Sabtu, 16 Maret 2019

YESUS IMAM BESAR YANG AGUNG

Kotbah Minggu REMINISCERE 17 Maret 2019
Nas: Ibrani 4:14-16

YESUS IMAM BESAR YANG AGUNG

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini menegaskan ada satu kepastian bagi orang percaya yaitu Yesus adalah  Imam Besar Yang Agung yang menjadi korban pendamain dan penghapusan dosa sekali selama-lamanya.

Bagaimanakah penulis Ibrani menjelaskan Yesus sebagai Imam Agung? Dalam Kotbah ini kita diyakinkan bahwa:

1. Pengorbanan Kristus di salib menjadi landasan kuat bagi pengakuan setiap orang percaya bahwa Yesuslah Imam Besar yang Agung. PengorbananNya menjadi kepastian keselamatan bagi orang percaya.  Bukan hanya itu, penulis kitab Ibrani menjelaskan bahwa pengorbanan Kristus membuat orang percaya memperoleh keberanian menghampiri tahta keselamatan. Hal ini menjadi kilas balik dari  adam lama. Ketika manusia jatuh dalam dosa, Tuhan memanggil Adam, tetapi Adam bersembunyi karena takut. Dosa membuat manusia takut berjumpa dengan Tuhan, namun pengampunan dan pengjapusan dosa melalui Yesus Kristus membuat orang percaya memperoleh keberanian menghampiri tahta keselamatan.

2. Setiap orang Yahudi mengetahui peran dan fungsi imam dalam kehidupan mereka. Imam adalah orang yang ditetapkan Allah dari suku Lewi melayani Bait Allah, synagoga maupun tempat ibadah yang ditetapkan bagi Yahudi Diaspora. Dalam hukum Taurat peran imam itu sangat jelas ketika dalam ibadah, imam perwakilan jemaat nenyampaikan doa, permohonan, syukur dan persembahan umat kepada Allah dan pada saat yang sama imam adalah perantaran Allah menyampaikan perintah Allah, pengampunan dan berkat bagi umatNya. Dari semua imam itu dipilih satu imam besar, dia sekali setahun akan masuk ke ruang maha kudus membawa kurban perdamaian dan penghapusan dosa bagi Allah (Band Im 5:6)

Penulis surat Ibrani menjelaskan peran Kristus sebagai imam besar bahkan melebihi imam besar yang dijalani kaum Yahudi. Jika imam besar sekali setahun masuk ke ruang maha kudus di Bait Allah membawa kurban penghapusan dosa, maka Yesus Kristus masuk sekali untuk selama-lamanya sebagai kurban perdamaian kepada Allah. Itulah sebabnya Kitab Ibrani ini menyebutkan: Ibrani 4:14 (TB)  Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.

3. Di dalam Yesus Kristus kita telah menerima penghapusan dosa dari Tuhan melalui pengorbananNya di kayu salib. Yesus Kristus Anak Allah telah menjadikan kita menjadi Anak-anak Allah dan menyebut Tuhan sebagai Abba. Tidak ada lagi keraguan akan Yesus Kristus sebagai imam besar yang mendamaikan kita dengan Allah.

Kepastian ini mendorong umat Kristiani untuk memiliki 3 hal ini:

A. Tetap teguh dalam iman kepada Yesus Kristus, Imam Besar yang Agung. Kristus telah mendamaikan kita kepada Allah dengan pengorbananNya di kayu salib sekali untuk selama-lamanya.

Tugas kita adalah bagaimana menumbuh kembangkan pengajaran dan pembinaan warga agar memperoleh keberanian san mau berpegang teguh kepada keselamatan yang dilakukan Kristus. Mari tempa diri memiliki prinsip dan iman yang kokoh

B.  Pengorbanan Yesus merupakan tindakan empati Allah atau tindakan solidaritas Allah menyelamatkan kita berdoa. Manusia tidak mampu dengan sendirinya memperoleh keselamatan. Namun di dalam Kristus dosa kita telah dibayar lunas. Manusia berhutang telah dibayar lunas. Selagi dosa berkuasa manusia takut, malu dan bersebunyi dan pengampunan Kristus membuat kita berani menghampiri tahta kasih karunia.

Pegorbanan Kristus telah memulihkan hati yang berkecamuk dan gelora badai dihati setiap insan.

C. Beriman butuh keberanian, itu suatu kesimpulan yang kita temukan dalam ayat 16 ini. Keberanian untuk menghampiri tahkta kasih karunia yang dianugerahkan oleh Allah kepada manusia di dalam diri Yesus Kristus. Yesus Kristus telah mendamaikan kita dengan Allah. Dia adalah imam besar yang mendamaikan manusia dengan Allah. Pada pihak Allah, Allah telah mau berdamai dengan manusia, melupakan dosa dan pelanggaran kita. Allah menggantikan tuntutan dengan anugerah. Pada pihak manusia, memasuki realitas baru yaitu hidup baru di dalam kasih karunia. Bukan lagi Adam yang diasingkan dari Eden, namun yang telah dirangkul oleh kasih karunia di dalam

Sahabat yang baik hati! mari tetap beriman yang teguh kepada Yesus Kristus sebagai imam besar yang mendamaikan kita kepada Allah dan mengampuni kita.

Tuhan memberkati kita semua


Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...