Selasa, 31 Juli 2018

ENERGI ORANG BENAR ADALAH MERENUNGKAN FIRMAN

ENERGI ORANG BENAR ADALAH MERENUNGKAN FIRMAN

Selamat Pagi ! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagi sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu 01/08/2018

Mazmur 1:1-2 (TB)  Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.

Psalms 1:1-2 (RSV)  Blessed is the man who walks not in the counsel of the wicked, nor stands in the way of sinners, nor sits in the seat of scoffers;
but his delight is in the law of the LORD, and on his law he meditates day and night.

Kitab Mazmur merupakan kitab yang sangat indah berisi nyanyian (tehillim) dan doa (teffilot).  Di dalam nyanyian dan doa ada harapan terhadap Tuhan, Allah Israel,  kesaksian dan pengalaman orang percaya atas perbuatan Allah yang besar dalam sejarah orang percaya. Kitab Mazmur ini ibarat air segar bagi orang haus: memberikan kesejukan, memberikan kekuatan dan memberikan kepuasan bathin dan spiritualitas. Bagi kaum Yahudi Mazmur ini selalu dibacakan setiap ibadah dan doa pribadi.

Pasal satu dalam kitab Mazmur adalah gerbang memahami keseluruhan kitab Mazmur: gerbang kebahagiaan bagi setiap orang benar. Kebahagiaan orang benar bukanlah ditandai dengan kesuksesan dan kemakmuran, hidup berkelimpahan harta dan jabatan namun bahagia orang benar adalah ketika dapat menjaga diri agar tidak berjalan dengan orang fasik, bermusyawarah dan bermufakat dengan kejahatan dan tidak berpendirian dan berjalan bersama orang yang berdosa yang menyimpang dari jalan Tuhan. Dari gambaran ini, orang benar tidak mengenal kompromi, tetapi berdiri diatas kebenaran. Kebahagiaan orang benar adalah berdiri di dalam kebenaran dan kesukaannya adalah Taurat Tuhan siang dan malam.

Orang jaman kini, perlu belajar akan prinsip orang benar. Bukankah telah banyak di kalangan anak-anak Tuhan berkompromi dengan kebenaran demi mencapai tujuan kepentingan sesaat. Mazmur hendak membimbing setiap orang agar hidup dalam kebenaran dan melakukan perintah Tuhan.

Dalam persidangan Marthin Luther di hadapan Paus, Luther dipaksa mundur dari dalil-dalil yang ditempelkan di Katedral Wittenberg. Dalil Luther itu menuntut gereja agar mereformasi diri karena telah menyimpang dari ajaran Alkitab. Ajaran Luther dirumuskan pada hanya oleh Alkitab (sola scriptura),  oleh iman (sola fide) dan oleh anugerah (sola gratia). Luther tidak mundur sedikit pun sekalipun hukuman mati demi kebenaran di berkata: HERE I STAND, I CAN NOT DO OTHER. Disini saya berdiri, saya tak dapat melakukan yang lain.

Habit orang benar adalah berdiri diatas kebenaran, bukan kompromi-kompromi apalagi bernegosiasi dengan kejahatan dan kefasikan.
Pelajaran Mazmur ini harus dipelajari oleh bangsa kita. Lihatlah tokoh-tokoh yang dianggap reformis bahkan yang telah menikmati fasilitas negara dengan jabatan tertinggi di negeri ini bahkan berstatus masih menerima fasilitas negara duduk bersama dan bernegosiasi dan berkompromi dengan orang2 yang sudah memiliki idiologi lain dari dasar negara hanya karena ingin mencapai kepentingan politik sesaat. Politik negarawan seharusnya berdiri di atas dasar tujuan negara NKRI, di luar itu tidak. Benar seperti kata Gandhi: salah satu dari tujuh dosa besar adalah politik tanpa idiologi. Politik tanpa idiologi akan terus melakukan apapun demi tujuan kepentingan diri sendiri. Kesalahan terbesar: tidak ada yang haram dan tidak ada dosa semuanya halal asal kepentingannya terpenuhi. Inilah dosa terbesar itu.

Sahabat yang baik hati! Kebahagiaan orang benar adalah berdiri di atas kebenaran, bukan hanya sukses mencapai tujuan. Ketika kita berdiri teģuh dalam kebenaran disitulah kebahagiaan nyata. Energi bagi orang benar dalam hidupnya adalah merenungkan Taurat atau firman Tuhan siang dan malam.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Senin, 30 Juli 2018

LAKUKANLAH UNTUK KEMULIAAN TUHAN

LAKUKANLAH UNTUK KEMULIAAN TUHAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 31/07/2018

1 Korintus 10:31 (TB)  Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.

1 Corinthians 10:31 (RSV)  So, whether you eat or drink, or whatever you do, do all to the glory of God.

Ada perdebatan yang sengit di jemaat Korintus perihal makanan. Di kota itu ada satu tradisi memberikan korban persembahannpada kuil, maka hari itu berlimpah makanan khususnya korban yang dipersembahkan di kuil. Bagi penduduk lokal ini adalah moment yang penting dan sangat dinantikan karena mereka dapat menikmati bahagian daging. Namun bagi kaum Yahudi diaspora yang tinggal di Korint ini merupakan suatu kejijikan. Dalam persekutuan hal ini terbawa-bawa bagi kaum Yahudi sangat mengecam mereka yang memakan daging korban, namun bagi penduduk lokal ini justru kesempatan menyerang kaum Yahudi yang suka pantangan-pantangan. Karena bagaimanapun bukan karena menuruti pantangan-pantangan makanan dan minum kita diselamatkan. Kita diselamatkan hanya karena iman. Sehingga mereka semakin menunjukkan sikapnya dalam persekutuan yang berlebihan sehingga menjadi sandungan bagi yang lain.

Melihat persoalan di atas, Paulus sangat bijak memberikan penjelasan dan jalan keluar atas permasalahan jemaat Korintus. Bagi mereka yang memakan daging dari kuil Paulus menjelaskan. Benar, bahwa kita diselamatkan bukan karena makanan dan minuman, tetapi hanya beriman kepada Yesus Kristus. Di dalam Yesus Kristus kita beroleh keselamatan, sekalipun demikian jangan sampai kebebasan yang kita miliki menjadi batu sandungan bagi orang lain. Sebaliknya  bagi yang merasa dirinya tidak boleh makan, baiklah ia tidak memakan, namun jangan dpakai menjadi dasar untuk menghukumi yang lain. Karena kita tidak lebih dekat kepada Allah karena pantangan makanan dan minuman. Jika demikian baiklah keduanya saling menghargai, saling menjaga dan saling memelihara jangan menghakimi dan jangan menjadi batu sandungan bagi orang lain.

Atas dasar itulah Paulus menjawab: jika engkau makan atau minum atau melakukan segala sesuatu hendaklah kita lakukan untuk memuliakan Allah. Disini selain memberikan jalan keluar atas maslaah Korintus, Paulus juga memberikan saran yang sangat baik bahwa pujian dan hormat bagi Tuhan bukan hanya pada ibadah, bukan hanya pada persekutuan jemaat tetapi dalam totalitas kehidupan. Segala aktofitas yang kita lakukan: makan, minum, bekerja, istirahat, berolahraga dan seluruhbaktifitas kita harus memuluakan Tuhan. Itu artinya jangan sampai ada aktifitas yang kita lakukan yang melanggar perintah Tuhan, yang mendatangkan dosa dan melukai orang lain. Tetapi melalui aktifitas yang kita lakukan sehari-hari dapat menghasilkan buah-buah yang baik bagi sesama.

Sahabat yang baik hati! Nats renungan kita pagi ini mengajak agar membuat refleksi atas seluruh aktifitas, cobalah ingat aktifitas yang kita lakukan dari pagi hingga malam sebelum tidur: berapa persenkan yang menghasilkan buah yang baik bagi kita, baginorang lain dan bagi kemuliaan Tuhan. Mungkin persentasi memulukan Tuhan sangatbsedikit, kita cenderung melakukan aktifitas hanya untuk kebahagaiaan kita sendiri. Sebagai murid Yesus mari mulai berorientasi bahwa apapun kita lakukan hendakalah memuliakan Tuhan.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Minggu, 29 Juli 2018

MENGUCAP SYUKUR DALAM SEGALA HAL


MENGUCAP SYUKUR DALAM SEGALA HAL

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 30/07/2018

1 Tesalonika 5:18 (TB)  Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
1 Thessalonians 5:18 (RSV)  give thanks in all circumstances; for this is the will of God in Christ Jesus for you.

Ada satu tradisi warga Amerika yaitu "Thanksgiving Day" yaitu setiap kamis keempat di bulan Nopember. Perayaan ini dirayakan sebagai bentuk ucapan syukur atas kasih karunia Tuhan. Awalnya thanksgiving day adalah ucapan syukur atas hasil panen yang mereka terima dan seluruh rakyat berkumpul bersama keluarga menikmati hidangan terbaik.   Di toko-toko sebenarnya ada dijual kartu thanksgiving day, namun mereka tidak suka membelinya, mereka lebih suka membeli makanan baik hasil pertanian, apalagi kalkun yang lezat dan produk makanan lainnya yang dapat dinikmati bersama anggota keluarga. Thanksgiving day merupakan hari libur nasional mengingatkan seluruh warga Amerika bersyukur menikmati berkat dari Tuhan dengan berkumpul bersama keluarga. Itulah cara warga Amerika mengingatkan untuk bersyukur kepada Tuhan.

Umumnya orang nersyukur dan berterima kasih ketika memperoleh sesuatu. Dengan rwnungan hari ini bersyukur bukan hanya sekali setahun atau hanya syukur dalam bentuk persembahan yang kita berikan setiap hari minggunya, tetapi kita harus bersyukur kepada Tuhan setiap saat dan dalam setiap keadaan. Karena setiap saat kita masih merasakan berkat dan kasih karunia Tuhan. Kita bisa menghirup udara hingga saat ini itu adalah karunia Tuhan yang harus kita syukuri.

Saya sering menyampaikan dalam kotbah jika ada orang yang merasakan hidupnya gersang, sulit bersyukur seolah Tuhan tidak pedulikan hidupnya. Dianjurkan pergilah ke rumah sakit, bukan untuk berobat namun pergi melihat keadaan orang yang sakit. Dengan melihat orang yang bersusah payah mengahadapi sakit penyakit dan bergulat dengan sakit. Pasti akan menginspirasi dan mengubah cara pandang kita akan kehidupan ini. Hidup sehat saja sudah mewajibkan kita bersyukur. Kita bersyukur, hidup sehat sudah meruoakan karunia yang sangat besar yang mewajibkan kita bersyukur.

Mengapa orang susah bersyukur? Periksalah karena mereka tidak pernah menghitung berkat yang Tuhan berikan bagi dari hal-hal kecil dan sederhana. Berkat Tuhan yang disyukuri seolah hanya ketika mendapat berkat; sembuh dari sakit,  kenaikan jabatan, dapat prestasi dan dapat proyek serta hidup  berkelimpahan. Kedua,  Kesulitan orang bersyukur adalah ketika orang membanding-bandingkan apa yang diterima dengan orang lain, seolah apa yang ada padanya gak ada nilainya. Apa yang diberikan Tuhan padanya seolah tidak berharga karena dibandingkan dengan hal-hal yang besar pada orang lain.

Mengucap syukur dalam segala hal! Disini kita bersyukur tidak dengan membandingkan ketika situasi baik atau buruk, ketika mendapat banyak atau sedikit, ketika mendapat pekerjaan kering dan basah atau job empuk atau biasa. Semuanya harus kita jalani dengan penuh syukur karena itulah yang dikehendaki oleh Tuhan. Siapa tahu Tuhan menguji kita ketika hal kecil kita tidak syukur padahal dengan jalan itu Tuhan menguji hati kita. Sebagaimana pesan Yesus. Lukas 16:10 (TB)  "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.

Sahabat yang baik hati! Marilah kita mengucap syukur dalam segala hal, jalani hidup ini setiap saat dengan perpedoman dan tergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Pada saat itulah kita menikmati kehendak Tuhan dalam hidup ini. Orang yang tidak mampu bersyukur dalam segala keadaan baginya akan terhalang menikmati rencana Tuhan yang indah dalam hidupnya.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 28 Juli 2018

MENJADI MURID YESUS: MENYANGKAL DIRI DAN MEMIKUL SALIB

Kotbah Minggu: 29 Juli 2018

Topik:
MENJADI MURID YESUS: MEYANGKAL DIRI DAN MEMIKUL SALIB
Nats: Matius 16:24-28


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, nats kotbah minggu ini mengingatkan kita akan arti dan hakekat seorang murid Tuhan Yesus. Menyegarkan panggilan kita masing-masing dalam berbagai kesibukan dan aktifitas kita agar semuanya dalam rangka suatu perjalanan ziarah iman yaitu: mengikut Yesus.

Jika kita baca nats kotbah ini, mengikut Yesus membutuhkan suatu keberanian untuk mengambil keputusan dan menerima segala konsekwensinya. Apalagi mengikut Yesus dalam konteks Perjanjian Baru merupakan suatu keputusan untuk hidup di jalan yang sulit dan sesak dan penuh penderitaan (Mat 7:13-14). Sebelum mengajak para murid, Yesus terlebih dahulu memberitahukan tantangan dan penderitaan yang akan dialami oleh pengikut Yesus (baca Mat 16:21-23). Namun sekalipun menjadi pengikut Yesus sulit bahkan beresiko kehilangan nyawa akan memiliki upah yang besar. Sebaliknya untuk apa kita memiliki seluruh isi dunia ini namun kehilangan nyawanya? Menjadi pengikut Yesus adalah memenangkan nyawa kita sendiri dalam jaminan keselamatan di dalam pengorbanan Yesus Kristus.

Sekarang marilah kita ambil beberapa pelajaran penting dan berharga dari kotbah ini, menjadi pengikut Yesus dan segala konsekwensinya

1. Azas Menjadi Murid Yesus:
Kita semua dipanggil untuk menjadi murid Yesus. Undangan ini terbuka bukan merupakan suatu paksaan. Ini yang harus penting dicatat bahwa dalam sejarah penyebaran kekristenan tidak ada pemaksaan apalagi dengan perang. Sekalipun tidak dipaksa seharusnya pilihan untuk mengikut Yesus sesungguhnya mutlak karena tujuan akhirnya adalah tujuan yang hakiki dalam diri setiap orang yaitu keselamatan ada dalam Yesus Kristus.

Apakah asas dasar dari mengikut Yesus? Disini ada tiga azas yang kita kutip:

a. Menyangkal diri
Menyangkal diri dalam bahawa Inggris "let him deny himdelf", terjemahannya adalah biarlah dia melawan diri sendiri. Melawan diri sendiri adalah pekerjaan yang paling sulit. Di dalam diri manusia ada ego, ego ini berisi tentang banyak hal keinginan diri, hawa nafsu dan ekspektasi akan hidup kita sendiri. Manusia bekerja keras bahkan mengambil keputusan yang radikal sekalipun mau demi mencapai keinginan sendiri. Namun barang siapa hendak mengikut Yesus harus mau melawan dirinya sendiri, melawan keinginannya sendiri, ekspektasi yang berorientasi pada diri sendiri diubah 180 derajat menjadi berpusat dan berorientasi kepada Kristus. Menyangkal diri adalah pekerjaan yang mengubah orientasi hidupnya yang berpusat pada ego (diri) kepada theos (Tuhan),

Meyangkal diri berarti pengorbanan, mau mengorbankan hak dan miliknya sendiri dipersembahkan demi kehendak Allah. Menyangkal diri bersri mau mengutamakan orang lain. Menyangkal diri juga adalah tindakan mengosongkan diri sebagaimana Kristus yang mengosongkan diri (Fil 2:7-8). Wujud pribadi yabg mengosongkan doro adalah merendahkan diri.

b. Memikul Salib
Mengikit Yesus bersedia memilkul salib. Kita semua memiliki beban yang harus dipikul. Seberat apapun beban yang salam hidup  harus dipikul dengan penuh tanghung-jawab hingga setia sampai akhir. Ini menunjukkan suatu tugas berat bagi seorang yang murid Yesus memiliki tanggung jawab dan hidup setia. Berani memikuk tanggung jawab yang besar sekalipun memiliki resiko.

Setiap orang percaya memiliki salub dannkuk masing-masing yang dbebankan Tuhan baginkita. Pikullah dengan penuh tanggunjawab. Memikul salib bukan seringan seorang menenteng rantang nasi sebagai bekal serapannya di ladang. Memikul salib bukan seperti seorang officer atau pekerja kantoran yang menenteng tas dengan gagah. Tetapi memikul salib adalah mengerjakan kehidupan atau passion yang ditetap pada diri kita masing-masing dengan penuh syukur dan tanggung jawab.

Memikul salib tarmaktub juga di dalamnya ketaatan. Taat sampai mati seperti Kristus taat sampai mati di kayu salib. Berat memang, kita dari diri sendiri tidak akan kuat melakukannya, namuntugas ini hanya mampunkita lakukan karena dimampukan Yesus. Di dalam Yesus kuk yang kita pikul menjadi  ringan (Band Mat 11:28)

c. Mengikut Yesus
Kemana pun Yesus mengajar, selalu banyak yang mengikutinya. Jika kita searching motivasi mengikut Yesus kebanyakan hanya untuk memenuhi kepentingan diri: kesembuhan, ingin melihat tanda dan mujizat (kepuasan mata), mendengar kotbah yang enak dan lebut di dengar dan ada pula yang mengikut Yesus hanya ingin mendapat makan apalagi setelah Yesus melakukan mujizat dengan memberi makan 5000 orang dengan dua ikan dan lima roti.

Mengikut Yesus adalah mengikut jejak Yesus. Jejak langkah yang telah Yesus lakukan, jejak langkah itulah yang kita ikut. Yohanes 13:15 (TB)  sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.

Yesus telah memberikan teladan dalam: kelemah lembutan, kesetiaan, pekerjaan baik, kerendahan hati hingga pengorbanan. Semua hidup yang yang telah ditunjuukkkannya harus kita teladani dalam hidup ini. Itulah sebabnya Paulus berkata:  Filipi 2:5 (TB)  Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

2. Jangan Kuatir: Kuatir Membuat Kita Kehilangan. Salahbsatu sifat manusia adalah perhitungan untung dan rugi. Orang tidak akan mau berlwlah bahwa apa yang dilakukannya adalah suatu kerugian. Menjadi murid Yesus menurut perhitungan dan resiko mungkin bagi sebahagian orang adalah suatu kerugian, maka demi menyelamatkan diri karena resiko menjadi seorang murid bisa saja orang berbalik. Dengan menyangkal Kristus dia telah kehilangan nyawanya sendiri. Itulah sebabnya Yesus berkata: Matius 5:10-11 (TB)  Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.

Dalam kasus lain, ada orang yang menyangkal imannya karena ingin memiliki jabatan dan kekayaan di dunia ini. Dalam hal ini Yesus berkata: Matius 16:26 (TB)  Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

3. Berpengharapan Yang Pasti
Hal yang terakhir dari kotbah ini, kita diingatkan agar tetap berpengharapan dan setia menunggu kedatangan Yesus dalam kemuliaan.  Takutlah  akan penghakiman akhir, ketika Yesus datang semua orang akan mempertanggung jawabkan hidupnya di hadapan Allah. Yesus Kristuslah hakim yang agung untuk memberikan hukuman akhir. Hal inilah yang kita imani barang siapa yang percaya kepada Yesus Kristus dan menjadi murid Yesus akan diselamatkan dan sebaliknya barang siapa yang tidak percaya akan kena hukum.

Sahabat yang baik hati! Hari inimkita semua dipanggil menjadi murid Kristus. Menjadi murid Kristus meyangkal diri, memikul salib dan mengikut Yesus. Jadilah murid yang setia dan taat hingga akhir. Tuhan telah menyediakan mahkota kehidupan bagi kita.

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Jumat, 27 Juli 2018

KODRAT ILAHI PADA MANUSIA


KODRAT ILAHI PADA MANUSIA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 28/07/2018

2 Petrus 1:4 (TB)  Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.
2 Peter 1:4 (RSV)  by which he has granted to us his precious and very great promises, that through these you may escape from the corruption that is in the world because of passion, and become partakers of the divine nature.

Ada hal yang menarik istilah yang dipakai oleh rasul Petrus tentang hakekat manusia dan sepanjang Alkitab hanya kita temukan satu kali yaitu "kodrat ilahi". Apakah maksud Rasul Petrus menghunakan istilah kodrat ilahi? Jika kita baca keseluruhan pada pasal 1, sesungguhnya mau menekankan bahwa kita yang dipanggil dan ditetapkan Allah kepada tujuanNya memiliki missi yang sangat mulia dan agung di dunia ini. Disini Petrus bukan bermaksud bahwa manusia memiliki unsur ilahi dalam dirinya yang dapat "menjadi Allah" sebagaimana pada mitis-mitos Yunani dan agama pagan, sana sekali tidak. Rasul Petrus hendak menyampaikan bahwa kodrat ilahi pada manusia hendak menunjukkan bahwa kita adalah orang yang dipercayakan Allah menerima janji-janjiNya, mewartakan perbuatan yang besar menurut kasih karuniaNya dan memiliki tugas mulia dalam hidup. Karena itu sebagai manusia yang dipanggil dan ditetapkan Allah, orang percaya dapat menguasai diri dari segala sifat duniawi dan keinginan daging dan memiliki kuasa untuk mengarahkan hidupnya produktif dalm perbuatan-perbuatan Roh.

Pendapat rasul Petrus ini sejajar dengan kisah penciptaan; manusia diciptakan  segambar dengan rupa Allah (Kej 1:27-28). Manusia memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda dengan ciptaan lain. Yesus juga menyebut istilah anak-anak Allah (Mat 5:9), orang yang mengasihi musuh akan disebut anak-anak Allah yang Maha Tinggi (Luk 6:35).  Sebutan untuk pengikut Yesus juga disebut Paukus sebagai anak-anak Allah (Rom 8:16,29  dan 21 dan Galatia 3:26 (TB)  Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. Istilah Anak-anak Allah untuk sebutan orang percaya berulangulang juga disebutkan dalam surat Rasul Yohanes (1 Yoh 3:1,2 dan 10). Satu istilah lain yang menunjukkan penjelasan akan kodrat ilahi pada manusia adalah anak-anak terang (Efesus 5:8)

Dari penelusuran kita akan makna kodrat ilahi ini, Rasul Petrus hendak meyakinkan bahwa orang yang telah menerima keselamatan di dalam diri Yesus Kristus telah dipanggil dan ditetapkan sebagai pewaris janji Allah dan yang bertugas mulia di dunia ini. Kita memiliki kodrat ilahi dengan tujuan mulia. Dengan status memiliki kodrat ilahi manusia dapat menghindari diri dari segala dosa dan keinhinan dagung yaang fana. Tetaoi setiao pribadi dimampukan memiliki pribadi yang mukia dan mencari yang berkenan dihadapan Allah. 2 Petrus 1:8 (TB)  Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.

Sahabat yang baik hati! Status kodrat ilahi yang melekat pada manusia membuktikan bahwa kita senantiasa menjaga dan memelihara hidup kita tetap berkenan seturut dengan kehendak Allah. Kita memiliki kemampuan untuk menguasai diri kita sehingga dapat menjaga diri dari perbuatan daging dan hawa nafsu yang membinasakan tetapi diarahkan pada tujuan mulia yaitu kehidupan yang kekal.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melipahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Kamis, 26 Juli 2018

WASPADAI GURU-GURU PALSU
(2 Pet 2:10b-16)

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini merupakan peringatan dari Rasul Petrus kepada seluruh jemaat agar waspada terhadap nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu. Mereka membawakan nama Tuhan dan Nama Yesus Kristus namun hidupnya tidak seturut sengan kehendak Yesus. Tujuan pengajaran mereka bukan untuk kebenaran Allah namun telah menghujat kebenaran. Pengajaran mereka bukan lagi membimbing orang berpengharapan kepada kehidupan yang kekal, namun atas nama kenikmatan dunia, hidup ini harus dinikmati untuk berfoya-foya.

Benar juga pandangan para tokoh pluralisme bahwa tantangan yang paling berbahaya dalam hubungan agama bukanlah dari agama lain, tetapi muncul dari dalam agama itu sendiri yang merusak dan mendistorsi makna ajaran agama bagi umat manusia, seperi gerakan-gerakan fundamentalisme dan radikalisme dll.
Hal ini jugalah yang menjadi pergumulan jemaat mula-mula dalam kotbah ini. Para rasul telah berlelah dan bekerja keras untuk pemberitaan Injil, untuk pendirian dan pemeliharaan jemaat namun ada saja nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu yang menyesatkan dan memberitakan 'injil lain' dari Injil Kristus. Mereka adalah guru-guru palsu yang menyesatkan. Pengajaran mereka bukanlah bertujuan pada kebenaran, tetapi kepada pemuasan diri sendiri, mengatasnamakan pelayanan untuk mencapai kepentingan diri sendiri.

Disinilah Petrus hadir memberikan nasehat agar gereja menyadari tantangan ini dan menyampaikan:

1. Waspadai Guru-guru Palsu di Sekitar Kita
Selain nabi-nabi Palsu, ada juga rupa-rupa pengajaran dari guru-guru palsu. Jika kita mencatat keseluruhan 2 Petrus 2, beberapa kali Petrus memberitakan akan ciri-ciri merwka yakni:
a) Mencari untung dari cerita-cerita isapan jempol (ay 3), tafsiran-tafsiran yang dibuat-buat akan cerita-cerita Alkitab. Mereka adalah guru-guri yang terlatih dan pandai bicara untuk mepelesetkan ajaran Alkitab. Mereka orang yang "terlatih dalam keserakahan" (ay 14)
b) Menghujat kemuliaan malaikat dan menganggap lebih tinggi dari malaikat (ay 10b). Sudah agak aneh jika ada guru-guru injil yang menganggap diri lebih tinggi dari malaikat.
c) Hidup berfoya-foya sebagai kenikmatan (ay 13): mungkin ini hidup hedonis. Kebahagiaan tertinggi adalah kenikmatan hidup. Ini sangat berbeda dengan pengajaran rasul-rasul kebahagiaan tertinggi adalah kehidupan kekal.
d) Perzinahan dan penuh hawa nafsu. Ini sangat bertentangan justru dosa paling keji dimata Tuhan adalah perzinahan. Tiada lagi kesopanan dan semua hidup seperti binatang liar yang menjijikan.
e) Praktek Bileam: menyangkal kebenaran dan menyampaikan nubuatan karena suap.
Itulah praktek hidup dan isi pengajaran guru palsu yang menyesatkan. Kehadiran mereka mempesona dan mumgkin memikat hati jemaat. Padahal tujuan mereka sungguh sangat jauh dari kehendak Allah.

2. Jauhi Praktek Bileam:
Bacalah kisah Bileam dalam Bilangan 22-23. Bileam maju hendak mengutuki umat Israel, sesungguhnya dia tahu dan sadar bahwa seharusnya berkatlah yang harus disampaikan kepada umat Israel,  namun karena dibayar dengan suap oleh raja Balak raja orang Moab itu dan para tua-tua Midian akhirnya Bileam pergi hendak mengutuki Israel. Apa yang terjadi, keledai yang tunggangi Bileam menjerit dan tak berjalan karena dihambat oleh malaikat. Tetapi Bileam memukul dengan keras hingga keledai bicara karena Tuhan membuka mulut keledai dan berkata: Apakah yang aku lakukan kepadaku sehingga engkau memukul aku tiga kali? Atas kejadian itu Bileam akhirnya melihat malaikat Allah yang menghambatnya untuk menyampaikan kutuk pada Israel. (Bacalah kisah Bilem yang menarik ini dalam Bil 22-23)

Praktek Bileam contoh catatan hitam dalam pelayanan di ladang Tuhan. Atas nama Tuhan bekerja namun dibalik semua itu adalah dasar Suap.
Dalam perjanjian Baru juga ada juga praktek Simoni. Ada bernama Simon hendak membeli atau menyuap rasul-rasul agar memperoleh Karunia Roh Kudus untuk dipergunakan pada praktek sihir dan magic (Kis 8:18). Dari praktek sihir yg dapat mengusir roh-roh jahat dia akan memiliki banyak uang.
Semua ini adalah peringatan agar gereja celik dan waspada akan Paktek guru-guru palsu yang mengajar atas nama Tuhan, Atas Nama Yesus Kristus dan atas nama Roh Ludis namun visi dan missinya sangat bertentangan dengan visi Injil Yesus Kristus yang mempersiapkan kita kepada kehidupan yang kekal.

3. Sikap Petrus dan Sikap Gereja.
Ada kemarahan besar dari Petrus terhadap guru-guru palsu ini. Lihatlah kalimat-kalimat yang diungkapkan dan istilah-istilah yang dipakai:
a). Petrus menganggap mereka sebagai hewan yang tak berakal yang akan segera ditangkap dan dipotong (ay 12)
b). Dianggap sebagai kotoran dan noda (ay 13)
c). Segera terkutuk dan segera binasa dalam penghukuman Allah (ay 12 dan 14)
Dari semua sikap Petrus ini adalah perlawanan pada pengajaran sesat. Namun penghukuman itu tetap diserahkan kepada Tuhan. Percaya percaya Tuhan akan menghukum mereka dan akan segera binasa.

Catatan sejarah gereja juga telah terbukti, munculnya bidaah-bidaah yang menyesatkan tidak akan bertahan, berlalu seiring waktu. Justru ajarannya itu yang membawa mereka tersesat di tengah jalan. Mungkin sudah tak terbilang lagi jumlah bidaah yang melakukan bunuh diri massal atas keyakinan kedatangan hari Tuhan pada tanggal tertentu. Namun selalu terulang. Bagaimana hal semacam itu bisa muncul karena terpesona dengan keterlatihan guru palsu mempengaruhi jemaat.

Gereja mula-mula mengantisipasi pengajaran sesat dengan merumuskan tiga hal:
1. Merumuskan konfessi: pengakuan iman bersama yang diterima semua golongan.
2. Melakukan Kanonisasi, menyusun dan pengakuan kitab-kitab yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Seturut dengan itu disepakati bahwa sumber kebenaran hanya pada Alkitab.
3. Pengorganisasian  jemaat dengan mengangkat uskup. Sehingga jemaat terorganisir dengan baik tidak mudah dibawah pengaruh pengajar-pengajar sesat. Disini pentingnya warga jemaat hidup dalam suatu persekutuan gereja yang jelas.
Sahabat yang baik hati. Kotbah minggu ini merupakan  peringatan yang sangat keras bagi jemaat dan gereja di masa kini. Mari waspadai pengajaran di lingkungan gereja kita dan mari kita pagari warga jemaat kita agar telindung dari pengajaran guru-guru palsu. 

Biarlah iman kita bertumbuh dalam pertumbuhan rohani  yang baik sampai kedatangan Tuhan  Yesus Kristus.
Sahabat yang baik hati, biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara. Amin


Depok, 21 Jan 2018
#nekson m simanjuntak
 GUNUNG BATU YANG KEKAL

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 26/02/2018

Yesaya 26:4 (TB)  Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal.

Isaiah 26:4 (RSV)  Trust in the LORD for ever, for the LORD GOD is an everlasting rock.

Dalam keadaan panik atau di bawah tekanan orang biasanya sangat labil dalam mengambil keputusan. Seorang yang bijak jika melihat seseorang panik dan kebingunan akan terlebih dahulu menenangkan pikiran, kemudian apa permasalahannya baru baru solusi apa yang perlu ditawarkan untum diputuskan.  Demikian peranan nabi Yesaya (proto Yesaya) di tengah-tengah bangsa Israel. Yehuda dalam tekanan berbagai negara adikuasa, Assyur telah menahlukkan Israel, ini ancaman serius bagi Yehuda. Babel berapiapi menaklukkan bangsa-bangsa sekitarnya. Sementara Mesir juga tampil sebagai ancaman bagi Yehuda. Itulah sebabnya Yesaya menyebutkan 2 negara i i dalam Pasal 27:12-13. Ada ide akan adanya koalisi dengan negara asing. Untuk menghempang kekuatan asing.

Disinilah Yesaya tampil menentang pikiran yang hendak berkoalisi dengan negara asing untuk menyelamatkan umat Allah dari tekanan Assyur dan Babelonia. Yesaya tampil menyampaikan mazmur Indah bahwa Tuhan membuka gerbang kota, Tuhan sendiri menjagai kota dengan damai. Karena itu percayalah kepada Tuhan karena Dialah Gunjng Batu Yang Kekal. Umuat Allah hanyabdapat diselamatkan di dalam nama Tuhan. Kota Yerusalem tak dapat dilindungi oleh bangsa aaing, trtapk oleh Allah sendiri. TUHAN Allah adalab gunung batu yang kekal.

Gunung Batu yang kekal adalah sebutan kepada Allah. Dalam  nyangian-nyanyian mazmur dalam PL sebutan ini sering diperdengarkan. Gunung Batu artinya tempat peelindungan, tempat bernaung dan

MENJADI MILIK KRISTUS

MENJADI MILIK KRISTUS

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat 27/07/2018

Galatia 5:24 (TB)  Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.

Galatians 5:24 (RSV)  And those who belong to Christ Jesus have crucified the flesh with its passions and desires.

Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita (Gal 5:1). Dalam zaman Perjanjian Baru ada dua status sosial manusia yaitu manusia merdeka dan hamba. Manusia merdeka adalah manusia yang memiliki status dalam masyarakat, memiliki segala hak-hak di tengah-tengah masyarakat. Sebaliknya, budak atau hamba adalah manusia yang terikat pada tuannya. Dia tidak akan bebas dari dirinya sendiri. Kalau pun dia dibeli dari suatu tuan maka dia bebas dari tuannya namun terikat pada tuan yang menebusnya. Begitulah jaman itu, yang kemudian ditentang oleh kekristenan karena Kristus telah memerdekakan kita. Diantara manusia tidak ada perbedaan di hadapan Allah baik orang Yahudi maupun Yunani, budak atau orang merdeka, perempuan ataupun hamba semua satu di dalam Kristus Yesus (Gal 3:28)

Manusia berdosa adalah hamba dosa dan terikat kepada dosa, tetapi syukur kepada Allah kita telah dimerdekakan Kristus dari dosa karena itu kita bukan lagi hamba dosa namun hamba Kristus atau milik Kristus. Itulah sebabnya Paulus mengatakan: Galatia 2:20 (TB)  namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

Kalau kita telah menjadi milik Kristus maka kita telah menyalibkan manusia lama: manusia berdosa. Manusia daging yang hidup menurut keinginan-keingunan daging. Galatia 5:19-21 (TB)  Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Manusia lama telah  dibenamkan dan dikuburkan dalam kematian dan kebangkitan  bersama Kristus agar kita dibangkitkan menjadi manusia baru bersama kebangkitan  Kristus. Manusia baru adalah hidup menurut roh dan menghasilkan buah-buah roh.
 Galatia 5:22-23 (TB)  Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Jadi kita yang ditebus oleh Kristus telah menjadi milik Kristus yang telah menyalibkan manusia lama dan hidup menurut buah-buah roh.

Sahabat yang baik hati! Menyalibkan keinginan daging dalam diri kita merupakan tugas yang senantiasa harus diperbaharui. Setiap hiri kita banyak dipengaruhinoleh godaan ini dan itu, dalam segala keinginan daging, Tuhan memberikan kekuatan bagi kita untuk mengalahkan keinginan daging dengan penguasaan diri dan kekuatan Roh Kudus sebagai milik Kristus,  marilah kita dengan segenap kekuatan kita melawan keinginan daging dan berusaha menghasilkan buah-buah roh dalam kehidupan ini.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Rabu, 25 Juli 2018

MENGENANG AIR MATAMU - REMEMBER YOUR TEAR

MENGENANG AIR MATAMU  (REMEMBER YOUR TEARS)

Selamat Pagi! Sahabat yang  baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 26/07/2018

2 Timotius 1:4 (TB)  Dan apabila aku terkenang akan air matamu yang kaucurahkan, aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku.

2 Timothy 1:4 (RSV)  As I remember your tears, I long night and day to see you, that I may be filled with joy.

Masa sebelum adanya HP atau smartphone zaman now, kisah perpisahan akan banyak dilihat pada moment khusus: stasiun bis, dermaga laut dan pelabuhan udara. Orang akan terisak dan menangis karena memberangkatkan orang yang mereka kasihi berangkat ke tujuan masing-masing. Hal itu dapat dimaklumi karena jarak dan alat komunikasi yang terbatas jaman itu sehingga perpisahan sering sekali menjadi moment kenangan yang tak terlupakan. Banyak lagu, puisi dan cerpen bahkan novel yang mengisahkan seperti itu sebelum zaman now. Orang yang kita berangkatkan dengan air mata dalam moment perpisahan pasti ada kerinduan untuk berjumpa. Sekarang orang kemanapun seolah tak berpisah karena update status bisa terus dilakukan, komunikasi lewat 4G sangat canggih. Rasa kangen bisa terobati lewat video call kapan pun dan di manapun tanpa ada batas dan jarak.

Dalam persekutuan jemaat, hal perpisahan juga sangat mengharukan juga sering terjadi. Seperti perpisahan Paulus ketika meninggalkan Timoteus menjadi pelayan jemaat di Efesus (Baca 1 Tim 1:3). Mungkin Timoteus belum siap karena dia masih muda, karena selama ini terus didampingi Paulus, ditambah lagi tantangan di Efesus agak berat karena berhadapan dengan pengajar-pengajar sesat dan filsafat kosong di kota itu.  Timotius menangis ketika dia ditetapkan untuk tinggal di Efesus. Menangis bukan karena sedih ditinggal, namun perpisahan yang mengharukan. Paulus melihat air mata kesedihan dari Timoteus; ada keharuan dan kenangan yang tak terlupakan. Air mata Timoteus membuat Paulus tak melupakannya dan berencana akan segera mengunjungi Timoteus. Sebagaimana kita tahu Timoteus adalah anak rohani Paulus, yang dibimbing dan dididik menjadi tenaga pelayan pemberita Injil. Sekalipun ia masih relatif muda, Paulus telah mempercayakan tugas pelayanan di Efesus.

Dalam pelayanan gereja perpisahan dengan hamba Tuhan juga sering mengharukan, kadang harus berurai air mata baik oleh pendeta yang bersedih meninggalkan jemaat yang selama ini dilayani; banyak kenangan, banyak moment dan banyak pengalaman yang tak mungkin terlupakan. Kadang mungkin seperti pengalaman lagu: "Terlalu Indah dilupakan, terlalu sedih dikenang". Kisah-kisah penyertaan Tuhan dalam hidupnya selama melayani namun harus meninggalkannya. Dan sebaliknya ada juga jemaat yang bersedih ketika pelayan pindah dari gereja. Itu suatu kebahagiaan yang tak dapat terlupakan. Pengalaman perpisahan dalam jemaat membuat nyanyian pujian dalam: Tuhan Allah Beserta Engkau (KJ 346) dan "Kini Tiba Saatnya Berpisah"., dll

Sahabat yang baik hati! Itulah indahnya persekutuan, akan ada kerinduan dan rasa ingin bertemu kembali. Karena rasa rindu pada anak rohaninya Timoteus, Paulus berkeinginan kuat untuk mengunjunginya. Pertemuan seperti itu akan menguatkan dan memberikan motivasi yang sangat membangun. Demikian halnya dalam kehidupan berjemaat, seorang pendeta pasti ada rasa rindu ingin bertemu kembali dengan jemaat yang dikasihi Tuhan dan sebaliknya. Ini adalah satu tanda ada persekutuan yang indah. Adalah sebaliknya jika seorang pendeta selalu menghindar untuk bertemu dengan jemaat yang pernah dilayani atau sebaliknya, itu suatu tanda ada persekutuan yang kurang beres disana. Persekutuan jemaat yang indah akan selalu disertai rasa ingin jumpa, hidup dalam persekutuan dan kebersamaan. Mari tanamkan rasa rindu pada persekutuan kita dimana pun kita berada. Ketika ada rasa rindu disana ada tumbuh kasih sayang.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Selasa, 24 Juli 2018

MENGUASAI DIRI DALAM SEGALA HAL

MENGUASAI DIRI DALAM SEGALA HAL

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 25/07/2018

Titus 2:6 (TB)  Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal

Titus 2:6 (RSV)  Likewise urge the younger men to control themselves.

Surat Titus ini disebut dengan surat pastoral. Pastoral artinya penggembalaan, nasihat rohani dari Firman Tuhan yang bermanfaat sebagai pedoman hidup seseorang menjalani kehidupan.  Pada surat ini Paulus memberikan nasihat kepada seluruh unsur keluarga: orang tua, perempuan, kaum muda dan hamba. Semuanya diberi nasihat akann tugas dan tanggung jawab seorang Kristen dalam menjalani kehidupan ini. Mari kita baca selengkapnya:

Titus 2:1-5 (TB)  "Tetapi engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat:
Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan.
Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik
dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar firman Allah jangan dihujat orang."

Dengan nasehat orang Kristen memiliki sikap yang baik di tengah-tengah persekutuan, keluarga dan lingkungan masyarakat.

Khusus renungan pagi ini ditujukan kepada kaum muda. Kaum muda harus menguasai diri dalam segala hal agat tidak jatuh pada rupa-rupa kesombongan (hubris).  Sebagaimana kita tahu, kaum muda memiliki energi yang antusias, semangat yang meledak-ledak dan tidak jarang mengabaikan norma demi mencapai kesenangannya sendiri. Generasi muda cenderung tak ingin dikungkung oleh aturan dan norma, ingin bebas dan menikmati masa mudanya sebagaimana dinasehatkan pengkotbah. Pengkhotbah 11:9 (TB)  Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan!

Sikapi ini wajar karena antusiasme yang ada pada diri kaum muda. Pengalaman belum mereka alami, yang ada hanya idealisme dan harapan yang besar. Dalam hal inilah Paulus mengingatkan agar kaum muda harus memiliki penguasaan diri dalam segala hal. Sehingga mereka tidak jatuh pada hal-hal yang membawa mereka kepada kesusahan yang menjauhkan mereka dari Tuhan. Demikian juga nasihat Paulus kepada Timotius: 2 Timotius 4:5 (TB)  Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!

Sahabat yang baik hati! Menguasai diri dalam segala hal bukan hanya untuk kamu muda, namun berlaku juga atas kita semua tanpa membedakan usia dan status. Dalam segala keberhasilan yang digapai tetaplah menguasai diri agar tidak jatuh kepada kesombongan dan lupa diri. Dalam berbagai keadaan sulit dan diperlakukan tidak fair dalam hidup tetaplah menguasai diri agar tidak jatuh dalam dosa yang membabi buta menyalahkan orang lain. Jangan sampai ada orang menuntut keadilan namun dengan cara tang tidak adil. Kita prihatin:  melihat ada sekelompok masyarakat menuntut keadilan atas penyelenggaraan pilkada yang fair dan adil namun sikap hidup mereka tidak fair dan adil mereka merusak fasilitas umum.

Kuasailah dirimu dalam segala hal! Dengan menguasai diri dalam segala hal kita mengetahui apa yang dapat kita lakukan, kapan kita berpasrah dalam keadaan yang tak memungkinkan dan memberi ruang dalam hati kita untuk menerima kehendak Allah dalam hidup kita.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Senin, 23 Juli 2018

CUKUPKANKAH DIRIMU DENGAN GAJIMU

CUKUPKANLAH DIRIMU DENGAN GAJIMU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi. Selasa, 24/07/2018

 Lukas 3:14 (TB)  Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu."

Luke 3:14 (RSV)  Soldiers also asked him, "And we, what shall we do?" And he said to them, "Rob no one by violence or by false accusation, and be content with your wages."

Renungan pagi ini merupakan hal moral mendasar dalam pengelolaan hidup. Alkitab mengajarkan bahwa kita harus hidup dari buah pekerjaan kita: itulah sebabnya Alkitab mengajarkan cukupkanlah dirimu dengan gajimu. Tuhan senantiasa akan memberkati apa yang kita kerjakan. Pernyataan ini disampaikan oleh Yohanes Pembaptis terhadap seorang Prajurit yang mau bertobat. Dia menanyakan apa yang seharusnya dilakukannya dalam hidupnya. Zaman itu tentara dinilai sebagai aparatus Romawi yang sering menggunakan pangkat dan senjatanya untuk menindas dan merampas rakyat. Namun pandangan umum ini distrir Alkitab: ada  tentara yang sungguh ingin berubah, ada perwira berpangkat tinggi hidup sangat rendah hati dan ada pula tentara yang sungguh-sungguh ingin mendalami iman kekeristenan. Seorang perwira yang rendah hati dan mencari kesembuhan anak buahnya (Luk 7:2 dyb) dan Kornelius seorang perwira yang meminta Petrus membaptisnya (Kis 10:1dyb).

Mari kita kembali kepada seruan Yohanes ini: cukupkanlah hidupmu dengan gajimu! Suatu ajaran Alkitab agar setiap orang dapat mengelola hidupnya dengan baik sehinga tidak jatuh keinginan untuk mencari penghasilan yang tidak diberkati Tuhan. Seruan ini membentengi orang percaya agar tidak melakukan perbuatan yang mendatangkan penghasilan dari pemerasan dan perampasan.
"Jangan Memeras dan Jangan Merampas" demikian judul Renungan hari Sabtu 20 Juli yang saya tuliskan. Menegaskan hal  itu kotbah Minggu 21 Juli kemarin juga tentang peringatan keras kepada pemimpin  agar tidak memakai wewenang atau kekuasaan melenyapkan dan merampas hak milik orang lain.  Kisah itu diperankan Izebel yang memakai kuasa raja Ahab suaminya membunuh Nabot dan merampas kebun anggurNya. Akhir hidup suami isteri  Ahab dan Izebel sangat tragis. Ini peringatan keras bagi kita bahwa Tuhan tidak akan tinggal diam melihat kelaliman namun Tuhan itu adil dan akan bertindak memberikan pembalasan atas kejahatan setiap orang. Hukuman Tuhan itu nyata, sekalipun Tuhan tidak langsung menghukum orang menurut perbuatannya. Alkitab mengajarkan tidak selamanya Tuhan mendendam, Tuhan itu panjang sabar dan berbelas kasihan menunggu pertobatan setiap orang. Setiap hari kita ada seruan pertobatan, selagi ada waktu mari perbaiki diri.

Yohanes Pembaptis adalah tokoh PB yang tampil menyampaikan suara pertobatan. Dia berkotbah, suara yang  berseru-seru di padang gurun minta setiap orang untuk bertobat karena hukuman Tuhan sudah dekat. Ibarat kapak yang tersedia menebang pohon demikian hukuman Tuhan segera tiba bagi orang gang tidak bertibat. Ibarat petani yang sudah siap menerbangkan jerami dan masuk pada pembakaran demikianlah hukuman akan segera datang bagi orang yang mengabaikan seruan pertobatan.

Sahabat yang baik hati! Renungan di pagi ini mengingatkan kita semua, mari hidup dari hasil yang kita kerjakan. Hiduplah dari berkat hang Tuhan beri. Kebahagiaan orang percaya adalah apabila dapat menikmati hasil dari pada pekerjaannya. Mazmur 128:2 (TB)  Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu! Sejalan dengan itu pula Amsal meminta kepada Tuhan: Amsal 30:8 (TB)  Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Minggu, 22 Juli 2018

BERUBAHLAH OLEH PEMBAHARUAN BUDIMU


BERUBAHLAH OLEH PEMBAHARUAN BUDIMU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 23/07/2018

Roma 12:2 (TB)  Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Romans 12:2 (RSV)  Do not be conformed to this world but be transformed by the renewal of your mind, that you may prove what is the will of God, what is good and acceptable and perfect.

Semua orang pasti menginginkan hidup lebih baik dari keadan hidup sebelumnya itu yang kita sebut dengan prubahan atau transformasi.  Namun jika ditanya siapakah yang bersedia mengubah kebiasaannya? Mungkin tidak seberapa orang yang mau bersedia. Manusia cenderung hidup dalam zona aman atau comfort zone dan membenarkan apa yang biasa. Berdiskusi tentang perubahan orang bisa berhari-hari dalam satu seminar atau workshop, namun siapa yang mau memulai, sangat terbatas.  Orang yang meresahkan kebiasaan buruk sekalipun orang sulit untuk berubah. Saya pernah bertemu dengan alkoholik; dia menyadari meminum alkohol terlalu banyak akan berdampak pada kesehatan. Dia sadar betul akan segala kerugian kebiasaan buruk tersebut namun tak berdaya untuk meluar dari kebiasaan buruknya. Bandingkan pula dengan kebiasaan buruk lainnya: seperti suka terlambat, merokok, marah-marah dll. Bagaimana kita agar bisa meninggalkan kebiasan buruk kepada kebiasaan yang lebih berguna? Rasul Paulus dalam Rom 12 ini: harus berubah dari pembaharuan budi.
 
Berubahlah oleh pembaharuan budimu! Pembaharuam budi adalah hal mendasar dalam hidup seseorang.  Kata "budi" di dalamnya ada akal, logika, perasaan dan hikmat serta bhakti dan pengabdian. Perubahan budi berarti disadari dari perubahan hati yang mendalam; bukan didorong oleh orang lain atau faktor dari luar, tetapi berubah oleh karena kesadaran diri.  Sehingga secara total bersedia meninggalkan kebiasaan lamanya dan memulai hidup baru.

Bagi Paulus, menerima Yesus Kristus harus bersedia meninggal manusia lama. Manusia lama adalah hidup yang seturut dengan dunia ini, bekerja dengan cara dunia dan bertujuan pada dunia. Dalam PB konsep dunia cenderung dinilai jahat, dunia ini gelap dan  dunia ini fana. Kita telah ditebus dari dunia yang gelap, jahat dan fana ini kepada keselamatan di dalam Yesus Kristus.
Roma 6:6 (TB)  Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.

Jangan serupa dengan dunia! Karena kita adalah anak-anak terang (Ef 5:8). Jangan serupa dengan dunia karena kita adalah anak-anak Tuhan. Galatia 3:26 (TB)  Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.  Jangan serupa dengan dunia karena kita tidak berasar dengan dunia. Yohanes 17:16 (TB)  Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.
Pembaharuan budi akan menuntun kita membedakan mana yang baik dan yang berkenan kepada Allah.

Sahabat yang baik hati! Tuhan dan para malaikat akan bersukacita menyambut orang yang mau bertibat dan meninghalkan manusia lama. Namun dunia akan sedih karwna kehilangan followernya. Jika anda ingin mengubah kebiasaan buruk anda, niatkan dan mulailah melangkah. Jangan tunggu keinginan anda untuk berubah, awalilah dan jangan takut gagal, Roh Kudus akan menolong dan menguatkan kita.  Kiranya Tuhan memberikan kekuatan bagi kita agar terus menerus memperbaharui diri, kuat dan berkuasa meninggalkan kebiasan buruk dan bergegas melakukan yang baik dan berkenan di hadapan Allah.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 21 Juli 2018

MENJADI PEMIMPIN YANG ADIL DAN JUJUR

MENJADI PEMIMPIN YANG ADIL DAN JUJUR
1 Raja-raja 21:1-16

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, menyimak cerita Ahab dan Izebel dengan topik minggu menurut Almanak: Menjadi Pemimpin Yang Adil dan Jujur, saya jadi teringat peringatan Televisi ketika menanyangkan peran berbahaya maka akan diikuti dengan pealsan: "JANGAN TIRU GERAKAN INI". Peringatan itu ditujukan bagi para pemirsa agar tidak meniru tindakan berbahaya tersebut. Kesan seperti itulah yang dapat saya tangkap dengan pesan kotbah minggu ini. Topik kita berbicara mengenai Menjadi Pemimpin Yang Adil dan Jujur namun isi cerita mengenai kisah Raja Ahab dan Izebel; pasangan pemimpin yang lalim.  Ahab seorang raja Israel yang telah mendatangkan  malapetaka bagi bangsa Israel, dia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan.  Apalagi dengan perbuatan isterinya yang mendominasi segala tindakannya: mendatangkan Baal, membunuh para nabi serta melakukan kekejian bagi Tuhan (baca 1 Raj 18). Pemimpin yang baik adalah jangan meniru Ahab, distir isteri dan membiarkan istrinya memakai kekuasaan istana untuk perampasan milik Nabot.

Dalam ceritakan ini secara tragis bagaimana Izebel merampas kebun anggur Nabot dengan kekuasaan istana. Izebel memakai legitimasi istana dengan merekayasa hukum mati bagi Nabot dan merampas kebun anggurnya. Namun Tuhan tidak tinggal diam Ahab dan Izebel berhutang nyawa karena perbuatannya.

1. Jangan Mengingini dan Merampas Milik Sesamamu
Kebun Anggur Nabot ada dekat istana Ahab. Ahab sudah memiliki keinginan yang kuat atas kebun anggur Nabot. Bahasa Batak disebut "mangapian", kebetulan kebun anggur Nabot dekat dengan istana Ahab. Ahab ingin agar kebun anggur Nabot menjadi kebun sayur Ahab. Ahab sebenarnya ingin membeli dan menawargan ganti rugi, namun keinginan Ahab itu ditolak Nabot karena kebun Anggur itu adalah warisan leluhur. Sebagaimana hukum levirat orang Israel tidak boleh menjual warisan pusaka  (baca Imamat 25:23). Atas dasar inilah Nabot menolak keinginan Ahab atas kebun anggurnya. Pemimpin yang baik dan jujur harus menjunjung tinggi hukum. Setiap ornag pasti memiliki keinginan, namun keinginan itu harus dibatasi dan taat azas hukum. Ini jauh dari Ahab justru memakai kekuasan merampas milik Nabot.

2. Raja Yang Dirajai Isteri
Dari banyak kisah tentang perbuatan Izebel, Ahab adalah raja yang sangat lemah dan didominasi isterinya baik dalam hal keagamaan, kepemimpinan dan kebijakan atau keputusan. Dalam hal keagamaan Ahab membiarkan Izebel mandatangkan baal dan membunuh para nabi. Dalam hal kepemimpinan Ahab didominasi oleh Izebel. Istilah sekarang Ahab itu masuk kategori ISTI (Ikatan Suami Takut Isteri). Ini kelemahan  Ahab, dia membiarkan Izebel memakai stempel kerajaan dan merekayasa hukum atas Nabot hingga meleyapkan Nabot. Anehnya setelah Izebel mengambil alih kebun Anggur Nabot, Ahab justru menikmati perbuatan Izebel yang jahat itu. 
Kisah Izebel menjadi peringatan keras bagi para pemimpin.  Kisah Izebel ada dalam kitab para raja agar setiap pemimpin mendapat peringatan keras.  Isteri adalah penolong bagi suami jangan biarkan isteri mencampuri apalagi mengambil alih kebijakan atas nama kekuasaan suami.

3. Hutang Darah atas kelaliman Ahab dan Izebel
Pelajaran ketiga dari kotbah ini adalah bahwa Tuhan tidak tinggal diam atas perampasan yang dilakukan oleh Ahab dan Izebel terhadap nyawa Nabot dan kebun Anggurnya. Tuhan menuntut balas. Kematian seorang raja semestinya terhormat, namun lihatlah kematian Ahab dan Izebel mati terhina hingga darahnya dijilat anjing (1 Raj 22:37-38). Tuhan itu adil dan membela orang yang tertindas.

Kotbah ini memberi pelajaran bagi setiap pemimpin. Memeras dan merampas hak milik orang lain adalah kekejian bagi Tuhan. Kuasa apapun yang ada pada kita jangan gunakan sebagai alat penindasan. Pemimpin yang adil dan jujur menyadari bahwa segala kebijakan didasari takut akan Tuhan. Izebel adalah peringatan keras bagi para pemimpin jangan sampai Izebel model baru memasuki kehidupan para pemimpin. 

Isteri adalah penolong yang sepadan yang diberikan Tuhan pada laki-laki, jangan sampai istri mendominasi, mengambil alih dan mengatasnamakan jabatan suaminya untuk memperkaya diri dan berbagai perbuatan jahat

Ingatlah Tuhan tidak tinggal diam: dia akan bertindak meberikan hukuman yang adil bagi seriap orang. Pekerjaan yang tersembunyi sekalipun seluruhnya terang benderang bagi Tuhan. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Jumat, 20 Juli 2018

JANGAN MEMERAS DAN MERAMPAS

JANGAN MEMERAS DAN MERAMPAS

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu 21/07/2018

Imamat 19:13 (TB)  Janganlah engkau memeras sesamamu manusia dan janganlah engkau merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya.

Leviticus 19:13 (RSV)  "You shall not oppress your neighbor or rob him. The wages of a hired servant shall not remain with you all night until the morning.

Kitab Imamat adalah peraturan imam umat Allah yang berisikan tentang bagaimana mengatur hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan sesamanya. Diktum-diktum peraturan agama ini merupakan  terjemahan dari kesepuluh perintah Allah yangbharus dilakukan oleh umat Isarael. Kumpulan peraturan ini sangat penting agar mereka memelihara dirinya sebagai Umat Allah harus kudus karena Allah yang menjadikan mereka sebagai umatNya adalah Kudus. Imamat 19:2 (TB)  "Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada mereka: Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus. 

Imamat pasal 17 - 26 disebut sebagai "Hukum Kekudusan" atau "Hukum Kesucian". Peraturan ini dimulai dari peranan ibadah, jenis-jenis kurban, keluarga yang kudus, sikap terhadap sesama, kekudusan seorang imam, perayaan yang khususkan dan diakhiri dengan berkat dan kutuk.  Sejumlah peraturan ini bertujuan untuk memelihara umat Israel sebagai umat yang Kudus. Dapat juga kita sebut sebagai etika sosial: apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan di tengah-tengah sosial masyarakat.

Bagi orang Yahudi kumpulan peraturan agama ini disebut dengan Taurat atau juga sering disebut Mitzvot. Miztvot ini merupakan uraian atau terjemahan dari kesepuluh perintah Tuhan. Mitzvot Yahudi menetapkan 613 Peraturan. Dari 613 peraturan ini 248 berisi perintah dan 365 berisi larangan. Dapat kita banyangkan begitu banyaknya perintah dan larangan yang harus dituruti dan ditaati oleh bangsa Israel sebagai wujud nyata menjaga diri mereka sebagai umat yang kudus. Angka 365 ini sama dengan jumlah hari dalam satu tahun. Hal ini benar-benar  mau menunjukkan setiap hari kita diingat untuk memelihara dan menjaga diri atas larangan yang ditetapkan Tuhan.

Dalam renungan ini ada dua larangan: "jangan memeras dan jangan merampas". Kedua perbuatan ini merupakan kekejian bagi Tuhan. Dua perbuatan ini adalah pelanggaran terhadap perintah Tuhan dan turunan dari perintah "jangan mencuri" (Perintah ke-8) dan "jangan mengingini rumah sesamamu"  (Perintah ke 10). Terjadinya perampasan adalah bentuk pemaksaan atau pengambil-alihan hak milik orang lain dengan cara kekerasan.  Semua orang harus menghargai hak milik masing-masing, menjaga dan memelihara hak orang lain.  Bahkan jika kita melihat milik orang lain teringgal kita seharusnya mengembalikannya. Jika kita ingin memiliki sesuatu raihlah melalui pekerjaan yang diberkati Tuhan.

Sedang memeras adalah bentuk memperdaya orang lain untuk keuntungan sendiri. Oleh karena kekuasaan, jabatan dannkedudukan yang dimiliki dipergunakan untuk memeras orang lain. Istilah pemerasan ini biasanya muncul dari orang yang kuat terhadap orang yang lemah dengan kekerasan dan paksa. Pemerasan adalah kelejian bagi Tuhan, dan barang siapa yang memperoleh penghasilannya dari pemerasan tidak akan mendapatkan kebahagiaan. Nabi Yehezkiel.melawan dengan keras pemerasan dan penindasan Yehezkiel 18:18 (TB)  Ayahnya, yang melakukan pemerasan, yang merampas sesuatu, dan yang melakukan hal-hal yang tidak baik di tengah-tengah bangsanya, sungguh, ia akan mati karena kesalahannya.

Sahabat yang baik hati! Jauhkanlah diri dari pemerasan dan perampasan karena ini adalah suatu kekejian bagi Tuhan. Mari miliki berkat dengan usaha dan kerja keras, dan biarlah kita bersyukur atas segala yang ditentukan Tuhan bagi kita.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Kamis, 19 Juli 2018

INGAT HARI PERISTIRAHATAN DAN BERIBADAH

INGAT HARI PERISTIRAHATAN DAN IBADAH

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat 20/07/2018

Keluaran 34:21 (TB)  Enam harilah lamanya engkau bekerja, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah engkau berhenti, dan dalam musim membajak dan musim menuai haruslah engkau memelihara hari perhentian juga.

Exodus 34:21 (RSV)  "Six days you shall work, but on the seventh day you shall rest; in plowing time and in harvest you shall rest.

Kisah penciptaan menjadi dasar bagi orang Kristen memahami bahwa manusia adalah mahkluk pekerja. Sama seperti Allah yang bekerja selama enam hari, dan beristirahat pada hari yang ketujuh. Bagi kaum Yahudi pesan ini dimaknai sebagai perintah dan dituangkan dalam dekalog yaitu titah ke empat: ingat dan kuduskanlah hari sabat bagi Tuhanmu. Peraturan Sabat pun kemudian dirumuskan sedemikian rupa agar setiap orang mempergunakan hari peristirahatan menjadi hari beribadah kepada Tuhan. Hari sabath menjadi hari yang dikuduskan oleh Tuhan.

Mengapa penting hari peristirahatan! Benar, Allah menciptakan manusia menjadi manusia pekerja, namun ditetapkan juga memiliki masa istirahat sama seperti Allah yang bekerja selama enam hari dan beristirahat pada hari ketujuh. Disini  manusia dihargai sebagai mahluk yang berbeda dari yang lain, manusia bukan mesin produksi, manusia memiliki keterbatasan kemampuan maka membutuhkan istirahat untuk mengambil energi atau momen merecovery tenaga dan kekuatan manusia. Selanjutnya penetapan hari peristirahatan bagi manusia menunjukkan bahwa manusia adalah mahkluk beribadah, yang diharuskan menggunakan waktu beribadah kepada Tuhan dan bersyukur atas segala rahmatNya.

Dalam renungan pagi ini, hari peristirahatan harus tetap dilaksanakan, sekalipun itu musim membajak atau musim panen. Pad akedua musim ini petani sering menjadi alasan jntuk tidak beribadah. Perintah Tuhan dalam  renungan ini, masa istirahat harus tetap dijalankan baik pada musim membajak maupun musim panen. Artinya, tidak ada alasan, karena kerja mendesak sehingga mengabaikan hari peristirahatan itu.

Bagaimana kita memelihara hari perhentian itu?
A) Keluaran 20:8-9 (TB)  Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:  enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,

B) Imamat 23:3 (TB)  Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, yakni hari pertemuan kudus; janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah sabat bagi TUHAN di segala tempat kediamanmu. 

Bagi kaum Yahudi hari peristirahatan itu ditetapkan menjadi Sabath. Sabath artinya berhenti, hari ketujuh dan hari beribadah. Hal itu dilakukan hingga kini, sehingga kaum Yahudi melakukan ibadah pada hari Sabath. Umat Kristiani beribadah pada hari Minggu mengenang kebangkitan Kristus. Yesus Kristus telah memenuhi hukum Taurat dan di dalam diri Yesus Kristus kita memperoleh keselamatan. Maka hari beribadah bagi orang Kristen ditetapkan pada hari minggu.

Sahabat yang baik hati! Renungan ini mengingatkan kita kembali agar lebih sungguh-sungguh menghunakan hari peristirahatan bagi kita dengan mengabdi dan beribadah kepada Tuhan. Jangan abaikan perintah ini, karena selain kepentingan kita sendiri dari aspek kesehatan, namun didasarkan pada aspek teologis bahwa kita adalah mahluk beribadah: beribadah kepada Tuhan, bersyukur atas segala karuniaNya dan mendoakan apa yang harus kita kerjakan ke depan. Pastikan  kita semua untuk senantiasa beribadah setiap minggunya. Hindari segala alasan yang membuat kita tidak beribadah. Gunakanlah hari kerja buat bekerja, dan beristirahat buat beristirahat dengan beribadah kepada Tuhan.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Rabu, 18 Juli 2018

KEBAHAGIAAN KELUARGA YANG TAKUT AKAN TUHA

KEBAHAGIAAN KELUARGA YANG TAKUT AKAN TUHAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 19/07/2018

 Mazmur 128:1b-2 (TB) Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!
Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!

Psalms 128:2-3 (RSV)  Blessed is every one who fears the LORD, who walks in his ways!
You shall eat the fruit of the labor of your hands; you shall be happy, and it shall be well with you.

Mamzur 128 ini merupakan bahagian dari berkat bagi keluarga.  Suatu Mazmur pengajaran bahwa kebahagiaan keluarga ada pada orang yang takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan adalah sifat dari umat Tuhan; mengakui Tuhan dalam hidupnya,  beribadah dan memelihara perintah Tuhan. Orang yang takut akan Tuhan dalam PL memiliki spiritualitas yang baik, menjaga diri dari setiap perbuatan yang melanggar perintah Tuhan. Orang yang beribadah kepada Tuhan merupakan orang-orang yang saleh, taat dan setia kepada perintah Tuhan.

Jika kita baca keseluruhan Mazmur 128 ini maka ada beberapa berkat yang diperoleh orang yang takut akan Tuhan:
a. Menikmati hasil pekerjaan: suatu kepastian akan memetik hasil dari apa yang dikerjakan. Tentu mendorong orang memiliki semangat kerja.
b. Keadaan yang baik: ada rasa aman, nyaman dan tenteram. Aman dalam perlindungan Tuhan.
c. Isteri yang diberkati seperti pohon anggur: berbuahkan manis dan ranum.
d. Anak-anak berhasil seperti tunas zaitun: kokoh dan menjulang tinggi
e. Penuh sukacita dan bahagia sepanjang masa.

Dari semua pertanyaan bagaimana kita memperoleh keluarga yang bahagia Mazmur ini menjawab: Takutlah akan Tuhan.

Takut akan Tuhan memastikan seseorang bahwa apa yang dikerjakannya akan diberkati Tuhan.  Coba anda ingat saat-saat bahagia anda. Anda pasti senang jika anda mendapat suatu pemberian dari orang lain namun alangkah lebih bahagia lagi jika anda dapat meraih sesuatu dari kerja keras dan jerih payah anda sendiri. Pemberian dan hasil jerih payah sangat berbeda; pemberian membuat anda senang pada orang yang memberinya, namun lebih bahagia lagi jika kita memperoleh sesuatu dari jerih payah. Mazmur ini mengajarkan bahwa salah satu kebahagiaan orang percaya adalah menikmati hasil dari jerih payahnya sendiri.

Menikmati hasil jerih payah adalah suatu kebahagiaan bagi setiap orang. Jika apa yang kita kerjakan ini menghasilka  tentu akan menambah semangat kerja.  Apa yang direncanakan, kerjakan dan seluruh usahanya diberkati Tuhan. Ibarat seorang petani, seluruh lelah dan kerja kerasnya dari mengolah tanah, pembibiratan dan pemeliharaan akan hilang karena panen berhasil. Atau ibarat seorang atlet: seluruh lelah, jerih juang selama persiapan dan masa perlombaan akan sirna ketika berhasil mengangkat piala kebanggaan. Selain menikmati hasil jerih juang kita, berkat bagi orang yang takut akan Tuhan akan diberkati dengan rasa aman dan ketenteraman dalam perlindungan Tuhan.

Sahabat yang baik hati! Semua kita mendambakan kebahagiaan dalam keluarga kita masing-masing. Mazmur ini menjadi sumber informasi yang menolong dan membantu kita. Kebahagiaan bagi keluarga hanya ada pada orang yang takut akan Tuhan. Marilah menempa diri kita menjadi orang yang takut akan Tuhan, mempersembahkan ini dengan melakukan perintah Tuhan, beribadah dan saleh dihadapannya.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Selasa, 17 Juli 2018

MENGELOLA PEMBERIAN TUHAN

MENGELOLA PEMBERIAN TUHAN

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 18/07/2018

Amsal 13:11 (TB)  Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya.

Proverbs 13:11 (RSV)  Wealth hastily gotten will dwindle, but he who gathers little by little will increase it.

Amsal Salomo sangat kaya atas pengalaman hidup, dari sekian banyak pengalamannya hendak dishare kepada setiap orang yang mau mencari hikmat.  Dalam renungan pagi ini Salomo hendak berbagi tentang bagaimana sikap terhadap apa yang kita peroleh. Semua pengalaman ini dibagaikan agar kita berhikmat mengelola hidup ini di dalam rasa syukur dan takut akan Tuhan.

Renungan pagi ini merupakan peringatan dan dan motivasi. Jika harta banyak ingatlah harta itu bisa berkurang. Yesus telah memberikan contoh tentang cerita anak yang hilang dalam Lukas 15. Seorang anak yang meminta warisan harta  yang menjadi bagiannya dari bapak. Bapaknya pun memberikannya; apa yang terjadi pada sang anak? Memiliki banyak harta bukan meanfaatkannya dengan baik, justru menghambur-hamburkannya kepada hal-hal tidak berguna. Ketika uangnya masih banyak kerabat pun mengelilinginya, bersama-sama menghabiskannya namun ketika hartanya sudah habis kawan tiada,  dia pun ditinggalkan sendirian menghadapu kesusahannya. Tak seorang pun yang mendampinginya, hingga terpuruk di kandang babi. Akhirnya dia sadar dan hendak kembali ke rumah bapaknya.

Ini adalah salah satu contoh bahwa kekayaan yang diperoleh dengan mudah akan berkurang. Ini peringatan sekaligus nasehat bahwa ketika memiliki uang dan kekayaan harus arif dan bijak sana. Bahkan ketika memiliki uang baiklah tetap seperti seorang yang tidak memiliki, arif dan bijak sana mengelola pemberian Tuhan.  Peringatan ini bukan berarti mengajarkan hidup yang pelit. Alkitab sangat nenentang sifat kikir. Orang kikir tak layak dalam Kerajaan Sorga (band 1 Kor 5:10-11). Orang kikir tergesa-gesa ingin menjadi kaya. Orang kikir beranggapan memberi berarti kerugian, orang kikir hanya berpikir untuk menambahkan hartanya tanpa memberi. Padahal orang kikir akan selalu berkekurangan (Amsal 28:22). Alkitab mengajarkan untuk memberi karena adalah lebih berbahagia memberi dari menerima (Kis Rasul 20:35)

Kekayaan itu amat berharga ketika kita peroleh dari jerih juang dan kerja keras. Ketika mendapat banyak syukurilah dan ariflah mengelolanya, jangan menghambur-hamburkannya kepada hal berguna. Sebaliknya jika hasil kerja kita sedikit dan tak seberapa, jangan berputus asa, tetapi bersabarlah dan bertekunlah karena sedikit demi sedikit lama-lama akan menjadi banyak.  Barang siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya. Hal ini sama dengan apa yang diungkapkan oleh BE HKBP 270:1
Ia aek santetek, na otik do i
Molo sai manetek, mangalantap i
Lagu ini sama artinya dengan ungkapan: "sedikit demi sedikit lama-lama menjadi banyak." Pesan ini mengingatkan bahwa sesuatu yang besar tidak dimulai dengan hal besar namun dimulai dengan yang kecil.

Sahabat yang baik hati! Peringatan dan motivasi dari renungan ini mengajarkan kepada kita bagaimana mengelola pemberian Tuhan. Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, namun jerih juang yang juang yang mengumpulkan sedikit-demi sedikit adalah satu motivasi yang baik, karena tidak ada orang yang langsung menjadi orang besar. Hasil yang sedikit bersumber dari usaha dan kerja keras lebih berharga dari harta kekayaan yang diperoleh dari jalan yang tidak diberkati Tuhan

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Senin, 16 Juli 2018

GABE PARTOGI NA TIGOR JALA NA SINTONG

GABE PARTOGI NA TIGOR JALA NA SINTONG
Evangelium 22 Juli 2018: 1 Raja 21:1-16


A. Patujolo
Sada turturian na gok arsak do ngolu ni raja Ahab tingki manggomgomi di Israel, lumobi ma pangalaho ni Izebel pardihutana. Ai godang masa na so uhum di harajaonna; ndang diulahon raja Ahab na tinonahon ni Debata, baliksa hasogiron, marsombusombu do raja Ahab di si Isebel na mangantoi ulaon ni harajaon di Israel. Sahat tu ulaon parsombaon pe gabe dipajongjong langgatan baal dohot angka naposo ni Baal na nitolopan istana. On ma naso taralusan ni natorop: targoar bangso ni Debata, alai marjongjongan angka sombaon ball (berhala) dohot angka langgatan pamelean na binaen ni si Izebel si jungkat roha i, dilelei jala dibunui angka panurirang jala tarmalitondi bangsoi tahe ala ni pangalaho ni partogi na so manghajongjonghon uhum dohot hasintongan

Tung asing do barita ni Raja Ahab, anggo pangantusian ni Israel ia raja ima naposo manang parhobas ni Debata  na ingkon unduk jala marsihohot mangoloi Debata. Mangulahon uhum dohot hasintongan, mangalinggomi jala mamboan bangsoi tu hadumaon. Alai ida ma anggo si Ahab tung dao do sian i jala dirajai si Izebel sisomba ganaganaan baal. Dipamate  si Izebel do marratus panurirang (1 Raj 18:4). Suang songoni nang di angka haputusan dohot angka na so uhum na binaen ni si Izebel. Ido umbahen na didok si Elia tu si Ahab, raja na parohon hinamago ni Israel (Pat 1 Raj 18:18)

B. Panurirang Elia Paingothon Raja Ahab

Bangkit do naposo ni Debata ima panurirang Elia mangalo raja Ahab dohot Izebel. Paboa Debata ni Israel,  Debata na mangolu, baliksa anggo ball dht paranganna sude debata tinopa ni tangan do i. Marhite paraloan na pinatupa ni Elia dht angka tanda halongangan na pinatupana paboa Debata ni Israel ima Debata na mangolu, Debata na paluahon bangsona jala na manghajongjonghon uhum dohot hasintongan. Dibuktihon  Elia doi marhite peristiwa na masa si dolok Karmel: anggo debata baal pinauli nintangan doi, ido umbahen naso dipangan pelean i. Alai idama anggo Debata ni Israel Debata na mangolu do marhite na dijalo Jahowa pelean ni si Elia (jaha 1 Raj 18:21-39). Angkup nii maruari do Elia paboa na so ro udan manang piga taon di Israel asa mananda Ahab di Jahowa. 1 Raja-raja 17:1 (TOBA)  "Dung i ro ma hata ni si Elia, halak Tisbi, sian halak paisolat di Gilead, mandok tu si Ahab: Songon sintongna mangolu Jahowa, Debata ni Israel, jala ahu marhalado di jolona, ndang jadi ro nambur manang udan, manang piga taon on, molo so jolo ahu mandokkon!"

Masa do haleon potir jala torop mate anturaparon jala marhinamago ala ni partogi na so mangoloi Jahowa. Jala dison do dipatuduhon huaso ni Jahowa tu naposoNa dohot tu angka na porsea.  Disarihon Debata do si Elia marhitenpidong si Gak jala dipatupa angka tanda halongangan.

Nunga songoninuhum ni Debata, ndang muba si Ahab, baliksa tahe halak metmet pe tong do dipogo ibana ima turiturian na masa tu si Nabot. Ima songon na taida di turpuk on na margoar "Porlak anggur nisi Nabot."  Jala marhite jamitaon sasintongna mangolu do Debata jala paruhum na sintong. Dibunu si Ahab dht Izebel do si Nabot jala dilaumhon artana; alai ida ma na tigor do Debata. Na masa tu si Nabot sahalak sian na metmet di Israel gabe marronirimas Debata na ingkon slmate sarat-saraton ni biang ibana dohot inantana si Izebel.

Nuaeng taputihi majolo angka impola ni jamita sian turpuk on

C. Solo ni roha ni Raja Ahab Porlak Angur ni si Nabot.

Ndang pola jolma na tarbarita anggo keluarga ni si Nabot on, sada sian sihatoropan, nampuna porlak anggur apala jolok tu istana ni raja Ahab. Ia porlak anggurnai ima teanteanan ni ompuna do. Jala on do sada sipasingot unang pis roha di halak tu angka na so mardihadiha. Ai pamogoon ni si Ahab di porlak anggur ni si Nabot paro uhum tu si Ahab.

Sada uhum do di halak Israel paboa molo adong arta teanteanan ni ompuna na so jadi gadison sipatepate manang taripar tangan i tu marga na asing (Im 25:23). Molo tung adong tarsosak jumolo do paandaron tu dongan tubu manang keluarga na solhot. Molo so adong na pasuanghon sian keluarga na solhot baru pe tu halak.
Tangkas doi diboto raja Ahab, na adong uhum taringot tu teantenan. Alai idama ala ni solo ni rohana gabe ndang manghuling be rohana di uhum dohot ugari naung dipahot Debata sian ompunasida. Angkup nii tung pangidoannai pe sasintongna ndang na mandasor ai so kebutuhan ni bangso bahenonna porlak anggur ni si Nabot i , holan porlak sayur-sayuran ni raja Ahab do. Hape molo di halak Israel molo porlak anggur  na marlapatan dalan ni ngoluna do. Hape raja Ahab holan naeng porlak sayurna do.

Marsihohot do si Nabot di uhum paboa naso jadi gadison teanteanan. Ndada langgus ni roha ni si Nabot manjua di pangidoan ni rajai, tung ala ni uhum dohot patik teanteanan i do.

D. Ahab: Raja na nirajaan ni harajaanna: (Penguasa yang dikuasai Isteri)

1 Raja-raja 21:8 (TOBA)  Dung i dibahen ma angka surat marhitehite goar ni si Ahab jala disahap marhitehite sahapna, jala ditongoshon angka surat i tu angka sintua dohot tu halak na raja di bagasan hutana, angka dongan sahuta ni si Nabot tahe.

Marsak si Ahab di panjuaon ni si Nabot; murhing bohina, ndang olo mangan jala sai dompak dorpi do dibereng.  Songon halak na margudompong ala so dioloi pangidoan manang songon dakdanak na mardandi ala so bolas pangidoanna. Di situasi na songoni ma pintor ro si Izebel mandok, manungkun arsak ni rohana. Dungi dipaboa si  Ahab ma na dijua si Nabot pangidoanna naeng maningkat porlak anggurnai gabe porlak sayurna.
Si Izebel sahalak na so mabiar mida Debata, naso umboto uhum taringot tu patik dohot parenta ni Debata. Didok ibana ma tusi Ahab:
1 Raja-raja 21:7 (TOBA)  Dung i didok si Izebel jolmana i ma mandok ibana: Atehe mangkajongjongkon harajaon di Israel do ho nuaeng? Hehe ho, jala pangan sagusaguon, jala pir tondim! Ahu pe mangalehon tu ho porlak anggur ni si Nabot, halak Jisreel.

Songon halak na pajolo gogo papudi uhum, dipangke si Izebel do huaso manindos na metmet. Huaso manang sahap harajaon dipangke laho mambuat porlak anggur ni si Nabot i. Molo tajaha do turpuk on dipatorang lengkap songon dia si Izebel merekayasa kasus. Gabe siparsala si Nabot na mangaleai Debata. Hombar tu uhum halak na mangaleai Debata ingkon mate danguron. Dibaen si Islzebel do tingting marhite surat sijahaon na nisahap ni rajai paboa naso uhum diula si Nabot, jala dipabangkit sitindangi parroha na jahat, manolon na so tutu, laos disi ma diuhum si Nabot mate didangguri.

Sahap harajaon dipangke laho mamunu halak na tigor roha. On ma sada naso uhum, partogi manindos jala mangagohon hosa ni masyarakatna.  Boi do marhuaso si Ahab diharajaonna, dipamate si Nabot jala dibuat ibana porlak anggur ni si Nabot i marhita huasona. Alai ida ma ndang mauhom boti Debata. Sahat do anggukangguk ni si Nabot tu si Debata. Diudut ni baritaon disuru Debata do naposona si Elia pasahathon uhum tu si Ahab dohot ripena i.

E. Debata Paruhum Na Sintong:
Ingkon mate si Ahab dohot Izebel didilati biang.

Molo tataringori topik ni minggu mandok: Gabe partogi na tigor jala sintong gabe jamita na paingothon do turpuk on, asa unang masa songon si Ahab partogi naso mangulahon lomo ni roha ni Debata. Sai diula do naso hinalomohon ni Debata, marsombusombu ibana di baal jala sai dipajingjing pardihutana si Izebel mangulahon nasa na jat.

Didok: "ndang batu na balga umbahen tartuktuk alai batu na metmet do". Molo boi marlomolomo si Ahab dohot ripena Izebel nasai laon, idama molo tung metmet pe rohanasida marnida si Nabot jala pis rohana, alai ala ni hasintongan dohot uhum dibaloshon Debata do na masa tu si Nabot. Pola ingkon mate sarat-sarat on ni biang si Ahab dohot ripena i.

Disuru Debata do Elia palumbahon uhum  Ahab dohot tu Izebel, jala dijumpangi panurirangi do Ibana. Ndang mabiar Elia,  tung dipasahat do uhum i tu si Ahab ala hasogiron na pinatupana. Molo tajaha udut ni barita on dipabotohon do paboa: mate haraton ni biang raja Ahab dohot ripena si Izebel. Angkup nii nasa posoposo nang bajar-bajar pinompar nisi Ahab ingkon rasiphonon  ni Debata boi tajaha di 1 Raja-raja 21:19, 21, 23. Aha naung niuarihon ni panurirang Elia ido masa dompak raja Ahab mate ibana tingki marporang mangalo halak Ram.

Sada uhuman do disi Ahab, ai ndang mate ibana songon kestaria, alai mate disaratsarat biang. Halak sipatujoloon na ingkon tarbarita hian alai gabe turiturian sisaritaan ni torop halak. Molo raja nian raja ma ngoluna jala suang songoni parmatena. Alai asing do na dapot si Ahab.

1 Raja-raja 22:37-38, 42 (TOBA)  Jadi mate ma rajai, jala tarboan tu Samaria, jala ditanom halak do rajai di Samaria. Hape andorang diburi halak huretai di lambung tobat Samaria ro angka biang mandilati mudarna, ro dohot angka boruboru sibabijalang maridi disi, hombar tu hata ni Jahowa naung nilumbahonna hian. Alai marumur tolupulu lima taon do si Josapat uju bangkit raja ibana, jala duapulu lima taon lelengna ibana mangarajai di Jerusalem. Ia goar ni inana, i ma si Azuba, boru ni si Silhi.

F. Panimpuli
Barita ni si Ahab dohot Inantai si Izebel, sada sejarah buruk (sejarah hitam) doi di harajaon Israel. Disurathon do baritana di Buku Nabadia asa unang masa be songon Ahab di harajaon Israel dht di ngolu ni na porsea. Ganup partogi naeng ma siulahon uhum dohot hasintongan, mangalinggomi masyarakat dohot patupa haduma on. Tusi do hita tarjou  asa gabe pasupasu hita tu angka na humaliangta. Alani i siputihanta do jamita na arga:

1. Molo dilehon Debata kesempatan matjabatan manang marhuaso, manang sada tanggung jawab isara ni pegawai, uluan ni organisasi manang si perusahaan : ramot jala jamot ma diulahon dohot denggan, bertanggung jawab jala jujur. Ai jabatan amang huaso i silehonlehon ni Debata doi, sotung adong na pansuasaehon ai marro ni rimas do Debata tu angka halak na mansuasaehon jabatan dohot huasona.

2. Porlu jamita on manirai ngolu ni ganup rumatangga. Dilehon Debata soripada di angka baoa bahen pengurupi, jala pangurupi bolon do soripada di parsondukna. Alai peranan ni parsonduk bolon unang gabe batu partuktuhan tu ulaon ni amantana jala sisurahan ni angka na torop. Ganup ma ama manjamothon i, sotung masa songon si Izebel on. Jala ganup angka ina mangulahon ulaonna hombar ru porsina be gabe pangurupi jala pasauthin ulaon ni angka ama. Nang pe di nadeba nunga godang dumenggan ulaon manang jambatan ni ina maradophon ama, alai ganup.ina naeng ma pangurupi di ama asa tulus ulaonna dohot denggan.

3. Unang pis roha di halak na metmet jala na gale, pajolo gogo dohot papudi uhum. Ai mangolu do Debata jala sitimbangi uhum di pargulmiton ni na masa di ngolunta. Tapasiding ma angka na so uhum, alai taulahon ma hasintongan. Naboi masa doi di tonga ni masyarakat, gabe marlobolomo nampuna huaso di huasona, lam tartindos angka na metmet jala na pogos. Idama ro do Tuhani mangurupi dongan na metmet jala naso mardihadiha manghatindanghon uhum dohot hasintongan jala mambaloshon naso uhum tu angka na pajolo gogo. Tahabiari ma Debata di sandik gulmit ni ngolu. Taulahon ma hasintongan dohot hatigoran.


Pdt Nekson M Simanjuntak, MTh
HKBP Ressort Depok

TUHAN PEMBEBAS DAN PENEBUS

TUHAN PEMBEBAS DAN PENEBUS

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivaai bagi kita. Selasa, 17/07/2018

Keluaran 6:6 (TB)  (6-5) Sebab itu katakanlah kepada orang Israel: Akulah TUHAN, Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir, melepaskan kamu dari perbudakan mereka dan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat.

Exodus 6:6 (RSV)  Say therefore to the people of Israel, `I am the LORD, and I will bring you out from under the burdens of the Egyptians, and I will deliver you from their bondage, and I will redeem you with an outstretched arm and with great acts of judgment,

Pembebasan bangsa Israel dari perbudakan Mesir adalah perbuatan Tuhan semata.  Isrsel tidak mungkin dapat bebas dari Mesir jika oleh karena kekuatan mereka. Mereka adalah komunitas budak di Mesir, yang dipekerjakan sebagai rodi, sementara Firaun sendiri memiliki kekuatan perang yang hebat: angjatan perang yang terlatih dan paling maju pafa jaman itu. Bangsa Israel dapat keluar dari Mesir hanya karena pembebasan dan penebusan Tuhan. Hal ini telah diakui bersama oleh bani Israel dan diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke genarasi. Pengakuan pembebasan ini disebut dengan "Credo":
 Ulangan 6:20-22 (TB)  Apabila di kemudian hari anakmu bertanya kepadamu: Apakah peringatan, ketetapan dan peraturan itu, yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN Allah kita?  maka haruslah engkau menjawab anakmu itu: Kita dahulu adalah budak Firaun di Mesir, tetapi TUHAN membawa kita keluar dari Mesir dengan tangan yang kuat.
TUHAN membuat tanda-tanda dan mujizat-mujizat, yang besar dan yang mencelakakan, terhadap Mesir, terhadap Firaun dan seisi rumahnya, di depan mata kita;

Tuhan Pembebas dan Penebus. Istilah pembebas (deliver) ini adalah ibarat suatu missi membebaskan seseorang atau komunitas yang masih dalam status tawanan. Tawanan tersebut tidak dapat melepaskan diri dari cengkeraman dan pengawasan. Satu-satunya cara untuk bebas adalah pertolongan dari luar. Demikianlah bangsa Israel tertawan dan diperbudak di Mesir, raja-raja Firaun yang kemudian tidak lagi mengenal jasa Yusuf, justru melihat bani Israel menjadi tantangan di Mesir. Maka bani Israel mendapat penindasan yang luar biasa: pembunuhan terhadap setiap bayi laki-laki, para bidan dibekali agar setiap bayi laki-laki lahir harus dibunuh dan dibuang ke sungai Nil. Seluruh bani Israel tidak dapat bebas mengakses perekonomian tetapi mereka dijadikan sebagai budak dan pekerja rodi. Inilah penderitaan yang mereka alami, mereka sungguh menderita dan tak dapat bebas jika dari kekuatan mereka sendiri. Tuhan sendirilah hang menjadi pembebas bagi umatNya

Istilah kedua disebut disini adalah penebus atau 'redeem'. Kata ini menunjukkan bahwa seorang budak yang telah ditebus dapat menjadi merdeka. Budak dari dirinya sendiri tidak bisa menjadimanusia merdeka, hanya jika ada orang yang melakukan penebusan baru statusnya dinyatakan merdeka. Demikian bani Israel, mereka telah ditetapkan menjadi budak Mesir, mereka dari diri mereka sendiri tidak mungkin melakukan penebusan menjadi manusia merdeka.  Namun penebusan itu dilakukan oleh Allah melalui pembebasan yang dipimpin oleh Musa.  Bani Israel yang keluar dari Mesir itu adalah tindakan penebusan Allah, sehingga mereka sesungguhnya sudah manusia merdeka.

Sahabat yang baik hati! Sebagaimana umat Israel dibebaskan dan ditebus dsri perbudakan Mesir, demikianlah kita orang yang percaya keada Yesus Kristus telah dibebaskan dan ditebus dari dosa sehingga sesungguhnya merdeka. Galatia 5:1 (TB)  Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Minggu, 15 Juli 2018

MILIKI ETOS KERJA

MILIKI ETOS KERJA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah kita menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sebin 16/01/2018

Amsal 28:19 (TB)  Siapa mengerjakan tanahnya akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia akan kenyang dengan kemiskinan.

Proverbs 28:19 (RSV)  He who tills his land will have plenty of bread, but he who follows worthless pursuits will have plenty of poverty.

Lama sekali orang beranggapan bahwa intelektual adalah kunci dalam keberhasilan sehingga orang berlomba pintar dan mempertajam intelektual ansih.  Namun pandangan ini tidak sepenuhnya benar, kita semakin menyadari bahwa kunci keberhasilan ada pada etos kerja pada diri seseorang. Dalam kenyataannya bisa saja ada orang memiliki  tingkat IQ excelence namun hidupnya tak bermoral, intelektualnya yang tinggi hanya dipakai untuk mengejar kekayaan, harta dan jabatan pada akhirnya intelektualnya tidak membangun kehidupan tètapi jatuh dalam berbagai penderitaan yang tak terperikan. Itulah sebabnya Alkitab mengajarkan bahwa intelektual harus disertai dengan takut akan Tuhan. Marilah kita mengerjakan pekerjaan bukan hanya mengandalkan intelektual tetapi disertai dengan etos kerja yang diberkati Tuhan.

Pada renungan pagi ini kita diingatkan untuk bekerja, biarlah setiap orang hidup dari penghasilannnya. Tuhan telah menyediakan berkatnya bagi kita, Tuhan telah menyediakan segala kebutuhan hidup kita lewat ciptaannnya, Tuhan memberikan amanat bagi kita untuk mengelola dan mengolah ciptaan Tuhan melalui kerja. Berkat tidak turun dari langit, tetapi kita peroleh dari Tuhan melalu kerja. Itulah sebabnya Firman Tuhan  berkata: 2 Tesalonika 3:10 (TB)  Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.

Jansen Sinamo merumuskan suatu pelajaran berharga tentang etos. Agar kita memiliki semngat kerja dan prinsip-prinsip yang baik dlaam bekerja kita harus menerapkan 8 etos Kerja Kristiani: KERJA Adalah Rahmat karena itu kita bekerja tulus penuh rasa syukur.  KERJA adalah amanah: bekerja benar penuh tanggung jawab. KERJA adalah panggilan: bekerja tuntas penuh integritas. KERJA adalah aktualisasi: bekerja keras penuh semangat. KERJA adalah ibadah: bekerja serius penuh kecintaa. KERJA adalah seni: bekerja cerdas penuh kreativitas. KERJA adalah kehormatan: bekerja tekun oenuh keunggulan dan KERJA adalah pelayanan: bekerja paripurna penuh kerendahan hati.

Renungan harian ini memgingatkan pula bahwa memiliki etos kerja bukan mau mengejar kekayaan dan barang yang sia-sia. Etos kerja adalah bekerja didasari atas penghayatan firman Tuhan dalam melakukan pekerjaan kita.  Alkitab selalu mengajarkan bahwa harta di dunia ini bukanlah tujuan, tetapi hanya merupakan alat yang menopang dan mendukung kita mencapai perjalanan akhir hidup kita yaitu hidup yang kekal.

Sahabat yang baik hati, marilah kita semakin meningkatkan etos kerja kita masing-masing, karena melalui kerja kita memperoleh berkat dari Tuhan. Kita bekerja bukan untuk makan tetapi kita bekerja karena kita hendak menerima berkat dari Tuhan. Kita bekerja bukan mengejar kekayaan dan harta, karena banyak orang demi mengejar harta dannkekayaan meninggalkan iman dan jatuh ada penderitaan yang tak terperikan.

Sahabatku! Biarlah Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 14 Juli 2018

SAMBUTLAH RASUL DAN TERIMA INJIL


SAMBUTLAH  RASUL DAN TERIMALAH INJIL

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini merupakan sambutan jemaat Korint terhadap rasul. Sekalipun kaum Yahudi menolak Paulus namun beberapa tokoh yang termsyur di kota itu menerima para rasul, percaya dan mau dibaptis oleh rasul. Penerimaan jemaat Korint terhadap rasul menjadi contohnyang sangat baik. Dalam pengalaman sejarah pemberita Injil sering ditolak, bukan hanya ditolak namun mengalami penderitaan hingga mati martir. Banyak sudah yang mati martyr karena memberitakan Injil, namun kematian mereka tidak sia-sia tetapi menjadi titik kebangkitan Injil.   Benar kata Bapak Gereja Tertulianus: "The blood of the martyr is the seed  of the Chruch" (Darah orang martyr benih dari gereja).  Kematian para martyr tidak akan sia-sia tetapi akan menjadi benih yang bertumbuh dan menjadi cikal bakal gereja. Contoh kongkrit itu ada pada sejarah gereja Batak, jika pernah ke Lobu Pining di Tapanuli Utara ada suatu monument mengenang Pdt Samuel Munson dan Pdt Henri Lyman dari Boston Amerika. Kedua penginjil mati martyr dibunuh oleh orang Batak. Kematian kedua martyr ini tidak sia-sia! di tahun kematian mereka lahir pula I.L Nommensen.

Perjalanan PI Paulus ke kota Korintus memiliki kesan tersendiri; sealipun disambut denganbaim namun ada juga yang menolak, memusuhi dan menghujat namun Paulus tidak menjadinundur tetapi dengan penuh semangat memberitakan Injil. Paulus berjumpa dengan orang yang baik yaitu Akwila dan Priskila, mereka menyambut Paulus, menerima ajarannay dan menjadi percaya kepada Yesus Kristus. Akwila dan Priskila menjadi pendukung bagi usaha penginjilan Paulus.
Dari pengalaman Paulus di Korint ini, ada beberapa hal yang sangat menarik dari kotbah ini:

A. Perjumpaan Yang Kreatif:
Jika kita membuat suatu 'meeting' atas suatu perjanjian dan perjumpaan anda menghasilkan  yang baik itu adalah hal yang biasa. Dalam banyak kenyataan ada juga perjumpaan yang tidak sengaja namun  bertemu dan saling berdiskusi dan hasil diskusinya menghasilkan  buah besar.  Inilah yangbdisebut dengan perjumpaan kreatif, berguna dan bermanfaat perjumpaannkita dengan orang lain.  Hal ini pula yang terjadi dengan Paulus di Korint. 

Jika kita baca keseluruhan pasal 18 ini, ada situasi yang menakutkan bagi kalangan Yahudi, karena Kaisar Klaudius memerintahkan agar Yahudi meninggalkan kota Roma (ay 2b). Kebijakan itu bisa saja karena ketakutan Romawi terhadap pemberontak Yahudi atau juga kebijakan yang sengaja dibuat Kaisar untuk menarik simpatik warga kota Roma pada kaisar dengan mengusir orang asing dari kota itu. Dampak kebijakan itu membuat wagra Yahudi meningalkan kota Roma dan kembali ke kampung asalnya atau kota lain yang dianggap aman untuk tinggal. Pada kesempatan inilah Akwila dan Prskila berjumpa dengan Paulus di kota Korintus yang berasal dari Pontus. Akwila dan Priskila adalah satu keluarga yang menjadi pengikut Kristus dan mempersembahkan hidup mereka menjadi penopang pemberitaan Injil yang dilakukan oleh Paulus.

Apa yang mau kita lihat disini? Dampak dari kebijakan Klaudius, menjadi moment perjumpaan Paulus dengan keluarga Akwila dan Priskila. Keluarga ini diberkati Tuhan menjadi penopang Paulus dalam memberitakan Injil. Hal seperti ini sangat penting untuk kita sadari bahwa dalam segala keadaan Allah turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang dikasihiNya (Rom 8:28)
Sekalipun dapat kita katakan bahwa kedatangan Akwila dan Priskila ke Korint adalah tidak sengaja, mereja hanya karena tidak diijinkan di Roma oleh Kaisar yang mengusir warga asing. Klsecara iman mengatakanntidak ada yang kebetulan namunn semuanya diatur oleh Tuhan. Perjumpaan Paulus dengan Akwila dan Priskila menjadi contoh perjumpaan kreatif.

B. Tak Surut Oleh Tantangan
Jika Perjumpaan Paulus dengan Akwila dan Priskila yang menguatkan Paulus. beda lagi perjumpaan di beberapa kalangan Yahudi ketika Paulus mengajar di synagoge. Banyak dari kalangan Yahudi yang tidak suka terhadap Paulus, yang memberitakan tentang Yesus adalah Mesias. Orang Yahudi menolak kehadiran Paulus dengan melakukan propaganda, menghujat dan memusuhi Paulus bahkan hendak menangkap dan memenjarakan Paulus. Dalam situasi inilah Paulus menerima peneguhan dari Tuhan. Dia tidak surut namun tetap kuat dan penuh semangat memberitakan Injil. Paulus tidak berhenti memberitakan Injil karena penolakan, tetapi menjadi motivasi yang kuat baginya untuk memberitakan Injil dengan sepenuh hati. 

Kisah Para Rasul 18:9-10 (TB)  Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: "Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini."

C. Sambut Rasul dan Terima Yesus
Sahabatnyang baik hati! Apa yang dialami Paulus adalah hal yang sering terjadi dalam hidup kita. Ketika kita berusaha melakukan sesuatu yang baik akan ada dua sisi yang terjadi; menerima dan mendukung di satu sisi, namun disisi lain akan ada yang menolak dan menentangnya.  Paulus tidak berada pada perhitungan kedua ini, namun dia fokus kepada peneguhan dan pengutusan Allah agar terus memberitakan Injil. Dia tidak berhenti ketika ditolak,  tetapi Yakin dan percaya bahwa Tuhan menyertainya. Dia tidak melakukan missi atas hitungan berapa jumlah yang mendukung atau menolaknya, tetapi setia kepada amanat agung Tuhan Yesus Kristus yang mengutusnya memberitakan Injil. Paulus tidak takut menunaikan tugasnya karena dia percaya kepada penyertaan Tuhan. Hal ini perlu kita lakukan dalam hidup ini, lakukan tugas dengan baik bukan untuk dipuji orang, jangan berhenri karena kritik dan menolak ide kita. Fokus kepada tujuan dan niat baik anda. Tuhan akan menyertai dan mewujudkannya dan akan banyak orang yang menyambut dan mendukung anda.

Dengan demikian sesungguhnya tidak ada alasan untuk menolak pemberita Injil, karena yangbdibawakan adalah kabar baik, berita keselamatan dan jaminan kehiduoan yang kekal.  Marilah mulai berhenti menolak hamba Tuhan, mencerca, menghujat dan memusuhi para lemberita Injil, karena mereka hadir dari dirinya sendiri dan bukan pula untuk memberitakan dirinya sendiri, tetapi memberitakan Injil demi keselamatan orang yang mau mendengar dan menerima Yesus Kristus.dalam hidupnya
Sahabat yang baik hati! Kotbah minggu ini sangat mencerahkan bagi kita. Begitu banyak perjumpaan kita dengan orang lain yang kurang optimal kita lakukan. Perjumpaan jaman now misalnga ketika jumpa dengan orang mungkin tindakan yang kita lakukan adalah selfi. Itu bagus, namun alangkah baiknya kita mau melakukan dalam hidup gereja.

Tuhan Yesus Memberkati!
Medan, 14 Juni 2018
#Nekson M Simanjuntak

ORANG YANG MENCARI TUHA. AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU

 Kotbah Minggu Kantate, 28 April 2024 Ev. Mazmur 22:26-32 ORANG YANG MENCARI TUHAN AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU Selamat Hari Minggu! Sahabat yang...