Sabtu, 30 Juni 2018

MEMBERITAKAN INJIL KE SEHALA MAHKLUK


MEMBERITAKAN INJIL KE SEGALA MAHKLUK
(Markus 16:14-20)

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu mengingatkan kita akan tugas dan panggilan 'am' seluruh orang percaya. Keselamatan bukanlah milik manusia semata tetapi milik segalah mahkluk, manusia bukan satu-satunya mahkluk ciptaan yang merayakan dan meraskaan keselamatan di dalam Yesus Kristus, tetapi keselamatan itu milik dunia ini dan segala isinya. Untuk itulah Yesus memerintahkan murid-murid untuk memberitakan Injil ke segala mahkluk.
Jika kita perhatikan keempat kitab Injil, seluruhnya menuliskan pengutuskan. Matius: menjadikan segala bangsa menjadi murid Yesus dengan membaptis dan mengajarkan mereka melakukan kehendak Allah (Mat 28:19-20), Yohanes: menekankan tugas pastoral, menggembalakan jemaat (Yoh 21:15-19), Lukas: menjadi saksi Kristus dimulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi (Kis 1:8) dan di dalam Markus ini menekankan Injil kw segala mahkluk (16:15). Keempat Inji ini sekaligus menekankan tugas orang percaya melakukan missi Allah di dunia ini.

Dalam kotbah minggu ini kita menerima amanat: memberitakan Injil  ke segala mahkluk. Ini merupakan amanat agung Tuhan Yesus kepada seluruh orang percaya yang diteruskan dari tugas rasuli. Orang percaya memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menyaksikan kasih karunia Allah yang dinyatakan di dalam diri Yesus Kristus. Tuhan telah memberikan keselamatan melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Keselamatan itu universal, bukan hanya kepada umat manusia tetapi milik segala mahkluk. Pandangan ini menegaskan bahwa seluruh ciptaan memperoleh kasih karunia tanpa terkecuali. Pandangan ini juga menegaskan keselamatan itu holistik. Tak boleh ada satu kelompok sosial manapun yang lebih berhak mengklaim dirinya atau kamunitasnya yang diselamatkan. Bagi manusia keselamatan itu ada pada diri orang yang percaya dan dimateraikan melalui baptisan (Lih Markus 16:16)
Dari perikop kotbah ini ada tiga hal yang perlu menyegarkan tugas dan tanggung jawab orang oercaya memahami pengutusan:

1. Pengutusan adalah keharusan.
Tugas pengutusan atau pemberitaan Injil bukanlah hanya para penerima tahbisan (ordinansi), tetapi "vocatio dei" (panggilan Allah) seluruh orang percaya tanpa terkecuali. Memang ada vocatio specialis (panggilan khusus bagi penerima tahbisan atau ordinansi)  namun ada juga vocatio generalis (panghilan umum)  Pemberitaan Injil bagi orang percaya dilakukan dengan sikap dan perbuatan yang terpuji, saluran berkat bagi banyak orang dan teladan bagi sekitarnya.  Jhon Calvin menyebut "panggilan am" orang percaya dengan "wordly ascetism"(beraskese di dunia). Jika para biarawan beraskese di seminare mengkhususkan diri dalam pelayanan, maka orang percaya melayani Tuhan melalui pekerjaan dan teladan hidupnya yang memancarkan kasih Allah. Tidak lebih mulia seorang rahib yang menjadi biarawan dari pada seorang coster dalam bait Allah, namun setiao orang dapat memancarkan kasih dan kemuliaan Allah lewat pekerjaan dan pengabdian masing-masing. Vocatio generalis ini disebutkan Petrus sebagai imamat am orang percaya 1 Petrus 2:9 (TB)  Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

2. Injil Milik Segala Mahkluk: memberitakan Injil ke segala mahkluk bukanlah berarti menahlukkan dan melatih mahkluk hidup lainnya menjadi alat pelayanan dan berguna bagi manusia, seperti hewan liar menjadi hewan yang jinak, sama sekali tidak. Memberitakan Injil ke segala mahkluk mewartakan hak hidup, hak perlindungan dan pemeliharaan dan kelangsungan hidup segala mahluk. Untuk itulah gereja sebenar
Demikian dengan alam harus dipelihara dan dilestarikan. Hak hiduo segala.mahluk ini penting karwna segala mahluk dapat memjji dan memuliakan Tuhan. Mazmur 150:6 (TB)  Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!

3.  Diperlengkapi dengan berbagai karunia:
Rasul-rasul dipanggil dan dibimbing oleh Yesus Kristus dalengan memperlengkapi para muird dengan berbagai karunia dan tanda. Mereka memiliki kuasa untuk menyembuhkan, melakukan mujizat dan mengusir roh jahat (Baca Mark 16:17-18).

Dalam perlengkapan selanjutnya Paulus menjelaskan bukan hanya rasul yang diperlengkapi oleh Allah, tapi seluruh orang percaya diperlengkapi dengan berbagai karunia pada jemaat: karunia itu bisa berbagai skill, bakat, talent dan ketrampilan. Seluruh potensi yang ada pada kita pergunakan untuk mewartakan kasih karunia Tuhan. (Band 1 Kor 12:7-11)

Sahabat yang baik hati  baiklah kita menyadari bahwa hidup kita jnibharus kita pergunakan sebagai pemberita Injil melalui kata, perbuatan,  iman dan kasih kita. Kotbah ini juga mengingatkan kita akan tugas dan tanggung jawab manusia atas mahkluk hidup dan lingkungan hidup.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Jumat, 29 Juni 2018

ETIKA PERANG DAN POHON


ETIKA PERANG DAN POHON

Selamat Pagi! Sahabat hang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 30/06/2018

Ulangan 20:19 (TB)  Apabila dalam memerangi suatu kota, engkau lama mengepungnya untuk direbut, maka tidak boleh engkau merusakkan pohon-pohon sekelilingnya dengan mengayunkan kapak kepadanya; buahnya boleh kaumakan, tetapi batangnya janganlah kautebang; sebab, pohon yang di padang itu bukan manusia, jadi tidak patut ikut kaukepung.
Deuteronomy 20:19 (UKJV)  When you shall besiege a city a long time, in making war against it to take it, you shall not destroy the trees thereof by forcing an axe against them: for you may eat of them, and you shall not cut them down (for the tree of the field is man's life) to employ them in the siege:

Siapapun pasti tidak suka terhadap perang, karena perang akan selalu memakan korban  dan sikap perang selalu ingin melenyapkan musuh. Dalam perang hanya satu pilihan musnahkan musuh. Jika tidak akan dileyapkan! Sekalipun demikian bukan bersrti perang tak aturan main. Dalam dunia kuno yang sejaman dalam Alkitab hukum perang selalu ada, seperti: tidak boleh membunuh perempuan dan anak-anak serta lansia, tidak boleh menghancurkan kebutuhan publik seperti sumur, dan bertanggungjawab terhadap tawanan. Pengalaman umat manusia membuktikan, penduduk bumi sekarang adalah korban sisa perang.

Renungan di pagi hari ini berbicara tentang etika perang dan berkaitan dengan pohon. Dalam keseluruhan pasal 20 ini, ada perintah Tuhan kepada Israel tentang berperang. Hal ini disebabkan tanah Kanaan yang dijanjikan oleh Allah kepada leluhur mereka Abraham, Ishak dan Yakub telah didiami oleh beberapa suku yaiti pada  Ulangan 20:17 (TB) berbunyi: "melainkan kautumpas sama sekali, yakni orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi, dan orang Yebus, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu,"

Jadi disini konteks perang adalah untuk merebut tanah Kanaan sebagai miliki pusaka  Israel yang telah didiami oleh beberapa suku bangsa. Beberapa hal yang mereka perhatikan dalam memasuki Tanah kanaan: a) dipimpin oleh imam, b) mempersiapkan pasukan c) mengusahakan perdamaian, jika sudah tidak ada kesepahaman baru berperang, d) pembagian harta jarahan, e) hanya suku bangsa yang ditentukan Allah (ay 17) f) tidak boleh merusak pohon berbuah, mengambil buahnya dipersilahkan namun untuk menebang dan merusak pohon tersebut tidak diijinkan.

Mengapa ada pelarangan merusak pohon dalam keadaan berperang. Alasan singkat bahwa pohon tidak terlibat perang, sesungguhnya manusia yang berperang. Tidak ada alasan yang dapat diterima pohon harus juga dikorbankan. Pohon bukanlah manusia,   pohon adalah netral, dia hanya tumbuhan yang menghasilkan buah yang memberikan kehidupan bagi setiap orang.

Dalam mendalami etika perang ini, kita harus mengatakan bahwa kekristenan sesungguhhnya menolak peperangan dan mengedepankan perdamaian sebagaimana dipesankan oleh Yesus. Matius 26:52 (TB)  Maka kata Yesus kepadanya: "Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang."
Alasan inilah yang nenjadi dasar kekristenan menolak perang dan selalu mengutamakan perdamaian; barang siapa menggunakan pedang akan lenyap.oleh pedang.

Berkaitan dengan perang,  Yesus berkata:  Matius 10:34 (TB)  "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang." Dalam kontek ini Yesus hendak menyampaikan pedang dimaksud adalah untuk memisahkan orang benar dari kejahatan. Dalam konteks inilah beberapa etikus Kristen menerima perang dengan alasan: kebenaran, keadilan, dan kasih.
Sahabat yang baik hati! Apa yang disampaikan dalam renungan pagi ini memberikan pelajaran bagi kita bahwa ada etika perang. Sebagai anak-anak Allah,  dahulukanlah perdamaian dalam  hidup ini Dalam keadaan perang, pohon harus dilindungi. Pohon adalah neteral yang produktif menopang kehidupan manusia. Hal ini menjadi inspirasi bagi kita dalam setiap keadaan jadilah seperti pohon yang produktif menghasilkan buah kebaikan.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak


Kamis, 28 Juni 2018

HUJAN, KESUBURAN DAN KEMAKMURAN

HUJAN, KESUBURAN DAN KEMAKMURAN

Selamat Pagi! sahabat yang baik hati marilah menggunakan waltu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat 29/06/2018

Zakharia 10:1 (TB)  Mintalah hujan dari pada TUHAN pada akhir musim semi! TUHANlah yang membuat awan-awan pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan diberikan-Nya kepada mereka dan tumbuh-tumbuhan di padang kepada setiap orang.

Zechariah 10:1 (RSV)  Ask rain from the LORD in the season of the spring rain, from the LORD who makes the storm clouds, who gives men showers of rain, to every one the vegetation in the field.

Hujan adalah pemberian Tuhan yang sangat berharga bagi ciptaan. Hujan terjadi dengan siklus alami yang diatur Tuhan dan tiada hentinya. Demikian sinar mentari memberikan kehidupan bagi seluruh mahluk ciptaan. Semuanya diatur Thhan menurut siklusnya. Khusus mengenai hujan,  marilah kita perhatikan hijau tanaman: curah hujan sangat berbeda dengan siraman air yang kita buat setiap hari. Jauh lebih segar.   Tanaman membutuhkan hujan, sebaliknya apa yang akan terjadi jika hujan tak turun? Akan kering, tanaman pun akan layu dan mati. Kalau tanaman mati tentu siklus kehidupan berikutnya pun ikut merasakannya. Tuhan pernah menghukum Israel jaman raja Ahab dimana hujan tidak akan turun atas Israel, agar Raja Ahab dan isterinya Izebel mengetahui bahwa kesuburan bukan pemberian baal dewa asyera yang dia sembah dan puja-puja. Tetapi Hujan dan kesuburan datang dan bersumber dari Allah Israel.

Renungan hari ini juga berkaitan dengan hujan. Zakaria menyampaikan kepada umat Allah yang dipulihkan Allah memohon hujan, karena hujan yang turun akan mendatangkan kemakmuran bagi mereka. Hujan akan memberikan kesuburan dan pertumbuhan yang baik bagi tanaman mereka. Tumbuhan yang bertumbuh baik akan menghasilkan makanan bagi ternak, tersedianya air bagi kebutuhan mereka. Hujan yang membasahi bumi akan mendatangkan pertumbuhan yang baik bagi pertanian dan segala dampak baiknya bagi mahluk hidup sehingga mereka bisa menikmati hasil panen yang melimpah.  Jika hasil panen melimpah, ternak bertumbuh dengan baik tentu akan mendatangkan kemakmuran dan kesejahteraan umat Allah. (Band. umpasa orang Batak: gabe na niula, sinur pahanpahanan. Terj=tanaman menghasilkan panen lebat dan ternak pun gemuk). Suatu ungkapan kemakmuran karena apa yang dikerjakan diberkati dan mendatangkan hasil.

Ada hal menarik disini dari apa yang disampaikan oleh Zakaria agar Israel meminta hujan. Disini hendak dijelaskan bahwa berkat itu datang bukan bentuk jadi tetapi melalui suatu proses, dimana kita mengerjakan pekerjaan dengan mengolah ladang dan Tuhan memberkati dengan mendatangkan hujan yang menyuburkan tanah sehingga ladang menghasilkan panen yang melimpah. Panen yang melimpah tentu menjadi kemakmuran bagi mereka.  Zakharia 9:16-17 (TB)  TUHAN, Allah mereka, akan menyelamatkan mereka pada hari itu; seperti kawanan domba umat-Nya itu, sungguh, mereka seperti permata-permata mahkota yang berkilap-kilap, demikianlah mereka di tanah TUHAN.  Sungguh, alangkah baiknya itu dan alangkah indahnya! Teruna bertumbuh pesat karena gandum, dan anak dara karena anggur.

Zakaria memberikan bahwa kemakmuran dan kesejahteraan bersumber dari Tuhan. Tuhanlah yang memberkati ladang dan ternak mereka.

Sahabat yang baik hati! Apa yang disampaikan Zakharia pagi ini adalah bahwa sumber kemakmuran dan kesejahteraan adalah bersumber dari Tuhan. Tuhan  mengatur siklus dengan baik, menyuburkan tanah sehingga tumbuhan dan tanaman memberikan pertumbuhan yang baik dan hasil panen yang melimpah. Hal kedua Zakharia memberikan pelajaran, berkat itu tidak datang dengan sendirinya tetapi kita akan mengerjakan apa yang kita doakan dan mendoakan apa yang kita kerjaka. Seperti hujan bagi petani, hujan tidak ada gunanya kalau lahan tidak diolah dan dikerjakan, hujan akan sia sia.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Rabu, 27 Juni 2018

PENYIKSAAN MANUSIA DI AKHIR JAMAN


PENYIKSAAN MANUSIA DI AKHIR JAMAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 28/06/2018

Wahyu 9:4 (TB)  Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.
Revelation 9:4 (RSV)  they were told not to harm the grass of the earth or any green growth or any tree, but only those of mankind who have not the seal of God upon their foreheads;

Nats renungan pagi ini merupakan bahagian dari pemberitahuan akan akhir jaman. Menurut Kitab Wahyu sebelum akhir jaman itu tiba ada berapa tanda peringatan yang akan terjadi sebagaimana dilambangkan dalam tujuh materai, tujuh sangkakala, tujuh cawan dan simbol-simbol lainnya. Semuanya memberikan petunjuk dan peringatan bagi orang percaya agar siap sedia menantikan hari Tuhan. Hari Tuhan merupakan sesuatu yang dinantikan oleh jemaat karena pada saat itulah Kristus menyambut seluruh orang percaya untuk bersama-sama dalam jamuan Sorgawi dalam Kerajaan Allah. Namun sebelum itu tiba akan dtang berbagai penderitaan, penyiksaan dan segala kepahitan bagi orang yang percaya. Tetapi barang siapa yang tetap setia akan memperoleh kemenangan.

Jika kita baca pasal 8 ada tujuh malaikat yang memegang sangkakala dan siap sedia membunyikannya. Ketika sangkakala ini dibunyikan itu pertanda akhir jaman tiba sebagaimana disebutkan dalam 1 Tesalonika 4:16 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
Dalam kitab wahyu ini ada tujuh malaikat sorgawi memegang sangkakala (8:6-13). Dalam penglihatan Yohanes ketika malaikat pertama membunyikan sangkakala maka terjadi hujan es dan api yang meleyapkan sepertiga bumi. Sangkakala kedua seluruh binatang laut binasa, sengakala ketiga bwnda langit yang menyala jatuh, sangkala keempat dibunyikan sepertiga matahari, sepertiga bulan dan seperri bintang-bintang besar.

Sangkakala kelima berbunyi diikuti dengan terjadi penganiayaan dan penyiksaan bagi umat manusia.  Munculnya belalang pemusnah dan kalangjengking penyiksa umat manusia. Jika dalam kitab Yoel belalang pemusnah menghancurkan tanaman, bebeda dalam kitab Wahyu ini belalang pemusnah dan kalajengking tidak melahap tanaman, namun sasarannya adalah penyiksaan terhadap manusia.  Kehancuran dan perusak itu dalam bahasa Yunani disebut dengan Abadon dan Apolion. Bahasa Yunani untuk 'Perusak' dalam Why. 9:11, dan karena itu, serangan tajam ini tidak hanya ditujukan kepada Apollo, dewa Yunani, tetapi juga kepada Kaisar Domitianus, si penganiaya, yang menganggap dirinya sebagai Apollo di dunia. Seluruhnya menggambarkan ada penyiksaan yang tiada tara. Hukuman yang akan diterima oleh orang-orang yang tidak dimateraikan di dalam Allah. Tuhan adalah hakim yang adil yang mengadili setiap perilaku dan perbuatan manusia. Bagi orang yang percaya akan memperoleh mahkota, namunnbagi yang tidak percaya akan  menerima siksaan yang kekal. Itulah hukuman bagi orang yang tidak dimateraikan di dalam nama Allah. (Band Mark 16:16)

Sahabat yang baik hati! Apa yang disampaikan oleh renungan pagi ini, menjadi peringatan penting bagi kita. Jika ada orang yang membabi buta membenci yang lain, melampiaskan amarah dan senang melihat penyiksaan dan penderitaan orang lain. Ini adalah tanda jaman. Sikap yang tidak manusiawi yang lahir dari antikristus.  Percayalah semua orang akan menerima hukuman menurut pengadilan Tuhan. Barangsiapa yang tidak dimateraikan di dalam nama Tuhan akan menerima penyiksaan yang kekal. Sebaliknya bagi orang yang percaya dan dimateraikan di dalam nama Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus akan menerima upah besar yaitu kehidupan yang kekal.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Selasa, 26 Juni 2018

POHON DAN KELANGSUNGAN HIDUP MANUSIA


POHON DAN KELANGSUNGAN HIDUP MANUSIA

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 27/07/2018

Kejadian 2:9a (TB)  Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya;
Genesis 2:9a (RSV)  And out of the ground the LORD God made to grow every tree that is pleasant to the sight and good for food,

Selamat memilih dalam Pilkada di beberapa Provinsi, Kota dan Kabupaten. Pilihlah pemimpin yang anda kenal berwawasan kebangsaan, hati yang melayani rakyat dengan kerja keras. Mungkin kita harus katan say no bagi candidat yang ambisius, msremehkan yang lain dan pengguna issu SARA. Mari pergunakan hak pilih untuk menentukan pemimpin daerah untuk 5 tahun ke depan.

Jika kita membaca kisah penciptaan, manusia ditempatkan pada taman yang indah dan penuh dengan pohon yang menghasilkan buah. Mereka hidup dari buah pohon yang ditetapkan Allah bagi mereka. Taman Eden sering digambarkan sebagai suasana kehidupan paling bahagia, sempurna karena semuanya tersedia, penuh bahagia dan kehidupan yang hanya menikmati kehidupan. Di taman Eden mereka memiliki kebebasan, semua pohon di taman itu boleh mereka makan. Taman ini sengaja diperuntukkan untuk manusia yang diciptakan segambar dengan rupa Allah. Semua itu disediakan Tuhan untuk kelangsungan hidup manusia. Sekalipun ada kebebasan namun ada juga satu perintah Tuhan bahwa buah dari pohon pengetahuan yang baik dan jahat yang berada di tengah taman tidak boleh mereka makan. Manusia gagal melakukan perintah Allah, kebebasannya tidak digunakan dengan ketaatan kepada sang pencipta. Mereka jatuh kedalam dosa dan pelanggaran dan konsekwensinya diusir dari taman Eden. Diusir dari Eden maauk dalam suatu kehidupan yang penuh dengan tantangan, jerih juang dan kerja keras.
Sekarang marilah kita kembali kepada nats ini, sungguh begitu indah mengingatkan kita akan arti pohon dalam hidup manusia. Alam yang diciptakan Tuhan begitu indah, memiliki fungsi masing-masing yang berguna dan bermanfaat pada lingkaran dan mata rantai kehidupan. Setiap mahluk hidup baik tumbuhan, maupun hewan menjadi satu ekosistem yang saling membutuhkan, dan saling memberikan kehidupan bagi lainnya.

Renungan ini menerangkan peran pohon dalam hidup manusia dan sekaligus juga agar menjadi pohon yang bernuah bagi kehidupan sesama. Tuhan menumbuhkan pohon yang menghasilkan buah yang menarik dan baik untuk dimakan buahnya. Ini suatu rencana Tuhan bagi manusia. Manusia adalah konsumen tanaman (herbivora) dan juga pemakan daging (karbivora) karena membutuhkan unsur gizi dan protein serta zat lainnya. Jika kita telisik lebih dalammakan peran tumbuhan, pohon bukan hanya produktif dari buahnya saja, namun pohon menjadi produsen atas Oksigen (O2) yang dibutuhkan manusia, daunnya yang gugur menjadi humus yang mendatangkan keauburan bagi tanah.

Dunia kita sekaran ini, sangat merasakan apa yang disebut dengan Climate Change atau perubahan iklim, salah satunya adalah produktifnya manusia menghasilkan C02 dan berbagai polusi lainnya, sementara pohon yang berbuah dan pohon lainnya terus ditebang sehingga keseimbangan alam berubah. Dulu daerah-daerah yang kita kenal dingin sekarang harus membutuhkan mesin pendingin. Salah satu kerusakan lingkungan yang kita alami, berdampak juga bagi kita. Itu suatu multi efek dari kerusakan lingkungan sehingga kita semakin berlelah demi mencapai apa yang kita butuhkan.

Sekarang apa yang kita perbuat? Sahabat yang baik hati renungan ini menjadi inspirasi bagi kita, bahwa Tuhan telah menyediakan kebutuhan kita lewat ciptaannya. Berkaitan dengan pohon, sebagai tanggungjawab kita memperlambat climate change marilah dalam setiap lahan yang ada kita tanam pohon  yang produktif, pohon yang dapat menghasilkan buahnya bagi kita dan kesejukan bagi alam. Orang beriman dilambangkan seperti pohon (Mazmur 1:1-3). Yesus juga menyebutkan bahwa kita dipanggil dan dipilih untuk menghasilkan buah yang manis bagi sesama dan masyarakat (Yoh 16:15).

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Senin, 25 Juni 2018

DI DALAM MURKA ADA JAMINAN KESELAMATAN

DI DALAM MURKA ADA KESELAMATAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 26/06/2018

Yoel 2:21-22 (TB)  Jangan takut, hai tanah, bersorak-soraklah dan bersukacitalah, sebab juga TUHAN telah melakukan perkara yang besar!  Jangan takut, hai binatang-binatang di padang, sebab tanah gembalaan di padang gurun menghijau, pohon menghasilkan buahnya, pohon ara dan pohon anggur memberi kekayaannya.

Joel 2:21-22 (RSV)  "Fear not, O land; be glad and rejoice, for the LORD has done great things! Fear not, you beasts of the field, for the pastures of the wilderness are green; the tree bears its fruit, the fig tree and vine give their full yield.

Kitab Yoel hanya terdiri dari 3 pasal, nabi ini disebut nabi yang murka, karena hadir dengan menumpahkan nubuatan akan murka Tuhan di hari Tuhan. Murka Tuhan itu memusnahkan segalanya:  Tuhan akan mendatangkan belalang pemusnah yang melahap dan menghanguskan seluruh tanaman, tumbuhan dan pertanian tak ada yang tersisa. Yoel 1:4 (TB)  "Apa yang ditinggalkan belalang pengerip telah dimakan belalang pindahan, apa yang ditinggalkan belalang pindahan telah dimakan belalang pelompat, dan apa yang ditinggalkan belalang pelompat telah dimakan belalang pelahap."

Belalang pemusnah ini akan menghabiskan seluruh tanaman mereka tak ada yang tersisa sedikit pun. Murka Tuhan tidak hanya berhenti disitu, mesin pemusnah akan datang dan menghanguskan segala-galanya dan tak ada satupun yang luput dari hukuman Tuhan.

Yoel 2:5 (TB)  "Seperti gemertaknya kereta-kereta, mereka melompat-lompat di atas puncak gunung-gunung; seperti geletiknya nyala api yang memakan habis jerami; seperti suatu bangsa yang kuat, teratur barisannya untuk berperang."

Adakah keselamaran dan jaminan lehidupan bagi umaNya? Hari Tuhan tak akan tertunda, sangkakala sudah di bunyikan. Hari Tuhan segera datang hukuman pun tiba. Hari Tuhan adalah gelap dan kesusahan bagi orang yang tidak siap sedia menantikan Tuhan, namun keselamatan terbuka bagi orang yang bertobat. Itulah sebabnya satu-satunya hal yang harus dilakukan oleh umat Tuhan  adalah: berbalik dari jalannya yang meninggalkan Tuhan.
Yoel 2:12-13 (TB)  "Tetapi sekarang juga," demikianlah firman TUHAN, "berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh." Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.

Dalam murka ada ruang keselamatan asalkan mau bertobat. Berubah dengan segenap hati dari perbuatan - perbuatan dosa yang mendatangkan murka Allah. Jangan kuatir, Tuhan akan mengampuni. Mereka akan bersuka cita dan bersorak-sorai, Tuhan akan memberkati tanah yang mereka diami dengan memberikan pertumbuhan tanaman dengan baik dan hingga menghasilkan buah panen yang melimpah. Bukan hanya itu Tuhan akan memberkati binatang-binatang peliharaan mereka dan memberikan kehidupan mahkluk hidup lainnya dipadang belantara.a semua itu dilakukan Tuhan sebagai bukti jaminan dan pemeliharan Tuhan atas hidup mereka. Tuhan menjamin hidup umatNya dari belalang pemusnah.

Sahabat yang baik hati! Apa yang kita baca hari ini merupakan peringatan atas hidup kita. Hari Tuhan akan datang; hanya dua opsi masuk dalam hukuman atau keselamatan. Bagi kita orang yang percaya hari Tuhan bukanlah sesuatu yang ditakuti, karena telah dijamin dan dimateraikan di dalam Yesus Kristus. Di dalam Kristus kita telah memperoleh keselamatan. Itulah jaminan hidup kita, karena itu kita harus mengerjakan keselamatan kita dengan menghasilkan buah-buah pertobatan.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Minggu, 24 Juni 2018

MERATAPLAH!

MERATAPLAH! TUHAN AKAN DATANG SEBAGAI GEMBALA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 25/06/2018.

Zakharia 11:2 (TB)  Merataplah, hai pohon sanobar, sebab sudah rebah pohon aras dan sudah dirusakkan pohon-pohon yang hebat! Merataplah, hai pohon-pohon tarbantin Basan, sebab telah rata hutan yang lebat itu!

Zechariah 11:2 (RSV)  Wail, O cypress, for the cedar has fallen, for the glorious trees are ruined! Wail, oaks of Bashan, for the thick forest has been felled!

Apa yang membuat Yehuda terbuang ke Babel dan apa pula yang membuat Israel ditahlukkan oleh Asyur? Bagi Zakaria, semua kesengsaraan yang dialami oleh umat Allah disebabkan oleh kealpaan gembala. Tuhan telah menetapkan dan mengangkat raja, nabi dan imam sebagai sebagai gembala atas umatNya. Namun mereka  tidak melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga umat Allah tersesat seperti domba yang tak punya gembala. Mereka menjadi santapan para serigala dan binatang buas. Kehadiran Nabi Zakaria di tengah pembuangan membuka satu harapan bahwa Tuhan akan datang sebagai gembala. Kedatangan Tuhan sebagai gembala bertujuan untuk menghukum gembala-gembala yang tidak menjalankan tugas penggembalaannya dan akan menggembalakan sendiri umatnya.

Dalam renungan di pagi hari ini, Zakaria menubuatkan kedatangan Mesias sebagai gembala. Kehadiran Mesias ini diawali dengan penghukuman atas gembala-gembala, kemudian dilanjutkan dengan tindakan Tuhan atas bangsa-bangsa. Semua itu dilakukan oleh Tuhan untuk menggembalakan dan melindungi umatNya.

Merataplah...! Mengapa mereka harus meratap?  Disini Zakaria memberitahukan bahwa kedatangan Tuhan sebagai gembala akan mendatangkan hukuman atas petinggi-petinggi yang telah menyengsarakan umatNya. Mereka akan meratapi diri atas hukuman: Seperti pohon yang ditumbangkan hingga rata atau seperti api yang menghanguskan tiada tersisa.  Berbagai jenis pohon yang dikemukakan diatas merupakan berbagai jenis pohon yang tinggi menjulang, pohon yang bernilai tinggi adalah arti kiasan bahwa semua para petinggi-petinggi itu akan ditahlukkan dan akan diratakan. Jika selama ini mereka berdiri tegak dan menjulang tinggi mengatasi segala pohon-pohon yang ada, Tuhan akan datang meratakan dan memusnahkan semuanya.

Jika kita baca ayat 1-4, disini ada semacam kemarahan da kegeraman Tuhan atas perilaku gembala-gembala yang telah menyengsarakan umatNya. Mereka akan meratapi atas apa yang mereka terima, yaitu kemusnahan, terbakar habis oleh murka Allah pohon-pohon yang menjulang tinggi akan diratakan. Seperti singa yang mengaum mengungkapkan kegeraman dan kemarahan demikian kehadiran Tuhan kepada mengecam gembala-gembala yang menyengsarakan umat.
Zakharia 11:1, 3 (TB)  Bukalah pintu-pintumu, hai Libanon, supaya api dapat memakan pohon-pohon arasmu. Dengar, para gembala meratap! Sebab kemegahan mereka sudah dirusakkan. Dengar, singa-singa mengaum! Sebab sudah dirusakkan kebanggaan sungai Yordan.

Pada saat yang sama, Tuhan sebagai gembala yang baik akan menggembalakan domba-dombaNya, menggiring mereka ke padang rumput hijau, menjamin dan memberi perlindungan dari segala ancaman. Mereka akan menikmati sukacita dan soraksorai yang besar. Zakharia 9:9 (TB)  Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.

Sahabat yang baik hati! Apa yang disampaikan oleh renungan di pagi hari ini bahwa Tuhan tidak tinggal diam atas apa yang terjadi pada umatNya. Tuhan akan datang memberikan pembalasan atas perbuatan-perbuatan yang tidak bertanggung jawab dari pemimpin-pemimpin, para gembala yang menyengsarakan umatNya. Tuha datang memberikan hukuman dengan adil. Tuhan akan menggembalakan sendiri umat pilihanNya.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 23 Juni 2018

KUASA DAN KEBESARAN TUHAN ATAS CIPTAANNYA


KUASA DAN KEBESARAN TUHAN ATAS CIPTAANNYA

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, Kejadian Senin 18 Juni 2018 membuat kita semua berduka khsusunya masyarakat Bona Pasogit (SUMUT) atas tenggelamnya kapal Sinar Bangun di Danau Toba, kapalmkayu motor berangkat dari Pelabuhan Simanindo menuju Tigaras. Ratusan orang dinyatakan hilang, bangkai kapal belum ditemukan karena jarak pandang ke dasar Danau Toba sangat dalam. Kita berduka dan menangis atas kejadian ini. Alam Danau Toba yang begitu indah; lereng bukitnya melukiskan keindahan yang tiada tara, panorama agung menakjubkan dan jernihnya air selalu berkesan di hati. Lukisan alam yang indah di danau Toba menjadi tempat berduka, pilu dan penuh ratap. Harus kita katakan bahwa bencana ini bukan mempersalahkan alam, namun kita manusia yang lebih bertanggung jawab atas musibah ini. Duka di Danau Toba bukan mengubah lukisan indah jadi rupa buruk dan seram, Danau Toba itu indang, negeri kepingan sorga, jika ada kejadian yang membuat kita berdua atas bencana mari kita membuat refleksi. Jangan salahkan alam yang indah ini tapi kita harus belajar banyak dari pengalaman ini. Semoga pemerintah kita membuat regulasi dan kebijakan yang lebih baik dan aman sehingga seluruh orang-orang yang menikmati keindahan danau Toba terlindung dari kejadian semacam itu ke depan. Marilah kita berdoa kepada keluarga korban, agar diberikan Tuhan penghiburan dan kekuatan atas hilanganya orang-orang yang mereka kasihi dari keluarga mereka.

Sahabat yang baik hati! Kotbah minggu ini dari Mazmur 104:19-30 menceritakan tentang kebesaran dan kekuasaan Tuhan lewat apa yang dipancarkan oleh alam ini. Langit dan benda-benda penerang di angkasa, bumi dan segala isinya serta kehidupan laut dan seluruh aktifitas di dalamnya memancarkan kebesaran Tuhan. Semuanya bergerak pada porosnya dan berfungsi menurut kegunaannya; semuaya itu digerakkan dan diatur oleh Tuhan pencipta dan penguasa atas alam ciptaanNya. Tak ada satu ciptaan pun di jagat ini yang tidak dalam penguasaan Tuhan dari partikel kecil hingga planet terbesar. Dia adalah Tuhan pencipta, penata dan pemelihara seluruh ciptaanNya.
Mazmur 104:24 (TB)  Betapa banyak perbuatan-Mu, ya TUHAN, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu.

Sekarang marilah kita lihat beberapa pelajarab berharga dari Mazmur ini:

1. Pengatur Waktu Yang Ulung
Mazmur 104:19, 22 (TB)  Engkau yang telah membuat bulan menjadi penentu waktu, matahari yang tahu akan saat terbenamnya.
Apabila matahari terbit, berkumpullah semuanya dan berbaring di tempat perteduhannya;

Ada aktifitas yang menakjubkan dari apa yang terjadi di atas bumi: benda -benda penerang diatur sedemikian rupa menjadi pengatur waktu dan pwnentu pada aktifitas mahluk hidup di atas bumi. Semua melaksanakan aktifitas alam dan mahluk menurut habitat masing-masing secara teratur.  Pemazmur berkesimpulan bahwa Tuhan pencipta dan mengatur waktu, dan Dialah alpa dan omega ditatanya seluruh ciptaannya menurut ketentuan dan peran masing-masing. Tuhan menata seluruh ciptaan ini bergerak menurut ketentuan Tuhan, menjalani hidupnya dan kegunaannya tepat seturut dengan kebutuhannya. Diciptakannya siang dan malam dan diperintahkannya benda penerang yang berfungsi dan berperan dalam setiap waktu yang Tuhan berikan. Matahari bersinar sejak fajar menyingsing hingga tenggelam memberikan energi dan sumber kehidupan bagi mahluk hidup. Malam tiba disambut Bulan dan Bintang.  Mahluk hidup memiliki mata rantai kehidupan dan seluruhnya tergantung pada energy yang dipancarkan mata hari. Ketika malam tiba, Tuhan memerintahkan bulan dan bintang, menghiasi langit indah dan menerangi jagat ini penuh dengan keindahan. Seturut dengan pergantian waktu siang dan malam maka aktifitas mahluk lainnya ikut beradaptasi; ada binatang yang beraktifitas siang hari, ada pula yang beraktifitas di malam hari semuanya diatur oleh Tuhan seturut dengan kelengkapan yang  ada pada dirinya masing-masing, sungguh indah dan membuat pemazmur takjub akan segala aktifitas mahluk hidup, semuanya beradaptasi seturut dengan kehendakNya.

2. Laut dan aktifitasnya kebesaran Tuhan
Mazmur 104:25-26 (TB)  Lihatlah laut itu, besar dan luas wilayahnya, di situ bergerak, tidak terbilang banyaknya, binatang-binatang yang kecil dan besar.  Di situ kapal-kapal berlayar dan Lewiatan yang telah Kaubentuk untuk bermain dengannya.

Setelah pemazmur menjelaskan pengaturan yang menakjubkan atas aktifitas benda penerang dan kehidupan diatas bumi, pemazmur mengalihkan pandangannya ke aktifitas laut. Pemazmur memahami alam laut, adanya mahluk hidup didalamnya dari ikan kecil hingga ikan besar. Ikan di laut merupakan sumber kehidupan bagi umat manusia. Selain sumber makanan, pemazmur melihat manfaat laut dan segala kehidupan di dalamnya menopang kehidupan umat manusia. Di alam laut orang bisa berlayar, menyeberangi pulau dan benua, berbagi pengalaman dari satu pulau ke pulau lain. Laut telah dipergunakan oleh manusia sebagai transportasi laut untuk arus barang, jasa dan manusia. Sehingga manusia dapat saling berinteraksi antar bangsa dan benua.

3. Semuanya Menantikan Tuhan
Mazmur 104:27 (TB)  Semuanya menantikan Engkau, supaya diberikan makanan pada waktunya.

Baik aktifitas benda angkasa, bumi dan mahluk yang berkatifitas diatasnya serta laut dan segala kegunaannya memancarkan suatu mata rantai kehidupan. Seluruh aktifitas di angkasa, di bumi dan di laut tidaklah bergerak dengan sendirinya tetapi digerakkan dan diatur oleh Tuhan. Itulah sebabnya pemazmur menyampaikan semuanya menantikan Tuhan. Tuhan berfirman maka jadi, Tuhan memerintah maka terlaksana. Itulah keagungan dan kebesaran Tuhan. Tidak ada kejadian alam yang tidak diketahuiNya, tidak ada pergerakan apapun di angkasa, bumi dan laut tanpa perintahNya. Alam dan aktifitasnya, varietas mahluk hidup menjadi mata rantai kehidupan yang saling terkait satu sama lain. Lewat ciptaannya, Tuhan telah mempersiapkan kelangsungan mahluk ciptaannya.

4. Tuhan Membaharui!
 Mazmur 104:30 (TB)  Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi.

Ada sisipan yang menarik pada ayat 30,  dari ketakjuban yang ada, Pemazmur mengangkat kebesaran dan kekuasaan Tuhan atas ciptaanNya. Namun menitipkan pesan penting agar Roh Tuhan bekerja di dalam ciptaannmNya untuk membaharui bumi. Hal ini penting sejak manusia jatuh ke dalam dosa, manusia hidup di dalam dosa dan cenderung berdosa. Dosa telah merusak yang baik. Manusia berdosa akan merusak huhungannya dengan Tuhan, merusak hubungannya dengan sesama manusia dan merusak hubungan manusia dengan alam.  Maka dalam mazmur ini menitipkan pesan, jika fungsi-fungsi ciptaan ini tidak pada porosnya kiranya kita yang telah menerima keselamatan di dalam Yesus Kristus terpanggil untuk memperbaharui diri, memperbaharui lingkungan sekitar dan terpanggil untuk memperbaharui dunia ini demi kemuliaan nama Tuhan.

Sahabat yang baik hati! Tuhan memberkati kita semua, dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin!

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Jumat, 22 Juni 2018

IMAGO DEI

IMAGO DEI:
Memaknai Tanggungjawab Manusia Yang Segambar Dengan Rupa Allah

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 22/06/2018.

Kejadian 1:26 (TB)  Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

Genesis 1:26 (RSV)  Then God said, "Let us make man in our image, after our likeness; and let them have dominion over the fish of the sea, and over the birds of the air, and over the cattle, and over all the earth, and over every creeping thing that creeps upon the earth."

Dalam Alkitab kita menemukan bahwa manusia diciptakan Allah segambar dengan rupa Allah. Segambar dengan rupa Allah disebut sebagai Imagio Dei. Makna kesegambaran Allah memiliki makna yang sangat dalam untuk mengangkat harkat dan martabat manusia, tugas dan tanggung jawab manusia terhadap sesama dan alam. Berikut ini marilah kita maknai beberapa tanggungjawab manusia sebagai ciptaan yang segambar dengan rupa Allah:

1. Manusia memiliki citra Ilahi di dalam dirinya karena diciptakan segambar dengan rupa Allah. Hal ini mengangkat harkat dan martabat manusia yang mulia. Arti kesegambaran ini hendak melawan segala tindakan yang merendahkan martabat manusia. Manusia harus mempertangungjawabkan hidupnya untuk menghargai dan memuliakan sesama manusia.

2. Manusia diciptakan Allah menurut pertimbangan yang sempurna, lewat musyawarah ilahi dan diciptakan berbeda dengan ciptaan lain. Jika pada penciptaan langit, laut, bumi dan segala isinya diciptakan lewat firman, namun manusia dibentuk segambar dengan rupa Allah. Manusia diciptakan lewat suatu karya Allah yang menghendaki manusia berbeda dengan ciptaan lainnya. Allah memenuhi kebutuhan manusia lewat tersedianya apa yang dibutuhkan manusia dan didalamnya ada tanggung jawab untuk melestarikannya.

3. Manusia yang diciptakan segambar dengan rupa Allah, diberi akal budi dan dihembuskan nafas sehingga dia hidup. Manusia memiliki akal, manusia memiliki budaya; membudi bhaktikan ilmu, pengetahuan dan potensi yang ada pada dirinya untuk memelihara dan menjaga kelangsungan kehidupan. Ini yang membedakan manusia dengan ciptaan lain yang hanya memiliki daya adaptasi karena hanya punya feeling tetapi manusia memiliki akal budi, daya kreasi, berbudi daya, data adaptasi dan antisipasi.

4. Manusia sebagai mahkota ciptaan; bertugas dan bertanggung jawab melakukan penatalayanan dunia ini. Allah menciptakan segala sesuatu baik adanya dan manhsia menikmati apa yang baik. Tuhan memberikan mandat kepada manusia untuk mengelola alam yang baik ini agar tetap terpelihara dengan baik. Dunia dan segala isinya diciptakan Tuhan baik adanya. Manusia memiliki tugas dan jangung jawab menjaga, memlihara dan melestarikan ciptaan Tuhan.

Bagaimana kita manusia berdosa dapat mempertahankan kesegambaran Allah? Benar manusia telah jatuh ke dalam dosa, oleh dosa semua tugas dan tanggunjawab itu gagal dilakukan. Namun Kristus telah memperbaharuinya, makna kesegambaran Allah yang dirusak oleh dosa, ditebus, diperbaharui dan diperbaiki di dalam Kristus.

Di dalam Kristus kita adalah manusia baru. Manusia yang memperoleh keselamatan di dalam Yesus Kristus harus melihat tugas dan tanggung jawabnya sebagai ciptaan Allah yang segambar dengan Allah.

Sahabat yang baik hati, marilah kita semua menyadari tugas dan tanggungjawab kita manusia yang diciptakan segambar dengan rupa Allah. Menggangkat  harkat dan martabat manusia yang mulia dan agung, berakal budi, mahkota ciptaan Allah demi kelestarian ciptaan Allah dan kelangsungan hidup segala mahkluk. Mari semakin mencintai kehidupan ini. Kita adalah penatalayan Allah.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin!

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Kamis, 21 Juni 2018

INJIL KE SEGALA MAHKLUK

INJIL KE SEGALA MAHKLUK

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 22/06/2018

Markus 16:15 (TB)  Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.

Mark 16:15 (RSV)  And he said to them, "Go into all the world and preach the gospel to the whole creation.

"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Perintah ini sering disebut sebagai missi agung orang percaya. Pengutusan ini semakin istimewa karena perintah Tuhan Yesus disampaikan sebelum terangkat ke Sorga. Pesan-pesan terakhir semacam ini dalam suatu perjumpaan tentu memiliki makna khusus.

Lewat pengutusan Injil Markus ini, kita semakin memahami bahwa Keselamatan itu adalah milik semua makhluk. Keselamatan itu holistik, bukan hanya milik manusia tetapi segala mahkluk.  maka tugas pemberitaan Injil bukanlah semata-mata emenangkan jiwa manusia, tetapi mewartakan kabar baik kepada  segala makhluk hidup. Band. Mazmur 150:6 (TB)  Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!

Memberitakan Injil kesegala mahkluk menyadarkan tanggungjawab manusia tehadap mahkluk hidup dan alam. Keselamatan di dalam Yesus Kristus bukan hanya milik manusia, tetapi segala makhluk; binatang, tumbuhan dan ciptaan lainnya. Dengan demikian memberitakan Injil ke segala makhluk menyadarkan kita akan tanggungjawab manusia memelihara alam dan lingkungan hidup,  melindungi dan memberikan hak dan kelangsungan hidup kepada binatang dan hewan dan tumbuh-tumbuhan. Segala bentuk eksplotasi yang merusak alam dannkelangsungan  hidup mahkluk lain harus ditentang. Hewan, tumbuhan dan alam bukanlah sebagai obyek pemenuhan ketubuhan manusia semata, melainkan sebagai subyek yang menerima keselamatan di dalam Kristus.

Memberitakan Injil ke segala makhluk menekankan tugas dan tanggungjawab manusia terhadap alam dan sekaligus perintah untuk menjamin hak dan kelangsungan hidup tumbuhan dan hewan serta keseimbangan alam. Tanaman dan binatang serta segala yang bernafas harus memperoleh perlindungan agar jangan sampai musnah. Jika selama ini manusia menggangap mengasihi sesama adalah dalam arti kepada manusia, maka dalam missi yang termaktub di dalam Markus 16:15 bahwa manusia mesti mengembangkan rasa persaudaraan terhadap sesama ciptaan.

Mindset manusia sebagai makhkota ciptaan harus digali dan dikembangkan ke arah kesetaraan manusia dengan mahkluk lainnya. mahkota ciptaan bukan berarti supremasi atau eksplotasi  manusia atas mahluk hidup dan alam. Tetapi di dalam pengutusan ini manusia harus semakin menyadari kesejajaran dengan ciptaan lainnya dalam keselamatan. Di dalam keselamatan yang dilakukan oleh Kristus baik tumbuh-tumbuhan, hewan dan ciptaan lainnya sama-sama berhak atas kelangsungan hidupnnya yang utuh. Pandangan demikian semakin mendorong kita untuk mengelola hidup manusia kepada keberpihakan kepada lingkungann hidup, pilihlah produk dan gaya hidup yang ramah lingkungan demi kelestarian alam dan ciptaan.

Sahabat yang baik hati! Memberitakan Injil ke segala makhluk merupakan missi yang sangat berat dan  menyadarkan Ä·ita akan keselamatan yang universal. Keselamatan bukanlah miliki manusia semata, melainkan miliki segala makhluk. Menyadari misi ini mendorong kita untuk melakukan segala sesuatu yang pro lingkungan hidup. Mengkritisi segala praktek eksploitasi alam, namun menjadi tugas dan tanggung jawab dalam penatalayanan dunia ini demi kelangsungan seluruh mahkluk ciptaan.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidip saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak


Rabu, 20 Juni 2018

HUKUMAN TUHAN ATAS ASYUR


HUKUMAN TUHAN ATAS ASSYUR
(Asyur Akan Hancur)

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 21/06/2018
Yesaya 31:8 (TB)  Asyur akan rebah oleh pedang, tetapi bukan pedang orang, dan akan dimakan habis oleh pedang, tetapi bukan pedang manusia; mereka akan melarikan diri terhadap pedang, dan teruna-terunanya akan menjadi orang rodi.
Isaiah 31:8 (RSV)  "And the Assyrian shall fall by a sword, not of man; and a sword, not of man, shall devour him; and he shall flee from the sword, and his young men shall be put to forced labor.
Nats renungan di pagi hari ini merupakan isi Nubuatan nabi Yesaya akan negara Assyur. Assyur adalah negara adikuasa yang telah menahlukkan beberapa negara-negara termasuk Israel Utara. Penahklukan itu dilakukan tahun 720 SM diibawah pimpinan Raja  Sanherib. Setelah menahlukkan Israel Utara, raja Sanherib melakukan intimidasi dan ancaman terhadap Raja Hizkia yang memimpin Yehuda (Baca 36:+dyb) bahkan lewat juru minum raja Assyur memaksa Hizkia untuk tunduk pada Assyur yang telah mengepung Yerusalem. (Bacalah Yeaaya 36-37 dialog Assyur dengan Hizkia)
Keadaan sulit ini membuat raja Yehuda berpikir apakah akan tunduk dibawah tekanan raja Assyur atau meminta bantuan kekuatan asing melalui kerjasama berkoalisi angkatan perang kepada Mesir untuk menghadapi Assyur. Bagi nabi Yesaya dan nabi lainnya sangat menentang koalisi. Koalisi adalah bukti ketidak percayaan kepada Tuhan semesta alam, yang kuat dan gagah perkasa. Selain ketidak percayaan kepada kekuasaan  Tuhan, menurut nabi Yesaya, koalisi akan berdampak buruk, karena akan memdatangkan baal memasuki wilayah Yehuda dan segala konsekwensinya. Bagi nabi Yesaya hal yang seharusnya dilakukan adalah pertobatan. Yesaya 31:6-7 (TB)  Bertobatlah, hai orang Israel, kepada Dia yang sudah kamu tinggalkan jauh-jauh! Sungguh pada hari itu kamu masing-masing akan membuang berhala-berhala peraknya dan berhala-berhala emasnya yang dibuat oleh tanganmu sendiri dengan penuh dosa.
Bagi Yesaya seluruh ancaman dan intimidasi negara asing dan kekuatiran Yehuda hanya akan dapat diatasi jika ada restorasi umat Allah. Argumentasi Yesaya menolak koalisi antar bangsa dapat kita temukan dalam pasal 31.  Memgenai Mesir Yesaya 31:3 (TB)  "Sebab orang Mesir adalah manusia, bukan allah, dan kuda-kuda mereka adalah makhluk yang lemah, bukan roh yang berkuasa. Apabila TUHAN mengacungkan tangan-Nya, tergelincirlah yang membantu dan jatuhlah yang dibantu, dan mereka sekaliannya habis binasa bersama-sama."
Mengenai Assyur, Yesaya  menubuatkan lihat Yesaya 31:8 (TB)  "Asyur akan rebah oleh pedang, tetapi bukan pedang orang, dan akan dimakan habis oleh pedang, tetapi bukan pedang manusia; mereka akan melarikan diri terhadap pedang, dan teruna-terunanya akan menjadi orang rodi."
Pada ayat ini disebutkan Assyur akan rebah oleh pedang, akan habis oleh pedang dan teruna mereka lari dari pedang dan menjadi orang rodi amun pedang yang dimaksud bukan oleh pedang manusia. Jika demikian pedang apa yang akan merebahkan dan menghabiskan Assyur? Yesaya memberitahukan kekuatan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Kuasa firman lebih berkuasa dari segalanya, oleh firman segala sesuatu diciptakan oleh Tuhan. Band Ibrani 4:12 (TB) "Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita."
Sahabat yang baik hati! Kita harus semakin percaya akan kuasa firman, firman lebih kuat dari segala ancaman dannapa yangbpaling kita takuti. Mari semakin percaya akan kuasa firman Tuhan sebagai pelindung dan benteng keselamatan bagi kita dari setiap ancaman, tekanan dan usaha orang lain yang menjatuhkan kita. 
Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam
#Nekson M Simanjuntak

Selasa, 19 Juni 2018

AMPUNI DAN BERKATILAH UMATMU

AMPUNI DAN BERKATILAH UMATMU!

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 20/06/2018.

1 Raja-raja 8:36 (TB)  maka Engkau pun kiranya mendengarkannya di sorga dan mengampuni dosa hamba-hamba-Mu, umat-Mu Israel, — karena Engkaulah yang menunjukkan kepada mereka jalan yang baik yang harus mereka ikuti — dan Engkau kiranya memberikan hujan kepada tanah-Mu yang telah Kauberikan kepada umat-Mu menjadi milik pusaka.

1 Kings 8:36 (RSV)  then hear thou in heaven, and forgive the sin of thy servants, thy people Israel, when thou dost teach them the good way in which they should walk; and grant rain upon thy land, which thou hast given to thy people as an inheritance.

Nats renungan hari merupakan bahagian dari doa permohonan Raja Salomo pada saat peresmian atau disebut pentahbisan Bait Allah. Sebagaimana kita tahu bahwa Daud telah meminta kepada Tuhan hendak membangun Bait Allah sebagai pusat Ibadah bagi seluruh Israel. Namun Tuhan tidak mengijinkan Daud, sekalipun Daud mempersipakan perencanaan pembangunan namun Tuhan lebih memilih Salomo untuk membangun Bait Allah. Salomo sebagai pengganti Daud melakukan apa rencana Daud dan pembangunannya pun rampung. Salomo beserta seluruh umat Israel merayakan penahbisan Bait Allah penahbisan itu diawali dengan prosesi arak-arakan membawa Tabut Perjanjian ke Ruang Maha Kudus, kemudiaan diikuti dengan komitmen seluruh bangsa Israel yang terdaftar di kedua belas suku-suku Israel dan berdoa dihadapan Allah serta berjanji akan mecintai Bait Allah. Setelah komitmen ini, Salomo bangkit berdiri di hadapan Allah berdoa untuk seluruh bangsa Israel umat yang dipimpinnya. Disini Salomo menjnjukkan dirinya sebagai pemimpin yang mendoakan rakyat yang dipimpinnya.

Ada dua permohonan mendasar yang disampaikan Salomo dalam ayat 36 yaitu pertama, agar Tuhan mengampuni seluruh dosa dan pelanggaran  bangsa Israel dan kemakmuran bangsa Israel. Pengampunan penting karena bagaimana bangsa ini menjadi maju jika kesalahan dan pelanggaran menjadi penghalang besar bagi Tuhan.  Keberanian memohon pengampunan ini, tentu diawali dengan menghantarkan umat Israel kepada pengakuan dosa. Salomo menyadari bahwa pelanggaran dan dosalah yang membuat jauh darj kesejahteraan karena itulah dia memohon pengampunan. Sebagaimana pesan firman Tuhan: Yesaya 59:1-2 (TB)  Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;  tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

Setelah menyampaikan permohonan pengampunan, Salomo melanjutkan doanya memohon berkat. Salomo meminta agar Tuhan memberkati umatNya menjadi makmur dan sejahtera melalui hasil-hasil pertanian mereka. Dalam ini, Salomo secara khusus berdoa agar Tuhan memberikan hujan pada waktunya, membasahi lahan pertanian mereka. Disini berkat yang diminta Salomo bukan kemakmuran tetapi proses awal dari kemakmuran itu yaitu dengan iklim yang baik dan curah hujan yang baik. Dia tidak meminta panen mereka melimpah, tetapi apa yang mendukung pertanian mereka dapat melimpah dengan baik yaitu dengan curah hujan dan cuaca yang mendukung. Tanah Kanaan yang disebut dengan milik pusaka Israel adalah tanah yang subur, berlimpah madu dan susu (Bil 13:27) akan nyata memakmurkan dan mendatangkan kesejahteraan bagi umatNya.

Sahabat yang baik hati! Dua hal permohonan Salomo dalam renungan di pagi hari ini adalah kunci utama memasuki kehidupan yang sejahtera: pengampunan atas dosa dan memberkati pekerjaan kita menghasilkan sukacita dan bahagia bagi kita.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Senin, 18 Juni 2018

TUHAN MENYEDIAKAN KEBUTUHAN MANUSIA

TUHAN MENYEDIAKAN KEBUTUHAN MANUSIA

Selamat Pagi! Sahabatbyang baiknhati, marilah menggunakan waktu sejenak di oagi hari ini untjk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dannmotivasi bagi kita. Selasa, 19/06/2017

 Kejadian 1:29 (TB)  Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.

Genesis 1:29 (RSV)  And God said, "Behold, I have given you every plant yielding seed which is upon the face of all the earth, and every tree with seed in its fruit; you shall have them for food.

Tuhan adalah perencana unggul dan paling sempura.  Terinspirasi dari kisah Penciptaan, Stephen R Covey mengutip kisah penciptaan sebagai dasar perencanaan dalam bukunya yang sangat terkenal "Seventh Habit." Nampakanya dalam buku leadership buku ini lama menjadi buku yang panduan bagi para peminpin.  Jika kita membaca dan menelusuri kisah penciptaan Allah benar-benar merencanakan secara matang akan urutan-urutan penciptaan; alam semesta aman segala isinya dan puncaknya adalah penciptaan manusia. Puncak penciptaan pada manusia yang diciptakan segambar dengan rupa Allah. Allah memberkati dan memberikan mandat  bagi manusia untuk beranak cucu, menahlukkan dan memelihara bumi serta memberikan kepada manusia pengelolaan alam untuk memenuhi kebutuhannya.

Ayat 29 ini adalah pemberian mandat bagi manusia untuk menikmati ciptaan Tuhan memenuhi kebutuhannya. Kelangsungan Manusia yang diciptakan Allah itu diikuti dengan ketersediaan bahan makanan yang disediakan Tuhan lewat ciptaannya. M. Luther menjelaskan ini pada arti pengakuan iman rasuli bagian pertama. Aku percaya kepada Allah Bapa, pencipta khalik dan bumi sekaligus kita mempercayai Allah mencipta, memperlengkapi tubuh dan memelihara hidup kita dengan disediakannnya makanan, sandang dan apa saja yangbkita buruhkan dalam hidup ini. Oleh sebba itu kita senantiasa bersyukur kepada Tuhan.

Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan! Manusia pertama yang diciptakan oleh Allah terkesan seolah manusia pertama ini dipersiapkan oleh Allah untuk menikmati makanan dari tumbuhan (vegetarian). Namun setelah Nuh, Tuhan menyerahkan segala mahluk hidup yang bergerak untuk memenuhi kebutuhan manusia.  Kejadian 9:2-3 (TB)  Akan takut dan akan gentar kepadamu segala binatang di bumi dan segala burung di udara, segala yang bergerak di muka bumi dan segala ikan di laut; ke dalam tanganmulah semuanya itu diserahkan. Segala yang bergerak, yang hidup, akan menjadi makananmu. Aku telah memberikan semuanya itu kepadamu seperti juga tumbuh-tumbuhan hijau.

Sahabat yang baik hati. Inilah keyakinan kita hingga kini bahwa Tuhan telah menciptakan alam ini menyediakan kebutuhan manusia. Maka manusia harus mengelola alam ini dengan baik kelangsungan hidup kita dengan mata rantai kehidupan yang Tuhan berikan tetap terpelihara.

Banyak diskusi akan krisis pangan akhir-akhir ini, populasi manusia yang semakin meningkat sementara kebutuhan makanan dan energi bagi manusia semakin menipis. Disinilah umat manusia harus menafsirkan ulang akan makna firman ini, manusia mengelola hidup dengan segala kebutuhannya yang disediakan Tuhan. Yang pasti Tuhan menyediakan kebutuhan hidup segala mahluk dan menjamin kelangsungan  hidup manusia dengan apa yang disediakan Tuhan bagi kita.

Marikah kita bersyukur atas segala kebutuhan yang sudah persiapkan bagi kita. Dalam mensyukuri hidup ini, kita hendaknya diperlengkapi untuk menyadari mandat ilahi memelihara kelangsungan hidup ini sampai kedatangan Kristus yang kedua.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Minggu, 17 Juni 2018

BERSERU DALAM KESESAKAN

BERSERU DALAM KESESAKAN

Sahabat yang baik hati! Marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 18/06/2018

2 Samuel 22:7 (TB)  Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berseru. Dan Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong masuk ke telinga-Nya.

2 Samuel 22:7 (RSV)  "In my distress I called upon the LORD; to my God I called. From his temple he heard my voice, and my cry came to his ears.

Kisah Daud dan Saul merupakan salah satu sejarah yang banyak kita temukan dalam cerita  Alkitab; baik dalam Mazmur, juga dalam catatan sejarah yang tretulis dalam Kitab 1-2 Samuel dan Kitab 1 Tawarik. Hal ini penting karena kedua tokoh ini merupakan raja pertama dalam Kerajaan Israel.  Kisahnya yang sangat menakjubkan dimana Daud selalu dilindungi Tuhan dari pengejaran Saul. Daud sebenarnya penolong bagi Saul, namun karena iri hati, yang tidak dapat mengelola emosi terhadap pujian masyarakat kepada Daud. Daud lebih disanjung oleh umat Israel apalagi setelah Daud mengalahkan Goliat sang raksasa itu. Spontan para wanita Yerusalem menyorakkan nyanyian: 1 Samuel 18:7 (TB)  dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa." 

Nyanyian ini sampai kepada Saul dan membuat dia kalah pamor dengan Daud. Saul dipenuhi dengan iri hati, iri hatinya mendatangkan kebencian dan kebencian membuat Saul ingin melenyapkan nyawa Daud. Padahal Daud didatangkan ke istana untuk menenankan hati Saul. Berulang kali Saul hendak membunuh Daud pada saat sama Daud diselamatakan Tuhan dengan berbagai cara. Berulang kali Saul mengejar Daud, namun Tuhan tetap melindungi Daud dan terhindar dari pengejaran Saul. Roh Tuhan pun undur dari Saul, karena sikap dan pribadinya yang tidak baik.

Pengejaran Saul atas Daud terus mewarnai kehidupan Daud yang dilantik Samuel menjadi raja atas Israel. Namun dalam setiap pengejaran, sekalipun dalam keadaan terhimpit dan tersesak, seolah tak ada jalan keluar. Daud ibarat sudah berada dalam perangkap Saul, dihadang dari depan, dikejar dari belakang, dihimpit dari sisi kiri dan kanan. Kemanakah di akannlari? Mazmur ini menginspirasi masih ada celah yang dapat menyelamatkannya yaitu keatas menghadap langit menyampaikan doa dan permohonan kepada Tuhan dalam segala kesesakan dan ketidak berdayaannya dan Tuhan pun menolong,  mengangkatnya dari segala kesesakan yang dialaminya. Ini jugalah pengaharapan setiap orang percaya dalam setiap ketidak berdayaan kita menghadapi beban hidup dannpergumulan yang menghimpit kita: datanglah dan berserulah kepada Tuhan, Dia penolong dan penyelamat yang setia. Perolongannya pasti dan tidak akan pernah terlambat.

Pengalaman yang terlepas berulang kali  dari kesesakan membuat Daud menyanyiikan mazmur dan pujian kepada Tuhan sebagaimana dituangkan juga dalam banyak nyanyian yang kita temukan dalam kitab Mazmur. Salah satunya adalah Mazmur 50:15 menyebutkan: (TB)  Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku." Sela

Sahabat yang baik hati! Jangan pernah berputus asa, dalam keadaan tidak berdaya hingga titik nadir tetaplah berpengharapan, karena Tuhan mengetahui dan mendengar seruan pertolongan yang kita ajukan. Tuhan tidak akan membiarkan orang-orang yang dikasihinya tenggelam di dalam badai masalah atau  terkubur oleh beban pergumulan, namun berserulah kepadaNya. Tuhan akan menolong dan menyelamatkan kita dari segala kesesakan.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 16 Juni 2018

SETIA MENANTIKAN HARI TUHAN


SETIA MENANTIKAN HARI TUHAN

Selamat hari minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini tertulis pada 2 Petrus 3:1-13 mengajak kita merindukan hari Tuhan. Tuhan pasti datang, karena itu selagi hari masih siang mari bergegas dan berbenah. Kalau Tuhan datang kita ditemukanNya tak bercacat.

Menanti Hari Tuhan harus disecara hati-hati dan seksama, karena kenyataannya banyak sekali kejadian dalam bidaat/sekte yang tersesat karena sangat berkeinginan mengetahui Hari Tuhan (akhir zaman) dengan menafsir-nafsirkan Alkitab dsn menerka hari Tuhan. Salah satunya di Indonesia adalah Mangampin Sibuea mengaku abdi Allah membentuk sekte Pondok Nabi yang menyatakan hari kiamant 10 Nop 2003.  Bahkan jka kita searching artikel "10 Sekte Kiamat Yang Menggegerkan Dunia di Abad ke 20" banyak muncul dari sekte Kristen. Ada yang meramalkan hari Kiamat namun hari yang dimaksudkan terjadi akhirnya bunuh diri massal. Itulah tragisnya agama yanh disalah gunakan atas doktrin-doktrin kiamat.

1. Berpeganglah Pada Ajaran Alkitab;
Untuk itulah gereja harus berulang kali memelihara dan menjaga jemaat agar tak tersesat oleh ajaran hari Kiamat. Jangan tergoda dengan ajaran apapun yang memastika  hari Tuhan, karena hari Tuhan hanya diketahui Allah Bapa. Yesus sendiri mengatakannya.(baca Matius 24:39, 44 )
Rasul Petrus juga menegaskan bahwa dalam menanti hari Tuhan kita hanya berpedoman pada pengajaran nabi, perkataan Yesus Kristus dan ajaran Para rasul yang dituliskan dalam Alkitab. (2 Pet 3:3). Jika ada ajaran hari Tuhan dan menebak-nebak dengan tanggal tertentu itu abaikan. Kita hanya diminta untuk berjaga-jaga menantikan hari Tuhan, bukan mempersoalkan kapan datangnya apalagi menebaknya.

2.Tuhan Pasti Datang:
Ada tiga makna Hari Tuhan dalan Alkitab: pertama adalah hari penghakiman menyangkut kedatangan Yesus Kristus dalam kemuliaanNya. Ini lazim disebut dengan eskatologi dan dalam pemahaman ini dunia dan segala isinya akan berakhir dan adanya lagit dan dunia yang baru. Kedua, hari Tuhan adalah adanya kematian pada pribadi dan ketiga adalah sesuatu kejadian yang terjadi pada diri seseorang atau suatu bangsa. Hari Tuhan nyata suatu kehendak Allah dalam sejarah manusia. Pandangan ini menekankan hari Tuhan sudah datang dan sedang terjadi dalam kehidupan ini.

Umumnya teks-teks perjanjian baru menyebutkan bahwa hari Tuhan itu segera datang,  bahkan ada istilah sudah genap. Hari Tuhan dipahami sebagai hari penghakiman untuk menentukan hukuman atau berkat. Setiap orang akan diperhadapkan akan dalam peradilan Tuhan ditentukan menerima hukum atau berkat. Bagi orang percaya dan setia hingga kedatangan Tuhan ditentukan untuk menerima makhkota kehidupan.
Masalahnya bagi jemaat mula-mula adalah kapan hari Tuhan itu akan datang, apalagi jemaat mula-mula mengalami bernagai penderitaan, pengejaran dan penganiayaan? Sejak gereja mula-mula hingga saat ini hari Tuhan itu belum tiba? Apakah Tuhan lalai akan janjiNya? Sama sekali tidak. Rasul Petrus membantu kita memahami bahwa 1 hari bagi Allah sama dengan sertibu tahun. Seribu tahun atau millenium bukanlah menunjukkan angka seribu, namun suatu istilah untuk menunjukkan jumlah yang sungguh tak terjangkau. Penjelasan ini menampik pemahaman bahwa millenium ketiga Tuhan akan datang. Dihitung-hitung dari kisah pencitaan - peristiwa ari bah dua ribu tahun, Air Bah ke jaman Yesus 200 tahu  dan Jaman Yssua ke tahun 2000, maka dunia ini sejak penciptaannsudah enam millenium maka millenium ketiga menjadi hari ketujuh dan dianggap sebagai hari Tuhan.

Mari kita simak sekali lagi penjelasan Petrus:
2 Petrus 3:8 (TB)  Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.
Kata millenium  dalam surat bukanlah mau menunjukkan angka seribu tahun tetapi menunjukkan jangka waktu yang tidak terbatas. Tuhan kapan saja bisa datang, karena itu hanya satu hal yang perlu dilakukan yaitu: menanti dengan siaga. Tuhan akan datang seperti pencuri malam, tidak tahu kapan Tuhan itu akan datang.

3.  The end of History: semuanya akan berakhir
Hari Tuhan berkaitan dengan berakhirnya segala sesuatu. Jika semuanya akan berakhir,  maka kotbah ini mengarahkan kita kepada sutu pertanyaan: Apa yang kita kejar dalam hidup ini? Sesungguhnya hanya satu yaitu penantian kepada kehidupan kekal. Peringatan ini penting agar kita sesungguhnya menyadari apa yang kita raih di dunia ini akan berlalu, tidak ada yang abadi. Hanya Firman yang kekal (Mark 13:31).

2 Petrus 3:10-11 (TB)  Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.  Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup
Jika segala sesuatu di dunia akan hancur, mengapa harus mengejarnya dan meninggalkan kehidupan yang kekal yang disediakan bagi kita. 

- Bukankah telah banyak orang melakukan kejahatan, menipu, membunuh dan menindas orang demi mencari harta kekayaan. Salah satu kutipan dalam Global Ethic bahwa tantangan dunia saat kni bukanlah aliran keagamaan yang berbeda, namun tindakan  unhumanity (anti kemanusiaan) dan kekerasan. Saat ini yang paling berbahaya adalah kombinasi kekerasan dan ideology agama, itulah terorisme.

- Bukankah telah banyak anggota keluaraga hidup saling bermusuhan dan tidak bisa berjumpa karena sengketa warisan? Harta akan berlalu, namun persaudaraan abadi. Karena kita di dalam sorga adalah satu keluarga Allah. Jika di dunia ini kita tidak bisa rukun dan damai dalam rumah tangga bagaimana kita bisa disebut sebagai Keluarga Allah?
Dunia ini akan berlalu, segala kekayaan, kekuasaan dan kemuliaannya akan berakhir. Mari cari dan peganglah apa yang mendatangkan damai sejahtera karena itulah hakelat pribadi seorang pewaris kehidupan kekal: langit dan bumi yang baru bagi kita.

Telah banyak ilustrasi akan skenario berakhirnya dunia ini lewat sains dan juga film: Armagedon dan juga 2012, semua itu proyeksi pikiran manusia bahwa dunia ini akan berakhir sebagaimana disebutkan  oleh Alkitab. Maka kejarlah segala sesuatu yang mendatangkan keabadian.

4. TUHAN tidak lalai: kesabaran Tuhan adalah kesempatan. Jadilah seperti Iman Nuh!
Tuhan tidak lalai akan janjiNya, Tuhan akan menepati janjinya. Justru yang terjadi adalah kesabaran Allah. Allah tidak menghendaki agar tidak seorang pun yang selamat, maka selagi masih ada waktu marilah kita memperbaiki diri, menanti dengan sungguh dan mempersiapkan diri menyongsong Tuhan. Buahkanlah buah-buah pertobatan (Lukas 3:8)
Kalau Tuhan hingga hari ini belum datang itu adalah kesabaranNya, bukan kelalaianNya, atau ketidak setiaanNya pada janjiNya. Tetapi dengan sabar menunggu dan menantikan perubahan dan pertobatan dalam diri setiap orang percaya.
Bersukacitalah dalam berpengharapan, sabar dalam kesesakan dan bertekun di dalam doa (Rom 12:12). Semua ini kita lakukan dalam menantikan Tuhan. Nuh disapa Tuhan pada umj 500 Tahun untuk mempersiapkan Bahtera, banyak cemoohan bagaimana seseorang membuat perahu di darat. Namun Nuh tak peduli akan ocehan dan bully sesamanya. Dia tetap fokus pada perintah Tuhan dan melakukannya. Air bahb terjadi pada saat  Nuh berumur 600 tahun. Banyangkan penantiannya yang panjang namun tetap setia, hidup bergaul dengan Tuhan.  Namun sebaliknya lihatlah orang yang tidak percaya dihukum dalam Air Bah. Tuhan sendiri menutup bahtera Nuh.

Saat ini bahtera keselamatan telah disediakan Tuhan bagi kita melalui Yesus Kristus. Itulah garansi kita.

PENUTUP
Mengakhiri kotbah ini mari ikuti ajakan Paulus Roma 13:12-13 (TB)  Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.

Persiapkan hati meyongsong Tuhan, segala sesuatu akan berakhir, peganglah yang mendatangkan keabadian.

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Jumat, 15 Juni 2018

TUHAN MENCUKUPKAN SEGALANYA

TUHAN MENCUKUPKAN SEGALANYA

Sahabat yang baik hati! Marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu 26/06/2018

Mazmur 23:2 (TB)  Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Psalm 23:3 (RSV)  he makes me lie down in green pastures. He leads me beside still waters;

Mazmur 23 adalah salah satu nyanyian paling indah dari 150 pasal kitab Mazmur. Tidak heran jika banyak orang menghapalkan satu pasal ini, atau menggubahnya lewat nyanyian merdu karena isinya indah dan sungguh menggetarkan hati. Benar bahwa Tuhanlah gembala yang baik dan takkan kekurangan orang yang digembalakan Tuhan.

Dua hal dari sekian banyak perbuatan Tuhan bagi gembalaannya disebutkan dalam ayat 2 ini bahwa Tuhan mencukupkan segala kebutuhan kita.

Pertama adalah Ia membaringkan aku di padang yang rumput hijau. Gembala yang baik akan selalu menuntun domba-dombaNya ke padang rumput yang hijau. Hal ini nerbicara tentang kebutuhan stok makanan dan apa yang dibutuhkan tersedia adanya. Istilah "membaringkan"  identik dengan peristirahatan. Beristirahat dalam ketenangan dan ketersediaan stok makanan yang berkelimpahan. Ini adalah suatu jaminan pemeliharaan Tuhan atas hidup umat yang yang dikasihiNya. Di dalam Tuhan kita tidak akan berkekurangan, Tuhan tidak akan membiarkan kita mati kelaparan namun akan selalu dicukupkanNya. Dalam ketiadaaan stok makanan Tuhan juga mengirimkan buruk-buring gagak memberikan makanan bagi Elia. Buruk gagak meruoakan burung paling rakus, namun Tuhan pakai untuk menyediakan stok makanan bagi hambaNya.  Dari stok tepung dan minyak terakhir bagi janda di Sarfat Tuhan menyediakan makanan bagi hambanya dan keluarga janda (baca 1 Raja 17). Ini berarti dalam segala keadaan Tuhan sanggup mengatasi keadaan dan memelihara umatNya. Yesus juga pernah bersabda: Matius 6:26 (TB)  "Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?" Demikianlah kasih Tuhan atas umat yang digembalakannya.

Kedua: membimbing aku ke air yang tenang. Di Timur tengah, tanahnya begitu gersang, kering dan tandus sangat minus sumber air. Sumber mata air adalah paling menentukan. Setiap kampung biasanya ada satu sumber mata air atau sumur yang dapat memberikan stok air bagi masyarakat dan ternaknya. Jika kekeringan berkepanjangan tiba maka tak jarang orang ke luar mencari oase-oase atau sumber mata-mata air yang baru yang dapat mereka ambil. Sungguh alangkah bahagianya jika mereka menemukan sumber mata air. Gambaran sukacita mengatasi kehausan seperti itulah yang akan dinikmati oleh orang yang mau digembalakan Tuhan. Tuhan akan membimbing orang-orang yang dikasihinya menikmati air yang tenang. Tuhan menjamin dan mencukupkan kebutuhan air bagi mereka yang percaya kepadaNya. Yesuslah sumber air kehidupan bagi kita. Yohanes 4:14 (TB)  "tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."

Sahabat yang baik hati! Tentu masih banyak lagi jaminan dan pemeliharaan Tuhan atas hidup orang yang dikasihiNya yang digambarkan dalam Mazmur 23 ini..bahkan sekalipun sudah berjalan di alam maut, namun Tuhan memelihara.  Menjadikan Tuhan sebagai gembala berarti menyerahkan totalitas hidup kita di dalam tanganNya. Percaya dan ikut saja apa yang disampaikan oleh Gembala yang Baik, semuanya akan diberikannya kepada kita dengan hidup berkelimpahan. Domba yang baik akan mendengar dan melakukan suara Sang Gembala.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengannm melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Kamis, 14 Juni 2018

KEBAIKAN SECANGKIR AIR

KEBAIKAN SECANGKIR AIR

Sahabat yang baik hati! Marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 15/06/2018

Matius 10:42 (TB)  Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."

Matthew 10:42 (RSV)  And whoever gives to one of these little ones even a cup of cold water because he is a disciple, truly, I say to you, he shall not lose his reward."

Janganlah jemu-jemu berbuat baik, demikian pesan Alkitab bagi kita kapan pun, dimanapun, kepada siapapun. Sekalipun kebaikan yang kita perbuat sering diabaikan dan dilupakan orang, namun ingatlah kebaikan yang kita perbuat bukanlah untuk diingat atau untuk memperoleh balas jasa. Kebaikan yang lakukan hendaknya dilandasi karena kita telah mengenal kebaikan atau kasih agape dari Tuhan. Jangan pernah menyesali perbuatan baik anda, dan kalau boleh lupakanlah kebaikan yang anda lakukan. Biarlah Tuhan saja yang mengetahuinya.

Kisah ini mungkin sudah pernah anda baca: "Semuanya telah lunas karena kebaikan secangkir kopi susu." Saya sudah lupa sumbernya, kisahnya demikian. Ada seorang anak SMP yang baik, rajin dan pintar.  Dia punya cita-cita kelak akan menjadi seorang dokter.  Dia penuh semangat ke sekolah sekalipun harus berjalan  kaki 5 km jarak rumah dari sekolah. Dapat kita bayangkan betapa lelahnya dia setiap hari berjalan kaki, apalagi pulang sekolah dalam panas terik sering kehausan.  Kawan-kawannya pulang sekolah sering melempari buah-buahan di sepanjang jalan untuk pengganti rasa haus bahkan ada yang memanjat kelapa. Namun yang anak yang satu ini dia tidak melakukannya. Kalau dia sudah kelelahan dan haus dia lebih memilih mengetuk rumah orang dan meminta seteguk air pelepas dahaga. Demikialah  dia melakukannya hari demi hari. Namun ada satu hal yang membuat dia semakin bersemangat meraih cita-cita, ketika dia haus dia mengetuk rumah dan meminta secangkir air. Namun sungguh luar biasa seorang nenek bukan memberikan air, namun membuatkannya secangkir kopi susu yang sangat enak bagi anak-anak sekampung jaman itu hal seperti itu sangat jarang menikmatinya. Dia sangat senang atas kebaikan sang nenek. Memori itu diingatnya terus dan memotivasinya melakukan kebaikan dengan menjadi dokter. Singkat cerita dia pun menjadi dokter di salah satu rumah sakit yang terkenal. Dia melihat salah satu pasiennya adalah yang akrab diingatannya, dia pun dengan segala keahliannya berusaha memberikan yang terbaik untuk penyembuhannya. Ketika si ibu itu sembuh dan hendak pulang pihak rumah sakit memberikan kwitansi pembayaran dalam satu amplop. Mungkin si nenek pasti kebingungan bagaimana dia membanyar semua ini, namun sungguh mengejutkan dia membuka amplop yang diberikan. Ternyata tertulis: Semuanya telah lunas dibayar oleh secangkir kopi susu." Sang dokter memeluk si nenek dan menceritakan dialah yang pernah menerima kebaikan si nenek sekalipun meminta secangir air namun si nenek memberikan secangkir kopi susu.

Kisah diatas merupakan contoh kebaikan yang kita rasakan. Di dunia ini kita hidup saling membutuhkan. Ada kalanya di depan kita orang membutuhkan uluran tangan, pada saat yang sama tanpa kita minta Tuhan telah menggerakkan orang lain menolong kita.  Ini semua adalah buah dari pengajaran Tuhan Yesus agar kita melakukan kebaikan dengan tulus tanpa harus menuntut balas.

Sahabat yang baik hati, kebaikan itu abadi karena kebaikan itu ada pada kebaikan itu sendiri. Jangan lakukan kebaikan karena hendak menuntut balas, namun lakukanlah kebaikan dengan tulus karena Tuan karena telah menerima kebaikan dari Tuhan.
"Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Rabu, 13 Juni 2018

KESELAMATAN BAGI UMAT TUHAN

KESELAMATAN BAGI UMAT TUHAN

Sahabat yang baik hati! Marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 14/06/2018

Yesaya 35:6-7 (TB)  Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara;
tanah pasir yang hangat akan menjadi kolam, dan tanah kersang menjadi sumber-sumber air; di tempat serigala berbaring akan tumbuh tebu dan pandan.

Isaiah 35:6-7 (RSV)  then shall the lame man leap like a hart, and the tongue of the dumb sing for joy. For waters shall break forth in the wilderness, and streams in the desert;
the burning sand shall become a pool, and the thirsty ground springs of water; the haunt of jackals shall become a swamp, the grass shall become reeds and rushes.

Jika kita baca semua pasal 35 ini, semuanya berbicara tentang kabar gembira yang akan dilakukan Tuhan bagi umatNya. Segala yang baik, positip dan mendatangkan sukacita akan diberikan sebagai jaminan keselamatan bagi umatNya. LAI memberikan judul pasal 35 ini dengan "KESELAMATAN BAGI UMAT TUHAN". Judul ini sangat tepat dalam kondisi Yehuda yang tergoncang. Bagaimana mereka melepaskan diri dari tekanan negara asing. Diperkirakan Israel Utara telah ditahlukkan Assyur, sementara negara-negara lainnya bangkit untuk membuat penekanan terhadap Yehuda. Raja-raja terakhir di Yehuda mengalami kesulitan untuk menetukan pilihan apakah bertahan sebagai negara yang berdiri sendiri diatas tekanan asing atau harus membuat koalisi dengan negara asing untuk meselamatan Yehuda. Tahun 701 raja Hizkia menghadapi penyerbuan Raja Sanherib.

Dalam keadaan demikianlah Yesaya tampil meyakinkan pemimpin Yehuda dan segenap Israel. Tuhan sendiri akan mendatangkan hukuman bangi bangsa-bangsa termasuk Edom (Lihat pasal  34). Dari Tuhanlah keselamatan, jaminan ini ditekanka oleh Yesaya agar tidak ikut dalam koalisi meminta kekuatan asing.

Yehuda akan selamat dalam perlindungan dan pertolongan Tuhan. Jika kita baca keseluruhan pasal 35 ini seluruhnya nubuatan akan keselamatan umat Tuhan. Mereka akan bersukacita seperti sukacita rusa yang melompat-lompat karena terbabas dari serangan pemangsa, amang dengan rumput hijau dan tersedianya air.

Sukacita umat yang memperoleh keselamatan ini seperti orang lumpuh melompat lompat kegirangan. Selama ini lumpuh, terhenti dan tidak bisa bergerak namun karena pertolongan Tuhan mereka bisa berdiri bahkan melompat-lompat kegirangan. Kehirangan seekor rusa yang menemukan air di padang belantara. Adanya kehidupan, kemakmuran dan kelanjutan kehiduoan. Keselamatan itu akan diberikan Tuhan, selama ini kering dan gersang namu mendapat air bahkan menjadi kolam dan tersedianya sumber-sumber air. Bukan hanya itu keselamatan umat Tuhan dijelaskan dalam nats renungan pagi ini seperti serigala yang tenang aman disekitarnya tumbuh tebu dan pandan. Serigala tak perlu berburu karena akan datang rusa dan ternak lainnya menjadi santapannya.

Sahabat yang baik hati! Apa yang kita temukan dalam renungan ini adalah keselamatan yang Tuhan persiapkan bagi umatNya dalam segala keadaan. Tuhan tetap sedia memberikan pertolongan dan keselamatan bagi orang yang tetap percaya dan setia kepada Tuhan.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Selasa, 12 Juni 2018

CERMINAN HATI

CERMINAN HATI

Sahabat yang baik hati! Marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 13/06/2018

Amsal 27:19 (TB)  Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu.

Proverbs 27:19 (RSV)  As in water face answers to face, so the mind of man reflects the man.

Zaman perjanjian lama cermin merupakan barang yang sangat langkah. Munculnya cermin diperkirakan setelah jaman besi atau logam. Cermin terbuat dari logam, dituang dan dilicinkan rata sekali (Ayb 37:18). Kalau pun ada cermin masih sangat terbatas bagi kalangan bangsawan. Namun istilah bercermin sudah ada, bagi  masyarakat umum yaitu bercermin dilakukan diatas permukaan air. Seseorang dapat melihat wajahnya dwngan bercermin di atas air. Setiap orang yang bercermin di atas air, pasti mencerminkan wajah yang sesungguhnya. Air tidak pernah berbohong, apa yang dibiaskan otentik seperti apa adanya.

 "Seperti ari mencerminkan wajah demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu sendiri". Ungkapan yang menjelaskan air menggambarkan aslinya, otentik dan murni. Fungsi cermin menampakkan wajah sendiri. T Tidak mungkin wajah cantik dicerminkan menjadi wajah buruk,  atau Sule bercermin yang tampak Si Bolot. Jika Sule bercsrmin yang tampak pasti Sule. Cermin memantulkan apa adanya, otentik tanpa dirubah-rubah.

Seserti air mencerminkan wajah demikianlah hati mencerminkan manusia. Manusia itu adalah apa yang ada di dalam hatinya.
Ungkapan ini hendak menjelaskan bahwa hati manusia adalah hal paling otentik untuk menjelaskan siapa seseorang. Dari hati seseorang kita mengenal pribadinya siapa yang sesungguhnya.

Seseorang tidak dapat kita kenal dari perkataannya, karena bisa saja orang lain dibibir lain di hati, bibir bisa berkata manis  semanis madu namun dirinya sesungguhnya sepahit empedu. Orang tidak dapat kita kenal dari ide dan gagasan, karena ada orang terus berwacana namun tak pernah bekerja.  Orang tidak dapat kita kenal dari parasnya yang cantik, karena bisa saja hatinya jahat. Banyak orang tertipu dengan ungkapan wajah malaikat namun hati penyamun. Demikian halnya, seseorang tidak dapat kita kenal dari perbuatan sesaat, anda bisa tertipu karena bisa saja orang melakukan sesuatu demi pencitraan atau pura-pura baik.

Renungan hari ini menegaskan manusia dicerminkan oleh hatinya atau dengan kata lain dari hatinyalah kita mengenal seseorang. Maka pertanyaan berikut adalah bagaimana kita mengenal hati seseorang? Tingginya gunung dapat didaki, dalamnya laut dapat diselami namun dalamnya hati siapa tahu? Manusia pasti tidak dapat mengenal hati seseorang, hanya Tuhan yang mengenal hati manusia (1 Raj 8:38,39). Namun ada hal yang membantu orang percaya mengenal hati seseorang yaitu Roh Kudus. Kisah Para Rasul 15:8 (TB)  Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita. Selanjutnya Yesus berkata: Matius 7:20 (TB)  Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.

Sahabat yang baik hati. Mengenal seseorang dari hati dapat kita lihat dalam praktek sehari-hari. Ketika ada masalah selalu disarankan untuk berbicara dari hati ke hati. Kita percaya percakapan semacam ini akan memperkenalkan dirinya siapa yang sesunguhnya. Kalau toh tidak dapat berbicara dari hati ke hati, maka kita sudah dapat mengidentifikasi siapa dirinya yang sesungguh ya. Orang bisa saja secara hukum benar, dan dapat membela diri menurut dalil-dalil hukum untul dibenarkan, namun jauh lebih mulia dan agung pribadi seseorang yang berbicara dari hati. Melakukan sesuati yang tercermin dari hati. Jika hati yang  berbicara tentu tercerminlah sikap diri kita yang sesungguhnya. Tuhan menghendaki kita sebagai anak-anak Allah agar hidup dan bersikap dari hati.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Senin, 11 Juni 2018

MERASAKAN PENYATAAN ALLAH

MERASAKAN PENYATAAN ALLAH

Sahabat yang baik hati! Marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 12/06/2018

Kisah Para Rasul 14:17 (TB)  namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan."

Acts 14:17 (RSV)  yet he did not leave himself without witness, for he did good and gave you from heaven rains and fruitful seasons, satisfying your hearts with food and gladness."

Para teolog membagi dua jenis penyataan Allah: penyataan umum dan penyataan khusus. Penyataan umum adalah Allah menyatakan diriNya dan kehendakNya kepada manusia lewat alam ciptaan dan para hamba-hambaNya. Sedangkan penyataan khusus adalah Allah menyatakan diri kepada manusia di dalam diri Yesus Kristus. Kedua makna penyataan ini menjelaskan bahwa Allah itu benar-benar hadir dalam kehidupan manusia. Tuhan campur tangan dan memasuki sejarah atau pengalaman real manusia.

Nats renungan kita di pagi hari ini merupakan bahagian dari pengajaran Paulus tentang penyataan umum di tengah-tengah orang Listra. Di Listra Paulus menyembuhkan seorang yang lumpuh sejak lahir (Kis 14:8,10). Apa yang dilakukan oleh Paulus merupakan mujizat yang sangat mengherankan penduduk Listra sampai-sampai Paulus dan Barnabas disambut seperti dewa; Barnabas dianggap sebagai Zeus dan Paulus sebagai Hermes (Kis 14:12). Paulus menolak penyambutan seperti itu, Paulus menegaskan dirinya hanya manusia biasa yang sama dengan penduduk Listra, karena itu tidak usah disambut dengan berlebihan.  Orang-orang Listra percaya kepada dewa-dewa, Pada kesempatan yang sama Paulus menjelaskan Injil Yesus Kristus.  Allahlah yang kita sembah yang telah menyelamatkan kita di dalam diri Yesus Kristus. Allah itu telah menyatakan diri lewat berbagai kebajikan dalam manusia, leaat ciotaanNya dan lewat apa yang kita alami dalam hidup.

Paulus menjelaskan tentang penyataan umum agar dan mereka dapat lebih mudah menerimanya. Semua kita mengenal Allah karena perbuatanNya dalam hidup kita. Tuhan menyatakan diriNya melalui kebajikan, segala kebaikan yang kita nikmati dalam hidup ini seperti: pangan, papan, sandang dan kesehatan serta segala hal baik yang kita dapatkan bersumber dari Allah yang mengasihi kita. Tuhan adalah pencipta, pemelihara dan pemberi/penjami  kebidupan kita. (Band penjelasan M. Luther tentang Pengakuan Iman Rasuli Bagian Pertama). Penjelasan sederhana Paulus ini penting bahwa Allah telah mereka kenal lewat apa yang mereka rasakan.  Tuhan mendatangkan hujan dari langit sehingga pertanian kita subur dan Tuhan mengatur musim sehingga kita menikmati segala karunia lewat berbagai keadaan alam yang kita rasakan. Tuhan juga mencukupkan kebutuhan kita lewat makan yang disediakan Tuhan bagi kita.
Segala apa yang baik bersumber dari Tuhan dan kasihNya yang paling besar adalah keselamatan di dalam diri Yesus Kristus.

Sahabat yang baik hati! Dengan renungan di pagi ini kita diajak untuk semakin merasakan kasih dan perbuatan Tuhan dalam hidup kita lewat apa gang kita terima, kita rasakan dan kita alami dalam hidup ini. Allah menyatakan dirinya bukan dengannperistiwa mujizat-mujizat yang sangat langkah tetapi penyataan Allah dapat kita rasalan lewat apa yang kita terima dalam aktifitas sehari-hari. Dengan oandangan ini juga kita semakjn menyadari bahwa segala kebaikan dan sukacita  yang kita rasakan bukanlah karena budi baik kita, tapi karena kasih Tuhan pada kita. Jika kita hitung satu persatu tentu begitu banyak berkatNya. Reff KJ 439 menyebutkan:
Berkat Tuhan, mari hitunglah,
kau 'kan kagum oleh kasihNya.
Berkat Tuhan mari hitunglah,
kau niscaya kagum oleh kasihNya

Mari semakin bersyukur dan semakin mendekatkan diri kepadaNya.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan mendatangkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak



Minggu, 10 Juni 2018

TUHAN KEKUATAN DAN KESELAMATANKU

TUHAN KEKUATAN DAN KESELAMATANKU

Sahabat yang baik hati! Marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 11/06/2018

Yesaya 12:2-3 (TB)  Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gementar, sebab TUHAN ALLAH itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku." Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.

Isaiah 12:2-3 (RSV)  "Behold, God is my salvation; I will trust, and will not be afraid; for the LORD GOD is my strength and my song, and he has become my salvation." With joy you will draw water from the wells of salvation.

Jika pada kotbah Minggu kemarin 10/06/2018 menyapa:  "Hai cacing Yakub dan hai ulat Israel jangan takut! Ini suatu peneguhan dari Tuhan Allah Israel agar mereka tidak perlu kuatir dan takut akan hidup mereka karena Tuhan menjadi penolong dan penyelamat mereka. Bangsa yang tidak berdaya di pembuangan, bangsa yang terpukul hebat dan tak berdaya hanya tinggal menunggu lonceng kematian mereka.  Dalam keadaan terpukul hebat Tuhan memberikan jaminan dan berseru: Jangan Takut...! Kalimat ini meneguhkan mereka dengan menolong dan menyelamatkan mereka. Itulah kebaikan Tuhan.

Renungan hari ini merupakan respon dari umat Allah atas jaminan dan pemeliharaan Tuhan atas umatNya. Konteksnya memang sebelum pembuangan, pada saat itu kerajaan Yehuda terancam oleh Assyur apalagi setelah Israel Utara sitahlukkan oleh Assyur tahun 720 SM. Maka pertanyaan sekarang: Apakah kekuatan Yehuda, dari manakah pertolongan  dan keselamatan buat Yehuda menghadapi tekanan Assyur? Ada gagasan agar berkoalisi saja dengan Mesir atau negara lain yang dianggap dapat membendung  kekuatan Assyur. Dalam keadaan demikianlah nabi Yesaya tampil menyakinkan pemimpin Yehuda dan umat Allah. Tuhanlah keselamatanku. Keselamatan umatNya hanya ada pada Tuhan.  Yesaya hadir menyakinkan umat Allah bahwa mata hari keselamatan telah dialirkan Tuhan. Umat itu hanya tinggal menimbanya dengan kegirangan.

Mata air atau sumur merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat Timur Tengah. Sumber kemakmuran dan jaminan kehidupan diukur dari tersedianya sumber air. Apalagi konteks padang gurun, air lebih berharga dari segalanya. Pentingnya air ini dalam kehidupan manusia dipakai oleh Yesaya menjelaskan kehadiran Tuhan bagi umatNya sebagai mata air keselamatan. Mata air keselamatan telah disediakan Tuhan bagi umatNya. Ajakan Yesaya ini perlu menjadi semangat bagi semua lapisan: dari pemimpin tertinggi hingga rakyat jelata. Tuhan adalah keselamatan dan kekuatanku.  Suatu pengakuan yang sungguh-sungguh. Pengakuan seperti itu ada pada orang yang memiliki prinsip hidup yang percaya kepada Tuhan dan mengandalkan Tuhan.

Sahabat yang baik hati! Inilah yang harus kita syukuri bahwa mata air keselamatan telah disediakan Tuhan bagi setiap orang yang percaya kepadanya. Tetaplah percaya dan tinggal di dalam Tuhan, Tuhan telah mengalirkan air kehidupan bagi kita. Jangan pernah menjauh apalagi meninggalkan Tuhan. Hidup seseorang yang meninggalkan Tuhan sama artiya seperti pohon atau tanaman yang tidak pernah disirami air, kelak tanahnya menjadi kering dan tandus, tanaman itu pun akan layu dan segera gugur. Sebaliknya orang yang percaya akan betumbuh segar, daunnya hijau dan berbuah lebat pada musimnya (Mazmur 1:3). Bukan hanya itu, Yesus bersabda: Yohanes 7:38 (TB)  Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
Disini kita buka  hanya penerima air keselamatan, tetapi akan dipakai Tuhan mengalirkan sumber mata air kepada semua orang.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 09 Juni 2018

TUHAN YANG MAHA KUDUS PENOLONG DAN PENYELAMAT UMATNYA


TUHAN YANG MAHA KUDUS PENOLONG DAN PENEBUS UMATNYA!

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati Kotbah Minggu ini dari Yesaya 41, 14-20 tentang peneguhan Tuhan terhadap Umat Israel dalam pembuangan. Tuhan Allah Israel menyatakan dirinya  menjadi penolong dan penebus umatNya dari pembuangan Babel. Apa yang mereka alami di pembuangan sangat pahit. Mereka snagat sulit menerima keadaan di pembuangan.  Apa yang mereka banggakan: status umat pilihan, umat perjanjian dan umat yang diberkati Tuhan  tapi menjadi tawanan dan budak di negeri asing. Segala predikat yang dibanggakan selama ini hancur sudah dan sirnah tak berbekas. Yerusalem yang megah, Bait suci yang dikudus kini kosong, rata tak ada batu bertindih satu pun. Hampa rasanya dan kosong, tak tahu apa yang akan mereka perbuat.

Dalam kehampaan demikianlah, Yesaya menyampaikan penguatan dan pemeliharaan terhadap umatNya agar jangan takut. Yesaya 41:14 Janganlah takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel! Akulah yang menolong engkau, demikianlah firman TUHAN, dan yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, Allah Israel.

Panggilan "cacing Yakub" adalah istilah paling rendah bagi umat yang terpukul habis ini. Istilah ini dipakai untuk kematian, manyat yang akan membusuk diselimuti oleh cacing (Band Ayub 25:6, Mzr 22:7). Dalam ketidak berartian, tiada harapan dan tinggal menunggu waktu kematian. Jangan berputus asa, Tuhan memberi motivasi agar jangan Takut. Bahkan Tuhan sendiri akan mengasah dan menjadikan mereka menjadi alat pertanian yang menghasilkan kemakmuran ( Yes 41:15)

Hai "Cacing Yakub",  panggilan "Yakub" mengingatkan Perjanjian Allah pada Yakub yang akan diberkati Tuhan sejak leluhur mereka Abraham, Ishak dan Yakub. Kata Yakub berarti penipu, mengandalkan akal dan pikirannya  namun  sebelum menyeberangi sungai Yabok, Yakub diubah menjadi Israel (Baca Kej 32:26). Mereka adalah umat Perjanjian dari sejak leluhur mereka Abraham, Ishak dan Yakub serta umat Allah yang ditetapkan menjadi bangsa yang besar.

Apakah tindakan Tuhan dalam menolong dan menyelamatkan umat Allah? Disini ada
Tiga hal tindakan Tuhan  yang dapat kita dalami menolong dan menebus umatNya dari pembuangan:

1. Menyerahkan musuh-musuh mereka seperti angin meniup debu. Yesaya 41:16 (TB)  "Engkau akan menampi mereka, lalu angin akan menerbangkan mereka, dan badai akan menyerakkan mereka. Tetapi engkau ini akan bersorak-sorak di dalam TUHAN dan bermegah di dalam Yang Mahakudus, Allah Israel."
Istilah "menampi" dipakai pada seorang ibu rumah tangga menampi beras memisahkan beras dari kulit padi yang kurang bersih. Setelah seorang ibu menampi beras maka semua kulit padi dipastikan telah bersih dan siap di masak. 
Menampi dipakai juga bagi petani yang panen dalam memisahkan biji gandum dari sekam dan jerami. Tampi berfungsi untuk memisahkan  gandum dibantu oleh angin sehingga tinggal gandum yang bernas yang terpisah dari sekam, jerami dan gandum yang tak berisi. Demikian Tuhan akan memisahkan umatNya dari bangsa-bangsa.  Umat yang dimurnikan itu akan bersukacita dan bersorak-sorai di dalam Tuhan.

2. Mengubah gurun pasir menjadi telaga dan dan tersedianya sumber mata air bagi yang haus dan miskin. Yesaya 41:17-18 Orang-orang sengsara dan orang-orang miskin sedang mencari air, tetapi tidak ada, lidah mereka kering kehausan; tetapi Aku, TUHAN, akan menjawab mereka, dan sebagai Allah orang Israel Aku tidak akan meninggalkan mereka. Aku akan membuat sungai-sungai memancar di atas bukit-bukit yang gundul, dan membuat mata-mata air membual di tengah dataran; Aku akan membuat padang gurun menjadi telaga dan memancarkan air dari tanah kering.
Pada bagian kedua ini pertolongon Tuhan itu benar-benar sangat mendesak. Ibarat orang yang haus, kerongkongannya sudah kering dan sulit untuk menelan karena haus kekeringan. Pada situasi demikian Tuhan hadir dan menyediakan air bagi umatNya. Lebih dari itulah kehausan spiritualitas, kegersangan iman dan kehabisan semangat dan putus asa. Tuhan hadir menjadi penolong dan penyelamat bagi umatNya yang menderita di pembuangan Babel. Tidak ada pertolongan selain dari Tuhan karena Tuhan sendiri yang paling tahu akan apa kebutuhan kita.

3. Padang Gurun akan menjadi daerah pertanian dan Tuhan sendiri akan menumbuhkan pohon-pohon produktif di padang belantara. Disebutkan beberapa jenis pohon: terkuat, termahal dan pohon bermanfaat. Ini penting bahwa Tuhan akan memberkati ladang mereka
Yes 41:19 "Aku akan menanam pohon aras di padang gurun, pohon penaga, pohon murad dan pohon minyak; Aku akan menumbuhkan pohon sanobar di padang belantara dan pohon berangan serta pohon cemara di sampingnya."


Tuhan akan menanam dan menumbuhkan berbagai jenis pohon-pohon ini dari segi nilai, fungsi dan manfaatnya di padang gurun. Ini mujizat, bagaimana bisa tumbuh pohon-pohon seperti itu di padang gurun?  Hal ini hendak menumbuhkan harapan bagi umatNya. Dalam ketidak mungkinan, di dalam Tuhan segala sesuatu itu dimungkinkan. Padang gurun akan berubah menjadi hutan hijau, menumbuhkan pohon yang bernilai tinggi. Di padang belantara  Tuhan akan menumbuhkan  pohon hijau, pohon peneduh dan pembawa kesejukan. Demikianlah Tuhan mengubah keadaan umatnya di pembuangan: hati kering dan gersang bakan berubah menjadi teduh dan sejuk karena pertolongan Tuhan akan segera datang menyelamatkan umatNya.

Apa yang dilakukan oleh Tuhan ini membuktikan kesetiaan Tuhan pada janjiNya sejak leluhur Abraham, Ishak dan Yakub. Allah yang Maha Kudus menghendaki umatNya yang kudus. Semua itu dilakukan agar mereka mengetahui, memahami dan mengerti akan Kasih Allah yang setia kepada umatNya: "supaya semua orang melihat dan mengetahui, memperhatikan dan memahami, bahwa tangan TUHAN yang membuat semuanya ini dan Yang Mahakudus, Allah Israel, yang menciptakannya." (Yesya 41,20)

Kotbah minggu ini menguatkan kita semua: Jangan takut! Tuhan Allah yang Maha Kudus, penolong dan penyelamat umatNya.

Sahabat yang baik hati! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda.  Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

ORANG YANG MENCARI TUHA. AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU

 Kotbah Minggu Kantate, 28 April 2024 Ev. Mazmur 22:26-32 ORANG YANG MENCARI TUHAN AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU Selamat Hari Minggu! Sahabat yang...