Sabtu, 07 April 2018

MEMGASIHI YESUS DAN TUGAS PENGGEMBALAAN


MENGASIHI YESUS DAN TUGAS PENGGEMBALAAN (Yohanes 21:15-19)

Selamat Hari minggu! Sahabat yang baik hati. Dalam setiap injil ada pengutisan yang disampaikan Yesus kepada murid-murid, itulah yang kita sebut misi agung. Misi Agung versi Injil Yohanes menekankan tugas penggembalaan sebagaimana kita baca dalam perikop kotbah minggu ini. Hal ini agak berbeda dengan Injil Synoptik yang menekankan Pemberitaan Injil. Matius menekankan menjadikan segala bangsa jadi murid dan memgajarkan semua bangsa melakukan kehendak Allah (Mat 28:19), Markus menekankan Injil ke segala mahkluk, semua mahluk hidup ikut dalam cakuoan keselamatan Allah (Mark 16:15) dan Lukas menekankan saksi Kristus sampai ke ujung bumi (Kis 1:8). Pengutusan dalam Injil Yohanes menekankan tugas penggembalaan. Hal ini menekankan bahwa tugas murid adalah untuk meneladani Yesus Sang Gembala Yang Baik.
 
Sekarang marilah kita ambil beberapa pelajaran berharga dari kotbah ini:

1. Melakukan Dengan Kasih
Sebelum memberikan tugas penggembalaan, Yesus memanggil Petrus dan menanyakan kesungguhan hatinya apakah benar-benar mengasihi Yesus. Pertanyaan ini bukan hanya ditanyakan satu kali, tetapi pertanyaan yang sama diajukan sebanyak tiga kali. Simon Anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku? (Ay 15,16 dan 17).  Tiga kali pertanyaan ini benar-benar mau menuntut komitment Petrus yang sesungguhnya. Pertama dan kedua Petrus menjawab dengan lugas, namun ketika menjawab Yesus menanyakan dia ketiga kalinya Petrus menggumulinya lebih dalam dan ada sesuatu dibalik pertanyaan ini. Ini bukan suatu pertanyaan biasa.  Ada beberapa penafsir, pertanyaan ini tiga kali untuk memulihkan Petrus yang menyangkal Tuhan Yesus ketika menghadapi persidangan Pilatus. Yesus menyapa dia itu adalah sikap baik, sekalioun Petrus menyangkalnya namun Yesus menunjukkan kaaih sayangnya. Maka Yesus hendak mengetahui sikap Petrus yang sesungguhnya.  Yesus hendak meminta kesungguhan hati dan komitmen Petrus sang Batu Karang.

2. Butuh Komitmen!
Gembalakanlah domba-dombaku!  Kalimat ini tiga kali diulangi (Ay  15,16 dan 17). Mengapa sampai tiga kali ini membutuhkan komitmen dan kesungguhan hati. Sebagaimana kita tahu, Petrus pribadi yang meledak-ledak namun cepat patah arang. Ketika peristiwa Getsemane Petrus berkomitmen tidak akan meninggalkan Yesus dan berjanji mempertaruhkan nyawanya demi Yesus namun lihatlah ketika Yesus diadili Latus Petrus menyangkal 3 kali. Penegasan ini yang diingatkan oleh penulis Injil Yohanes.
Tugas penggembalaan itu adalah memelihara dan merawat milik Yesus Kristus. Itu bukanlah Surat Tugas biasa, namun tugas yang maha berat karena menggembalakan milik Yesus Kristus.  Menggembalakan jiwa manusia bertanggungjawab kepada Yesus Kristus. Menggembalakan komunitas mulai dari anak-anak hingga lansia, tidak boleh ada yang terlantarkan. Domba-domba dalam PB diartikan sebagai pengikut Yesus Kristus. Pengikut Yesus Kristus membutuhkan pelayanan dari seorang gembala; mendidik dan mengajar dan mengantisipasi roh jaman yang siap sedia menggeser nilai-nilai kekristenan dan nilai-nilai kemanusiaan.  Gereja mula-mula akan menghadapi berbagai kesulitan, himpitan dan tekanan. Mereka akan menghadapi kekerasan dan kekejaman, fitnah, pengejaran dan penganiayaan hingga mati martyr. Maka sangat dibutuhkan gembala yang menuntun jiwa mereka agar tetap bertahan memikul salib.

3. Tugas Menyeluruh
Gembalakanlah domba-dombaku! Kata "gembalakanlah" dalam kata Yunani dipakai dua istilah ay 15 dan ay 17 βόσκε (boske) dan pada ayat 16 dipakai ποίμαινε (poimaine). Boske artinya berilah mereka makan. Tugas penggembalaan itu menyangkut hidup yang sejahtera.  Sedangkan poimaine dipakai pada tugas gembala sehari-hari menunjukkan tanggungjawab, pengorbanan dan kemampuan mendatangkan segala kebaikan bagi kawanan gembalaannya.  Dengan kedua istilah ini menjelaskan tugas penggembalaan adalah menyeluruh atas kebutuhan jemaat.

Gembalakanlah domba-domba Ku, ini suatu pengutusan  bagi seluruh orang percaya dalam tugas dan tanggung jawab masing-masing: baik di rumah, keluarga, pekerjaan dan di sosial masyarakat. Mari lakukan dengan penuh kasih sayang, kesungguhan hati dan pamrih. Tuhan memberkati.

Kotbah minggu ini mengingatkan tugas utama gereja menggembalakan jemaat. Jemaat saat ini menghadapi problematik jaman now yang sangat komplek. Gereja harus hadir pemberi air segar dan penuntun umat manusia kepada jalan kebenaran agar tak sesat ditelan zaman.
Sahabat yang baik hati, janganlah mau disesatkan rupa-rupa dunia ini ada tetapi hendaklah hidupmu dituntun dalam kasih dan penyertaan Tuhan Yesus. Yesus adalah Gembala Yang Baik yang menuntun kita ke air yang tenang dan kepadang rumput hijau. Gereja perantara Kristus memberikan petunjuk dalam hidup dan memberitakan firman sebagai suluh. Rawat dan peliharalah pertumbuhan iman kita dengan memelihara hubungan pribadi dengan Tuhan. AMIN

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH KEKAL

  Kotbah Minggu Akhir Tahun Gerejawi - Peringatan Orang Meninggal Minggu, 24 Nopember 2024 Ev. Daniel 7:9-14 KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH YA...