Senin, 08 November 2021

BAHAGIA MENANTIKAN PERTOLONGAN TUHAN

 https://www.facebook.com/216559085082832/posts/6455794354492576/?sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 9 Nopember 2021


*BAHAGIA MENANTIKAN PERTOLONGAN TUHAN*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Ratapan 3:26 (TB)  Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN. 


Lamentations 3:26 (RWV)  It is good that a man should both hope and quietly wait for the salvation of the LORD.


Cerita ini pernah saya baca yang memberi pesan sangat berharga. Dua anak SD pulang dari sekolahnya berjalan kaki ke rumahnya. Di tengah jalan mereka berjumpa dengan satu rumah kecil didepannya satu pohon jambu yang meram. Mereka berdua pun berhenti sejenak, tiba-tiba sang kakek memanggil: hai anak-anak, bersediakah kalian memanjat pohon jambu kakek? Nanti upahnya nenek berikan. Bagai gayung bersambut kedua anak itu pun langsung setuju karena sangat tepat menjadi pelepas dahaga setelah berjalan sekian jauh pulang ke rumah. Kedua anak itu pun memanjat dan memetik hasilnya dengan hati hati, satu ember anak pertama penuh dan satu ember penuh anak kedua. Mereka menyerahkan kepada kakek. Kemudian sang kakek mempersilahkan untuk mengambil upahnya dengan memgambil sebanyak-banyaknya dengan dua genggam tangan. Anak pertama pun melakukannya dan mengambil dengan kedua tangannya penuh. Dia ucapkan terima kasih dan pamit. Namun anak kedua agak segan dan malu, dia enggan merogohkan kedua tangan. Sang kakek pun sedikit mendesak ayo ambil upahmu. Anak itu menggelengkan kepalanya dan berkata: saya segan kek, biarlah kakek aja mengambilnya untuk ku. Sang kakek pun mengambil upah anak itu dengan dua genggam tangan nenek, kemudian dimasukkan dalam plastik. Lihatlah uaphnya dua kali lipat dari anak pertama yang mengambil duluan. Karena memang dua genggam tangan anak pasti beda dengan dua genggam ukuran seorang kakek. 


Apa pesan cerita tersebut tipe anak pertama mengambil upahnya sesuai dengan apa yang dia harapkan, dia puas dan senang dengan apa yang dia hasilkan menurut ukurannya sendiri. Namun anak kedua enggan dan tak pantas menerimanya, namun pemberian sang Kakek lebih dari yang dia pikirkan. Itu contoh dalam kehidupan kita sehari-hari, jika kita mendapatkan apa yang kita harapkan itu hal biasa, namun jika kerja kita diberkati Tuhan menurut ukuran dan pikiran Tuhan pasti hasilnya luar biasa. 


Nas renunfan dalam Ratapan hari ini menjadi nasihat yang berharga, yang memotivasi dan menginspirasi kita bahwa adalah berbahagia menantikan pertolongan dari Tuhan. Mereka hidup dalam pembuangan, terasing dan menjadi tawanan di negeri asing. Bagaimana mereka bisa kembali dari pembuangan, bagaimana nasib bangsa ini? Adakah masa depan dan mungkinkah kembali ke Yerusalem? 


Memakai kekuatan sendiri dan ukuran kemampuan mereka tentulah tak sanggup untuk melakukannya. Keluar dari pembuangan ini tak dapat mengandalkan diri sendiri. Meratap dan menangisi keadaan bukan pula menjadi solusi, hanya memperdalam duka dan luka di hati. 


Nabi Yeremia melalui ratapannya, hal yang dapat dilakukan adalah berharap dan menantikan pertolongan dari Tuhan. Tangan Tuhan bukan kurang panjang untuk meraih dan menolong kita. Kuasanya melebihi dari segalanya, dan waktunya Dia bertindak akan mendatangkan yang terbaik bagi umatNya. 

Benar apa yang disampaikan oleh nabi Yesaya 59:1 (TB)  Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; 


Tuhan itu baik, Dia tidak pernah meninggalkan umatNya. PertonganNya tidak.pernah terlambat dan indah pada waktunya. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...