Sabtu, 29 Juni 2019

BERBAHAGIA ORANG YANG DIAMPUNI DOSANYA

Kotbah Minggu II Setelah Trinitatis Nas: Mazmur 32:1-11 BERBAHAGIA ORANG YANG DIAMPUNI DOSANYA Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah Minggu ini berbicara mengenai kebahagiaan orang yang mendapat pengampunan. Ada ungkapan orang Batak yang mengatakan: "Jujur mula ni bada, bolus mula no dami." (Menuturkan kesalahan dan kekuarangan orang lain mendatangkan permusuhan, mengampuni mengawali perdamaian). Pandangan ini sangat betul, siapapun orangnya pastilah kita tidak suka jika kekurangan dan kesalahan kita dibeberkan oleh orang lain, apalagi forum Dan konteksnya tidak tepat. Bisa mendatangkan kegaduhan. Jika menegor kesalahan ada ruangnya ada juga metode yang lebih tepat agar orang lain dapat mengasihi sesamanya. Mazmur 32 ini melakukan perenungan yang mendalam sungguh alangkah bahagianya dan bersukacitanya seseorang yang ditutupi pelanggaranNya dan diampuni dosanya. Siapakah yang sanggup berdiri dimuka umum, Sementara seluruh kekurangannya telah diketahui publik? Mazmur 32 merupakan nyanyian atas kebaikannTuhan yang berkenan mengampuni Dan berkenan menutupi kekurangan. Tuhan itu baik yang tetap terbuka menerima Permohonan maat atas kesalahan dan dosa. Kita sering mendengar orang berkata begini: "jangan segan-segan menegor jika ada kesalahan kami agar bisa kami perbaiki." Sesungguhnya prinsip demikian sangat baik dalam managemen, ingatlah usaha akan semakin maju jika mau mendengarkan evaluasi dan memperbaiki kekuarangan. Namun bagaimana kalau ini berkaitan dengàn pribadi kita? Orang yang berpikir maju akan menerima hal yang sama, namun tunggu dulu tidak semua orang suka ditegor dikala salah, malah dalam berbagai keselahan orang sering menuntut untuk mendukungnya sekalipun dalam keadaan yang salah. Dari kotbah minggu ini Ada banyak pelajaran yang berharga yang dapat Kita petik. Kebaikan Tuhan yang berkenan mengampuni, kegelisahan jiwa orang yang menutupi kesalahannya. Ketenangan bathin akan datang bagi orang yang mau mengakui dosanya di hadapan Tuhan. 1. Berbahagialah orang yang ditutupi dosanya (ayat 1-2). Dunia medsos saat ini telah menembus ruang private setiap orang. Seolah hidup ini semua transparan, sangat cepat viral, apalagi kabar buruk, nampaknya menjadi kabar yang akan tercepat tersebar. Bagaimana kalau kesalahan seseorang dibahas Dan dibombarder dalam media: kita tidak bisa bayangkan perasaan atau keadaan psikologi yang bersangkutan. Apa yang terjadi ketika Adam Dan Hawa jatuh ke dalam dosa? Mereka itu takut dan malu (Kej 3:20). Demikian juga dengàn Kain yang membunuh adiknya Habel, Setelah Tuhan memanggil dan menanyakan dimana Babel adiknya itu? Awalnya Kain berusaha menutupi dosanya. Namun ketika Tuhan membuka kasus itu Kain akhirnya takut brrtemu orang karena Hal yang sama akan orang lakukan kepadaNya. Dia menggangap hidupnya sebagai seorang pelarian. (Kej 4:14). Demikian dengàn Daud, ketika Natan mengingatkannya, Daud sangat malu dan menangisi kesalahannya berhati-hati.(Baca 2 Samuel 12:11-12) Ketakutan dan malu serta tak sanggup berhadapan dengàn orang lain. Itulah yang terjadi kala setiap kesalahan orang terbongkar. Tuhan itu baik, masih menutupi kekurangan dan pelanggaran. Namun bukan berarti Tuhan mengabaikan dan mengijinkan kita berdosa sama sekali tidak. Justru Mazmur ini menuntun agar Kita sendiri dengàn segala kesadaran mengakui kesalahan itu secara terbuka di hadapan Allah. 2. Mengakui kesalahan dan kepuasan batin (ayat 5) Di tas telah dibahas kebaikan Tuhan yang berkenan mengampuni Dan menutupi kesalahan. Itu bukan berarti mendiamkan disa Dan pelanggaran itu terjadi dalam diri kita. Mazmur 33 ini sesungguhnya may berkata alangkah baiknya Dan bijak Jika kesalahan dan dosa yang diperbuat secara sadar diungkapkan dihadapan Tuhan. Tuhan itu baik mau mendengarkan pengakuan dosa Kita dan berkenan Memaafkan dan mengampuni. Mazmur 32:5 (TB) Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. Sela Pemazmur sendiri hendak berbagi pengalaman, ketika dosa dan kesalahan itu disimpan dalam hati justru akan menekan dirinya sendiri. Jiwanya tidak tenang, tulang-tulangnya kering dan tak sanggup berdiri. Semakin menutupi kesalahan semakin gelisah sepanjang hari. Mazmur 32:3 (TB) Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari; Dari ayat 3 ini sesungguhnya dapat juga kita buat perbandingan seseorang yang menyimpan kesalahan dalam hatinya sama seperti seseorang yang membungkus gas dalam plastik, gas terus menekan dan lama kelamaan akan meletus juga. Dengàn demikian tak ada gunanya menyimpan dosa dan kesalahan. Lebih baik memlngakuinya dihadapan Tuhan Dan memohon pengampunan. 3. Hidup akan lega tanpa tekanan: Mengakui dosa dihadapan Tuhan akn melegakan dan mendatangkan ketenangan bathin. Pemazmur hendak mengajak Kita alangkah baiknya dan bijak Jika Ada kesalahan dan dosa datanglah bersujud dihadapan Tuhan dengàn ketulusan dan dorongan dari hati. Jika berusaha terus menerus menutupinya akan mendatangkan kegelisahan (guilt feeling) yang mengganggu ketenangan jiwa kita Mazmur ini berkata: Mazmur 32:9 (TB) Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau. Hal diatas hendak menjelaskan bahwa mengakui dosa hendaknya dsri hati tulus jangan karena ditekan dipaksa atau dikendalikannoleh orang lain. Itu tidak memperbaiki itu sebabnya Tetapi alangkah melegakan jika pengakuan dosa itu aralah dari dorongan hati dari orang yang bersalah. Itu akan lebih cepat memulihkan dan memperbaiki dirinya. Sahabat yang baik hati! Petunjuk dan jalan keluar akan selalu terbuka bagi siaoa saja yang mau memperbaiki diri. Itulah kebaikan Tuhan yang berkenan mengampuni Kita. Bersukacita dan berbahagialah karena Tuhan itu baik. Jika Tuhan tidak langsung menegor dan mengingatkan kita atas dosa dan pelanggaran bukan berarti Tuhan mengabaikannya sama sekali tidak. Tapi Tuhan sedang menunggu kapan kita datang kehadapanNya untuk mengakui dosa kita. Tuhan memberkati kita semua. Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...