Rabu, 21 Februari 2018

SEDENGKANLAH TELINGAMU KEPADAKU

SEDENGKANLAH TELINGAMU KEPADAKU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini, untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 22/02/2018

Mazmur 31:2 (TB)  (31-3) sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah melepaskan aku! Jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku!

Psalms 31:3-4 (RSV)  Incline thy ear to me, rescue me speedily! Be thou a rock of refuge for me, a strong fortress to save me!
Yea, thou art my rock and my fortress; for thy name's sake lead me and guide me,

Nats renungan pagi ini menggambarkan situasi Pemazmur dalam kondisi yang benar-benar emergenci dan membutuhkan pertolongan cepat. Berada dalam ancaman musuh dan sangat membutuhkan pembebasan. Ancaman itu bukan ringan tetapi menyangkut nyawa pemazmur sendiri. Para penafsir PL menyebutkan bahwa mazmur ini disampaikan oleh Daud sendiri ketika menghindari dari pengejaran Saul dari Kehila sampai di gua En-Gedi. Dalam berbagai kejadian Daud telah berada dalam kepungan Saul. (Baca 1 Sam 23:13dst)

Apa yang dilakukan oleh Daud dalam keadaan tersesak? Ini suatu pengalaman berharga dari Daud untuk dapat dishare bagi kita. Dalam keadaan terkepung seolah tiada jalan keluar: dari belakang telah dikejar musuh, berlari ke depan musuh telah menunggu, dari sisi kiri dan kanan  telah bergerak menyisirnya dan menghimpit. Dalam situasi demikian, masih adakah yang harus dilakukan? Mundur sama saja dengan menyerahkan nyawa, bergerak maju semakin mempercepat ditawan musuh, demikian ke kiri atau ke kanan tiada jalan justruk semakin menyesakkan. Diam di tempat tinggal menunggu waktu saja untuk ditertawakan musuh.

Daud tidak berputus asa, namun dia bergerak di dalam doa permohonan, mengangkat tangan menghadap Tuhan dan menyampaikan doa: Sedengkanlah telingaMu kepadaku. Tak ada yang lain yang dapat melepaskan Daud dari kesesakannya. Hanya Tuhanlah sumber keselamatan, penyelamat dan penolongngnya. Seruan minta tolong ini, didasarkan pada pengenalannya kepada Tuhan. Tuhan adalah penolong, gunung batu, tempat perlindungan dan kubu pertahanan. Dari istilah-istilah yang dipakai Daud dalam ayat ini, menunjukkan bahwa Allah itu adalah satu-satunya penyelamat. Dalam keadaan emergenci: Daud tak berpikir tentang keselamatan alternatif atau berhzrap pada pasukan penolong. Satu-satunya pertolongan dan keselamatan hanya dari Tuhan. Disatu pihak, raja Saul telah yakin Daud telah diserahkan baginya, namun Tuhan melindungi dan selalu meluputkan Daud dari tangan Saul (Baca 1 Sam 23:8+14).

Sahabat yang baik hati, marilah kita bertekun di dalam doa; memohon pertolongan dan perlindungan Tuhan dalam hidup yang penuh tantangan ini. Setiap saat hidup kita senantiasa diincar oleh apapun yang hendak menjerumuskan kita. Ketika anda senang dan bahagia ada saja orang yang tidak suka saudara bahagia. Ketika saudara berhasil ada saja orang yang menghendaki anda jatuh. Saat kita terpuruk musuh-musuh akan menertawai kita.  Oleh karena itu, marilah senantiasa berdoa kepada Tuhan dan menyerahkan hidup ini dalam perlindunganNya. Jangan berputus asa, dalam keadaan habis akal tetaplah berakal bahwa Tuhan ada penolong dan penyelamat kita.

Sahabat yang baik hati, biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara. Amin

Salam #nekson m simanjuntak.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH KEKAL

  Kotbah Minggu Akhir Tahun Gerejawi - Peringatan Orang Meninggal Minggu, 24 Nopember 2024 Ev. Daniel 7:9-14 KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH YA...