Selasa, 31 Maret 2020

UNTUK PEKERJAAN BAIK

UNTUK PEKERJAAN BAIK

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Rabu, 01/04/2020

Efesus 2:10 (TB)  Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

Ephesians 2:10 (RWV)  For we are his workmanship, created in Christ Jesus to good works, which God hath before ordained that we should walk in them.

Secara singkat, renungan hari ini mau merenungkan satu pertanyaan: untuk apa kita diciptakan Tuhan dan untuk apa kita ditebus oleh Yesus Kristus? Jawabnya adalah Tuhan memakai kita menjadi alatnya untuk pekerjaan baik.

Tuhan adalah perancang ulung, mencipta segala sesuatu dengan maksud dan tujuan Allah. Cobalah baca narasi penciptaan dalam Kejadian 1-2:4, Allah menciptakan untuk menata baik adanya. Sebelumnya kacau balau, gelap dan kosong, namun setelah Allah berfirman menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya semuanya menjadi baik. Allah mencipta mengalahkan kekacauan, gelap dan kosong agar baik adanya.

Dalam narasi penciptaan manusia ada suatu keunikan! Pertama Allah menciptakan manusia segambar dengan rupa Allah, diberi mandat dan diberkati untuk beranak cucu dan menguasai bumi. Mandat ini adalah tugas manusia mengelola alam ciptaan agar dunia ini tetap baik adanya sebagaimana tujuan Allah mencipta. Inilah tugas universal umat manusia terhadap alam. Manusia memiliki tanggungjawab untuk tata kelola ciptaan dengan baik

Dosa telah membuat manusia jatuh, manusia yang diciptakan segambar dengan rupa Allah telah rusak oleh dosa.  Manusia yang memiliki kodrat ilahi dirusak oleh dosa hingga terasing dari kasih karunia Allah. Syukurlah kepada Tuhan di dalam Yesus Kristus manusia menjadi ciptaan baru. Manusia lama telah dibukurkan bersama Kristus dan kita dibangkitkan menjadi manusia baru melalui kebangkitanNya. Dengan penebusan Kristus kita menjadi manusia baru, yang diberi mandat untuk melakukan perbuatan dan pekerjaan baik.

Disini ada penggabungan makna penciptaan dan penebusan di dalam diri manusia. Melalui penciptaan dan penebusan Kristus memiliki makna yang sangat dekat. Tindakan Allah yang mencipta dan menjadikan kita menjadi manusia baru untuk melakukan pekerjaan baik di dunia ini. Melalui penciptaan dan penebusan Kristus manusia menerima mandat Allah untuk menyatakan mosaik Allah lewat karya dan perbuatan kita.  Pekerjaan baik adalah kesaksian orang percaya yang memberitakan kasih dan perbuatan Allah dalam hidupnya.

Sahabat yang baik hati, pekerjaan baik adalah tanggung jawab orang percaya yang telah menerima penebusan Kristus. Kristus telah memilihkan kita menjadi manusia yang segambar dengan rupa Allah. Sesungguhnya manusia lama telah terkubur dan kita telah menjadi ciptaan baru di dalam diri Yesus Kristus. Kiranya Tuhan memberikan kekuatan bagi kita untuk menghasilkan pekerjaan baik yang mengharumkan nama Tuhan

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

COVID-19, GOVERNMENT AND SELF DISCIPLINE

COVID-19, GOVERNMENT AND SELF DISCIPLINE
(Invitation to be Self Discipline: Indonesia Context after Government Make Decision Civil Emergencies)

The government has only one day adopted "Broad Isolation" and "Civil Emergency" policies. I see there are only those peeled here and there, in social media and the media regarding this policy, but the peel is unclear and not solution. Their minds merely merely see the negative side and worsen the government's image without any clear offer.

In my opinion, the government policy stipulates civil emergency or whatever the term is used by the government must of course consider the ability of the state and study the situation of Indonesian people. There are many people who expect the Jokowi government to determine Lockdown, who knows what the meaning behind that word is. It is too early to judge, but if you continue to mess up, it will add to your own stress.

Lock down in some countries does not help because it is not disciplined like Italy too. The Indian PM's decision to lockdown makes people lose their jobs, they fight over public transportation and have to walk back to their hometowns and those who have no choice are wandering the streets. The Lockdown policy actually delivered many victims which made the people miserable. This event may be considered by the government so that it does not lockdown but stipulates that civil emergency will make the people more miserable.

Trump in America in dealing with Covid-19 has poured stimulus of US $ 2 Trillion, they did not do a lock down. These funds protect the logistics community, household needs and other policies for the handling of Covid-19. It also remained overwhelmed and could not reduce the number of deaths due to Corona. If we look at the data, America ranked number one now has a death of Covid-19. What is the lesson from American policy, for me, money stimulus is also not effective against Covid-19.

Money is necessary, but it requires a good mentality, self-discipline and self-awareness before God as a helpless being. As helpless creatures we need God's help in this life.

I am not an expert in politics and have never read the meaning of the word behind the Civil Emergency Policy or the meaning of the word "Lock Down" in the formulation of the law. I believe the government with its policy is the optimal decision it has to minimize Covid victims in accordance with the country's capabilities and people's resilience. Yes, their policies can be debated because of differences of opinion. I believe the policy taken by the government at the time to reduce and slow the spread of co-19 and reduce casualties with the awareness and cooperation of all Indonesian people.

What can we do? True government policy will not help if there is no community cooperation, so with that in my opinion there are some things we can do to help the community and the government of Covid-19, namely:

01. Please stay at home, if you don't need to go out, let's stay at home doing various positive activities.

02. Please keep your distance from other people and diligently wash your hands and try to clean.

03. Please discipline and look after yourself, policies cannot change anything without self discipline.

04. Pray, share and discuss with all family members. Let's review the teachings of the Bible that build our spirituality. (or for those of other religions reviewing the teachings of your religion that builds spirituality).

05. Patience and perseverance covid will pass. We believe that we will overcome this global pandemic disaster. Like the Israelites refrained at home when God brought the tenth plague in Egypt. Easter in Hebrew P'sah means "passing". One more Sunday we will celebrate Easter. For HKBP residents, there has been a Pastoral letter from the religious leaders in celebrating Easter this year, at our own homes. By remembering the word Easter we believe we will also pass Covid.

May God give patience and persevere hearts for all of us in facing Covid-19. Let us pray to the government that all its policies can help the Indonesian people to be free from Covid-19. God bless and protect us all.

Greetings: Rev. Nekson M Simanjuntak (Stay at home in Depok)

Senin, 30 Maret 2020

MENJADI PERCAYA

MENJADI PERCAYA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirsi dan motivasi bagi kita. Selasa, 31/03/2020

Yohanes 11:45 (TB)  Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya.

John 11:45 (RWV)  Then many of the Jews who came to Mary, and had seen the things which Jesus did, believed on him.

Semua orang pasti sedih kehilangan anggota keluarga yang kita kasihi. Atas duka seperti itu tak heran ada banyak sahabat, kerabat dan handai tolan mengucapkan turut berduka yang mendalam. Sehebat apapun kata-kata penghiburan yang kita sampaikan dan bantuan moril yang kita buat pasti tak akan mengembalikan dukacita mereka menjadi sukacita, namun telah mengambil bagian dari beban duka dalam keluarga atau setidaknya mengurangi beban keluarhg. Hanya Yesus yang dapat mengembalikan duka menjadi suka karena dialah pemilik kehidupan dan berkuasa atas kematian.

Berita Yesus yang membangkitkan Lazarus menjadi viral dikalangan Yahudi, bukan hanya di Betania namun di seluruh Palestina. Yesus dapat menghidupkan orang yang mati yang telah dikuburkan. Dalam catatan Injil, Yesus telah membangkitkan Putri Yairus (Markus 5:41) dan seorang pemuda di Nain (Lukas 7:14). Semua itu membuktikan bahwa Yesus berkuasa atas hidup dan maut.

Apa yang menarik dalam nas renungan hari ini? Yesus yang membangkitkan Lazarus disaksikan oleh orang banyak yang melawat dan memberikan penghiburan kepada Maria dan keluarga.  Peristiwa kebangkitan Lazarus adalah suatu fakta historis dimana ada banyak orang yang menjadi saksi bahwa Lazarus dibangkitkan oleh Tuhan Yesus. Setelah mereka menyaksikan sendiri mereka percaya kepadaNya.
Mengetahui apa yang diperbuat Tuhan Yesus membawa kita percaya kepada Tuhan Yesus Kristus yang berkuasa atas hidup dan maut.

Peristiwa ini penting, ada banyak orang Kristen sekedar tahu apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus, heran akan mujizat dan takjub akan perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan oleh Yesus namun tidak sungguh-sungguh untuk percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Yuruselamat.

Sahabat yang baik hati! Beriman tidaklah hanya sekedar mengetahui perbuatan Tuhan Yesus. Beriman adalah kesungguhan hati mempercayai dan menerima Yesus sebagai Yuruselamat pribadi kita. Dialah Tuhan yang telah menebus kita dan memberikan jaminan kehidupan yang kekal bagi kita.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Minggu, 29 Maret 2020

ROTI KEHIDUPAN

ROTI KEHIDUPAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Senin, 30/03/2020

Yohanes 6:54 (TB)  Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.

John 6:54 (RWV)  Whoever eateth my flesh, and drinketh my blood, hath eternal life; and I will raise him up at the last day.

Setelah menikmati makan 5 lima ribu orang dengan dua ikan dan lima roti, semuanya memuji kehebatan Yesus sampai ada niat mengangkat Yesus menjadi raja atas mereka. Namun situasi pun berubah saat Yesus memberikan pengajaran tentang Roti Hidup.  Yahudi sangat kaget, geram dan marah, ketika Yesus mengatan Dialah Roti yang turun dari sorga dan Yesus adalah Roti Hidup.

Yohanes 6:41 (TB) "Akulah roti yang telah turun dari sorga."

selanjutnya Yesus berkata:

Yohanes 6:35 (TB)  Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.

Mengapa mereka marah dan geream? Kemarahan orang Yahudi disebabkan mereka memahami bahwa satu-satunya Roti Hidup itu adalah "Manna", makanan sorgawi yang disediakan Tuhan bagi umatNya ketika berjalan di Padang gurun selama 40 tahun menuju tanah Kanaan. Tidak ada roti hidup lainnya, tidak ada duanya dan tidak ada bandingnya. Maka setelah mendengar Yesus mengatakan diriNya: Roti yang Turun dari sorga dan Roti Hidup, mereka semuanya kesal, geram dan marah. Kemarahan itu ditambah lagi, saat Yesus mengatakan mereka yang makan Manna akan lapar dan haus lagi namun siapa yang datang kepada Yesus tidak akan lapar dan haus lagi selama-lamanya.

"barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi."

Apakah Yesus lebih hebat dari leluhur mereka? Selama ini Yahudi merasa paling hebat, merasa paling dekat dengan Tuhan dan paling sempurna, dengan kalimat ini  Yesus mengatasi itu semua.

Benar Yesus lebih hebat dari leluhur bangsa Israel. Pengalaman mereka merupakan petunjuk yang membimbing kita memahami rencana keselamatan Allah bagi dunia. Allah memenuhi janji keselamatan itu melalui pengorbanan Yesus Kristus di salib. Yesus Kristus telah mati dan bangkit untuk kita. Dia telah mempersembahkan diriNya untuk menebus dosa kita.

Menerima Perjamuan Kudus adalah merayakan keselamatan melalui pengorbanan Yesus Kristus. Saat kita makan roti dan minum anggur kita memperingati pengorbanan Kristus untuk kita. Roti dan anggur yang kita makan dan minum adalah simbol menerima Tubuh dan darah Kristus yang dipersembahkan untuk menyelamatkan kita dari dosa dan kematian.

Apakah tugas orang percaya? Yesus mengutus orang percaya di dunia ini memberitakan keselamatan agar semua orang percaya. Yesus menghendaki agar setiap lidah mengaku bahwa Yesus Kristuslah Tuhan saat kedatanganNya di akhir jaman. 

Sahabat yang baik hati! Menerima Roti Kehidupan bukan hanya memperingati dan merayakan keselamatan tetapi juga didalamnya ada kerelaan mempersembahkan hidup orang percaya untuk menyaksikan kepada orang lain. Liturgi perjamuan Kudus bukanlah hanya dalam ibadah, namun dalam praktek hidup orang percaya yang rela berbagi dan membagi kebahagiaan dengan orang lain.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 28 Maret 2020

MENAATI PANGGILAN DAN IMAN YANG BERTAMBAH DEWASA

Kotbah Minggu, Judika, 29 Maret 2020
Nas: 2 Petrus 1:1-9

*MENAATI PANGGILAN DAN IMAN YANG BERTAMBAH DEWASA*

Selamat hari minggu! Sahabat yang baik hati, suasana saat ini menghadapi Covid-19 mempengaruhi kita dalam segala hal: aktifitas, ketakutan, kepanikan, bisnis, planning dll. Semuanya jadi berubah tidak seperti yang diharapkan sebelumnya.
Dalam semua keadaan kita harus percaya, Tuhan bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita. Sebagaimana pesan kotbah Minggu ini. Rasul Petrus memperlengkapi orang percaya, dari kebutaan dan kepicikan.  Beriman bukan berarti  nekat tanpa pikiran logis, namun kotbah Minggu ini mengaskan: BERIMAN harus memperlengkapi diri dengan KEBAJIKAN, PENGETAHUAN, PENGUASAAN DIRI, KETEKUNAN, KESALEHAN dan KASIH

Kita percaya dalam segala keadaan yang kita alami Tuhan hendak memakai hidup kita menjadi alatNya.
Setiap orang yang menyadari hidupnya menjadi alat Tuhan, itulah sesungguhnya panggilan. Tuhan memanggil semua orang percaya untuk memberitakan perbuatanNya yang ajaib.

Dari kotbah Minggu ini, setidaknya ada tiga hal yang kita pelajari:

*01. Panggilan dan pamilihan kuasa Allah.*
2 Petrus 1:3 (TB)  Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.

Panggilan dan pemilihan merupakan otoritas Allah. Allah dapat memakai siapa saja untuk.menyatakan maksudNya di dunia ini. Pada pihak manusia panggilan dan penetapan Allah ini kita pahami sebagai mandat Ilahi.

Siapakah yang dipanggil dan ditetapkan Tuhan untuk melakukan Missi Allah di dunia ini? Dalam narasi Alkitab banyak sekali cara Allah memilih para hambaNya untuk melakukan Missi Allah. Abraham keuletan imanNya, Musa (tak pandai Bicara) Seleksi Gidion (Hakim), Pemanggilan Samuel (dinazarkan ibunya), Pemilihan Daud (yang tidak diperhitungkan  dalam keluarga), Nabi Yeremia (kaum muda band Timoteus), Yesaya (Nazis bibir), Murid-murid Tuhan Yesus (seorang nelayan), pemanggilan Paulus (penganiaya jemaat).

Dari penelusuran bahwa pemanggilan dan pemilihan Tuhan terhadap hambaNya adalah otoritas Allah sendiri. Allah berkuasa untuk memakai siapa saja untuk menyampaikan maksud Allah di dunia ini. Tanpa membedakan siapa dia, kapasitasnya, status sosialnya.

Rasul Petrus hendak meyakinkan bahwa orang yang telah menerima keselamatan di dalam diri Yesus memiliki kodrat ilahi dengan tujuan mulia. Dengan status memiliki kodrat ilahi manusia dapat menghindari diri dari segala dosa dan keinhinan dagung yaang fana. Tetapi setiap pribadi dimampukan memiliki pribadi yang mulia dan mencari yang berkenan dihadapan Allah. 2 Petrus 1:8 (TB)  Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.


*02. Kodrat Ilahi Manusia*

2 Petrus 1:4b (TB) "supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi"

Rasul Petrus menjelaskan bahwa manusia pada hakekatnya memiliki "kodrat Ilahi" . Maksud Rasul Petrus menggunakan istilah kodrat ilahi adalah bahwa kita dipanggil dan ditetapkan Allah bukan untuk melayani manusia tetapi kepada tujuan dan maksud Allah. Manusia yang dipanggil  memiliki missi yang sangat mulia dan agung di dunia ini yaitu Missi Ilahi.

Disini Petrus bukan bermaksud bahwa manusia memiliki unsur ilahi dalam dirinya yang dapat "menjadi Allah" sebagaimana pada mitis-mitos Yunani dan agama pagan, sana sekali tidak. Rasul Petrus hendak menyampaikan bahwa kodrat ilahi pada manusia hendak menunjukkan bahwa kita adalah orang yang dipercayakan Allah menerima janji-janjiNya, mewartakan perbuatan yang besar menurut kasih karuniaNya dan memiliki tugas mulia dalam hidup. Karena itu sebagai manusia yang dipanggil dan ditetapkan Allah, orang percaya dapat menguasai diri dari segala sifat duniawi dan keinginan daging dan memiliki kuasa untuk mengarahkan hidupnya produktif dalm perbuatan-perbuatan Roh.

Pendapat rasul Petrus ini sejajar dengan kisah penciptaan; manusia diciptakan  segambar dengan rupa Allah (Kej 1:27-28). Manusia memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda dengan ciptaan lain. Yesus juga menyebut istilah anak-anak Allah (Mat 5:9), orang yang mengasihi musuh akan disebut anak-anak Allah yang Maha Tinggi (Luk 6:35).  Sebutan untuk pengikut Yesus juga disebut Paukus sebagai anak-anak Allah (Rom 8:16,29  dan 21 dan Galatia 3:26 (TB)  Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. Istilah Anak-anak Allah untuk sebutan orang percaya berulangulang juga disebutkan dalam surat Rasul Yohanes (1 Yoh 3:1,2 dan 10). Satu istilah lain yang menunjukkan penjelasan akan kodrat ilahi pada manusia adalah anak-anak terang (Efesus 5:8)

*03. Melawan buta dan kepicikan*

2 Petrus 1:9 (TB)  Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.

Salah satu akibat dosa menurut Rasul Petrus adalah buta dan picik. Buta berarti tidak melihat, gelap mata dan semua hitam.  Sebaik apapun dan seterang apapun disekitarnya tak mampu melihat kebaikan baginya sama saja gelap semuanya. Demikian halnya kepicikan, cara pandang yang melihat segala sesuatu dari perspektif minus. Segala sesuatu dilihatnya tak berharga dan bernilai, setiap usahanya adalah untuk menjatuhkan dan meremehkan yang lain. Orang picik tak pernah menghargai orang lain, bahkan anehnya tak ada rasa malu menyatakan salah itu baik dan sesuatu yang telah busuk itu harum. Itulah dampak dosa.

Bagi Rasul Petrus orang percaya telah ditebus dari dosa,  dosa telah dihapuskan melalui pengorbanan Yesus Kristus sehingga dosa tidak lagi berkuasa atas kita. Maka kita harus bertumbuh, berkembang di dalam spiritualitas orang beriman. Orang beriman harus mengikatkan diri pada kodrat ilahi dan menjauhkan diri dari hawa nafsu dan melepaskan diri dari segala dampak dosa yang menggiring kita kepada kebinasaan.

Untuk melawan kebutaan dan Kepicikan itu, iman kita harus bertumbuh dan bertambah-tambah. Pertumbuhan iman itu dapat kita lihat 2 Pet 1:5-8, yaitu

#01 Beriman:
percaya kepada Yesus Kristus Yuruselamat dunia yang telah menebus kita dari dosa

#02 Kebajikan;
Sikap moral yang mulia dan perbuatan baik yang tulus tanpa berharap balasan

#03 Pengetahuan;
wawasan berpikir, kaya akan inspirasi, wawasan, ilmu dan pengalaman.

#04 Penguasaan Diri:
mengendalikan keinginan dan menyadari diri apa yang paling dibutuhkan.

#05 Ketekunan:
sikap yang sabar dan ulet serta tahan uji.

#06 Kesalehan:
memiliki spiritualitas, hidup yang beribadah dan memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan. Tak turut kehendak dunia.

#07 Kasih:
Perbuatan yang mendatangkan kebaikan bagi sesama dan semua orang berupa pertolongan baik pikiran, waktu, moril dan material untuk menopang kehidupan sesama.

Ketujuh tingkatan ini merupakan akumulasi karakter pribadi orang beriman. Orang beriman harus menambahkan kebajikan, kebajikan ditambahkan pengetahuan, pengetahuan ditambahkan penguasaan diri, penguasaan diri ditambahkan ketekunan, ketekunan djtambahkan kesalehan dan kesalehan ditambahkan Kasih: kasih terhadap saudara dan semua orang.

Apa yang disampaikan rasul Perus ini sangat penting kita kembangkan dalam menakar pertumbuhan spiritualitas kita agar tidak picik dan jatuh pada fanatisme sempit. Tingkatan spiritualitas ini juga memandu kita agar terus bertumbuh, jangan terbonsai dalam iman; yang kurus dan kerdil. Bonsai gambaran kembang unik dan menarik, dia hidup namun tak bertumbuh. Orang beriman harus tumbuh seperti pohon dipinggir sungai yang mengalir, akarnya kuat, daunnya hijau dan berbuah pada musimnya. Iman kita harus bertumbuh dengan mengasah diri membangun diri, berguna bagi sesama dan bagi semua orang.

Sahabat yang baik hati! Dari kotbah ini baiklah kita manangkap maksud Allah dalam hidup kita. Kita adalah umat yang dipanggil dan ditetapkan oleh Allah untuk.menyatakan maksudnya di dunia ini. Baiklah kita persembahkan hidup.kita untuk menghadirkan kemuliaan Tuhan.

Kedua, baiklah kita memelihara hidup kita seturut dengan kehendak Allah. Kita telah dipulihkan melalui penebusan Yesus Kristus sehingga kodrat ilahi (segambar dengan rupa Allah) melekat pada diri kita masing-masing. Kita adalah anak-anak Allah yang berkarisma dan berwibawa memancarkan kasih Tuhan.

Ketiga lawanlah segala kebutaan dan kepicikan. Injil terang telah menerangi kegelapan. Agar kita mampu melakukan hal ini baiklah iman kita bertumbuh seperti tingkatan pertumbuhan spiritualitas di atas dan bertambah-tambah dalam hikmat Allah.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 27 Maret 2020

BERHARAP PADA TUHAN

BERHARAP PADA TUHAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 28/03/2020

Mazmur 130:7 (TB)  Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel! Sebab pada TUHAN ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.

Psalms 130:7 (RWV)  Let Israel hope in the LORD: for with the LORD there is mercy, and with him is plenteous redemption.

Saya ingat waktu baru masuk ke Seminary dibuat pertanyaan, kalau anda terdampar di satu pulau yang tak berpenghuni apa yang anda lakukan? Jawaban kami pun waktu itu beragam: mencari sumber kebutuhan hidup: air, berteduh dll. Ada juga pasrah mungkin sudah takdir disana untuk hidup disana, berdamai dengan alam, tetap berpengharapan akan ada pertolongan. Bagaimana dengan anda, apa yang anda lakukan jika terdampar di suatu pula tak berpenghuni?

Ilustrasi di atas menjadi inspirasi bagi kita, sekalipun kita hidup dalam dunia real, namun kita tidak tahu masalah apa yang akan terjadi di depan kita. Pengakuan dari Mazmur ini kita mendapat pelajaran yang berharga, yakni dalam keadaan apapun kita berpengaharapan pada Tuhan.

Hal ini cukup beralasan:
- Berharap pada bantuan orang sangat terbatas, dalam keterbatasan itu kita bisa kecewa, apalagi orangnya ingkar janji. Hal yang harus kita ingat sekecil apapun perbuatan orang yang menolong kita harus disyukuri.

- Mengandalkan kekuatan diri sendiri juga sangat terbatas. Coba anda melihat ke depan, berapa kilo meter jarak pandang yang bisa anda lihat? Atau coba anda berjalan, berapa km anda dapat berjalan dan berlari dari titik sekarang? Jika kita mengandalkan diri kita pasti terbatas dan kita bisa kehilangan kendali ( Baca Amsal 3:5). Banyak hal di dalam hidup ini terjadi di luar jangkauan pemikiran kita.

- Berharap pada Tuhan, adalah jalan orang beriman. Pasrah dan memberikan hidup kita di jalan yang Tuhan kehendaki. Jika Tuhan berkenan semuanya akan bisa seturut kehendaknya. Elia dalam ketiadaan makanan, Tuhan memberikan makanan baginya lewat burung gagak. Seorang janda di Sarfat hanya punya segenggam tepung dan sedikit minyak namun diberkati Tuhan melewati krisis pangan yang berkepanjangan di Israel.

Sahabat yang baik hati! Berharap pada Tuhan meneguhkan kita dalam situasi sulit sekarang. Kita percaya dan berharap pada pertolongan Tuhan. Mari kita serahkan hidup kita dan apa yang ada pada kita agar dipakai Tuhan mendatangkan berkat dan menyelesaikan pergumulan hidup kita.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 26 Maret 2020

MENURUTI PERINTAHNYA

MENURUTI PERINTAHNYA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 25/03/2020

1 Yohanes 2:3 (TB)  Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.

1 John 2:3 (RWV)  And by this we do know that we know him, if we keep his commandments.

Tak kenal maka tak sayang, setelah kenal maka sayang. Ungkapan ini menjelaskan arti pentingnya pengenalan. Pengenalan berarti tanda kedekatan, semakin dekat dengan seseorang semakin kenal pribadinya, semakin akrab dan intim, tahu apa yang dia sukai dan yang tidak dia sukai. Keakraban ini akan menimbulkan hati yang mengasihi antara satu dengan yang lain.

Rasul Yohanes menjelaskan dua kata yang sangat signifikan, yaitu pengenalan dan kasih. Siapakah Yesus yang kita kenal? Apakah kita telah mengenal Yesus Kristus dengan sungguh-sungguh secara pribadi?  Atau hanya sekedar kenal, kita mengenal Yesus hanya karena apa yang dijelaskan orang, atau apa yang dikatakan orang pada pada kita? Atau karena kita sudah menghafalkan rumusan doktrin tentang Yesus mengaku sudah mengenal Yesus Kristus secara pribadi? Sama sekali tidak, pengenalan Yesus bukan dipahami oleh akal namun harus dirasakan dalam pengalaman pribadi.

Rasul Yohanes mengajak kita untuk  mengenal Yesus secara pribadi berarti kita sungguh-sungguh merasakan kasihNya yang besar dalam hidup kita. Pengenalan Yesus dari pengalaman pribadi kita seperti Paulus mengatakan dalam Galatia 2:20 (TB)  namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.


Kata yang kedua adalah "kasih",  pengenalan Yesus yang sungguh-sungguh dibuktikan dengan kesediaan kita menuruti perintahNya. Sama seperti kita, kalau ada sahabat yang kita kasihi, tentulah sulit menolak permintaan yang dia sampaikan, semamounnkita berusaha melakukannya. Kasih dibuktikan dengan perbuatan. Demikianlah kita kalau mengaku mengasihi Tuhan Yesus maka kita bersedia melakukan perintahNya.Yohanes 13:34 (TB)  Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.

Sahabat yang baik hati! Sudah berapa lama kita mengenal Yesus? Mungkin ada yang mengatakan sejak kecil, itu bagus karena pengenalan Yesus harus bertumbuh. Pengalaman-pengalaman pribadi yang kita rasakan dalam hidup ini harus kita renungkan agar kita semakin  mengenal  Tuhan Yesus dan segala cinta kasihNya pada kita.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 25 Maret 2020

ALLAH TIDAK BERLAKU CURANG

ALLAH TIDAK BERLAKU CURANG.

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Kamis, 26/03/2020

Ayub 34:12 (TB)  Sungguh, Allah tidak berlaku curang, Yang Mahakuasa tidak membengkokkan keadilan.

Job 34:12, 16 (RWV)  Yea, surely God will not do wickedly, neither will the Almighty pervert judgment.
If now thou hast understanding, hear this: hearken to the voice of my words.

Curang adalah suatu sifat buruk yang tidak disukai siapapun. Biasanya curang sebutan seseorang mengambil keuntungan sendiri tanpa mengindahkan norma. Beban yang seharusnya dia tanggung dialihkan pada orang lain dan keuntungan orang lain diambilnya untuk dirinya sendiri dengan cara yang tidak fair.  Perilaku curang biasanya selfish  - ego, tak peduli orang lain, tidak taat pada aturan main dan semuanya dihalalkan untuk mencapai kepentingan sendiri.

Mengapa kata ini dipakai untuk menjelaskan kisah Ayub? Apakah kita masih meragukan kasih dan keadilan Tuhan?  Allah tidak curang Dia adil dalam segala tindakannya.

Penyataan ini muncul karena ada pendangan teologis tertentu yang keliru, yakni 'teodisi'. Jika seseorang baik maka Tuhan akan mendatangkan kebaikan dan tidak mungkin lagi orang baik ditimpa kemalangan. Pandangan ini memahami Tuhan itu baik dan akan membalaskan kebaiakan bagi orang berbuat baik.  Kedua, penderitaan dianggap sebagai hukum, tindakan Allah atas kejahatan/kesalahan seseorang. Karena Allah baik maka tak mungkin Allah keliru membuat keputusan sampai mendatangkan kesengsaraan pada orang baik seperti Ayub.

Dasar pemikiran ini ada pada sahabat-sahabat Ayub, yang bersemangat untuk membela Tuhan dan menyalahkan Ayub. Anjuran sahabat Ayub ini adalah agar Ayub mengaku salah dan berobat.  Ayub tak berteeima dalam hal ini. Sekalipun Ayub menyadari tak mungkin berperkara dengan Tuhan, namun jika karena perbuatannya tak mungkin penderitaan seberat itu datang.

Kalau tidak pernah tidak pernah keliru dalam membuat keputusan kenapa begitu berat derita Ayub? Ayub membela diri bahwa semua penderitaan yang dialami bukanlah atas kesalahan sendiri. Ayub bersedia diperiksa, dan kalau Ayub dipersalahkan dalam segala penderitaannya justru Ayub tidak berterima dan bersedia diadili dihadapan Tuhan.

Kalau bukan kesalahan Ayub, kenapa dia mengalami semua pendeeitaan ini? Apakah Allah curang, atau salah m3mbuat keputusan sehingga orang baik yang satu ini menderita? Dimana keadilan Tuhan? Bukankah adil itu adalah setiap orang menerima buah dari pekerjaanNya? Ayub benar dan tak bersalah dihadapan Tuhan namun mengapa menderita?

Inilah pengajaran dari kitab Ayub. Penderitaan yang  dialami orang benar bukanlah sebagai hukuman. Ada kalanya orang baik mengalami penderitaan demi maksud Allah.  Seperti Ayub, penderitaannya adalah menjadi kesaksian bagi ber-millyard orang dan hidupnya menjadi kesaksian yang meneguhkan.

Sahabat yang baik hati! Ingatlah Tuhan itu adil. Jika ada penderitaan yang kita alami, padahal kita sudah berusaha melakukan yang terbaik bagi Tuhan. Tuhan tidak pernah berlaku curang, tindakanNya melebihi dari apa yang dipikirkan manusia.  Keadilan Tuhan bukan selamanya dalam arus logika, Allah tidak bekerja mendatangkan kebaikan dari pengalaman baik. Allah dapat juga berkarya lewat penderitaan yang dialami orang percaya.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 24 Maret 2020

JUJUR DAN BERTERUS TERANG

JUJUR DAN BERTERUS TERANG

Selamat pagi sahabat yang baik hati marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa,  membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 25/03/2020

Yohanes 3:21 (TB)  tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."

John 3:21 (RWV)  But he that doeth truth cometh to the light, that his deeds may be made manifest, that they are wrought in God.

Nikodemus menjadi tokoh yang menarik dalam PB. Ada dua tafsir atas sikapnya yang malam-malam menjumpai Tuhan Yesus. Arus pertama menyebutkan suatu sikap Arif dan bijak sana, datang menjumpai Tuhan Yesus untuk menyakinkan dirinya akannapa yang dia tahu. Namun tafsir yang kedua adalah, sesungguhnya Nikodemus sikap yang tidak mau berterus terang, tahu tapi tak mengaku, mengerti namun tidak jujur. Ibarat orang yang malu-malu tapi mau. Inilah yang disebut dengan "mentalitas Nikodemus".

Sesungguhnya dia sudah tahu tentang siapa Tuhan Yesus; kotbah, ajaran dan mujizat-mujizat yang dilakukan Tuhan Yesus.  Namun sebagai ahli Taurat dan Farisi enggan mengatakan itu di tempat keramaian. Apalagi Nikodemus pemimpin agama Yahudi. Yohanes 3:2 (TB)  Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya."

Dia datang malam-malam menjumpai Tuhan Yesus agar tidak dilihat orang Yahudi. Dalam percakapan selanjutnya Yesus menerangkan kepada Nikodemus, apa yang dilihat itu tidak akan dimengerti jika tidak lahir baru, lahir dari roh yang diperbaharui. Kebenaran Injil Yesus Kristus bukan dari akal dan analisa logic ansih, tetapi spirit yang mencerahkan jiwa. Kerajaan Allah harus dipahami dari pikiran Allah sendiri. Itulah manusia yang lahir dari Roh, bukan buah analisa pikiran semata.

Dalam percakapan selanjutnya, Yesus mengetahui hati Nikodemus yang terdalam. Masalahnya bukan tidak mengetahui tentang kebenaran di dalam diri Tuhan Yesus tapi bagaimana Nikodemus berani menyaksikan kebenaran Tuhan Yesus secara terus terang, bukan sembunyi-sembunyi atau malu-malu. Karena itu Yesus berkata: tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."

Melakukan yang benar ia akan datang kepada terang! Inilah dikehendaki Yesus, hidup dalam kebenaran. Disini kita diingatkan akan tugas orang percaya: mengetahui kebenaran tidak akan menyimpannya sendiri tetapi menyaksikannya kepada orang lain agar mengetahui kebenaran itu
 sendiri. Dengan menyaksikan kebenaran anda telah menjadi penyaluran kebenaran dan perbuatan Allah kepada orang lain.1 Petrus 2:9 (TB)  Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 23 Maret 2020

MENCARI YANG HILANG

MENCARI YANG HILANG

SELAMAT PAGI! Sahabat yang baik hati marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa,  membaca dan merenungkan Firman sebagai sumber kehidupan inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 24/03/2020

Lukas 19:10 (TB)  Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

Luke 19:10 (RWV)  For the Son of man is come to seek and to save that which was lost.

Ada hal unik yang dilihat oleh Injil Lukas dari kedatangan Tuhan Yesus ke dunia ini. Yesus datang bukan untuk orang-orang saleh yang menganggap dirinya kudus dan dekat dengan Tuhan tetapi Yesus itu datang bersahabat dengan orang sederhana, orang miskin dan kurang terpandang,  pemungut cukai,  perempuan yang berzinah, orang Samaria dan orang-orang yang dianggap sebelah mata oleh kaum Farisi.

Hal ini membuat kalangan Yahudi  mempertanyaan mengapa Yesus melakukan semua itu?  Apakah dia ingin mencari popularitas dan mendapat dukungan orang banyak? Maka muncullah propaganda Farisimenyingkirkan Yesus dari halayak ramai, mereka menciptakan provokasi dan opini yang negatif kepada Yesus dengan fitnah bermacam-macam; menuduh melanggar Sabath, menyembuhkan dengan kuasa belzebull, berkuasa mengampuni dosa, menyebut diri Anak Allah dll. Termasuk dalam perikop ini, Yesus datang dan dekat dengan orang yang dipandang sebelah mata oleh kalangan Yahudi.

Akhirnya Yesus menjawab bahwa Yesus datang untuk mencari orang yang hilang. Ia datang mencari orang-orang yang telah meninggalkan Tuhan dan membawa.mereka kembali kepada rangkulan kasih Allah Bapa. Dalam kalimat lain Yesus mengatakan bukan orang sehat membutuhkan dokter tetapi orang sakit, agar sembuh dan pulih.
Matius 9:12 (TB)  Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.

Sering kali dalam kehidupan kita, orang percaya mengisolasi diri dari orang yang dianggap tidak hidup dalam iman. Menilai dan menjudge orang lain tidak hidup barulah, jauh dari Tuhan dan melukai Tuhan. Berbeda dengan dirinya yang mau mendengar pada Firman, displin dalam doa dan hidup rohani yang baik.  Dengan pernyataan sesungguhnya, orang percaya harus menjadi alat Tuhan untuk menyapa dan mengajak mereka untuk meninggalkan hidupnya yang jauh agar kembali hidup dalam.rangkulan kasih Tuhan Yesus.  Kedatangan Yesus untuk menyelamatkan dan mengampuni dosa manusia agar hubungannya dengan Tuhan tersambung dan diperdamaikan kembali.

Tak seorangpun diantara kita yang berhak menghakimi orang lain merasa lebih kudus dari yang lain, lebih layak dihadapan Tuhan, lebih saleh dan lebih mulia. Dihadapan Tuhan kita semua adalah manusia berdosa, baik dosa warisan sejak  kejatuhan manusia dalam dosa dan dosa perbuatan. Kita dicari dan hendak dipulihkan oleh Tuhan Yesus. 

Bukan berarti Yesus mengabaikan orang baik, sama sekali tidak. Justru kita yang telah menyadari panggilan Tuhan harus menjadi alat Tuhan untuk memenangkan orang lain kepada Tuhan Yesus. Sama seperti gembala yang mencari domba yang tersesat demikianlah Tuhan Yesus datang ke dunia ini untuk mencari orang-orang yang telah meninggalkan Tuhan.

Sahabat yang baik hati! Tuhan Yesus itu baik dan dia berseru-seru memanggil nama kita satu persatu. Apakah kita mendengar panggilan Tuhan itu?  Jangan biarkan jalan hidup tersesat,  terperangkap oleh dosa dan segala perbuatan yang menyimpang dari Tuhan. Yesus berseru dan memanggil nama kita supaya kita mau diajak bersama-sama dalam pangkuan Bapa yang rahmani.

Sahabat yang baik hati! Tuhan Memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Minggu, 22 Maret 2020

ENGKAU ADA DIANTARA KAMI

ENGKAU ADA DIANTARA KAMI

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Senin, 23/03/2020

Yeremia 14:9 (TB)  Mengapakah Engkau seperti orang yang bingung, seperti pahlawan yang tidak sanggup menolong? Tetapi Engkau ada di antara kami,

Jeremiah 14:9 (RWV)  Why shouldest thou be as a man dismayed, as a mighty man that cannot save? yet thou, O LORD, art in the midst of us,

Kapan anda terakhir mengalami haus dan tak punya air untuk di minum? Mungkin saat ini orang sudah jarang kehausan karena dimana-mana mudah didapatkan air.   Ketika anda berjalan jauh naik kendaraan, sekalipun anda tidak membawa air minum dari rumah, namun sangat banyak warung di sepanjang jalan tersedia.

Berbicara tentang musim kering, setidaknya ada tiga kali musim kering terjadi yang menyengsarakan bangsa Israel. Pertama masa Yusuf menjadi perdana menteri di Mesir;  Musim kelaparan karena saalah satunya disebabkan kekeringan, krisis memperjumpakan Yusuf dengan keluarganya (Kej 41:54). Kedua masa pemerintahan raja Ahab, Nabi Elia bernazar agar Tuhan tidak mendatangkan hujan untuk mengajari Ahab atas kejahatannya (1 Raj 17:1).  Dan ketiga ada pada renungan hari ini. Bangsa Israel mengalami musim kering pada jaman raja Yosia. Sumur mereka kering, raja dan pembesar menyurus mereka mencari sumber mata air namun tak ditemukan (Yer 9:1dyb). Petani mengalami kerugian gagal panen hangus oleh kekeringan. Mereka terpukul dan terpuruk.

Dalam konteks demikianlah nabi Yeremia bekerja untuk meneguhkan dan menguatkan umatnya yang mengalami suatu musim kering. Dalam segala kesengsaraan yang dialami,  Yeremia menyapa, mengapa kamu bingilung?
Mungkin spontan kita tanya, wajarlah siapa yang tidak binung sumur-sumur kosong, tidak air untuk diminum, tanaman telah terbakar dan pasti juga ternak telah mati.

Pertanyaaan Yeremia ini, sesungguhnya mau mengingatkan bahwa sumber air itu ada pada mereka, yaitu Tuhan itu sendiri. Tuhanlah adalah sumber air kehidupan bagi orang percaya. Dia tidak pernah meninggalkan umatNya, dia ada disitu dan bersedia setiap saat memberi apa yang dibutuhkan. Masalahnya adalah apakah kita terhubung atau terkoneksi dengan Tuhan?

Mazmur 1:3 (TB)  Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Satu alasan yaitu dia tetap berada pada sumber air.

Kedua Yesus salah sumber air kehidupan.Yohanes 4:13-14 (TB)  Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."

Sahabatku? Pertanyaan sama bagi kita dari Yeremia, mengapa kamu bingung? Tuhan ada dan berkenan menolong kita. Tuhan sanggup melebihi dari apa yang kita harapkan. Jangan biarkan hidup kita kering dan gersang, namun sriamilah dengan Firman Tuhan.  Datanglah dan terhubunglah dengan Tuhan sang sumber air kehidupan di dalam doa dan kehidupan ini, segala kebingunan dan beban akan terjawab.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 21 Maret 2020

TUHAN MENYELAMATKAN

Kotbah Minggu 22 Mar 2020
Nas: Mazmur 69:30-37

>>Kotbah Minggu, Letare, 22 Maret 2020
Nas: Mazmur 69:30-37

TUHAN MENYELAMATKAN

Selamat Hari Minggu bagi kita semua! Sahabat yang baik hati, semua orang butuh perlindungan. Apalagi dalam situasi emergency, semua orang sangat membutuhkan kepastian bahwa dirinya aman dalam perlindungan Tuhan. 

Bagiamana orang percaya menghadapi situasi genting?
Mazmur 69 ini merupakan doa permohonan saat mengalami kesesakan.
Kesakan yang dialami oleh Daud disebutkan dalam:
- Ay -2: tenggelam dan air sudah sampai ke lehernya
- Ay -3: terperosok dalam gelombang badai
- Ay -4: kerongkongannya telah kering berseru-seru minta tolong dan air matanya kering sudah.

Dalam semua kesesakan yang dialaminya, Daud berkata:  Mazmur 69:13 (TB) Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya TUHAN, pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!

Dalam kesesakannya Daud tidak berputus asa, ada empat hal yang dapat kita ambil pengalaman rohani Daud:
1. Berdoa memohon kepada Tuhan, dia tidak.mengandalkan kekuatannya sendiri.
2. Badai kehidupan tak menghentikan Daud memuji, bersyukur dan memuliakan. 
3. Daud percaya Tuhan tidak akan meninggalkannya, tetapi akan segera menolong dan menyelamatkannya.
4. Daud percaya Tuhan akan memberkati orang-orang yang mencari Tuhan, memberkati anak-cucu orang yang mencari Tuhan mewarisi kehidupan yang kekal.

Vidio >>https://www.facebook.com/216559085082832/posts/3624976960907677/

Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal itulah yang memelihara hati dan pikiran saudara-saudara di dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus Amin.

 Selamat hari Minggu baginkita semua!  Firman Tuhan yang menjadi khotbah untuk minggu ini tertulis dalam Mazmur 69: 30-37

Saudara yang kekasih! Firman Tuhan hari ini meneguhkan kita menghadapi situasi saat ini yang menghadapi virus Corona. Kita semua takut mencekam dan tidak tahu berbuat apa.  Jika kita mengalami pergumulan seperti ini apa yang kita lakukan? Sebagai orang percaya berbeda dengan orang lain menghadapi beban kehidupan. Dalam firman Tuhan ini Daud telah mengalami pergumula: Kalau kita baca ayat 2, air telah sampai ke leherku, sebentar lagi tenggelam dan mati. Ayat 3 gelombang pasang dan ayat berikutnya kerongkongannya telah kering berseru-seru minta tolong.
Dia tidak akan selamat oleh dirinya sendiri tanpa Tuhan tidak akan selamat.

Di sinilah kelebihan orang percaya menghadapi kegelisahan dan  mengatasi kepanikan. Dari khotbah Minggu ini kita belajar beberapa hal:

1. Datanglah berdoa kepada Tuhan Dalam ayat ini dikatakan saya bacakan ayat 13 "Aku berdoa kepadamu ya Tuhan pada waktu aku berkenan ya Allah demi kasih setiamu yang benar jawablah aku dengan pertolonganMu yang setia."

Menghadapi pergumulan menghadapi kepanikan tidak dengan kekuatan sendiri, tidak dengan kelebihan diri sendiri tetapi dihadapi dengan doa. 

2. Badai dan beban tidak menghentikan pujian syukur kita kepada Tuhan

Dalam gelombang kehidupan ini, kita tidak boleh berhenti memuji dan memuliakan. Seperti Daud dalam firman ini dia katakan dalam ayat 31 "Aku akan memuji dan mengagungkan dia dengan nyanyian syukur."

Badai yang menimpa kita tidak akan menghentikan kita untuk bersyukur, memuji dan memuliakan Tuhan.

3. Ketiga bapak ibu dan saudara yang kekasih firman Tuhan tidak meninggalkan kita sendirian menghadapi pergumulan ini tetapi kalau ada angin kencang pelayaran kita Ingatlah Yesus berada bersama-sama dengan kita.

Masih ingat ketika murid-murid berlayar sekonyong-konyong mereka ingin berkata Apakah engkau tidak peduli kita binasa?  Tetapi Yesus bangkit dan menghentikan badai itu dan berkata: "diamlah tenanglah'. Ini adalah kegiatan yang mengagumkan bahwa dalam perjalanan kehidupan ini kita harus ingat bahwa Yesus itu berada bersama kita. Dia tidak pernah meninggalkan kita. Percayalah bahwa Yesus saat ini bersama-sama kita menghadapi korona. Yesus  bersama-sama dengan kita menghadapi pergumulan sulit ini. Yesus akan menyeberangkan kita dari situasi sulit ini.

4. Anak cucu pewaris Kerajaan Allah
Yang terakhir dari firman Tuhan ini saya bacakan ayat Mazmur 69:34-36 Biarlah langit dan bumi memuji-muji Dia, lautan dan segala yang bergerak di dalamnya. Sebab Allah akan menyelamatkan Sion dan membangun kota-kota Yehuda, supaya orang-orang diam di sana dan memilikinya; anak cucu hamba-hamba-Nya akan mewarisinya, dan orang-orang yang mencintai nama-Nya akan diam di situ.

Tuhan telah menyediakan keselamatan Yang kekal bagi orang-orang yang percaya dan yang memuliakan namanya dan bukan hanya kita tetapi dikatakan anak cucunya akan mewarisi Kerajaan Allah. Kita akan warisi kehidupan yang kekal yang telah dijamin oleh Yesus Kristus menjadi sumber keselamatan bagi kita.

Bapak Ibu saudara-saudara yang terkasih kiranya! Firman ini meneguhkan kita semua, menyapa kita semua sehingga apa yang kita khawatirkan selama menjalani kehidupan ini, percayalah Tuhan akan menolong. Banyak gereja yang tutup saat ini untuk melaksanakan ibadah minggu.  Ini adalah pergumulan berat sebagai hamba Tuhan.  Suatu keputusan yang sulit kita terima sebagai orang beriman,  sekalipun pun sulit demi menghindari penyakit ini tidak menular bagi banyak orang kita terima untuk berdoa dan beribadah bersama di rumah masing-masing. Supaya kita berdua dengan sungguh-sungguh memohon kepada Tuhan bukan hanya berdoa untuk meminta kepentingan kita,  bukan hanya berdoa meminta supaya anak kita berhasil, usaha kita sukses dan lain-lain.  Saat ini, kita berdoa untuk keselamatan umat manusia di dunia ini yang diancam oleh pandemi korona. Mari kita gunakan Minggu ini dan minggu minggu berikutnya untuk berdoa dan beribadah dirumah kita masing-masing, memohon kepada Tuhan keselamatan diri kita, keselamatan umat manusia di dunia ini supaya Tuhan menolong kita.

Anugerah dan sejahtera dari Tuhan kita Yesus Kristus, kasih setia Allah Bapa dan persekutuan Roh Kudus menyertai dan memberkati kita sekalian. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 20 Maret 2020

IA MENYEGARKAN JIWAKU

IA MENYEGARKAN JIWAKU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 21/03/2020

Mazmur 23:3 (TB)  Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.

Psalms 23:3 (RWV)  He restoreth my soul: he leadeth me in the paths of righteousness for his name’s sake.

Mazmur 23 adalah salah satu nyanyian paling indah dari 150 pasal kitab Mazmur. Tidak heran jika banyak orang menghapalkan satu pasal ini, atau menggubahnya lewat nyanyian merdu karena isinya indah dan sungguh menggetarkan hati. Benar bahwa Tuhanlah gembala yang baik dan takkan kekurangan orang yang digembalakan Tuhan.
Satu kalimat yang mengumkan, Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Tuhan mencukupkan segala kebutuhan kita.

Dalam ayat 2 disebutkan bagaiaman Tuhan akan membimbing ke Padang rumput yang hijau. Dalam ayat ini kita menerima suatu energi yang besar yaitu, Tuhan menyegarkan jiwa. Bagaimana kita menerima kesegaran! Tentu dengan air yang segar.
Ia membimbing aku ke air yang tenang. Suatu pengakuan dari Daud atas segala kebaikan Tuhan, bersama Tuhan tak ada kekurangan apapun.

Di Timur tengah, tanahnya begitu gersang, kering dan tandus sangat minus sumber air. Sumber mata air adalah paling menentukan. Setiap kampung biasanya ada satu sumber mata air atau sumur yang dapat memberikan stok air bagi masyarakat dan ternaknya. Jika kekeringan berkepanjangan tiba maka tak jarang orang ke luar mencari oase-oase atau sumber mata-mata air yang baru yang dapat mereka ambil. Sungguh alangkah bahagianya jika mereka menemukan sumber mata air. Gambaran sukacita mengatasi kehausan seperti itulah yang akan dinikmati oleh orang yang mau digembalakan Tuhan. Tuhan akan membimbing orang-orang yang dikasihinya menikmati air yang tenang. Tuhan menjamin dan mencukupkan kebutuhan air bagi mereka yang percaya kepadaNya. Yesuslah sumber air kehidupan bagi kita. Yohanes 4:14 (TB)  "tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."

Sahabat yang baik hati! Tentu masih banyak lagi jaminan dan pemeliharaan Tuhan atas hidup orang yang dikasihiNya yang digambarkan dalam Mazmur 23 ini, bahkan sekalipun sudah berjalan di alam maut, namun Tuhan memelihara.  Menjadikan Tuhan sebagai gembala berarti menyerahkan totalitas hidup kita di dalam tanganNya. Percaya dan ikut saja apa yang disampaikan oleh Gembala yang Baik, semuanya akan diberikannya kepada kita dengan hidup berkelimpahan. Domba yang baik akan mendengar dan melakukan suara Sang Gembala.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengannm melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 19 Maret 2020

KETAATAN DAN PENGUASAAN DIRI

KETAATAN DAN PENGUASAAN DIRI

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 20/03/2020.

1 Petrus 1:14 (TB)  Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,

1 Peter 1:14 (RWV)  As obedient children, not fashioning yourselves according to the former lusts in your ignorance:

Setiap orang tua pasti menghendaki anaknya turut dan taat pada nasihat. Hal itu wajar karena anak-anak sangat mudah dipengaruhi dan bisa terjerumus pada jalan yang salah tanpa disadari. Dengan kesediaan mendengar dan melakukan nasihat, anak-anak akan terhindar dari sesat di jalan.

Analogi harapan orang tua terhadap anak diatas, demikian juga harapan Tuhan atas anak-anakNya. Tuhan menghendaki anak-anakNya taat dan menguasai diri.
Mengikut Yesus membutuhkan ketaatan. Yesus berkata dalam Matius 10:38 (TB)  "Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku".

Taat adalah bahagian dari kerelaan memikul salib, apapun respon orang penolakan, pengejaran dan penganiayaan tetaplah memikul salib Kristus. Kisah Para Rasul 4:19 (TB) Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah."

Hal kedua dari renungan ini adalah penguasaan diri. Dalam hidup ini akan selalu ada hal-hal yang mengguncang pikiran membuat orang panik, ada banyak tawaran yang menggiurkan membuat orang Tanak dan lupa diri.  Dalam semua dinamika kehidupan ini, kita membutuhkan penguasaan diri. Penguasaan diri adalah salah satu dari buah roh (Gal 5:23) dan bukti dari seseorang yang bertumbuh di dalam Kristus (2 Pet 1:6).
Penguasaan diri adalah buah dari hikmat yang akan memandu seseorang hidup dalam kehendak Tuhan.

Sahabat yang baik hati! Tentu kita semua mengalami kegelisahan atas informasi yang berlebihan tentang Covid-19. Dua hal yang dinasihatkan oleh renungan hati ini sangat perlu kita terapkan. Taat pada anjuran untuk menghindari diri penyebaran dari covid-19 dan menguasai diri dalam segala tindakan. Kita berdoa menyerahkan semua ini kepada Tuhan dan percaya Tuhan akan melindungi dan menjagainkita semua dari situasi tersulit ini.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan  melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 18 Maret 2020

SEKALI UNTUK SELAMANYA

SEKALI UNTUK SELAMANYA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi dalam hidup kita. Kamis, 19/03/2020

Ibrani 9:28 (TB)  demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia. 

Hebrews 9:28 (RWV)  So Christ was once offered to bear the sins of many; and to them that look for him he shall appear the second time without sin to salvation.

Kitab Ibrani hadir meyakinkan orang Yahudi untuk menerima Yesus sebagai Yuruselamat. Dialah yang ditentukan Allah menjadi korban keselamatan bagi umat manusia.

Menurut orang Yahudi bahwa setiap orang berdosa harus memberikan korban keselamatan dengan memberikan persembahan kurban bakaran. Imam membawa kurban tersebut dihadapan Tuhan sebagai korban penghapusan dosa. Dengan korban tersebut mereka percaya Tuhan akan memberikan pengampunan dan memperoleh pendamaian dan pengudusan. Dosa adalh Huta nyawa, karena itu harus diberi korban bakaran. Imamat 17:11 (TB)  Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.

Dari pandangan Yahudi ini, setiap kali orang berdosa, mereka harus memberikan korban persembahan dan pengampunan dosa yang dipimpin oleh imam.  Ibrani 5:1 (TB)  Sebab setiap imam besar, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa. Imam terus berulang-ulang masuk ke ruang Maha Kudus menerima penghapusan dosa umat.

Yesus melebihi imam besar, Dialah korban keselamatan yang ditentukan oleh Tuhan menjadi korban penghapusan dosa sekali untuk selamanya. Dia mati di kayu salib dan darahnya telah tertumpah sebagai korban keselamatan untuk menebus kita dari pelanggaran dan dosa. Ibrani 9:25 (TB)  Dan Ia bukan masuk untuk berulang-ulang mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri.

Dengan pengorbanan Kristus di kayu manusia memperoleh pendamaian dan Tuhan berkenan atas manusia.
Ajaran ini menjelaskan bahwa pengampunan dosa tidak dapat dilakukan dengan perbuatan baik, atau kurban persembahan apapun itu. Penghapusan dosa adalah anugerah Tuhan bagi manusia dengan pemgorbanan Yesus Kristus sekali untuk selama-lamanya.
Mengapa Tuhan melakukan penebusan atas dosa-dosa kita? Jawabnya adalah karena kita ditentukan menjadi ahli waris kerajaanNya.

Sahabat yang baik hati! Kristus telah mati untuk kita, suatu pengorbanan yang luar biasa untuk menebus dosa dan pelanggaran kita. Marilah kita syukur keselamatan yang Tuhan beri dan menjadikan kita sebagai ahli waris dalam Kerajaan Sorga.  jangan sia-siakan keselamatan yang diberi.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.

Mari berdoa syafaat agar Tuhan melihata dan melindungi dari Covid-19 ini

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 17 Maret 2020

KASIH KARUNIA ALLAH NYATA

KASIH KARUNIA ALLAH YANG NYATA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai simber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 18/03/2018

Titus 2:11 (TB)  Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.

Titus 2:11 (RSV)  For the grace of God has appeared for the salvation of all men,

Menerima Yesus Kristus sebagai Yuruselamat harus diikuti dengan kesediaan meninggalkan hidup lama dan memasuki hidup baru di dalam kasih karunia Tuhan. Inilah yang ditekankan oleh Paulus kepada Titus, sebagai hamba Tuhan harus sungguh-sungguh melakukan pembinaan rohani jemaat. Pengajaran disampaikan kepada seluruh anggota keluarga, bapa, ibu, anak dan para pekerja. Dengan pengajaran di dalam Yesus Kristus, Para Orang tua harus hidup sederhana, bijaksana, terhormat dan sehat dalam iman (2:2), perempuan harus bijaksana, beribadah dan menjadi guru bagi yang lain (2:3-4), orang muda harus menguasai dirinya, teladan dan hidup jujur dan tidak bercela (2:5-8) dan bagi para hamba harus hidup taat dan jangan curang (2:9-10). Aktifitas hidup semua orang percaya harus memuliakan nama Tuhan. Perubahan hidup mereka akan menjadi warna baru yang berdampak dalam dirinya, keluarga, lingkungan masyarakat dan dalam lingkungan kerjanya.

Hidup Kristen yang benar akannmenjadi kesaksian bagi orang. Menurut catatan sejarah gereja, gaya hidup gereja mula-mula yang baik sangat mempengaruhi penyebaran Injil. Penerimaan Injil memang banyak dipengaruhi oleh pemberitaan rasul-rasul, namun keberhasilan penginjilan sangat jauh dipengaruhi oleh gaya hidup gereja mula-mula yang telah menjadi teladan dalam perkataan, iman dan kasih. Setiap pribadi merasakan sebagaimana dikatakan Paulus dalam Galatia 2:20 (TB)  namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

Sahabat yang baik hati! Bagaimana kita saat ini merasakan bahwa kasih karunia Allah telah nyata di dalam hidup kita?
Hal pertama tentu kita harus memelihara iman kita yang menerima Yesus Kristus sebagai Yuruselamat. Yesus adalah jalan yang ditentukan Allah agar kita menerima keselamatan. Tidak ada keselamatan yang ditetapkan Allah selain di dalam nama Yesus Kristus. Yesua Kristus adalah kasih karunia yang nyata bagi kita, setiap orang yang menerimanya memasuki hidup baru.

Konsekwensi menerima Yesus Kristus  diikuti dengan kesediaan kita dididik dan bertumbuh di dalam Kristus. Titus 2:12-13 (TB)  "Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus,"

Jika kita menyatakan kasih karunia Allah telah nyata di dalam Yesus Kristus. Itu berarti secara bersama-sama setiap orang percaya harus  meninggalkan gaya hidupnya yang lama; iri, kebencian, kemunafikan dan segala bentuk dosa, kefaaikan dan segala keinginan-keinginan duniawi. Hidup di dalam kasih karunia berusaha membangun hidup positip, bijaksana, beribadah dan menunjukkan hiduo mulia dengan melakukan hal berguna dan bermakna bagi orang lain, dalam keluarga, lingkungan pekerjaan lingkungan sekitar kita.

Sahabat yang baik hati, di mana pun anda berada kiranya segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 16 Maret 2020

BUKAN DILAYANI TETAPI UNTUK MELAYANI

BUKAN DILAYANI TETAPI UNTUK MELAYANI

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 15/03/2020

Matius 20:28 (TB)  sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Matthew 20:28 (RWV)  Even as the Son of man came not to be ministered to, but to minister, and to give his life a ransom for many.

Mungkin anda perna mendengar ungkapan ini: "pelanggan adalah raja". Terjemahan dari  "costumer is King",  istilah ini muncul dari mereka yang memberikan pelayanan di bidang bisnis. Coba anda perhatikan semisal hotel, restoran, jasa travel dan pelayanan publik lainnya berlomba-lomba memberikan pelayanan terbaik. Semua itu dilakukan dengan tujuan memberikan kepuasan pelanggan,  memuaskan pe memberikan keuntungan bagi mereka.

Jika para usahawan menggunakan kata pelayan demi memuaskan pelanggan dan mendapatkan provit, itu buah dari pemaknaan dari suatu kata Alkitab. Arti melayani berbeda dengan pengertian Alkitab adalah melayani Tuhan. Melayani Tuhan dengan bersedia mempersembahkan hidup untuk maksud Tuhan. Melayani berarti kerelaan mengabdi dengan merendahkan diri untuk membahagiakan orang lain. Saya sebut contoh, sepeeri seorang hamba yang melayani tuannya di meja makan, mempersiapkan meja dan segala peralatannya dengan rapi, menyajikan menu makan yang terbaik dan saat tuannya makan bersedia untuk segera melayani apa yang dibutuhkan. Melayani bentuk pengabdian diri dengan rendah hati agar orang lain senang dan bahagia.

Melayani berarti bekerja tanpa pamrih, ikhlas dan tulus untuk melakukan yang berguna bagi orang lain. Kata melayani bukanlah hanya sebatas pelayan meja, dimana pelayan mempersiapkan hidangan makanan di meja tuannya, setia menanti dan dengan segera memberikan apa yang mereka butuhkan. Tetapi lebih dari itu melayani adalah sikap yang telah dilakukan Yesus dalam hidupNya. Melayani memberikan kebutuhan dan memenuhi apa yang kita harapkan.

Yesus dalam Matius 20:28 ini menekankan bahwa melayani adalah mengabdikan diri dan berkorban. Nas ini juga kita temukan dalam Markus 10:45 (TB)  Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Yesus datang untuk melayani; lihatlah perjalanan pelayanannya: berkhotbah, mengajar, menyembuhkan semuanya hari-hari hidupnya untuk memberikan harapan bagi banyak orang. Yang sakit disembuhkan, buta melihat, lumpuh berjalan, tuli mendengar, y bisu berbicara, lepra ditahirkan. Kemana Yesus pergi, orang banyak selalu berbondong-bondong datang padaNya untuk memohon pertolongan. Yesus tak pernah mengeluh, mereka dilayani dengan baik, bahkan saat lapar mereka diberi makan.

Sahabat yang baik hati! Meneladani Kristus berarti bersedia mempersembahkan hidup kita untuk kebahagiaan Kristus.  Senantiasa bersedia baik atau tidak baik waktunya tetap melayani dengan rendah hati.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Minggu, 15 Maret 2020

KELUARLAH DARI MESIR

KELUAR DARI MESIR

Selamat Pagi, sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. 16/03/2020

Keluaran 3:10 (TB)  Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."

Exodus 3:10 (RWV)  Come now therefore, and I will send thee to Pharaoh, that thou mayest bring forth my people the children of Israel out of Egypt.

Musa tokoh besar bagi bangsa Israel. Dia dipakai Tuhan dengan unik; dididik di istana Firaun 40 tahun, di Padang Gurun bersama Yitro 40 tahun. Dua pengalaman berbeda ini rupanya dipersiapkan Tuhan bagi Musa untuk membebaskan bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir  menuju tanah Kanaan.

Jadi sekarang pergilah! Suatu perintah dari Tuhan, mengutus Musa untuk membawa Israel keluar dari perbudakan Mesir. Sebelum pergi, Tuhan telah memperkenalkan dirinya kepada Musa, karena Musa kuatir bangsa Israel akan akan menolak Musa. Keluaran 3:6-7 (TB)  Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.
Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka."
Selain menyatakan diriNya kepada Musa. Tuhan meneguhkan Musa dengan tanda mujizat dan tongkatnya yang ajaib.

Keluar dari Mesir! Ada apa dengan Mesir dan mengapa harus keluar dari Mesir? Pertama Tuhan sangat membenci penindasan. Penindasan hanya melahirkan penderitaan umat manusia. Tuhan sendiri berinisiatip dan bertindak untuk membebaskan umatNya dari segala kesengsaraan. Tuhan tidak ingin bangsanya  menjadi budak orang asing.

Kedua,  Tuhan akan menjadikan Israel menjadi umat pilihan, yang diberkati dan menjadi berkat bagi dunia. Israel akan menjadi bangsa yang besar, bangsa yang merdeka dan berdaulat dan memiliki tanah seperti janji Tuhan kepada Abraham. Mereka akan mendiami tanah Kanaan, yang subur dan melimpah Susi dan madu.

Ketiga, Tuhan akan menghapuskan segala masa lalu bangsa Israel menuju masa depan yang baru.  Tuhan akan menjadikan bangsa yang takut akan Tuhan, taat dan kudus di hadapan Allah.

Sahabat yang baik hati! Akulah Allah Abraham, Ishak dan Yakub! Dengan nama itu, Musa dan bangsa Israel diingatkan akan janji Tuhan terhadap Abraham. Sekalipun mereka sudah 430 tahun tinggal di Mesir, Tuhan tidak lupa akan janjiNya.
Keluarlah dari Mesir, satu kalimat yang meneguhkan bahwa beranjaklah dari masa lalu yang kelam dan gelap kepada masa depan yang penuh pengharapan.

Mungkin ada diantara kita juga mengatakan, telah terlalu lama menderita, telah terlalu lama mengalami pergumulan ini dan sudah terus berdoa namun pertolongannya belum tiba. Renungan hari ini menegaskan.
Beranjaklah dari ikatan masa lalu yang mencekam dan menakutkan. Tuhan mendengar dan meneguhkan jeritan umatNya.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 14 Maret 2020

TUHAN PENGHARAPANKU

Kotbah Minggu, Okuli, 15 Maret 2020
Nas: Rom 8:18-25

TUHANLAH PENGHARAPANKU

Selamat Hari Minggu! "No gain without pain"(tiada kemenangan tanpa perjuangan). Kalimat ini sering menguatkan saya dalam melakukan tugas, sekalipun berat namun harus dilakukan demi kebaikan masa depan. Mungkin hal serupa juga anda alami. Ungkapan ini sangat baik juga kita gunakan membuka wahana berpikir kita mengerti kebenaran Firman Tuhan pada Minggu ini.  Kotbah yang memotivasi dari Paulus kepada setiap orang agar bertekun dan sabar dalam segala perjuangan dan usaha yang dilakuan karena dengan segala ketabahan akhirnya akan tiba pada  tujuan yang hendak dicapai.

Mungkin anda sudah pernah membaca buku Max Werren, The Purpose Driven Life buku bacaan yang sangat baik hidup yang dituntun oleh tujuan. Suatu buku yang mlbanyak menginspirasi hidup yang dituntun oleh tujuan. Tanpa tujuannkita sering kehilangan motivasi, salah sasaran dan akhirnya sia-sia. Hidup yang dituntun oleh tujuan akan menjadi kekuatan yang besar mencapai tujuan. Tujuan itu adalah harapan, sesuatu yang hendak dicapai kelak. Semakin tinggi ekspektasi seseorang mencapai tujuan dalam hidupnya, semakin tinggi juga motivasi untuk melakukannya. Demikianlah halnya dengan iman, semakin kuat pengharapan yang dimiliki maka semakin kuat juga iman dalam mengahadapi tantangan.

Dalam 2 Timoteus 2:4-7 ada tiga contoh panggilan untuk ikut menderita, yakni: seperti seorang prajurit, atlet dan petani. Ketiganya melakukan pekerjaannya (mengerjakan passionnya) dengan harapan akan ada hasil yang mereka dapatkan. Seorang prajurit siap sedia dan berjuang sampai memenangkan pertempuran, seorang atlet harus berlatih dan bertanding merebut piala kemenangan dan seorang petani harus bekerja keras dan bersabar dalam seluruh tahapan yang harus dilakukan dan bahagia menanti saat panen tiba.

Demikianlah kotbah Minggu ini, Paulus meneguhkan jemaat Roma agar tahan menderita demi tujuan yang akan digapai ke depan. Sekalipun mengalami banyak penderitaaan, dikejar dan dianiaya tetaplah bersukacita dalam pengharapan, sabar dalam kesesakan dan bertekun dalam doa (Rom 12:12).  Penderitaan yang ditanggung tidak seberapa dibandingkan dengan sukacita dan bahagia yang diperoleh kelak, yaitu kehidupan yang kekal yang disediakan oleh Tuhan bagi orang percaya.

Dari kotbah Minggu kita belajar tentang bagaimana orang Kristen memaknai penderitaan:

1. Menderita panggillan hidup Kristen.
Menurut catatan sejarah gereja bahwa penderitaan yang paling keras dialami oleh gereja mula-mula adalah jaman Kaisar Domitianus. Dia sangat anti orang asing yang tinggal di Roma. Dia memutuskan untuk mengusir semua orang pendatang yang tinggal di Italy. Aquila dan Friskila diduga orang yang keluar dari Italy atas pengusiran itu (Baca Kis 18:2). Dampak dari kebijakan itu sangat menyebabkan Gereja mula-mula mengalami penderitaan yang luar biasa. Bukan hanya itu orang Kristen dianggap sebagai pemberontak yang anti Romawi. Maka kemanapun ada perkumpulan orang Kristen akan selalu diawasi.

Ikut menderita adalah panggilan seorang murid dalam Matius 16:24-26 (TB)  Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

Paulus memberikan peneguhan agar setiap orang percaya bertahan dalam penderitaan karena kebahagiaan yang diperoleh tidak sebanding dengan penderitaan yang dialami. Seolah optional bahwa tidak ada kebahagiaan tanpa proses. Mana lebih baik, bertahan dalam penderitaan namun kelak memperoleh kebahagiaan atau tidak setia namun kehilangan segalanya.

b. Sakit bersalin: penderitaan melahirkan pengharapan.

Roma 8:22-23 (TB)  Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.
Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.

Semua orang menyadari bahwa perjuangan seorang ibu yang melahirkan sangat berat, perjuangan hidup dan mati. Kenyataan inilah yang menyadari setiap orang kasih ibu tidak akan terbalas.

Seorang ibu yang sakit melahirkan menderita untuk suatu kehidupan baru. Setelah melahirkan, sang ibu lega dengan penuh suka cita karena menlmiliki seorang anak yang kelak menjadi kebanggaan dan harapan baginya. Sakitnya sekejab hilang.karena ada sukacita yang besar dengan kehadiran seorang anak dalam pangkuannya.

Metapora sakit melahirkan ini dipakai oleh Paulus untuk menggambarkan penderitaan yang dialami Kristen. Paulus menyadari bahwa penderitaan yang dialami gereja mula-mula memang dan penuh perjuangan. Namun tetaplah berjuang, karena perjuangan ini akan melahirkan sukacita yang besar. Penderitaan yang dialami tak sebanding dengan sukacita yang hendak didapatkan.

c. Pengaharapan akan nyata.
Salah satu pertanyaan seseorang dalam melakukan tugas adalah apakah ini berhasil? Ingatkah, keyakinan seseorang sangat membantu dia menggapai kesuksesan. Mungkin seperti kita orang sakit, kalau kita tidak yakin dokter dapat menyembuhkan kita, maka resep obat apapun itu sulit untuk memperbaiki kondisi kesehatan kita.

Dream come true, apa yang diimpikan benar-benar tercapai. Pengaharapan orang percaya tak pernah mengecewakan. Roma 5:5 (TB)  Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Penutup
Sahabat yang baik hati, semua kita mengalami pergumulan, pribadi, keluarga, pekerjaan, hubungan dengan sesama, dalam lingkungan dan lain-lain. Jika itu terjadi, jalanilah dengan tekun, analisa mana yang bisa dilakukan seturut dengan kehendak Tuhan. Siapa tahu itu adalah rencana Tuhan karena beban yang kita tanggung dengan tabah dan tekun melahirkan perbuatan besar yang menjadi kesaksian bagi orang banyak.
Seperti  Ayub  kisahnya dituliskan dalam Alkitab, menjadi kesaksian yang meneguhkan bagi 2.6 Milliar lebih orang Kristen di dunia ditambah lagi dengan orang yang beragama lain yang pernah mendengar kesaksian Krosten tentang Ayub.

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, bertekunlah dalam doa. Tuhan menolong dan meneguhkannkita semua. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak



Jumat, 13 Maret 2020

KITA ADALAH UMAT GEMBALAANNYA

KITA ADALAH UMAT GEMBALAANNYA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 14/03/2020

Mazmur 95:7 (TB)  Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!

Psalms 95:7 (RWV)  For he is our God; and we are the people of his pasture, and the sheep of his hand. To day if ye will hear his voice,

Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Mazmur 23 ini sering kita nyanyikan, menyanyikan sungguh alangkah baiknya Tuhan itu untuk memelihara dan melindungi kehidupan kita umat gembalaanNya. 
Kalau kita tuliskan kebaikan Tuhan, pasti buku setebal apapun tak akan muat untuk melukiskan kasih dan perbuatan tangan Tuhan. Sebagaimana digambarkan dalam  bahwa dunia ini tak cukup untuk memuat satu-persatu kebaikan Tuhan.
Yohanes 21:25 (TB)  Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.

Pertanyaan dalam renungan ini adalah, jika Tuhan sangat bagi kepada umatNya bagaimana respon  umat gembalaan atas kebaikan Tuhan? Sejauh mana ketaatan(obidience) bersedia mengikuti suara Tuhan Yesus sebagai gembala yang baik? Apakah kita masih mendengarkan suara Tuhan Yesus yang lembut memanggil dan membimbing kita di jalan yang dikehendakiNya?

Renungan hari ini mengajak kita sebagai umat gembalaanNya dua hal ini mesti kita lakukan:

1. Bersedia dituntun oleh Tuhan. Tuhan itu adalah gembala yang menuntuk kita kepada rumput yang hijau dan ke air yang tenang. Jangan menyimpang dari jalan yang ditunjukkan, tetapi ikutilah tuntunan tanganNya

2. Dengar suaraNya, di dunia ini banyak suara, ajakan dan mungkin berbagai suara-suara sumbang. Itu semua ibarat 'noice' (suara bising) yang mengganggu pendengaran kita untuk mengikuti dan mendengar Tuhan Yesus. Sebagai domba yang baik, kita harus sedia mendengar dan melakukan suara Yesus Kristus dalam hidup kita. 

Yohanes 10:11, 14-16 (TB)  Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku
sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.
Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

Sahabat yang baik hati! Mari berikan hidup kita dituntun oleh tangan Tuhan. Di dunia ini banyak hal yang menggoda dan mau menjatuhkan dalam perbuatan dosa. Kita harus mengenal dan mengikuti suara Tuhan Yesus. Dia mengajak kita untuk ke padang rumput yang hijau.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak




Kamis, 12 Maret 2020

IMAN SUMBER KEKUATAN BAGI ORANG PERCAYA

IMAN SUMBER KEKUATAN ORANG PERCAYA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Jumat, 13/03/2020

Ibrani 11:11 (TB)  Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.

Hebrews 11:11 (RWV)  Through faith also Sarah herself received strength to conceive seed, and was delivered of a child when she was past age, because she judged him faithful who had promised.

Iman adalah kekuatan orang percaya. Di dalam iman kita percaya tiada yang mustahil bagi Tuhan. Hal ini telah terbukti dengan banyak kisah di dalam Alkitab dan orang percaya dalam sepanjang sejarah hingga kini. Kita percaya bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah.

Lihatlah bagaimana Nuh membangun bahtera dan selamat dari air bah? Kisah Abraham yang keluar dari Mesir, Kisah Yusuf yang dibuang saudaranya menjadi pemimpin besar di Mesir. Musa dipakai Tuhan membebaskan bangsa Israel, pertarungan Daud melawan Goliat dan banyak kisah lainnya. Kisah Saulus penganiaya jemaat akhirnya bertobat dan mempersembahkan diri kepada Tuan. Hal inilah yang diulang oleh penulis kita Ibrani dalam Pasal 11:1-40 iman itu memungkin orang-orang percaya menjalani hidupnya. Apa yang tidak mungkin bagi manusia mungkinkan bagi Allah.

Kasus unik yang dialami oleh Sarah yang mandul melahirkan, Kisah Hanna ibu Samuel dan kisah Maria bunda Tuhan Yesus. Semuanya sesuatu yang tidak mungkin bagi alam pikiran manusia tetapi mungkin bagi Allah. Benar pengakuan Maria dalam Lukas 1:37 (TB)  Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." 

Apa yang terjadi pada Sarah, dia sudah tua, sudah menopause menurut ukuran medis dan tak mungkin baginya melahirkan seorang anak bagi Abraham. Namun karena janji Tuhan semua itu mungkin. Saat Abraham berumur 100 tahun, Sarah melahirkan Ishak, anak perjanjian yang dinantikan oleh Abraham dan olehnya akan ada pewaris Abraham.  Peristiwa Sarah sumber kekuatan bagi orang percaya bahwa sekalipun alam berpikir kita menyatakan tak mungkin lagi trjadi namun oleh iman mungkin bagi Tuhan. Sarah yang mandul melahirkan anak yang bernama Ishak dan menjadi ahli waris bagi Abraham.

Sahabatku! Jika ada pergumulan, tetaplah berpengaharapan: segala sesuatu mungkin bagi Tuhan. Dalam menjalani semua itu harus ada tiga hal yaitu, pengharapan, kesabaran dan ketekunan dalam doa. Roma 12:12 (TB)  Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 11 Maret 2020

JANGAN MEMBALASKAN KEJAHATAN, BERDOALAH BAGI MEREKA

JANGAN MEBALAS KEJAHATAN ORANG MEMBENCI KITA TETAPI DOAKAN AGAR MEREKA KELAK AKAN BERIBADAH KEPADA TUHAN

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 12/03/2020

Kisah Para Rasul 7:7 (TB)  Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka itu akan Kuhukum, firman Allah, dan sesudah itu mereka akan keluar dari situ dan beribadahnya dan merenungkan kepada-Ku di tempat ini.

Acts 7:7 (RWV)  And the nation to whom they shall be in bondage will I judge, said God: and after that they shall come forth, and serve me in this place.

Stefanus adalah salah satu tokoh alkitab yang mengagumkan, dia mempersembahkan hidupnya untuk melayani Tuhan. Sebagai diaken, Stefanus membantu rasul melayani orang miskin, janda yang orang yang terabaikan. Atas pelayan Stefanus dan diaken lainnya kekristenan semakin menyebar (Baca Kis 6:1-8).

Perbuatan Stefanus membuat orang Yahudi makin memushinya. Ini suatu passion bagi murid Tuhan Yesus semakin banyak perbuatan baik yang ddihasilkan semakin besar juga tantangan yang dihadapi. Konsekensi seorang murid dialami oleh Stefanus, dia ditangkap dan diadili di Mahkamah Agama hingga dihukum mati.  Sebelum dieksekusi Stefanus memberikan pembelaan dan pembelaan yanitu adalah kesempatan untuk menceritakan kisah bangsa Israel. Bagaiama sejarahnya bangsa Israel tiba di Mesir dan diam disana, yakni oleh Yusuf yang menjadi pemimpin  di perbudak di Mesir dan bangsa yang memperbudak umatNya akan dihukum Tuhan. Tuhan memakai Musa untuk membebaskan bangsa Israel  membebaskan umat.

Inilah kasih yang terdalam dalam Stefanus, sedikit pun tak ada kebencian didalam hatinya. Dalam doanya Stefanus memohon kepada Tuhan: Kisah Para Rasul 7:59-60 (TB)  Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.

Doa Stefanus ini meneladani Tuhan Yesus di kayu salib. Yesus mengampuni setiap yang membenci dan memukulinya serta mengampuni penjahat di sebelah kirinya yang menghujatNya.

Sahabat hang baik hati! Teladan Stefanus ini sangat baik kita terapkan dalam kehidupan kita. Jangan ada kebencian apalagi sikap untuk membalaskan karena pembalasan ada di tangan Tuhan. kita percaya kuasa Tuhan lebih kuat memelihara hidup orang percaya. Kita percaya Roh Kudus berkuasa mengubah setiap orang. Orang yang membenci dan menganiaya orang percaya dapat diubahNya menjadi beribadah kepada Tuhan bahkan menjadi pemberita Injil.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 09 Maret 2020

JANGAN TAKUT: AKU MENOLONG ENGKAU

JANGAN TAKUT: AKU MENOLONG ENGKAU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Selasa, 10/03/2020

Yesaya 41:13 (TB)  Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau."

Isaiah 41:13 (RWV)  For I the LORD thy God will hold thy right hand, saying to thee, Fear not; I will help thee.

Ibarat seseorang yang telah telah tertatih-tatih berjalan, tiba-tiba ada orang baik menawarkan untuk memberi tumpangan dalam mobilnya dan bersedia menghantarkan ke tujuan. Lebih dari itulah kebahagiaan yang digambarkan oleh Yesaya dalam Firman ini. Tuhan menolong umatnya dan akan menghantarkan bangsa Israel kembali ke Yerusalem, tanah perjanjian.

Pertama, Tuhan memperkenalkan diri "Aku ini,  Tuhan Allahmu". Allah yang mereka kenal dengan nama Allah Abraham, Ishak dan Yakub, yang memelihara umatnya. Sekalipun bangsa itu terbuang dalam pembuangan Babel, Allah tidak akan membiarkannya sengsara. Tuhan akan datang menolong dan membebaskan Israel.
Penantian selama 70 tahun dalam pembuangan tidak sia.-sia.

Kedua, bagaimanakah Tuhan menolong unatNya? renungan hari ini mengatakan: "memegang tangan kananmu". Suatu ungkapan yang sangat tulus dan penuh kuasa untuk menolong agar dapat bangkit dan berjalan ke tujuan.

Jika anda pernah melihat orang yang sakit, setelah sembuh diajak untuk mulai berjalan. Dia ditatah melalui tingkat dan setelah mulai melepaskan tongkatnya dakan ragu berjalan, butuh orang yang menopang agar percaya mampu berdiri dan berjalan. Demikianlah tangan Tuhan menopang dan menuntun umatNya dengan tangan kananNya agar namun bangkit berdiri dan berjalan meninggalkan Babelon menuju Yerusalem yang mereka impikan.

Sahabat yang baik hati! Tuhan menolong dan memegang tangan kita merupakan Firman Tuhan yang meneguhkan. Sering kali dalam hidup ini, kita tidak mampu berdiri apalagi berjalan untuk mencapai tujuan. Banyak apatis, stress dan memiliki disorientasi dalam hidupnya. Saat ini Tuhan bicara, Tuhan menolong dan menuntun kita dengan tangan kananNya.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Minggu, 08 Maret 2020

PERJANJIAN KEKAL

PERJANJIAN KEKAL TURUN TEMURUN

Selamat Pagi sahabat yang baik hati! Marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 09/03/2020

Kejadian 17:7 (TB)  Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.

Genesis 17:7 (RWV)  And I will establish my covenant between me and thee and thy seed after thee in their generations for an everlasting covenant, to be a God to thee, and to thy seed after thee.

Janji adalah hutang, sekali ingkar seumur hidup tak dipercaya. Demikianlah ungkapan yang sering kita dengar dalam kehidupan sosial kita. Kenyataannya, apakah manusia konsisten dengan janji-janjinya? Dalam hal-hal kecil misalnya berapa kala suami ingkar janji pada isteri, anak atau dengan mitra kerja kita. Janji itu sangat penting karena dengan janjikan Tuhan memulai rencana besar untuk keselamatan manusia yang dimulai dengan perjanjian Abraham. Karena itu jangan bermain-main dengan janji. Orang yang setia memelihara janji akan menghasilkan karya besar, sedangkan ingkar janji  hanya menjadikan kita manusia berhutang.

Pemanggilan Allah kepada Abraham berisi janji (Kej 2:1-4). Ada empat janji Tuhan kepada Abraham:  memberkati Abraham, membuat namanya masyur, menjadikan keturunannya menjadi bangsa yang besar dan tanah perjanjian. Tuhan memelihara janjiNya dengan setia, satu persatu janji itu diterima Abraham. Namun bagaimana Abraham menjadi bangsayang besar jika anak perjanjian belum lahir?  Disinilah Tuhan menjanjikan Abraham keturunan.Kejadian 17:2-5 (TB)  Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak."
Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman kepadanya:
"Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.

Perjanjian Allah bukanlah hanya pada Abraham, tetapi kepada keturunannya turun-temurun, dari generasi ke generasi.
Allah sendirilah yang memberkati umatNya Israel menjadi berkat bagi seluruh bangsa. Kesetiaan Abraham yang teruji menjadikan Abraham disebut Bapa orang percaya. Allah yang mengikat perjanjian dengan Abraham disebut berulang-ulang: Allah Abraham, Ishak dan Jakub. Itu Allah orang Israel yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya, Allah yang membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir, Allah yang membentuk dan menjadikan  umat Israel sebagai umat perjanjian.

Janji Allah kepada Abraham diwariskan bukan saja kepada keturunan Abraham secara genetik, tetapi kepada anak-anak Abraham karena dasar iman, yaitu orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Yuruselamat. Sebagaimana tertulis dalam Roma 4:16 (TB)  Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua,

 Abraham adalah Bapa seluruh orang percaya iman melalui Yesus Kristus. Tuhan Yesus telah menjadikan segala bangsa di dunia ini menjadi  "umat Israel yang baru" sebagai ahli waris melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.

Sahabat yang baik hati, janji Tuhan kekal selamanya, dan itu kita warisi turun-temurun dari generasi ke generasi. Kesetiaan pada janji akan melahirkan perbuatan besar, maka demikianlah kita sebagai pewaris janji marilah pelihara janji Tuhan dalam hidup kita dan kita akan diberkatinya dari generasi ke generasi. Janjinya kekal dari generasi ke generasi, dari abad ke abad, abadi selama-lamanya.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak



Sabtu, 07 Maret 2020

MASA DAN MERIBA: ADAKAH TUHAN DI TENGAH-TENGAH KITA

Kotbah Minggu Reminiscere,  8 Maret 2020
Nas: 2 Musa 17:1-7

MASA DAN MERIBA: ADAKAH TUHAN DI TENGAH-TENGAH KITA

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, secara singkat membaca nas ini, jika terjadi pertengkaran Tuhan jauh dari kita, jauh dari kedamaian, lupa akan rencana dan tujuan awal dan semuanya menjadi garing dan kacau balau. Pertengkaran tidak pernah menguntungkan apapun, namun ibarat bara yang membakar besi, besinya membandal tak jadi terbentuk. Apa jadinya habis arang besi tak jadi tertempa sesuai dengan rencana.

Peristiwa Massa dan Meriba menjadi peringatan bahwa saat bertengkar hati membara, isinya kemarahan dan egois.  Pertengkaran ini membuat Musa menamao tempat itu Masa dan Meriba? artinya masih adakah Tuhan ditengah-tengah kita? Jangan bertengkar, tetapi berdoa karena Tuhan sanggup mengubah pahit jadi manis, mendatangkan air dari batu padas. Semua itu mungkin tak logis, namun nyata bagi orang beriman.

01. Saat manis bersyukur dan bermazmur saat bergumul bersungut-sungut.
Marasakan manis penuh bahagia, namun saat merasakan pahit hati memberontak mendatangkan  bertengkar dan saling menyalahkan.   Namun satu hal yang pasti, dalam pergumulan itu Tuhan hadir memberikan.

Setelah bangsa Israel telah berhasil menyeberang laut Merah, mereka bersyukur dan bersorak-sorai lewat Mazmur pujian yang dibawakan Musa (Kel 15:1-18). Bukannanya itu, Miriam saudaranya Musa juga mewakili kaummperemouan menyanyikan Mazmur bagi Tuhan atas peritiwa besar yang menyeberangkan bangsa Israel.keluar dari perbudakan Mesir (Kel 15:19-21). Segenap bangsa itu memuji Tuhan karena telah menyeberangkan mereka dan menghancurkan musuh mereka hingga tenggelam di Laut Merah. Suatu peristiwa yang besar yang tak terlupakan oleh bangsa Israel.
Namun pada hari ketiga saat mereka mulai bergerak mulailah satu persatu kesulitan itu terjadi. Saat mereka mulai berjalan lihatlah apa yang terjadi:

a. Air pahit menjadi manis
"tiga hari lamanya mereka berjalan di Padang Syur". Itu artinya baru tiga hari merasakaan sungguh luar biasanya perbuatan Tuhan yang mendatangkan tulah dan menyeberangkan mereka dari perbudakan Mesir, mereka telah mulai bersungut-sungut karena tidak ada air. Bahkan memulai pertengkaran dengan Musa. Mereka tak menemukan air. Haus dan sungguh mematikan memang jika tiga hari tak menemukan air. Jika pun ada pundi air yang dibawa masing-masing itu sudah habis. Saat tiba di Mara, mereka menemukan air namun sungguh malang, air itu pahit tak bisa diminum. Mereka marah dan beraungut-sungut kepada Musa. Musa berseru dan berdoa, atas petunjuk Tuhan kepada Musa, Mus melemparkan kayu ke dalam air itu dan air itu berubah menjadi manis.
Itulah pelajaran pertama di gurun, saat pahit jangan bersungut-sungut tetapi berdoa apa yang akan dilakukan mengubah kepahitan menjadi manis.

b. Manna (Tuhan memelihara)
Jika pada hari ketiga persoalan adalah hal apa yang di minum, maka pada pasal 16 persoalan adalah apakah yang harus mereka makan?  Mereka bersungut-sungt dan marah kepada Musa. Kemarahan mereka pun sangat menyakitkan, dikatakan: Tuhan memberikan jaminan kepada bangsa Israel bahwa sepanjang perjalanan Tuhan akan memberikan Manna sebagai bekal dalam perjalanan di Padang gurun (Baca
Keluaran 16:3 (TB)  dan berkata kepada mereka: "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan."

Tuhan pun menjawab bangsa itu dan memberikan jaminan akan mendatangkan makanan bagi mereka dari Sorga. Mereka diberi jaminan kehidupan selama perjalanan dengan memberikan Manna bagi mereka setiap pagi dan mengambilnya secukupnya setiap hari.

02 Pertengkaran: melupakan tujuan
Apakah tujuan bangsa Israel keluar dari Mesir? Jawabnya satu yaitu menuju tanah Kanaan. Namun atas pertengkaran karena kebutuhan melupakanntujuan keluar dari Kanaan. Saat kebutuhan terganggu mereka tak perdulimlagi akan Tanah perjanjian. Yang utama bagi mereka adalah bagaimana mendapatkan minum.

Peristiwa diatas merupakan pelajaran penting, mengapa harus saling menyalahkan, mengapa tidak berdisukusi dan mencari jalan keluar, mengatasi pergumulan yang sedang terjadi? Atau saling berkontribusi mengatasi persoalan yang ada?

Kelemahan kita sering pada peristiwa di Massa ini, saat ada permasalahan orang mengumpulkan massa untuk bertengkar, demonstrasi, protes sana dan sini bukan mencari jalan keluar tetapi saling menyalahkan yang satu dan lainnya.

Jangan bertengkar, tetapi mintakahnpetunjuk kepada Tuhan padaNya ada jalan keluar. Tuhan akan memakai orang yang dipilihnya memberikan solusi.

Musa adalah pemimpin yang bijak sana, memiliki daya tahan terhadap kritik dan sungut-sungut. Musa berdoa memohon petunjuk agar keluar dari persoalan ini. Atas petunjuk Tuhan, Musa memukul batu padas didepan bangsa itu dan dari Padas keluar air yang sedap.

03. Tuhan ada ditengah-tengah kita
Keluaran 17:7 (TB)  Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai TUHAN dengan mengatakan: "Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?"

Saat menghadapi krisis orang sering memahami bahwa Tuhan meninggalkan dirinya sendirian menghadapi persoalan hidupnya. Demikian refleksi Musa atas peristiwa Massa dan Meriba (Ayat 7). SeaunguhNya kasih Tuhan tetap, dan Tuhan telah berjanji menuntun umatNya berjalan di Padang gurun serta menuntun mereka menuju tanah Kanaan. Janji Tuhan itu pasti dan dia tidak pernah  lmengingkari hal ini.

Jika ada perasaan kita Tuhan telah meninggalkan kita, sesungguhnya itu menunjukkan kekosongan hati  menghadapi krisis.  Tuhan tetap bekerja dan Tuhan tak pernah meninggalkan umatNya menghadapi gurun kehidupan yang ganas.

Selamat menikmati penyertaan Tuhan dalam menjalani kehidupan ini.

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 06 Maret 2020

IA MENJAGA NYAWAMU

IA MENJAGA NYAWAMU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita.
Sabtu, 07/02/2020

Mazmur 121:7 (TB)  TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu.

Psalms 121:7 (RWV)  The LORD shall preserve thee from all evil: he shall preserve thy soul.

Mazmur 121 merupakan syair yang indah menjelaskan tentang Tuhan penjaga Israel. Penjagaannya non stop dua puluh empat jam dan tak pernah tertidur, bahkan ngantuk sekalipun tidak. Penjagaan Tuhan itu sempurna, tiada yang terluput sehingga umatnya terjaga dari apapun yang dapat membahayakan umatNya.

Jika kita baca keseluruhan ayat ini kita akan menemukan sungguh baiknya Tuhan itu menjaga kehidupan kita.
ay. 5: perlindungan ditangan kanannya, suatu pengawalan yang pasti
ay. 6: menjaga dari terik matahari dan sinar bulan (menjaga siang dan malam)
ay. 7: menjaga dari kecelakaan
ay. 8: menjaga saat masuk dan keluar, istilah ini dipakai saat seseorang masuk dan keluar dari kota. Namun lebih jauh lagi saat kita memulai hidup di dunia ini dan mengakhirinya. Dalam acara  penguburan orang meninggal ayat ini dipergunakan sebagai liturgi tutup peti.

Saat ini, kita disapa dan diteguhkan dengan suatu penegasan, Tuhan menjaga kita dari kecelakaan. Siapakah yang tahu apa yang akan terjadi di perjalanan kita? Siapa yang tahu apa yang terjadi saat dia menggunakan transportasi publik? Kecelakaan itu tak dapat diprediksi. Ya, saat ini kita sudah mengenal SOP, suatu standar prosedur keamanan, itu baik untuk meminimalisir kemungkinan kecelakaan terjadi. Namun kita harus percaya diatas semua itu kita serahkan kepada Tuhan sang penjaga umatNya.

Kita juga saat ini, kuatir akan bahaya Covid-19, kaget dan mengejutkan. Apalagi dalam Minggu ini (3 Mar) dua orang warga Indonesia di Depok dinyatakan defected Corona.  Mengingatkan bahwa di sekitar kita akan selalu ada bencana. Nats ini meneguhkan kita Tuhan menjaga.

Sahabat yang baik hati! Meyakini Tuhan menjaga umatNya bukan berarti semuanya kita serahkan kepada Tuhan, sama sekali tidak. Mari lakukan apa yang bisa kita lakukan menurut kemampuan, akal dan pikiran kita serta fasilitas yang ada untuk menjaga dan memproteksi diri dari segala kemungkinan bahaya yang menimpa. Di luar dari apa yang kita mampu,  Tuhan akan melakukannya untuk kita.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Nekson M Simanjuntak

ORANG YANG MENCARI TUHA. AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU

 Kotbah Minggu Kantate, 28 April 2024 Ev. Mazmur 22:26-32 ORANG YANG MENCARI TUHAN AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU Selamat Hari Minggu! Sahabat yang...