Minggu, 02 Juli 2017

TETAP BERSAKSI

TETAP BERSAKSI

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mengambil waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan di pagi hari ini sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin 03/07/2017

Kisah Para Rasul 4:20 (TB)  Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar."

Acts 4:20 (UKJV)  For we cannot but speak the things which we have seen and heard.

Ira C, PhD menuliskan satu buku berjudul: Semakin Dibabat Semakin Merambat terbutan BPK Gunung Mulia tahun 1989. Buku ini berisi tentang sejarah ringkas tentang keadaan dan realitas gereja mula-mula. Judul tersebut tidak berlebihan justru memberikan gambaran yang jelas akan apa yang dialami oleh  jemaat mula-mula. Mereka tidak takut terhadap tekanan dan tindakan repressif yang hendak menghentikan mereka menyaksikan iman mereka. Semakin dibabat semakin merambat, semakin tinggi usaha untuk menghentikan kekristenan dengan mengejar, menganiaya, memenjarakan hingga mati martyr; semakin banyak yang mau menjadi Kristen dan semakin banyak pula yang mengikut Yesus Kristus.

Mengapa demikian? Salah satu dibalik rahasia sejarah ini diungkapkan dalam nats renungan di pagi ini: Gereja mula-mula tidak mungkin tidak memberitakan apa yang mereka lihat dan mereka saksikan sendiri. Mereka lebih takut kepada Allah dari pada manusia. Ketika Petrus menyembuhkan seorang lumpuh sejak lahir di Bait Allah. Para tetua Yahudi menangkap mereka dan diperhadapkan dalam sidang Mahkamah agama.

Sahabat yang baik hati. Renungan di pagi ini merupakan Jawaban ini yang diberikan oleh Yohanes dan Petrus ketika di sidang di dalam Mahkamah Agama. Para tua-tua Yahudi tidak menghendaki Petrus dan rasul lainnya memberitakan Injil dan menyembuhkan dalam nama Yesus. Namun Petrus dan Yohanes berdiri di atas prinsip yang kuat. Silahkan arah tetua Yahudi memutuskan apapun, namun bagi Rasul Petrus dkk tidak mungkin tidak memberitakan apa yang mereka lihat dan saksikan sendiri.

Prinsip inilah yang membuat gereja mula-mula berkembang pesat. Semakin dianiaya dan di penjara, semakin banyak orang yang percaya. Semakin dikejar, kekristenan semakin menyebar. Semakin ditekan dan dihimpit, kekristenan semakin melejit. Mengapa demikian karena semua orang percara berdiri diatas prinsip: tetap menyaksikan imannya tanpa takut pada tantangan, tekanan dan tindakan repessif.

#pdt nekson m sjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...