Jumat, 29 September 2017

HIDUP DAN MATI MILIK TUHAN

HIDUP DAN MATI MILIK TUHAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 30/09/2017

Roma 14:8 (TB)  Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.

Ada saja yang membuat kita selisih paham karena kita diciptakan berbeda; berbeda latar belakang, berbeda persepsi, berbeda kepentingan dan perbedaan lainnya. Namun bukan karena berbeda kita boleh menghina, menghakimi dan merendahkan orang lain.  Hidup ini adalah anugerah dan pemberian Tuhan. Maka hidup ini harus dipergunakan untuk hal-hal membangun persekutuan, menghormati orang lain dan hidup penuh damai sejahtera. Karena kita hidup bukan untuk kita sendiri dan mati bukan untuk diri kita sendiri, tetapi baik hidup dan mati adalah untuk Tuhan.

Inilah pesan Paulus yang bergitu berharga untuk jemaat Roma agar dalam hidup ini menghargai sesama. Di jemaat Roma ada dua kelompok jemaat, pertama dari kalangan Yahudi yang sangat ketat memelihara Taurat dan mereka memantangkan makan daging yang dikurbankan ke kuil semacam acara rutin setiap tahun di kota itu.  Bukan hanya memantangkan bahkan dikategorikan perbuatan najis. Bagi siapa yang terlibat dalam makan daging kuil tak layak disebut sebagai orang percaya. Kelompok kedua adalah kalangan non Yahudi yang menganggap bahwa segala sesuatu telah bertekuk lutut dibawah Kristus, jadi kita memiliki kebebasan asal berdasarkan Kristus termasuk didalamnya memakan daging kurban di kuil. Keduanya akhirnya jadi saling menghakimi sesamanya bahkan mengecam dengan berat menurut persepsi masing-masing. Kedua pendapat ini benar-benar telah membuat mereka terpecah dan saling menghakimi yang satu dengan yang lain, sehingga kehidupan jemaat membenarkan diri dan menyalahkan orang lain.

Kenapa kita harus saling menghakimi bahkan telah mengecam kehidupan orang lain. Bukankah penghakiman milik Allah. Hidup dan mati kita ditentukan oleh Allah. Hidup ini adalah anugerah Allah, barang siapa yang percaya telah memiliki kehidupan yang kekal.

Paulus menegaskan kembali kepada kedua kelompok di Rom akan makna hidup. Untuk apa kita menghakimi sesama dengan menganggap diri lebih suci, lebih saleh sementara yang lain tidak layak. Demikian sebaliknya Kristus memegang telah memerdekakan kita namun jangan sampai kebebasan kita menjadi batu sandungan bagi sesama. Marilah isi hidup ini dengan hal positip, saling membangun dalan kasih terhadap sesama. Karena kita hidup bukan untuk diri sendiri, keselamatan yang kita miliki bukan karena ketaatan pada kemampuan menaati pantangan makanan ini dan itu. Tetapi kita hidup oleh karena Kristus.

Mati untuk Tuhan. Sejajar dengan Roma 14:8 Paulus menjelaskan: karena bagi hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan (Fil 1:21). Inilah salah satu kelebihan orang percaya, telah ada jaminan hidup bahwa barang siapa percaya kepada Yesus Kristus akan memperoleh hidup yang kekal (Yoh 3:1; Rom 6:23). Kematian bukanlah sesuatu hal yang ditakuti, namun kematian adalah jalan yang harus dilalui untuk memasuki kehidupan yang kekal.

Sahabat yang baik hati, renungan di pagi hari ini mengingatkan kita kembali akan anugerah Yesus Kristus jepada kita, meneguhkan kita dalam menjalani hidup ini. Baik hidup yang kita jalani sepenuhnya hanya berdasarkan pada Yesus Kristus. Seperti seorang yang ditanggung asuransi, demikianlah kita telah digaransi dan ditanggung oleh Tuhan Yesus melalui pengorbanNya di kayu salib. Maka jangan sia-siakan hidup dengan hal-hal tidak berguna, namun selagi hari masih siang lakukanlah yang terbaik untuk Tuhan. Jika ajal kita pun tiba, kita telah dipastikan untuk memasuki hidup yang kekal.

#pdt nekson m sjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ORANG YANG MENCARI TUHA. AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU

 Kotbah Minggu Kantate, 28 April 2024 Ev. Mazmur 22:26-32 ORANG YANG MENCARI TUHAN AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU Selamat Hari Minggu! Sahabat yang...