Sabtu, 16 Juni 2018

SETIA MENANTIKAN HARI TUHAN


SETIA MENANTIKAN HARI TUHAN

Selamat hari minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini tertulis pada 2 Petrus 3:1-13 mengajak kita merindukan hari Tuhan. Tuhan pasti datang, karena itu selagi hari masih siang mari bergegas dan berbenah. Kalau Tuhan datang kita ditemukanNya tak bercacat.

Menanti Hari Tuhan harus disecara hati-hati dan seksama, karena kenyataannya banyak sekali kejadian dalam bidaat/sekte yang tersesat karena sangat berkeinginan mengetahui Hari Tuhan (akhir zaman) dengan menafsir-nafsirkan Alkitab dsn menerka hari Tuhan. Salah satunya di Indonesia adalah Mangampin Sibuea mengaku abdi Allah membentuk sekte Pondok Nabi yang menyatakan hari kiamant 10 Nop 2003.  Bahkan jka kita searching artikel "10 Sekte Kiamat Yang Menggegerkan Dunia di Abad ke 20" banyak muncul dari sekte Kristen. Ada yang meramalkan hari Kiamat namun hari yang dimaksudkan terjadi akhirnya bunuh diri massal. Itulah tragisnya agama yanh disalah gunakan atas doktrin-doktrin kiamat.

1. Berpeganglah Pada Ajaran Alkitab;
Untuk itulah gereja harus berulang kali memelihara dan menjaga jemaat agar tak tersesat oleh ajaran hari Kiamat. Jangan tergoda dengan ajaran apapun yang memastika  hari Tuhan, karena hari Tuhan hanya diketahui Allah Bapa. Yesus sendiri mengatakannya.(baca Matius 24:39, 44 )
Rasul Petrus juga menegaskan bahwa dalam menanti hari Tuhan kita hanya berpedoman pada pengajaran nabi, perkataan Yesus Kristus dan ajaran Para rasul yang dituliskan dalam Alkitab. (2 Pet 3:3). Jika ada ajaran hari Tuhan dan menebak-nebak dengan tanggal tertentu itu abaikan. Kita hanya diminta untuk berjaga-jaga menantikan hari Tuhan, bukan mempersoalkan kapan datangnya apalagi menebaknya.

2.Tuhan Pasti Datang:
Ada tiga makna Hari Tuhan dalan Alkitab: pertama adalah hari penghakiman menyangkut kedatangan Yesus Kristus dalam kemuliaanNya. Ini lazim disebut dengan eskatologi dan dalam pemahaman ini dunia dan segala isinya akan berakhir dan adanya lagit dan dunia yang baru. Kedua, hari Tuhan adalah adanya kematian pada pribadi dan ketiga adalah sesuatu kejadian yang terjadi pada diri seseorang atau suatu bangsa. Hari Tuhan nyata suatu kehendak Allah dalam sejarah manusia. Pandangan ini menekankan hari Tuhan sudah datang dan sedang terjadi dalam kehidupan ini.

Umumnya teks-teks perjanjian baru menyebutkan bahwa hari Tuhan itu segera datang,  bahkan ada istilah sudah genap. Hari Tuhan dipahami sebagai hari penghakiman untuk menentukan hukuman atau berkat. Setiap orang akan diperhadapkan akan dalam peradilan Tuhan ditentukan menerima hukum atau berkat. Bagi orang percaya dan setia hingga kedatangan Tuhan ditentukan untuk menerima makhkota kehidupan.
Masalahnya bagi jemaat mula-mula adalah kapan hari Tuhan itu akan datang, apalagi jemaat mula-mula mengalami bernagai penderitaan, pengejaran dan penganiayaan? Sejak gereja mula-mula hingga saat ini hari Tuhan itu belum tiba? Apakah Tuhan lalai akan janjiNya? Sama sekali tidak. Rasul Petrus membantu kita memahami bahwa 1 hari bagi Allah sama dengan sertibu tahun. Seribu tahun atau millenium bukanlah menunjukkan angka seribu, namun suatu istilah untuk menunjukkan jumlah yang sungguh tak terjangkau. Penjelasan ini menampik pemahaman bahwa millenium ketiga Tuhan akan datang. Dihitung-hitung dari kisah pencitaan - peristiwa ari bah dua ribu tahun, Air Bah ke jaman Yesus 200 tahu  dan Jaman Yssua ke tahun 2000, maka dunia ini sejak penciptaannsudah enam millenium maka millenium ketiga menjadi hari ketujuh dan dianggap sebagai hari Tuhan.

Mari kita simak sekali lagi penjelasan Petrus:
2 Petrus 3:8 (TB)  Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.
Kata millenium  dalam surat bukanlah mau menunjukkan angka seribu tahun tetapi menunjukkan jangka waktu yang tidak terbatas. Tuhan kapan saja bisa datang, karena itu hanya satu hal yang perlu dilakukan yaitu: menanti dengan siaga. Tuhan akan datang seperti pencuri malam, tidak tahu kapan Tuhan itu akan datang.

3.  The end of History: semuanya akan berakhir
Hari Tuhan berkaitan dengan berakhirnya segala sesuatu. Jika semuanya akan berakhir,  maka kotbah ini mengarahkan kita kepada sutu pertanyaan: Apa yang kita kejar dalam hidup ini? Sesungguhnya hanya satu yaitu penantian kepada kehidupan kekal. Peringatan ini penting agar kita sesungguhnya menyadari apa yang kita raih di dunia ini akan berlalu, tidak ada yang abadi. Hanya Firman yang kekal (Mark 13:31).

2 Petrus 3:10-11 (TB)  Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.  Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup
Jika segala sesuatu di dunia akan hancur, mengapa harus mengejarnya dan meninggalkan kehidupan yang kekal yang disediakan bagi kita. 

- Bukankah telah banyak orang melakukan kejahatan, menipu, membunuh dan menindas orang demi mencari harta kekayaan. Salah satu kutipan dalam Global Ethic bahwa tantangan dunia saat kni bukanlah aliran keagamaan yang berbeda, namun tindakan  unhumanity (anti kemanusiaan) dan kekerasan. Saat ini yang paling berbahaya adalah kombinasi kekerasan dan ideology agama, itulah terorisme.

- Bukankah telah banyak anggota keluaraga hidup saling bermusuhan dan tidak bisa berjumpa karena sengketa warisan? Harta akan berlalu, namun persaudaraan abadi. Karena kita di dalam sorga adalah satu keluarga Allah. Jika di dunia ini kita tidak bisa rukun dan damai dalam rumah tangga bagaimana kita bisa disebut sebagai Keluarga Allah?
Dunia ini akan berlalu, segala kekayaan, kekuasaan dan kemuliaannya akan berakhir. Mari cari dan peganglah apa yang mendatangkan damai sejahtera karena itulah hakelat pribadi seorang pewaris kehidupan kekal: langit dan bumi yang baru bagi kita.

Telah banyak ilustrasi akan skenario berakhirnya dunia ini lewat sains dan juga film: Armagedon dan juga 2012, semua itu proyeksi pikiran manusia bahwa dunia ini akan berakhir sebagaimana disebutkan  oleh Alkitab. Maka kejarlah segala sesuatu yang mendatangkan keabadian.

4. TUHAN tidak lalai: kesabaran Tuhan adalah kesempatan. Jadilah seperti Iman Nuh!
Tuhan tidak lalai akan janjiNya, Tuhan akan menepati janjinya. Justru yang terjadi adalah kesabaran Allah. Allah tidak menghendaki agar tidak seorang pun yang selamat, maka selagi masih ada waktu marilah kita memperbaiki diri, menanti dengan sungguh dan mempersiapkan diri menyongsong Tuhan. Buahkanlah buah-buah pertobatan (Lukas 3:8)
Kalau Tuhan hingga hari ini belum datang itu adalah kesabaranNya, bukan kelalaianNya, atau ketidak setiaanNya pada janjiNya. Tetapi dengan sabar menunggu dan menantikan perubahan dan pertobatan dalam diri setiap orang percaya.
Bersukacitalah dalam berpengharapan, sabar dalam kesesakan dan bertekun di dalam doa (Rom 12:12). Semua ini kita lakukan dalam menantikan Tuhan. Nuh disapa Tuhan pada umj 500 Tahun untuk mempersiapkan Bahtera, banyak cemoohan bagaimana seseorang membuat perahu di darat. Namun Nuh tak peduli akan ocehan dan bully sesamanya. Dia tetap fokus pada perintah Tuhan dan melakukannya. Air bahb terjadi pada saat  Nuh berumur 600 tahun. Banyangkan penantiannya yang panjang namun tetap setia, hidup bergaul dengan Tuhan.  Namun sebaliknya lihatlah orang yang tidak percaya dihukum dalam Air Bah. Tuhan sendiri menutup bahtera Nuh.

Saat ini bahtera keselamatan telah disediakan Tuhan bagi kita melalui Yesus Kristus. Itulah garansi kita.

PENUTUP
Mengakhiri kotbah ini mari ikuti ajakan Paulus Roma 13:12-13 (TB)  Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.

Persiapkan hati meyongsong Tuhan, segala sesuatu akan berakhir, peganglah yang mendatangkan keabadian.

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...