Sabtu, 29 Juli 2017

HIKMAT SALOMO DALAM MEMIMPIN

HIKMAT DALAM MEMIMPIN

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, firman Tuhan minggu ini memberikan kita kesempatan belajar dari Salomo, raja yang paling terkenal kebijaksanaannya; tiada raja yang paling berhikmat baik sebelum dan sesudahnya. Setiap ada ibadah syukuran atas pelantikan jabatan dan memperoleh pekerjaan nats ini sering diangkat sebagai kotbah: agar kita memohon hikmat atas seluruh apa tugas dan tanggungjawab. Minggu ini firman Tuhan menyapa kita dari 1 Raj 3:4-12. Agar lebih memahami konteks ada baiknya kita baca keseluruhan perikop ini (1-15). Pengalaman Salomo setelah diurapi menjadi raja melakukan yang patut kita teladani: berdoa dan beribadah kepada Tuhan. Dalam doanya Salomo memohon agar diberi hati yang paham menimbang perkara dan hikmat untuk memimpin banga Israel.

Ada beberapa pelajaran yang menarik dari kisah Salomo:

1. Salomo Anak Penurut yang membanggakan: menuruti perintah Tuhan dan menurut ketetapan ayahnya Daud. Ada pergumulan sendiri bagi Daud terhadap anak-anaknya. Namun dengan kehadiran Salomo, Daud yakin bahwa dia anak satu-satunya yang dapat menggantikannya. Selain penurut, Salomo orang yang bijaksana.
Bacalah Ayat 3: Teks ini menunjukkan bahwa Salomo adalah anak penurut: penurut akan perintah Tuhan dan penurut ata apa yang ditetapkan oleh ayahnya Daud. Demikian dengan ayat 14 Tuhan meminta syarat yaitu menuruti ketetapan Tuhan. 1 Raja-raja 3:14 (TB)  Dan jika engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintah-Ku, sama seperti ayahmu Daud, maka Aku akan memperpanjang umurmu."
Apa yang dilakukan Salomo adalah mewujudkan mimpi Daud, Tuhan telah berjanji kepada Daud bahwa anaknya sendiri yang mendirikan Bait Allah bagi Tuhan. Itu diwujudkan oleh Salomo dengan mendirikan Bait Allah bagi Tuhan.
Salomo adalah anak penurut, penurut disini bukan konotasi negatip tetapi dalam arti setia dan hormat. Penurut sebagai perwujudan akan perintah Allah dlm hukum ke-5 hormatilah ayah dan ibumu. Lihatlah dia Salomo: dia begitu hormat terhadap Daud ayahnya (Baca ay 6). Hal ini juga sangat menarik jika kita runut sebagai raja dan penggantinya; suksesor menghormati dan kagum terhadap yang digantikannya dan bercita-cita melanjutkan dan mengembangkannya. Ini suatu doa pemimpin yang berhikmat sehingga programnya berkelanjutan untuk kemajuan umat Israel.

2. Memiliki Spiritualitas yang baik: berdoa, beribadah dan memberikan persembahan.
Hal kedua yang kita pelajari dari Salomo adalah dia merendahkan diri di hadapan Allah dengan menyampaikan syukur dna mempersembahkan korban bakaran bagi Tuhan. Doa dan persembahan Salomo membuat Tuhan menampakkan diri dan memberika  kesempatan baginya memohon apa keinginnnya. Disini Allah membuka kesempatan bagi Salomo agar memberi apa saja yang dimintanya. Ini suatu yang sangat jarang terjadi. Pihak Allah sendiri yang menawarkan. Dalam doa boasanya kita memohon dan jawaban permohonan kita ini biasa, ya, tunggu dan tidak.
Satu pelajaran menarik disini adalah kita diingatkan agar tetap memiliki spiritualitas dannkerinduan untuk menghadap Tuhan melalui ibadah pribadi. Dalam berbagai kesempatan banyak orang semakin naik jabatan dan pangkatnya semakin sedikit waktu untuk Tuhan. Semakin besar tugas dan tanggung jawab yang diberikan Tuhan, marilah semakin rendah hati dan semakin banyak waktu untuk beribadah.

3. Hati yang Paham Menimbang Perkara atau Hikmat (kepemimpinan yang melayani umat yang dipimpinnya).
Kegelisahan Salomo adalah bagaimana dia dapat memimpin bangsa ini? Mereka adalah bangsa yang besar, susah dipimpin dan tegar tengkuk. Musa yang memiliki banyak talent kewalahan memimpinnya? Kegelisahan Salomo ini menunjukkan bahwa pergumulannya menjadi raja adalah untuk dapat melayani umat Israel. Jabatan raja bukanlah orientasi kekuasaan, atau kesempatan untuk mendapatkan prestise,  kekayaan, status sosial yang meningkat. Bagi Salomo jabatan yang diembannya adalah tanggung jawab untuk memimpin bangsa ini dengan arif dan bijaksana, paham menimbang perkara dan memutuskan permasalahan dengan jalan keluar yang terbaik. Kegelisahannya adalah bagaimana memimpin umat ini dengan baik dan mendatangkan kesejahteraan bagi mereka. Itulah sebabnya Salomo meminta hikmat dari Allah.

Salomo tidak meminta kekayaan karna kekayaan bisa membuat orang lupa akan Tuhan (Amsal 30:9). Salomo tidak meminta kerajaannya kokoh dengan pasukan perang terbaik; karena jika itu yang diminta bahwa citacitanya adalah menjadi yang unggul dari bangsa-bangsa. Ada banyak bangsa di dunia ini untuk menjadi negara termaju harus menindas rakyatnya sendiri. Salomo tidak meminta panjang umur, permintaan seperti ini adalah untuk pentingan diri sendiri. Namun Salomo meminta hikmat karena dengan hikmat itu dia bisa melayani dan melakukan keputusan yang terbaik bagi rakyat Israel yang dipimpinnya.
Atas permohonannya itu; Tuhan sangat menyukai Salomo, dan Tuhan menambahkan segala sesuatu untuk melengkapi Salomo dalam mengabdikan diri bagi umatnya Israel. Tuhan menamambahkan kekayaan, kehormatan dan panjang umur baginya dan kokoh menjadi raja termasyur sepanjang sejarah. Tiada orang yang lahir di dunia ini yang klhikmatnya melebihi raja Salomo.

Sahabat yang baik hati;  Salomo yang meminta hikmat dan kebijaksanaan kepada Tuhan adalah contoh pemimpin yang meminta suatu energy dalam dirinya agar dapat melakukan yang terbaik bagi pengabdiannya. Demikianlah kita masing-masing marilah apapun tugas dan tanggungjawab yang diberikan Tuhan kepada kita marilah kita berpikir untuk mempersembahkan pelayanan yang terbaik bagi tugas dan pengabdian kita.

#pdt nekson m sjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...