GEMBALAKANLAH UMATMU DENGAN TONGKATMU
(Mikha 7:14-20)
(Mikha 7:14-20)
Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini merupakan doa permohonan nabi Mikha kepada Tuhan agar Tuhan menjadi gembala bagi umatNya. Istilah gembala sangat dirindukan kehadirannya ditengah kaum yang berserak dan tercerai berai. Ketika dalam pembuangan mereka seperti domba yang tersesat. Jika ini tidak digembalakan hanya tinggal menunggu waktu dimangsa oleh predator yang ganas. Mesias akan datang dang menyelamatkan umatNya, Mikha menyebutkan nama kota kelahiran Mesias itu sendiri yairu Bethlehem (5:1). Sion pusat kerajaan Damai (pasal 4) dan Mesias akan datang untuk membebaskan dan memulihkan Israel. Pada bahagian akhir kitab Mikha, dia berdoa dihadapan Allah agar hadir sebagai gembala atas umatnya.
Bagaimanakah harapan nabi Mikha terhadap kehadiran Allah sebagai Gembala? Dalam perikop kotbah ini ada 3 catatan penting. ALLAH gembala yang menuntun dan membawa kemakmuran, ALLAH gembala yang melindungi dari penindasan bangsa-bangsa dan ALLAH gembala yang mengampuni dan memaafkan.
1. Allah Gembala yang Menuntun: dari tanah gersang dan terpencil ke padang rumput yang hijau.
Mikha berdoa kepada Tuhan agar bangsa ini melampauhi krisis, mereka digambarkan hidup di tanah yang terpencil dan mendiami hutan rimba, suatu ungkapan ketidak pastian dan ganasnya kehidupan hukum rimba yang mereka alami. Biarlah Tuhan menjadi gembala bagi mereka. Jika Tuhan menjadi gembala tentu sebagaimana nyanyian Daud dalam Mazmur 23; Tuhan akan menuntuk ke padang rumput yang hijau dan ke air yang tenang. Mika menyebutkan Basan suatu tanah yang sangat subur, tanah yang lembik dan susur. Bil 21:33. Basan adalah dataran tinggi yang subur di Yarmuk tengah dan atas (Ul 3:10; Yos 20:8 dan lain-lain). Di jamannitu Basan terkenal oleh padang rumputnya (Yer 50:19 Mikh 7:14). Terkenal pula oleh ternaknya yang gemuk (Ul 32:14; Yeh 39:18; Am 4:1). Juga terkenal oleh hutan-hutannya (Yes 2:13; Yeh 27:6).
Jika Tuhan menjadi gembala atas umatNya takkan kekurangan apapun. Semuanya hidup dalam pemeliharaan Tuhan penuh dengan kemakmuran.
Mikha berdoa kepada Tuhan agar bangsa ini melampauhi krisis, mereka digambarkan hidup di tanah yang terpencil dan mendiami hutan rimba, suatu ungkapan ketidak pastian dan ganasnya kehidupan hukum rimba yang mereka alami. Biarlah Tuhan menjadi gembala bagi mereka. Jika Tuhan menjadi gembala tentu sebagaimana nyanyian Daud dalam Mazmur 23; Tuhan akan menuntuk ke padang rumput yang hijau dan ke air yang tenang. Mika menyebutkan Basan suatu tanah yang sangat subur, tanah yang lembik dan susur. Bil 21:33. Basan adalah dataran tinggi yang subur di Yarmuk tengah dan atas (Ul 3:10; Yos 20:8 dan lain-lain). Di jamannitu Basan terkenal oleh padang rumputnya (Yer 50:19 Mikh 7:14). Terkenal pula oleh ternaknya yang gemuk (Ul 32:14; Yeh 39:18; Am 4:1). Juga terkenal oleh hutan-hutannya (Yes 2:13; Yeh 27:6).
Jika Tuhan menjadi gembala atas umatNya takkan kekurangan apapun. Semuanya hidup dalam pemeliharaan Tuhan penuh dengan kemakmuran.
2. Allah Gembala yang melindungi: Gembalakanlah umatmu dengan tongkatmu!
Doa nabi Mikha yang meminta Allah memimpin umatNya dengan tongkat merupakan permohonan yang sungguh-sungguh agar nyata perlindungan, proteksi atau jaminan hidup dari Allah. Dengan gadai dan tingkat yang ada pada seorang gembala akan senantiasa melindungi kawanan gembalaannya dari berbagi serangan binatang buas. Seorang gembala yang baik, tidak akan pernah memakai gadai dan tongkatnya untuk memukul dan memaksa kawanan dombanya. Tapi tongkat bagi seorang gembala yang baik adalah kuasa untuk melindungi dan menjaga kawanan domba dari serigala dan pemangsa.
Doa nabi Mikha yang meminta Allah memimpin umatNya dengan tongkat merupakan permohonan yang sungguh-sungguh agar nyata perlindungan, proteksi atau jaminan hidup dari Allah. Dengan gadai dan tingkat yang ada pada seorang gembala akan senantiasa melindungi kawanan gembalaannya dari berbagi serangan binatang buas. Seorang gembala yang baik, tidak akan pernah memakai gadai dan tongkatnya untuk memukul dan memaksa kawanan dombanya. Tapi tongkat bagi seorang gembala yang baik adalah kuasa untuk melindungi dan menjaga kawanan domba dari serigala dan pemangsa.
Gambaran itulah harapan dan doa dari nabi Mikha yang terjadi pada umatNya agar Tuhan hadir menggembalakan umatNya sebagaimana Allah menuntun mereka keluar dari Mesir. Keajaiban demi keajaiban akan dilakukan Tuhan atas umatNya dan segala bangsa akan takut dan gemetar terhadap umat Allah yang digembalakan Sang Gembala Agung. Jika Mikha disini mengingatkan kembali peristiwa Allah menuntun umatNya keluar dari Mesir merupakan kisah yang menguatkan kuasa Allah yang melampauhi segala kekuatan bangsa asing.
3. Allah Gembala yang mengampuni!
Nabi Mikha sejajar dengan pandangan Yesaya, Yeremia dan Yehezkiel bahwa pembuangan Babel adalah hukuman Tuhan atas umatNya yang meninggalkan Allah berbalik ke ilah lain (Baal). Namun akan kah kemurkaan Tuhan akan terus menerus? Di dalam doa ini Mikha meminta kehadiran sebagai Allah yang maha pengasih. Allah yang panjang sabar dan bersedia memaafkan kesalahan dan pelanggaran. Hukuman Babel bukanlah hukuman yang menghancurkan masa depan, namun semakin diyakinkan dan meneguhkan mereka.
Nabi Mikha sejajar dengan pandangan Yesaya, Yeremia dan Yehezkiel bahwa pembuangan Babel adalah hukuman Tuhan atas umatNya yang meninggalkan Allah berbalik ke ilah lain (Baal). Namun akan kah kemurkaan Tuhan akan terus menerus? Di dalam doa ini Mikha meminta kehadiran sebagai Allah yang maha pengasih. Allah yang panjang sabar dan bersedia memaafkan kesalahan dan pelanggaran. Hukuman Babel bukanlah hukuman yang menghancurkan masa depan, namun semakin diyakinkan dan meneguhkan mereka.
Selama di pembuangan, bukan berarti Allah tidak sayang lagi atau tidak memberkati mereka lagi. Sama sekali tidak. Allah itu setia kepada janjinya yang diikat sejak Abraham, Ishak dan Jakub. Allah itu maha baik dan Dia murah hati dan bersedia menanggung segala beban dan memaafkan kita.
Sahabatku, Tuhan memberkati kita semua dengan melimpahkan segala kebaikan kepada kita.
Salam
#Nekson M Simanjuntak
#Nekson M Simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar