Sabtu, 29 Juli 2023

PENYERTAAN DAN PERLINDUNGAN TUHAN

 Kotbah Minggu VIII Stlh Trinitatis

Minggu, 30 Juli 2023

Nas: Kejadian 28: 10-22



PENYERTAAN DAN PERLINDUNGAN TUHAN


Selamat hari minggu! Sahabat yang baik hati, Yakub adalah salah satu tokoh sentral di dalam sejarah Israel yang secara berurutan Abraham, Ishak dan Yakub. Dari Yakublah lahir nama Israel. Jika kita belajar tentang kehidupan Yakub, sekalipun seperti namanya 'yakub" (penipu), namun dia seorang yang pekerja keras untuk meraih apa yang diinginkan. Dia berusaha meraih kesulungan dari Esau, dia bekerja sama dengan ibunya untuk mendapatkan berkat dari Isak dan segala upaya Yakub tergolong sukses mencapai apa yang diimpikannya di rumah Laban pamannya. Artinya Yakub seorang pekerja keras dan sabar menjalani tahapan untuk meraih apa yang diimpikan. Dia tertarik dengan Rahel, namun harus bersabar sampai tujuh tahun untuk mendapatkannya dan setia bekerja pada Laban selamat tujuh tahun sebagai konsekwensi mendapatkan Rahel. Yakub tergolong berhasil, dia memiliki anak-anak dari Lea dan Rahel. Selain keturunan, Yakub juga memperoleh ternak dan banyak hamba. 


Apakah semua yang dimiliki Yakub adalah karena kelihaian dan kepintarannya? Disinilah kotbah Minggu ini, mengajarkan kepada kita apa yang didapatkan oleh Yakub bukanlah kelihaian, kecakapan dan starteginya yang ampuh semata untuk meraih kesuksesan, tetapi terletak pada janji pemeliharaan dan perlindungan Tuhan pada Yakub di Betel. Ada pengalaman Yakub di Betel yaitu Allah menampakkan diri kepada Yakub melalu mimpi, Allah berjanji memberkatinya dan tugu peringatan pun dibuat oleh Yakub dan menamai tempat itu Betel.  Janji penyertaan dan perlindungan Tuhan yang menghantarkan Yakub meraih apa yang didapatkannya dalam hidupnya. 


Memang cerita Yakub yang sukses bisa diperdebatkan, namun Alkitab meluriskannya dengan mengubah Yakub menjadi Isrsel. Peristiwa itu terjadi saat kembali ke Kanaan, dia bergumul di sungai Jabok dan seharian dia bergulat dengan Allah. Pergulatan ini hebat, sejak malam sampai fajar menyingsing Malaikat itu tak melepaskan Yakub dan sebaliknya Yakub tak melepaskan malaikat itu sebelum memberkatinya. Inilah pergulatan Yakub di sungai Yabok. Malaikat itupun menampar paha Yakub dan pangkal paha Yakub terpelecok dan agak pincang. Namun sebelum malaikat itu melepaskan Yakub, telah memberkatinya dan mengubah nama Yakub (penipu) tetapi menjadi Israel. Kejadian 32:27-28 (TB)  Bertanyalah orang itu kepadanya: "Siapakah namamu?" Sahutnya: "Yakub."

Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang."

Kedua belas anak-anak Yakub inilah yang menjadi kedua belas suku-suku Israel.

Pergulatan Yakob di sungai Yabok, adalah tanda pertobatan. Tuhan tidak membiarkan penipu. Tanah Kanaan adalah tanah yang Kudus karena itu sebelum memasuki Kanan Yakub sudah berubah menjadi Israel.


Dengan cerita diatas meneguhkan bahwa Allah sendirilah yang memlihara dan melindungi Yakub. Penyertaan dan perlindungan Tuhan inilah yang sangat penting kita oegang dalam hidup kita. Janji oenyertaannya akan tetap selamanya. Sekalioun jalan yang kita tempuh menanjak, berliku, licin dan terjal percaga pada penyertaan dan perlindungan Tuhan.


Sekarang marilah kita belajar dari pengalaman Yakub berjumpa dengan Allah di Betel dan bagaimana Allah menunjukkan penyertaan dan perlindungan Tuhan.


1. Penyataan Tuhan - Mimpi Yakub

Peristiwa Bethel adalah suatu pengalaman rohani bagi Yakub dan janji indah tentang perlindungan dan pemeliharaan Tuhan. Allah sendiri yang menyatakan dirinya kepada Yakub. Allah berinisiatif menyatakan diri dan menyampaikan maksud Allah pada Yakub.  


Dalam perjalanan menuju rumah pamannya ke Haran, dia berhenti karena lelah untuk beristirahat karena sudah malam. Yakub mengambil batu dan memakainya sebagai alas kepala dan tertidur. Dalam tidurnya Yakub bermimpin, tampak tangga dari bumi dan ujungnya sampai ke langit dan dalam tangga itu naik turun malaikat Allah. Dan Tuhanpun memberkati Yakub . Selengkapnya Kejadian 28:13-15 (TB)  Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: "Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu. 

Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.  Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke mana pun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu." 


Jika dibuat rangkumannya janji Allah kepada Yakub berisi: 

a) memberikan jaminan pemeliharaan hidup Yakub. 

b) Allah akan memberkati Yakub, 

c) memberikannya banyak keturunan, 

d) Allah sendiri akan menyertai dan melindungi Yakub serta 

e) menuntun Yakub kembali ke tanah perjanjian, tanah yang dijanjikan kepada Abraham dan Ishak. 


Isi janji ini jika diperhatikan dengan seksama merupakan janji Allah yang sama kepada Abraham dan Ishak. Hal inilah yang meneguhkan tradisi Israel menyebutkan leluhur mereka dengan sebutan Bapa: Abraham, Ishak dan Yakub. Mengingat janji ini pula, Israel mengenal Allah dengan sebutan: Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Kehidupan Israel adalah pewaris janji Allah kepada Abraham, Ishak dan Yakub.


Peristiwa ini meneguhkan kesinambungan janji Allah kepada Abraham dan Ishak. Allah memelihara janjinya kepada leluhur Israel dan menunjukkan penyertaannya 


2. Memberi nama Betel: rumah Allah

Perjumpaan dengan Allah merupakan pengalaman yang sangat menakjubkan bagi Yakub.  Allah yang transenden - jauh di sorga berkenan membuka diri menyatakan diri pafa hambaNya.  Yakub tidak mau melupakan pengalaman rohani tersebut bahkan membuat suatu refleksi  dan pengakuan: Allah itu dahsyat telah merancang apa yang akan terjadi pada Yakub di masa yang akan datang. Yakub meyakini bahwa tempat itu adalah suatu tempat istimewa, disitu Allah ada dan Allah hadir. Kejadian 28:16 (TB)  Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya." 


Untuk mengingat dan peristiwa yang terjadi pada Yakub malam itu setelah terbangun dia mengambil batu alas kepalanya tertidur dan menjadikannya sebagai tugu peringatan. Yakub menamai nama itu Betel. Betel artinya dalam Bahasa Ibrani adalah "rumah Allah". 


Pengalaman Yakub di Betel ini telah menjadi peristiwa historis bagi Israel. Betel telah menjadi tempat kudus dan dikultuskan olehbIsrsel dengan  menjadikan Betel sebagai pusat peribadahan. 

Kota Betel adalah tempat keramat juga pada zaman Samuel, dan ia tiap thn mengunjunginya (1 Sam 7:16; 10:3). Benda sejarah yg masih ada dari zaman itu menunjukkan suatu masyarakat sederhana dan tak aman. Tempat ini terbakar dua kali, mungkin dibakar oleh orang Filistin.

Betel tempat penyimpanan Tabut Allah. 

Sebelum Daud menetapkan Yerusalem sebagai pusat perjbadahan, Betel telah lebih dahulu dijadikan sebagai pusat peribadahan. Artinya Bangsa Israel mengingat tindakan Yusuf di Betel dan menjadikan Betel sebagai pusat peribadahan dan salh satu tempat yang dianggap kudus  


Tentu telah banyak pengalaman rohani kita dengan Tuhan melalui pengalaman pribadi masing-masing, baik penyertaan dan perlindungan dari mara bahaya, berkat yang kita terima dan mujizat yang kita alami dalam hidup ini. Jika Yakub mendirikan batu di Betel sebagai tugu peringatan maka seyiao kita mengalami perjumpaan khusus dengan Tuhan sudah selayaknya kita menjadikan itu sebagai monumen berharga, atau titik balik dalam kehidupan kita yang semakin bersyukur dan semakin mengasihi dan mecintai Tuhan dalam hidup kita serta mengaku sungguh penyertaan dan perlindungan Tuhan nyata dalam hidup kita


3. Respon Yakub: membanyar nazar - perpuluhan/ucapan syukur


Yakub bukan hanya sekedar membuat monumen atau tugu sebagai tanda perjumpaannya dengan Tuhan. Namun mengingat janji Tuhan itu Yakub bernazar sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan. Dia akan menyampailan kurban persembahan dan mengampailan perpuluhan. 

Kejadian 28:22 (TB)  Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."


Ayat ini penting karena bukan hanya tradisi Taurat Musa istilah perpuluhan dalam hidup Israel. Sebagaimana tertulis dalam Taurat Ulangan 14:22 (TB)  "Haruslah engkau benar-benar mempersembahkan sepersepuluh dari seluruh hasil benih yang tumbuh di ladangmu, tahun demi tahun.

Jika persepuluhan dikaitkan dengan hukum Musa ini adalah perintah yang didalamnya jika tidak dilakukan dapat dikategorikan sebagai pelanggaran. 


Tetapi bapak leluhur Israel khususnya Yakub telah mengenal perpuluhan. Takub bernazar akan memberikan sepersepuluh dari yang diberikan Tuhan kepadanya akan dipersembahkan kepada Tuhan. Ini nazar Yakub sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan. Sepersepuluh yang dinyatakan oleh Yakub adalah lahir dari rasa syukur dan ungkapan hati atas berkat yang diterima.

Jadi persepuluhan bukanlah dalam rangka legalisme keagamaan tetapi rasa syukur atas berkat yang diberi.


Mengenai perpuluhan ini, akhir-akhir ini semakin banyak kritik kepada gereja dan hamba Tuhan yang menekankan perpuluhan. Kewajiban jemaat memberi perpuluhan telah dimanfaatkan untuk mengumpulkan uang untuk pundi-pundi hamba Tuhan. Bahkan Prof Rhenald Kasali ikut membuat analisis terhadap fleksing budaya masyarakat akhir-akhir ini yang memamerkan kekayaan dan harta benda.  Tak luput dari keterlibatan pemuka agama dengan dasar teologi persembahan telah dipakai sebagai bisnis mengumpulkan harta dan kekayaan pribadi. Perpuluhan adalah milik Tuhan, bukan milik hamba Tuhan. Gereja harus mengelola dengan baik persembahan dan perpuluhan jemaat untuk pelayanan gereja agar gereja bertumbuh dan berkembang. 


Peepuluhan yang ditekankan para hamba Tuhan untuk mengumpulkan pundi-pundi hamba Tuhan adalah tindakan yang tidak dapat diterima. Persembahan persepuluhan adalah milik Tuhan yang dikelola dengan baik menurut tata kelola gereja yang baik. 


Apa yang dilakukan oleh Yakub dapat kita teladani: apa yang telah kita terima dari Tuhan sudah sepantasnya kita menyampaikan ucapan syukur dan terima kasih kepada Tuhan. Seberapapun persembahan yang kita serahkan kepada Tuhan mari kita berikan dari ketulusan hati. 


Sahabat yang baik hati! Kotbah minggu ini meneguhkan kita semua bahwa Allah tetap memelihara janjinya kepada kita umatNya. Allah akan menyertai dan melindungi kita dalam setiap langkah hidup ini. Dengan penyertaan dan perlindungan Tuhan kita semua. 


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak



Sabtu, 22 Juli 2023

BERIMAN DAN BERTUMBUH DI DALAM TUHAN

 Kotbah Minggu VII Setelah Trinitatis

Minggu, 23 Juli 2023

Nas: Matius 13:31-35



BERIMAN DAN BERTUMBUH DI DALAM TUHAN


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati ada ungkapan orang Batak: "tektek do mula ni gondang", ketukan kecil awal dari musik tortor. Ungkapan ini menggambar bagaimana permainan musik Batak dimulai musiknya dengan ketukan kecil kemudiaan diikuti alat musik lainnya hingga terdengar yang harmoni gondang sabangunan. Tektek artinya ketukan kecil diatas bambu penyanggah, setelah itu bunyi alat musik lain dengan urutan gondang  kemudian musik lainnya  ogung panggora, panonggahi, doal, sarune  dll kemudian kerumunan besar bersukacita untuk bersama-sama manortor (menarik dengan penuh sukacita. Tentu banyak hal yang dapat kita jadikan contoh dalam aktifitas kehidupan kira masing-masing yang menunjukkan aktifitas besar dimulai dengan hal kecil. Jangan sepele hal kecil karena hal besar terjadi karena dimulai dari hal kecil. 


Yesus dalam kotbah minggu ini memberikan pengajaran berupa perumpamaan kepada murid-murid perihal tentang Kerajaan Allah seperti biji sesawi dan ragi. Perumpamaan ini hendak menjelaskan bahwa ketajaan Allah dimulai dengan kecil tetapi setelah bertumbuh akan besar dan berguna dan berpengaruh. 


Selain perumpamaan biji sesawi dan ragi Yesus juga mengajarkan beberapa contoh lain bahwa perihal Kerajaan Sorga seperti: penabur, lalang diantara gandum, jala atau pukat, mutiara yang berharga dan harta yang terpendam. Perumpamaan ini hendak menjelaskan misteri bagaimana cara kerja Kerajaan Allah di dunia ini. Dengan perumpamaan ini setiap orang yang mendengar pengajaran Yesus dapat lebih mudah mengerti dan memahami Kerajaan Allah. 


Biji sesawi tidak sama dengan sesawi yang kita kenal dengan sayur sawi. Di Palestina sesawi (mustard) adalah tanaman bumbu yang bisa tumbuh hingga tiga meter. Memang bijinya kecil sama seperri biji sawi yang kita kenal dengan sayuran di Indonesia. Mustard seed sangat kecil yang ditaburkan oleh petani, namun bisa bertumbuh hingga besar hingga burung dapat berteduh, berlindung dan membuat sangkarnya pada tanaman ini.


Sekarang marilah kita pelajari kotbah dari minggu. Setidaknya ada beberapa hal yang kita lihat. 


1. Dimulai dari hal kecil : 


Sebenarnya Alkitab telah banyak menjelaskan bahwa Allah bekerja dimulai dari hal kecil. Pemilihan Israel menjadi umatNya bukan karena mereka bangsa yang besar tetapi justri bangsa terkecil. Mari kita baca Ulangan 7:6-7 (TB)  Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya.  

Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa mana pun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu — bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? — 


Selain itu baiklah kita baca juga Mikha 5:1 Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. 


Dua ayat di atas contoh dalam PL bahwa Allah memilih bangsa Israel bukan karena jumlah mereka yang besar tetapi mereka umat yang terkecil. Penetapan Bethlehem sebagai kota kelahiran Mesias, kora yang terkrcil di seluruh Yudea. Pemilihan Daud menjadi raja diantara saudara-saudaranya, dia orang yang memiliki postur yang lebih kecil namun dipakai Tuhan mengalahkan Goliat. 


Dari sejarah PL kita telah belajar banyak hal bahwa Allah bekerja dimulai dari yang kecil. Apa artinga ini? Umumnya orang anggap remeh terhadap orang yang kecil, tidak memandah dan mempertimbangkannya. Semua itu karena Allah berkenan dan memakai orang-orang yang kecil untuk pekerjaan yang besar.


Perumpamaan Yesus mencontohkan biji sesawi dan ragi hendak menjelaskan bagaimana cara kerja Allah mempergunakan hal kecil untuk karya yang besar, memakai orang yang kecil dan mungkin tidak dipandang orang tetapi berpengaruh besar dalam sejarah kehidupan manusia. Contoh Biji sesawi (mustard seed) merupakan biji yang paling kecil dari biji-bijian sayuran namun lihatlah dia bertumbuh dan berkembang sehingga bisa burung berteduh dan membuat sarang di dahannya. Demikian ragi, tepung halus dan bagian partikel kecil tetapi dapat mengubah ubi keras menjadi lunak dan lembek.


Pelajaran penting untuk menyikapi dalam hidup ini, jangan anggap remeh terhadap hal kecil tetapi hargailah, rawatlah dan awalilah dengan hal kecil kelak akan bertumbuh besar, berdampak dan berguna bagi banyak orang


2. Menjalani Berproses: berakar, bertumbuh dan terus berkembang.


Pelajaran kedua dari perumpamaan biji sesawi dan ragi ini adalah misteri dari suatu proses.  Harus diingat di dalam biji sesawi ada zat kehidupan, zat kehidupan ini adalah bersumber dari Allah. Tidak semua partikel kecil bisa tumbuh seperi biji sesawi, atau tidak otomatis biji kecil menjadi besar, teyapi Allah yang mencipta dan menetapkan bahwa memang biji sesawi demikian adanya. Allah ada di dalam perencanaan biji sesawi. Ada biji kecil namun tumbuhannya juga kecil. Sebaliknya ada biji yang besar namun tumbuhannya tetap kecil. Artinya misteri di dalam biji sesawi harus disadari bahwa Allah yang memberikan zat kehidupan dan menentukannya demikian. 


Demikian halnya dengan ragi, tidak semua tepung bisa mengubah umbi keras menjadi umbi lunak dan lembek. Ragi yang di dalamnya ada partikel tertentu yang dapat mengubah. Inilah misteri bagaimana Allah dapat bekerja menjadikan hal kecil bertumbuh menjadi besar dan partikel kecil namun bisa mengubah umbi menjadi tape yang enak. 


Hal inilah yang harus dipercayai bagaimana Allah turut bekerja di dalamnya menjadikan suatu misteri di depan mata kita. Belajar dari biji sesawi dan ragi bahwa Allahlah yang menghidupkan dan Allah yang merawat dan memberikan pertumbuhan. Contoh inilah yang dijelaskan oleh Paulus di dalam Efesus 3:17 berakar di dalam Kristus, Efesus 2:7 berakar, bertumbuh dan di bangun di atas Dia. 


3. Fungsi dan manfaat bagi orang lain.


Pelajaran ketiga yang harus diperdalam adalah panggilan untuk berguna dan bermanfaat bagi orang lain. Mengapa biji sesawi itu bisa bertumbuh menjadi besar lebih besar dari tumbuhan semak belukar? Yesus mencontohkan mereka berguna menjadi tempat berteduh burung-burung yang hinggap dan bisa membuat rumahnya. Sungguh pohon yang berguna, dia berguna bukan dari buahnya atau daunnya untuk sayuran tetapi tempat berteduh abgi burung di udara. 


Jika biji itu digambarkan sebagai Firman Tuhannyang bertumbuh dalam diri orang percaya. Firman itu bertumbuh dan menghasilkan buah untuk orang lain. Iman tanpa perbuatan adalah kesiasiaan. Tuhan menganugerahkan banyak hal dalam hidup kita, mari kita kembangkan dan kita persembahakan kepada Tuhan. Biarlah hidup kita berguna dan bermanfaat bagi orang lain. 


Demikian halnya dengan ragi. Orang Yahudi membuat roti dsri tepung, tampa ragi adonan itu keras dan tidak ada rasa. Ragi sangat berhuna membuat adonan lembut dan empat dan ditambah dengan aroma dan rasa yang enak. Kita di Indonesia mengenal tape, ubi yang keras namun oleh ragi berubah lembut, harum dan bahkan memberikan rasa yang manis. 


Pelajaran seperti itu penting, mengapa kita dibentuk Tuhan seperti apa adanya hidup kita? Kita harus bertanya apa fungsi dan manfaat saya bagi orang lain?


Tuhan menantikan buah karya orang percaya. Mari terus bertumbuh dan memperbaharui diri untuk lebih berguna bagi orang lain. Tuhan memberkati!


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Sabtu, 15 Juli 2023

PEMELIHARAAN TUHAN

 


Kotbah Minggu VI Stlh Trinitatis
Minggu, 16 Juli 2023
Nas: Mazmur 65:1-9

*PEMELIHARAAN TUHAN*

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati kotbah Minggu ini menyakinkan kita tentang pemeliharaan Tuhan. Pemazmur menyampaikan syukur dan pujian kepada Tuhan atas pemeliharaan Tuhan dalam hidup ini. Allah tidak hanya mencipta, tetapi Tuhan jugalah yang memelihara kehidupan ini.

Dalam Mazmur 65 ini Daud menjelaskan tidak adalagi sedikit keraguan kepada Allah sebagai pencipta dan pemihara, karena itu semuanya harus memuji dan memuliakan Tuhan. Pengalaman pribadi pemazmur Daud dan sebagai umat Allah yang telah merasakan pemeliharaan Tuhan  sepanjang perjalanan sejarah Israel. Daud telah merasakan sendiri bagaimana Tuhan memelihara hidupnya: menghadapi Goliat, menghadapi Saul dan pengalamannya memghadapi bangsa asing, bagaimana menghadapi sisa-sisa pemberontakan sampai mempersatukan semua suku-suku Israel. Semua itu terjadi hanya karena penyertaan Tuhan.

Dalam Mazmur 65 ini pemeliharaan Tuhan dihububgkan dengan Sion. Hal ini dapat kita pahami bahwa Sion adalah kota yang dibangun oleh Daud sebagai pusat pemerintahan dan pusat peribadahan. Sion adalah sebutan lain dari Yerusalem. Sion adalah bukit dimana Allah hadir dan berdiam. Dari Sion Allah memerintah dan menganyomi umatNya. Itulah sebabnya setelah kerajaan Daud kokoh di Sion dia memindahkan Tabut Perjanjian. Tabut perjanjian bermakna penting bagi Israel. Beberapakali berperang melawan bangsa asing Daud menempatkan Tabut Perjanjian di depan sebagai simbol dan bukti Tuhan yang berperang untuk menyelamatkan, membebaskan dan memberikan kemenangan bagi umatNya.

Bagaimanakah Daud memahami pemeliharaan Tuhan sangat banyak kita temukan di dalam Mazmur. Salah satunya ada pada Mazmur 23. Bagi Daud Allah sendirilah gembala atas umatNya. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Allah sebagai gembala akan hidup dalam kemakmuran dikiaskan pada parang rumput yang hijau dan air yang tenang. Gembala yang baik akan melindungi dari predator. Tuhan melindunginya dari musuh dan sehala pihak yang berkeinginan menjatuhkannya.

Sekarang marilah kita belajar beberapa hal penting dari kotbah minggu ini.

*1. Tuhan alamat segala permohonan dan pengampunan.*

Mazmur 65:2 (TB)  (65-3) Engkau yang mendengarkan doa. Kepada-Mulah datang semua yang hidup

Setiap orang memiliki kebutuhan: baik itu  kebuthan primer atau kebutuhan pendukung atau yang disebut dengan sekunder. DI Indonesia ditetapkan kebutuhan pokom manusia itu menyangkut kebutuhan: pamgan, sandang, papan. Hal ini sejalan dengan apa yang ditetapkan oleh ILO..Menurut Organisasi Buruh Internasional atau ILO (International Labour Organization), kebutuhan primer ialah kebutuhan fisik minim masyarakat, berkaitan dengan kecukupan kebutuhan pokok setiap masyarakat baik masyarakat kaya maupun miskin.

Namun masyarakat semakin menyadari bahwa kesehatan, pendidikan dan kenyamana  telah menjadi kebutuhan pokok manusia saat ini. Kebutuhan ini akan terus bertambah seperti jaman now  kebutuhan manusia adalah tersedianya paket internet,  wifi, cargetlr dan alat-alat lain yang terkait dengan penggunaan alat komunikasi agar tetap terhubung dengan media sosial.

Bagaimana kita menggapai semua kebutuhan ini? Pemazmur memberikan suatu kepastian bahwa alamat permohonan atas segala keburuhan kita hanya ada pada Tuhan. Tuhan senantiasa memberkati manusia dengan segala apa yang dibutuhkan dalam menjalani kehidupan ini. Hanya kepada Tuhan  semua permohonan dan percaya apapun permohonan yang kita sampaikan di dalam doa akan didengarkan oleh Tuhan.

Selain kebutuhan primer dan sekunder, hal menarik yang disampaikan oleh Mazmur 65 ini adalah bahwa kebutuhan manusia yang sangat mendasar juga adalah tersedianya pengamlunan. Pemazmur menyampaikan bahwa pada Allah ada pengampunan..

Bagaimana seseorang yang melakukan kesalahan? Seorang yang melakukan kesalahan pasti akan ada rasa takut dan dikejar-kejar rasa bersalah. Seorang yang bersalah ada rasa takut dan malu dan akkhirnya tidak tenang, rapuh dan mudah frustrasi.

Daud sendiri pernah salah, namun setelah berdiog dengan nabi Natan, Daud menyadari menyadari kesalahannya, menangis dan memperbaiki kesalahnnya. 2 Samuel 12:13 (TB)  Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.

Pengalaman inilah membuat Daud memahami begitu dalamnya kasih Tuhan untuk mengampuni dosa.

*2. Kenyang dengan segala kebaikan*

Mazmur 65-5 Berbahagialah orang yang Engkau pilih dan yang Engkau suruh mendekat untuk diam di pelataran-Mu! Kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di rumah-Mu, di bait-Mu yang kudus.

Apa yang disampaikan oleh Daud ini bemar bahwa Allah sejak semula telah memili orang-orang yang dikasihiNya. Jika kita baca kisah-kisah pemilihan tokoh-tokoh Alkitab itu kita menyaksikan bagaimana Allah memelihara hidup mereka. Abraham, Musa, Yosua, Daud, raja-raja, nabi-nabi dll. Semua hidup mereka telah menjadi pengalaman nyata bagaimana Allah memelihara hidup mereka. Pemgalaman hidup mereka bukan tanpa tantangan dan beban, tetapi dalam setiap tantangan dan pergumulan yang dihadapi Allah hadir memelihara dan memberi jalan keluar atas beban dan pergumulan mereka.

Disini Daud menyadari bahwa orang percaya memiliki tanggung jawab untuk memgikuti panggilan dengan setia kepada Tuhan. Perihala akan apa yang terjadi dan hasil dari tugas panggilan itu adalah urusan Allah. Disini Daud menyebutkan satu istilah yaitu: kenyang dengan segala kebaikan Tuhan.

Sejalan dengan itulah Yesus mengajarkan kepada murid-murid agar tidak kuatir tentang apapun juga karena jumlah rambut pun sudah dihitung.
Matius 6:25-26 (TB)  "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?

*3. Aman dan terjaga dari bencana yang mengancam.*

Peristiwa gempa dan tsunami Banda Aceh Desember 2004 menjadikan masyarakat Indonesia semakin sadar bahwa salah satu ancaman kemanusiaan berasal dari alam yaitu bencana alam. Pemerintah akhirnya menetapkan satu desk pelayanan publik yang disebut dengan Tanggul Bencana Alam baik di pusat, propinsi dan daerah. Kala itu 25 Desember terjadi bencana alam gempa dan tsunami Aceh sekitar 230.000-280.000 tewas dan hilang. Sungguh suatu bencana alam yang memprihatinkan.

Sebelum dan setelah itu sebenarnya masih banyak  kejadian berupa banjir bandang, korban angin puting beliung dan lain-lain.  Tapi peristiwa tsunami Aceh menggugah kemanusiaan kita bahwa dimana pun sisik bumi ini ditempati akan selalu terbuka adanya bencana yang mengancam jiwa manusia. Manusia semakin takut pada alam, di pinggir pantai takut ada tsunami,  tinggal di pegunungan takut ada longsor, di kaki lereng gunung yang subur takut akan banjir bangdang, di tanah datar ada petir dan angin puting beliung. Kalau semua sisik bumi ini tidak aman maka dimanakah tempat belindung paling aman bagi manusia?

Jika alam telah menjadi menakutkan atas berbagai bencana hang terjadi, kita harus mengimgat bahwa Allah sendiri berkuasa atas alam.
Mazmur 65:7-8 (TB)  (65-8) Engkau, yang meredakan deru lautan, deru gelombang-gelombangnya dan kegemparan bangsa-bangsa!
(65-9) Sebab itu orang-orang yang diam di ujung-ujung bumi takut kepada tanda-tanda mujizat-Mu; tempat terbitnya pagi dan petang Kaubuat bersorak-sorai.

Inilah keuntungan kita orang beriman, perlindungan dan perteduhan bagi kita ada pada Tuhan. Tuhanlah tempat perlindungan dan perteduhan bagi orang percaya. Memang,  Tuhan telah memberikan kepada kita akal dan pikiran untuk menganalisa dan memilih apa yang aman bagi kita. Itu harus digunakan secara optimal untuk memperlengkapi diri manusia aman dari setiap kemungkinan bencana dan bahaya. Hal yang utama adalah perlindungan dari Tuhan sendiri. Kita harus menyadari bahwa sehebat apapun kita membuat proteksi diri dari segala kemungkinan bahaya, sepeuhnya harus kita sampaikan kepada perlindungan Tuhan.

Dalam Mazmur banyak kita temukan istilah yang digunakan bagaimana Tuhan sebagai perlindungan, disebut: gunung batu, benteng pertahanan yang kuat, perisai dll. Semua itu sebagai bukti pengalaman orang beriman bahwa Tuhanlah perlindungan paling aman.

Sahabat yang baik hati.  Kembali kepada pertanyaan poko dimanakah tempat perlindungan dan perteduhan paling aman? Hari ini Firman Tuhan menjawab, tempat perlindungan dan oertedukan paling aman hanya ada pada Tuhan. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 08 Juli 2023

MELAWAN DOSA DAN MENCINTAI HUKUM ALLAH

 Kotbah Minggu V Stlh Trinitatis

Minggu, 9 Juli 2023

Nas: Roma 7:15-25



MELAWAN DOSA DAN MENCINTAI HUKUM ALLAH


Selamat hari Minggu! Sahabat yang baik hati! Di dalam diri manusia ada dua keinginan yang saling tarik-menarik yakni keinginan roh dan keinginan daging. Keinginan roh membimbing kita untuk takut akan Tuhan dan mencintai apa kehendak Allah. Kebalikan dari itu keinginan daging menuntun manusia untuk memenuhi keinginan daging dan jatuh ke dalam berbagai perbuatan dosa. Pertentangan keinginan daging dan keingingan roh ini disebut Paulus dalam Galatia 3: 19-22. 


Pertentangan kedua hal inilah membuat manusia berada didalam pilihan keinginan baik dan keinginan buruk. Keinginan roh dituntun oleh Roh Kudus yang membawa kita kepada kehidupan, sedangkan keinginan daging dituntun oleh hawa nafsu yang membawa kepada kematian. Dua keinginan ini terus mempengaruhi perbuatan dan tindakan manusia. Hal yang menggembirakan adalah sehebat apapun keinginan daging manusia yang dipenuhi oleh Roh Allah akan dapat menguasai diri. 


Menyadari kenyataan inilah Paulus memberikan penjelasan bahwa manusia telah ditebus dari keinginan dosa. Selama manusia di dalam doa diperhamba atau diperbudak dosa. Kita adalah anak-anak Allah, kita telah ditebus dari perhambaan dosa melalui pengorbanan Yesus Kristus. Penebusan berarti pembebasan dari sesuatu yang jahat dengan pembayaran suatu harga. Artinya lebih dari sekedar pembebasan saja. Demikianlah tawanan-tawanan perang dapat dibebaskan berdasarkan pembayaran harga yg disebut uang tebusan (Yunani lutron). Dengan kata "lutron" dibentuklah secara khusus kelompok kata untuk menyatakan ide pembebasan berdasarkan pembayaran uang tebusan. Dalam lingkaran ide-ide ini kematian Kristus dapat dipandang sebagai 'suatu tebusan bagi orang banyak' (Mrk 10:45).


Dari kotbah Minggu ini kita belajar sekalipun kuasa dosa itu memperdaya manusia, namun kuasa Kristus membebaskan dan menebus kita. Karena itu kita bukan lagi hamba dosa melainkan hamba Kristus. Maka jangan layani dosa tetapi layanilah Kristus. Benar kita masih hidup di dunia ini, dan kita masih menggunakah tubuh jasmani kita yang memiliki kehendak dan keinginan. Namun orang percaya dapat menguasai diri dari kehendak dan keinginan daging. Marilah kita dalami bagaimana Kotbah Minggu ini dan meneguhkan kita melawan dosa.


1. Melawan Kuasa dosa

Kejatuhan manusia dalam dosa diceritakan dalam Kejadian 3; manusia jatuh ke dalam dosa dan akhirnya terasing. Setwlah Allah menciotakan manusia, Allah menempatkan manusia yang di taman Eden, disana manusia memiliki kebebasan. Makanya Allah memperbolehkan manusia menikmati Taman Eden dan hidup dalam perintah Allah. Manusia.menikmati kebebasannya namun gagal melakukan perintah Allah. Inilah kejatuhan manusia dalam dosa sehingga manusia diperhamba oleh dosa. Konsekwensinya manusia harus keluar dan menjalani hidupnya yang menerima hukuman akibat dosa. 


Kisah kejatuhan manusia dalam dosa merupakan dasar Paulus menjelaskan kuasa dosa, oleh Adam dosa telah memasuki sejarah. Oleh Adam pertama manusia hidup di dalam dosa dan menanggung segala konsekwensi dosa. Istilah "jatuh" disini penting, berada dari suatu titik turun ke titik dibawahnya. Manusia yang mulia, oleh dosa menjadi hina. Manusia diciptakan segambar dengan rupa Allah pada akhirnya jatuh ke titik terendah dan manusia tidak dapat bangkit melawan dosa dari kekuatan dirinya sendiri tetapi terus menerus di dalam perhambaan dosa. 


Allah memberikan hukum Taurat, namun hukum Taurat tidak membebaskan manusia dsri dosa. Justru menurut Paulus, hukum Taurat semakin menegaskan bahwa manusia berada di dalam dosa dan hidup di dalam kuasa dosa. Hal itu benar karena di dalam hukum Taurat manusia memahami kehendak Allah, tetapi manusia bukan melakukan apa yang dikehendak oleh Allah tetapi manusia melakukan kehendaknya sendiri. Jadi hukum Taurat tidak menolong manusia membebaskan diri dari kuasa dosa. Sekalipun oleh hukum Taurat manusia memahami kehendak Allah namun manusia melakukan apa yang tidak dikehendaki Allah. Inilah yang disebutkan oleh Paulus tentang kuasa dosa. Manusia melakukan apa yang tidak dikehendakinya. 

Roma 7:15, 19 (TB) "Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat. Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat."


Kuasa dosa itu membuat manusia tidak berdaya dan tak mampu lagi melepaskan diri malah harus menanggung akibat dosa. 

Ibarat serang hamba, sekali dia hamba tuannya maka dia akan terus melayani tuannya. Dia akan tetap akan menjadi hamba. Demikian manusia, yang jatuh ke dalam dosa akan menjadi hamba dosa. 

Roma 6:16-18 (TB) Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran? 

Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.

Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. 


2. Kuasa Kristus mengalahkan dosa

Ada satu lagi yang sering kita nyanyikan, lagi ini diajarkan baik kepada anak sekolah minggu maupun bagi orang dewasa:

"Ada kuasa dalam darahNya, darah domba Allah"

Maukah engkau bebas dari dosa

Dalam darahNya ada kuasa

Dan menangkan s'gala nafsu jahat

Ajaiblah kuasa darahNya


Ada kuasa dalam darahNya

Darah domba Allah

Ada kuasa, dalam darahNya

Dalam darah domba Allah


Pertanyaan dalam nas ini menjadi landasan penjelasan Paulus mengenai ajaran keselamatan manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. Keselamatan adalah anugerah Allah di dalam diri Yesus Kristus. Manusia berasal dari tanah (Ibrani Adam). Jika oleh Adam dosa telah diwariskan kepada manusia dan kenyataannya manusia tidak dapat membebaskan diri dari dosa tetapi tetap diperhamba oleh dosa. Upah dosa adalah maut (Rom 6:23). Manusia dengan segala usahanya dan oleh segala pekerjaan dan budi baiknya tidak dapat melepaskan diri dari dosa dan maut. Disinah kasih Allah, Allah tak membiarkan manusia diperhamba oleh dosa dan berakhir pada maut. Kristus diutus ke dunia ini untuk menebus manusia dari dosa dan maut melalui pengorbanan di kayu salib. 


Bagaimanakah aku selamat? Pertanyaan yang sama juga dari tokoh reformasi Marthin Luther. Dia merenungkan secara mendalam tentang keselamatan manusia. Bagaimanakah aku dapat selamat dari tubuh yang fana ini? Apakah aku dapat selamat oleh karena Budi baikku? Apakah aku dapat selamat oleh doa-doa Rahib? Apakah aku selamat karena membeli surat penghapusan dosa yang dijual oleh gereja? M. Luther meneliti Alkitab yang pada jaman itu hanya dimiliki oleh Rahib. Bagi pendelaman Alkitab itu penting menemukan dasar kebenaran ajaran dalam gereja. Luther menemukan dan mengajarkan bahwa manusia tidak dapat selamat oleh karena pekerjaan baik. Keselamatan adalah anugerah Allah di dalam diri Yesus Kristus yang menebus manusia dari dosa dan maut. Barang siapa yang percaya beroleh keselamatan. Rumusan pengajaran M.Luther demikian disingkat pada empat kata: Solo Kristus (Hanya dalam Yesus Kristus), Sola Gratia (Hanya Oleh Anugerah), Sola Fife (Hanya oleh Iman) dan Sola Sciptura (Hanya dalam Alkitab). Luther dalam ajaran Reformasinya mendapat tantangan hebat dari gereja Roma Katolik. Luther dipaksa mundur dari ajarannya yang demikian namun Luther memberikan argumentasi dia tidak akan pernah mundur oleh ajarannya jika tidak didasarkan pada ajaran Alkitab karena Alkitablah sumber kebenaran. pada akhir kalimatnya Luther berkata: HERE I STAND, I CAN DO NO OTHER, GOD HELP ME.


Setelah sekian ratus tahun reformasi berjalan, dikalangan Katolik ada juga pencerahan menerima kebenaran ajara Luther setelah Konsili Vatikan II, maka ditandatangani satu dokumen berharga antara gereja Katolik dengan LWF (Lutheran Words Federation) yang disebut dengan dokumen: "Joint Declaration Doctrins Justification by Faith" (JDJF). Dokumen ini mengajarkan dengan inti pengajaran Luther bahwa: keselamatan adalah anugerah Allah yang kita terima di dalam diri Yesus Kristus. Sumber pengajaran itu ada pada surat Roma sebagaimana kita semua kan dalam renungan hari ini. Manusia dalam bahasa Ibrani disebut dengan 'adam', apabila diterjemahkan tanah. panggilan Paulus dalam nas ini "aku manusia celaka!" Hal ini mengingatkan bahwa manusia berasal dari tanah dan manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. Apa yang berasal dari Allah kembali kepada Allah dan dari tanah kembali kepada tanah. Bagaimanakah aku selamat dari tubuh maut ini? Pertanyaan ini telah dijawab Yesus. Aku telah mati di kayu salib dan bangkit kembali menebus kita manusia yang berdosa. Jika oleh Adam dosa telah menjalar ke semua keturunan adam. Maka melalui kasih karunia Kristus kita telah menerima keselamatan.


Kita telah dimerdekakan Kristus karena itu harus berdiri tegush, jangan lagi mau diperhamba dosa. Sebagaimana ditegaskan oleh Paulus dalam Galatia 5:1 (TB) "Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan."


3. Orang Percaya: bersyukur dan menguasai diri


Roma 7:25 (TB) Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. (7-26) Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa.


Menjelaskan hal ini baik saya memakai istilah Marthin Luther: "simul iustus et pecctor". Kita adalah manusia berdosa yang dibenarkan. Dalam keberadaannya sebagai manusia berdosa bukan berarti melayani dosa, tetapi melayani Kristus melakukan hukum Allah dan mencintai kehendak Allah. Manusia berdosa yang dibenarkan diberi kuasa untuk melawan keinginan dosa dan menguasai diri untuk hidup mencintai hukum Allah.


Sahabat yang baik hati, hal pelajaran berharga dari kotbah ini adalah bahwa penebusan Kristus menjadikan kita semua menjadi anak-anak Allah. Anak-anak yang menerima anugerah dan kaaih karunia Allah. Dalam memelihara keselamatan yang telah dianugerahkan kepada kita Roh Allah berfungsi mengingatkan mengontrol dan mendorong kita agar tetap hidup menurut kehendak Allah. Hidup yang dipimpin oleh Roh Allah akan membawa kita kepada kehidupan. 


Hidup yang dipimpin oleh Roh Allah berarti: Roh Allah akan memampukan anak-anak Allah umenguasai dan mengontrol diri dari keinginan daging. Roh mengajari kita untuk.membedakan mana yang baik dan buruk dalam kehidupan ini. Roh Allah akan memampukan orang percaya memutuskan apa yang baik dan memilih taat kepada Tuhan. Jika Adam jatuh kedalam dosa karena memilih melanggar perintah Tuhan akibatnya manusia jatuh pada kuk perhambaan. Maka di dalam Kristus kita adalah Anak-anak Allah yaitu manusia baru mampu memilih taat dan setia kepada kehendak Allah. Anak-anak Allah mampu memilih taat pada perintah Tuhan. Roh Allah memampukan anak-anak Allah untuk kuat dalam keputusannya memilih kehidupan., yaitu keselamatan di dalam Yesus Kristus.


Disinilah peran Roh Kudus dalam diri orang percaya. Roh Kudus menolong kita memahami keselamatan di dalam diri Yesus Kristus yang telah membebaskan manusia dari kuasa dosa dan maut. Roh Kudus meneguhkan kita tetap percaya dan menuntun kita kepada hidup yang kekal.


Sahabatku, kiranya kita semua diberi kekuatan untuk melawan dosa dan semakin mencintai kehendak Allah. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak




 

Sabtu, 01 Juli 2023

HIDUP DALAM KEADILAN DAN KASIH SETIA TUHAN

 Kotbah Minggu IV Stlh Trinitatis

Minggu, 2 Juli 2023

Nas: Mazmur 89:15-18



HIDUP DALAM KEADILAN DAN KASIH SETIA TUHAN 


Selamat hari Minggu! Sahabat yang baik hati. Kotbah Minggu ini, merupakan suatu pengakuan dari pemazmur: Tiada Allah seperti Engkau! Suatu kalimat pengakuan iman yang semestinya terus menerus keluar dari diri orang percaya. Sebagaimana pengakuan pemazmur: Tuhan Allah yang kuat, tidak ada kekuatan apapun yang dapat dibandingkan dengan kekuatan Allah. Tuhan itu penuh kasih setia, Tuhan itu konsisten dan tak pernah melupakan perjanjianNya kepada umatNya dan hamba yang diurapiNya. Allah tak pernah membiarkan apalagi meninggalkan hamba yang diurapiNya, tetapi akan berpegang teguh pada janjiNya yang kekal selama-lamanya. 


Mazmur 89 ini merupakan salah satu Mazmur yang memuji dan menyanyikan kebesaran Allah atas kuasa dan kasih setia Allah kepada hambaNya Daud. Mazmur ini disusun sebagai suatu pengakuan iman bagi orang percaya setelah melihat fakta sejarah yang terjadi pada hambaNya Daud.


Jika kita baca keseluruhan Mazmur 86 ini, pemazmur menyusun suatu pengakuan iman yang real berangkat dari pengalaman yang nyata dalam sejarah bapak leluhur Israel dan pengalaman pribadi masing-masing. Mazmur dibuka dengan mengingatkan kesetiaan Tuhan kepada janjiNya, khususnya janjiNya kepada Daud, Maz 89:2-5, lalu menyusullah suatu puji-pujian kepada Allah Pencipta, yang kekuasaanNya meminjam kesetiaanNya, Maz 89:6-15, yang dahulu juga melindungi seluruh umat, Maz 89:16-19. Kemuliaan dengan panjang lebar dikutip janji Tuhan kepada Daud, bdk 2Sa 7:8-16, orang pilihan Tuhan: janji itu menjamin juga masa depan keturunan Daud, Maz 89:20-38. Tetapi rupanya janji itu sekarang dibatalkan, sebab keturunan Daud tidak berkuasa lagi dan menjadi terhina, Maz 89:39-46. Namun pemazmur memanjatkan doanya, supaya Tuhan segera memulihkan keturunan Daud, Maz 89:47-52.


Berkaitan dengan kotbah pada minggu ini ada beberapa pokok pe ting yang dapat kita pelajari  


1. Berbahagialah bangsa yang tahu bersoraksorai.


Bahagia dan kesedihan silih berganti datang dalam kehidupan. Tak ada seorang pun diantara umat manusia terlahir hanya menelan rasa sakit dan sedih. Sesukses apapun kehidupan seseorang pasti pernah menjali masa sulit dan kesedihan. Itulah realitas kehidupan yang diterima, makanya sesedih apapun menimpa kita jangan pernah lupa bersyukur dan sebahagia apapun hidupmu jangan tinggi hati.


Hal ini jugalah yang diingatkan oleh pemazmur tentang bangsa Israel. Israel adalah umat perjanjian: Allah telah berjanji ekpada Abraham akan memberkati anak-anakNya menjadi bangsa yang harum. Apa yang terjadi dalam perjalanan bangsa Israel merupakan sejarah bagaimana Allah memelihara umatNya. Perjanjian itu tidak langsung berbuah manis, ada masa-masa sulit yang dihadapi, perbudakan Mesir, perjanalan di padang gurun dan setelah mereka tiba di Tanah Kanaan begitu banyak tantangan yang mereka hadapi: menahlukkan suku-suku yang ada trlah mendiami Kanaan. Semuanya berjalan dan dapat diatasi, hingga Israel manjadinegara kearajaan. Raja pertama yang diurapi adalah Saul, namun akhirnya Roh Allah undur dari Saul dan Allah memerintahkan Samuel untuk mengurapi Daud menjadi raja atas Israel.


Tuhan memiliki janji khusus dengan Daud dan keturunanNya. Daud dan keturunanNya mewarisi kerajaan Allah secara turun temurun. Hal ini dikutip dalam Mazmur 89:3-4, 20 (TB) (89-4) Engkau telah berkata: "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: 

(89-5) Untuk selama-lamanya Aku hendak menegakkan anak cucumu, dan membangun takhtamu turun-temurun." Sela 

(89-21) Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku; Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus, 


Dengan mengingat perjanjian ini, kotbah minggu ini memberikan pelajaran penting bahwa bagaimana pun kesulitan yang dihadapi oleh bangsa Israel, mereka harus tetap berbahagia dan bersorak-sorai karena Tuhan tidak akan pernah melupakan umatNya. Tuhan tidak pernah ingkar akan janjinya. Kasih setia Allah menyertai umatnya.


2. Bermegah karena keadilan Tuhan


Allah memilih Israel menjadi umatNya membuat mereka istimewa dihadapan Tuhan. Mereka milik pusaka, umat kepunyaan Allah, umat pilihan dan bangsa yang diberkati. 

Sebelum.memasuki tanah Kanaan Musa mengingatkan dasar pemilihan Israel sebagai umatNya. Ulangan 7:6-9 (TB) Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya.  

Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa mana pun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu — bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? — 

tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir.

Sebab itu haruslah kauketahui, bahwa TUHAN, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan.*


Artinya Kebahagiaan mereka bukanlah atas kebaikan dan ketaatan mereka kepada Tuhan. Mereka dipilih menjadi umat perjannian bukan karena mereka bangsa yang besar, atau bangsa yang hebat diantara suku bangsa di dunia. Mereka ditetapkan menjadi umat pilihan karena diikat dengan perjanjian. Pada saat yang bersamaat mereka harus memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memelihara diri sebagai umat Allah.


Mereka bermegah bukan karena perbuatan baik mereka kepada Tuhan, atau budi baik mereka yang telah berkenan kepada Tuhan. Mereka bermegah karena keadialan Tuhan. Keadilah Tuhan adalah membela umatNya dari setiap penindasan, kesewenangan dan perlakuan bangsa-bangsa terhadap umatNya. Allah sendirilah yang memberikan keadilan bagi umatNya, mengalah musuh dan memberikan musuh-musuh Israel menjadi tawanan mereka.


Apa yang didapatkan Israel wajar mereka bermegah karena mereka ditetapkan menjadi umat perjanjian dan bangsa yang diberkati. Namun dalam semua itu bukan karena mereka tetapi karwna Tuhan.

Hal ini pulah yang diingatkan oleh Nabi Yeremia: "tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN." (Yer 9:24)


3. Tuhan raja, kekuatan dan pelindung rakyat


Maur 89 ini merupakan Mazmur yang berisi pengakuan tentang kemahakuasaan Tuhan. Tuhan berkuasa atas alam, langit bumi dan segala isinya. Tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa diletahui oleh Tuhan. Mazmur 89:11 (TB) Punya-Mulah langit, punya-Mulah juga bumi, dunia serta isinya Engkaulah yang mendasarkannya. 


Selain berkuasa atas alam, raja dalam konsep pemahaman Israel adalah anak raja. Raja bulanlah hanya perwakilan Allah, tetapi dinobatkanenjadi "Anak Allah" dan kadang disebut sebagai abdi Allah. Raja yang memerintah atas bangsa Israel. Umat disisi lain harus memenuhi apa yang diperintahkan oleh raja.


Raja bagi bangsa Israel bukanlah sebagai oemguasa semata, tetapi raja yang melindungi rakyat. Raja ibarat perisai bagi rakyat karena mereka akan terlindung dari bahaya dan segalakejahatan. Raja bertanggung jawab mendatangkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyat. Karena itu raja tidak boleh memerintah sewenang wenang, tetapi harus seturut dengan hukum, keadilan dan kebenaran.


Raja adalah kekuatan bagi rakyat karena Raja diberi wewenang untuk mempersenjatai rakyat, membentuk pasukan-pasukan khusus yang dapat melindungi rakyat dari tekanan bangsa asing. 


Inilah kelebihan pemahaman raja bagi Israel. Raja bukanlah orang yang menakutikan atau orang yang memiliki kekuasaan yang membuat masyarakat talut dan tidak boleh membantah perintahnya. Namun salam pemahaman bangsa Israel raja adalah pelindung masyarakat, perisai dan tanduk keselamatan umat Allah. 


Sahabat yang baik hati, siapakah Allah seperti Engkau? Kotbah minggu ini menjadi jawaban dari orang percaya: pengakuan akan kemahakuasaan Tuhan yang penuh kasih setia. Allah adalah penguasa alam semesta dan Dia raja atas umatNya yang memerintah dengan keadilan dan kasih setia. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

ORANG YANG MENCARI TUHA. AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU

 Kotbah Minggu Kantate, 28 April 2024 Ev. Mazmur 22:26-32 ORANG YANG MENCARI TUHAN AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU Selamat Hari Minggu! Sahabat yang...