Rabu, 13 September 2017

JANGAN TERTIDUR, TERJAGALAH!

JANGAN TERTIDUR, TERJAGALAH!

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 14/09/2017

1 Tesalonika 5:6 (TB)  Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.

1 Thessalonians 5:6 (RSV)  So then let us not sleep, as others do, but let us keep awake and be sober.

Jangan tertidur tetapi berjaga-jagalah merupakan nasehat yang berulang-ulang yang kita temukan dalam kitab Perjanjian Baru. Sebagai contoh ketika Yesus berdoa di Getsemane memberikan pesan agar para murid berjaga-jaga, namun kantuk mereka sangat berat dan tertidur (Mat 26: 38,42). Pesan Yesus ini agar mereka dapat terjaga karena waktunya sudah dekat bahwa Anak manusia dimuliakan. Namun lihatlah semuanya tertidur.  Contoh kedua hal berjaga-jaga dalam PB berkaitan erat dengan penantian kedatangan hari Tuhan. Masih ingat cerita tentang pengajaran Yesus mengenai gadis bijak dan bodoh? Bacalah kisah itu dalam Mat 25:1-13, gadis yang bijak sana dan bodoh sama-sama menyongsong mempelai.  Gadis bodoh hanya menyalakan dian mereka tidak punya persediaan minyak. Waktu pun berlalu mempelai belum datang dian mereka padam dan tertidur lelap sebelum mempelai tiba. Mereka kehilangan dan penantiannya siasia. Namun berbeda dengan gadis bijaksana selain menyalakan dian juga mempersiapkan bekal minyak. Sekalipun sudah larut malam mempelainya datang mereka tetap terjaga dan dian mereka menyala karena ada persediaannya.  Mereka bijak mengantisipasi keadaan dan mereka pun memperoleh sukacita bersama pengantin.

Berjaga-jagalah! peringatan kepada kita untuk selalu waspada dan membentengi diri dari segala kemungkinan buruk dalam hidup ini. Yesus akan datang sehingga harus mempersiapkan diri dengan uman yang terjaga. Dian adalah gambaran terang iman yang menyala dan sadar akan hal-hal buruk disekitarnya.  Demikian iman orang percaya harus tetap menyala dalam kondisi apapun. Selain menyala, kita mesti mempersiapkan bekal. Bekal kita adalah iman, pengharapan dan kkasih (1 Kor 13:13). Tiga hal yang selalu dimiliki oleh orang percaya dan untuk menimbulkan iman kita harus mendengarkan Firman.

Apakah yang membuat iman kita tertidur? Ada banyak hal yang mungkin saja membuat kita tertidur. Cobalah kita periksa aktifitas kita masing-masing. Fakta hidup: ada orang yang terlalu sibuk terus mencari nafkah dan mencari kebutuhan ekonomi dalam keluarga lewat kerja yang berlebihan namun mengabaikan kesehatan. Kenyataannya uang yang dikumpulkannya tak cukup untuk membiayai perobatannya. Ada pula orang yang terus mencari uang melalui kesibukan sana sini namun mengabaikan kebutuhan spiritualitasnya? Waktu istirahat (minggu) yang seharusnya untuk Tuhan dan keluarga dipakai untuk kerja, urusan bisnis dan usaha. Apa jadinya? spiritualitas yang gersang, sikap rapuh menghadapi masalah sehingga mudah berputus asa.

Hidup ini harus penuh keseimbangan, salah satu keseimbangan itu dengan hidup berjaga-jaga dan jangan tertidur, tyap beriman dan imannya menyala seprri dian yangvtak pernah kehabisan minyak. Banyak hal yang dapat memabukkan kita di dunia sekitar, ketika kita larut kita teridur dan tertinggal. Sebagai contoh coba anda bayangkan seorang penumpang Kereta Api, karena rasa kantuk yang berat dan tertidu melewati beberapa titik stasiun yang semestinya dia sudah harus turun. Dia akan mengalami kerugian besar, anda harus cape lagi untuk berbalik arah. Jika waktu anda banyak masih bersyukur, namun apa jadinya anda kehilangan meeting penting anda terlewatkan, anda kehilangan peluang anda kesempatan hilang sudah.

Berjaga-jagalah dan jangan tertidur! Renungan yang mengingatkan kita agar kita mengelola keseimbangan dalam hidup ini yang terjaga.

#pdt nekson m sjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...