Minggu, 09 Juli 2017

OLEH IMAN

OLEH IMAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah kita mengambil waktu sejenak di pagi ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin 10/07/2017

Ibrani 11:3 (TB)  Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.

Hebrews 11:3 (ISVN)  By faith we understand that the universe was prepared by the word of God, so that what is seen was made from things that are invisible.

Ibrani pasal 11 merupakan uraian akan arti iman dalam hidup orang percaya. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (11:1).  Iman adalah kepastian dalam ketidak pastian, kemungkinan di dalam ketidak mungkinan. Oleh iman kita melihat apa yang tidak kelihatan dan menjangkau apa yang tidak dapat kita jangkau. Rumusan-rumusan itu nyata dalam pengalaman bapak-bapak leluhur orang percaya sebagaimana kesaksian Alkitab.

Iman memungkinkan kita memahami apa yang tidak kita pahami. Tanpa mengabaikan teori-teori sains, iman membimbing kita untuk memahami apa yang di luar perkiraan manusia. Memang betul, dalam berbagai misteri dalam kehidupan ini, sains telah membantu kita memahami apa yang terjadi di jagad raya ini namun harus kita akui bahwa tak semuanya misteri di alam semesta ini dapat diungkapkan oleh sains.  Sains perlu membangun pikiran logis, menolong kita menemukan rahasia kebenaran cara kerja Allah. Namun iman semakin membawa kita memahami dan mengerti rahasia jagad raya ini dalam terang firman Allah.

Iman mengajar kita bahwa segala sesuatu terjadi karena firman. Allah mencipta dari yang tidak ada menjadi ada. Allah berfirman jadilah, maka jadilah demikian (Baca kisah Penciptaan dalam Kej 1:1-2:4a). Inilah kemahakuasaan Allah yang tak terjangkau oleh akal.

Tahu kah anda apa yang dilakukan Niel Amstrong, astronot USA pertama  yang berhasil mendarat di bulan. Dia sujud dan takjub atas kemahakuasaan Tuhan melalui segala ciptaannya. Orang dijamannya mendarat di bulan adalah sesuatu yang imposible.  Keberhasilan mendarat di bulan bukan meninggikan diri dan pemuja tehnologi meniadakan iman namun membuatnya semakin sujud dan takjub atas kemahakuasaan Tuhan dan begitu banyak misteri alam yang tersembunyi di balik segala ciptaanNya.

Banyak pandangan yang keliru seolah iman tidak membutuhkan pengetahuan, dan sebaliknya ada banyak ilmuan yang hendak menjauhkan pengatahuan dari iman. Renungan di pagi ini mengajarkan iman justru membuat orang semakin mengerti dan memahami apa yang di firmankan oleh Allah.  Pengetahuan membutuhkan iman agar semakin mengetahui rahasia sains yang luar biasa. Seperti astronot Niel Amstrong yang mencapai puncak pengetahuan pada jaman itu dia sujud atas kemahakuasaan dan rahasia Allah lewat ciptaanNya.  Maka bagi orangbpercaya: iman dan sains bukanlah duel yang saling meniadakan, namun duet yang saling menguatkan.

Sahabat yang baik hati, banyak hal yang tak terpresiksi oleh akal terjadi dalam hidup kita dan kitablihat sendiri. Analisis logis kita juga terbatas untuk memprediksi akan apa yang terjadi esok. Namun oleh iman kita berani melangkah seperti bapak-bapak orang percaya sebagaimana didaftar oleh penulis Ibrani mulai dari Abraham, Ishak, Yakub, Musa, Hakim-hakim dll. Mereka menjalani hidupnya dengan iman dan melihat sendiri apa yang tak mungkin nyata di dalam hidup mereka. Rahasianya ada pada iman.  Maka jalanilah segala sesuatu di dalam iman.

Doa: Ya Tuhan berikanlah bagi kami iman yang kokoh dan iman yang semakin mengerti akan rahasia firmanMu dalam hidup kami. Amin

#pdt nekson m sjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...