Kamis, 14 Maret 2019

HARAPAN ORANG BENAR VS FASIK

HARAPAN ORANG BENAR VS FASIK

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untum berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 15/03/2019

Amsal 10:28 (TB)  Harapan orang benar akan menjadi sukacita, tetapi harapan orang fasik menjadi sia-sia.

Proverbs 10:28 (RSV)  The hope of the righteous ends in gladness, but the expectation of the wicked comes to nought.

Setiap orang pasti memiliki harapan. Harapan itu biasanya berupa ekspektasi dan cita-cita. Dengan menggapainya seseorang akan bersukacita dan bahagia. Cara orang menggapai harapannya tentu berbeda-beda. Ada tipe tekun;  belajar menekuni dan membenahi diri agar apa yang dicita-citakan tercapai. Ada tipe yang ambisius, menghalalkan segala cara dan memakai apa saja yang penting dapat meraihnya, tioenseperti ini suatu perbuatan buruk, sesuati yanhbdiraih karena ambisius biasanya tidak bersukacita malah menjadi hal pahit dan buruk. Ada juga tipe dingin dengan prinsip rejeki tak akan lari ke mana. Tipe ini tak punya target, hidup bagai air mengalir begitu saja.

Bagaimana orang meraih harapannya akan menentukan pula hasil atau dampaknya. Amsal mengajarkan: orang benar akan meraih harapan dan impiannya dengan jalan yang benar dan dampaknya adalah sukacita bagi dirinya dan bagi orang lain. Contoh yang tepat adalah Yusuf. Kejadian 39:2a (TB)  "Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya." Apapun yang dialami oleh Yusuf, dibenci saudaranya, dibuang dan dijual, difitnah dan dipenjarakan semua itu menjadi suatu narasi yang indah dalam penyertaan Tuhan menjadi jalan menuju Istana Mesir.

Namun lihatlah jalan orang fasik, orang yang ambisius, mencapai apa yang diharapkan dengan menghalalkan segala cara. Tidak segan melenyapkan segala kompetitornya demi mencapai tujuannya. Orang seperti ini tidak akan bersuka cita dalam hidupnya, tetapi memasuki suatu kengerian bahkan menjadi petaka bagi orang lain. Bacalah kisah Adolf Hitler, seorang yang ambisius, segala yang dianggap menghambat dirinya dari krikil hingga tantangan besar harus disinglirkan. Adolf Hitler bisa meraih dukungan parlemen penuh di Jerman namun apa dampaknya baginya? Hitler kengerian bagi orang, 6 juta orang Yahudi dibunuh di camp-camp kematian holocaust dan kerugian moral dalam sejarah bangsa Jerman.

Kisah ambisius yang berdampak kengerian bagi orang lain kita temukan dalam Hakim 9: kisah Abimelek di tanah Sikhem. Abimelek orang yang ambisius ingin menjadi raja di kota Sikhem. Seluruh keturunan Yerubabel ahli waris kerajaan dibunuhnya dan tak satupun yang tersisa maka dia pun berhasil menjadi raja di Sikhem. Tapi bukan menjadi berkat baginya dan rakyat Sikhem tetapi sungguh mala petaka yang tak terperikan. Rakyat penuh ketakutan, sengsara dan tak sejahtera karena terancam. Abimelek sendiri alhirnya mati ditimpa batu. Penulis kitab Hakim-hakim menyebut ambisi Abimelek adalah seperti semak belukar yang ingin menjadi raja atas pohon. Bagaimana mungkin semak belukar raja atas pohon? Abimelek mencapainya namun tidka menjadi sukacita baginya dan rakyat kota Sikhem.  Suatu perenungan yang sangat berharga dalam kontestasi yang dialami oleh masyarakat Indonesia saat ini.

Sahabat yang baik hati! Amsal ini mengingatkan kita jadilah orang yang benar dalam meraih cita-cita dan harapan. Buktinya ada pada hasil, apa yang kita raih mendatangkan sukacita dan bahagia bagi kita dan berdaya guna bagi orang lain atau menjadi berkat bagi orang lain. Jangan iri oada jalan orang fasik, sekalipun seolah meraih apa saja hang diinginkan tapi aoakah dia bahagia dan apakah dia mendatangkan sukacita bagi orang lain atau malah sebaliknya menjadi petaka dan bencana bagi orang banyak. Renungan hari ini memberikan nasihat berharga, dalam semua kmoian dan harapan kita raihlah dengan benar agar hidup kita bersukacita dan kita berguna bagi banyak orang.

Sahabatku. Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...