Kotbah Minggu VII Setelah Trinitatis
Minggu, 23 Juli 2023
Nas: Matius 13:31-35
BERIMAN DAN BERTUMBUH DI DALAM TUHAN
Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati ada ungkapan orang Batak: "tektek do mula ni gondang", ketukan kecil awal dari musik tortor. Ungkapan ini menggambar bagaimana permainan musik Batak dimulai musiknya dengan ketukan kecil kemudiaan diikuti alat musik lainnya hingga terdengar yang harmoni gondang sabangunan. Tektek artinya ketukan kecil diatas bambu penyanggah, setelah itu bunyi alat musik lain dengan urutan gondang kemudian musik lainnya ogung panggora, panonggahi, doal, sarune dll kemudian kerumunan besar bersukacita untuk bersama-sama manortor (menarik dengan penuh sukacita. Tentu banyak hal yang dapat kita jadikan contoh dalam aktifitas kehidupan kira masing-masing yang menunjukkan aktifitas besar dimulai dengan hal kecil. Jangan sepele hal kecil karena hal besar terjadi karena dimulai dari hal kecil.
Yesus dalam kotbah minggu ini memberikan pengajaran berupa perumpamaan kepada murid-murid perihal tentang Kerajaan Allah seperti biji sesawi dan ragi. Perumpamaan ini hendak menjelaskan bahwa ketajaan Allah dimulai dengan kecil tetapi setelah bertumbuh akan besar dan berguna dan berpengaruh.
Selain perumpamaan biji sesawi dan ragi Yesus juga mengajarkan beberapa contoh lain bahwa perihal Kerajaan Sorga seperti: penabur, lalang diantara gandum, jala atau pukat, mutiara yang berharga dan harta yang terpendam. Perumpamaan ini hendak menjelaskan misteri bagaimana cara kerja Kerajaan Allah di dunia ini. Dengan perumpamaan ini setiap orang yang mendengar pengajaran Yesus dapat lebih mudah mengerti dan memahami Kerajaan Allah.
Biji sesawi tidak sama dengan sesawi yang kita kenal dengan sayur sawi. Di Palestina sesawi (mustard) adalah tanaman bumbu yang bisa tumbuh hingga tiga meter. Memang bijinya kecil sama seperri biji sawi yang kita kenal dengan sayuran di Indonesia. Mustard seed sangat kecil yang ditaburkan oleh petani, namun bisa bertumbuh hingga besar hingga burung dapat berteduh, berlindung dan membuat sangkarnya pada tanaman ini.
Sekarang marilah kita pelajari kotbah dari minggu. Setidaknya ada beberapa hal yang kita lihat.
1. Dimulai dari hal kecil :
Sebenarnya Alkitab telah banyak menjelaskan bahwa Allah bekerja dimulai dari hal kecil. Pemilihan Israel menjadi umatNya bukan karena mereka bangsa yang besar tetapi justri bangsa terkecil. Mari kita baca Ulangan 7:6-7 (TB) Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya.
Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa mana pun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu — bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? —
Selain itu baiklah kita baca juga Mikha 5:1 Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.
Dua ayat di atas contoh dalam PL bahwa Allah memilih bangsa Israel bukan karena jumlah mereka yang besar tetapi mereka umat yang terkecil. Penetapan Bethlehem sebagai kota kelahiran Mesias, kora yang terkrcil di seluruh Yudea. Pemilihan Daud menjadi raja diantara saudara-saudaranya, dia orang yang memiliki postur yang lebih kecil namun dipakai Tuhan mengalahkan Goliat.
Dari sejarah PL kita telah belajar banyak hal bahwa Allah bekerja dimulai dari yang kecil. Apa artinga ini? Umumnya orang anggap remeh terhadap orang yang kecil, tidak memandah dan mempertimbangkannya. Semua itu karena Allah berkenan dan memakai orang-orang yang kecil untuk pekerjaan yang besar.
Perumpamaan Yesus mencontohkan biji sesawi dan ragi hendak menjelaskan bagaimana cara kerja Allah mempergunakan hal kecil untuk karya yang besar, memakai orang yang kecil dan mungkin tidak dipandang orang tetapi berpengaruh besar dalam sejarah kehidupan manusia. Contoh Biji sesawi (mustard seed) merupakan biji yang paling kecil dari biji-bijian sayuran namun lihatlah dia bertumbuh dan berkembang sehingga bisa burung berteduh dan membuat sarang di dahannya. Demikian ragi, tepung halus dan bagian partikel kecil tetapi dapat mengubah ubi keras menjadi lunak dan lembek.
Pelajaran penting untuk menyikapi dalam hidup ini, jangan anggap remeh terhadap hal kecil tetapi hargailah, rawatlah dan awalilah dengan hal kecil kelak akan bertumbuh besar, berdampak dan berguna bagi banyak orang
2. Menjalani Berproses: berakar, bertumbuh dan terus berkembang.
Pelajaran kedua dari perumpamaan biji sesawi dan ragi ini adalah misteri dari suatu proses. Harus diingat di dalam biji sesawi ada zat kehidupan, zat kehidupan ini adalah bersumber dari Allah. Tidak semua partikel kecil bisa tumbuh seperi biji sesawi, atau tidak otomatis biji kecil menjadi besar, teyapi Allah yang mencipta dan menetapkan bahwa memang biji sesawi demikian adanya. Allah ada di dalam perencanaan biji sesawi. Ada biji kecil namun tumbuhannya juga kecil. Sebaliknya ada biji yang besar namun tumbuhannya tetap kecil. Artinya misteri di dalam biji sesawi harus disadari bahwa Allah yang memberikan zat kehidupan dan menentukannya demikian.
Demikian halnya dengan ragi, tidak semua tepung bisa mengubah umbi keras menjadi umbi lunak dan lembek. Ragi yang di dalamnya ada partikel tertentu yang dapat mengubah. Inilah misteri bagaimana Allah dapat bekerja menjadikan hal kecil bertumbuh menjadi besar dan partikel kecil namun bisa mengubah umbi menjadi tape yang enak.
Hal inilah yang harus dipercayai bagaimana Allah turut bekerja di dalamnya menjadikan suatu misteri di depan mata kita. Belajar dari biji sesawi dan ragi bahwa Allahlah yang menghidupkan dan Allah yang merawat dan memberikan pertumbuhan. Contoh inilah yang dijelaskan oleh Paulus di dalam Efesus 3:17 berakar di dalam Kristus, Efesus 2:7 berakar, bertumbuh dan di bangun di atas Dia.
3. Fungsi dan manfaat bagi orang lain.
Pelajaran ketiga yang harus diperdalam adalah panggilan untuk berguna dan bermanfaat bagi orang lain. Mengapa biji sesawi itu bisa bertumbuh menjadi besar lebih besar dari tumbuhan semak belukar? Yesus mencontohkan mereka berguna menjadi tempat berteduh burung-burung yang hinggap dan bisa membuat rumahnya. Sungguh pohon yang berguna, dia berguna bukan dari buahnya atau daunnya untuk sayuran tetapi tempat berteduh abgi burung di udara.
Jika biji itu digambarkan sebagai Firman Tuhannyang bertumbuh dalam diri orang percaya. Firman itu bertumbuh dan menghasilkan buah untuk orang lain. Iman tanpa perbuatan adalah kesiasiaan. Tuhan menganugerahkan banyak hal dalam hidup kita, mari kita kembangkan dan kita persembahakan kepada Tuhan. Biarlah hidup kita berguna dan bermanfaat bagi orang lain.
Demikian halnya dengan ragi. Orang Yahudi membuat roti dsri tepung, tampa ragi adonan itu keras dan tidak ada rasa. Ragi sangat berhuna membuat adonan lembut dan empat dan ditambah dengan aroma dan rasa yang enak. Kita di Indonesia mengenal tape, ubi yang keras namun oleh ragi berubah lembut, harum dan bahkan memberikan rasa yang manis.
Pelajaran seperti itu penting, mengapa kita dibentuk Tuhan seperti apa adanya hidup kita? Kita harus bertanya apa fungsi dan manfaat saya bagi orang lain?
Tuhan menantikan buah karya orang percaya. Mari terus bertumbuh dan memperbaharui diri untuk lebih berguna bagi orang lain. Tuhan memberkati!
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar