Senin, 30 November 2020

MATA AIR AKAN TERBIT DARI RUMAH TUHAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 1 Desember 2020


MATA AIR AKAN TERBIT DARI RUMAH TUHAN


Selamat Advent! Sahabatbyang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di oagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Yoel 3:18 (TB)  Pada waktu itu akan terjadi, bahwa gunung-gunung akan meniriskan anggur baru, bukit-bukit akan mengalirkan susu, dan segala sungai Yehuda akan mengalirkan air; mata air akan terbit dari rumah TUHAN dan akan membasahi lembah Sitim. 


Joel 3:18 (RWV)  And it shall come to pass in that day, that the mountains shall drop down new wine, and the hills shall flow with milk, and all the rivers of Judah shall flow with waters, and a fountain shall come forth from the house of the LORD, and shall water the valley of Shittim. 


Yoel dikenal sebagai nabi yang memberikan peringatan keras kepada umat Allah tentang hari Tuhan. Hari Tuhan akan segera tiba, peniup sangkakala akan segera meniup sebagai pertanda hukuman telah dimulai. Dalam penghakiman tidak seorang pun yang dapat menghindarkan diri dari hukuman, gelap dan kelam. Ibarat Firdaus berubah menjadi tandus dan gersang hanngus terbakar oleh api yang menyala. Selengkapnya disebutka dalam: 

Yoel 2:1-3 (TB)  Tiuplah sangkakala di Sion dan berteriaklah di gunung-Ku yang kudus! Biarlah gemetar seluruh penduduk negeri, sebab hari TUHAN datang, sebab hari itu sudah dekat; 

suatu hari gelap gulita dan kelam kabut, suatu hari berawan dan kelam pekat; seperti fajar di atas gunung-gunung terbentang suatu bangsa yang banyak dan kuat, yang serupa itu tidak pernah ada sejak purbakala, dan tidak akan ada lagi sesudah itu turun-temurun, pada masa yang akan datang. 

Di depannya api memakan habis, di belakangnya nyala api berkobar. Tanah di depannya seperti Taman Eden, tetapi di belakangnya padang gurun tandus, dan sama sekali tidak ada yang dapat luput. 


Bukan hanya tentang alam pada Hari Tuhan juga berkaitan dengan penghakiman atas musuh-musuh umat Allah. Seluruh bangsa akan dilucuti satu persatu. Tirus, Sidon dan bangsa-bangsa yang telah merampah emas dan perak dari rumah Tuhan satu persatu akan dihukum. Bangsa yang telah mencerai beraikan umat Tuhan, yang menjual dan memperdagangkan Yehuda akan mendapat ganjaran dari Tuhan (baca Yoel 3:1-8). Tuhan sendiri yang melakukannya seperti seorang pahlawan yang memimpin pasukannya menahlukkan musuh.  Tuhan menjadi pahlawan yang menghakimi musuh-musuh Israel. Penghukuman terhadap bangsa-bangsa sekaligus menjadi pemulihan akan umat Allah. 


Dari renungan hari ini ada beberapa hal yang dilakukan oleh Allah atas umatNya, yakni: kebun anggur mereka akan kembali menghasilkan panen, lereng-lereng gunung mereka menghasilkan susu dan Yehuda akan mengalirkan air. Ini semua adalah gambaran berkat Tuhan bagi umatNya. Gambaran pertanian yang subur dan seluruh petani menghasilkan produksi pertanian yang melimpah (ay 9 dst).


Bukan hanya itu, Rumah Tuhan, rumah doa akan mengalirkan mata air yang tidak akan pernah kering. Mata air kehidupan ini swperti.mata air yang mengalir membasahi bumi dan memberikan pertumbuhan bagi setiap tanaman, maka demikianlah fungsi rumah Tuhan yang mengalirkan Air Kehidupan, mengisi spiritualitas setiap orang percaya. Band Zakharia 14:8 (TB)  Pada waktu itu akan mengalir air kehidupan dari Yerusalem; setengahnya mengalir ke laut timur, dan setengah lagi mengalir ke laut barat; hal itu akan terus berlangsung dalam musim panas dan dalam musim dingin.


Sahabat yang baik hati! Di masa adven ini, marilah kita mengisi kehidupan spiritualitas kita dsri sumber air kehidupan. Yesus Kristuslah air kehidupan, barang siapa yang percaya kepadanya tidak akan haus lagi. Mari persiapkan hati dan sambutlah Yesus sang air kehidupan yang kekal. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Tim Page Pdt Nekson M Simanjuntak-NMS


Sabtu, 28 November 2020

MENYAMBUT SANG RAJA KEMULIAAN

 Kotbah Minggu Advent I 2020

Evangelium: Mazmur 24:7-10


MENYAMBUT SANG RAJA KEMULIAAN

Yang Memulihkan dan Menghibur UmatNya


Selamat Advent ! Sahabat yang baik hati, firman Tuhan pada Advent Pertama ini mengajak kita untuk melakukan tugas orang beriman menantikan dan menyambut Tuhan slsang Raja Kemuliaan. Tuhan yang kita sambut adalah Raja yang mulia, Raja yang rendah hati, Raja Damai dan Raja yang mengadili atas segala bangsa-bangsa. Dia perkasa dan jaya, Dia datang untuk memulihkan dan menghibur umatNya. Ibarat kota yang tertutup dan kota mati, pintu gerbangbtak pernah terbuka. Sang Raja akan datang untuk melakukan perbuatan besar. Pemulihan dan penghiburan ini sangat penting karena umat telah hidup dalam penderitaan dan beragam kesengsaraan. 


Mazmur 24 khususnya ayat 7-10 merupakan nyanyian bersahut-sahutan. Dari beberapa catatan bahwa Mazmur 24 ini kemungkinan besar dinyanyikan pada saat arak-arakan mengangkut Tabut Perjanjian ke Yerusalem. Sion adalah kota Daud yang ditetapkan menjadi pusat kerajaan dan pusat peribadahan.


Ada dua konteks pengangkatan Tabut Perjanjian, yang sangat terkesan dalam bangsa Israel, 


Pertama adalah arak-arakan pemindahan Tabut ke temoat yangbdibangun oleh Daud yakni kemah di Yerusalem. Daud dan seluruh bangsa Isrsel sangat bersukacita karena Tabut itu dapat dipindahkan ke Yerusalem. Kehadiran Tabut ini sangat penting. Selain kehadiran Tuhan, juga melambangkan kekuasan dan kemuliaan. Jadi kehadiran Allah di dalam kemah yang dibangun oleh Daud adalah kejayaan dan kemenang Israel. 


Dalam catatan sejarah sering Israel mengusung Tabut Perjanjian saat berhadapan dengan bangsa asing dan kemenangan pun dibeeikan Tuhan. Namun pernahnjuga Tabut perjanjian di rampas oleh orang Filistin saat ini bangsa Israel ketakutan karena kejadian itu dianggap menjadi kecelakaan besar karena kemuliaan Tuhan hilang dari bangsanya. 1 Samuel 4:22 (TB)  Katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari Israel, sebab tabut Allah telah dirampas." 



Konteks kedua adalah zaman Salomo, usai membangun Bait Allah, persisnya pada waktu penahbisan Bait Allah. Tabut Perjanjian ditempatkan di ruang maha kudus dan prosesi itu berjalan dengan baik. Peristiwa ini dimaknai bahwa Allah berkenan hadir dan diam bersama-sama dengan umatNya. Penempatan Tabut Perjanjian di ruang Maha Kudus menjadikan seluruh rancangan pembangunan Bait Allah dianggap sempurna. 


Bagaimana mentambut Raja Kemuliaan di masa Adven ini?


1. Angkatlah Kepalamu! 

Ada perintah kepada sleuruh umat Israel untuk mengangkat kepala sebagai rasa hormat. Mengagungkan Tuhan sang raja yang hadir dan melawat umatNya. 

Angkatlah kepalamu, seruan ini juga segaligus peneguhan orang-orang yang tertunduk malu karena kesalahan, karena pergumulan dan tak sanggup mengangkat kepala karena beban kehidupan.  Tentu bisa juga menjadi sapaan hang sangat bermakna saat ini bagi kita, perjalanan hidup kita di tahun 2020 ini terlalu banyak dan tak sanggup menghadapkan wajah terhadap orang lain. Kini kotbah ini meneguhkan ada seruan angkatlah kepalamu. Tuhan sedang hadir, melawat kita umatnya. Dia hadir untuk menolong, menghibur dan memulihkan keadaan kita.


 2. Jadilah motivator dan pewarta kabar sukacita;

Orang percaya berkewajiban untuk memotivasi orang agar bangkit dari keterpurukannya. Menanamkan keyakinan bahwa Tuhan dapat menolong dan membantu setiap  orang orang dalam kesusahannya.  Peran seperti itu penting dengan membawa berita baik, bukan berita yang menakutnakuti apalagi berita yang mengancam dan menghilangkan harapan. Mazmur 24 ini juga demikian seperti warta sukacita. Pemazmur hadir sebagai pewarta yang menumbuhkan pengharapan.


Demikianlah hendaknya di masa Advent ini, kita diajak menjadi pewarta kabar sukacita dan sekaligus menjadi motivator bagi setiap.

 orang yang mengalami pergumulan dalam hidupnya. 


Semua kita merasakan dampak pandemi covid 19 ini, banyak kehilangan pekerjaan, pendapatan pengusaha berkurang, ekonomi yang sulit, kesulitan mengelola pendidikan anak melalui virtual, relasi terbatas, tak boleh bersalam, dan seolah kebebasan kita dirampas dari kita. Semua ini adalah penjara ibarat pintu gerbangbyang raoat menutup kebebasan kita. Di minggu Advent I ini kita menerima berita sukacita bahwa Raja Kemuliaan akan datang untuk membebaskan kita semua. 


3. Berita Sukacita apa yang kita wartakan?

Raja adalah yang memimpin, memerintah dan membawa orang rakyat yang dipimpinnya kepada damai sejahtera, kemakmuran dan kedamaian. 

Raja yang kita sambut itu adalah: Allah, Raja Kemuliaan, Dai adalah Ia adil dan Perkasa. Dia akan membebaskan dan memulihkan umatNya. 


A.  Allah itu adalah Raja Yang Perkasa 

Sistem pemerintahan Isrsel dalam PL adalah theokrasi. Raja yang memimpin Israel dipangfil dan diteyapkan Tuhan. Raja taat dan harus setia kepada Tuhan. Allah tidak hanya pencipta, tetapi Dia adalah Raja yang mengayomi seluruh ciptaanNya. 


Nabi Yesaya menjelaskan secara lengkap bagaiamana Yesaya 9:6 (TB)  (9-5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. 


Kerajaan Allah itu adalah memerintah bukan dengan kuasa dan pedang, tetapi raja yang memerintah dengan damai, tongkat yang digunakan bukan untuk memukul gembalaannya (yang dimpimnya) tetapi untuk.melindungi dari kejahatan


B. Allah itu Raja Kemuliaan (Mazmur 24:7-10). 

Setelah manusia jatuh kedalam dosa manusia telah kehilangan kemuliaan. Rupa kita buruk dan tercemar oleh dosa dan pelanggaran, seharusnya kita malu atas diri kita dan perbuatan kita. Ibarat orang menutu wajahnya kmnamun Tuhan memulihkan kemuliaan kita. Tuhan mengampuni dosa dan pelanggaran kita. Oleh penebusan Kristus kita dipulihkan. Kita adalah mahkluk mulia yang diberi mandat ilahi dan segambar dengan rupa Allah.


Kehadiran Raja kemuliaan memulihkan kemuliaan manusia yang telah rusak akibat dosa. Allah menciptakan manusia segambar dengan rupa Allah, membuat kita ciptaan yang agung dan mulia. Namun dosa dan pelanggaran kita telah merusak citra manusia yang segambar dengan rupa Allah. Manusia talut dan bersembunyi dari hadapan Allah (Kej 3:10). Dampak dosa, selain diberi hukuman, Tuhan mengasingkan manusia dari Firdaus. Syukurlah kepada Tuhan oleh kasihNya kita diselamatkan. Yesus Kristus telah menebus dan memulihkan kemuliaan manusia yang segambar dengan rupa Allah.  


Dengan menyambut Raja Kemuliaan di masa Advent ini kita diingatkan akan tugas dan tanggungjawab orang beriman untuk mengangkat kepala yang tertunduk agar bisa tegak mengangkat kepada dan menghadapkan wajahnya. Jangan ada lagi upaya manusia untuk merendahkan dirinya dan sesamanya melalui perbuatan dosa, kekerasaan dan segala bentuk kejahatan yang merendahkan martabat manusia. Tetapi kita semua menjadi motivator bagi sesama gang mengangkat dan memuliakan sesama, hormat dan memuliakan sesama.


Selamat Advent! Mari songsong Tuhan, Dia segera datang untuk memilihkan dan menopang umatNya.


Selamat Advent

Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 27 November 2020

PENGHAKIMAN AKHIR

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi, dan Motivasi

Sabtu, 28 November 2020


PENGHAKIMAN AKHIR


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, 

Marilah menggunakan waktu sejenak di 

pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan

merenungkan Firman Tuhan.


Ibrani 10:27 (TB) Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.


Hebrews 10:27 (KJV) But a certain fearful looking for of judgment and fiery indignation, which shall devour the adversaries. 


Setelah kita membaca ayat ini apa yang terlintas di pikiran anda? Adakah kita berpikir sungguh kejam atau menakutkannya ayat ini, karena mengatakan yang ada hanyalah kematian yang mengerikan dan penghakiman dan api yang dahsyat. Konsekwensinpelanggaran adalah sanksi, demikianlah manusia kelak di penghakiman akhir akan mempertanggung jawabkan hidupNya. Orang percaya akan menerima mahkota kehidupan dan yang tidak percaya akan menerima hukuman kekal dalam api yang dahsyat yang hanguskan. Hukuman ini disampaikan agar setiap orang insaf dalam hidup ini dan takut pada penghakiman akhir.


Surat Ibrani mengingatkan kita akan perjalanan hidup ini. Keselamatan telah hlnyata di dalam Yesus Kristus. Dialah kurban keselamatan yang dihadirkan sebagai korban pendamaian. Jika kita membaca perikop pasal 10 ini maka mulai ayat 1-18 disana dijelaskan tentang bagaimana persembahan yang sempurna, kemudian 19-39 berbicara tentang ketekunan untuk berpegang pada iman dengan kesabaran dan ucapan syukur . 


Berkaitan dengan kurban persembahan, Pada zaman perjanjian lama, setiap orang harus membawa korban untuk dipersembahkan tetapi tidak semua orang yang bisa masuk kedalam kemah pertemuan ataupun Bait Allah yang terdiri dari beberapa bagian itu, mereka hanya bisa sampai dibagian paling depan. Maka  korban akan diserahkan melalui perantara yaitu Imam, mereka akan menjadi perantara umat dengan Allah. Yesus melebihi Imam besar yang masukk ke ruang maha kudus untuk menyampaikannkurban keselamatan dan Yesus sendiri adalahnkorban keselamatan yang menebus manusia dari segala pelangggaran. Yesus melakukan sekali untuk selama-lamaNya. Oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk kedalam tempat kudus. Yesus telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita yaitu melalui Dia. Maka apa yang perlu kita lakukan? Marilah kita datang untuk menghadap Allah melalui Yesus Kristus dengan hati yang tulus dan iklas dengan keyakinan iman yang teguh dan juga pengharapan yang teguh kepada Allah kita. 

Maka ketika kita bersama dengan Tuhan untuk menjalani kehidupan kita, yang baik akan mengalir didalam kehidupan. Tugas dan tanggungjawab orang percaya dalam hidup ini adalah saling memperhatikan, saling mendorong didalam kasih. Kita akan saling mendorong didalam pekerjaan baik, dan kita juga akan saling menasehati untuk tidak meninggalkan imannya.  Sungguh damai ketika kita hidup dalam Tuhan. Pengorbanan Kritus adalah jaminan bahwa orang percaya akan menerima keselamatan, sebaliknya orang yang menyia-menyiakan pengorbanan Kristus akan menerima kematian yang mengerikan pada penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka. 


Sahabat yang baik hati! Firman Tuhan hari ini mengajarkan kita kebenaran bahwa hanya oleh darah Yesus setiap orang percaya berani menghadap Allah. Yesus menjadi satu-satunya jalan kebenaran dan hidup. Yesus adalah Imam Besar yang memimpin dan membawa manusia kepada Allah. kemudian keteraturan dan kedisiplinan harus ada dalam diri orang percaya untuk menghadap Allah. 


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Tim Page Pdt Nekson M Simanjuntak - BP

Kamis, 26 November 2020

MEMANGGIL DAN MENYEBUT NAMAMU

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 27 Nopember 2020


MENYEBUT DAN MENGINGAT NAMAMU


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Yesaya 26:8 (TB)  Ya TUHAN, kami juga menanti-nantikan saatnya Engkau menjalankan penghakiman; kesukaan kami ialah menyebut nama-Mu dan mengingat Engkau. 


Isaiah 26:8 (RWV)  Yea, in the way of thy judgments, O LORD, have we waited for thee; the desire of our soul is to thy name, and to the remembrance of thee.


Nama menunjukkan otoritas dan kuasa. Di masa kampanye dalam rangka Pilkada tanggal 9 Desember tentu banyak poster para calon. Coba perhatikan poster-poster para caleg kita misalnya, akan ada nama dan photo-photo  tokoh besar dibelakang yang dianggap menjadi pelegitimasi dirinya maju sebagai caleg.  Dengan nama dan photo itu orang akan tahu bahwa dia berada dalam barisan dukungannya nama tokoh dimaksud. Siapa yang menangkap makna itu akan mempengaruhi keputusan untuk memilihnya. Itu adalah salah satu contoh bahwa nama seseorang memiliki ototitas atau pengaruh pada orang lain.


Hal ini berbeda dengan ajaran Alkitab, dalam segala permasalahan yang dihadapi orang percaya bahwa kekuatan dan otoritas yang ada tidak didasarkan pada koneksi dan deking dari tokoh-tokoh tertentu tetapi hanya menyebut dan mengingat nama Tuhan. Ini berarti bahwa orang percaya dalam menghadapi pergumulan hidupnya hanya bersandar pada Tuhan.  Percaya dan yakin sepenuhnya bahwa Tuhan itu maha kuasa. Jika beban berat maka ingatlah Tuhan lebih besar dari masalah yang kita pikul. Seperti Yesaya yang meyakinkan Yehuda di bawah ancaman negara-negara asing. 


Dalam konteks proto Yesaya ini, ada ancaman bagi Yehuda, Assyur hendak menahlukkan Yehuda sama seperti Israel Utara yang telah ditahlukkan sebelumnya. Demikian dengan Babelonia, mereka bangkit dan membuat ancaman yang tidak boleh diabaikan. Apakah kekuatan mereka menghadapi negara adi kuasa ini? Raja-raja di Yehuda ketakutan dan punya rencana agar mau melakukan koalisi dengan Mesir. Namun Nabi Yesaya dan nabi-nabi lainnya menentang koalisi karena itu adalah bukti ketidak setiaan kepada Tuhann. 


Hal yang ditawarkan oleh Yesaya adalah: menyebut dan mengingat nama Tuhan. Itulah kekuatan bagi bangsa Yehuda menghadapi tekanan asing.

- Menyebut nama Tuhan berarti hidup dalam doa. Sebagaimana maksud dan perintah Ketiga. Menurut Marthin Luther bahwa menyebut nama Tuhan Allah tidak boleh sembarangan namun di dalam doa, permohonan, puji-pujian kita menyebut nama Tuhan Allah. Meyebut nama Tuhan Allah bersrri hidup di dalam doa , puji-pujian dan seturut dengan kehendakNya. 


- Mengingat nama Tuhan, berarti mengingat perbuatan-perbuatan besar yang telah Tuhan lakukan di sepanjang perjalanan bangsa Isrsel. Leluhur Israel  telah menyaksikan sendiri  bagaimana Tuhan membebaskan mereka dari Mesir, perjalanan padang gurun, hingga memasuki tanah Kanaan dan memberkati Israel dari abad ke abad. Tuhan itu baik dan penuh kuasa. Maka dengan mengingat Tuhan mereka diteguhkan kembali akan kuasa dan penyertaan Tuhan. Mengingat perbuatan Tuhan yang besar Israel membuat kredo sebagaimana tertulis dalam Ulangan 6:20-25


Sahabat yang baik hati! Menyebut dan mengingat nama Tuhan berarti dua hal yang selalu ada pada diri orang percaya yaitu berdoa dan percaya akan kuasa Allah yang ajaib. Di dalam doa kita menyebut nama Tuhan Allah agar Tuhan campur tangan atas persoalan hidup yang kita hadapi. Mengingat Tuhan, menegaskan akan kuasa dan kasih Tuhan dalam hidup orang percaya. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Tim Page Pdt Nekson M Simanjuntak - NMS


Rabu, 25 November 2020

MENERIMA MAHKOTA KEMULIAAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 26 November 2020


MENERIMA MAHKOTA KEMULIAAN


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


1 Petrus 5: 4  Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu. (TB)


1 Peter 5: 4 And when the chief Shepherd shall appear, ye shall receive a crown of glory that fadeth not away. (KJV)


Menerima mahkota kemuliaan, itulah upah bagi orang percaya sebagaimana disebutkan dalam renungan hari ini. Mahkota kemuliaan itu diberikan oleh sang Gembala Agung.

Sebagai umat percaya dan beriman kepada Yesus Kristus, kita pasti sudah paham siapa yang dimaksud Gembala Agung dalam renungan ini. Dia adalah Yesus Kristus, Juru Selamat Dunia, Anak Tunggal Allah yang bertakhta di sorga, yang tidak berbuat dosa, yang rela mati dikayu Salib demi keselamatan kita dan dunia. Dia adalah Anak Allah Yang Maha Kudus dan Maha Mulia, Maha Kasih dan Maha Adil. Dialah yang menggembalakan kita dalam setiap perjalanan hidup kita, yang selalu menuntun kita ke padang rumput yang hijau dan ke air yang tenang. Selama kita beriman kepada-Nya, kita takkan kekurangan hal apapun, baik makanan, minuman, pakaian atau apapun. Sebab Dia mengajarkan kepada kita agar jangan kuatir akan hal apapun yang menjadi kebutuhan kita. Dia juga mengajarkan kepada kita agar selalu hidup didalam kasih, sebagaimana halnya Dia yang begitu mengasihi dunia sehingga mengaruniakan Anak-Nya Yang Tunggal agar kita dan dunia ini tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Dia yang menganugerahkan segala yang terbaik untuk kehidupan kita, maka sudah sepatutnya kita juga meresponnya dengan sebuah ketaatan dan kesetiaan sebagai umat-Nya. 


Ketika kita mengalami hal-hal sulit dalam kehidupan kita, janganlah menghujat Tuhan dan meninggalkan Dia serta ajaran-Nya. Dan ketika kita sedang menikmati hal-hal yang membahagiakan, janganlah juga melupakan-Nya dan memegahkan diri dengan berkata, “ini semua kuperoleh karena hasil usaha dan jerihpayaku sendiri”. Itulah sebabnya dalam perjalanan hidup kita, baik suka maupun duka Tuhan ijinkan terjadi agar kita tahu dan sadar bahwa kita adalah manusia yang penuh dengan keterbatasan. Suka-duka dipakai Tuhan untuk kebaikan kita dan untuk menunjukkan kemuliaan dan kemahakuasaan-Nya. Sebagai umat manusia, kita kerap kali mengalami banyak kesusahan dan penderitaan. Namun satu hal yang mesti kita ingat bahwa kita punya Tuhan Allah yaitu Yesus Kristus yang peduli dan penuh belas kasih, yang selalu menggembalakan kita. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita umat yang dikasihi-Nya. 


Sahabat yang baik hati, Allah adalah sumber perlindungan kita yang dapat diandalkan. Kita adalah umat-Nya yang lemah, yang membutuhkan pertolongan dan perlindungan Sang Gembala Agung. Dialah gembala kita yang selalu menuntun dan menjaga kita siang dan malam. Oleh karena itu sudah sepatutnya kita menunjukkan ketaatan dan kesetiaan kita kepada-Nya dengan mau turut ambil bagian dalam pekerjaan dan pelayanan Tuhan dilingkungan sekitar kita. Kita diajak untuk meneladani Yesus Kristus Gembala Yang Baik itu. Kita belajar dari-Nya menggembalakan keluarga, jemaat dan masyarakat luas. Menjadi gembala yang dengan sukarela melayani bukan dilayani, gembala yang tidak mencari keuntungan dan pujian tetapi pengabdian.  Menjadi gembala yang bertanggung jawab, adil, bijaksana dan rendah hati. Dan yang paling penting adalah menjadi teladan dalam segala hal, itulah yang disebut gembala. Ketika kita terlibat dalam pekerjaan dan pelayanan, memang tidak selalu kelihatan enak atau mudah, bahkan cenderung kesulitan, kesusahan dan penderitaan mengahampiri. Lalu apakah kita harus berhenti dan menyerah? Tidak. Sebab firman Tuhan berkata, “berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” (1 Korint. 15: 58). Dan rasul Petrus dalam Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk tetap teguh berpengharapan dan bertekun dalam ketaatan, karena saat Sang Gembala Agung datang, kita akan memperoleh upah yang dijanjikan-Nya, yaitu mahkota kemuliaan. Sebagai umat percaya, mari yakinkan hatimu dan imanmu untuk tetap setia kepada Tuhan Yesus Gembala Agung itu dan katakan dengan iman percaya, “Aku menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu”. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam : Tim Page Renungan Pdt. Nekson M Simanjuntak - JZ


Selasa, 24 November 2020

MAHKOTA KEBENARAN BAGI YANG SETIA

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 25 November 2020


MAHKOTA KEBENARAN BAGI ORANG YANG SETIA


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


2 Timotius 4:8 (TB)

Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hariNya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatanganNya.


2 Timothy 4: 8 (KJV)

Henceforth there is laid up for me a crown of righteousness, which the Lord, the righteous judge, shall give me at that day: and not to me only, but unto all them also that love his appearing.


Sahabat yang baik, setiap kita tentu berharap bahwa pada akhirnya nanti kita akan mendapatkan kebahagiaan yang abadi di surga yang telah disediakan Allah. Namun, apakah semua orang akan mendapatkannya? Siapakah yang akan mendapatkannya? 


Dalam suratnya kepada Timotius, Paulus dengan yakin mengatakan bahwa kesetiaannya kepada Allah pasti akan diperhitungkan Tuhan. Oleh karena ia selalu berjuang untuk mempertahankan imannya dan melakukan tugas panggilannya sebagai pemberita Injil. Dalam suratnya ini, Paulus mencoba menceritakan bagaimana perjuangan imannya menjaga kekudusannya hidup di jalan Tuhan dan menjaga kesetiaannya melayani Tuhan. Paulus bahkan mengibaratkan perjuangan imannya itu seperti sebuah pertandingan lari, dimana ia harus berjuang sekuat tenaga untuk sampai di garis finish, apapun rintangan yang ia temui di tengah perjalanan. Paulus sadar, bahwa perjalanannya tidaklah mudah, banyak hal yang seringkali membuatnya lelah dan ingin menyerah kalah. Masalah datang silih berganti, baik itu dari orang-orang yang mengecam pelayanannya bahkan dari para penguasa yang selalu berusaha menghentikan pelayanannya dengan cara menangkap dan memenjarakan Paulus. Namun Paulus tak pernah mundur dan menyerah, ia setia memelihara imannya, ia pun setia pada panggilan pelayanannya sampai di akhir masa hidupnya. Di ayat 7 Paulus menyaksikan: "aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir, dan aku telah memelihara iman".


Pengalaman perjalanan iman inilah yang ingin dibagikan Paulus untuk memotivasi Timotius anak didiknya, agar tidak gentar dan goyah melayani Tuhan walau harus melewati berbagai rintangan dan cobaan di perjalanan pelayanannya. Paulus yakin, jika Timotius dapat menguasai dirinya dari dosa, senantiasa bertekun dalam iman dan sabar dalam penderitaan, maka  Timotius akan memenangkan pertandingan iman ini dan akan mendapatkan mahkota kebenaran dari Allah. Artinya, mahkota kebenaran hanya akan diterima oleh orang-orang yang setia pada tugas panggilannya sebagai pengikut Kristus.


Sahabat yang baik, setiap kita memiliki tugas panggilannya masing-masing sebagai orang Kristen. Ada yang dipanggil dan dipakai Allah sebagai pengajar, pemberita Injil, pelayan masyarakat, pelayan kesehatan, menjadi orangtua, menjadi anak dan lain sebagainya. Namun, apakah selama ini kita telah melakukan tugas panggilan itu dengan baik? Atau jangan-jangan karena situasi dan kondisi yang terjepit, karena ketidaksabaran kita hidup menderita, dan karena ketidakmampuan kita mengendalikan diri, kita malah tidak setia pada panggilan itu dan justru menyalahgunakan tugas panggilan kita. Karena tergiur dengan kenikmatan dunia, kita lupa pada tanggung jawab kita sebagai orang percaya, sehingga kita jatuh ke dalam dosa.


Sahabat yang baik, siapa yang setia berjuang sampai garis finish, dialah yang akan memenangkan pertandingan dan berhak memperoleh mahkota kemenangan. Oleh karena itu, seperti Paulus, kita membutuhkan iman yang teguh untuk bisa tetap setia menjalankan tugas panggilan kita ditengah beratnya rintangan yang datang menghadang. Satu hal yang harus kita sadari adalah bahwa yang ingin kita raih bukan apa yang dunia sediakan, tetapi apa yang Allah sediakan di surga kekal. Oleh karena itu, mari meneladani Paulus yang sampai masa tuanya terus memperjuangkan iman dan panggilannya sebagai orang percaya. Sebab tidak ada yang sia-sia bagi orang yang percaya pada Tuhan. Pada akhirnya nanti, Tuhan akan memberikan mahkota kebenaran, kehidupan yang kekal bagi orang yang setia pada Tuhan.


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam : Tim Page Pdt. Nekson M Simanjuntak - MHS

Senin, 23 November 2020

SIAP SEDIA DALAM SEGALA WAKTU

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 24 November 2020


SIAP SEDIA DALAM SEGALA WAKTU!


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Markus 13:35 (TB) Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta.


Mark 13:35 (KJV) Watch ye therefore: for ye know not when the master of the house cometh, at even, or at midnight, or at the cockcrowing, or in the morning


Ada ungkapan yang berkata "Menunggu merupakan pekerjaan yang paling membosankan, bahkan bisa membuat seseorang merasa kesal dan jengkel". Ungkapan ini ada benarnya karena masa penantian yang berkepanjangan, tanpa mengetahui dengan jelas kapan tiba waktunya, kerap membuat orang menjadi jemu, lelah, kesal, dan lengah. Akibatnya, berbagai kenikmatan dan daya tarik dunia yang begitu menggoda akan membuat kita gampang jatuh ke dalam dosa.


Demikianlah Firman Tuhan hari ini merupakan bagian akhir dari Khotbah tentang Akhir Zaman (pasal 13). Yesus memanggil kita untuk senantiasa waspada dan berjaga-jaga dalam segala waktu supaya kita tidak lengah dalam menantikan kedatanganNya yang kedua.


Panggilan terakhir untuk berjaga-jaga diberikan dalam bentuk perumpamaan, seperti seseorang yang akan bepergian dan menyerahkan tanggung jawab kepada para hambanya, setiap orang menerima tugasnya dan secara khusus penunggu pintu diminta supaya berjaga-jaga. Sekali lagi, Yesus memberikan peringatan: "Karena itu berjaga-jagalah". Sebab kita tidak tahu kapan waktunya Tuhan (Sang Tuan Rumah) datang.


Waktu senja, tengah malam, waktu ayam berkokok, atau pagi hari, tampaknya penulis Injil Markus menggunakan empat waktu giliran jaga malam bagi orang Romawi. Saat Ia datang kedua kalinya, Tuhan mengharapkan agar umat-Nya tidak didapati sedang tertidur ataupun tidak siap sedia. Bahkan Yesus mengakhiri pengajaran ini dengan peringatan yang berulang: "Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang: "berjaga-jagalah"


Melalui bacaan hari ini kita diingatkan untuk menyadari bahwa Tuhan datang pada saat yang tak terduga. Sebab itu, marilah kita membangun sikap seorang hamba yang senantiasa siap sedia, waspada, setia, baik, taat, dan bertekun dalam mengusahakan semua hal yang dapat menyenangkan hatiNya dan sesuai dengan kehendak Allah. Semoga saat kedatanganNya kembali, Tuhan melihat kita dalam kondisi terjaga dan telah menyelesaikan tugas serta tanggung jawab kita, dan bukan dalam keadaan lengah dan tertidur. Dengan demikian, kita dianggap layak menerima upah dan mengalami kebahagiaan abadi bersama Allah dalam kerajaanNya.


Selama kita hidup di dunia, tentu tantangan dan cobaan kapan saja bisa menghampiri kehidupan kita, terlebih dimasa penantian kita. Lalu bagaimana supaya kita tidak jatuh dalam cobaan tersebut? Demikian apa yang terjadi dengan hari esok tak seorang pun tahu, apakah esok kita masih sehat atau kematian menjemput kita. Tentu kita harus siap secara iman dan mental supaya kita tidak gagal dan jatuh di tengah perjalanan. Terkadang orang jatuh bukan karena batu yang besar, justru terpeleset oleh kerikil kecil.  Seseorang terjatuh bukan karena besarnya masalah yang dialami, tetapi justru saat segala sesuatunya berjalan dengan baik, tetapi disitu awal kelengahan. Karena itu, dalam kitab Markus pasal 13 ini, Yesus berpesan kepada murid-muridnya untuk waspada dan berjaga-jaga. Firman ini berpesan kepada kita, bahwa akhir zaman sudah mendekat dan akan segera terjadi, maka siap sedialah dan berjaga-jagalah. Untuk dapat berjaga-jaga dengan setia, maka perlu memelihara hidup  persekutuan dengan Tuhan di dalam doa dan ucapan syukur. Mari mempersiapkan diri (iman dan mental) agar senantiasa siap sedia dalam segala hal agar bila tiba waktunya kita dijumpaiNya tidak bercacat dan lengah.


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Tim Page Pdt. Nekson M Simanjuntak - PS

Minggu, 22 November 2020

BWRTOBAT DAN MWLAKUKAN FIRMAN TUHAN SELAMA PENANTIAN KRISTUS

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 23 Nopember 2020


BERTOBAT DAN MELAKUKAN FIRMAN DALAM MENENTIKAN KEDATANGAN TUHAN


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Wahyu 3:3 (TB-LAI): Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah ! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.


Revelation 3:3 (NKJV):  Remember therefore how you have received and heard; hold fast and repent. Therefore if you will not watch, I will come upon you as a thief, and you will not know what hour I will come upon you.


Kitab Wahyu yang ditulis oleh Yohanes adalah Nubuatan dan Pewahyuan dari Tuhan melalui penglihatan lewat kuasa adikodrati pada saat Yohanes sebagai tawanan karena Injil di pulau Patmos suatu pulau kecil di laut Aegea yang terletak 80 Km di Barat Daya Efesus.  Pesan Apokaliptik (bhs Yunani) yang artinya penyingkapan atau pembukaan selubung (unveiling) tentang apa yang didengar dan dilihatnya untuk disampaikan kepada 7(tujuh) jemaat di Asia Kecil yaitu jemaat di: Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelpia, Laodakia.


Adapun pemberitaan mengenai Injil sedang gencar-gencarnya dilakukan oleh Rasul Kristus diluar bangsa Yahudi hingga sampai ke Roma dan wilayah Asia oleh Petrus, Paulus, Timotius (teman sekerja Paulus), Filipus dan Rasul lainnya. Pada masa kaisar Domitianus  yang memerintah di Romawi ( 81-96 M) terjadilah bahwa dia mendewakan dirinya sendiri dan menyebut dia sebagai allah yang harus disembah oleh rakyatnya. 


Betapa dramatisnya kehidupan umat percaya pada masa itu yang telah menerima Injil dan telah dimeteraikan lewat sakramen Babtisan Kudus harus tunduk dan berhadapan dengan perintah kaisar, oleh karenanya menimbulkan pertentangan tajam ditengah kehidupan mereka dan menjadikan umat percaya dikejar-kejar bahkan dianiaya dan disiksa bagi yang tidak menuruti perintah kaisar. Namun iman percaya mereka pada Tuhan Yesus tidaklah surut sebab Roh Kudus yang bekerja dan memberi kekuatan kepada mereka, bahkan mereka telah melihat dan menyaksikan mujizat Tuhan lewat pelayanan para rasul-Nya yakni Petrus dan Paulus.


Pesan yang disampaikan Tuhan kepada ketujuh jemaat itu juga berlaku kepada setiap orang percaya seperti tertulis pada Nat diatas mencakup dua hal yaitu seruan pertobatan dan setis melakukan Firman Tuhan selama penantian Kristus. 


1. Menuruti dan melakukan firman seraya bertobat.


Pada waktu penciptaan Allah menciptakan segala sesuatu melalui firman (Kej.1) dan firman pada Yohanes 1:1 berkata: Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.


Dalam hal ini jelaslah pesan yang disampaikan Tuhan kepada Yohanes bahwa firman yang didengar, diterima, agar dituruti sebagaimana firman pada Yakobus 1:22 berkata:  Tetapi hendaklah kamu jadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu dirimu sendiri. 


Demikian  juga pemazmur berkata: Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku (Maz.119:105).


Sampai disini jelaslah bahwa manusia yang hidup sempurna oleh tubuh, jiwa, dan roh yang mana roh itu berasal dari Allah sehingga kita dimampukan untuk melawan roh iblis yang berusaha menyesatkan manusia ke kubangan dosa bahkan menuju kematian, dan rasul Paulus menulis suratnya kepada jemaat di efesus yang berkata: Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara (Efesus 6:11-12).


Demikian juga hidup dalam pertobatan menjadi hal amat penting dalam kehidupan ke-kristenan, sebagaimana Allah menginginkan pertobatan bagi umat pilihanNya bangsa Israel yang menyampaikan pesan-pesanNya melalui nabi-nabiNya.


Pada waktu mereka keluar dari Mesir menuju tanah Kanaan dengan tangan Tuhan yang kuat dan lengan yang teracung dibawah pimpinan Musa melewati laut Teberau dan padang gurun selama empat puluh tahun, dimana akibat ketidak setiaan mereka kepada Tuhan banyak dari umat itu yang mati dipagut ular dan kalajengking, bahkan Musa sendiripun hanya sampai di bukit Nebo lalu memandang tanah Kanaan yakni tanah yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub lalu ia mati di tanah Moab pada umur 120 tahun (Ul.34:1-5), selanjutnya Yosua bin Nun serta Kaleb bin Yefune  yang membawa rombongan itu masuk ke tanah Kanaan setelah merobohkan tembok Yerikho. Kuasa Tuhan yang amat fenomenal menyertai umat itu dimana pada waktu malam hari mereka berjalan diterangi api unggun dan pada siang hari ditudungi embun untuk menahan panasnya udara padang gurun serta terhidang makanan  manna untuk memenuhi  kebutuhan mereka, namum mereka masih berpikir untuk kembali ke tanah Mesir sebagai budak Firaun hingga Tuhan menyebut mereka sebagai bangsa yang tegar tengkuk. Demikian juga setelah bangsa Israel hidup di tanah Kanaan mereka tidak taat menuruti hukum dan taurat Allah bahkan melakukan kekejian bagi Tuhan dengan menyembah Baal dan dewa Molokh dan Asytoret serta dewa-dewa lainnya sesembahan orang Kanaan  bahkan mereka  beribadah kepadanya (Yer.32:35). Akan tetapi belas kasihan dan pengampunan Tuhan tidaklah surut dengan menyampaikan pesan-pesan lewat nabi pilihanNya. 


Nabi Hosea menyampaikan pesan Tuhan dan  berkata: Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan, Allahmu sebab engkau telah  tergelincir karena kesalahanmu (Hosea 14:2). Kesalahan itu telah mereka bayar dengan harga yang amat mahal dimana umat Yehuda dan penduduk Yerusalem diporak porandakan raja Nebukadnezar dari Babel serta merobohkan tembok Yerusalem dan menghancurkan bait suci pertama yang dibangun raja Salomo dan  membawa perkakas bait suci serta penduduknya serta  para cerdik pandai ke kerajaan Babel menjadi budak disana selama tujuh puluh tahun (Yer.25:11).  Namun belas kasihan Tuhan tidak surut dari umat pilihanNya dan melalui Koresh raja Persia yang menguasai Babel dan kerajaan di bumi umat itu diijinkan kembali ke Yerusalem dibawah pimpinan Zerubabel dan Ezra termasuk untuk membangun kembali Bait Suci yang telah hancur (2 Tawarikh 36:22-23 dan Ezra 1:1-3).


Demikianlah juga pada zaman Perjanjian Baru setelah kehadiran Yesus ke dunia untuk melakukan karya keselamatan bagi umat manusia yang berlumuran dosa serta mengajarkan Injil keselamatan maka pertobatan juga menjadi hal yang amat penting bagi manusia sebab firman Tuhan  berkata: Bahwa upah dosa ialah maut;  tetapi kasih karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus Tuhan kita ( Roma 6:23). Oleh karenanya Tuhan Yesus  mengutus kedua belas muridNya pergi ke tempat-tempat lain memberitakan Injil dan menyuruh orang untuk bertobat seraya memperlengkapi mereka dengan kuasa atas roh-roh jahat sebagaimana firman Tuhan  pada Markus 6: 12-13 berkata: Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.


2. Menantikan kedatangan Tuhan ke dunia.


Kedatangan Tuhan Yesus ke dunia ialah untuk melakukan karya keselamatan bagi umat manusia yang berdosa sebagai korban darah anak domba Allah melalui penyalibanNya di bukit Golgata dan oleh darahNya yang tercurah diatas kayu salib serta tubuhNya yang tertombak, bahkan Dia rela menjadi kutuk tergantung diatas kayu salib. KedatanganNya yang kedua kali ke dunia yang sedang kita nanti-nantikan tidaklah ada yang mengetahuinya dan firman pada Matius 24:36 berkata: Tetapi tentang hari dan dan saat itu tidak seorang-pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan anak pun tidak, hanya Bapa sendiri (bd.Mark.13:32). Kontekstual dengan Nat khotbah ini bahwa tentang kedatangan Tuhan Yesus kembali disampaikan kepada murid-muridNya dalam bentuk perumpamaan mengenai sepuluh gadis yang akan menyongsong mempelai dimana lima diantaranya ialah gadis yang bijaksana yang membawa pelita  dan juga minyak persediaan  dalam buli-bulinya, sedangkan  lima lainnya ialah gadis yang bodoh yang membawa pelita tetapi  tidak membawa persediaan yang cukup, sehingga pada waktu tengah malam mempelai datang hanya gadis-gadis yang punya minyak yang cukup untuk menyongsong mempelai itu, dan pada saat perjamuan kawin lalu pintu ditutup dan hanya gadis-gadis yang siap diikutkan dalam perjamuan itu (Mat.25: 1-13). 


Demikian juga firman pada Matius 24:43-44 berkata: Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah ia pasti berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar(ay.43). Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak manusia datang pada saat yang tidak kamu duga (ay.44).


Sahabatbyang baik hati! Belakangan ini banyak pendapat dan berita yang beredar baik berupa tulisan maupun  bahasan pada media sosial seperti Youtube bahkan oleh kalangan hamba Tuhan yang menghuhungkan  peristiwa-petistiwa  yang terjadi di jagat raya ini seperti bencana alam dan fenomena alam lainnya, peperangan yang berkecamuk khususnya di kawasan Timur-Tengah, aplikasi uang digital berupa bitcoin- crypto currency dan dikaitkan dengan penggunaan chip untuk berbagai kepentingan ekonomi, seakan ini pertanda akan datangnya Hari Tuhan atau kiamat dunia yang sudah amat dekat. Ada juga orang yang mengaitkan rencana atau upaya negara Israel (bangsa Yahudi) untuk membangun Bait Suci ketiga yang menurut berita terus berlangsungnya pencarian dan penggalian bekas Bait Suci yang telah hancur berlokasi disekitar Dome of the Rock persisnya dibawah Masjid Al' Aqsa sebagai tempat suci ketiga bagi umat muslim.


Terbebas dari semua pendapat dan bahasan tersebut diatas marilah kita sebagai orang percaya menjadikan firman Tuhan menjadi fondasi iman-percaya kita yang tak tergoyahkan seraya melakukan pertobatan, waspada dan berjaga-jaga menantikan Hari Tuhan yang dashyat itu sehingga setiap kita yang percaya pada keselamatan melalui Tuhan Yesus Kristus ikut serta dalam perjamuan di tempat  yang kudus Yerusalem yang baru...Maranata !


Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup Saudara. Amin. 


Salam : Tim Page Pdt Nekson M.Simanjuntak  - LLT 

Jumat, 20 November 2020

ALLAH MEMENUHI SEGALA KEPERLUANMU

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 21 November 2020


ALLAH MEMENUHI SEGALA KEPERLUANMU


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Filipi 4: 19 (TB) Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus


Philippians 4: 19 (KJV) But my God shall supply all your need according to his riches in glory by Christ Jesus.


Kuatir adalah kebiasaan buruk yang sering kita sahabati. Ia bukan saja persoalan kejiwaan tetapi soal melorotnya iman. Jangan lupa dalam kekuatiran, iblis dapat leluasa bekerja di dalam diri seseorang yang akhirnya meragukan kuasa Tuhan. Kekuatiran atau kecemasan dapat didefenisikan sebagai suatu perasaan subjektif berupa ketegangan, keprihatinan, cemas, kebuntuan berpikir, isyarat perasaan, isyarat keyakinan dan isyarat psikologi. Kita dapat belajar dari beberapa kisah di Alkitab tentang kekuatiran. Perhitungan ilmu, sains dan hasil olah intelektual adalah penting bagi sebuah hal yang kita sedang pikirkan. Namun, kita harus mengijinkan Roh Allah leluasa bekerja untuk memimpin kita mengalami damai dan kekuatan dari Allah. Roh Allah yang leluasa di dalam diri orang percaya akan memimpin kita mengendalikan kekuatiran dalam hidup. 


Alkitab sangat banyak menganjurkan agar orang percaya tidak kuatir dalam hidup ini karena Allah adalah penjamin kehidupan kita.  Untuk mengatasi kekuatiran sangat penting pengenalan yang sungguh akan Allah dan percaya kepadaNya. Iman kita harus benar-benar bertumbuh dan mengalami pengenalan akan Allah setiap hari. Sebab Allah yang menciptakan kita. Kita percaya Dia juga memelihara kehidupan kita dan memenuhi segala yang kita perlukan. Dengan tegas ayat renungan hari ini mengatakan bahwa di dalam Kristus segala kebutuhan kita telah dipenuhi di dalam Yesus Kristus. Dengan demikian layakkah kekuatiran menguasai hati kita? 


Tentang kebutuhan hidup, kita percaya bahwa Allah akan memenuhi berbagai kebutuhan kita. Yesus beekata dalam Matius 6:27-28 (TB)  "Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?

Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,"


Keyakinan seperti itulah yang perlu kita miliki. Apapun yang kita butuhkan di bumi ini, Dia telah dan akan selalu sediakan, sekalipun itu adalah keberanian untuk menghadapi maut seperti yang Paulus alami. 


Akan tetapi kita harus mengingat perbedaan antara keinginan dengan kebutuhan. Sebagian besar orang ingin merasa enak dan menghindari ketidaknyamanan atau selalu ingin berada di zona aman dan nyaman. Kita mungkin tidak mendapatkan semua yang kita inginkan tetapi kita percaya bahwa Allah selalu memenuhi setiap apa yang kita butuhkan. Allah lebih mengetahui apa yang terbaik dan yang kita butuhkan di dalam perjalanan kehidupan ini. Kita menyatakan pengakuan iman percaya kita, pada pasal pertama “Aku percaya kepada Allah Bapa Yang Mahakuasa, khalik langit dan bumi” yang artinya bahwa Allah yang menciptakan bumi dan segala isinya, termasuk kita adalah ciptaan Allah. Dimana Allah telah menyediakan segala kebutuhan kehidupan kita di dunia ini. Kebutuhan tidak sama dengan keinginan. Sebab keinginan satu orang tidak akan dapat dipuaskan oleh dunia ini. Tetapi Allah dapat memenuhi segala kebutuhan mahluk hidup di dunia ini. Demikianlah Allah memelihara kehidupan kita dengan memenuhi kebutuhan hidup kita. sehingga kekuatiran akan hidup ini menjadi tidak menguasai hati kita tetapi menyerahkan hidup sepenuhnya kepada pemeliharaan Tuhan.  


Atas dasar inilah kita selalu terbuka dalam memberikan dari apa yang ada pada kita. sebab kita telah menerima yang terbaik dari Tuhan dan kita percaya akan pemeliharaan Tuhan atas kehidupan kita. Demikianlah yang dilakukan oleh jemaat Filipi, yang memberikan dan memikirkan kebutuhan rasul Paulus. Mereka memberikan bukan dari kelimpahan mereka, tetapi mereka memberikan dengan sukacita karena mereka percaya akan pemeliharaan Allah, mereka percaya bahwa Allah memenuhi segala kebutuhan hidup mereka. Paulus yang menerima pemberian itu, mengucap syukur kepada Allah dan berdoa memohon kepada Allah, agar memenuhi kebutuhan hidup jemaat Tuhan yang ada di Filipi. Paulus tidak hanya menerima pemberian jemaat, tetapi dia bersyukur dan memohon kepada Allah. sahabat yang baik hati, dengan memberi atau dengan berbagi kita dapat semakin jauh dari rasa kuatir. Apabila dasar pemberian kita itu adalah karena kita percaya apa yang kita terima adalah berasal dari Allah dan kita percaya akan pemeliharaan Allah atas kehidupan kita.  pada saat kita berbagi, pada saat itu pula kita sedang terobati, pada saat kita menguatkan orang lain, pada saat itu pula kita dikuatkan. Kita akan dimampukan melihat bahwa ada banyak orang yang lebih membutuhkan, yang lebih sulit dari diri kita. Keberadaan kita juga dipakai Allah untuk memenuhi kebutuhan sesama kita, sebab kebutuhan kita juga diberikan oleh Allah melalui orang-orang yang ada di sekitar kita. Mari saling berbagi karena demikianlah cara Allah memelihara dan memenuhi segala kebutuhan kita. 


Sahabat yang baik hati! Percayalah kepada Tuhan yang memelihara dan mencukupkan segala kebutuhan kita. dengan demikian kita akan memiliki keikhlasan dalam berbagi kepada sesama kita, dan jauh dari rasa kuatir. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen


Salam: Tim Page Pdt Nekson M Simanjuntak - LT

Kamis, 19 November 2020

JAUHI DIRI DARI KETAMAKAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 20 Nopember 2020


JAUHKAN DIRI DARI KETAMAKAN


Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Lukas 12:15 (TB)  Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."


Luke 12:15 (RWV)  And he said to them, Take heed, and beware of covetousness: for a man’s life consisteth not in the abundance of the things which he possesseth.


Renungan hari ini merupakan nasihat agar orang percaya menjauhi ketamakan:

Mendengar kata tamak pasti kita tidak suka. Tamak dalam pengertian kamus umum Indonesia adalah sikap rakus tanpa memperhitungkan mana halal dan haram. Serakah atau tamak merupakan sikap yang selalu ingin memperoleh sesuatu yang banyak untuk diri sendiri atau kelompoknya. 

Orang tamak hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri tak perduli orang lain. Bahkan demi mencapai kepentingan sendiri mengorbankan orang lain termasuk saudara sendiri. 


Dalam ayat sebelumnya Yesus menceritakan perumpamaan orang kaya yang bodoh bermula dari permintaan seseorang dari antara orang banyak yang mendengar pengajaran Yesus menghadapi maslah keluarga. Lukas 12:13 (TB)  Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku."

Mungkin keluarga tersebut bermasalah hal warisan, saudaranya tak mau berbagi warisan dengan saudaranya.


Dalam agama Yahudi sesungguhnya telah dihaturkan hal warisan. Banyak ayat Alkitab yang dapat dirujuk perihal ketentuan pembagian warisan (Bilangan 27:1-11, Ulangan 21:15-17 dll). Namun dalam kasus yang satu ini mungkin mereka tidak dapat lagi berdialog dengan baik karena salah satunya tamak dan rakus serta tidak memikirkan hak-hak saudaranya yang lain


Yesus tidak mau mencampuri urusan rumah tangga mereka karena memang tidak diangkat menjadi hakim dalam keluarga mereka. Sebaiknya masalah keluarga harus diselesaikan di internal keluarga, jangan dijemur keluar karena hanya akanmembuka aib sendiri. Walaupun demikian Yesus sangat peduli akan permasahannya itulah sebabnya Yesus memberikan nasihat agar menjauhi ketamakan. Akar semua pertengkaran mereka itu adalah ketamakan. Benarlah apa yang disampaikan dalam 1 Tim.6:10 "akar segala kejahatan adalah cinta uang". Salah satu wujud dari cinta uang adalah ketamakan. Ketamakan adalah penyakit kejiwaan yang hanya mementingkan kepentingan sendiri dan tak peduli orang lain. 


Ketamakan merusak persahabatan tidak heran jika oleh karena cinta uang seseorang dapat menghianati sahabatnya. Ketamakan juga daoat merusak persaudaraan, lihatlah begitu banyak perkara yang didaftarkan dalam pengadilan karena persetuan keluarga hal warisan. Mereka tak saling menyapa yangnlahir dari satu rahim yang sama namun karena harta yang bersaudara berpisah dan saling memusuhi. Ketamakan hanya mementingkan diri sendiri, dia hanya ingin memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa peduli terhadap orang lain. Namun ornag tamak akan mencelakai diri sendiri. Sama seperti linta, dia terus menyedot darah korban dan mengembangkan tubuhnya dengan keyang darah sampai tak bisa bergerak hingga mati kekeyangannya. 


Sahabat yang baik hati, mari bersyukur atas renungan hari ini mengingatkan kita agar waspada dannberjagajagabterhadap ketamakan.  Anda mungkin sudah pernah mendengar ungkapan ini: Uang bukanlah segalanya. Dengan uang anda dapat membeli tempat tidur yang mahal, namun uang tidak dapat membeli tidur yang nyenyak. Dengan uang anda dapat membeli rumah mewah, namun uang tak dapat membeli rumah tangga bahagia.

Kekayaan adalah pemberian Tuhan, apa yang diberikan Tuhan bagi kita itulah kekayaan kita. Maka jalanilah hidup ini dengan penuh syukur dan jauhi ketamakan. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin 


Salam:  Pdt Nekson M Simanjuntak


Rabu, 18 November 2020

TANGAN KANAN, KEKAYAAN DAN KEHORMATAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 19 November 2020


UMUR PANJANG, KEKAYAAN DAN KEHORMATAN ADALAH BERKAT TUHAN


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Amsal 3: 16 (TB) Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.


Provers 3: 16 (KJV) Length of days is in her right hand; and in her left hand richesnd honour. 


Pada umumnya setiap orang menginginkan tiga hal dalam hidupnya yaitu: umur panjang, kekayaan dan kehormatan. Dan dalam ketiga hal tersebut selalu berkaitan dengan kesehatan, uang dan kekuasaan. Itulah sebabnya manusia selalu bekerja keras agar mendapatkan apa yang diinginkan hatinya. Orang yang mempunyai kekayaan (uang dan harta) menginginkan umur panjang agar bisa lebih lama lagi menikmati kekayaan dan kekuasaan serta dihormati banyak orang. Itu sebabnya semua orang gigih bekerja agar terwujud apa yang diinginkan hatinya. 


Tidak ada yang salah dengan hal itu. Paulus seorang Rasul Allah pun telah menunjukkan keteladanan dalam hal bekerja. Dan dalam kitab Pengkhotbah 3: 13 mengatakan “dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah.” Allah sudah menjanjikan hasil yang akan kita nikmati atas kerja keras kita. Namun, Allah mau mengingatkan kita bahwa setiap hasil yang kita dapatkan itu datangnya dari Allah atau anugerah Allah. Dalam menggunakan setiap berkat-berkat yang dianugerahkan Tuhanpun kita diajak untuk berhikmat demi kemuliaan Tuhan. 


Salomo yang dikenal sebagai raja terkaya, terpintar dan paling berhikmat, yang selalu gigih bekerja dan belajar, telah meraih banyak kesuksesan dalam hidupnya. Namun semua yang dia miliki tidak bisa membuat kebahagian yang kekal dan tidak mampu memperpanjang usianya. Itulah sebabnya Salomo mengingatkan dan mengajarkan kepada kita dalam keseluruhan pasal 3 ini agar jangan melupakan ajaran dan perintah Tuhan, namun mengalungkannya pada leher dan menuliskannya pada loh hati agar kita mendapatkan kasih dan penghargaan dari Allah yaitu umur panjang, kekayaan dan kehormatan. Ketika kita mau dengan setia mendengar firman Tuhan, menyukai pemberitaan firman dan taurat Tuhan, tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, tidak berdiri dijalan orang berdosa dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, maka disitulah bisa kita rasakan kebahagiaan yang hakiki dari Allah. Harta kekayaan bisa membeli segalanya tapi tidak mampu membeli kebahagiaan dan umur panjang. Kekayaan duniawi bukan menjadi jaminan bagi kita untuk hidup bahagia. Orang yang hanya berfokus pada harta kekayaan duniawi tidak akan menemukan kedamaian dan ketenangan apalagi kebahagiaan dalam hidupnya.


Untuk apa umur yang panjang tetapi hidup dalam kejahatan dan kesia-siaan? Untuk apa kekayaan yang berlimpah tetapi sakit-sakitan dan tidak menemukan kebahagiaan? Untuk apa kehormatan tetapi mempunyai keturunan yang tidak mau mendengarkan nasihat dan hidup dalam ketidakteraturan? 


Sahabat yang baik hati. Firman Tuhan berkata “Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.” Artinya bahwa ketika Allah menganugerahkan umur panjang, kekayaan dan kehormatan, marilah kita menggunakannya secara berhikmat. Memakai setiap waktu hidup dengan arif dan bijaksana serta tetaplah menjadi saluran berkat bagi banyak orang. Jadilah teladan dalam perkataan dan perbuatan bagi keturunan kita agar kelak mereka mewarisi hal-hal baik dalam hidupnya. Layanilah Tuhan melalui pekerjaanmu dan bertanggung jawab terhadap berkat Tuhan. Berhikmatlah dan jadilah bijak. Muda berkarya, Tua menikmati hasil, Mati masuk Surga. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin. 


Salam: Tim Page pdt Nekson M Simanjuntak - JZ

Selasa, 17 November 2020

TUHAN ITU BAIK

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Renungan Rabu, 18 Nopember 2020


TUHAN ITU BAIK


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Ratapan 3:25 (TB)  TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia. 


Lamentations 3:25 (RWV)  The LORD is good to them that wait for him, to the soul that seeketh him.


Ada ungkapan: "pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian tiada guna." Suatu ungkapan yang mengingatkan bahwa sebelum bertindak perhitungkanlah baik buruknya, karena setiap tindakan akan ada konsekwensinya. Setiap orang tentu berkeingingan agar setiap tindakan baik yang mendatangkan manfaat baik, namun jika sampai suatu tindakan dilakukan tetapi berdampak buruk yang merugikan sungguh hanya penyesalan yang akan terjadi. 

Demikian bangasa Israel akhirnya menyesali diri di.oembuangan. Para nabi telah berulang kali mengingatkan tindakan mereka yang mendukakan Tuhan dan meninggalkan Tuhan. Tapi mereka tetap tidak memperhatikan suara nabi. Yeremia sendiri ditolak, bangsa Isrsel dan raja lebih mendengarkan nabi-nabi palsu ketimbang dirinya? Nabi-nabi palsu menyuarakan aman-aman tidak ada bahaya, tetapi tak terpikir mereka ditahlukkan oleh Babelonia dan diangkut ke pembuangan. 


Penahlukan Babel sangat memerikan hati, semua kota itu habis terbakar dan tinggal puing dan tidak kalah menyedihkan hati bangsa Israel adalah Bait Allah di Yerusalem, tempat Allah bersemayam telah hansur dan tak satu batupun bertindih. Semua kejayaan bangsa Israel sebagai bangsa pilihan dan umat yang diberkati Allah telah sirna. Mereka semua diangkut ke pembuangan tahap demi tahap. Mereka semua meratapi Yerusalem, dulu kota yang indah, teduh dan damai, penuh sukacita dan pengharapan, kini gersang, kosong dan puing belaka.


Bagaimana bangsa Israel menangisi Yerusalem? Itulah isi kita ratapan.

 Suatu kitab berisi ungkapan duka dari bangsa Israel yang terbuang di Babel. Mereka meratapi nasib umat buangan yang seolah lehilangan asa. Namun nabi Yerwmia bangkit, tetap memberikan pengharapan bagi bangsa Israel. Tuhan itu baik, kebaikannya akan tetap mereka rasakan sekalipun harus menjalani kepahitan. 

 

Apakah kepahitan yang dialami bangsa Israel telah mengubah hakekat Allah? Kepahitan yang dialami bangsa Israel tak mengubah hakekat Allah yang baik. Allah tetap konsisten dengan janji kasihnya. Allah memelihara perjanjianNya.  Allah itu baik dan orang percaya harus tetap berpengharapan padanya. 

Ratapan 3:22-23 “Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmatNya, selalu baru tiap pagi, besar kesetiaanMu”. 


Sahabat yang baik hati! Keadaan akan mempengaruhi cara pandang! Saat senang dan bahagia mungkin persepsi yang kita hasilkan adalah sukacita dan bahagia dan berseru Tuhan itu baik. Namun saat dirundung oleh berbagai beban dan penderitaan mungkin yang keluar adalah  keluhan bahkan telah mengubah pandangan kepada Tuhan itu kejam dan mengutuki diri sendiri. Tidaklah demikian dengan nabi Yeremia, di dalam suka dan duka dia tetap memahami Allah itu baik. 

Yeremia adalah seorang nabi yang tetap berpikir tetap tentang Tuhan itu baik, pandangan itu disampaikan bukan saat bangsa Israel mengalami kebaikan tetapi saat bahagia dan susah, saat masih di Yerusalem dan saat menjalani masa-masa sulit di pembuangan. Tuhan itu baik, kaaihnya selalu baru tiap hari dan janjinya akan ditepati seperti fajar yang selalu menyingsing setiap hari tepat waktu. Pembuangan tak boleh menggeser pengharapan bangsa Israel kepada Tuhan. Demikianlah dengan kita, apapun keadaan dan kondisi yang kita alami percayalah Tuhan itu baik dan berharaplah hanya kepada Tuhan, Dia memberikan yang terbaik salam hidup kita. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 16 November 2020

BERHARAPLAH HANYA KEPADA ALLAH

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 17 November 2020


BERHARAPLAH KEPADA ALLAH!


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan:


Yesaya 2:22 (TB)  Jangan berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas, dan sebagai apakah ia dapat dianggap? 

Isaiah 2:22 (KJV)  Cease ye from man, whose breath is in his nostrils: for wherein is he to be accounted of?


Ada ungkapan yang mengatakan: Kemarin adalah masa lalu, sekarang adalah kesempatan dan esok adalah harapan. Apakah “harapan” itu? Sesuatu sesuatu yang kita inginkan terjadi di masa depan dalam kehidupan kita, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Setiap orang tentunya memiliki harapan yang berbeda dengan orang lain. Lalu, apakah yang menjadi harapanmu? Ya tentunya banyak, tidak cukup hanya satu. Misalnya seseorang berharap memiliki anak laki-laki dan perempuan, kelak anaknya dapat menyelesaikan studinya dengan baik, dapat meraih cita-citanya, dapat bekerja di Perusahaan terkenal dengan gaji tinggi. Disamping itu, berharap agar memiliki harta dan kekayaan yang banyak, memiliki jabatan yang tinggi dan dihormati dan masih banyak harapan-harapan lainnya. Lalu, biasanya apakah usaha atau cara yang kita lakukan untuk memperoleh harapan-harapan kita tersebut? Tentunya kita akan berusaha dengan sekuat tenaga, pikiran dan materi kita untuk mewujudkan berbagai harapan kita itu. Mungkin juga dengan mengharapkan bantuan oranglain. Misalnya kita yakin seseorang dapat membantu anak kita mendapatkan pekerjaan dan jabatan yang bagus di suatu perusahaan, lalu kita menjumpainya dan meletakkan harapan kita kepadanya, lalu dengan memberikan imbalan materi, dan dia pun berjanji akan melakukan apa yang kita harapkan. Nah, hari-haripun berlalu, lama kelamaan apa yang kita harapkan tidak terwujud sama sekali. Orang yang berjanji membantu kita itupun raib entah kemana, tak ada jejak. Akhirnya kita merasa kecewa atas harapan palsu yang diberikan oranglain kepada kita. Ya banyak orang merasa kecewa karena di PHP-in, sebab ada banyak orang yang berstatus sebagai PHP (Pemberi Harapan Palsu), jadi hati-hati kepada orang yang demikian.


Setiap orang tentunya pernah merasa kecewa, kecewa adalah respon kita terhadap sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita. Jika kita gagal, kalah, rugi dan lain-lain, lalu kita merasa kecewa terhadap keadaan hidup kita. Kita dapat kecewa kepada seseorang yang telah berjanji menolong kita, memberikan pekerjaan dan jabatan yang tinggi untuk kita. Kita juga tentunya pernah merasa kecewa dengan para pemimpin yang telah menduduki jabatannya, karena kita mengingat berbagai janji yang ia ucapkan sebelum memperoleh jabatan tertentu, namun ketika ia menang dan memiliki jabatan serta kuasa, ia sama sekali tidak mengingat janjinya tersebut. Jangankan melakukan janjinya, mengingat kita saja mungkin tidak sama sekali. 


Teks renungan hari ini berkata: “Jangan berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih dari embusan nafas…”. Apakah maksud perkataan ini? Ini adalah suatu larangan agar kita tidak berharap penuh kepada manusia, mungkin saja itu diri kita sendiri atau orang lain di sekitar kita. Mengapa kita tidak dapat berharap penuh kepada manusia? Ya… karena manusia itu hanyalah embusan nafas. Di dalam Kejadian 2:7 dikatakan Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Kata “Nafas hidup” dalam bahasa Ibrani disebut nephesh yang berarti "makhluk hidup yang bernafas, bernyawa dan memiliki kesadaran." Awalnya, manusia tidaklah bernyawa hingga Allah meniupkan kehidupan ke dalam dirinya. Jadi, sudah jelas bahwa manusia dapat hidup hanya oleh karena nafas hidup yang diberikan oleh Allah dalam dirinya, tanpa Allah manusia bukanlah siapa-siapa, bahkan manusia itu mati. Yesaya menyuarakan kepada bangsa Israel sebelum pembuangan: jangan berharap kepada manusia! Mengapa ia mengatakan hal tersebut? Karena Yesaya menyaksikan bagaimana bangsa Israel meninggalkan Allah dan berpaling kepada kuasa-kuasa manusia, mereka berharap kepada pertolongan bangsa-bangsa lain ketika berperang melawan musuh, mereka jatuh dalam kesombongan dan merasa bahwa mereka dapat menyelamatkan diri mereka tanpa bantuan Allah. Mereka mengandalkan emas, perak, harta, dan para penguasa. Mereka juga telah berpaling dari Allah dan menyembah dewa-dewa berhala yang dianggap dapat menolong mereka. Namun, ternyata semua sia-sia karena Tuhan Allah semesta alam telah menetapkan suatu hari untuk menghukum semua orang yang congkak dan angkuh serta menghukum semua orang yang meninggikan diri (Yes.2:12).


Sahabat yang baik hati! Jika demikian, kepada siapakah kita berharap? Bukan lagi kepada manusia, bukan lagi kepada penguasa, harta, kekayaan dan apapun yang kita miliki, tetapi kepada Si Pemberi nafas hidup itu yaitu Allah itu sendiri. Hanya kepadaNya lah kita wajib meletakkan harapan kita, hanya kepadaNyalah kita patut berharap. Mazmur 62:6-7 Hanya pada Allah saja kitanya aku tenang, sebab daripada-Nyalah harapanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen


Salam: Tim Page Pdt Nekson M Simanjuntak - RN

Minggu, 15 November 2020

SUKACITA BERHARAP KEPAD FIRMAN TUHAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 16 Nopember 2020


*SUKACITA BERHARAP KEPADA FIRMAN TUHAN*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Mazmur 119:74 (TB) : Orang-orang yang takut kepada-Mu melihat aku dan bersukacita, sebab aku berharap kepada firman-Mu. 


Psalm 119:74 (KJV) : They that fear thee will be glad when they see me; because I have hoped in thy word.


Semua orang di dunia ini ingin hidupnya bersukacita dan berbahagia. Alkitab pun kerap kali mengingatkan kita untuk hidup dengan bersukacita. Pertanyaannya, apa yang membuat orang bersukacita atau bahagia? Pada umumnya orang bersukacita karena limpahan uang, harta, jabatan, kesuksesan, anak-cucu, atau hal lainnya yang bersifat duniawi. Namun semuanya itu tidaklah menjamin sukacita atau kebahagiaan sejati,  karena itu semua pasti akan berlalu seperti hembusan angin! Bahkan tidak jarang harta atau jabatan itu malahan mendatangkan persoalan yang justru menghilangkan damai sejahtera. 


Dalam nats di atas dikatakan bahwa orang-orang yang takut akan Tuhan memperoleh sukacita atau kebahagiaan dengan "melihat" kehidupan Sang Pemazmur yang berharap kepada Firman Tuhan, yang belajar dengan ketetapan-ketetapan Tuhan serta yang melangkah menurut jalan-jalan yang ditunjukkan-Nya. Itu berarti bahwa keteladanan orang beriman dan hidup dekat Tuhan sekurang-kurangnya memberikan dua makna; yaitu: membawa sukacita bagi diri sipelaku sendiri; dan sekaligus menjadi saluran berkat sukacita bagi orang lain yang melihatnya. Hal itu disebabkan mereka yang melihat keteladanan tersebut membangkitkan kerinduan mereka untuk juga ingin hidup dalam persekutuan dengan Firman Tuhan agar memperoleh sukacita yang bersumber dari Tuhan; inilah sukacita yang hakiki! 


Pembelajaran yang bisa kita ambil dari fenomena kehidupan Sang Pemazmur sekurang-kurangnya ada tiga. Pertama,  Membangun hidup yang "berharap bersukacita dalam Tuhan" yang merupakan salah satu ciri khas kehidupan Kristiani. Tentang sukacita atau bahagia ini dikumandangkan dalam banyak ayat-ayat Alkitab, antara lain seperti diserukan Paulus dalam Filipi 4:4: "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!" Tentu saja dalam artian, kita diminta bersukacita di semua keadaan: apakah ketika suasana baik maupun tidak baik. Seperti halnya di masa pandemi Covid-19 dewasa ini, dimana banyak orang  mengalami berbagai pergumulan kesulitan hidup, apakah karena terinfeksi virus Covid-19 sehingga merasa diselimuti ketakutan,  kehilangan mata pencaharian alias PHK dari kantornya atau berkurangnya pendapatan bulanan keluarga, bahkan kehilangan orang yang dikasihi karena korban Covid-19, serta ragam duka nestapa hidup lainnya. Perjalanan hidup Paulus yang selalu menghadapi derita cemoohan, penghinaan, dan umpatan serta pemenjaraan dan penderitaan lainnya tidak menyurutkan rasa sukacitanya di hadapan Tuhan. Itu dibuktikan dengan terus bersyukur untuk melayani, menyuarakan Firman Tuhan, menolong sesama yang memerlukan bantuan fisik dan kerohanian. Ia sangat mengimani bahwa kesemuanya itu terjadi merupakan bagian dari rancangan atau skenario besar Tuhan untuk kebaikan dirinya dan kemuliaan Tuhan. Itulah refleksi iman Paulus, kasih dan pengharapan sejatinya. Di samping aspek kerohanian, sukacita juga bermanfaat secara medis untuk kesehatan tubuh kita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perasaan stres pikiran secara medis merupakan sumber ragam penyakit termasuk mendorong metabolisme tubuh memproduksi hormon-hormon dengan berlebihan yang akan memicu penyakit-penyakit tertentu. Ini seirama dengan Amsal 17:22 yang mengatakan: Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.


Kedua, Membangun keteladanan hidup dalam persekutuan yang erat dengan Tuhan dengan terus merindukan Firman-Nya baik melalui membaca, mendengarkan, merenungkan serta mempraktekkannya dalam perangai dan kehidupan keseharian kita. Ini merupakan khotbah yang hidup dan efektif sebagai pengejawantahan Amanat Agung Tuhan Yesus (Matius 28:18-20) sekaligus saluran berkat kepada orang lain terutama kepada anak dan cucu, generasi muda penerus Gereja sehingga pada gilirannya mereka juga akan meneladani dan menjadi teladan pula pada zamannya sebagai pewaris Kerajaan Sorga.


Ketiga, Menjadikan Firman Allah sebagai penuntun atau kompas perjalanan hidup sekaligus sumber jawaban segala persoalan dalam kehidupan ini. Apapun! Walau jawabannya belum tentu persis seperti yang kita inginkan, karena waktu Tuhan bukanlah waktu kita. Namun kita mutlak harus mengandalkan Tuhan, bersandar pada kasih karunia-Nya semata. Seperti dikatakan dalam ay.105: "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." Jadi melangkah dan berjalanlah seiring dengan Firman Tuhan.


Sahabat yang baik! Tak dapat kita pungkiri bahwa Firman Allah merupakan sumber kebahagiaan hati dan jiwa, serta sumber jawaban segala kebutuhan hidup Kristiani kita. Untuk menumbuhkan serta memelihara sukacita itu kita perlu membawa segala kekhawatiran kita dalam doa sekaligus mengucap syukur dalam semua segi kehidupan yang kita miliki dengan memasrahkan diri sepenuhnya kepada rancangan dan kehendak Tuhan yang adalah Sang Sutradara Agung. Hidup positive thinking, karena banyak hal yang diluar jangkauan pikiran kita yang melampaui kapasitas akal budi kita sebagai ciptaan-Nya! Tapi satu hal yang pasti dan tak dapat disangkal dalam iman Kristiani sejati adalah bahwa Tuhan merancangkan yang baik dan pasti indah pada waktunya bagi kita anak-anak-Nya! Sukacita dari Tuhan adalah sumber kekuatan, jangan sampai kita kehilangan itu. Marilah memohon pimpinan Roh Kudus agar berkenan memberikan hikmat dan menolong serta memampukan kita, karena dalam Yohanes 15:5b Tuhan Yesus telah dengan tegas mengatakan:" …..sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa."


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam: Tim Page Pdt. Nekson Simanjuntak-TEN

Sabtu, 14 November 2020

MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN BERSAMA

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/4701937283211634/?sfnsn=wiwspmo

Khotbah Minggu XXIII Setelah Trinitatis

Nats: Yeremia 29: 1-7


*MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN BERSAMA*


Selamat hari Minggu! Sahabat yang baik, setiap kita pasti pernah memiliki persoalan hidupnya masing-masing. Apalagi jika persoalan hidup itu menyangkut dengan kesejahteraan masa depan kita, maka tidak jarang hal itu akan membuat kita 'down', stress, bahkan depresi berat yang menyebabkan kehilangan semangat hidup. Kita bahkan kehilangan harapan karenanya, yang ada hanya kekecewaan, ratapan dan tangisan kepedihan semata.


Demikianlah hidup orang Israel ketika mereka harus menerima kenyataan pahit terbuang di Babel. Umat Israel yang dahulu hidup sejahtera dan bahagia di negerinya sendiri, sekarang harus mengalami kesusahan hidup di pembuangan, menderita dan kehilangan kesejahteraan mereka.  Tentu, secara psikologis umat Israel pasti terpukul, 'down' bahkan kehilangan harapan akan masa depan yang cerah. Hal inipun sangat mempengaruhi semangat mereka untuk melanjutkan hidup di pembuangan Babel. 


Namun, selama nafas masih ada, hidup harus terus berjalan sebab akan  selalu ada pengharapan di dalam Tuhan. Oleh karena itu, melalui hambaNya Nabi Yeremia, Allah memberikan semangat hidup bagi umat Israel yang saat itu sedang kehilangan harapan. Allah memerintahkan umatNya untuk tetap melanjutkan hidup dengan cara:

*1. Tetap mendirikan rumah, tetap mengolah kebun* untuk mereka nikmati hasilnya, dan tetap melanjutkan keturunan dengan menikah dan beranak cucu (ay.5-6).

Ini artinya, selama umat Israel masih diberi kehidupan oleh Tuhan, maka mereka harus tetap melakukan aktivitasnya sehari-hari. Hidup harus terus berjalan, walau kesulitan menghadang.

*2. Berbuat baik dan mendoakan kesejahteraan* kota Babel yang menjadi tempat tinggal mereka saat ini (ay. 7). Dalam hal ini, umat Israel diingatkan untuk selalu beperilaku baik selama di pembuangan dan juga senantiasa mendoakan kesejahteraan kota Babel. Hal ini penting untuk keberlangsungan hidup umat Israel, sebab kesejahteraan mereka juga dipengaruhi oleh tempat dimana mereka tinggal. Oleh karena itu, jika umat Israel ingin hidup sejahtera dan bahagia di Babel, maka mereka harus mendoakan kesejahteraan kota itu.


Sahabat yang baik, melalui khotbah minggu ini kita diingatkan bahwa hidup tidak selalu indah dan mudah. Tidak selamanya kesejahteraan hidup menjadi milik kita. Ada masa di mana kita harus melewati kesusahan dan kepahitan hidup. Namun, satu hal yang harus kita ingat bahwa hidup harus terus berjalan. 


Lalu bagaimana caranya mewujudkan kesejahteraan hidup kita? 


*1. Jangan pernah menyerah-tetaplah berpengharapan.*

Apapun yang terjadi dalam hidup, jangan pernah menyerah karena hadirnya kabut gelap yang menutupi masa depanmu. Jangan pernah berhenti berpengharapan walau dunia tidak memberikan harapan bagimu, dan bahkan jangan pernah mau mengakhiri hidupmu walau himpitan persoalan seakan ingin mengakhiri hidupmu. Sebab di dalam Tuhan akan selalu ada masa depan. Jika kita sabar dan setia maka kabut gelap akan berganti menjadi sinar mentari cerah, duka akan berganti dengan sukacita. Hal ini diungkapkan Allah di ayat 11: "sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan".


*2. Jangan lupa mendoakan tempat dimana kita tinggal dan hidup.*

Khotbah ini mengingatkan kita bahwa ternyata kesejahteraan kota dimana kita tinggal adalah awal dari kesejahteraan hidup kita juga. Jika kita ingin hidup baik dan layak di manapun kita tinggal, maka kita harus mengusahakannya dengan aktif dan bukan hanya menunggu saja. Bagaimana cara mengusahakannya? Firman Tuhan mengatakan "usahakanlah kesejahteraan kota di kemana kamu Aku buang dan berdoalah baginya", artinya kita bertanggungjawab untuk berkontribusi baik membangun kota/bangsa ini, sebab jika kota dan bangsa kita sejahtera maka hidup kita pun otomatis akan sejahtera. Sebaliknya, kita tidak akan pernah meraih hidup yang sejahtera, jika kota dan bangsa di mana kita tinggal tidak sejahtera.

Apalagi di situasi sulit akibat pandemi saat ini, kita diajak untuk ikut berpartisipasi aktif dan berkontribusi bagi kota dan bangsa kita melalui kepatuhan kita pada protokol kesehatan yang diaturkan di kota dan bangsa ini. Semakin kita sadar akan hal itu, maka semakin cepat corona ini akan berlalu dari kota dan bangsa kita. Tapi jika kita tidak mematuhinya, maka kita hanya akan meratapi nasib saja.


Selain itu, jangan lupa berdoa bagi para pemimpin kota/bangsa ini. Ingatlah, bahwa kesejahteraan kita juga dipengaruhi dari bagaimana mereka memimpin kota dan bangsa ini. Jangan hanya sibuk mengkritik, mengumpat, bersungut-sungut atas kinerja mereka, tetapi tidak pernah mendoakan agar mereka bekerja dengan iman dan takut akan Tuhan. Karena hanya pemimpin yang takut akan Tuhanlah yang dapat melakukan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik dan benar. Dengan sikap demikian niscaya kota kita akan tertata dan terbangun dengan baik, dan kitapun pasti akan hidup sejahtera dan bahagia di dalamnya. Ingatlah kesejahteraan kotamu adalah kesejahteranmu.


Sahabat yang baik, percayalah pada rancangan Tuhan atas hidup kita. Di dalam Tuhan selalu ada damai dan sejahtera. Percayalah, damai dan sejahtera akan kita dapatkan jika kita tetap berpengharapan pada Tuhan dan tetap berdoa bagi bangsa dan kota di mana kita tinggal dan hidup. 


Selamat hari Minggu buat kita semua, Tuhan memberkati.


Salam: Tim Page Pdt Nekson M Simanjuntak - MHS

Jumat, 13 November 2020

PATUH KEPADA PEMERINTAH Th

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 14 November 2020


PATUH KEPADA PEMERINTAH!


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Roma 13 : 4 (TB) Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.


Rome 13 : 4 (KJV) For he is the minister of God to thee for good. But if thou do that which is evil, be afraid; for he beareth not the sword in vain: for he is the minister of God, a revenger to execute wrath upon him that doeth evil.


Persecution above ground and prayer below ground, Fox Book of Martyr’s – chapter 2, part 1. "Di atas tanah kami disiksa, di bawah tanah kami berdoa" adalah jargon iman yang selalu diucapkan oleh orang percaya di masa orang kristen mula-mula. Surat Roma ditulis oleh Rasul Paulus sekitar tahun 50an Masehi. Itu berarti semua orang percaya masih hidup diliputi oleh banyak sekali ketakutan. Mereka dibenci, dianiaya, dikejar-kejar, dipandang tak ada harganya bahkan hingga dibunuh. Perlakuan itu ditunjukkan bukan saja oleh masyarakat sekitar yang belum mengenal Kristus, tetapi juga oleh pemerintah Romawi yang pada waktu itu berkuasa atas mereka.


Ada kejadiaan yang memuat kesengsaraan bagi orang Kristen, yaitu adanya kebakaran do kota Toma. Pihak kekaisaran memakai kejadian ini menyulut kebencian kepada Kristen dengan menuduh ornag Kristen yang membakar, sehingga terjadi kebencian yang luar biasa. Padahal diduga kuat Kaisar Roma pada waktu itu dengan sengaja membakar kota Roma hanya karena kebenciannya yang teramat sangat kepada orang Kristen, pengikut Kristus, dan kemudian memfitnah orang percaya sebagai kelompok yang bertanggung jawab atas terbakarnya kota Roma pada waktu itu. Hasilnya tak terelakkan. Orang percaya semakin diburu, dianiaya, dijebloskan ke dalam penjara, di salib dan dibunuh. Ada banyak derita bagi orang percaya di masa itu pastinya terlebih ketika rasul Paulus menulis tentang kepatuhan terhadap pemerintah, itu harganya terlampau mahal. Bagaimana mungkin seseorang bisa harus tetap patuh, meski diperlakukan dengan semena-mena dan teraniaya? 


Orang Kristen sejati adalah orang yang benar-benar hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, menjadi pelaku firman.  Salah satu wujud nyata kita terhadap kehendak Tuhan adalah taat kepada pemerintah. Mengapa kita harus taat kepada pemerintah?  Sebab tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Tuhan.  Tuhan menetapkan pemerintah-pemerintah di atas muka bumi ini dengan maksud agar manusia hidup secara tertib dan teratur.  Dengan kata lain pemerintah adalah wakil Tuhan di bumi.  Jadi tujuan utama Tuhan mendirikan pemerintah-pemerintah sesungguhnya adalah demi kepentingan manusia itu sendiri.  Maka dari itu Tuhan tidak menghendaki umat-Nya menentang, memusuhi atau melawan pemerintah yang sedang berotoritas, sebab  "...barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya." 

Kita juga tidak perlu takut kepada pemerintah asal kita hidup sesuai aturan-aturan yang ada, melakukan hal-hal yang baik, sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat, takutlah akan dia. 


Sebagai contoh kecil, ketika kita mengendarai sepeda motor, apakah kita selalu memakai helm dan mematuhi rambu lalu lintas? Mungkin ada sebagian dari kita yang selalu mencari jalan aman dari jangakauan polisi lalu lintas agar tidak kena tilang sebab kita tidak memakai helm. Dan pastinya perasaan kita tidak akan tenang saat mengendarai sepeda motor itu, sebab dalam fikiran selalu bertanya “apakah ada polisi lalu lintas ya? Terlebih dimasa pandemi ini dimana pemerintah mengharuskan setiap orang memakai masker dan dibeberapa daerah ada ganjaran bagi mereka yang tidak memakai masker. Inilah yang tidak dikehendaki oleh Allah.

Sahabat yang baik hati, firman ini mengajak kita agar senantiasa patuh terhadap pemerintah sebab dengan jelas mereka adalah suruhan Allah demi kebaikan kita. Abraham Kuyper menafsirkan bahwa pemerintah menyandang 3 pedang yakni pedang keadilan, pedang peperangan dan pedang ketertiban. Pedang pertama adalah untuk menjatuhkan hukuman atas pelaku kriminal. Pedang kedua adalah untuk membela dan mempertahankan kehormatan dan kedaulatan negara. Pedang ketiga adalah untuk menghalau segala pemberontakan. Oleh karena itu sahabat yang baik hati, tetaplah mematuhi pemerintah terlepas dari bagaimana mereka memimpin, yang perlu kita lakukan adalah mengerjakan dan melakukan apa yang dikendeki oleh Tuhan dalam hidup kita.


Shabatbyang baik hati! Melalui firman ini Allah berkenan agar setiap orang percaya patuh terhadap pemerintah yang ada di bumi ini sebab mereka dipilih oleh Allah demi kebaikan kita. Lihatlah jemaat mula-mula yang disiksa oleh pemerintah Romawi tetapi Allah berfirman agar mereka tetap mematuhi pemerintah. Dan buah dari kepatuhan mereka adalah Tuhan merangkul kaisar Roma, Konstantinus, yang akhirnya menjadi orang percaya. Sejak saat itu, perubahan besar terjadi dalam kehidupan orang-orang percaya. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara sengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam : Tim Renungan Pdt. Nekson M Simanjuntak - PS

Kamis, 12 November 2020

TUHAN MENGGERAKKAN HATI RAJA KORESH

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/4692990107439685/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi, dan Motivasi

Jumat, 13 November 2020


*TUHAN MENGGERAKKAN HATI RAJA KORESH*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, Marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Yesaya 45:13 (TB) Akulah yang menggerakkan Koresh untuk maksud penyelamatan, dan Aku akan meratakan segala jalannya; dialah yang akan membangun kota-Ku dan yang akan melepaskan orang-orang-Ku yang ada dalam pembuangan, tanpa bayaran dan tanpa suap, Firman Tuhan semesta alam.


Isaiah 45:13 (KJV) I have raised him up in righteousness, and I will direct all his ways: he shall build my city, and he shall let go my captives, not for price nor reward, saith the LORD of hosts.


Mungkin saja bisa terjadi pada  diri kita saat-saat kita butuh pertolongan dan tidak ada orang yang kita kenal untuk diminta tolong, malahan pertolongan datang dari yang tidak kita kenal.  Hal yang sama pernah terjadi bagi bangsa Israel, umat pilihan Allah itu. Ketika Allah menubuatkan keselamatan/pembebasan bagi bangsa Israel. Allah memanggil orang yang bukan dari bangsa Israel tersebut, yaitu Koresh. Koresh adalah seorang yang tidak mengenal Tuhan, ia bukan orang Israel umat pilihan Allah itu. Tuhan memakainya untuk melakukan kehendak-Nya, yaitu untuk melakukan pekerjaan pembebasan terhadap umat-Nya. Dengan pekerjaan tersebut Tuhan ingin agar Koresh yang tidak mengenal Tuhan itu tahu bahwa Dialah Tuhan Allah orang Israel yang telah memanggilnya. Tuhan juga menginginkan semua bangsa-bangsa yang bukan bangsa Israel tahu dan mengakui bahwa sesungguhnya Dialah satusatunya Tuhan Allah sang pencipta, pemelihara dan penyelamat umat-Nya. Bahkan Tuhan sendiri yang memberikan kepastian keberhasilan Koresh dengan mempermudah segala jalannya.  Hal ini memperlihatkan bahwa Tuhan berdaulat dan berkuasa untuk memakai siapa saja untuk maksud penyelamatan umat-Nya. Tuhab dapat mengutus siapa saja untuk menolong umatNya.


Firman Tuhan hari ini menunjukkan kuasa Allah. Keselamatan itu datang dari Tuhan, Allah dapat memakai siapa saja untuk menyelamatkan umatnya. Allah sendiri.menyediakan keselamatannsecara cuma-cuma, tanpa banyar dan uang tebusan apapun. Namun Allah sendiri yang menyediakannya. 


Keselamatan yang telah Allah karuniakan kepada umat Israel yang membawa mereka keluar dari pembuangan, sesungguhnya merupakan gambaran keselamatan yang kekal yang akan Allah nyatakan bagi seisi dunia. Allah telah membebaskan kita melalui salib Kristus.Markus 16:16 (TB)  Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.


Sahabat yang baik hati dalam hidup kita mungkin seringkali kita membatasi kehendak Tuhan dengan pemikiran kita bahwa ada sesuatu yang tidak mungkin akan terjadi. Padahal kenyataannya apa yang tidak masuk akal bagi kita, Allah sanggup melakukannya. Jika kita dapat melihat apa yang telah Tuhan nyatakan dalam Firman ini, maka kita akan belajar bahwa Tuhan dapat memakai siapa saja untuk melakukan perintah dan kehendak-Nya. Maka jelas jugalah bahwa kita juga dipakai Tuhan untuk melakukan maksud dan tujuan Allah dalam kehidupan kita, karena memang sedari awal Tuhan telah memakai kita untuk melakukan perintah-Nya yaitu untuk merawat ciptaan Allah. Dan melalui Firman Tuhan hari ini kita diingatkan juga bahwa kita juga dipakai untuk keselamatan bangsa-bangsa dengan melakukan dan memberitakan Firman Tuhan.


Sahabatku yang baik hati! Melalui Firman ini juga kita belajar bahwa ternyata kedaulatan Tuhan Allah ditujukan untuk kepentingan umat-Nya. Rencana-Nya tidak bisa dibatalkan dan selalu terbaik untuk umat-Nya. Apa yang telah Allah lakukan dahulu bagi bangsa-bangsa-Nya berlaku juga untuk umat-Nya sekarang. 


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam : Tim Page Pdt. Nekson M Simanjuntak - BP

Rabu, 11 November 2020

PEMANGGILAN YEREMIA

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Insiparsi dan Motivasi

Kamis 12 November 2020


PANGGILAN YEREMIA


Selamat, pagi sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, bersyukur dan membaca serta merenungkan firman Tuhan


Yeremia 1:10 (TB)  Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam." 


Jeremiah 1:10 (RWV)  See, I have this day set thee over the nations and over the kingdoms, to root out, and to pull down, and to destroy, and to throw down, to build, and to plant.


Tidak seorang pun di dunia ini tau untuk apa dia dilahirkan dan seperti apa akan dilahirkan? Seseorang lahir tentu dengan menerima keberadaanya sebagaimana dia dibentuk oleh Allah dalam kandungan seorang ibu. Mazmur 22:10 Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan; Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku. 22:11 Kepada-Mu aku diserahkan sejak aku lahir, sejak dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku.). 


Dalam renungan pagi ini bercerita tentang panggilan dan pengutusan nabi Yeremia oleh Allah sendiri. Yeremia telah dipanggil Allah sejak kandungan ibunya. Yeremia telah dipersiapakan oleh Allah untuk menjadi penyambung lidah Allah, memberitakan kabar sukacita, memberitakan hukuman Allah kepada bangsa Israel. Dalam Yeremia 1:4 disebutkan  bahwa dia dipanggil dan diutus, dibentuk dalam rahim ibunya dan Allah telah menguduskannya dan menetapkannya menjadi nabi.  Bukan saja nabi bagi bangsa Israel tetapi juga bagi bangsa-bangsa lain. Panggilan Yeremia dikisahkan secara luar biasa sesuai arti namanya. 


Yeremia berarti: Allah menanam, Allah merobohkan. Demikiannjugalah missi pelayanan Yeremia. Allah mau memakai Yeremia untuk melayani Allah dan bangsa Israel. Tugas yang diberikan Allah jelas  “untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam."  Suatu tugas yang sangat sulit dan rumit dalam keadaan yang pelit pada masa itu. Menjadi hamba Tuhan memiliki konsekwensi semuanitu dijalani oleh Yeremia. Yeremia berhadapan dengan berbagai kesulitan, ditolak bangsa Isrsel, dimasukkan ke Sumur bahkan dipukul oleh nabi palsu. Namun Yeremia tetap bertahan dan memgikuti panggilan. 


Panggilan Tuhan tidak pernah gagal, demikian dengan rencanaNya tidak seorang pun yang mampu menggagalkan. Dsri pengalaman pemanggilan Yeremia kita belajar bahwa:


1. Rencana Allah selalu indah pada waktuNya

Hidup kita saat ini dengan sesuai dengan rencana Allah. Ia mengenal setiap pribadi, dan Dia mau melibatkan kita untuk menunjukkan kuasanya atas semua yang terjadi dalam kehidupan ini, sekalipun dunia membuat kita menderita, tantangan begitu beratnya saki penyakit yang tidak kunjung berakhir, percaya Allah membuatnya indah pada waktunya. (Pengkhotbah 3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.


2. Panggilan Allah menjadikan diri kita sendiri berguna.

Ada enam kata kerja, mencabut, merobohkan, membinasakan, meruntuhkan, membangun dan menanam, bukalah sebuah tugas karena  Yehuda sedang dalam ancaman dari bangsa  sekitarnya, baik Asyur, Mesir dan Babel, namun bersama Tuhan, orang yang setia pasti mampu menghadapi persoalan apapun, kita dipakai Allah sesuai dengan rencanaNya.


3. Setia sampai Akhir, mahkota kehidupan diberikan padamu.

Kesetiaan adalah hal yang gampang untuk diucapkan, tetapi sangat, sangat sulit untuk dilakukan. “Orang setia” jika itu membuat dia beruntung,  jika tidak beruntuk apapun dia akan lakukan untuk menghianati kesepakatan/kesetiaan itu. Kesetiaan bukan berbicara tentang untung atau rugi. Kesetiaan ya kesetiaan, dia siap sedia dalam segala hal yang terjadi. Penggilan Allah dan pengutusannya terhadap orang pilihannya bukan berbicara untung atau pun rugi, melainkan ketaatan dalam melaksanakan tugasnya (I Tes 5 : 5:24 Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.)


Sahabat yang baik, yakinlah akan panggilan Allah dan tugas yang Dia berikan, sekalipun dunia menganggap rendah dan tidak berharga akan tugas, pekerjaan, hasil yang sedikit dibandingkan yang dihasilakan orang lain, tetapi akan menjadi berkat bagi saudara dan orang sekitar kita jika kita menyakinkan bahwa itu adalah tugas dan tanggung jawab yang Allah telah berikan dan tetapkan untuk kita lakukan. Firman Allah tidak pernah gagal.


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Tim Page Pdt Nekson M Simanjuntak - RS

Selasa, 10 November 2020

ETIKA KEBEBASAN KRISTEN

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 11 Nopember 2020


BEBAS MELAKUKAN SESUATU ASAL BERGUNA DAN MEMBANGUN


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


1 Korintus 10 : 23

"Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.


1 Corinthians 10: 23 (NIV)

 “I have the right to do anything,” you say—but not everything is beneficial. “I have the right to do anything”—but not everything is constructive.


Ajakaran kekristenan sesungguhnya membawa kita untuk berpikir bebas dan meredeka karena Kristus telah membebaskan kita. Namun kemerdekaa kita itu harus kita pergunakan sebaik mungkin untuk hal yang berguna dan membangun. Kebebasan seorang Kristen adalah kebebasan yang bertanggung jawab dan demi kebaikan. Karena itu segala perbuatan dan tindakan seorang Kristen harus lah didasari oleh etika kebebasan yang bertanggungjawab. 


Sering kita berbeda memberikan pengertian tentang arti dan nilai sebuah “kebaikan” dari setiap tindakan. Tindakan atau pemberian apa yang menurut kita baik belum tentu baik juga utuk orang lain dari segi tepat guna. Satu contoh kecil, meminjamkan uang adalah baik, tapi bisa saja hubungan si peminjam dan yang meminjam rusak garagara uang yang diberikan tadi. Bisa saja itu karena tanpa memikirkan apakah dia memang sungguh membutuhkan uang tersebut pada kondisi tertentu atau sebaliknya dia salah gunakan. Rasul Paulus menasehatkan jemaat Korintus yang sangat plural dari segi agama, Suku dan budaya. Tentulah dalam situasi wilayah mereka yang merupakan daerah pelabuhan sangat gampang dimasuki dan dipengaruhi oleh ide-ide atau ajaran palsu yang masuk dari luar. Banyak yang mengasingkan diri, merasa lebih hebat dan baik dalam menaati hukum taurat dan kebiasan Yahudi, sehingga mereka menghabiskan waktu berdebat tentang apa yang layak atau pantas untuk dimakan sesuai tuntutan agama dan adat Yahudi. Sebaliknya juga, banyak di antara jemaat ini berpikir salah tentang kebebasan seorang Kristen sehingga mereka menyalahgunakan kebebasan itu hingga jatuh pada penyembahan berhala seperti diingatkan pada pasal ini dimana bangsa Israel yang telah dibaptis dalam awan dan laut, tetapi mereka kemudian menjadi tidak taat sehingga semua yang berangkat dari Mesir mati di padang gurun kecuali Josua dan Kaleb.


Kebebasan seorang Kristen adalah bukan kebebasan tanpa batas sehingga melakukan sesuka hati semuanya, bahkan yang tidak bermanfaat. Ada nilai atau standart yang sudah diletakkan disini berdasarkan Firman Tuhan untuk kita pagi ini yaitu, Berguna dan Membangun (Marguna dohot Patoguhon). Jangan sampai kita menyalahgunakan kebebasan kita untuk menghancurkan diri kita apalagi orang lain. Dalam surat-suratnya dan pengajarannya Paulus memang berbicara tentang anugerah yang memerdekakan orang Kristen, tapi ini bukan berarti jadi legitimasi untuk standart kehidupan kita untuk hidup tanpa nilai guna untuk orang lain. Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah. 1 Petrus 2:16.


Kita mengingat ketika bangsa Israel begitu dibebaskan dari perbudakan Mesir, mereka dibawa ke Gunung Sini untuk menerima Taurat Tuhan (Kel. 20). Apakah mereka dibebaskan untuk menjadi bangsa yang tidak terikat dengan perjanjian-Nya? Tentu tidak.Dibebaskan dari Mesir namun diikatnoleh perjanjian kudus antara Allah dan umatNya. Mereka harus menjadi bangsa yang bebas sekaligus punya karakter sebagai Umat Allah agar bisa menjadi berkat bagi bangsa-bangsa (Kej. 22:18). Apakah Hukum Taurat Tuhan yang sepuluh itu menjadi “beban  hidup” bagi bangsa Israel sebagai Umat khusus Tuhan? Tentu tidak. Karena justru taurat itu adalah penuntun di dalam pembebasan itu sendiri, bukan ke dalam/untuk mencapai Pembebasan itu (Karl Barth).


Sahabat yang baik hati, mari berpikir sederhana saja, menjadi pengikut Kristus sebetulnya tidak serumit yang dipikirkan oleh sebagian orang dengan segala pantangannya ini dan itu. Tapi ingat juga, ini tidak segampang yang dibicarakan orang dengan hidup sesuka hati. Tuhan mau kita memiliki nilai diri (VALUE), dan menjadi Kristen yang beritegritas dan memiliki komitmen dengan selalu melakukan perbuatan dengan tepat guna dan membangun, tidak asal berbicara, tidak asal berbuat/bertindak. Intinya segera deteksi atau periksa tindakan dan perkataan kita dengan standart Firman Tuhan. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Tim Page Pdt Nekson M Simanjuntak - FS

ORANG YANG MENCARI TUHA. AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU

 Kotbah Minggu Kantate, 28 April 2024 Ev. Mazmur 22:26-32 ORANG YANG MENCARI TUHAN AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU Selamat Hari Minggu! Sahabat yang...