Jumat, 30 Juni 2017

ENGKAU MENYOKONG AKU

ENGKAU MENYOKONG AKU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati matilah mengambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu 01/06/207

 Mazmur 94:18 (TB)  Ketika aku berpikir: "Kakiku goyang," maka kasih setia-Mu, ya TUHAN, menyokong aku.

Psalms 94:18 (UKJV)  When I said, My foot slips; your mercy, O LORD, held me up.

Mazmur ini adalah keyakinan pemazmur menghadapi teror, intimidasi dan tekanan: Tuhan adalah penyokong yang setia. Jika kita baca mulai dari ayat pertama ada pergumulan hebat yang dialami oleh pemazmur. Dia berhadapan dengan musuh yang hendak menghabisinya; diancam, diteror, ditekan dan ditindas. Mereka melancarkan kejahatan dan nampaknya tidak ada lagi rasa takut melakukan kejahatannya (ay 3). Mereka mengeluarkan kata-kata fitnah dan bohong tanpa pertimbangan (ay 4) untuk menjatuhkan pemazmur. Semuanya menohok dan hendak menjatuhkan pemazmur dari segala penjuru. Dalam semua pergumulannya, pemazmur tidak membalaskan kejahatan, karena dia percaya bahwa Tuhan adalah hakim yang adil. Tuhan akan menghukum orang jahat. Waktunya orang jahat akan lenyap oleh kejahatannya.

Menghadapi teror, ancaman dan intimidasi tentu membutuhkan energi. Jika tidak kuat dan menyerah atas keadaan maka musuhnya akan bersorak-sorai. Dalam renungan pagi ini, tidak ada kekuatan bagi pemazmur selain dari Tuhan. Tuhan adalah penolong, Dialah penyokong. Ibarat pohon yang hendak tumbang oleh badai, kalau tidak ada penyolong akan jatuh. Demikian juga pemazmur terhadap musuh-musuhnya, dia bisa bertahan hanya karena sokongan Tuhan.  Mungkin bisa juga kita bandingkan ibarat seorang atlet yang berlari jauh, dia telah kehabisan tenaga, lunglai dan  tertatih-tatih, kakinya goyah dan tak mampu lagi untuk bangkit. Namun ketika dia ingat lawan-lawannya maka dia memiliki spirit untuk bertahan untuk memenangkan perlombaan. Demikian pemazmur dalam menghadapi tekanan dan teror,  ketika ada pikiran merasa tak mampu lagi untuk bangkit, pemazmur ingat Tuhan.  Setiap mengingat Tuhan pemazmur memiliki semangat baru. Itulah sebabnya pemazmur berkata: ketika aku berpikir: "Kakiku goyah", maka kasih setia Tuhan menyokongnya.

Tuhan tidak pernah meninggalkannya dalam segala kesusahan yang dihadapinya. Jika terasa lelah dan letih menghadapi persoalan yang menimpa hidup ini, ingatlah kasihbsetia Tuhan tetap menyokong. Tuhan tidak pernah membiarkan orang yang dikasihinya ditenggelamkan oleh beban yang menimpanya. Tuhan adalah penolong dan penyokong yang setia. Dia hakim yang adil dan akan membalaskan  kefasikan dan kejahatan.

#pdt nekson m sjuntak

Kamis, 29 Juni 2017

BERLOMBA TEKUN

BERLOMBA TEKUN

Selamat  pagi! Sahabat yang baik hati! Marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hati ini sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat 30/06/2017

Ibrani 12:1 (TB)  Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

Hebrews 12:1 (UKJV)  Wherefore seeing we also are compassed about with so great a cloud of witnesses, let us lay aside every weight, and the sin which does so easily beset us, and let us run with patience the race that is set before us,

Hidup orang Kristen diibaratkan seperti lomba. Semua harus berlomba dalam perjuangan iman menuju garis finish: yaitu kedatangan Kristus yang memberikan mahkota kehidupan. Itulah sebabnya Penulis ibrani mengajak: marilah berlomba dengan tekun! Suatu ajakan penulis Ibrani bagi jemaat mula-mula agar sabar dan bertekun yang menghadapi tekanan. Mereka mengalami penderitaan dari pemerintahan Romawi, dikejar-kejar, dianiaya dan tidak sedikit dari antara jemaat mula-mula yang mati martyr.  Tetapi dari semua itu tetaplah bertekun.

Penulis Ibrani memberikan contoh dalam pasal 11 tentang pengalaman beberapa tokoh Alkitab sebagai saksi-saksi iman bahwa bertekun menghantarkan mereka menang mengatasi pergumulan. Sama seperti tokoh-tokoh alkitab dimaksud Ibarat lomba, tak akan mungkin meraih mahkota kemenangan jika tidak berusaha sampai di garis finish menyelesaikan perlombaan. Seorang atlet harus mempersiapkan diri sebelum lomba, bertahan dari rasa lelah dan harus berjuang dari berbagai kompetitornya.

Hal menarik kedua dari renungan pagi ini adalah kesusahan akan berlalu seperti awan. Semua kita tahu bahwa awan hitam memang akan membuat kelam. Awan hitam segera perranda hujan. Namun habis hujan awan hitam  segera berlalu, dia tak selamanya meliputi, akan ada waktunya awan tersisih dan mentari bersinar terang.

Sahabat yang baik hati, demikianlah orang percaya merayakan kemenangan iman. Jika ada pergumulan jangan berputus asa, memang terkadang kitabharus bergumul bahkan harus berurainair mata mengahadapi segala pergumulan dan beban menimpa. Namun tetap semangat dan bertekun hingga sampai di garis finish kemenangan.
#pdt nekson m sjuntak

Rabu, 28 Juni 2017

TANGGUH MENGHADAPI MASALAH

TANGGUH MENGHADAPI MASALAH

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah mengambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis 29/06/2017

Mazmur 69:12 (TB)  (69-13) Aku menjadi buah bibir orang-orang yang duduk di pintu gerbang, dengan kecapi peminum-peminum menyanyi tentang aku.

Psalms 69:12 (UKJV)  They that sit in the gate speak against me; and I was the song of the drunkards.

Sebahagian masyarakat Indonesia sangat suka gosip.  Tak heran jika di beberapa teve Indonesia ada nama program: buah bibir, silet, kiss, kabar-kabari dll. Semuanya berisi tentang gosip sekitar public figur. Kita semua pasti setuju bahwa digosipi sungguh tak enak. Buah bibir dan bahan perbincangan di mana-mana sangat menggelisahkan. Ibarat viral sekarang, dibully dan semua orang membombandir lewat kommen yang keterlaluan dan tanpa batas. Termasuk berita hoax. Tak heran jika sebahagian public figur meninggalkan dunia medsos.

Demikianlah pemazmur dalam renungan di pagi hari ini. Dia mengalami pergumulan yang sangat berat; menjadi buah bibir di mana-mana.  Mulai dari pintu gerbang hingga di warung-warung dimana orang biasanya kumpul-kumpul (band. Lapo dalam orang Batak).  Pemazmur mwnjadi buah bibir semua orang. Jika kita baca ayat sebelumnya, bukan hanya buah bibir namun menjadi sasaran kebencian banyak orang. Ini menunjukkan bahwa pemazmur dalam hal ini Daud menjadi incaran dan bulan-bulanan musuhnya. Jumlah musuhnya kebih banyak dari jumlah rambutnya (Mazmur 69:4). Daud betul-betul menderita, kerongkongannya kering meminta tolong. Ibaratkan seorang tenggelam air sudah sampai dilehernya. Jika tidak ada pertolongan, dia akan binasa?

Dalam semua pergumulan yang dihadapinya, dia tidak menyerah, sekalipun berat dia tidak berputus asa atas semua yang dihadapinya. Pemazmur tetap kuat dan tangguh, dalam setiap pergumulannya dia berseru dan meminta tolong kepada Tuhan. Dia yakin Tuhan akan menolong. Dia tidak mundur atas desakan para musuhnya. Sekalipun semua orang membicarakan dia namun tetap kuat dan tangguh.

Selain pergumulan menghadapi Saul. Ada berbagai masalah yang paling membuat Daud terpukul berat: nasihat nabi Natan atas sikap Daud mengambil Batsyeba. Peringatan Natan ini sangat membuat Daud malu. Dia merasa terpukul karena skandal besar ini terbongkar ke publik. Daud menangis dan sangat terpukul serta memohon pengampunan.  Sungguh sangat berat melangkah pun berat dan mengangkat wajah tak sanggup. Namun dia berusaha bangkit dan memperbaiki dirinya.

Sahabat yang baik hati. Pengalaman Daud mengahadapi pergumulan berat menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita. Jika beban mendesak jangan berputus asa, namun berseru dan berharap kepada Tuhan adalah langkah terbaik.

Selasa, 27 Juni 2017

KEADAMULAH AKU BERKENAN

KEPADAMULAH AKU BERKENAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu 28/06/2017

Markus 1:10-11 (TB)  Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya.
Lalu terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."

Mark 1:10-11 (UKJV)  And immediately coming up out of the water, he saw the heavens opened, and the Spirit (o. pneuma) like a dove descending upon him:
And there came a voice from heaven, saying, You are my beloved Son, in whom I am well pleased.

Salah satu peristiwa menggetarkan dalam pelayanan Yohanes Pembaptis adalah membaptis Yesus. Selain Yohanes merasa tidak layak, Yohanes justru merasa seharusnya Yesuslah yang membaptis dia. Dia hanyalah hamba yang menyuarakan pertobatan agar orang mempersiapkan jalan bagi Mesias yang segera datang. Dia mulia, sementara Yohanes pembaptis merasa bahwa membuka tali kasutNya saja dia tak layak. Namun Yesus menjawab Yohanes biarlah demikian terjadi sepatutnya untuk menggenapkan kehendak Allah (Baca Mat 3:14-15)

Apa yang terjadi ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis? Ini suatu peristiwa keajaiban; langit terkoyak, Roh keluar seperti burung merpati dan suara berseru: Inilah Anakku yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan. Inilah Anakku yang kukasihi! Kata-kata ini ada pada mazmur pelantikan raja  (Band Mazmur 2:7). Raja-raja yang diangkat dan diurapi adalah disebut sebagai Anak Allah, Allah berkenan atas raja yang memimpin dan menggembalakan umatNya .

Konsep raja menurut PL adalah theokrasi, sekalipun raja diangkat untuk pemimpin umat Israel namun yang memerintah  umatNya adalah Allah senidiri.  Raja harus tunduk dan berdaulat kepada Allah. Jika kita baca kisah Raja-raja dalam kitab Tawarikh selalu disebutkan penilaian atas raja yang memerintah: melakukan apa yang baik di mata Tuhan atau sebaliknya. Itulah sebabnya raja dipahami sebagai Anak Allah. Raja yang dilantik untuk menggembalakan umat atas perkenaan Allah.

KepadaNyalah Aku berkenan! Apa yang dilihat dan didengarkan oleh Yohanes Pembaptis ini adalah proklamasi yang menahbiskan dan melantikan Yesus sebagai Mesias Hamba. Yesus bukanlah raja yang hendak memulihkan kerajaan Israel seperti sedia kala. Namun mendirikan kerajaan Allah lewat pelayanannya.  Dia memerintah bukan seperti raja-raja dunia, tetapi memerintah manusia untuk menuruti kehendak Allah. Dialah Mesias yang dijanjikan nabi-nabi termasuk apa yang diserukan oleh Yohanes pembaptis. Dengan peristiwa ini Yohanes pembaptis menyaksikan sendiri bahwa nubuatan akan Mesias digenapi.

Baptisan ini penting karena segera setelah baptisan ini Yesus memulai pekerjaannya setelah lulus dari pencobaan. Yesus melayani orang banyak: mengajar, menyembuhkan dan berkotbah. Yesus dalam pelayananNya memberitakan anugerah: Allah mewujudkan kasihnya bagi dunia.

Peristiwa langit terkoyak dan keluar Roh seperti burung merpati; menunjukkan suatu peristiwa penting Allah turun ke bawah dan berkenan bersama umatNya di dunia ini melalui pelayanan Yesus Kristus. KepadaNyalah Aku berkenan! Suatu pernyataan kesediaan Allah untuk menerima manusia berdoa melalui Yesus Kristus. Yesus Kristus berseru: datangkah kepadaku hai yang
 letih lesu dan berbeban berat (Mat 11:28). Akibat dosa manusia telah menderita, dan diperhamba dosa serta diasingkan dari kasih karunia. Namun di dalam diri Yesus Kristus Allah berkenan kepada kita. Kisah Para Rasul 4:12 (TB)  Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia

Di dalam Yesus Kristus, Allah berkenan kepada kita.  Yesuslah Anak Allah yang memulihkan umatNya kembali kepada Allah.

Sahabat yang kekasih, inilah yang disyukuri, kita adalah anak-anak Allah yang berkenan bagi Allah karena penebusan Yesus Kristus.

#pdt nekson m sjuntak

Senin, 26 Juni 2017

ENGKAU TAK KULUPAKAN

ENGKAU TAK KULUPAKAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilahnkita mengambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merwnungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa 27/06/2017

Yesaya 44:21 (TB)  Ingatlah semuanya ini, hai Yakub, sebab engkaulah hamba-Ku, hai Israel. Aku telah membentuk engkau, engkau adalah hamba-Ku; hai Israel, engkau tidak Kulupakan.

Isaiah 44:21 (UKJV)  Remember these, O Jacob and Israel; for you are my servant: I have formed you; you are my servant: O Israel, you shall not be forgotten of me.


Sahabat yang baik hati, dilupakan sungguh sangat tidak menyenangkan. Contoh pengalaman sederhana saja, jika seseorang menelpon anda namun nomornya tidak terekam di hp anda sembari menanya ini dari siapa? Spontan kita yang merasa sahabat dekat dan tak mungkin mendelete nomor sahabat kita dihpnya tiba-tiba menanyakan ini siapa? Jangan panik dia bukan melupakan anda, namun harus berpikir positip mungkin seseorang ganti HP. Jìka hal sederhana kita dilupakan sudahbtidak menyenangkan bagaimana pula dengan orang yang lupa janji padahal anda sangat mengharapkan bantuannya?

Satu pergumulan terberat bagi umat Allah di pembuangan adalah apakah Tuhan telah melupakan umatNya? Mengapa dalam penderitaan yang berat Tuhan tidak hadir? Dimana janjiNya? Dimana penyertaanNya?  Berkeluh adalah hal wajar, namun berputus asa jangan sampai terjadi. Yesaya menyadari apa yang dialami oleh Yehuda di pembuangan; mereka menderita karena harus menjadi pekerja rodi, identitas mereka sebagai bangsa habis sudah. Kota kebanggaan mereka Yerusalem telah sepi dan lengang; tak ada keramaian, yang ada puing-puing dan korban perang. Bukan hanya itu secara iman mereka terpukul habis karena Bait Allah yang megah dan kebanggan umat Israel yang dibangun Salomo telah rata dengan tanah tak satu pun batu bertindih? Mereka memasuki suatu suasana yang benar-benar sulit dan terpukul. Tidak sedikit orang yang telah meninggalkan Tuhan di pembuangan dan sudah putus pengharapan. Seyum dan tawa hilang sudah dari wajah manis anak-anak Yakub. Wajah mereka murung dan meratap, air mata terus bercucuran menanti dan mencari pertolongan.

Dalam suasana demikianlah Yesaya hadir memberikat penguatan dannpenghiburan; bahwa Tuhan tidak melupakan umatNya Israel, anak-anak Yakub, anak-anak perjanjian dan umat pilihan Allah. Allah tidak melupakan mereka. Tuhan setia dalam janjiNya yang telah diikat sejak Abraham, Ishak dan Yakub. Bahkan jika kita baca dalam ayat berikutnya Tuhan telah yang membentuk mereka sejak kandungan, maka tak mungkin Tuhan melupakan umat kesayanganNya. Mereka afalah umatNya, molik kepunyaanNya. Memang pembuangan harus dijalani karena pelanggaran dan konsekwensi mereka yang meninggalkan Tuhan. Pembuangan  bukanlah hukuman untuk meniadakan mereka namun hukuman yang mensidik, menguji dan memurnikannhati umatNya.

Yesaya memberitahukan bahwa Allah seniri telah berbicara kepada raja Koresy untuk membebaskan dan menebus umat Allah dari pembembuangan. Allah akan membawa mereka kembali ke Yerusalem. Allah menggendong mereka kembali ke tanah air mereka. Tuhan akan mengumpulkan mereka dari anak anak samapai dewasa; penduduk dari timur sampai barat dan dari selatan ke utara. Tuhan akan memulihkan mereka. Pembuangan segera berakhir karena Tuhan tidak melupakan umatNya. Tuhan memakai Ezra dan Nehemia membawa umat Allah kembali dari pembuangan, bukan hanya itu Raja Kores raja orang Persia mempersiapkan segala sesuatu untuk pembangunan kembali Yerusalem dan Bait Allah.

Renungan di pagi ini mengingatkan kita, jika hal sulit membebani hidup kita, tetaplah berpengharapan sama sekali Tuhan tidak lupa Dia ada di samping kita, menyertai dan menolong kita dijalan tersulit sekalipun.

#pdt nekson m sjuntak

Minggu, 25 Juni 2017

HAMBA YANG DIPERCAYA

HAMBA YANG DIPERCAYA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah memgambil waktu sejenak di pagi ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin 26/06/2017

1 Korintus 4:1-2 (TB)  Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.
Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.

1 Corinthians 4:1-2 (UKJV)  Let a man so account of us, as of the ministers of Christ, and stewards of the mysteries of God.
Moreover it is required in stewards, that a man be found faithful.

Salah satu pekerjaan yang paling sulit saat ini adalah mencari orang yang dapat dipercaya. Apalagi tugas yang diemban itu dalah tugas yang strategis dan menentukan.  Pernyataan ini sangat diterima karena tidak mudah memberikan kepercayaan pada seseorang. Jika kita urai tentu banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum memberikan kepercayaan pada seseorang; dikenal baik, jujur, setia, bertanggung jawab dan dianggap mampu mengemban tugas tersebut.

Jika kita sudah menemukan orang yang anggap tepat untuk dipercaya, maka persoalan belum selesai. Penghambat utama memberikan kepercayaan kepada seseorang adalah curiga. Mula-mula ragu, kemudian curiga dan kecurigaan menghasilkan penilaian. Curiga ini adalah asumsi negatif dalam diri seseorang. Jika curiga dalam bentuk praduga masih mudah diobati, namun curiga yang cepat menghakimi merupakan  kesalahan yang sungguh fatal.

Saya jadi ingat cerita kura-kura yang hendak pergi jalan menikmati liburan mereka: kura-kura pertama membawa makanan yang enak dan lezat untuk dinikmati bersama. Kura-kura kedua membawa tikar dan tenda yangbhenfak digunakan. Kura-kura ketiga tidak membawa apa-apa, walau pun demikian mereka sepakat dan berjalan. Belum lama mereka jalan mendung pun tiba, mumpung masih belum jauh mereka sepakat agar ada yang membawa payung. Maka tugas mengambil payung diberikan kepada kura-kura ketiga. Dia pun meyanggupinya dan pergi. Jam pun berlalu kura-kura ketiga belum datang, tunggu demi tunggu sampai sore dan hari hampir malam kura-kura ketiga tak kunjung bawa payung. Tahu kah anda yang dikerjakan kura-kura ketiga: bukan pergi mengambil payung, namun bersembunyi di balik semak mengamati apakah kura-kura menikmati makanan yang dibawa dan tak menyisakan buatnya? Curiga membuat mereka sengsara dan tak jadi menikmati liburan.

Pelayanan adalah hal kepercayaan. Tuhan telah mempercayakan tugas pelayanan kepada rasul untuk memberitakan rahasia Allah. Mereka melakukan tugas tersebut dengan penuh tanggungjawab. Namun dalam pelayanan yang mereka lakukan selalu ada hambatan: kucurigaan bahkan dihakimi dengan pikiran yang macam-macam. Hal ini dialami oleh Paulus di Korint, jemaat Korint yang dirundung masalah perpecahan sangat dekat dengan menghakimi sesama. Memggap diri benar yangnlain salah, mengganggap diri pintar dan berhikmat yang lain bodoh dan berbagai penilaian yang menyeaatkan sesama. Termasuk kepada Paulus. Paulus dinilai bukan rasul, karena bukan salahbsatu dari kedua belas murid. Paulus dalam renungan harian ini menegaskan bahwa tugas-tugas yang diterimanya adalah langsung dari Yesus Kristus. Ini sebagai bukti bahwa Allah mempercayakan tugas pelayanan itu dan dilakukan dengan penuh tanggung jawab sebagai hamba Tuhan yang dipercaya.

Sahabat yang baik hati, renungan di pagi ini menyemangati kita melakukan tugas-tugas dengan penuh tanggung jawab.  Menerima kepercayaan adalah tugas mulia, lakukanlah dengan penuh tanggung jawab dan berusaha memberikan buah pekerjaan yang terbaik. Komentar dan penilaian tak akan bisa dihentikan dari semua orang, namun fokuslah pada tugas yang diemban dan lakukan dengan penuh semangat sebagai hamba yang dapat dipercaya.
#pdt nekson m sjuntak

Jumat, 23 Juni 2017

TUHAN TIDAK AKAN DIAM DAN BERPANGKU TANGAN

TUHAN TIDAK DIAM DAN BERPANGKU TANGAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak di pagi ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu 24/06/2017

Mazmur 83:1 (TB)  Mazmur Asaf: suatu nyanyian. (83-2) Ya Allah, janganlah Engkau bungkam, janganlah berdiam diri dan janganlah berpangku tangan, ya Allah!

Psalms 83:1 (UKJV)  Keep not you silence, O God: hold not your peace, and be not still, O God.

Mazmur ini adalah doa permohonan kepada Tuhan ketika umat Israel menghadapi musuh.  Mazmur ini bukanlah mazmur pribadi, namun doa Asaf yang mewakili umat memohon pertolongan Tuhan karena bangsa-bangsa asing telah bermufakat (berkoalisi) untuk melenyapkan Israel. Jika kita baca keseluruhan Mazmur 83 ini, beberapa bangsa asing disebutkan: Edom, Moab, Amon, Flistin dan Assyur telah membentuk koalisi dan bermufakat untuk menaklukkan Israel. Kemungkinan besar Mazmur ini muncul sebelum kejatuhan Israel Utara (Samaria di tangan Assyur). Sementara raja di Yehuda adalah Yosafat yang telah mendapat tekanan dari bangsa asing.  (Baca 2 Tawarikh 20). Disini disebutkan Asaf dari keturunan Lewi yang ikut berdoa da mendorong Raja Yosafat agar tidak takut karena Tuhan akan menolong (2 Taw 20:14-15).

Inilah kehebatan para penyanyi dalam Bait Suci, mereka bukan hanya bernyanyi saja dalam ibadah-ibadah namun ikut mensiasati keadaan perjalanan bangsa; menciptakan mazmur, berdoa dan menyampaikan permohonan  agar Tuhan tidak berdiam diri atas apa yang dialami umatNya mereka berdoa agar Tuhan tidak berpangku tangan, namun mengangkat tangan memberkati umatNya dan mengalahkan musuh-musuh yang hendak melenyapkan umat Israel. Musuh-musuh dimaksud bukanlah musuh pribadi raja atau pemazmur, musuh-musuh Allah yang hendak menjatuhkan dan meleyapkan umat Allah. Mereka adalah pendoa-pendoa untuk bangsa dan menyokong yang kuat baginoara pemimpin agar mereka kuat dalam menghadapi tantangan bangsa asing.

Ada tiga istilah yang disampakan Asaf dalam renungan pagi ini, bungkam, berdiam diri dan berpangku tangan. Kata-kata ini menunjukkan tiada aktofitasbatas respon. Bungkam berarti tak komentar apapun, berdiam diri tidak merespon dan berpangku tangan tak mau menggerakkan dan mengulurkan tangan untuk menolong. Tuhan tentu tidak akan bungkam, berdiam diri dan berpangku tangan. Namun akan bertindak, menyelamatkan umatNya. Justru sebaliknya Tuhan akan berperang kita akan diam saja sebagaimana pengalaman umat Israel di padang gurun. Keluaran 14:14 (TB)  TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja."

Sahabat yang baik hati! Sebagaimana Asaf, demikianlah hendaknya kita menjadi pendoa syafaat atas keadaan bangsa dan negara kita, berdoa syafaat atas segala apa yang terjadi di sekitar kita. Berdoa syafaat atas apa yang terjadi di sekitar kita. Tuhan akan menolong,  Dia tidak diam dan berpangku tangan. #pdt nekson m sjuntak

Kamis, 22 Juni 2017

LEBIH DARI YANG KITA PIKIRKAN

LEBIH DARI YANG KITA PIKIRKAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungjan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat 23/06/2017

Efesus 3:20-21 (TB)  Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,
bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.

Ephesians 3:20-21 (UKJV)  Now unto him that is able to do exceeding abundantly above all that we ask or think, according to the power that works in us,
Unto him be glory in the church by Christ Jesus throughout all ages, world without end. Amen.

Satu kekuatan yang dimiliki orang percaya adalah: doa. Di dalam doa kita memohon apa yang kita harapkan dan percaya bahwa Tuhan akan memberikan apa yang kita minta. Dalam doa ada kepastian, itulah sebabnya kita berseru: Amin artinya ya benar, jadilah demikian.

Paulus dalam renungan di pagi ini menyampaikan bahwa di dalam Kristus dipenuhi segala sesuatu bahkan melampauhi segala pengetahuan. Kasih-Nya tak terselami, baik tingginya, dalamnya dan luasnya. Deeper then the ocean, higher than the sky. Itulah kasih Yesus bagi kita. Dia berkarya melebihi dari apa yang kita pikirkan, Dia menjawab doa kita lebih dari yang kita minta. Jika kita meminta sebatas apa yang muncul dalam pikiran kita apa yang kita butuhkan. Namun Tuhan menjawab doa kita dan memberikan yang terbaik, melebihi dari apa yang kita minta.

Itulah sebabnya Paulus dalam 1 Korintus 2:9 (TB)  Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." 

Dengan demikian tidak ada alasan bagi orang percaya untuk tidak menaruh pengharapan di dalam Tuhan.  Jika jemaat Efesus mengalami hambatan dan tantangan, janganlah berputus jalanilah dengan penuh pengharapan, waktunya Tuhan akan menjawab doa mereka dan jawabannya lebih dari yang mereka pikirkan.

Lihatlah misalnya Salomo, ketika dilantik menjadi raja permohonannya adalah agar Tuhan memberikan hikmat; hati yang paham menimbang perjara memimpin umat Israel. Namun lebih dari apa yang diminta Salomo, Tuhan berikan hikmat, kekayaan, kekuasaan, kekuatan perang dan panjang umur. Lihat juga misalnya Saulus, gereja mula-mula tidak pernah terpikir akan pertobatannya. Dia seorang yang sangat jahat, anti Kristen dan menganiaya jemaat, namun diluar perkiraan Tuhan Yesus memutar balikkan hidupnya. Jika Saulus berlari mengejar dan menganiaya jemaat setelah pertobatannya Paulus berlari memberitakan Injil dan mendirikan jemaat di seluruh Asia Kecil dan Eropa.

Jika Tuhan berkehendak apa yang mustahil bagi manusia, sungguh nyata bagi Tuhan. Sahabat yang baik hati, inilah dasar pengharapan kita agar kita tidak berputus asa. Tuhan berkarya dan menjawab doa kita melampaui segala akal. Terpujilah Tuhan atas segala kebaikannya dan bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya.

Selasa, 20 Juni 2017

SEGALANYA TAKLUK DI BAWAH KRISTUS

SEGALANYA TAHKLUK DI BAWAH KRISTUS

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita.

Ibrani 2:8 (TB)  segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kaki-Nya." Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada-Nya, tidak ada suatu pun yang Ia kecualikan, yang tidak takluk kepada-Nya. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya.

Hebrews 2:8 (UKJV)  You have put all things in subjection under his feet. For in that he put all in subjection under him, he left nothing that is not put under him. But now we see not yet all things put under him.

Takluk adalah suatu istilah dari dunia perang. Dalamnpeperangan siapa yang menang akan dielu-elukan dan ditinggikan dan pihak yang kalah atau ditaklukkan dan menjadi tawanan, seluruh wilayahnya menjadi kekuasaan pihak pemenang. Dalam kitab Perjanjian Baru, istilah menaklukkan ini bukan pada sitilah perang antar bangsa, namun lebih ditujukan kepada kuasa Kristus yang menaklukkan kuasa Iblis atau kuasa dosa. Penulis Ibrani dalam renungan pagi ini menjelaskn bahwa  Allah telah menaklukan segala kuasa yang ada di bumi ini di bawah kaki Kristus.

Hal ini penting karena pada jaman Perjanjian Baru, umumnya dipengaruhi dunia Hellenisme; pengaruh budaya Yunani yang memahami bahwa dunia ini dikuasai oleh roh-roh. Roh-roh jahat inilah yang membatasi manusia dari kebebasan yang sesungguhnya mencapai kebaikan hidup bahkan memperdaya dan mengikat manusia dalam dosa dan kesusahan. Demikian juga Yahudi bahwa musuh terbesar manusia adalah Iblis yang memperdaya atau mempengaruhi manusia jatuh ke dalam dosa. Yesus sendiri telah turun ke dalam kerajaan maut untuk menaklukkan kuasa maut itu sendiri. Itulah sebabnya Paulus menyampaikan dalam 1 Korintus 15:55-57 (TB)  Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.

Segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kaki-Nya. Suatu kepastian bagi orang percaya menjalani hidup ini. Kuasa apapun yang ada di dunia ini sesungguhnya telah takluk di bawah kaki Kristus. Ada cerita yang menarik saya kutip cerita yang dituliskan oleh Pdta Mangasi MV Simanjuntak dengan judul: Nunga Maponggol Uluna (Bahasa Batak)
Di sada hamusuon adong ma sahalak soldadu na gogo marporang. Alai songon i ma pangalahona, ndang adong na hot, di sada tingki targogot ma ibana dibahen musu jala ditampul uluna. Nang pe songon i, ndang olo ibana mangoku talu. Dijomput ma uluna i, diampehon tu rungkungna naung magotap i dung i didatdati ma marporang. Sada tanganna manungkol uluna i, na sada nari maniop podang manallihi alona, jala di keadaanna na songon i adong dope manang na piga na talu dibahen, manrtimpalan jala mate. Dung i adong ma sada sian musuna na umboto keadaanna, digorahon ma gogo, "E ho, unang sai mengar ho, ai nunga maponggol ulum," ninna. Umbege i, runggang ma ibana laos mate. Songon i do sibolis, sasintongna naung talu do i.

Demikianlah kita memahami kuasa Kristus yang menaklukkan segala kuasa di bawah kali-Nya, jika dalam hidup ini seolah-olah masi kuasa Iblis atau kuasa dosa masih kuat dan mempengaruhi hidup ini, sesungguhnya telah ditaklukkan oleh Kristus. Jangan takut, kuasa Iblis dan roh-roh jahat sesungguhnya telah dikalahkan di bawah kaki Yesus.

Sahabat yang baik hati mari berjalanlah dalam kemenangan iman, karena segala kuasa telah ditaklukkan di bawah kakiNya.

#pdt nekson m sjuntak

Senin, 19 Juni 2017

MENGAPA TERTEKAN HAI JIWAKU?

MENGAPA TERTEKAN HAI JIWAKU?

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak di pagi ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagi sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa 20/06/2017

Mazmur 42:5 (TB)  (42-6) Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!

Psalms 42:5 (UKJV)  Why are you cast down, O my soul? and why are you disquieted in me? hope you in God: for I shall yet praise him for the help of his countenance.

Mazmur 42 adalah salah satu mazmur yang paling indah dari 150 pasal kitab Mazmur. Syairnya sangat indah menggambarkan kerinduan kepada Tuhan seperti rusa rindukan sungai yang berair demikian kerinduan pemazmur kepada Tuhan.  Dalam pergumulannya pernah mengalami duka yang menyedihkan, hingga hari-hari yang dilalui penuh dengan air mata. Hanya satu yang membuat pemazmur lega dan bisa bersukacita yaitu: datang ke Rumah Tuhan. Marikah kita baca selengkapnya Mazmur 42 ini dari ayat 1-5

Mazmur 42:1-4 (TB)  Untuk pemimpin biduan. Nyanyian pengajaran bani Korah. (42-2) Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
(42-3) Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
(42-4) Air mataku menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang berkata kepadaku: "Di mana Allahmu?"
(42-5) Inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah gulana; bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah dengan suara sorak-sorai dan nyanyian syukur, dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan.

Jika di rumah Tuhan kita bisa tenang, riang dan bersuka cita mengapa tidak datang ke rumah Tuhan? Jangan bawah kesedihan, kekhawatiran dan kegalauan ke tempat lain mencari hiburan sesaat, bisa menambah persoalan. Renungan di pagi ini menjawab segala kegalauan dan kekhawatiran pemazmur dengan berharap kepada Tuhan. Tuhan adalah penolong, Dia mengetahui pergumulan terdalam di hati kita. Sehebat apapun seseorang menyembunyikan kesedihan di hatinya namun di mata Tuhan semua terbuka dan Tuhan tahu apa yang hendak dilakukanNya untuk menolong dan membantu kita. Jika demikian mengapa harus galau? Datanglah dan mendekatlah kepadaNya kegalauanmu akan diangkatNya. Jiwa yang tertekan atas tekanan-tekanan psikis, beban kerja dan beban apapun yang menimpa hidup kita. Tuhan mau dan bersedia menolong kita.

Berharap akan Tuhan juga suatu pengakuan atas keterbatasan diri kita. Kita terbatas mengantisipasi akan apa yang akan terjadi di depan kita, namun kita bisa melangkah dengan pasti karena berpengharapan kepada Tuhan. Tuhan menyertai, menuntun dan menolong kita.

Mungkin anda pernah baca kisah jejak kaki; seorang berjalan di pantai bersama Tuhan, dia dengan penuh keyakinan bahwa Tuhan menyertainya, hal itu terbukti dengan adanya empat jejak kaki: dua jejak kakinya dan dua jejak kaki Tuhan. Namun dijalan yang sulit dan berduri dia hanya melihat hanya dua jejak kaki. Maka dia pun menanyakan Tuhan:  Tuhan, bukankah Engkau telah berjanji menyertai aku dalam perjalanan ini, mengapa di jalan sulit dan berduri hanya ada dua jejak kaki. Mengapa Tuhan tidak menyertai aku? Maka Tuhan pun menjawab dengan lembut: anakku, memang benar ketika di jalan yang sulit dan berduri hanya ada dua jejak kaki. Namun perhatikanlah,  jejak kaki itu adalah jejak kaki-Ku, karena ketika di jalan yang sulit dan berduri, saat itu Aku menggendong engkau.

Renungan pagi ini, menyakinkan kita akan pertolongan Tuhan. Mengapa engkau tertekan hai jiwaku? Dalam semua kegelisahan, kegalauan dan berbagai hal yang membuat hidup kita terbeban, berharaplah akan Tuhan, Dia akan menggendong, menolong dan memberi kelegaan bagi kita.
#pdt nekson m sjuntak

Minggu, 18 Juni 2017

FANATISME BERLEBIHAN

FANATISME BERLEBIHAN?

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kota mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman. Senin 19/06/2017.

1 Korintus 2:5 (TB)  supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.

1 Corinthians 2:5 (UKJV)  That your faith should not stand in the wisdom of men, but in the power of God.

Fanatisme berlebihan adalah bibit permusuhan dan pupuk segar memelihara dan memperuncing pertentangan. Fanatik adalah baik, karena menanamkan ikatan perasaan namun jika berlebihan akan menjadi bibit yang destruktif sebagaimana terjadi di jemaat Korintus. Mereka terpecah menjadi kelompok-kelompok fanatis yang berlebihan yang dibangun diatas idola pemberita Injil mereka masing-masing.

Fanatisme berlebihan inilah yang dikritisi Paulus di kalangan Jemaat Korintus. Mereka mengidolakan pemberita Injil (missionaris) yang mereka kagumi dan mengabaikan tujuan utama dalam persekutuan gereja. Mereka terpesona dan  menyambut pemberita Injil yang dikagumi secara berlebihan. Ada yang mengidolakan Paulus, ada Kefas (Simon Petrus) dan Apolos. Paulus diidolakan oleh para non Yahudi, yang menekankan keselamatan adalah anugerah, keselamatan bukanlah pemenuhan Taurat, ini membanggakan bagi non Yahudi. Selain itu Paulus sangat bersemangat dalam Pemberitaan Injil dan tak berhenti mendirikan Gereja-gereja di Asia hingga Eropa (Roma) dan merangkul kalangan non Yahudi. Sebaliknya Kefas atau Simon Petrus diidolakan kalangan Yahudi karena keteguhannya memelihara tradisi Yahudi.  Simon Petrus sangat dikagumi atas keteguhannya setelah kebangkitan Kristus, berkotbah berapiapi dan membaptis 2000 orang setelah pencurahan Roh Kudus. Jika kita baca Injil Petrus menerima tugas penggembalaan yang khusus dari Yesus (Yoh 21). Satu kelompok lagi adalah kaum Apolos, seorang Yahudi diaspora, sekalipun sudah lahir di Alexandria namun dia sangat tekun mempelajari kita suci. Apolos ini dikagumi Yahudi diaspora. Begitulah realitas jemaat Korint yang terbagi dalam fanatisme kelompok yang berlebihan diatas dasar pemberita Injil yang mereka idolakan. Fanatisme ini membuat mereka terpecah bahkan ada bibit-bibit menjelekkan kolompok lain. Bagi Paulus fanatisme berlebihan dalam jemaat Korint membuat mereka  lupa akan tujuan utama persekutuan jemaat. Persekutuan jemaat dibangun diatas iman, yaitu Yesus Kristus. Tidak ada dasar lain yang diletakkan di dalam persekutuan jemaat selain Yesus Kristus (1 Kor 3:11)

Paulus menegaskan bahwa dalam persekutuan iman janganlah dibangun diatas fanatisme yang berlebihan, itu adalah hikmat manusia, fanatisme yang dibangun atas perasaan berlebih pada seseorang. Persekutuan imannharus dibangun diatas landasan kekuatan Allah. Bagi Paulus jika kita baca dalam 1 Korint 1:28 kekuatan Allah adalah pemberitaan tentang salib Kristus.  Salib Kristus menyatukan, membenamkan perbedaan dan merakit kebersamaan. Fanatik yang sehat dengan rasa sympatik boleh saja, namun fanatisme berlebihan atas ikatannapapun itu dalam persekutuan iman harus kita benamkan pada Salib Kristus. Bagaimanapun perbedaan akan selalu ada, namun perbedaan itu akan menjadi kekuatan besar disaat semuanya disatukan di bawah salib Kristus.

Sebagaimana lagu KJ 368 Pada kaki salibMu, Yesus ku berlindung, Air hayat Golgata pancaran yang agung. SalibMu, salibMu yang kumuliakan. Hingga dalam sorga k'lak ada perhentian.
#pdt nekson m sjuntak

Sabtu, 17 Juni 2017

UMAT KESAYANGAN

UMAT KESAYANGAN

Selamat hari Minggu! Kotbah minggu ini dari keluaran 19:2-8 mengingatkan kita akan rencana Allah akan umatNya Israel. Sebagaimana janji Tuhan kepada Abraham akan menjadikan keturunannya menjadi bangsa yang besar. Beberapa langkah akan mereka lalui: pembebasan Mesir, pelajaran kehidupan di padang gurun dan memasuki tanah Kanaan. Untuk memelihara mereka menjadi umat Allah, Tuhan memberikan Perintah di Sinai.

Langkah pertama telah mereka lalu, yaitu pembebasan dari Mesir. Pembebasan dari Mesir bukanlah suatu yang mudah, namun melalui pergulatan besar hingga 10 kali tulah. Firaun bukanlah pemimpin yang mudah tunduk dan menyerah, tetapi keras kepala dan tak kenal ampun. Namun atas kuasa Allah yang kuat  semuanya itu mereka lalui hingga menyeberangi laut Tiberau.

Nats kotbah ini adalah awal memasuki tahap kedua, umat Israel akan berjalan menuju tanah Kanaan, mereka harus menelusuri pada gurun yang gabas; ganas dari cuaca ekstrim, ganas dari binatang buas dan ganas dalam ketidak pastian. Musa sebagai pemimpin menghimpun seluruh umat Israel agar benar-benar mempersiapkan diri dalam mengikuti rencana Allah atas umat pilihannya.

1. Bagai Rajawali
Jika kita telusuri makna Rajawali dalam Alkitab menggambarkan kecepatan terbang, kuasa, kekuatan dan ketangkasan.(Amsal 23:5: Ayub 9:26; 2 Sam 1:23; Yeremia 4:13). Selain itu kelebihan burung rajawali panjang umur (Mzm 103:5). Penglihatannya tajam, cakarnya kuat mampu mencabik-cabik mangsanya.  Dalam membimbing anaknya, burung raja wali terbang menempatkan anaknya diatas sayapnya (Ulangan 32:11-12). Sehingga anak raja wali begitu aman dalam bimbingan dan perlindungan induknya.

Umat Israel telah menyaksikan sendiri kekuasaan Tuhan dalam pembebasan mereka dari mesir hingga perjalanan mereka menyeberangi laut Tiberau. Demikian juga Tuhan akan membimbing dan memelihara  umat Israel sampai ke tujuan yaitu tanah Kanaan, tanah Perjanjian. Tuhan akan melindungi dan memelihara mereka. Dengan demikian tidak ada alasan meragukan Tuhan dalam tantangan perjalanan mereka.

2. Harta Kesayangan Tuhan
Bangsa Israel bukan hanya menjadi bangsa yang besar dari segi jumlah namun menjadi bangsa yang memiki kwalitas. Hal ini ditunjukkan dengan istilah harta kesayangan.  Bernilai dan dan berharga di mata Tuhan.  Sebagai contoh jika seseorang memiliki harta kesayangan tentu merupakan kebanggaan, selalu diingat dan membahagiannya bahkan akan menceritakannya kemana-mana. Tuhan juga demikian menjadikan Israel harta kesayangan; mereka adalah kebanggaan kesayangan dan sukacita bagi Allah asalkan tetap setia pada perjanjian dan memelihara perintah Tuhan. Syarat ini penting, kalau tidak akan sebaliknya yang terjadi.  Sama seperti seorang kekasih, akan selalu bahagia dan bersuka cita, namun ketika berubah dan tidak setia akan berdampak lain, bisa marah, murka dan duka mendalam.

Tuhan menjadikan bangsa Israel sebagai harta kesayangannya, mengharapkan mereka menjadi kebanggaan dan kesukaannya. Atas sikap ini Tuhan mengaunerahkan segala kebaikan dan kemurahan bagi umatNya.

3. Umat Yang Kudus:
Kudus dalam bhs Ibrani Qados artinya terpisah dari atau berbeda dari; sesuatu yang dikhususnya. Demikian Allah memilih umat kesayangannya berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Allah memisahkan umatnya dari berbagai bangsa yang ada dindunia ini. Tuntukan ini ada karena Allah adalah kudus. Dengan demikian umat kesayangannya juga harus kudus. Dalam hukum levirat jika seseorang berdosa atau dianggap tercemar maka harus ditahirkan, memberikan qurban penghapusan dosa dan syarat lainnya. Apapun ceritanya manusia tidak bisa kudus dari dirinya sendiri karena dosa. Namun Kristus telah menguduskan kita melalui pengorbanan darahNya di Golgata. Sekalipun dosa kita merah seperti kirmizi atau kain kesumba akan menjadi putih seperti salju. Inilah tindakan Allah untuk menguduskan umatNya.

Minggu ini mangajak kita Menjadi umat yang kudus, yang memelihara janji dan perintah Tuhan. Jauhkan perbuatan yang mengotori dan mencemari diri sebagai umat Tuhan. Roh Kudus memberi kekuatan dan menolong kita.

4. Kerajaan Imam
Kerajaan imam ini membedakan umat Allah dengan kerajaan dunia. Kerajaan dunia berorientasi kepada kekuasaan. Kerajaan imam adalah kerajaan yang berdauat sepenuhkan kepada Tuhan; kuasa untuk mengajak orang untuk beribadah kepada Tuhan. Kerajaan imam ini adalah mendaulat bahwa umatNya bertanggung jawab untuk memelihara seluruh anggota keluarganya menjadi manusia yang beribadah kepada Tuhan. Seperti Josua yang mengajak umatnya membuat keputusan: Aku dan seisi rumahku beribadahnkepada Tuhan (Yosua 24:15).

Pelantikan umat Allah menjadi harta kesayangan, umat yang kudus dan kerajaan imam. Identitas baru ini adalah identitas yangbakan mereka sandang. Syaratnya adalah mereka harus memelihara perjanjian dan memelihara perintah Allah.  Oleh sebab itu sebelum memasuki padang gurun,  Musa meminta jawaban seluruh umat Israel. Mereka menjawab bersedia memelihara janji dan perintah Tuhan.

Ketiga identitas umat Israel diwariskan kepada orang percaya itulah rasul Petrus menyampaikan: 1 Petrus 2:9 (TB)  Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Jumat, 16 Juni 2017

BERBANTAH DENGAN TUHAN?

BERBANTAH DENGAN TUHAN?

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu 17/06/2017

Yeremia 2:29 (TB)  Mengapakah kamu mau berbantah dengan Aku? Kamu sekalian telah mendurhaka kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN.

Jeremiah 2:29 (UKJV)  Wherefore will all of you plead with me? all of you all have transgressed against me, says the LORD.

Sudah salah dia pula yang marah? Apa haknya marah? Mungkin pernah anda melihat kejadian semacam itu. Seseorang terburu-buru entah kemana tiba-tiba menabrak orang lain. Sudah dia yang salah namun dia yang marah dan mengomelin orang yang ditabraknya. Sudah salah dia pula yang marah-marah? Ini suatu yang tak lazim terjadi bukan? Namun begitulah contoh orang yg tidak menyadari kesalahannya  sendiri.

Demikian gambaran umat Allah dalam nats renungan ini, nabi Yeremia menubuatkan hukuman atau murka Tuhan kepada mereka; justru bukan takut atau segera memohon maaf namun justru berbantah dengan Tuhan. Apa yang mau dibantah dihadapan Tuhan? Bukankah Tuhan maha tahu, maha adil dan maha segala-galanya. Tuhan tahu apa yang tersembunyi sekalipun di hati manusia? Sehebat apapun manusia menyembunyikan pelanggarannya Tuhan itu maha tahu. Tuhan mengawasi lebih tajam dari cctv manapun. Pelanggaran mereka semua sudah diketahui, mestinya malu seperti pencuri yang tertangkap basah dan tak berani mengangkat muka. Yeremeia membeberkan dosa-dosa para pemimpin, pemuka, imam-imam mereka karena mereka telah meninggal Tuhan dan membuat patung dan allah lain bagi mereka.

Masih adakah yang perlu berbantah di hadapanNya? Yeremia menantang umat Allah sungguh keputusan Tuhan yang akan mendatangkan murka sudah final. Hanya satu jalan meluputkan diri dari murka, yaitu meninggalkan jalan mereka yang tersesat, merendahkan diri di hadapan Allah dan memohon pengasihanNya. Bagi Yeremia pengampunan selalu terbuka.

Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan penuh belas kasihan. Jangan berbantah dihadapannya namun mari kita merendahkan diri dihadapanNya memohon pengampunan. Mari nyanyikan  Kyrie elesien, Tuhan kasihani kami. Dia selalu menunggu.

Kamis, 15 Juni 2017

BERCAHAYA SEPERTI MATAHARI

BERCAHAYA SEPERTI MATAHARI

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita mengambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat 16/06/2017

Matius 13:43 (TB)  Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Matthew 13:43 (UKJV)  Then shall the righteous shine forth as the sun in the kingdom of their Father. Who has ears to hear, let him hear.

Sering kita mendengar ungkapan: kebenaran akan selalu menang. Sehebat apapun kekuasaan menutupi kebenaran, pada akhirnya kebenaran akan menang melawan kejahatan. Ini memang pengalaman yang real dalam kehidupan ini. Hal ini ditegaskan juga oleh renungan di pagi ini bahwa orang benar akan bercahaya seperti matahari. Terang akan menyinari kegelapan dan kegelapan tak akan bertahan terhadap terang. Mungkin saja redup dan kelam terjadi karena kabut hitam dan awan tebal, bukan berarti matahari tak bersinar. Hanya penglihatan kita yang terhalang, namun matahari tetap bersinar.

Demikian juga hal kebenaran. Kebenaran tetaplah kebenaran, dalam kasus tertenru sekalipun penglihatan kita sulit membedakan mana yang benar mana yang salah, seolah samar dan abu abu. Waktunya akan terbukti.  Seperti perumpamaan lalang diantara gandum.  Lalang dapat bertumbuh bersama gandum dan menyerupai bentuk gandum, namun waktu akan tiba lalang akan dipisahkan dari gandum.

Injil Matius menempatkan ayat renungan ini pada bagian dari penjelasan perumpamaan Tuhan Yesus perihal lalang diantara gandum. Perumpamaan lalang diantara gandum menyisakan pertanyaan dikalangan murid-murid, apalagi perumpamaan ini seolah-olah penabur membiarkan lalang bertumbuh beriringan di antara gandum. Terkesan bukan seorang petani yang baik, masa membiarkan lalang tumbuh, kenapa tidak dari awal dicabut karena bagaimana pun pasti diketahui mana lalang dan mana gandum.

Yesus dalam perikop ini menjelaskan kepada para murid bahwa penabur benih adalah Anak Manusia, sedangkan lalang itu adalah dunia ini. Anak manusia terus berkarya untuk menumbuhkan kebaikan dan kebenaran, namun dunia ini terus membiarkan kebencian dan kejahatan. Tidak ada kuasa bagi manusia mencabut kejahatan, karena hanya Tuhan sendiri yang berhak mencabutnya. Tugas kita adalah menerangi kegelapan dan mengalahkan kejahatan dwngan perbuatan baik. Anak-anak Tuhan harus bersinar melalui karya-karya yang menaburkan kebaikan dan kebenaran.

Orang benar akan bercahaya seperti matahari. Ini suatu gambaran kepastian bahwa orang benar tidak akan tenggelam oleh kejahatan. Matahari adalah sumber cahaya, sumber energi dan lambang kemahakuasaan. Demikian orang percaya di dunia ini, sekalipun dunia ini terus menyebarkan benih kebencian, agitasi dan propaganda untuk memperdaya orang benar. Kebebaran akan menang melawan kejahatan dan orang-orang benar akan bersinar.

Prinsip seperti sangat perlu dipegang  kuat oleh orang percaya. Sebagai anak-anak terang teruslah bersinar dan memancarkan terang. Walaupun terkadang ada waktu kabut hitam yang bergulung-gulung menutupi terang, jangan berhenti untuk bersinar. Tetaplah bersinar karena kegelapan tak akan bertahan atas terangmu.

Rabu, 14 Juni 2017

BERBALIKLAH

BERBALIKLAH!

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 15/07/2017

Hosea 14:9 (TB)  (14-10) Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan TUHAN adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ.

Hosea 14:9 (UKJV)  Who is wise, and he shall understand these things? prudent, and he shall know them? for the ways of the LORD are right, and the just shall walk in them: but the transgressors shall fall therein.

Hosea seorang nabi yang sangat unik, hidupnya menggambar kehidupan Israel yang telah meninggalkan Allah. Hosea mengambil Gomer sebagai isterinya, seorang perempuan sundal.  Anak pertama disebut Yizreel, anak kedua Lo Ruhama berarti aku tidak mengasihi engkau lagi kemudian lahir anak ketiga diberi nama Lo Amy, engkau tidak umat-Ku lagi dan Aku bukanlah Allahmu. Keluarga ini benar2 menggambar kehidupan Umat Allah yang
 telah meninggalkan Tuhan. Isterinya Gomer adalah gambaran bangsa Israel yang telah berbalik dari Tuhan kepada baal dan ilah-ilah mereka. Anak pertama Yizreel menggambarkan Isrsel raya yang berakhir setelah pecahnya kerajaan Israel menjadi dua: Yehuda (Selatan) dan Samaria (Israel Utara). Lo Ruhama,  nama ini muncul karena Samaria telah meninggalkan Tuhan, meninggalkan Bait Allah Yerusalem sebagai pusat Ibadah namun masih ada Yehuda yang tersisa yang disebut umat Allah. Namun  Yehuda juga tidak bertahan dan meninggalkan Tuhan. Yehuda Harapan satu-satunya juga telah putus sehingga sehingga muncul ungkapan Lo Amy,  engkau bukan umatKu lagi dan Aku bukan Allahmu. Siapa yang tidak prihatin dalam keadaan demikian? Gambaran keluarga yang berantakan demikianlah gambaran keluarga Allah yang memilih dan menetapkan Israel sebagai umat kesayangan dan umat pilihanNya namun semuanya telah berantakan. Ibarat rumah tangga yang broken home. Isteri asyik dengan jalannya yang tersesat, anak-anak semakin frustrasi dan mengikuti keinginnnya sendiri yang tersesat. Masih adakah pengharapan pulihnya keluarga ini?

Disinilah kehadiran nabi Hosea. Nabi Hosea tampil memberitakan firman pertobatan, Allah sendiri masih menunggu mereka kembali dari jalannya yang tersesat. Sekalipun telah Lo Ruhama; Aku tidak mengasihi kamu lagi dan Lo Amy  kamu ini bukan lagi umatKu, namun saatnya mereka akan disebut: Anak-anak Allah yang hidup. Saatnya akan tiba bahwa Israel (Samaria) dan Yehuda akan kembali bersama dalam rangkulan kasih karunia Allah. Syaratnya hanya satu yaitu pertebatan. Mereka harus berbalik kepada Allah.  Namun jika mereka tidak berbalik Hosea telah memberitakan akan berbagai hukuman dan kebinasaan yang akan menimpa mereka.

Dengan demikian anugerah masih tersedia. Inilah ajakan Hosea  agar mereka bijak melihat dan menggunakan anugerah yang tersedia ini.  Mereka harus meninggalkan jalan yang berliku-liku dan tak jelas selama ini membuat mereka tersesat kepada jalan lurus yang ditunjukkan oleh Allah kepada umatNya. Hosea hadir mewartakan anugerah dan mengajak umatNya yang tersesat kepada jalan Allah. Hanya itu jalan menuju keselamatan.

Mengapa orang berat untuk berbalik dari jalan hidupnya yang tidak benar? Ada beban: rasa segan, malu, takut diolokolok, diejek dan mungkin sikap sinis dan takut jatuh. Namun tetap di jalan yang tersesat hanya tinggal menunggu waktu kematian saja. Inilah kelebihan Hosea, mengajak Anak-anak Tuhan yang hidup akan mampu menjalaninya.

Saya terkesan dengan striker bertuliskan: Follow me, I have Jesus. Tentu ini dituliskan orang beriman yang memiliki kepastian jalan keselamatan. Suatu ajakan bagi orang beriman agar mengikuti jejak kaki Yesus. Ungkapan ini juga mengingatkan kita jika penat dan tersesat di jalan yang kita lalui berbaliklah kembalilah ke jalan lurus. Demikianlah dalam kehidupan pribadi anda dan keluarga, jika kebahagiaan dan rangkulan kasih sayang semakin jauh dari aktifitas dan perbuatan anda, sadarilah dan tinggalkanlah semua itu dan raih kembali suka cita anda dalam keluarga.

Selasa, 13 Juni 2017

PERAN ROH DALAM KELUHAN YANG TAK TERKATAKAN

PERAN ROH DALAM KELUH YANG TAK TERKATAKAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hari, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 14/06/2017

 Roma 8:26 (TB)  Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

Romans 8:26 (UKJV)  Likewise the Spirit (o. pneuma) also helps our infirmities: for we know not what we should pray for as we ought: but the Spirit (o. pneuma) itself makes intercession for us with groanings which cannot be uttered.

Sebelum Yesus naik ke Surga, Dia memberikan nasihat kepada murid-murid, tidak usah bersedih atas kepergiannya karena Roh Kudus yang disebut penolong akan datang untuk mengajari, menghibur dan memberikan kekuatan  kepada umat rasul (Baca Yoh 14:26).

Seturut dengan itu pula Paulus dalam Rom 8 ini mengajarkan peran Roh Kudus yang memerdekakan dan menuntun orang percaya kepada kehidupan yang kekal. Roh Kudus yang telah tinggal di dalam diri orang percaya membantu kita memahami apa yang terjadi dalam kehidupan ini dan membantu kita untuk berdoa kepada Allah dalam kesulitan atau keluhan2 yang tidak terkatakan.

Apa yang dimaksud dengan keluhan-keluhan yang tidak terjatakan? Ada kalanya kita terdiam dan termenung melihat peristiwa yang dialami oleh seseorang. Lihatlah misalnya pengalaman-pengalaman yang menggetarkan hati seperti Ayub, coba kita bayangkan dalam hitungan menit hartanya, ternaknya dan hasil ladang habis seketika, belum lagi sempat memikirkan kerugian materi datang laporan dia kehilangan anak-anaknya. Pernah juga saya memberikan penghiburan kepada keluarga korban Tsunami Aceh, kehilangan 18 anggota keluarga: ibu, bapa, abang, kakaknya dan ponakannya. Dari 18 mayat hanya 6 orang yang ditemukan. Sungguh sulit dia terima kejadian itu sampai sampai melempar batu ke atas dan mengatakan Tuhan kejam! Demikian dengan kisah seorang yang tidak berterima atas kejadian yang menimpanya. Bagaimana tidak, pagi-pagi seorang ibu memberangkatkan suaminya dan anaknya sport pagi namun hitungan menit ada berita suaminya dan tiga anaknya meninggal ditabrak lari. Mungkin masih banyak kisah pahit yang dialami oleh seseorang dalam hidupnya yang sulit dikatakan dan diungkapkan secara kata-kata dan jika itu diceritakan hanya akan berurai air mata yang menyedihkan. Dalam keadaan demikianlah Paulus menjelaskan bahwa Roh kudus menolong kita dalam kelemahan kita, Roh Kudus membantu kita berdoa kepada Allah akan keluhan-keluhan yang tidak terkatakan. Sepahit apapun keluh yang kita alami, Tuhan menolong dan memampukan kita menghadapinya.

Inilah peran Roh Kudus yang membuat orang percaya mampu memahami keadaan sulit yang dihadapi dan mengatasi keluhan-keluhan yang tidak terkatakan. Roh membantu kita mencari kehendak Allah dibalik penderitaan. Bila topan keras melanda hidupmu, bila putus asa dan letih lesu, biarlah Roh membantu dan membimbing memahami semuanya. Bila terjadi keluhan yang  sulit diterima oleh akal, bagai petir di siang bolong menyambar dan merampas suka cita dan kebahagaian merampas dari hidupmu jangan sesat seperti orang yang tidak berpengharapan. Roh Kudus memampukan kita menjalaninya dan Tuhan mengembalikan sukacitamu berlipat ganda seperti pengalaman Ayub.

Senin, 12 Juni 2017

MENCARI TUHAN DALAM PENDERITAAN

MENCARI TUHAN DALAM PENDERITAAN

Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 13/06/2017.

Ayub 5:8-9 (TB)  Tetapi aku, tentu aku akan mencari Allah, dan kepada Allah aku akan mengadukan perkaraku.
Ia melakukan perbuatan-perbuatan yang besar dan yang tak terduga, serta keajaiban-keajaiban yang tak terbilang banyaknya;

Job 5:8-9 (UKJV)  I would seek unto God, and unto God would I commit my cause:
Which does great things and unsearchable; marvellous things without number:

Benarkah apa yang ditabur orang itu yang dituai? Secara umum orang sering memahami tabur tuai ini dalam menelisik ziarah kehidupan. Nasihat ini memang benar untuk menasihati kita menjauhkan diri dari perbuatan jahat atau fasik pandangan seperti itu sangat benar dan tepat. Namun dalam melihat penderitaan yang dialami seseorang kita mesti hati-hati; karena tidak semua penderitaan yang dialami oleh manusia merupakan buah dari perbuatan atau akibat dosa dan kesalahannya sendiri. Ada penderitaan yang dialami seseorang bukan karena kesalahan sendiri namun agar kehendak Tuhan nyata atas kehidupan seseorang. Inilah kehadiran kitab Ayub. Penderitaan harus dijalani dengan tabah, karena Tuhan akan memberi kekuatan dan kemenangan diakhir jalan.

Dalam renungan pagi ini ada sahabat Ayub, bernama Elifas setelah melihat kesengsaraan yang dialami oleh Ayub dia mencoba memberikan saran kepada Ayub agar berseru kepada Tuhan dalam semua kesusahannya. Saran itu didasari atas asumsi atau prasangka penderitaan Ayub adalah buah perbuatannya. Selanjutnya Elifas menasihatkan agar Ayub memeriksa lagi apa betul Ayub tak bersalah dalam hidupnya sehingga harus mengalami derita yang tak terkatakan ini. Elifas yakin bahwa jika kita mencari Tuhan dan berseru kepadaNya Tuhan pasti menolong. Tuhan itu maha kuasa dan tak akan membiarkan orang dikasihiNya menderita. Tuhan penuh kuasa dan mampu melakukan perbuatan-perbuatan ajaib di mata kita. Apa yang disampaikan oleh Elifas ini benar adanya dan itu dapat kita lihat dalam perjalanan kehidupan umat Allah. Ketika mereka sengsara dan ditindas bangsa asing mereka berseru-seru memohon pertolongan Tuhan. Tuhan pun mendengar doa umatNya dan mengutus para hambaNya membebaskan umatNya. (Band Musa dan Hakim-hakim).

Ayub masih menerima bahwa kita harus percaya akan kemahakuasaan Allah dan senantiasa mencari Tuhan. Dan dalam penderitaannya itu pula Ayub mencari Tuhan. Jalan Tuhan sungguh jauh tak terselami, kita tidak dapat memastikan apa rencana Tuhan dalam hidup ini sebagaimana dialami oleh Ayub. Namun waktu akan menjawab apa rencana Tuhan dalam setiap masalah membutuhkan kesabaran dan ketabahan.  Namun hal menilai penderitaan Ayub sungguh tidak berterima karena penderitaan Ayub bukanlah karena kutuk atau balasan Tuhan atas dosa dan pelanggarannya.  Ayub sungguh tak bersalah, namun Ayub juga menunjukkan selain  tidak bersalah dia tetap setia kepada Tuhan. Dalam penderitaannya Ayub masih mencari Tuhan. Ayub percaya akan kemahakuasaan Tuhan dalam hidup manusia termasuk ketika menjalani penderitaan. Penderitaan itu ada karena kehendak Tuhan, dalam keluh yang terdalam bukan menyesali Tuhan, namun menyesali diri kenapa harus lahir ke dunia ini (3:1dst)

Seorang Rabbi Yahudi bernama Harold Khusner menulis buku yang sangat terkenal: WHEN BAD THINGS HAPPEN TO GOOD PEOPLE. Ini pengalamannya melepaskan anaknya yang menderita sakit langka satu dari sejuta kasus penyakit. Anaknya Aaron harus meninggal di usia 14 tahun. Apa dosa anak seusia itu sehingga harus mengalami sakit genetik yang langkah? Anjuran Harold Khusner dalam buku ini: kita tidak menentukan hidup ini bahagia atau menderita, tugas kita adalah menjalani kehidupan yang ditentukan Tuhan. Tuhan sendiri menentukan akhir dari perjalanan hidup kita.  Dalam setiap penderitaan dan pergumulan benar kita harus mencari kehendak Allah, apa rencana Tuhan dalam segala apa yang kita alami.

Mencari Tuhan dalam setiap keadaan yang kita alami adalah satu potensi yang dimiliki oleh orang percaya. Kita tidak mengutuki diri kita atas penderitaan yang kita alami, namun berseru dan mencari kehendak Tuhan.  Kita berkewajiban mendorong orang agar lebih percaya kepada Tuhan dalam segala pengalaman pahit. Namun jangan sampai menghakimi orang yang mengalami penderitaan karena tidak berseru kepada Tuhan apalagi menghakiminya sebagi buah dari perbuatannya.

Minggu, 11 Juni 2017

BERUSAHA TAK BERCACAT

BERUSAHA TAK BERCATAT/TERNODA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah kita mengambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin 12/06/2017.

 2 Petrus 3:14-15 (TB)  Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia. Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.

2 Peter 3:14-15 (UKJV)  Wherefore, beloved, seeing that all of you look for such things, be diligent that all of you may be found of him in peace, without spot, and blameless.
And account that the longsuffering of our Lord is salvation; even as our beloved brother Paul also according to the wisdom given unto him has written unto you;

Dalam surat-surat Paulus dan Surat-surat para rasul lainnya selalu dijelaskan bahwa kedatangan Tuhan sangat dekat. Di satu sisi pemahaman ini membuat orang percaya penuh semangat dalam menantikan Tuhan dengan tekun di dalam doa dan pengharapan. Bertahan dalam penderitaan karena semuanya akn segera berlalu. Namun tidak sedikit pula yang keliru memahaminya, karena hari Tuhan sudah dekat mereka tidak bekerja, menjual harta benda mereka dan menghabiskannya dengan berfoya-foyah karena ketika Tuhan datang itu semua tidak bisa dinikmati lagi. Ini kekeliruan besar, sekalipun Tuhan datang besok hari ini kita tetap bekerja, hari ini kita harus menabur kebaikan. Bahkan M. Luther mengatakan sekalipun besok Tuhan datang hari ini saya akan menanam apel. Apa artinya teruslah menaburkan kebaikan. Selagi hari masih siang, sebelum Tuhan datang kita harus berkarya dan bekerja.

Rasul Petrus dalam renungan hari ini mengingatkan jemaat mula-mula bahwa dalam menantikan Tuhan kita harus berusaha sempurna di hadapan Allah, berusaha tidak bercacat dan tidak bernoda sampai kedatangan Tuhan.  Sehingga waktu kedatangan Kristus kita ditemukan tidak bercacat. Tidak bercacat suatu istilah dalam korban; setiap orang yang memberikan kurban persembahan harus memeriksa ternak kurban yang dipersembahkan dan memastikan benar-benar sempurna tidak berpenyakit. Sementara tidak bernoda adalah istilah pada perilaku manusia; memastikan bahwa perbuatannya tidak ada yang melanggar Firman atau perintah Tuhan. Bagi Yahudi daftar perilaku yang seharusnya tidak dilakukan ada dalam hukum Levirat.

Dari kedua istilah ini kita diingatkan bahwa dalam menantikan Tuhan kita tidak bercacat dan bernoda, namun mempersembahkan hidup ini menjadi persembahan yang harum di hadapan Tuhan. Hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, ketika Tuhan datang kita menjadi orang yang berkenan dihadapanNya. Semua orang menjaga dan memelihara diri agar hidup seturut dengan kehendak TuhPetr

Selain bertanggung jawab dan berusaha tidak bercacat/bernoda. Menantikan Tuhan dengan pemahaman tang lebih mendalam, rasul Petrus mengatakan: anggaplah ini sebagai kesabaran Tuhan. Biasanya yang menanti membutuhkan kesabaran. Dalam hal ini tentu jemaat mula-mula yang dinasehati untuk bersabar. Namun disini rasul Petrus menasihati jika Tuhan belum datang hingga hari ini baiklah itu kita pahami sebagai kesabaran Tuhan. Ini dapat diterima karena Tuhan menunggu atau menantikan buah pertobatan dari kita masing-masing. Tuhan masih sabar dan Dia panjang sabar menunggu kita.

Prinsip ini menjadi etos orang percaya: kita melaksanakan tugas dan pekerjaan kita penuh dengan ranggung jawab. Hingga saat ini di Amerika jabatan bendahara di perusahaan beaar dan menteri keuangan selalu dipilih dari orang-orang dari golongan Quaker. Golongan Quaker ini adalah komunitas kristen yang setia melakukan firman, jujur dan memiliki integritas. Hidup orang percaya diseluruh dunia seharusnya demikian karena firman mengajarkan demikian.

Sahabat yang baik hati, renungan pagi ini mengingatkan kita bahwa dalam setiap tugas dan tanggungnjawab yang kita emban, lakukanlah dengan penuh tanggung jawab, jujur dan berusaha agar dalam menyerah terimakan tugas-tugas anda semuanya sempurna dan ditemukan tidak bercacat/bernoda.

BERUSAHA TAK BERCATAT/TERNODA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah kita mengambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin 12/06/2017.

 2 Petrus 3:14-15 (TB)  Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia. Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.

2 Peter 3:14-15 (UKJV)  Wherefore, beloved, seeing that all of you look for such things, be diligent that all of you may be found of him in peace, without spot, and blameless.
And account that the longsuffering of our Lord is salvation; even as our beloved brother Paul also according to the wisdom given unto him has written unto you;

Dalam surat-surat Paulus dan Surat-surat para rasul lainnya selalu dijelaskan bahwa kedatangan Tuhan sangat dekat. Di satu sisi pemahaman ini membuat orang percaya penuh semangat dalam menantikan Tuhan dengan tekun di dalam doa dan pengharapan. Bertahan dalam penderitaan karena semuanya akn segera berlalu. Namun tidak sedikit pula yang keliru memahaminya, karena hari Tuhan sudah dekat mereka tidak bekerja, menjual harta benda mereka dan menghabiskannya dengan berfoya-foyah karena ketika Tuhan datang itu semua tidak bisa dinikmati lagi. Ini kekeliruan besar, sekalipun Tuhan datang besok hari ini kita tetap bekerja, hari ini kita harus menabur kebaikan. Bahkan M. Luther mengatakan sekalipun besok Tuhan datang hari ini saya akan menanam apel. Apa artinya teruslah menaburkan kebaikan. Selagi hari masih siang, sebelum Tuhan datang kita harus berkarya dan bekerja.

Rasul Petrus dalam renungan hari ini mengingatkan jemaat mula-mula bahwa dalam menantikan Tuhan kita harus berusaha sempurna di hadapan Allah, berusaha tidak bercacat dan tidak bernoda sampai kedatangan Tuhan.  Sehingga waktu kedatangan Kristus kita ditemukan tidak bercacat. Tidak bercacat suatu istilah dalam korban; setiap orang yang memberikan kurban persembahan harus memeriksa ternak kurban yang dipersembahkan dan memastikan benar-benar sempurna tidak berpenyakit. Sementara tidak bernoda adalah istilah pada perilaku manusia; memastikan bahwa perbuatannya tidak ada yang melanggar Firman atau perintah Tuhan. Bagi Yahudi daftar perilaku yang seharusnya tidak dilakukan ada dalam hukum Levirat.

Dari kedua istilah ini kita diingatkan bahwa dalam menantikan Tuhan kita tidak bercacat dan bernoda, namun mempersembahkan hidup ini menjadi persembahan yang harum di hadapan Tuhan. Hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, ketika Tuhan datang kita menjadi orang yang berkenan dihadapanNya. Semua orang menjaga dan memelihara diri agar hidup seturut dengan kehendak TuhPetr

Selain bertanggung jawab dan berusaha tidak bercacat/bernoda. Menantikan Tuhan dengan pemahaman tang lebih mendalam, rasul Petrus mengatakan: anggaplah ini sebagai kesabaran Tuhan. Biasanya yang menanti membutuhkan kesabaran. Dalam hal ini tentu jemaat mula-mula yang dinasehati untuk bersabar. Namun disini rasul Petrus menasihati jika Tuhan belum datang hingga hari ini baiklah itu kita pahami sebagai kesabaran Tuhan. Ini dapat diterima karena Tuhan menunggu atau menantikan buah pertobatan dari kita masing-masing. Tuhan masih sabar dan Dia panjang sabar menunggu kita.

Prinsip ini menjadi etos orang percaya: kita melaksanakan tugas dan pekerjaan kita penuh dengan ranggung jawab. Hingga saat ini di Amerika jabatan bendahara di perusahaan beaar dan menteri keuangan selalu dipilih dari orang-orang dari golongan Quaker. Golongan Quaker ini adalah komunitas kristen yang setia melakukan firman, jujur dan memiliki integritas. Hidup orang percaya diseluruh dunia seharusnya demikian karena firman mengajarkan demikian.

Sahabat yang baik hati, renungan pagi ini mengingatkan kita bahwa dalam setiap tugas dan tanggungnjawab yang kita emban, lakukanlah dengan penuh tanggung jawab, jujur dan berusaha agar dalam menyerah terimakan tugas-tugas anda semuanya sempurna dan ditemukan tidak bercacat/bernoda.

Sabtu, 10 Juni 2017

LIMA HAL

MILIKI 5 HAL INI DALAM PERSEKUTUAN

Selamat Hari Minggu! Sungguh indah kotbah minggu ini dari pesan Paulus kepada jemaat Korintus. Apalagi pesan ini disampaikan setelah menjelaskan perihal masalah yang dihadapi oleh jemaat korintus dan nasehat untuk keluar dari konflik dan perpecahan. Jemaat tidak akan bertumbuh jika terus berkutat pada keakuan dan keegoan, karena itu masing-masing harus saling merendah dan saling menghargai orang lain. Mulailah berpikir bahwa apa yang dilakukan orang lain berguna bagi kita. Itulah sebabnya Paulus menjelaskan: Paulus menabur, Apolos menyiram dan Kristus memberi pertumbuhan (1 Kor 3:6). Demikian dalam persekutuan jemaat, masing-masing punya karunia roh untuk dipersembahkan dalam pertumbuhan tubuh Kristus, saling menghargai peran dan fungsi serta menghormati keberadaan masing-masing tanpa dibatasi oleh status sosial.

Bagi Paulus diakhir nasehatnya kepada jemaat Korintu ada lima hal yang kwalitas pribadi yang mesti dimiliki oleh orang percaya. Kelima kwalitas ini akan membuat Jemaat yang bertumbuh dan berbuah serta benar-benar dalam penyertaan Roh Kudus:

1. Bersukacita
Masih ingat Filipi 4:4 "bersukacitalah senantiasa di dalam Tuhan sekali lagi kukatakan bersukacitalah. Hal ini disampaikan  bukan karena Paulus memperoleh keberuntungan. Namun dia berada di balik terali besi sebagai tahanan karena iman dan memberitakan Injil. Sukacita Paulus tidak dibatasi oleh tembok tahanan atau terali besi,  sukacitanya tidak ditentukan oleh kondisi yang alaminya, namun sukacitanya tetap karena bersumber dari iman kepada Yesus Kristus yang memberi sukacita. Jika kita mengalami kesulitan dan tantangan, mari kita ingat sukacita dan hal-hal bahagia yang pernah kita alami. Jika ditimbang tentu jauh lebih banyak sukacita yang kita alami. Bahkan duka dan derita yang ada tak sebanding dengan suka yang telah kita alami dan yang akan dianugerahkan pada kita.

2. Usahakan Sempurna (Be perfect). Yesus pernah mengajarkan pada murid-murid: Matius 5:48 (TB)  Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Perlu disampaikan bahwa manusia tidak dapat sempurna, namun kita berkewajiban untuk berusaha untuk sempurna karena hidup kita telah disempurnakan oleh Yesus Kristus melalui penebusanNya. Sering kita dengar ungkapan: "kita ini manusia" dan "kita masih di dunia" utk mewajarkan kesalahan dan kelemahan. Benar kita manusia lemah jauh dari sempurna. Namun kita memperoleh karunia yaitu iman yang berusaha untuk sempurna. Diberi akal dan kekuatan untuk melakukan yang terbaik. Jika bisa sempurna mengapa tampilkan yg kurang?

3. Sehati Sepikir:
Ada ungkapan orang Batak "tampakna do tajomna rim ni tahi do gogona" menggambarkan kekuatan kerjasama dan gorong royong. Konteksnya muncul pada saat bekerja di ladang mencangkul bersama jauh lebih optimal hasilnya dari  bekerja sendirian karena bisa saling berbagi, saling membantu dan lelah tak terasa. Demikianlah manfaat kerjasa dan saling sehati sepikir pasti lebih banyak tangbdapat kita kerjakan dari pada mempertahankan ego dan keakuan masing-masing. Dalam berbagai penerimaan kerja sikap kooperatif (mampu bekerja sama) potensi yang selalu dipertimbangkan. Dalam setiap kesempatan nampaknya Paulus selalu menasihatkan agar tetap sehati sepikir dalam persekutuan (Band Rom 12:16, 1 Kor 1;10, Fil 2:2; 2:20 dan 4:2).

4. Berdamai: Dimanapun kita berada jadilah pembawa damai, jauhkan keonaran apalagi berbantahan yang tak berguna. Perbedaan tak membuat kita mengasingkan diri dari orang lain. Tapi hiduplah berdampingan dengan orang lain, menerima dan menghargai keberadaannya. Konflik jemaat Korint semuanya bersumber dari keegoan diri dan niat meniadakan yang lain. Paulus menasihatkan mengatasi semua itu tak lepas dari kesediaan berdamai.  Jika ada yang tidak berkenan di hati berdamailah dengan diri sendiri dan terima orang lain apa adanya. Yesus Kristus telah meninggalkan damai sejahtera bagi kita (Yoh 14:27). Suatu warisan yang berharga dalam diri orang percaya yang mewajibkan kita menjadi pembawa damai karena kita adalah anak-anak Allah (Mat 5:9)

5. Saling memberi salam;
Ini ciri khas dari gereja mula-mula saling sapa dan memberi salam untuk menguatkan sesama. Bukan hanya namun ciuman kudus, suatu bentuk keharuan, solider dan kasih sayang. Semuanya saudara di dalam Tuhan yang merasakan perasaan seorang dengan yang lainnya. Menyampaikan salam memiliki arti bahwa kita menanyakan kabar dan memastikan kebaikan menyertai orang yang kita sapa. Selain itu salam berarti juga mendoakan dan memberkati orang yang kita salam. Sifat seperti ini membuat kita disukai orang lain karena orang yang rajin memberi salam terlahir dari sikap pribadi yang ramah.

Kiranya Tuhan kita Yesus Kristus menyertai kita semua dan memampukan kita memelihara kwalitas pribadi yang terbaik dalam hidup ini. #pdt nekson m simanjuntak

Jumat, 09 Juni 2017

TIADA YANG BAIK SELAIN ENGKAU

TIADA YANG BAIK SELAIN ENGKAU

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah mengambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu 10/06/2017

Mazmur 16:2 (TB)  Aku berkata kepada TUHAN: "Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!"

Psalms 16:2 (UKJV)  O my soul, you have said unto the LORD, You are my Lord: my goodness extends not to you;

Mazmur ini sangat indah dan mengugah hati. Sangat mesra dan diungkapkan dari lubuk hati yang terdalam. Seperti ungkapan seorang kekasih yang jatuh cinta pada buah hatinya. Sekalipun beribu wanita cantik namun hanya satu yang ada di hatinya. Ini nyata dalam kehidupan kita bahwa kata hati tak bisa ditutupi.

Demikian mazmur ini dari Daud suatu pengakuan yang sangat jujur dari lubuk hati terdalam. Daud telah banyak mengalami kebaikan dalam hidupnya; tidak diperhitungkan  dalam di kalangan keluarga namun diurapi menjadi raja (baca kisah pemilihan Daud 1 Sam 16:1-13). Dia telah mengalami bagaimana Tuhan memelihara dan menjaga Daud dari berbagai kebencian dan pengejaran Saul. Selama menjadi raja dia meraih keberhasilan demi keberhasilan. Dari semua pengalamannya itu raj Daid mengakui hanya satu kebaikan yaitu Allah sendiri. Tidak ada kebahagiaan dan kebaikan selain dari pada Tuhan.  Itulah sebabnya Daud sangat memimpikan membangun Bait Allah bagi Tuhan. Baginya Daud Mazmur 84:10 (TB)  (84-11) Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.

Pengakuan seperti Daud ini tentu lahir dari perasaan langsung darinya atas pengalaman-pengalaman hidupnya. Daud memelihara hubungan yang baik dengan Tuhan melalui ibadah-ibadah hariannya. Hari berlalu tidak lengkap jika tidak berdoa dan bermazmur bagi Tuhan. Minggu-minggu yang dilalui serasa hampa jika tidak menghadap hadirat Tuhan melalui ibadah. Beribadah dan berdoa menjadi habit dalam hidupnya.

Dalam pengalaman rohani jemaat ada juga pengakuan semacam ini. Orang yang telah melatih dirinya beribadah harian, hari akan hampa jika tidak beribadah atau melakukan saat teduh. Rohnya mencari-cari sesuatu yang kurang dalam satu minggu ketika dia absen beribadah. Ibadah telah menjadi kebutuhan utama dalam hidupnya.

Tiada kebaikan di dunia ini selain Engkau, renungan ini juga mengajarkan pesan moral yang sangat berharga. Berkerja dan berkaryalah menurut kehendak dan petunjuk Tuhan. Jangan mengambil berkat orang lain dengan mencuri dan korupsi. Namun bahagialah dengan hasil kerja sendiri dan buah tangan dari karya dan pekerjaan kita. Itulah berkat paling berharga dan membahagiakan sebagaimana dalam Mazmur 128:1-2 (TB)  Nyanyian ziarah. Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!
Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!

Sahabat yang baik hati. Prinsip dalam Mazmur 16:2 ini sangat baik kita teladani bahwa tiada kebaikan dan kebahagiaan dalam hidup ini selain dari pada Tuhan.

Kamis, 08 Juni 2017

KUK PENINDAS TELAH DIPATAHKAN

KUK PENINDAS TELAH DIPATAHKAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat 09/06/2017

Yesaya 9:4 (TB)  (9-3) Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian.

Isaiah 9:4 (UKJV)  For you have broken the yoke of his burden, and the staff of his shoulder, the rod of his oppressor, as in the day of Midian.

Kuk adalah beban yang disandarkan pada leher kerbau atau lembu untuk menggarap sawah. Kuk ini berat dan membebani.  Dalam alkitab kuk ini sebagai simbol penindasan 1 Raj 12:4 (band kis 15:4). Kuk sering juga digambarkan sebagai beban hidup yang dipikul oleh seseorang.

Zaman Yesaya bin Amos (proto Yesaya) melayani di Yehuda dalam situasi krisis, di mana raja-raja terakhir Uzia, Yotam, Hizkia dan Ahaz mengalami kesulitan menghadapi politik luar negeri. Yesaya melihat sendiri Yehuda dalam tekanan Assyur, Babilonia dan Mesir. Samaria sendiri telah ditahlukkan Assyur tahun 720 SM. Yerusalem juga merupakan incaran para raja-raja sekitar. Yeruslaem sendiri pernah dikepung oleh Assyur 2 Raj 18-19  namun diluputkan Tuhan. Tekanan dari bangsa-bangsa sekitar tentu menjadi beban bahkan harus dipaksa untuk memberikan upeti kepada bangsa asing, diperas dan ditindas begitu hebat. Siapakah yang membebaskan umat Allah dari tekanan dan segala penindasan ini?

Hal inilah yang disampaikan oleh nabi Yesaya bahwa Tuhan sendiri akan datang dan bertindak untuk mematahkan kuk. Pembebasan itu adalah dengan kelahiran seorang putera. Lengkapnya: Yesaya 9:6 (TB)  (9-5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

Dapat kita bayangkan dijajah atau ditindas menjadi beban yang sangat berat.  Melawan tidak kuat dan bisa berdampak fatal karwna akan mengalami penindasan yang lebih besar. Diperdaya dan semakin tak berdaya. Inilah pengalaman Yehuda dalam masa-masa Yesaya. Diancam Assyur, tekanan politik luar negeri dari Mesir dan Babel. Semuanya membebani umat Tuhan. Tuhan sangat menentang penindasan. Yesaya menyampaikan suatu harapan baru bahwa Tuhannakan mematahkan segala penindasan dan membebaskan umatNya. Umat akan menang dan kemenangan mereka seperti kemenangan melawan Midian. Kekalahan Midian suatu istilah bagi musuh yang tertunduk malu dan tidak mampu mengangkat muka.

Apa yang terjadi ketika Yehuda mengalahkan Midian. Dalam hakim-hakim diceritakan bahwa umat Allah ditindas oleh orang Midian, namun Tuhan mengangkat Gidion memimpin umat Allah mengalahkan orang Midian sehingga mereka tidak dapat mengangkat kepada dan umat Allah hidup dengan aman (Hakim 8:28). Pertistiea Midian ini menjadi satu cerita yang turun temurun dalam tradisi Israel. Bahwa kemenangan atas Midian adalah pembebasan dimana mereka menang, mereka yang tertunduk dan ditindas dimenangkan Tuhan. Sebaliknya orang yang membusungkan dada, dengan kekuatannya menindas orang lain tertunduk malu dan tak berani mengangkat wajah. Demikianlah Tuhan mengembalikan keceriaan orang yang terbeban dan mengembalikan kebebasan orang-orang tertindas.

Sahabat yang baik hati. Renungan pagi ini memberikan harapan bagi kita. Tuhan tidak membiarkan orang-orang yang dikasihinya terindas dan terlindas. Tuhan akan bertindak dan mematahkan kuk penindasa dan membebaskan kita dari berbagai beban yang menakan kita. Nerharaplah selalu kepada Tuhan dalam segala pergumulan dan beban hidup yang kita alami. Tuhan akan bertindak.

Selasa, 06 Juni 2017

KEFASIKAN AKAN HILANG SEPERTI ASAP

KEFASIKAN AKAN HILANG SEPERTI ASAP

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inpsirasi dan motivasi bagi kita. Rabu 08/06/2017

Mazmur 68:2 (TB)  (68-3) Seperti asap hilang tertiup, seperti lilin meleleh di depan api, demikianlah orang-orang fasik binasa di hadapan Allah.

Psalms 68:2 (UKJV)  As smoke is driven away, so drive them away: as wax melts before the fire, so let the wicked perish at the presence of God.

Dalam berbagai hal, ada perasaan yang tidak adil dalam hidup ini. Orang fasik yang telah melakukan kejahatan dieluelukan, disanjung dan mendapat pujian. Sementara orang yang jujur, pekerja keras dan bertanggung jawab selalu mendapat tantangan, hambatan bahkan diperlakukan tidak adil. Jika ada pengalaman seperti itu jangan bersedih hati, pengalaman pemazmur membuktikan bahwa kebenaran akan menang, orang fasik akan berakhir. Tidak ada jalan orang fasik yang bertahan di hadapan Allah, semuanya akan binasa. Semantara orang-orang benar akan mengikuti arak-arakan kemenangan karena Tuhan tidak membiarkan ketidak adilan. Waktunya akan tiba orang benar bersorak-sorai merayakan kemenangan dan sukacita. Sastra hikmat seperti Ayub, Mazmur, Amsal dan Pengkotbah sangat banyak membahas hal ini.

Ada dua istilah yang menarik yang dipakain oleh pemazmur mengenai akhir jalan orang fasik. 1) Orang fasik akan tertiup seperti asap. Jika anda melihat peristiwa kebakaran maka akan kita tahu bagaimana asap tertiup dan hilang dari pandangan mata. Memang awalnya akan mengepul, hitam dan bergulung-gulung dan tampak serap. Menakutkan dan begitu seramnya. Namun itu hanya sekejap tertiup dan hilang diatas awan. Demikian gambaran yang dipakai pemazmur akan akhir kefasikan. Gambaran ini menekankan bahwa jalan orang fasik hanya sesaat, segera akan tertiup dan berlalu seketika.

2) Gambaran kedua akhir jalan orang fasik akan hancur seperti lilin yang meleleh. Memang Lilin biasanya bersifat positip dalam gambaran alkitab karena berbicara soal terang. Namun aspek lain dalam lilin ini digambarkan oleh pemazmur bahwa perlahan batang lilin akan meleleh. Lilin yang menyala tak akan bertahan lama, batangnya akan meleleh. Apapun ceritanya batang lilin tidak akan bertahan terhadap api. Gambaran ini menunjukkan bahwa kefasikan akan berproses menuju akhir kebinasaannya. Sehebat apapun kefasikan meredam dan membungkan kebenaran, kebenaran akan menang dan terbukti dan sebaliknya kefasikan akan meleleng menuju kebinasaannya. Gambaran ini menunjukkan adanya suatu proses agar kita bersabar dan menantikan Tuhan tidak membiarkan kebenaran ditelah jalan orang fasik. Waktunya semuanya akan terungkap dan menerima ganjarannya.

Sahabat yang baik hati; geram melihat jalan orang fasik, sombing dan congkak dalam dunia sekitar kita. Sudah salah dan jalannya selalu buat onar namun dielu-elukan  orang lain. Tetaplah mengelua dada dan suarakan kebenaran waktunya akan tiba. Cepat seperti hilangnya asap didepan mata, atau lambat berproses seperti batang lilin yang meleleh demikian jalan hidup orang fasik di hadapan Tuhan. Sebaliknya orang yang benar, setia di jalan Tuhan jikalaupun tantangan terlalu berat dan himpitan menyesakkan percayakan semuanya kepada Tuhan. Waktunya akan tiba kita akan berjalan dalam suatu arak-arakan dalam barisan yang mengelu-elukan kemenangan Tuhan.

Puncak kemenangan kebenaran terhadap kejahatan adalah kematian dan kebangkitan Kristus. Kristus telah mati untuk mengalahkan dosa dan kematian ( 1 Kor 15). Dan kita diberi kekuatan di dalam iman untuk mengalahkan kejahatan sebagaimana tertulis dalam surat Yohanes  (TB)  sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. (1 Yoh 5:4)

Jangan sesat dan jangan iri melihat kehebatan orang fasik yang seolah kemujuran demi kemujuran. Waktnya akan tiba setiap orang yang berjalan dalam kefasikan akan berakhir dalam kebinasaan cepat atau lambat. Bertekunlah di jalan orang benar dan setia di jalan Tuhan, sekalipun berat dan kadang kita harus menjerit sakit dan seolah beban terlalu berat namun kepastian kebahagiaan menanti di depan jalan yang anda pilih.

Senin, 05 Juni 2017

BANGKIT DARI KETERPURUKAN

BANGKIT DARI KETERPURUKAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah kita sejenak mengambil waktu untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa 06/06/2017

 Lukas 15:20 (TB)  Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.

Luke 15:20 (UKJV)  And he arose, and came to his father. But when he was yet a great way off, his father saw him, and had compassion, and ran, and fell on his neck, and kissed him.

Lukah 15:11-32 merupakan kisah yang sangat menarik  dan memiliki makna yang luar biasa. Kisah ini juga disebut sebagai Injil dari Injil. Kabar baik bagi orang yang mau memperbaiki diri. Ada realitas kehidupan kebebasan manusia dan kemurahan Tuhan. LAI membuat judul perikop ini "Anak Yang Hilang" namun dari sisi sang Bapak benar juga jika perikop ini  ini dinamai "Bapak Yang Rahmani." Keduanya sama-sama penting melihat subyeknya untuk menggambarkan manusia bebas, jatuh dalam dosa, terpuruk dan berdaya. Apapun keberadaan sang anak,  Bapak yang rahmani tetap mengasihi anaknya dengan sepenuhnya.

Kebebasan anak yang hilang telah membuatnya tersesat di jalannya. Dia hendak memiliki kebebasan, menikmati hidup dan hendak meraih segala kebahagiaan dunia. Dia meminta haknya dan warisannya dari bapaknya. Bapaknya pun memberi, sang ayah tak menghalangi anaknya memperoleh hak warisannya karena memang dia telah akil balik. Namun apa yang terjadi kebebasannya telah membuat dia terpuruk. Ada banyak teman untuk tertawa, menghabiskan penghasilan dengan mabuk-mabukan dan berfoya-foya. Namun ketika uangnya telah habis tak seorang pun mau mendampinginya dalam keterpurukan. Sang anak menderita sendirian bahkan makan pun terancam. Segalanya telah habis, terpaksa bekerja di peternakan babi. O begitu sulitnya hidupnya, bahkan untuk mengisi perut kosong pun dia hendak memakan pakan babi. Begitu menderitanya dan malangnya nasib yang mengalaminya. Sementara di rumah bapaknya makanan berkelimpahan, bahkan budak di rumah bapaknya menikmati kebahagiaan dan semuanya keyang tak ada kelaparan. Inilah yang disadarinya dan tergerak untuk kembali ke rumah bapak.

Kesadaran kesalahan salah satu kunci memahami anak yang hilang. Dia menyadari bahwa keterpurukan dan pahitnya hidup yang dialaminya adalah kesalahan dirinya. Dia mau berubah dan berani mengambil keputusan, meninggalkan keterpurukan. Resiko pahit apapun respon sang bapak akan dia lakukan bahkan menjadi budak di rumah bapaknya pun tah bersedia dari pada berakhir menjadi anak yang hilang. Maka dia pun bangkit dan kembali ke rumah bapaknya.

Pertobatan telah membuka ruang pemulihan. Bapak yang rahmani sudah lama menunggu akan keberadaan anakNya. Dia tidak melihat eksistensi anaknya yang telah kehilangan segalanya, yang ada pada sang Bapa adalah kerinduan, kasih sayang dan apapun keberadaan anakNya, dia adalah tetap anaknya. Bukan melihat perbuatannya yang telah meninggalkan sang Bapak atau menghitung uang yang telah dihambur-hamburkannnya. Bapak yang rahami setelah melihat anaknya telah kembali, dia bangkit, berlari dan merangkul anaknya. Sang bapak sangat sayang dan merindukan anaknya itu.

Berani meninggalkan kesalahan dan bertekad memperbaiki diri entah apapun resiko dan penilaian orang lain menjadi tekad yang dapat kita teladani. Dalam banyak hal ini penghalang orang berubah; malu, takut dinilai orang sehingga tetap mempertahankan keterpurukannya. Perubahan tidak datang dari luar diri, namun tekat dari dalam hati untuk berubah.

Pintu maaf terus terbuka, jangan menutup wajah atas kesalahan, atau tetap tertunduk dan duduk terpuruk menunggu waktu berlalu. Namun bangkit dan berubah. Make decision now. Ambil keputusan sekarang ini juga Bapak yang Murah hati telah menunggu. Dia penuh kasih dan sudah rindu merangkul kita dengan segala kasih sayangnya.

Bila tersesat di ujung jalan kembalilah ke pangkal. Suatu pesan moral yang menginspiasi dan memotivasi kita.

Minggu, 04 Juni 2017

BERSIHKANLAH HATIKU DAN PERBAHARUILAH BATHINKU

BERSIHKALAH HATIKU DAN PERBAHARUILAH BATHINKU

Selamat Pagi dan Selamat Merayakan Pentakosta II. Sahabat yang baik hati, peringatan Turunnya Roh Kudus merupakan peringatan besar. HKBP dan gereja-gereja lain di SUMUT (warisan RMG) hari besar Natal, Paskah dan Pentakosta merayakan ini sebagai pesta besar gerejawi dengan menetapkan kebaktian berturun-turut dua hari. Pesta pertama menekankan peristiwa alkitab akan momen bersejarah ini dan Pesta kedua menekan makna perayaan besar itu dalam kehidupan orang percaya.   Memang dapat kita bayangkan berbagai kesulitan dalam melaksanakan ibadah minggu biasa di pesta kedua, selain tidak hari libur seperti minggu dan kesibukan masing-masing dalam pekerjaan. Dalam segala kesibukan kita harus tetap mengelola waktu untuk Tuhan.

Firman Tuhan di Pesta II Pentakosta ini dari Mazmur 51:12-14.  Doa permohonan Daud agar Tuhan menghapuskan kesalahannya, membersihkan hatinya dan memperbaharui batinnya. Permohonan ini didasarkan rasa bersalah yang sangat mendalam kepada Tuhan setelah nabi Natan menjumpainya akan pelanggaran yang dilakukannya. Jika anda yang belum memahami alur cerita ini, saya usulkan untuk membaca 2 Samuel 11-12. Daud sangat tertarik kepada Batsyeba istri Uria, maka Uria diperintahkan untuk berperang dalam pertempuran yang sulit untuk menang. Akhirnya Uria meninggal dan Daud pun melindungi Batsyeba dengan menjadikkannya istri. Di jaman itu, dari kaca mata awam itu suatu tindakan mulia, raja yang mengayomi keluarga panglimanya. Namun  sehebat apapun  manusia meyembunyikan niat yang terselubung dalam hati manusia Tuhan Maha Tahu, karena Tuhan yang menempa hati manusia. Inilah yang diingatkan nabi Natan pada Daud. Mazmur 51 ini merupakan mazmur Daud memohon pengampunan; Daud mengungkapkan isi hatinya yang terdalam, rasa bersalah di hadapan Allah yang menginsyafi segala perbuatannya. Rasanya tak sanggup berdiri, tukang-tulangnya serasa kering dan patah.  Tak kuat mengangkat kepala dan menampakkan wajah menatap sesama atas cela dan perbuatannya. Namun inilah kelebihan Daud, dia tidak melakukan dosa lagi untuk menutupi kesalahan. Bagi Daud seorang raja bisa saja mungkin meleyapkan Natan dengan gampang. Namun dia menginsafi kehadiran Natan. Memperbaiki kesalahan dengan memohon Tuhan berkenan menyucikan hatinya dan memperbaharui bathinnya.

Siapa diantara kita yang tidak pernah bersalah? Tokoh-tokoh panutan seperti Daud mengalaminya. Masalahnya adalah bagaimana kita memperbaiki kesalahan tersebut. Ada tiga tipe bagimana manusia memperbaiki kesalahan: 1) Dalam banyak kasus orang menutupi kesalahannya dengan mengorbankan orang lain, maka lingkaran korban menutupi kesalahan akan terus, karena untuk menutupi kebohongan akan terus menciptakan kebohongan  demikianlah lingkaran dosa akan membuat dosa manusia semakin  dalam dalam lumpur dosa. Langkah seperti ini akan terus membuat lingkaran korban yang besar saling dan menambah masalah. 2) Ada orang yang tidak memperbaiki kesalahannya dengan mengakhiri hidupnya dan mengubur diri sendiri melalui tindakan bunuh diri. Ini tindakan yang dilakukan Yudas Iskariot. Suatu tindakan yang  sangat disayangkan dan sangat ditentang oleh ajaran Alkitab. 3) Memperbaharui dengan memohon pengampunan. Pandangan ini didasarkan pada keyakinan bahwa pengampunan terbuka dihadapan Allah, Tuhan maha baik akan menerima kita walaupun kita berddosa.  Sebesar apapun  dosa kita dihadapanNya,  Pengampunan itu terbuka bagi  Tuhan dan Tuhan berkenan menghapuskan pelanggaran  (Band Yesaya 1:18)

Seruan Daud yang memohon: Bersihkanlah hatiku ya Tuhan. Doa yang sangat tulus yang didorong oleh rasa bersalah yang mendalam. Hati yang bersih bukan berarti tiada noda. Manusia tidak luput dari salah. Hati manusia tidak mungkin bersih dari kekuatan diri manusia, hati manusia bersih karena Tuhan berkenan menyucikannya melalui pengorbanan darah Yesus yang tercurah di Golgatha. Tuhan berkenan menghapuskan pelanggaran dan dosa dari memori hatiNya. Tuhan tidak membuang orang yang memohon pengampunan padanya. Membuang kesalahan ya, namun Tuhan telah menunggu dengan rinduNya yang mendalam seperti rindu seorang Ayah yang menantikan anaknya kembali kepangkuannya

Daud Berseru: Perbaharuilah Bathinku dengan Roh yang teguh. Disinilah peran Roh Kudus yang menjaga bathin dan memelihara hati manusia untuk tetap mengingatkan kita apa yang berkenan di hadapan Tuhan. Roh Kudus memberikan kekuatan bagi untuk memperbaharui diri dari kesalahan. Roh Kudus memberikan kekuatan bagi kita untuk dapat melakukan yang lebih baik dan lebih berkenan di hadapan Tuhan.

Kiranya Roh Kudus yang telah memenuhi seluruh orang percaya memperbaharui batjin kita dan memberikan kekuatan bagi kita semua melakukan missi Allah di dunia ini.

Jumat, 02 Juni 2017

LIDAH SEORANG MURID

LIDAH SEORANG MURID

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, matilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu 03/04/2017

Yesaya 50:4 (TB)  Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.

Isaiah 50:4 (UKJV)  The Lord GOD has given me the tongue of the learned, that I should know how to speak a word in season to him that is weary: he wakens morning by morning, he wakens mine ear to hear as the learned.

Jika kita ditanya apakah ciri seorang murid? Tentu belajar, gali ilmu, displin dan taat pada guru. Semua itu dilakukan untuk menimbah ilmu dan ilmu yang didapatkan kelak dapat berguna membangun diri dan beeguna bagi orang lain.  Ada konsep yang keliru memahami  pendidikan di Indonesia, pendidikan seolah mendapatkan ijazah dan syarat melamar pekerjaan. Dampaknya orang berlomba-lomba beli sertifikat kesarjanaan hingga doktoral.  Dari falsafah pendidilan tidak ada gunanya lembaran sertifikat, namun manfaat ilmu yang digali untuk membangun diri dan pengabdian kepada masyarakat. Apa artinya deretanngelar di depan dan belakang nama namun kapasitas tak ada. Syukurlah bagi orang percaya hal ini diingatkan agar kita mengembangkan diri bagai seorang murid karena kita diberi lidah seorang murid.

Lidah seorang murid, suatu istilah yang dipakai oleh Yesaya dalam misi yang diemban oleh Hamba Allah. Menjadi seorang hamba Allah harus menempa diri menjadi seorang murid tang mengasah pendengar. Murid kebanggaan biasanya akan rajin belajar dan displin. Murid diterjemahkan dari kata disciple, dari kata inilah turun katan displin. Jadi murid harus displin. Displin untuk belajar, displin dalam mengelola waktu dan hal-hal yang membangun diri.

Ada beberapa catatan menarik dari renungan hari ini tentang lidah seorang murid. Pertama, missinya belajar adalah untuk melayani dan mengabdi untuk orang lain. Dia mengasah diri agar mampu membawa kesejukan bagi orang yang lelah, memberi semangat baru bagi orang yang letih lesu. Bagaimana itu bisa terjadi? Dengan mempertajam pendengaran. Ibarat teko,  tak mungkin teko yang kosong memberikan kesejukan. Teko itu harus berisi air baru dia pun akan dapat mengisi gelas-gelas kosong yang hendak diteguh orang yang haus. Demikian dengan spiritualitas seorang hamba Tuhan, harus mempertajam pendengaran,  pendengaran akan firman Tuhan yang mengisi spirtlitualitasnya. Selalu mengisi diri dengan firman sehingga sumbernya tak pernah kering untuk menyampaikan siraman rohani yang menyegarkan.

Lidah seorang murid, mengapa tidak lidah seorang guru yang cakap mengajar dan orator ulung yang pandai berkata kata meyakinkan orang? Pelayanan bukanlah soal kata-kata, atau kemampuan meyakinkannorangblain namun soal mendengarkan dan mendalami firman dan firman itu bekerja untuk membangun iman. Iman timbul karena pendengaran akan firman (Rom 10:17).

Kita adalah murid-murid Tuhan Yesus yang selalu haus akan firman karena firman adalah sumber kehidupan. Jadilah murid yang setia mengikuti jejak kaki Yesus, membawa kesejukan bagi yang penat dan semangat baru bagi orang yang letih lesu agar memperoleh pengharapan.

Kamis, 01 Juni 2017

KASIH ALLAH DAN KETABAHAN KRISTUS

KASIH ALLAH DAN KETABAHAN KRISTUS

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuha n sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 02/06/2017

 2 Tesalonika 3:5 (TB)  Kiranya Tuhan tetap menujukan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus.

2 Thessalonians 3:5 (UKJV)  And the Lord direct your hearts into the love (o. agape) of God, and into the patient waiting for Christ.

Amnesia atau lupa ingatan adalah salah satu penyakit yang dapat menyerang siapa saja. Apalagi di usia tua perlahan semua orang akan mengalaminya. Namun sungguh tak lazim jika amnesia menyerang pada usia produktif ataunusia muda. Menurut para ahli bahwa amnesia ini bisa dibagi dua, pertama lupa akan apa yang pernah terjadi pada dirinya di masa lalu dan kedua tidak dapat menangkap atau merekam informasi yang tejadi disekitarnya. Istilahnya daya rekamnya pudar.

Apa kaitannya penyakit amnesia ini dalam renungan ini? Ini kelebihan Paulus yang sangat kaya dalam pemikiran dan nasehatnya membimbing jemaat. Dalam keadaan jemaat mula-mula yang menghadapi pergumulan dan berbagai upaya propaganda jangan sampai lupa dua hal yaitu: kasih Allh dan ketabahan Kristus. Pentingnya kedua hal ini sampai-sampai dia menyampaikan: kiranya Tuhan menunjukkan hati jemaat kepada kedua hal tersebur. Jadi dalam keadaan apapun setiap jemaat harus mengingat kedua hal itu dalam hidupnya, baik susah dan senang, duka dan suka, dalam berkabung atau memberi penghiburan. Kaaoh Allah dan Ketabahan Kristus menjadi kekuatan bagi orang percaya menjalani dan menghadapi pergumulan.

Marilah kita lihat kedua hal ini yang tidak boleh dilupakan oleh setiap orang percaya.

1. Kasih Allah: adalah agape, kasih yang tulus, kasih yang tidak menuntut balas. Perbuatan baik yang iklas dan dari ketulusan hati tanpa ada harapan akan ada balas jasanya. Itulah yang dilakukan Allah dalam menyelamatkan manusia. Allah rela mengorbankan anakNya yang tunggal hingga mati di kayu salib demi menyelamatkan kita. Agape adalah pengorbanan, mengorbankan milik yang paling berharga dipersembahkan untuk menyelamatkan orang lain. Satu ayat alkitab menjelaskan kasih agape itu adalah Yoh 3:16.

Allah adalah kasih, kasihnya menetap dan tanpa menuntut balas. Hal inilah dasar bagi setiap orang percaya melakukan kasih dan perbuatan baik. Perbuatlah kebaikan dengan tulus dan jangan bersungut-sungut karena Allah telah melakukannya untuk kita. KasihNya yang tulus sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita agar tetap melakukan kasih.

2. Ketabahan Kristus. Hal inj mengingatkan kita akan ketabahan dalam menjalani penderitaan penderitaan yang dialami oleh jemaat mula-mula tiada bandingnya dengan penderitaan  yang dialami oleh Yesus Kristus hingga mati di kayu salib. Via Dolorasa, jalan ke salib yang begitu pahit, penuh sengsara namun dia tidak berhenti di tengah jalan. Kristus tabah menjalaninya hingga berakhir di titik perhentian di Golgatha. Semua itu dilakukan karena kasihNya yang benar untuk menyelamatkan manusia. Kristus menderita dan tabah melakukan semua itu demi keselamatan manusia.

Ketabahan menghasilkan  tahan uji dn tahan uji berbuahkan hasil yaitu memperoleh mahkota kehidupan. Jika hidup mendesak hingga membuat dada sesak teladanilah ketabahan Kristus.

Kiranya Tuhan menunjukkan hatimu kepada Kasih Allah dan Kebatabahn Kristus. Renungan ini mengingatkan kita agar tidak melupakan hal yang paling hakiki dalam iman. Mensyukuri kasih Allah yang tulus mendorong kita untuk tetap hidup dalam kasih. Mengingat ketabahan Kristus membuat kita memiliki daya tahan dalam menjalani penderitaan.

Sahabatku waspadalah akan amnesia iman, apapun keadaan yang kita alami jangan lupa akan kasih Allah dan ketabahan Kristus.  Dalam keadaan susah dan bergumul berat tetaplah berbuat kasih karena kita telah menikmati kasih Allah yang agape. Jika penderitaan menimpa dan membuat kita harus mengalami kesedihan hati, tetaplah tabah meniru ketabahan Kristus.

ORANG YANG MENCARI TUHA. AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU

 Kotbah Minggu Kantate, 28 April 2024 Ev. Mazmur 22:26-32 ORANG YANG MENCARI TUHAN AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU Selamat Hari Minggu! Sahabat yang...