan kepada murid-muridNya untuk menyegarkan ingatan para murid tentang pelajaran yang diterima. Demikianlah Musa sebelum bangsa Israel memasuki Tanah Kanaan, Musa mengulangi kembali akan perintah Tuhan agar mereka benar-benar siap tinggal di Kanaan dengan memelihara teguh perintah Tuhan. Musa mengulangi-ulangi perintah Tuhan dan jangan lupa sejarah.

Peringatan ini sangat penting karena mereka akan segera memasuki suasana yang sama sekali baru.  Jika sebelumnya mereka komunitas yang berpindah-pindah, maka di Kanaan mereka akan tinggal menetap, menikmati tanah yang subur, negeri yang berlimpah madu dan susu. Di Kanaan mereka akan menjadi orang merdeka, dapat membangun rumah sebagai tempat tinggal mereka bagi mereka, mengolah tanah menjadi petani dan menghasilkan buah dari hasil pertanian mereka. Dengan menetapnya di Kanaan, kehidupan Bangsa Israel berubah, mereka harus meninggalkan tradisi nommaden, penduduk yang berpindah-pindah menjadi penduduk suku dalam suatu komunitas. Pokoknya perubahan yang sungguh asing dan segala kemakmuran menantikan orang Israel. Dalam perubahan itu mereka tidak boleh melupakan Tuhan.

Kemakmuran bisa membuat orang lupa. Ibarat ungkapan: "kacang lupa akan kulit". Kala bertumbuh dia dibungkus dengan rapi oleh kulit namun setah matang terkelupas dark kulitnya. Hal semacam ini Pula yang dilakukan oleh Musa berulang-ulang mengingatkan agar mengingat Tuhan dan jangan lupakan segala kebaikannya. Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya. Ungkapan ini disebutkan oleh President Sukarno dalam pidatonya yang sangat terkenal: JASMERAH, jangan Sekalai-kali Melupakan Sejarah. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengingat sejarahnya. Sebaliknya bangsa yang melupakan sejarah adalah orang yang tidak menghargai pada dan pengorbanan para pahlawannya.

Di Kanaan bangsa Israel akan berjumpa dengan suku bangsa asing, yang memiliki budaya dan agama yang asing. Umumnya mereka menyembah baal, pemuja dewa kesuburan yang dianggap pemberi kemakmuran. Bangsa Israel harus tetap setia kepada Tuhan karena berkat adalah bersumber dari Tuhan.

Sahabat yang baik hati! Renungan hari ini mengingatkan kita agar tetap setia kepada Tuhan, bersyukur Dan jangan melupakan perbuatan Tuhan yang besar dalam diri orang percaya.  Sebagai contoh, banyak orang disaat ini kurang memperhatikan hubungan pribadinya kepada Tuhan karena alasan kesibukan. Maka harus kita ingat, semua kesibukan yang kita lakukan adalah pemberian Tuhan. Maka jangan  karena kesibukan kita melupakan Tuhan. Tetapla ingat segala kebaikanNya.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 15 Juni 2019

UJIAN TERHADAP IMAN ABRAHAM

Kotbah Minggu, 16 Juni 2019
Nas: Kejadian 22:1-12

UJIAN TERHADAP IMAN ABRAHAM

Selamat hari minggu! Sahabat yang baik.  Mengikut Tuhan bukan berarti hidup tanpa beban dan pergumulan. Tetapi semakin Kita mendekatkan diri kepada Tuhan terkadang harus menjalani masa-masa sulit yang Tak terpikirkan.   Alkitab memberikan pelajaran bahwa orang percaya harus menjalani ujian untuk membuktikan kualitas yang semakin teruji. Dalam ujian iman terkadang ditantang dalam pilihan yang sulit. Seperti Abraham mendapat ujian apakah rela melepaskan apa yang paling berharga dalam hidupnya demi kesetiaan kepada Tuhan? Kisah Abraham menjadi contoh penting bagi orang percaya: suatu kepasrahan yang sempurna dan bergantung sepenuhnya kepada perintah Tuhan.

1. Abram menjadi Abraham.
Dalam bahasa Aram, 'Abram' bararti 'Bapak yang dimuliakan' atau 'bapak yang besar.' Tuhan mengikat Perjanjian dengan  Abram dan menggantinamanya menjadi Abraham artinya "bapak segala bangsa" atau "bapak semua orang percaya." Perubahan nama itu penting, Abraham bukan hanya memiliki predikat nama besar dan masyur namun menjadi bapak segala bangsa, karena dari keturunannya akan lahir bangsa yang besar yang tak terhitung jumlahnya. 

Bagaimana Abraham mewarisi nama itu dalam hidupnya? Itu semua bukan sesuatu kebetulan atau dengan tiba-tiba atau instan tetapi terbentuk melalui proses ujian Demi ujian yang dilalui. Pertama diawali dengan perintah meninggalkan kampung halamannya, orangtuanya dan seluruh yang mengikat dia dengan asal-usulnya ke negeri yang di tunjukan Tuhan. Kedua bersabar menunggu kelahiran Ishak sampai pada umur 100 tahun dan ketiga Anak yang lama ditunggu itu harus dipersembahkan kepada Tuhan sebagaimana dalam Kotbah kita hari ini.

Abraham  menerima perintah yang mengherankan: Tuhan memerintahkan Abraham mempersembahkan Ishak, anak perjanjian anak yang sudah lama ditunggunya. Bagaimana itu mungkin, bukankah anak ini sudah lama ditunggunya? Jika ini harus dikorbankan bagaimana Abraham menjadi bapak segala bangsa? Hidup ini Tuhan yang menentukan, rencananya besar bagi orang percaya asal kita percaya Dan menaati perintahNya.

2. Iman yang tulus tanpa komplain
Bagi kita pembaca teks ini tentu perintah kepada Abraham mempersembahkan Ishak adalah suatu konflik bathin tersulit. Ishak adalah Anak satu-satunya yang lama ditunggu harus dilepaskan. Bagi Abraham Ishak adalah Anak Perjanjian dan  hanya di dalam Ishaklah Abraham menaruh harapan besar akan memperoleh keturunan. Namun harapan besar itu sekejap sirnah dengan adanya perintah Tuhan agar Abraham mempersembahkan Ishak.

Namun jika kita baca teks kotbah ini Abraham nampaknya tak memiliki keluhan, keraguan atau komplain mempertanyakan perintah Allah tersebut. Ketika Tuhan memerintahkan Abraham untuk mempersembahkan Ishak, Abraham taat dan pergi mempersembahkannya.  Abraham pergi tanpa komplen mempersembahkan Ishak. Inilah pelajaran  berharga dari kotbah ini iman tanpa sanggahan. Abraham hidup dengàn loyalitas yang absolut kepada Tuhan.

Sekalipun ada pertanyaan Ishak yang sangat namun Jawaban Abraham menunjukkan ketaatan pada Tuhan. Kejadian 22:7-8 (TB)  Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?"
Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.

3. Ketaatan pada perintah Tuhan lebih berharga dari segala obsesi diri.
Ketaatan absolut Abraham merupakan pelajaran penting dari Kotbah ini. Menjadi bangsa yang besar sebagaimana janji Tuhan pada adalah harapan dan obsesi Abraham. Tuhan memberkati Abraham seturut dengàn janjinya. Hal keturunan Tuhan  telah memberikan apa yang diinginkan Abraham melalui kelahiran Ishak. Dari seluruh janji Tuhan kepada Abraham, satu persatu dipenuhi Tuhan, memperoleh berkat dan nama yang masyur. Denggan kelahiran Ishak Abraham melihat masa depan keturunan ada ahli waris dan penerus. Disinilah berharganya Ishak bagi Abraham. Namun apa yang Laing berharga bagi Abraham, ketika Tuhan memintanya Abraham taat.

Ini penting, bukankah dalam hidup manusia sering terjadi demi mencapai obsesi diri atau kepentingan ada banyak orang yang mengabaikan perintah Tuhan? Demi.mencapai kepentingan diri telah menghianati sahabat bahkan yang paling miris dalam hari demi mencapai impian orang menggadaikan imannya.

Kisah Abraham menjadi pelajaran berharga, taat pads perintah Allah jauh lebih berharga baginya daripada  mempertahankan Ishak harapan satu-satunya bagi Abraham menjadi bangsa yang besar.
Hal ini juga yang diingatkan oleh Yesus kepada murid-muridNya. Iman jauh lebih berharga dari apa yang kita miliki Matius 16:26 (TB)  Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

4. Tuhan perancang hidup kita.
Ketaatan Abraham kepada Tuhan teruji. Abraham rela melepaskan milik yang paling berharga untuk Tuhan. Tuhan mengetahui hati Abraham yang teruji itu. Saat Abraham hendak mengorbankan Ishak, Tuhan menyapa Abraham dalam Kejadian 22:12-13 (TB)  Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.

Sahabat yang baik hati. Inilah tuntutan bagindiri orang percaya Bagaimana kita memiliki ketaatan kepada perintah Tuhan. Tuhan itu dalah perencana terbaik Salam hidup Kita. Tuhan menuntut ketaatan yang absolut dari diri orang percaya, Sekalipun harus melepaskan milik yang paling berharga dari yang kita miliki. Lihatlah, Tuhan perencana yang terbaik, Tuhan telah menyediakan segala sesuatunya. Tuhan menghendaki ketaatan yang absolut dari diri orang percaya.

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 14 Juni 2019

JANGAN PADAMKAN ROH

*JANGAN PADAMKAN ROH*

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi Kita Salam beraktifitas. Sabtu, 15/06/2019.

1 Tesalonika 5:19 (TB)  Janganlah padamkan Roh,

1 Thessalonians 5:19 (RWV)  Quench not the Spirit.

Dalam setiap Olimpiade dan Asian Games selalu ada acara pawai pembawaan dan penyalaan api. Menurut ceritanya, itu bermula dari mitologi Yunani. Para sejarahwan percaya, api ini muncul di sebuah kuil yang dibangun pada masa Yunani kuno sebagai bentuk penghormatan kepada Dewi Hera.  Menurut mitologi Yunani Prometheus-lah, seorang Titan, yang mencuri api tersebut dari Dewa Zeus. Letak api ini ada di sebuah wilayah yang dianggap suci, Olimpia. Orang-orang Yunani percaya bahwa api Olimpiade menjadi suci karena ia berasal dari sumber energi paling murni, matahari. Di masa Yunani kuno tersebut, hanya pendeta wanita bersaktian dan kedudukan tinggi yang diizinkan untuk masuk ke tempat suci ini. Api abadi ini pun dibawa ke tempat upacara dan diberikan kepada pelari pertama. Dari Olimpia, api akan dibawa melintasi Yunani hingga mencapai Athena.

Dalam opening olimpiade modern, tradisi ini dilanjutkan, api alam diambil dari suatu sumber dalam suatu obor dibawa para atlet secara estapet dan dibawa ke stadion pada "opening seremoni". Penyalaan api Olimpiade atau Asian Games biasanya didaulat dari kalangan atlet terkenal dengan prestasi hebat sebagai teladan dan contoh yang dapat diteladani Salam mencapai pertasi. Sepanjang Olimpiade berjalan, api akan terus menyala sampai berakhir.

Api Olimpiade adalah simbol semangat yang membara, api semangat yang terus menyala-nyala, semangat tak akan menyerah sampai pertandingan berakhir. Itulah symbol api yang terus menggelorakan semangat yang berapi-api dari setiap atlet.  Apakah ada hubungan iman dan atlet? Paulus dalam 2 Timotius 2:5 (TB)  Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.
Disini Paulus menjelaskan sebagai pengikut Kristus Kita harus seperti atlet, memenangkan pertandingan atau berlari sampai ke garis finish hingga maraih piala kemenangan. Seorang juara pasti tak pernah memadamkan semangatnya until meraih kemenangan.

Demikian juga dalam renungan ini, Paulus menasihatkan jangan padamkan Roh. Roh disini adalah Roh Kudis yang tinggal di Salam diri orang percaya. Roh Kudus bekerja mengingatkan kita untuk menghasilkan buah-buah yang baik.  Pada waktu peristiwa turunnya Roh Kudus dikisahkan bahwa Roh Kudus turun kepada murid-murid berbentuk lidah api. Kisah Para Rasul 2:3 (TB)  dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.

Roh Kudus dalam bentuk lidah api ini adalah semangat yang menyala-nyala pada diri Rasul melaksanakan missi menurut. Mereka dari diriNya sendiri tidak akan memiliki kekuatan apapun menghadapi tantangan yang aereka hadapi, baik dari Yahudi, dari Romawi dan permasalahan jemaat setempat.
Dengan nasihat ini, Paulus memberikan motivasi kepada jemaat Tessalonika jangan karena tantangan semangat mereka padam.

Sahabat yang baik hati: jangan padamkan roh.  Biarlah roh menyala-nyala sampai maranatha. Tuhan memberkati!

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak





Kamis, 13 Juni 2019

PENGHARAPAN TIDAK PERNAH MENGECEWAKAN

PENGHARAPAN TIDAK MENGECEWAKAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi Kita. Jumat, 14/06/2019

Roma 5:5 (TB)  Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Romans 5:5 (RWV)  And hope maketh not ashamed; because the love of God is shed abroad in our hearts by the Holy Spirit who is given to us.

Kekecewaan adalah hal yang wajar dan biasa hadir dalam kehidupan ini. Kecewa bisa datang silih berganti baik yang telah diperkirakan maupun di luar perkiraan. Harus kita ingat kekecewaan bisa dan biasa terjadi pada siapapun di saat kita menaruh harapan pada sesuatu dan hasilnya tidak sesuai dengan harapan.
Tingkat kekecewaan itu berbeda-beda pada diri setiap orang, tergantung kepada kesiapan mental seseorang dalam menghadapi. Ada orang yang tidak berterima sampai mengalami trauma, serangan psikis yang membuat mental jatuh.

Bagaimana iman Kristen menghadapi kekecewaan?
Pertama dalam hal iman, kita harus percaya Tuhan tidak pernah mengecewakan umatNya. Tuhan itu baik. Tuhan itu adalah Bapak kita dan sahabat kita. Sebagaimana dijelaskan Matius 7:9-11 (TB)  Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,
atau memberi ular, jika ia meminta ikan?
Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Tuhan tidak akan pernah mengecewakan justru lebih dari apa  kita pikirkan, Tuhan telah persiapkan bagi kita.

Kedua, jika terjadi sesuatu pada diri kita tidak seperti yang diharapkan jangan berputus asa kita harus percaya. Tuhan lebih mengetahui apa yang terbaik dalam hidup kita. Bahkan Paulus menjelaskan, ketika orang percaya mengharapkan keselamatan, sukacita dan kemuliaan namun apa realitas yang terjadi adalah Gereja mula-mula mengalami penderitaan, hidup sengsara, dikejar dan dianiaya.  Paulus menjelaskan tetaplah menjalani hidup ini setia kepada Tuhan dibalik penderitaan ada rencana yang indah dalam hidup ini. Roma 5:3-5 (TB)  Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Ketiga, kecewa bisa saja terjadi dalam hidup, namun jangan biarkan kekecewaan merenggut kebahagiaan kita. Ambil positifnya Ada rencana yang lebih indah yang Tuhan rencanakan.  Harapan yang belum terpenuhi bukanlah suatu kegagalan  anggap saja sebagai batu pengasah yang lebih tajam. Ingatlah "Permata", permata yang mengkilau tidak terbentuk dengan sendirinya, namun dia dibentuk dari batuan yang tidak terbentuk, dipotong sedemikian rupa dan diasah sampai memancarkan sinar. Semakin tajam batu pengasa permatanya semakin bagus, semakin sering diasah semakin mengkilau pula permata yang dihasilkan. Demikianlah hidup orang percaya tantangan, kesulitan dan hambatan harus kita maknai sebagai rencana Allah membentuk pribadi yang lebih berharga di mata Tuhan

Sahabat yang baik hati, demikianlah tantangan dan hambatan yang menimpah hidup kita Harus Kita jalanani. Jika sesuatu belum memenuhi harapan jangan langsung kecewa dan berputus asa tapi sebagai ujian yang semakin mengasah kita menempa diri agar lebih bersinar. Roh Kudus menolong dan menghibur kita bahwa Pengharapan tidak pernah mengecewakan tetapi percaya ada rencana Tuhan yang lebih baik dalam hidup kita.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebakkan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 12 Juni 2019

SEMAKIN MENGENAL YESUS KRISTUS

SEMAKIN MENGENAL YESUS KRISTUS

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mempergunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis 13/06/2019

1 Yohanes 4:2 (TB)  Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah,

1 John 4:2 (RSV)  By this you know the Spirit of God: every spirit which confesses that Jesus Christ has come in the flesh is of God,

Dalam zaman now sangat sulit membedakan yang asli atau yang palsu. Dua tahun lalu ada kasus penipuan dari seorang pengusaha yang menjual perhiasan, tas Dan sepatu merk-merk terkenal dunia dilengkapi dengan sertifikat. Sepintas barang yang dijual tak ubahnya dengan aslinya tetapi sesungguhnya sungguh palsu.

Hal ini mengingatkann saya pada tahun 1990an kuis  di TVRI namanya KUIS SIAPA DIA. Salah satu segment yang menarik dalam kuis ini adalah ditampilkan tiga orang figuran. Peserta kuis diberi kesempatan menyelidiki melalui  berbagai pertanyaan  menyangkut dengan professi figur termasuk diauruh mempraktekkan keahliannya. Tugas peserta kuis siapa dari figuran yang asli atau palsu. Kadang figuran yang palsu dapat mempraktekkan lakon yang lebih meyakinkan bahwa dialah figur yang asli. Figuran yang palsu mempesona dan membuat peserta terkecoh. Demikianlah juga pengalaman kita sehari-hari, terbatas bagi kita untuk membuktikan mana yang asli manang yang palsu.

Renungan ini menyangkut nasihat rasul Yohanes kepada jemaat mula-mula agar mereka benar-benar menguji segala sesuatu terkait dengan pengajaran, pemberita Injil dan pengajar-pengajar palsu dan nabi-nabi palsu. Telah banyak datang ke jemaat menawarkan rupa-rupa pengajaran; rupa-rupa pengajaran itu tampil begitu meyakinkan dan mempesona lebih dari rasul yang memberitakan Injil Kristus, padahal mereka adalah guru-guru palsu. Pengajaran mereka palsu dan tidak benar-benar memberitakan Injil Yesus Kristus, mereka hanya menyesatkan jemaat, memberitakan Injil bukan karena kepentingan Kristus tetapi demi kepentingan dirinya sendiri.

Sehubungan dengan itu rasul Yohanes menyampaikan agar menguji rupa-rupa roh. Roh apa dibalik berbagai kedatangan pengajaran yang bermunculan ini. Apakah itu Roh berdasarkan pengenalan akan Allah yang sungguh atau hanya keinginan manusia semata. Rasul Yohanes menyebutkan hanya satu indikator untuk mengujinya. 1 Yohanes 4:1-2 (TB)  Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah,

Pesan ini sangat penting juga bagi Kita saat ini, karena banyak sekali rupa-rupa pengajaran yang tidak jelas datang tiba-tiba secara mempesona dan membuat hal-hal menakjubkan dalam sesaat, namun setelahnya buah pahit yang menyesatkan dan keinginan daging, bisnis dan materi. Yesus sebenarnya sudah mengingatkan hal ini: Dari buahnyalah kita mengenal pohon. Matius 7:16-17 (TB)  Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.

Sahabat yang baik hati! Rasul Yohanes menyampaikan tidak semuanya pengajaran yang mengaku Yesus Kristus datang dari Allah. Roh yang mengenal Allah adalah pengajaran yang menjelaskan keselamatan di dalam diri Yesus Kristus. Dia datang dari Allah dan menjadi manusia, rela mati di kayu salib demi kasihNya yang besar kepada kita. Renungan ini agar orang percaya semakin kritis dan cermat akan berbagai rupa-rupa pengajaran. Di kalangan Kristen, harus kita akui banyak muncul rupa-rupa pengajaran yang sangat berbeda, yang sangat disesalkan sering membenarkan diri dan menyesatkan yang lain. Nats ini mengingatkan kita kepada tujuan kekristenan, yaitu keselamatan di dalam Yesus Kristus. Mari memberitakan Injil Yesus Kristus.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 11 Juni 2019

ROH MEMBANTU DALAM KELEMAHAN KITA

ROH MEMBANTU DALAM KELEMAHAN KITA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuha  sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu 12/06/2019

Roma 8:26 (TB)  Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

Romans 8:26 (RWV)  Likewise the Spirit also helpeth our infirmity: for we know not what we should pray for as we ought: but the Spirit himself maketh intercession for us with groanings which cannot be uttered.

Ayat ini merupakan salah satu nas emas yang selalu saya sampaikan dalam memberikan peneguhan bagi jemaat yang menghadapi pergumulan. Kita harus percaya dalam segala keadaan Tuhan bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita.

Penjelasan ini menampik pandangan yang keliru di kalangan jemaat perihal penyertaan Tuhan, Tuhan seolah meninggalkan umatNya ketika mengalami kesusahan. Bukankah sering kita dengar: "Di manakah Tuhan ketika umatNya menderita?" Apakah Tuhan membiarkan umat yang dikasihiNya berjalan dalam kesesakan dan penderitaan yang tidak terkatakan? Pandangan semacam itu adalah keliru.  Penyertaan Tuhan tampak bukan hanya pada saat kita menerima berkat dan hidup yang penuh sukacita dan hidup berkelimpahan. Di dalam penderitaan sekalipun Tuhan bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita orang percaya. Jadi Allah bekerja dalam suka dan duka, air mata dan tawa; dalam segala keadaan Tuhan bekerja mendatangkan kebaikan. Penderitaan kadang mematangkan kita untuk lebih kuat dan menghasilkan karakter pribadi yang tangguh.

Jika terjadi penderitaan dan kesesakan bukan berarti Tuhan meninggalkan kita, tetapi melalui penderitaan ada rencana Allah yang indah dalam hidup ini, yaitu menumbuhkan pengharapan. Roma 5:3-5 (TB)  Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Dari nats renungan di pagi ini Paulus membuktikan suatu penjelasan bahwa penyertaan Allah dalam hidup orang percaya hadir melalui Roh Kudus. Roh bekerja meneguhkan, menghibur dan membimbing orang dalam kebenaran. Roh turut berdoa untuk orang-orang kudus. Dalam keadaan menderita yang sulit terkatakan kata orang speakless, Roh Kudus membantu kita dalam kelemahan kota.  Roma 8:26 (TB)  Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

Allah bekerja menembus batas logika manusia. Bahkan, Allah bekerja mendatangkan kebaikan bagi umatNya kebalikan logika berpiki manusia  seperti syair lagu KJ No 408
1. Di jalanku 'ku diiring oleh Yesus Tuhanku.
Apakah yang kurang lagi, jika Dia Panduku?
Diberi damai sorgawi, asal imanku teguh.
Suka-duka dipakaiNya untuk kebaikanku;
Suka-duka dipakaiNya untuk kebaikanku.
2 Di jalanku yang berliku dihiburNya hatiku;
bila tiba pencobaan dikuatkan imanku.
Jika aku kehausan dan langkahku tak tetap,
dari cadas didepanku datang air yang sedap;
dari cadas didepanku datang air yang sedap.

Logika umum tentu untuk mendapatkan air yang sejuk seseorang akan dibimbing ke oase, danau atau ke pinggiran aliran sungai agar mendapatkan air sejuk.  Namun lihatlah dalam perjalanan Israel di padang gurun Tuhan dapat mendatangkan air yang sedap dari batu padas. (Baca Keluaran 27:6dst)

Sahabatku yang baik hati! Dalam segala keadaan Tuhan dapat bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita. Maka tugas kita adalah mengikut Yesus dalam segala keadaan. Menjalani hidup penuh pengharapan, dalam segala keadaan Tuhan mengatur hidup kita baik menurut kehendaknya.  Setialah dan berdoalah senantiasa bahwa Tuhan turut bekerja mendatangkan  kebaikan bagi kita.

Sahabatku, biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 10 Juni 2019

DIMANA ADA ROH ALLAH DISITU ADA KEMERDEKAAN

DI MANA ADA ROH ALLAH DISITU ADA KEMERDEKAAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 11/06/2019

2 Korintus 3:17 (TB)  Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.

2 Corinthians 3:17 (RSV)  Now the Lord is the Spirit, and where the Spirit of the Lord is, there is freedom.

Baru saja kita merayakan minggu Pentakosta atau "Pencurahan Roh Kudus". Dengan perayaan minggu ini orang percaya diingatkan bahwa Roh Kudus telah berdiam di dalam hati kita. Roh Kudus pula yang memanggil kita percaya kepada Yesus Kristus. Roh Kudus mengajari kita memahami arti keselamatan. Di dalam Kristus kita sungguh-sungguh merdeka, merdeka dari kuk perhambaan dosa dan kematian. Itulah sebabnya Paulus dalam Nas Renungan pagi ini menjelaskan: dimana ada Roh Allah disitu ada kemerdekaan. 

Kemerdekaan yang kita miliki itu harus kita pertahankan agar tidak jatuh kepada kuk perhambaan. Manusia merdeka memiliki tugas dan tanggung jawab menghadirkan pembebasan Kristus melalui sikap menghargai sesama, melawan penindasan dan berbagai tindakan diakriminasi di dalam sosial masyarakat.

Pada renungan pagi ini mengenai peran Roh Kudus memelihara kemerdekaan orang percaya.  Dimana ada Roh Allah disitu ada kemerdekaan. Menjadi manusia merdeka bukanlah tugas yang mudah, berhadapan dengan perlakuan dan sikap orang yang tidak bersahabat.  Hal ini sangat kental dialami oleh banyak dialami warga kulit hitam paskah penghapusan ras dan diskriminasi, masih ada perlakuan yang diskriminatif. Lihatlah Undang-undang penghapusan perbudakan telah ditetapkan oleh Inggris tahun 1833, diseluruh Britania Raya telah dideklarasikan pwnghapuaan perbudakan namun praktek perbudakan masih terus berjalan. Di Amerika Serikat sendiri, penghapusan perbudakan dideklarasikan oleh Presiden Abraham Lincoln, kemudian ditetapkan Senat Amerika  pada 8 April 1864, dan kemudian digolkan oleh parlemen setempat pada 31 Januari 1865. Namun tidak sepenuhnya berlaku masih terjadi diskrimnisai apalagi negara bagian tidak langsung meratifikaai Undang-undang tersebut. Adapun tiga negara bagian terakhir yang meratifikasi amandemen tersebut adalah Delaware (12 Februari 1901), Kentucky (18 Maret 1976) dan Mississippi (16 Maret 1995).

Di dalam kekuatan Roh Allah manusia merdeka membutuhkan perjuangan yang terus menerus memelihara kemerdekaan yang dimiliki.  Apakah kekuatan bagi orang percaya dalam memelihara kemerdekaan, yaitu: Roh Kudus.  Dalam Alkitab Roh Allah sering disebut yang menunjukkan istilah yang sama dengan Roh Kudus. Roh Allah adalah penjelasan pribadi Allah berbentuk Roh. Dalam PB semakin jelas setelah pencurahan Roh Kudus dalam hidup orang percaya. Sebelum naik ke Sorga Yesus menjanjikan Roh Penghibur. Istilah yang sama sering digunakan Roh Tuhan, Roh Kebenaran, Roh Kudus dan Roh Penghibur. Semua ini menunjukkan pribadi Allah yang hadir dan menyertai umatNya. 

Roh Allah yang diterima oleh orang percaya akan memelihara kemerdekaan yang kita terima sebagai anugerah. Pembebasan dari perhambaan dipelihara secara terus-menerus dan melalui ketaatan terhadap bimbingan-Nya (Rom 8:1-dst.; Gal 5:18; bd. Yoh 15:1-11).

Di mana ada Roh Allah disitu ada kemerdekaan. Arti kemerdekaan disini adalah membebaskan manusia dari kuasa-kuasa roh, kuasa-kuasa kegelapan dan segala bentuk kuasa yang memperdaya manusia menerima kasih karunia Allah. Roh Allah yang diterima oleh orang percaya akan mebebaskan kita dari segala kuk perhambaan. Di mana ada Roh Allah disitu ada kemerdekaan. Lihatlah sekalipun para rasul terpenjara namun pikiran mereka tak terpenjara mereka berpikir merdeka dan dapat berkarya serta memberitakan Injil dari balik jeruji.

Sahabat yang baik hati! Di mana Roh Allah ada, disitu ada kemerdekaan. Allah menyertai umatNya dan memberikan perlindungan. Tidak ada yang dapat membatasi dan mengahalangi kehadiran Allah dalam diri kita asal kita mau menerima Roh Allah berdiam di dalam diri kita. Roh Allah itu bekerja membebaskan kita dari segala bentuk perhambaan. Roma 8:28 (TB)  Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Minggu, 09 Juni 2019

ROH KUDUS MENOLONG ORANG PERCAYA HIDUP DALAM KEBENARAN

Kotbah Perayaan Pentakosta II
Nas : 1 Yohanes 4:1-6

*ROH KUDUS MENOLONG ORANG PERCAYA HIDUP DALAM KEBENARAN*

Selamat Pentakosta II bagi Kita semua! Dalam kalender Gereja HKBP, hari ini masih merayakan Pentakosta kedua. Berarti kita Hari inii tetap beribadah di Gereja sama seperti perayaan besar lainnya seperti: Natal dan Paskah yang dirayakan dua hari berturut-turut. Ini menunjukkan perayaan Pentakosta merupakan peristiwa besar berbeda dengan hari minggu biasa. Kiranya semangat kita tetap menyala sama seperti semangat murid-murid yang menerima pencurahan Roh Kudus. Oleh kekuatan Roh mereka dikuatkan untuk memberitakan Injil Kristus. Roh Kudus menghibur, Roh Kudus mengajari murid-murid dan Roh Kudus melindungi murid-murid dari berbagai kesusahan dan penderitaan yang dialami.

Hari Pentakosta juga disebut sebagai hari berdirinya Gereja, karena pads hari turunnya Roh Kudus, Rasul Petrus membaptis tiga ribu orang yang percaya kepada Yesus Kristus (baca Kisah Rasul 2:42)

Kotbah pada perayaan Pentakosta II Hari inii, Senin 10 Juni 2019 dari 1 Yohanes 4:1-6, jika kita baca semuanya ada beberapa pelajaran berharga peran Roh Kudus yang tinggal di dalam diri orang percaya:

1. Roh Kudus menolong kita mengenal kebenaran, membedakan kehendak Allah dan anti Kristus

Tahun 90an ada satu kuis program TVRI namanya KUIS SIAPA DIA. Pada Kuis ini memberikan pelajaran berharga bahwa mengenal merupakan suatu pekerjaan yang sulit. Salah satu segment yang menarik dalam kuis ini adalah ditampilkan tiga orang figuran. Peserta kuis diberi kesempatan menyelidiki melalui  berbagai pertanyaan  menyangkut dengan professi figur termasuk diauruh mempraktekkan keahliannya. Tugas peserta kuis siapa dari figuran yang asli atau palsu. Hal yang menarik sering peserta kuis salah tebak tentang siapa figur asli atau palsu. Kadang figuran yang palsu dapat mempraktekkan lakon yang lebih meyakinkan bahwa dialah figur yang asli. Figuran yang palsu mempesona dan membuat peserta terkecoh. Demikianlah juga pengalaman kita sehari-hari, terbatas bagi kita untuk membuktikan mana yang asli manang yang palsu.

Kotbah in merupakan nasihat rasul Yohanes kepada jemaat mula-mula agar mereka benar-benar menguji segala sesuatu terkait dengan pengajaran, pemberita Injil dan pengajar-pengajar palsu dan nabi-nabi palsu. Telah banyak datang ke jemaat menawarkan rupa-rupa pengajaran; rupa-rupa pengajaran itu tampil begitu meyakinkan dan mempesona lebih dari rasul yang memberitakan Injil Kristus, padahal mereka adalah guru-guru palsu. Pengajaran mereka palsu dan tidak benar-benar memberitakan Injil Yesus Kristus, mereka hanya menyesatkan jemaat, memberitakan Injil bukan karena kepentingan Kristus tetapi demi kepentingan dirinya sendiri.

Dalam dunia IT sekarang  Kita membutuhkan kecermatan dan ketelitian, karena  kita bisa tertipu oleh kecanggihan IT untuk memanupulasi data, berita Dan informasi. Namun sehebat apapun pera pendusta, hater dan penyebar kebencian membuat propaganda, maka atas pertolongan Roh Kudus  orang percaya akan mampu membedakannya.

2. Ujilah segala roh di sekitar kita.
Buku Jhon Buyan berjudul "Pilgrim Progress ( Perjalanan Seorang Musafir), mendeskripsikan bahwa orang Kristen itu polos dan lugu, tulus dan taat menerima apa adanya, namun dalam kebulusannya selalu mendapatkan pertolongan dan perlindungan Tuhan.

Sedikit berbeda penjelasan Rasul Yohanes atas sikap orang Kristen mula-mula. Orang Kristen harus kritis Dan menguji segala sesuatu apakah fenomena yang terjadi di jemaat benar-benar bersumber dari Kristus? Hal itu dapat dimaklumi karena banyak sekali pemberita-pemberita Injil yang palsu, nabi-nabi palsu hingga anti Kristus yang terus mmepengaruhi jemaat agar bervalik dsri Injil Kristus. Dalam semua propaganda dan maksud jahat dari para nabi-nabi palsu. Orang percaya akan diberi kuasa membedakan Mana yang menuruti kehendak Allah. Yaitu pengajaran yang mengakui Yesus Kristus sebagai Yuruselamat.
 
Roh apa yang tersembunyi atau terselubung dibalik berbagai kedatangan pengajaran ke Gereja mula-mula. Apakah itu Roh berdasarkan pengenalan akan Allah yang sungguh atau hanya keinginan manusia. Rasul Yohanes menyebutkan hanya satu indikator untuk mengujinya. 1 Yohanes 4:1-2 (TB)  Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.
Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah,

Pesan ini sangat penting, karena banyak sekali rupa-rupa pengajaran yang tidak jelas datang tiba-tiba secara mempesona dan membuat hal-hal menakjubkan dalam sesaat, namun setelahnya buah pahit yang menyesatkan dan keinginan daging, bisnis dan materi. Yesus sebenarnya sudah mengingatkan hal ini: Dari buahnyalah kita mengenal pohon. Matius 7:16-17 (TB)  Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.

3. Roh Kudus lebih besar dan berkuasa dari roh-roh dunia ini.
1 Yohanes 4:4 (TB)  Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.

Kotbah ini mengajak kita agar tidak takut. Roh Kudus akan menolong, mengajari dan membantu kita untuk melakukan apa yang seharusnya kita lakukan di dunia ini.

Seturut dengan itu Rasul Paulus menegaskan dalam 2 Timotius 1:7-8 (TB)  Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.

Apa yang terjadi dalam diri Rasul Petrus dalam Kisah Para Rasul 2: sekslipun Petrus seorang nelayan namun sungguh bersni tampil berhadapan dengan soko guru, tetau-tetua Yahudi, ahli Taurat Dan Farisi menjelaskan kematian Dan kebangkitan Yesus Kristus sebagaimana difirmankan dalam Perjanjian Lama. Kotbahnya sungguh mempesona padahal dia seorang nelayan? Dampak dari Kotbah Petrus in 3.000 orang dari kalangan Yahudi percaya Dan memberi diriNya dibaptis.

Apa yang membuat Rasul Petrus begitu berani, kuncinya adalah keberanian menyuarakan kebenaran, tidal takut mati.

Sahabat yang baik hati, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Selamat merayakan Pentakosta II Dan selamat beribadah. Dari kami: Pdt Nekson M Simanjuntak.

Sabtu, 08 Juni 2019

TINGGALLAH DI DALAM ROH YANG MENGHIDUPKAN

Kotbah Minggu Pentakosta, 9 Juni 2019
Nas: Rom 8:9-11

*TINGGALLAH DI DALAM ROH YANG MENGHIDUPKAN*

Selamat Pentakosta dan Selamat Hari Minggu bagi kita semua! Sahabat yang baik hati, Firman Tuhan minggu ini dari Rom 8:9-11 tapi ada baiknya kita baca mulai dari ayat 6 agar kontek dapat kita pahami. Kotbah ini memberikan kekuatan bagi kita melawan keinginan daging dan hidup di dalam keinginan Roh. Mengikuti keinginan daging berarti kebinasaan, melawan kehendak Alalh dan diluar kasih karunia. Orang percaya hidup di dalam Roh karena telah ditebus oleh Kristus.  Roh ada diam di dalam diri percaya sehingga memperoleh hidup yang kekal.

1. Keinginan daging menuju membinasaan.
Dua kehendak di dalam diri manusia yang saling berlawanan, yaitu keinginan daging dan keinginan Roh.  Keinginan daging membawa kita ke dalam maut. Seperti kuburan yang tidak pernah berkata cukup terus terbuka menunggu kematian setiap orang.  Amsal 30:16 (TB)  Dunia orang mati, dan rahim yang mandul, dan bumi yang tidak pernah puas dengan air, dan api yang tidak pernah berkata: "Cukup!"

Demikian keinginan daging mendorong keinginan ini itu di dalam diri kita; ketidak puasan, kerakusan, kebencian, perseteruan dengan Allah dan segala keinginan yang menuntun manusia tidak pernah merasa cukup. Hidup di dalam daging membuat manusia hidup di luar kehendak Allah.
Kehendak daging terus mempengaruhi manusia hingga berakhir pada maut. Hidup di dalam daging membuat manusia tidak berkenan di hadapan Allah.

Apakah manusia bisa menguasai diri dan mengendalikan diri dari keinginan daging?  Firman ini menjelaskan bahwa Kristus telah membebaskan dan memerdekakan kita dari dosa dan maut. Roh Kudus menguatkan, membimbing dan menghibur kita untuk tetap hidup di dalam Roh yang membawa kita kepada kehidupan dan damai sejahtera.  Itulah sebabnya Firman ini mengajak kita agar hidup di dalam Roh dengan percaya kepada Yesus Kristus.

2. Roh Allah diam di dalam kamu.
Bagaimana Roh Allah diam di dalam diri orang percaya? Saya mencoba menganalogikan seperti seseorang yang menerima tamu istimewa yang dihormati tinggal dirumahnya. Tamu khusus ini akan membuat Tuan ruma membenahi seisi rumahnya, jangan sampai ada terkesan tidak rapi dan tidak bersih. Pokoknya rumah harus beres sedemikian rupa, terlihat indah dan menarik serta membenahi segala sesuatu agar tamu istimewa yang datang itu senang, bersukacita dan betah. Demikianlah sikap manusia menyambut Roh Kudus di dalam diri manusia.

Pemahaman seperti itu membantu kita memahami bagaimana Paulus menjelaskan makna kehadiran Roh Kudus di dalam diri orang percaya. Roh tinggal di dalam kamu berarti  segala keinginan Roh berkuasa atas diri kita. Manusia yang hidup di dalam keinginan Roh adalah manusia yang menyerahkan dirinya dipimpin oleh Roh Dan menghasilkanbuah-buah kebaikan (Band buah-buah Roh Gal 5:22).

Hal kedua dapat juga Kita menjelaskan dipenuhi Roh Kudus sama  seperti memenuhi teko. Teko yang berisi teh tentu akan mengeluarkan teh dan tak tak mungkin mengeluarkan tuak dan jenis miniman lain. Apa isinya itulah yang dikeluarkan. Demikian seseorang yang dipenuhi Roh Kudus dsri diriNya sendiri akan mengalir buah-buah Roh. Jika di dalam diri manusia tinggal Roh maka Roh menolong dan membantu kita menghasilkan dan membuahkan perbuatan-perbuatan Roh yang menghidupkan bagi orang lain.

Roh Kudus menuntun kita kepada kehidupan dan kebenaran. Sebelum Yesus Naik ke Sorga, Yesus berpesan bahwa Roh Kudus akan mengajari dan membimbing murid-murid, menyadari dosa Dan hidup di dalam kebenaran. Yohanes 16:8-11 (TB)  Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku;
akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi;
akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.

Hidup di dalam Roh, berarti hidup yang dimateraikan di dalam Roh Kristus. Itu berarti bukti kepemilikan Kristus.
Roma 8:9 (TB)  Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. Mungkin agak kasar, jaman perbudakan, budak itu memakai kalung dengan bertuliskan kode tertentu. Kode itu menjadi bukti bahwa dia milik tuannya dan tanda tersebut membuat dia tunduk kepada tuannya. Roh Kudus yang diam di dalam diri orang percaya berarti juga sebagai tanda kepemilikan Kristus dan sekaligus membuat orang percaya tunduk kepada Kristus.

Dengan demikian  kotbah minggu ini hendak memastikan kepada kita hiduplah di dalam keinginan Roh sebagai milik Kristus dan ketaatan kepada Kristus until menghasilkan buah-buah yang baik.

3. Komitment hidup di dalam Roh.
Sering kita berdalih atas firman ini: Roh memang penurut namun daging lemah (Mat 26:41). Namun nats ini mengingatkan murid-murid yang tidak terjaga, mereka tertidur dan terlelap sementara si jahat sudah bersiaga. Selain itu sering kita dengar bahwa kita ini kan manusia yang tidak luput dari dosa. Statemen ini seolah melegitimasi kelemahan dan kesalahan atau membiarkan bahkan membenarkan kelemahan-kelemahan dan dosa. Firman minggu ini menguatkan kita Roh yang tinggal di dalam diri kita membebaskan kita dari keinginan daging dan menuntun kita hidup di dalam keinginan Roh; menuruti kehendak Allah.

Masih ingat berkat ketika Naik Sidi? Berkat bagi setiap iman dewasa adalah: Tuhan memberkati engkau melakukan kebaikan dan menguatkan engkau melawan kejahatan (Dipasupasu Tuhan Debata ma ho mamparbuehon nasa na denggan jala dipargogoi ma ho maralohon nasa na jat). Inilah spiritualitas orang beriman: berbuahkan kebaikan dan melawan kejahatan.

Tinggal di dalam Roh menuntut komitment dan kesungguhan hati hidup dituntun oleh Roh. Orang yang bersedia dipimoin oleh Roh akan Menuju kehidupan yang kekal.

Sahabat yang baik hati! Pada Minggu pencurahan Roh Kudus ini, kita diingatkan kembali bahwa Roh Kudus telah tinggal di dalam diri kita.  Turutikah Roh Kudus yang menuntun kita menghasilkan pekerjaan-pekerjaan baik, menuruti kehendak Allah  dan menjauhkan keinginanan daging yang membinasakan.
Kedua, Roh Kudus adalah penghibur orang percaya dalam segala pergumulan yang dijalani. Jika beban menekan jangan berputus asa. Roh Kudus akan bekerja, menghibur dan menolong kita.

Selamat hari minggu, dimanaoun saudara berada Tuhan memberkati  saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 07 Juni 2019

JAGALAH LANGKAHMU

JAGALAH LANGKAHMU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 08/06/2019

Pengkhotbah 4: 17a Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah!

Ecclesiastes 5:1a (RWV)  Keep thy foot when thou goest to the house of God,

Kitab Pengkotbah merupakan kitab yang benar-benar mencerahkan bagi setiap orang yang membacanya. Mendorong setiap orang untuk kritis dan menyadari apa yang terjadi disekitarnya. Disatu sisi pengkotbah menekankan kebebasan pribadi, namun pada pihak lain dia mengingatkan hal kesia-siaan. Kalau segala sesuatu adalah upaya menjaring angin dan kesia-siaan apa artinya kita berelelah dan menyusahkan diri melakukan ini Dan itu?  Pengkotbah hadir agar setiap orang kritis terhadap segala sesuatu dan apa tujuan kita melakukan sesuatu. Pengkotbah bukan mau menafikan segala sesuatu, namun dalam melakukan segala sesuatu orang melihat maknanya sendiri.
Pengkhotbah 2:22-24 (TB)  Apakah faedahnya yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya?
Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram. Ini pun sia-sia. Tak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada makan dan minum dan bersenang-senang dalam jerih payahnya. Aku menyadari bahwa ini pun dari tangan Allah.

Pengkotbah juga menganjurkan pilian-pilihan yang sulit dimengerti, namun jika ditelaah dengan seksama sungguh benar adanya. Pengkhotbah 4:2-3 (TB) "Oleh sebab itu aku menganggap orang-orang mati, yang sudah lama meninggal, lebih bahagia dari pada orang-orang hidup, yang sekarang masih hidup. Tetapi yang lebih bahagia dari pada kedua-duanya itu kuanggap orang yang belum ada, yang belum melihat perbuatan jahat, yang terjadi di bawah matahari."

Apakah yang dikehendaki oleh Pengkotbah, sesungguhnya agar setiap orang menyadari langkahnya dan mengerti apa yang dilakukannya. Jika itu kesia-sian kenapa kita harus menyusahkan diri akan hal ini dan itu. Bukankah lebih baik kita menjalani hidup ini dengan penuh takut akan Tuhan dan menghasilkan yang mendatangkan sukacita dan bahagia baik until diri sendiri dan orang lain? Jangan bersusah hati apa yang terjadi dalam hidup ini segalanya adalah keputusan Tuhan. (band. Pengkotbah 3:1-14)

Dalam hal kehidupan keagamaan Pengkotbah memberikan nasihat dalam yang sangat penting. Jangan sampai ibadah kita hanya formalis semata, apalagi ibadah yang dilakukan sebagai bedak penutup tingkah laku. Ibadah harus dilakukan denggan kesungguhan hati, makanya sebelum melangkah ke Bait Allah Pengkotbah mengingatkan: jagalah langkahmu!

Pada beberapa terjemahan engkotbah 4:17 ini digabungkan menjadi Pasal 5. Hal itu bertujuan menggabungkan 4:17 menjadi bahagian penjelasan bagaimana seseorang berhikmat dalam melakukan  peribadahan pada 5:1-7. Ada tiga nasihat Pengkotbah terhadap praktek peribadahan yaitu:

1) Hati-hati melangkah kaki ketika memasuki Bait Allah. Peringatan ini menasihatkan agar ibadah yang Kita lakukan harus didasari dari hati yang tulus beribadah.
2) Jaga dan pelihara mulut, lebih baik banyak mendengar. Disini Pengkotbah menasihatkan di Bait Allah Kita memakai telinga until mendengar sabda Dan Firman.
-3) Banyarlah nazar yang terucap dari mulut.Tuhan itu mendengar dan mengingat apa yang kita ucapkan. Bahkan apa yang kita niatkan di dalam hati diketahui oleh Tuhan. Kelak Tuhan akan menagih itu pada kita. Apa yang Kita nazarkan akan ditagih oleh Tuhan karena nazar yang sudah diberi adalah milik Allah. Ulangan 23:21 (TB)  "Apabila engkau bernazar kepada TUHAN, Allahmu, janganlah engkau menunda-nunda memenuhinya, sebab tentulah TUHAN, Allahmu, akan menuntutnya dari padamu, sehingga hal itu menjadi dosa bagimu.

Sahabat yang baik hati! Pengkotbah mengingatkan perilaku kita sebagai orang beribadah. Bukankah seringkali ibadah Dan simbol-simbol akan telah banyak diselewengkan? Dalam kontestasi politik di Indonesia lalu misalnya beberapa istilah ibadah keagamaan dipergunakan untuk menghimpun kekuatan politik tertebtu. Ibadah yang dipolitisasi memang membuat seram Dan menakutkan. Jauh sebelum itu  Pengkotbah memberikan peringatan keras jagalah langkahmu kalau engkau berjalan menuju rumah Tuhan. Ibadah kita harus murni untuk menyembahan. Ibadah kita harus menunjukkan ketaatan dan kesetiaan di dalam hati yang terbuka di hadapan Allah.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

ORANG YANG MENCARI TUHA. AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU

 Kotbah Minggu Kantate, 28 April 2024 Ev. Mazmur 22:26-32 ORANG YANG MENCARI TUHAN AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU Selamat Hari Minggu! Sahabat yang...