Selasa, 03 Juli 2018

SELAGI BUMI ADA TAK HENTI-HENTINYA MUSIM MENANAM DAN MENUAI

SELAGI BUMI ADA TAK HENTI-HENTINYA MUSIM MENANAM DAN MENUAI

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 04/07/2018

Kejadian 8:22 (TB)  Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam."

Genesis 8:22 (RSV)  While the earth remains, seedtime and harvest, cold and heat, summer and winter, day and night, shall not cease."

Kita pasti ingat janji Tuhan pada Nuh bahwa Tuhan tidak mendatangkan air bah lagi untuk menghukum manusia. Sebagai tanda perjanjian itu,  Tuhan menempatkan busurNya yang lazim kita sebut dengan pelangi.  Busur adalah panah, yang digunakan untuk perang. Jika Tuhan menempatkan busurNya itu berarti Tuhan menghentikan perang menghentikan penghukuman atas umat manusia melalui air bah. Tuhan akan menata ciptaanNya dengan kasih berkat dan kasih karunia lewat Nuh dan keturunanNya.

Selain busur, janji Tuhan terhadap Nuh dan keluarganya adalah bahwa Tuhan akan memberkati Nuh sama seperti berkat yang diberikan kepada Adam: memberkati dan memberikan mandat untuk mengelola alam. Tuhan akan memelihara hidup Nuh dan keluarganya, Tuhan akan memberkati tanah yang akan diolah dan menghasilkan tuaian yang besar. Nuh adalah pengelola kebun anggur yang diberkati dan penuh kelimpahan. Janji Tuhan tentang pemeliharaan hidup Nuh dan anak cucunya diberi dengan statement yang pasti, dikatakan: "Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam."

Tak henti-hentinya musim nenanam dan menuai. Hukum tabur-tuai adalah hukum alamiah yang dipahami oleh setiap orang. Namun harus kita pahami bahwa  tabur tuai itu bukanlah hukum alam semata tanpa campur tangan Tuhan, tabur tuai adalah jaminan pemeliharaan Tuhan paskah air bah. Jaman Adam di taman Eden, manusia tinggal menikmati apa yang Tuhan berikan. Namun setelah kejatuhan manusia ke dalam dosa membuat kita harus bekerja dan berlelah mencari nafkah. Dalam kelelahan kita itulah ada janji pemeliharaan Tuhan atas umat manusia yaitu jaminan bahwa selagi bumi masih ada tak henti-hentinya menanam dan menuai.

Janji pemeliharaan Tuhan ini menjadi motivasi dan semangat bagi kita untuk bekerja, karena Tuhan akan memberkati apa yang kita kerjakan. Tuhan telah mengatur musim sedemikian rupa untuk menopang kehidupan kita. Marilah dengan giat bekerja, dan mendoakan pekerjaan kita agar menikmati hasil dari pekerjaan seturut dengan pemberian Tuhan. Jangan mengeluh jika musim panas tiba, sabar dan tabahlah mengikuti rencana Tuhan waktunya akan datang musim dingin. Jangan berkeluh jika musim kemarau, tapi pelajarilah apa yang dapat kita kerjakan di musim kemarau, waktunya akan tiba untuk musim penghujan. Tuhan perencana ulung dalam hidup ini, Dia penata dan pengatur yang maha baik.

Sahabat yang baik hati! Renungan hari ini suatu jakinan kepastian bagi kita untuk bekerja (menanam) baik itu oleh jasa, usaha, berladang berbagai apapun yang kita kerjakan itu adalah bahagian dari upaya kita untuk menanam. Orang yang menanam akan berpengharapan untuk menuai. Sebaliknya orang yang tidak nenabur adalah orang yang tidak berpengharapan untuk menuai. Menaburlah sebanyak mungkin dan bekerjalah selagi hari masih siang. Tuhan akan memberkatinya kelak kita akan menuai banyak.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...