Rabu, 28 Februari 2018

DIPILIH DAN DITETAPKAN UNTUK BERBUAH

DIPILIH DAN DITETAPKAN UNTUK BERBUAH

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenhngkan firman Tuhan  sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis 01/03/2018

Yohanes 15:16 (TB)  Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

John 15:16 (RSV)  You did not choose me, but I chose you and appointed you that you should go and bear fruit and that your fruit should abide; so that whatever you ask the Father in my name, he may give it to you.

Dalam suatu kontestasi atau festival/lomba orang terpilih merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Misalnya akhir-akhir ini ada kontes Indonesia Idol, seleksi telah dimulai dari tingkat audisi awal hingga finalis. Kesekian finalis ini terus lagi diseleksi hingga menuju grand final. Tentu adalah kebanggaan bagi mereka jika terpilih sampai pada grand final. Tentu mereka sampai ke puncak karena kwalitas personal, potensi dan juga didukung oleh audiensnya.

Nats Renungan di pagi hari ini berbicara tentang panggilan dan penetapan Allah atas orang percaya. Kita dipanggil dan ditetapkan oleh Allah sebagai alatnya untuk menghasilkan buah yang baik. Berbuah berarti menghasilkan sesuatu yang dapat dinikmati oleh orang lain. Sama seperti pohon, pohon berbuah bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk orang lain.  Melalui panggilan dan penetapannya ada maksud dan rencana Allah dalam hidup kita. Kita dipanggil dan ditetapkan bukan karena hebat atau karena kualitas personal kita. Tetapi semata-mata otoritas Allah; Allah hendak memakai apa yang ada pada kita untuk melakukan kehendak Allah. Allah sendiri yang memilih kita.

Bukan kamu yang memilih Aku. Keselamatan yang kita terima bukanlah pilihan atau usaha kita tetapi merupakan pilihan dan ketetapan.  Allah memilih dan menetapkan kita menjadi umat pilihanNya di dalam diri Yesus Kristus.   Pilihan dan ketetapan itu bukan karena potensi dan keberadaan kita. Namun dalam keberadaan kita apa adanya Tuhan hendak memakai kita. Panggilan ketetapan itu diberi tugas  yaitu menghasilkan buah. Allah memberikan talent dan berbagai karunia kepada orang percaya. Buah yang dikehendaki Allah dari umat pilihannya bukankah kebutuhan sesaat atau kepentingan picisan. Tetapi hendak menghantarkan agar melalui pelayanan umat percaya setiap orang memiliki kehidupan yang kekal.

Sahabatku yang baik hati, marilah kita sadari panggilan dan ketetapan Allah dalam hidup kita masing-masing. Hidup yang kita hidupi ini adalah pilihan dan panggilan Allah agar kita menghasilkan buah.
Lagu yang rohani yang sangat indah akhir-akhir ini sangat baik juga untuk mengajak kita:  Hidup ini adalah kesempatan, hidup ini untuk melayani Tuhan. Jangan sia-siakan, waktu yang Tuhan beri. Hidup ini sudah jadi berkat.  Selagi kita kuat.  Suatu saat nanti ku kutak tak berdaya lagi. Hidup ini sudah jadi berkat. 
 Apapun talent dan potensi dalam diri kita ini adalah anugerah dan kesempatan. Tuhan menghendaki kita untuk mempersembahkannya menjadi kemuliaan Allah.

Sahabatku, biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai kita semua. Amin

Salam #nekson m simanjuntak

Selasa, 27 Februari 2018

MINUMAN ROHANI

MINUMAN-MINUMAN ROHANI

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 28/02/2018

1 Korintus 10:4 (TB)  dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.

1 Korint 10:4 (RSV)  and all drank the same supernatural drink. For they drank from the supernatural Rock which followed them, and the Rock was Christ.

Makanan rohani sudah umum kita dengar seperti: roti sorgawi, santapan/makanan rohani, dan lain- lain. Namun agak jarang kita memakai istilah minuman-minuman rohani. Nats renungan hari ini berbicara tentang minuman-minuman rohani. Apakah yang dimaksudkan dengan minum-minuman rohani?

Sebelumnya pada 1 Kor 10:3, Paulus telah menjelaskan bahwa Tuhan telah menyediakan roti sorgawi bagi umat Israel selama perjalanan di padang gurun, yaitu manna. Namun  bukan hanya manna yang dipersiapkan termasuk juga minuman rohani serta segala kebutuhan mereka di perjalanan. Ketika Musa memimpin bangsa Israel di gunung Horeb, mereka tidak menemukan air. Di depan mereka hanya ada batu karang. Sementara mereka haus dan kelelahan. Tidak sedikit dari mereka yang bersungut-sungut dan menuntut Musa. Namun atas perintah  Tuhan, Musa memukul batu karang dan lihatlah dari batu karang keluar air yang sedap memuaskan dahaga mereka. (Baca Keluaran 17:6).

Batu Karang yang ditemukan leluhur Israel gunung Horeb adalah prototipe Yesus Kristus adalah Batu karang yang teguh, tetapi mengalirkan air kehidupan. Sebagaimana dialog Yesus dengan perempuan Samaria; Yesus akan memberikan air kehidupan bagi orang yang percaya kepadaNya. Yohanes 4:14 (TB)  tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."

Yesuslah Batu karang yang teguh, yang mengalirkan air kehidupan sebagai minuman-minuman rohani menyegarkan jiwa kita dan menajdikan kita menjadi sumber mata air kehidupan bagi orang lain. Barang siapa percaya kepada Yesus dari padanya akan mengalir aliran-aliran air hidup (Yoh 7:38)

Satu lagi mengenai minuman-minuman rohani. Ketika Yesus memberikan jamuan malam terakhir bagi para murid dia membagi-bagikan roti dan anggur. Roti adalah tubuhnya yang diserahkan sebagai korban persembahan untuk kurban penghapusan dosa bagi kita dan anggur adalah darahnya yang dicurahkan di kayu salib untuk menebus kita dari dosa dan kematian. Dalam perjamuan Kudus kita meminum-minuman rohani sebagai penghapusan dosa kita

Inilah kelebihan orang beriman, selain makanan rohani kita juga diberikan minuman-minuman rohani di dalam diri Yesus Kristus. Baiklah jika kita makan dan minum kita ingat juga bahwa ada hal yang utama dalam diri orang percaya makanan rohani dan minuman rohani yang membawa kita kepada kehidupan yang kekal di dalam diri Yesus Kristus.

Sahabat yang baik hati, biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara. Amin

Salam #nekson m simanjuntak

Senin, 26 Februari 2018

TUHAN MENDENGAR SERUANKU

TUHAN MENDENGAR SERUANKU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 27/02/2018

Mazmur 18:6 (TB)  Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.

Mazmur 18:7 (RSV)  In my distress I called upon the LORD; to my God I cried for help. From his temple he heard my voice, and my cry to him reached his ears.

Semua doa yang kita sampaikan pasti didengarkan oleh Tuhan namun jawaban Tuhan atas doa biasanya dirumuskan dengan 3 huruf yaitu: YTT. Tiga jawaban doa dimaksud adalah Ya , Tidak dan Tunggu. Ketiga jawaban ini semuanya merupakan otoritas Allah. Allah sendirilah yang membuat segala pertimbangan atas doa yang kita sampaikan dan menurut kehendaknya. Jawaban YA, kita menerima apa yang kita minta. Tuhan mendengarkan dan menjawab doa permohonan kita. Apa yang kita minta didengarkan dan dijawab Tuhan dalam hidup kita.  Jawaban TIDAK, doa yang kita sampaikan yang tidak dikabulkan oleh Tuhan. Ada banyak berdoa menyampaikan keinginan, dan keinginan itu bisa saja tidak seturut dengan kehendak Tuhan. Sedangakan jawaban TUNGGU: yaitu Tuhan mendengar doa permohonan kita, namun kita masih menunggu jawaban Tuhan.  Tuhan mendengar namun belum terealisasi. Ada waktunya yang tepat karena itu harus tetap berpengaharapan dan dengan sabar menunggu jawaban dari Tuhan.  Dalam hal jawaban Tunggu, kita percaya segala sesuatu indah pada waktunya (Pengkotab 3:11)

Renungan di pagi hari ini merupakan bagian dari Nyanyian Syukur Daud atas pengalaman pemazmur dimana Tuhan mendengar doanya. Tuhan itu penolong dalam kesesakan. Jika kita baca keseluruhan pasal 18 ini; berbagai peristiwa sulit dialami pemazmur: berseru kepada Tuhan dalam segala kesesakannya dan Tuhan menjawab doanya, Tuhan sendiri yang menolong dan menyelamatkan. Pemazmur dililit oleh tali maut (ay 6), diselamatkan dari peristiwa bencana alam (ay 8), dan juga disinggung perihal banjir dan hujan es yang mematikan. Dalam setiap kesesakan-kesesakan yang dialami pemazmur, Dia berseru kepada Tuhan. Baginya tidak ada keselamatan di luar Tuhan. Pertolongan baginya hanya dari Tuhan.

"Ia mendengar suaraku dari Bait-Nya." Dalam ayat renungan pemazmur menunjukkan dia seorang yang akrab datang ke Bait Allah. Dalam tradisi Yahudi setiap pribadi dapat berdoa di mana saja apalagi doa pribadi. Namun selain doa pribadi di rumah pemazmur juga menunjukkan disini kebiasaannya, ketika ada situasi sulit dan kesesakan yang menimpanya. Dia datang ke Bait Allah menyampaikan permohonan agar Tuhan menolongnya dari berbagai kesesakan hidup. Pengalaman seperti itu juga pernah dilakukan oleh Hana ibu Samuel. Rahimnya masih terutup, Hana berdoa  terus di rumah Bethel dan kalau Tuhan memberinya akan akan dipersembahkan sebagai hamba Allah (1 Samuel 1:9-10dst). Berdoa dan berharap pada Tuhan di Bait Allah dilakukan Simeon dan Hanna dalam Lukas 3:36, 42 dst). Dari contoh itu sebagai mana pemazmur Bait Allah bagi Yahudi adalah Rumah Doa. Baik doa rutin, doa pribadi dan beribadah pada Sabath. Di dalam Bait Allah orang merasa nyaman dan teduh menyampaikan permohonan.

Sahabat yang baik hati, tentu kita berdoa bukan hanya karena kita tersesak, seolah Tuhan kita butuhkan ketika kita tersesak. Pribadi yang baik adalah memelihara hubungan  baik dengan Tuhan, ketika bahagia, setengah bahagia dan tersesak. Pokoknya dalam segala keadaan Tuhanlah kita jadikan sebagai penolong. Berdoa menyampaikan permohonan kepada Tuhan bukan hanya di Bait Allah, dimana pun kita bisa berjumpa dengan Tuhan, namun sebagai orang percaya kepada Tuhan sebaiknya kita orang yang akrab bergaul dengan Tuhan dengan hadir di Bait Allah. Tuhan itu baik, selalu mendengar doa permohonan kita dan jawabannya tidak terlambat.

Sahabatku, biarlah segala kebaikan da  kasoh karunia Tuhan Yesus Krisrus menyertai saudara. Amin.

Salam #nekson m simanjuntak

Minggu, 25 Februari 2018

GUNUNG BATU YANG KEKAL

GUNUNG BATU YANG KEKAL

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 26/02/2018

Yesaya 26:4 (TB)  Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal.

Isaiah 26:4 (RSV)  Trust in the LORD for ever, for the LORD GOD is an everlasting rock.

Dalam keadaan panik atau di bawah tekanan orang biasanya sangat labil dalam mengambil keputusan. Seorang yang bijak jika melihat seseorang panik dan kebingunan akan terlebih dahulu menenangkan pikiran, kemudian apa permasalahannya baru baru solusi apa yang perlu ditawarkan untum diputuskan.  Demikian peranan nabi Yesaya (proto Yesaya) di tengah-tengah bangsa Israel. Yehuda dalam tekanan berbagai negara adikuasa, Assyur telah menahlukkan Israel, ini ancaman serius bagi Yehuda. Babel berapiapi menaklukkan bangsa-bangsa sekitarnya. Sementara Mesir juga tampil sebagai ancaman bagi Yehuda. Itulah sebabnya Yesaya menyebutkan 2 negara i i dalam Pasal 27:12-13. Ada ide akan adanya koalisi dengan negara asing. Untuk menghempang kekuatan asing.

Disinilah Yesaya tampil menentang pikiran yang hendak berkoalisi dengan negara asing untuk menyelamatkan umat Allah dari tekanan Assyur dan Babelonia. Yesaya tampil menyampaikan mazmur Indah bahwa Tuhanlah membuka gerbang kota, Tuhan sendiri menjagai kota dengan damai (Baca Yes 26:1-3). Karena itu percayalah kepada Tuhan karena Dialah Gunjng Batu Yang Kekal. Umat Allah hanya dapat diselamatkan di dalam nama Tuhan. Kota Yerusalem tak dapat dilindungi oleh bangsa asing, tetapi oleh Allah sendiri. TUHAN Allah adalah gunung batu yang kekal.

Gunung Batu yang kekal adalah sebutan kepada Allah. Dalam  nyanyian-nyanyian mazmur dalam PL sebutan ini sering diperdengarkan. Gunung Batu artinya tempat perlindungan, tempat bernaung dan gunung batu adalah dasar yang kuat untuk berpijak. Makna ini semua menunjukkan kepada keselamatan.  Dengan sebuatan ini Yesaya menekankan bahwa Tuhan Allah adalah perlindungan, tempat bernaung dan dasar berpijak yang kekal dari umat Allah. Dalam PB, Yesus mengajarkan  bahwa orang bijak adalah orang yang membangun rumah diatas batu karang. Mereka itu orang mendengarkan dan melakukan firman (Mat 7:24).

Sahabat yang baik hati!  Renungan di pagi ini menyakinkan kita kepada suatu keyakinan bahwa Tuhan Allah adalah gunung batu yang kekal, Tuhan adalah sumber keselamatan yang abadi. Dalam segala keadaan kita harus percaya kepada Tuhan, Dialah satu-satunya tempat perlindungan, tempat bernaung dan dasar iman yang kokoh bagi kita bukan hanya sesaat atau ketika saat bergumul. Tetapi percayalah kepadaNya senantiasa karena Dialah tempat perlindungan kita yang kekal.

Sahabatku, dimanapun saudara berada biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara. Amin

Salam #nekson m simanjuntak

Sabtu, 24 Februari 2018

MENYADARI KASIH TUHAN

MENYADARI KASIH TUHAN
Yunus 4:1-11

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati,  Pengalaman Yunus menjadi kesimpulan  berharga bagi orang percaya bahwa tidak ada gunanya menolak perintah atau lari dari pengutusan Tuhan, tetapi lakukanlah dengan tulus. Tuhan mahatahu apa yang terbaik untuk hidup kita.

Yunus harus mengalami pergumulan untuk menyampaikan hukuman atas kota Ninive bahwa dalam 40 hari Tuhan akan menunggangbalikkan Niniwe. Yunus tahu penduduk Niniwe bebal dan susah mendengarkan pesan Allah, maka tak ada gunanya pergi ke sana karena mereka toh akan menolaknya. Itulah asumsi Yunus dan masih menghargai nyawanya sendiri.  Akhirnya Yunus memutuskan untuk tidak pergi. Dia menghindar dan berlayar menuju Tarsis, tapi dalam pelayaran melarikan diri itu kapal yang ditumpangi Yunus mengalami goncangan hebat. Menurut pemahaman mereka bahwa harus ada yang maka harus dibuang ke laut agar ombak tenang dan kapal bisa berlayar. Maka mereka membuang undi: Yunus pun mendapat undi bahwa dialah yang harus dicampakkan ke laut (Yunus 1:7). Namun Tuhan tetap memelihara hidup Yunus ikan besar menyelamatkannya. Yunus berada di dalam perut ikan selama tiga hari dan dari perut ikan dia berdoa untuk keselamatan jiwanya. Tuhan pun baik dan membiarkan dia hidup.

Atas penyelematan yang menakjubkan itu, Akhirnya Yunus pergi menyampaikan hukuman terhadap Niniwe sesuai perintah Allah. Setelah pemberitaan hukuman itu, Raja kota itu bangkit berdiri dan menghimpun seluruh rakyatnya untuk bertobat, menyesali dosa dan memperbaiki hidup mereka. Di tempat lain Yunus menantikan hukuman Tuhannatas Ninive. Rupanya berbeda dengan apa yang dipikirkan Yunus. Allah tidak menghukum kota Ninive. Pertobatan mereka membuat Niniwe mendapat kasih Allah.

Atas kenyataan itu, Yunus pun menggerutu bahkan marah. Bagi Yunus ini sungguh tak adil, dia sudah mengalami pergumulan berat menyampaikan hukuman terhadap Niniwe. Kalau toh Tuhan tidak menghukum kota itu mengapa Yunus harus mengalami susah payah pergi ke kota itu?  Protes Yunus kepada Tuhan, meminta agar Tuhan mengambil nyawanya. Namun ada pengalaman yang membuat Yunus insaf atas protes dan kekeliruan berpikirnya. Dalam perjalanan terik yang panas, Yunus dilindungi oleh pohon jarak. Dia merasakan perlindungan dari pohon jarak. Sekalipun kecil namun telah bermanfaat baginya terlindung dari terik panas. Namun apa yang terjadi ada ulat penggirik membuat pohon jarak itu layu dan mati. Yunus protes kepada Tuhan, bagaimana ini bisa terjadi? Tuhan memberi pelajaran. Yunus yang tidak menanam dan menumbuhkan pohon jarak, hanya karena mendapat sedikit manfaat dari pohon jarak, Yunus mengasihi pohon jarak.  Maka lebih dari itulah kasih Tuhan terhadapan penduduk kota Niniwe. Betul, jika melihat perbuatan mereka seharusnya dihukum, namun karena mereka mendengarkan firman Tuhan dan mau berbalik dari jalannya yang salah maka Tuhan tidak membinasakaan mereka. Atas pe jelasan ini Yunus pun insaf dan menyadari kekeliruan cara berpikirnya dan memahami kasih Tuhan.
Yunus 4:11 (TB)  Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?"

Dalam banyak hal kita sering seperti Yunus, cara pandang kita tentang sesuatu. Sering kita memaksakan agar Tuhan berbuat seperti yang kita pikirkan. Padahal jauh lebih luas dan lebih dalam apa yang Tuhan pikirkan dan lakukan untuk kebaikan kita. Mari benamkan cara pikir dan cara pandang kita kepada cara pikir dan cara pandang Tuhan. Jalani keputusan dan kehendak Tuhan di dalam hidup kita dengan syukur.

Sahabat yang baik hati! Yunus akhirnya menyadari kekeliruannya; setelah ada dialog dengan Tuhan. Kejadian tentang Pohon jarak telah mengubah carabberpikirnya. Pohon jarak yang dia tidak tanam, yang hanya memberikan manfaat sebentar baginya daoat menyayangi  pohon jarak tersebut.  Maka lebih dari itu kota Ninive bagi Tuhan. Kedua, Allah mengasihi kota Ninive karena pertobatoannya

Salam #nekson m simanjuntak

Jumat, 23 Februari 2018

PERCAYA DAN LAKUKAN YANG BAIK

PERCAYA DAN LAKUKAN YANG BAIK

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 25/02/2018

Mazmur 37:3a (TB)  Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik

Psalms  37:4a (RSV)  Trust in the LORD, and do good;

Satu tantangan masyarakat dunia dalam dekade terakhir ini adalah munculnya kekerasan atas nama agama. Sekelompok masyarakat beragama berkeinginan mengembalikan kemurnian agama atau yang disebut dengan fundamentalisme yang radikal. Fundamentalisme radikal itu menolak dan menafikan segala sesuatu yang dianggap tidak sesuai dengan pandangan keagamaannya, bersifat intoleran dan tidak ada dialog. Langkah-langkah mereka pun berbagai lini: ada yang memasuki bidang politik dengan mengubah sistem kenegaraan, kudeta, mengkafirkan, membentuk faksi atau semacam laskar hingga tindakan-tindakan ekstrim yaitu rela bunuh diri demi memusnahkan yang dianggap lawan keagamaan, inilah yang disebut terorisme. Telah banyak menjadi korban terorisme dan beberapa negara masih berjuang melawan terorisme keagamaan. Agama dalam keadaan demikian telah berubah menjadi kekerasan dan pemandangan yang sangat menakutkan. Masyarakat dunia kewalahan menghadapi tantangan dari gerakan keagamaan yang radikal.

Renungan di pagi hari ini mengingatkan fungsi agama, yaitu: percaya dan lakukan yang baik. Percaya kepada Tuhan dan iman mendorong kita berbuat baik. Percaya kepada Tuhan berarti mengakui ada Tuhan yang adi kodrati di luar jangkauan pikiran manusia, yang maha kuasa, maha tahu dan maha penyayang. Pencipta alam semesta dan  manusia, pemelihara hidup kita. Dalam persfektif kekristenan kita mengenal Allah di dalam nama Yesus Kristus.

Percaya kepada Tuhan dan lakukan yang baik; ini sekaligus rumus dan indikator bagi kita semua dalam menganalisis ajaran keagamaan.  Seluruh ajaran-ajaran keagamaan dan doktrin-doktrin atau rumusan-rumusan harus mendorong dan memandu kita melakukan kebaikan. Dalam pandangan kekristenan beriman itu berbari mengabdikan hidup dalam kasih dan menumbuhkan kwalitas kehidupan umat manusia yang lebih baik.

Apa yang disampaikan oleh pemazmur disini, mengingatkan kita akan tugas orang percaya: memelihara iman dan memotivasi kita melakukan kebaikan. Tuhan memanggil dan menetapkan kita menjadi umatNya untuk menjadi berkat (panggilan Abraham, Kej 12:1-4), kita dipilih dan ditetapkan untuk berbuah kebaikan di dalam kehidupan ini.

Tuhan Yesus berkata: Yohanes 15:16-17 (TB)  Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."

Sahabat yang baik hati, percayalah dan lakukanlah yang baik. Suatu panggilan moral dan menuntut kwalitas kemanusiaan kita yang menebarkan kebaikan. Agama dan keimanan kita adalah fabrik kehidupan yang memproduksikan buah-buah kebaikan dalam masyarakat dan lingkungan kehidupan kita.

Sahabatku, kiranya segala kebaikan dan  kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai kita semua.

Salam #nekson m simanjuntak

Kamis, 22 Februari 2018

TIADA YANG KUDUS SEPERTI ENGKAU

TIADA YANG KUDUS SEPERTI ENGKAU


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak untuk berdoa, mwmbaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 22/02/2018

1 Samuel 2:2 (TB)  Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita.

1 Samuel 2:2 (RSV)  "There is none holy like the LORD, there is none besides thee; there is no rock like our God.

Nats renungan di atas merupakan bahagian dari nyanyian dan pujian Hanna bagi Tuhan. Hanna bersyukur atas kebaikan Tuhan dalam hidupNya. Rahimnya diberkati melahirkan anak bernama Samuel. Samuel lama ditunggunya dan memohon kepada Tuhan dengan penuh Nazar (Baca 1 Sam 1:11) Setelah diberikan Tuhan, Hanna tidak lupa menepati janjinya menghantarkan Samuel kepada Imam Eli agar dibimbing menjadi hamba Tuhan.

Tiada Allah yang kudus seperti Engkau! Ada pemahaman bagi kaum Israel bahwa Allah itu sangat kudus dan manusia tidak sanggup berjumpa dengan Tuhan. Lihatlah misalnya pengakuan Musa (Kel 3:4-5) dan pengakuan  Yesaya (Yes 6:3-5). Sikap tidak layak berjumpa dengan Allah yang maha kudus. Kekudusan Allah mengingatkan keberdosaan kita dihadapan Allah. Sekalipun demikian kita adalah orang yang mendapat kasih karunia dari Allah. Kekudusan Allah menunjukkan status Allah yang transenden, jauh dari jangkauan manusia. Namun Allah yang Maha Kudus itu datang dan memberi rahmat bagi manusia berdosa yang fana.

Hal inilah yang diagungkan oleh Hanna dalam pujiannya. Allah yang Maha Kudus, namun berkenan hadir dan memberkati orang berdosa. Allah yang kudus memberikan rahmatNya bagi manusia berdosa; diberkati dan dikuduskan. Tuhan sendiri menghendaki umatNya Kudus (Imamat 19:21). Perjanjian Lama menegaskan umat Allah dipagari oleh Taurat agar mereka kudus berbeda dengan bangsa lain. Umat yang melayani Allah dari kalangan Lewi juga subelum melayani umatNya dan perantara umat menyampaikan persembahan dan perantara Allah menyampaikan firman dan berkat lebih dahulu ditahirkan. (Baca Imamat 17-21 Hukum kekudusan Kaum Imam). Dalam Perjanjian Baru: manusia adalah berdosa namun memperoleh pengudusan di dalam Yesus Kristus. Manusia tidak dapat menguduskan dirinya dari dosa, melalui perbuatan dan  budi baiknya. Kristuslah menyucikan kita dan membasu dosa dan pelanggaran kita dihadapan Allah sehingga kita disebut sebagai umat Allah yang Kudus. Orang yang percaya kepada Yesus Kristus memperoleh status baru yaitu persekutuan orang kudus. Kudus karena Kristus menguduskannya. (Pengakuan Iman Rasuli).

Pengakuan dan pujian terhadap Allah yang Kudus mengingatkan kita manusia berdosa yang memperoleh anugerah dari Tuhan. Status umat Allah yang kudus menjadi tanggung jawab kita untuk melakukan yang berkenan di hadapan Allah. Menjauhkan diri dari cemar dan  perbuatan dosa. Bukan hanya itu, Allah sendiri menjadi gunung batu bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. Hal ini diperoleh Hanna, dalam hidupnya yang tertekan sebelum memperoleh anak, hidupnya penuh air mata, hari demi hari dijalaninya dengan kesedihan. Namun tak berputus asa, karena Tuhan gunung batu baginya.

Dalam kontek gurun pasir, gunung batu sangat penting sebagai satu-satunya tempat perlindungan dari badai gurun. Diselah-selah gunung batu orang bisa berteduh dengan nyaman dari bahaya mematikan dari badai gurun. Demikianlah Allah menjadi gunung batu bagi kita yang percaya. Allah adalah tempat perlindungan yang paling aman bagi kita dari bebagai ancaman dan tekanan dalam hidup ini.

Sahabat yang baik hati, biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai saudara. Amin!

Salam #nekson m simanjuntak

Rabu, 21 Februari 2018

SEDENGKANLAH TELINGAMU KEPADAKU

SEDENGKANLAH TELINGAMU KEPADAKU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini, untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 22/02/2018

Mazmur 31:2 (TB)  (31-3) sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah melepaskan aku! Jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku!

Psalms 31:3-4 (RSV)  Incline thy ear to me, rescue me speedily! Be thou a rock of refuge for me, a strong fortress to save me!
Yea, thou art my rock and my fortress; for thy name's sake lead me and guide me,

Nats renungan pagi ini menggambarkan situasi Pemazmur dalam kondisi yang benar-benar emergenci dan membutuhkan pertolongan cepat. Berada dalam ancaman musuh dan sangat membutuhkan pembebasan. Ancaman itu bukan ringan tetapi menyangkut nyawa pemazmur sendiri. Para penafsir PL menyebutkan bahwa mazmur ini disampaikan oleh Daud sendiri ketika menghindari dari pengejaran Saul dari Kehila sampai di gua En-Gedi. Dalam berbagai kejadian Daud telah berada dalam kepungan Saul. (Baca 1 Sam 23:13dst)

Apa yang dilakukan oleh Daud dalam keadaan tersesak? Ini suatu pengalaman berharga dari Daud untuk dapat dishare bagi kita. Dalam keadaan terkepung seolah tiada jalan keluar: dari belakang telah dikejar musuh, berlari ke depan musuh telah menunggu, dari sisi kiri dan kanan  telah bergerak menyisirnya dan menghimpit. Dalam situasi demikian, masih adakah yang harus dilakukan? Mundur sama saja dengan menyerahkan nyawa, bergerak maju semakin mempercepat ditawan musuh, demikian ke kiri atau ke kanan tiada jalan justruk semakin menyesakkan. Diam di tempat tinggal menunggu waktu saja untuk ditertawakan musuh.

Daud tidak berputus asa, namun dia bergerak di dalam doa permohonan, mengangkat tangan menghadap Tuhan dan menyampaikan doa: Sedengkanlah telingaMu kepadaku. Tak ada yang lain yang dapat melepaskan Daud dari kesesakannya. Hanya Tuhanlah sumber keselamatan, penyelamat dan penolongngnya. Seruan minta tolong ini, didasarkan pada pengenalannya kepada Tuhan. Tuhan adalah penolong, gunung batu, tempat perlindungan dan kubu pertahanan. Dari istilah-istilah yang dipakai Daud dalam ayat ini, menunjukkan bahwa Allah itu adalah satu-satunya penyelamat. Dalam keadaan emergenci: Daud tak berpikir tentang keselamatan alternatif atau berhzrap pada pasukan penolong. Satu-satunya pertolongan dan keselamatan hanya dari Tuhan. Disatu pihak, raja Saul telah yakin Daud telah diserahkan baginya, namun Tuhan melindungi dan selalu meluputkan Daud dari tangan Saul (Baca 1 Sam 23:8+14).

Sahabat yang baik hati, marilah kita bertekun di dalam doa; memohon pertolongan dan perlindungan Tuhan dalam hidup yang penuh tantangan ini. Setiap saat hidup kita senantiasa diincar oleh apapun yang hendak menjerumuskan kita. Ketika anda senang dan bahagia ada saja orang yang tidak suka saudara bahagia. Ketika saudara berhasil ada saja orang yang menghendaki anda jatuh. Saat kita terpuruk musuh-musuh akan menertawai kita.  Oleh karena itu, marilah senantiasa berdoa kepada Tuhan dan menyerahkan hidup ini dalam perlindunganNya. Jangan berputus asa, dalam keadaan habis akal tetaplah berakal bahwa Tuhan ada penolong dan penyelamat kita.

Sahabat yang baik hati, biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara. Amin

Salam #nekson m simanjuntak.



Selasa, 20 Februari 2018

BUKAN SOAL MAKANAN SAJA

BUKAN SOAL MAKANAN SAJA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, mari gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 21/02/2018

 Matius 4:4 (TB)  Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."

Matthew 4:4 (RSV)  But he answered, "It is written, `Man shall not live by bread alone, but by every word that proceeds from the mouth of God.'"

Ayat renungan ini merupakan jawaban Tuhan Yesus untuk mengcounter godaan Iblis yang berusaha mencobai Tuhan Yesus saat berpuasa. Ketika Yesus lapar, Iblis mencobai Yesus dengan meyakinkan bahwa Anak Manusia memiliki kuasa untuk mengubah batu menjadi roti. Roti tentu kebutuhan orang lapar. Inilah siasat iblis yang sangat mengetahui kondisi seseorang, orang lapar membutuhkan makan, orang yang haus membutuhkan minum dan pikiran logis lainnya. Hal ini harus kita siasati dalam hidup ini, karena iblis selalu berkeliling mengincar korbannya, seperti harimau lapar (Ban 1 Pet 5:8). Namun jawaban Yesus ini mematahkan godaan iblis, dan sekaligus menjadi pedoman bagi kita orang percaya bahwa kita memiliki kekuatan untuk melawan godaan iblis dalam hidup ini.

Selain mematahkan godaan iblis, jawaban Yesus ini juga memberikan pengajaran yang sangat berharga. Orang percaya tidak hidup dari roti saja. Hal itu telah terbukti dalam sejarah perjalanan bangsa Israel di padang gurun menuju Kanaan. Mereka berjalan di padang gurun selama 40 tahun. Tuhan mencukupkan apa yang mereka makan; setiap pagi manna tersedia bagi umat Israel. Manna bagi bani Israel adalah roti sorga, yang disediakan Allah bagi umatNya. Pengalaman leluhur ini adalah bukti sejarah, benar bahwa manusia tidak hidup dari roti saja. Jauh dari itu Yesus menyatakan: "Akilah Roti Hidup" (Yoh 6:35,48) menandaskan kebutuhan utama kita adalah Kehidupan Kekal. Jika roti yang kita makan sekarang kita keyang, maka 3 jam berikutnya kita akan merasa lapar. Namun adalah Roti Hidup. Yesus memberikan bagi kita roti gratis dari Sorga, yaitu tubuhNya sendiri yang menjadi korban keselamatan agar kita beroleh kehidupan yang kekal. Maka terimalah Yesus sebagai roti yang memberikan kehidupan bagi kita.

Dalam banyak pembahasan moral  ada orang yang memaklumi perbuatan mencuri demi perut atau setidaknya hukuman diperringan bagi orang yang mencuri karena lapar. Namun sangat berbeda dengan mencuri karena keinginan.  Ini namanya etika kondisional atau etika situasional. Namun etika Yesus melebihi etika kondisional/situasional. Dengan pernyataan Yesus ini menegaskan bahwa tidak ada alasan bagi orang percaya yang dapat dibenarkan melakukan pelanggaran perintah Allah hanya karena alasan perut atau makanan. Benar setiap orang pasti memiliki pergumulan dalam hal makan. Namun Tuhan menyediakan bagi kita lewat bekerja. Memang harus kita katakan bahwa ada banyak orang yang berjerih juang agar mendapat makanan atau membutuhi nafkah keluarga. Namun jangan sampai ada orang yang melakukan dosa hanya karena hal makanan.

Orang percaya tidak hidup dari roti saja. Kata "tidak hidup dari roti saja" menunjukkan kita butuh makan dan tidak ada orang yang tidak membutuhkan makan namun Kristus juga menyedikan makan rohani kita, yaitu firman Tuhan. Jangan sampai demi mencari makan kita kehilangan kehidupan.

Sahabat yang baik hati, mari hayati Firman karena firman adalah sumber kehidupan kita. Biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai kita saudara. Amin

Salam #nekson m simanjuntak

Senin, 19 Februari 2018

MENJALANI KETETAPAN ALLAH

MENJALANI KETETAPAN ALLAH

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, mari gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagi sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 20/02/2018

Pengkhotbah 3:14 (TB)  Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia.

Ecclesiastes 3:14 (RSV)  I know that whatever God does endures for ever; nothing can be added to it, nor anything taken from it; God has made it so, in order that men should fear before him.

Siapa yang dapat mengubah keputusan Allah? Tak ada, ketetapan Allah tetap selamanya.  Ini merupakan jawaban atas apa yang terjadi di dunia ini. Pengkotbah sendiri memperlihatkan bahwa hidup di dunia ini segala sesuatu ada masanya (Pengkotbah 3:1), Ada masa masing-masing dijelaskan berisi dua pasang hal yang bertentangan. Lahir/meninggal, menanam/mencabut, membunuh/menyembuhkan, merombak/membangun, menangis/tertawa, meratap/ menari, membuang batu/mengumpulkan batu, memeluk/menahan diri, mencari/merugi, menyimpan/membuang, merobek/ menjahit, berdiam diri/berbicara, mengasihi/membenci, perang/damai.

Dunia ini terus berubah-ubah dan dalam perubahan waktu itu Allah ada menentukan segala sesuatu indah pada waktunya. Pengkotbah hendak menjelaskan jangan berubah sukacita kita dalam dunia yang berubah-ubah.  Kita tetap bijak menjalani dunia yang berubah seperti gelombang di mana ada pasang-surutnya. Perubahan itu bukanlah terjadi dengan sendirinya, tetapi ada Allah yang mengatur, menetapkan dan menjadikannya menurut ketentuanNya dan kehendakNya. Manusia tak sanggup mengubah apapun dari ketetapan Allah. Jika Allah telah menetukan manusia tidak dapat mengurangi dan menambahkannya. Pengkhotbah menegaskan, dibalik semua ketentuan-ketentuan Allah baik kejadian alam dan maupun pengalaman manusia membuat kita semakin takut akan Tuhan.

Jika segala sesuatu telah ditentukan Tuhan apakah manusia tidak memiliki kebebasan untuk menentukan apa yang baik atau yang dikehendaki dalam hidupnya? Benar, manusia memiliki akal budi,  pengertian dan hikmat serta dapat merancang apa baik dalam hidupnya, namun semuanya adalah sesuai dengan ketentuan Allah. Manusia merencana namun Tuhan yang menentukan ( Band Amsal 16:9)

Pengkotbah bukan berarti frustrasi, namun mengajak pada perenungan yang mendalam bahwa dalam segala ritme dan gelombang hidup jangan fruatrasi, namun jalanilah dengan gembira dan percaya Tuhan telah menentukan  segala sesuatu dan indah pada waktunya. Sekali Allah sudah menetapkannya tak seorang pun mengubahnya. Tak dapat ditambah atau dikurangi. Semua itu dilakukannya agar kita takut kepada Allah. Seturut dengan itu, ketetapan apapun yang terjadi dalam hidup ini, kita harus memaknainya bahwa di dalam ketetapan Allah  ada maksud dan rencana Allah yang indah dalam hidup ini.

Sahabat yang baik hati, bukankah sudah banyak orang frustrasi dan mengalami stres berat dan tak sanggup menerima beban yang menimpa hidupnya. Itu adalah salah satu contoh yang dikritik oleh kitab Pengkotbah: dalam susah dan senang dan dalam segala ritme yang terjadi dalam hidup jalani dengan bijaksana, gembira dan maknai menurut kehendakNya dalam setiap sessi hidup ini.

Sahabat hang baik hati, biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai saudara. Amin.

Salam #nekson m simanjuntak

Minggu, 18 Februari 2018

LANGIT DAN BUMI AKAN BERLALU

LANGIT DAN BUMI AKAN BERLALU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, mari gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin 19/02/2018

Matius 24:35 (TB)  Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.

Matthew 24:35 (RSV)  Heaven and earth will pass away, but my words will not pass away.

Jika anda menonton film berjudul "2012" ada hal menarik dari narasinya menjelaskan akhir dunia ini. Dimana sekumpulan orang yang dianggap unggul didunia ini telah memprediksi akhir bumi ini dan mereka telah mempersiapkan diri untuk menyelamatkan diri dari kehancuran dunia ini lewat perahu canggih dengan skala terbatas.  Kita bukan mau membahas filmnya namun satu hal menarik adalah fiksinya akan kehancuran bumi. Bumi ini makin panas dan waktunya akan mencapai titik didih, meleleh dan hancur berkeping-keping. Bintang-bintang berjatuhan dan dunia retak dan meleleh menghancurkan kehidupan.

Narasi itu mungkin sekali diambil dari Injil yang menjelaskan bahwa langit dan bumi akan berlalu. Sebelum itu terjadi akan ada tanda-tanda jaman sebagaimana dijelaskan oleh Yesus: Matius 24:29, 35 (TB)  "Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.

Dengan ajaran ini Yesus mengingatkan murid-murid agar berpikikir antisipatif bahwa dunia yang kita hidup sekarang akan berlalu, setelah itu kita akan memasuki dunia baru yaitu kehidupan kekal yang dipersiapkan Allah bagi orang percaya. Akhir dunia ini sekaligus dipahami sebagai hari kedatangan Yesus dalam kemuliaanNya. Setiap orang harus mempertanggung-jawabkan hidupnya di hadapan Allah dalam penghakiman akhir.

Maka pertanyaan kita adalah jika langit dan bumi dan segala isinya berlalu bagaimana sikap kita terhadap hidup kita sekarang ini?  Ada dua pandangan ekstrim yang keliru dalam sejarah kekristenan : Pertama adalah kalau dunia ini berakhir maka hidup duniawi ini tidak perlu yang perlu sorgawi: segala bentuk yang bersifat duniawi seperti uang, fasilitas, kekayaan, pekerjaan dan jabatan dan yang duniawi harus ditinggalkan. Mereka hanya berdoa, berpuasa dan beraskese di gunung-gunung menunggu kedatangan Tuhan. Pandangan seperti ini muncul dalam gerja tahu  170 didirikan  oleh Montanus. Pengikutnya dianjurkan hidup mengasingkan diri dari dunia, beraskese, berdoa dan meninggalkan dunia ini sambil menantikan Tuhan.

Pandangan ekstrim keliru kedua adalah jika dunia ini akan berlalu maka selagi ada kesempatan nikmatilah hidup. Pada masa gereja mula-mula ada sebagian jemaat yang beranggapan demikian sehingga mereka harus segera menjual segala harya dan miliknya dan menghambur-hamburkannya karena karena itulah kesempratan. Kalau Yesus datang tidak dapat lagi menikmatinnya. Inilah yang dihadapi oleh Paulus di jemaat Tesslonika. 1 Tesalonika 5:7 (TB)  Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.

Kedua pandangan di atas merupakan kekeliruan besar dalam hidup orang sejarah gereja. Dalam renungan ini Yesus mengajarkan hidup yang realistis- antisipatip. Realistis anyisipatip artinya menekankan pandangan bahwa benar langit, dunia dan segala isinya berlalu, namun selagi masih hidup kita harus hidup di dalam firman. Kita harus menjadi pelaku firman dan firman itu berbuah di dalam hidup orang percaya. Kita hidup di dunia ini memegang sesuatu yang pasti yaitu firman Allah. Firman Allah menjadi pegangan hidup dan dasar bagi kita menjalani hidup ini sampai kesudahannya.

Jika Firman itu tetap maka jadikanlah firman menjadi dasar dari segala tindakan dalam hidup ini. Firman menerangi, menggarami dan mendasari hidup orang percaya. Jadikanlah firman menjadi prinsip hidup yang menuntun kita memasuki kehidupan kekal.

Sahabat yang baik hati, biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai saudara. Amin

Salam #nekson m simanjuntak

Sabtu, 17 Februari 2018

MENGIKUT YESUS DENGAN SUNGGUH


MENGIKUT YESUS DENGAN SUNGGUH
Lukas 9:57-62

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini mengundang kita untuk menjadi pengikut Yesus dengan sungguh. Dengan sungguh ini perlu dicatat agar mengikut Yesus bukan sekedar-sekedar, setengah-setengah atau sambil lalu. Yesus menghendaki muridnya memiliki komitment dan mengutamakan panggilan di atas alasan apapun. Hal itu ditegaskan oleh Yesus dengan pernyataan yang tegas dalam Lukas 9:62 (TB)  Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."

Penegasan itu penting, dari tiga contoh yang diberikan Yesus yang hendak mengikutiNya.

1. Berkeinginan tapi tidak memahami:
Ayat 57 "Aku hendak mengikut Engkau kemanapun Engkau pergi" . Seorang yang seolah penuh semangat, tapi apakah semangat mengikut Yesus itu sungguh diikuti dengan kesadaran akan apa yang terjadi ketika mengikut Yesus. Disini Yesus menstir semangatnya bahwa mengikut Yesus tidaklah mudah, bukanlah berleha-leha atau atau segampang yang dia pikirka  dengan menikmati segala kebahagian, mujizat dan makan gratis seperti mujizat Yesus memberi makan 5000 orang atau berbagai keberuntungan di dunia ini. Menjadi pengikut Yesus sulit, jika serigala memiliki tempat di dunia ini tetapi Anak Manusia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepalanya. Menjadi murid akan mengalami  kesesakan, diasingkan, dianiaya dan menjadi terasing. Tugas mengikut Yesus tidak mudah, tidak hanya bermodalkan semangat, tetapi hurus menyadari dengan penuh penghayatan, kesetiaan dan memiliki daya tahan terhadap pergumulan.

2. Injinkan aku pergi dahulu mengubur bapak! Menomorduakan Kerajaan Allah: Tipe kedua ini adalah respon yang menomorduakan Kerajaan Allah. Hal ini dilihat dari kata: "ijinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku." Bagi seorang Yahudi alasan ini sangat beralasan, menurut perintah Allah bahwa seorang Yahudi harus menghormati orangtuanya (Kel 20:12) dan bukti penghormatan kepada orang tua adalah mengurus mereka hingga akhir hidupnya.  Yahudi tergolong bangsa yang sangat menghormati orang tua, ini suatu alasan yang tidak dapat dielak oleh siapa saja karena merupakan kewajiban. Namun dalam alasan yang logis dan kewajiban ini  Yesus menegaskan bahwa menjadi murid Yesus  menjadi halnutama.  Bagi Yesus tak layak dijadikan murid jika mengutamakan keluaraga,  membereskan  dahulu urusan keluarga baru mengikut Yesus. Sikap demikian telah menomor duakan yang utama. Yesus menekankan mengikut Yesus adalah yang terutama. Hal itu ditekankan dengan pernyataan berikut
Lukas 9:60 (TB)  Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."
Kapan bapaknya meninggal tentu tidak jelas, karena Tuhanlah yang memberikan kehidupan. Alasan ini semakin membuat jarak waktu yang tidak jelas kapan dia akan meninggal.

Bagaimana orang mati mengubur orang matinya? Ini bukan berarti bahwa membenarkan ketidak pedulian terhadap keluarga, sama sekali tidak. Jawaban Yesus ini semakin menunjukkan keutamaan mengikut Yesus, yaitu kehidupan yang kekal. Jika manusia ini menuju kepada kematian, maka tinggalkan lah hidup yang berujung kepada kematian, tetapi ikutlah Yesus yang membawa orang percaya kepada kehidupan kekal.

3. Ijinkan  aku pamit: alasan ringan yang mempesona.
Sepintas tipe orang ketiga ini, terkesan hanya alasan ringan saja, namun dalam banyak hal bisa saja hal ringan tetapi memberatkan. Apa  Sekiranya tipe seperti ini diijinkan pami, kitlra-kira apa yang terjadi? Kita juga belum tentu tahu bagaimana dia menjelaskan alasan kepergiannya kepada keluarganya.  mungkin dia akan melihat orangtuanya, isterinya dan anak-anaknya dll. Semula rencana pamit namun bisa menjadi ribet dan membatalkan mengikut Yesus. Inilah yang disebutkan Yesus dalam ayat terakhir kotbah ini:
 Lukas 9:62 (TB)  Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."

Telah ada contoh dalam Alkitab perihal orang yang melihat ke belakang, yaitu kisah Lot. Atas doa syafaat Abraham, Lot dan keluarganya diijinkan selamat dari hukuman Sodom dan Gomora dengan syarat jangan melihat ke belakang.  Namun setelah Lot dan isterinya berjalan meninggalkan Sodom dan Gomora, isterinya melihat ke belakang: teringat akann hartanya kekayaannya, ternak dan lembunya dan padang rumput hijau nan subur. Semua kekayaan yang dimilikinya berlalu begitu saja. Apa yang terjadi isteri lot berubah menjadi tiang garam (Kej 19:26).

Yesus memberi contoh seperti pembajak di sawah, seorang pembajak harus fokus melihat ke depan. Jika dia menoleh ke belakang apa yang terjadi dia bisa kehilangan arah. Demikian hal mengikut Yesus. Seorang pembajak telah menancapkan kayu untuk menarik garis lurus.

Alasan ringan yang  mempesona atau diterima pikiran logis tidak dapat dijadikan alasan menunda atau menunggu ketulusan untuk mengikut Yesus.
Sahabat yang baik hati: menjadi pengikut Yesus harus memahami segala konsekwensi hidup yang dijalaninya. Hal ini penting agar tidak ada yang kecewa ketika menghadapi hal buruk atau berbagai penderitaan.

Mengikut Yesus adalah tugas berat, memiliki komitmen yang besar berperan di tengah-tengan gereja dan masyarakat serta setia memikul salib.

Salam #pdt nekson m simanjuntak

Jumat, 16 Februari 2018

FIMAN TIDAK AKAN KEMBALI SIA-SIA

FIRMAN TIDAK AKAN KEMBALI SIA-SIA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita mempergunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 17/02/2018

Yesaya 55:10-11 (TB)  Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,
demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

Isaiah 55:10-11 (RSV)  "For as the rain and the snow come down from heaven, and return not thither but water the earth, making it bring forth and sprout, giving seed to the sower and bread to the eater,
so shall my word be that goes forth from my mouth; it shall not return to me empty, but it shall accomplish that which I purpose, and prosper in the thing for which I sent it.

Salah satu keluhan hamba Tuhan dan para nabi ketika dipanggil untuk menyampaikan pesan Allah kepada umatNya adalah penolakan umat. Mereka mengenal karakter umat Allah, susah diyakinkan, keras kepala dan bandel. Hal itu dialami oleh Musa, Yesaya, Yeremia dll termasuk kisah Yunus ke Ninive semua itu kisah-kisah hamba Tuhan dalam menyampaikan pesan Allah. Mereka ini mengalami kesulitan besar menyampaikan pesan Allah kepada umat Allah, penolakan, penganiayaan bahkan penderitaan. Yeremia misalnya ditangkap, dipenjarakan, dianiaya bahkan diikat dan dijatuhkan ke sumur tua.  Kesulitan-kesulitan itu sangat dirasakan apalagi berkaitan dengan kritik, koreksi, hingga nubuatan akan hukuman, malapetaka dan ancaman yang hendak menimpa umatNya. Namun firman itu harus disampaikan dan harus sampai kepada umatnya. Konsekwensi seorang hamba Tuhan atau nabi adalah pesan Allah harus sampai; diterima atau tidak itu adalah ketentuan Allah. Yang pasti hamba yang dipanggil harus menyampaikan firman.

Hal ini jugalah yang diingatkan oleh nabi Yesaya bahwa Firman Tuhan memiliki kekuatan untuk bertumbuh dalam hati manusia. Sekali pun manusia menolaknya dan tidak memperhatikannya, namun Allah sendiri akan bekerja,  firman akan bertumbuh dan menghasilkan perubahan dalam diri manusia. Firman tidak akan sia-sia kembali, cepat atau lambat firman itu seperti benih-benih yang hidup: bertumbuh dan berbuah di dalam diri setiap orang yang mendengarnya. Firman itu tidak akan kembali sia-sia, firman itu akan meresap dan membuat orang insaf atas hidupnya sehingga ada pertobatan dan melakukan kehendak Allah.

Sebagai orang percaya, tentu firman yang kita dengar hendaknya berakar, bertumbuh dan berbuah. Seperti pengajaran Tuhan Yesus hal penabur: ada benih yang jatuh di jalan, belum tumbuh sudah dilindas pejalan. Ada benih yang jatuh di tanah berbatu, tumbuh tapi tak berakar dan segera mati. Ada benih yang tumbuh di semak belukar, berusaha tumbuh namun terhimpit oleh bebagai kesulitan. Dan ada yang jatuh di tanah yang subur. Inilah yang bertumbuh dan menghasilkan buah hendaklah hati kita menjadi tanah yang subur tempat firman Tuhan berakar dan berbuah. Apakah yang membuat kita menolak firman? Menolak firman dan mengeraskan hati tiada guna. Biarkan firman berakar dan bertumbuh dalam hidup kita.

Firman tidak kembali sia-sia, menjadi semngat bagi pemberita Injil, pengajar dan seluruh orang percaya bahwa Tuhan sendirilah yang memberikan pertumbuhan  firman di dalam diri seseorang. Mari jalan, dan terus melangkah menyampaikan firman lewat aktifitas dan sikap hidup kita yang menjadi kesaksian bagi orang lain.

Sahabat yang baik hati, kiranya segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara. Amin

Salam #nekson m simanjuntak

Kamis, 15 Februari 2018

MENCARI TUHAN DENGAN SUNGGUH

MENCARI TUHAN DENGAN SUNGGUH

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat 16/02/2018

Amos 5:5-6a (TB)  Janganlah kamu mencari Betel, janganlah pergi ke Gilgal dan janganlah menyeberang ke Bersyeba, sebab Gilgal pasti masuk ke dalam pembuangan dan Betel akan lenyap." Carilah TUHAN, maka kamu akan hidup

Amos 5:5-6 (RSV)  but do not seek Bethel, and do not enter into Gilgal or cross over to Beer-sheba; for Gilgal shall surely go into exile, and Bethel shall come to nought." Seek the LORD and live

Kaum Yahudi termasuk salah satu kaum di dunia ini yang sangat taat dan fanatik pada aturan keagamaan. Banyak aturan keagamaan yang harus ikuti dengan tekun dan taat. Aturan keagamaan bagi Yahudi bersumber dari Taurat, kemudian diterjemahkan dalam bentuk aturan, perintah dan larangan yang disebut dengan Halakah. Halakha sebagai perluasan dari Taurat melahirkan 613 aturan hukum. Dari 613 aturan ini, 148 adalah bentuk perintah atau suruhan : Haruslah…… dan 365 larangan: Janganlah……Untuk mengawasi  pelaksanaan aturan keagamaan bagi Yahudi diangkat kaum imam dan ahli Taurat. Aturan keagamaan itu sesungguhnya berisi pada penataan hubungan manusia dengan Allah dan manusia dengan sesamanya.

Disinilah para nabi tampil mengkritisi praktek keagamaan Israel. Salah satu adalah nabi Amos melihat suatu keganjilan dalam pola hidup keagamaan: di satu sisi taat dan menurut aturan keagamaan namun dalam fakta di tengah-tengah masyarakat banyak terjadi penindasan, ketidak adilan dan kemerosotan moral. Bagi Amos, ketaatan agama bukan dengan ketaatan pada teks tertulis aturan-aturan keagamaan, tetapi praktek hidup yang mencari Tuhan, hidup dalam kebenaran dan keadilan.  Amos 5:24 (TB)  Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir."

Hidup keagamaan ditandai dengan mencari Tuhan. Jaman Daud memusatkan Ibadah di Yerusalem dengan memindahkan Bait Allah disana. Selanjutnya Salomo membangun Bait Allah disana dan menjadi Pusat Ibadah. Setelah Israel pecah dua, Israel Utara melakukan peribadahan di Bethel dan Gilgal. Tempat ini menjadi tempat yang dikunjungi kaum Israel dalam ibadah mereka. Seolah kalau sudah beribadah disini mereka sudah memenuhi aturan keagamaan. Beribadah ditempat ini adalah baik, namun kritik Amos sungguh sayang jika datang beribadah ke tempat ini menyampaikan doa dan kurban namun realitas kehidupannya sungguh tidak mencerminkan etika hidup orang yang mencari Tuhan. Berdoa dan sembahyang, memberi kurban dan berpuasa: namun menumpah darah, menipu, menindas dan melanggengkan ketidak adilan.

Amos berbicara keras untuk perubahan keagamaan. Keagamaan yang mencari Tuhan bukan dengan ketaatan pada formalisme agama, tetap mencari Tuhan dengan menempa diri lebih sungguh melakukan kehendak Allah, berlaku adil dan hidup dalam kebenaran. Betel dan Gilgal akan lenyap karena itu hanya satu tempat dan bangunan  yang terbuat dari buatan tangan manusia. Namun hati manusia yang mencari Tuhan akan tetap sepanjang hidup.

Sahabat yang baik hati, kritik Amos ini sangat penting dalam hidup keagamaan kita. Apalagi Indonesia yang kita banggakan sebagai masyarakat religius. Namun lihatlah mendirikan ibadah susah, beribadah pun mendapat teror sebagaimana kasus minggu lalu 11/02/2028 beribadah diganggung orang tertentu. Semua tantangan ini mengingatkan kita untuk mencari Tuhan dengan sungguh. Mencari Tuhan bukan pada gedungnya, bukan di suatu tempat, bukan di acaranya tetapi di hati kita yang benar-benar mencari Tuhan dengan memancarkan hidup adil dan benar. Mencari Tuhan jauh dari kemunafikan, penindasan dan ketidak adilan. Carilah Tuhan dengan sungguh melalui hati dan nurani maka kita aka  hidup.

Sahabat yang baik hati, kiranya segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara. Amin

Salam #nekson m simanjuntak


Rabu, 14 Februari 2018

JANGAN KERASKAN HATIMU

JANGAN KERASKAN HATIMU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari i i untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 15/02/2018

Ibrani 3:15 (TB)  Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman", 

Hebrews 3:15 (RSV)  while it is said, "Today, when you hear his voice, do not harden your hearts as in the rebellion."

Mengeraskan hati dalam dendam ibarat nyala api yang semakin membesar. Jika tidak dipadamkan bisa jadi api membesar dan menghanguskan apa saja. Demikianlah dalam mengelola konflik atau masalah dalam kehidupan sehari-hari banyak ungkapan yang menunjukkan bahwa sikap keras kepala dan mengeraskan hati sangat merugikan diri sendiri, tetapi orang yang bersabar dan mengalah atau mengampuni memperoleh keuntungan yang berlipat ganda.  Ungkapan: "mundur selangkah demi meloncat seribu langkah." Mengalah demi tujuan yang lebih jauh adalah sikap yang bijak sana. Namun akan rugi besar jika terus ngotot dan bersikeras dalam konflik sebagaimana diungkapkan peribahasa:  "Habis arang besi binasa" (percekcokan yang tiada habis akan akan merugikan diri sendiri dan orang lain). Atas fakta-fakta yang merugikan dalam hidup ini, anjuran bijak selalu disarankan bahwa memaafkan dan mengampuni akan meraih masa depan.

Coba kita bandingkan keluarga yang cekcok menyelesaikan masalahnya dengan cara yang berbeda. Keluarga yang satu terus mencari arguementasi bahwa dirinya benar, mengumpulkan segala energinya untuk membenarkan diri dan menyalahkan isterinya. Sang isteri pasti tak berterima dipersalahkan dan mencari pembenaran diri. Demikianlah rumah tangga itu terus mengeraskan hati, masing-masing: waktu dan tenaga terkuras ke hakntak berguna. Anak-anak terlantar dan rumah jadi tidak nyaman. Tentu akan berbeda dengan jika salam satu keluarga mungkin terlanjur salah, seorang suami atau isteri menyadari bahwa ada dalam dirinya kesalahan dan meminta maaf, suami atau isteri saling memaafkan energy mereka tidak habis saling menyalahkan namun  energy dan waktu mereka lebih banyak dalam merancang masa depan dan hal baik dalam keluarga.

Renungan di pagi ini merupakan nasihat yang sangat berharga bahwa mengeraskan hati tiada guna. Mengeraskan hati hanya menambah kegeraman. Sama seperti bangsa Israel yang berjakan di padang gurun, mereka mengeraskan hatinya bahkan memjnta kepada Musa agar kembali saja mereka ke Mesir hanya karwna bosan makan manna. Mereka menuntut makan daging. Tuhan pun mendatangkan buring puyuh. Apa yang terjadi, karena mereka rakus mereka tak mengolahnya dengan baik tidak sedikit diantara mereka yang sakit dan mati (Bilangan 11:31-35). Puncak murka Allah terhadap bangsa Israel dalam perjalan di padang gurun adalah mendatangkan ular tedung, ular berbisa  yang didatangkan ditengah-tengah umat itu. Namun Tuhan baik meberikan jalan keluar juga dengan memerintahkan Musa membuat patung ular tedung. Barang siapa melihat patung ular itu mereka akan selamat (Bil 21:4-9)
Mengapa harus mendatangkan murka Allah? Bukankah kita tidak takut akan amarah dan murkaNya? Jika amarah Tuhan datang, manusia tak sanggup berdiri dihadapanNya. Manusia bagai debu yang tertiup angin dan habis.

Jangan keraskan hatimu, Tuhan selalu memanggil kita untuk memperbaiki kelakuan, jika ada konflik berdamailah, jika ada kesalahan perbaikilah. Dalam banyak kasus, demi menutupi kesalahan biasanya seseorang membentengi diri dengan kesalahan yang lebih besar lagi. Akhirnya kesalahan semakin menumpuk, rasa bersalah semakin tinggi dan waktunya akan ketahuan dan memalukan.

Renungan di pagi ini mengingatkan: jangan keraskan hati, segeralah berbalik memperbaiki diri dari kesalahan  Jika kita telah bersalah dan melukai orang lain segeralah berdamai dan saling memaafkan. (Band Ef 4:26). Tuhan menghendaki kita saling memaafkan dan mengampuni.

Sahabat yang baik hati, kiranya segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara. Amin

Salam #nekson m simanjuntak

Selasa, 13 Februari 2018

KRISTUS MEMBERIKAN KEBERANIAN DAN JAKAN MASUK

KRISTUS MEMBERI KEBERANIAN DAN JALAN MASUK

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 15/02/2018

Efesus 3:12 (TB)  Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya.

Ephesians 3:12 (RSV)  in whom we have boldness and confidence of access through our faith in him.

Kita semua pasti memgetahui kisah Adam dan Hawa ketika jatuh dalam dosa. Kisah ini diceeitakan dalam Kitab Kejadian. Apa yang terjadi ketika Allah memanggil Adam? Alkitab mencatat Adam: takut, taju bahwa dia telanjang sehingga dia bersembunyi  (Kej 3:10). Karena dosa Adam takut dan menghindar dari panggilan Tuhan. Ini suatu fakta bahwa dosa membuat kita takut, malu dan bersembunyi dari hadapan Tuhan. Sekalioun tidak ada yang tersembunyi bagi Tuhan. Itulah dosa, seolah mampu menyembunyikan pelanggarannya di hadapan Tuhan.

Dosa telah merusak hubungan kita dengan Tuhan dan menjatuhkan martabat kita yang segambar dengan rupa Allah. Wajah yang diciptakan segambar dengan rupa Allah, dulu bersahaja dan memancarkan sinar kemuliaan Allah, setelah jatuh dalam dosa bersembunyi dan malu. Itulah dampak dosa dalam diri manusia tidak ada keberanian menghadap hadirat Allah. Manusia yang jatuh ke dalam dosa harus di asingkan dari Eden. Allah membuka jalan keluar dan dikawal oleh para malaikat meninggalkan firdaus. Manusia berdosa menjalani hidupnya dengan segala konsekwensi hukuman dosa.

Bagaimanakah manusia memperoleh keberanian berhadapan muka dengan Allah, dan adakah jalan masuk bagi manusia yang telah dikeluarkan dari Eden untuk kembali memasuki kasih karunia Allah? Hal inilah yang menarik dari penjelasan Paulus tentang keselamatan di dalam Yesus Kristus.  Yesus Kristus adalah jalan yang ditentukan Allah agar manusia memperoleh keberanian berjumpa dengan Allah dan memeperoleh jalan masuk kepada kasih karunia. Di dalam Kristus keberanian kita berjumpa dengan Allah dipulihkan, oleh dosa kita terasing dan diasingkan Allah dari kasih karuniaNya. Maka oleh Kristus kita masuk dalam rangkulan kasih sayangNya.

Nats renungan pagi ini merupakan titik balik dari peristiwa kejatuhan manusia dalam dosa. Ketika manusia jatuh dalam dosa, bersembunyi dan takut kepada Tuhan. Pembenaran di dalam diri Yesus Kristus kita  memperoleh keberanian; berani berjumpa dengan Allah bahkan memiliki kerinduan seumur hidupnya untuk berjumpa dengan Allah. Bandingkan nyinyian-nyanyian Mazmur yang menggubah kerinduan orang beriman berjumpa dengan Allah dan tinggal di Bait Allah. Manusia yang dipulihkan di dalam Yesus Kristus hidup dan beribadah, bersekutu dan berjumpa dengan Allah lewat doa dan ibadah kita.

Hidup orang percaya yang telah menerima pembenaran di dalam Yesus Kristus kita memperoleh jalan masuk. Jika dulu dikeluarkan dari lewat pintu keluar yang dikawal para malaikat Allah. Di dalam Yesus Kristus kita memperoleh jalan masuk. Yohanes 14:6 Yesus berkata: "Akulah jalan, kebenaran dan hidup, tidak ada yang sampai kepada Bapa tanpa melalui Aku."

Sahabat yang baik hati, mari bersyukur atas kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus. Mari terus memelihara iman yang kokoh dalam hidup ini. Jalan keselamatan telah nyata bagi orang percaya, jalan masuk telah dipastikan bagi kita untuk memperoleh kehidupan yang kekal. Mari berjalan di jalan Tuhan, kuat dan kokoh menghadapi godaan dan tantangan.

Sahabatku, di manapun saudara berada biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Yesus Kristus menyertai saudara. Amin

Salam#nekson m simanjuntak

Senin, 12 Februari 2018

KUDUS DAN TIDAK BERCACAT DI HADAPAN ALLAH

KUDUS DAN TIDAK BERCACAT DI HADAPAN ALLAH

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, matilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 13/02/2018

1 Tesalonika 3:13 (TB)  Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.

1 Thessalonians 3:13 (RSV)  so that he may establish your hearts unblamable in holiness before our God and Father, at the coming of our Lord Jesus with all his saints.

Badan Pemeriksa Keuangan biasanya menerbitkan hasil suatu pemeriksaan suatu pengganaan anggaran keuangan negara dengan suatu penilaian. Penilaian tertinggi adalah sertifikat wajar tanpa pengecualiaan atau disingkat dengan WTP.  Penilaian ini adalah kategori terbaik dimana tidak ada cacat dalam pemakian anggaran. Namun dengan istilah wajar, ini sebenarnya sudah memiliki arti memaklumi suatu kesalahan namun pada tingkat kewajaran. Dengan adanya kontrol yang demikian setiap pimpinan daerah dan pengguna wewenang memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan tugas-tugasnya sebaik mungkin tanpa cacat dan kesalahan. Jika pun ada kekeliruan kita bersedia dikoreksi dan diperbaiki demi kesempurnaan

Tidak bercacat di hadapan Allah, merupakan suatu tugas dan tanggung jawab orang percaya. Kita telah menerima anugerah yaitu keselamatan di dalam Yesus Kristus, keselamatannitu harus kita kerjakan sampai kedatangan Yesus Kristus kedua di dunia ini. Jika Tuhan datang, bagaimana hidup kita? Inilah yang diajarkan oleh renungan di pagi ini, jangan tergoda tetapi tetaplah terjaga memelihara iman yang tak bercela. Jika Tuhan datang kita ditemukan hidup kudus dan tak bercacat dihadapan Allah.

Dalam pemahaman Yahudi, Istilah tak bercacat dihadapan Allah adalah suatu istilah peribadahan dalam meyerahkan kurban. Imam telah menentukan jenis-jenis hewan korban (Bil 7:87-88). Jika seseorang menyampaikan kurban bakaran maka imam akan memeriksa ternak yang akan dikurbankan dan dipastikan tidak bercacat atau bercela (Im 22:20-21). Demikian dengan pribadi yang mempersembahkan korban harus benar-benar kudus dan tidak najis. Peratuan Ibadah yang sangat ketat demikian menekankan Allah menghendaki pribadi yang menyerahkan korban harus benar-benar kudus dan kurban yang dipersembahakan juga tak bercatat. Itulah yang diingatkan Paukus dalam jemaat Tessalonika bahwa Tuhan menghendaki kita kudis danntidak bercela. Dalam hidup perubahadan dan aktifitas keseharian kita janganlah bercela dan bercacat, karena itu yang dikehendaki Allah.

Bagaimana kita tidak bercacat dihadapan Allah? Bukankah kita manusia adalah orang berdosa, tercela dan bercacat dihadapan Allah? Sesungguhnya kita tak layak dihadapan Allah. Namun Tuhan telah menerima kita dengan suatu korban pendamaian dan penghapusan dosa didalam Yesus Kristus. Kita datang di hadapaan Allah bukan karena kita layak, tetapi dilayakkan oleh Yesus Kristus. Cela dan dosa kita telah dihapuskanNya melalui kerelaannya menjadi kurban perdamaian dihadapan Allah dengan kematiannya di kayu salib. Maka di dalam Yesus Kristus, Allah menerima kita.

Dengan demikian kita yang telah menerima pengampunan dan penghapusan dosa harus memelihara pengampunan itu sampai kedatangan Kristus kelak. Dosa kita telah diampuninya, maka dengan segala kekuatan yang ada pada diri kita harus memelihara keselamatan itu dengan tidak berbuat dosa lagi. Tuhan menghendaki kita sempurna sebagaimana pesan Yesus: Matius 5:48 (TB)  Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Sahabat yang baik hati, marilah kita pelihara keselamatan yang telah dianugerahkan kepada kita dengan bersedia melakukan pekerjaan yang terbaik dan berusaha tak bercacat dalam segala tugas dan tanggungjawab yang kita emban.

Kiranya Tuhan memberikan kekuatan bagi kita semua dalam melakukan firmanNya. Biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara. Amin

Salam #nekson m simanjuntak

Minggu, 11 Februari 2018

BERTAHAN SAMPAI GARIS AKHIR


BERTAHAN SAMPAI GARIS AKHIR

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 22/02/2018

Yakobus 1:12 (TB)  Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
James 1:12 (RSV)  Blessed is the man who endures trial, for when he has stood the test he will receive the crown of life which God has promised to those who love him.

"No pain, no gain" dapat diartikan tidak ada rasa pahit, tak ada kemenangan atau kemenangan diraih melewati pengorbanan.  Ungkapan ini megingatkan bahwa tak mungkin ada piala tanpa kerja keras. Ungkapan yang sangat tepat dalam menggambarkan kehidupan orang percaya. Dalam menantikan kehidupan kekal, orang percaya akan mengahadapi berbagai penderitaan dan pergumulan oleh karena itu seorang pengikut Yesus harus memiliki dua hal ini, yaitu: daya tahan dan daya juang.

Daya tahan dan daya juang ini adalah potensi manusia yang tidak dapat diukur.  Daya tahan adalah kualitas pribadi seseorang dalam menghadapi pergumulan dan daya juang adalah energy yang dimiliki seseorang dalam meraih cita-cita. Kedua ini berbeda namun memiliki spirit yang sama. Seorang yang memiliki daya tahan terhadap pergumulan tentu memiliki hati yang sangat elastis dan tidak mudah putus asa. Energinya terus bertamba-tamba menghadapi persoalan yang satu dengan yang satu. Paulus menyebutkan daya tahan mengahadapi masalah memiliki tingkatan: Roma 5:3-5 (TB)  Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Sedangkan daya juang orang  beriman dijelaskan oleh Paulus ibarat seorang prajurit, atlet dan petani. Terus berjuang hingga sesuatu yang dikerjakannya sampai ke tujuan akhir atau hasil akhir. 2 Timotius 2:4-6 (TB)  "Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.
Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.
Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya."
Prajurit, atlet dan petani semuanya berjuang menuju akhir. Ketiganya tidak akan mendapatkan apa-apa kalau tidak bertahan sampai akhir. Seorang prajurit akan bersukacita ketika menang mengakhiri peperangan. Seorang atlet akan berduka cita mengangkat piala di akhir fisnished dan seorang petani akan berbahagia ketika dapat menikmati hasil panen.

Orang percaya dalam meraih kebahagiaan harus memiliki daya tahan terhadap berbagai pencobaan dan penderitaan yang dihadapi dan sekaligus memiliki daya juang yang tinggi sampai memperoleh mahkota kehidupan. Dengan memiliki kedua hal inilah orang percaya meraih kebahagiaan kekal. Sejak awal Yesus mengingatkan bahwa mengikut Yesus harus memikil salib. Mengikut Yesus bukanlah seperti orang menenteng rantang nasi, ringan dan dapat melenggak-lenggok, atau seperti orang kantoran menenteng tas kerjanya. Namun mengikut Yesus harus memikul salib yang dibebankan. Rasul Yakobus dalam renungan di pagi hari ini mengingatkan hal yang sama, bahwa kebahagiaan dicapai dengan bertahan pada pergumulan. Seberat apapun sessi-sessi sulit kehidupan yang kita hadapi bertahanlah, karena hanya orang yang bertahan hingga kesudahannya meraih kebahagiaan abadi, yaitu mahkota kehidupan.

Sahabat yang baik hati, bertahanlah dalam menahan segala penderitaan dan berjuanglah dalam meraih impian. Roh Kudus menolong dan memberikan kekuatan bagi kita.

Sahabat yang baik hati, biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara. Amin

Salam #nekson m simanjuntak

Sabtu, 10 Februari 2018

DIBERKATI UNTUK MENJADI BERKAT


DIBERKATI UNTUK MENJADI BERKAT
Berangkat Dari Iman Percaya - Kejadian 12:1-9

Selamat hari minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu merupakan titik bersejarah dalam hidup orang beriman yang dimulai dari Abraham. Abraham bukan hanya leluhur bani Israel, tetapi bapa orang percaya yang memulai hidupnya dengan beriman kepada Tuhan Allah. Allah memanggil dan Abraham taat kepada perintah Allah.  Abraham meniggalkan ayah dan ibunya, budaya, kampungnya Ur-Kasdim dan memulai yang baru. Apa yang dimiliki sebelumnya ditinggalkan dan melangkah pada satu harapan baru: taat pada perintah Allah.
Pemanggilan Abraham berisi janji. Allah berjanji bahwa Abraham: 1) menjadi bangsa yang besar, 2) nama yang mashur, 3 akan diberkati untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa, dan 4) memiliki tanah yaitu tanah perjanjian. Memiliki tanah bagi seorang musafir adalah sesuatu impian yang paling berharga, karena hak kepemilikan tanah sangat tergantung pada raja setempat.

Keempat ini merupakan berkat yang diterima Abraham sebagai bapa orang percaya. Ketika dipanggil Abraham dan Sarai masih sepasang keluarga yang memulai hidup baru. Abraham tidak memulai hidupnya dengan segudang warisan kekayaan dari orangtuanya tetapi dia memulai babak baru atau sejarah baru yang diawali dengan bermodalkan iman percaya. Janji Allah kepada Abraham ini mengandung missi Allah yang luas bahwa melalui Abraham Allah hendak memberkati seluruh bangsa di bumi.

Bagaimana kita bisa menjadi berkat, marilah kita belajar dari Abraham sebagaimana dalam teks kotbah ini.

1. Berangkat dari Iman Percaya.
Apa yang kita lihat dalam diri Abraham adalah berangkat dari iman percaya memenuhi panggilan Allah. Abraham dipanggil Allah dan dia setia menuruti perintah Allah dengan sepenuh hati. Tidak ada setengah-setengah, tetapi sepenuh hati. Dia melangkah dengan pasti, menuju hidup yang diberkati. Ibrani 11:1 (TB)  Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Tak ada keraguan, dia berjalan dalam suatu keyakinan yang pasti dan percaya sepenuhnya kepada Tuhan yang memanggilnya.

2. Mulai Di Usia 75 Tahun
Zaman Abraham usia orang masih panjang-panjang, Abraham sendiri meninggal 175 tahun ( Kel 25:7). Dia dipanggil Allah pada usia 75 tahun, mungkin bisa kita sebutkan Abraham memulai pada usia paruh baya. Pengulangan janji kelahiran Ishak pada usia 99 tahun dan kelahiran ishak pada hsia 100 tahun.  Jadi Abraham menunggu 25 tahun hal keturunan. Alkitab menunjukkan keterangan tahun-tahun hidup Abraham tentu memiliki makna yang sangat penting. Memulai perubahan tidak ada kata terlambat. Bukankah banyak kisah sukses dimulai setelah pensiun dari pekerjaannya.
Selain tiada kata terlambat, di usia berapa kita terdorong untuk melakukan yang kita anggap berguna lakukanlah. Jika hari ini kita merasa banyak tertinggal maka berubahlah, kejar impian. Jangan mengeluh dengan segala kelemahan tetapi mulailah. Selain berubah perlu kesabaran. Abraham menunggu kasih karunia 25 tahun.

3. Iman Berkorban n Berserah.
Janji Tuhan satu persatu dia syukuri. Satu demi satu janji Allah dia terima. Tuhan memberikatinya melalui ternak yang banyak, padang rumput yang hijau dan namanya masyur. Namanya sangat masyur hingga  raja Kanaan sangat menghormati Abraham. Berkat demi berkat diterimanya, namun harus bersabar bagaimana menjadi bangsa yang besar tanpa keturunan?  keturunan masih bersabar. Pada usia 75 tahun Abraham memperoleh janji namun baru di usia 100 tahun Ishak lahir. Itupun Abraham mendapat ujian, Allah menguji imannya dengan meminta Ishak agar dikorbankan. Siapakah orang yang menyerahkan apa yang diinginkannya sejak lama harus kehilangan begitu saja? Abraham tulus menuruti perintah Allah. Dia rela kehilangan yang lama ditunggunya. Perintah Allah lebih utama dari apa kebutuhannya sendiri. Itulah Abraham, imannya teruji hingga disebut Bapa orang Percaya. Tuhan telah menyediakan kurban bakaran namun ketaatannya melakukan perintah Tuhan sudah teruji. Demi perintah Allah, bersedia mengorbankan impiannya; sabar menunggu dan berserah diri pada Tuhan.

4. Mendirikan Mezbah Bagi Tuhan - kehidupan beribadah.
Dalam mewarisi janji, Abraham termasuk orang yang progresif, dia menelusuri tempat-tempat Kanaan dari Utara menuju Selatan. Dia berpindah-pindah dari padang rumput yang satu ke yang lain, mengalir begitu tetapi tetap dalam rancangan Tuhan. Hal menarik adalah ke mana Abraham mendirikan kemah disitu  Abraham mendirikan mezbah untuk Tuhan sebagai tempat untuk menyampaikan kurban persembahan kepada Tuhan. Ini membuktikan bahwa Abraham orang yang taat beribadah, berjumpa dengan Tuhan. Jika kita baca teks ini ada beberapa nama tempat dimana Abraham tinggal dan berkemah di Sikhem (ay 8), Negeb, di Bethel (ay 9) dan setiap Abraham berkemah dan tinggal di suatu tempat selalu mendirikan mezbah bagi untuk menyerahkan korban persembahan. Ini penting, untuk kita teladani dalam hidup ini. Abraham dalam ketaatan kepada Tuhan selalu hidup dalam peribadahan.

Apa yang dilakukan Abraham ini menjadi contoh dalam hidup orang beriman.
Dari kisah Abraham ini, kita diingatkan bahwa orang percaya adalah umat yang dipanggil dan dipilih Allah menjadi saluran berkat bagi dunia. Diberkati untuk menjadi berkat. Jalanilah hidup ini dengan penuh ketaatan kepada Perintah Allah, memelihara perjumpaan dengan Tuhan lewat ibadah. Bersabar dan penuh pengharapan dalam pekerjaan baik.

Sahabatku dimanapun saudara berada, biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara. Amin

Selamat hari minggu, Tuhan memberkati
#nekson m simanjuntak

Jumat, 09 Februari 2018

MENJADI TERDAHULU

MENJADI TERDAHULU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan inspirasi bagi kita. Sabtu, 10/02/2018

Markus 10:31 (TB)  Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."

Mark 10:31 (RSV)  But many that are first will be last, and the last first."

Ayat renungan di pagi hari selalu menjadi motivasi dan harapan baru bahwa memulai sesuatu tidak ada kata terlambat. Jangan kecut dan tawar hati jika seolah saudara terus  kalah dalam berkompetisi. Sekalipun sudah berusaha semaksimal mungkin namun keberuntungan jauh hidup kita dan berada pada barisan belakang. Bagi saya nats ini sangat menginspirasi; anggap saja anda berada alam suatu barisan bersap atau brrbanjar dan posisi anda dibahagian belakang. Apakah selamanya demikian? Belum tentu, jika ada komando balik kanan gerak: maka keadaan pun bisa berubah, yang dibelakang menjadi barisan paling depan dan paling depan dibahagian paling belakang. Semuanya tergantung pada perintah komando.

Demikianlah juga hidup ini harus kita harus jalani menuruti komando Allah atau perintah Allah. Jangan  berjalan menurut keinginan dan selera sendiri, tetapi dengar dan simaklah perintah Tuhan dalam hidup kita. Tuhan memerintahkan kita berubah..! Ya, berubahlah!Tuhan perintahkan kita berbuah, ya, berbuahlah! Kamana Tuhannperintah kesitu kita berjalan. Jika Tuhan mempercayakan kita dalam posisi utama abdikanlah dengan baik, jika Tuhan menempatkan kita pada bagian terakhir tekuni dan jalanilah. Semuanya baik pada waktunya.

Yesus mengajarkan nats renungan pagi ini merespon permintaan Simon Petrus, seolah ada hak yang dituntut oleh Petrus upah seorang murid yang telah mengikut Yesus. Bukankah para murid telah meninggalkan keluarganya, bapak, ibu dan saudaranya setia meninggalkan kampung halamannya demi mengikut Yesus, wajarlah jika murid-murid mendapatka upah yang besar dari Yesus sebagai kompensasi dari komitment mereka mengikut Yesus. Markus 10:28 (TB)  Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!"

Maka Yedusml menjawab Petrus:
Markus 10:30-31 (TB)  "...orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."

Mengikut Yesus memang memiliki konsekwensi dan tanggung jawab. Memikul salib dan berjalan menuruti kehendakNya. Hal upah Yeuss memberikan garansi bahwa upah yaitu: menerima seratus kali lipat dari apa yang ditinggalkannya. Selain itu murid akan menerima penyertaan dan jaminan pemeliharaan Tuhan serta upah yang besar di Sorga.

Masalahnya adalah bagaimana sikap orang terhadap panggilan Kristus? Terdahulu menjadi kemudian? Banyak orang yang mau mengikut Yesus dengan penuh gairah dan semangat di awalnya namun apa yg terjadi semangatnya tak bertahan, mereka terputus di tengah jalan karena tidak bertekun. Atau mungkinnterlalu PD, merasa diri sudah memenuhi syarat masuk sorga.  Lihatlah seperti contoh seorang kaya yang berlari menanyakan kepada Yesus apa yang haria diperbuat agar memeperoleh kehidupan kekal (Mrk 10:17-27), Ketika Yesus menganjurkan lakukan perintah Allah, spontan menjawab: itu semua sudah dilakukan sejak kecil. Lalu Yesus berkata: juallah segala milikmu dan berikan kepada orang miskin, lalu dia kecewa dan sedih. Sebaliknya Alkitab mencatat seorang perwira Romawi, Perempuan Shiro-Fenesia, diangap sebagai orang yang tak layak diberkati. Tapi Yesus menjawab mereka dan memperoleh kasih karunia Tuhan Yesus.

Sahabat yang baik hati dimanapun saudara berada, biar segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus menyertai saudara. Amin

Salam #nekson m simanjuntak

Kamis, 08 Februari 2018

MEGANDALKAN KEKUASAAN TUHAAN

MENGANDALKAN KEKUASAAN TUHAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 09/02/2018

Mazmur 20:7 (TB)  (20-8) Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita.

Psalm 20:8 (RSV)  Some boast of chariots, and some of horses; but we boast of the name of the LORD our God.

Mazmur 20 disebut dengan Mazmur raja. Suatu doa yang disampaikan ketika pelantikan raja bagi bangsa Israel. Raja bagi bangsa Israel berbeda dengan pemahaman kerajaan bangsa-bangsa di sekitarnya. Bangsa-bangsa sekitar, raja memiliki wewenang penuh atas titah yang dimilikinya (kekuasaan otiented), sistem yang beepusat pada raja. Sistem ini disebut dengan sistem monarki. Bangsa Israel memahami bahwa pusat kekuasaan ada pada Tuhan atau disebut dengan sistem theokrasi (berpusat pada Allah). Allah sendirilah Raja atas umatNya, raja yang diurapi adalah Hamba Allah (ebed YHWH) atau Melekh YHWH (pesuruh Allah); raja adalah aparatus Allah dalam menegakkan kehendak Allah umat Allah. Raja adalah gembala untuk membawa kesejahteraan bangsa, melindungi dan memberikan rasa aman setiap warganya. Jadi raja tidak memiliki otoritas atas dirinya sendiri, tetapi harus seturut dengan kehendak Allah.

Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda. Kalimat ini menunjukkan bahwa bangsa-bangsa asing dalam sistem monarki mengandalkan kekuatan senjata. Kemegahan monarkhi adalah raja yang mengandalkan kekuatan perang, kekuatan persenjataan dan kekuatan pertahanan. Kehebatan bangsa asing ditentukan dengan kehebatan legiun pasukan yang dimiliki, pasukan perang yang memiliki daya tempur dan mengalahkan musuh. Namun umat Allah yang dipimpin oleh "raja yang diurapi" akan memimpin dibawah kuasa dan kekuatan Allah.

Lihatlah contoh Musa memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, tulah demi tulah disampaiakn namun Firaun tetap berkeras tak membebaskan Israel dari Mesir. Baru pada tulah kesepuluh: kematian anak sulung, Firaun membiarkan Israel keluar. Namun setelah keluar ada juga upaya pengejaran Firaun lewat kereta kuda. Namun mujizat Tuhan terjadi ketika laut merah terbelah dua, Israel menyeberang dan pasukan kereta Firaun pun diterjang dan tenggelam dalam laut mati. Disini Musa tidak berperang melawan Firaun, tetapi kuasa Tuhan

Dalam kisah hakim-hikim, raja-raja sekitar selalu menekan dan menindaa Israel. Namun selalu ada orang yang dipilih Allah untuk memimpin perlawanan membebaskan bangsa Isrsel dari tekanan asing. Itulah hakim-hakim, yang sepenuhnya memiliki karisma dan kekuatan melawan penindasan dan tekanan asing. Puncaknya dalam 1 Samuel 8 bangsa Israel meminta seorang raja bagi mereka agar sama dengan bangsa lain memiliki raja yang permanen bukan kontemporer seperti hakim-hakim. 1 Samuel 8:6 (TB)  Waktu mereka berkata: "Berikanlah kepada kami seorang raja untuk memerintah kami," perkataan itu mengesalkan Samuel, maka berdoalah Samuel kepada TUHAN.  Sekalipun permintaan ini berat bagi Samuel, namun pada akhirnya Tuhan memenuhi permintaan umat Isrsel yang meminta seorang raja memerintah atas mereka namun dengan pemahaman  bahwa raja adalah hamba Allah yang memerintah atas kehendak dan kuasa Allah. Dalam konsep demikian raja bukanlah alat kekuasaan tetapi alat pelayanan.

Sahabat yang baik hati, renungan di pagi hari ini membedakan panggilan anak-anak Tuhan dengan dunia ini. Paulus berkata : "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Rom 12:2). Jika dunia ini mengandalkan kekuasaan, kekuatan perang dan bermegah atas apa yang ada padanya, anak-anak Tuhan harus tetap rendah hati mengandalkan Tuhan dalam hidup ini.

Sahabat yang baik hati, biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai saudara. Amin

Salam #nekson m simanjuntak

Rabu, 07 Februari 2018

DIPERSIAPKAN UNTUK PEKERJAAN BAIK

DIPERSIAPKAN UNTUK PEKERJAAN BAIK

Selamat pagi! Sahabat tang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 08/02/2018

Efesus 2:10 (TB)  Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

Ephesians 2:10 (RSV)  For we are his workmanship, created in Christ Jesus for good works, which God prepared beforehand, that we should walk in them.

Ada hal yang harus kita sadari bahwa manusia memiliki mandat ilahi. Allah mengamanatkan tugas mulia yang harus kita kerjakan dalam hidup ini untuk membangun kehidupan terhadap sesama manusia dan kemuliaan bagi Allah. Mandat ilahi ini dikembangkan oleh teolog bernama Boenhoffer yang menekankan bahwa manusia menerima mandat ilahi melalui penetapan Allah sejak penciptaan (Baca Kej 1:27-31).  Sebagaimana kita tahu bahwa setelah Allah menciptakan langit, bumi dan segala isinya. Tuhan menciptakan manusia dan memberikan tugas untuk melestarikan alam dan memelihara lingkungan hidup ini seturut dengan harmoni ciptaan.  Allah telah mecipta semuanya baik adanya;  dalam memelihara kebaikan inilah, Allah memberikan mandat ilahi bagi manusia.

Namun manusia telah gagal memenuhi perintah Allah dangan kejatuhan manusia dalam dosa. Lewat dosa manusia kehilangan kemuliaan Allah. Konsekwensi dosa adalah maut. Namun kasih karunia Kristus telah menebus manusia dari dosa dan maut. Penebusan Kristus ini sekaligus pemulihan manusia kembali mepada makna segambar dengan rupa Allah. Jika oleh dosa manusia telah tercemar dan kehilangan kemuliaan Allah. Maka melalui penebusan Kristus kita diselamatakan dan dipulihkan menjadi manusia baru. Manusia baru adalah rencana Allah sejak semula. Karena Allah tidak menghendaki kematian orang-orang pilihanNya, tetapi setia dalam iman. Dari penebusan Yesus Kristus ini Paulus menjelaskan kita diciotakanndidalam Yesus Kristus sebagai manusia baru.

Disinilah kekayaan Paulus dalam melihat karya Allah lewat penciptaan dan penebusan.  Tuhan telah mempersiapkan manusia untuk melakukan pekerjaan baik dalam hidupnya sejak semula sebelum segala sesuatu dijadikan. Pekerjaan baik itu adalah amanat Allah kepada setiap manusia untuk memelihara ciptaan Tuhan yang baik. Melalui mandat ilahi ini manusia adalah pekerja-pekerja Allah melakukan kehendakNya. Allah memiliki otoritas menentukan apa yang hendak terjadi dalam hidup ini. Orang percaya dengan segala potensi dan kekuatan yang ada pada diri orang percaya, kita mampu melalukan

Sahabat yang baik hati, mandat ilahi inilah yang harus kita pelihara dalam hidup kita. Kita dipakai Allah untuk melakukan kehendak Allah. Dunia ini hendak dipenuhi kehendak Allah melalui orang percaya yang diciptakan di dalam Yesus Kristus. Pekejaan baik itu bukan ditentukan oleh posisi yang dimiliki, namun mempersembahkan hidup ini apa adanya bagi Tuhan.

Saya sungguh tersentuh suatu dokumentasi yang dishare dalam WA, suatu ketika satu gereja di China mengadakan pengumpulan dana, untuk Bhakti Kasih, seorang difable (kaki mengecil dan kering), dia bergerak hanya dibantu tangannya menggeser badannya dan hidupnya hanya menunggu belas kasihan di pinggir jalan. Dia datang ke even pengumpulan dana itu dan berusaha dengan sekuat tenaganya mendekati kotak amal. Semuanya sudah berpikir bahwa difable ini akan datang untuk meminta belas kasihan. Namun sungguh mengejutkan sang difable berusaha berdiri untuk memasukkan uang yang dimilikinya ke kotak amal. Semua panitia sangat terharu. Melakukan pekerjaan baik bukan saat ketika keadaan ekonomi kita baik, dalam keadaan apapun mari berikan yang terbaik bagi kemuliaan Tuhan. Inilah yang harus kota imani, karena Tuhan telah merencanakan kita yang percaya kepada Yesus Kristus untuk melakukan pekerjaan baik.

Sahahatku dimana pun saudara berada, biarlah segala kebaikan dan kasih larunia Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara. Amin

Salam #nekson m simanjuntak

Selasa, 06 Februari 2018

IMAN MENGALAHKAN DUNIA

IMAN MENGALAHKAN DUNIA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan mendengarkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 07/02/2018

1 Yohanes 5:5 (TB)  Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?

1 John 5:5 (RSV)  Who is it that overcomes the world but he who believes that Jesus is the Son of God?

Lawan terbesar dalam diri manusia bukanlah musuh tetapi sikap pesimis di dalam diri sendiri. Tak jarang seorang olah ragawan konsultasi ke psikolog atau konselor untuk membangun percaya diri.  Percaya diri dan sikap optimis sangat membantu orang memiliki semangat dalam memenangkan lomba atau pertandingan.   Hal ini dilakukan agar jangan terjadi seperti ungkapan: Belum Berjuang Namun Sudah Kalah. Hal seperti inilah tantangan terbesar dalam meraih kemenangan.

Meraih krmenangan memang harus realistis, realisme yang berpengharapan. Tidak mungkin kita melakukan sesuatu tanpa perhitungan.  Tak semua bisa seperti Daud dapat mengalahkan Goliat sang raksasa itu. Tidak mungkin kita maju ke medan pertandingan dengan lawan yang tak seimbang atau melakukan pekerjaan yang impossible (tidak mungkin) dengan dalih iman dan pengharapan. Tuhan Yesus sendiri mengajarkan realistis (baca Lukas 14:28-31), seorang membangun harus mengukur kemampuannya dan seorang pemimpin perang harus memperhitungkan kekuatan lawan.

Rasul Yohanes memperhadapkan kepada jemaat mula-mula bahwa musuh-musuh terbesar orang Kristen adalan 'pengajar-pengajar sesat' dan guru-guru palsu', (1 Yoh 4:1-3) mereka adalah 'anti Kristus' yang terus melakukan provokasi dan propoganda menghambat penyebaran Injil. Mereka terus menyebarkan roh kesesatan karena mereka adalah alat iblis yang telah sejak semula terus melakukan dosa (1 Yoh 3:8). Tujuan hidup mereka adalah kenikmatan sesaat di dunia ini.

Jangan takut dan kuatir menghadapi dunia dan segala kuasanya. Orang yang percaya kepada Yesus Kristus memiliki kuasa untuk mengalahkan dunia ini. Hal ini cukup beralasan bagi Rasul Yohanes karena:
1) Kristus telah mengalahkan kuasa dosa dan maut. Segala kuasa iblis telah ditahlukkan oleh Yesus Kristus melalui kematian dan kebangkitannya. Kita telah ditebus dari kuasa dosa dan kematian maka kematian dan dosa tidak dapat menahan kita karena kita telah hidup dalam kuasa pemerintahan Kristus. Karena itu jangan lagi mau dikenakan kuk perhambaan (Band Gal 5:1)
2) Orang percaya dapat mengalahkan dunia dan ini karena kita memiliki iman. Iman yang kita miliki adalah kekuatan tak terbatas, bukan hanya kuat dalam arti keras, tetapi kuat dalam arti kuasa (kata Yunani disebut: 'dunamis'. Bisa juga kita bandingkan kata dinamit yang memiliki kekuatan daya ledak). Yesus berkata: "Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu." (Mat 17:20). Iman adalah kekuatan terbesar orang percaya yang dapat mengalahkan dunia.
3. Penyertaan Tuhan Yesus, Yesus tidak pernah meninggalkan orang percaya. Dia hadir dan mendamlingi kita dalam menjalani hidup ini. Dia menyertai sampai akhir perjalanan hidup kita di dunia ini.  Yesus berkata: Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman (Mat 28:20)

Sahabat yang baik hati, inilah kekuatan besar pada diri orang percaya yaitu iman. Mari pelihara iman yang ada pada kita agar terus bertumbuh karena itu adalah sumber kekuatan dalam hidup orang percaya. Iman menguatkan kita melewati rintangan dan mengalahkan tantangan dalam hidup ini.

Sahabatku, di mana pun saudara berada biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara. Amin

Salam #nekson m simanjuntak

Senin, 05 Februari 2018

UPAH ORANG BENAR


UPAH ORANG MENANG

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 06/02/2018

Wahyu 2:7 (TB)  Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."
Revelation 2:7 (RSV)  He who has an ear, let him hear what the Spirit says to the churches. To him who conquers I will grant to eat of the tree of life, which is in the paradise of God.'

Mengangkat piala kemenangan adalah impian dari setiap atlet atau olah ragawan yang mengikuti lomba atau pertandingan. Sebelum bertanding dia sudah mempersiapkan diri demgan latihan dan ketika bertanding dia harus berjuang keras memenangkan setiap sessi yang harus dilalui, melampaui tantangan dan mengalahkan lawan-lawannya. Dia harus berjuang dengan segala kekuatan yang dimilikinya sampai menuju puncak kemenangan. Upah dari jerih juang orang yang menang adalah sukacita, naik ke tribun kemenangan dan mengangkat piala. Perhatikanlah ekspressi orang yang menang dalam pertandingan, sekalipun sudah lunglai dan cape dalam menjalaninya namun ketika menang akan ada ekspressi sukacita. Lelah berakhir dan saatnya merayakan kemenangan dan penuh sorak-sorai.

Dalam kitab Wahyu ini perjalanan iman berkaitan dengan pertandingan dan upah kemenangan. Selama di dunia ini kita berhadapan dengan lawan tanding kita, yaitu: godaan dari diri sendiri berupa keinginan daging yang dapat membuat kita jatuh dalam dosa. Godaan dari luar melalui hal-hal yang menggiurkan dan tantangan berupa kepahitan dan penderitaan. Semua itu adalah sessi kehidupan yang harus dilalui. Ingatlah setiap ada keinginan kita untuk tetap setia mengikut Tuhan Yesus dan menggapai kehidupan kekal, pada saat yang sama godaan selalu ada dan tantangan selalu diperhadapkan kepada kita. Karena Iblis menghendaki kita memperoleh kemenangan. Orang fasil akan terus mencari temannya dalam api penghukuman. Orang fasik dipakai iblis agar terus mempengaruhi orang percaya meninggalkan jalannya baik melalui godaan yang menggiurkan maupun tantangan yang menghimpit kehidupan. Sebagaimana diingatkan oleh rasul Jakobus bahwa Iblis terus berkeliling san meraung-raung mengincar mangsanya. 1 Petrus 5:8 (TB)  Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Hal inilah yang harus kita sadari agar kita terus berjaga-jaga dan setia. Iblis dan orang fasik tak suka jika kita merayakan kemenangan iman dalam hidup ini. Maka kita harus kuat, melampauhi segala beban dan tantang, godaan manis dan penderitaan pahit, jalani hidup di dalam Kristus, berjuang dan setia sampai meraih kemenangan iman. Tuhan telah menantikan kita dan trrus memotivasi kita anak-anakNya agar sampai kepada garis kemenangan. Tuhan telah menyediakan piala kemenangan untuk kita, yaitu pohon kehidupan yang kekal.

Pohon kehidupan disini mengingatkan peristiwa kegagalan Adam dan Hawa. Mereka tidak setia melakukan perintah Allah sehingga harus dikeluarkan dari firdaus dan hukuman atas dosa. Maka dalam renungan di pagi ini, Tuhan menganugerahkan bagi orang yang setia dan memenangkan pergumulan imannya akan menikmati pohon kehidupan dalam firdaus Allah, yaitu kehidupan yang kekal.  
Sahabat yang baik hati, jika Adam dan Hawa telah gagal dan konselwensinya dikeluarkan dari firdaus, maka Allah memghendaki kita orang yang ditetapkan  memperoleh kemenangan iman. Modal kita sudah ada, yaitu jaminan penebusan Yesus Kristus dan penyertaan Roh Kudus. Mari kita jalani hidup ini dan mengalahkan satu demi satu pertandingan yang dihadapkan pada kita. Mari kita lalui ujian pencobaan dalam hidup satu demi satu. Waktunya akan datang, Tuhan memahkotai kita kehidupan kekal dan menkkmati buah pohin kehidupan.

Sahabatku, dimanapun saudara berada, biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara. Amin.
Salam #nekson m simanjuntak

Minggu, 04 Februari 2018

PELAJARI DAN LAKUKANLAH

PELAJARI DAN LAKUKANLAH

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 05/02/2018

Filipi 4:9 (TB)  Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.

Philippians 4:9 (RSV)  What you have learned and received and heard and seen in me, do; and the God of peace will be with you.

Dalam ilmu pengetahuan istilah teori dan Praktek merupakan dua istilah yang tidak boleh terpisahkan, jika teori terpisah dari praktek maka itu hanya sebatas wacana: tataran ide dan konsumsi otak saja. Kata orang, ini namanya NATO: No Action Talking Only. Makanya harus ada praktek atau terapan dari teori yang aplikatif dan berdaya guna. Teori tanpa praktek sama aja tak berguna, sebaliknya praktek tanpa teori manusia tidak akan dapat mengevaluasi apa yang dikerjakan.

Jika dalam ilmu teori dan praktek tidak dapat dipisahkan, maka lebih dari itu hal iman. Hal kni dijelaskan oleh Paulus dalam Filipi. Pada 4:8 dia menganjurkan agar jemaat belajar dan memikirkan segala hal kebaikan, maka pada ayat 4:9 mendorong mereka melakukannya. 

Di dalam iman kita mengetahui apa yang baik dan apa yang dikehendaki oleh Allah, namun tugas kita bukan hanya mengetahui kehendak Allah tetapi, menghayati, menghidupi dan melakukan serta mempraktekkan firman itu dalam hidup kita sehari hari. Hal inilah yang dijelaskan oleh Paulus di jemaat Filipi. Filipi sedikit banyaknya telah dipengaruhi oleh filsafat Hellenisme yang menekenkan pentingnya pengetahuan. Mereka orang-orang sangat berminat belajar tentang hal-hal filsafat, suka berteori tentang kebaikan dan hal terbaik. Namun Paulus mendorong mereka tidak berhenti pada sebatas mengetahui kebaikan tetapi harus melakukan dan menerapkan kebaikan itu dalam hidup sehari-hari.

Filipi 4:8 (TB)  "Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu."
NAMUN tak cukup hanya memikirkannya, tetapi  harus melakukannya. Itulah sebabnya Paulus dalam renungan di pagi ini: Lakukanlah apa yang engkau pelajari. Jemaat Filipi sudah menerima pengajaran dari rasul tentang Yesus Kristus, mereka juga sudah mengetahui pokok-pokok iman kekristen dan mereka juga mengetahui Etika Kristen, jika hanya memikirkan tak ada guna, tetapi harus dilakukan dan diterapkan dalam hidup sehari-hari. Apa jadinya jika seorang pelanar memiliki pengtahuan tentang agama nilai A namun perilakunya buruk dan tak bermoral. Itu namanya nilai yangbdidapatkan tidak sesuai dengan perbuatannya.

Ada ungkapan mengatakan: satu teladan lebih berguna dibanding seribu nasehat. Itu betul, memberi nasehat sangat gampang, namun apakah nasehatnya telah diterapkan dalam hidup? Paulus sendiri berani mengatakan: "apa yang telah kamu lihat kepadaku", lakukanlah. Paulus telah memberikan teladan bagi jemaat. Di depan mata jemaat Filipi, Paulus telah memberikan contoh bagi jemaat, baik dalam hal iman; teladan dalam perkataan, perbuatan dan kasih.

Segala yang baik yang mereka terima, pelajari dan lihat sendiri dalam diri para rasul harus diteladani dan diikuti oleh jemaat dalam vhiduonya. Bagi Paulus, tidak ada alasan untuk tidak menerapkan ajaran yang baik karena Allah sendiri yang memberikan kekuatan bagi kita. Allah sendiri memerintah hati kita dan memberikan untuk melakukannya.

Sahabat yang baik hati dimanapun saudara berada, biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesua menyertai saudara. Amen.

Salam #nekson m simanjuntak

ORANG YANG MENCARI TUHA. AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU

 Kotbah Minggu Kantate, 28 April 2024 Ev. Mazmur 22:26-32 ORANG YANG MENCARI TUHAN AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU Selamat Hari Minggu! Sahabat yang...