Sabtu, 28 November 2020

MENYAMBUT SANG RAJA KEMULIAAN

 Kotbah Minggu Advent I 2020

Evangelium: Mazmur 24:7-10


MENYAMBUT SANG RAJA KEMULIAAN

Yang Memulihkan dan Menghibur UmatNya


Selamat Advent ! Sahabat yang baik hati, firman Tuhan pada Advent Pertama ini mengajak kita untuk melakukan tugas orang beriman menantikan dan menyambut Tuhan slsang Raja Kemuliaan. Tuhan yang kita sambut adalah Raja yang mulia, Raja yang rendah hati, Raja Damai dan Raja yang mengadili atas segala bangsa-bangsa. Dia perkasa dan jaya, Dia datang untuk memulihkan dan menghibur umatNya. Ibarat kota yang tertutup dan kota mati, pintu gerbangbtak pernah terbuka. Sang Raja akan datang untuk melakukan perbuatan besar. Pemulihan dan penghiburan ini sangat penting karena umat telah hidup dalam penderitaan dan beragam kesengsaraan. 


Mazmur 24 khususnya ayat 7-10 merupakan nyanyian bersahut-sahutan. Dari beberapa catatan bahwa Mazmur 24 ini kemungkinan besar dinyanyikan pada saat arak-arakan mengangkut Tabut Perjanjian ke Yerusalem. Sion adalah kota Daud yang ditetapkan menjadi pusat kerajaan dan pusat peribadahan.


Ada dua konteks pengangkatan Tabut Perjanjian, yang sangat terkesan dalam bangsa Israel, 


Pertama adalah arak-arakan pemindahan Tabut ke temoat yangbdibangun oleh Daud yakni kemah di Yerusalem. Daud dan seluruh bangsa Isrsel sangat bersukacita karena Tabut itu dapat dipindahkan ke Yerusalem. Kehadiran Tabut ini sangat penting. Selain kehadiran Tuhan, juga melambangkan kekuasan dan kemuliaan. Jadi kehadiran Allah di dalam kemah yang dibangun oleh Daud adalah kejayaan dan kemenang Israel. 


Dalam catatan sejarah sering Israel mengusung Tabut Perjanjian saat berhadapan dengan bangsa asing dan kemenangan pun dibeeikan Tuhan. Namun pernahnjuga Tabut perjanjian di rampas oleh orang Filistin saat ini bangsa Israel ketakutan karena kejadian itu dianggap menjadi kecelakaan besar karena kemuliaan Tuhan hilang dari bangsanya. 1 Samuel 4:22 (TB)  Katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari Israel, sebab tabut Allah telah dirampas." 



Konteks kedua adalah zaman Salomo, usai membangun Bait Allah, persisnya pada waktu penahbisan Bait Allah. Tabut Perjanjian ditempatkan di ruang maha kudus dan prosesi itu berjalan dengan baik. Peristiwa ini dimaknai bahwa Allah berkenan hadir dan diam bersama-sama dengan umatNya. Penempatan Tabut Perjanjian di ruang Maha Kudus menjadikan seluruh rancangan pembangunan Bait Allah dianggap sempurna. 


Bagaimana mentambut Raja Kemuliaan di masa Adven ini?


1. Angkatlah Kepalamu! 

Ada perintah kepada sleuruh umat Israel untuk mengangkat kepala sebagai rasa hormat. Mengagungkan Tuhan sang raja yang hadir dan melawat umatNya. 

Angkatlah kepalamu, seruan ini juga segaligus peneguhan orang-orang yang tertunduk malu karena kesalahan, karena pergumulan dan tak sanggup mengangkat kepala karena beban kehidupan.  Tentu bisa juga menjadi sapaan hang sangat bermakna saat ini bagi kita, perjalanan hidup kita di tahun 2020 ini terlalu banyak dan tak sanggup menghadapkan wajah terhadap orang lain. Kini kotbah ini meneguhkan ada seruan angkatlah kepalamu. Tuhan sedang hadir, melawat kita umatnya. Dia hadir untuk menolong, menghibur dan memulihkan keadaan kita.


 2. Jadilah motivator dan pewarta kabar sukacita;

Orang percaya berkewajiban untuk memotivasi orang agar bangkit dari keterpurukannya. Menanamkan keyakinan bahwa Tuhan dapat menolong dan membantu setiap  orang orang dalam kesusahannya.  Peran seperti itu penting dengan membawa berita baik, bukan berita yang menakutnakuti apalagi berita yang mengancam dan menghilangkan harapan. Mazmur 24 ini juga demikian seperti warta sukacita. Pemazmur hadir sebagai pewarta yang menumbuhkan pengharapan.


Demikianlah hendaknya di masa Advent ini, kita diajak menjadi pewarta kabar sukacita dan sekaligus menjadi motivator bagi setiap.

 orang yang mengalami pergumulan dalam hidupnya. 


Semua kita merasakan dampak pandemi covid 19 ini, banyak kehilangan pekerjaan, pendapatan pengusaha berkurang, ekonomi yang sulit, kesulitan mengelola pendidikan anak melalui virtual, relasi terbatas, tak boleh bersalam, dan seolah kebebasan kita dirampas dari kita. Semua ini adalah penjara ibarat pintu gerbangbyang raoat menutup kebebasan kita. Di minggu Advent I ini kita menerima berita sukacita bahwa Raja Kemuliaan akan datang untuk membebaskan kita semua. 


3. Berita Sukacita apa yang kita wartakan?

Raja adalah yang memimpin, memerintah dan membawa orang rakyat yang dipimpinnya kepada damai sejahtera, kemakmuran dan kedamaian. 

Raja yang kita sambut itu adalah: Allah, Raja Kemuliaan, Dai adalah Ia adil dan Perkasa. Dia akan membebaskan dan memulihkan umatNya. 


A.  Allah itu adalah Raja Yang Perkasa 

Sistem pemerintahan Isrsel dalam PL adalah theokrasi. Raja yang memimpin Israel dipangfil dan diteyapkan Tuhan. Raja taat dan harus setia kepada Tuhan. Allah tidak hanya pencipta, tetapi Dia adalah Raja yang mengayomi seluruh ciptaanNya. 


Nabi Yesaya menjelaskan secara lengkap bagaiamana Yesaya 9:6 (TB)  (9-5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. 


Kerajaan Allah itu adalah memerintah bukan dengan kuasa dan pedang, tetapi raja yang memerintah dengan damai, tongkat yang digunakan bukan untuk memukul gembalaannya (yang dimpimnya) tetapi untuk.melindungi dari kejahatan


B. Allah itu Raja Kemuliaan (Mazmur 24:7-10). 

Setelah manusia jatuh kedalam dosa manusia telah kehilangan kemuliaan. Rupa kita buruk dan tercemar oleh dosa dan pelanggaran, seharusnya kita malu atas diri kita dan perbuatan kita. Ibarat orang menutu wajahnya kmnamun Tuhan memulihkan kemuliaan kita. Tuhan mengampuni dosa dan pelanggaran kita. Oleh penebusan Kristus kita dipulihkan. Kita adalah mahkluk mulia yang diberi mandat ilahi dan segambar dengan rupa Allah.


Kehadiran Raja kemuliaan memulihkan kemuliaan manusia yang telah rusak akibat dosa. Allah menciptakan manusia segambar dengan rupa Allah, membuat kita ciptaan yang agung dan mulia. Namun dosa dan pelanggaran kita telah merusak citra manusia yang segambar dengan rupa Allah. Manusia talut dan bersembunyi dari hadapan Allah (Kej 3:10). Dampak dosa, selain diberi hukuman, Tuhan mengasingkan manusia dari Firdaus. Syukurlah kepada Tuhan oleh kasihNya kita diselamatkan. Yesus Kristus telah menebus dan memulihkan kemuliaan manusia yang segambar dengan rupa Allah.  


Dengan menyambut Raja Kemuliaan di masa Advent ini kita diingatkan akan tugas dan tanggungjawab orang beriman untuk mengangkat kepala yang tertunduk agar bisa tegak mengangkat kepada dan menghadapkan wajahnya. Jangan ada lagi upaya manusia untuk merendahkan dirinya dan sesamanya melalui perbuatan dosa, kekerasaan dan segala bentuk kejahatan yang merendahkan martabat manusia. Tetapi kita semua menjadi motivator bagi sesama gang mengangkat dan memuliakan sesama, hormat dan memuliakan sesama.


Selamat Advent! Mari songsong Tuhan, Dia segera datang untuk memilihkan dan menopang umatNya.


Selamat Advent

Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...