Senin, 31 Juli 2017

IMAN MENGALAHKAN DUNIA

IMAN MENGALAHKAN DUNIA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mempergunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa 01/08/2017
1 Yohanes 5:4 (TB)  sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.
1 John 5:4 (UKJV)  For whatsoever is born of God overcomes the world: and this is the victory that overcomes the world, even our faith.

Benarkah iman mengalahkan dunia? Bagaimana itu terjadi? Ini suatu catatan alkitab yang sangat menarik dari rasul Yohanes, apalagi konteksnya kekristenan mendapat tekanan, penganiayaan dan penindasan yang luar biasa.  Namun sebagai soko guru yang baik Yohanes memberikan semangat dan motivasi bahwa orang Kristen memiliki kekuatan yang luar biasa, yaitu: mengalahkan dunia.

Pertama Yohanes menjelaskan bahwa kekristenan bukan berasal dunia ini, namun berasal dari Allah. Jikankita baca surat-suray Yohanes dia memisahkan secara jelas dikotomi sorgawi dan duniawi, terang dan gelap, kebaikan dan kejahatan, hidup dan kematian. Orang percaya adalah berasal dari Allah, anak-anak terang yang telah memperoleh kehidupan yang kekal. Sedang kan dunia ini adalah gelap, jahat, dan akan berakhir kepada kebinasaan. Kebaikan tidak akan pernah kalah terhadap kejahatan, terang tidak akan pernah kalah atas kegelapan justru terang akan menelanjangi dan mengusir kegelapan. Kehidupan telah menelan kebinasaan di dalam kematian dan kebangkitan Kristus. Dalam kerangka berpikir demikianlah rasul Yohanes menjelaskan bahwa iman mengalahkan dunia.

Dalam praktek kehidupan bergereja iman mengalahkan dunia benar-benar terbukti di dalam sejarah gereja. Sejak semula kekaisaran Romawi sangat melarang kekristenan, itulah sebabnya mereka dikejar, dianiaya bahkan dieksekusi mati tanpa proses hukum. Namun semakin dibabat semakin merambat. Kekristenan tidak pernah pudar, justru semakin bertambah-tambah, semakin dihimpit semakin melejit. Pengejaran terhadap orang-orang Kristen menjadi cara Allah mempercepat penyebaran Kekrstenan di berbagai kota.  Sekalipun menderita diawalnya, namun tahun 313 ada pengakuan Kaisar Romawi Konstantinus Agung menerbitkan Edik Milano berisi suatu pengakuan teehadap kekristenan dan memberikan kebebasan bagi Kekristenan. Bukan hanya itu, Kaisar akan menggantikan kerugian yang dialami kekristenan selama penganiayaan dengan dukungan pembangunan gereja. Sehingga gereja semakin pesat berkembang. Dalam perkembangan selanjutnya tahun 380 Kaisar Theodosius menjadikan Kristen sebagai agama resmi di kekaisaran Romawi. Apa yang terjadi disini adalah suatu contoh bahwa iman mengalahkan dunia. Dulu dilarang, dibenci dianiaya namun akhirnya menang karena keteladanan hidup mereka yang tetap setia di dalam iman, pengharapan dan kasih.
Sahabat yang baik hati: iman mengalahkan dunia adalah suatu kebenaran Alkitab dan itu nyata dalam kehidupan orang percaya. Demikianlah kita menghadapi pergumulan kita masing-masing, jika berat dan sesak membebani hidup kita, jalanilah semuanya dalam iman; Tuhan akan menolong dan memenangkan kita dari pergumukan kita. Saya juga berpikir tentang realitas sentimen agama di Indonesia, sekalipun banyak penutupan gereja dari orang yang menghendaki kehadiran gereja, tetaplah kita gumuli dalam doa kelak akan ada perubahan iman akan menang. Akan berbondong-bondong orang untuk menyodorkan bantuan dan memotivasi kita untuk membangun rumah ibadah.

Iman mengalahkan dunia, juga berlaku kepada pergumulan pribadi kita. Jika seorang ibu rumah tangga yang bergumul akan perubahan suaminya yang selalu melakukan KDRT dan tidak perduli akan keluarga teruslah berdoa dan tetaplah berbuat baik. Suatu hari akan ada perubahan.

Hidup setia di dalam iman tentu akan mendapat tantangan dari cara yang halus hingga yang kasar sekalipun, dari godaan yang sangat licin dan kekuasaan yang memaksa sekalipun. Pada semua itu marilah kita jalani hidup ini di dalam iman, di ujung perjalanan Tuhan tekah menunggu kita memberikan mahkota kemenangan.


#pdt nekson m sjuntak

Minggu, 30 Juli 2017

HIDUP UNTUK KEBENARAN

HIDUP UNTUK KEBENARAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah mempergunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin 31/07/2017.

1 Petrus 2:24a (TB) Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran.

1 Peter 2:24a (UKJV) Who his own self bare our sins in his own body on the tree, that we, being dead to sins, should live unto righteousness:

Prinsip hidup tokoh-tokoh pejuang keadilan dan kebenaran akan membuat kita takjub: seperi tokoh Marthin Luther, Ditrich Bonhoeffer, Marthin Luther King Jr. dll.  Mereka berdiri diatas prinsip yang kokoh dan tak mundur sedikit pun. Maka pertanyaan apa yang membuat mereka memiliki prinsip yang begitu kokoh? Kesungguhan mereka hidup di dalam kebenaran telah mengubah dunia. Kesungguhan mereka hiduo dalam kebenaran adalah pengahayatan atas pengorbanan Yesus Kristus yang rela mati agar kita hidup. Hidup yang diinginkan oleh Yesus Kristus adalah hidup di dalam kebenaran.

Lihatlah misalnya Marthin Luther sang tokoh reformasi digelar Musa Jerman. Luther menentang surat aflat atau surat penghapusan dosa yang dijual oleh Paulus demi mengumpulkan dana pembangunan gereja. Luther menempelkan 95 dalil Marthin Luther di pintu gerbang gereja Wittenberg Jerman untuk melawan praktek gereja yang telah menyimpang dari ajaran Alkitab. Keberanian M Luther ini dianggap sebagai kecongkakan dan telah melanggar ajaran insiblitas Paus (Paus tak akan pernah salah). Reaksi Romawi terhadap Luther sangat keras, menyidang dan mendesak Luther agar mencabut dalilnya. Namun sekalipun ditekan habis-habisan bahkan telah diputuskan untuk dihukum mati melalui surat enklisik dari Romawi. Namun Luther berkata: Hier steh'ich, ich kann nicht anders. Gott helfe mir" (disini saya berdiri, saya tidak dapat berbuat yang lain. Tuhan menolong aku).

Hidup dalam kebenaran sebagaimana prinsip M.Luther telah melahirkan reformasi bagi geraja. Salah satu dalil Dalil Marthin Luther menyangkut pembenaran oleh iman akhirnya telah diakui dan diterima dengan penandatanganan dokumen JDIC: Joint Declaration Justification by Faith oleh LWF (Lurheran World Federation) dan pihak Vatikan di Roma.

Demikian juga dengan prinsip Dietrich Bonhoeffer menyusun Dokumen Barmen (Barmen theses) melawan dan menentang kebijakan Nazi. Sekalipun dipenjara bahkan dihukum mati oleh pemerintahan Nazi, Bonhoffer tak pernah mundur dari prinsipnya yang melawan nazi. Kegigihan Bonhoeffer adalah atas dasar pemahaman kebenaran. Perjuangan Bonhoeffer sangat dihormati dan dikagumi.

Demikian juga dengan Martin Luther King Jr di Amerika, melawan rasisme dan diskriminasi terhadap kulit hitam. Dia terus berkotbah berapiapi dan penuh semangat melawan diskriminasi. Pidato yang sangat terkenal dari Martin Luther King Jr: I Have A Dream. Sekalipun blokade militer menghempang mereka mereka demonstrasi dengan tertib menuntut keadilan. Sekalipun dalam setiap aksi mereka berhadapan dengan anjing-anjing ganas dari polisi Amerika namun mereka tidak surut.  Mimpinya mengenai masa depan kulit hitam akhirnya terwujud dengan ditetapkannya  hak politik warga kulit hitam, penghapusan diakriminasi dan kesetaraan di Amerika dan bukan hanya di Amerika pergerakan Marthin Luther King Jr menginspirasi banyak aktifis di benua lainnya untuk perjuangan menghapuskan rasisme dan siskriminasi.

Sahabat yang baik hati, renungan di pagi ini mengajak kita menghayati hidup di dalam kebenaran. Yesus Kristus telah menebus kita dari dosa agar kita hidup untuk kebenaran! PengorbananNya adalah anugerah yang mahal, dan menuntut komitment dari orang percaya agar hidup dalam kebenaran. Tidak terbilang lagi tokoh-tokoh yang lahir di sepanjang masa sebagai pejuang kebenaran dan pembebasan semuanya bermuara pada penghayatan iman dan pengorbanan Yesus Kristus.

Sabtu, 29 Juli 2017

HIKMAT SALOMO DALAM MEMIMPIN

HIKMAT DALAM MEMIMPIN

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, firman Tuhan minggu ini memberikan kita kesempatan belajar dari Salomo, raja yang paling terkenal kebijaksanaannya; tiada raja yang paling berhikmat baik sebelum dan sesudahnya. Setiap ada ibadah syukuran atas pelantikan jabatan dan memperoleh pekerjaan nats ini sering diangkat sebagai kotbah: agar kita memohon hikmat atas seluruh apa tugas dan tanggungjawab. Minggu ini firman Tuhan menyapa kita dari 1 Raj 3:4-12. Agar lebih memahami konteks ada baiknya kita baca keseluruhan perikop ini (1-15). Pengalaman Salomo setelah diurapi menjadi raja melakukan yang patut kita teladani: berdoa dan beribadah kepada Tuhan. Dalam doanya Salomo memohon agar diberi hati yang paham menimbang perkara dan hikmat untuk memimpin banga Israel.

Ada beberapa pelajaran yang menarik dari kisah Salomo:

1. Salomo Anak Penurut yang membanggakan: menuruti perintah Tuhan dan menurut ketetapan ayahnya Daud. Ada pergumulan sendiri bagi Daud terhadap anak-anaknya. Namun dengan kehadiran Salomo, Daud yakin bahwa dia anak satu-satunya yang dapat menggantikannya. Selain penurut, Salomo orang yang bijaksana.
Bacalah Ayat 3: Teks ini menunjukkan bahwa Salomo adalah anak penurut: penurut akan perintah Tuhan dan penurut ata apa yang ditetapkan oleh ayahnya Daud. Demikian dengan ayat 14 Tuhan meminta syarat yaitu menuruti ketetapan Tuhan. 1 Raja-raja 3:14 (TB)  Dan jika engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintah-Ku, sama seperti ayahmu Daud, maka Aku akan memperpanjang umurmu."
Apa yang dilakukan Salomo adalah mewujudkan mimpi Daud, Tuhan telah berjanji kepada Daud bahwa anaknya sendiri yang mendirikan Bait Allah bagi Tuhan. Itu diwujudkan oleh Salomo dengan mendirikan Bait Allah bagi Tuhan.
Salomo adalah anak penurut, penurut disini bukan konotasi negatip tetapi dalam arti setia dan hormat. Penurut sebagai perwujudan akan perintah Allah dlm hukum ke-5 hormatilah ayah dan ibumu. Lihatlah dia Salomo: dia begitu hormat terhadap Daud ayahnya (Baca ay 6). Hal ini juga sangat menarik jika kita runut sebagai raja dan penggantinya; suksesor menghormati dan kagum terhadap yang digantikannya dan bercita-cita melanjutkan dan mengembangkannya. Ini suatu doa pemimpin yang berhikmat sehingga programnya berkelanjutan untuk kemajuan umat Israel.

2. Memiliki Spiritualitas yang baik: berdoa, beribadah dan memberikan persembahan.
Hal kedua yang kita pelajari dari Salomo adalah dia merendahkan diri di hadapan Allah dengan menyampaikan syukur dna mempersembahkan korban bakaran bagi Tuhan. Doa dan persembahan Salomo membuat Tuhan menampakkan diri dan memberika  kesempatan baginya memohon apa keinginnnya. Disini Allah membuka kesempatan bagi Salomo agar memberi apa saja yang dimintanya. Ini suatu yang sangat jarang terjadi. Pihak Allah sendiri yang menawarkan. Dalam doa boasanya kita memohon dan jawaban permohonan kita ini biasa, ya, tunggu dan tidak.
Satu pelajaran menarik disini adalah kita diingatkan agar tetap memiliki spiritualitas dannkerinduan untuk menghadap Tuhan melalui ibadah pribadi. Dalam berbagai kesempatan banyak orang semakin naik jabatan dan pangkatnya semakin sedikit waktu untuk Tuhan. Semakin besar tugas dan tanggung jawab yang diberikan Tuhan, marilah semakin rendah hati dan semakin banyak waktu untuk beribadah.

3. Hati yang Paham Menimbang Perkara atau Hikmat (kepemimpinan yang melayani umat yang dipimpinnya).
Kegelisahan Salomo adalah bagaimana dia dapat memimpin bangsa ini? Mereka adalah bangsa yang besar, susah dipimpin dan tegar tengkuk. Musa yang memiliki banyak talent kewalahan memimpinnya? Kegelisahan Salomo ini menunjukkan bahwa pergumulannya menjadi raja adalah untuk dapat melayani umat Israel. Jabatan raja bukanlah orientasi kekuasaan, atau kesempatan untuk mendapatkan prestise,  kekayaan, status sosial yang meningkat. Bagi Salomo jabatan yang diembannya adalah tanggung jawab untuk memimpin bangsa ini dengan arif dan bijaksana, paham menimbang perkara dan memutuskan permasalahan dengan jalan keluar yang terbaik. Kegelisahannya adalah bagaimana memimpin umat ini dengan baik dan mendatangkan kesejahteraan bagi mereka. Itulah sebabnya Salomo meminta hikmat dari Allah.

Salomo tidak meminta kekayaan karna kekayaan bisa membuat orang lupa akan Tuhan (Amsal 30:9). Salomo tidak meminta kerajaannya kokoh dengan pasukan perang terbaik; karena jika itu yang diminta bahwa citacitanya adalah menjadi yang unggul dari bangsa-bangsa. Ada banyak bangsa di dunia ini untuk menjadi negara termaju harus menindas rakyatnya sendiri. Salomo tidak meminta panjang umur, permintaan seperti ini adalah untuk pentingan diri sendiri. Namun Salomo meminta hikmat karena dengan hikmat itu dia bisa melayani dan melakukan keputusan yang terbaik bagi rakyat Israel yang dipimpinnya.
Atas permohonannya itu; Tuhan sangat menyukai Salomo, dan Tuhan menambahkan segala sesuatu untuk melengkapi Salomo dalam mengabdikan diri bagi umatnya Israel. Tuhan menamambahkan kekayaan, kehormatan dan panjang umur baginya dan kokoh menjadi raja termasyur sepanjang sejarah. Tiada orang yang lahir di dunia ini yang klhikmatnya melebihi raja Salomo.

Sahabat yang baik hati;  Salomo yang meminta hikmat dan kebijaksanaan kepada Tuhan adalah contoh pemimpin yang meminta suatu energy dalam dirinya agar dapat melakukan yang terbaik bagi pengabdiannya. Demikianlah kita masing-masing marilah apapun tugas dan tanggungjawab yang diberikan Tuhan kepada kita marilah kita berpikir untuk mempersembahkan pelayanan yang terbaik bagi tugas dan pengabdian kita.

#pdt nekson m sjuntak

Jumat, 28 Juli 2017

INGATLAH AJAL MENUNGGU KITA

INGATLAH AJAL MENUNGGU KITA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu 29/07/2017

Mazmur 39:4 (TB)  (39-5) "Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku!

Psalms 39:4 (UKJV)  LORD, make me to know mine end, and the measure of my days, what it is: that I may know how frail I am.

Ada satu lagu rohani dalam gereja Batak yang selalu membuat kita termenung akan kehidupan ini yaitu: BE 334:1  "Nasa Jolma Ingkon Mate"
Nasa jolma ingkon mate ingkon mago sibuk on/ Na mangolu ingkon mate asa tung denggan muse/ Daging on do gabe bangke jala ingkon do malangke/ jala sogot bangkit i tu hasanhaponNa i. (Artinya: setiap orang harus menjalani kematian, tubuh ini fana dan akan kembali menjadi tanah. Namun kelak akan bangkit dalam kemuliaan)

Syair ini seiring dengan pandangan Paulus: bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan (Fil 1:21). Bagi orang Kristen pandangan ini menegaskan kedua posisi ini jika kita HIDUP, baiklah hidup di dalam Kristus, hidup di dalam kasih karuniaNya dan tak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih karunia Allah (Rom 8:38). Hidup ini harus disyukuri,  hidup ini wajib kita rawat sampai umur yang diberikan Tuhan bagi kita tiba. Kalaupun kita MATI dan ajal kita tiba, menurut kehendakNya maka mati adalah keuntungan.

Pertanyaan adalah bagaimanana orang menghadapi kematian? Berapa persen yang sudah siap? Mengapa tidak siap? Mempersiapkan kematian bukan menunggu-nunggu ajal atau menghitung-hitung hari kematian, melainkan menjalankan hidup ini penuh dengan syukur. Jika Tuhan memberikan berkat dan segala kebahagiaan bagi kita, melalui pekerjaan dan kesuksesan usaha kita serta segala keberuntungan yang kita dapatkan di dunia ini jangan lalai dan terpesona olehnya suatu waktu kita akan meninggalkan itu semua.

Inilah kelebihan pemazmur dalam renungan di pagi hari ini. Dia menyadari sepenuhnya dunia ini adalah fana, semuanya akan berlalu waktunya akan datang ajal menjemputnya: cepat atau lambat kematian akan datang. Dalam doanya dia berseru: " Ya TUHAN beritahukanlah kepadaku ajalku dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui begitu fananya aku." Doa ini mengingatkan bahwa:
-  Tidak ada seorang pun yang tahu kapan dia meninggal, karena hidup ini adalah sepenuhnya kuasa Tuhan.
- Kematian membuktikan bahwa hidup ini bukanlah milik manusia namun milik Tuhan sang pencipta. Tak seorang pun di dunia ini yang dapat memperpanjang umurnya walau dengan apapun. Semuanya itu adalah keputusan dan ketentuan Tuhan sang pemilik kehidupan.
- Dunia ini fana dan semuanya akan berlalu, tak ada yang abadi di dunia ini. Yesus berkata: langit dan bumi akan berlalu namun perkataan-Ku tidak akan berlalu (Markus 13:31). Inilah pegangan kita bagi orang beriman Tuhan menebus kita dari dunia yang pada kepada kehidupan kekal selama-lamanya.

#pdt nekson m sjuntak

Kamis, 27 Juli 2017

SATU DI DALAM TUHAN

SATU DI DALAM TUHAN

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat 28/07/2017

Roma 10:12 (TB)  Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.

Romans 10:12 (UKJV)  For there is no difference between the Jew and the Greek: for the same Lord over all is rich unto all that call upon him.

Salah satu sifat manusia adalah menganggap diri lebih tinggi dari orang lain. Sikap ini berlaku dalam segala hal: hal materi, hal kebaikan, estetika dan bahkan dalam hal religiositas atau  keagamaan. Agamaku lebih benar ketimbang yang lain, kerohanianku lebih saleh dari orang lain. Dalam suatu masyarakat sifat seperti ini bisa meningkatkan sentimen agama dan mendatangkan konflik agama. Di dalam satu agama hal semacam itu akan menimbulkan kesombongan rohani yang berdampak pada perpecahan.  Hal ini pula yang dilihat oleh Paulus di jemaat mula-mula. Di Korintus misalnya ada kelompok-kelompok atas nama rasul dan kelompok ini masing-masing merasa lebih murni. Demikian di jemaat Galatia ada perbedaan antara Yahudi atau Yunani, bersunat tak bersunat namun diingatjan bahwa kita telah di dalam Yesus Kristus Galatia 3:28.

Dalam renungan pagi ini Paulus menjelaskan bagaimana orang percaya yang berbeda ini saling menerima di dalam Tuhan Yesus Kristus. Perbedaan antara Yahudi dan Non Yahudi, status sosial kaya dan miskin, budak atau orang merdeka tidak menjadi penghalang bagi kita untuk hidup bersama dan bersekutu dengan rukun. Inilah kelebihan dan kekayaan komunitas orang percaya dibandingkan dengan komunitas dunia di jaman itu. Inilah kekayaan orang beriman sekalipun berbeda-beda dalam segala hal namun bisa saling menerima, bisa duduk satu meja jamuan makan bersama (perjamuan kudus); semua sama kedudukannya di hadapan Tuhan: tiada yang lebih tinggi atau rendah, tiada yang lebih terhormat, setengah terhormat dan rendah. Namun semuanya satu. Namun ada saja yang merasa lebih baik, lebih saleh dan lebih kudus di tengah-tengah jemaat.  Itu bisa saja karena memang ada orang yang tidak memperdulikan kehidupan rohaninya. Paulus dengan sabar dan terus memberikan penjelasan bagi jemaat Rom agar saling menerima yang satu dengan yang lain karena kita satu di dalam Tuhan kita Yesus Kristus.

Sahabat yang baik hati saling menerima yang satu dengan yang lain adalah bukti keberimanan kita. Hal ini harus kita sadari: demi menerima kita manusia yang hina ini, Yesus telah mengosongkan diri dan mengambil rupa seorang hamba. Dia tidak mempertahankan kemuliaanNya, namun turun menjadi manusia sepenuhnya untuk dapat menjangkau manusia. Dai turun dari sorga untuk dapat merangkul manusia duduk dalam jamuan Allah Bapa. Jika Allah dapat menerima kita manusia berdosa dihadapannya, lebih-lebih kita sesama manusia harus saling menerima yang satu dengan yang lain.

Mungkin benar, salah satu 6 ciri manusia Indonesia menurut Mukhtar Lubis seorang sosiolog tenama adalah budaya feodalisme. Feodal adalah struktur masyarakat yang membedakan bangsawan dengan jelata.  Feodalisme adalah faham yang menganggap diri bangsawan yang lain adalah rakyat jelata: menempatkan diri lebih terhormat dibanding lainnya. Hal itu pula yang digarami dalam diri orang Batak yang telah berhasil menghapuskan perbudakan. Konon raja ditandai dengan rumah bertangga ganjil dan kaum budak membangun rumah dengan tangga genap. Namun syukur kepada Tuhan Yesus Kristus di dalam Injil tanah Batak telah menghapuskan perbedaan status rumah bertangga ganjil atau genap karena kita semua satu di dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Di dalam Yesus Kristus hidup bersatu. Inilah kekayaan kita.

Semoga kita semakin erat bersatu; menghargai sesama sama dengan diri sendiri. Merakit kebersamaan dan bergandeng tangan memuliakan Tuhan melalui aktifitas dan pelayanan kita baik dalam persekutuan gereja dan pengabdian kita di tengah-tengah masyarakat.

Rabu, 26 Juli 2017

TAAT MENDENGAR SUARA TUHAN

TAAT MENDENGAR SUARA TUHAN

Selamat Pagi! Sahabat baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 27/07/2017
1 Samuel 15:22 (TB)  Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.
1 Samuel 15:22 (UKJV)  And Samuel said, Has the LORD as great delight in burnt offerings and sacrifices, as in obeying the voice of the LORD? Behold, to obey is better than sacrifice, and to hearken than the fat of rams.
Samuel tokoh yang sangat penting bagi Israel pada masa peralihan dari kepemimpinan imam kepada sistem kerajaan. Sebelumnya Israel hanya dipimpin oleh Hakim yang sekaligus juga menjadi imam bagi umat Israel. Padahal tantangan semakin banyak dari bangsa-bangsa sekitar yang menindas, merampok dan merompak mereka. Bangsa sekitar telah memiliki struktur masyarakat yang lebih maju dibanding Israel dengan memiliki raja yang menetap sebagai pemimpin mereka. Apalagi raja mereka adalah orang yang memiliki kharisma. Hal inilah yang mendorong bangsa Israel meminta kepada Samuel agar Tuhan memberikan seorang raja bagi mereka agar mereka sama dengan bangsa asing (1 Sam 8). Semula permintaan ini ditolak Samuel karwna dianggap penolakan Israel terhadap Allah (theokrasi). Pada akhirnya Tuhan pun memenuhinya dengan menyuruh Samuel mengurapi Saul sebagai raja  pertama bangi Israel.
Semula Saul memiliki harapan akan ada kemajuan, namun sangat disayangkan karena Saul sangat mengecewakan Tuhan. Saul adalah tipe yang tidak setia menjalankan Perintah Tuhan. Dia lebih takut pada suara massa dari pada Perintah Tuhan.  Jika kita baca 1 Samuel 13,  Samuel telah meminta Saul untuk menunggu waktu sebagaimana ditetapkan Samuel sebelum menyerang Filistin harus menyampaikan korban bakaran kepada Allah. Namun karena sudah tidak sabaran dan atas desakan massa, akhirnya Saul memimpin sendiri pembakaran korban yang semestinya dilakukan oleh Samuel sebagai imam. Samuel sangat kecewa atas sikap Saul yang tidak setia melakukan Firman.
Demikian dengan teks renungan di pagi ini bacalah keseluruhan pasal 15: Saul disuruh untuk menumpas orang Amalek dan memusnahkan semuanya jangan ada yang disisakan. Namun apa yang terjadi Saul memang berhasil menaklukkan Amalek, tapi sangat disayangkan Saul mengijinkan rakyat itu membawa lembu dan ternak tambun dengan alasan sayang dimusnahkan lebih baik dikumpulkan dan dijadikan kurban bakaran bagi Tuhan.  Ini membuat Samuel marah besar:  Apakah Tuhan mau menerima korban bakaran demikian? Bagi Samuel mendengarkan suara Tuhan dan melakukannya jauh lebih penting dari korban bakaran lembu atau sapi yang paling tambun sekalipun.
Inilah kemarahan Samuel kepada Saul, kurban bakaran tidak lebih penting dari ketaatan untuk mendengar dan melakukan suara Tuhan. Seharusnya Saul menjadi pemimpin yang membawa umat Israel takut dan mendengarkan suara Tuhan. Ini justru membiarkan umat itu menjarah kambing dan lembu dari kaum Amalek untuk dijadikan korban bakaran bagi Tuhan. Mendengarkan, memperhatikan dan melakukan firman dengan setia itulah yang dikehendaki Tuhan.
Sahabat yang baik hati renungan di pagi hari ini menjadi refleksi yang sangat penting bagi kita. Memberikan persembahan adalah kewajiban kita mensyukuru karunia Tuhan.  Memberikan persembahan adalah kewajiban religius baik berupa perpuluhan persembahan syukur dll. Namun apa yang disampaikan firman Tuhan di pagi ini menjadi sangat penting. Jangan sampai demi menyampaikan kurban persembahan, kita mengabaikan perintah Tuhan.   Mendengarkan dan melakukan firman Tuhan jauh lebih penting dari membawa korban yang tidak seturut dengan perintah Tuhan.
Firman Tuhan harus mendasari semua perbuatan dan perilaku kita. Firman harus menerangi dan menggarami semua perbuatan kita sehari-hari. Tuhan Yesus memberkati.

#pdt nekson m sjuntak

Selasa, 25 Juli 2017

TURUTLAH MENDATANGKAN KERUKUNAN

TURUTLAH MENDATANGKAN KERUKUNAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita mengambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu 26/07/2017

Roma 15:5-6 (TB)  Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus,
sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.

Romans 15:5-6 (UKJV)  Now the God of patience and consolation grant you to be likeminded one toward another according to Christ Jesus:
That all of you may with one mind and one mouth glorify God, even the Father of our Lord Jesus Christ.

Kerukunan adalah wujud kemampuan manusia mengelola konflik. Menerima yang lain apa adanya. Manusia yang hidup berbagai perbedaan: suku, ras, agama, paham, kepentingan dan berbagai pemisahan lainnya disatukan oleh satu kata yaitu rukun. Indonesia adalah salah satu masyarakat yang sangat mendambakan hidup rukun, makanya struktur terbawah dalam masyarakat adalah rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW). Cita-cita ideal ini dirakit dalam satu semboyan: binneka tunggal ika. Kita berbeda-beda namun kita satu dan hidup rukun dalam satu bangsa yaitu Indonesia.

Kekristenan sangat mendukung hidup rukun, bahkan rukun akan adalah karya keselamatan yang dilakukan Yesus di dunia ini. Hal itu dilihat dari kata "syalom". Arti kata ini adalah dalam teks Ibrani adalah damai sejahtera, rukun berarti tiada perang, tiadak perseteruan, tiada kekacauan dan semua  masyarakat hidup sejahtera lahir dan bathin. Selain itu Yesus Kristus telah meninggalkan damai sejahtera bagi kita dan telah menetapkan kita menjadi anak-anakNya. Hakekat seorang Anak-anak Tuhan menghadirkan damai ( Mat 5:9 berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka disebut anak-anak Allah).

Renungan di pagi hari ini menjelaskan bahwa menghadirķan hidup rukun tidaklah mudah, namun membutuhkan keseriusan, ketekunan dan kerja keras.  Karena tak semua orang menghendaki damai sejahtera. Manusia umumnya ingin dihormati namun tak menghormati orang lain. Manusia ingin mencapai kepentingannya sekalipun dalam mencapai itu melanggar hak dan kepentingan orang lain. Dengan kata rukun kita membutukan kepekaan terhadap orang lain. Hidup rukun adalah hidup menerima yang satu dengan yang lainnya. Manusia rentan konflik karena egoisme.  Sikap egois yang demikian tentu akan membuat konflik, perselisihan dan perbantahan.  Hal ini penting, ada banyak tantangan, butuh kesabaran dan kelemah-lembutan dan tidak mudah patah arang dalam menghadirkan kerukunan.  Itulah sebabnya Paulus menjelaskan bahwa Yesuslah sumber ketekunan dan penghiburan bagi setiap orang yang menghadirkan damai sejahtera dan hidup rukun. Yesus adalah sumber energi atau sumber kekuatan bagi orang percaya menghadirkan damai sejahtera.

Hidup rukun dalam suatu masyarakat tentu memiliki banyak manfaat, selain rasa aman kita tidak menghabiskan energi untuk membentengi diri dari pikiran negatif. Cobalah kita lihat disekitar kita mengapa masyarakat kita harus membuat tembok yang tinggi memagari rumahnya, membuat cctv untuk pengamanan dan membayar security untuk menjamin gangguan keamanan. Itulah mahalnya hidup rasa aman dan tenteram. Paulus dalam renungan di pagi hari ini dengan hidup rukun banyak hal positip yang kita lakukan: melakukan missi yang mendatangkan kesejahteraan masyarakat, menolong sesama, mendatangkan suka cita dan bentuk-bentuk pelayanan kemanusiaan yang menghadirkan kemuliaan bagi Allah.

Sahabat yang baik hati renungan di pagi ini menyapa dan memanggil kita sebagai anak-anak Allah turutlah menjadi orang yang mendatangkan damai sejahtera dan kerukunan  di tengah keluarga, ruang lingkup pekerjaan, masyarakat dan bangsa kita. Tuhan Yesus memberkati!

#pdt nekson m sjuntak

Senin, 24 Juli 2017

TUHAN MELUPUTKAN AKU

TUHAN MELUPUTKAN AKU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 25/07/2017

Mazmur 116:8 (TB)  Ya, Engkau telah meluputkan aku dari pada maut, dan mataku dari pada air mata, dan kakiku dari pada tersandung.

Psalms 116:8 (UKJV)  For you have delivered my soul from death, mine eyes from tears, and my feet from falling.

Salah satu kekayaan rohani dari kitab Mazmur adalah pengalaman langsung pemazmur yang merasakan perlindungan dan pertolongan Tuhan. Gubahan-gubahan syair yang maha indah dituangkan dalam bentuk pujian, lagu, syukur dan doa. Kitab Mazmur ini juga banyak menginspirasi orang dalam karya-karya seni. Salah satu lagu paling populer hingga saat ini adalah "You Raise Me Up" karya Irish -Norwegian dan dipopulerkan oleh artis Josh Groban. Liriknya sangat indah yang digubah dari Mazmur

When I am down and, oh, my soul, so weary;
When troubles come and my heart burdened be;
Then I am still and wait here in the silence,
Until you come and sit awhile with me.

You raise me up, so I can stand on mountains;
You raise me up to walk on stormy seas;
I am strong when I am on your shoulders;
You raise me up to more than I can be.

You raise me up to more than I can be. (Engkau mengangkat aku, lebih dari apa yang aku bisa). Inilah kelebihan orang beriman yang memiliki Tuhan yang maha baik; bukan hanya menolong dan namun menyelamatkan, bukan hanya membimbing namun menghantarkannya sampai ke tujuan.  Bukan hanya menuntun namun menggendong kita.

Hal inilah yang kita baca dalam renungan di ini:

- Tuhan meluputkan dari maut. Siapa yang mengetahui apa yang ada di depan jalan yang hendak kita lalui? Siapa yang mengetahui apa yang akan terjadi besok pada diri kita? Tiada tang tahu namun kita melangkah dengan pasti karena jaminan keselamatan dari Tuhan. Demikian pemazmur mengalami ketidak pastian, nyawanya diburu oleh orang-orang yang membencinya. Namun Tuhan  menyelamatkan nyawanya dari maut. Tuhan meluputkan nyawa dari jaring dan perangkap musuhnya. Sesungguhnya tali-tali maut telah melilitnya, kesesakan dan dekat dengan dunia orang mati (ay 2). Namun Tuhan meluputkannya.

- Tuhan menghapus air mata dari matanya. Apa yang membuat orang menangis? Tentu duka, kesedihan dan segala beban yang membuat kita tak berdaya. Memang ada saja orang menangis karena bahagia, namun itu air mata kebahagiaan. Pemazmur dalam renungan di pagi ini merasakan kebaikan Tuhan akan kasihNya yang menghapus air mata dari mata orang yang dikasihinya.

- Tidak tersandung: orang tersandung biasanya karena hal sepele. Tersandung sangat menyakitkan, karena hal sepele dan sederhana bisa berdampak buruk. Tahun 2010 misalnya Presiden Jerman Horst Koehler terpaksa mengundurkan diri dari jabatannya hanya karena salah ucap dalam pidatonya yang mengatakan pengutusan pasukan Jerman ke Afganistan untuk kepentingan ekonomi Jerman. Pidato singkat ini telah menimbulkan perdebatan di Jerman karena dianalisis dari berbagai sudut pandangan tidak ada hubungan pertumbuhan ekonomi yang menguntungkan Jerman dengan Afganistan. Akhirnya telah memunculkan berbagai kesalah pahaman dan menilai ada agenda lain dari sang presiden. Dari pada memunculkan kegaduhan dan berbagai persepsi negatip atas kebijakannya Koehler mengundurkan diri jabatannya sebagai Presiden.

Ini adalah salah satu contoh salah ucap membuat orang tersandung dan jatuh. Masih banyak lagi hal sederhana yangvterlanjut kita lakukan membuat kita malu dan tersandung. Mazmur ini memberikan jaminan bahwa Tuhan akan menolong, menjaga dan memelihara kita agar tidak tersandung.

Sahabat yang baik hati. Inilah kebaikan Tuhan dalam hidup kita yang harus kita sadari. Tuhan meluputkan kita dari setiap masalah baik dari hal-hal kecil dan sederhana hingga masalah besar yang melilit kita. Jika kita bisa melewati semua itu semata karena kebaikanNya.

You raise me up to more than I can be.

#pdt nekson m sjuntak

Minggu, 23 Juli 2017

PENDOA SYAFAAT

PENDOA SYAFAAT

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah kita mengambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 24/07/2017

1 Timotius 2:1-2 (TB)  Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang,
untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan.

1 Timothy 2:1-2 (UKJV)  I exhort therefore, that, first of all, supplications, prayers, intercessions, and giving of thanks, be made for all men;
For kings, and for all that are in authority; that we may lead a quiet and peaceable life in all godliness and honesty.

Doa sering didefinisikan menyampaikan permohonan kepada Tuhan tentang apa yang kita butuhkan: seolah aku dan kebutuhanku yang penting dipenuhi Tuhan. Defenisi itu tidak salah namun makna doa menjadi sempit. Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa kita diwajibkan untuk berdoa bagi orang lain:  mendoakan pemerintah, mendoakan pemimpin-pemimpin, mendoakan bangsa dan negara serta masyarakat sekitar kita. Itulah yang kita sebut dengan doa syafaat. Di dalam doa syafaat kita ikut memohon agar kebaikan diberikan Tuhan bagi orang lain. Dengan doa syafaat kita membuka diri untuk melihat begitu besarnya tanggung jawab orang percaya untuk kedamaian dan kesejahteraan di sekitar kita.

Lihatlah Abraham, diberkati untuk menjadi berkat bagi dunia (Kej 12). Abraham juga berdoa syafaat untuk Sodom dan Gomora. Demikian juga dengan spiritualitas orang percaya bahwa hidup ini bukan memohon untuk dirinya sendiri tetapi menjadi berkat bagi dunia. Inilah yang diajarkan oleh Paulus kepada Timoteus, agar kita menjadi pendoa syafaat bagi pemimpin kita, bangsa dan negara kita serta masyarakat.  Menjadi pendoa syafaat tentu pertama-tama harus membenahi diri dengan membina relasional yang baik dengan Tuhan. Menjadi pendoa syafaat harus kita mulai dari diri sendiri.

Ada hal yang menarik dari renungan ini:  mengajarkan jemaat untuk berdoa syafaat bagi orang banyak, pemerintah, raja dan pembesar-pembesar dunia. Bukankah jaman itu kekristenan mendapat tekanan dari penguasa, mereka mengejar dan menganiaya dan tidak sedikit yang mati martyr.  Sekalipun demikian firman Tuhan dioagi ini mengajarkan untuk mendoakan mereka dalam.menjalankanntugas masing-masing. Inilah bukti kasih itu. Alkitab mengajarkan kita bukan membalaskan kejahan melawan kejahatan tetapi berdoa dan memberkati mereka yang memusuhi dan menyakiti kita agar mereka diberkati Tuhan  kita berdoa agar mereka diberi hikmat dan kekuatan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Pemimpin publik bertanggung jawab untuk mendatangkan kesejahteraan bagi rakyat. Raja dan aparatusnya diberi mandat mendatangkan kesejahteraan bagi rakyatnya. Inilah sebabnya orang Kristen harus selalu berdoa syafaat bagi pemerintah.

Berdoa syafaat mencerminkan hakekat gereja dengan semboyan: church for other. Gereja bukanlah untuk dirinya sendiri tetapi menjadi berkat bagi orang lain.

Sahabat yang baik hati, marilah menjadi pendoa syafaat yang mendoakan kemakmuran bersama dan kesejahteraan bersama. Mari berdoa untuk pemerintah, bangsa dan negara kita agar mereka diberi hikmat mendatangkan kemakmuran da  masyarakat yang adil sejahtera.
#pdt nekson m sjuntak

Sabtu, 22 Juli 2017

ORANG BENAR AKAN BERCAHAYA SEPERTI MATAHARI

ORANG BENAR BERCAHAYA SEPERTI MATAHARI (Matius 13:24-30;36-43)

Selamat Hari Minggu! Topik kotbah minggu ini 23/07/2017 diangkat dari ayat terakhir kotbah minggu ini Matius 13:43 bahwa orang benar akan mengakhiri pergumulannya dalam kemenangan. Dalam dunia Romawi matahari adalah kemenangan. Alkitab memahami matahari adalah sumber terang, benda penerang yang diciptakan Tuhan membedakan siang dan malam. Tidak ada benda penerang yang memancarkan cahaya yang dapat mengalahkan sinar matahari. Demikianlah kemenangan orang-orang benar atas kejahatan. Sehebat apapun kejahatan menempel pada kebaikan, atau selihai apapun kejahatan menyamarkan diri di dalam kebaikan pada akhirnya yang jahat tetaplah jahat, namun kebaikan tetap kebaikan.
Kotbah minggu ini merupakan dua perikop: perumpamaan Tuhan Yesus akan lalang diantara gandum (24-30) dan penjelasannya (36-43). Marilahnkita ambil beberapa pelajaran yang sangat menarik dari kotbah minggu ini:

1. Perumpamaan Yesus tentang ilalang diantara gandum menyadarkan kita bahwa dunia ini adalah ladang yang subur untuk benih kebaikan dan kejahatan. Ketika orang menaburkan kebaikan dan berbuat baik saat yang sama si Iblis pun bekerja menaburkan benih kejahatan. Ini suatu realitas; tidak ada kepastian dunia ini tanpa kejahatan. Tugas anak-anak terang adalah menaburkan kebaikan (gandum). Sebagai mana Yesus menaburkan benih kebaikan melalui pengajaran, melalui kotbah, pelayanan yang dilakukannya demikianlah kita anak-anakNya tetap menaburkan benih kebaikan dalam hidup. Kita semua terpanggil untuk ikut pada missi Allah menaburkan kebaikan.  Kalaupun "lalang" (baca kejahatan) bertumbuh subur di sekitar kita jangan surut,  tetaplah menaburkan kebaikan. Banyak orang tidak berbuat karena takut sana, takut sini: ketika ada ide baik untuk mengembamgkan missi dan pelayanan saat yang sama akan muncul pula ide-ide yang melemahkan sehingga tak menabur apa-apa.  Dengan perumpamaan ini Yesus hendak mengajar kita  fokuslah pada gandum. Jangan karena peluang ilalang ada tak menabur gandum.

2. Dengan perumpamaan ilalang diantara gandum dan penjelasannya: kita menemukan bahwa selama dalam pertumbuhannya sang penabur tidak mencabut ilalang dari antara gandum. Perumpamaan ini hendak menegaskan bahwa tidak ada wewenang manusia untuk mencabut ilalang dari antara gandum. Hal ini hendak mengingatkan kita akanndua hal :
a) Penghakiman adalah milik Allah (Ibrani 10:30). Tugas anak-anak terang adalah menaburkan kebaikan; menasihati dan mengingatkan orang pada jalannya yang sesat agar berbalik. Waktunya akan tiba Tuhan akan menghakimi orang menurut perbuatannya. 1 Korintus 4:5 (TB)  Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.
b) Dalam hal ini Yesus sangat hati-hati agar tidak seorang pun yang merasa berhak atas nama Tuhan menghakimi sesamanya. Manusia memiliki keterbatasan untuk menjangkau akar kejahatan, itulah sebabnya  Yesus menjelaskan perumpamaan ini tak ada wewenang untuk mencabut ilalang karena dapat berdampak maksud hati mencabut ilalang namun gandum ikut tercabut.  Tugas kita adalah menaburkan kebaikan: kalahkanlah kejahatan dengan perbuatan baik (Rom 12:21)

3. Serahkan pada Tuhan, waktu akan menjawab. Biarlah kebaikan berbuah dari orang-orang benar. Kalau pun kejahatan bertumbuh subur, lihai melakukan provokasi dan propaganda serta pandai menyamar dengan berbagai motif pada akhirnya waktu akan menjawab menuju akhir masing-masing. Gandum akan dikumpulkan ke lumbung yang dipersiapkan oleh sang penabur tetapi ilalang akan dipisahkan dari biji-biji gandum. Ilalang  akan hangus terbakar dan menjadi debu yang diterbangkan angin.
Demikianlah akhir akhir kejahatan. Jalan orang fasik akan menuji kebinasaan namun orang-orang benar akan bersinar seperti matahari. Bersinar merayakan kemenangan akhir dalam kerajaan Allah.
Sahabat yang baik hati kotbah minggu ini mengajak kita biarlah benih kebaikan yang bertumbuh dan berbuah dalam hidup kita semua. Amin.

#pdt nekson m sjuntak

Jumat, 21 Juli 2017

MESKI TAK LAYAK

MESKI TAK LAYAK

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu 22/07/2017

Yesaya 64:6 (TB)  Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.

Isaiah 64:6 (UKJV)  But we are all as an unclean thing, and all our righteousnesses are as filthy rags; and we all do fade as a leaf; and our iniquities, like the wind, have taken us away.

Mungkin kita sudah mendengar bahkan menyanyikan lagu KJ No 27
"Meski tak layak hidupku, tetapi karena darahMu dan Kau memanggil diriku, ku datang Yesus padamu." ( Just as I am, without one plea, But that Thy blood was shed for me, And that Thou bid'st me come to Thee, O Lamb of God, I come!)
Lagu ini merupakan karya Charlotte Elliott, dia lahir tahun 1789 di Inggris. Diusianya 30 tahun kondisi kesehatannya semakin menurun dia menerima kunjungan seorang pendeta bernama Cesar Malan dari Swiss. Pertantaannya adalah bagaimana seharusnya datang menghadap Tuhan? Singkat cerita dalam keadaan yang lemah pendeta menyampaikan pesan kepada Elliott: datanglah ke hadapan Tuhan sekalipun tidak layak. Seperti seorang yang menghadap kematian kita harus datang kehadapanNya. Hal ini diingatnya dan menginspirasi menciptakan lagu yang sangat indah "Just as I am" (Meski tak layak hidupku). Namun sekalipun tak layak kita datang kepada Yesus.

Renungan di pagi hari ini mengingatkan kita akan ketidak-layakan kita dihadapan Allah. Yesaya menjelaskan bahwa kesalehan kita dihadapan Allah seperti kain kotor. Sekalipun kita berusaha hidup saleh, mencoba dan berusaha agar berkenan di hadapan Allah. Namun tak seorang pun sanggup oleh kesalehannya layak dihadapan Allah. Kita ibarat kain kotor, ternoda dan penuh nercak-bercak kotoran hitam. Kain kotor sekalipun dicuci dan dibilas oleh detergen pembersih apapun pasti tak akan bisa menjadi putih  bersih seperti sedia kala. Demikianlah kita dihadapan Allah, kita adalah orang yang tak layak dihadapan Allah namun oleh Yesus Kristus kita dilayakkan. Dan oleh darah Yesus Kristus tercurah di Golgata, kita disucikan dari dosa dan noda. Sebagaimana syait lagu indah dari KJ 35: Tercurah darah Tuhanku, di bukit Golgatha, yang mau bertobat ditebus terhapus dosanya. Terhapus dosanya...dst (KJ 35).

Istilah kedua dari Yesaya dalam renungan pagi ini adalah bahwa hidup ini akan berlalu. Seperti  daun yang mekar, hijau dan berkembang di saat musim semi namun akan segera tiba waktunya musim gugur, semuanya akan layu dan gugur. Daun yang gugur dan akan tertiup angin. Itulah relatifnya hidup kita ini di hadapan Allah, semuanya akan berlalu tak ada yang abadi. Yesus berkata: Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. (Markus 13:31). Syukurlah kepada Tuhan kita Yesus Kristus yang memberikan jaminan bagi kita akan kehidupan yang kekal.

Marilah syukuri kasih karunia Tuhan yang melayakkan kita dihadapanNya melalui penebusan Yesus Kristus. Datanglah padaNya, Tuhan telah mengampuni kita dari segala kejahatan dan pelanggaran.
#pdt nekson m sjuntak

Kamis, 20 Juli 2017

YESUS KRISTUS: KASIH YANG NYATA

YESUS KRISTUS: KASIH YANG NYATA

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 21/07/2017

1 Yohanes 4:9 (TB)  Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

1 John 4:9 (UKJV)  In this was manifested the love (o. agape) of God toward us, because that God sent his only begotten Son into the world, that we might live through him.

SAS singkatan Special Air Service suatu pasukan elit Inggris Raya untuk tugas-tugas khusus seperti penyelamatan sandera dari tawanan teroris atau pembebasan perompak kapal atau pembajakan pesawat atasu missi khusus lainnya. Dalam berbagai missi yang dijalankan SAS memiliki tingkat keberhasilan hampir tidak pernah gagal dan risiko korban yang sangat minim. Salah satu missi pemyelamatan SAS yang paling terkenal adalah tgl 30 April 1980 tim ini hanya membutuhkan waktu 11 menit melepaskan sandera dari kawanan extrimis di kedutaan Iran di Inggris. Sebelumnya kaum esktrimis meminta agar saudara mereka yang ditahan pemerintah Iran dilepaskan. Jika tidak sandra akan ditembak satu persatu. Tim SAS berhasil melumpuhkan seluruh teroris dan membebaskan sandera 19 orang. Sampai saat ini tercatat sebagai top missi penyelamatan terbaik dan tercepat.

Apa hubungannya tim SAS dengan renungan ini? Saya mau mengajak kita untuk melihat bagaimana perasaan orang yang tersandera: khawatir, cemas, takut, tegang dan dibawah bayang-bayang ketidak pastian. Mereka merindukan kepastian keselamatan jiwa mereka dengan adanya regu penyelamat.  Lebih dari itu perasaan seorang sandra demikianlah manusia berdosa membutuhkan keselamatan agar kita bebas dari perhambaan dosa. Sejak jatuhnya manusia ke dalam dosa manusia diperhamba dosa, tersandera oleh dosa, diperdaya oleh dosa dan manusia tidak berdaya melepaskan diri dari dosa. Manusia hidup saling menyalahkan, manusia diasingkan dari Taman Eden, harus hidup berjerih melanjutkan hidupnya. Bukan hanya itu Alkitab menceritakan dampak dosa adalah tragedi kemanusiaan dimana manusia yang belum seberapa itu telah melakukan pembunuhan. Kain membunuh Habel. Kisah ini merupakan awal cerita dalam Alkitab yang hendak menunjukkan bahwa karena dosa manusia tersandra oleh dosa dan segala akibatnya. Puncak dari dampak dosa adalah maut sebagaimana dijelaskan oleh Paulus dalam Roma 6:23 (TB)  Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Inilah kasih Allah, Allah telah mengutus anakNya yang tunggal untuk menyelamatkan manusia dari kuasa dosa dan maut. Sekalipun Tuhan telah menyampaikan peringatan dan nubuatan melalui nabi-nabi agar manusia melakukan kehendak Allah. Namun manusia gagal memenuhi perintah Allah. Allah tidak mau manusia yang dikasihiNya binasa oleh dosa dan pelanggarannta. Dia mengutus Yesus Kristus untuk menyelamatkan kita dari dosa dan maut (Band Yoh 3:16: karena begitu besar kasih Allah akan dunia inid...dst).  Penyelamatan Yesus Kristus telah membebaskan kita dari perhambaan dosa dan mematikan musuh terbesar manusia yaitu kuasa maut. (Band 1 Kor 15:54-55). Semua itu dilakukan karena kasih Allah yang nyata agar manusia memperoleh kehidupan yang kekal.

Sahabat yang baik hati, inilah yang harus kita syukuri dalam hidup ini. Allah sungguh mengasihi kita, hingga mengutus anakNya yang tunggal untuk menyelamatkan kita dari dosa  Tuhan Yesus telah memberikan jaminan keselamatan bagi kita melalui penebusannya di kayu salib. Dia telah menyelamatkan kita dari kuasa dosa dan maut agar kita hidup di dalam kasih karunia Allah. Renungan ini mengajak tinggallah di dalam kasih Allah. Mari teladani kasih Allah dengan hidup saling mengasihi.

 #pdt nekson m sjuntak

Rabu, 19 Juli 2017

AMPUNILAH KESALAHAN KAMI

AMPUNILAH KESALAHAN KAMI

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati matilah mengambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis 20/07/2017
Hosea 14:2 (TB)  (14-3) Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.
Hosea 14:2 (UKJV)  Take with you words, and turn to the LORD: say unto him, Take away all iniquity, and receive us graciously: so will we render the calves of our lips.
Dalam murka masih ada kasih sayang! Itulah ciri khas dari kehadiran kitab Hosea. Jika kita baca mulai pasal 1 kitab Hosea ada kemarahan Tuhan atas umatNya Israel. Allah sampai menyebutkan: Lho Ruhama artinya Engkau tidak akan kukasihani lagi dan Lho Amy artinya Engkau bukan lagi umat-Ku (Hosea 1:6-9). Suatu keputusan yang final dari Tuhan tak akan membuka kesempatan lagi bagi umat yang tegar tengkuk ini. Namun oleh kasih setia Tuhan, pengampunan selalu terbuka. Mengingat perjanjianNya, Tuhan berkenan menerima dan mendamaikan diriNya dengan umatNya karena kasih setia-Nya. Tuhan memberikan kesempatan dengan suatu syarat mau bertobat.  Itulah kasih Allah, yang setia dan terikat dengan kasih setia sejak Abraham, Ishak dan Yakub: para leluhur Israel. Dari sikap dan perbuatan umatNya Isrsel sesungguhnya mereka akan binasa. Tuhan masih memberikan kesempatan bagi mereka untuk menerima kasih karunia, asalkan mereka mau dan bersedia untuk bertobat: berbalik dari jalannya yang tersesat kepada kehendak Allah.
Inilah ajakan nabi Hosea: dia meyakinkan umat Allah bahwa pintu pengampunan terbuka dihadapan Allah. Allah itu baik, pemurah dan penyayang. Tuhan tidak mengingat-ingat kesalahan yang mereka lakukan asalkan mau mengakui dan memohon pengampunan dosa.  Tidak ada kesalahan terbesar apapun yang tidak dapat diampuniNya. Sebagaimana firman Tuhan dalam Yesaya 1:18 (TB)  Marilah, baiklah kita beperkara! — firman TUHAN — Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.
Sejalan dengan nabi lainnya Yesaya, Yeremia dan Yehezkiel bahwa pembuangan adalah hukuman Tuhan atas ketidaksetiaan mereka kepada Tuhan. Demikian juga dengan nabi Hosea bahwa Israel (Utara) jatuh ke tangan Assyur karena ketidak setiaan  mereka. Bahkan istilah yang dipakai Hosea adalah persundalan. Suatu istilah yang menggambarkan begitu parahnya dosa dan ketidak setiaan umat Israel. Keadaan mereka semakin terpuruk, hukuman demi hukuman akan semakin meyengsarakan mereka. Jika tetap tidak berubah masa depan akan semakin sulit dan suram. Jalan satu-satunya untuk memperbaiki hidup umat Allah adalah pertobatan. Tuhan membuka pintu pengampunan maka hal yang harus dilakukan segera adalah bawalah seluruhnya kata-kata penyesalan itu akan mendatangkan kebaikan. Orang yang tdak pernah menyesali keselahannya akan terus merasa benar; bahkan akan terus melakukan kebohongan demi menutupi kebohongan dan  melakukan kejahatan demi menutupi kejahatannya.  Tipe orang seperti ini akan terus-menerus terikat dengan kesalahan masa lalunya sehingga sulit untuk bangkit dan akan terus dihantui oleh rasa bersalah yang akut.
Sahabat yang baik hati! Tuhan itu baik dan membuka jalan untuk suatu kehidupan yang lebih baik. Itulah seruan nabi Hosea di pagi hari ini: menyesali diri atas kesalahan dan memohon pengampunàn untuk kehidupan yang lebih baik adalah jalan hidup orang beriman. Masa depan adalah milik mereka yang mau berubah dan bertobat.

#pdt nekson m sjuntak 

Selasa, 18 Juli 2017

PENGORBANAN KRISTUS

PENGORBANAN KRISTUS

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita mengambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu 19/7/2017

1 Petrus 2:24 (TB)  Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

1 Peter 2:24 (UKJV)  Who his own self bare our sins in his own body on the tree, that we, being dead to sins, should live unto righteousness: by whose stripes all of you were healed.

Sahabat yang baik hati tentu kita telah pernah membaca atau mendengar kisah haru yang menggetarkan jiwa. Misalnya tindakan pengorbanan seorang ibu terhadap anaknya: nekad menerobos api yang menyala demi menyelamatkan anaknya yang terjebak dalam suatu peristiwa  kebakaran. Seorang ibu rela mati ditabrak kereta api ketika kereta dorong bayinya tersangkut di rel. Mungkin juga kisah cinta yang mengharukan seorang kekasih yang nekad melakukan tindakan koyol hingga bunuh diri demi membuktikan cinta kasihnya pada orang yang dicintainya. Mungkin banyak lagi kita temukan kisah-kisah yang mengharukan di dunia ini. Jika kita telisik tentu kisah haru atau pengorbanannya umumnya karena ada ikatan spesial atau hubungan yang khusus.  Namun adakah orang yang mau mengorbankan dirinya bagi seorang pendosa, yang semestinya layak di hukum mati. Adakah orang yang mau berkorban dan mempertaruhkan nyawa bagi seorang yang tidak dia kenal?

Sahabat yang baik hati, inilah pengorbanan Yesus Kristus yang tiada tara, yang melebihi kisah haru dan pengorbanan manapun di dunia ini. Yesus Kristus rela berkorban demi kita orang berdosa. Dia rela menempuh jalan salib, yang penuh dengan penderitaan, hinaan, cacian dan siksaan demi menyelamatkan kita orang berdosa  Dia memikul dosa kita di kayu salib. Oleh bilur-bilurNya kita disembuhkan.

Pertanyaan adalah apakah respon kita terhadap Pengorbanan Kristus? Rasul Petrus hendak menggugah hati kita untuk semakin merasakan begitu berharganya hidup kita. Kalau kita berharga di mata Tuhan apakah yang bisa kita lakukan? Yesus tidak menuntut apapun dari kita, karena kasihNya tulus. Hanya satu yang dia inginkan peliharalah keselamatan yang telah diberikan dengan mengikuti jejak Yesus dalam hidup ini. Teladan sudah ditinggalkan bagi kita yaitu hidup mengasihi.

#pdt nekson m sjuntak

Senin, 17 Juli 2017

KASIH SETIA TUHAN

KASIH SETIA TUHAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejebak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa 18/07/2017

Mazmur 25:10 (TB)  Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya.

Psalms 25:10 (UKJV)  All the paths of the LORD are mercy and truth unto such as keep his covenant and his testimonies.

Mazmur 10 ini bahagian dari doa permohonan pengampunan dosa dari Daud kepada Tuhan. Satu doa yang sangat menyentuh setiap membacanya: Mazmur 25:7 (TB)  "Dosa-dosaku pada waktu muda dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya TUHAN."

Doa ini banyak ditafsirkan ketika Daud telah menyadari kesalahannya setelah nabi Natan mengingatkan Daud yang mengambil Batsyeba menjadi isterinya dengan cara menempatkan Uria pada pertempuran yang sulit dimenangkan. Uria pun mati dalam pertempuran, maka Daud tampil sebagai orang baik mengambil istrinya. Jaman itu sikap seperti ini adalah suatu sikap perlindungan raja atas keluarga panglimanya. Namun sehebat apapun manusia menyembunyikan rencana di dalam hati, tidak ada yang tersembunyi bagi Tuhan.

Siapa di antara kita yang tidak memiliki masalah dengan masa lalu? Tentu selalu ada kesalahan masa lalu, kecil besar, berat atau ringan pasti akan ada bukan? Tugas kita adalah bagaimana agar kesalahan masa lalu tidak menjadi warisan dan aral yang menghambat kasih karunia di masa depan. Inilah makna yang sangat berguna dari renungan di pagi ini. Mengingat kesalahan terus menerus bisa mengganggu kreatifitas dan sulit mengembangkan diri untuk berinovasi ke depan. Sehingga dalam keadaan merasa bersalah terus menerus.  Daud berdoa, memohon pengampunan atas segala kelemahan dan kekurangannya. Daud menyampaikan agar Tuhan tidak mengingat kesalahan-kesalahan masa mudanya. Daud memohon biarlah kasih setia Tuhan menyertai hidupnya dan melupakan seluruh kesalahannya. Tuhan itu baik, Dia berkenan memaafkan dan melupakan masa lalu asalkan mau memasuki gerbang pengampunanNya. Itulah sebabnya Daud mengakui bahwa segala jalan Tuhan adalah kasih setia.

Permohonan Daud ini penting, ibarat seseorang mengadakan perjanjian, jika satu pihak batal memelihara perjanjian tentu perjanjian itu dengan sendirinya batal. Jika analogi ini kita pakai tentu tak seorang pun diantara kita yang menikmati kasih karunia Tuhan karena kita sudah harus binasa akibat pelanggaran kita.  Namun lihatlah Tuhan itu baik dan tetap mengasihi kita. Sesungguhnya kita adalah manusia yang gagal memelihara perintah Tuhan. Tetapi kegagalan kita tidak membatalkan kasih karunia-Nya. Tuhan tetap setia dalam kasih-Nya dan perjanjian-Nya. Dia melupakan kesalahan kita, memelihara dan melindungi hidup kita. Inilah yang harus kita syukuri dalam hidup ini dan mendorong kita semakin takut akan Tuhan.

Sahabat yang baik hati. Hal ini harus kita sadari selalu; jikalau hingga saat ini kita masih bisa menikmati karunia Tuhan, itu bukan karena hebat atau kemampuan kita melakukan  perintahNya, tetapi karena Tuhan tetap setia pada janjiNya yang mengasihi kita selamanya.

#pt nekson m sjuntak

Minggu, 16 Juli 2017

KESELAMATAN TERBUKA BAGI SEMUA ORANG

KESELAMATAN TERBUKA BAGI SEMUA ORANG

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin 17/07/2017

Kisah Para Rasul 10:35-36 (TB)  Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.
Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang.

Acts 10:35-36 (UKJV)  But in every nation he that fears him, and works righteousness, is accepted with him.
The word (o. logos) which God sent unto the children of Israel, preaching peace by Jesus Christ: (he is Lord of all:)

Injil adalah universal: terbuka bagi setiap orang, dari segala suku bangsa manapun, dari kelompok sosial manapun. Tidak ada yang diutamakan, tidak ada yang dipinggirkan, semuanya sama dan di dalam Yesus Kristus. Itulah sebabnya Paulus dalam Galatia 3:28 (TB)  Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.
Keselamatan di dalam diri Yesus Kristus terbuka bagi semua orang.

Nats renungan di pagi hari ini merupakan pengakuan dari Petrus kepada Kornelius bahwa sesungguhnya tidak ada perbedaan manusia di hadapan Allah (Kis 10:34). Kesimpulan ini sekaligus sikap Petrus menerima Kornelius untuk dibaptis. Sekalipun dia orang Italia (bukan Yahudi) dan dia adalah seorang perwira dari Kerajaan Romawi namun di telah menerima Yesus sebagai Yuruselamat. Petrus sangat kagum atas kesaksian Kornelius dan kesungguhannya menerima Yesus Kristus sebagai Yuruselamat. Bagi Yahudi tentu sudah memiliki penilaian tersendiri bagi perwira tentara Romawi; selain dianggap penjajah, juga dianggap sebagai musuh Allah yang menghambat keselamatan Israel.

Ada hal menarik dari diri Kornelius, sekalipun dia seorang perwira namun dia tetap rendah hati. Hidup saleh dan memiliki spiritualitas yang tinggi, rajin bersedekah dan berusaha mencari kebenaran dan mengisi hidupnya dalam hal religius. Dalam rumah tangga Kornelius mendidik seisi rumahnya menjadi orang-orang yang takut akan Tuhan. Kisah Para Rasul 10:2 (TB)  Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.

Bacalah keseluruhan pasal 10, Hidup Kornelius dan apa yang dialaminya telah mengubah cara pandang Petrus. Petrus tergolong dari kaum ekslusifisme Yahudi: keselamatan hanya untuk orang Yahudi. Melalui suatu penglihatan Petrus memahami maksud Allah bahwa keselamatan itu untuk semua orang: apa yang dikatakan halal oleh Allah, tidak boleh disebut haram oleh manusia (Kis 10:15).  Petrus pun akhirnya membaptis Kornelius dan seisi rumahnya.

Mungkin juga banyak reaksi terhadap Petrus dari kalangan Yahudi karena telah membaptis Kornelius dan keluarganya. Inilah suatu sikap egois dari manusia, seolah kita sendiri yang lebih layak menerima keselamatan, kita sendiri lebih saleh dan lebih layak di hadapan Allah. Renungan di pagi ini menyadarkan kita bahwa  Tuhan Yesus itu milik semua orang: yang mencari kebenaran dan damai sejahtera.  Marilah ikut ambil bagian dalam pemberitaan Injil Yesus Kristus agar semakin banyak orang yang menerima keselamatan. Jadilah ambil bagian dalam pemberitaan Injil, yang memberitakan damai sejahtera bagi semua orang. Biarlah melalui cara hidup kita orang semakin tertarik tentang cerita Tuhan Yesus, bukan sebaliknya cara hidup kita telah membuat orang menilai negatif akan agama yang kita percayai.

Perlu juga kita renungkan apa yang disampaikan oleh Mahatma Gandhi kepada orang Inggris di India. E. Stanley Jones bertemu dengan Gandhi dan bertanya,"Sekalipun Anda sering mengutip kata-kata Kristus, mengapa Anda kelihatannya keras menolak untuk menjadi pengikutnya?
Jawab Gandhi, "Saya tidak pernah menolak Kristus. Saya suka Kristus Anda. Tapi saya tidak suka dengan orang Kristen Anda."

Sahabatku, marilah kita ikut ambil bagian dalam pemberitaan Injil melalui cara hidup kita yang menjadi kesaksian bagi orang lain.

Sabtu, 15 Juli 2017

KUASA FIRMAN: Firman Tidak Kembali Sia-sia

KUASA FIRMAN

Selamat Hari Minggu! Firman Tuhan Minggu ini  tentang Kuasa Firman. Firman yang telah disampaikan Tuhan tidak pernah kembali dengan sia-sia namun memiliki kuasa untuk mengubah, bermanfaat, memperbaharui.  Sekali Tuhan berfirman: "jadilah!"  maka akan jadilah demikian.

Marilah kita ambil pelajaran berharga dari kotbah Minggu ini dari Yesaya 55:10-13

1. Firman Ibarat hujan yang memberikan kesuburan tanaman dan kemakmuran petani: Sepintas mungkin kita melihat hujan yang turun adalah air semata. Ia turun membasahi bumi, mengalir ke saluran got, dialirkan sungai dan akhirnya ke laut. Kemudian proses oksidasi dan kembali menguap dan uap air menjadi hujan, demikianlah seterusnya.  Apakah begitu adanya? Sesungguhnya tidak! hujan yang turun memiliki banyak manfaat: membawa debu dan membersihkan polusi di udara, menormalkan suhu udara, menjadi sumber air tanah yang meresap ke bumi, menyuburkan tanaman dan manfaat lainnya yang memberikan kehidupan bagi mahkluk hidup. Hujan yang turun akan selalu berdampak baik bagi tanaman. Tanaman yang subur akan memberikan hasil yang lebih baik bagi penabur (petani); panen akan melimpah dan petani pun menikmati hasil. Dari hasil panennya petani memperoleh roti dari hasil yang dia kerjakan.  Nabi Yesaya memakai contoh Firman itu ibarat hujan yang turun memberi manfaat kepada penghuni bumi dan tanaman. Demikian dengan firman yang disampaikan tidak akan siasia bagi orang yang mendengarkan dan melakukannya, Firman itu bermanfaat untuk mengajar, menasihati, menegor kesalahan, memperbaiki kelakuan dan tiap-tiap orang diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik (2 Tim 3:26). Firman yang kita dengarkan dan kita lakukan akan menghasilkan buah yang baik dalam hidup kita.

2. Firmannya adalah jaminan kepastian; tidak ada alasan untuk meragukan firman. Apa yang disampaikan firman akan terjadi. Sekali Tuhan berfirman: "jadilah!" maka akan jadilah demikian. Kepastian ini penting bagi umat Israel dan itu terbukti dalam hidup. Tuhan telah berfirman untuk membebaskan mereka dari pembuangan Babel sebagaimana dinubuatkan Yesaya dan Tuhan pun mengembalikan mereka ke kampung halamannya yaitu Yerusalem. Apa yang dijanjikan itu telah nyata bahwa Tuhan telah memerintahkan raja Koresy untuk memulangkan umat dari pembuangan Babel dan menghantarkan umatNya ke Yerusalem dengan penuh sukacita. Bukan hanya dipulangkan namun mereka dibekali untuk membangun kembali Bait Suci dan Pembangunan tembok Yerusalem. Kepulangan mereka penuh dengan suka cita.
Yesaya 55:12 (TB)  Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan.

Firman itu suatu kepastian. Sekali Tuhan berfirman semuanya akan jadi. Inilah kepastian yang kita miliki di dalam iman.

3. Kuasa yang mengubah segala sesuatu lebih berguna dan bermanfaat.
Pelajaran ketiga dari kotbah minggu ini adalah kuasa firman yang memperbaharui. Yesaya menyebutkan beberapa jenis tanaman yang kurang berfungsi akan diubah menjadi pohon yang produktif, berdaya guna dan bernilai tiggi. Firman Tuhan akan mengubah semak belukar menjadi pohon sanobar. Semak belukar hanyalah semak; mungkin para penduduk sekitar hanya menggunakannya sebagai kayu api. Namun firman Tuhan mengubahnya menjadi pohon sanobar, pohon yang memiliki nilai jual yang tinggi di jaman Salomo pohon Sanobar merupakan salah satu bahan yang diperuntukkan dalam pembangunan Bait Suci (1 Raj 5:8). Ganti  kecubung menjadi pohon murad. Kecubung sejenis bunga trompet namun sangat berbeda dengan Bhs. Batak  "latong" suatu jenis tanaman yang dihindari karena serbuk pada daunnya akan membuat rasa gatal.     Tanaman jenis ini akan digantikan dengan pohon murad; jenis tanaman bunga yang harum.

Apa yang mau kita lihat di sini adalah Firman bekerja untuk memperbaharui; yang kurang produktif menjadi lebih produktif dan bernilai tinggi. Orang yang dihindari akan diubah menjadi disukai orang, firman mengubah segala sesuatu menjadi harum bagi sahabat

Sahabat yang baik hati. Firman Tuhan memiliki kuasa di dalam diri manusia. Mari sambut firman dalam hidup kita. Biar dia bekerja memperbaharui hidup kita hingga menghasilkan buah-buah kebaikan

#pdt nekson m sjuntak

Jumat, 14 Juli 2017

LAYU SEPERTI DAUN DAN DITIUP ANGIN

LAYU SEPERTI DAUN DAN DITERBANGKAN ANGIN

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati marilah kita mengambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspiraai dan motivasi bagi kita. Sabtu 16/07/2017

Yesaya 64:6 (TB)  Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.

Isaiah 64:6 (UKJV)  But we are all as an unclean thing, and all our righteousnesses are as filthy rags; and we all do fade as a leaf; and our iniquities, like the wind, have taken us away.

Tumbuhan adalah bagian kehidupan yang tidak terpisahkan dari manusia. Tumbuhan menghasilkan oksigen yang paling dibutuhkan manusia. Dunia semakin mengecam penebangan pohon dan pengrusakan lingkungan hidup. Semakin terasa dampak global warming dengan menaiknya temperatur suhu bumi dan prediksi cuaca yang semakin sulit. Bahkan secara ekstrim istilah "menebang pohon" telah digantikan oleh aktifis lingkungan hidup (termasuk gereja) dengan istilah "membunuh pohon". Istilah membunuh bukan hanya lagi ditujukan pada manusia dan hewan namun pada tumbuhan. Hal itu dapat diterima karena tumbuhan adalah mahkluk hidup, gerakan ini hendak menekankan komitmen bersama penduduk bumi untuk memelihara lingkungan hidup.

Renungan di pagi ini mengingatkan: siapakah manusia dihadapan Allah? Nabi Yesaya menyebutkan bahwa kita adalah ibarat kain kotor yang penuh noda dan dosa yang tidak berguna. Tidak ada yang bersih dihadapan Allah semuanya ternoda, ibarat kain lap yang penuh bercak bahkan oleh noda melekat telah berubah warna. Sekalipun dicuci takkan mungkin bersih. Noda telah berbekas dan membekas. Demikianlah kita manusia dihadapan Allah. Namun oleh kasih dan pengampunanNya Tuhan berkenan mencucikan kita dari dosa. Itulah sebabnya Firman Tuhan berkata: Yesaya 1:18 (TB)  Marilah, baiklah kita beperkara! — firman TUHAN — Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.
Pengampunan inilah yang kita syukuri dalam hidup ini. Karena sekalipun kita manusia berdosa namun kita berharga di mata Tuhan dan Dia berkenan mengampuni dan membersihkan kita dari segala dosa.

Hal kedua dari renungan di pagi hari ini, kita diingatkan bahwa hidup kita sangat singkat dan relatif. Seperti daun dia betumbuh dan mekar namun setiap musim gugur tiba tiada yang bertahan. Seluruh daun akan layu dan gugur berjatuhan satu persatu. Hijaunya akan berakhir dan layu ditiup angin. Jika musum gugur tiba, tiada yang tinggal di pohon, semuanya layu dan gugur. Demikianlah hidup manusia; segala sesuatu akan berlalu, semuanya akan berakhir dan tiada yang abadi. Manusia semakin layu hingga nafas terakhir dihembuskan, raga mengerang terakhir, terhenti tak bergerak dan menghadap Sang Pencipta.  Semuanya akan menjalaninya dan tak ada yang dapat mengelak kematian pun akan tiba. Nabi Yesaya mengingatkan agar bangsa Israel yang telah kembali dari pembuangan: "tetap rendah hati." Tak ada gunanya menyombongkan diri tetapi terpelihara dalam hidup yang rendah hati, karena semuanya akan berlalu.

Sahabat yang baik hati, renungan di pagi ini layak kita renungkan secara mendalam bahwa hidup ini adalah sementara, seperti daun yang akan perlahan layu dan gugur, masa keemasan akan berangsur surut menuju akhir. Manusia dari dirinya sendiriibarat kain kotor dan daun yang layung tertiup angin. Sekalipun semuanya akan berlalu hal yang tidak bisa kita lupakan bahwa kasih karunia Tuhan akan tetap memelihara kita. Orang percaya sampai tua kita dipeliharanya, kita tetap berharga di mata Tuhan.

#pdt nekson m sjuntak

Kamis, 13 Juli 2017

LANGIT DAN DUNIA YANG BARU

MENANTIKAN LANGIT DAN BUMI YANG BARU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat 14/07/2017

2 Petrus 3:13 (TB)  Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.

2 Peter 3:13 (UKJV)  Nevertheless we, according to his promise, look for new heavens and a new earth, wherein dwells righteousness.

Perjalanan orang percaya digambar sebagai musafir. Berjalan dari waktu ke waktu, dari suatu persinggahan ke persinggahan lainnya dan dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya. Perjalanan ini akan berakhir pada satu titik akhir keabadian; yaotu dalam langit dan dunia yang baru. Di sanalah kita akan berhenti, menerima mahkota kehidupan yang dianugerahkan bagi orang percaya.

Perjalanan ini ibarat musafir, John Bunyan lahir tahun 1826 di inggris, saat pecah revolusi Inggris ketidak pastikan mewarnai kota itu. John Bunyan ditangkap dan dipenjarakan karena berkotbah tanpa ijin pemerintah. Di penjara dia menulis buku yang sangat terkenal: Perjalanan Sang Musafir (judul asli Pilgrim Progress). Buku berisikan  begitu beratnya tantangan perjalanan orang beriman, berjalan di dunia ini penuh ketidak kepastian dan menuju kehancurannya. Namun orang percaya harus berjalan menuju suatu keselamatan yaitu hidup kekal.

Perjalanan kita di dunia ini diingatkan dengan tulisan batu nissan bertuliskan lahir sebagai tanggal mulainya kita berjalan dan tanggal kematian bersrti telah berakhir. Ada yang menarik dalam batu nisan orang meninggal dalam bahasa Batak? Dituliskan: "Dison Maradian" (disini berhenti). Dua kata ini sangat berarti bahwa telah selesai perjalanannya di dunia ini, dia akan memasuki suatu dunia yang baru sebagaimana yang diimaninya? Dalam iman Kristen yang bersangkutan telah memasuki langit dan dunia yang baru bersama Tuhan.

Jika semuanya berlalu, Alkitab selalu mengingatkan dalam perjalanan di dunia ini,  jangan sampai kehilangan harta yang paling berharga yang akan kita warisi kelak. Yesus berkata: Apa artinya kita memiliki seluruh bumi namun kehilangan nyawanya? (Mat 16:26) Selanjutnya Yesus bersabda: langit dan bumi akan berlalu tetapi perkataan-Ku (Mark 13:31). Sejalan dengan itu juga penulis Ibrani: Ibrani 13:14 (TB)  Sebab di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap; kita mencari kota yang akan datang.

Sahabat yang baik hati; dalam segala kesibukan untuk mencari kebutuhan menopang kita dalam perjalanan hidup ini, renungan di pagi hari ini mengingatkan kita bahwa tujuan perjalanan kita adalah memasuki langit dan dunia yang baru yang diwarisi oleh orang percaya. Pastikan perjalanan kita ini adalah perjalanan menuju langit dan dunia yang baru; penuh damai, kebahagiaan dan hidup yang kekal. Lelah, pergumulan dan tantangan akan selalu ada, namun tetaplah berjalan menuju kota perhentian yang ditetapkan Tuhan bagi kita di langit dan dunia yang baru.

#pdt nekson m sjuntak

Rabu, 12 Juli 2017

ALLAH HADIR DI TENGAH-TENGAH UMATNYA

GOD PRESENTS IN OUR CENTRAL

Good morning! A kind friend, let us take a moment in the morning to pray, read and meditate on the Word of God as a source of strength, inspiration and motivation for us. Thursday, 13/07/2017

1 Kings 8:27 But surely the God will dwell on the earth? Verily, the heavens, even the heavens, can not contain you, not even the house where I have set up.

1 Kings 8:27 (UKJV) But will God indeed dwell on the earth? Behold, the heaven and heaven of heavens can not contain you; How much less house that I have built?

One of David's longings after becoming king for Israel was to build the Temple for God. But God says he is not the one who built the temple, but his offspring even if the offspring live faithfully and do the deeds before God. Although not allowed God, but David was allowed to bring to the Ark of the Covenant in Zion (2 Sam. 6: 12-15). The Ark of the covenant is very important for Israel: a symbol of God's presence and has tremendous power. Each of them fighting the ark of the covenant is always carried on the front. It has the significance of God fighting for His people. The ark of the covenant of God is present and is in the midst of His people.

David's longing was what Solomon realized after becoming king in David's place. Solomon directed the entire people of Israel to build the temple. After the construction was completed, Solomon asked the priests to remove the Ark of the Covenant and be placed in the Holy of Holies in the Temple. After that Solomon prayed to God to bless His people every one who came to plead and pray in the built Temple.

Pembangunan Bait Suci bukan hanya memenuhi kerinduan Daud semata namun dengan ditempatkannya Tabut Perjanjian di ruang maha kudus di Bait Suci ini juga adalah suatu pertanda bahwa Tuhan mau dan berkenan hadir di tengah-tengah umatNya. Allah yang Maha Tinggi, takhtanya adalah langit dan pijakan kakiNya adalah bumi mau berkenan hadir dan diam di tengah-tengah umatNya. Tuhan yang maha kuasa dan maha dahsyat mau tinggal di rumah buatan tangan manusia. Inilah ketakjuban Salomo atas rampungnya pembangunan Bait Suci dan ditempatkannya Tabut Perjanjian di ruang maha kudus.

Sahabat yang baik hati! Tuhan itu maha hadir (omni present) dan maha kuasa (omni potentia). Menjadi dasar bagi kita dimana pun kita berada, beraktifitas dan berbagai kegiatan yang kita lakukan yaitu Allah hadir. KehadiranNya bukan untuk mengawasi saja apa yang anda lakukan, namun dia hendak memelihara, melindungi dan memberikan apa yang kita butuhkan. Inilah kemahakuasaan dan kemaha hadiran Allah dalam hidup kita. Doa Salomo ketika penahbisan Bait Suci: agar Tuhan mendengar setiap doa yang disampaikan di baitNya dan memberkati setiap orang yang hadir di BaitNya.
#pdt nekson m sjuntak

Selasa, 11 Juli 2017

KEPASTIAN KESELAMATAN

KEPASTIAN KESELAMATAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita mengambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu 12/07/2017

Efesus 1:13 (TB)  Di dalam Dia kamu juga — karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu — di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

Ephesians 1:13 (UKJV)  In whom all of you also trusted, after that all of you heard the word (o. logos) of truth, the gospel of your salvation: in whom also after that all of you believed, all of you were sealed with that holy Spirit (o. pneuma) of promise,

Pernah pertanyaan ini dilontarkan oleh pengkotbah: jika anda mati sekarang apakah anda pasti masuk sorga? Banyak yang diam dan tak menjawab. Mungkin mereka diam bukan masalah kepastian keselamatan namun soal ketidak siapan hati. Alkitab mengajarkan barang siapa yang percaya dan dibaptis dia telah diselamatkan (Mark 16:16). Demikian juga dalam renungan ini di dalam Yesus Kristus kita telah dimateraikan pewaris keselamatan. Barang siapa yang percaya dia telah diselamatkan merupakan suatu kepastian dan telah dimateraikan di dalam sakramen. Roh kudus menuntun dan membimbing sampai kepenuhan keselamatan.

Dalam zaman sekarang kita sudah sering mendengarkan istilah MoU singkatan dari Memorandum of Understanding. Hal ini biasanya dilakukan dua pihak atau lebih yang bekerja sama dan masing-masing pihak paham akan tugas dan tanggung jawab masing-masing demi mencapai tujuan bersama. Sebagai keabsahan MoU dibubuhkan tanda tangan dan diatas materai. Tanda tangan dan materai sebagai bukti hukum ada jaminan dan kepastian bagi kedua pihak melaksanakannya dan jika tidak dilaksanakan dapat dituntut secara hukum. Artinya materai adalah salah satu contoh bentuk keseriusan dan kepastian dalam kerjasama dan kontrak kerja.

Demikian juga dalam renungan pagi ini Paulus menjelaskan kepada jemaat Efesus bahwa dengan keselamatan yang dimiliki oleh orang percaya adalah suatu kepastian. Kita telah diselamatkaan dan menerima berkat sorgawi melelui pengorbanan dan penebusan Yesus Kristus. Bagi Paulus jaminan kepastian keselamatan itu dimateraikan oleh Roh Kudus dan Roh Kudus  memelihara dan menuntun kita di dalam iman hingga kepenuhan keselamatan kelak pada kedatangan Kristus.

Sahabat yang baik hati; kepastian keselamatan  mendorong kita hidup lebih bersemangat dibandingkan dengan orang yang masih mencari-cari keselamatan. Sosiolog Max Weber menjelaskan dalam buku yang sangat terkenal, Protestan Ethich and Spirit Kapitalism. Dalam penelitiannya membuktikan kaum protestan  yang mengimani keselamatan yang pasti (khususnya ajaran predestinasi) mendorong mereka hidup lebih displin, bekerja keras, hemat dan jujur telah melahirkan modernisasi dan kemajuan besar di Eropa.  Modernisasi di Eropa lahir di negara-negara berbasis ajaran Protestan yang mengajarkan kepastian keselamatan.

Sahabatku! Kita telah pasti diselamatkan dan telah dimateraikan di dalam baptisan dan Roh Kudus. Mari tunjukkan kwalitas hidup beriman dalam kehidupan sehari-hari melalui etos kerja yang lebih semangat dan penuh pengharapan.

#pdt nekson m sjuntak

Senin, 10 Juli 2017

ENGKAULAH GUNUNG BATUKU

ENGKAULAH GUNUNG BATU-KU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak di pagi ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 11/07/2017

Mazmur 71:3 (TB)  Jadilah bagiku gunung batu, tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku; sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku.

Psalms 71:3 (UKJV)  Be you my strong habitation, unto which I may continually resort: you have given commandment to save me; for you are my rock and my fortress.

ALLAH adalah gunung batu, suatu istilah yang sering disebutkan dalam Alkitab yang memiliki makna bahwa Allah adalah benteng pertahanan, tempat perlindungan paling aman dan tempat berdiri kokoh.  Mengapa Allah diswbut sebagai gunung batu. Tentu dalam dunia PL gunung batu menjadi tempat perlindungan yang nyaman. Hal itu berkaitan dengan peradaban jaman PL. Dimana Kota-kota dalam Perjanjian Lama biasanya di kelilingi oleh tembok. Bangsa-bangsa berlomba jaya dengan merebut dan menahlukkan kota lainnya, jaman yang penuh peperangan. Maka kota yang dibangun tembok yang disebut juga kubu pertahanan. Kuatnya kota  sering diukur dari bagaimana kekuatan tembok dan benteng pertahanan yang dibangun untuk melindungi kota dari musuh. Gerbang pintu masuk kota dijaga ketat dan tembok yang kokoh yang terbuat dari bahan-bahan batu padas. Dibalik tembok mereka aman berlindung dan posisi aman untuk menyerang musuh yang datang. Dengan gambaran konstruksi kota di jaman itu kita semakin memahami arti makna Allah gunung batu. Selain menggambarkan kekokohan juga sebagai perlindungan paling aman.

Inilah nyanyian pemazmur, baginya tidak ada benteng pertahanan dan tempat perlindungan yang paling aman di dunia ini. Bagi pemazmur hanya Tuhan Allah sebagai gunung batu bagiNya. Pengakuan pemazmur ini menyadarkan kita sehebat apapun tembok kota yang dibangun terbatas  kekuatannya. Sehebat apapun penjaga mengawal kota, mereka memiliki keterbatasan. Bagi pemazmur Tuhan adalah gunung batu paling aman dan Dia pelindung dari segala rencana jahat musuh-musuhnya.

Sahabat yang baik hati, jika saat ini ditanyakan dimana kah tempat anda merasa palung nyaman dan tenang? Mungkin sebagian menjawab rumah adalah tempat paling nyaman, ada mungkin tempat kerja, ada mungkin tempat usaha atau ada mungkin tempat wisata yang paling indah yang oernah anda kunjungi. Ketenangan, rasa aman dan perlundungan sejayi tidak ditentukan oleh tempat, namun penyertaan Tuhan di setiap tempat yang kita tempati. Seperti pengakuan pemazmur demikian kita percaya bahwa Tuhan adalah gunung batu, tempat perlindungan dan kubu pertahanan bagi kita.  Kita semakin menyadari bahwa  tidak bisa melindungi diri kita dengan kekuatan diri sendiri. Security sistem yang dibangun oleh IT harus kita akui sangat terbatas. Namun di dalam Tuhan ada perlindungan dan keamanan yang tanpa batas.

#pdt nekson m simanjuntak

Minggu, 09 Juli 2017

OLEH IMAN

OLEH IMAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah kita mengambil waktu sejenak di pagi ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin 10/07/2017

Ibrani 11:3 (TB)  Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.

Hebrews 11:3 (ISVN)  By faith we understand that the universe was prepared by the word of God, so that what is seen was made from things that are invisible.

Ibrani pasal 11 merupakan uraian akan arti iman dalam hidup orang percaya. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (11:1).  Iman adalah kepastian dalam ketidak pastian, kemungkinan di dalam ketidak mungkinan. Oleh iman kita melihat apa yang tidak kelihatan dan menjangkau apa yang tidak dapat kita jangkau. Rumusan-rumusan itu nyata dalam pengalaman bapak-bapak leluhur orang percaya sebagaimana kesaksian Alkitab.

Iman memungkinkan kita memahami apa yang tidak kita pahami. Tanpa mengabaikan teori-teori sains, iman membimbing kita untuk memahami apa yang di luar perkiraan manusia. Memang betul, dalam berbagai misteri dalam kehidupan ini, sains telah membantu kita memahami apa yang terjadi di jagad raya ini namun harus kita akui bahwa tak semuanya misteri di alam semesta ini dapat diungkapkan oleh sains.  Sains perlu membangun pikiran logis, menolong kita menemukan rahasia kebenaran cara kerja Allah. Namun iman semakin membawa kita memahami dan mengerti rahasia jagad raya ini dalam terang firman Allah.

Iman mengajar kita bahwa segala sesuatu terjadi karena firman. Allah mencipta dari yang tidak ada menjadi ada. Allah berfirman jadilah, maka jadilah demikian (Baca kisah Penciptaan dalam Kej 1:1-2:4a). Inilah kemahakuasaan Allah yang tak terjangkau oleh akal.

Tahu kah anda apa yang dilakukan Niel Amstrong, astronot USA pertama  yang berhasil mendarat di bulan. Dia sujud dan takjub atas kemahakuasaan Tuhan melalui segala ciptaannya. Orang dijamannya mendarat di bulan adalah sesuatu yang imposible.  Keberhasilan mendarat di bulan bukan meninggikan diri dan pemuja tehnologi meniadakan iman namun membuatnya semakin sujud dan takjub atas kemahakuasaan Tuhan dan begitu banyak misteri alam yang tersembunyi di balik segala ciptaanNya.

Banyak pandangan yang keliru seolah iman tidak membutuhkan pengetahuan, dan sebaliknya ada banyak ilmuan yang hendak menjauhkan pengatahuan dari iman. Renungan di pagi ini mengajarkan iman justru membuat orang semakin mengerti dan memahami apa yang di firmankan oleh Allah.  Pengetahuan membutuhkan iman agar semakin mengetahui rahasia sains yang luar biasa. Seperti astronot Niel Amstrong yang mencapai puncak pengetahuan pada jaman itu dia sujud atas kemahakuasaan dan rahasia Allah lewat ciptaanNya.  Maka bagi orangbpercaya: iman dan sains bukanlah duel yang saling meniadakan, namun duet yang saling menguatkan.

Sahabat yang baik hati, banyak hal yang tak terpresiksi oleh akal terjadi dalam hidup kita dan kitablihat sendiri. Analisis logis kita juga terbatas untuk memprediksi akan apa yang terjadi esok. Namun oleh iman kita berani melangkah seperti bapak-bapak orang percaya sebagaimana didaftar oleh penulis Ibrani mulai dari Abraham, Ishak, Yakub, Musa, Hakim-hakim dll. Mereka menjalani hidupnya dengan iman dan melihat sendiri apa yang tak mungkin nyata di dalam hidup mereka. Rahasianya ada pada iman.  Maka jalanilah segala sesuatu di dalam iman.

Doa: Ya Tuhan berikanlah bagi kami iman yang kokoh dan iman yang semakin mengerti akan rahasia firmanMu dalam hidup kami. Amin

#pdt nekson m sjuntak

Sabtu, 08 Juli 2017

YESUS MEMBERI KELEGAAN DAN KEBAHAGIAAN

YESUS MEMBERI KELEGAAN
(Matius 11:16-19; 25-30)

Selamat hari minggu!

Matius 11:28 (TB)  "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." Kutipan ayat di atas adalah satu ayat emas dalam Alkitab yang sangat menyejukkan bagi orang percaya. Dalam dunia yang sarat dengan kesibukan membuat kita lelah, letih, lesu dan berbeban berat. Nats ini melebihi dari air sejuk bagi orang yang haus, atau sebungkus nasi bagi orang yang sedang lapar dan sapaan sahabat yang peduli ketika kita menghadapi pergumulan atau sehelai selimut ketika tubuh merasakan dingin.  Inilah seruan manis Yesus yang datang hendak memberikan kelegaan dan kepastian kebahagiaan bagi setiap orang yang mau datang, belajar dan bagi yang bersedia ikut memikul kuk dalam barisan pengikut jejak Yesus Kristus. Kuk yang dibebankan tidaklah berat, namun ringan dan kita mampu memikulNya. Tuhan tidak pernah memberikan beban bagi orang yang dikasihiNya  lebih dari kemampuannya. Semua kita jalani demi mencapai kebahagiaan yang hendak dianugerahkan kepada kita.

Jika Yesus datang hendak memberikan kelegaan dan kebahagiaan, mengapa menolakNya? Dalam perikop kotbah minggu ini didahului dengan Mat 11:26-19 Yesus menggambarkan penolakan Yahudi terhadap Yohanes Pembaptis dan Yesus sendiri seperti anak-anak yang ngambek. Mereka tidak mau lagi bermain sekalipun seruling sudah dimainkan namun mereka tak mau menari. Mereka murung sekali diajak tak akan peduli lagi. Bukan hanya tak peduli, mereka sudah sinis tak karuan menuduh Yohanes Pembaptis kerasukan setan (11:28) dan Yesus dituduh yang macam-macam: pelahap, peminum dan bergaul dengan orang pendosa (11:19). Itu semua hanya alasan karena tidak mau menyambut Kabar Baik. Sebenarnya tidak ada lagi alasan bagi mereka untuk menolak Yesus karena mereka telah menyaksiakan sendiri pengajaran, kotbah dan mujizat yang dilakukanNya: menyembuhkan orang sakit, yang lumpuh berjalan, yang buta melihat bahkan yang mati pun dapat dihidupkan. SemuaNya dilakukan untuk mewujudkan kasih Allah akan dunia ini.

Firman Tuhan minggu ini mengajak kita:
1. Jangan tolak Firman Tuhan yang disampaikan oleh hamba Tuhan namun  sambutlah Firman karena firman itu adalah roti kehidupan.
2. Jangan sia-siakan kesempatan ini, Yesus datang berseru dan memanggil sambil menyebut nama kita satu persatu. Dia tahu apa keluh dan beban yang menimpa hidup kita.
3. Ikutlah menikmati kelegaan dan kebahagiaan yang diberikan oleh Yesus kepada kita dengan bersedia:
a. Datang kepada Yesus
b. Memikul kuk yang dibebankan
c. Belajar dari rendah hati dan kelemah-lembutan Yesus:

Yesus mengetahui kesibukan kita masing-masing, Dia tidak membiarkan kita penat, letih dan lesu oleh beban pekerjaan yang menguras tenaga dan pikiran. Jangan cari ketenangan dan kelegaan sesaat di dunia ini karena bisa membuat anda lebih terbeban atau muncul masalah baru. Namun datanglah kepada Yesus, Dia telah menunggu kehadiran kita dan sungguh-sungguh hendak memberikan kelegaan dan kebahagiaan kita.

#pdt nekson m sjuntak

Jumat, 07 Juli 2017

MENJAGA DIRI

MENJAGA DIRI

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu 08/07/2017

Mazmur 18:23 (TB)  (18-24) aku berlaku tidak bercela di hadapan-Nya, dan menjaga diri terhadap kesalahan.

Psalms 18:23 (UKJV)  I was also upright before him, and I kept myself from mine iniquity.

Kita pasti setuju bahwa manusia tidak ada yang sempurna;  semua punya kelemahan masing-masing dan pernah salah. Namun ungkapan ini harus dicermati, sering menjadi dalih untuk memaklumi keadaan dan membenarkan kesalahan. Ungkapan di atas sesungguhnya agar kita membuka ruang memahami orang lain yang jauh dari harapan, bukan untuk membenarkan kesalahan. Setiap orang harus dimotivasi agar memiliki semangat untuk melakukan yang terbaik. Jika salah segera perbaiki dan berusaha untuk lebih baik. Demikialah di pagi hari ini, pemazmur memiliki komitment berusaha untuk tidak bercela  di hadapan Tuhan dan menjaga diri agar tidak jatuh dalam berbagai kesalahan.

Mrngapa pemazmur berusaha tidak bercela di hadapan Tuhan dan menjaga diri terhadap kesalahan? Jawabannya adalah rasa takjub dan takut akan Tuhan.  Jika kita baca Mazmur 18 ini keseluruhan, ada suatu benang merah: pada ayat 1-6 masalah yang dihadapi pemazmur hingga dia hampir mati: tali maut telah melilitnya, terjebak dalam perangkap maut.  Ibarat orang yang hamir mati karena tenggelam. Namun ayat 7-13 Tuhan menolong dan melindungi. Tuhan adalah penyelamat, pelindung dan parusainya. Atas pertolongan yang dirasakannya, pemazmur semakin setia dan mengikuti jalan Tuhan. Pemazmur bertekat unruk berlaku tidak bercela dan menjaga diri dari kesalahan bukan karena tekanan, namun karena panggilan hati dan hormat kepada Tuhan.

Untuk mendalami renungan ini dapat kita buat contoh sederhana. Jika seorang pemuda mencintai seorang gadis pujaan hatinya, pasti dia berusaha melakukan apa yang terbaik sesuai dengan yg diharapkan kekasihnya. Dia berusaha agar tidak mengecewakan namun tampil menjadi orang terbaik yang dikenalnya. Demikian juga kita dalam hidup keluarga, berbagai hal kita lakukan yang terbaik untuk keluarga agar istri/suami dan anak-anak. Kita adalah kebanggaan mereka, karena itu tak akan mengecewakan mereka.

Demikianlah pemazmur dalam renungan ini; bertekad dan berkomitmet akan hidup tidak bercela dihadapan Tuhan dan berusaha agar tidak jatuh dalam berbagai kesalahan yang mendukakan hati Tuhan.

Sahabat yang baik hati, marilah ikut seperti komitmen pemazmur ini; berusaha melakukan yang terbaik, jauhkan dari diri kita perbuatan yang bercela dan merendahkan kita sebagai anak-anak terang. Kita mahal dan berharga di mata Tuhan.
#pdt nekson m sjuntak

Kamis, 06 Juli 2017

MENCARI DAN MENYELAMATKAN YANG HILANG

MENCARI DAN MENYELAMATKAN YANG HILANG

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat 08/07/2017

 Lukas 19:10 (TB)  Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

Luke 19:10 (UKJV)  For the Son of man has come to seek and to save that which was lost.

Ada satu kisah mensrik dari Ajahn Brahm dalnlam buku Su Cacing dan Kotoran Kesayangannya (Kumpulan cerita motivasi dan inspirasi) yang mungkin sangat menarik dan inspiratif bagi kita:

Seorang ibu muda datang ke tabib untuk meminta saran bagaimana dia bisa cerai dan melepaskan diri dari beban keluarga yang ditanggungnya selama ini. Dia sudah mencoba melayani suaminya dengan baik dan mertuanya karena maklum mereka masih tinggal di rumah mertua. Namun setiap kali apa yang dilakukannya tidak pernah dihargai, bahkan mendapat omelan yang macam-macam. Hari-harinya pun murung, boring dan suasana rumah bagaikan neraka. Itulah  alasannya bagaimana memutuskan semua ini dan meminta saran dari tabib. Sang tabib memaklumi perasaan sang ibu muda, begitu dalamnya pergumulan yang dihadapinya. Maka sang tabib  pùn akhirnya memberi saran: kalau cerai tidak boleh karena dilarang oleh agama,  dibarengi adat juga membuat malu keluarga.  Maka lebih baik diberikan racikan yang akan diberi setiap menyajikan masakan bagi suami dan mertuanya agar mereka mati perlahan. Namun agar mereka tak curiga:  berusahalah ramah, gembira dan hadapilah semunya dengan senyum tanpa beban, anggap saja tidak ada masalah. Hilangkan wajah murung dan menggerutu. Sang ibu muda pun menyanggupinya dan tepat di hatinya. Dia pun melakukannya dengan gembira, senyum setiap hari dan penuh perhatian terhadap suami dan mertuanya tanpa beban dan tak lupa meneteskan racikan tabib. Demikianlah hari-harinya berlalu dan berharap semuanya akan berakhir. Namun apa yang terjadi keluarga ini penuh bahagia, senyum dan tawa mulai mewarnai mereka sepanjang hari, liburan mereka bersama dan merasakan bahagia. Kebahagiaan itu bukan lah pura-pura namun benar-benar merasakan kehangatan, perhatian dan kasih sayang dalam keluarga.
Hari, minggu dan tiga bulan purnama pun berlalu. Dia pergi ke tabib menyesali keadaan kalau-kalau suami dan mertuanya mati sebagaimana rencana tabib. Dia memohon dan menangis agar ada obat penawar yang dapat diberikan tabib. Tabib pun menjawab tidak ada obatnya semuanya sudah terlanjur. Sang ibu muda pun menangis menyesali keadaan karena dia sudah merasakan kebahagiaan dan tak mau. Namun tabib tersenyum dan berkata: pulanglah engkau telah menemukan kebahagiaanmu. Racikan yang diberikan hanyalah bumbu vitamin. Yang mengubah keadaan adalah sikapnya yang baik pada suami dan mertuanya. Sang ibu muda pun bahagia dan menikmati kebahagiaannya.

Sahabat yang baik hati. Kisah di atas satu dari sekian contoh jangan cepat mengambil keputusan jika ada masalah, berusahalah dulu memperbaikinya dengan mengubah sikap bisa dari diri kita dan juga orang yang kita harapkan berubah.

Yesus dalam renungan pagi ini bersabda : Anak manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Kita telah diampuni dan dimaafkan oleh kasihNya yang begitu besar. Dia tidak mengingat-ingat kesalahan kita, tidak membalaskan seturut dengan perbuatan kita. Oleh dosa kita telah tersesat dan jauh dari kasih karunia dan kebahagiaan. Namun oleh KasihNya seperti seorang gembala yang mencari domba yang tersesat demikian Tuhan Yesus datang menjemput kita agar dirangkul dalam kasih sayangNya. Dia tidak bahagia, jika ada dari antara dombanya yang tidak berkumpul dalam kawanan domba.

Demikian pula kita dalam kehidupan keluarga dan pekerjaan. Jika ada yang kurang tepat di hati jangan terlalu cepat mengambil keputusan apalagi dengan angkara murka yang membuat keadaan lebih buruk. Namun mari dengan pikiran yang tenang dan berusaha memperbaikinya agar kebahagiaan tidak direnggut oleh masalah. Jangan biarkan kebahagiaanmu hilang oleh masalah. Cari dan temukan, Tuhan Yesus menolong kita.

#pdt nekson m sjuntak

Rabu, 05 Juli 2017

JANJINYA TEPAT

JANJINYA TEPAT

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis 06/07/2017

Yesaya 43:13 (TB)  Juga seterusnya Aku tetap Dia, dan tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku; Aku melakukannya, siapakah yang dapat mencegahnya?"

Isaiah 43:13 (UKJV)  Yea, before the day was I am he; and there is none that can deliver out of my hand: I will work, and who shall let it?

Ada dialektika dalam diri bangsa Israel ketika menjalani pembuangan. Di satu sisi mereka percaya kepada kemahakuasaan Tuhan, namun di satu sisi mereka sulit menerima kenyataan dalamnm pembuangan dan ketidak-berdayaan mereka atas kekuasaan Babilonia.  Tak banyak yang semakin ragu di manakah kemahakuasaanNya dan di manakah janjiNya? Bukankah mereka adalah umat pilihan dan Tuhan berjanji akan melindungi mereka dari bangsa asing, memberkati mereka panjang umur di tanah yang diberikan Tuhan Allah kepada mereka? Sulit menerima kenyataan hidup dalam pembuangan.

Yesaya nabi yang menyuarakan  pengharapan Mesianis bersama nabi-nabi lainnya. Bahwa Allah akan menepati janjinya membebas mereka dari Pembuangan Babel dan memulihkan keadaan Yerusalem.  Tidak ada kekuatan lain yang dapat membebaskan mereka. Keselamatan hanya ada si tangan Tuhan. Sekali Tuhan berjanji tidak ada yang dapat melepaskan Israel kecuali tangan Tuhan sendiri.

Yesaya menantang umat dalam pembuangan bahwa mereka akan menjadi saksi bahwa Tuhan akan menepati janjinya dengan membebaskan mereka dari pembuangan Babilonia. Karena itu jangan berpengharapan kepada ilah lain atau kekuatan apapun itu untuk menawarkan pembebasan alternatif atau nubuatan-nubuatan palsu yang memberitakan damai dan pembebasan umatNya atas nama Tuhan. Jangan percaya pada nubuatan yang enak di dengar namun jauh dari kebenaran. Mereka hanya nabi palsu yang menyesatkan. Tuhan sendiri akan membebaskan umatNya, namun mereka harus menjalani pembuangan untuk memurnikan mereka. Seperti pandai besi yang memurnikan besi setelah memasukkannya dalam tuangan peleburan atau seperti tukang perium yang membentuk seturut dengan kehendak tukang periuk.

Tuhan akan menepati janjiNya. Firmannya tidak pernah kembali sia-sia. Sekali Ia berfirman jadilah, maka jadilah demikian.
Yesaya 55:11 (TB)  demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

Sahabat yang baik hati! Inilah firman Tuhan yang meneguhkan kita kepada pengharapan. Tuhan itu maha kuasa apa yang difirmankannya akan digenapi seturut dengan kehendakNya. Inilah harapan bagi kita, Tuhan akan mendengar dan menjawab doa kita. Janjinya tepat waktu dan baik bagi kita.

#pdt nekson m sjuntak

ORANG YANG MENCARI TUHA. AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU

 Kotbah Minggu Kantate, 28 April 2024 Ev. Mazmur 22:26-32 ORANG YANG MENCARI TUHAN AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU Selamat Hari Minggu! Sahabat yang...