Selasa, 30 November 2021

BERJALAN DEMI NAMA TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6581037518634925/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 1 Desember 2021


*BERJALAN DEMI NAMA TUHAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Mikha 4:5 (TB)  Biarpun segala bangsa berjalan masing-masing demi nama allahnya, tetapi kita akan berjalan demi nama TUHAN Allah kita untuk selamanya dan seterusnya. 


Micah 4:5 (RWV)  For all people will walk every one in the name of his god, and we will walk in the name of the LORD our God for ever and ever.


Ada satu lagi dalam yang sangat berkenan dengan renungan hari ini: we are marching in the light of God, we are marching in the light of God. Lagu ini telah di terjemahkan dalam lagu bahasa Indonesia: Kita maju dalam terang Tuhan, kita maju dalam terang Tuhan. Suatu lagu yang memotivasi orang atau komunitas agar berjalan di dalam terang Tuhan. Seperti prajurit, yang maju ke dalam pertempuran untuk mengalahkan musuh mereka harus berjalan dalam suatu tekad dan komando. Sejauh mereka menuruti komando itu, mereka memiliki keberanian dan harapan bahwa mereka akan memenangkan pertempuran.


Demikian nabi Mikha menyerukan kepada umatNya. Khususnya dalam pasal 4 Mikha melihat negara-negara adikuasa untuk mengepung dan mengalahkan Sion. Nabi Mikha melayani sebagai nabi di masa-masa akhir pemerintahan Yehuda yakni masa Ahazia. Disini bangsa Israel berada dalam tekanan negara adikuasa yang siap menahlukkan Yehuda. Mungculnyannegara-negara adikuasa yang baru Mesir, Babilonia, Assyur dll. Hal yang menakutkan, Israel Utara atau Samaria telah ditaklukkan oleh negara Assyur tahun 720 SM. Bagaimana nasib Yehuda?


Tentu Yehuda akan kuatir menghadapi situasi ini. Ancaman demi ancaman akan datang dan mereka tinggal menunggu waktu akan segera ditawan oleh negara asing. Namun Nabi Mikha menyerukan agar Yehuda berjalan di dalam terang Tuhan. Bahkan dalam ayat sebelumnya Mikha bernubuat bahwa bangsa-bangsa akan berduyun-duyun datang ke Sion. Mikha 4:1-2 (TB)  Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung rumah TUHAN akan berdiri tegak mengatasi gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; bangsa-bangsa akan berduyun-duyun ke sana,  dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan firman TUHAN dari Yerusalem." 


Tidak ada cara lain yang ditawarkan oleh Mikha selain dari tetap berjalan di dalam nama Tuhan. Jika bangsa-bangsa mengandalkan kekuatan senjata dan kekuatan kereta-kereta kuda mereka. Namun umat berjalan demi nama Tuhan.


Apa yang mau disampaikan oleh nabi Mikha dalam renungan ini? Mikha menegaskan apapun yang terjadi, situasi sesulit apapun menimpa hidup kita jangan pernah berjalan di luar dari kehendak Allah. Sebagai umat Tuhan, harus berjalan di dalam terang Allah dan percaya Tuhan akan menyertai dan menghantarkan langkah umatNya kepada kemenangan dan menuntun umatNya sampai ke tempat yang diharapkan. 


Sahabat yang baik hati! Jangan andalkan kekuatan diri sendiri menghadapi tantangan, tetapi jalanilah semua tantang di dalam iman dan di dalam terang Tuhan. Marching in the light of God - berjalan di dalam terang Tuhan akan menghantarkan kita kepada hidup bahagia. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 29 November 2021

BERJALANLAH, PERSIAPKAN JALAN BAGI UMAT

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan , inspirasi , dan motivasi

Selasa 30 november 2021


BERJALANLAH, PERSIAPKAN JALAN BAGI UMAT! 


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


“Berjalanlah, berjalanlah melalui pintu-pintu gerbang, persiapkanlah jalan bagi umat, bukalah, bukalah jalan raya, singkirkanlah batu-batu, tegakkanlah panji-panji untuk bangsa-bangsa!”

‭‭Yesaya‬ ‭62:10‬ ‭TB‬‬


“Go through, go through the gates; prepare ye the way of the people; cast up, cast up the highway; gather out the stones; lift up a standard for the people.”

‭‭Isaiah‬ ‭62:10‬ ‭(KJV)


Sahabat yang baik hati. Selamat Adven bagi kita semua. Iman adalah sebuah perjuangan kehidupan. Jika dikatakan berjuang maka dibutuhkan sebuah usaha, bukan hanya berpangku tangan tetapi ada sebuah peran aktif yang dilakukan oleh setiap individu. Pada Hari ini kita kembali disapa oleh Firman Tuhan yang mengingatkan kepada kita bahwa orang yang beriman kepada Tuhan bukanlah orang yang duduk manis diam dan tidak melakukan apa apa. Firman Tuhan mengingatkan kepada kita untuk bergerak berjalan bukan diam. Berjalan dan bergerak mempersiapkan jalan bagi umat agar mereka menyosong Media yang segera datang.  Firman Tuhan juga mengingatkan kepada kita untuk membuka jalan bukan menutup, menyingkirkan bukan mengabaikan. 


Nats ini adalah seruan Yesaya kepada bangsa Israel yang telah keluar dari pada tanah Pembuangan Babel.  Sebagai bangsa yang telah diselamatkan oleh Tuhan mereka harus betul betul mempersiapkan jalan, Dan juga berjalan bersama dengan Tuhan. Bahkan dalam perjalanan itu pun, nabi Yesaya mengingatkan mereka untuk berjuang membuka dan mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Mereka harus berusaha untuk menyingkirkan batubatu atau krikil yang menjadi penghambat untuk berjalan. Jalan yang dipersiapkan harus rata dan setiap orang yang berjalan dapat bergegas menyongsong Tuhan.  Mereka harus menegakkan Panji Panji Tuhan sebagai bukti bahwa mereka sudah siap sedia menyambut Tuhan. Hal ini menandakan bahwa Yesaya menyerukan kepada bangsa Israel untuk betul betul yakin percaya kepada Tuhan dan berjalan bersama dengan Tuhan bahkan untuk tantangan yang akan datangpun Bangsa tersebut tetap berjuang bersama dengan Tuhan. 


Sahabat yang baik hati ini menjadi sebuah perenungan berharga bagi kita bahwa Iman kita itu harus bergerak Iman kita itu harus berjuang dan bagaimana melalui Iman kita nama Tuhan Panji Panji Tuhan itu boleh dirasakan dinikmati oleh orang orang disekitar kita. Terlebih pada masa Adven ini, kita mempersiapkan diri kita untuk memperingati kelahiranNya. Kita tidak tinggal diam terpaku terlena oleh keadaan kita saat ini tetapi kita juga harus terus berjuang menghadirkan kerajaan Allah melalui kehidupan kita. Kita juga harus berjuang bagaimana setiap orang orang disekitar kita itu boleh merasakan kehadiran Kristus melalui setiap orang yang percaya kepada Kristus. 


Maka sahabat yang baik hati, jika hari ini kamu bergumul, jika hari ini kamu berjuang menghadapi tantangan, Jika hari ini kamu merasa tidak yakin akan keputusan yang harus kamu ambil! Firman Tuhan pagi hari ini ingin menikahkan hatimu berjalanlah bersama dengan Tuhan berjuanglah di dalam nama Tuhan untuk mempersiapkan dan menyingkir kan tantangan bahkan pergumulan yang memberatkan hatim berjalanlah bersama dengan Tuhan dan biarlah nama Tuhan boleh dirasakan dan dikenal dalam setiap kehidupan kita. Jangan memilih untuk diam, jangan memilih untuk terlalu lama bersedih, jangan memilih untuk terlalu lama Menyimpan amarah mu mari persiapkan dirimu mari berjalan dengan Tuhan mari Damaikan hatimu sehingga engkau mampu dan di mampu kan untuk berjuang bersama dengan Tuhan.

Sahabat yang baik hati Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam dari Tim Penulis: (AT)


Minggu, 28 November 2021

PERSIAPKANLAH JALAN BAGI TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6568963539842323/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 29 Nopember 2021


*PERSIAPKANLAH JALAN UNTUK TUHAN*


Selamat Advent, Sahabat yang baik hati! Marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Yesaya 40:3 (TB)  Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! 


Isaiah 40:3 (RWV)  The voice of him that crieth in the wilderness, Prepare ye the way of the LORD, make straight in the desert a highway for our God.


Nas renungan hari ini merupakan undangan untuk mempersiapkan diri menyongsong Tuhan. Tuhan akan segera datang untuk menghibur umatNya. Pertanyaan adalah bagaimana menyambut kehadiran Mesias sang pemberi penghiburan itu? 


Disini Yesaya memakai istilah dalam masyarakat mempersiapkan jalan menyambut petinggi yang datang dalam suatu daerah. Istilah pop saat ini disebut dengan "mempersiapkan karpet merah",  memberi dukungan dan mememperlancar proses yang diharapkan. 


Dengan ungkapan yang disebutkan dalam ayat 3-5 sungguh begitu banyak yang harus dibenahi. Gurun pasir yang kering harus menjadi hijau, padang belantara yang sunyi akan ramai dijalani seperti jalan raya, lembah yang curam hendaknya ditutupi dan gunung yang berbukit-bukit menjadi penghalang harus diratakan dalam menyambut kedatanganNya. Demikianlah umat Tuhan mendata hal-hal apa saja menyambut kedatangan Tuhan yang segera datang menghibur umatNya.  


Mempersiapkan jalan bagi Tuhan memiliki arti yang dalam juga dalam pribadi maing-masing.  Dimana pada masa advent ini kita diingatkan untuk berbedah mempersiapkan hati kita masing-masing, menyambut penghiburan dan pertolongan dari Tuhan. Apabila masih ada kesunyian di hati isilah dengan berbagai hal positip yang membahagiakan. Apabila hati panas dan tersimpan amarah, dinginkanlah dengan pikiran yang jernih, penuh damai dan tak membalas. Jika hati hampa dan kosong berdoalah dan isilah dengan Firman Tuhan yang memotivasi dan mengisnpirasi. Jika hidup kita sepanjang tahun ini menimbun persoalan hingga menggunung, hendaknya kita urai satu-persatu mencari solusi terbaik karena Kristus akan datang dan mau menolong kita.


Dalam Perjanjian Baru, seruan pertobatan inilah yang dikutip oleh Johannes Pembaptis. Dia  teruslah menyuarakan pertobatan sekalipun dipadang pasir mungkin sang angin akan membisikkan ke telinga semua orang.  Jadi mempersiapkan jalan bagi Tuhan adalah seruan pertobatan yang nyata melalui perubahan sikap. Bagi Yohanes pembaptis bukti kesediaan menyongsong Tuhan adalah kerelaan untuk ikut ambil bagian dalam baptisan, meninggalkan perbuatan dosa dan yang bertentangan dengan kehendak Allah. Tidak segan Yohanes Pembaptis mengingatkan pemimpin seperti Herodes. Yohanes pembaptis juga menasihati para prajurit agar hidup dari penghasilannya. 


Sahabat yang baik hati! Persiapkanlah jalan bagi Tuhan. Pesan ini harus kita sambut sebagai kesempatan  mempersiapkan diri menyambut Tuhan. Hati yang terluka oleh kata dan tindakan segeralah saling memaafkan dan mengampuni. Demikianlah kita memahami bukit dan lembah harus diratakan demi menyongsong Tuhan, segala kelebihan dan perbuatan yang terlanjur salah melukai orang lain harus dikoreksi dan diperbaiki. Lembah kekurangan harus diisi dengan kesediaan hati menerima kritikan dan masukan dari orang lain.


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 27 November 2021

MENANTIKAN TUHAN DENGAN HIDUP KUDUS

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6563843230354354/?sfnsn=wiwspmo

Kotbah Minggu Advent I, 28 Nopember 2021

Nas: 1 Tessalonika 3:9-13


Selamat Advent bagi kita semua!

Sahabat yang baik hati, dalam segala keadaan orang percaya harus menguasai hati dan tetap berusaha menghasilkan buah-buah iman sldan siap.sedia menyongsong Tuhan Yesus. 


Di dalam mingi Advent ini mari kita menyongsong kedatangan Tuhan dengan:

1. Kehidupan persekutuan (gereja) yang semakin bertumbuh

2. Kasih yang semakin bertambah-tambah 

3. Kuat dan tangguh dan memelihara hidup kudus


Disini saya kirimkan kotbah yang saya tulis dan dimuat dalam SP Immanuel HKBP Edisi Nopember 2021. 


Hatorangan Ni Evangelium Minggu Advent I,

28 Nopember 2021

Turpuk: 1 Tessalonika 3:9-13



*MANAGAM HARORO NI TUHAN I DIBAGASAN HABADIAON*



Patujolo

Tingki marhobas di Kantor Pusat manang na piga hali manamuei pinompar ni Parbarita Nauli na ro sian luat Jerman. Adong doi anak ni missionaries adong muse doi nang pahompu (cucu) dohot nini manang nini (cicit). Nasida mangebati Tano Batak nang Kantor Pusat HKBP naeng marnida inganan panghobasion ni natoras manang ompungnasida. Adong doi na manungkun dia do huta manang huria inganan panghobasion ni natorasna manang ompungna, adong muse doi na ziarah songon na taboto torop do missionaris na monding di Tano Batak jala hinamborna oe di tano Batak. Sian angka tamue na ro adong muse doi na mamboan photo manang dokumentasi.  Ro nasida naeng pasombu sihol dohot manghalashon ala marparbue do ulaon napinungka ni parbaritanauli i gabe jongjong jala mangerbang HKBP ndada holan di Tano Batak alai sahat do desa naualu jala sahat muse tu luar negeri. Sada las ni roha do tutu di ganup Parbarita Nauli molo marparbue pangulaonna gabe boi idaon ni angka sundut na mangihut.


Songon i do diturpuk on Apostel Paulus maradophon huria Tessalonika.  Ai dung sahat Barita Nauli tu huria Tessalonika sai ditahi Paulus do ro mangebatinasida jala sai dihalungunhon ibana asa lam mangerbang huria Tessalonika songon sada huria na matoras. Ndada holani tahe sai tongtong diboan Apostel Paulus huria Tessalonika di tangiangna asa lam magodang, lam margogo jala lam marparbue haporseaon ni huria di na manomunomu haroro ni Kristus. Ido umbahen na didok ibana: 1 Tesalonik 3:10 (TOBA)  Borngin dohot arian lobi sumurung do tangiangnami, asa anggiat idaonnami bohimuna laos patingkosonnami, ia adong dope hahurangan ni haporseaonmuna.


Adong na khusus panghasiholion ni Paulus maradophon huria Tessalonika ala adong sian huria i na sala mangantusi taringot tu haroro ni Kristus. Memang dijamitai angka Parbarita Nauli jonok do ari haroro Tuhan i, alanii ingkon dungo. Na ro do Tuhani songon panangko borngin ala ni ingkon tagam. Ala jonok do haroro ni Tuhan i gabe adong sian ruas ni huria naso mangula ai dirajumi nasida so adong be gunana mangula ai na ro ne ma Tuhan i. Na deba manggadisi artana ai so boanoni gabe paburnangburnang diri. Sandok gabe manirpang do nasida sian Poda na niajarhon ni Parbarita Nauli i di pangulaonnasida siganup ari. Ido umbahen na dipaingot ni Apostel Paulus di 2 Tesalonik 3:6 (TOBA)  Alai mangasahon Goar ni Tuhanta Jesus kristus: Hupaingot hami ma hamu, ale angka dongan: Sumurut ma hamu sian ganup dongan, na so maradat di parange, na so mangihuthon poda na jinalona sian hami! 

Ndang diihuthonnasida be pangajaran ni apostel i gabe mangihuthon angka parpoda haliluon na so turut tu Barita Nauli. 


Laos ido na naeng guruhononta di turpuk jamita on, panghirimon ni halak Kristen manomunomu haroro ni Kristus naeng ma Tarida lam martambatamba angka nauli di saluhut panghobasionna? Manomunomu Tuhani ndada huria na pasif alai huria na proaktif manghobasi dohot mangaramoti ruas ni huria tagam di haroro ni Tuhan.  Domu tu Minggu Advent on, dijou hita manomunomu haroro ni Tuhan.


*Parjolo, panghirimon asa lam mangerbang huriaNa.*

1 Tesalonik 3:9 (TOBA)  Ai hamauliateon dia ma tarlehon hami tu Debata, balos ni saluhut halalas ni roha na huhilala hami di jolo ni Debatanami marningot hamu?


Dipabotohon Paulus do di turpuk on, sihol dohot lungun ni rohana asa lam mangerbang huria Tessalonika jala lam togu di haporseaon. Diboan ibana ditangiangna asa lam togu jala lam matoras huria i. Sikap ni Apostel Paulus on ma naeng tiruan di ganup pangula, mamparsitta asa lam mangerbang huria na hinobasan. Ganup jumpang Minggu Advent I, na ginoari minggu panomunomuon ni Kristus jala targoar taon baru parhuriaon, naeng ma imbaru panghirimonta asa lam magodang jala lam mangerbang huria i. Unang ma nian lam marmetmet, lam sumurut jala lam marniang alai lam martambatama di angka ulaonnna denggan. Tarbarita ma nian huria ala ni angka ulaon na denggan, unang tarbarita manang gabe viral ala ni parsualon ni huria na mangorui sangap.


Jadi ganup jumpang Minggu Advent adong ma evaluasi manang rujiruji di ruas nang pangula boha do huria i lam magodang do manang lam marpengpeng? Lam mangerbang do manang lam marherut. Sian rujiruji i tontuhononhon ma langka laho mangeahi na dumenggan.


Ido na parjolo sirenungkononhonta di Advent nanparjolo on. Songon panghasiholi ni Paulus maradophon Tessalonika, songoni ma ganup pangula pmanghalungunhon hamajuon ni huria asa lam mangerbang jala lam ganda parbue na denggan. 


Tahirim jala tataomutomu ma hurian na lam tu majuna. Hamajuon i ndang ro sandiri, baliksa tahe boi do tartading hita ala ni pangontak ni jaman on na mubamuba. Dituntut do kreatifitas sian pangula dohot parhalado asa mamangke potensi SDM dht tehnologi na adong. Ganup ma pangula mamparsiajarisa jala memberdayahon ruas ni huria asa boi hita manghobasi huria i di era digital manang era Industri 4.0


*Paduahon, huria na manghirim di haroro ni Kristus tarida sian na lam martambatamba holong ni roha.*


Diayat 12 di turpuk on tung mansai gomos diondolhon Apostel Paulus, huria na managam di haroro ni Kristus ima huria na lam patar di holong ni roha. Huria na marAdvent ima huria na lam martambatamba di holong ni roha di punguan i nang maradophon saluhut halak. 1 Tesalonik 3:12 (TOBA)  Alai digohi jala lam ditambai Tuhan i ma haholongon ni rohamuna sama hamu, nang tu saluhut, songon holong ni rohanami di hamu!


Isi ni Barita Nauli ima holong ni Debata tu portibion marhitehite Jesus Kristus. Sude pangajaran ni Tuhan Jesus marosihon holong, ndada holan manghaholongi Dongan gariada tahe manghaholongi musu. Diula jala dipataridahon Jesus doi di ngoluNa. Holong ni Kristus i dipataridahon marhite panghophoponNa dihau pinarsilang. Ditonahon jala dipatihi Tuhan Jesus do tu angka siseanNa asa mian dibagasan holong ni roha. Didok di Johannes 13:34 (TOBA)  Patik na imbaru ma hulehon tu hamu: Naeng ma masihaholongan hamu; songon holong ni rohangku di hamu, naeng ma songon i dohot hamu masihaholongan.


On do tugas ni angka na porsea naung mananda Debata marhitehite Jesus Kristus ima ingkon mian di bagasan holong. 1 Johannes 4:7-8 (TOBA)  (II.) Hamu angka haholongan, masihaholongan ma hita, ai sian Debata do haholongon i, jala ganup na marholong ni roha, i ma naung tubu sian Debata jala ditanda do Debata.

Halak na so marholong ni roha, i do na so tumanda Debata, ai haholongon do Debata.


Alanii maolo tadok hita porsea ingkon mian do dibagasan holong.  Jala holong ni rohai unang lam sumurut alai lam martambatamba. Tamba ari na tabolus, tamba umur, lam martambatamba ma nang holong ni roha. Laos ido ditonahon tu hita hombar tu natarsurat di Pilippi 1:9 (TOBA)  Jala on do hupangido, naeng ma lam sumurung holong ni rohamuna, marurat di parbinotoan dohot di nasa panimbangon partondion,


Molo tung adong ulaon na denggan tapatupa di huria, di keluarga dohot di parkarejoan paboa unang ma pintor tapangeahon alai lam paserephon roha ai godang dope angka baso taula.  Halak na martambatamba di holong ni roha ima halak na manghilala sai hurang ne do pambahenanna.  Di turpuk on mangidohon tu hita naeng lam tatambai holongtai tu joloan ni ari. Asa lam patar jala taripar holong ni Kristus i tu saluhut Halak marhitehite parbue ni holong ni rohanta. 


*Patoluhon, huria na manghirim di haroro ni Tuhani Ima huria na mangaramoti habadiaon jala so hasurahan sahat tu haroro ni Kristus. *


Huria ima hatopan ni halak Kristen angka na Badia. Badia hita ndada ala ni parulaonta na ture naso mangalaosi patik ni Debata. Ai jotjot do talaosi patik ni Debata jala godang angka na hasalaan na taula di ngolu on. 


Di Padan Narobi adong do na ginoari pelean hasadaan ni dosa (penghapusan dosa) ima marhite na mamelehon anak ni lombu. Imamat 4:14 (TB) "maka apabila dosa yang diperbuat mereka itu ketahuan, haruslah jemaah itu mempersembahkan seekor lembu jantan yang muda sebagai korban penghapus dosa. Lembu itu harus dibawa mereka ke depan Kemah Pertemuan."

Suang Songoni do tong molo malim mardosa pelehononna sada anak ni lombu naso marlindang bahen hasesaan ni dosana. Imamat 4:3 (TB)  maka jikalau yang berbuat dosa itu imam yang diurapi, sehingga bangsanya turut bersalah, haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN karena dosa yang telah diperbuatnya itu, seekor lembu jantan muda yang tidak bercela sebagai korban penghapus dosa.


Pelean pardengganan bahen hasesaan ni dosai nunga digohi Kristus marhitehite hamamatenai. Ibana do Sintua ni Malim namasuk tu Bagas Nasun Badia mamboan pelean pardengganan hasesaan ni dosa jala Kristus sandiri do pelean pardengganan bahen tobus dihita. Sipatupaon sahali marhitehite hamamate Solhot haheheonna. 

Heber 7:26 (TOBA)  Ai sintua ni malim na songon i do tama di hita, na badia, na so marlaok, na so marlindang, na marbolat sian angka pardosa, naung gabe tumimbo sian angka banua ginjang i,


Antong angka na Porsea dibTuhan Jesus I'ma angka na pinarbadiaan ni Kristus. Nunga tajalo hasesaan ni dosa di na Porsea hita di Kristus. Ido na taingot jala na tajalo tingki manjalo parpadanan na badia: daging dohot mudar ni Kristus manesa dosanta. Marhite siani dohononta ma badia hita ndada ala ni pelean pardengganan na tapelehon tu Debata, jala ias hita sian dosanta ndada ala naso hasurahan pangalahonta. Alai badia hita ala na diparbadiai ni Kristus jala ias hita sian nasa dosa ala rade do Tuhan Jesus manesa nasa dosanta. 


Nunga disesa Tuhantai sude dosanta, diburi hita sian nasa pangalaosionta marhitehite panghophopon ni Kristus di hau pinarsilang. Mudarna na durus ima manesa dosanta jala patoguhon rohanta manghaporseai ibana asa sahat hita tu hasonangan sisalelenglelengna.


Adong do tugas ni halak naung manjalo hasesaan ni dosa di turpuk on. Ima ganup na porsea manjaga habadiaonna, hadaulaton dohot parangena asa unang madabu tu ragamragam ni dosa. Hutia Ima parsaoran ni angka na badia na patoguhon roha managam sahat tu haroro ni Kristus.


1 Tesalonik 3:13 (TOBA)  Laho patoguhon rohamuna, gabe so hasurahan marhabadiaon di jolo ni Debata Amanta, di na ro i Tuhanta Jesus rap dohot saluhut angka na badiana.


Panimpuli

Sian hatorangan na diginjang i, tapangke ma Minggu Advent na parjoloon, laho patoguhon panghirimonta manomunomu Tuhani. Tapangke ma nasa silehonlehon ni Debata tu hita asa lam mangerbang panghobasion ni huria maradophon ruasnya dohot na humaliang. Lam martambatamba ma holong ni roha di keluarga, di punguan Nang di masayarakat pe. Tarida ma psrulaon dihita angka parbue na denggan sian angka huria jala ganup Hita be tajamothon habadiaon. Asa maolo to Tuhani jumpangta hita dibagasan habadiaon jala so hasurahan. Dungi rap marolopolop Hita bahenon ni Tuhani di habangsaNa. Amen


Salam Advent

Pdt Nekson M Simanjuntak, MTh (Praeses HKBP Distrik XXVIII Deboskab)

Jumat, 26 November 2021

TIDAK ADA LAGI PERKABUNGAN, AIR MATA ATAU MAUT

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6558206444251366/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan,Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 27 Nopember 2021


*TIDAK ADA LAGI MAUT DAN PERKABUNGAN ATAU DUKACITA*


Selamat Pagi ! Sahabat yang baik hati,marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa,membaca dan merenungkan Firman Tuhan. 


WAHYU 21:4 ( TB ): Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka,dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan,atau ratap tangis,atau dukacita,sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.


REVELATION 21:4 (NKJV): And God will wipe away every tear from their eyes;there shall be no more death,nor sorrow,nor crying.There shall be no more pain,for the former things have passed away.


Sahabat yang baik hati, perikop dari ayat Firman Tuhan ini ialah mengenai langit yang baru dan bumi yang baru atau di ayat selanjutnya disebut Yerusalem yang baru. Kitab Wahyu merupakan penyingkapan Tuhan Yesus kepada rasul Yohanes pada saat dia berada di pulau Patmos sebagai tawanan roh karena Injil, dimana dia dibawa malaikat bertemu Tuhan Yesus dan kepadanya ditunjukkan hal-hal yang sedang terjadi dan akan terjadi di masa mendatang untuk dituliskan dan disampaikan kepada tujuh jemaat di Asia Kecil yaitu jemaat di Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia, dan Laodikia. Janji mengenai langit yang baru dan bumi yang baru juga ditulis di Kitab Yesaya 65 ayat 19 berkata: Aku akan bersorak-sorak karena Yerusalem,dan bergirang karena umatKu;didalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erang pun tidak. 


Bagaimana kita menantikan Yerusalem yang baru ini, sama seperti umat Allah yang terbuang selama 70 tahun di Babel menantikan kepukangan ke Yerusalem. Kira yang Kudus, kota yang mereka rindukan dalam hidup mereka. Kota Yerusalem itu ditaklukkan oleh raja Nebukadnezar dari Babel tahun 586 SM pada masa Zedekia menjadi raja atas Yehuda. Pendudukan atas Yerusalem ikut serta dihancurkan bait suci serta membakar habis tembok kota Yerusalem yang sekarang hanya tersisa tembok ratapan. Nebuzaradan kepala pasukan raja Babel menjarah perlengkapan bait suci dan membawanya ke Babel berikut kaum cerdik pandai diantaranya Daniel, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego dan orang-orang Yehuda lainnya berjumlah 4.600 jiwa(Yer.52:30) mereka menjadi tawanan di Babel selama 70 tahun(Yer.25:11). Kepulangan ke Yerusalem terwujud setelah titah raja Koresh dari Pesia yang mengusai Babel pada masa itu mengijinkan umat Israel kembali ke Yerusalem dibawah pimpinan Zerubabel dan Ezra serta mengijinkan pembangunan kembali bait suci yang telah hancur(2 Taw.36:22-23; Ez.1:1-3). 


Pada masa kehidupan Yesus maka Yusuf dan Maria sebagai ayah dan ibu-Nya mengikutkan Yesus untuk merayakan hari-hari keagamaan Yahudi seperti Paskah di Yerusalem. Demikianlah tiba waktunya Yesus tidak hanya mendengar pengajaran Kitab Taurat atau Tora oleh akhli taurat dan imam Yahudi tetapi Dia malahan berbicara dan mengajar tentang Kerajaan Allah dan keselamatan yang diberikan Allah kepada manusia yang berdosa lewat kehadiran anakNya yang tunggal yaitu Yesus sendiri menjadi korban darah anak domba Allah. Demikian juga pengajaranNya tentang keselamatan oleh kasih karunia Tuhan membuat banyak orang heran termasuk murid-muridNya bahkan orang banyak takjub dengan mujizat yang dilakukanNya seperti menyembuhkan orang sakit,mengusir setan,bahkan menghidupkan orang mati. Oleh karenanya popularitas Yesus makin santer atau tersiar ke berbagai penjuru apalagi khalayak yang mengikutiNya memangil Dia dengan sebutan Tuhan, Rabbi, Guru membuat imam-imam Yahudi,akhli taurat,kaum farisi-saduki merasa iri dan terancam kedudukannya sebagai kaum terhormat di tengah umat Yahudi. Kebencian kepada Yesus akhirnya berujung pada vonis pengadilan yang dipimpin Pontius Pilatus atas desakan imam-imam Yahudi dan orang Israel yang mengikuti mereka dan jadilah Yesus disalibkan di bukit Golgata.Namun peristiwa itu tidak berhenti pada kematian Yesus lalu di kubur,sebab pada hari yang ketiga Dia bangkit dari kubur membuat prajurit tentara yang menjaga kubur ketakutan dan melaporkan hal itu kepada imam-imam Yahudi menjadikan kegemparan di Israel. Kehancuran Yerusalem sebagai mana di nubuatkan para nabi PL juga disampaikan Yesus kepada murid-muridNya yang berkata: Kau lihat gedung-gedung yang hebat ini? Tidak satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain,semuanya akan diruntuhkan (Mark.13:2/Mat.24:2/Luk.21:6); 

suatu bukti bahwa perkataan Yesus benar tentang Yerusalem yang di jajah dan dihancurkan silih berganti, termasuk penghancuran bait suci pertama yang dibangun raja Salomo dan bait suci kedua yang dibangun kembali setelah kembalinya orang Israel dari Babel. 


Wahyu yang diterima Yohanes berbicara tentang Hari Tuhan seperti tertulis pada Wahyu 22 ayat 12 berkata: Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya. Demikianlah Tuhan Yesus akan datang kedua kalinya melakukan penghakiman pada manusia serta membawa orang-orang percaya kepadaNya untuk diam bersamaNya di kota Yerusalem Yang Baru yakni Sorga dimana manusia akan memuji dan menyembah Tuhan Yesus sebagai Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan (1 Tim.6:15/Why 17:14/Why.19:16).


Yerusalem Yang Baru yang dinanti-nantikan sesungguhnya bukanlah kota Yerusalem yang ada sekarang sebab Firman Tuhan berkata: Lalu,di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah. Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis,jernih seperti kristal (Why.21:10-11); dan kota itu sendiri dari emas tulen bagaikan kaca murni (Why.21:18b). Sebagai orang percaya marilah kita yakinkan diri kita ikut serta menjadi warga Yerusalem Yang Baru dengan bersiap diri menantikan kedatangan Tuhan Yesus kedua kalinya ke dalam dunia  sambil meresapi nyanyian yang syairnya berbunyi:

O Yerusalem kota mulia hatiku rindu kesana/ Tak lama lagi Tuhan-ku datanglah bawa 'ku masuk kesana/ Tak lama lagi Tuhan-ku datanglah bawa 'ku masuk kesana. MARANATA ! 


Yerusalem yang baru adalah kota impian dan harapan bagi orang percaya. Kita semua sudah memiliki jaminan di dalam Yesus Kristus bahwa kita kelak akan bersama-sama diam di sana, kota abadi yang kekal, hidup selamanya dalam sukacita dan bahagia bersama Bapa.


Sahabatku,Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup Saudara. Amin


Salam dari Tim Page Pdt Nekson M Simanjuntak (LLT ).

Kamis, 25 November 2021

HENDAKLAH SETIA SAMPAI MATI

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6552637958141548/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 26 Nopember 2021


*HENDAKLAH SETIA SAMPAI MATI*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Wahyu 2:10b (TB) : "Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan."


Revelation 2:10b (KJV) : "Be thou faithful unto death, and I will give thee a crown of life."


Nas hari ini menunjukkan keteladanan atas kesetiaan rohaniah yang luar biasa dari Jemaat Smirna sekalipun mereka hidup menderita dan memprihatinkan di kota yang indah dan sangat kaya serta maju di zamannya. Mereka berada dalam kekurangan akibat tekanan penguasa karena tidak mau tunduk menyembah kaisar lewat patung-patung pemujaan berhala. Walau jemaat Smirna dianggap miskin oleh dunia, tetapi mereka kaya di mata Tuhan dalam kesetiaan dan kasih yang teguh kepada Tuhan. Ini dinyatakan dalam ayat 9: "Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu - namun engkau kaya".  Suatu kekayaan yang bersifat kekal, di mana  "...ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya."  (Mat. 6:20). Jikalau mereka bertahan dan setia sampai mati, Tuhan menjanjikan akan mengaruniakan mahkota kehidupan. Pertanyaannya, sebandingkah memilih menjalani penderitaan hidup di dunia ini selama 40, 50, 60, 70 atau lebih 80 tahun demi kesetiaan  dibanding mahkota kehidupan yang akan didapatkan oleh karunia Tuhan di seberang ujung kehidupan dunia ini?


Sahabat yang baik! Tentang penderitaan di dunia ini, Rasul Paulus dalam Roma 8:18 tegas menyatakan: "Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.". Artinya semua penderitaan kita di dunia fana ini baik berupa kesengsaraan, kekecewaan, kemiskinan, tekanan penganiayaan, penyakit kesedihan, ataupun kesusahan dalam bentuk lainnya harus dianggap sebagai tidak berarti dibandingkan dengan berkat dan kemuliaan yang akan dianugerahkan Tuhan kepada orang percaya yang taat dan setia hingga akhir hidupnya. Itulah sosok pemenang sejalan dengan pengharapan kita umat percaya. Memang dunia pengembaraan kehidupan kita diibaratkan sebagai arena pertandingan iman menjalani lika-liku pergumulan hidup yang harus kita lalui. Itu menuntut perjuangan iman yang sungguh-sungguh guna memenangkannya. Janji Tuhan kepada Jemaat Smirna juga berlaku kepada kita masa kini bahwa Tuhan akan menaruniakan mahkota kepada orang percaya yang setia sampai mati sebagai pemenang. Kepada para pemenang Tuhan Yesus menjamin tidak akan menghapus nama para pemenang dari Kitab Kehidupan, melainkan akan mengaku nama mereka di hadapan Allah Bapa-Nya dan di hadapan para Malaikat-Nya (Wah.3:5). Oleh karena itu kesetiaan dalam ketaatan sampai mati adalah mutlak penting dalam kehidupan kristiani kita sebagai anak-anak Tuhan. Jangan sampai kekristenan kita yang awalnya percaya dan setia tapi di tengah perjalanan menuju titik "finish" berubah menjadi tidak lagi taat dan  setia mengikut Tuhan Yesus dan meninggalkan-Nya. Fokus dan tujuan kehidupan kita umat kristiani adalah Kristus Yesus Sang Pohon Kehidupan yang memegang karunia mahkota kehidupan kekal. 


Sahabat! Mari kita petik pembelajaran dari keteladanan Jemaat Smirna yang pantang menyerah melawan  penderitaan dengan segala godaan dan jerat duniawi demi memelihara dan mempertahankan kemurnian kehidupan rohaniah dalam ketaatan dan kesetiaan kepada Kristus Yesus. Kalaupun penderitaan mendera hidup kita, ada Tuhan kita Yesus Kristus yang sangat peduli dan bersedia memberikan penghiburan sekaligus kekuaatan betapapun dalamnya kesedihan atau kesusahan kita. Ingatlah seruan dalam Yak 1:12: “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia,” Mari kita tetap taat dan setia melayani-Nya selagi masih ada kesempatan sekaligus menjadi saluran berkat bagi sesama demi kemuliaan nama-Nya. Janji Mahkota kehidupan menanti kita sesuai firman-Nya. Jika saat ini kita terasa goyah, kesetiaan kita melemah atau bahkan mulai menjauh dari Tuhan, mari kembali kepada-Nya. Dia sabar menunggu pertobatan kita untuk kembali kepada-Nya dan kasih setia-Nya kepada kita anak-anak-Nya seluas samudera tak bertepi.


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam dari tim: TEN

Rabu, 24 November 2021

PEMULIHAN ALLAH ATAS UMATNYA

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6546672022071475/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 25 November 2021


*PEMULIHAN ALLAH TERHADAP UMATNYA*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


YESAYA 62:2

 (TB) Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh TUHAN sendiri.

 

(KJV) And the Gentiles shall see thy righteousness, and all kings thy glory: and thou shalt be called by a new name, which the mouth of the LORD shall name.


Sahabat yang baik hati! Sering sekali penderitaan atau pembuangan dipahami sebagai hukuman bagi umat yang berdosa. Sama hal nya yang terjadi dengan bangsa Israel sebagai umat pilihan Allah. Mereka pernah menjadi umat terbuang di Mesir dan di Babel. Namun, Tuhan yang telah memilih umatNya sejak dari Mesir tidak, pernah sekalipun berniat memusnahkannya. Bahkan dalam nas bacaan ini, Tuhan akan membebaskan, membawa pulang umatNya, dan menjanjikan keselamatan. Tuhan akan memulihkan dan memperbaharui kehidupan umatNya dengan menunjukkan kebenaran Allah bagi mereka. Sehingga pada akhirnya pemahaman pembuangan pun sebagai hukuman berubah menjadi sebagai ‘proses pembinaan’ bagi umat Tuhan. 

Sahabat yang baik hati! Nas hari ini berbicara tentang Sion yang akan segera diselamatkan. Sion akan dipenuhi kemuliaan dan kebenaran Tuhan, Umat Allah akan hidup dengan damai sejahtera dan sukacita. Mereka hidup dalam kemakmuran. Keselamatan yang dimaksud adalah kebebasan fisik. Gaya hidup umat Allah yang membebaskan fisik mereka dari musuh mereka. Kedatangan mereka akan mempengaruhi seluruh dunia, sebab TUHAN telah berkenan kepada mereka. Janji keselamatan melalui pemulihan disampaikan oleh nabi Yesaya ini mengatakan bahwa Sion akan dipulihkan menjadi bangsa yang benar dan mulia, serta memiliki nama baru yang berasal dari Tuhan sendiri. Ia akan menyebutnya sebagai mahkotaNya (ayt. 3). Allah akan memperlihatkan kepada mereka sebuah kemuliaan dan keindahanNya. Ketika Allah membawa mereka untuk menjadi umatNya, itu supaya mereka bisa menjadi ternama, terpuji dan terhormat bagi Allah. 


Sahabat yang baik hati! Dalam firman ini Allah mengatakan bahwa umat Allah akan dibuat menjadi nama baru. Apa maksud ‘nama baru’ disini? ‘Nama baru’ disini merujuk pada kebenaran Allah. Arti kebenaran dalam nas ini  adalah “bebas dari kesalahan dan dosa”. Mungkinkah umat Allah bebas dari kesalahan dan dosa? Secara rohani mungkin, dan memang mereka menerima pengudusan sekali untuk selamanya –  once for all times (bnd. Ibr 10;10). Namun di dalam bahasa Ibrani kata ‘kebenaran’ merujuk pada istilah tzedek atau tzaddik. Arti tzaddik itu sendiri orang benar yang sempurna. Menurut tradisi Yahudi, tzaddik adalah orang yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk meneliti taurat Allah dan melakukannya. Selain itu orang Yahudi memiliki legenda tentang tzaddikim, yaitu orang kudus yang tersembunyi dan melalui imannya membela bumi dari penghakiman Allah. Jadi, tzaddik adalah status atau identitas rohani: orang benar yang sempurna di hadapan Allah. Itulah yang akan disematkan Allah di kehidupan umat Allah sebagai ‘nama baru’ yang telah dipulihkan. Umat Allah akan menjadi termasyhur oleh karena kebenaran Allah.


Sahabat yang baik hati! Kita sebagai umat Allah mencapai kemenangan dalam hidup telah menang atas dosa dan menang atas banyak hal buruk (pergumulan). Kemenangan itu kita peroleh melalui ketaatan yang timbul dari iman. Dan keselamatan yang telah menjadi kemenangan manusia itu harus dipertahankan, manusia harus menjaga iman kepada Tuhan Yesus Kristus di dalam perilaku nyata, terutama dalam masa-masa krisi, nas ini mengajak kita supaya berlomba membentuk diri menjadi terhormat dan berharga di hadapan Tuhan, sehingga kelak kita ditemukanNya tidak bercacat, sebab Allah telah menunjukkan kebenaranNya dan membawa kita sebagai umat baru yang telah berada dalam anugerahNya. Amin. 


Salam dari Tim: FS

Senin, 22 November 2021

KECAPLAH DAN LIHATLAH KEBAIKAN TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6535427503195927/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 23 Nopember 2021


*KECAPLAH DAN LIHATLAH KEBAIKAN TUHAN!*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan. 


Mazmur 34:8 (TB)  (34-9) Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!


Psalms 34:8 (RWV)  O taste and see that the LORD is good: blessed is the man that trusteth in him.


Nas renungan pagi ini merupakan ayat emas mendeklarasikan kabaikan Tuhan. Umat Allah diundang untuk hadir, melihat dan menikmati jamuan Tuhan. Undangan ini bukan asal undangan tetapi undangan istimewa bahwa Tuhan telah mempersiapkan makanan dan minuman yang terbaik (kualitas makanan), termahal (harga )  dan terenak  (rasa). Undangan ini bukan sebagai upah karena jasa baik manusia kepada Allah, tetapi karena kebaikan Tuhan terhadap umatNya. Undangan ini adalah suatu bentuk kemurahan dan kebaikan Tuhan. Allah mempersiapkan segala sesuatu kepada umatNya.  


Kecaplah dan lihatlah! Umat Allah diundang untuk menyaksikan dan meraskan sendiri kebaikan. Tidak melalui perantara atau perwakilan, tetapi undangan secara pribadi lepas pribadi yang merasakannya. Ibarat mencicipi makanan bukan hanya dilihat ada, tetapi juga dicicipi sendiri. 

Seperti undangan Yesaya kepada umat Allah.mereka diajak untuk makan dan kentang dengan jamuan yang lezat secara gratis. Yesaya 55:1 (TB)  Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran! 


Lihatlah dan kecaplah! Undangan ini mengingatkan juga bahwa di hadapan Allah semuanya tersedia. Allah adalah maha kuasa, padanya tersedia segala sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Dengan undangan ini umat Allah datang dan percaya hanya kepada Tuhan. Allah yang mereka percayai adalah Allah yang sanggup memberikan dan memenuhi segala kebutuhan umatNya. Puncak pernyataan lihatlah dan kecaplah kebaikan Tuhan merupakan kesempurnaan dari kasih dan kemurahan Tuhan kepada umatNya. Allah memenuhi segala janjiNya berupa kesejahteraan dan keselamatan. 


Dalam liturgi Perjamuan Kudus, setelah pendeta mendoakan jamuan perjamuan Kudus dan doa, makan dalam mengundang jemaat menerima keselamatan pendeta menyampaikan ajakan dan unangan untuk menikmati kebaikan Tuhan. Itu berarti kesempurnaan dari segala kebaikan Tuhan itu tersedia di dalam Yesus Kristus yang rela mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan maut. Allah tidak hanya memelihara hidup manusia dengan memberikan makanan, tetapi Allah menyelamatkan manusia melalui Yesus Kristus agar tidak binasa, melaikan beroleh hidup yang kekal. 


Sahabat yang baik hati! Undangan dan ajakan terus menerus disuarakan bagi kita. Allah tetap mengajak kita untuk menikmati apa yang ada pada Tuhan. Allah tidak hanya sanggup memberikan apa yang kita butuhkan, tetapi lebih dari itu Allah menyediakan apa yang membuat manusia beroleh keselamatan dan kehidupan yang kekal. 


Sahabatku, TUHAN memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 20 November 2021

AJARLAH KAMI MENGHITUNG HARI KAMI

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6524221917649819/?sfnsn=wiwspmo

Kotbah Minggu Akhir Tahun Gerejawi (Peringatan Orang Meninggal)

Minggu, 21 Nopember 2021

Nas: Mazmur 90:1-12


*AJARLAH KAMI MENGHITUNG HARI KAMI*


Selamat hari Minggu! Sahabat yang baik hati, nama Minggu hari ini dalam kalender gerejawi menjadi sangat penting dalam memaknai perjalanan hidup. Hari-hari yang kita jalani pada akhirnya akan tiba pada suatu titik perhentian. Dalam titik perhentian itu manusia terbentang, kaku dan tak dapat lagi berbuat apa-apa. Apa yang dia miliki tak ada yang dapat dibawa pulang, dia akan dihantarkan ke pemakaman dan terbaring menunggu sangkakala dari Tuhan membangunkan orang-orang yang mati di dalam Tuhan. 


Sebelum tiba ke titik perhentian, kita yang merayakan Minggu akhir tahun gereja ini diajak untuk merenungkan perjalanan hidup ini. Dari kotbah Mazmur 90:1-12 ini ada beberapa hal yang kita pelajari: 


*A. ENGKULAH PERTEDUHAN  KAMI*


Dalam perjalanan ini satu hal yang harus kita ingat bahwa selalu ada tempat berteduh bagi orang percaya. Ibarat anda dalam perjalanan bebas hambatan tersedia "rest area". 


Rest Area dipersiapkan manajemen Jasa Marga kepada pengguna jalan Tol. Tempat ini multi fungsi: mengisi bbm, rest room, rehat kopi bahkan makan dan tempat istirahat sebentar sebelum melanjutkan perjalanan.  Lebih dari fungsi Rest Area, makna Tempat Perteduhan bagi seseorang yang berjalan di padang gurun sebagaimana disebutkan pada renungan hari ini. 


Bagi pejalan di gurun pasir Tempat perlindungan adalah satu-satunya tempat berlindung dan keselamatan menghadapi badai pasir. Berjalan di padang gurun tentu penuh dengan tantangan: terik panas, kehabisan air minum, binantang buas dan binatang berbisa yang mematikan serta yang paling mengenaskan adalah badai pasir. Semuanya akan mati tertimbun badai pasir jika tidak ada perteduhan yang aman. Dengan konteks demikian,  kita tentu dapat memahami makna penting perteduhan bagi pejalan di gurun pasir: Engkaulah Perteduhan Kami. Perteduhan bukan suatu istirahat semata, tetapi satu-satunya tempat perlindungan dan perteduhan.


Mazmur ini disebut doa Musa, kemungkinan ini adalah Mazmur yang tergolong tua jaman Musa yang dituliskan kembali pada zaman kerajaan. Atau kemungkinan kedua adalah hendak menceritakan akan pentingnya tempat perteduhan bagi orang yang berjalan di padang gurun seperti pengalaman Musa dan bangsa Israel. Musa membawa umat Israel keluar dari Mesir dan berjalan di padang gurun. Tidak ada kekuatan yang bisa diandalkan dari kekuatan  diri sendiri. Hanya di dalam Tuhan mereka terlindung dari berbagai ancaman maut.


Jika bukit-bukit padas dan gua batu menjadi tempat perlindungan paling aman bagi pejalan di padang gurun, jauh sebelum itu ada Tuhan telah ada. Dialah pencipta dan pemelihara hidup kita, tempat perlindungan yang abadi.  Tuhan sebagai tempat perteduhan bukan hanya sekali perjalanan, atau untuk satu generasi. Namun Tuhan itu adalah perteduhan kita dari generasi ke generasi sampai selama-lamanya.


*B. KEPADAMU KAMI KEMBALI*


Mazmur 90:3 (TB)  Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" 


Siapakah yang tahu kapan dia menghadap Tuhan dan meninggalkan dunia ini? Tak seorang pun yang tahu. Orang yang segar bugar dan tiada penyakit terdengar kabar tiba-tiba sudah meninggal. Ada orang yang sudah sakit akut dan dibantu ventilator namun tetap hidup dan bernafas? Tiada yang tahu kapan kematian itu tiba. Itu adalah hak mutlak Tuhan.


Kematian mengingatkan kita semua bahwa perjalanan hidup ini akan berlalu. Manusia yang diambil dari debu tanah, waktunya akan tiba akan kembali kepada debu. Jaika hari-hari hidup kita suatu saat akan berhenti, maka pertanyaan apakah hari-hari yang kita isi telah berguna bagi kita, keluarga dan sesama? Jika toh kita meninggal dunia ini dan kembali kepada debu sejarah apakah akan kita tinggal sebagai kenangan bagi orang yang masih hidup?


Ingatan manusia bisa berlalu, tumbuhan bisa mekar, bertumbuh namun akhirnya lagu dan berlalu.  Namun harus kita  ingat perbuatan baik dihadapan Tuhan tidak akan pernah berlalu. 


Sebelum Tuhan memanggil kita, hai anak-abakKu kembalilah! Pertanyaan buah apa yang telah kita tinggalkan bagi mereka yang akan mewarisi dan menjalani kehidupan ini? Di moment peringatan orang meninggal ini pertanyaan ini terus kita tanyakan dalam bathin kita agar hidup kita produktif meninggalkan sejarah baik bagi yang masih hidup.


*C. DALAM KEMURAHAN TUHAN*


Mazmur 90:8 (TB) Engkau menaruh kesalahan kami di hadapan-Mu, dan dosa kami yang tersembunyi dalam cahaya wajah-Mu.


Hidup yang bersyukur karena kemurahan Tuhan merupakan energi baru dalam menjalani hidup ini. Entah berapa tahun lagi Tuhan memberikan hidup ini. Pemazmur menyampaikan bahwa hari manusia akan berlalu, hidup manusia hanya 70 tahun dan jika kuat 80 thn itu pun sudah penuh berkeluh kesah. Jika direnungkan hidup manusia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berkeluh dan dihadapan Allah dibandingkan sikap bersyukur dan menikmati rahmat Tuhan. Namun dalam seluruhbdinamika hidup semua itu akan berlalu. Maka doa yang sangat dikenal dari Mazmur ini adalah: ajarlah kami menghitung hari kami agar kami memperoleh hati yang bijaksana (ay 12).


Siapakah yang bertahan dihadapan murka Allah? Ayat renungan hari ini menggugah kita bahwa kita hidup hanya oleh karena kemurahanNya. Tidak seorang pun yang dapat bertahan dihadapan murka Allah. Ibarat api yang menghanguskan demikian murka Allah akan melenyapkan manusia berdosa. Manusia berdosa, sudah mengetahui kehendak Allah namun mengabaikannya dan tetap melakukan dosa. Tuhan murka atas segala dosa dan kejahatan manusia. Namun manusia masih diijinkan oleh Tuhan menjalani hari-harinya dan diberi berkat karena kemurahanNya. Dosa kita disembunyikan di hadapan wajahNya. Tuhan tidak membalaskan hukuman terhadap manusia setimpal dengan kejahatannya. Itu karena kasihNya kepada kita.


Salah satu pergumulan mendasar M.Luther adalah bagaimana saya hidup berkenan dihadapan Tuhan? Luther atas menyelidikan Alkitab tidak seorang pun benar dihadapan Allah karena dirinya sendiri atau oleh perbuatan baikNya. Namun hanya oleh anugerahNya. Itulah ajaran yang terkenal dari Luther tentang sola Gratia. Hanya oleh anugerah.


Mazmur ini mengingatkan kita akan kemurahan Tuhan. Tidak ada perbuatan kita yang tidak diketahuiNya. Seluruh hidup kita transparan dihadapan Allah. Mata Tuhan menyorot lebih lebih tajam dari CCTV manapun yang mengawasi gerak-gerik kehidupan kita. Semuanya terbuka dihadapan Allah. Namun dosa kita disembunyikan dalam cahaya kasih Allah. Kasih Allah lebih besar dari murka Allah yang menghukum dosa kita. Itulah yang harus kita syukuri senantiasa.


Jika kita hidup bahkan menikmati segala rahmat dan berkat Tuhan yang melimpah dalam hidup kita semuanya itu adalah karena kemurahanNya. Bukan karena kebaikan dan budi baik kita. Tuhan masih menyembunyikan kesalahan kita dihadapann cahaya kasihnya sambil menunggu kita memperbaiki diri. Itulah kemurahan Tuhan yang harus kita syukuri. 


*D. MENGHITUNG HARI AGAR BEROLEH HATI BIJAK*


Mazmur 90:12 (TB)  Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.


Mengapa Pemazmur mengajak kita untuk menghitung hari? Apa gunanya kita tahu satu hari itu 24 jam, satu Minggu 7 hari, satu bulan 30/31 hari, satu tahun 365 hari dst. Perhitungan waktu itu sudah pasti dan waktu terus berjalan. Waktu itu tidak pernah menunggu kita melakukan, dia merjalan terus dan ti dak pernah mundur. Waktu memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang, Jika kita tidak melakukan sesuatu waktu sia-sia berjalan tidak ada karya yang tercatat, namun jika kita melakukan sesuatu waktu akan mencatatnya.


Menghitung hari disini bukanlah mau mengetahui berapa detik atau menit atau jam satu hari tetapi pemazmur mengajak kita untuk merenungkan perjalanan hidup kita masing-masing. Dengan merenungkan perjalanan waktu kita beroleh hati yang bijaksana. 


Sungguh alangkah tidak bijaksana jika seseorang membiarkan waktu berlalu tanpa mengisi kehidupan ini dengan kegiatan bermakna. Pemazmur mengajak kita menghitung hari bertujuan agar setiap orang dengan penuh bijaksana mengelola waktu dan dapat menorehkan catatan sejarah yang berharga dalam hidup ini. Disini Pemazmur mengajak kita untuk melihat perjalanan waktu yang kita lalui, berapa lama waktu yang telah berlalu untuk pekerjaan yang produktif dalam hidup ini. Apakah waktu itu berlalu begitu saja dengan sia-sia?


Menghitung hari, juga berarti Pemazmur mengajak kita untuk menyadari menyadari bahwa peristiwa-peristiwa di dalam hidup ini  bukanlah semata hasil usaha kiat, tetap Allah sang pengatur waktu telah ikut bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita. Siapakah yang dapat menentukan nasibnya sendiri? Siapakah yang dapat memperpanjang hidupnya walaupun satu detik saja? waktu adalah milik Tuhan, manusia hanya menjalaninya saja. Jika pun ada buah-buah manis yang terjadi dalam hidup kita, semua itu merupakan kebaikan Tuhan. Tidak ada yang terjadi di dunia ini secara kebetulan, tetapi semuanya karena rencana Tuhan. Karena itu hati yang bijaksana adalah hati yang bersyukur, hati yang mengucapkan terima kasih atas segala kebaikan Tuhan dalam hidup ini. AMIN


Tuhan memberkati! 


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 19 November 2021

SEGALA YANG SESAK DIBERI KELEGAAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6518539444884733/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 20 November 2021


*SEGALA YANG SESAK DIBERI KELEGAAN*


Selamat Pagi; Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Mazmur 18:7 (TB) "Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya"


Psalms 18:6 (KJV) "In my distress I called upon the LORD; to my God I cried for help. From his temple he heard my voice, and my cry to him reached his ears”



Sesak, susah, sedih, takut dan gemetar, itulah yang kita alami dan harus kita hadapi kurang lebih 2 tahun ini. Masa-masa sulit mencekam yang dirong-rong oleh pandemi covid-19 ini membuat kita semakin kawatir dalam menjalani kehidupan. Namun sebagai orang percaya, kehidupan kita tidak bergantung kepada situasi sulit ataupun pergumulan hidup, tetapi kita bergantung hanya kepada Allah semesta alam. Itulah yang hendak diberitakan Firman Tuhan bagi kita pada hari ini, segala kesesakan kita akan diberikan kelegaan sebab Allah kita adalah Allah yang maha mendengar.


Bisa dipastikan kita semua yang sedang membaca renungan ini pasti pernah mengalami situasi hidup dalam kesesakan. Sesak karena persoalan keluarga yang tak kunjung selesai, persoalan pekerjaan yang tidak menggembirakan, persoalan studi yang tidak berjalan dengan lancar, persoalan politik yang mengancam kita, dan lain sebagainya. Ada rasa patah semangat, menyerah dan bahkan ingin segera keluar dari masalah itu dengan cara-cara yang salah dan melanggar perintah Allah.


Hari ini, kita diingatkan bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita dalam kesesakan. Selama kita masih berjalan di jalan Tuhan, maka setiap ujian yang Tuhan izinkan terjadi, Tuhan akan turut memikulnya. Tuhan hanya ingin kita melalui setiap prosesnya dengan iman dan kesabaran agar beroleh kualitas yang luar biasa. Di dalam setiap kesesakan kita, Tuhan ada. Di dalam setiap jalan buntu yang kita alami, Tuhan akan buka jalan. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, sebab Dia adalah Allah yang setia.


Nas kita ini adalah sebagian dari nyanyian syukur Daud kepada Tuhan ketika Tuhan telah melepaskan dia dari cengkeraman semua musuhnya dan dari cengkeraman Saul. Artinya nyanyian syukur ini lahir dari pengenalan akan penyertaan dan pemeliharaan Tuhan atas kehidupannya; dimana dia diselamatkan dan dilepaskan dari mara bahaya yang mengancam hidupnya. Di ay.5-6 digambarkan seperti apa kesesakan yang dialami oleh Daud: “gelora-gelora maut mengelilinginya, banjir-banjir jahanam menimpanya, tali-tali dunia orang mati telah membelitnya, dan perangkap-perangkap maut terpasang di depannya”. Dari gambaran tersebut kita dapat menyimpulkan betapa berbahayanya kehidupan yang sedang dihadapi pe-mazmur yaitu Daud, secara logika hampir-hampir tidak mungkin untuk selamat. Tetapi di dalam kesesakan tersebut Daud melakukan hal yang benar dengan berseru dan berteriak kepada Tuhan yang adalah gunung batu dan tempat perlindungan, perisai dan tanduk keselamatan, kota benteng tempat pelarian dan juruselamat. Tuhan mendengar seruan pemazmur dari baitNya dan teriakannya minta tolong masuk ketelinga Tuhan. Itu artinya Tuhan menyelamatkan pe-mazmur dari marabahaya yang menghimpitnya dan dari kecelakaan yang akan menimpanya.


Ketika kita mengalami kesesakan kepada siapakah kita berseru meminta pertolongan? Siapakah yang kita jadikan sebagai gunung batu, tempat perlindungan, perisai dan kota benteng tempat pelarian ketika kita menghadapi pergumulan hidup yang menghimpit kita? Di dalam kesesakan yang kita hadapi berserulah kepada Tuhan dan Dia akan bertindak untuk menyelamatkan kita. Firman Tuhan dalam Mazmur 50:15 mengatakan: “Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku.”Berseru dan berteriak kepada Tuhan menunjukkan hidup yang berserah dan mempercayakan hidup hanya kepada Tuhan tidak kepada yang lain.


Sahabat yang baik hati! Melalui nas ini kita diingatkan untuk tidak takut dan khawatir akan kesesakan-kesesakan yang kita hadapi di dunia ini. Kita mempunyai Tuhan yang setia mendengarkan seruan dan teriakan kita minta tolong. Karena itu, berserulah kepada TUHAN saat kita mengalami kesesakan maka Ia akan menolong kita. Ingatlah juga undangan spesial dari Yesus dalam *Matius 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu*. Maka setiap kesesakan kita akan diberikan kelegaan oleh kekuatan dan kuasa Tuhan kita.


Sahabatku, Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Kiranya Tuhan segera memulihkan keadaan dunia ini. Amin


Salam dari Tim: (PS)

Rabu, 17 November 2021

WAJAH BERSERI JIKA BERBUAT BAIK

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6506072329464778/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 18 November 2021


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


*MUKA AKAN BERSERI JIKA BERBUAT BAIK*


Kejadian 4:7 (TB) Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.”    


Genesis 4:7 (NKJV) If you do well, will you not be accepted? And if you do not do well, sin lies at the door. And its desire is [a]for you, but you should rule over it.”


Wajah yang berseri merupakan pancaran dari hati. Tentu hati yang dipenuhi oleh kebaikan akan terlihat tidak sekedar dari wajah yang berseri tetapi juga akan kelihatan dari tindakan kita yang melakukan kebaikan. Dengan dimampukan melakukan kebaikan maka kita akan merasakan kebahagiaan yang terpancar dari wajah kita. Adalah suatu kebahagiaan ketika kita masih diberi kesempatan untuk berbuat baik di dunia ini, betapa nikmatnya hidup ini ketika kita berbuat baik. 


Tetapi terkadang sering sekali kita mengukur segala sesuatu dengan ukuran kita sendiri dan membuat kita tidak pernah puas dan berdampak pada suasana hati, berujung pada tindakan yang salah. Sebagaimana dengan pengalaman Kain, ketika persembahannya tidak diindahkan TUHAN, maka hati Kain menjadi sangat panas dan mukanya muram. Allah masih memberikan kesempatan kepada Kain untuk membetulkan kesalahannya dan berusaha kembali. Bahkan Allah mendorongnya untuk melakukan hal yang baik, yang diawali dengan pertanyaan “apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik?” Allah memberi kesempatan kepada Kain untuk mengubah wajah yang muram dan hati yang panas itu menjadi wajah yang berseri melalui perbuatan baik. Allah juga telah mengingatkan Kain apa dampaknya jika dia tidak berbuatbaik. Namun Kain menolak dan tidak menghiraukan sedikitpun hal apa yang seharusnya dia lakukan, dan tidak menghiraukan peringatan yang diberikan Allah kepadanya. karena tidak menghiraukan Perkataan dan Peringatan Allah kepadanya sebab dia telah dikuasai oleh hatinya yang panas dan wajah yang muram maka Kain melakukan kejahatan terhadap adiknya. sisa hidupnya merupakan contoh mengenai apa yang terjadi terhadap orang-orang yang tidak mau mengakui kesalahan mereka. diwaktu yang akan datang, jika ada seseorang berpendapat bahwa kita salah dan mengingatkan kita, perlu sekali kita menyelidiki diri kita dan ingatlah apa yang telah diperingatkan Allah bagi kita melalui Firman-Nya. 


Bagi Kain untuk dapat mengatasi dosa yang sedang menanti untuk menyerang dan menghancurkan dia, dia tentu harus meninggalkan kemarahannya karena iri hati itu supaya dosa tidak akan mendapat tempat berpijak dalam hidupnya. Dosa masih menunggu untuk menyerang dan menghancurkan kita saat ini. Seperti Kain, kita akan menjadi korban dari dosa bila kita tidak menguasainya. Namun kita tidak dapat menguasai dosa dengan kekuatan kita sendiri. sebaliknya, kita harus mencari Allah untuk menerima iman bagi diri kita dan mencari orang-orang percaya lainnya untuk menerima dorongan dan kekuatan. Roh Kudus akan menolong kita menguasai dosa. Ini akan merupakan peperangan seumur hidup yang tidak akan usai sebelum kita bertemu muka dengan Kristus. 


Sahabat yang baik hati, adalah tidak baik jika hati kita panas dan wajah kita muram karena penolakan dan karena kesalahan kita. Saat ini Firman Tuhan sampaikan kepada kita bahwa selagi masih diberikan kesempatan bagi kita berbuat baiklah. Mungkin kita memerlukan waktu sejenak untuk meredakan panasnya hati, meredakan kemarahan, untuk melembutkan hati kita. hal itu boleh-boleh saja, tetapi jangan sampai panasnya hati menjadi berkuasa dan ingat dosa sudah mengintip di sana. Jika kita tidak mau ditolong oleh Roh Kudus untuk mengendalikannya, maka akan sangat berakibat fatal sebagaimana yang dilakukan Kain terhadap Habel. Kita tidak menginginkan hal yang demikian. Tentu kita menginginkan hal-hal yang baik yang kita lakukan dalam hidup ini. 


Dengarkanlah suara Tuhan yang senantiasa mengingatkan kita, hal apa yang harus kita lakukan. Allah selalu mengingatkan kita terlebih dahulu dalam semua tindakan kita. Banyak cara Allah untuk mengingatkan kita. Dia mengetahui isi hati kita, dan Dia menginginkan kita senantiasa memiliki wajah berseri karena kita berbuat baik di dalam hidup ini. Hindari kemarahan, hati yang panas dan wajah yang muram karena itu hanya akan membawa kita kepada hal yang tidak baik. 


TUHAN, ALLAH memampukan kita senantiasa untuk berbuat baik dan memancarkan wajah yang berseri dari hati yang dikuasai dan dipenuhi oleh segala kebaikan yang berasal dari Allah.  Amin


Salam dàri Tim: MP

Minggu, 14 November 2021

TETAP TERANG, TERANG TERUS

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6489780294427315/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 15 Nopember 2021


*TETAP TERANG, TERANG TERUS!*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


“Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;”

‭‭Yohanes‬ ‭3:20‬ ‭TB‬‬


“For every one that doeth evil hateth the light, neither cometh to the light, lest his deeds should be reproved.”

‭‭John‬ ‭3:20‬ KJV


Sahabat yang baik hati. Dalam keadaan gelap, sering kali kita sulit sekali untuk dapat melihat sesuatu dengan jelas. Untuk melihat saja begitu sulit apalagi untuk melangkah, pasti semakin sulit. Jika tetap dipaksakan untuk melangkah, yang terjadi justru kita akan tersesat ataupun tersandung dan pada akhirnya membuat kita terjatuh. Berbeda ketika kita berada dalam keadaan terang, semua akan terlihat dengan jelas. Kita dapat menentukan langkah kita dengan tepat tanpa harus tersesat. 


Sahabat yang baik hati. Demikian juga Firman Tuhan pada hari ini tentang percakapan Yesus dengan Nikodemus yang datang di waktu malam menemui Yesus. Dia percaya akan kuasa dan mukjizat yang dilakukan oleh Yesus. Dan Yesus mengingatkan Nikodemus untuk datang kepada terang dan meninggalan kegelapan.

Firman Tuhan hari ini memanggil kita untuk datang kepada terang itu yaitu Yesus sendiri. 


Sahabat yang baik hati datanglah kepada terang dengan mengasihi saudara, kita tetap berada dalam terang. Hal itu menjadi bukti bahwa orang yang tinggal dalam terang dapat diwujudnyatakan dengan mengasihi saudaranya. Meskipun panggilan sebagai orang percaya adalah hidup dalam terang yang diwujudkan melalui sikap mengasihi saudara, kita justru sering jatuh dalam sikap yang berlainan. Kebencian, kekecewaan, iri hati sering kali menjadi penyebab orang percaya tersesat dari terang. Oleh karena itu, Rasul Yohanes mengingatkan kepada kita bahwa ketika kita mampu untuk mengasihi saudara, kita telah berjalan dalam jalur yang tepat. 


Sahabat yang baik hati. Meskipun dunia ini penuh dengan ujaran kebencian, pertikaian, keserakahan, dan persoalan, tetaplah berjalan dalam jalur terang. Jalur terang itu adalah sikap kasih yang diwujudnyatakan melalui kepedulian terhadap sesama. Tuhan memampukan kita. 


Salam dari Tim: AT

Sabtu, 13 November 2021

TETAPLAH WASPADA, JANGAN SESAT

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6484735694931775/?sfnsn=wiwspmo

Kotbah Minggu XXIV Stlh Trinitatis

Mingg, 14 Nop 2021

Nas: Markus 13:1-8


*TETAP WASPADA DAN SETIA DI DALAM IMAN!*


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, pasti kita pernah dengar: "gereja bukanlah gedungnya tetapi orangnya, aku gereja, kamu gereja, kita semua gereja." Bahkan ada lagu pujian yang diciptakan untuk dinyanyikan.  

Ungkapan itu sesungguhnya snagat benar, karena persekutuan orang percaya buka. Hanya pada gereja yang kelihatan (visible church), tetapi yang lebih utama adalah hakekat iman, ksetiaan dan keaatan di dalam Kristus (invisible church). Iman tidak dapat diukur dengan penglihatan, ukuran bangunan dan nilai uang atau ukuran material apapun. Iman ada dalam hati yang membathin di dalam Yesus Kristus, tahan uji dalam setiap tantangan dan setia di dalam iman. 


Pendalaman akan arti gereja itu telah ditanamkan Yesus kepada murid-murid saat menjelaskan akan arti pengajaran tentang Kerajaan Allah. Satu demi satu pengajaran Tuhan Yesus akan Perumpamaan Kerajaan Allah kita semakin paham bahwa Yesus mendirikan kerajaan Allah melalui perubahan yang mendasar didalam diri manusia. Bukan kerajaan dalam arti wilayah kekuasaan, tetapi kerajaan yang mengubah mind set, perilaku, pikiran dan moralitas manusia yang berdiri diatas kebenaran Allah . Sehingga setiap orang yang menerima Kerajaan Allah memahami dan menaati akan kehendak Allah di dalam dirinya. 


Bagi Kaum Yahudi, Bait Allah adalah simbol yang diagungkan sebagai kehadiran Allah. Allah hadir dan diam di sana.  Setelah Saul mendirika istana yang berpusat di Sion, dia juga ijinkan Tuhan memindahkan Bait Allah. Saat Daud berencana membuat Bait Allah, Allah menolah rencana Daud.  Sebenarnya ada pengajaran yang hendak ditanamkan bahwa Allah tidak dapat terikat dlaam ruangan atau dalam bentuk simbol dan bangunan tertentu. Allah itu bebas, tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.  Hal itu dapat kita cerna dari jawaban pada 2 Samuel 7:5-6 (TB)  "Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN: Masakan engkau yang mendirikan rumah bagi-Ku untuk Kudiami? 

Aku tidak pernah diam dalam rumah sejak Aku menuntun orang Israel dari Mesir sampai hari ini, tetapi Aku selalu mengembara dalam kemah sebagai kediaman.


Ayat ini menunjukkan pemahaman teologi tentang penolakan Allah atas pemahaman bahwa Allah terikat pada suatu ruang dan bangunan. Penolakan terhadap pengkultusan bangunan. Memang, saat bangsa Israel berhasil membangun Bait Allah, ada kepuasan tersendiri bagi Israel, mereka punya rumah Ibadah dan mereka percaya di Bait itu Allah hadir.  Namun kebanggaan itu tidak pada gedung tetapi pada essensi mereka sebagai umat Allah. Bait Allah yang dibangun merupakan upaya penyatuan peribadahan bagi seluruh umat Allah bahwa mereka setia dan taat beribadah hanya kepada Allah. 


Saat bangsa Israel mempresentasikan kehadiran Allah dengan Bangunan Bait Allah, maka mereka akhirnya kecewa pula. Pada tahun 588 SM  Babelonia bangkit menyerang Yerusalem dan meruntuhkan Bait Suci Yerusalem. Bait Allah yang dibangun oleh Salomo hancur dan tak satupun batu bertindih oleh Raja Nebukadnezar. Kota yang dulu ramai, jalan dan gang lnya penuh orang tua dan anak-anak bermain menjadi puing reruntuhan perang. Mereka terbuang ke Babel bahwa bangunan yang mereka agungkan tiada arti dan tak satu batupun bertindi.  Semua mereka diangkut ke pembuangan Babel sebagai bangsa buangan. Di pembuangan mereka kembali mencari akan kerohanian sejati, yaitu keimanan bukan pada bangunan tetapi terukir di dalam hati yang membatin. Yeremia berkata:  "Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku." (Yeremia 31:32)


*1. Yesus menubuatkan keruntuhan Bait Allah*


Yesus dalam Kotbah Minggu ini memberikan pengajaran berharga bagi umat Kristiani. Yesus menubuatkan akan kehancuran Bait Allah, yang dibanggakan oleh kaum Yahudi. Bait Allah yang ada di jaman Tuhan Yesus  dibangun kembali oleh Raja Zerubabil pada tahun 515 SM ditopang oleh dua tokoh yang sangat terkenal Ezra dan Nehemia. Pembangunan ini seiring dengan kepulangan Yehuda dari pembuangan Babel kembali ke Yerusalem dan bangunan itu bertahan hingga jaman Tuhan Yesus.  Bangunan ini akhirnya diruntuhkan kekaisaran Romawi yang dikomandoi oleh Jenderal Titus pada tahun 70 M. Titus sangat anti semitik dan memusuhinya diseluruh wilayah kekaisaran Romawi. Pada masa ini Yahudi dan gereja mula-mula mengalami penganiayaan yang luar biasa. 


Nubuatan ini sebenarnya memiliki arti yang mendalam, sebagaimana pemahaman bahwa Allah tidak diikat oleh ruang dan waktu. Jika Yehuda merasa bahwa Allah hadir di Yerusalem, maka Samaria memahami di Bethel atau Bukit pengorbanan yang mereka kultuskan tetapi Yesus berkata: Yohanes 4:20-23 (TB)  Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah."

Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.

Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.

Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.


Nubuatan akan kejatuhan Bait Suci ini memiliki pesan yang sangat penting karena terkesan bahwa murid-murid mengagungkan kekokohan dan kemegahan bangunan Bait Suci. Disebutkan 

Markus 13:1 (TB)  Ketika Yesus keluar dari Bait Allah, seorang murid-Nya berkata kepada-Nya: "Guru, lihatlah betapa kokohnya batu-batu itu dan betapa megahnya gedung-gedung itu!"


Yesus akhirnya menyampaikan kepada murid-muridnya tentang apa yang akan terjadi dengan Bait Suci. Bangunan itu akan rubuh.  Apa yang hendak disampaikan oleh Yesus adalah jangan mengagungkan bangunan, kemegahan dan unsur material yang akan dapat hancur. Tidak ada gunanya memegahkan diri atas segala sesuatu yang akan berlalu tetapi andalkan Allah dan kerajaanNya yang tidak akan berlalu. Pelihara iman yang setia, tetap mengikut Yesus penuh kasih dan kelemah lembutan. 


*2. Waspada: Jangan sesat sekalipun dikepung para penyesat.*


Pelajaran kedua dari kotbah ini, Yesus menasihatkan akan rupa-rupa penyesatan. 

Markus 13:5-6 (TB)  Maka mulailah Yesus berkata kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Akan datang banyak orang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah dia, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.


Salah satu tantangan terberat didalam gereja bukanlah dari luar tetapi dari dalam gereja sendiri. Hal ini terbukti dalam sejarah gereja bangkitnya pengajar-pengajar sesat yang menyesatkan. Hingga kini, kita tidak tahu lagi berapa jumlah korban oleh aliran sekte sesat di dalam gereja seperti sekte hari kiamat. Mereka awalnya tampil memukau dan sangat menyakinkan orang untuk menerima ajaran namun sejarah membuktikan mereka tidak tahan berlama dan berujung pada maut. 

Itu hanya satu contoh kecil masih banyak ajaran-ajaran yang menyesatkan yang satu dengan yang lain bahkan memaksa harus memusuhi dan memerangi bidaat-bidaat yang muncul dalam gereja. 


Sejak perjanjian baru para penyesat menggunakan nama Yesus untuk tujuan mereka sendiri. Paulus sendiri di beberapa jemaat yang didirikan oleh Paulus muncul berbagai penyesat, mereka memberitakan nama Yesus namun bukan untuk memulihkanNya, mereka menggunakan atas nama pelayanan tetapi untuk pentingan diri, menggunakan nama Injil tetapi sesungguhnya Injil mereka beritakan adalah Injil yang lain, yang berbeda dari Injil yang diberitakan oleh Paulus. 


Nasihat Paulus menghadapi para penyesat dalam 2 Kor 11:4 agar sabar dan setia dalam pengajaran rasul. Sejalan dengan itu dalam surat ke Tessalonika Paulus berkata 1 Tesalonika 5:21 (TB)  Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. 


Jika anda pernah mendengar Filter Socrates yakni saringan tiga kali. Adalah baik kita gunakan dalam hidup ini agar kita tidak jatuh pada rupa-rupa berita hoax yang menyesatkan di jaman ini.


Filter pertama Socrates mempertanyakan "Kebenaran" berita tersebut.  “Apakah Anda yakin bahwa apa yang akan Anda katakan pada saya itu benar?” . Pada Filter kedua, Socrates mempertanyakan "Kebaikan" dari berita tersebut. "Apakah yang akan Anda katakan itu sesuatu yang baik?”. Sedangkan filter ketiga Socrates mempertanyakan "Kegunaan". Apakah yang akan Anda katakan pada saya itu berguna bagi saya?”


Apapun berita yang ada kita harus menyaringnya apakah benar? Jika sudah benar apakah baik? Jika itu sudah baik apakah berguna? Cara demikian akan terus membangun kita dari sekian banyak yang harus kita katakan, beritakan dan lakukan. 


Sebaliknya jika kita sudah tahu sesuatu tidak benar dan tidak baik dan tidak berguna tetapi tetap melakukannya ingatlah engkau telah tersesat dan telah dipakai menyesatkan orang lain. Kotbah ini menjadi tegoran bagi kita semua agar jangan tersesat didalam berbagai upaya penyesatan di dunia sekitar kita. 


*3. Waspadai tanda jaman: dunia berperang, anak Tuhan tetap pembawa damai*


Pelajaran ketiga yang disampaikan oleh Yesus dalam kotbah ini adalah bahwa dunia ini akan dipenuhi dengan perang kepentingan. Bangsa-bangsa akan bangkit memperebutkan kepentingan, mempertontonkan kehebatan dan keangkuhan. 


Markus 13:7-8 (TB)  Dan apabila kamu mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang, janganlah kamu gelisah. Semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.

Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi di berbagai tempat, dan akan ada kelaparan. Semua itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.


Jika kita identifikasi apa yang disampaikan oleh Yesus disini bahwa tanda-tanda akhir jaman bukan hanya soal perang dan perseteruan antar bangsa tetapi juga dengan fenomena alam dan situasi yang mendatangkan kelaparan dan penderitaan umat manusia. 


Apa yang dinasehatkan oleh Yesus mengarahkan murid-murid untuk berpikir futuristik. Kita hidup bukan hanya kini, tetapi apa yang terjadi kini harus dihadapi demi masa depan yang lebih baik. Dalam peperangan orang percaya harus hadir pembawa damai, dalam konflik dan perseteruan orang percaya pembawa solusi. Dalam ketidak pastian kita pemberi harapan, dalam kegelapan dipanggil menjadi terang, dalam keraguan kita dipanggil pemberi kepastian. Yesus telah memanggil kita sebagai murid-muridNya, sebagai murid Yesus kita harus hadir berguna dan bermanfaat bagi semua orang. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 12 November 2021

RELA MATI MEMBERITAKAN INJIL

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6479142988824379/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu,13 Nopember 2021


RELA MENDERITA KARENA PERCAYA YESUS 


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


2 Timotius 1:12 ( TB ) : Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini,tetapi aku tidak malu;karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepada-ku hingga pada hari Tuhan. 


2 Timothy 1:12(NKJV): For this reason I also suffer these things; nevertheless I am not ashamed,for I know whom I have believed and am persuaded that He is able to keep what I have committed to Him until that day. 


Surat Rasul Paulus yang disampaikan kepada Timotius sebagai anak rohaninya dalam Yesus Kristus punya tujuan agar Timotius bertekun dalam iman kepada Yesus dan tidak surut oleh berbagai tantangan dan penderitaan yang dialaminya dalam pemberitaan Injil dan surat itu disebut surat penggembalaan.Ditegaskan oleh Paulus bahwa hendaklah iman yang hidup dalam neneknya Lois dan ibunya Eunike juga ada dalam diri Timotius. 


Pemberitaan Injil yang awalnya dilaksanakan Paulus pada jemaat di Efesus diteruskan oleh Timotius yang juga disebutnya sebagai anak-ku yang sah dalam iman (1 Tim.1:2). Pemberitaan Injil dan rute perjalanan yang dilalui Paulus dari Yerusalem terus ke Asia Kecil lanjut ke Eropa dapat di baca pada Kitab Para Rasul yang melewati beragam peristiwa menegangkan apalagi berhadapan dengan masyarakat pagan, kepercayaan kepada dewa-dewa,serta wajib patuh kepada kaisar yang dianggap setara dengan Tuhan,faham sinkritisme yang masih melekat yaitu percaya kuasa Tuhan tetapi sekaligus meyakini kekuatan gaib. Namun dengan kuat kuasa Roh Kudus maka Paulus dapat melalui semua tantangan/rintangan untuk memberitakan Injil bahkan disertai dengan melakukan mujizat seperti menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang sakit,dapat terjadi karena kuasa Roh Kudus dan dilakukan didalam nama Tuhan Yesus.Paulus yang semula bernama Saulus sebagai seorang kaum farisi sangat fanatik agama Yahudi,menguasai kitab taurat, dan sangat kental dengan adat istiadat orang Yahudi. Perpaduan itu membuat dia membenci orang percaya Yesus lalu berusaha memburunya baik laki-laki maupun perempuan untuk di masukkan ke dalam penjara,bahkan sampai menganiaya dan membunuh orang percaya hingga dia layak disebut pemimpin pasukan pembunuh (death squad). Surat kuasa yang diterimanya dari Imam Besar ialah privilege(hak istimewa) untuk memburu orang percaya dan itulah misi keberangkatannya ke Damsyik(Damaskus) bersama teman seperjalanannya.Tetapi rencana itu gagal total karena ada suara yang menegurnya: "Saulus,Saulus,mengapakah engkau menganiaya Aku ?"itulah suara Tuhan Yesus yang hanya di dengar oleh Saulus hingga dia beserta teman seperjalanannya jatuh tersungkur ke tanah hingga membuat Saulus tidak bisa melihat selama tiga hari(Kis.9).Selanjutnya Tuhan menyuruh Ananias untuk menemui Saulus di rumah Yudas dan menompangkan tangannya sehingga Saulus dapat melihat kembali dan penuh dengan Roh Kudus serta membabtisnya sesuai perintah Tuhan.Tuhan berkata kepada Ananias bahwa orang itu adalah alat pilihan-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel (Kis.9:15b).


Surat-surat Paulus baik yang ditujukan kepada jemaat yang dilayaninya maupun kepada pribadi yang mengikuti pelayanannya ditulis 25 tahun setelah kematian Yesus,dan

surat-surat itu menjadi 13 Kitab dalam  Perjanjian Baru yang dikumpulkan dan ditulis oleh rasul Lukas.

Dari Nat renungan Firman Tuhan tersebut diatas dapat dijelaskan beberapa hal :


1. Pertobatan (Metanoia).

Peristiwa di Damsyik memaksa Saulus bertobat dan namanya berubah menjadi Paulus suatu rencana Tuhan yang besar lewat kehidupan Paulus untuk pemberitaan Injil tidak hanya bagi orang Yahudi tetapi juga di luar orang Yahudi.Pemberitaan Injil ini kontekstual dengan perintah Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya pada Matius 28 ayat 19-20 yang dilaksanakan Paulus secara sempurna untuk  membawa jiwa-jiwa mengenal dan percaya penebusan Tuhan Yesus dan hanya melalui Tuhan Yesus manusia memperoleh keselamatan kekal sebagaimana firman Tuhan pada Yohanes 14 ayat 6,sehingga pemberitaan Injil menjadikan banyak orang bertobat dan di Baptis serta percaya akan jalan Tuhan yang membawa keselamatan. 


2. Keberanian menyatakan kebenaran Injil.

Beberapa kali Paulus diperhadapkan kepada imam-imam Yahudi,kaum farisi,kaum saduki,serta tua-tua Yahudi untuk menjelaskan keimanannya. Kehadirannya pada Mahkamah Agama hampir menimbulkan keributan besar karena pernyataan Paulus mengenai kebangkitan orang mati,dimana orang-orang saduki mengatakan  bahwa tidak ada kebangkitan dan tidak ada malaikat atau roh,sedangkan orang farisi mengakui kedua-duanya(Kis.23:8). Demikian juga halnya orang Yunani yang kebiasannya menyembah dewa-dewa sangat anti kepada Paulus sebab Injil mengajarkan bahwa hanya Allah yang layak disembah bukan patung mati buatan tangan manusia.Oleh karena itulah Firman Tuhan berkata: Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan,melainkan roh yang membangkitkan kekuatan,kasih dan ketertiban(2 Tim.1:7). 


3  Mengikut Yesus harus berkorban.

Pemberitaan Injil sudah pasti membutuhkan dana yang diperoleh Paulus dari uang yang dipunyainya dan dari sumbangan jemaat secara suka rela.Ongkos transportasi dari satu tempat ke tempat lain bahkan lintas negara lewat perjalanan laut membutuhkan biaya banyak seperti perjalanannya dari Adramitium naik kapal laut diteruskan berganti kapal di Alexandria menuju Roma ditempuh dengan waktu berbulan-bulan melewati ganasnya angin dan gelombang laut sehingga membuat kapal yang ditumpanginya kandas di pulau Malta,nyaris membuat seluruh penumpang kehilangan nyawa.Dalam kejadian itu awak kapal telah menurunkan sekoci hendak melarikan diri tetapi dapat dicegah prajurit pengawal atas permintaan Paulus.Oleh penyertaan Tuhan maka Paulus dapat memberikan makan seìsi kapal yang berjumlah 276 jiwa sambil memecah-mecahkan roti sebagai persekutuan dengan tubuh Kristus.Berkatalah Paulus meyakinkan penumpang kapal bahwa: Tidak seorang pun diantara kamu kehilangan sehelai pun dari rambut kepalanya(Kis.27:34b/Mat.10:30/Luk.12:7). 


4. Mengikut Yesus siap mengorbankan nyawa.

Stefanus ialah pemberita Injil yang rela mati martyr karena keimanannya kepada Yesus Kristus yang dibunuh dengan dilempari batu setelah dia diadili Mahkamah Agama Yahudi, dan saksi-saksi meletakkan jubahnya di depan kaki seorang muda bernama Saulus(Kis.7:58).Adalah suatu rancangan Tuhan yang tidak terpikirkan manusia bahwa atas kehendakNya  memanggil Paulus lewat peristiwa di Damsyik hingga Paulus berubah seratus delapan puluh derajad dari penganiaya pengikut Yesus menjadi pengikut setia Yesus bahkan menjadi seorang pemberita Injil ke bangsa-bangsa serta raja-iaraja dan berbagai kaum.


Dari surat-surat Paulus nyatalah bahwa dia tidak memikirkan dirinya demi Injil Kristus, sebab baginya apa yang dahulu merupakan keuntungan dianggapnya rugi karena Kristus,bahkan segala sesuatu yang diperolehnya dianggap sampah karena pengenalan akan Tuhan lebih mulia dari pada semuanya (Fil.3:7-8). 


Selanjutnya tampillah Paulus pada sidang di Kaesarea dihadapan wali negeri Festus yang mengadilinya atas desakan imam-imam Yahudi dan orang yang mengikutinya,namun tidak menemukan kesalahan sehingga atas permohonan Paulus naik banding ke Kaisar di Roma sebab dia juga berhak sebagai warga Romawi walau dia orang Ibrani asli dari suku Benyamin berasal dari Tarsus tanah Kilikia(sekarang Turki) dibesarkan di Yerusalem dan diajar oleh Gamaliel.Akhirnya Kaisar Nero menjatuhkan vonis hukuman mati kepada Paulus yang dilaksanakan dengan cara dipenggal lehernya sekitar tahun 67-68 yaitu hampir sama waktunya dengan Petrus dihukum mati dengan cara disalibkan terbalik di Roma. 

Pada zaman sekarang ini dimana kehidupan manusia terkait erat dengan kecanggihan teknologi digital-internet membuat Penginjilan semakin mudah dan berlangsung cepat menjangkau semua orang,tempat,negara,benua,sehingga Injil dapat disampaikan ke semua lapisan orang tanpa batas waktu. Namun sesungguhnya hidup keKristenan orang percaya adalah pancaran Injil sebab Roh Kudus yang diam dalam diri kita memampukan kita melakukan kebaikan dan kasih lewat perilaku, kharakter,integritas pribadi sesuai  kehendak Tuhan dan seturut Firman-Nya. Amin !


Sahabatku,Tuhan memberkati Saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup Sudara.


Salam dari tim penulis: LLT

Kamis, 11 November 2021

FIRMANMU PELITA BAGIKU

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6472783792793632/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 12 Nopember 2021


*FIRMAN TUHAN PELITA DAN TERANG HIDUP*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Mazmur 119:105 (TB) : "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku."


Psalm 119:105 (KJV) : "Thy word is a lamp unto my feet, and a light unto my path."


Sahabat yang baik! Setiap orang pasti pernah mengalami bagaimana berada dalam situasi kegelapan ketika berjalan di luar tanpa penerangan atau ketika di dalam rumah tiba-tiba lampu listrik padam. Tidak tahu arah kemana harus melangkah karena tidak dapat melihat apa-apa sekalipun mata terbuka, bahkah cenderung terantuk benda disekitar kita. Atau ketika tersesat di dalam hutan tanpa membawa alat kompas. Nas hari ini Daud sang Pemazmur tegas menyatakan bahwa Firman Tuhan itu pelita dan sumber terang hidupnya, penuntun hidupnya. Bahkan Ia bersumpah akan menepati firman Tuhan dan berpegang pada hukum-Nya dan tidak melupakan Taurat Tuhan. Itulah yang dirasakan dan diimaninya di sepanjang perjalanan hidupnya. 


Bagaimanakah dengan kita? Kita menyadari bahwa dunia ini diliputi dan digelimangi berbagai kuasa kegelapan yang jahat, sarat dengan godaan iblis yang selalu berusaha menghancurkan hidup kita dengan menjauhkan kita dari Firman Tuhan. Kita membutuhkan Firman Tuhan untuk menerangi dan menuntun langkah perjalanan hidup kita seperti halnya tiang awan dan tiang api Allah yang terus menyertai umat Israel baik siang maupun malam selama perjalanan ketika bangsa itu menuju tanah perjanjian Kanaan. Sejatinya Firman Tuhan berperan untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik dalam kebenaran seturut kehendak Tuhan sehingga hati dan pikiran  kita akan selalu diperbaharui dari hari ke sehari. Dengan menjadikan Firman Tuhan sebagai senjata rokhani kita, maka kita akan memiliki kemampuan untuk menghadapi sekaligus memenangkan berbagai godaan dunia yang menyesatkan. Dengan selalu berpegang teguh pada kebenaran Firman, kita memiliki kejernihan akal budi, kecerahan hati dan keteguhan iman menghadapi tekanan yang menerpa hidup karena Tuhan selalu setia hadir bersama orang yang taat dan setia berpegang teguh kepada-Nya. 


Sahabat! Kita mutlak memerlukan kompas kehidupan, yaitu Fiman Tuhan. Firman Tuhan menjadi pelita yang menerangi langkah kaki dan jalan terang hidup kita. Pelita dan terang sangat kita butuhkan dalam kegelapan yang merupakan simbol pergumulan, penderitaan, dan kesusahan  hidup kita. Tanpa pelita dan terang kita bisa mengalami kecelakaan atau tersesat jika berjalan di kegelapan dunia ini. Tanpa cahaya terang, niscaya kita akan tersandung, terpeleset dan tersesat menempuh perjalanan yang penuh risiko. Kegelapan hanya bisa diatasi dengan terang. Ketika terang itu datang maka kegelapan itu pasti hilang  dan lenyap. Sedangkan orang percaya yang hidup di luar kebenaran Firman Tuhan, sama halnya seperti orang yang hidup di dalam kegelapan. Mereka sebenarnya sudah mati walaupun masih hidup. Tidak ada terang menerangi jalan hidupnya yang dipastikan berujung pada kematian kekal. 


Oleh karena itu paling sedikitnya perlu dua hal dalam melangkah bersama Firman Tuhan, yaitu: Pertama, tetap berpaut dan bersekutu kepada Sang Firman dengan menerima dan membaca firman, tinggal di dalam firman, bertumbuh oleh firman dan berkarya bersama firman serta bersaksi tentang firman. Amsal 3:5-6 mengatakan:“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.”

Kedua, ketika kita hendak melangkah, menjalankan kegiatan, atau membuat suatu keputusan, ujilah terlebih dahulu dengan bertanya kepada Tuhan apakah sudah selaras dengan kehendak-Nya sekaligus minta tuntunan atau petuntuk Roh Kudus.  Kita imani bahwa Firman Tuhan itu menjadi pelita dan terang dalam hidup kita, sehingga kita tidak tersesat dalam perbuatan dosa, pelanggaran dan kejahatan. Alkitab mengatakan tidak ada jalan kebahagiaan yang lain kecuali di dalam Firman Allah dalam ketaatan dan kesetiaan iman. 


Sahabat yang baik!  Marilah kita berpaut kepada Sang Firman Hidup dan jangan pernah menjauh apalagi melepaskan-Nya sekejap matapun. Kita harus terus berjuang untuk tetap tinggal di dalam kebenaran Firman Tuhan. Maka kita akan mendapat hikmat untuk hidup menuju kekudusan, serta menemukan motivasi dan semangat baru untuk menjauhi jalan kejahatan. Jadikanlah Firman Tuhan sebagai pelita dan terang dalam menapaki kehidupan ini sekaligus memenuhi panggilan kita sebagai garam dan terang dunia. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam: Pdt. Nekson Simanjuntak.

Selasa, 09 November 2021

MENCAPAI GARIS AKHIR

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6461201933951818/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 10 Nopember 2021


*MENCAPAI GARIS AKHIR*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Kisah Para Rasul 20:24 (TB)  Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.  


Acts 20:24 (RWV)  But none of these things move me, neither count I my life dear to myself, so that I may finish my course with joy, and the ministry, which I have received from the Lord Jesus, to testify the gospel of the grace of God.


Paulus merupakan tokoh yang sangat berperan dalam pembentukan gereja mula-mula. Sekalipun dia bukan dari salah satu dari kedua belas murid namun hasil.pekerjaan Pemberitaan Injilnya melebihi dari kedua belas murid. Yesus menangkap dia menjadi murid dengan unik, dia dahulu seorang pengejar dan penganiaya jemaat, namun ditangkap Kristus menjadi pemberita Injil dan bekerja secara luar biasa. Dia tidak mengenal lelah dalam memberitakan Injil, dia tidak menghiraukan nyawanya sendiri dalam badai, dalam tantangan, dalam fitnah dan semua yang dituduhkan pada Paulus selama pemberitaanNya. Keterangan-keterangan itu dapat kita baca dalam surat-suratNya dan Kisah Para Rasul. 


Dalam Kisah Para Rasul, kita menemukan secara deteil bagaimana perjalanan PI Paulus, Perjalanan PI pertama, Kedua dan ketiga. Hasil PI Paulus pun berbuah dengan berdirinya gereja-gereja di Asia Kecil dan Eropa, diantaranya: Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, Korintus, Prigia, Pamfilia, Kereta, hingga Roma. Paulus terus berlari ingin menjangkau ujung bumi. Baginya Injil harus diberitakan sampai ke ujung bumi sebelum Kristus datang kedua kali. Itulah sebabnya Paulus tiada henti memberitakan Injil, waktu baginya seolah tidak cukup. Selai memberitakan Injil secara langsung Paulus juga menyurati jemaat-jemaat yang dilayani saat menghadapi tantangan. Pemberitaan Injil demikian sangat efektif karena sekalipun dia berada di tempat yang jauh namun dia dapat menyapa jemaat melalui surat-suratnya.


Dalam pemahaman Paulus, Injil harus sampai ke ujung bumi sebelum Kristus datang. Kedatangan Kristus tidak lama lagi, tapi hampir tiba maka dia harus berpacu dengan waktu, berlari dari satu kota ke kota lain bahwa Injil harus sampai ke ujung bumi sebelum kedatangan Kristus. Sikap demikianlah Paulus mengatakan, dia tidak menghiraukan nyawanya. Sekalipun tubuhnya sakit namun terus memberitakan Injil. Sekalipun mendapat tantangan dari daerah-daerah lokal, Paulus terus penuh semangat. Penjara saja tidak menjadi penghalang baginya untuk memberitakan Injil. 


Apa yang dikatakan oleh Paulus ini adalah suatu puncak penyerahan diri. Dia sudah menyerahkan hidupnya untuk memberitakan Injil. Dia menyatakan bahwa dia adlaah orang berhutang bagi orang-orang yang belum menerima Injil. Roma 1:14 (TB)  Aku berhutang baik kepada orang Yunani, maupun kepada orang bukan Yunani, baik kepada orang terpelajar, maupun kepada orang tidak terpelajar.

Dan pemberitaan Injil adalah keharusan baginya. Paulus berkata 1 Korintus 9:16 (TB)  Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.


Sahabat yang baik hati! Apa yang dikemukakan oleh Paulus disini merupakan contoh penyerahan hidup pada Injil. Seluruh hidupnya, waktu dan segala yang ada padanya dipersembahkan untuk memberitakan Injil.


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 08 November 2021

BAHAGIA MENANTIKAN PERTOLONGAN TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6455794354492576/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 9 Nopember 2021


*BAHAGIA MENANTIKAN PERTOLONGAN TUHAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Ratapan 3:26 (TB)  Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN. 


Lamentations 3:26 (RWV)  It is good that a man should both hope and quietly wait for the salvation of the LORD.


Cerita ini pernah saya baca yang memberi pesan sangat berharga. Dua anak SD pulang dari sekolahnya berjalan kaki ke rumahnya. Di tengah jalan mereka berjumpa dengan satu rumah kecil didepannya satu pohon jambu yang meram. Mereka berdua pun berhenti sejenak, tiba-tiba sang kakek memanggil: hai anak-anak, bersediakah kalian memanjat pohon jambu kakek? Nanti upahnya nenek berikan. Bagai gayung bersambut kedua anak itu pun langsung setuju karena sangat tepat menjadi pelepas dahaga setelah berjalan sekian jauh pulang ke rumah. Kedua anak itu pun memanjat dan memetik hasilnya dengan hati hati, satu ember anak pertama penuh dan satu ember penuh anak kedua. Mereka menyerahkan kepada kakek. Kemudian sang kakek mempersilahkan untuk mengambil upahnya dengan memgambil sebanyak-banyaknya dengan dua genggam tangan. Anak pertama pun melakukannya dan mengambil dengan kedua tangannya penuh. Dia ucapkan terima kasih dan pamit. Namun anak kedua agak segan dan malu, dia enggan merogohkan kedua tangan. Sang kakek pun sedikit mendesak ayo ambil upahmu. Anak itu menggelengkan kepalanya dan berkata: saya segan kek, biarlah kakek aja mengambilnya untuk ku. Sang kakek pun mengambil upah anak itu dengan dua genggam tangan nenek, kemudian dimasukkan dalam plastik. Lihatlah uaphnya dua kali lipat dari anak pertama yang mengambil duluan. Karena memang dua genggam tangan anak pasti beda dengan dua genggam ukuran seorang kakek. 


Apa pesan cerita tersebut tipe anak pertama mengambil upahnya sesuai dengan apa yang dia harapkan, dia puas dan senang dengan apa yang dia hasilkan menurut ukurannya sendiri. Namun anak kedua enggan dan tak pantas menerimanya, namun pemberian sang Kakek lebih dari yang dia pikirkan. Itu contoh dalam kehidupan kita sehari-hari, jika kita mendapatkan apa yang kita harapkan itu hal biasa, namun jika kerja kita diberkati Tuhan menurut ukuran dan pikiran Tuhan pasti hasilnya luar biasa. 


Nas renunfan dalam Ratapan hari ini menjadi nasihat yang berharga, yang memotivasi dan menginspirasi kita bahwa adalah berbahagia menantikan pertolongan dari Tuhan. Mereka hidup dalam pembuangan, terasing dan menjadi tawanan di negeri asing. Bagaimana mereka bisa kembali dari pembuangan, bagaimana nasib bangsa ini? Adakah masa depan dan mungkinkah kembali ke Yerusalem? 


Memakai kekuatan sendiri dan ukuran kemampuan mereka tentulah tak sanggup untuk melakukannya. Keluar dari pembuangan ini tak dapat mengandalkan diri sendiri. Meratap dan menangisi keadaan bukan pula menjadi solusi, hanya memperdalam duka dan luka di hati. 


Nabi Yeremia melalui ratapannya, hal yang dapat dilakukan adalah berharap dan menantikan pertolongan dari Tuhan. Tangan Tuhan bukan kurang panjang untuk meraih dan menolong kita. Kuasanya melebihi dari segalanya, dan waktunya Dia bertindak akan mendatangkan yang terbaik bagi umatNya. 

Benar apa yang disampaikan oleh nabi Yesaya 59:1 (TB)  Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; 


Tuhan itu baik, Dia tidak pernah meninggalkan umatNya. PertonganNya tidak.pernah terlambat dan indah pada waktunya. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

ORANG YANG MENCARI TUHA. AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU

 Kotbah Minggu Kantate, 28 April 2024 Ev. Mazmur 22:26-32 ORANG YANG MENCARI TUHAN AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU Selamat Hari Minggu! Sahabat yang...