Minggu, 31 Maret 2019

JESUS: KEJALAN, KEBENARAN DAN HIDUP

YESUS: JALAN, KEBENARAN DAN HIDUP

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin 01/04/2019

Yohanes 14:6 (TB)  Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

John 14:6 (RSV)  Jesus said to him, "I am the way, and the truth, and the life; no one comes to the Father, but by me.

Hidup ini adalah suatu perjalanan. Perjalanan dalam arti ruang (space) bergerak dari suatu kota ke kota lain. Kota dimana kita tinggal sekarang adalah sementara namun kita menuju kota yang abadi. Demikian dengan perjalanan waktu, waktu terus berjalan detik demi detik dan kita tidak tahu pada detik berapa di hari, bulan dan tahun berapa waktu kita berhenti. Akan ada waktu di mana tidak ada awal dan akhir,  itulah keabadian atau kekekalan. Waktu yang kita jalani sekarang ini menuju kepada keabadian. Sejalan dengan itu menarik apa yang dikatakan oleh Kitab Ibrani menyebutkan: Ibrani 13:14 (TB)  "Sebab di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap; kita mencari kota yang akan datang." 

Dalam perjalanan kita menuju Rumah Bapa di Sorga dan perjalanan waktu kita menuju keabadian yaitu  kehidupan yang kekal. Yesus memberikan kepastian: "Akulah jalan, kebenaran dan hidup!"  Ajaran ini merupakan suatu ajaran kunci dalam Kekristenan yang  tidak ditemukan di dalam ajaran lain. Bahkan ajaran ini menjadi suatu pegangan bagi orang percaya akan kebenaran absolut yang menerima Yesus sebagai Yuruselamat.  Pernyataan yang agung ini menjadikan Alkitab sumber kebenaran dan keyakinan, sehingga kita berjalan di jalan yang tepat dan keyakinan yang tepat. Tidak ada jalan lain yang ditetapkan Allah untuk menyelamatkan manusia tetapi hanya di dalam Yesus Kristus. Kisah Para Rasul 4:12 "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

"Akulah jalan, kebenaran dan hidup." Marilah kita lihat penjelasan berikut:
 - Akulah jalan: Yesus adalah awal, pertengahan, dan akhir. Di dalam Dia kita harus berangkat, melanjutkan perjalanan, dan menyelesaikannya. Sama seperti perjalanan kita menuju suatu tempat jika jalannya salah maka akan tidak sampai ke alamat yang dituju. Yesus adalah jalan yang membawa kita sampai ke alamat Rumah Bapa di Sorga.
- Akulah kebenaran: Yesus adalah kebenaran yang dinubuatkan sejak purba kala. Dia penuntun jalan kita yang sampai ke Bapa. Yesus adalah kebenaran, juga berarti di dalam Yesus Kristus kita memperoleh kebenaran. Manusia tidak dapat benar dihadapan Allah oleh perbuatan baiknya. Kita dibenarkan Allah hanya karena Yesus Kristus.
- Akulah hidup:  Yesus adalah kehidupan itu sendiri . Yoh 11:25 "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati." Yesus menghidupkan orang mati, Dia berkuasa atas hidup. Oleh kematian dan kebangkitanNya memberikan kepastian kebangkitan orang meninghal dan akan memasuki kehidupan yang kekal.

"Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." Hal inilah yang dijelaskan oleh kita Ibrani peran Kristus sebagai perantara.  Kita tidak dapat memperoleh kebahagiaan datang kepada Allah sebagai Bapa kita tanpa kebaikan dan kebenaran-Nya. Dia adalah Imam Besar yang kita akui, Pembela kita. Ibrani 8:1 (TB)  Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga,

Sahabat yang baik hati! Kita bersyukur menjadi murid-murid Tuhan Yesus, karena kita menemukan jalan, kebenaran dan hidup yang membawa kita sampai ke Rumah Bapa di Sorga. Suatu kepastian yang harus kita pegang teguh, jangan ragu dan jangan dilepas. Di dalam Yesus Kristus kita memperoleh kebahagaiaan yang abadi.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 30 Maret 2019

BERSUKACITA KARENA KASIH SETIA KRISTUS

Kotbah Minggu Letare, 31 Maret 2019
Nas: Titus 2:11-14


*BERSUKACITA KARENA KASIH KARUNIA KRISTUS*

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati minggu Letare artinya bersukacita. Di minggu ini kita merayakan dan mengingat sukacita yang besar di dalam Yesus Kristus. Sukacita orang percaya adalah kepastian keselamatan dari Allah telah nyata melalui pengorbanan Yesus Kristus. Dialah yang ditentukan Allah menjadi penebusan bagi dosa manusia. Barang siapa yang percaya tidak akan binasa melainkan beroleh kehidupan yang kekal. Itulah sukacita orang beriman sebagai anugerah Allah di dalam Yesus Kristus. Keselamatan itu bukan usaha dan budi baik manusia tetapi karena anugerah Allah secara cuma-cuma.

Hidup di dalam kasih karunia membedakan manusia hidup di dalam dosa. Oleh dosa manusia hidup terasing:  terasing dari Allah dan diusir dari Taman Eden. Keterangsingan membuat manusia hidup di luar kasih karunia Allah dan menanggung kuk perhambaan dosa. Allah tak membiarkan manusia terus terasing, tetapi oleh kasihNya Allah memulihkan manusia hidup di dalam kasih karunia melalui pengorbanan Yesus Kristus. Kematian Kristus nyata sebagai perbuatan Allah menerima manusia di dalam kasih karunia.

Pertanyaan: bagaimana tanggung jawab orang yang menerima kasih karunia ?  Inilah yang ditekankan oleh Paulus kepada Titus agar memberdayakan seluruh potensi jemaat:  penilik jemaat, orang tua, perempuan dan kaum muda harus terus memberitakan, menasihatkan dan meyakinkan  hidup di dalam Injil Yesus Kristus. Di dalam Injil kasih karunia Allah telah nyata.  Cara hidup orang percaya di dunia ini harus menjadi kesaksian bagi setiap orang.

Paulus memberkali Titus agar terus mengajarkan, memberitakan, menasihati dan menyakinkan seluruh jemaat agar hidup di dalam Injil Yesus Kristus. Menerima Yesus Kristus sebagai Yuruselamat berarti kita memasuki suatu tahapan baru:

1. Ayat 12: Meninggalkan kefasikan dan keinginan duniawi agar hidup bijak sana, adil dan beribadah. Baju baru tak mungkin kita pake bersamaan dengan baju lama. Maka agar terlebih terlebih dahulu menanggalkan baju yang lama kemudian memakaikan baju yang baru akan terlihat baik.
Bagaimana mungkin mengaku mengenal Allah namun hidup dan lakunya tak mengenal Allah. Titus 1:16 (TB)  Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.

Karena itu bagi Paulus menerima kasih karunia Allah harus bersedia meninggalkan manusia lama dan berkomitmen  hidup bijak, adil dan beribadah.
- Hidup bijaksana melebihi dari sekedar memiliki ilmu pengetahuan tetapi berhikmat dan takut akan Tuhan. Buah-buah pemikirannya menghasilkan kebaikan
- Hidup adil berarti hidup dalam tatanan norma yangvditerima seluruh masyarakat, tak ada penindasan dan peramoasan hak tetapi senantiasa memiliki sikap moral yang baik.
- Beribadah wujud dari ketaatan manusia kepada Allah. Manusia yang beribadah dan membiasakan diri hidup beribadah.

2. Ayat 13: Memiliki Pengharapan dan rajin berbuat baik
Hidup di dalam kasih karunia memiliki pengharapan.  Tujuan perjalanan bukanlah dunia ini tetapi hidup dalam kemuliaan Tuhan.  Ada orang antusias ingin meraih harapannya, tetapi semua dilakukannya adalah untuk mencapai harapannya sendiri. Bahkan demi mencapai ekspektasinya mengabaikan dan tak segan menyingkirkan orang lain. Itulah cara dunia ini. Namun cara hidup orang percaya adalah meraih harapan dengan melakukan kebaikan bagi semua orang. Pengharapan orang percaya adalah menantikan Kristus dengan setia dan melakukan apa yang baik bagi orang lain. Disini sambil menunggu kepenuhan kemuliaan Allah, Roh Kudus membimbing dan menolong orang percaya  percaya untuk menghasilkan buah-buah yang baik.

3. Ayat 14: Penebusan Kristus menjadikan kita sebagai milik Kepunyaan Allah:
Hidup di dalam kasih karunia sebagai bukti  kepemilikan. Sama seperti seorang hamba yang ditebus oleh tuannya maka dia akan menjadi milik orang hang menebusnya. Demikianlah Kristus menebus kita dari hamba dosa  melalui harga yang sangat mahal yaitu oengorbanan di salib.  Dengan penebusan Kristus status kepemilikan menjadi milik kepunyaan Allah. Allah sendiri telah menebus dan menguduskan umatNya dari dosa dan kematian. Allah adalah kudus dan menghendaki umat kepunyaanNya hidup kudus.

Kasih karunia Allah telah nyata di dalam Yesus Kristus. Inilah sukacita yang harus diberitakan, disiarkan dan diyakinkan kepada setiap orang. Jauhkannkerahuan, keselamat itu pasti.  Inilah tugas orang percaya yakni cara hidup orang percaya adalah bukti kasih karunia Allah telah nyata di dunia ini.  Mari jadikan hidup ini menjadi kesaksian yang nyata bagi semua orang. Percayalah peran apapun yang kita perbuat Tuhan menolong dan meneguhkan kita semua.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 28 Maret 2019

BERSUKACITA DALAM TUHAN

BERSUKACITA DI DALAM TUHAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat 29/03/2019

Filipi 4:4 (TB)  Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!

Philippians 4:4(RSV)  Rejoice in the Lord always; again I will say, Rejoice.

Sanggup bersukacita sekalipun didera dalam berbagai beban penderitaan. Itulah kelebihan spiritualitas yang dimiliki oleh seorang Kristen. Alasan sukacita ini sudah jelas yaitu kepastian keselamatan. Apapun yang diperbuat dunia ini bagi orang percaya tak akan merenggut sukacita yang dimiliki oleh orang yang percaya. Yesus dalam Matius 5:12 memgataman:  "Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."

Bersukacita bukan karena tak ada penderitaan. Justru Paulus berada di penjara, gereja mula-mula menghadapi pengejaran dan penganiayaan dan tak ada kepastiao aoa besok masih hidup atau tidak. Tapi ada satu hal pasti, yaitu: yang percaya akan bahagia bersama Yesus Kristus di rumah Bapak. Itu suatu kepastian.

Paulus bersuka cita sekalipun dipenjara?  Jawabnya adalah bagiku hidup adalah Kristus, mati adalah keuntungan (Fil 2:21). Apapun yang terjadi dalam hidup ini; suka dan duka, untung dan malang, pahit dan manis atau rasa nano-nano harus dijalani di dalam Tuhan. Hidup ini diatur oleh Tuhan. Tugas kita adalah menjalaninya seturut dengan kehendak Allah. Kita punya keinginan dan kehendak, namun keinginan dan kehendak kita harus kita benamkan di dalam kehendak Allah. Itulah sebabnya Paulus mengatakan. Galatia 2:20 (TB)  namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. Jika kematian pun tiba, bagi Paulus itu keuntungan karena kematian adalah jalan menuju kehidupan yang kekal. Baik hidup atau etika ajal mau menjemput tetap bersukacita.

Bersukacitalah di dalam Tuhan merupakan milik yang harus dipertahankan. Jangan biarkan duka atau kepahitan merebut sukacita kita dalam hidup ini. Tetaplah setia, Tuhan dapat mengubah keadaan. Tuhan dapat berkarya menghasilkan kebaikan dari duka;  dari cadas keluar air segar (Musa), air yang pahit dapat diubah manis (peristiwa di Mara), Goliat dapat ditumbangkan seorang bertumbuh kecil (Daud), tembok Yeriko yang kokoh dapat runtuh dengan tiupan sangkakala (Yosua), seluruh gembok penjara terbuka dan pintu penjara terbuka untuk membebaskan para rasul yang dipenjarakan karena Injil. Dari semua itu, hal yang hendak disampaikan adalah bersukacita senantiasa di dalam Tuhan karena percaya sepenuhnya akan kuasa dan penyertaan Tuhan di dalam hidup ini. Tuhan tidak pernah tidur.

Sahabat yang  baik hati! Renungan pagi ini mengajak kita agar bersukacita dalam segala hal, dalam segala keadaan karena janji Tuhan yang manis bagi kita.  Bersukacita karena hidup adalah anugerah. Kita menikmati segala kebaikan dan rencana Tuhan yang indah. Tak mungkin ada yang terjadi dalam hidup ini tanpa sepengetahuan Tuhan. Memang sulit bersukacita dalam menghadapi tantangan dan bebean hidup, kadang harus berpeluh dengan air mata. Mari kita gumuli semua itu di dalam doa dan dengan setia menunggu jawaban Tuhan.  Penderitaan yang dialami di dunia ini tidak sebanding dengan sukacita yang tiada tara yang akan diwarisi oleh orang percaya.

Sahabatku! Marilah kita jalani hidup ini dengan penuh sukacita di dalam Tuhan. Sekalipun ada beban namun kita fokus pada anugerahnya.  Dalam semua kesempatan mari persembahkan yang terbaik untuk melakukan kebaikan bagi semua orang.

Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan salam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 27 Maret 2019

KAMU ADALAH BAIT ALLAH

 KAMU ADALAH BAIT ALLAH

Selamat Pagi! Sahabat yang baik, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis 28/03/2019

1 Korintus 3:16 (TB)  Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? 

1 Corinthians 3:16 (RSV)  Do you not know that you are God's temple and that God's Spirit dwells in you?

Bagi bangsa Israel  Bait Allah  sangat penting bukan hanya dalam kehidupan beragama namun juga dalam kehidupan berbangsa. Sejak merebut Sion, Daud telah menetapkan Yerusalem sebagai pusat kerajaan Israel dengan mendirikan istana Daud dan bermaksud menjadikan pusat peribadahan dengan memindahkan Tabut Perjanjian dan rencana pembangunan Bait Allah. Namun pembangunan diijinkan oleh Allah  pada masa Salomo. Tabut Perjanjian berisi Hukum Taurat, Manna dan tongkat Harun dimasukkan di ruang Maha Kudus dalam Bait Allah. Hal ini sangat penting, Tuhan yang membebaskan bangsa Israel dari Mesir dengan tangan yang kuat dan  memimpin mereka di perjalanan gurun, hadir dan berada di tengah-tengah umatNya, memerintah dan merajai umatNya dari Yerusalem. Raja-raja yang memerintah harus taat kepada Allah. Di atas semua itu selain megah dan simbol kehadiran Allah, Bait Allah diagungkan oleh umat Israel sebagai tempat yang kudus, tempat yang dirindukan setiap orang, aman dan nyaman dalam rumah Tuhan.

Arti Bait Allah demikianlah dipergunakan oleh Paulus untuk menyentuh jemaat Korintus agar mereka memelihara kekudusan diri dari dosa dan kejahatan. Menjaga hidup kudus jauh dari cemar dan praktek perzinahan dan perbuatan amoral lainnya. Tidak tahukah kamu bahwa kamu adalah Bait Allah? Pesan ini menohok jemaat Korint agar tidak bermain-main dengan tubuh ini. Memang penduduk Korintus memahami ada pengaruh pandangan Hellenis bahwa tubuh ini fana dan cemar wajar saja kalau tubuh ini berdosa dan noda asalkan memelihara hati. Namun ini ditentang oleh Paulus bagaimana mungkin manusia memelihara hatinya jauh dari cemar. Bukankah seluruh hidup (tubuh dan roh) ini adalah secara total utuh? Roh dan tubuh tidak terpisahkan, maka jika Paulus menekankan bahwa tubuhmu adalah Bait Allah, harus menjaga tubuh dari dosa dan kejahatan serta persembahkan diri kita ini menjadi hidup kudus.

Tubuhmu adalah Bait Allah, membuka hati kita agar Roh Kudus berkenan hadir di dalam hidup kita, biarlah Dia memerintah dan merajai hidup kita melakukan kehendak Allah. Roh Allah menguasai hati kita. Penjelasan tubuh sebagai Bait Allah sebagai penegasan pemeliharaan Tuhan atas hidup orang percaya. Allah akan membinasakan orang yang membinasakan Bait Allah. 1 Korintus 3:17 (TB)  Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.

Sahabat yang baik hati! Pesan renungan pagi hari menyentuh hidup kita bahwa tubuh kita adalah Bait Allah. Ini berarti dalam segala hal orang percaya kekudusan diri, menjaga tubuh dan anggota tubuhnya agar tetap kudus karena kita adalah persekutuan orang kudus yang seharusnya hidup kudus. Di dalam diri orang percaya Allah telah hadir. Di dalam roh orang percaya, Roh Allah berdiam memimpin dan mengarahkan roh kita dipimpin untuk melakukan kehendak Allah.

Kamu adalah Bait Allah mengingatkan kita agar anggota tubuh ini dapat kita jaga dan dikontrol agar agar tidak menjadi alat dosa tetapi harus dipergunakan menjadi alat Tuhan. Anggota tubuh dipergunakan untuk melayani Tuhan. Itulah sebabnya Paulus menyampaikan: Roma 12:1 (TB)  Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah:

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan   melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 26 Maret 2019

IMAN MENGALAHKAN DUNIA

IMAN MENGALAHKAN DUNIA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah mempergunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu 27/03/2019

1 Yohanes 5:4 (TB)  sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.

1 John 5:4 (UKJV)  For whatsoever is born of God overcomes the world: and this is the victory that overcomes the world, even our faith.

Benarkah iman mengalahkan dunia? Bagaimana itu terjadi? Ini suatu catatan alkitab yang sangat menarik dari rasul Yohanes, apalagi konteksnya kekristenan mendapat tekanan, penganiayaan dan penindasan yang luar biasa.  Namun sebagai soko guru yang baik Yohanes memberikan semangat dan motivasi bahwa orang Kristen memiliki kekuatan yang luar biasa, yaitu: mengalahkan dunia.

Pertama Yohanes menjelaskan bahwa kekristenan bukan berasal dunia ini, namun berasal dari Allah. Jika kita baca surat-surat Yohanes dia memisahkan secara jelas dikotomi sorgawi dan duniawi, terang dan gelap, kebaikan dan kejahatan, hidup dan kematian. Orang percaya adalah berasal dari Allah, anak-anak terang yang telah memperoleh kehidupan yang kekal. Sedang kan dunia ini adalah gelap, jahat, dan akan berakhir kepada kebinasaan. Kebaikan tidak akan pernah kalah terhadap kejahatan, terang tidak akan pernah kalah atas kegelapan justru terang akan menelanjangi dan mengusir kegelapan. Kehidupan telah menelan kebinasaan di dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Dalam kerangka berpikir demikianlah rasul Yohanes menjelaskan bahwa iman mengalahkan dunia

Dalam praktek kehidupan bergereja iman mengalahkan dunia benar-benar terbukti di dalam sejarah gereja. Sejak semula kekaisaran Romawi sangat melarang kekristenan, itulah sebabnya mereka dikejar, dianiaya bahkan dieksekusi mati tanpa proses hukum. Namun semakin dibabat semakin merambat. Kekristenan tidak pernah pudar, justru semakin bertambah-tambah, semakin dihimpit semakin melejit. Pengejaran terhadap orang-orang Kristen menjadi cara Allah mempercepat penyebaran Kekrstenan di berbagai kota.  Sekalipun menderita diawalnya, namun Tahun 313 ada pengakuan Kaisar Romawi Konstantinus Agung menerbitkan Edik Milano berisi suatu pengakuan teehadap kekristenan dan memberikan kebebasan bagi Kekristenan. Bukan hanya itu, Kaisar akan menggantikan kerugian yang dialami kekristenan selama penganiayaan dengan dukungan pembangunan gereja. Sehingga gereja semakin pesat berkembang. Dalam perkembangan selanjutnya tahun 380 Kaisar Theodosius menjadikan Kristen sebagai agama resmi di kekaisaran Romawi. Apa yang terjadi disini adalah suatu contoh bahwa iman mengalahkan dunia. Dulu dilarang, dibenci dianiaya namun akhirnya menang karena keteladanan hidup mereka yang tetap setia di dalam iman, pengharapan dan kasih.

Sahabat yang baik hati: iman mengalahkan dunia adalah suatu kebenaran Alkitab dan itu nyata dalam kehidupan orang percaya. Demikianlah kita menghadapi pergumulan kita masing-masing, jika berat dan sesak membebani hidup kita, jalanilah semuanya dalam iman; Tuhan akan menolong dan memenangkan kita dari pergumukan kita. Saya juga berpikir tentang realitas sentimen agama di Indonesia, sekalipun banyak penutupan gereja dari orang yang menghendaki kehadiran gereja, tetaplah kita gumuli dalam doa kelak akan ada perubahan iman akan menang. Akan berbondong-bondong orang untuk menyodorkan bantuan dan memotivasi kita untuk membangun rumah ibadah.

Tetaplah setia di dalam iman sekalipun akan mendapat tantangan dari cara yang halus hingga yang kasar sekalipun, dari godaan yang sangat licin dan kekuasaan yang memaksa sekalipun. Pada semua itu marilah kita jalani hidup ini di dalam iman, di ujung perjalanan Tuhan telah menunggu kita memberikan mahkota kemenangan.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 25 Maret 2019

PERGUNAKANLAH PERISAI IMAN

PERGUNAKANLAH PERISAI IMAN

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 26/03/2019

Efesus 6:16 (TB)  dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,

Ephesians 6:16 (RSV)  besides all these, taking the shield of faith, with which you can quench all the flaming darts of the evil one.

Perisai adalah alat perang yang terbuat dari baja untuk melindungi diri dari musuh. Jaman sekarang perisai sudah tak ada, fungsinya sama seperti rompi anti peluru.  Rompi anti peluru yang biasa dipakai oleh aparat keamanan untuk melindungi diri musuh serangan musuh. Dapat anda banyangkan jika dalam situasi adu kontak senjata antara aparat keamanan yang tidak menggunakan rompi anti peluru, tentu akan berakibat fatal terhadap nyawanya sendiri.

Dalam catatan Alkitab perisai sudah ada sejak lama dalam peradaban manusia.  Muncuknya peralatan perang seturut dengan perkembangan manusia dalam hal peperangan. Dalam perkembangan peradaban, manusia suka berperang menahlukkan suatu kota ke kota lain. Semakin banyak yang ditahlukkan semakin jaya kerajaannya.  Seturut dengan itu pula semakin cangghih leralatan senjata oerang maka semakin ditakuti dan disegani dk medan laga.  Manusia melengkapi diri berperang dengan menciptakan berbagai jenis alat-alat perang yang dapat menahlukkan  lawan dengan cepat. Selain mempersiapkan senjata tercangging dan terkuat untuk mengalahkan musuh dibutuhkan perlengkapan diri untuk melindungi diri dari serwngan musuh yang disebut dengan perisai. Perisai itu berupa tameng baja, kuat dan tahan menahan pedang, tombak, anak panah dan senjatan tajam lainnya. Semakin kuat perisai semakin percaya diri seorsng prajurit untuk maju ke medan pertempuran.

Perjalanan kehidupan orang percaya seperti seorang prajurit Kristus yang berhadapan dengan musuh Injil. Orang percaya berhadapan dengan kuasa kejahatan dan godaan iblis yang merasuki pikiran agar meninggalkan Tuhan. Paulus menyebutkan perlawanan orang Kristen dalam Efesus 6:12 (TB)  karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.

Dalam menghadapi ini Paulus menjelaskan agar kita mepergunakan perlengkapan senjata rohani yang diberikan Tuhan kepada kita: Efesus 6:14-17 (TB)  Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,  kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;  dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,

Suatu perlengkapan yang utuh dari kepala hingga kaki. Perisai iman adalah salah satu dsri perlengkapan lainnya. Tentu kita tidak maju berperang dengan hanya mengandalkan perisai tetapi secara simultan dengan kelengkapan senjata rohani lainnya.

Dalam renungan hari ini perisai iman secara spesifik selain melindungi dan membentengi diri tetapi sekaligus juga memadamkan api sijahat. Iman yang kita miliki merupakan kekuatan yang luar biasa. Yesus mengatakanjika kita memiliki iman sebijisesawaki kita dapat memerintakan gunung beranjak (Luk 17:6). Iman itu kuat karena iman mengalahkan dunia. 1 Yohanes 5:4 (TB)  sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.

Sahabat yang baik hati! pergunakanlah perisai iman, suatu perintah yang kita terima hari ini membentengi dan melindungi diri dari godaan dan cobaan sekaligus memadamkan kuasa panah api sijahat yang hendak merusak dan meruntuhkan keyakinan kita. Ibarat seorang prajurit memakai perisai dalam mengahadapi musuh, demikianlah kita menggunakan iman menghadapi segala kuasa jahat dan godaan iblis yang merusak.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Minggu, 24 Maret 2019

SERAHKAN HIDUPMU KEPADA TUHAN

SERAHKAN HIDUPMU KEPADA TUHAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin 25/03/2019

Mazmur 37:5 (TB)  Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;

Psalms 37:6 (RSV)  Commit your way to the LORD; trust in him, and he will act.

Mungkin anda pernah mengalami kesulitan yang sama seperti yang saya alami mencari parkir ketika berkunjung ke tempat umum semisal hotel atau mall yang ramai. Selain sudah cape mutar-mutar dan naik turut dalam antrian macet tak ada satu ruang pun untuk parkir. Ditambah lagi waktu mendesak maka jalan terakhir adalah memarkirkan mobil dengan bantuan jasa "valet". Tentu dengan konsekwensi menambah biaya pengeluaran anda. Valet adalah jasa parkir yang ada di tempat umum yang memarkirkan kenderaan dan bertugas mengambilnya kembali lobby ketika hendak pulang.

Bagi saya pengalaman diatas memberikan inspirasi. Bukankah kita sering dalam menjalani hidup ini mengandalkan kekuatan diri kita. Tuhan kita jadikan sebagai jalan  terakhir. Cobalah kita review kembali pengalaman masing-masing dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi , sering kali kita mengandalkan kemampuan diri sendiri,  mengandalkan koneksi dan mengandalkan segala apa yang bisa diandalkan baru setelah gagal dan tak tahu lagi melakukan apapun baru pasrah kepada Tuhan. Tuhan seolah hanya berada di ujung  jalan. Padahal Tuhan itu baik, Dia mau menyertai kita dari awal perjalan, Tuhan juga mau mendampingi kita sepanjang jalan dan Tuhan setia menuntun kita sampai di ujung jalan hidup kita.  Jika demikian mengapa tidak mengandalkan Tuhan dari awal?

Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan! Suatu ajakan dari pemazmur untuk mengubah paradigma berpikir kita. Jangan mengandalkan kemampuan diri, tetapi andalkanlah Tuhan dalam segala jalan hidup kita. Orang yang mengandalkan Tuhan bukan berarti kita tak mempergunakan akal dan potensi diri. Sama sekali tidak. Tetapi justru semua potensi diri kitanitulah yang kita serahkan kepada atuhan agar diasah dan dilatih untuk mencapai yang diinginkan seturut dengan kehendakNya.

Menyerahkan jalan hidup kepada Tuhan  harus didasari pada iman. Kita percaya Tuhan lebih tahu apa yang terbaik dalam hidup kita. Pandangan kita terbatas untuk menatap jauh ke depan,  pengalaman kita terbatas dalam mengelola hidup, dalam banyak kejadian kemampuan diri kita tak mampu mengatasi beban hidup yang terjadi.  Disinilah Pemazmur menggugah orang percaya dan mengajak: menjalani hidup ini dengan berserah kepada Tuhan. Berserah kepada Tuhan bukan berarti berpangku tangan dan lepas tanggung jawab. Berserah kepada Tuhan berarti kerelaan mengikuti keputusan Tuhan dalam hidup ini. Berserah bukan karena terpaksa atau karena tidak ada lagi jalan yang hendak ditempuh. Tetapi berserah karena didasarkan rasa percaya; percaya bahwa Tuhan adalah maha tahu, maha kuasa, maha segala-galanya, yang lebih tahu dan lebih berwenang mengatur hidup kita menapa tidak dari awal kita serahkan kepada Tuhan? Amsal 3:5-6 (TB)  Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.

Sahabat yang baik hati ! Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan suatu ajakan pemazmur yang memperoleh segudang pengalaman dalam suka duka, bergumul dan bergembira. Berserah bukan seperti menggunakan jasa valet sebagaimana diatas. Tetapi percaya bahwa  Tuhan lebih tahu apa yang terbaik bagi kita. Berserah kepada Tuhan berarti kita percaya sepenuhnua bahwa Tuhan dapat melakukan yang terbaik dalam hidup kita. Berserah berarti berdoa kepada Tuhan agar memberi kekuatan bagi kita mengerjakan apa yang kita rencanakan dan berserah kepada Tuhan berarti kerelaan menerima keputusan Tuhan atas segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita. SERAHKAN HIDUPMU KEPADA TUHAN

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 23 Maret 2019

YESUS BATU PENJURU

Kotbah Minggu Okuli,  24 Maret 2019
Nas: Mazmur 118:22-29

YESUS BATU PENJURU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, mungkin saudara pernah diperlakukan tidak adil atau disingkirkan dalam pekerjaan dan usaha anda. Hati kita berontak, mau melawan tak berdaya. Dalam keadaan demikian apa yang saidara lakukan? Okuli artinya: "mataku tertuju kepada Tuhan". Suatu sikap dalam segala perlakuan yang tidak adil yang kita alami percaya kepada Tuhan: Tuhan akan menolong dan melakukan perbuatan besar dalam hidup kita. Sebagaimana kutipan dalam. Mazmur 118:22
Batu yang dibuang oleh tukang bangunan menjadi batu penjuru. Ini adalah suatu pengalaman nyata dalam kehidupan orang percaya.

Perbuatan Allah yang paling besar atas hal ini adalah digenapi di dalam Yesus Kristus melalui peristiwa salib. Salib mungkin bagi Farisi, Ahli Taurat, Herodian dan setiap orang yang hendak menghentikan pemberitaan Yesus Kristus, tetapi menjadi keselamatan bagi setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus.

Karena itu marilahnkita bersukacita, karena Tuhan telah melakukan perbuatan besar dalam hidup kita.

Untuk selengkap saya lampirkan kotbah berikut dalam Bahasa Batak..

Kotbah Minggu, 24 Maret 2019
Nas: Mazmur 118:22-29

*BATU NA BINOLONGKON GABE BATU PARSUHI*
(Psalm 118:22-29)

*Patujolo:*

Psalm 118 ima mangondolhon asa mandok mauliate angka na porsea i di pambahenan ni Jahowa di ngoluna. Dihatindanghon Parpsalm i do tung godang angka pambahenan ni Jahowa ni ngoluna na paluahon, mangondihon jala mangurupi ibana di pardalanan ni ngolu on. Tarlumobi mai di panulingkition di pambahenan ni Jahowa di ngolu ni angka na porsea, na sipata masa naso tinagam dohot naung dietong so marguna manang so marlapatan alai gabe dipauli Debata gabe na ummarga situtu. Ido umbahen na didok parPsalm on: ‘batu naung binolongkon ni angka pande bagas, ima jadi batu parsuhi.’ (Psalm 118:2). Sada panghatindanghonon doi di ngoluna paboa jolma naung dihaliangi hamatean, naung talpe tu hapipidomna alai ala ni pambahenan ni Debata, dipalua, didaoni jala ditopa gabe marguna situtu tu halak naung manadingkon manang mangambolongkon ibana. Ala ni i Psalm 118 on mamboan panghirimon asa porsea halak di huaso ni Debata na paubahon, jala laos lumbalumba tu sude halak asa unang mangasahon gogo dohot huasona laho mangambolongkon manang pasidingkon halak na hinasogohonna. Ai na boi masa  di ngoluon menyingkirhon (mambuang) halak na hinasogohonna jala jotjot doi masa, turpuk on gabe apulapul tu sude angka na porsea.

Molo songoni do pambahenan ni Jahowa di ngoluon antong dia do siulahonon ni angka na porsea?

*1. Batu na binolongkon ido gabe batu parsuhi*

Hira na tarbuang do pangkilalaanna ala hira na so dijangkon bahkan gabe hira di dibolongkon ibana di ngoluna. Olo do masa pangkilalaan ni sada halak, ala sian perhitunganna sandiri hira na dibolokkon ibana sian posisi dohot sada ulaon tu inganan naso hinalomohon ni rohana. Hape dung didalani dihilala ibana ma na dalan pasupasa ni Debata doi tu Ibana. Alanii molo tung masa angka pangkilaan na dibolonghon hita di ngoluon, sotung pola mandate hita, jala sotung pola mate panghilalaanta. Molong tung adong pe na tarbuang, nadibolonghon di ngolu on, alai molo di bagasan tangiang hita marsiranggut di ngoluon, pasupasuon ni debata doi hgabe dalan pasupasu tu hita. Taida ma songon si Josep, na dibuang jala diambolonghon angka hahanai ibana, alai gabe ibana do baen Debata paluahon halak Misir sian haleon potir, ndada holan I tahe, gabe ibana dipangke Debata paluahon natorasna, hahaanggina sian haleon potir na masa di tingki i. Ima dalan ni ngoluon, paboa tung ditangan ni Debata do dalan ni ngolu ni sasalak, alanii tung naso jadi langgus, neang manang pis roha mida halak di ngoluna, ai molo marhaubaon jala asi roha ni Debata na boi do ibana tung marguna situtu. Angkup ni i di teori social adong do na ginoaran ‘orang yang dingkirman menjadi orang yang diutamakan’. Dalam pergulatan politik apharteid misalna dipenjarahon do Nelson Mandela lobi satonga umurna manaon di penjara dalan gok hahansiton dohot na bernit, alai gabe Ibana do na berhasil melepaskan Negara Afrika sian politik apharteid. Jala disi ma tarida lam disingkrikan parhuaso halak na bonar roha lam ro do panumpak ni Debata di diri ni sasahalak na manghangoluhon Jahowa asa tung tarida hatigoran (keadilan) ni Debata.

Ayat 22 on ima martudutudu do tu Jesus Kristus. On ma jamita na pinangke ni si Simon Petrus di Ul. ni Ap 4: 11. Dipaboa do Jesus naung pinarsilanghon ni bangso Israel i do, huaso na adong diri ni Apostel Petrus laho patupahon halonganan gabe boi mardalan na pangpang i (Ul ni Ap 3). Di pikiran ni angka Farisi dohot angka Siboto surat Jesus i ingkon pamateon jala sisingkirhononhon demi institusi agama Jahudi, hape marhite hamamate dohot haheonNai do dipapatar Debata asi ni rohana di portibion dohot jolma. 

*2. Manghatindanghon Haluaon Bolon Napinatupa ni Debata*

Na paduahon siputihan sian jamitaon ima, manghirim di halongangan na binahen ni Debata. ‘Ari on do na jinadihon ni Jahowa, marolopolop jala marhilas ni roha ma hita disi. Iale Jahowa sai manumpak ma Ho! Iale Jahowa sai Ho ma mambahen manjadi, Pinasupasu ma na ro marhitehite goar ni Jahowa.’ Pinalua ni Debata sian parungkilon bolon, ido olopolop na mansai arga nihatindangkon ni parPsalm i na mandok: ‘arion do na jinadihon ni Jahowa..’ sada ende hamonangan, ende panghatindanghonon di ari haluan nabalga situtu. Endeon digoari do tong ende mesianis, manomunomu tu haroro nisi ni napaluahon Israel jala dipadomu manomunomu ‘pesta parlapelapean’ (parningotan ni bangso Israel malua sian Misir, ida 3 Musa 23:34-42; 5 Musa 16:13). Jadi sian i, martudutudu do ayat 24-26on tu Jesus sandiri. Jesus sandiri do na boi paluahon hita jala na mangalehon olopolop bolon di ngolunta on. Tarpatupa Debata doi, jala ndang marsogot manang haduan, alai ‘arion do’, lapatanna sadarion dijolonta sandiri boi do tarida hagogoon ni Debata paluahon hita sian ragam ni mara dohot parungkilon pe.

*3. Mandok mauliate ma hamu: “Tambathon hamu ma pelean”?*

Molo nunga dipalua Debata hita, tama hita marolopolop jala mandok mauliate di Debata. Unang lupa hita di denggan basaNa naung tajalo. Ai nunga diida matanta: Debata sandiri do manondangi dohot mangondihon hita mamolus ragam hamaolon i. Nuaeng songon dia do hita mandok mauliate. Didok di turpuk on ayat 27‘Tambathon hamu ma angka pelean’, boasa tambathonon pelean? Lapatanna disi, ia pelean sipasahatonta ndada pelean na somal sambing be alai marrumangkon pelean situtungon ma songon naung niaturhon ni angka malim, pasahathon pelean na mokmok marhite lombu, birubiru manang (2 Musa 20:24; 24:5; 29:28; 32;6; 3 Musa 3:1dst). Jotjot do halak neang dipeleanna hape nungga godang angka pambahenan na denggan na pinatupa ni Debata di ngoluna hapr lupa mandok mauliate tu Debata. Godang do najng ditumpahi Debata ngoluna alai neang rohana di pamelehonon ni diri. Lapatanna disi, ala sejarah na balga do haluaon na nihatindanghon ni parpsalm i, tama pasahathon pelean tu Debata marhite pelean situtungon, laos dohonon ma: “mandok mauliate ma hamu di Jahowa, ai pardenggan basa do Ibana, ai ro di salelenglelengna do asi ni rohana i.”

*Panimpuli*

Molo di halak parhosom diparhatututu do pandohan on na mandok: mago do na denggan binaen ni hasalaan saotik. Dihalak na sai holsoan: mago do las niroha binaen ni holso. Di ngolu ni na so porsea jala mura mandele: sitaonon pamintophon haporseaonna ai mura mandele jala putus asa. Alai anggo halak na porsea didok di turpuk hasusaan na nibolus ni na porsea gabe tanda halongangan doi di angka na manghaporseai Debata. Idama ai batu na binolongkon, gabe batu parsuhi. Domu tusi unang ma muramura mandele, molo marhagogoon pe portibion mangolati angka na porsea unang pintor mandele alai tongtong ma marpangkirimon.

Paduahon molo hira diloas Debata pe tabolus hamaolon I, unang tadok na ditadingkon Debata hita, alai di hamaoloni didongani Debata do hita jala marhite na tabolus hamaoloni disi do Debata pataridahon huaso dohot hagogoonna. Alanii mansai toho do Ende na didok di KJ 439 I mandok: “Bila Topan keras melanda hidupmu,jamita on, bila putus asa dan letih lesu, berkat Tuhan satu-satu hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasihNya. Berkat Tuhan, mari hitunglah, kau ‘kan kagum oleh kasihNya. Berkat Tuhan mari hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasihNya.”

Sian i taputuhi ma molo tung adong pe hamaolon na taadopi, ndang taragohoni angka na tonggi naung tajalo sian Debata.

Sude do hita naung mananda, marnida jala naung mandai habasaon ni Debata dingoluta marsada-sada. Diigil Debata do alus sian hita marhite hamauliateon ni rohanta be. Tapelehon ma nadumenggan, naummarga jala na ummagur tu adopan ni Debata asa halomoanNa hita.

Tabe: Pdt Nekson M Simanjuntak,

Jumat, 22 Maret 2019

KEPADA DIAPAKAH KAMI PERGI? PADAMULAH FIRMAN KEHIDUPAN

KEPADA SIAPA KAMI PERGI? PADAMULAH FIRMAN KEHIDUPAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 18/01/2018

Yohanes 6:68 (TB)  Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;

John 6:68-69 (RSV)  Simon Peter answered him, "Lord, to whom shall we go? You have the words of eternal life;

Nas diatas merupakan jawaban Simon Petrus, karena Yesus menyuruh murid-muridNya pergi meninggalkan Dia sama seperti murid-murid lainnya. Pertanyaan, mengapa mereka meninggalkan Yesus? Jika kita baca perikop sebelumnya mereka kurang berterima pengajaran Yesus yang menyebut diriNya Roti yang turun dari sorga. Kedua, mereka salah memahami ajaran Yesus mengenai perjamuan kudus tentang memakan daging dan meminum darahNya. Yohanes 6:53-54 (TB)  Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.

Mendengar itu, murid-muridNya mengundurkan diri. Lih. Yohanes 6: 66 "Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia."  Murid-murid disini dipakai istilah "matetes" menunjukkan kepada orang banyak yang datang mendengar kotbah dan pengajaran Tuhan Yesus. Sementara sebutan untuk kedua belas murid dipakai istilah "ton dodeka" mereka masih tetap mengikut Yesus dan nas renungan inilah jawaban Simon Petrus.

Perlu kita ketahui bahwa kaum Israel memahami Roti Sorga adalah manna yang diberikan Tuhan sebagai bekal selama perjalanan di padang gurun. Manna itu dianggap roti yang turun dari sorga. Adanya manna adalah kisah perbuatan Allah memelihara dan menyelamatkan bangsa Israel dalam perjalanan di padang gurun. Bagi orang Yahudi, roti hidup adalah manna yang diturunkan Tuhan dari sorga bagi bangsa Israel. Mereka mengkultuskannya. Berbeda dengan Petrus dan murid lainnya menerima Yesus sebagai roti kehidupan. Mereka telah melihat sendiri apa yang dilakukan oleh Yesus dan apa yang diajarkan oleh Yesus. Yesuslah roti kehidupan. Itulah sebabnya dia tidak mau meninggalkan Yesus. Hanya pada Yesus Firman kehidupan yang kekal.  Petrus mengetahui dan mengenal siapa Yesus yang sesungguhnya. Yesus adalah Mesias Anak Allah, perkataan-perkataan yang diucapkannya adalah kehidupan kekal. Yesus adalah Yang Kudus dari Allah.

Pengenalan yang sungguh terhadap Yesus membuat Petrus tidak mau meninggalkan Yesus seperti lainnya, karena keras dan tidak masuk akal. Justru Petrus telah menemukan sumber kehidupan yaitu di dalam diri Yesus Kristus. Baginya tidak ada keselamatan lain di luar Kristus. Sehingga dia tidak mau pergi, tetapi tetap mengikut Yesus sumber hidup.

Sahabat yang baik hati, janganlah seperti matetes (murid) yang meninggalkan Yesus; mereka hanya ingin menerima hal yang indah, perkataan baik-baik yang menyenangkan telinga mereka, namun ketika tak berkenan di hati segera meninggalkan  kebenaran. Yesus mengajarkan hal keras karena Yesus tahu hatinya yang tidak sungguh-sungguh mengikut Yesus (6:61).  Mereka hanya murid murahan yang ingin mendapat roti, menyaksikan  mujizat dan kehebatan-kehebatan dari Yesus tetapi tak mau menderita dan setia memikul salib yang harus dipikul.

Simon Petrus juga pernah mengalami keraguan dalam hidupnya. Terkadang pengakuannya hebat namun tidak diikuti dengan kesungguhan mengikut Yesus.  Namun jadilah seperti Petrus paska kebangkitan, setelah menyaksikan sendiri kubur telah kosong, Petrus bangkit dari kerapuhannya menjadi orang yang berdiri di atas prinsip yang kokoh dan dengan penuh keberanian memberitakan Yesus Kristus yang dibangkitkan.

Sahabatku,  di mana pun anda berada, kiranya segala kebaikan dan kasih karunia Yesus Kristus menyertai saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 21 Maret 2019

DALAM.KESESAKAN TUHAN MENJAWAB AKU

DALAM KESESAKAN TUHAN MENJAWAB AKU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 22/03/2019

Mazmur 120:1 (TB)  Nyanyian ziarah. Dalam kesesakanku aku berseru kepada TUHAN dan Ia menjawab aku:

Psalms 120:2 (RSV)  In my distress I cry to the LORD, that he may answer me:

Ada kalanya orang baik terjebak dalam situasi buruk: tidak tahu permasalahan apapun, tidak ada yang salah namun dipersalahkan berada dalam situasi buruk. Ini disebut dengan "Good person in a wrong time" atau orang baik di dalam situasi buruk yang buruk.

Jika anda pecinta film Jackie Chan pengalaman seperti sering diperankan oleh produsen filmnya. Banyak film-filmnya dimulai dengan kisah seperti itu. Tak ada angin, tak ada tanda-tanda namun orang baik dituduh, dikejar-kejar, difitnah dan diperlakukan buruk. Dia pun harus berjuang keras agar keluar dari keadaan sulit itu dan endingnya berhasil dan ada kelegaan tersendiri. 

Hal itu bisa saja juga terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Misalnya anda mau mencari rekanan bisnis yang menguntungkan namun terjebak dalam rente kejahatan yang menindas dan tak terpikir sebelumnya. Anda ingin mencari orang yang baik yang mengerti dan memahami anda namun lihatlah anda berjumpa dengan orang-orang jahat yang hendak memanfaatkan kebaikan anda. Mau keluar tak berdaya, justru mendapat intimidasi, ancaman dan teror. 

Jika saudara dalam keadaan demikian apa hang anda lakukan? Mazmur 120 ini memberikan suatu pelajaran berharga, yaitu berdoa dan berseru kepada Tuhan:  Dalam kesesakanku aku berseru kepada Tuhan dan Tuhan menjawab aku. Mazmur 120 adalah nyanyian Ziarah, Ziarah dimaksud disini bukanlah ziarah pergi kekuburan seperti kebiasaan masyarakat kita. Ziarah dimaksudkan adalah ziarah kehidupan. Merenungkan perjalanan kehidupan ini, di kala susah dan senang, dikala terhimpit dan diberkati dan ada perenungan yang mendalam memaknai perjalanan kehidupan. Bisa berupa semacam flashback, dalam rentan waktu yang berjalan pemazmur merasakan penyertaan dan campur tangan Tuhan dalam hidupnya.

Dalam Mazmur 120 ini Daud terjebak dalam suatu situasi sulit. Daud sendiri tidak tahu apa permasalahan Saul, dia dipanggil dari pekerjaannya sebagai gembala namun Samuel mengurapi dia menjadi raja. Amarah Saul menyala-nyala hendak membunuh dan melenyapkan Daud. Daud hadir di Istana, menenangkann hati Saul. Dia sendiri hendak mencari damai namun orang sekelilingnya menghendaki perang dan permusuhan.  Dia hendak hidup dalam pengampunan namun sekelilingnya hidup dalam bara dendam yang menuntut pembalasan. Hal itu digambarkan dalam ayat berikutnya.

Mazmur 120:6-7 (TB)  Cukup lama aku tinggal bersama-sama dengan orang-orang yang membenci perdamaian.
Aku ini suka perdamaian, tetapi apabila aku berbicara, maka mereka menghendaki perang.

Dalam keadaan demikian Daud mengambil langkah berdoa dan berseru memohon kepada Tuhan. Tuhan adalah sumber pengharapan dan kepada hanya Tuhan dia bersandar. Dia percaya Tuhan akan menjawab seruanNya.

Sahabatku yang baik hati! Mazmur 120 ini menjadi contoh yang baik bagi kita, dalam situasi buruk pun orang baik dapat melakukan kebaikan karena kekuatannya adalah Tuhan. Dalam keadaan buruk pun orang baik akan tetap baik karena Tuhan akan melindungi dan memelihara hidup orang yang berseru kepadaNya. Mazmur 50:15 (TB)  Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku." Sela

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 20 Maret 2019

JAUHKAN DENDAM, PEMBALASAN MILIK TUHAN

JAUHKAN DENDAM, PEMBALASAN MILIK TUHAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak dimpagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan , inspirasi dan motivasi bagi kita dalam beraktifitas. Kamis, 21/03/2019

Yeremia 20:12 (TB)  Ya TUHAN semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.

Jeremiah 20:12 (RSV)  O LORD of hosts, who triest the righteous, who seest the heart and the mind, let me see thy vengeance upon them, for to thee have I committed my cause.

Memaafkan adalah perbuatan yang mulia namun merupakan paling sukar untuk dilakukan. Apalagi luka yang membekas sulit rasanya melupakan. Semakin susah melupakan pasti semakin sulit memaafkan.  Mengingat luka menjadi seseorang sulit memaafkan jika perlu membalaskannya. Namun coba kita pikir dulu secara matang, apa jadinya jika dendam dibalas dengan dendam? Manusia akan ketakutan, memasuki perselisihan yang tiada henti, saling memusuhi dan bisa sampai saling melenyapkan. Alkitab mengingatkan dendam dan niat membalaskan kejahatan dengan kejahatan adalah buah dosa. Band. Kejadian 3:15b (TB) keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

Syukurlah di dalam Injil kita menemukan ajaran kasih dan pengampunan. Yesus menjadi jalan pendamaian. Di dalam pengorbanan Yesus Kristus kita mengingat pengampunan. Tuhan tak mengingat pelanggaran manusia, namun oleh kasihNya kita memperoleh anugerah. Pengorbanan Tuhan Yesus Kristus yang rela mati menghapuskan segala dosa dan menaburkan ajaran kasih dan saling mengampuni. Pengorbanan Kristus menjadi teladan bagi setiap orang percaya untuk mengampuni dan memaafkan. Alkitab merupakan salah satu sumber nilai melawan dendam dan kejahatan. Itu dilakukan Yesus dalam keadaan disakiti Yesus berdoa: Ya Bapa ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.

Berapa kalikah kita memaafkan orang yang membenci kita? Pertanyaan ini diajukan Simon Petrus: tujuh kalikah? dan Yesus menjawab dalam Matius 18:22 (TB)  Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
Suatu penjelasan bahwa memaafkan tiada batas, pintu maaf selalu terbuka bagi setiap orang yang mau memperbaiki pelanggarannya.

Bagaimana bisa mengampuni tanpa batas?  Itu pada pada diri orang yang hidup di dalam  kasih Kristus  Wujud kasih Kristus bukan hanya melakukan perbuatan baik terhadap orang bai tetapi kerelaannhati mengasihi musuh. Lukas 6:27 (TB)  "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;".

Ini suatu ajaran yang menggetarkan hati dan sangat mulia. Jangan menuntut orang memaafkan kita, tapi mulailah dari diri sendiri. Memaafkan orang lain Roma 12:17 (TB)  Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!

Sahabat yang baik hati renungan pagi ini memberikan suatu pengajaran yang sangat bermakna dan jujur mungkin akan sulit dilakukan. Sekalipun sulit bukan berarti tidak bisa. Jangan balaskan kejahatan dengan kejahatan, tetapi serahkanlah kepada Tuhan atas apa yang kita alami. Pembalasan adalah milik Allah, (Ul 32:35) dan Tuhan maha adil dan memberikan hukuman yang adil bagi setiap orang menurut perbuatannya. Tuhan bukan hanya menimbang perkara menurut apa yang tampak di permukaan luar, tetapi Tuhan itu menguji bathin. Maksud seseorang yang tersembunyi dalam bathin pun diketahui oleh Tuhan.

Jangan balaskan orang yang culas dengan culas, kejahatan dengan kejahatan, cidera menciderai. Mari lipatlah tanganmu dan berdoa kepada Tuhan. Serahkan segala perkara yang dihadapi kepada Tuhan.  Biarlah Tuhan yang bekerja dalam hidup ini seturut dengan kehendakNya.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 19 Maret 2019

JANGAN LEPASKAN IMANMU

JANGAN LEPASKAN IMANMU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 20/03/2019

Ibrani 10:35 (TB)  Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya.

Hebrews 10:35 (RSV)  Therefore do not throw away your confidence, which has a great reward.

Melepaskan iman kepercayaan seseorang lazim kita sebut "murtad". Dalam kekristenan murtad sama dengan menyalibkan Kristus kedua kali sebagaimana dituliskan dalam Ibrani 6:6 (TB)  "namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum."

Di Indonesia berbicara murtad ini agak sensitif, karena sudah ada UU tentang penyiaran agama. Namun harus diakui UU penyiaran agama tak dapat mengatur hak personal yang memahami agama sebagai pilihan.  Di kalangan muslim Indonesia misalnya orang berbalik dari agama lain masuk ke Islam disebut dengan muallaf. Komunitas ini memiliki organisasi yang melakukan missi. Di kalangan Kristen ada juga yang masuk menjadi Kristen baik itu karena perkawinan, pilihan, dan keputusan pribadi dll. Hal menarik dalam kekristenan masuk menjadi Kristen tidak ada istilah yang khusus semuanya menjadi saudara di dalam Yesus Kristus, anak-anak Tuhan dan menjadi anggota keluarga Allah. Selengkapnya dikatakan Efesus 2:19 (TB)  Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah.

Renungan hari ini mengajarkan agar orang yang menerima Yesus sebagai Yuruselamt pribadi tidak melepaskan kepercayaan. Itu milik yang berharga harus dipertahankan. Seperti perumpamaan Tuhan Yesus, bahwa Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang berharga atau mutiara yang berharga.
 Matius 13:44-46 (TB)  "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."

Ajaran ini menegaskan kita telah menemukan apa yang paling berharga dalam hidup ini, yaitu keselamatan di dalam Yesus Kristus, Dialah jalan, kebenaran dan hidup (Yoh 14:6), barang siapa yang percaya kepadaNya tidak akan binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh 3:16). Inilah harta yang paling berharga dalam hidup orang percaya, suatu jaminan keselamatan. Itu melebihi apapun di dunia ini. Karena itu jangan sekali-kali melepaskannya.

Apa jadinya jika melepaskan iman kepercayaan? Kita kehilangan upah besar dan yangnpaling berharga dalam hidup.  Matius 16:26 (TB)  "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?"

Renungan ini memerintahkan jangan lepaskan iman kepercayaanmu yang dibangun diatas keyakinan yang teguh. Karena besar upah orang yang setia di dalam Tuhan; yaitu mahkota kehidupan yang kekal. Jangan gadaikan imanmu karena ketika tergadai kehidupan dan bahagia selamanya bukan lagi milik saudara.

Sahabat yang baik hati! Jangan lepaskan kepercayaanmu, prinsip yang kokoh bagi orang percaya. Kita menerima Kristus dan berjanji setia sampai maranatha. Hal sederhana saja dalam hidup kita, bagaimana jika seseorang memberikan kepercayaannya kepada kita dengan memberikan pekerjaan strategis bagi kita, namun kita tidak memeliharanya dengan baik maka kepercayaan itu cabut dari anda. Demikian dengan iman, kalau kita melepaskannya karena tidak tahan menderita, menggadaikan iman dengan jabatan dan kedudukan sesungguhnya telah melepaskan apa yang paling berharga dalam hidup ini..

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 18 Maret 2019

BERGEMBIRA DAN BERSUKACITA MENGHADAPI PENDERITAAN

BERGEMBIRA DAN BERSUKACITA MENGHADAPI PENDERITAAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marulah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 19/03/2019

1 Petrus 4:13 (TB)  Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

1 Peter 4:13 (RSV)  But rejoice in so far as you share Christ's sufferings, that you may also rejoice and be glad when his glory is revealed.

Saya pernah menerima penguatan dari seorang yang saya anggap matang dalam menghadapi kesusahan. Dia memberikan nasihat kepada saya sebagai berikut: "jika orang yang membencimu berencana membuat engkau susah dan sedih, jangan nampakkan dirimu susah atau sedih tetapi tetaplah bergembira. Ketika engkau terlihat sedih dan susah maka orang yang membencimu akan bahagia dan merasa telah berhasil membuat engkau susah. Tetapilah ketika engkau terus bergembira menghadapi semuanya itu orang yang berusaha membuat engkau susah itulah yang mengalami kesusahannya sendiri."

Nasihat di atas sangat terkesan bagi saya hingga kini. Lama saya mencari dari makna teologis pendapat itu. Rupanya itu ada dalam  nas renungan ini, mari baca dengan lengkap:

1 Petrus 4:12-13 (TB)  Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

Nas ini dinasehatkan oleh Rasul Petrus kepada gereja mula-mula yang menghadapi pergumulan yang sangat berat. Penderitaan datang dari berbagai pihak: dari kalangan Yahudi yang sangat membenci kekristenan,  kalangan Romawi sangat waspada atas segala gerak-gerik kekristenan dan mungkin dari keluarga sendiri karena tidak rela mereka menjadin pengikut Kristus. Gereja mula-mula terhimpit dan tertindas, mereka mengalami kesusahan, pengejaran dan penganiayaan. Untuk bertahan hidup mereka harus berlari dari  satu kota ke kota lain. Untuk bersekutu mereka harus bersembunyi-sembunyi bahkan mengadakan pertemuan jemaat dalam gua-gua bawah tanah yang kita kenal dengan katakombe. Bagi jemaat yang tertangkap, mereka akan menerima penyiksaan berat,  dibakar hidup-hidup, ada yang dimasukkan ke gua singa dan ada yang dijadikan tontonan gladiator di koloseum.

Bagaimana menghadapi kesusahan seperti ini, tidak ada pilihan. Disinilah ajaran para rasul menguatkan dan meneguhkan jemaat mula-mula. Dalam menghadapi semua pembenci Injil jemaat diajak untum tetap bersukacita dan bergembira, setia dan bertahan dalam kesusahan karena tinggal sebentar lagi Tuhan akan datang menyatakan kemuliaanNya. Ketika Tuhan datang, pendeeitaan yangnkita alami tak sebanding dengan sukacita yang diberikan oleh Tuhan kepada orang percaya.  Jika mereka takut justru itu yang diinginkan musuh Injil agar kekristenan surut dan tidak berkembang. Siksaan dan penderitaan didatangkan oleh orang yang membenci Injil, janganlah sedih, tetap tegar dan penuh pengharapan. Itulah sebabnya gereja mula-mula dapat bertahan, sekalipun mengalami penderitaan, namun iman mereka tetap kokoh

Sahabat yang baik hati! Apa yang disampaikan oleh rasul Petrus menjadi penghiburan bagi kita saat ini. Dalam menghadapi kesusahan dan penderitaan, tetaplah berpengharapan akan ada akhir semua itu. Sulit memang untuk menyatakan lupakan kesedihan, apalagi saat-saat orang yang kita kasihi meninggalkan kita. Saya juga dapat merasakan bagaimana seseorang yang gagal meraih impiannya. Bersedihlah demi kegembiraan, karena dalam segala keadaan Tuhan dapat berkarya. Tanyalah Tuhan apa yang baik bagi kita dari semua situasi yang terjadi dalam hidup kita.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Minggu, 17 Maret 2019

BERSUKA CITA DALAM TUHAN

BERSUKARIA DI DALAM TUHAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam beraktifitas. Senin, 18/03/2019

Yesaya 61:10 (TB)  Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya.

Isaiah 61:10 (RSV)  I will greatly rejoice in the LORD, my soul shall exult in my God; for he has clothed me with the garments of salvation, he has covered me with the robe of righteousness, as a bridegroom decks himself with a garland, and as a bride adorns herself with her jewels.

Coba anda bayangkan bagaimana pahit kehidupan bangsa Israel terbuang selama selama 70 tahun di Babelonia. Sungguh  waktu yang sudah cukup lama, mungkin orangtua yang ikut terbuang ke Babel telah tiada. Mungkin sudah ada dua atau tiga generasi di pembuangan, tertindas dan menderita. Tiada masa depan yang ada hanya kepahitan danbratapan. Sebahagian sudah tidak memikirkan lagi kembali ke Yerusalem, karena tidak berdaya membebaskan diri pembuangan Babelonia. Sebahagian dari mereka sudah mengabaikan janji Tuhan karena terlalu lama rasanya hidup dalam pembuangan. Hanya tinggal sedikit yang tersisa yang menantikan pembebasan Allah dari pembuangan Babel. Tanpa diduga, pembebasan itu pun datang ketika raja Koresh menahlukkan Babel dan seluruh jajahan Babelonia di bebaskan. Bangsa  Yehuda dipulangkan ke Yerusalem dan Koresh bukan hanya sekedar memulangkan tetapi Kores memberikan dukungan kepada Yehuda untuk membangun kembali Bait Allah dan tembok Yerusalem sebagaimana kita temukan dalam kitab Ezra dan Nehemia.

Nabi Yesaya menggambarkan sukacita bangsa Israel itu sebagai warta pembebasan bagi bani Israel. Seolah bermimpi; yang dulu dibuang sekarang kembali, yang dulu ditindas sekarang merdeka, yang dulu terhimpit mereka merasa lega. Bersukacita dan penuh kegirangan, bahagia dan haru yang mendalam. Tuhan mengingat mereka, yang selama ini mereka berasumsi Tuhan telah meninggalkan mereka, rupanya salah total. Tuhan itu baik dan penuh rahmat dan kasih setia. Tuhan mengingat penderitaan umatNya, Tuhan membebaskan mereka deng Yang dahulu meratap dan penuh kain kabung sekarang mereka ibarat pengantin yang dihiasi dengan pernak-pernik kegembiraan.

Sungguh diluar perkiraan pikiran mereka. Sukacita mereka lebih dari kebahagiaan seorang pengantin. Dalam pesta pernikahan pengantin disebut sebagai raja dan ratu sehari, mereka dihiasi dengan rupa-rupa perhiasan. Pengantin laki-laki diperlengkapi dengan perhiasan kepala dan pengantin perempuan dengan berbagai biasa yang membuatnya menawan.  Lebih dari itulah sukacita dan bahagia umat Allah menikmati tahun pembebasan Tuhan. Bukan hanya rasa bahagia, namun lihatlah didandani dengan perhiasan sebagai simbol kemuliaan dan kehormatan.

Sahabat yang baik hati! Rencana Tuhan indah pada orang yang dikasihiNya. Tuhan selalu merencanakan apa yang terbaik dalam hidup ini. Mari jalani hidup ini dengan penuh sukaria dan sukacita karena Yesus telah menyelamatkan dan membebaskan kita darl dosa dan pelanggaran.

Sahabatku, Tuhan membertii saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam : Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 16 Maret 2019

YESUS IMAM BESAR YANG AGUNG

Kotbah Minggu REMINISCERE 17 Maret 2019
Nas: Ibrani 4:14-16

YESUS IMAM BESAR YANG AGUNG

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini menegaskan ada satu kepastian bagi orang percaya yaitu Yesus adalah  Imam Besar Yang Agung yang menjadi korban pendamain dan penghapusan dosa sekali selama-lamanya.

Bagaimanakah penulis Ibrani menjelaskan Yesus sebagai Imam Agung? Dalam Kotbah ini kita diyakinkan bahwa:

1. Pengorbanan Kristus di salib menjadi landasan kuat bagi pengakuan setiap orang percaya bahwa Yesuslah Imam Besar yang Agung. PengorbananNya menjadi kepastian keselamatan bagi orang percaya.  Bukan hanya itu, penulis kitab Ibrani menjelaskan bahwa pengorbanan Kristus membuat orang percaya memperoleh keberanian menghampiri tahta keselamatan. Hal ini menjadi kilas balik dari  adam lama. Ketika manusia jatuh dalam dosa, Tuhan memanggil Adam, tetapi Adam bersembunyi karena takut. Dosa membuat manusia takut berjumpa dengan Tuhan, namun pengampunan dan pengjapusan dosa melalui Yesus Kristus membuat orang percaya memperoleh keberanian menghampiri tahta keselamatan.

2. Setiap orang Yahudi mengetahui peran dan fungsi imam dalam kehidupan mereka. Imam adalah orang yang ditetapkan Allah dari suku Lewi melayani Bait Allah, synagoga maupun tempat ibadah yang ditetapkan bagi Yahudi Diaspora. Dalam hukum Taurat peran imam itu sangat jelas ketika dalam ibadah, imam perwakilan jemaat nenyampaikan doa, permohonan, syukur dan persembahan umat kepada Allah dan pada saat yang sama imam adalah perantaran Allah menyampaikan perintah Allah, pengampunan dan berkat bagi umatNya. Dari semua imam itu dipilih satu imam besar, dia sekali setahun akan masuk ke ruang maha kudus membawa kurban perdamaian dan penghapusan dosa bagi Allah (Band Im 5:6)

Penulis surat Ibrani menjelaskan peran Kristus sebagai imam besar bahkan melebihi imam besar yang dijalani kaum Yahudi. Jika imam besar sekali setahun masuk ke ruang maha kudus di Bait Allah membawa kurban penghapusan dosa, maka Yesus Kristus masuk sekali untuk selama-lamanya sebagai kurban perdamaian kepada Allah. Itulah sebabnya Kitab Ibrani ini menyebutkan: Ibrani 4:14 (TB)  Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.

3. Di dalam Yesus Kristus kita telah menerima penghapusan dosa dari Tuhan melalui pengorbananNya di kayu salib. Yesus Kristus Anak Allah telah menjadikan kita menjadi Anak-anak Allah dan menyebut Tuhan sebagai Abba. Tidak ada lagi keraguan akan Yesus Kristus sebagai imam besar yang mendamaikan kita dengan Allah.

Kepastian ini mendorong umat Kristiani untuk memiliki 3 hal ini:

A. Tetap teguh dalam iman kepada Yesus Kristus, Imam Besar yang Agung. Kristus telah mendamaikan kita kepada Allah dengan pengorbananNya di kayu salib sekali untuk selama-lamanya.

Tugas kita adalah bagaimana menumbuh kembangkan pengajaran dan pembinaan warga agar memperoleh keberanian san mau berpegang teguh kepada keselamatan yang dilakukan Kristus. Mari tempa diri memiliki prinsip dan iman yang kokoh

B.  Pengorbanan Yesus merupakan tindakan empati Allah atau tindakan solidaritas Allah menyelamatkan kita berdoa. Manusia tidak mampu dengan sendirinya memperoleh keselamatan. Namun di dalam Kristus dosa kita telah dibayar lunas. Manusia berhutang telah dibayar lunas. Selagi dosa berkuasa manusia takut, malu dan bersebunyi dan pengampunan Kristus membuat kita berani menghampiri tahta kasih karunia.

Pegorbanan Kristus telah memulihkan hati yang berkecamuk dan gelora badai dihati setiap insan.

C. Beriman butuh keberanian, itu suatu kesimpulan yang kita temukan dalam ayat 16 ini. Keberanian untuk menghampiri tahkta kasih karunia yang dianugerahkan oleh Allah kepada manusia di dalam diri Yesus Kristus. Yesus Kristus telah mendamaikan kita dengan Allah. Dia adalah imam besar yang mendamaikan manusia dengan Allah. Pada pihak Allah, Allah telah mau berdamai dengan manusia, melupakan dosa dan pelanggaran kita. Allah menggantikan tuntutan dengan anugerah. Pada pihak manusia, memasuki realitas baru yaitu hidup baru di dalam kasih karunia. Bukan lagi Adam yang diasingkan dari Eden, namun yang telah dirangkul oleh kasih karunia di dalam

Sahabat yang baik hati! mari tetap beriman yang teguh kepada Yesus Kristus sebagai imam besar yang mendamaikan kita kepada Allah dan mengampuni kita.

Tuhan memberkati kita semua


Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 15 Maret 2019

HIDUP DALAM KERAJAAN ALLAH

HIDUP DALAM KERAJAAN ALLAH

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di oagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenhngkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 16/03/2019

Roma 14:17 (TB)  Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

Romans 14:17 (RSV)  For the kingdom of God is not food and drink but righteousness and peace and joy in the Holy Spirit;

Berbicara tentang Kerajaan Sorga merupakan suatu pokok sangat luas di dalam Alkitab. Konsep Kerajaan Allah adalah Allah berdaulat atas segala ciptaanNya. Kerajaan Allah adalah pemenuhan janji keselamatan. Yesus sendiri hadir untuk menenghadirkan Kerajaan Allah, Yesus mengajar, berkotbah dan melayani merupakan bahagian dari perwujudan Lerajaan Allah di dunia in.  Murid-murid diutus untuk mehadirkan Kerajaan Allah dan orang percaya ada dan berada di dunia ini untuk berpengharapan kepada Kerajaan Allah. Jadi seluruh pembicaraan tentang kekristenan adalah bahagian dari menghadirkan Kerajaan Allah sampai kepada pemenuhanNya dalam maranatha.

Satu dari tema besar ini, Paulus memberikan suatu nasihat kepada jemaat mula-mula bahwa hal Kerajaan Sorga bukanlah soal makan dan minum tetapi hidup dalam kebenaran, damai sejahteran dan sukacita di dalam Roh Kudus.

Latar belakang nasehat ini adalah dalam pertemuan jemaat mereka melakukan jamuan kasih untuk mempererat kebersamaan dan solidaritas sesama anggota. Dalam jamuan kasih setiap keluarga terdorong membawa hidangan apa yang dapat disantap bersama usai ibadah. Namun sangat miris ada kelompok-kelompok yang dilihat oleh Paulus yang kurang sehat, satu konco misalnya kumpul dan menikmati sendiri hidangannya sendiri,  ada yang membawa hidangan dengan tujuan pamer dan mungkin ada juga yang pelut dan tak mau berpartisipasi. Perjamuan kasih yang semua mempererat persaudaraan malah menjadi pemandangan yang kurang sedap. Ada gap, ada kelompok-kelompok dan tidak damai. Ditambah lagi kalangan tertentu yang memantangkan makanan khususnya Yahudi.  Ada diantara mereka memantangkan dan mengharamkan makanan-makanan yang disajikan saudaranya non Yahudi. Suasanapun jadi gaduh dan tidak mendatangkan sukacita dan damai sejahtera. Padahal jamuan itu awalnya adalah bukti solidaritas dan mempererat persekutuan tapi kenyataannya menjadi ruang perpecahan bahkan saling menilai dan menghakimi.

Paulus sebagai rasul memberikan nasihat kepada jemaat Rom dan menegaskan bahwa pertemuan jemaat adalah bertujuan menghadirkan Kerajaan Allah di dunia ini. Karena itu dalam pertemuan jemaat masing-masing orang harus menyadari dirinya untuk menghadirkan kebenaran, sukacita dan damai sejahtera. Syarat ini menjadi pokok bagi Paulus, dalam pertemuan jemaat harus bertujuan mendatangkan kehendak Allah persekutuan gereja harus menghadirkan Kerajaan Allah.

Dalam renungan pagi ini, tiga hal ini menurut Pauksu yang harus diwujudkan oleh orang oercaya di dunia ink sebagai persekutuan Kerajaan Allah di dunia ini.
1) Kebenaran; hidup dalam kebenarann berarti  benar secara hukum dan moral. Hidup didalam kehendak Allah.
2) Damai Sejahtera, inilah missi Injil: dimana berada orang percaya harus memancarkan damai sejahtera. Yesus sendiri mengatakan: "berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka disebut anak-anak Allah."
3. Sukacita dalam Roh Kudus, ada banyak orang membuat orang bersukacita, namunnl sukacita yan di peroleh harus seturut dengan kehendak Allah.

Sahabat yang baik hati ! Apa yang disampaikan Paulus menyadarkan kita akan hakekat hidup orang percaya harus berpaut pada upaya menghadirkan Kerajaan Allah. Maka ada tiga filter membuat semua aktifitas yang kita lakukan harus berpaut kepada Kerajaan Allah melalui:  hidup dalam kebenaran, apa yang mendatangkan damai sejahtera dan sukacita di dalam Roh Kudus.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Kamis, 14 Maret 2019

HARAPAN ORANG BENAR VS FASIK

HARAPAN ORANG BENAR VS FASIK

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untum berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 15/03/2019

Amsal 10:28 (TB)  Harapan orang benar akan menjadi sukacita, tetapi harapan orang fasik menjadi sia-sia.

Proverbs 10:28 (RSV)  The hope of the righteous ends in gladness, but the expectation of the wicked comes to nought.

Setiap orang pasti memiliki harapan. Harapan itu biasanya berupa ekspektasi dan cita-cita. Dengan menggapainya seseorang akan bersukacita dan bahagia. Cara orang menggapai harapannya tentu berbeda-beda. Ada tipe tekun;  belajar menekuni dan membenahi diri agar apa yang dicita-citakan tercapai. Ada tipe yang ambisius, menghalalkan segala cara dan memakai apa saja yang penting dapat meraihnya, tioenseperti ini suatu perbuatan buruk, sesuati yanhbdiraih karena ambisius biasanya tidak bersukacita malah menjadi hal pahit dan buruk. Ada juga tipe dingin dengan prinsip rejeki tak akan lari ke mana. Tipe ini tak punya target, hidup bagai air mengalir begitu saja.

Bagaimana orang meraih harapannya akan menentukan pula hasil atau dampaknya. Amsal mengajarkan: orang benar akan meraih harapan dan impiannya dengan jalan yang benar dan dampaknya adalah sukacita bagi dirinya dan bagi orang lain. Contoh yang tepat adalah Yusuf. Kejadian 39:2a (TB)  "Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya." Apapun yang dialami oleh Yusuf, dibenci saudaranya, dibuang dan dijual, difitnah dan dipenjarakan semua itu menjadi suatu narasi yang indah dalam penyertaan Tuhan menjadi jalan menuju Istana Mesir.

Namun lihatlah jalan orang fasik, orang yang ambisius, mencapai apa yang diharapkan dengan menghalalkan segala cara. Tidak segan melenyapkan segala kompetitornya demi mencapai tujuannya. Orang seperti ini tidak akan bersuka cita dalam hidupnya, tetapi memasuki suatu kengerian bahkan menjadi petaka bagi orang lain. Bacalah kisah Adolf Hitler, seorang yang ambisius, segala yang dianggap menghambat dirinya dari krikil hingga tantangan besar harus disinglirkan. Adolf Hitler bisa meraih dukungan parlemen penuh di Jerman namun apa dampaknya baginya? Hitler kengerian bagi orang, 6 juta orang Yahudi dibunuh di camp-camp kematian holocaust dan kerugian moral dalam sejarah bangsa Jerman.

Kisah ambisius yang berdampak kengerian bagi orang lain kita temukan dalam Hakim 9: kisah Abimelek di tanah Sikhem. Abimelek orang yang ambisius ingin menjadi raja di kota Sikhem. Seluruh keturunan Yerubabel ahli waris kerajaan dibunuhnya dan tak satupun yang tersisa maka dia pun berhasil menjadi raja di Sikhem. Tapi bukan menjadi berkat baginya dan rakyat Sikhem tetapi sungguh mala petaka yang tak terperikan. Rakyat penuh ketakutan, sengsara dan tak sejahtera karena terancam. Abimelek sendiri alhirnya mati ditimpa batu. Penulis kitab Hakim-hakim menyebut ambisi Abimelek adalah seperti semak belukar yang ingin menjadi raja atas pohon. Bagaimana mungkin semak belukar raja atas pohon? Abimelek mencapainya namun tidka menjadi sukacita baginya dan rakyat kota Sikhem.  Suatu perenungan yang sangat berharga dalam kontestasi yang dialami oleh masyarakat Indonesia saat ini.

Sahabat yang baik hati! Amsal ini mengingatkan kita jadilah orang yang benar dalam meraih cita-cita dan harapan. Buktinya ada pada hasil, apa yang kita raih mendatangkan sukacita dan bahagia bagi kita dan berdaya guna bagi orang lain atau menjadi berkat bagi orang lain. Jangan iri oada jalan orang fasik, sekalipun seolah meraih apa saja hang diinginkan tapi aoakah dia bahagia dan apakah dia mendatangkan sukacita bagi orang lain atau malah sebaliknya menjadi petaka dan bencana bagi orang banyak. Renungan hari ini memberikan nasihat berharga, dalam semua kmoian dan harapan kita raihlah dengan benar agar hidup kita bersukacita dan kita berguna bagi banyak orang.

Sahabatku. Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 13 Maret 2019

MENYEBUT DAN MENGINGAT NAMAMU

*MENYEBUT DAN MENGINGAT NAMAMU*

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 14/03/2019

Yesaya 26:8 (TB)  Ya TUHAN, kami juga menanti-nantikan saatnya Engkau menjalankan penghakiman; kesukaan kami ialah menyebut nama-Mu dan mengingat Engkau.

Isaiah 26:8 (RSV)  In the path of thy judgments, O LORD, we wait for thee; thy memorial name is the desire of our soul.

Nama menunjukkan otoritas dan kuasa. Coba perhatikan poster-poster para caleg kita misalnya, akan ada nama dan photo-photo  tokoh besar dibelakang yang dianggap menjadi pelegitimasi dirinya maju sebagai caleg.  Dengan nama dan photo itu orang akan tahu bahwa dia berada dalam barisan dukungannya nama tokoh dimaksud. Siapa yang menangkap makna itu akan mempengaruhi keputusan untuk memilihnya. Itu adalah salah satu contoh bahwa nama seseorang memiliki ototitas atau pengaruh pada orang lain.

Hal ini berbeda dengan ajaran Alkitab, dalam segala permasalahan yang dihadapi orang percaya bahwa kekuatan dan otoritas yang ada tidak didasarkan pada koneksi dan deking dari tokoh-tokoh tertentu tetapi hanya menyebut dan mengingat nama Tuhan. Ini berarti bahwa orang percaya dalam menghadapi pergumulan hidupnya hanya bersandar pada Tuhan.  Percaya dan yakin sepenuhnya bahwa Tuhan itu maha kuasa. Jika beban berat maka ingatlah Tuhan lebih besar dari masalah yang kita pikul. Seperti Yesaya yang meyakinkan Yehuda di bawah ancaman negara-negara asing.

Dalam konteks ptoto Yesaya ini, ada ancaman bagi Yehuda, Assyur hendak menahlukkan Yehuda sama seperti Israel Utara yang telah ditahlukkan sebelumnya. Demikian dengan Babelonia, mereka bangkit dan membuat ancaman yang tidak boleh diabaikan. Apakah kekuatan mereka menghadapi negara adi kuasa ini? Raja-raja di Yehuda ketakutan dan punya rencana agar mau melakukan koalisi dengan Mesir. Namun Nabi Yesaya dan nabi-nabi lainnya menentang koalisi karena itu adalah bukti ketidak setiaan kepada Tuhann.

Hal yang ditawarkan oleh Yesaya adalah: menyebut dan mengingat nama Tuhan. Itulah kekuatan bagi bangsa Yehuda menghadapi tekanan asing.
- Menyebut nama Tuhan berarti hidup dalam doa. Sebagaimana maksud dan perintah Ketiga. Menurut Marthin Luther bahwa menyebut nama Tuhan Allah tidak boleh sembarangan namun di dalam doa, permohonan, puji-pujian kita menyebut nama Tuhan Allah. Meyebut nama Tuhan Allah bersrri hidup di dalam doa , puji-pujian dan seturut dengan kehendakNya.

- Mengingat nama Tuhan, berarti mengingat perbuatan-perbuatan besar yang telah Tuhan lakukan di sepanjang perjalanan bangsa Isrsel. Leluhur Israel  telah menyaksikan sendiri  bagaimana Tuhan membebaskan mereka dari Mesir, perjalanan padang gurun, hingga memasuki tanah Kanaan dan memberkati Israel dari abad ke abad. Tuhan itu baik dan penuh kuasa. Maka dengan mengingat Tuhan mereka diteguhkan kembali akan kuasa dan penyertaan Tuhan. Mengingat perbuatan Tuhan yang besar Israel membuat kredo sebagaimana tertulis dalam Ulangan 6:20-25

Sahabat yang baik hati! Menyebut dan mengingat nama Tuhan berarti dua hal yang selalu ada pada diri orang percaya yaitu berdoa dan percaya akan kuasa Allah yang ajaib. Di dalam doa kita menyebut nama Tuhan Allah agar Tuhan campur tangan atas persoalan hidup yang kita hadapi. Mengingat Tuhan, menegaskan akan kuasa dan kasih Tuhan dalam hidup orang percaya.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M. Simanjuntak

Selasa, 12 Maret 2019

MENGENAKAN MANUSIA BARU

MENGENAKAN MANUSIA BARU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggjnakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 13/03/2019

Efesus 4:24 (TB)  dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.

Ephesians 4:24 (RSV)  and put on the new nature, created after the likeness of God in true righteousness and holiness.

Keindahan baju baru tidak akan tampak jika baju lama masih melekat di tubuh. Contoh itu mungkin relevan dengan pandangan Paulus menjelaskan manusia baru. Di dalam Tuhan Yesus Kristus  orang sudah harus menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru.

Mengenakan manusia baru berarti bersedia meninggalkan manusia lama. Istilah yang dipakai oleh Paulus adalah: "sebelum mengenal Allah". Masa ini mereka hidup dalam kegelapan, menyembah berhala dan percaya kepada dewa yang dianggap memberikan kehidupan. Satu berhala yang sangat terkenal di Efesus adalah penyembahan berhala perempuan bernama Dewa "Artemis" atau disebut juga "diana". Digambarkan sebagai perempuan yang berbuah dada banyak, yang dipahami sebagai dewa yang memberikan kesuburan. Patung ini dianggap jatuh dari langit.  Penyembahan terhadap dewa ini menjadi tradisi yang terbangun di dalam masyarakat Efesus. Bagi Paulus orangbhang masih mengikuti praktek penyembahan kepada Artemis adalah kecemaran. Segala praktek lama hang menyimpang dari kehendak Allah harus ditinggalkan.

Inilah yang menjadi sorotan Paulus:  Mengenakan Hidup Baru adalah hidup yang mengenal keselamatan Allah di dalam Kristus dan memiliki semangat dan keinginan mewujudkan kehendak Allah dalam hidup. memperbaiki kelakuan dengan meninggalkan cara hidup orang yang tidak mengenal Allah. Dengan demikian di dalam masyarakat mereka harus berubah, menjadi sesuatu yang baru yang tidak seturut dengan dunia. Tradisi-tradisi lama yang dipraktekkan masyarakat harus ditinggalkan karena tidak sesuai dengan kehendak Allah.

Mengenakan manusia baru adalah pembaharuan hidup, yang dirubah dan ditransformasikan dari manusia lama menjadi ciptaan baru. Seorang yang telah mengenal Kristus harus menanggalkan manusia lama yang menemu kebinasaan oleh nafsu yang menyesatkan supaya dibaharui di dalam Kristus. Selengkapnya Paulus mengatakan: "dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya." (Efesus 4:24).

Ada tiga hal yang harus dipahami dan dihidupi oleh seorang yang telah menerima Kristus, yaitu:
1. Diciptakan menurut kehendak Allah: manusia harus memahami dan mengerti kehendak Allah. Kita mengenal kehendak Allah dari hukumNya, dari Firman yang disampaikan oleh para nabi dan sebagaimana tertulis dalam kitab suci.
2. Hidup dalam Kebenaran: manusia diberi hati nurani dan moral, dengan demikian manusia dituntun untuk melakukan kebenaran. Di dalam nurani dan moral manusia mengetahui mana yang seharusnya dilakukan dan mana yang tidak seharusnya di lakukan.
3. Memelihara Kekudusan; menjaga diri dari segala kecemaran, pengejaran hawa nafsu dengan perjinahan adalah tindakan  mencemarkan diri. Memelihara kekudusan berarti menghargai hidup ini sebagai ciptaan baru di dalam Kristus. Memelihara kekudusan bukan hanya menyangkut dosa seksual semata, tetapi dalam seluruh totalitas kehidupan kita dalam ketaatan kepada Kristus

Sahabat yang baik hati! Bagaimana mungkin tampak keindahan pakaian baru kalau toh pakaian lama masih melekat di badan. Bukankah terlebih dahulu menanggalkan pakaian lama dan memakai pakaian baru maka akan terpancar warna dan motif pakean barunya. Lebih dari itulah orang yang menerima Yesus sebagai Yuruselamat dalam hidupnya. Segala praktek hidup manusia lama harus ditanggalkan dan memakai manusia baru.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 11 Maret 2019

DOMBA 3 M

DOMBA 3 M

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari jni untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam beraktifitas. Selasa, 12/04/2019

Yohanes 10:27 (TB)  Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

John 10:27 (RSV)  My sheep hear my voice, and I know them, and they follow me;

Membaca "3 M" mungkin otak kita langsung apakah ada domba seharga 3 Millyard?  Angka yang sangat fantastis bagi kalangan umum masyarakat Indonesia bisa-bisa jadi semua mau peternak.  3 M ini bukanlah nilai uang tetapi singkatan dari Mendengar, Mengenal dan Mengikut. Ketiga hal ini nilai yang dimiliki oleh seorang yang percaya kepada sang Gembala yang Baik.

Akulah gembala yang baik demikian Yesus memperkenalkan diri kepada murid-muridNya. Gembala yang baik akan memberikan nyawanya untuk menyelamatkan kawanan domba gembalaannya. Yohanes 10:11 (TB)  Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

Gembala yang baik akan menuntun seluruh domba gembalaannya ke rumput hijau, air yang tenang, menjaga dari serangan serigala, membalut yang luka dan mencari yang sersesat serta membawanya kembali ke kandang masing-masing. Gembala yang baik akan mempersembahkan hidupnya demi gembalaanNya. Itulah yang dilakukan oleh Yesus datang ke dunia ini: menyerahkan nyawanya demi menyelamatkan dan menebus kita orang berdosa.

Gembala yang baik mengharapkan domab-dombanya yang baik pula, mau dituntun, dibimbing dan diarahkan sehingga tak tersesat dan tercerai berai oleh serigala pemangsa. Kita bersyukur mengenal Yesus sang gembala yang baik dan kita adalah kawanan domba.

Sebagai kawanan domba yang baik ada tiga hal yang harus dimiliki oleh orang percaya sebagai domba gembalaan Tuhan Yesus Kristus. Ketiga hal ini ini sekaligus menjadi tiga tahapan menjadikan kita menjadi murid Tuhan Yesus.

1. Mendengar:
Mendengar adalah indera penerima pesan dalam diri manusia. Jika terganggung pendengaran maka sulit untuk diarahkan, diajak dan dituntun. Dengan mendengar kita mengetahui, aba-aba atau perintah. Suara sang Gembala akan memanggil donba-dombanya agar dituntun kepada padang rumbut hijau. Demikianlah orang percaya harus mau mendengar suara Tuhan Yesus yang senantiasan bersei dan menggil nama kota satu-persatu untuk melakukan kehendak Allah.   Dapat kita bayangkan bagaimana domba yang tak mau menuruti suara gembalanya dia tak akan menadapat rumput hijau malah tersesat dan bisa menjadi sasaran predator.

2. Mengenal: jika kita mengenal seseorang pasti kita mengenal suaranya. Nomor yang tidak tercantum namanya di hp anda pasti anda bisa menebak suara siapa yang menelpon anda. Itulah contoh kekuatan mendengar.  Dengan mendengar kita mengenal suara seseorang. Demikianlah orang percaya di dunia ini, begitu banyak suara yang lewat di telinga menggoda, merayu dan membujuk kita agar meninggalkan imannya bahkan dengan janji-janji. Dalam semua itu sebagai murid harus bisa membedakannya mana suara dunia yang menyesatkan dan mana suara sang gembala agung yang menuntun kita kepada keselamatan. Domba yang baik akan selalu.mendengar dan mengenal suara Tuhan Yesus. Dialah  Yuruselamat dunia yang diutus Allah menyelamatkan manusia dari dosa.

3. Mengikut:
Mendengar dan mengenal tak cukup, tetapi harus mengambil keputusan untuk mengikut Tuhan Yesus. Lagu lama ini sering kita dengar: mengikut Yesus keputusanku, mengikut Yesus keputusanku, mengikut Yesus keputusanku. Kutak ingkar, ku tak ingkar.

Sahabat yang baik hati ketiga hal dan tahapan inilah yang harus dimilikiIi oleh seorang murid Tuhan Yesus: mendengar, mengenal dan mengikut Tuhan Yesus. Tanpa ketiga hal ini kita tidak dapat nenjadi muridNya sebagaimana telah dikatakan oleh Tuhan Yesus: Matius 16:24 (TB)  Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Sahabatku, Tuhan memberikan kekuatan bagi kita mengikut Tuhan Yesus dan memberkati kita dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Minggu, 10 Maret 2019

BERPAUT KEPADA TUHAN ALLAH

BERPAUT KEPADA TUHAN ALLAH

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin 11/03/2019

1 Raja-raja 8:61 (TB)  dan hendaklah kamu berpaut kepada TUHAN, Allah kita, dengan sepenuh hatimu dan dengan hidup menurut segala ketetapan-Nya dan dengan tetap mengikuti segala perintah-Nya seperti pada hari ini."

1 Kings 8:61 (RSV)  Let your heart therefore be wholly true to the LORD our God, walking in his statutes and keeping his commandments, as at this day."

Kata "berpaut"  terdapat 20 kali dalam Alkitab. Jika kita perhatikan konteks kalimatnya berupa ajakan pemimpin-pemimpin besar Israel kepada umat Allah agar mereka sungguh-sungguh mengikuti perintah Tuhan. Berpautlah kepada Tuhan Allah menuntut suatu keputusan di dalam berbagai pilihan hanya satu pilihan untuk mengikuti perintah Tuhan.  Berpaut kepada Tuhan Allah adalah pilihan kehidupan, sebaliknya berpaut kepada pilihan lain: keinginan diri dan ilah lain akan membawa umat tersesat di jalan.

Marilah kita perhatikan konteks ajakan berpautlah kepada Tuhan Allah. Kalimat ini disampaikan oleh tokoh-tokoh besar yang berpengaruh dalam Perjanjian Lama

Pertama Musa; Ulangan 4:4 (TB)  "sedangkan kamu sekalian yang berpaut pada TUHAN, Allahmu, masih hidup pada hari ini."
Pesan Musa ini disampaikan kepada banhsa Israel, jika mereka telah sampai kepada Kanaan, harus berpaut kepada Allah. Musa mengingatkan perjalanan mereka selama di padang gurun. Mereka telah menyaksikan penyertaan Tuhan dan mereka telah menyaksikan pula bagaimana murka Tuhan atas sungut-sungut dan pemberontakan mereka. Namun mereka yang berpaut kepada Tuhan Allah dipelihara, dijagai dan dilindungi dari segala tantangan yang mereka hadapi di dalam perjalanan gurun. Dalam konteks ini berpaut kepada Tuhan Allah adalah pilihan hidup yang berjalan dalam pemeliharaan Tuhan.

Kedua Yosua: Yosua 23:8 (TB)  Tetapi kamu harus berpaut pada TUHAN, Allahmu, seperti yang kamu lakukan sampai sekarang.
Yosua adalah pemimpin besar bagi orang Israel menggantikan Musa. Jika Musa memimpin Israel dari Mesir dan 40 tahun di Padang Gurun  serta menghantarkan bangsa Israel ke perbatasan Kanaan. Selanjutnya Yosua dipilih Tuhan untuk memimpin bangsa Israel menahlukkan dan menguasai tanah Kanaan dan dibagi menurut kedua belas suku.
Di Kanaan mereka telah memiliki tanah, ladang sendiri dan akan menikmati berbagai kemakmuran dari tanah Kanaan yang penuh susu dan madu. Kala itu mereka harus tetap berpaut kepada Tuhan Allah. Jika memperoleh kemakmuran jangan lupa akan Tuhan. Di Kanaan mereka akan melihat bagaimana orang asing menyembah baal dan dewa kesuburan. Tetapi mereka harus Berpaut kepada Tuhan Allah agar mereka hidup teguh nan jaya.

Ketiga adalah Salomo: sebagaimana dikutip dalam renungan hari ini 1 Raja-raja 8:61 (TB)  "dan hendaklah kamu berpaut kepada TUHAN, Allah kita, dengan sepenuh hatimu dan dengan hidup menurut segala ketetapan-Nya dan dengan tetap mengikuti segala perintah-Nya seperti pada hari ini."
Pesan ini disampaikan oleh Salomo ketika acara pentahbisan Bait Allah. Sebagaimana kita tahu, pembangunan Bait Allah telah dicita-citakan sejak ayahnya Daud namun baru terwujud pada masa Salomo. Pada peresmian Bait Suci,  Salomo menyampaikan ajakan kepada seluruh bangsa Israel harus menunjukkan kesetiaan dengan berpaut kepada  Tuhan Allah dengan  berdoa dan beribadah di Bait Allah.

Sahabat yang baik hati! Berpaut kepada Tuhan Allah adalah suatu keputusan dari orang yang percaya memilih Tuhan Allah Israel yang menuntun, memelihara dan memberkati umatNya. Hal sama kini Firman ini mengajak kita kini agar berpaut kepada Tuhan  Allah. Jauhlan berhala atau ilah lain berbentuk apapun itu yang menduakan Tuhan dalam hidup kita. Dengan berpaut kepada Tuhan Allah kita akan memperoleh kehidupan.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak



Sabtu, 09 Maret 2019

FIRMAN ITU ADALAH KEHIDUPAN

Kotbah Minggu, 10 Maret 2019

*FIRMAN ITU ADALAH KEHIDUPAN*
(Amsal 4: 18-27)

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati,  ada formula kalimat yang dibacakan Pendeta pada setiap pemberian nas Alkitab di acara pelepasan Sidi HKBP,  yaitu: "Hayatilah Firman Allah yang disampaikan kepadamu karena itulah sumber kehidupanmu.” Hal ini mengingatkan bahwa Firman Tuhanlah sebagai sumber kehidupan bagi orang percaya. Hal ini ditegaskan oleh Tuhan Yesus:  “manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.” (Mat 4:4 band Ul 8:3). Dalam menjalani kehidupan Firman Tuhan adalah sumber kekuatan dan salah satu senjata rohani bagi orang percaya (Ef 6:17).

Topik Minggu ini menyuarakan: “Firman itu adalah Kehidupan” nas kotbah dari Amsal 4:18-27. Kitab Amsal adalah buku hikmat yang diyakini bersumber dari raja Salomo. Raja yang penuh hikmat dan bijaksana yang pernah memerintah bangsa Israel. Tiada raja sebijak Salomo baik sebelum dan sesudahnya. Namun hikmatnya dapat dipelajari dari kitab suci, dan orang yang mau mendengar pengajarannya akan mendapat pengalaman.  Amsal berisi nasihat dan nasihat itu merupakan pengalaman dari orang yang bijaksana. Hikmat ada pada orang yang takut akan Tuhan, dan hikmat itu sendiri adalah Firman Tuhan, yang menyapa, membimbing dan mengarahkan orang percaya untuk takut akan Tuhan dan mengerti jalan kehidupan. Sejajar dengan itu kitab sastera lainnya dalam PL Mazmur, Pengkotbah, Kidung Agung Narasi Ester menjadi kitab suci katena didalamnya ada firman kehidupan yang memperkenalkan kehendak Allah kepada para pembacanya.

Firman Tuhan adalah sumber kehidupan. Dalam Amsal Firman Tuhan  itu berisi hikmat dan didikan, didalamnya kita mengetahui kehendak Allah, jalan, petuntuk, ketetapan dan perintahNya serta memperlengkapi orang percaya (band 2 Tim 3:16). Firman Tuhan harus menjadi dasar dan pedoman setiap aktifitas kehidupan orang percaya. Keberhasilan dalam hidup bukan semata-mata karena kepintaran, ilmu pengetahuan dan keterampilan manusia, tetapi berdasarkan pada Firman Tuhan.

Bagaimanakah orang mengimani Firman itu adalah kehidupan?  Dalam kotbah ini kita menemukannya yakni terletak pada jalan hidupnya dan keputusan yang diambil dalam memilih kehidupan. Hidup yang dituntun dan disinari oleh Firman Tuhan sebagaimana ditekankan oleh kotbah minggu ini:

*1. Jalan orang benar seperti fajar.*
Jika anda bangun pagi dan perhatikan peralihan dari remang gelap kepada terang, perlahan tetapi secara pasti semuanya akan terang benderang. Sehebat apapun kabut yang menutupi langit biru, fajar tetap menyingsing dan semakin bertambah terang hingga terangnya sempurna pada tengah hari (noon, perfect day). Sebaliknya jalan orang fasik adalah kegelapan, mereka tidak mengetahui mereka tersandung, cepat atau lambat jalannya menuju dan berakhir pada kebinasaan.

Hidup orang benar seperti fajar yang bertambah-tambah terang dan puncak terangnya seperti siang hari. Hidup orang benar akan semakin terang, jelas dan bercahaya. Sehebat apapun kabut menutupinya, sinar tetap memancar cahaya. Karena itu tetaplah hidup dalam Firman dan kebenaran, jangan iri atas jalan orang fasik karena “orang fasik dirobohkan karena kejahatannya, tetapi orang benarmendapat perlindungan karena ketulusannya.” (Amsal 14:32). Tetaplah berjalan dalam kebenaran sekalipun sulit, berliku, terjal dan tajam percayalah akan disinari dan diterangi oleh Tuhan.

*2. Jangan menyimpang tetapi abdikan dan arahkan  anggota tubuh menjadi alat kebenaran.*
Kotbah minggu menyebutkan organ-organ tubuh yang berperan menuntun orang dalam kehidupan ini. Mari kita sebutkan satu persatu: Telinga (ay 20), mata (ay 21, 25), lubuk hati (ay 21), hati (ay 23), mulut dan bibir (ay 24), kaki (ay 27). Tubuh manusia diciptakan Tuhan menurut fungsinya masing-masing begitu sempurna. Sungguh alangkah malangnya jika anggota tubuh ini menyimpang dari jalan Tuhan. Saat ini kita diajak untuk melihat anggota tubuh kita, mari kita arahkan dan abdikan menjadi alat Allah sebagaimana tertulis pada Roma 6:13b: “serahkanlah anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.”

Seandainya kita uraikan peran anggota tubuh yang disebutkan diatas? Kearah mana yang lebih banyak? Telinga kita misalnya: akan sangat tajam mendengar gosip-gosip dan kabar burung, malah tak percaya akan berita yang benar. Bagaimana dengan mata? Kaki? Dll silahkan tuturkan sendiri.

Baik jugalah saran dari berpikir positif agar tidak terjerat dengan asumsi negatif, kerdil dan kering terpenjara dalam pikiran yang picik.  Berpikir negatif sangat gampang, mungkin lebih mudah 100 bading 1 dari berpikir positif, tapi apa hasilnya bukan membangun tetapi merusak (destruktif).

Kotbah minggu mengajak kita untuk menggunakan anggota tubuh kita menjadi senjata kebenaran dan produktif menghasilkan kebaikan. Pelihara hati karena hatilah pusat yang menggerakkan kita. Jaga langkah agar tak terjerumus dalam rancangan kejahatan.

*3. Menjadi orang tua yang mengajarkan Firman.*
Keunikan kitab Amsal adalah menyapa nara didiknya dalam hubungan orang tua terhadap anak. Dia tidak seorang maha guru terhadap murid, pelatih terhadap anak didik, tetapi sebagai orang tua yang berhikmat menyapa dan menyadarkan anak-anaknya menerima krbenaran. Kotbah ini mengingatkan kita akan tugas orang percaya sebagai orang tua yang bertanggung jawab mengajarkan Firman Tuhan. Alkitab memerintahkan bahwa setiap orang tua harus mengajarkan Firman Tuhan kepada anak-anaknya dalam segala kesempatan (lih. Ul. 6:6-9).

Sahabat yang baik hati! Di bagian penutup ini ijinkan saya untuk menyakinkan kita semua bahwa Yesus adalah Firman Allah yang hidup. Dialah sumber kehidupan kita. Yesus berkata: Akulah jalan, kebenaran dan hidup (Yoh 14:6), didalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia (Yoh 1:4). Hal ini menegaskan jangan cari kehidupan di luar Yesus Kristus, karena Yesuslah firman yang telah menjadi daging.

Sahabatku baiklah kita seperti Simon Petrus yang mengatakan: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal.” perkataan kehidupan ada di dalam Yesus Kristus. Amin

 Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

ORANG YANG MENCARI TUHA. AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU

 Kotbah Minggu Kantate, 28 April 2024 Ev. Mazmur 22:26-32 ORANG YANG MENCARI TUHAN AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU Selamat Hari Minggu! Sahabat yang...