Senin, 30 April 2018

TUHAN KEKUATANKU

TUHAN KEKUATANKU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkang firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 01/05/2018

Keluaran 15:2 (TB)  TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Ia Allahku, kupuji Dia, Ia Allah bapaku, kuluhurkan Dia.

Exodus 15:2 (RSV)  The LORD is my strength and my song, and he has become my salvation; this is my God, and I will praise him, my father's God, and I will exalt him.

Salah satu kisah paling menakjubkan dalam sejarah dunia adalah bebasnya Israel dari perbudakan Mesir dibawa seorang pemimpin besar yaitu Musa. Perjuangan yang sungguh amat berat, tulah demi tulah hingga tulah kesepuluh  kematian anak sulung baru Firaun menyerah dan membiarkan bangsa Israel yang telah  430 tahun Israel budak di Mesir. Setelah Israel keluar, raja Firaun nampaknya belum iklas karena kerugian besar atas Mesir. Firaun mengarahkan kembali pasukan terbaiknya 600 kereta kuda dan lasukan terbaik lainnya dikerahkan untuk mengejar, menangkap dan mengembalikan mereka menjadi budak. Dipihak lain Israel ketakutan karena berada dalam pilihan sulit tidak dapat melanjutkan perjalanan karena Laut Merah (Tiberau) yang terbentang di depan semantara diam daan menunggu sama saha artinya menunggu mati ditangan pasukan Firaun. Orang banyak telah panik, ketakutan bahkan kesal terhadap Musa.
Keluaran 14:10-11 (TB)  Ketika Firaun telah dekat, orang Israel menoleh, maka tampaklah orang Mesir bergerak menyusul mereka. Lalu sangat ketakutanlah orang Israel dan mereka berseru-seru kepada TUHAN,
dan mereka berkata kepada Musa: "Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir?

Dalam keadaan sulit, maju sama saja menenggelamkan diri di laut, menunggu sama artinya mati di tangan Firaun. Sungguh, di dalam Tuhan selalu ada jalan keluar. Tuhan memerintahkan Musa memukul tongkatnya ke air laut,  lalu angin kencang bertiup hingga menguak air terbelah dua sehingga bangsa itu dapat berjalan diantara tembok air hingga menyeberang. Pasukan Firaun terus mengejar tapi lihatlah, ketika seluruh umat Israel menyeberang air laut itu kembali menyatu dan menenggelamkan dan menewaskan seluruh pasukan Firaun.

Dari semua yang dialami oleh Musa dan bangsa Israel Musa menyanyikan pujian dan zmur bagi Tuhan: Tuhan adalah kekuatanku, mazmurku dan keselamatanku! Inilah nyanyian dan ungkapan syukur Musa beserta seluruh umat Israel  kepada Tuhan yang telah membawa mereka keluar dari Mesir dengan tangan yang kuat dari Tuhan. Tuhan membelah air laut sehingga mereka selamat dari ancaman kematian, bukan hanya itu tetapi Tuhan telah menenggelamkan dan menewaskan musuh yang mengancam dan mengejar mereka.

Pembebasan yang dirasakan oleh bangsa Israel dengan proses yang begitu panjang dan keajaiban demi keajaiban dari Tuhan yang mereka saksikan dan alami sendiri membuat mereka semakin takjub akan kekuasaan Tuhan sumber kekuatan dan keselamatan mereka. Oleh sebab itulah setiap bani Israel wajib menceritakan setiap perbuatan Tuhan kepada anak-cucu mereka.

Sahabat yang baik hati! Tuhan adalah kekuatanku, mazmurku dan keselamatanku merupakan pujian yang senantiasa kita sampaikan kepada Tuhan atas segala kebaikan dan perbuatannya yang ajaib menolong dan memelihara hidup kita. Tuhan adalah kekuatanku, sekaligus memberikan motivasi yang kuat dalam menghadapi segala tantangan, pekerjaan dan tanggungjawab yang kita emban. Tuhan itu agung, hebat dan perkasa menolong dan memampukan kita dalam hidup ini. Paulus benar apa yang disampaikan dalam Filipi 4:13 (TB)  Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Mari melakukan aktifitas dengan berpengharapan seperti Musa dan umat Israel yang menyanyikan: Tuhan adalah kekuatanku, mazmurku dan keselamatanku.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan di dalam hidup anda. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak



Minggu, 29 April 2018

BERSYUKUR DENGAN SEGENAP HATI

BERSYUKUR DENGAN SEGENAP HATI

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 30/04/2018

Mazmur 9:2 Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hatiku, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib;

Psalm 9:2 (RSV)  I will give thanks to the LORD with my whole heart; I will tell of all thy wonderful deeds.

Mungkin anda mengikuti Grand Final Indonesian Idol, pada Senin malam lalu yang menetapkan Maria  Simorangkir sebagai Indonesian Idol 2018. Sungguh Maria seorang penyanyi yang hebat memiliki kwalitas suara yang luar biasa, matang dan betul-betul sangat memuaskan. Dia juga dapat menyanyikan lagu-lagu barat yang sangat sulit kaliber internasional dengan sangat memukau. Berulang kali para juri memberikan standing applaus yang sangat memukau. Maria hebat dan luar biasa, dari pencapainnya di Grand Final Indonesian Idol tersebut: Maria beryukur dengan segenap hati kepada Tuhan dan atas dukungan semua lapisan masyarakat. Dalam  ungkapan bahagia Maria setelah ditetapkan Indonesian Idol 2018. Saya pribadi sangat senang dan bahagia mendengar kesaksiannya. Dalam wawancara sebelumnya juga Maria mengakui bahwa sejak 2 tahun sudah nyanyi di Gereja dan hal itu dibenarkan oleh Judika Sihotang  bahwa orang Batak belajar nyanyi di Sekolah Minggu di Gereja. Suatu pengakuan yang tulus bahwa Tuhan campur tangan dalam hidupnya yang menghantarkannya menjadi Indonesian Idol 2018.  Ini oengakuan anak-anak Tuhan. Kita berdoa agar ungkapan syukur yang disampaikan tersebut bukan hanya kata-kata namun kelak diikuti dengan perbuatan dalam hidupnya yang menceritakan segala kebaikan Tuhan.

Pemazmur dalam renungan pagi ini juga menyanyikan syukur dengan segenap hati karena segala perbuatan Tuhan dalam hidupnya. Jika kita baca keseluruhan pasal 9 ini, banyak pengalaman yang dilalui oleh Daud. Musuhnya terpukul  mundur (ay 4), membela perkaranya (ay 5), membinasakan kefasikan (ay 6),  dan menjadi timbunan puing (ay 7). Atas semua perbuatan Allah dalam pengalaman hidupnya, Daud bersyukur dengan segenap hatinya.

Bersyukur dengan segenap hati! Ungkapan syukur pemazmur bukan basa-basi atau sekwdar penyedap kata-kata dari seorang orator yang menyampaikan pidato agar enak didengarkan oleh pemirsa. Namun bersyukur dengan segenap hati ada pengakuan yang tulus, syukur dan terima kasih dari lubuk hati yang terdalam bahwa semua yang terjadi dalam hidup adalah campur tangan Tuhan.

Bersyukur dengan segenap hati, diikuti dengan kesediaan menceritakan dan memberitakan perbuatan Tuhan yang ajaib. Bukankah banyak orang dibalik suksesnya dirinya sendiri yang diceritakan? Bukankah banyak orang berhasil namun dirinya sendiri yang ditinggikan? Daud dalam renungan pagi ini mengajak kita bersyukur dengan segenap hati adalah dengan memberitakan semua perbuatan Tuhan. Biarlah Tuhan yang kita beritakan, biarlah Tuhan yang kita ceritakan, biarlah Tuhan yang ditinggikan dan dimuliakan lewat hidup orang-orang yang percaya kepadaNya.

Sahabat yang baik hati! Mengucap syukur kepada Tuhan dengan segenap hati adalah sauatu kwalitas pribadi orang percaya. Mensyukuri segala apa yang ada pada dirinya baik hal sederhana maupun dalam hal-hal besar.  Hidupnya menjadi kesaksian bagi banyak orang. Kebaikan Tuhan akan tersiar lewat pribadi yang diberkati Tuhan karena selalu memberitakan perbuatan-perbuatan Tuhan yang besar.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 28 April 2018

NYANYIKANLAH PUJIAN SYUKUR KEPADA TUHAN


NYANYIKANLAH PUJIAN SYUKUR KEPADA TUHAN (1 Tawarikh 16:7-13)

Selamat hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini mengajak kita untuk berkantate; menyanyikan nyanyian syukur kepada Allah atas segala kebaikan. Tuhan berkenan dan mewujudkan impian Daud memindahkan Tabut Perjanjian . Prosesi pemindahan tabut perjanjian itu berjalan dengan baik.

Setelah Daud diurapi menjadi raja tahap demi tahap melakukan pembenahan bagi bangsa Israel menuju bangsa yang besar. Setelah selesai masalah dengan Saul, Daud mengkordinasikan seluruh pasukan Israel, menyatukan kedua belas suku Israel, menetapkan Sion atau Yerusalem sebagai pusat pemerintahan dengan membangun Istana dan rumah Daud (1 Taw 14:1). Namun masih ada satu hal lagi yang sangat penting menurut Daud untuk dilakukan yaitu: memindahkan Tabut Perjanjian di tempat yang khusus disediakan di Sion. Pemindahan itu sangat perlu, karena Tabut  Perjanjian adalah adalah lambang kehadiran Allah. Dimana ada tabut perjanjian, disitu Allah hadir dan Allah menunjukkan kekuatanNya.

Atas dasar pemahaman seperti itulah Daud memindahkan Tabut Perjanjian ke Sion. Allah hadir di pusat kerajaan dan Allah memerintah atas umatNya. Pemindahan itu harus dilakukan dengan hati-hati, karena sebelumnya ada kejadian yang sangat menakutkan,  Allah murka ketika memindahkan tabut perjanjian dari Kiryat -Yearim,  Uza mati seketika karena tangannya menjamah Tabut Perjanjian (1 Taw 13:10) sehingga pemindahan berhenti sementara di Obet Edom. Setelah Daud membangun kemahnya, Daud kembali merencanakan pemindahan Tabut Perjanjian ke Yerusalem dan proses pemindahan berjalan dengan baik dan semua bersukacita. Bagi Daud ini pertanda baik bahwa Tuhan berkenan atas pemindahan Tabut Perjanjian. Mereka merayakan Tuhan hadir di Yerusalem pusat kerajaan Daud. Atas hal inilah Daud dan bangsa Israel bersukacita menyanyikan syukur kepada Tuhan sebagaimana dinyanyikan dalam perikop kotbah ini.

Kotbah minggu ini mengajak seluruh umat pilihanNya untuk menyanyikan syukur atas segala perbuatan dan kesediaan Tuhan mewujudkan harapan dan impian Daud dan segenap bangsa Israel.  Daud mengajak kita menyanyikan dan syukur:

1. Bernyanyi dan bermazmurlah bagi Tuhan (ay 8-9). Nyanyain adalah ekspressi jiwa seseorang diungkan dengan menyanyikan syair. Demikianlah kita diundang menceritakan kebaikan Allah lewat nyanyian dan mazmur. Allah selalu berkenan hadir di tengah-tengah umatNya. Banyak perbuatan-perbuatan Allah yang harus disyukuri dalam hidup ini. Mari nyanyikan, mari ceritakan dan kabarkan segala perbuatan Tuhan dalam hidup kita. Telah banyak perbuatan-perbuatan Allah dalam sejarah Israel. Setiap orang Israel wajib menceritakan perbuatan Allah dalam sejarah leluhur mereka yang sebut dengan "kredo". Dengan kredo atau pengakuan ini, mereka tidak melupakan perbuatan Allah namun selalu menceritakannya kepada setiap generasi. Ulangan 6:21 (TB)  "maka haruslah engkau menjawab anakmu itu: Kita dahulu adalah budak Firaun di Mesir, tetapi TUHAN membawa kita keluar dari Mesir dengan tangan yang kuat."

2. Megahkanlah Tuhan (ay 10): Umat Israel dalam menghadapi musuh-musuhnya selalu membawa Tabut Perjanjian di depan. Suatu simbol bahwa dalam segala perjuangan umat Israel melawan musuh-musuhnya selalu mendahulukan dan mengandalkan Tuhan. Sejak diperintahkannya Musa membuat Tabut Perjanjian, kehadiran Tabut ini memiliki makna  penting.  Tabut perjanjian simbol kehadiran dan kekuatan Allah bagi umat. Pernah Tabut Perjanjian jatuh ke tangan Flistin membuat Israel sangat terpukul hingga imam Eli mati mendadak mendengar berita itu dan ada istilah "IKABOD" artinya "kemuliaan Tuhan telah hilang (1 Sam 4:21-22) namun Filistin kena kutuk, Dagin mereka diporak-porandakan karena Tabut Perjanjian itu. Atas semua itu raja-raja Filistin mengembalikan Tabut Perjanjian  ke orang Israel (1 Sam 5:11). Jika dalam ayat ini kita diajak memegahkan Tuhan berarti mengandalkan Tuhan.  Sebagaimana pesan Yeremia 17:7 (TB)  Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!

3. Carilah Tuhan dan carilah wajahNya (ay 11): Daud memindahkan Tabut Perjanjian hendak membenahi kehidupan religius umat Israel. Daud menghendaki umat Allah menjadi orang-orang yang beribadah dan mencari Tuhan. Itulah sebabnya Daud menginginkan membangun Bait Allah di Yerusalem (terwujud setelah Salomo). Sejak pemindahan itu pusat Ibadah bagi seluruh suku-suku Israel dipusatkan di Yerusalem. Daud menghendaki agar seluruh umat hendak mencari wajah Allah. Dalam tradisi Israel: jika Tuhan menyinari dan menghadapkan wajahNya kepada umat itu berarti berkat dan penyertaan Tuhan, sentosa, kejayaan dannhidup menyertainorang yang diberkati Tuhan. Sebagaimana pesan nabi Amos: Carilah Tuhan maka kamu akan hidup (Amos 5:5a)
Sahabat yang baik hati! Marilah kita nyanyikan "Kantate Dominum Aleluia!" Artinya "Terpujilah Tuhan Haleluya!" Inilah seruan kita di Minggu Kantate ini menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan atas segala perbuatanNya yang besar. Berkantate bagi Tuhan atas segala kehadiranNya dan atas segala pemeliharanNya dalam hidup kita. Ingatlah segala apa yang Tuhan perbuat dalam hidup ini dan jangan sekali-kali melupakanNya.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan sekala kebaikan kepada saudara. Amin

Selamat hari minggu dan selamat beribadah
Salam
#Nekson M Simanjuntak

Jumat, 27 April 2018

MENERIMA FIRMAN DENGAN SUKACITA

MENERIMA FIRMAN DENGAN SUKACITA

Selamat Pagi ! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 28/04/2018

1 Tesalonika 1:6 (TB)  Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

1 Thessalonians 1:6 (RSV)  And you became imitators of us and of the Lord, for you received the word in much affliction, with joy inspired by the Holy Spirit;

Ada kebanggaan tersendiri dari Paulus terhadap jemaat Tessalonika. Selain mereka menerima Paulus dan pengajarannya sebagaimana menerima Firman Allah, jemaat Tessalonika terus bertumbuh menjadi jemaat yang dewasa, pelaku firman dan jemaat missioner. Tidak sedikit bantuan jemaat Tessalonika yang dibawa oleh Paulus kepada orang-orang kudus yang menghadapi penganiayaan. Paulus selalu membawa Tessalonika dalam doanya.  1 Tesalonika 1:2-3 (TB)  Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami.  Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita.

Jemaat Tessalonika menerima Injil dan meninggalkan berhala (1 Tes 1:9) bukanlah pekerjaan mudah. Ini suatu keputusan berani dan berdampak pada penindasan yang mereka alami. Menjadi Kristen dan percaya Yesus memiliki resiko yang sangat berat; dikeluarkan dari komunitas keluarga karena dianggap telah menyimpang dari ajaran keluarga. Mereka ditindas keras, dianggap memberontak kepada Kaisar karena tak mau menyembah kaisar. Diejek oleh lingkungan kerabat, dibenci oleh Yahudi dan segala macam tuduhan yang menyakitkan. Sebagaimana kita tahu tradisi orang percaya menerima perjamuan kudus namun kommuni yang sakral ini dituduh sebagai kanibal karena memakan tubuh dan darah Kristus. Padahal perjamuan kudus  adalah ibadah untuk mengenang pengorbanan Yesus Kristus. Bukan hanya itu dalam persekutuan orang percaya difitnah dan dituduh pelaku asusila karena dalam perjumpaan ibadah mereka selalu  menyampaikan salam dan cium kudus. 2 Korintus 13:12 (TB)  "Berilah salam seorang kepada yang lain dengan cium yang kudus."

Itulah berbagai issu yang dituduhkan kepada jemaat mula-mula sehingga mereka mengalami berbagai penganiayaan dan pengejaran. Namun semakin dikejar Injil semakin menyebar, semakin dihimpit semakin melejit, semakin dibabat semakin merambat. Semua itu karena Roh Kudus bekerja.
Inilah berbagai kesulitan yang dihadapi oleh jemaat mula-mula: dianiaya,  dikejar dan ditindas namun semakin orang yang percaya bukan surut tetapi bertambah hari demi hari.

Ditindas namun terus bertumbuh. Bagaimana hal ini mungkin, disinilah kita melihat pekerjaan Roh Kudus. Roh Kudus memanggil, membimbing, menyertai dan menghibur orang percaya dalam setiap pergumulan yang mereka hadapi. Roh Kudus bekerja memberikan apa yang harus disampaikan dalam berbagai tuduhan yang disampaikan oleh Yahudi dan Romawi. Roh bekerja sehingga jemaat mula-mula dapat bertahan sehingga hari demi hari jumlah orang yang percaya terus bertambah.

Sahabat yang baik hati! Menerima Firman, menerima Injil Kristus harus bersedia memikul salib. Sebagaimana jemaat Tessalonika, menerima Injil dan meninggal berhala bukanlah hal mudah bagi mereka namun harus menjalani penindasan berat. Namun sekalipun berat mereka tetap menjadi teladan bagi sesamanya, hidup mereka menjadi motivasi dan inspirasi bagi yang lain dan tetap menjadi kebanggan Paulus yangbdiberitakan ke jemaat lain. Jadilah sebagai inspirasi bagi orang lain

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara.

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Kamis, 26 April 2018

BERSUKACITA, BERSORAKSORAI MEMULIAKAN TUHAN

BERSUKACITA, BERSORAI-SORAI DAN MEMULIAKAN TUHAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 27/04/2018

Wahyu 19:7 (TB)  Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Revelation 19:7 (RSV)  Let us rejoice and exult and give him the glory, for the marriage of the Lamb has come, and his Bride has made herself ready;

Kitab Wahyu merupakan kitab yang sangat penting bagi gereja mula-mula. Kitab ini dituliskan untuk memberikan semangat bagi jemaat mula-mula menghadapi penderitaan, pengejaran dan penganiayaan. Di dalam kitab Wahyu ada pesan agar setia kepada Tuhan, karena orang yang setia yang ikut menikmati sukacita sorgawi. Seberat apapun pergumulan yang mereka hadapi tetaplah setia dan bertahan sampai kesudahan karena tidak lama lagi Tuhan akan mengakhiri semua itu. Lebih baik bertahan menahan sakit demi kebahagiaan kekal, dari pada tidak setia namun menderita kekal.  Kuasa dunia yang digambarkan dengan Babelonia sumber penderitaan jemaat mula-mula akan segera tahkluk (Wahyu 19:1-6).

Tuhan akan menahlukkan "Babelonia", kata "Babelinia" suatu istilah yang dipakai penulis kitab Wahyu menggambarkan "Kekaisaran Romawi". Analogi Babelonia ini mengingatkan penderitaan yang dialami oleh Israel ketika masa pembuangan. Kekejian dan kekejaman akan berlalu, penderitaan dan penyiksaan akan berakhir Tuhan bangkit menjadi raja. Karena itu bersukacitalah, bersorak-sorailah memuliakan Tuhan.  Penderitaan telah berakhir diikuti dengan sukacita dan bahagia yang tidak terkatakan.

Renungan pagi ini merupakan sukacita kemenangan orang beriman: bersukacita, bersorak-sorai dan memuliakan Tuhan. Kristus telah bangkit menjadi raja memerintah atas segala ciptaan. Orang percaya mewarisi Kerajaan Allah dan segala kemuliaan dan hormat bagi Allah. Penulis kitab Wahyu menyebut dengan "perkawinan Anak Domba". Pesta Perkawinan bagi setiap orang adalah pesta penuh sukacita: sukacita pengantin karena hari yang didambakan telah tiba bertemu dan dipersatukan dengan pengantinnya. Bagi seluruh tamu dan undangan waktunya menikmati segala jamuan terbaik; dimulai dengan tersedianya jamuan makan yang lezat dan minuman terbaik. Inilah gambaran sukacita yang akan diwarisi oleh orang percaya dalam kerajaan Allah.  Sedangkan Anak Domba adalah istilah yang ditujukan kepada Yesus Kristus, Sang Anak Domba Allah yang rela mati di kayu salib demi menebus dosa manusia.  Pengorbanan Yesus di kayu salib adalah korban penghapusan dosa. Jadi Perkawinan Anak Domba adalah istilah yang dipakai kepada hari kedatangan Yesus Kristus dalam kemulianNya, menjemput orang percaya untuk masuk ke dalam sukacita Sorgawi. Kedatangan Kristus ini mengakhiri segala pergumulan dan penderitaan dan sengsara yang dihadapi.

Sahabat yang baik hati! Bersukacitalah, bersorak-sorailah dan muliakanlah Allah! Ajakan bagi kita semua untuk bersama-sama dengan Tuhan merayakan hari kemenangan. Tuhan telah memenangkan segala penderitaan dan pergumulan yang dialami selama ini. Siapa yang setia sampai akhir mereka akan menikmati sukacita sorgawi dalam kehidupan yang kekal. Kita semua dipilih dan ditetapkan  bukan untuk dihukum, namun untuk memperoleh kasih karunia: bersukacita dan bersorak-sorai dalam Kerajaan Allah.

Merayakan sukacita  sorgawi merupakan harapan kita semua. Namun sukacita sorgawi bukan hanya kelak, tapi kini kita yang diselamatkan berkewajiban mendatangkan dan menghadirkan Kerajaan Allah di dunia ini. Sebagaimana Yesus mengajari kita berdoa: jadilah kehendakMu di bumi seperti di Surga. Sukacita orang beriman adalah ketika kita merayakan kehendak Allah dalam hidup kita. 

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Rabu, 25 April 2018

MENGUBAH PERKABUNGAN MENJADI KEGIRANGAN

TUHAN MENGUBAH PERKABUNGAN MENJADI KEGIRANGAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini, untuk  berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspiraai dan motivasi bagi kita. Kamis, 26/04/2018.

Yeremia 31:13 (TB)  Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur mereka dan menyukakan mereka sesudah kedukaan mereka.

Jeremiah 31:13 (RSV)  Then shall the maidens rejoice in the dance, and the young men and the old shall be merry. I will turn their mourning into joy, I will comfort them, and give them gladness for sorrow.

Kematian adalah hal yang paling ditakuti oleh setiap orang. Baik itu kematian karena sakit, faktor umur dan kematian yang tak terduga. Semua orang pasti berkabung atas kematian, berurai air mata kesedihan dan berkabung karena telah terpisah dari kehidupan.  Apalagi kematian itu terjadi karena suatu tragedi kemanusiaan yang memilukan hati seperti kematian karena korban perang. Sungguh kepedihan tiada tara. Hal itu pula yang dialami oleh bangsa Israel, mereka ditahlukkan oleh Babelonia, kota Yerusalem kebanggaan umat Allah hancur menjadi puing. Bait Allah yang megah rata dengan tanah tak satu batu bertindih. Kota yang penuh ramai telah menjadi sepi dan terbengkalai. Semua penduduknya diangkut ke pembuangan Babel dan menjadi budak di negeri asing.

Adakah penghiburan bagi umatNya? Disinilah nabi Yeremia hadir memberikan peneguhan dan penghiburan.  TUHAN datang memberikan penghiburan. Tuhan mengubah perkabungan dengan menghapuskan air mata setiap orang yang mengalami penderitaan. Tuhan mengubah perkabungan menjadi kegirangan. Tuhan memulihkan keadaan mereka. Kota yang sepi, tinggal puing dan korban perang akan dibangun kembali menjadi kota yang ramai, di setiap gang kota itu akan menari anak dara,  kaum muda maupun orang tua bergirang penuh sukacita. Tuhan akan memulihkan Sion. Ratapan dan air mata, perkabungan dan kesedihan akan diubah menjadi kegirangan. Tuhan menghibur dan memberikan kesukaan bagi mereka.  Tuhan tidak akan membiarkan umatNya terus dalam kesengsaraan, tetapi Tuhan segera datang membangun Sion.

Tuhan mengubah perkabungan menjadi kegirangan itu telah nyata. Dalam sejarah Israel itu nyata, Tuhan telah memakai raja Koresh membebaskan Umat Allah. Ketika Koresh menaklukkan Babelonia, Rajanorang Persia itu mengumumkan pembebasan bagi Israel untuk kembali ke Yerusalem, membangun tembok Yerusalem dan Bait Allah yang dipimpin oleh Ezra dan Nehemia. Umat itu dipulangkan dari pembuangan Babel dan dibekali untuk lembali ke Yerusalem dengan harta benda (Band Ezra 1)

Tuhan mengubah perkabungan dengan kegirangan itu nyata dalam kehidupan orang percaya.  Kita baru merayakan Paskah, gambaran jumat agung yang  penuh perkabungan dan air mata. Namun lihatlah Tuhan itu mengubah perkabungan dengan kegirangan melalui kebangkitan Kristus. Peritiwa kebangkitan sangat penting dimana Allah telah mematikan kematian itu sendiri melalui kebangkitan, Kristus telah menelan maut (1Kor 15:54-55).  Kubur telah kosong, kubur bukan lagi sesuatu yang ditakuti. Jika dalam kubur mayat membusuk dan riwayat hidup berakhir. Maka kebangkitan Kristus telah membuat kubur telah kosong. Apa yang ditakuti oleh manusia telah ditiadakan oleh Allah. Kematian bukan lagi akhir, namun awal memasuk kebahagiaan abadi.

Sahabat yang baik hati! Tuhan mengubah perkabungan menjadi kegirangan adalah nyata dalam hidup orang percaya. Itulah kebesaran Tuhan dalam hidup kita. Allah bekerja dalam suka dan duka, dalam susah dan senang, dalam pahit dan manis mendatangkan kebaikan bagi kita. Sebagaimana tertulis dalam Roma 8:28 (TB)  Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Selasa, 24 April 2018

JUBILATE: BERSORAK-SORAILAH BAGI ALLAH


JUBILATE: BERSORAK-SORAI BAGI ALLAH

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 25/04/2018

Mazmur 66:1 (TB)  Untuk pemimpin biduan. Nyanyian Mazmur. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi,
Psalms 66:1-2 (RSV)  To the choirmaster. A Song. A Psalm.
Make a joyful noise to God, all the earth;

Nats renungan hari merupakan ayat yang dipakai menjelaskan makna minggu Jubilate. Satu nama minggu dalam kalender gerejawi, tepatnya minggu ketiga setelah Paskah. Minggu pertama setelah paskah disebut dengan "Quasimodegeniti" artinya seperti bayi yang haus akan susu murni, demikian gambaran orang yang hidup baru yang menerima kebangkitan Kristus. Minggu kedua setelah Paskah disebut dengan "Miserecordias Domini" artinya bumi ini dipenuhi dengan kasih karunia Allah. Sedangkan minggu ketiga setelah Paskah disebut "Jubilate" artinya bersorak-sorailah bagi Allah, hai manusia. Artinya berjubileum, bersrti ajakan bersoraksaorai bagi Allah karena pembebasan telah nyata.  Rujukan nats Jubilate adalah dari Mazmur 66:1

Jubilate,  kata ini berkaitan dengan kata Yobel atau Jubileum yang dirayakan oleh bani Israel merayakan tahun pembebasan. Tahun Yobel dirayakan setelah 7 kali tahun Sabath. 1 tahun Sabath adalah 7 tahun. Maka 7 kali Sabath memasuki tahun ke 50 seluruh umat Allah bersyukur dan bersorak sorai karena Pembebasan yang dilakukan Tuhan. Pada saat itulah Imam Besar masuk ke dalam ruang maha Kudus di Bait Allah menyampaikan korban penghapusan dosa bagi umatNya. Itulah sebabnya tahun Yobel adalah tahun perdamaian: Allah mendamaikan diri dengan umatNya, Tuhan beekenan menghapuskan dosa. Di tahun Yobel, jika seorang yang berhutang tak mampu membanyar hutangnya harus dibebaskan. Ini bukti kepedulian terhadap sesama  (Imamat 25:23-28).

Hai manusia, bersorak-sorailah bagi Tuhan! Ajakan bersorak-sorai dari pemazmur ini bagi umat Allah cukup beralasan. Allah telah membebaskan umatNya. Sebagaimana Allah bebas dari kematian anaksulung di Mesir. Allah menerima kurban penghapusan dosa dan manusia memperoleh pembenaran. Selain pembebasan kematian anak sulung. Merayakan Yobel berarti merayakan kemerdekaan. Allah memerdekakan umatNya dari perbudakan Mesir, mereka dahulu budak di Mesir namun dengan kuasa Allah mereka menjadi bangsa yang merdeka. Itulah sebabnya pemazmur mengemukakan sejarah pembebasan Israel dari Mesir: Mazmur 66:6 (TB)  "Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang-orang itu berjalan kaki menyeberangi sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita karena Dia,"

Pembebasan Israel dari Mesir merupakan peristiwa ajaib, hanya dialami oleh bangsa Israel. Tidak ada pengalaman seperti itu dalam sejarah bangsa-bangsa lain. Demikian dengan keajaiban-keajaiban ketika keluar dari Mesir. Atas semua itu, umat Allah harus senantiasa berjubilate. Merayakan Yobel merayakan tahun pembebasan bagi setiap budak, pembebasan bagi ladang dan tanah yang selama ini terus berproduksi ada saatnya untuk beristirahat. Setiap orang Israel harus membiarkan ladangnya istirahat. Selengkapnya peraturan tahun Yobel ini dapat kita Baca dalam Imamat 25:1-22
Bersorak-sorailah bagi Tuhan, Hai umat manusia! Ini menunjukkan bahwa tidak hanya umat Israel hang bersyukur atas kasih karunia Allah. Satu hal yang tidak bisa kita lupakan teologi pembebasan, perjuangan keadilan dan persamaan hak-hak umat manusia tanpa diskriminasi merupakan buah dari perjuangan pembebasan. Semua orang berharga di mata Tuhan tanpa membedakan warna, status dan kedudukan sosial namun hidup rukun sebagai saudara-saudari Tuhan Yesus Kristus.

Sahabatku...! Dalam hidup sehari-hari ada banyak alasan bagi kita untuk bersorak-sorai bagi Tuhan. Sebagaimana nyanyian Reffrain KJ 439 Berkat Tuhan, mari hitunglah,
kau 'kan kagum oleh kasihNya.
Berkat Tuhan mari hitunglah,
Bersoraksorailah bagi Tuhan atas segala kasih dan anugerahNya dalam hidup kita.

Sahabatku! Tuhan memberkati dengan melimpahkan segala kebaikan kepada saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Minggu, 22 April 2018

PERKENANKANLAH PERBUATANNYA

PERKENALKANLAH PERBUATANNYA

Selamat Pagi ! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 23/04/2018

Mazmur 105:1 (TB)  Bersyukurlah kepada TUHAN, serukanlah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa!

Psalms 105:1 (RSV)  O give thanks to the LORD, call on his name, make known his deeds among the peoples!

Seorang salesmen sebelum memperkenalkan suatu produk tentu dia harus lebih dulu mengetahui kualitas dan keunggulan produk yang akan mereka pasarkan. Hal ini penting karena jika ada pertanyaan  dari konsumen mengenai produk yang diperkenalkan mereka dipastikan untuk tahu menjelaskannnya. Atas penjelasan demikianlah konsumen dapat diyakinkan untuk menerima suatu produk. Renungan di pagi ini berkaitan dengan memperkenalkan, namun bukan memperkenalkan suatu produk demi kepentingan bisnis namun memperkenalkan perbuatan Allah agar orang lain ikut mendapatkan kasih karunia Allah. Pemazmur mengajak agar orang percaya bersyukur kepada Allah dan memperkenalkan perbuatan-perbuatan Allah kepada bangsa-bangsa.

Jika kita baca keseluruhan pasal 105 ini, suatu mazmur yang mendidik agar bangsa Israel tidak melupakan sejarah atau perbuatan-perbuatan Allah kepada umatNya sejak leluhur mereka: Abraham, Ishak dan Yakub. Allah selalu campur tangan dalam hidup Abraham dan memiliki iman yang teruji, demikian dengan Ishak dan Yakub. Kisah Anak-anak Yakub yang sangat mengharukan lihatlah bagaimana Yusuf bisa menjadi perdana menteri di Mesir. Selanjutnya bagaimana Musa membawa orang Isrsel keluar dari Mesir melalui mujizat yang besar, semuanya itu adalah perbuatan Tuhan yang besar. Tidak ada bangsa yang memiliki pengalaman seperti yang dialami oleh bangsa Israel, sungguh tangan Tuhan begitu ajaib untuk memelihara, melindungi dan menyelamatkan umatNya dan segala perbuatannya yang agung.

Perkenalkanlah perbuatan-perbuatanNya! Menperkenalkan sesuatu tentu harus didasari dari pengenalan yang benar. Bagaimana mungkin seseorang memperkenalkan yang tidak dikenalNya? Pemazmur mengajak orang percaya yang telah mengenal Allah lewat karya, perbuatan dan tanda-tanda ajaib yang mereka saksikan. Jika anda berwisata, ke tempat yang anda sukai tentu akan anda ceritakan kepada teman dan sahabat apalagi jika tempat yang anda kunjungi memiliki keistimewaan pasti tiada henti cerita akan pesona yang anda rasakan bahkan mungkin akan mempublikasikan kisah menarik anda  lewat medsos sebagai cara anda memperkenalkan apa yang anda rasakan.

Bagi seorang Yahudi berkewajiban memberitakan dan memperkenalkan perbuatan Allah kepada anak-anak cucu mereka dengan suatu pengakuan yang disebut dengan Kredo: Ulangan 6:20-23 (TB)  "Apabila di kemudian hari anakmu bertanya kepadamu: Apakah peringatan, ketetapan dan peraturan itu, yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN Allah kita? maka haruslah engkau menjawab anakmu itu: Kita dahulu adalah budak Firaun di Mesir, tetapi TUHAN membawa kita keluar dari Mesir dengan tangan yang kuat. TUHAN membuat tanda-tanda dan mujizat-mujizat, yang besar dan yang mencelakakan, terhadap Mesir, terhadap Firaun dan seisi rumahnya, di depan mata kita; tetapi kita dibawa-Nya keluar dari sana, supaya kita dapat dibawa-Nya masuk untuk memberikan kepada kita negeri yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyang kita."
Demikian kredo atau pengakuan setiap bani Israel dan bertanggungjawab mengajarkannya kepada anak cucu mereka.

Sahabat yang baik hati, mari bersyukur atas segala perbuatan Allah dalam hidup kita. Dengan bersyukur atas segala yang kita alami dalam hidup ini adalah perbuatan Allah. Disini Allah yang kita beritakan bukan diri kita. Memperkenalkan perbuatan Allah sekaligus mengajak kita merendahkan diri dihadapan Allah bahwa semua yang terjadi dalam hidup kita ini adalah rencana dan karya Allah.

Sahabatku! Kiranya Tuhan memberkati dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda.

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 21 April 2018

BERSUKACITA DAN MEMNGUCAP SYUKUR DALAM TUHAN


BERSUKACITA DAN MENGUCAP SYUKUR DI DALAM TUHAN

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, coba anda ingat sukacita yang paling besar apakah yang pernah anda rasakan? Mungkin anda sulit mengatakannya karena begitu banyak sukacita yang Tuhan berikan dalam hidup kita: kesehatan, keluarga, pekerjaan/usaha, pendidikan anak-anak, keberuntungan, sahabat yang selalu mendukung dll. Ada banyak berkat yang Tuhan berikan bagi kita, benae apa hang dikatakan oleh Paulus dalam Fili 4:4 "Bersukacitalah senantiasa di dalam Tuhan, sekali lagi saya katakan bersukacitalah."

Seiring dengan topik kotbah minggu, kita diajak untuk bersukacita di dalam Tuhan. Sukacita apakah yang dapat kita rasakan dalam minggu jubilate ini? Marilah kita belajar dari firman:

1. Bersukacita karena pertumbuhan iman jemaat.
Sukacita seorang pemberita Injil adalah ketikan Injil yang diberitakan diterima dan bertumbuh menjadi jemaat yaang dewasa. Ibarat seorang petani bersukacita ketika dia bisa menikmati hasil panen. Demikianlah sukacita Paulus ketika melihat pertumbuhan jemaat Tesslonika.
Adab beberapa catatan yangnkita temukan sebagai sukacita Paulus terhadap jemaat Tessalonika: 1) Tessalonika adalah karena mereka menyambut pemberitaan Paulus. Penyambutan mereka cukup luar biasa,  menyambutnya kehadiran dan pengajaran mereka sebagai menyambut Firman Allah. 2)
Jemaat Tessalonika  menjadi penurut-penurut firman Allah, memelihara dan melakukan firman Allah 1 Tes 2:14. 3) Tessalonika merupakan satu jemaat kebanggaan Paulus karena iman mereka terus bertumbuh  dan bertambah kuat (2 Tes 2:3) dan ke 4) Dari sekian banyak orang yang menerima Injil Yesus Kristus, mereka bersedia menjadi penopang Paulus dalam pemberitaan Injil.  Mereka secara rutin mengirimkan persembahan dan bantuan ke Yerusalem. Atas perkembangan jemaat Tessalonika hang demikian Paulus sangat bangga atas mereka. Sama seperti sukacita seorang petani ketika sampai pada musim panen tiba. Atau seperti sukacita seorang olah ragawan ketika berhasil memenangi pertandingan. Sukacita seorang prajurit ketika memenangi pertempuran. Demikianlah setiap orang dapat memetik hasil dari setiap yang mereka kerjakan. Bersukacitalah dalam menantikan Tuhan, Tuhan membuat rencana indah dalam hidup kita.

2. Bersukacita karena dapat menghadapi tantangan.
Sekalipun ada sukacita yang dirasakan Paulus kepada jemaat Tessalonika, buka berarti tanpa tantangan. Paulus mengalami perlawanan dari kaum Yahudi dan ada juga yang tidak suka atas kehadiran Injil. Perlawanan Yahudi ini sudah sejak awal: sebagaimana kita tahu kalangan Yahudi mèlakukan penolakan pengajaran Yesus, menuduh Yesus melakukan kekacauan agama hingga menyalibkan Dia dengan tuduhan tak beralasan. Latus yang menetapkan vonnis salib, mencuci tangan dan meyebut bahwa dia tidak menemukan kesalahannya. Namun biarlah darahnya merupakan tanggungjawab Yahudi. Kematian Yesus bukan membuat mereka berhenti, namun usaha mereka terus terbawa-bawa kepada murid-murid Yesus. Dengan keras mereka melarang murid-murid memberitakan kebangkitan Yesus Kristus.

Bukan hanya itu berjumpa dengan jemaat juga selalu ada orang-orang yang menghalang-halangi Paulus bertemu muka dengan jemaat Tessalonika.
Apa yang mau disampaikan oleh Paulus disini, sukacita orang beriman bukan berarti tanpa tantangan, tanpa kesulitan dan tanpa penderitaan. Sukacita orang beriman adalah ketika semua kesulitan itu dilalui dengan iman dan pengharapan. Orang beriman percaya bahwa semua itu dapat dilalui orang percaya karena pertolongan dan penyertaan Tuhan. Hal itu nyata dalam pengalaman Paulus.  Kuasa Iblis akan terus datang menghambat dan mencegah sukacita orang beriman (Band 1 Tes 2:18), namun kuasa darah Kristus jauh lebih kuat dari kuasa apapun di dunia ini.
1 Yohanes 5:4-5 (TB)  sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?

3. Jauh di mata, tidak jauh di hati: menjadi kemuliaan dan sukacita.
Apa jadinya kalau jauh di mata, jauh di hati. Persahabatan dan pertemanan enak hanya ketika berjumpa setelah jauh lain cerita. Persekutuan orang percaya diikat oleh perasaan bathin, bukan hanya pertemuan di dunia ini namun pertemuan abadi dalam kehidupan kekal. Itulah sebabnya Paulus menjelaskan bahwa relasi Paulus dengan jemaat Tessalonika bukan kepentingan pragamatis dan kontemporer, tetapi persekutuan di dalam pengharapan. Jemaat Tessalonika bagi Paulus adalah kemuliaan baginya. Mereka sangat berharga dan benar-benar menjadi sukacita
Inilah sukacita Paulus dengan Tessalonika, Relasional rasul dan jemaat terjalin dengan baik, dekat di hati, sekalilun Paulus  meninggalkan mereka demi pemberitaan Injil dan missi Allah namun Tessalonika dekat di hati Paulus. Jarak tidak membatasi kedekatan hati mereka tetapi saling mendukung di dalam doa dan aksi.
Bagi Paulus, jemaat Tessalonika bukan hanya supporter, namun Paulus menyebutkan menjadi kemuliaan (glory) dan sukacita (joy)  para rasul.
Sahabat yang baik hati, bagian terakhir ini penting kita kembangkan dalam hidup kita, bagaimana teman dan sahabat kita dalam persekutuan di gereja, kerja, masyarakat selain mendukung dan juga membanggakan dan nama yang harum.
Selamat hari minggu buat kita semua, kiranya firman minggu ini memberikan sukacita bagi kita semua. Tuhan Yesus memberkati


Salam
#Nekson M Simanjuntak

Jumat, 20 April 2018

FIRMAN PELITA DAN TERANG

FIRMAN PELITA DAN TERANG

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 21/04/2018

Mazmur 119:105 (TB)  Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Psalms 119:105 (RSV)  Thy word is a lamp to my feet and a light to my path.

Apa jadinya ketika di malam hari anda di rumah dan tiba-tiba PLN.  Pasti anda kesal, berhadapan dengan gelap gulita, apalagi persiapan lilin anda atau lampu emergency tidak ada. Gelap dan anda tak dapat berbuat apa-apa, bukan?  Demikianlah hidup kita ini serasa akan gelap dan tak dapat berbuat apa-apa tanpa firman. Firman bagi orang percaya adalah ibarat pelita di kaki dan terang di jalan seseorang. Suatu syair yang indah dari pemazmur  menggambarkan pentingnya Firman Tuhan sebagai pelita dan terang dalam hidup manusia.

FirmanMu pelita di kakiku! Jaman sebelum ditemukannya listrik atau sistem penerangan sekarang, rumah-rumah jaman dahulu ada tempat dian yang disediakan. Dian atau pelita selalu ditempatkan di pada suatu tempat yang dapat menerangi semua ruangan.  Pelita ini memantulkan cahaya di setiap ruangan sehingga orang bebas bergerak di ruangan itu dan melangkah tanpa terantuk oleh benda yang mengahalangi.  Itulah salah satu contoh manfaat pelita dalam aktifitas manusia. Terang di kaki menunjukkan kita bisa melakukan aktifitas. Menjelaskan pergerakan  kita digerakkan oleh kaki, maka tanpa pelita tak dapat bergerak. Jika dian tidak ada, orang  tidak dapat beraktifitas, gelap dan tidak tahu harus melangkah ke mana. Jika berjalan dalam gelap tentu akan beresiko, tersandung, terantuk dan kemungkinan buruk lainnya.  Dengan adanya terang semuanya terang benderang, jelas dan tampak. Demikianlah manfaat firman dalam hidup manusia, Firman bermanfaat menunjukkan mana yang harus dan bukan untuk dilakukan. 2 Timotius 3:16-17 (TB)  Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.

FirmanMu terang di jalanku! Konon ada satu daerah di semenanjung. Daerah ini rawan kecelakaan kapal. Penduduk kampung itu sering kewalahan karena sering terjadi kecelakaan kapal. Mereka sibuk membantu korban atas kapal yang naas. Suatu ketika mereka berembuk bagaimana supaya dibuat Mercusuar, sebagai lampu yang memperingatkan bahwa ada semenanjung, jadi setiap kapten kapal yang melihat mercusuar dapat menghindari kecelakaan. Apa yang mereka lakukan adalah baik. Setelah pembangunan mercusuar itu sudah tidak ada lagi kecelakaan kapal.  Kapal yang berlayar pun hati-hati, dan mereka tak pernah terganggung lagi dengab kevelakaan kapal karena ada Mercusuar. Firman Tuhan jauh melebihi Mercusuar yang memberitahukan kepada kita jalan yang harus kita lalui supaya kita selamat.

Tanpa terang Firman manusia akan gelap mata, bisa melabrak norma dan rambu-rambu hukum demi pencapaian kepentingan diri. Tanpa terang firman manusia ibarat orang buta yang meraba-raba jalannya tanpa tahu ada duri, berlubang dan bahaya lainnya yang dapat menecelakai dirinya sendiri.  Tanpa pencerahan dari firman orang bisa berbuat apa saja yang bertentangan dengan kehendak Allah.

Sahabat yang baik hati! Mendengarkan Firman menumbuhkan iman (Rom 10:17). Firman Tuhan menjadi pelita dan terang di dalam hidup orang percaya. Firman adalah penuntun hidup baru, sehingga kita yang telah diselamatkan oleh Yesus Kristus dituntun untuk melakukan kehendak Allah. Biarlah yang kita perbuat semuanya diterangi oleh Firman agar bermanfaat dan berdaya guna menumbuhkan iman dan memuliakan Tuhan.

Sahabatku! Kiranya Tuhan memberkati dan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Kamis, 19 April 2018

GREATER LOVE - KASIH YANG LEBIH BESAR

GREATER LOVE - KASIH YANG LEBIH BESAR

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 20/04/2018

Yohanes 15:13 (TB)  Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

John 15:13 (RSV)  Greater love has no man than this, that a man lay down his life for his friends.

Greater Love atau kasih yang paling besar adalah kerelaan berkorban memberikan nyawa untuk sahabatnya, tidak ada kasih yang lebih besar dari itu. Bisa saja banyak orang mempersembahkan segala miliknya demi sahabatnya. Namun siapakah yang rela mati dan menyerahkan nyawanya demi sahabat? Tentu sangat sulit bukan?  Kisah haru keabadian cinta Romeo dan Juliet dalam sastera Yunani bukanlah semata-mata karena cinta romantisisme mereka, namun kisah ini dikenang karena ada kesediaan mati bersama demi cintanya.

Greater Love,  sebelum Yesus meninggalkan murid-murid, Yesus memberikan satu perintah kepada murid-murid, yaitu untuk saling mengasihi (Yoh 15:12). Waktunya akan tiba bahwa Anak Manusia akan diserahkan dan mati untuk menebus umat manusia dari dosa. Kematiannya menjadi penebusan bagi  semua orang. Inilah yang dilakukan oleh Yesus. Sehingga Dia rela menyerahkan nyawanya hingga mati di kayu salib demi kasihNya kepada kita. Yohanes 3:16 (TB)  Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Yesus menyebut murid-murid sebagai sahabat, sekalipun murid-murid tahu bahwa Yesus adalah guru (Rabbi) bagi mereka dan Tuhan yang melakukan berbagai keajaiban di depan mata mereka. Sekalipun Yesus adalah guru dan Tuhan Yesus menyebut dan memperlakukan murid-murid lebih dari sebagai sahabat.  Amsal 17:17 (TB)  Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. Yesus bukan hanya menaruh kasih setiap waktu atau sebagai saudara dalam kesesakan, tetapi jauh lebih itu Yesus menyerahkan nyawaNya untuk para sahabatNya dan orang-orang yang yang berdosa agar memperoleh keselamatan. Inilah pengorbanan yang sangat mulia sehingga disebut kasih yang lebih besar.

Sahabat yang baik hati! Sebelum menuliskan renungan ini saya membuka youtube: Pengorbanan Pinguin. Ada pengorbanan besar dari pinguin betina untuk menghasilkan telor dengan berjalan ratusan kilometer setelah itu pinguin jantan bertugas mengamankan telor selama empat bulan diatas kakinya dan diselimuti bulunya. Pinguin jantan harus berhati-hati sekali agar jangan telor sampai jatuh ke es yang merusak embrio kehidupan.  Empat bulan pinguin jantan tak bergerak, menahan dingin sampai min 50 derajat celilcius dan tak makan sampai telor menetas. Bukan hanya itu anak yang baru menetas harus mengambil makanan dari tembolok induknya.  Tontonlah kisah ini sangat mengejutkan hati kita bahwa apa yang kita lakukan terhadap suami/isteri, anak dan sahabat kita masih jauh dari kasih pengorbanan (greater love) sebagaimana dipesankan oleh Yesus dalam renungan di pagi ini.  Yesus berpesan agar kita saling mengasihi. Tingallah di dalam kasih, karena itu yang dikehendakinya.

Siapakah diantara kita yang telah menyerahkan nyawanya untuk sahabatnya? Hanya Yesus yang mampu melakukannya demi keselamatan kita. Yesus meminta agar kita meneladaninya agar hidup di dalam kasih. Lihatlah begitu banyak anak-anak terlantar di oanti asuhannkarena ditinggal orangtua. Tentu tidak membutuhkan pengorbanan nyawa, hanya perhatian dan kasih sayang, tanggung jawab seorang ayah atau ibu jangan sampai anak-anak kita terlantar, rumah tanggah berantakan dan mendatangkan kepahitan dan penderitaan bagi orang lain. Kita dipanggil untuk hidup saling mengasihi dan mendatangkan sukacita bagi orang lain.

Sahabatku! Kiranya Tuhan memberkati dan melimpahkan segala kebaikan kepada saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Rabu, 18 April 2018

TUHAN ADALAH GEMBALAKU

TUHAN ADALAH GEMBALAKU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 19/04/2018

Mazmur 23:1 (TB)  Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

Psalms 23:1 (RSV)  A Psalm of David. 23:2 (RSV)  The LORD is my shepherd, I shall not want;

Mazmur 23 adalah salah satu Mazmur yang sangat indah dari 150 pasal kitab Mazmur. Isi syairnya mengalir seperti sungai yang menyejukkan jiwa, tenang dan jernih. Isi pesannya sangat dalam dan mudah dipahami karena langi ibarat air sejuk bagi orang yang sedang haus. Mazmur 23 ini memiliki arti yang mendalam dan menenangkan jiwa setiap orang, karena di dalamNya ada Tuhan sang Gembala yang memelihara hidup kita. Kayanya isi dari Mazmur 23 itu telah banyak lagu yang telah tercipta diinspirasi dari Mazmur 23 ini. Coba kota perhatikan sekali lagi: Mazmur 23:1-4 (TB)  Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.

Mazmur ini menggambarkan keindahan hidup di dalam pemeliharaan Tuhan. Kata yang dipakai menjelaskan tugas yang kongkrit dalam benak setiap orang.  Seorang gembala  bertugas membimbing gembalaan ke padang rumput hijau, menuntun ke air yang tenang, dipelihara dari serangan serigala, dijagai dari segala kemungkinan buruk, yang tersesat dicari dan yang terluka dibalut. Semua gembalaan dipastikan untuk masuk kandang tuannya dan menjadi satu kawanan. Lebih dari itulah kehadiran Allah sebagai gembala bagi umatnya. Tuhan itu baik, penuntun dan pemberi kehidupan bagi kita, diberi apa yang kita butuhkan, dijagai ketika ada masalah dan pergumulan. Gadai dan tongkatNya adalah kekuatan Allah untuk melindungi kita umat gembalaanNya. Hidup dalam gembalaan Tuhan, hidup bahagia dan tak akan kekurangan.

Apakah yang dimaksudkan "takkan kekurangan aku!" Kalimat ini sering dipahami bahwa hidup orang percaya tanpa beban dan masalah, tanpa penderitaan dan pergumulan, segala sesuatu tersedia seolah tak ada kesusahan. Hal ini harus diluruskan, hidup orang percaya bukanlah tanpa beban dan tanpa kekurangan. Kadang kita harus menjerit, menangis dan berjuang keras, namun dalam segala pergumulan kita itu Tuhan tidak membiarkan kita jatuh,  Tuhan memberi kekuatan dan pertolongan bagi kita. Pertolongan tepat pada waktunya. Di saat kita habis pikir, Tuhan beri jalan. Takkan kekuarangan aku, itu bersrti dalam keadaan sulit apapun Tuhan memelihara, melindungi dan memberikan jalan bagi hidup kita. Takkan kekurangan aku! Adalah ajakan bagi setiap orang agar optimis dan penuh pengharapan dalam hidup ini.  Tuhan senantiasa memperhatikan dan hendak menuntun dan menolong kita pada setiap saat.

Sahabat yang baik hati! Marilah ikut dalam kegembiraan pemazmur: menyanyikan Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. KebaikannTuhan akan senantiasa menyertai hidup kita. Jangan berikan ruang berputus asa, sehebat apapun pergumulan yang kita dhadapi, hingga berjalan di lembah kekelaman. Tuhan menuntun kita dan menyeberangkan kita mepada kehidupan yang bahagia dan penuh sukacita.

Sahabatku! Tuhan kiranya memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan kepada saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Selasa, 17 April 2018

MINTA, CARI DAN KETOKLAH

MINTA, CARI DAN KETOKLAH...!

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan  waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 18/04/2018

Matius 7:7 (TB)  "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

Matthew 7:7 (RSV)  "Ask, and it will be given you; seek, and you will find; knock, and it will be opened to you.

Nats renungan di pagi hari merupakan salah satu ayat yang sangat populer di kalangan Kristen. Pasti banyak di antara warga jemaat menghapal ayat ini karena mudah diingat, berkesan dan isinya sangat memotivasi untuk optimis dalam hidup ini.

Nats ini merupakan  pengajaran Tuhan Yesus perihal doa. Apa yang kita inginkan ada dan tersedia bagi Allah. Apakah setiap meminta langsung diberikan? Dalam hal doa ketiga: minta, cari dan ketok,  urutan ini memberikan kita makna berdoa dan apa yang harus kita lakukan di dalam hal berdoa.

Mintalah,  Allah itu adalah baik, pemurah dan memberi apa yang kita minta. Allah adalah Bapa yang rahmani yang berkenan memberikan apa yang diminta oleh anak-anakNya. Dia hanya sejauh doa. Bagi Allah ada semua, karena Dialah yang empunya segalanya. Mintalah suatu ajakan yang menanamkan rasa optimis dalam hidup, bagi Allah segalanya tersedia. Dia adalah Bapa kita dan kita anak-anakNya. Kasih Allah jauh melebihi kasih seorang kepada anaknya. Tak mungkin seorang ayah memberikan batu ketika anak meminta roti, atau memberi ular sementara anaknya meminta ikan (Mat 7:9-10) atau seorang sahabat memulangkan sahabatnya sementara apa yang diminta ada padanya. Kasih Allah itu jauh lebih dari seorang bapa terhadap anak dan kasihnya melebihi dari seorang saudara (baca Lukas 11:5dyb)

Carilah! Meminta kepada Tuhan bukan seperti menunggu rejeki seperti durian runtuh (penunggu pasif), namun harus ada usaha, mengerjakan apa yang kita doakan. Jika kita berdoa memohon sesuatu bagaimana cara Allah memberikan itu pada kita? Untuk itu carilah. Jika seorang petani ingin menikmati hasil panen melimpah ruah, tentu bekerjalah mengolah lahan, memilih bibit dan merawatnya. Itulah medium Allah memberkati panen kita dengan melimpah. Tuhan akan memberkati tanaman yang kita tanam untuk mendatangkan hasil yang baik.

Ketoklah! Disini yang ditekankan butuh keasabaran. Hal sederhana saja misalnya jika kita mau memasuki rumah teman atau sahabat. Setelah kita ketuk (bell) tentu kita tidak langsung masuk dan menjumpainya di dalam rumah bukan? Namun setelah kita ketok, kita akan menunggu beberapa saat dan ketika tuan rumah mengetahuinya sang tuan rumah pun membuka pintu dan mempersilahkan kita masuk rumah. Jadi Yesus disini hendak mengajarkan suatu ajakan agar kita menunggu respon Allah atas apa yang kita minta. Kita percaya Allah akan mendengarkan doa dan memberikan apa yang kita minta dan memberikannya tepat pada waktunya. Sebagaimana kata Pengkotbah: segala sesuatu indah pada waktunya (Pengkotba 3:11a)

Sahabat yang baik hati apa yang diajarkan Yesus pada renungan pagi ini merupakan ajakan untuk hidup optimis. Tuhan akan menjawab doa kita. Sebagaimana disebutkan dalam Matius 21:22 (TB)  Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya."

Sahabatku di mana pun saudara berada, Tuhan memberkati dengan melimpahkan segala kebaikan kepada saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Senin, 16 April 2018

MEMBANYAR NAZAR

MEMBANYAR NAZAR

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspiraai dan motivasi bagi kita. Selasa, 17/04/2018

1 Samuel 1:27 (TB)  Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan TUHAN telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya.

1 Samuel 1:27 (RSV)  For this child I prayed; and the LORD has granted me my petition which I made to him.

Hanna adalah contoh seorang wanita hebat yang melampauhi pergumulan berat di dalam keluarga.  Suaminya bernama Elkana. Dalam rumah tangganya, Hanna sangat bergumul karena dia belum punya anak, sementara isteri kedua Elkana bernama Penina memperoleh anak. Hanna terpukul bukan hanya saja karena tak punya anak namun sikap isteri kedua Elkana yang sering sekali menyakiti hatinya. Hari-hari yang dilalui Hanna penuh air mata kesedihan. Suatu ketika Hanna datang ke Rumah Tuhan di Silo untuk berdoa. Dia berdoa khusuk, mulutnya komat-kamit sampai imam Eli hendak mengusirnya dari rumah Tuhan itu. Namun Hanna menjelaskan pergumulannya, dan memohon kepada Tuhan agar diberi anak.  Jika anak itu diberikanTuhan kepadanya, Hanna akan mempersembahkannya menjadi Abdi Allah. Atas penuturannya itu Eli memberkati Hanna.
1 Samuel 1:10-11 (TB)  dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu. Kemudian bernazarlah ia, katanya: "TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya." 

Tuhan menjawab doa Hanna. Setelah satu tahun berdoa di tempat itu, Hanna memperoleh anak dan diberi nama: Samuel, artinya Tuhan mendengar. Sebagaimana nazarnya, Hanna membawa Samuel kepada imam Eli agar dibimbing menjadi Abdi Allah. Dalam sejarah bangsa Israel Samuel adalah tokoh yang masyhur di tengah-tengah Israel bahkan telah menghantarkan bangsa Israel menjadi sistem kerajaan. Negara yang sejajar dengan bangsa-bangsa lain bahkan lebih maju dan jaya di jaman Salomo. Samuel yang disuruh Allah melantik Saul menjadi raja, namun roh Tuhan undur dari Saul dan menyuruh Samuel mengurapi Daud. Sampai akhir hidupnya Samuel adalah tokoh yang sangat dihormati di kalangan Israel

Sahabat yang baik hati ! Pelajaran berharga dari renungan ini adalah Tuhan memberikan apa yang kita minta. Tuhan memahami dan mengerti penderitaan yang dialami Hanna dan mengabulkan permintaanNya. Bukan hanya sebatas mengabulkan doa Hanna saja. Tuhan itu perencana yang jauh melebihi apa yang dipikiran Hanna. Jika Hanna berpikiran hanya memperoleh anak sudah cukup puas, namun Tuhan lebih jauh lagi anak yang dilahirkan oleh Hanna itu menjadi Abdi Allah yang taat melakukan perbuatan besar di tengah-tengah umat Israel.

Membanyar nazar sangat penting, karena yang kita nazarkan adalah milik Allah. Jika Tuhan memberikan apa yang kita minta sesuai dengan nazar kita, mari penuhi dan berikan kepada Allah sebagai mana Hanna agar Allah memberkatinya lebih dari apa yang kita pikirkan.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan kepada saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Minggu, 15 April 2018

KERINDUAN KEPADA TUHAN

KERINDUAN KEPADA TUHAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin 16/04/2018

Mazmur 119:174-175 (TB)  Aku rindu kepada keselamatan dari pada-Mu, ya TUHAN, dan Taurat-Mu menjadi kesukaanku. Biarlah jiwaku hidup, supaya memuji-muji Engkau, dan biarlah hukum-hukum-Mu menolong aku.

Psalms 119:174-175 (RSV)  I long for thy salvation, O LORD, and thy law is my delight.
Let me live, that I may praise thee, and let thy ordinances help me.

Mazmur 119 adalah mazmur yang paling panjang sampai 176 ayat. Selain pasal terpanjang, Mazmur 119 sangat indah karena disusun dengan rapi secara alphabetis. Kiindahan Mazmur 119 ini tampak pada tulisan asli Ibrani karena disusun alphabetis berdasarkat abzad huruf Ibrani mulai dari Alef - ( אַ ) sampai huruf "Tau" ( תַּ). Setiap Alpabet disusun 8 bait syair indah yang di mulai dari Alef, setelah itu delapan ayat berikutnya Gimmel dan seterusnya sampai huruf terakhir Ibrani adalah Tau. Jumlah huruf Ibrani adalah 22 huruf kali 8 ayat bersrti 176 ayat. Artinya Mazmur 119 ini disusun suatu nyanyian indah dan didalamnya ada pengajaran iman orang percaya dimulai hurus A delapan baris syair,  kemudian dilanjutkan huruf B delapan bait syair demikian sampai Z. Semuanya rangkaian isi bait syair Mazmur 119 menekankan bahwa seluruh alphabetis dapat menjadi pelajaran bagi kita semua untuk memuji dan memuliakan Allah. Semua huruf-huruf yang menjadi kata, kata membentuk kalimat dan kalimat itu menjelaskan suatu kisah kehidupan bahagia di dalam Tuhan. Itulah Mazmur 119 kebahagiaan orang yang hidup menurut Taurat Tuhan.

Ayat renungan pagi hari ini merupakan  8 bait syair yang dimulai dengan huruf Tau (huruf terakhir Ibrani). Lihat paling kanan, huruf Ibrani dibaca dimulai dari kanan ke kiri

Semua syair ini gubahan yang indah tentang  bahagia dan sukacita orang. Jika kita baca Mazmur 119:174-175 ini tiga hal yang diajarkan kepada kita yang dimiliki oleh orang percaya: yaitu rindu akan keselamatan dari Tuhan, mencintai Taurat dan jiwa yang memuji Tuhan sepanjang hidup. Rindu akan keselamatan dari Tuhan. Ini hendak memberikan pengajaran bahwa dalam keadaan apapun orang yang percaya hanya bersandar dan berharap kepada Tuhan.  Orang benar akan memelihara Taurat Tuhan sepanjang hidupnya. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan pada Mazmur 1:1-2 (TB)  Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.

Sahabat yang baik hati! Rindu akan keselamatan dari Tuhan adalah menceeminkan pribadi yang taat dan setia memelihara hubungan pribadi dengan Tuhan, memelihara Taurat dan hidupnya senantiasa memuji dan memuliakan Allah.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengab melimpahkan segala kebaikan kepada saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 14 April 2018

GEMBALAKANLAH UMATMU DENGAN RONGKSTMU


GEMBALAKANLAH UMATMU DENGAN TONGKATMU
(Mikha 7:14-20)

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini merupakan doa permohonan nabi Mikha kepada Tuhan agar Tuhan menjadi gembala bagi umatNya. Istilah gembala sangat dirindukan kehadirannya ditengah kaum yang berserak dan tercerai berai. Ketika dalam pembuangan mereka seperti domba yang tersesat. Jika ini tidak digembalakan hanya tinggal menunggu waktu dimangsa oleh predator yang ganas. Mesias akan datang dang menyelamatkan umatNya, Mikha menyebutkan nama kota kelahiran Mesias itu sendiri yairu Bethlehem (5:1).   Sion pusat kerajaan Damai (pasal 4) dan Mesias akan datang untuk membebaskan dan memulihkan Israel. Pada bahagian akhir kitab Mikha, dia berdoa dihadapan Allah agar hadir sebagai gembala atas umatnya.

Bagaimanakah harapan nabi Mikha terhadap kehadiran Allah sebagai Gembala? Dalam perikop kotbah ini ada 3 catatan penting. ALLAH gembala yang menuntun dan membawa kemakmuran, ALLAH gembala yang melindungi dari penindasan bangsa-bangsa dan ALLAH gembala yang mengampuni dan memaafkan.

1. Allah Gembala yang Menuntun: dari tanah gersang dan terpencil ke padang rumput yang hijau.
Mikha berdoa kepada Tuhan agar bangsa ini melampauhi krisis, mereka digambarkan hidup di tanah  yang terpencil dan mendiami hutan rimba, suatu ungkapan ketidak pastian dan ganasnya kehidupan hukum rimba yang mereka alami. Biarlah Tuhan menjadi gembala bagi mereka. Jika Tuhan menjadi gembala tentu sebagaimana nyanyian Daud dalam Mazmur 23; Tuhan akan menuntuk ke padang rumput yang hijau dan ke air yang tenang. Mika menyebutkan Basan suatu tanah yang sangat subur, tanah yang lembik dan susur. Bil 21:33. Basan adalah dataran tinggi yang subur di Yarmuk tengah dan atas (Ul 3:10; Yos 20:8 dan lain-lain). Di jamannitu Basan terkenal oleh padang rumputnya (Yer 50:19 Mikh 7:14). Terkenal pula oleh ternaknya yang gemuk (Ul 32:14; Yeh 39:18; Am 4:1). Juga terkenal oleh hutan-hutannya (Yes 2:13; Yeh 27:6).
Jika Tuhan menjadi gembala atas umatNya takkan kekurangan apapun. Semuanya hidup dalam pemeliharaan Tuhan penuh dengan kemakmuran.

2. Allah Gembala yang melindungi: Gembalakanlah umatmu dengan tongkatmu!
Doa nabi Mikha yang meminta Allah memimpin umatNya dengan tongkat merupakan permohonan yang sungguh-sungguh agar nyata perlindungan, proteksi atau jaminan hidup dari Allah. Dengan gadai dan tingkat yang ada pada seorang gembala akan senantiasa melindungi kawanan gembalaannya dari berbagi serangan binatang buas. Seorang gembala yang baik, tidak akan pernah memakai gadai dan tongkatnya untuk memukul dan memaksa kawanan dombanya. Tapi tongkat bagi seorang gembala yang baik adalah kuasa untuk melindungi dan menjaga kawanan domba dari serigala dan pemangsa.

Gambaran itulah harapan dan doa dari nabi Mikha yang terjadi pada umatNya agar Tuhan hadir menggembalakan umatNya sebagaimana Allah menuntun mereka keluar dari Mesir. Keajaiban demi keajaiban akan dilakukan Tuhan atas umatNya dan segala bangsa akan takut dan gemetar terhadap umat Allah yang digembalakan Sang Gembala Agung. Jika Mikha disini mengingatkan kembali peristiwa Allah menuntun umatNya keluar dari Mesir merupakan kisah yang menguatkan kuasa Allah yang melampauhi segala kekuatan bangsa asing.

3. Allah Gembala yang mengampuni!
Nabi Mikha sejajar dengan pandangan Yesaya, Yeremia dan Yehezkiel bahwa pembuangan Babel adalah hukuman Tuhan atas umatNya yang meninggalkan Allah berbalik ke ilah lain  (Baal). Namun akan kah kemurkaan Tuhan akan terus menerus? Di dalam doa ini Mikha meminta kehadiran sebagai Allah yang maha pengasih. Allah yang panjang sabar dan bersedia memaafkan kesalahan dan pelanggaran. Hukuman Babel bukanlah hukuman yang menghancurkan masa depan, namun semakin diyakinkan dan meneguhkan mereka.
Selama di pembuangan, bukan berarti Allah tidak sayang lagi atau tidak memberkati mereka lagi. Sama sekali tidak.  Allah itu setia kepada janjinya yang diikat sejak Abraham, Ishak dan Jakub. Allah itu maha baik dan Dia murah hati dan bersedia menanggung segala beban dan memaafkan kita.

Sahabatku, Tuhan memberkati kita semua dengan melimpahkan segala kebaikan kepada kita.

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Jumat, 13 April 2018

BERBAHAGIALAH ORANG YANG SUCI HATINYA

BERBAHAGIA ORANG YANG SUCI HATINYA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu 14/04/2018

Matius 5:8 (TB)  Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Matthew 5:8 (RSV)  "Blessed are the pure in heart, for they shall see God.

Orang yang suci hatinya akan melihat Allah. Ini suatu ayat terindah dari kotbah di bukit karena menyangkut hal utama dalam hidup religius. Kata ‘suci’ ini dalam bahasa Yunani adalah καθαροὶ (katharoi atau katharos). Kata ini digunakan untuk menggambarkan: pakaian yang sudah dicuci, atau petani yang mengolah jagung/gandum yang sudah bersih, atau susu/anggur yang tidak dicampur dengan air atau logam murni. Jadi, artinya sebetulnya adalah murni (pure) tanpa kotoran/campuran.

Suci hatinya menekankan kemurnian hati, seseorang yang digerakkan oleh hati nuraninya yang bersih tanpa noda. Tentu hati kita banyak dikotori oleh berbagai hal kepurapuraan atau kemunafikan (Mat 15:8 Mat 23:25-28). Motivasi-motivasi yang salah (Kis 5:1-11 Mat 6:1,2,5,16). Dosa-dosa lain seperti cinta uang, iri hati, kebencian, egoisme, keinginan-keinginan duniawi, percabulan, dllnya. Semua keinginan-keinginan kita membuat niat dan hati kita tidak murni namun selalu dibawah bayang-mayang kepentingan dan dorongan-dorongan keinginan dan nafsu.

Kemampuan menyingkirkan semua noda dan memelihara hati dengan murni akan  membuat kita jernih untuk melakukan perintah Allah sesuai dengan dorongan hati yang tulus ikhlas. Ada pertanyaan Pemazmur yang sangat menakjubkan siapakah yang naikmkenpuncak Tuhan dan hendak melihat Allah. Mazmur 24:3-4a (TB)  "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan  murni hatinya."
Sejajar dengan Mazmur diatas ayat harian ini menjawab mereka yang suci hatinya yang dapat melihat Allah.

Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana bisa memiliki hati yang suci? Kristuslah yang memurnikan hati kita. Oleh penebusan darah Kristus, kita disucikan dari dosa. Maka kesucian hati hanya ada pada orang yang beriman kepada Kristus (Kis 15:9 Ibr 9:13-14 Tit 1:15). Belajar Firman Tuhan (Rom 3:20,  2 Tim 3:16 Yer 23:29 Yoh 15:3) dan bersedia memperbaiki diri/instrospeksi (Amsal 4:23).

‘Mereka Akan Melihat Allah’. Dalam berkat imam yang selalu kita terima setiap minggu disebutkan: Tuhan menghadapkan wajahNya kepadaMu. Pertama kelak kita akan melihat Allah berhadapan muka: wajah ke wajah kelak di Sorga. Namun makna melihat Allah bukanlah dimaksudkan melihat Allah dalam mata telanjang kita, tetapi orang dapat melihat dan menemukan kehendak Allah dalam kehidupan kita. Seperti Bunda Teresia yang melihat Allah diantara kaum papa dan miskin di Kalkuta. Atau seperti missionaris yang melihat Allah dengan bersedia melayani dan mengumpulkan orang-orang Kusta di Kampung Huta Salem Laguboti. Selama ini mereka diasingkan dan dipasung di ladang, namun oleh missionaris mereka mendapat kasih sayang dan hak untuk hidup.

Sahabat yang baik hati! Marilah pelihara kemurnian hati kita agar dapat memahami dan mengerti maksud Allah dalam hidup kita. Marilah kita maknai melihat Allah dalam hidup ini dengan kesediaan melakukan apa yang Tuhan kehendaki dari hidup kita. Allah ada di sekitar kita, Dia berada di antara orang miskin, papa dan yang sungguh-sungguh membutuhkan pertolongan. Orang yang murni hatinya akan tergerak oleh belas kasihan untuk melakukan sesuatu bagi mereka. Matius 25:40 (TB)  "Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."
Inilah panggilan kita saat ini sebagai orang-orang yang rindu melihat Allah dalam hidupnya.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan kepada saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Kamis, 12 April 2018

TANPA PUNDI-PUNDI DAN BEKAL

TANPA PUNDI-PUNDI DAN BEKAL

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak dinpagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 13/04/2018

Lukas 22:35 (TB)  Lalu Ia berkata kepada mereka: "Ketika Aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apa?"

Luke 22:35 (RSV)  And he said to them, "When I sent you out with no purse or bag or sandals, did you lack anything?" They said, "Nothing."

Renungan kita hari ini termasuk bahagian dari percakapan Yesus dengan murid-muridNya pada malam terakhir. Pesan ini disampaikan mengingatkan agar mereka jangan takut dan kuatir menghadapi tantangan besar setelah Yesus tidak bersama mereka lagi. Yesus mengingatkan murid perihal pengutusan pertama. Kala itu Yesus mengutus mereka tanpa bekal, tanpa pundi-pundi dan tanpa sandal namun mereka bisa melakukan banyak hal dan tak kekurangan. Hal inilah yang diingatkan Yesus, bagaimana mereka mewartakan Kerajaan Allah tidak perlu kuatir tentang bekal dan fasilitas karena Tuhan menyertai  dan mencukupkan apa yang mereka butuhkan. Tuhan telah menyediakan segala sesuatu dan bahkan mendahului mereka dalam perjalanan mereka.  Maka jangan pikirkan apa yang menjadi bekal, apa yang menjadi pundi-pundi atau kelengkapan lainnya dalam melakukan pemberitaan Injil. Tuhan telah menyediakannya.

Umumnya seorang Yahudi jika melakukan suatu perjalanan tentu akan mempersiapkan bekal berupa roti atau ikan di dalam kantong jubahnya, dia juga membawa persiapan air minum dan berbagai hal yang dibutuhkan seperti selimut dan uang bahkan tenda dalam perjalanan. Seorang berjalan jauh akan terbeban dengan segala bekal dan  keperluan. Yesus mengutus para murid mewartakan Kerajaan Allah dengan  tidak membebani diri dalam berbagai hal bekal, pundi-pundi dan sandal. Mereka hanya membawa dirinya sendiri tanpa dibebani apapun. Tuhan telah menyediakan segala sesuatunya. Inilah kehebatan dan militansi yang diajarkan Yesus kepada murid-murid. Pada pengutusan pertama itu dapat kita baca pada Matius 10:9-10, dan Lukas 9:3-5, mereka melakukannya dengan modal pengajaran dan penguatan oleh Yesus; mereka tidak membawa bekal apapun yang berkaitan dengan kebutuhan dan perlengkapan sehari-hari, namun mereka fokus pada mewartakan Kerajaan Allah. Pada pengutusan pertama itu mereka tak kekurangan apapun, namun banyak orang sakit disembuhkan, roh jahat diusir dan memberikan kelegaan bagi banyak orang.

Hal inilah yang diingatkan Yesus kepada murid-muridnya bahwa tidak lama lagi Yesus bersama mereka. Mereka harus mempersiapkan diri sebagai saksi-saksi Kristus. Keberhasilan penginjilan bukan ditentukan dengan persediaan bekal atau kesiapan peralatan yang dibutuhkan tetapi didasarkan pada iman, taat pada pengutusan dan bersedia dituntun oleh Roh Kudus.

Sahabat yang baik hati, ini motivasi penting bagi kita. Melakukan sesuatu tidak harus didasari dengan banyaknya bekal yang kita punya seperti: budget, fasilitas dan kelengkapan lainnya. Yesus mengajarkan pada murid-murid melakukan pelayanan dengan apa adanya bisa menghasilkan karya terbaik. Jangan kuatir dan jangan pikirkan hal-hal yang membebani ini dan itu.  Tuhan akan mencukupkannya dan mendahului kita dalam segala hal. Hal utama adalah pergi dan lakukan tugas pelayanan.  Demikianlah juga dalam aktifitas sehari-hari. Perlu kita sadari pekerjaan baik tidak ditentukan oleh modal materi, budget, fasilitas, namun didasari dengan kesungguhan hati dan kemauan yang tinggi mewujudkan pekerjaan dengan baik.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan kepada saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Rabu, 11 April 2018

JANGAN TAKU, TETAPLAH MEMBERITAKAN INJIL

JANGAN TAKUT, TETAPLAH MEMBERITAKAN INJIL

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 12/04/2018

Kisah Para Rasul 18:10 (TB)  Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini."

Acts 18:10 (RSV)  for I am with you, and no man shall attack you to harm you; for I have many people in this city."

Jangan takut, teruslah memberitakan Injil dan jangan diam!  Inilah pesan Tuhan kepada Paulus ketika berada di Korintus. Jika kita baca keseluruhan pasal 18 ini, ada situasi yang menakutkan bagi kalangan Yahudi, karena Kaisar Klaudius memerintahkan agar Yahudi meninggalkan kota Roma (ay 2b). Kebijakan itu bisa saja karena ketakutan Romawi terhadap pemberontak Yahudi atau juga kebijakan yang sengaja dibuat Kaisar untuk menarik simpatik warga kota Roma pada kaisar dengan mengusir orang asing dari kota itu. Dampak kebijakan itu membuat wagra Yahudi meningalkan kota Roma dan kembali ke kampung asalnya atau kota lain yang dianggap aman untuk tinggal. Pada kesempatan inilah Akwila dan Prskila berjumpa dengan Paulus di kota Korintus yang berasal dari Pontus. Akwila dan Priskila adalah satu keluarga yang menjadi pengikut Kristus dan mempersembahkan hidup mereka menjadi penopang pemberitaan Injil yang dilakukan oleh Paulus.

Apa yang mau kita lihat disini? Dampak dari kebijakan Klaudius, menjadi moment perjumpaan Paulus dengan keluarga Akwila dan Priskila. Keluarga ini diberkati Tuhan menjadi penopang Paulus dalam memberitakan Injil. Hal seperti ini sangat penting untuk kita sadari bahwa dalam segala keadaan Allah turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang dikasihiNya (Rom 8:28)

Jika Perjumpaan Paulus dengan Akwila dan Priskila yang menguatkan Paulus, beda lagi perjumpaan di beberapa kalangan Yahudi ketika Paulus mengajar di synagoge. Banyak dari kalangan Yahudi yang tidak suka terhadap Paulus, yang memberitakan tentang Yesus adalah Mesias. Orang Yahudi melakukan propaganda, hendak menangkap dan memenjarakan Paulus. Dalam situasi inilah Paulus menerima meneguhan dari Tuhan. Kaum Yahudi tidak suka terhadap Paulus memberitakan Yesus.
Kisah Para Rasul 18:9-10 (TB)  Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: "Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini."
Disini Paulus menerima peneguhan dan jaminan pemeliharaan Tuhan. Tuhan akan menyertainya dan akan banyak orang yang akan percaya. Hal itu terbukti selamat satu setengah tahun Paulus tinggal di Korintus memberitakan Injil dan banyak yang percaya, aman dan tidak ada orang yang menganiaya dan mengganggunya.

Sahabatnyang baik hati! Apa yang dialami Paulus adalah hal yang sering terjadi dalam hidup kita. Ketika kita berusaha melakukan sesuatu yang baik akan ada dua sisi yang terjadi; menerima dan mendukung di satu sisi, namun disisi lain akan ada yang menolak dan menentangnya.  Paulus tidak berada pada perhitungan kedua ini, namun dia fokus kepada peneguhan dan pengutusan Allah agar terus memberitakan Injil. Dia tidak brrhenti ketika ditolak,  Yakin dan percaya Tuhan menyertainya dalam melaksanakan pemberitaan Injil. Dia tidak melakukan missi atas hitungan berapa jumlah yang mendukung atau menolaknya, tetapi setia kepada amanat agung Tuhan Yesus Kristus yang mengutusnya memberitakan Injil. Paulus tidak takut menunaikan tugasnya karena dia percaya kepada penyertaan Tuhan. Hal ini perlu kita lakukan dalam hidup ini, lakukan tugas dengan baik bukan untuk dipuji orang, jangan berhenri karena kritik dan menolak ide kita. Fokus kepada tujuan dan niat baik anda. Tuhan akan menyertai dan mewujudkannya dan akan banyak orang yang menyambut dan mendukung anda.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan kepada saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Selasa, 10 April 2018

SEPERTI BAYI YANGBHAUS AKAN SUSU

SEPERTI BAYI YANG HAUS AKAN SUSU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 11/04/2018

1 Petrus 2:2 (TB)  Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

1 Peter 2:2 (RSV)  Like newborn babes, long for the pure spiritual milk, that by it you may grow up to salvation;

Spiritual milk demikian terjemahan Revised Standar Version; "susu rohani", seorang Kristen  yang barunlahir baru membutuhkan susu rohani agar iman bertumbuh dengan baik. Susu rohani itu tentulah firman Tuhan, karena firman Tuhanlah yang menyegarkan dan menumbuhkan iman, (Rom 10:17). Petrus memakai analogi bayi dengan kebutuhan susu, demikianlah jemaat mula-mula bertumbuh sangat tergantung pada firman dan pengasuhan Tuhan.

Spiritual milk suatu istilah ini sangat tepat untuk memberikan penjelasan bahwa iman yang kekristenan itu harus diasuh seperti mengasuh bayi. Bayi tidak bertumbuh dari dirinya sendiri, namun karena rangkulan kasih sayang dan tergantung sepenuhnya atas pengasuhan ibunya. Bayi sangat membutuhkan susu, karena dia belum bisa makanan keras. Bayi butuh kasih sayang,  perhatian dan pengasuhan karena bayi tidak bisa otomatis mandiri namun ada tahapan-tahapan yang dilalui dari banyi, batita, balita, anak, remaja, dewasa dan lanjut usia. Bayi itu hidup dan bertumbuh oleh karena pengasuhan orangtuanya. Gambaran ini pula yang dipakai oleh rasul Petrus tentang hidup orang percaya sepenuhnya tergantung kepada Allah.

Seperti bayi yang haus akan air susu murni dapat kita artikan sebagai berikut:  1) Hidup orang percaya sepenuhnya tergantung pada pengasuhan Tuhan, 2) Orang percaya bertumbuh bukan karena kemampuan dan kemandirian yang kita miliki namun  dalam pengasuhan Tuhan, 3)  seorang bayi tidak tetap bayi akan bertumbuh melalui proses dan melalui tahapan-tahapan hingga menjadi Kristen dewasa.

Analogi seperti bayi memberikan penjelasan yang kongkrit bahwa  keselamatan yang kita terima didalam diri Yesus Kristus tidaklah tiba-tiba menjadi matang dan dewasa tetapi dimulai dari hal kecil seperti pertumbuhan bayi. Biasanya bayi hanya tahu menangis saja menyampaikan akan hal apapun namun ibu yang mengasuhnya penuh dengan kasih akan memberikan apa yang dibutuhkannya. Demikianlah Allah sayang pada kita dan diasuh dalam rangkulan kasihNya. Analogi seperti bayi memiliki makna mendalam bahwa orang percaya akan menjalani proses tahapan demi tahapan hingga sampai kepada kedewasaan iman. Bayi tidak akan tetap bayi tetapi akn terus bertumbuh baik fisik, kedewasaan dan kecakapan. Demikian hidup orang percaya jangan tetap terus Kristen susu, namun harus beranjak melalui tahapan-tahapan hingga dewasa. Iman yang dewasa adalah bukan lagi dilayani tetapi produktif dalam pelayanan.  Jika jemaat mula-mula masih dapat kita terima sebagai Kristen susu, namun seturut dengan waktu harus ada pertumbuhan agar menjadi Kristen dewasa. Sebagaimana dipesankan oleh Paulus: 1 Korintus 3:2 (TB)  Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarang pun kamu belum dapat menerimanya.

Sahabat yang baik hati, hiduplah dalam pengusahan Tuhan, seperti bayi yang tergantung sepenuhnya kepada pengasuhan Allah.  Bertumbuh dalam iman dari bayi hingga dewasa. Jangan tetap menjadi Kristen susu: yang dilayani, diperhatikan, dipenuhi kebutuhannya namun kita harus beranjak menjadi Kristen dewasa: ikut melayani dan produktif dalam hal kebaikan sesama.

Sahabatku! Kiranya Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan kepada saudara!

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Senin, 09 April 2018

BERANGKAT DENGAN SUKACITA DIHANTARKAN DENGAN DAMAI

BERENGKAT DENGAN SUKACITA DAN DIHANTARKAN DENGAN DAMAI

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak untuk  berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 10/04/2018

Yesaya 55:12 (TB)  Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan.

Isaiah 55:12 (RSV)  "For you shall go out in joy, and be led forth in peace; the mountains and the hills before you shall break forth into singing, and all the trees of the field shall clap their hands.

Sukacita dan bahagia adalah dambaan setiap orang. Coba kita periksa dari seluruh aktifitas kita dari pagi sampai sore hingga larut malam apa tujuan dari semua yang kita lakukan?  tentu seluruhnya kita lakukan demi kebahagiaan sekalipun demi sukacita dan bahagiaan itu kita harus berlelah, berjerih dan berjuang. Nats renungan ini adalah bahagian dari janji Allah kepada umat Allah dalam pembuangan. Di pembuangan mereka berduka, menderita, sesak dan piku. Tertindas dan jadi budak di negeri asing. Ini adalah penderitaan yang sangat dalam dan mereka bermimpi menjadi bangsa yang kelak kembali ke Negeri mereka, membangun bangsa mereka menjadi bangsa yang penuh sukacita, bahagia dan aman dari tekanan bangsa.

Tuhan tahu apa yang paling dirindukan oleh umat Allah selama pembuangan. Suka cita dan bahagia, damai sejahtera dan sentosa itulah yang akan diberikan oleh Allah kepada umat Allah dalam pembuangan. Bagaimana mereka memperoleh itu? Mereka akan kembali ke pembuangan bukan karena kekuatan mereka atau kemampuan mereka mengalahkan Babelonia. Namun Tuhan sendiri yang bertindak merencanakan pembebasan umat Allah dari pembuangan.

Berangkat dengan sukacita dan dihantarkan dengan damai. Berangkat dan dihantar, kedua kata ini menunjukkan bahwa Tuhan bukan hanya memberangkatkan mereka keluar dsri Babel, namun menuntun dan menghantarkan dengan damai sampai ke Yerusalem. Berangkat dengan sukacita, itu berarti Allah membekali mereka tentang apa yang mereka butuhkan selama perjalanan dan selama tinggal di Yerusalem. Jika kita baca Yes 45:1-4: Allah mempersiapkan Raja Kores membebaskan umatNya, diperintahkan membangun kembali Yerusalem dan pembangunan tembok Yerusalem dan membekali mereka dengan harta benda. Jadi mereka tidak perlu ragu untuk berangkat karena Tuhan telah mempersiapkan bekal mereka. Ezra 1:6 (TB)  Dan segala orang di sekeliling mereka membantu mereka dengan barang-barang perak, dengan emas, harta benda dan ternak dan dengan pemberian yang indah-indah, selain dari segala sesuatu yang dipersembahkan dengan sukarela.

Dihantar dengan damai: perjalanan dari Babel ke Yerusalem merupakan perjalanan penuh resiko, menempuh perjalanan lebih dari 800 km akan rentan bagi orangtua, anak-anak dan perempuan. Sekalipun berjalan dalam resiko yang sangat rentan bagi mereka namun Tuhan tidak membiarkan mereka berjalan sendirian. Tuhan tidak membiarkan mereka diganggu oleh perampok dan perompak, tetapi mereka akan berjalan dengan damai sejahtera sampai ke tujuan tanpa gangguan. Sampainya unat Allah di Yerusalem bukan hanya sukacita bagi mereka namun sukacita bagi alam dan lingkungan hidup: gunung, bukit, pohon dan mahluk lainnya bersorak-sorai. Kota yang tinggal puing akan kembali jaya.

Sahabat yang baik hati!  Diberangkatkan dengan sukacita dan dihantarkan dengan damai sejahtera. Alam juga merayakan sukacita umat Allah keluar dari pembuangan Babel. Ini jugalah jaminan bagi kita bahwa Tuhan senantiasa memberangkatkan kita dengan sukacita dan menghantarkan kita dengan damai sejahtera kepada tujuan dan cita-cita kita masing-masing. Tuhan itu baik dan penuh kasih sayang yang menganugerahkan berkatnya bagi kita. Tuhan tahu dan mempersiapkan yang terbaik dalam hidup kita.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan kepada saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 07 April 2018

MEMGASIHI YESUS DAN TUGAS PENGGEMBALAAN


MENGASIHI YESUS DAN TUGAS PENGGEMBALAAN (Yohanes 21:15-19)

Selamat Hari minggu! Sahabat yang baik hati. Dalam setiap injil ada pengutisan yang disampaikan Yesus kepada murid-murid, itulah yang kita sebut misi agung. Misi Agung versi Injil Yohanes menekankan tugas penggembalaan sebagaimana kita baca dalam perikop kotbah minggu ini. Hal ini agak berbeda dengan Injil Synoptik yang menekankan Pemberitaan Injil. Matius menekankan menjadikan segala bangsa jadi murid dan memgajarkan semua bangsa melakukan kehendak Allah (Mat 28:19), Markus menekankan Injil ke segala mahkluk, semua mahluk hidup ikut dalam cakuoan keselamatan Allah (Mark 16:15) dan Lukas menekankan saksi Kristus sampai ke ujung bumi (Kis 1:8). Pengutusan dalam Injil Yohanes menekankan tugas penggembalaan. Hal ini menekankan bahwa tugas murid adalah untuk meneladani Yesus Sang Gembala Yang Baik.
 
Sekarang marilah kita ambil beberapa pelajaran berharga dari kotbah ini:

1. Melakukan Dengan Kasih
Sebelum memberikan tugas penggembalaan, Yesus memanggil Petrus dan menanyakan kesungguhan hatinya apakah benar-benar mengasihi Yesus. Pertanyaan ini bukan hanya ditanyakan satu kali, tetapi pertanyaan yang sama diajukan sebanyak tiga kali. Simon Anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku? (Ay 15,16 dan 17).  Tiga kali pertanyaan ini benar-benar mau menuntut komitment Petrus yang sesungguhnya. Pertama dan kedua Petrus menjawab dengan lugas, namun ketika menjawab Yesus menanyakan dia ketiga kalinya Petrus menggumulinya lebih dalam dan ada sesuatu dibalik pertanyaan ini. Ini bukan suatu pertanyaan biasa.  Ada beberapa penafsir, pertanyaan ini tiga kali untuk memulihkan Petrus yang menyangkal Tuhan Yesus ketika menghadapi persidangan Pilatus. Yesus menyapa dia itu adalah sikap baik, sekalioun Petrus menyangkalnya namun Yesus menunjukkan kaaih sayangnya. Maka Yesus hendak mengetahui sikap Petrus yang sesungguhnya.  Yesus hendak meminta kesungguhan hati dan komitmen Petrus sang Batu Karang.

2. Butuh Komitmen!
Gembalakanlah domba-dombaku!  Kalimat ini tiga kali diulangi (Ay  15,16 dan 17). Mengapa sampai tiga kali ini membutuhkan komitmen dan kesungguhan hati. Sebagaimana kita tahu, Petrus pribadi yang meledak-ledak namun cepat patah arang. Ketika peristiwa Getsemane Petrus berkomitmen tidak akan meninggalkan Yesus dan berjanji mempertaruhkan nyawanya demi Yesus namun lihatlah ketika Yesus diadili Latus Petrus menyangkal 3 kali. Penegasan ini yang diingatkan oleh penulis Injil Yohanes.
Tugas penggembalaan itu adalah memelihara dan merawat milik Yesus Kristus. Itu bukanlah Surat Tugas biasa, namun tugas yang maha berat karena menggembalakan milik Yesus Kristus.  Menggembalakan jiwa manusia bertanggungjawab kepada Yesus Kristus. Menggembalakan komunitas mulai dari anak-anak hingga lansia, tidak boleh ada yang terlantarkan. Domba-domba dalam PB diartikan sebagai pengikut Yesus Kristus. Pengikut Yesus Kristus membutuhkan pelayanan dari seorang gembala; mendidik dan mengajar dan mengantisipasi roh jaman yang siap sedia menggeser nilai-nilai kekristenan dan nilai-nilai kemanusiaan.  Gereja mula-mula akan menghadapi berbagai kesulitan, himpitan dan tekanan. Mereka akan menghadapi kekerasan dan kekejaman, fitnah, pengejaran dan penganiayaan hingga mati martyr. Maka sangat dibutuhkan gembala yang menuntun jiwa mereka agar tetap bertahan memikul salib.

3. Tugas Menyeluruh
Gembalakanlah domba-dombaku! Kata "gembalakanlah" dalam kata Yunani dipakai dua istilah ay 15 dan ay 17 βόσκε (boske) dan pada ayat 16 dipakai ποίμαινε (poimaine). Boske artinya berilah mereka makan. Tugas penggembalaan itu menyangkut hidup yang sejahtera.  Sedangkan poimaine dipakai pada tugas gembala sehari-hari menunjukkan tanggungjawab, pengorbanan dan kemampuan mendatangkan segala kebaikan bagi kawanan gembalaannya.  Dengan kedua istilah ini menjelaskan tugas penggembalaan adalah menyeluruh atas kebutuhan jemaat.

Gembalakanlah domba-domba Ku, ini suatu pengutusan  bagi seluruh orang percaya dalam tugas dan tanggung jawab masing-masing: baik di rumah, keluarga, pekerjaan dan di sosial masyarakat. Mari lakukan dengan penuh kasih sayang, kesungguhan hati dan pamrih. Tuhan memberkati.

Kotbah minggu ini mengingatkan tugas utama gereja menggembalakan jemaat. Jemaat saat ini menghadapi problematik jaman now yang sangat komplek. Gereja harus hadir pemberi air segar dan penuntun umat manusia kepada jalan kebenaran agar tak sesat ditelan zaman.
Sahabat yang baik hati, janganlah mau disesatkan rupa-rupa dunia ini ada tetapi hendaklah hidupmu dituntun dalam kasih dan penyertaan Tuhan Yesus. Yesus adalah Gembala Yang Baik yang menuntun kita ke air yang tenang dan kepadang rumput hijau. Gereja perantara Kristus memberikan petunjuk dalam hidup dan memberitakan firman sebagai suluh. Rawat dan peliharalah pertumbuhan iman kita dengan memelihara hubungan pribadi dengan Tuhan. AMIN

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Jumat, 06 April 2018

KEBANGKITAN YESUS PEMBERI SEMANGAT DALAM MELAYANI

KEBANGKITAN YESUS PEMBERI SEMANGAT DALAM MELAYANI

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 07/04/2018

2 Timotius 2:8a (TB)  Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati

2 Timothy 2:8a (RSV)  Remember Jesus Christ, risen from the dead

Satu minggu ini renungan harian kita terus berbicara tentang makna kebangkitan Yesus Kristus.  Semua ayat-ayat renungan yang telah kita baca tersebut memperkaya kita akan arti kematian dan kebangkitan Kristus dalam hidup orang percaya. Termasuk hari ini Paulus mengingatkan Timoteus agar dalam seluruh pelayanan yang dilakukan dan tantangan serta kesulitan yang dihadapi dalam pelayanan mengingat Yesus yang telah bangkit dari antara orang mati. Paulus hendak menekankan bahwa kebangkitan Kristus merupakan sumber motivasi dan semangat baru bagi Timoteus agar tetap bertekun dalam pelayanan. Jangan kecut dan tawar hati daam menghadapi segala penderitaan yang dihadapi, tetapi harus memiliki semangat kebangkitan.

Ingatlah ini: Yesus Kristus telah bangkit dari antara orang mati.  Paulus hendak menyampaikan bahwa kebangkitan Yesus Kristus telah membuktikan bahwa kematian tidak menghentikan pelayanan Yesus. Semua yang dilakukannya tidak berhenti di Golgata dan kubur. Tetapi  Yesus Kristus telah bangkit dari antara orang mati untuk membuktikan kebenaran. Apa yang disampaikan oleh Yesus  tentang kematian dan kebangkitannya kepada murid-murid benar adanya. Yesus memanggil dan menugaskan mereka untuk memberitakan Injil. Mereka melakukannya dengan penuh semangat tanpa takut.

Kebangkitan Kristus menjadi api semangat bagi para rasul. Setelah kebangkitan Kristus ada perubahan yang sangat drastis dari murid-murid. Ketika jumat agung dan sabtu kelam murid-murid mengurung diri, ketakutan dan seolah habis asa karena Guru dan Tuhan mereka telah berakhir. Namun ketika mengetahui Yesus bang kita ada semangat yang luar biasa. Ketika para perempuan memberitahukan Yesus telah bangkit dan kubur telah kosong,  Petrus cepat-cepat berlari ke kubur itu dan kubur telah kosong (Luk 24:12). Kebangkitan Yesus dari antara orang mati memulihkan murid: air mata mereka diganti semangat baru, ketakutan mereka menjadi keberanian luar biasa. Semangat kebangkitan membuat Petrus dan murid-murid memiliki semangat memberitakan Injil tanpa takut sedikit pun.

Sahabat yang baik hati, ketika anda mengalami pergumulan, lelah, kehilangan orientasi dan telalu banyak beban yang menimpa hidup anda, janganlah berputus asa, mengurung dan menutup diri seolah dunia telah berakhir. Renungan pagi ini mengingatkan: ingatlah Yesus Kristus yang telah bangkit dari antara orang mati. Kematian sekalipun tidak akan menghentikan missi Yesus. Kita harus memiliki semangat kebangkitan. Sebagaimana 
Mazmur 23:4 (TB)  Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.

Sahabatku, kiranya Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan kepada saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Kamis, 05 April 2018

ORANG BENAR DANNTIDAK BENAR SAMA-SAMA MATI DAN BANGKIT, APA BEDANYA??

ORANG BENAR DAN TIDAK BENAR SAMA-SAMA MATI DAN BANGKIT, APA BEDANYA?

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat 06/04/2018

Kisah Para Rasul 24:15 (TB)  Aku menaruh pengharapan kepada Allah, sama seperti mereka juga, bahwa akan ada kebangkitan semua orang mati, baik orang-orang yang benar maupun orang-orang yang tidak benar.

Acts 24:15 (RSV)  So I always take pains to have a clear conscience toward God and toward men.

Nats ini merupakan bahagian dari jawaban pembelaan Paulus dihadapan Felix. Kala itu Paulus dipenjara atas hasutan sekelompok Yahudi atas dirinya. Felix seorang hakim yang diangkat kekaisaran Romawi untuk urusan masalah-masalah hukum bagi warga Yahudi. Jika kita baca satu pasal ini keseluruhan, Felix mengetahui bahwa Paulus benar dan tidak bersalah atas semua tuduhan Yahudi padanya, namun Felix menangguhkan perkara Paulus dan tetap menahan dia. Rupanya Felix berharap agar Paulus memberikan uang baginya supaya dapat dibebaskan (Kis 24:26). Itulah kadang dunia ini, orang benar ditahan sekalipun nyata tak bersalah, sebaliknya orang lalim duduk dalam kekuasaan dan bisa langgeng karena perbuatan sogok, kolusi dan persekongkolan jahat.

Jika kita simak secara mendalam kesaksian dan pembelaan Paulus dihadapan Felix sangat menggugah hati. Bukankah kita manusia ini sama-sama mati dan kelak akan sama-sama bangkit. Orang baik dan orang jahat sama-sama akan mati dan kelak dibangkitkan. Namun apakah yang membedakan orang benar dan orang yang tidak benar pada kematian dan kebangkitannya kelak? Paulus dalam renungan di hari ini mengingatkan kita semua akan mati. Tidak ada seorang pun yang dapat memperpanjang umurnya sendiri baik itu oleh karena uang yang dimiliki atau karena jabatan yang dipunyai karena hidup ini adalah milik Allah. Allah adalah sang pemilik kehidupan. Hari-hari yang kita lalu adalah semata-mata pemberian Allah. Kematian itu tidak dapat diperkirakan, namun semua oramg akan menuju ke sana. Jika kita toh harus mati mengapa tidak membuat kesan manis dan menyenangkan bagi orang lain? Orang benar akan mempersiapkan diri menghadapi kematian dengan menjaga dirinya dari dosa dan cela ketika Tuhan memanggilnya dia ditemukan tal bercacat dan pengorbanan Kristus menjamin kita masuk sorga. Namun berbeda dengan orang yang tidak benar; tidak akan peduli akan hidupnya, seolah waktu adalah miliknya dan ketika ajal tiba tiada yang sangka dan duga hidupnya berakhir dan banyak hal yang masih harus disesali.

Semua orang akan dibangkitkan dikumpulkan dan  dipaggil dalam peradilan Allah, dihakimi menurut perbuatan masing-masing pada hari penghukuman. Kepada Yesus Kristus di beri kuasa untuk menghakimi orang hang hidup dan yang mati.  Tidak ada manusia satupun yang luput dari pengadilan Allah. Hanya dua vonnis hidup kekal atau hukuman kekal. Bagi yang percaya kepada Yesus Kristus memperoleh hidup yang kekal. Sebaliknya yang tidak percaya akan dihukum dan itilah yang membedakan keduanya.

Sahabat yang baik hati, inilah keyakinan kita bahwa kita dipanggil bukan untuk dihukum melainkan untuk memperoleh hidup yang kekal. 1 Tesalonika 5:9 (TB)  Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
Kristus telah menebus dan menyelamatkan kita dari dosa agar memperoleh hidup yang kekal. Inilah yang membedakan orang benar dari orang yang tidak benar dalam kematian dan kebangkitan kelak.

Sahabatku! Kiranya Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan kepada saudara. Amin!

Salam
#Nekson M Simanjuntak

ORANG YANG MENCARI TUHA. AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU

 Kotbah Minggu Kantate, 28 April 2024 Ev. Mazmur 22:26-32 ORANG YANG MENCARI TUHAN AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU Selamat Hari Minggu! Sahabat yang...