Jumat, 13 November 2020

PATUH KEPADA PEMERINTAH Th

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 14 November 2020


PATUH KEPADA PEMERINTAH!


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Roma 13 : 4 (TB) Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.


Rome 13 : 4 (KJV) For he is the minister of God to thee for good. But if thou do that which is evil, be afraid; for he beareth not the sword in vain: for he is the minister of God, a revenger to execute wrath upon him that doeth evil.


Persecution above ground and prayer below ground, Fox Book of Martyr’s – chapter 2, part 1. "Di atas tanah kami disiksa, di bawah tanah kami berdoa" adalah jargon iman yang selalu diucapkan oleh orang percaya di masa orang kristen mula-mula. Surat Roma ditulis oleh Rasul Paulus sekitar tahun 50an Masehi. Itu berarti semua orang percaya masih hidup diliputi oleh banyak sekali ketakutan. Mereka dibenci, dianiaya, dikejar-kejar, dipandang tak ada harganya bahkan hingga dibunuh. Perlakuan itu ditunjukkan bukan saja oleh masyarakat sekitar yang belum mengenal Kristus, tetapi juga oleh pemerintah Romawi yang pada waktu itu berkuasa atas mereka.


Ada kejadiaan yang memuat kesengsaraan bagi orang Kristen, yaitu adanya kebakaran do kota Toma. Pihak kekaisaran memakai kejadian ini menyulut kebencian kepada Kristen dengan menuduh ornag Kristen yang membakar, sehingga terjadi kebencian yang luar biasa. Padahal diduga kuat Kaisar Roma pada waktu itu dengan sengaja membakar kota Roma hanya karena kebenciannya yang teramat sangat kepada orang Kristen, pengikut Kristus, dan kemudian memfitnah orang percaya sebagai kelompok yang bertanggung jawab atas terbakarnya kota Roma pada waktu itu. Hasilnya tak terelakkan. Orang percaya semakin diburu, dianiaya, dijebloskan ke dalam penjara, di salib dan dibunuh. Ada banyak derita bagi orang percaya di masa itu pastinya terlebih ketika rasul Paulus menulis tentang kepatuhan terhadap pemerintah, itu harganya terlampau mahal. Bagaimana mungkin seseorang bisa harus tetap patuh, meski diperlakukan dengan semena-mena dan teraniaya? 


Orang Kristen sejati adalah orang yang benar-benar hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, menjadi pelaku firman.  Salah satu wujud nyata kita terhadap kehendak Tuhan adalah taat kepada pemerintah. Mengapa kita harus taat kepada pemerintah?  Sebab tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Tuhan.  Tuhan menetapkan pemerintah-pemerintah di atas muka bumi ini dengan maksud agar manusia hidup secara tertib dan teratur.  Dengan kata lain pemerintah adalah wakil Tuhan di bumi.  Jadi tujuan utama Tuhan mendirikan pemerintah-pemerintah sesungguhnya adalah demi kepentingan manusia itu sendiri.  Maka dari itu Tuhan tidak menghendaki umat-Nya menentang, memusuhi atau melawan pemerintah yang sedang berotoritas, sebab  "...barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya." 

Kita juga tidak perlu takut kepada pemerintah asal kita hidup sesuai aturan-aturan yang ada, melakukan hal-hal yang baik, sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat, takutlah akan dia. 


Sebagai contoh kecil, ketika kita mengendarai sepeda motor, apakah kita selalu memakai helm dan mematuhi rambu lalu lintas? Mungkin ada sebagian dari kita yang selalu mencari jalan aman dari jangakauan polisi lalu lintas agar tidak kena tilang sebab kita tidak memakai helm. Dan pastinya perasaan kita tidak akan tenang saat mengendarai sepeda motor itu, sebab dalam fikiran selalu bertanya “apakah ada polisi lalu lintas ya? Terlebih dimasa pandemi ini dimana pemerintah mengharuskan setiap orang memakai masker dan dibeberapa daerah ada ganjaran bagi mereka yang tidak memakai masker. Inilah yang tidak dikehendaki oleh Allah.

Sahabat yang baik hati, firman ini mengajak kita agar senantiasa patuh terhadap pemerintah sebab dengan jelas mereka adalah suruhan Allah demi kebaikan kita. Abraham Kuyper menafsirkan bahwa pemerintah menyandang 3 pedang yakni pedang keadilan, pedang peperangan dan pedang ketertiban. Pedang pertama adalah untuk menjatuhkan hukuman atas pelaku kriminal. Pedang kedua adalah untuk membela dan mempertahankan kehormatan dan kedaulatan negara. Pedang ketiga adalah untuk menghalau segala pemberontakan. Oleh karena itu sahabat yang baik hati, tetaplah mematuhi pemerintah terlepas dari bagaimana mereka memimpin, yang perlu kita lakukan adalah mengerjakan dan melakukan apa yang dikendeki oleh Tuhan dalam hidup kita.


Shabatbyang baik hati! Melalui firman ini Allah berkenan agar setiap orang percaya patuh terhadap pemerintah yang ada di bumi ini sebab mereka dipilih oleh Allah demi kebaikan kita. Lihatlah jemaat mula-mula yang disiksa oleh pemerintah Romawi tetapi Allah berfirman agar mereka tetap mematuhi pemerintah. Dan buah dari kepatuhan mereka adalah Tuhan merangkul kaisar Roma, Konstantinus, yang akhirnya menjadi orang percaya. Sejak saat itu, perubahan besar terjadi dalam kehidupan orang-orang percaya. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara sengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam : Tim Renungan Pdt. Nekson M Simanjuntak - PS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...