Sabtu, 09 Maret 2019

FIRMAN ITU ADALAH KEHIDUPAN

Kotbah Minggu, 10 Maret 2019

*FIRMAN ITU ADALAH KEHIDUPAN*
(Amsal 4: 18-27)

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati,  ada formula kalimat yang dibacakan Pendeta pada setiap pemberian nas Alkitab di acara pelepasan Sidi HKBP,  yaitu: "Hayatilah Firman Allah yang disampaikan kepadamu karena itulah sumber kehidupanmu.” Hal ini mengingatkan bahwa Firman Tuhanlah sebagai sumber kehidupan bagi orang percaya. Hal ini ditegaskan oleh Tuhan Yesus:  “manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.” (Mat 4:4 band Ul 8:3). Dalam menjalani kehidupan Firman Tuhan adalah sumber kekuatan dan salah satu senjata rohani bagi orang percaya (Ef 6:17).

Topik Minggu ini menyuarakan: “Firman itu adalah Kehidupan” nas kotbah dari Amsal 4:18-27. Kitab Amsal adalah buku hikmat yang diyakini bersumber dari raja Salomo. Raja yang penuh hikmat dan bijaksana yang pernah memerintah bangsa Israel. Tiada raja sebijak Salomo baik sebelum dan sesudahnya. Namun hikmatnya dapat dipelajari dari kitab suci, dan orang yang mau mendengar pengajarannya akan mendapat pengalaman.  Amsal berisi nasihat dan nasihat itu merupakan pengalaman dari orang yang bijaksana. Hikmat ada pada orang yang takut akan Tuhan, dan hikmat itu sendiri adalah Firman Tuhan, yang menyapa, membimbing dan mengarahkan orang percaya untuk takut akan Tuhan dan mengerti jalan kehidupan. Sejajar dengan itu kitab sastera lainnya dalam PL Mazmur, Pengkotbah, Kidung Agung Narasi Ester menjadi kitab suci katena didalamnya ada firman kehidupan yang memperkenalkan kehendak Allah kepada para pembacanya.

Firman Tuhan adalah sumber kehidupan. Dalam Amsal Firman Tuhan  itu berisi hikmat dan didikan, didalamnya kita mengetahui kehendak Allah, jalan, petuntuk, ketetapan dan perintahNya serta memperlengkapi orang percaya (band 2 Tim 3:16). Firman Tuhan harus menjadi dasar dan pedoman setiap aktifitas kehidupan orang percaya. Keberhasilan dalam hidup bukan semata-mata karena kepintaran, ilmu pengetahuan dan keterampilan manusia, tetapi berdasarkan pada Firman Tuhan.

Bagaimanakah orang mengimani Firman itu adalah kehidupan?  Dalam kotbah ini kita menemukannya yakni terletak pada jalan hidupnya dan keputusan yang diambil dalam memilih kehidupan. Hidup yang dituntun dan disinari oleh Firman Tuhan sebagaimana ditekankan oleh kotbah minggu ini:

*1. Jalan orang benar seperti fajar.*
Jika anda bangun pagi dan perhatikan peralihan dari remang gelap kepada terang, perlahan tetapi secara pasti semuanya akan terang benderang. Sehebat apapun kabut yang menutupi langit biru, fajar tetap menyingsing dan semakin bertambah terang hingga terangnya sempurna pada tengah hari (noon, perfect day). Sebaliknya jalan orang fasik adalah kegelapan, mereka tidak mengetahui mereka tersandung, cepat atau lambat jalannya menuju dan berakhir pada kebinasaan.

Hidup orang benar seperti fajar yang bertambah-tambah terang dan puncak terangnya seperti siang hari. Hidup orang benar akan semakin terang, jelas dan bercahaya. Sehebat apapun kabut menutupinya, sinar tetap memancar cahaya. Karena itu tetaplah hidup dalam Firman dan kebenaran, jangan iri atas jalan orang fasik karena “orang fasik dirobohkan karena kejahatannya, tetapi orang benarmendapat perlindungan karena ketulusannya.” (Amsal 14:32). Tetaplah berjalan dalam kebenaran sekalipun sulit, berliku, terjal dan tajam percayalah akan disinari dan diterangi oleh Tuhan.

*2. Jangan menyimpang tetapi abdikan dan arahkan  anggota tubuh menjadi alat kebenaran.*
Kotbah minggu menyebutkan organ-organ tubuh yang berperan menuntun orang dalam kehidupan ini. Mari kita sebutkan satu persatu: Telinga (ay 20), mata (ay 21, 25), lubuk hati (ay 21), hati (ay 23), mulut dan bibir (ay 24), kaki (ay 27). Tubuh manusia diciptakan Tuhan menurut fungsinya masing-masing begitu sempurna. Sungguh alangkah malangnya jika anggota tubuh ini menyimpang dari jalan Tuhan. Saat ini kita diajak untuk melihat anggota tubuh kita, mari kita arahkan dan abdikan menjadi alat Allah sebagaimana tertulis pada Roma 6:13b: “serahkanlah anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.”

Seandainya kita uraikan peran anggota tubuh yang disebutkan diatas? Kearah mana yang lebih banyak? Telinga kita misalnya: akan sangat tajam mendengar gosip-gosip dan kabar burung, malah tak percaya akan berita yang benar. Bagaimana dengan mata? Kaki? Dll silahkan tuturkan sendiri.

Baik jugalah saran dari berpikir positif agar tidak terjerat dengan asumsi negatif, kerdil dan kering terpenjara dalam pikiran yang picik.  Berpikir negatif sangat gampang, mungkin lebih mudah 100 bading 1 dari berpikir positif, tapi apa hasilnya bukan membangun tetapi merusak (destruktif).

Kotbah minggu mengajak kita untuk menggunakan anggota tubuh kita menjadi senjata kebenaran dan produktif menghasilkan kebaikan. Pelihara hati karena hatilah pusat yang menggerakkan kita. Jaga langkah agar tak terjerumus dalam rancangan kejahatan.

*3. Menjadi orang tua yang mengajarkan Firman.*
Keunikan kitab Amsal adalah menyapa nara didiknya dalam hubungan orang tua terhadap anak. Dia tidak seorang maha guru terhadap murid, pelatih terhadap anak didik, tetapi sebagai orang tua yang berhikmat menyapa dan menyadarkan anak-anaknya menerima krbenaran. Kotbah ini mengingatkan kita akan tugas orang percaya sebagai orang tua yang bertanggung jawab mengajarkan Firman Tuhan. Alkitab memerintahkan bahwa setiap orang tua harus mengajarkan Firman Tuhan kepada anak-anaknya dalam segala kesempatan (lih. Ul. 6:6-9).

Sahabat yang baik hati! Di bagian penutup ini ijinkan saya untuk menyakinkan kita semua bahwa Yesus adalah Firman Allah yang hidup. Dialah sumber kehidupan kita. Yesus berkata: Akulah jalan, kebenaran dan hidup (Yoh 14:6), didalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia (Yoh 1:4). Hal ini menegaskan jangan cari kehidupan di luar Yesus Kristus, karena Yesuslah firman yang telah menjadi daging.

Sahabatku baiklah kita seperti Simon Petrus yang mengatakan: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal.” perkataan kehidupan ada di dalam Yesus Kristus. Amin

 Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...