FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Selasa, 10 November 2020
RAMAH TERHADAP SEMUA ORANG
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan
Efesus 4:32 (TB) Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Ephesians 4: 32 (KJV) And be ye kind to one another, tenderhearted, forgiving one another, even as God for Christ’s sake hath forgiven you.
Menjadi manusia baru artinya menanggalkan dan meninggalkan manusia lama, karakter yang lama, pola hidup semasa dalam kegelapan dan mengenakan manusia baru, memiliki karakter yang baru yaitu hidup sebagai anak-anak terang. Sebab, dahulu kita adalah kegelapan tetapi sekarang kita adalah anak-anak terang. Yang melakukan segala sesuatu dalam terang Kristus dan dapat dilihat oleh semua orang untuk menjadi berkat. Mengenakan manusia baru, bagaikan kita mengenakan pakaian yang baru dan tidak lagi mengenakan pakaian yang lama dan buruk serta tidak menambal pakaian yang lama yang sudah sobek. Tetapi melepaskan pakaian yang lama dan sobek kemudian mengenakan pakaian yang baru. Sehingga pakaian itu akan membuat kita indah dan juga akan menjadi indah untuk sekitar.
Dalam hal ini kita akan mengenakan manusia baru kita dengan memiliki karakter:
(1) Ramah, keramahan yang dimaksud di sini bukanlah semata hanya perubahan luar tingkah laku, keramahan Kristen merupakan perubahan dari dalam hati. Keramahan Kristen terlihat dari hati yang lemahlembut. Jika hati keras di dalam, namun kelihatan di luar seolah-olah ramah maka hal itu bukanlah ramah yang berasal dari Kristus, hal itu hanya menjadi kemunafikan yang ada dalam diri seseorang. Keramahan akan menggantikan segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, dan fitnah dan segala kehajatan yang merupakan bagian manusia lama yang harus ditanggalkan. Keramahan yang berasal dari pada Kristus yang mengendalikan hati kita sebagai wujud dari tindakan kita selanjutnya.
(2) Penuh Kasih mesra. Artinya kita yang telah menerima kasih Allah, yaitu dengan mengendalikan hati dan pikiran sehingga kita sanggup untuk menyatakan kasih mesra dalam setiap tindakan dan perilaku terhadap sesama. Penuh kasih mesra menjadi wujud nyata dari keramahan yang berasal dari hati yang lemah lembut. Bukan kemunafikan, sebab jika tindakan saja yang memperlihatkan seolah-olah memiliki kasih namun dari dalam masih dipenuhi oleh kemarahan dan kegeraman, artinya kita belum dapat menanggalkan manusia lama, dan belum mengenakan manusia baru. Penuh kasih mesra terhadap semua orang, yang artinya kasih mesra yang kita hidupi adalah kasih yang berasal dari Allah. Bukan karena kita layak maka kita menerima kasih dari Allah, tetapi hanya karena kasihNya lah, maka kita menerima anugrahNya. Selayaknyalah manusia mendapatkan hukuman dari Allah, tetapi karena kasihNya bagi kita, Dia hadir dan menyelamatkan kita, mengampuni segala kesalahan dan pelanggaran kita. oleh karena itu, kasih yang kita terima dari Allah yang memenuhi kehidupan kita, sehingga kita akan sanggup menyatakannya bagi sekeliling kita sebagai wujud dari keramahan yang berasal dari hati kita.
(3) Pengampunan. Karakter sebagai manusia baru yang harus ada pada kita juga adalah saling mengampuni satu sama lain. Hukum pengampunan Kristus seperti yang diajarkan dalam kitab-kitab Injil. Kita juga melihatnya di dalam Doa Bapa Kami – “dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami” (Mat. 6: 12). Allah mengampuni kita, bukan karena kita mengampuni orang lain, melainkan semata-mata karena kemurahanNya yang besar. Setelah menerima pengampunanNya, kita akan memberikan pengampunan juga kepada orang lain. Orang-orang yang tidak bersedia megampuni belum menjadi satu dengan Kristus, yang bahkan bersedia mengampuni orang-orang yang menyalibkan Dia. Pengampunan Allah nyata bagi kita di kayu salib, demikianlah harusnya pengampunan kita, tidak ada kepalsuan di dalamnya. Ketika Allah mengampuni kita, kita benar-benar dipulihkan. Tidak ada yang tertahan di kepala kita yang akan mengintimidasi kita kemudian, semuanya sirna. “sejauh timur, dari barat, demikian dijauhkanNya dari pada kita pelanggaran kita” (Maz.103:2). Jika kita mengampuni, marilah kita mengampuni karena kita telah menerima pengampunan dari Allah di dalam Yesus Kristus. Jika pengampunan Allah adalah untuk memulihkan kita yang menerima pengampunan, namun pengampunan yang kita lepaskan kepada sesama kita yang bersalah justru pertama sekali adalah memulihkan keadaan kita sebab kita akan dimampukan untuk melepaskan segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, fitnah dan segala kejahatan. Dengan demikian hati kita menjadi dikendalikan oleh Kristus untuk ramah dan penuh kasih mesra satu sama lain.
Sahabat yang baik hati, mari miliki ketiga karakter ini dalam hidup kita. Karakter lahir dari membiasakan diri. Tuhan memberkati dan memampukan kita untuk menanggalkan dan meninggalkan manusia lama serta mengenakan manusia baru dengan wujud nyata menjadi pribadi yang ramah satu sama lain, saling mengasihi dan mengampuni.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam: Tim Page Pdt Nekson M Simanjuntak - MP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar