Sabtu, 14 Juli 2018

SAMBUTLAH RASUL DAN TERIMA INJIL


SAMBUTLAH  RASUL DAN TERIMALAH INJIL

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini merupakan sambutan jemaat Korint terhadap rasul. Sekalipun kaum Yahudi menolak Paulus namun beberapa tokoh yang termsyur di kota itu menerima para rasul, percaya dan mau dibaptis oleh rasul. Penerimaan jemaat Korint terhadap rasul menjadi contohnyang sangat baik. Dalam pengalaman sejarah pemberita Injil sering ditolak, bukan hanya ditolak namun mengalami penderitaan hingga mati martir. Banyak sudah yang mati martyr karena memberitakan Injil, namun kematian mereka tidak sia-sia tetapi menjadi titik kebangkitan Injil.   Benar kata Bapak Gereja Tertulianus: "The blood of the martyr is the seed  of the Chruch" (Darah orang martyr benih dari gereja).  Kematian para martyr tidak akan sia-sia tetapi akan menjadi benih yang bertumbuh dan menjadi cikal bakal gereja. Contoh kongkrit itu ada pada sejarah gereja Batak, jika pernah ke Lobu Pining di Tapanuli Utara ada suatu monument mengenang Pdt Samuel Munson dan Pdt Henri Lyman dari Boston Amerika. Kedua penginjil mati martyr dibunuh oleh orang Batak. Kematian kedua martyr ini tidak sia-sia! di tahun kematian mereka lahir pula I.L Nommensen.

Perjalanan PI Paulus ke kota Korintus memiliki kesan tersendiri; sealipun disambut denganbaim namun ada juga yang menolak, memusuhi dan menghujat namun Paulus tidak menjadinundur tetapi dengan penuh semangat memberitakan Injil. Paulus berjumpa dengan orang yang baik yaitu Akwila dan Priskila, mereka menyambut Paulus, menerima ajarannay dan menjadi percaya kepada Yesus Kristus. Akwila dan Priskila menjadi pendukung bagi usaha penginjilan Paulus.
Dari pengalaman Paulus di Korint ini, ada beberapa hal yang sangat menarik dari kotbah ini:

A. Perjumpaan Yang Kreatif:
Jika kita membuat suatu 'meeting' atas suatu perjanjian dan perjumpaan anda menghasilkan  yang baik itu adalah hal yang biasa. Dalam banyak kenyataan ada juga perjumpaan yang tidak sengaja namun  bertemu dan saling berdiskusi dan hasil diskusinya menghasilkan  buah besar.  Inilah yangbdisebut dengan perjumpaan kreatif, berguna dan bermanfaat perjumpaannkita dengan orang lain.  Hal ini pula yang terjadi dengan Paulus di Korint. 

Jika kita baca keseluruhan pasal 18 ini, ada situasi yang menakutkan bagi kalangan Yahudi, karena Kaisar Klaudius memerintahkan agar Yahudi meninggalkan kota Roma (ay 2b). Kebijakan itu bisa saja karena ketakutan Romawi terhadap pemberontak Yahudi atau juga kebijakan yang sengaja dibuat Kaisar untuk menarik simpatik warga kota Roma pada kaisar dengan mengusir orang asing dari kota itu. Dampak kebijakan itu membuat wagra Yahudi meningalkan kota Roma dan kembali ke kampung asalnya atau kota lain yang dianggap aman untuk tinggal. Pada kesempatan inilah Akwila dan Prskila berjumpa dengan Paulus di kota Korintus yang berasal dari Pontus. Akwila dan Priskila adalah satu keluarga yang menjadi pengikut Kristus dan mempersembahkan hidup mereka menjadi penopang pemberitaan Injil yang dilakukan oleh Paulus.

Apa yang mau kita lihat disini? Dampak dari kebijakan Klaudius, menjadi moment perjumpaan Paulus dengan keluarga Akwila dan Priskila. Keluarga ini diberkati Tuhan menjadi penopang Paulus dalam memberitakan Injil. Hal seperti ini sangat penting untuk kita sadari bahwa dalam segala keadaan Allah turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang dikasihiNya (Rom 8:28)
Sekalipun dapat kita katakan bahwa kedatangan Akwila dan Priskila ke Korint adalah tidak sengaja, mereja hanya karena tidak diijinkan di Roma oleh Kaisar yang mengusir warga asing. Klsecara iman mengatakanntidak ada yang kebetulan namunn semuanya diatur oleh Tuhan. Perjumpaan Paulus dengan Akwila dan Priskila menjadi contoh perjumpaan kreatif.

B. Tak Surut Oleh Tantangan
Jika Perjumpaan Paulus dengan Akwila dan Priskila yang menguatkan Paulus. beda lagi perjumpaan di beberapa kalangan Yahudi ketika Paulus mengajar di synagoge. Banyak dari kalangan Yahudi yang tidak suka terhadap Paulus, yang memberitakan tentang Yesus adalah Mesias. Orang Yahudi menolak kehadiran Paulus dengan melakukan propaganda, menghujat dan memusuhi Paulus bahkan hendak menangkap dan memenjarakan Paulus. Dalam situasi inilah Paulus menerima peneguhan dari Tuhan. Dia tidak surut namun tetap kuat dan penuh semangat memberitakan Injil. Paulus tidak berhenti memberitakan Injil karena penolakan, tetapi menjadi motivasi yang kuat baginya untuk memberitakan Injil dengan sepenuh hati. 

Kisah Para Rasul 18:9-10 (TB)  Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: "Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini."

C. Sambut Rasul dan Terima Yesus
Sahabatnyang baik hati! Apa yang dialami Paulus adalah hal yang sering terjadi dalam hidup kita. Ketika kita berusaha melakukan sesuatu yang baik akan ada dua sisi yang terjadi; menerima dan mendukung di satu sisi, namun disisi lain akan ada yang menolak dan menentangnya.  Paulus tidak berada pada perhitungan kedua ini, namun dia fokus kepada peneguhan dan pengutusan Allah agar terus memberitakan Injil. Dia tidak berhenti ketika ditolak,  tetapi Yakin dan percaya bahwa Tuhan menyertainya. Dia tidak melakukan missi atas hitungan berapa jumlah yang mendukung atau menolaknya, tetapi setia kepada amanat agung Tuhan Yesus Kristus yang mengutusnya memberitakan Injil. Paulus tidak takut menunaikan tugasnya karena dia percaya kepada penyertaan Tuhan. Hal ini perlu kita lakukan dalam hidup ini, lakukan tugas dengan baik bukan untuk dipuji orang, jangan berhenri karena kritik dan menolak ide kita. Fokus kepada tujuan dan niat baik anda. Tuhan akan menyertai dan mewujudkannya dan akan banyak orang yang menyambut dan mendukung anda.

Dengan demikian sesungguhnya tidak ada alasan untuk menolak pemberita Injil, karena yangbdibawakan adalah kabar baik, berita keselamatan dan jaminan kehiduoan yang kekal.  Marilah mulai berhenti menolak hamba Tuhan, mencerca, menghujat dan memusuhi para lemberita Injil, karena mereka hadir dari dirinya sendiri dan bukan pula untuk memberitakan dirinya sendiri, tetapi memberitakan Injil demi keselamatan orang yang mau mendengar dan menerima Yesus Kristus.dalam hidupnya
Sahabat yang baik hati! Kotbah minggu ini sangat mencerahkan bagi kita. Begitu banyak perjumpaan kita dengan orang lain yang kurang optimal kita lakukan. Perjumpaan jaman now misalnga ketika jumpa dengan orang mungkin tindakan yang kita lakukan adalah selfi. Itu bagus, namun alangkah baiknya kita mau melakukan dalam hidup gereja.

Tuhan Yesus Memberkati!
Medan, 14 Juni 2018
#Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...