Rabu, 19 Juli 2017

AMPUNILAH KESALAHAN KAMI

AMPUNILAH KESALAHAN KAMI

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati matilah mengambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis 20/07/2017
Hosea 14:2 (TB)  (14-3) Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.
Hosea 14:2 (UKJV)  Take with you words, and turn to the LORD: say unto him, Take away all iniquity, and receive us graciously: so will we render the calves of our lips.
Dalam murka masih ada kasih sayang! Itulah ciri khas dari kehadiran kitab Hosea. Jika kita baca mulai pasal 1 kitab Hosea ada kemarahan Tuhan atas umatNya Israel. Allah sampai menyebutkan: Lho Ruhama artinya Engkau tidak akan kukasihani lagi dan Lho Amy artinya Engkau bukan lagi umat-Ku (Hosea 1:6-9). Suatu keputusan yang final dari Tuhan tak akan membuka kesempatan lagi bagi umat yang tegar tengkuk ini. Namun oleh kasih setia Tuhan, pengampunan selalu terbuka. Mengingat perjanjianNya, Tuhan berkenan menerima dan mendamaikan diriNya dengan umatNya karena kasih setia-Nya. Tuhan memberikan kesempatan dengan suatu syarat mau bertobat.  Itulah kasih Allah, yang setia dan terikat dengan kasih setia sejak Abraham, Ishak dan Yakub: para leluhur Israel. Dari sikap dan perbuatan umatNya Isrsel sesungguhnya mereka akan binasa. Tuhan masih memberikan kesempatan bagi mereka untuk menerima kasih karunia, asalkan mereka mau dan bersedia untuk bertobat: berbalik dari jalannya yang tersesat kepada kehendak Allah.
Inilah ajakan nabi Hosea: dia meyakinkan umat Allah bahwa pintu pengampunan terbuka dihadapan Allah. Allah itu baik, pemurah dan penyayang. Tuhan tidak mengingat-ingat kesalahan yang mereka lakukan asalkan mau mengakui dan memohon pengampunan dosa.  Tidak ada kesalahan terbesar apapun yang tidak dapat diampuniNya. Sebagaimana firman Tuhan dalam Yesaya 1:18 (TB)  Marilah, baiklah kita beperkara! — firman TUHAN — Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.
Sejalan dengan nabi lainnya Yesaya, Yeremia dan Yehezkiel bahwa pembuangan adalah hukuman Tuhan atas ketidaksetiaan mereka kepada Tuhan. Demikian juga dengan nabi Hosea bahwa Israel (Utara) jatuh ke tangan Assyur karena ketidak setiaan  mereka. Bahkan istilah yang dipakai Hosea adalah persundalan. Suatu istilah yang menggambarkan begitu parahnya dosa dan ketidak setiaan umat Israel. Keadaan mereka semakin terpuruk, hukuman demi hukuman akan semakin meyengsarakan mereka. Jika tetap tidak berubah masa depan akan semakin sulit dan suram. Jalan satu-satunya untuk memperbaiki hidup umat Allah adalah pertobatan. Tuhan membuka pintu pengampunan maka hal yang harus dilakukan segera adalah bawalah seluruhnya kata-kata penyesalan itu akan mendatangkan kebaikan. Orang yang tdak pernah menyesali keselahannya akan terus merasa benar; bahkan akan terus melakukan kebohongan demi menutupi kebohongan dan  melakukan kejahatan demi menutupi kejahatannya.  Tipe orang seperti ini akan terus-menerus terikat dengan kesalahan masa lalunya sehingga sulit untuk bangkit dan akan terus dihantui oleh rasa bersalah yang akut.
Sahabat yang baik hati! Tuhan itu baik dan membuka jalan untuk suatu kehidupan yang lebih baik. Itulah seruan nabi Hosea di pagi hari ini: menyesali diri atas kesalahan dan memohon pengampunàn untuk kehidupan yang lebih baik adalah jalan hidup orang beriman. Masa depan adalah milik mereka yang mau berubah dan bertobat.

#pdt nekson m sjuntak 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH KEKAL

  Kotbah Minggu Akhir Tahun Gerejawi - Peringatan Orang Meninggal Minggu, 24 Nopember 2024 Ev. Daniel 7:9-14 KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH YA...