Minggu, 15 November 2020

SUKACITA BERHARAP KEPAD FIRMAN TUHAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 16 Nopember 2020


*SUKACITA BERHARAP KEPADA FIRMAN TUHAN*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Mazmur 119:74 (TB) : Orang-orang yang takut kepada-Mu melihat aku dan bersukacita, sebab aku berharap kepada firman-Mu. 


Psalm 119:74 (KJV) : They that fear thee will be glad when they see me; because I have hoped in thy word.


Semua orang di dunia ini ingin hidupnya bersukacita dan berbahagia. Alkitab pun kerap kali mengingatkan kita untuk hidup dengan bersukacita. Pertanyaannya, apa yang membuat orang bersukacita atau bahagia? Pada umumnya orang bersukacita karena limpahan uang, harta, jabatan, kesuksesan, anak-cucu, atau hal lainnya yang bersifat duniawi. Namun semuanya itu tidaklah menjamin sukacita atau kebahagiaan sejati,  karena itu semua pasti akan berlalu seperti hembusan angin! Bahkan tidak jarang harta atau jabatan itu malahan mendatangkan persoalan yang justru menghilangkan damai sejahtera. 


Dalam nats di atas dikatakan bahwa orang-orang yang takut akan Tuhan memperoleh sukacita atau kebahagiaan dengan "melihat" kehidupan Sang Pemazmur yang berharap kepada Firman Tuhan, yang belajar dengan ketetapan-ketetapan Tuhan serta yang melangkah menurut jalan-jalan yang ditunjukkan-Nya. Itu berarti bahwa keteladanan orang beriman dan hidup dekat Tuhan sekurang-kurangnya memberikan dua makna; yaitu: membawa sukacita bagi diri sipelaku sendiri; dan sekaligus menjadi saluran berkat sukacita bagi orang lain yang melihatnya. Hal itu disebabkan mereka yang melihat keteladanan tersebut membangkitkan kerinduan mereka untuk juga ingin hidup dalam persekutuan dengan Firman Tuhan agar memperoleh sukacita yang bersumber dari Tuhan; inilah sukacita yang hakiki! 


Pembelajaran yang bisa kita ambil dari fenomena kehidupan Sang Pemazmur sekurang-kurangnya ada tiga. Pertama,  Membangun hidup yang "berharap bersukacita dalam Tuhan" yang merupakan salah satu ciri khas kehidupan Kristiani. Tentang sukacita atau bahagia ini dikumandangkan dalam banyak ayat-ayat Alkitab, antara lain seperti diserukan Paulus dalam Filipi 4:4: "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!" Tentu saja dalam artian, kita diminta bersukacita di semua keadaan: apakah ketika suasana baik maupun tidak baik. Seperti halnya di masa pandemi Covid-19 dewasa ini, dimana banyak orang  mengalami berbagai pergumulan kesulitan hidup, apakah karena terinfeksi virus Covid-19 sehingga merasa diselimuti ketakutan,  kehilangan mata pencaharian alias PHK dari kantornya atau berkurangnya pendapatan bulanan keluarga, bahkan kehilangan orang yang dikasihi karena korban Covid-19, serta ragam duka nestapa hidup lainnya. Perjalanan hidup Paulus yang selalu menghadapi derita cemoohan, penghinaan, dan umpatan serta pemenjaraan dan penderitaan lainnya tidak menyurutkan rasa sukacitanya di hadapan Tuhan. Itu dibuktikan dengan terus bersyukur untuk melayani, menyuarakan Firman Tuhan, menolong sesama yang memerlukan bantuan fisik dan kerohanian. Ia sangat mengimani bahwa kesemuanya itu terjadi merupakan bagian dari rancangan atau skenario besar Tuhan untuk kebaikan dirinya dan kemuliaan Tuhan. Itulah refleksi iman Paulus, kasih dan pengharapan sejatinya. Di samping aspek kerohanian, sukacita juga bermanfaat secara medis untuk kesehatan tubuh kita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perasaan stres pikiran secara medis merupakan sumber ragam penyakit termasuk mendorong metabolisme tubuh memproduksi hormon-hormon dengan berlebihan yang akan memicu penyakit-penyakit tertentu. Ini seirama dengan Amsal 17:22 yang mengatakan: Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.


Kedua, Membangun keteladanan hidup dalam persekutuan yang erat dengan Tuhan dengan terus merindukan Firman-Nya baik melalui membaca, mendengarkan, merenungkan serta mempraktekkannya dalam perangai dan kehidupan keseharian kita. Ini merupakan khotbah yang hidup dan efektif sebagai pengejawantahan Amanat Agung Tuhan Yesus (Matius 28:18-20) sekaligus saluran berkat kepada orang lain terutama kepada anak dan cucu, generasi muda penerus Gereja sehingga pada gilirannya mereka juga akan meneladani dan menjadi teladan pula pada zamannya sebagai pewaris Kerajaan Sorga.


Ketiga, Menjadikan Firman Allah sebagai penuntun atau kompas perjalanan hidup sekaligus sumber jawaban segala persoalan dalam kehidupan ini. Apapun! Walau jawabannya belum tentu persis seperti yang kita inginkan, karena waktu Tuhan bukanlah waktu kita. Namun kita mutlak harus mengandalkan Tuhan, bersandar pada kasih karunia-Nya semata. Seperti dikatakan dalam ay.105: "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." Jadi melangkah dan berjalanlah seiring dengan Firman Tuhan.


Sahabat yang baik! Tak dapat kita pungkiri bahwa Firman Allah merupakan sumber kebahagiaan hati dan jiwa, serta sumber jawaban segala kebutuhan hidup Kristiani kita. Untuk menumbuhkan serta memelihara sukacita itu kita perlu membawa segala kekhawatiran kita dalam doa sekaligus mengucap syukur dalam semua segi kehidupan yang kita miliki dengan memasrahkan diri sepenuhnya kepada rancangan dan kehendak Tuhan yang adalah Sang Sutradara Agung. Hidup positive thinking, karena banyak hal yang diluar jangkauan pikiran kita yang melampaui kapasitas akal budi kita sebagai ciptaan-Nya! Tapi satu hal yang pasti dan tak dapat disangkal dalam iman Kristiani sejati adalah bahwa Tuhan merancangkan yang baik dan pasti indah pada waktunya bagi kita anak-anak-Nya! Sukacita dari Tuhan adalah sumber kekuatan, jangan sampai kita kehilangan itu. Marilah memohon pimpinan Roh Kudus agar berkenan memberikan hikmat dan menolong serta memampukan kita, karena dalam Yohanes 15:5b Tuhan Yesus telah dengan tegas mengatakan:" …..sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa."


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam: Tim Page Pdt. Nekson Simanjuntak-TEN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...