Jumat, 30 Desember 2022

BAGI TUHAN KEMULIAAN SELAMA-LAMANYA

 Kotbah Pada Ibadah Malam Akhir Tahun 2022

Nas: Roma 11:33-36


*BAGI TUHAN KEMULIAAN SELAMA-LAMANYA*


*Percayalah, Allah bekerja bukan hanya dengan cara seperti yang kita harapkan. Hikmat Tuhan lebih dalam dari apa yang kita pikirkan. Kita percaya bahwa di dalam penderitaan yang dialami Tuhan dapat memberi kebahagiaan; di dalam kesukaran kita menemukan kemudahan. Di dalam keadaan tertekan kita mendapatkan kelegaan. Di masa tersulit dalam hidup yang harus berurai air mata terkadang disitu kita menemukan mata air.*


Selamat mengakhiri tahun 2022 ini! Sahabat yang baik hati. Salah satu tradisi gereja HKBP adalah Ibadah Malam akhir tahun. Dalam Ibadah ini kita mensyukuri penyertaan Tuhan dalam perjalanan hidup kita dan perjalanan pelayanan jemaat. Itulah sebabnya di ibadah malam akhir tahun ini disampaikan Bericht atau laporan pelayanan, statistik dan keuangan. Semua itu menjadi moment untuk menghitung begitu banyaknya kasih dan pernyertaan Tuhan sepanjang tahun. Maka ibadah malam akhir tahun tidak boleh kita lupakan. Saran saya sebaiknya dimanapun kita beradah ikutlah  beriadah di ibadah malam akhir tahun. 


Kotbah di ibadah malam akhir tahun ini tertulis dari Rom 11: 33-36. Berisi tentang begitu dalamnya kekayaan dan hikmat Tuhan dalam mewujudkan keselamatan bagi umat Israel dan seluruh bangsa. 


*1. Dalamnya hikmat dan pengetahuan Allah*


Roma 11:33 (TB)  O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!


Siapakah yang dapat mengukur tingginya langit dan siapakah yang dapat mengukur dalamnya lautan. Tentu akan sulit dan hingga kita masih perkiraan.  Seandainya pun ada manusia yang menemukan alat ukur tentang tingginya langit dan dalamnya lautan sungguh lebih tinggi dari langit dan lebih dalam dari lautan kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah. Hal itu telah disampaikan oleh nabi Yesaya sebelumnya bahwa hikmat Allah dari manusia seperti langit dan bumi. Yesaya 55:9 (TB)  Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.


Dalam kotbah ini Paulus memberikan penjelaskan keselamatan yang sangat unik. Keselamatan itu telah dijanjikan sejak semula kepada umat Pilihan Allah yaitu Israel, namun mereka menolak Yesus Kristus bahkan hingga mati di kayu salib. Penolakan itu nampaknya bukan membatalkan kehendak Allah, namun penolakan Israel menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Keselamatan yang telah sampai kepada bangsa-bangsa. Jila keselamtaan telah sampai ke bangsa-bangsa apakah kemurahan Allah atas Israel Batal? Menurut penjelasan Paulus, sama sekali tidak;  kehendak Allah tidak pernah batal atas Israel, penolakan mereka menjadi berkat bagi bangsa-bangsa, tetapi pada akhirnya bangsa Israel yang menolak Allah akan ikut dalam keselamatan itu seperti bangsa-bangsa yang telah menerima keselamatan.

Roma 11:29-31 (TB)  Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya.

Sebab sama seperti kamu dahulu tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh ketidaktaatan mereka,

demikian juga mereka sekarang tidak taat, supaya oleh kemurahan yang telah kamu peroleh, mereka juga akan beroleh kemurahan.


Dalam hidup sehari-hari juga demikian, kita harus menyadari sungguh tak terselami rencana Allah dalam hidup. Kadang dalam kesukaran yang kita hadapi Tuhan mendatangkan kebaikan bagi kita. Apa yang paling tidak kita sukai, kadang terjadi bagi kita, sukit dan kurang bisa kita terima mengapa semua ini terjadi tetapi kalau kita jalani seluruhnya bukan mau menjatuhkan kita melainkan untuk pemulihan dan kebaikan kita. Jadi apapun yang terjadi dalam hidup kita, bwrada dalammkeadaan sukar dan bingung tak tahu menempuh arah jangan berputus asa jalani dalammiman, waktunya kita akan mengetahui rencana Allah yang indah dalam hidup kita.


*2. Menempa diri tetap rendah hati*


Satu lagi dari renungan ini jika dijelaskan tentang bagaimana dalamnya: kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah mendorong kita untuk lebih rendah hati. Hikmat manusia masih merupakan kebodohan bagi Allah. 1 Korintus 3:19 (TB)  Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab ada tertulis: "Ia yang menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya."


Memahami karya keselamatan bukan perhitungan logika atau argumentasi yang sangat rasional. Keselamatan harua dipahami dengan hikmat. Tanpa hikmat orang percaya tidak melakukan apa-apa.


Semakin berhikmat seseorang semakin dalam memaknai kehidupan. Tidak mudah puas diri, tetapi tetap menempa diri menjadi orang yang bersyukur dan rendah hati. Tuhanlah perencana yang unggul dalam hidup ini. 


Jika dalam perjalanan hidup ini terjadi apa yang seharusnya tidak kita harapkan tetaplah jalani dengan penuh kesetiaan. Percayalah, Allah bekerja bukan hanya dengan cara seperti yang kita harapkan. Hikmat Tuhan lebih dalam.dsri apa yang kita pikirkan. Kita percaya bahwa di palam penderitaan yang dialami Tuhan dapat memberi kebahagiaan; di dalam kesukaran kita menemukan kemudahan. Di dalam keadaan tertekan kita mendapatkan kelegaan. Di masa tersulit dalam hidup yang harus berurai air mata terkadang disitu kita menemukan mata air. 


Jangan pernah berputus asa segala sesuatu terjadi atas kehendak Tuhan. Sebaliknya jika Tuhan berkenan dan memberi apa yang kita harapkan ingatlah semua itu bersumber dariNya dan bersyukurlah dalam segala kerendahan hati. 


*3. Hidup ini bersumber dari Allah dan berakhir padaNya.*


Roma 11:36 (TB)  Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! 


Ayat ini  sangat penting untuk direnungkan di penghujung tahun ini. Kita diingatkan akan arti dan makna kehidupan ini. Hidup ini bersumber dari Allah dan berakhir pada Tuhan. Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita tidak terlepas dari kehendak Allah. Allah mengetahui segala sesuatu yang terjadi pada kita, Allah mengatur akhir segala sesuatu yang terjadi dalam hidup ini. Karena itu kita harus menyadari sepenuhnya hikmat dan rahasia Allah pada hidup kita dengan pasrah dan menjalani hidup ini di dalam iman dan seturut dengan kehendak Allah.


Oleh sebab itu, kita semua  untuk bersyukur. Apa yang ada pada diri kita adalah bersumber dari Allah: segala rahmat, kebaikan dan kemujuran yang kita peroleh adalah bersumber daripada Allah. Tidak ada satupun yang ada pada hidup kita yang tidak bersumber dari padanya karena itu kita harus bersyukur.


Penghujung tahun ini, mengingatkan pula bahwa setiap  orang harus mempertanggung jawabkan hidupnya di hadapan Tuhan. Waktu terus berjalan dan menuju pada titik akhir. Pada saat itulah manusia memberikan pertanggung jawaban kepada Tuhan. Apakah waktu yang diberi kita isi dengan kehidupan yang bermakna, atau waktu sia-sia berlalu. 


Siapapun kita, tidak ada satupun yang dapat menghindar dari tuntutan pertanggungjawaban di hadapan penghakiman Allah. Segala sesuatu dalam hidup kita harus kita pertanggungjawabkan dihadapan Allah kelak. Kita semua berdiri dihadapan Allah memberikan pertanggungjawaban atas apa yang kita lakukan sepanjang hidup. Hal ini mengingatkan kita agar seluruh tindakan kita di dunia ini mesti dapat kita pertanggung-jawabkan dan selalu memuliakan Allah.


Dari Dia, oleh Dia dan Untuk Dia. Hidup ini adalah pemberian Allah, segala sesuatu yang terjadi dalam hidup ini adalah oleh Dia dan segala sesuatu yang kita lakukan di Dunia ini adalah akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Tak seorang pun yang dapat mengelak dari penghakiman Allah kelak. Terpujilah Tuhan sumber kehidupan dan padaNya kita kembali.


Jika kita buat flasback sepanjang tahun 2022 begitu banyak hal yang harus disukuri. Itu semua adalah anugerah Tuhan. Di akhir tahun ini, kita menatap satu kalender yang berisi 365 hari. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi hari esok tetapi kita percaya bahwa Tuhanlah yang menghantarkan kita memasuki 2023. Selamat menyongsong tahun baru 2023. Amin


Tuhan memberkati! 


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Kamis, 29 Desember 2022

GOO RIDDANCE DAY

 GOOD RIDDANCE DAY

Membuang sial dan menyongsong harapan baru 2023

Di akhir tahun 2022 ini saya membaca dan menonton ulasan suatu acara menarik yang dapat dijadikan sebagai refleksi bagi masing-masing pribadi. Good Riddance Day,  demikian nama yang mereka sebutkan, jika diterjemahkan berarti: Hari Buang Sial. Kegiatan ini dilakukan oleh warga Amerika Serikat sebagai momen melepaskan hal-hal buruk yang dialami sepanjang tahun 2022 dan menyebutkan harapan apa yang diinginkanbterjadi di tahun 2023. Menurut cerita acara buang sial ini merupakan tradisi warga Amerika Latin. Dimana setiap orang menuliskan hal buruk atau kejadian yang harus dilupakan, dituliskan dalam kertas dan dibakar. Sebagai simbol melupakan hal buruk yang terjadi dalam dirinya dan berharap tidak terjadi lagi ke depan.

Ide semacam ini juga yang dibuat warga Amerika tahun 2022 ini melalui acara: Good Reddance Day.  Tahun ini mereka buat acaranya di Time Square New York mulai 28 - 31 Desember 2022. Ini contoh undangannya: "Say goodbye to your unwanted memories of the past year at our annual Good Riddance Day event!"

Uniknya acara ini adalah setiap orang mengekpresikan hal sial apa yang harus dibuang dalam pengalaman tahun 2022 agar tidak terulang lagi. Srtiap orang meluoakan hal buruk seturut dengan berlalunya satu kalender tahun. Pada saay yang sama setiap orang mengungkapkan harapan apa yang hendak diinginkan terjadi pada tahun mendatang.

Saya tidak mengajak kita untuk ikut dalam acara ini degan pergi ke Time Square di New York, tetapi menurut saya ada baiknya kita masing-masing pribadi membuat refleksi yang sama dalam doa pribadi atau relaksasi yang dapat kita lakukan sendiri.

Jika kita buat flashback tahun 2022 tentu ada hal yang membuat kita tidak bahagia (unhappy) tahun 2022 ini, suatu kejadian atau peristiwa atau pengalaman buruk yang seharusnya tidak terjadi dalam hidup kita. Bisa berupa kejadian yang menjengkelkan, sikap orang yang membuat kesal di hati, emosi atau bahkan yang membuat kita menangis.  Bisa saja terjadi dalam lingkungan keluarga, lingkungan perja dan komunitas.

Pengalaman hidup kita berbeda, apa yang saya alami mungkin tidak seberapa dengan yang dialami oleh orang lain.  Hal buruk yang menimpa teman karena harus menahan derita sakit, kerugian dalam bisnis, kehilangan orang terdekat dengan kita, gagal dan berbagai hal lainnya yang membuat anda unhappy. Itu semua sudah sudah terjadi dan setiap peristiwa ada pelajaran berharga. Petik hikmah dibalik hal sial agar memperoleh hikmat, setidaknya kejadian yang sama tidak terulang kembali.

Seturut dengan perjalanan waktu, Jika kita berada di penghujung tahun ini merupakan suatu bukti bahwa kita bisa berjalan melewati hal buruk tersebut. Hal buruk yang dialami bisa dijalani dan maru lupakan. Jangan larut dengan siatua buruk yangkita alami, beranjaklah dan bangkit untuk sesuatu yang kita harapkan ke depan. Kita tidak menciptakan waktu, tetapi kita bisa menciptakan kesempatan. Dipergunakan atau tidak, waktu terus berjalan, apakah terus terbeban dengan hal sial atau membuangnya dan mencoba membuka harapan baru menyongsong tahun baru 2023.

Anda bisa mendata dan menuliskan hal buruk yang terjadi pada anda selama tahun 2022 dan membuangnya dipenghujung tahun ini. Catatlah lembaran baru dan percaya harapan anda akan tercapai di tahun 2023 mendatang.

Apa yang kita harapkan tidak terjadi dengan sendirinya seperti menunggu durian runtuh. Tetapi setiap orang punya pilihan untuk menentukan apa yang dia inginkan terjadi dan harapan itu bisa terwujud jika disertai usaha dan kerja keras. Saya percaya harapan apapun yang kita tuliskan yang akan terjadi di tahun 2023 dalam hidup kita percaya, Tuhan yang Maha Baik menolong dan memampukan kita untuk melakukannya.

Sebagai rohaniawan ada satu tradisi di gereja saya, yaitu kebiasaan beribadah keluarga di pukul 00.00. Gereja menyediakan acara ibadah keluarga yang dipimpin oleh keluarga dan masing-masing keluarga menuturkan apa yang menjadi kekuarangan sepanjang tahun, jika ada hal yang buruk saling melupakan dan meneguhkan, saling memaafkan dan memotivasi serta mengucapkan selamat tahun baru.

Ada satu lagu yang selalu dinyanyikan dalam pisah sambut tahun di pukul 00.00 yaitu BE 70: Dung Salpu Taon Na Buruk i (Tahun Lama Telah Berlalu)

Naung salpu taon na buruk i, Ho ma hupuji Tuhanki

Ai diramoti Ho tongtong tondingku dohot dagingkon

Ai diramoti Ho tongtong tondingku dohot dagingkon


(Terjemahan bebas: Tahun lama telah berlalu, Engkaulah kupuji Tuhanku. Engkau memelihara hidupku baik rohani dan jasmani, Engkau memelihara hidupku baik rohani maupun jasmani)

Selamat membuang hal sial dan mensyukuri hal baik sepanjang tahun 2022 serta menyongsong harapan terbaik di 2023. Tuhan memelihara dan menolong kita sekalian.

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

ORANG YANG MENCARI TUHA. AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU

 Kotbah Minggu Kantate, 28 April 2024 Ev. Mazmur 22:26-32 ORANG YANG MENCARI TUHAN AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU Selamat Hari Minggu! Sahabat yang...