Jumat, 28 Juli 2017

INGATLAH AJAL MENUNGGU KITA

INGATLAH AJAL MENUNGGU KITA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu 29/07/2017

Mazmur 39:4 (TB)  (39-5) "Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku!

Psalms 39:4 (UKJV)  LORD, make me to know mine end, and the measure of my days, what it is: that I may know how frail I am.

Ada satu lagu rohani dalam gereja Batak yang selalu membuat kita termenung akan kehidupan ini yaitu: BE 334:1  "Nasa Jolma Ingkon Mate"
Nasa jolma ingkon mate ingkon mago sibuk on/ Na mangolu ingkon mate asa tung denggan muse/ Daging on do gabe bangke jala ingkon do malangke/ jala sogot bangkit i tu hasanhaponNa i. (Artinya: setiap orang harus menjalani kematian, tubuh ini fana dan akan kembali menjadi tanah. Namun kelak akan bangkit dalam kemuliaan)

Syair ini seiring dengan pandangan Paulus: bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan (Fil 1:21). Bagi orang Kristen pandangan ini menegaskan kedua posisi ini jika kita HIDUP, baiklah hidup di dalam Kristus, hidup di dalam kasih karuniaNya dan tak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih karunia Allah (Rom 8:38). Hidup ini harus disyukuri,  hidup ini wajib kita rawat sampai umur yang diberikan Tuhan bagi kita tiba. Kalaupun kita MATI dan ajal kita tiba, menurut kehendakNya maka mati adalah keuntungan.

Pertanyaan adalah bagaimanana orang menghadapi kematian? Berapa persen yang sudah siap? Mengapa tidak siap? Mempersiapkan kematian bukan menunggu-nunggu ajal atau menghitung-hitung hari kematian, melainkan menjalankan hidup ini penuh dengan syukur. Jika Tuhan memberikan berkat dan segala kebahagiaan bagi kita, melalui pekerjaan dan kesuksesan usaha kita serta segala keberuntungan yang kita dapatkan di dunia ini jangan lalai dan terpesona olehnya suatu waktu kita akan meninggalkan itu semua.

Inilah kelebihan pemazmur dalam renungan di pagi hari ini. Dia menyadari sepenuhnya dunia ini adalah fana, semuanya akan berlalu waktunya akan datang ajal menjemputnya: cepat atau lambat kematian akan datang. Dalam doanya dia berseru: " Ya TUHAN beritahukanlah kepadaku ajalku dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui begitu fananya aku." Doa ini mengingatkan bahwa:
-  Tidak ada seorang pun yang tahu kapan dia meninggal, karena hidup ini adalah sepenuhnya kuasa Tuhan.
- Kematian membuktikan bahwa hidup ini bukanlah milik manusia namun milik Tuhan sang pencipta. Tak seorang pun di dunia ini yang dapat memperpanjang umurnya walau dengan apapun. Semuanya itu adalah keputusan dan ketentuan Tuhan sang pemilik kehidupan.
- Dunia ini fana dan semuanya akan berlalu, tak ada yang abadi di dunia ini. Yesus berkata: langit dan bumi akan berlalu namun perkataan-Ku tidak akan berlalu (Markus 13:31). Inilah pegangan kita bagi orang beriman Tuhan menebus kita dari dunia yang pada kepada kehidupan kekal selama-lamanya.

#pdt nekson m sjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...