Sabtu, 15 Juli 2023

PEMELIHARAAN TUHAN

 


Kotbah Minggu VI Stlh Trinitatis
Minggu, 16 Juli 2023
Nas: Mazmur 65:1-9

*PEMELIHARAAN TUHAN*

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati kotbah Minggu ini menyakinkan kita tentang pemeliharaan Tuhan. Pemazmur menyampaikan syukur dan pujian kepada Tuhan atas pemeliharaan Tuhan dalam hidup ini. Allah tidak hanya mencipta, tetapi Tuhan jugalah yang memelihara kehidupan ini.

Dalam Mazmur 65 ini Daud menjelaskan tidak adalagi sedikit keraguan kepada Allah sebagai pencipta dan pemihara, karena itu semuanya harus memuji dan memuliakan Tuhan. Pengalaman pribadi pemazmur Daud dan sebagai umat Allah yang telah merasakan pemeliharaan Tuhan  sepanjang perjalanan sejarah Israel. Daud telah merasakan sendiri bagaimana Tuhan memelihara hidupnya: menghadapi Goliat, menghadapi Saul dan pengalamannya memghadapi bangsa asing, bagaimana menghadapi sisa-sisa pemberontakan sampai mempersatukan semua suku-suku Israel. Semua itu terjadi hanya karena penyertaan Tuhan.

Dalam Mazmur 65 ini pemeliharaan Tuhan dihububgkan dengan Sion. Hal ini dapat kita pahami bahwa Sion adalah kota yang dibangun oleh Daud sebagai pusat pemerintahan dan pusat peribadahan. Sion adalah sebutan lain dari Yerusalem. Sion adalah bukit dimana Allah hadir dan berdiam. Dari Sion Allah memerintah dan menganyomi umatNya. Itulah sebabnya setelah kerajaan Daud kokoh di Sion dia memindahkan Tabut Perjanjian. Tabut perjanjian bermakna penting bagi Israel. Beberapakali berperang melawan bangsa asing Daud menempatkan Tabut Perjanjian di depan sebagai simbol dan bukti Tuhan yang berperang untuk menyelamatkan, membebaskan dan memberikan kemenangan bagi umatNya.

Bagaimanakah Daud memahami pemeliharaan Tuhan sangat banyak kita temukan di dalam Mazmur. Salah satunya ada pada Mazmur 23. Bagi Daud Allah sendirilah gembala atas umatNya. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Allah sebagai gembala akan hidup dalam kemakmuran dikiaskan pada parang rumput yang hijau dan air yang tenang. Gembala yang baik akan melindungi dari predator. Tuhan melindunginya dari musuh dan sehala pihak yang berkeinginan menjatuhkannya.

Sekarang marilah kita belajar beberapa hal penting dari kotbah minggu ini.

*1. Tuhan alamat segala permohonan dan pengampunan.*

Mazmur 65:2 (TB)  (65-3) Engkau yang mendengarkan doa. Kepada-Mulah datang semua yang hidup

Setiap orang memiliki kebutuhan: baik itu  kebuthan primer atau kebutuhan pendukung atau yang disebut dengan sekunder. DI Indonesia ditetapkan kebutuhan pokom manusia itu menyangkut kebutuhan: pamgan, sandang, papan. Hal ini sejalan dengan apa yang ditetapkan oleh ILO..Menurut Organisasi Buruh Internasional atau ILO (International Labour Organization), kebutuhan primer ialah kebutuhan fisik minim masyarakat, berkaitan dengan kecukupan kebutuhan pokok setiap masyarakat baik masyarakat kaya maupun miskin.

Namun masyarakat semakin menyadari bahwa kesehatan, pendidikan dan kenyamana  telah menjadi kebutuhan pokok manusia saat ini. Kebutuhan ini akan terus bertambah seperti jaman now  kebutuhan manusia adalah tersedianya paket internet,  wifi, cargetlr dan alat-alat lain yang terkait dengan penggunaan alat komunikasi agar tetap terhubung dengan media sosial.

Bagaimana kita menggapai semua kebutuhan ini? Pemazmur memberikan suatu kepastian bahwa alamat permohonan atas segala keburuhan kita hanya ada pada Tuhan. Tuhan senantiasa memberkati manusia dengan segala apa yang dibutuhkan dalam menjalani kehidupan ini. Hanya kepada Tuhan  semua permohonan dan percaya apapun permohonan yang kita sampaikan di dalam doa akan didengarkan oleh Tuhan.

Selain kebutuhan primer dan sekunder, hal menarik yang disampaikan oleh Mazmur 65 ini adalah bahwa kebutuhan manusia yang sangat mendasar juga adalah tersedianya pengamlunan. Pemazmur menyampaikan bahwa pada Allah ada pengampunan..

Bagaimana seseorang yang melakukan kesalahan? Seorang yang melakukan kesalahan pasti akan ada rasa takut dan dikejar-kejar rasa bersalah. Seorang yang bersalah ada rasa takut dan malu dan akkhirnya tidak tenang, rapuh dan mudah frustrasi.

Daud sendiri pernah salah, namun setelah berdiog dengan nabi Natan, Daud menyadari menyadari kesalahannya, menangis dan memperbaiki kesalahnnya. 2 Samuel 12:13 (TB)  Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.

Pengalaman inilah membuat Daud memahami begitu dalamnya kasih Tuhan untuk mengampuni dosa.

*2. Kenyang dengan segala kebaikan*

Mazmur 65-5 Berbahagialah orang yang Engkau pilih dan yang Engkau suruh mendekat untuk diam di pelataran-Mu! Kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di rumah-Mu, di bait-Mu yang kudus.

Apa yang disampaikan oleh Daud ini bemar bahwa Allah sejak semula telah memili orang-orang yang dikasihiNya. Jika kita baca kisah-kisah pemilihan tokoh-tokoh Alkitab itu kita menyaksikan bagaimana Allah memelihara hidup mereka. Abraham, Musa, Yosua, Daud, raja-raja, nabi-nabi dll. Semua hidup mereka telah menjadi pengalaman nyata bagaimana Allah memelihara hidup mereka. Pemgalaman hidup mereka bukan tanpa tantangan dan beban, tetapi dalam setiap tantangan dan pergumulan yang dihadapi Allah hadir memelihara dan memberi jalan keluar atas beban dan pergumulan mereka.

Disini Daud menyadari bahwa orang percaya memiliki tanggung jawab untuk memgikuti panggilan dengan setia kepada Tuhan. Perihala akan apa yang terjadi dan hasil dari tugas panggilan itu adalah urusan Allah. Disini Daud menyebutkan satu istilah yaitu: kenyang dengan segala kebaikan Tuhan.

Sejalan dengan itulah Yesus mengajarkan kepada murid-murid agar tidak kuatir tentang apapun juga karena jumlah rambut pun sudah dihitung.
Matius 6:25-26 (TB)  "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?

*3. Aman dan terjaga dari bencana yang mengancam.*

Peristiwa gempa dan tsunami Banda Aceh Desember 2004 menjadikan masyarakat Indonesia semakin sadar bahwa salah satu ancaman kemanusiaan berasal dari alam yaitu bencana alam. Pemerintah akhirnya menetapkan satu desk pelayanan publik yang disebut dengan Tanggul Bencana Alam baik di pusat, propinsi dan daerah. Kala itu 25 Desember terjadi bencana alam gempa dan tsunami Aceh sekitar 230.000-280.000 tewas dan hilang. Sungguh suatu bencana alam yang memprihatinkan.

Sebelum dan setelah itu sebenarnya masih banyak  kejadian berupa banjir bandang, korban angin puting beliung dan lain-lain.  Tapi peristiwa tsunami Aceh menggugah kemanusiaan kita bahwa dimana pun sisik bumi ini ditempati akan selalu terbuka adanya bencana yang mengancam jiwa manusia. Manusia semakin takut pada alam, di pinggir pantai takut ada tsunami,  tinggal di pegunungan takut ada longsor, di kaki lereng gunung yang subur takut akan banjir bangdang, di tanah datar ada petir dan angin puting beliung. Kalau semua sisik bumi ini tidak aman maka dimanakah tempat belindung paling aman bagi manusia?

Jika alam telah menjadi menakutkan atas berbagai bencana hang terjadi, kita harus mengimgat bahwa Allah sendiri berkuasa atas alam.
Mazmur 65:7-8 (TB)  (65-8) Engkau, yang meredakan deru lautan, deru gelombang-gelombangnya dan kegemparan bangsa-bangsa!
(65-9) Sebab itu orang-orang yang diam di ujung-ujung bumi takut kepada tanda-tanda mujizat-Mu; tempat terbitnya pagi dan petang Kaubuat bersorak-sorai.

Inilah keuntungan kita orang beriman, perlindungan dan perteduhan bagi kita ada pada Tuhan. Tuhanlah tempat perlindungan dan perteduhan bagi orang percaya. Memang,  Tuhan telah memberikan kepada kita akal dan pikiran untuk menganalisa dan memilih apa yang aman bagi kita. Itu harus digunakan secara optimal untuk memperlengkapi diri manusia aman dari setiap kemungkinan bencana dan bahaya. Hal yang utama adalah perlindungan dari Tuhan sendiri. Kita harus menyadari bahwa sehebat apapun kita membuat proteksi diri dari segala kemungkinan bahaya, sepeuhnya harus kita sampaikan kepada perlindungan Tuhan.

Dalam Mazmur banyak kita temukan istilah yang digunakan bagaimana Tuhan sebagai perlindungan, disebut: gunung batu, benteng pertahanan yang kuat, perisai dll. Semua itu sebagai bukti pengalaman orang beriman bahwa Tuhanlah perlindungan paling aman.

Sahabat yang baik hati.  Kembali kepada pertanyaan poko dimanakah tempat perlindungan dan perteduhan paling aman? Hari ini Firman Tuhan menjawab, tempat perlindungan dan oertedukan paling aman hanya ada pada Tuhan. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...