Selasa, 10 April 2018

SEPERTI BAYI YANGBHAUS AKAN SUSU

SEPERTI BAYI YANG HAUS AKAN SUSU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 11/04/2018

1 Petrus 2:2 (TB)  Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

1 Peter 2:2 (RSV)  Like newborn babes, long for the pure spiritual milk, that by it you may grow up to salvation;

Spiritual milk demikian terjemahan Revised Standar Version; "susu rohani", seorang Kristen  yang barunlahir baru membutuhkan susu rohani agar iman bertumbuh dengan baik. Susu rohani itu tentulah firman Tuhan, karena firman Tuhanlah yang menyegarkan dan menumbuhkan iman, (Rom 10:17). Petrus memakai analogi bayi dengan kebutuhan susu, demikianlah jemaat mula-mula bertumbuh sangat tergantung pada firman dan pengasuhan Tuhan.

Spiritual milk suatu istilah ini sangat tepat untuk memberikan penjelasan bahwa iman yang kekristenan itu harus diasuh seperti mengasuh bayi. Bayi tidak bertumbuh dari dirinya sendiri, namun karena rangkulan kasih sayang dan tergantung sepenuhnya atas pengasuhan ibunya. Bayi sangat membutuhkan susu, karena dia belum bisa makanan keras. Bayi butuh kasih sayang,  perhatian dan pengasuhan karena bayi tidak bisa otomatis mandiri namun ada tahapan-tahapan yang dilalui dari banyi, batita, balita, anak, remaja, dewasa dan lanjut usia. Bayi itu hidup dan bertumbuh oleh karena pengasuhan orangtuanya. Gambaran ini pula yang dipakai oleh rasul Petrus tentang hidup orang percaya sepenuhnya tergantung kepada Allah.

Seperti bayi yang haus akan air susu murni dapat kita artikan sebagai berikut:  1) Hidup orang percaya sepenuhnya tergantung pada pengasuhan Tuhan, 2) Orang percaya bertumbuh bukan karena kemampuan dan kemandirian yang kita miliki namun  dalam pengasuhan Tuhan, 3)  seorang bayi tidak tetap bayi akan bertumbuh melalui proses dan melalui tahapan-tahapan hingga menjadi Kristen dewasa.

Analogi seperti bayi memberikan penjelasan yang kongkrit bahwa  keselamatan yang kita terima didalam diri Yesus Kristus tidaklah tiba-tiba menjadi matang dan dewasa tetapi dimulai dari hal kecil seperti pertumbuhan bayi. Biasanya bayi hanya tahu menangis saja menyampaikan akan hal apapun namun ibu yang mengasuhnya penuh dengan kasih akan memberikan apa yang dibutuhkannya. Demikianlah Allah sayang pada kita dan diasuh dalam rangkulan kasihNya. Analogi seperti bayi memiliki makna mendalam bahwa orang percaya akan menjalani proses tahapan demi tahapan hingga sampai kepada kedewasaan iman. Bayi tidak akan tetap bayi tetapi akn terus bertumbuh baik fisik, kedewasaan dan kecakapan. Demikian hidup orang percaya jangan tetap terus Kristen susu, namun harus beranjak melalui tahapan-tahapan hingga dewasa. Iman yang dewasa adalah bukan lagi dilayani tetapi produktif dalam pelayanan.  Jika jemaat mula-mula masih dapat kita terima sebagai Kristen susu, namun seturut dengan waktu harus ada pertumbuhan agar menjadi Kristen dewasa. Sebagaimana dipesankan oleh Paulus: 1 Korintus 3:2 (TB)  Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarang pun kamu belum dapat menerimanya.

Sahabat yang baik hati, hiduplah dalam pengusahan Tuhan, seperti bayi yang tergantung sepenuhnya kepada pengasuhan Allah.  Bertumbuh dalam iman dari bayi hingga dewasa. Jangan tetap menjadi Kristen susu: yang dilayani, diperhatikan, dipenuhi kebutuhannya namun kita harus beranjak menjadi Kristen dewasa: ikut melayani dan produktif dalam hal kebaikan sesama.

Sahabatku! Kiranya Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan kepada saudara!

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH KEKAL

  Kotbah Minggu Akhir Tahun Gerejawi - Peringatan Orang Meninggal Minggu, 24 Nopember 2024 Ev. Daniel 7:9-14 KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH YA...