Sabtu, 08 Juli 2023

MELAWAN DOSA DAN MENCINTAI HUKUM ALLAH

 Kotbah Minggu V Stlh Trinitatis

Minggu, 9 Juli 2023

Nas: Roma 7:15-25



MELAWAN DOSA DAN MENCINTAI HUKUM ALLAH


Selamat hari Minggu! Sahabat yang baik hati! Di dalam diri manusia ada dua keinginan yang saling tarik-menarik yakni keinginan roh dan keinginan daging. Keinginan roh membimbing kita untuk takut akan Tuhan dan mencintai apa kehendak Allah. Kebalikan dari itu keinginan daging menuntun manusia untuk memenuhi keinginan daging dan jatuh ke dalam berbagai perbuatan dosa. Pertentangan keinginan daging dan keingingan roh ini disebut Paulus dalam Galatia 3: 19-22. 


Pertentangan kedua hal inilah membuat manusia berada didalam pilihan keinginan baik dan keinginan buruk. Keinginan roh dituntun oleh Roh Kudus yang membawa kita kepada kehidupan, sedangkan keinginan daging dituntun oleh hawa nafsu yang membawa kepada kematian. Dua keinginan ini terus mempengaruhi perbuatan dan tindakan manusia. Hal yang menggembirakan adalah sehebat apapun keinginan daging manusia yang dipenuhi oleh Roh Allah akan dapat menguasai diri. 


Menyadari kenyataan inilah Paulus memberikan penjelasan bahwa manusia telah ditebus dari keinginan dosa. Selama manusia di dalam doa diperhamba atau diperbudak dosa. Kita adalah anak-anak Allah, kita telah ditebus dari perhambaan dosa melalui pengorbanan Yesus Kristus. Penebusan berarti pembebasan dari sesuatu yang jahat dengan pembayaran suatu harga. Artinya lebih dari sekedar pembebasan saja. Demikianlah tawanan-tawanan perang dapat dibebaskan berdasarkan pembayaran harga yg disebut uang tebusan (Yunani lutron). Dengan kata "lutron" dibentuklah secara khusus kelompok kata untuk menyatakan ide pembebasan berdasarkan pembayaran uang tebusan. Dalam lingkaran ide-ide ini kematian Kristus dapat dipandang sebagai 'suatu tebusan bagi orang banyak' (Mrk 10:45).


Dari kotbah Minggu ini kita belajar sekalipun kuasa dosa itu memperdaya manusia, namun kuasa Kristus membebaskan dan menebus kita. Karena itu kita bukan lagi hamba dosa melainkan hamba Kristus. Maka jangan layani dosa tetapi layanilah Kristus. Benar kita masih hidup di dunia ini, dan kita masih menggunakah tubuh jasmani kita yang memiliki kehendak dan keinginan. Namun orang percaya dapat menguasai diri dari kehendak dan keinginan daging. Marilah kita dalami bagaimana Kotbah Minggu ini dan meneguhkan kita melawan dosa.


1. Melawan Kuasa dosa

Kejatuhan manusia dalam dosa diceritakan dalam Kejadian 3; manusia jatuh ke dalam dosa dan akhirnya terasing. Setwlah Allah menciotakan manusia, Allah menempatkan manusia yang di taman Eden, disana manusia memiliki kebebasan. Makanya Allah memperbolehkan manusia menikmati Taman Eden dan hidup dalam perintah Allah. Manusia.menikmati kebebasannya namun gagal melakukan perintah Allah. Inilah kejatuhan manusia dalam dosa sehingga manusia diperhamba oleh dosa. Konsekwensinya manusia harus keluar dan menjalani hidupnya yang menerima hukuman akibat dosa. 


Kisah kejatuhan manusia dalam dosa merupakan dasar Paulus menjelaskan kuasa dosa, oleh Adam dosa telah memasuki sejarah. Oleh Adam pertama manusia hidup di dalam dosa dan menanggung segala konsekwensi dosa. Istilah "jatuh" disini penting, berada dari suatu titik turun ke titik dibawahnya. Manusia yang mulia, oleh dosa menjadi hina. Manusia diciptakan segambar dengan rupa Allah pada akhirnya jatuh ke titik terendah dan manusia tidak dapat bangkit melawan dosa dari kekuatan dirinya sendiri tetapi terus menerus di dalam perhambaan dosa. 


Allah memberikan hukum Taurat, namun hukum Taurat tidak membebaskan manusia dsri dosa. Justru menurut Paulus, hukum Taurat semakin menegaskan bahwa manusia berada di dalam dosa dan hidup di dalam kuasa dosa. Hal itu benar karena di dalam hukum Taurat manusia memahami kehendak Allah, tetapi manusia bukan melakukan apa yang dikehendak oleh Allah tetapi manusia melakukan kehendaknya sendiri. Jadi hukum Taurat tidak menolong manusia membebaskan diri dari kuasa dosa. Sekalipun oleh hukum Taurat manusia memahami kehendak Allah namun manusia melakukan apa yang tidak dikehendaki Allah. Inilah yang disebutkan oleh Paulus tentang kuasa dosa. Manusia melakukan apa yang tidak dikehendakinya. 

Roma 7:15, 19 (TB) "Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat. Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat."


Kuasa dosa itu membuat manusia tidak berdaya dan tak mampu lagi melepaskan diri malah harus menanggung akibat dosa. 

Ibarat serang hamba, sekali dia hamba tuannya maka dia akan terus melayani tuannya. Dia akan tetap akan menjadi hamba. Demikian manusia, yang jatuh ke dalam dosa akan menjadi hamba dosa. 

Roma 6:16-18 (TB) Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran? 

Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.

Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. 


2. Kuasa Kristus mengalahkan dosa

Ada satu lagi yang sering kita nyanyikan, lagi ini diajarkan baik kepada anak sekolah minggu maupun bagi orang dewasa:

"Ada kuasa dalam darahNya, darah domba Allah"

Maukah engkau bebas dari dosa

Dalam darahNya ada kuasa

Dan menangkan s'gala nafsu jahat

Ajaiblah kuasa darahNya


Ada kuasa dalam darahNya

Darah domba Allah

Ada kuasa, dalam darahNya

Dalam darah domba Allah


Pertanyaan dalam nas ini menjadi landasan penjelasan Paulus mengenai ajaran keselamatan manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. Keselamatan adalah anugerah Allah di dalam diri Yesus Kristus. Manusia berasal dari tanah (Ibrani Adam). Jika oleh Adam dosa telah diwariskan kepada manusia dan kenyataannya manusia tidak dapat membebaskan diri dari dosa tetapi tetap diperhamba oleh dosa. Upah dosa adalah maut (Rom 6:23). Manusia dengan segala usahanya dan oleh segala pekerjaan dan budi baiknya tidak dapat melepaskan diri dari dosa dan maut. Disinah kasih Allah, Allah tak membiarkan manusia diperhamba oleh dosa dan berakhir pada maut. Kristus diutus ke dunia ini untuk menebus manusia dari dosa dan maut melalui pengorbanan di kayu salib. 


Bagaimanakah aku selamat? Pertanyaan yang sama juga dari tokoh reformasi Marthin Luther. Dia merenungkan secara mendalam tentang keselamatan manusia. Bagaimanakah aku dapat selamat dari tubuh yang fana ini? Apakah aku dapat selamat oleh karena Budi baikku? Apakah aku dapat selamat oleh doa-doa Rahib? Apakah aku selamat karena membeli surat penghapusan dosa yang dijual oleh gereja? M. Luther meneliti Alkitab yang pada jaman itu hanya dimiliki oleh Rahib. Bagi pendelaman Alkitab itu penting menemukan dasar kebenaran ajaran dalam gereja. Luther menemukan dan mengajarkan bahwa manusia tidak dapat selamat oleh karena pekerjaan baik. Keselamatan adalah anugerah Allah di dalam diri Yesus Kristus yang menebus manusia dari dosa dan maut. Barang siapa yang percaya beroleh keselamatan. Rumusan pengajaran M.Luther demikian disingkat pada empat kata: Solo Kristus (Hanya dalam Yesus Kristus), Sola Gratia (Hanya Oleh Anugerah), Sola Fife (Hanya oleh Iman) dan Sola Sciptura (Hanya dalam Alkitab). Luther dalam ajaran Reformasinya mendapat tantangan hebat dari gereja Roma Katolik. Luther dipaksa mundur dari ajarannya yang demikian namun Luther memberikan argumentasi dia tidak akan pernah mundur oleh ajarannya jika tidak didasarkan pada ajaran Alkitab karena Alkitablah sumber kebenaran. pada akhir kalimatnya Luther berkata: HERE I STAND, I CAN DO NO OTHER, GOD HELP ME.


Setelah sekian ratus tahun reformasi berjalan, dikalangan Katolik ada juga pencerahan menerima kebenaran ajara Luther setelah Konsili Vatikan II, maka ditandatangani satu dokumen berharga antara gereja Katolik dengan LWF (Lutheran Words Federation) yang disebut dengan dokumen: "Joint Declaration Doctrins Justification by Faith" (JDJF). Dokumen ini mengajarkan dengan inti pengajaran Luther bahwa: keselamatan adalah anugerah Allah yang kita terima di dalam diri Yesus Kristus. Sumber pengajaran itu ada pada surat Roma sebagaimana kita semua kan dalam renungan hari ini. Manusia dalam bahasa Ibrani disebut dengan 'adam', apabila diterjemahkan tanah. panggilan Paulus dalam nas ini "aku manusia celaka!" Hal ini mengingatkan bahwa manusia berasal dari tanah dan manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. Apa yang berasal dari Allah kembali kepada Allah dan dari tanah kembali kepada tanah. Bagaimanakah aku selamat dari tubuh maut ini? Pertanyaan ini telah dijawab Yesus. Aku telah mati di kayu salib dan bangkit kembali menebus kita manusia yang berdosa. Jika oleh Adam dosa telah menjalar ke semua keturunan adam. Maka melalui kasih karunia Kristus kita telah menerima keselamatan.


Kita telah dimerdekakan Kristus karena itu harus berdiri tegush, jangan lagi mau diperhamba dosa. Sebagaimana ditegaskan oleh Paulus dalam Galatia 5:1 (TB) "Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan."


3. Orang Percaya: bersyukur dan menguasai diri


Roma 7:25 (TB) Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. (7-26) Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa.


Menjelaskan hal ini baik saya memakai istilah Marthin Luther: "simul iustus et pecctor". Kita adalah manusia berdosa yang dibenarkan. Dalam keberadaannya sebagai manusia berdosa bukan berarti melayani dosa, tetapi melayani Kristus melakukan hukum Allah dan mencintai kehendak Allah. Manusia berdosa yang dibenarkan diberi kuasa untuk melawan keinginan dosa dan menguasai diri untuk hidup mencintai hukum Allah.


Sahabat yang baik hati, hal pelajaran berharga dari kotbah ini adalah bahwa penebusan Kristus menjadikan kita semua menjadi anak-anak Allah. Anak-anak yang menerima anugerah dan kaaih karunia Allah. Dalam memelihara keselamatan yang telah dianugerahkan kepada kita Roh Allah berfungsi mengingatkan mengontrol dan mendorong kita agar tetap hidup menurut kehendak Allah. Hidup yang dipimpin oleh Roh Allah akan membawa kita kepada kehidupan. 


Hidup yang dipimpin oleh Roh Allah berarti: Roh Allah akan memampukan anak-anak Allah umenguasai dan mengontrol diri dari keinginan daging. Roh mengajari kita untuk.membedakan mana yang baik dan buruk dalam kehidupan ini. Roh Allah akan memampukan orang percaya memutuskan apa yang baik dan memilih taat kepada Tuhan. Jika Adam jatuh kedalam dosa karena memilih melanggar perintah Tuhan akibatnya manusia jatuh pada kuk perhambaan. Maka di dalam Kristus kita adalah Anak-anak Allah yaitu manusia baru mampu memilih taat dan setia kepada kehendak Allah. Anak-anak Allah mampu memilih taat pada perintah Tuhan. Roh Allah memampukan anak-anak Allah untuk kuat dalam keputusannya memilih kehidupan., yaitu keselamatan di dalam Yesus Kristus.


Disinilah peran Roh Kudus dalam diri orang percaya. Roh Kudus menolong kita memahami keselamatan di dalam diri Yesus Kristus yang telah membebaskan manusia dari kuasa dosa dan maut. Roh Kudus meneguhkan kita tetap percaya dan menuntun kita kepada hidup yang kekal.


Sahabatku, kiranya kita semua diberi kekuatan untuk melawan dosa dan semakin mencintai kehendak Allah. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...