Sabtu, 31 Maret 2018

SAKSI KEBANGKITAN YESUS KRISTUS

SAKSI KEBANGKITAN YESUS KRISTUS
Kisah Para Rasul 10:39-43

Selamat Paskah! Happy Easter! HALELUYA, Kristus telah bangkit. Sahabat yang baik hati, kebangkitan Kristus adalah pusat iman kekristenan yang sangat menentukan. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Paulus dalam 1 Korintus 15:14 (TB)  Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.

Secara logis banyak orang sulit menerima kebangkitan Kristus, karena kebangkitan orang mati adalah suatu peristiwa yang tidak masuk akal. Namun apapun argumentasi logis yang dibangun untuk membantah kebangkitan Kristus tidak dapat menyangkal dua bukti historis tentang kebangkitan Kristus yaitu: kubur kosong dan penampakkan diri Yesus setelah kebangkitan kepada murid dan banyak orang sebagaimana dituliskan dalam keempat Injil

Berkaitan dengan kebangkitan ada beberapa pelajaran berharga dari kotbah minggu ini dari Kisah Para Rasul 10:39-43. Perikop ini  bahagian penjelasan Rasul Petrus kepada Kornelius yang meminta Petrus menjelaskan tentang Yesus Kristus; di dalamnya Petrus menjelaskan kebangkitan Yesus Kristus.

1. Kebangkitan Kristus; mendalami makna kubur kosong.
Cerita seseorang akan berakhir dalam kematian, setelah itu baru dikubur. Yang tinggal adalah batu nissan. Anehnya telah sekian bayak orang mati namun pintu kubur terus kekuarangan dan tak pernah berkata cukup. Orang yang sehat sekalipun segera ditelannya dan tidak membedakan tua dan muda, yang sakit akut dan sakit tiba-tiba semua ditelannya. Kubur adalah tragedi manusia  yang menakutkan. Siapapun orangnya kematian dan kuburan adalah misteri yang menakutkan. Sejarah hidup manusia akan berakhir di kubur yang menakutkan.

Jika kubur adalah tragedi manusia yang menakutkan maka kesaksian iman Kristen menyatakan kubur telah kosong. Yesus tidak ada dalam kubur orang mati, Dia telah bangkit dan telah membuat kubur kosong. Kubur kosong hendak membuktikan bahwa apa yang paling  takuti oleh manusia benar-benar kosong. Sejarah manusia berakhir dalam kekospngan. Kubur kosong adalah gambaran realitas kosong dari hidup manusia. Allah hendak memenuhi ruang kosong itu dengan memenuhi kasih karunia Allah. Allah memasuki sejarah dan memenuhi sejarah manusia dengan segala perbuatan dan karya Allah.  Inilah yang membedakan murid-murid melihat Yesus yang tersalibkan:  ketakutan, ratap dan kesedihan. Di dalam kebangkitan Kristus membuktikan semangat baru bagi murid-murid memberitakan kasih karunia Allah.

Berkaitan dengan Kebangkitan Kristus menarik juga akan apa yang dikemukanan teolog A.M Hunter. Setidaknya ada tiga makna kebangkitan Kristus:
a). Pembuktian kebenaran (vindication of the Truth): apa yang disampaikan oleh Yesus semasa hidupnya adalah sungguh-sungguh merupakan kebenaran baik tentang penderitaan dan tentang kebangkitanNya. Kebangkitan Kristus adalah pembuktian kebenaran. Sekalipun kamu Yahudi dan Romawi menutupi kebenaran akan kehadiran Yesus sebagai Anak Allah, kebangkitanNga membuktikan semua kebenaran tentang Yesus Kristus.
b) The Defeat of Death: mematikan kematian itu sendiri. Upah dosa adalah maut namun Kristus telah mengalahkan maut. Kalimat menarik dari Paulus pada 1 Kor 15:54. "Maut telahnditelan oleh kemenangan." Penjelasan ini penting karena sejak manusia jatuh dalam dosa, manusia berdosa adalah budak dosa dan upah dosa adalah maut. Namun maut telah dikalahkan oleh kebangkitan Kristus. Maka di dalam Tuhan kita memperoleh kehidupan.
c) Ongoing Ministry: missi yang berkelanjutan. Missi Allah di dunia ini tidak dapat dihentikan oleh kematian dan kubur. Sekalipun Kristus mati dan dikuburkan namun Kristus bangkit dan membuat kubur telah kosong. Kristus tidak berhenti disana dan busuk dalam liang kubur. Kristus bangkit membuktikan kematian tidak akan menghentikan missi Allah. Murid-murid diutus untuk memberitakan kebangkitanNya dari Yerusalem, Yudea, Galilea, Samaria, Eropa, Asia, Indonesia, Tanah Batak sampai ke ujung bumi.

2. Kristus Bangkit dan Menampakan Diri Kepada murid-murid dan banyak orang. Jika kita baca keseluruhan nats ini bahwa Yesus itu benar-benar bangkit karena banyak saksi hidup yang menyaksikannya.  Penampakan diri Yesus ini bukan hanya sekedar kata orang, tetaoi mereka benar-benar melihat dan menyaksikan sendiri dan ada lengalaman langsung mereka dengan bahwa Yesus yang dibangkitkan itu.

a) Yesus menampakkan diri: beberapa catatan Injil: Matius 28:16-20 Yesus.menampakkan diri dan mengutus para murid.  Markus 16:9-20 Yesu menampakkanndiri kepada beberapa kali dan mengutus murid sebelum naik ke sorga. Lukas 24:13-36 Perjalanan ke Emmaus percakapan yang sangat menarik, Lukas 24:36-49 Yesus menampakkan diri kekepada semua murid-murid dan Yohanes kita temukan aangat deteil dimuaki dari oenampakan kepada Maria dan Magdalena (20:11-), kepada murid-murid (20:20-24), pembuktian kepada Thomas (20:24-29 dan menampakkanndiri dan makan bersama dengann murid-muridnya du Tiberias (21:1-14) serta pengutusan murid dengan menyerahkan tugas penggembalaan (21:15-19). Dsri semua peristiwa yang dicatat Injil tersebut Yesus benar-benar bangkit dan menampakkan diri kepada murid-murid. Penampakan itu bukanlah sekali dua kali, bukan hanyanpada murid-murid teyapi pada banyak orang. Melalui penampakan diri Yesus kepada murid membuktikan bahwa Yesus benar-bensr bangkit dan menjalani hidupnya bersama-sama murid-muridNya sebelum naikmke Sorga.

Pada Kisah Rasul 10:41 Peteus menjelaakan bahwa penampakan Yesus itu bukan hanya sekedar menampakkan diri kepada murid-murid tetapi Yesus itu makan dan minum bersama-sama dengan murid-murid. Apa yangbdiseburkan Petrus ini dicatat pada Yoh 21:10-11 Yesus sendiri yangnmeminta Petrus membawa ikan yang ditangkap dan mengajak mereka serapan. Yoh 21:12 "marilah dan serapan". Ini suatu pengalaman dan aktifitas manusia biasa. Yesus itu bukan hologram atau halusinasi pikiran. Tetapi Yesus yang hidup dalammoengalaman sejarah manusia.

3. Kebangkitan Kristus dan Pengutusan. Sebagaimana dikemukanan A.M. Hunter, Kebangkitan Kristus adalah Ongoing Minitry: melanjutkan missi Allah. Missi Allah tidak berhenti di kematian dan kubur. Namun kebangkitan Kristus diiukuti dengan pengurusan para murid untuk memberitakan knjil dan kebangkitan Kristus. Ada semangat kebangkitan: Petrus seorang nelayan namjn ammpu berkotbah menjelaskan nubuatan Yoel tentang makna kebangkitan Kristus pada pencurahan Roh Kudus. Ini suatunperistiwa yang sangat menarik. Roh Kudus memampukan murid-murid melakukan missk agung sebagaimana dituliskan dalam Injil. Matius menekankan pemuridan: "jadikanlah semua bangsa jadi muridKu (Mat 28:19), Markus menekankan Injilmkeselamatannitu bagi seluruh mahluk (16:15), Ljkas menekankan hiduo orang percaya menjadi Saksi Kristus sampai ke ujung bumi (Kis 1:8) dan Injil Yohanes menugaskan tugas penggembalaan kepada Petrus (Yoh 21:14-19)..

Yesus mengutus murid-muridnya untuk memberitakan Injil. Kristus telah bangkit, keselamatan Allah telah nyata bagi manusia.

Pada bagian akhir Kisah 10 ini, Kornwlius yang menerima penjelasan menyeluruh tentang Yesus khususnhmya kematian dan kebangkitanNya membuat Kornelius, seorang perwira tentara Romawi percaya kepada Yesus dan meminta Petrus membaptisnya. Kornelius seorang perwira Romawi, dia seorang prajurit rindu dan haus akan kebenaran Injil Yesus Kristus.

Sahabat yang baik hati! Yesus Kristus telah bangkit meneguhkan iman percaya kita kepadanya.  KebangkitanNya juga memberikan amanat agung bagi untuk memberitakan Injil dan Saksi Kristus di dunia ini. Mari kobarkan kebangkitan Kristus melalui pengabdian dan pelayanan terbaik dalam hidup kita. Menjadi saksi Kristus berarti memancarkan sinar kemuliaan Kristus lewat perbuatan mulia dan pengabdian didorong oleh hati yang tulus. Memancarkan sinar kemuliaan Kristus berarti merendahkan diri sebagai hamba yang senantiasa melayani.

Sahabatku! Kiranya Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan kepada saudara. Selamat Paskah. Tuhan memberkati

Salam
Nekson M Simanjuntak

Jumat, 30 Maret 2018

SUNGGUH ORANG INI ANAK ALLAH


SUNGGUH, ORANG INI ADALAH ANAK ALLAH

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 31/03/2018
Markus 15:39 (TB)  Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!"
Mark 15:38 (RSV)  And when the centurion, who stood facing him, saw that he thus breathed his last, he said, "Truly this man was the Son of God!"

Seorang prajurit atau tentara dalam jaman Perjanjian Baru sangat dinilai negatip. Apalagi kalangan Yahudi, tetara ini dianggap sebagai penindas rakyat. Penilaian itu wajar saja karena jaman itu Yahudi dijajah oleh kekaisaran Romawi. Dalam penilaian demikian ada beberapa catatan Alkitab yang menarik dari pribadi seorang prajurit atau tentara.
Pertama dari kalangan tentara ada yang mau bertobat dan  dibaptis serta menanyakan apa yang seharus mereka perbuat menurut seruan Yohanes Pembaptis (Lukas 3:14). Seorang prajurit memiliki iman dan meminta dengan segala kerendahan hati kepada Yesus agar berkenan menyembuhkan anak-buahnya (Mat 8:5-13), kemudian kisah seorang Perwira Italia bernama Korenelius dia memiliki hati yang tulus dan takut akan Tuhan. Dia menerima Tuhan Yesus dan dibaptis oleh Simon Petrus (Kis 10:1dyb). Termasuk dalam renungan pagi ini seorang pranurit mengaku Yesus adalah Anak Allah. Tentara Romawi yang dianggap pendosa namun dari mereka ada aoengaluan akan kebenaran kemarian dan kebangkitan Kristus.

Dalam renungan di pagi ini ada pengakuan seorang prajurit yang telah mengikut peradilan Yesus, jalan salib atau via dolorosa dan peristiwa golgata,  dia mengaku Yesus benar-benar Anak Allah. Atas apa tangbdialami Ydsus dengan kematianNya dimkayu salib, seruannya gang mengagumkan: mengampuni dan mengasihi, menyerahkan nyawaNya  kepada Allah. Selain itu langit mencekam dan gelap meliouti daerah itu. Alam pun turut berduka atas kematian Yesus. Dari semua yang disaksikanya spontan berkata: Sungguh orang ini adalah Anak Allah. Ini hal penting,  siapapun yang memandang Yesus yang disalibkan itu akan menundukkan kepala dan malu atas diri sendiri karena sesungguhnya dosa kitalah yang ditanggungNya.

Pengakuan seorang prajurit dalam renungan ini sangat penting dalam catatan Alkitab. Ada suatu saksi sejarah bahwa  dibalik sadisnya dan kerasnya seorang tentara Romawi ada kebaikan setelah berjumpa dengan Yesus tang disalibkan. Tentara terlibat banyak tentang peristiwa yang dialami Yesus,  sejak divonnis mati oleh Latus, penyiksaan hingga jalan salib.  Lihatlah nurani seorang tentara Romawi mengakui dan menyaksikan bahwa dari semua yang dialami dan yang terjadi pada Yesus, dia mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah. Ini penting, dibalik stigma dan penilaian negatip terhadap seorang prajurit  atau tengara Romawi. Tentara Romawi  tampil mengaku suatu kebenaran tentang yang dilihat dan disaksikannya pada peristiwa salib.dia memuji dan memuliakan Allah dalam hidupnya.
Prajurit yang melihat Yesus pada salib membuat dia bertobat dan menjadi saksi kebenaran. Disinilah pentingnya salib, yang mengubah hati siapa saja; hati yang keras dan bengis, pendosa dan pelaku kejahatan pun ketika memandang Yesus yang disalibkan itu:  akan tertunduk malu menyesali hidupnya karena pengorbanan yang luar biasa pada diri Yesus yang disalibkan.

Sahabat yang baik hati! Memandang salib sesungguhnya melihat Anak Allah yang telah menebus dosa kita.  Hal ini sangat penting, agar kita menemukan kebenaran pandanglah salib. Hidupyang berpusat pada salib adalah hidip yang merefleksikan pengorbanan Yesus dalam hidup ini. Ajakan ini penting: Lihatlah sang Anak Manusia. Ketika kita berpaling dari salib kita seperti domba tersesat tak tahu jalan hidup yang benar. Kiranya firman ini menjadi inspirasi bagi kita, dalam segala keadaan pandanglah salib Kristus.

Sahabatku! Kiranya Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkannsegala kebaikan kepada saudara dan selamat menyongsong Paskah!

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Kamis, 29 Maret 2018

PENGHARAPAN BARU PADA SALIB KRISTUS

PENGHARAPAN BARU PADA SALIB  KRISTUS
Refleksi Jumat Agung dari Yohanes 19:27-38


Selamat Merayakan Jumat Agung bagi kita semua! Sahabat yang baik hati, peristiwa salib adalah peristiwa puncak pengorbanan Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia. Allah di dalam diri Yesus Kristus menderita hingga mati di kayu untuk menggenapi janji keselamatan.

Berkaitan dengan makna salib ini ada hal menarik dari pandangan Jurgen Moltman dalam bukunya The Chrucified God (Allah yang Disalibkan) bahwa salib adalah tindakan solidaritas Allah kepada manusia.  Moltman mengemukakan:  Yesus Kristus yang menderita, mati, dan bangkit adalah wujud solidaritas Allah, atau keterlibatan hidup Allah dalam sejarah manusia yang mengalami penderitaan. Allah pun tersalib di dalam manusia yang menderita. Yesus menjadi realitas konkret solidaritas Allah atas dasar cinta kasih-Nya. Tindakan Allah melalui seluruh pribadi Yesus Kristus itu menjadi dasar bagi orang beriman untuk bertindak seperti Yesus Kristus, yakni melibatkan diri dalam penderitaan sesama.

Peristiwa salib adalah puncak dari solidaritas Allah pada peristiwa salib. Peristiwa salib dimana Allah sendiri adalah Allah  yang tidak dapat berpangku tangan atau tidak dapat menjadi apatis pada penderitaan manusia. Hal ini pulalah yang menjadi pathos bagi manusia mewujudkan solidaritas dan cinta kasih terhadap sesama.

Berkaitan dengan makna salib itu marilah kita lihat pelajaran berharga dari kotbah Jumat Agung ini dari Yohanes 19:28-37

1. AKU HAUS.
Yesus adalah air kehidupan namun Dia Haus? Ini suatu pertanyaan teologis yang mendalan apakah makna mendalam dibalik seruan Yesus yang mengatakan: Aku Haus?  Jika kita membuat suatu analisa atas petistiwa yang dialami oleh Yesus, benar benar Yesus haus sekali.  Coba anda bayangkan sejak Yesus ditangkap di Getsemane, disidang Mahkamah Agama, Pilatus, Herodes dan kembali ke Pilatus: setelah vonnis mati Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka. Yesus menerima siksaan, cambuk dengan cimeti dan dipukuli sebelum disalibkan. Dalam kondisi lunglai Yesus membawa salibnya sendiri selama perjalanan sengsara menuju Golgata jatuh tiga kali hingga tak sanggup lagi membawa salib yang kemudian dibantu Simon orang Zelot sampai disalibkan di Golgata. Ini semua merupakan suatu peristiwa yang benar-benar menghabiskan tenaga dan energy. Bukan hanya haus namun sungguh mengerikan.
Jadi Yesus benar-benar haus secara fisik. Jika dirunut waktu penangkapan malam hari sampai ke peristiwa penyaliban membutuhkan waktu sedikitnya 17 jam. Dapat anda bayangkan bagaimana menderitanya dan hausnya Yesus  ditambah menahan luka cambuk, memar dan segala sengsara yang dialaminya.

Siapa yang peduli akan seorang yang divonis mati untuk memberi seteguk air? Justru siapa saja yang melihatnya ingin meludahinya dan memukulnya karena kebencian yang membara dan berseru: salibkan dia, salibkan Dia! Yesus memang haus, namun dalam keadaan itulah kita menemukan gambaran realitas manusia berdosa yang tidak peduli.

Siapa yang peduli? Jika pun mereka ada yang memberi minum itu pun dilakukan bukan karena buah solidaritas dan kasih justru karena kebencian. Mereka memberi anggur asam dan itu pun dimainkan dengan resapan lumut. Mereka hanya berbelas kasihan agar Yesus tidak dapat merasakan sakit. Namun lihatlah Yesus tidak menerimanya. Yesus menyadari seluruh apa yang akan dijalaninya. Kalaupun Dia berseru sesungguhnya kehausan manusialah yang diserukanNya, mengundang kepedulian. Apakah jawaban kita?

Yesus yang disalibkan haus dan kehausan itu adalah menunjukkan ketidak pedulian manusia. Dimanakah mereka yang selama ini menikmati jamuan makan bersama Yesus, dimanakah mereka yang telah menikmati kesembuhan dari Yesus, dimanakah manusia yang selama ini haus akan korbah dan pengajaran Yesus.  AKU HAUS, seruan Yesus yang hendak memberikan kepuasan atas dahaga umat manusia dalam hidupnya.

Seruan Aku Haus hendaknya membuka mata dan menyadari kita untuk mau berkata cukup dalam hidup ini. Bukankah telah banyak manusia yang kehausan dalam segala hal memuaskan diri dengan segala tindakan yang mengorbankan orang lain? Salib mengubah pandangan kita. Jika salib adalah kematian bagi hukum Romawi. Maka dalam orang beriman salib adalah pertobatan mengubah mindset demi mencapai kepuasan diri mengorbankan orang lain saat Yesus beseru mari berkorban untuk kebaikan banyak orang.

2. SUDAH SELESAI
Kata ini singkat tapi maknanya sangat mendalam. Yesus telah menyelesaikan seluruh missiNya di dunia ini. Missi apakah yang diselesaikan?

a) Sejak manusia jatuh kedalam dosa manusia saling menyalahkan dan saling menjatuhkan. Kuasa dosa telah mengubah relasional manusia baik menjadi buruk bahkan saling memangsa dan mematikan serta saling meremukkan yang satu dengan lainnya. Bacalah Kejadian 3:15 (TB)  Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

Yesus menyelesaikan perkara manusia yang jatuh di dalam dosa. Hidup di dalam saling membinaskaan yang satu dengan yang lain. Tuhan telah menebus kita kepada hidup baru untjk saling mengasihi dan memberikan kehidupan yang satu dengan yang lainnya.

b). Sejak manusia jatuh di dalam dosa, kita diperhamba dosa. Orang yang berdosa adalah hamba dosa. Manusia tidak dapat membebaskan diri dari kuasa dosa oleh kekuatan dirinya sendiri atau dengan perbuatan baiknya. Seperti seorang hamba, dia tetap terikat kepada tuannya. Jika dia ditebus tuan yang lain dia adalah hamba bagi tuan yang menebusnya. Manusia adalah hamba dosa, namun Yesus Kristus telah menyelesaikan hutang dosa kita dengan kematian Kristus di kayu salib. Hutang dosa kita telah dibanyar lunas.

Peristiwa salib menghantarkan kita pada situasi baru yaitu manusia merdèka di dalam diri Yesus Kristus. Karena kita telah merdeka dan ditebus dengan tebusan yang sangat mahal.
Galatia 5:1 (TB)  Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.

c. Tetelestai atau τετέλεσται: dapat juga kita pakai dari istilah ekenomi, seorang yang memiliki hutang dan tak sanggup membayar hutangnya. Namun diluar dugaan dan diluar perkiraan hutang kita dinyatakan: tetelestai atau sudah selesai. Inilah anugerah yang besar dari Allah di dalam Yesus Kristus. Hutang kita telah dibanyar lunas: hutang dosa, hutang pelanggaran atas perintah Allah, hutang nyawa dan kematian, semuanya telah ditebus agar kita sepenuhnya milik Allah. Allah tidak menghendaki kita mati tetapi memperoleh kehidupan yang kekal. Salib adalah anugerah Allah yang membanyar lunas hutang kita.

3. Yesus adalah Korban Penghapusan Dosa yang sempurna:
Bangsa Yahudi selalu mempersembahkan korban Anak Domba sebagai bentuk penyesalan atas dosa dan permohonan penghapusan dosa. Anak domba yang disembeli tidak boleh satupun tulang-tulangnya yang diremukkan atau dipatahkan. Bukan karena kebetulan Yesus telah mati sebelum diturunkan dari salib. Yahudi sangat menghargai Sabath karena itu tak pantas seorang yang dihukum mati memasuki Sabat. Ketika Yesus diperiksa sungguh-sungguh telah mati. Maka tak ada tulang-tulangnya yang dipatahkan atau harus dipaksa mati seperti penjahat yang disalibkan bersama Yesus. Ini suatu peristiwa yang membuktikan bahwa kematian Yesus adalah benar-benar korban penghapusan dosa sebagaimana dikemukakan dalam hukum imam tentang domba yang dikorbankan.
Keluaran 12:46 (TB)  Paskah itu harus dimakan dalam satu rumah juga; tidak boleh kaubawa sedikit pun dari daging itu keluar rumah; satu tulang pun tidak boleh kamu patahkan.

Sahabat yang baik hati! Jumat Agung adalah peristiwa berharga dalam hidup kita. Salib Kristus bukanlah akhir dan kematian yang harus membawa kita kepada duka yang terus menerus yang harus disesali. Tetapi telah membuka harapan baru. Salib Kristus adalah gerbang  pintu sorgawi, untuk pemulihan dan pembebasan umat manusia dari kuasa dosa kepada kebebasan dan kehidupan.


Peristiwa salib adalah bukti solidaritas Allah kepada manusia. Dalam semua penderitaan dan pergumulan sosial masyarat semuanya telah diselesaikan dalam salib Kristus. Mengenang Jumat Agung tentu mengingatkan kita akan tugas dan missi gereja menangung dan mengurangi beban umat manusia yang mengalami berbagai penderitaan. Penderitaan atas penindasan, diskriminasi, hegemonis kekuasaan serta berbagai praktek manipulasi yang menyengsarakan banyak orang harus dihentikan. Demikian dengan missi kemanusiaan kita, semakin banyak penderitaan umat manusia akan fenomena alam: banjir, longsor, gempa bumi, tirpedo, perubahan iklim dan penderitaan lainnya oleh alam. Salib membuka mata kita terhadap panggilan akan tugas umat manusia mengurangi penderitaan yang disebabkan oleh alam dengan hidup tang lebih ramah pada lingkungan.

Peristiwa Salib Kristus adalah pengharapan baru untuk kebaikan umat manusia. Kata "Aku Haus" dan "Sudah Selesai" dua kata kunci penting yang dapat kita refleksikan membuka harapan baru kehidupan umat manusia yang lebih manusiawi dan bermartabat.

Selamat merayakan Jumat Agung. Tuhan memberkati

Depok, 29 Maret 2018

Pdt Nekson M Simanjuntak, MTh

Rabu, 28 Maret 2018

BERJAGA-JAGA DAN BERDOALAH

BERJAGA-JAGA DAN BERDOALAH

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 29/03/2018

Markus 14:38 (TB)  Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Mark 14:38 (RSV)  Watch and pray that you may not enter into temptation; the spirit indeed is willing, but the flesh is weak."

Selamat memasuki Kamis Putih! Moment penting untuk memperingati hari terakhir Yesus bersama murid-muridNya. Yesus melakukan perjamuan malam bersama mereka dan dalam perjamuan malam itu Yesus membagi roti dan memberi anggur dan menyatakan ini adalah tubuh dan darah Yesus. Ini suatu misteri Allah dimana Yesus Kristus rela mengorbankan tubuh dan darahNya sebagai korban pendamaian untuk menebus dosa-dosa kita. Selain perjamuan, Yesus juga mambasuh kaki murid-murid sebagai tanda bahwa Yesus membasuh dan membersihkan muridnya dari segala dosa dan noda. Pekerjaan membasuh kaki biasanya dikerjakan oleh hamba pada tuannya. Kaki adalah bagian tubuh paling kotor, yang langsung bersentuhan dengan tanah, debu dan kotoran. Itulah yang dibersihkan oleh Yesus.  Yesus sang guru Agung dan Tuhan melakukanNya memberikan teladan bagi murid agar mau merendahkan diri dan melayani sesama.

Hal terakhir sebelum ditangkap, Yesus berdoa seorang diri dan berpesan kepada muridnya agar berjaga-jaga. Yesus tahu bahwa tinggal sesaat lagi Yesus akan ditangkap dan diserahkan untuk menjalani misiNya memenuhi kehendak Allah. Anak manusia akan diserahkan untuk tebusan banyak orang. Jika kita baca perikop Markus 14:32-42 , Yesus pada saat itu mengalami suatu kegelisahan yang amat dalam, rasanya mau mati kalau boleh hari itu bisa berlalu saja. Namun dalam kegelisahan yang luar biasa itu Yesus berdoa dan memohon agar cawan penderitaan dijauhkan namun seluruhnya diserahkan pada kehendak Allah. Yesus meminta murid-murid agar berjaga-jaga. Markus 14:33-34 (TB)  Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."

Pesan Yesus yang mengalami kegelisahan luar biasa itu rupanya tak diindahkan oleh murid-murid. Semangat mereka mengikut Yesus sampai detik terakhir kalah atas rasa kantuk yang mereka hadapi. Benarlah: roh memang penurut, namun daging lemah. Bukankah Petrus sebelumnya telah berapiapi mengatakan bahwa "Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak." (Markus 14:29). Semangat yang berapi-api luluh oleh rasa kantuk.

Ini penting bahwa pencobaan atau tantangan  tidak turun dari langit seperti meteor besar yang jatuh sampai ke bumi atau petir besar yang menyambar dan merontokkan apa saja yang didapatkannya namun lihatlah pencobaan itu lembut dan halus yaitu rasa lelah dan kantuk yang tak tertahankan. Ketika Yesus berdoa tak seorangpun yang terjaga namun tidur pulas dan terlelap.

Sahabat yang baik hati: renungan pagi ini tetap menjadi peringatan bagi kita agar mawas diri dan berjaga-jaga atas segala godaan yang membuat kita lalai dan tidak terjaga. Jangan biarkan iman kita tertidur dan terlelap. Godaan itu kadang di luar yang kita sadari, sebagaimana murid-murid yang tertidur terlelap tak satu pun yang tidak terjaga. Mari bergegas untuk memperhatikan apa saja yang membuat kita jauh dari Tuhan meruoakan godaan yangbharua disiasati. Berjaga-jagalah agar jangan sampai jatuh ke pencobaan yang lebih berat.

Selamat mempersiapkan diri untuk ibadah besok memperingat Jumat Agung: Pengorbanan Tuhan Yesus yang rela mati di kayu salib demi menebus kita dari dosa-dosa kita. Mari persiapkan hati juga untuk menerima perjamuan kudus sebagai sakramen, bukti jaminan Yesus Kristus telah menghapus utang dosa kita menyelamatkan dari kematian kepada kehidupan

Sahabatku! Kiranya Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Selasa, 27 Maret 2018

BERSUKACITA, BERSABAR DAN BERTEKUN


BERSUKACITA, BERSABAR DAN BERTEKUN

Sahabat yang baik hati! Marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 28/03/2018
Roma 12:12 (TB)  Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
Romans 12:12 (RSV)  Rejoice in your hope, be patient in tribulation, be constant in prayer.

Jika dalam 1 Kor 13:13 ada tiga hal yang harus tinggal di dalam diri seorang Kristen, yaitu: iman, pengharapan dan kasih. Sepadan dengan itu juga dalam renungan ini ada tiga aktifitas yang selalu ada dalam diri orang percaya: bersukacita dalam pengharapan, sabar dalam kesesakan dan bertekun dalam doa.

Bersukacita dalam pengharapan! Sewaktu di Biro Pembinaan saya sering membawa peserta LPP untuk Cross Countries: berjalan kaki menempuh berkilo meter desa-desa di sekitar Tapanuli. Ada hal yang saya cermati dari sikap para calon hamba Tuhan, jika peserta merasa perjalanan ini adalah beban wajahnya pasti muram dan seolah terus berontak perjalanan ini seolah membuat cape saja dan melelahkan Namun sebahagian menikmati perjalanan dengan gembira, bernyanyi dan membuat lelucon sambil menikmari perjalanan. Dua sikap yang berbeda tentu akan merasakan pengalaman yang berbeda dalam menikmati perjalanan. Mereka yang berjalan dengan penuh sukacita, perjalanan sungguh menyenangkan dan serasa pendek namun sebaliknya yang mukanha masam akan terus cemberut dan melelahkan perjalanan pun serasa jauh sekali.

Hidup berpengharapan ibarat dalam perjalanan panjang tadi menantikan kedatangan Yesus Kristus ke dunia ini. Jika dijalani dengan gembira dan penuh sukacita tentu hari-hari kita akan bahagia dan penuh ceria. Sehingga hari-hari kita ini penuh kebahagiaan. Sebaiknya jika anda menjalani hidup ini dengan terbeban maka hidup pun akan semakin berat dan jauh dari kebahagiaan.

Sabarlah dalam Kesesakan. Paulus menyadari semua perjalanan kita tidak selalu mulus dan mendatangkan kegembiraan ada saatnya kepedihan dan penderitaan. Bersabar dan pasrah dalam Tuhan, karena kita tahu setiap pergumulan yang kita hadapi ada rencana Tuhan yang baik dalam hidup kita. Dalam hal keadaan buruk Allah dapat mendatangkan kebaikan bagi kita Sebagaimana pesan Paulus pada Roma 8:28 (TB)  Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Maka ketika ada beban dan pergumulan, kita membutuhkan kesabaran untuk melihat rencana Tuhan yang indah dalam hidup. Jangan berputus asa tetapi bersabarlah dalam  kesesakan.
Bertekunlah dalam doa. Doa adalah kekuatan orang percaya sebagaimana dalam lagu pujian BE 478:1 tekun dalam doa besar kuasanya)
Tung halak na margogo, si partangiang i.
Dokdok pe sitaonon, ndang olo talu i.
Pos situtu rohana, di Debata na i.
Tuhan na manaluhon, sude pangalo i.
(Terj: Tekun di dalam doa besar kuasanya
Walau berat cobaan, tak pernah menyerah
Penuh kepercayaan kepada Tuhan-Nya
Tuhan yang menaklukkan semua musuh-Nya)

Di dalam doa kita tidak pernah menyerah, tetapi senantiasa berpengharapan kepada Tuhan. Doa memampukan kita melampaui ketidak mungkinan karena bagi Allah tidak ada yang mustahil.

Ketika rumusan dalam renungan di pagi ini: bersukacita dalam pengharapan, sabar dalammkesesakan dan bertekun dalam doa, merupakan buah dari penghayatan tahapan pembentukan karakter seorang Kristen. Roma 5:3-5 (TB)  Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Sahabat yang baik hati, tiga kualitas hidup orang beriman harus kita miliki sebagaimana kita temukan dalam renungan pagi ini. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabar dalam kesesakan dan bertekun di dalam doa. Sebagai anak-anak Tuhan,  milikilah kualitas beriman seperti dalam renungan pagi ini.

Sahabatku! Kiranya Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Senin, 26 Maret 2018

BERDUKACITA DAN BERSORAKSORSI ORANG YANG BERLINDUNG PADA TUHAN


BERSUKACITA DAN BERSORAK-SORAI ORANG YANG BERLINDUNG PADA TUHAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenhngkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita.

Mazmur 5:11 (TB)  (5-12) Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; dan karena Engkau akan bersukaria orang-orang yang mengasihi nama-Mu.
Psalm 5:12 (RSV)  But let all who take refuge in thee rejoice, let them ever sing for joy; and do thou defend them, that those who love thy name may exult in thee.

Setiap orang pasti butuh rasa aman. Jika seseorang terancam karena kesalahan sendiri tentu jalan paling aman adalah meminta maaf dan bersedia memperbaiki kesalahan. Semakin menyembunyikan kesalahan akan terus dikejar rasa bersalah yang tidak nyaman. Berbeda bagaimana dengan jika seseorang terancam karena kejahatan orang fasik tentu sangat sulit mencari perlindungan. Apalagi berhadapan degan orang-orang yang sadis dan benar-benar jahat. Mazmur 5 ini menjadi pelajaran berharga bagi kita, dalam keadaan terancam dia hanya berlindung kepada Tuhan. Pemazmur berdoa meminta perlindungan kepada Tuhan. Dia terancam dari orang jahat: pembual, pmbohong, penipun dan haus darah (ay 5-7). Mereka adalah orang-orang yang menginginkan darah pemazmur. Rancanagn musuh ini hebat dari cara yang halus merayu-rayu (ay 10), namun rancangan mereka sesungguhnya sangat licik dan busuk; kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga.

Pemazmur menyadari tidak akan kuat menghadapi musuh yang sangat jahat ini, dia hanya bersandar kepada Tuhan; menyampaikan keadaannya yang terancam. Kekuatannya adalah doa dan mengandalkan Tuhan. Inilah salah satu keunggulan orang beriman, di dalam ketidak berdayaan, kita percaya Tuhan akan melindungi orang-orang yang percaya kepada Tuhan dan yang mencintai namaNya. Rasa takut ada, namun ketakutan itu disampaikan di dalam doa.
Apa yang dialami oleh pemazmur disini saya jadi teringat film: Home A Lone. Kisah bocah yang seorang diri di rumah terperangkap berhadapan dengan orang-orang jahat. Bocah itu sangat pintar setiap kali strategi untuk menangkap anak itu pada saat itu pelakor jahat itu mendapat ganjaran atas rancangan. Kisah kocak dan lucuh namun memiliki pelajaran berharga. Di akhir kisah itu anak aman dan penjahatnya tertangkap.

Dalam keadaan terancam, pemazmur hanya berlindung kepada Tuhan. Berlindung di dalam Tuhan akan aman dan tenteram, memperoleh sukacita dan bersoraksorai. Mazmur 5:11-12 (TB)  (5-12) Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; dan karena Engkau akan bersukaria orang-orang yang mengasihi nama-Mu. (5-13) Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.

Sahabat yang baik hati! Kita semua tidak menghendaki ada orang yang memusuhi kita, namun sijahat akan terus merancangkan kejahatan dan mencari mangsanya.  Bersandarlah pada Tuhan dan berlindung dibawah sayapNya Tuhan akan melindungi kita dari semua usaha sijahat.

Sahabatku. Kiranya Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Minggu, 25 Maret 2018

MENDOAKAN DENGAN SUKACITA

MENDOAKAN DENGAN PENUH SUKACITA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 26/03/2018

 Filipi 1:4 (TB)  Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita.

Philippians 1:4 (RSV)  always in every prayer of mine for you all making my prayer with joy,

Ada satu hal kebiasaan orang Kristen yang perlu kita perbaiki khsususnya dalam hal dukungan doa. Dalam banyak percakapan sering kita meminta orang lain agar berdoa untuk kita: doakan ya kami ada rencana ini dan itu...dst. Terus yang bersangkutan juga menjawab: ya...kita bawa dalam doa ya..!  Namun pertanyaan benarkah dibawakan dalam doa pribadinya? Dukungan dalam doa janganlah hanya sebatas bumbu penyedap percakapan atau agar enak didengar, namun harus benar-benar kita doakan sekalipun orang yang meminta untuk didoakan kadang mungkin sudah melupakannya. Mari gunakan waktu doa pribadi di pagi atau malam hari dengan siapa anda berjanji mendoakan mereka. Doa seperti itu sangat penting untuk dilakukan karena hakekat orang percaya adalah hidup dalam doa.

Kebiasaan mendoakan teman dan sahabat itu adalah kebiasaan yang baik yang dimulai sejak gereja mula-mula.  Hal itulah jugalah yang kita temukan dalam renungan di pagi hari ini. Paulus mendoakan jemaat Filipi dalam doa pribadinya. Sekalipun Paulus jauh dari mereka dan  tinggal di penjara, tetapi hatinya dan doa untuk jemaat Filipi terus disampaikannya.

Lihatlah apa kata Paulus: "setiap kali aku berdoa untuk semua". Paulus berdoa bukan hanya bagi jemaat Filipi, namun mendoakan seluruh jemaat hasil dari pemberitaan Injil. Paulus mendoakan seluruh jemaat sebagai bukti perhatian dan kepeduliannya terhadap semua jemaat agar bertumbuh, baik jemaat hasil PInya maupun jemaat yang berdiri hasil PI rasul lainnya. Hidup Paulus tidak terlepas dari doa. Dia mendoakan pekerjaannya dan mengerjakan apa yang didoakannya. Dia berdoa atas keluhan-keluhan jemaat, Paulus memantau perkembangan jemaat melalui kunjungan orang percaya. Jika ada permasalahan-permasalahan yang timbul dia berkunjung, bagi jemaat yang tidak sempat dikunjungi dia berdoa untuk jemaat tersebut dan bekerja mereka dengan memberikan saran dengan mengirimkan surat-surat kepada mereka.

Hal menarik lainnya dari renungan pagi, Paulus melakukan doa dengan penuh sukacita. Dia berdoa bukan karena terpaksa, tetapi berdoa di dalam sukacita. Dia melakukan aktofitas doa harian dengan penuh sukacita. Jika kita mendoakan seseorang tentu juga kita memiliki rwlasi yang baik dengannya. Maka disini kita temukan ada relasi baik antara Paulus dengan jemaat Filipi. Sekalipun sudah lama ditinggalkan namun hubungan merwka akrab karena saling mendoakan.

Sahabat yang baik hati! Berdoa adalah hidup dan aktifitas orang beriman. Berdoa bukan hanya mendoakan apa yang kita butuhkan saja, tetapi kita juga berkewajiban berdoa syafaat untuk orang lain. Berdoa bukanlah hanya sebatas menyampaikan daftar permohonan kebutuhan kita.
Marilah gemar berdoa, jika ada orang yang meminta agar kita mendoaka seseorang anda meyanggupinya tetapi anda tidak mendoakannya itu adalah suatu hutang. Ingatlah keoada siapa anda berjanji mendoakannya, doakanlah dalam doa pribadimu. Agar tidak lupa boleh juga buat buka catatan doa. Ada juga kebiasaan orang mendaftarkan apa yang harus didoakan dari temannya dengan menuliskannya di daftar doa harian itu bagus juga kita lakukan. Ketika anda membuka catatan doa harian anda dan anda akan tahu bahwa Tuhan itu baik yang mengabulkan berbagai daftar permohonan kita. Jadilah pendoa syafaat bagi orang lain dengan penuh sukacita sama seperti Paulus yang bersukacita mendoakan seluruh jemaat.

Sahabatku, kiranya Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 24 Maret 2018

SEMBAHLAH ALLAH...!

SEMBAHLAH ALLAH...!
(Wahyu 19:6-10)

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kita sekarang memasuki minggu Palmarum. Palmarum berasal dari kata palem artinya mare-mare. Minggu Palmarum ini mengingatkan kita akan suatu periatiwa penting dalam missi Yesus. Ketika Yesus naik ke Yerusalem, orang banyak menyambutnya dengan meletakkan daun palem atau palma (kelapa dan sejenisnya) daun-daun hijau. Jika anda pernah memakan buah korma; itu salah satu jenis dari pohon palm. Penyambutan Yesus dengan daun pohon palm pertanda sukacita (Band Janur kuning pesta di teman kita Jawa). Mereka bergembira menyambut kehadiran Yesus. Jika petinggi istana disambut dengan karpet merah dari halaman menuju ruang istana, maka Raja yang satu ini disambut secara unik dengan daun-daun palma.

Penyambutan Yesus ke Yerusalem sangat antusiasme diikuti dengan seruan: Hosanna, Hosanna asal kata hosia  חושע berarti (keselamatan band. yosua, penyelamat). Kata Hosanna ini mengingatkan kita akan pengharapan Mesianis. Mesias akan datang untuk menyelamatkan umatNya. Mesias itu adalah anak Daud. Sambutan dan teriakan hosanna ini merupakan pengharapan umatNya  pada diri Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan oleh Allah untuk menyelamatkan umatNya.

Yesus adalah Mesias, Anak Allah. Raja yang menyelamatkannumatNya. Itu juga yang kita temukan dalam kotbah minggu ini dari Wahyu 19:6-10. Berisi tentang sukacita penghuni sorgawi merayakan kemenangan bahwa Allah telah bangkit menjadi Raja. Sebelum peristiwa ini pada pasal 18 dijelaskan bahwa Allah telah mengalahkan "Babelonia" sang penguasa dunia yang mendatangkan penderitaan dan kesengsaraan.  Maka pada pasal 19 merupakan nyanyian kemenangan. Sukacita kemenangan karena Allah telah memerintah dan berdaulat atas semesta alam tanta terkecuali. Allah yang telah bangkit menjadi Raja.

Marilah kita lihat beberapa hal pelajaran dari nats kotbah minggu ini:

01. Ajakan Bersukacita:
a) Waktunya akan tiba Penobatan Allah Raja hendak menyatakan bahwa tidak ada lagi kuasa lain yang memerintah, sepenuhnya dibawah pemerintahan Allah. Itulah sukacita dari penghuni sorgawi. Sukacita itulah juga yang akan dimiliki oleh jemaat mula-mula yang mengalami penderitaan. Penjelasan ini sangan penting untuk memberikan penghiburan bagi jemaat mula-mula untuk memiliki pengharapan.

b). Jamuan Perjamuan Anak Domba telah siap sedia.  Perjamuan Anak Domba Allah adalah sebutan akan kedatangan Tuhan Yesus Kristus  ke dunia ini sebagai mempelai laki-laki dan jemaat yang menunggu maranatha sebagai pengantin perempuan. Ini menunjukkan Yesus segera datang untuk menjemput orang percaya. Kedatangan Yesus Kristus merupakan sukacita bagi jemaat yang merindukan kedatanganNya. Kedatangan Yesus akan mengakhiri semua penderitaan yang dialami dan memasuki suasana sukacita sorgawi dalam kerajaan Allah. Sukacita itu melebihi dari sukacita jamuan pesta perkawinan. Dalam jamuan pesta perkawinan biasanya ada hati gembira menikmati segala jamuan makan terbaik/terlezat dan anggur tebaik. Suasana sulacuta dalam jamuan, lebih dari itulah yang dipersiapkan oleh Allah kepada orang percaya.

02.Perbuatan Benar dan Hidup Kudus
Sukacita orang percaya menyongsong Tuhan; harus memelihara hidupanya dengan memelihara hidup dalam kebenaran dan kekudusan.

Pakaian lenan halus yang putih bersih. Jenis pakaian disini adalah simbol bahwa hidup orang percaya dipenuhi dengan perbuatan kenenaran yang memancarkan sinar yang berkilauan. Putih bersih sebagai simbol kehidupan kudus. Itulah sesungguhnya persekutuan orang percaya, yaitu persekutuan orang kudus. Benar dan hidup kudus adalah keharusan dan kewajiban kita yang menerima anugerah keselamatan dan

Seluruh umat menyambut Tuhan yang datang sebagai raja yang menyelamatkan umatNya. Ketika Tuhan datang kita ditemukan tidak bercacat. Sebagaimana pesab Paulus 1 Timotius 6:14 (TB)  Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya,03. Sembahlah Allah dan melawan berhala jaman.
Pada ayat 10 ini sangat menarik disampaikan dalam kitab Wahyu ini. Dalam kekaisaran Romawi benar bahwa seluruh penduduk Romawi diwajibkan agar tunduk dan bersujud kepada Kaisar.  Ketaatan  kepada Kaisar itu menjadi ujian terberat bagi gereja mula-mula. Tidak sedikit jumlah orang yang menerima Yesus Kristus harus mati martyr karena menolak untuk menyembah kaisar.

Perlawanan menyembah kaisar itu sangat jelas ketika Yohannes sujud dan tersungkur.
 Wahyu 19:10 (TB)  Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."

Pesan ini penting untuk mensiasi berhala di jaman ini. Bukankah telah banyak roh-roh jaman yang telah mempertuhankan idiologi, IT , materialisme dll? Dalam semua itu kotbah ini mengajak kita hanya Allah saja yang harus kita sembah. Melawan segala bentuk berhala dalam jaman kini.

Sahabat yang baik hari, selamat merayakan palmarum dan berseru: hosana, hosanna. Kemuliaan dan hormat bagi Yesus yang datang  dalam kehidupan kita. Sembahlah Dia satu, satuNya Allah yang menyelamatkan dan memberikan kehidupan bagi kita.

Tuhan memberkati firmannya menjadi sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semia. Kiranya Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan. AMIN

Salam
Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 23 Maret 2018

SOMBA MA DEBATA PARGOGO NASO HATUDOSAN

JAMITA EVANGELIUM, MINGGU PALMARUM 28 MARET 2018
Turpuk: Pangungkapon 19:6-10

SOMBA MA DEBATA PARGOGO NA SO HATUDOSAN


Patujolo
Targoar do buku pangungkapon tu buku Apokaliptik lapatanna: buku na marisihon alatan manang tudutudu taringot tu angka na naeng masa sogot. Di Buku Pangungkapon on: dipabotohon tu huria i aha na naeng masa dohot tumpal ni angka na badia di Harajaon ni Debata.  Andorang so sahat tu hasonangan sogot: marsitaonon do huria i mangadopi huaso ni portibi on, alai na ro ma Kristus i, manaluhon saluhutna angka huaso harajaan ni portibi on, mandabu uhum tu angka pardosa jala pasahat tumpal tu angka na badia. Alani i mansai gomos diondolhon pangungkapon on, asa satia ro di ujungna. Ai na satia ro di ujungna i do na manganhon parbue ni hau hangoluan, na di paradaiso ni Debata (Pangungkapon 2:7+26)

Di hita angka panjaha Buku Pangungkapon on, tarlumobi di hita panjaha modern (nuaeng) taokui maol do tutu mangantusi aha na digurithon dibagsanna, ala godang angka pandohan (istilah) na so hea tapangke di bahasa siganup ari, dungkon ni i adong angka tanda dohot symbol-symbol dipanggoari na maol antusan ni panjaha nuaeng. Alai molo di jaman ni panurat manjahai tontu mura dope botoonnasida angka dia na tinuju ni panurat, hita do na maol mangantusi ala angka pandohani ndada somal tapangke. Alanii mansai porlu do angka pangurupion marhite angka na manjaha literatur na mangalapathon na ginoar di buku Pangungkapon on hombar tu konteksna dohot angka buku tafsiran na adong taringot tu buku pangungkapon.

Buku pangungkapon sada surat apoapo tu huria i asa manahan nasida di haporsuhon godang. Marniae do huriai ala ni pangalaho ni Kaisar Rom. Marsingkat sorin do kesar Romawi paro parungkilon tu huria tarlumobi mai ala parenta ingkon sombaon Kesar i. Ro do parenta ni kesar asa sude na ginomgomanna manomba kesar Romawi di tingki Kaisar Domitianus (80-96M). Andorang soi masa do parmusuon tu halak halak Yahudi dohot Kristen na sobu sian Kesar Nero na pola mangaleksehon Bagas Joro Jerusalem (diperkirakan taon 70 M). Parungkilon bolon doi di huria, tarlumobi ma nang na manomba Kesar, ai di angka na porsea ndang adong dalanna huria manomba Kesar songon Debata, ai holan sasada Debata do sisombaon. Laos ido na diondolhon ni turpuk jamita di minggu on, paboa; Holan sasada Debata do sisombaon dohot sioloan.

Palmarum:
Domu tu goar ni Minggu, denggan uhalonta saotik taringot tu “palmarum”. Palmarum lapatanna “maremare”; maremare dipangke bahen gabagaba manomunomu angka na sangap. Masa do panomunomuon tu Jesus di tingki mamasuhi Jerusalem marhite na dipampeakhon na torop i maremare huhut mandok: hosianna! hosianna! Panomunomuon marhite maremare dohot ende i pabotohon panindangion dohot panandaon di diri ni Jesus Kristus.

Mateus 21:9 Alai sude natorop i, angka na di jolona nang na mangihut sian pudi pe, mangolopolophon: Hosianna di Anak ni raja Daud! Pinasupasu ma na ro marhitehite Goar ni Tuhan i! Hosianna ma di ginjang!

Hosanna lapatanna; palua ma hami (selamatkanlah kami). Ima sada panghirimon naung leleng di bangso Israel di Mesias Sipaluai. Panghirimon Mesias i masa di tingki habuangan Babel, maimaima di Sipalua na paluahon nasida sian habuangan Babel tu Yerusalem. Na ro ma Mesias  jala bangkit paulakhon harajaon ni si Daud na tarbarita i (boi taida di buku Panurirang Jesaya, Yeremia dohot Yehezkiel). Uasan do nasida di haroro ni Mesias sahat tu jaman ni Tuhan Jesus. Nunga torop nasida marnida angka halongangan na pinatupa ni Tuhan Jesus, torop nasida naung tumangihon jamita dohot pangajaran ni Tuhan Jesus. Manang tudia Jesus sai torop halak mangihuthon Ibana. Jala sian tongatonga ni angka Farisi sai dilului nasida do tanda paboa sintong do Jesus i Mesias na pinarbaga. Alai ndang adong be sasintongna ganggu ni roha molo dipaihutihut Barita ni Tuhan Jesus paboa Ibana Mesias. Ido umbahen na torop nasida manomunomu Jesus tingki mamasuhi Jerusalem.

Antong minggu palmarum on ima: sada minggu panomunomuon, panindangion dohot panjanghonon tu diri ni Jesus na naeng bangkit raja di tongatonga ni bangso Israel songon na hinirim nasida. Pangkirimon ni natorop ima Jesus do Mesias anak ni Debata naung diparbagabaga sian padan na robi. Jala tangkas doi nang di panindangion ni si Simon Petrus na mandok: “Kristus (Mesias), Raja na pinarbagabagai do Ho, Anak ni Debata na mangolu.” (Mat 16:16). Laos ido na diendehon ni natorop i mandok: Hosanna, Hosanna!  Alai asing do na hinirim nasida dohot missi ni Jesus, anggo harajaon na binoan ni Jesus ndada harajaon “politis” alai Harajaon ni Debata. Harajaon ni Debata na mamboan hita tu haluaon sian dosa hamatean tu hangoluan si saleleng ni leleng na. Ai ndada harajaon portibion na naeng pabangkiton ni Jesus Kristus, alai harajaon na marojahan di hatigoran dohot hasintongan ni Debata.

HATORANGAN NI TURPUK:

Turpuk Jamita di minggu Palmarum on diuhal sian Buku Pangungkapon: ende olopolop hamonangan ni angka na badia (The Triumph of the Saints). Nunga salpu parungkilon bolon i ro ma olopolop hamonangan, ala naung mangarajai Jesus Kristus di habangsaNa. Marende angka na badia pangisi ni pardisurgo ala nunga talu harajaon hasiangan on, ai nunga manggomgomi Jesus Kristus di harajaonNa.

Dao dumenggan jahaonta bindu 17-18; paraloan ni huria dohot angka huaso harajaon hasiangan on. Alai di bindu 19 ima sada hamonangan ni huria (puncak kemenangan).  Nunga talu saluhut angka huaso dohot harajaon na di hasiangan on na mambaen parungkilon angka na badia, marhite hamonangan i marujung ma sude parungkilon gok olopolop angka na badia ai nunga bangkit jala mangarajai Jesus Kristus di habangsana na gok hasangapon, hagogoon dohot hamuliaon. Ibana do raja sigomgom saluhut na manguhum angka parhuaso tu api pamurunan, jala na pasahat tumpal hangoluan tu angka na porsea jala rap mangan tu pesta bolon ”Panganan ujuan ni Birubiru i” (ay 9).

Haleluya, Jesus Kristus Bangkit Raja
i) Dimulai do bindu 19 ayat 1 i mandok: ‘dung salpui’ aha do dung salpu i? Molo tajaha do bindu 17-18 dipatorang taringot  partongtangan ni huria dohot huaso anti kristus. Partontangan i dihamonangkon Kristus nang pe dung jolo manaon huria i. Godang do nang taida di buku Padan Naimbaru paboa: dipaingot apostel Paulus di Efesus 6:12: “ai ndada marungkil hita mangalo mudar dohot sibuk, angka harajaon do.” Suang songoni nang Apostel Petrus pasunggulhon na maotaot do sibolisi mangalului sibondutonna (1 Petrus 5:8)

ii) Nunga pesan Babel. Dipangke panurat Buku Pangungkapon do istilah “Babel”, paingothon nasida tu habungan Babel na manaon haporsuhon ala ni huaso ni Babelonia. Songon uas ni bangso na tarbuang di Babel, lobi songoni ma uas ni huria asa malua si huaso ni portibi on. Saut do na hinirim i, ai nungga pesan Babel na balgai (18:2 d.u). Hata Babel di buku Pangungkapon martudutudu doi tu huaso ni Romawi na parohon ragam ni parungkilon ni huria. Nunga talu huaso ni portibi on marhite Jesus Kristus. Laos ido sihaporseaonta paboa dao gumogo huaso ni Kristus na manaluhon nasa huaso di porti bi on. 2:11 jala asa nasa na marsoara marhatopothon: Jesus Kristus do Tuhan, bahen hasangapon ni Debata Ama! (Ida nang Rom 14:11)

iii) Haleluya, Nunga Mangarajai Debatanta.
Dison dipabotohon paboa nunga ditaluhon Kristus nasa huaso ni parhuaso na di portibi on. Ndang sihabiaran be angka huaso ni parhuaso, ai dual gumogo huaso ni Kristus. Bindu 19 on ima ende hamonangan; soara ni pardisurgo na mangendenhon haluaon marhite hamonangan ni Kristus. Hamonangan ni Kristus olopolop ni angka na porsea laos mandabu uhum tu parhuaso portibion ima hamatean dohot tutungon tu api (18:8), mangandungi ma saluhut harajaon manangisi paruhuman na masa tu nasida (18:9-19). Olopolop ni angka na porsea ima: hasonangan dohot las ni roha tu angka na badia. Jala saluhutna angka pardisurgo mangendehon dohot mangolophon paboa: Kristus bangkit Raja.

Martua ma na dijou tu pesta panganon ujuan ni Birubiru
i) Manguduti ende hamonangan angka na porsea dipabotohon do di turpuk on paboa las ni roha ni angka na porsea ima pesta hasampuran raya ni Birubiru. Molo evangelium Johanes tangkas do dipabotohon paboa Jesus do Birubiru ni Debata marhite pandohan na tangkas: “ondo Birubiru ni debata” (Joh 1:29+36). Biruboru ni Debata ima pelean pardengganan, pelean haluaon na pinatupa ni Debata tu bangsona. Jadi molo didok dison pesta unjuk,pesta ujuan ni birubiru,ima naung ro Mesiasna mangalap na badia. 
Di buku Padan Narobi nunga torang Mesias i dipatudos do pangoli, jala pangisi ni Yerusalem songon oroan. Haroro ni haluaoni ima haroro ni Sipaluai songon pangoli na mangalap oroanna (Pat Jes 62:5; 16:9; Jer 7:34; 25:10; 33:11). Jala las ni roha di haluaoni jotjot dipatudos las ni roha ni pangoli. Angkup nii godang do nang tudosa dohot parumpamaan na niajarhon ni tuhan Jesus taringot tu las ni roha ni harajaon ni Debata tudos tu parpestaan boi tajaha; Mateus 26:26-28)

ii) Domu tu pandohan “birubiru ni Debata” jumpang hita doi di tingki dipangido Debata tu si Abraham asa pelehononn anakna si Ishak di dolok Moria. Diula si Abraham do na nidok ni Debata, nang pe naung leleng i dipaima jala i holani do dalan asa marpinompar Ibana sian bagabagai. Dihabulusonnai mangulahon parsuruon ni Debata, ida ma nunga di parade Debata birubiru sipelehonon ni Abraham sikkat ni si Ishak (Jaha 1 Musa 22:1-14).  Angkup nii pesta hasampuran rea ni birubiru i, marhadomuan do tu haluaon na pinarade ni Debata tu saluhut bangso Israel sian Misir, ima toru na pasampuluhona hamamate ni buhabaju. Mangandungi do saluhut pangisi ni tano Misir ala ganup bagas matean anak buhabajuna. Alai anggo bangso Israel ala ni mudar ni birubiru na nidaishon tu ganup tohang ni bagasna be gabe malua do nasida sian hamatean i. (Jaha 2 Musa 12;1-28). Na parpudi di Padan na Imbaru ima parpadanan na badia: dipelehon Jesus dirina gabe pelean pardengganan. Molo tajalo roti dohot anggur di ulaon na badia parningotan doi di haluaon naung pinarade ni Debata dibagasan Jesus Kristus, ima patoguhon haporseaonta di haluaon i.

iii) Ise do angka na dijou tu pesta ujuan i? Sude do dijou debata tu ontangani, alai ise na olo ro marsaulihon ido na dapot. Di panindangion haporseaonta tadok do paboa: angka na porsea di Jesus Kristus, Birubiru ni Debata na pinelehon bahen pardengganan tu saluhut jolma ido na marsaulihon pesta ujuan i. Tajalo do parpadanan na badia songot parningotan na dohot do hita di haluaoni.Angkup ni dibagasan pandidion na badia tarsahap do hita gabe sangkambona di hamamate dohot di haheheon ni Kristus i (Rom 6: 4). Manang ise na porsea jala nididi dapotan hangoluan (Markus 16:16).

iv) Aha do siparadeon ni angka naporseai ? Marabit nasaksak ima hatigoran.
Di pangajaran ni Tuhan Jesus taringot tu na diontang tu pesta diharuarhon do sahalak na niontang tu pestai ala so marpahean pesta (Ida Mat22:11). Nunga dipatorang di ginjang paboa, pesta unjuk sihalashonon ima pesta rohani do, pesta ala naung maruli tumpal hangoluan hita saluhutna di Harajaon ni Debata. Nasa na diontang tu pesta, hasampuran raya i naeng ma marabithon hapintoron. Marabit nasaksak, ima simbolni ‘habadiaon”, bontar managn kesucian). Huriai badia ndada ala ni pambahenanna, ala ias ala diburi Jesus marhite mudarna naung durus di Golgatha. Marabit na saksak, lapatanna ala naung pinarbadiaan ni Kristus do hita, naeng ma parange ni na porsea naeng marpangalaho hatiuron (Efesus 4:1 dst) jala marpahean sinjata ni halak Kristen di Efesus 6;12-20): marhohoshon hasintongan, marbajubaju partahanan hatigoran, marsipatu asa ringgas marbarita nauli,tahuluk haluaon dohot podang ni tondi ima hata ni Debata. Tapangke ma pahean ni angka na badia ima parange na badia na dihalomohon ni Debata sian angka na porsea.

Holan Debata do Sisombaon
Impola na patoluhon sian turpuk jamita on, ima: Holan Debata do sisombaon. Ditonahon turpuk jamita on do sikapna laho manulak manomba kesar manang segala bentuk na mambahen Debata marangkup. Dilehon Debata do Patik tu Si Musa asa holan debata sisombaonna. Andorang sosahat nasida tu tano Kanaan, tangkas do dipodahon si Josua paboa: Ingkon Debata Oloan. Sahat tu angka  tingki ni panurirang, mansai koras di dialo panurirang nasa bentuk berhala. Baliksa dampak ni na manundali Debata gabe tarbuang nasida tu Babel.  Nang dipangunjunan na masa tu Jesus, diuji si Bolis i do naeng pasahathon harajaon portibion, hamoraon dohot hasangaponna. Alai dialusi Jesus do: Laho ma ne ho Bolis; Tuhan Debatam do sisombaonmu, sasadasa do sioloanMu. (Mat 4:10-11).

Godang do berhala ni portibion, na manait roha ni jolma mardebatahon hamoraon, hasangapon,pangkat dhot jabatan na dirajumi mangalehon hasonangan dohot hangoluanna. Dosa na balga do I molo gabe dipardebata hamoraon dohot hasangapon. Laos songoni ma sikap ni jolma na naeng saru pa dohot Debata. Ai madabu jolma na parjoloi tu dosa ala targoda nasida naeng dos dohot Debata hombar tu husiphusip ni si Bolis i mangunjuni jolma i (1 Musa 3:5).  Hata ni Debata na tarsurat di Bible on mangondolhon holan sada do Debata sisombaon jala sioloan. Nang pe  adong sian angka na sangap di tanoon naeng dos dohot debata manang pabangkithon dirina gabe debata tu na ginonggomanna songon Nebukadnezar na pabangkithon dirina gabe sisombaon (Kitab Daniel), suang songoni nang Kesar (na di Buku Pangungkapon).

Dipatorang jamita sadarion do: Holan Debata do sisombaon. Ido umbahen na didok di ayat 10: “unang ma songon i! Donganmu naposo do ahu jala dongan ni angka hahanggim.” Sada statement na tangkas, sialoon do nasa rumang ni berhala, tarlumobi hadirion ni jolma na pabangkithon dirina gabe debata maradophon donganna. Holan Debata do sisombaon, na manompa dohot na mangalehon hangoluanta diportibion rodi hangoluan saleleng ni leleng na.

PANIMPULI
Nunga taida hatorangan na pinatomutomu di ginjang, ima ende hamonangan ni angka na badia  ala nunga talu nasa huaso di hasiangan on namangambat hita tu hasonanganta. Jesus kristus do ran a marhuaso na manaluhon nasa huaso na adong doi hasiangan on. Tajalo jala tajanghon ma Ibana di ngolunta. Taloas ma Ibana mangarajai rohanta, pingkiranta dohot nasa gulmit ni ngolunta asa taruli hita dihasunangan na sun denggan.

Holan sasada debata do sioloan; tapasiding ma nasa pikiran dohot nasa na manait rohanta mangido pasupasu sian alatan (nujum), tukang ramal, sian datu, sian angka na manggoari diri na “orang pintar”. Holan Debata do sihaporseaan dohot haposanta na mangalehon hangooluanta. Torop do sian angka ruasta na berniat dohot di angka Pilkada, Pileg dohot angka jabatan hombar tu Agenda Nasional: Manang dia situjuan ni rohanta tajamothon ma naso tupa hita mangido bisukbisuk dohot gabe pangoloi di angka berhala manang ulpuhan ni hadatuon. Nunga talu saluhutna nasa huaso na di hasiangan on di bagasan Jesus Kristus. Saluhut na pinangido ni roha di ngolu on tajalo ma holan di bagasan Jesus Kristus.

Marragam do na pinataridahon ni portibion marhite angka hinadeakna be; pola tahe deba pabangkithon dirina hira Debata, adong na deba hira marhuaso ibana namanontuhon ngolu manang nasib ni donganna jolma. Sialoon do pangalaho si songoni. Sude do hita naeng marserep ni roha, ia dongan jolmai sihaholongan do songon aleale. Ndang adong dalanna tumimbo sasahalak di ngoluna ala ni huasona, ala ni hamoraonna, ala ni hasangaponna. Baliksa tahe lam timbo pasupasu dohot kesempatan na nilehon ni Debata tu hita tapangke mai gabe peleanta asa lam torop halak na mamuji dohot pasangaphon Debatamandok: Hosanna! Hosanna!

MARI NAIK KE RUMAH TUHAN

MARI NAIK KE RUMAH TUHAN

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untum berdoa, membaca dan merwnungkan firman Tuhan sdbagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu 24/03/2018

Mazmur 122:1 (TB)  Nyanyian ziarah Daud. Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: "Mari kita pergi ke rumah TUHAN."

Mazmur 122:1-2 (RSV)  A Song of Ascents. Of David. I was glad when they said to me, "Let us go to the house of the LORD!"

Salah satu keunggulan kaum Yahudi adalah ketaatan terhadap keagamaan. Lihatlah misalnya  hal beribadah, mereka sangat taat melaksanakan ibadah Sabath. Mereka memeliharanya dengan datang beribadah ke Bait Allah atau ke Synagoge terdekat. Bagi Yahudi diaspora atau perantauan mereka berkewajiban melakukan ziarah dengan beribadah di Yerusalem setiap Paskah setiap tahun.   Masing-masing punya kerinduan agar beribadah di Bait Allah, Yerusalem. Kerinduan itulah yang diungkapkan oleh pemazmur dalam nyanyian ziarah. Ibadah ziarah itu semacam ibafah kollektif, adanyankerinduan bersama agar mereka bersama-sama naik ke Rumah Tuhan. Bait Allah adalah nama lain dari Rumah Tuhan. Disebut rumah Tuhan karena dipahami Tuhan berdiam di sana. Bagi seorsng Yahudi Rumah Tuhan adalah tempat kudus dari segala tempat yang ada di bumi ini. Sebab di tempat inilah Tuhan bersemayam.

Penentuan Yerusalem sebagai pusat ibadah dimulai oleh Daud. Daud membangun istana di Yerusalem, kemudian berencana membangun Bait Allah. Sebelum membangun Bait Allah Daud memindahkan Tabut Perjanjian ke Yerusalem di kemah Daud. Sepanjang pemindahan Tabut Perjanjian itu tidak ada mara bahaya, bagi Daud ini adalah bukti bahwa Tuhan berkenan di Sion.   Daud sangat bersukacita kegirangan dengan menari-nari karena Tuhan berkenan diam di Sion (2 Sam 6:17-19). Pemindahan tabut itu membuat Yerusalem sebagai pusat Ibadah bagi seluruh suku-suku Israel. 1 Raja-raja 6:13 (TB)  yakni bahwa Aku akan diam di tengah-tengah orang Israel dan tidak hendak meninggalkan umat-Ku Israel."
Sukacita itu lebih lagi ketika Bait Allah rampung jaman Salomo Tabut perjanjian dimasukkan ke ruang yang Maha Kudus. Seluruhnya bersyukur karena Tuhan berkenan hadir di tengah-tengah umatNya. Pada saat yang sama seluruh umat Allah berjanji untum datang dan beribadah ke Bait Allah. Bait Allah adalah rumah doa, tempat menyampaikan syukur dan kurban persembahan, menerima pengajaran dan berkat (1 Raj 8). Dengan pemahaman itulah setiap orang Yahudi sangat merindukan Bait Allah .

Aku bersukacita: Mari kita naik ke rumah Tuhan. Mazmur ini menceritakan sukacitanya jika orang mengajaknya bersama-sama naik ke rumah Tuhan. Berziarah dan berjumpa dengan Tuhan di BaitNya yang kudis. Ibadah itu tidaklah dilakukan sendiri, tetapi ada kebersamaan. Ibadah tidaklah individual, tetapi kolektif atau persekutuan. Seorang dengan yang lain untuk mengajak sahabat dan handai tolan bersama-sama menikmati hadirat Tuhan.  Pemazmur melihat inilah suatu sikap ramah dan saling mengarahkan yang satu dengan yang lain agar bersama-sama beribadah kepada Tuhan.

Bagaimana dengan kita apakah ajakan ini masih ada di kalangan umat Kristen yang mengatakan: Mari kita pergi ke rumah Tuhan! dalam setiap ibadah minggu? Adakah masih di antara kita yang saling mengingatkan da  saling mengajak untuk sama-sama beribadah di rumah Tuhan? Sahabat yang baik hati. Renungan pagi ini mengajak kita untuk menempa diri kita sebagai orang yang rindu beribadah kepada Tuhan. Kedua, kita diingatkan beribadah kepada Tuhan itu adalah hidup persekutuan. Maka ajaklah seluruh keluarga, handai tolan dan siapa saja yang dekat dengan anda agar sama-sama naik ke rumah Tuhan menyampaikan doa dan syukur, memohon bimbingan dan pengajarannya serta   berkat dalam hidup ini.

Sahabatku! Kiranya Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan kepadamu. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Kamis, 22 Maret 2018

NAMAMU TERDAFTAR DI SORGA

NAMAMU TERDAFTAR DI SORGA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat 23/03/2018

Lukas 10:20 (TB)  Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga."

Luke 10:20 (RSV)  Nevertheless do not rejoice in this, that the spirits are subject to you; but rejoice that your names are written in heaven."

Seandainya dibuat survey menanyakan apakah sukacita seorang pelayan? Mungkin akan banyak daftar yang diuraikan berkaitan dengan keberhasilan atau capaian-capaian dalam pelayanannya. Pencapaian dana, pencapaian jangkauan jiwa, memberdayakan warga, pencapaian pembangunan dan indeks kebahagiaan yang dirasakan oleh jemaat dll. Maka pertanyaan selanjutnya apakah itu tujuan yang sesungguhnya dari suatu pelayanan? Hal inilah yang diingatkan oleh Nats renungan di pagi ini bahwa diatas semua missi pelayanan yang dilakukan oleh pelayan atau gereja adalah memastikan bahwa kita terdaftar di sorga.

Anugerah Allah di dalam Yesus Kristus merupakan jaminan bagi kita masuk sorga. Gereja dipanggil dan diutus di dunia ini untuk melakukan missi sebagaimana rasul diutus oleh Yesus. Murid-murid memberitahukan sukacita dan keberhasilan-keberhasilan mereka masing-masing pada pengutusan pertama. Ada kebahagiaan yang berlebihan atau euforia pengutusan kedua belas murid tersebut: keberhasilan doa mereka menahlukkan roh jahat, menyembuhkan orang sakit, melakukan mujizat dll (Ban Luk 10:17). Menyaksikan semua itu Yesus menasihati murid-murid: janganlah bersuka cita atas semua itu, tetapi bersukacitalah karena namamu terdaftar di sorga.

Apa yang disampaikan oleh Yesus kepada murid-muridNya merupakan peringatan bahwa tujuan utama pelayanan adalah kerajaan Sorga, bukan keberhasilan. Orang yang telah menerima keselamatan memenuhi panggilan dalam bentuk pengabdian dan pelayanan. Keberhasilan pelayanan bukanlah tujuan, tetapi kepastian bahwa yang kita lakukan itu adalah didorong oleh iman dan bertujuan untuk pengabdian warga sorgawi. Bukan berarti Yesus tidak menginginkan keberhasilan dan kesuksesan, sama sekali tidak. Yesus menghendaki semua murid berbuah dalam pelayanan, berkarya dalam pekerjaan dan melimpah dalam berkat. Tuhan Yesus senang pelayanan terus menghasilkan buah-buah yang terbaik. Namun janganlah motivasi melakukan semua untuk untuk mencari nama atau popularitas di dunia ini. Tujuan pelayanan bukanlah untuk mencatatkan rekor dan pencapaian prestasi demi pencarian pujian diri.

Hal kedua Yesus mau mengingatkan, melakukan pelayanan janganlah mengharapkan imbalan.  Dalam semua pengabdian dan pelayanan kita semuanya  biarlah Tuhan yang dimuliakan. Berkarya dan melayani dengan sungguh karena Tuhan telah menjamin bahwa kita telah tercatat di sorga. Upah besar di sorga merupakan sumber kekuatan bagi orang yang beriman; sehingga tidak bersungut-sungut ketika menghadapi kesulitan atau tidak menyesali diri karena telah mengikut Yesus. Jika karena iman kita harus menghadapi kesulitan dan mengalami penderitaan, bersukacitalah sebab upahmu besar di sorga. Matius 5:12 (TB)  Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."

Sahabat yang baik hati. Lakukanlah pelayanan dengn tulus iklas karena kita adalah penghuni sorga. Pelayanan bukanlah untuk mencari prestasi atau pencapaian sukses tetapi suatu pengabdian dan pengorbanan orang beriman.  Dengan renungan ini kita diajak untuk melayani dengan iklas menurut pemberian khusus yang dikaruniakan Allah pada kita masing-masing. Tentu banyak berkat dan karunia-karunia roh yang dimiliki oleh setiap warga, mari kita himpun semuanya dan persembahkan kepada Tuhan sebagai persembahan kita. Biarlah segala apa yang kita lakukan dalam pelayanan adalah untuk kemuliaan nama Allah Bapa.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan  melimpahkan segala kebaikan. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Rabu, 21 Maret 2018

SUKAHATI ORANG YANG MENCARI TUHAN

SUKAHATI ORANG YANG MENCARI TUHAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 22/03/2018

Mazmur 105:3 (TB)  Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari TUHAN!

Psalms 105:3 (RSV)  Glory in his holy name; let the hearts of those who seek the LORD rejoice!

Ada dua tema renungan di pagi ini: pertama bermegah di dalam Tuhan dan kedua sukacita orang yang mencari Tuhan. Sekalipun keduanya dapat digabungkan karena orang yang bermegah di dalam Tuhan tentu hanya ada pada orang yang benar-benar mencari Tuhan.

Dalam teologi Alkitab sesungguhnya bukan manusia yang mencari Tuhan tetapi Tuhanlah yang mencari manusia. Itulah yang kita kenal dengan anugerah. Allah berinisiatif menyelamatkan manusia berdosa. Keselamatan itu dipenuhi di dalam diri Yesus Kristus. Manusia yang memiliki anugerah harus memelihara imannya dengan mencari Tuhan: melalui sikap, perkataan dan perbuatannya di dunia ini. Allah sendiri telah berkenan ditemui orang-orang yang diberkatiNya. Tuhan sendiri menunggu dan menantikan buah kebaikan dari orang yang dipanggil dan ditetapkanNya. Dalam perspektif demikian sesungguhnya kita memahami bahwa mencari Tuhan adalah bentuk kualitas spiritualitas orang yang percaya kepada Tuhan. Berusaha menempatkan hidupnya berbuahkan kebaikan menurut kehendak Allah.

Berkaitan dengan mencari Tuhan, pertama sukacita orang percaya adalah bahwa Tuhan itu berkenan untuk ditemui. Sebagaimana dikemukakan oleh Yesaya: "Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!" (Yes 55:6). Tuhan itu membuka diri setiap saat untuk kita temui. Tuhan tidak pernah menutup diri tetapi justru menunggu kita dibalik pintu.

Kedua adalah mencari Tuhan berarti memperoleh hidup. Nabi Amos berkata: "Carilah Tuhan maka kamu akan hidup" (Am 5:4). Mencari Tuhan adalah aktifitas orang beriman untuk memilih kehidupan, maka sungguh tak masuk atas nama Tuhan melakukan kelerasan dan penindasan. Mencari Tuhan bukanlah sebatas doa dan permohonan namun lewat gaya hidup yang membawa manfaat baik bagi kehidupan, harapan hidup lebih baik dan yang berkenan kepada Allah. Mencari Tuhan bukanlah dalam askese, meditasi atau ibadah ansih, tetapi praksis kehidupan orang percaya yang membawa kehidupan ini lebih baik di dalam kasih.

Berkaitan dengan mencari Tuhan saya pernah baca cerita ini dari tulisan Anthony de Mello pastor penulis kisah inspiratif: suatu ketika Tuhan memanggil seluruh malaikat untuk mendiskusikan suatu hal bahwa Tuhan sudah bosan mendengar seluruh doa-doa dan permohonan dari umat manusia. Tuhan bosan dan muak dengan semua permintaan manusia. Tuhan hendak hening dan mau bersembunyi. Pertanyaan dimanakan Tuhan bisa bersembunyi agar tidak bisa diusik manusia dengan segala permohonan ini itu. Ada malaikat mengusulkan agar berdiam di dasar  laut, namun ide ini dirasa kurang tepat karena namanya manusia apapun akan diselaminya demi mencapai tujuan. Ada yang mengusulkan agar bersembunyi di gunung yang paling tinggi, jawaban ini juga dirasa kurang tepat yang namanya manusia jika sudah menyangkut kebutuhannya, tempat setinggi apapun akan didaki. Para malaikat bingung namun ada malaikat yang mengusulkan bersembunyi saja di hati nurani manusia karena sangat jarang menggunakan hati nurani. Sejak itulah Allah mau turun ke hati nurani manusia.

Sahabatku yang baik hati. Renungan ini sangat menarik jika kita hubungkan cerita di atas dengan renungan ini: bagaimana kita mencari Tuhan? Tuhan itu mau dijumpai dan dia berkenan dijumpai di dalam hati nurani hati. Maka carilah Tuhan dengan bersikap, berbicara, berpikir dan berbuat berdasarkan pertimbangan hati nurani karena di sana Tuhan memberikan jawaban dan  mau membimbing kita perihal apa yang baik dan apa yang Tuhan kehendaki.

Sahabatku! Tuhan memberkati kita semua dengan melimpahkan segala kebaikan. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Selasa, 20 Maret 2018

CURAHKAN ISI HATIMU!

CURAHANKAN ISI HATIMU!

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 21/03/2018

Mazmur 62:8 (TB)  (62-9) Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita. Sela

Psalms 62:9 (RSV)  Trust in him at all times, O people; pour out your heart before him; God is a refuge for us. [Selah]

"Curhat" suatu istilah yang tidak asing lagi bagi kita jaman now bukan? Semua orang butuh tempat curhat untuk mengungkapkan yang tersumbat di hati; ada menyangkut pekerjaan, keluarga, studi, pribadi dll.  Medium curhat juga banyak bisa sahabat, pendeta, kaum professional, media sosial dll.  Namun harus kita ingat jangan sampai kebablasan tempat curhat yang seharusnya pada ruang privat (bersifat pribadi) jangan dibuka diumum. Apa kata dunia? Pilihlah orang yang tepat atau media yang tepat untuk mencurahkan isi di hati agar memperoleh jalan keluar yang tebaik yang menyembuhkan.

Berkaitan dengan renungan pagi ini ada pelajaran berharga dari pengalaman seperti pemazmur: Tuhan tempat curahan hati orang percaya.  Pertama dia percaya kepada Tuhan dalam setiap waktu. Pergumulannya dipercayakan kepada Tuhan, dia tidak kuatir dalam segala keadaan karena dia percaya kepada Tuhan. Ada orang saat-saat gembira dia optimis dengan diri sendiri, baru setelah gagal bagi pasrah dan memandang Tuhan. Tidak demikian pemazmur, dalam setiap waktu: keadaan baik atau buruk, beruntung dan mengalami kerugian, kegelisahan dan kegembiraan, pemazmur percaya kepada Tuhan. Tuhanlah pengatur waktu yang baik dan perancang terindah dalam hidup ini.

Atas pengalaman inilah pemazmur juga menganjurkan: Curahkanlah isi hatimu dihadapanNya? Apakah anda mengalami keadaan pahit yang sulit anda terima? Jangan simpan di hati apalagi menyimpannya sebagai dendam itu bisa menjadi akar pahit(baca Ibrani 12:15).Tetapi curahkanlah di hadapan Allah dalam doa pribadi. Sekalipun harus menjerit menangis dan berurai air mata untuk menuturkannya. Itu akan memberikan kelegaan dan percayakan kepada Tuhan biar Tuhan yang memberikan jalan keluar atas pergumulan hidup yang dialami. Daud sendiri pernah mengalaminya ketika disakiti misalnya: Saul menginginkan darah Daud. Daud sendiri meyerahkan segala kesesakan yang dialaminya. Pengalaman lainnya ketika Natan mengingatkan kesalahannya mengambil Batsyeba dan dampak dari perbuatannya itu bayi yang dikandung itu akan mati. Daud menumpahkan curahan hatinya kepada Tuhan.  2 Samuel 12:16 (TB)  "Lalu Daud memohon kepada Allah oleh karena anak itu, ia berpuasa dengan tekun dan apabila ia masuk ke dalam, semalam-malaman itu ia berbaring di tanah."
Sekalipun Daud terpukul betul antara beban, rasa bersalah dan kepedihan lainnya namun akhirnya di bangkit setelah mencurahkan isi hatinya dan permohonan pengampunan dari Tuhan.

Sebelum mencurahkan isi hati pada orang-orang yang kita anggap tepat firman di pagi ini mengingatkan kita Tuhan adalah tempat curahan hati yang tepat dan perlindungan yang paling aman.  Dalam percakapan pastorak counseling mencurahkan isi hati adalah angkah penting dari trouble solving. Jika seseorang sulit mencurahkan isi hati yang sesungguhnya akan sulit pula memberikan jalan keluar atas masalah yang dihadapi. Kesediaan mengeluarkan curahan isi hati adalah terapi yang sangat baik. Jika harus membutuhkan pertolongan dari sahabat atau kaum profesional lainnya yang kita dapat menolong kita memberikan saran darimpergumulan hidup kita, pilihlah orang yang tepat yang benar-benar menyembuhkan.

Sahabat yang baik hati! Apa yang disampaikan pemazmur untuk kita pagi ini sangat penting. Tuhan itu baik dan mau mendengar curahan hati kita dan memberikan jawaban yang tepat pada waktunya bagi kita. Dialah tempat perlindungan kita paling aman dan sumber pertolongan dalam hidup kita.

Sahabatku. Kiranya Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Senin, 19 Maret 2018

MEMANDANG TUHAN

MEMANDANG TUHAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 20/03/2018

Yesaya 17:7 (TB)  Pada waktu itu manusia akan memandang kepada Dia yang menjadikannya, dan matanya akan melihat kepada Yang Mahakudus, Allah Israel;

Isaiah 17:7 (RSV)  In that day men will regard their Maker, and their eyes will look to the Holy One of Israel;

Janganlah berhenti mengingatkan dan menasehati orang dalam jalannya yang salah sekalipun nasehat kita mungkin diabaikan, namun kebenaran dari nasehat kelak akan diterimanha. Itu pesan penting dari pengalaman nabi Yesaya dalam renungan pagi ini. Yesaya menasihati umat Allah yang menentang koalisi antar bangsa yang digagas oleh raja-raja Israel. Raja-raja Israel meminta kekuatan negara asing untuk melindungi diri kekuatan Raja Assur yang dipimpin oleh Raja Tiglat - Pileser III. Pertanyaan Yesaya adalah mengapa meminta kekuatan dari asing? Memgapa tidak mengandalkan Tuhan? Koalisi berdampak pada percampuran agama, keyakinan baal atau dewa asing  memasuki kehidupan umat Allah. Ini langkah buruk dan semakin mempercepat kehancuran umat Allah. Mengapa tidak meminta kekuatan Tuhan dan berlindung dalam sinar wajahNya yang Maha Kudus?

Isi Yesaya 17:1-11 berisi tentang kehancuran kota Damsyik (TB)  "Ucapan ilahi terhadap Damsyik. Sesungguhnya, Damsyik tidak akan tetap sebagai kota, nanti menjadi suatu timbunan reruntuhan". Kota Damsyik adalah ibu kota negara Kerajaan Aram, jaman nabi Yesaya dipimpin oleh Raja Ben Hadad sebagai negara koalisi Israel Utara untuk menghempang kekuatan Assyur. Yehuda juga ikut terlibat, ketika raja Asa raja Yehuda, dia meminta bantuan raja Aram,  2 Tawarikh 16:2 (TB)  Lalu Asa mengeluarkan emas dan perak dari perbendaharaan rumah TUHAN dan dari perbendaharaan rumah raja dan mengirimnya kepada Benhadad, raja Aram yang diam di Damsyik. Koalisi Israel dengan Aram ini juga telah memicu ketegangan dan kemarahan Assyur dipimpin oleh Raja Tiglat Pilsener III menyerang Damsyik dan menahlukkan Israel Utara tahun 721 SM.

Jika Damsyik itu akan hancur mengapa meminta kekuatan dari raja Aram itu. Apalagi koalisi harus dibanyar dengan mahal dari perbendaharaan rumah Tuhan. Peringatan nabi Yesaya diabaikan oleh raja-raja Israel, kebenaran nubuatan nabi Yesaya terbukti Israel Utara dan hancur berkeping-keping. Samaria kota Israel Utara itu tak pernah bangkit lagi. Israel utara kehilangan identitas sebagai umat Allah.

Menyesal tua tiada guna, demikianlah gambaran apa yang disampaikan oleh Yesaya atas kebijakan-kebijakan para raja-raja Israel yang meminta kekuatan dari asing. Kebenaran firman Tuhan itu nyata. Penyesalan selalu datang terlambat, nasi sudah menjadi bubur sejarah tak akan terulang lagi.  Kejatuhan Aram dan Israel utara di tangan Assyur membuat raja-raja terbungkam. Damsyik tidak akan menjadi kota lagi dan Israel sendiri menjadi korban rampasan bangsa asin, puing korban perang (Yes 17:9). "Pada waktu itu manusia akan memandang Dia yang menjadikannya". Istilah yang menjadikannya mengingatkan akan Allah sebagai pencipta dan sebagai pembentuk umatNya Israel menjadi suatu bangsa. Semestinya mereka harus bersandar dan berpengharapan hanya kepada Tuhan serta mengandalkan Tuhan dalam segala pergumulan kehidupan umatNya. Namun kekuatiran mereka lebih besar dari pengharapannya sehingga terjatuh pada kebijakan yang keliru.

Sahabat yang baik hati! Pesan renungan pagi ini mengingatkan kita ingatlah Tuhan pencipta dan pemelihara hidup kita. Jangan abaikan peringatan. Pandanglah wajahNya yang Maha Kudus dari sana sumber kekuatan dan berkat.
Inilah ruang dan kesempatan bagi kita, Tuhan itu penolong dan kekuatan kita. Jika beban menekan, pergumulan mendesak ingatlah Tuhan sumber kekuatan kita. Sebagaimana kesakaian pemazmur bahwa pertolongan kita hanyalah di dalam nama Tuhan (Maz 121:2)

Sahabatku! Kiranya Tuhan memberkati dengan melimpahkan segala kebaikan bagi saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Minggu, 18 Maret 2018

PENGETAHUAN ORANG BENAR MEMBEBASKAN

PENGETAHUAN ORANG BENAR MEMBEBASKAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 19/03/2018

Amsal 11:9 (TB)  Dengan mulutnya orang fasik membinasakan sesama manusia, tetapi orang benar diselamatkan oleh pengetahuan.

Proverbs 11:9 (RSV)  With his mouth the godless man would destroy his neighbor, but by knowledge the righteous are delivered.

Saya pernah baca kejadian ini namun saya sudah lupa sumbernya persis. Menarik juga menjadi bahan refleksi bagi kita agar jangan beemain-main dengan apa yang kifa ucapkan. Suatu ketika beberapa orang anak berandalan dalam suatu suatu gedung sekolah betingkat berteriak dengan keras:  kebakaran, kebakaran, kebakaran! Suara itu spontan direspon oleh orang dengan berusaha lari menyelamatkan diri masing-masing, bedsesakan dan saling mendorong bahkan ada yang terpijak jatuh. Ratusan orang berhamburan dari dalam bangunan berdesakan mencari pintu keluar lari hendak menyelamatkan diri, karena paniknya ada orang yang melompat dari gedung. Kejadian itu membuat luka-luka dan ada yang patah kaki. Padahal anak-anak itu hanya iseng mengerjai orang. Tapi lihatlah dampak dari perkataan dari mulutnya telah melukai dan menciderai beberapa orang. Ini satu contoh tindakan kebodohan yang mendatangkan malapetaka.

Benar apa yang dikatakan oleh Amsal dalam renungan di pagi ini. Mulut orang fasik membinasakan sesama manusia. Mungkin masih banyak lagi contoh yang terjadi disekeliling kita kejadian-kejadian yang mencelakai dan membuat orang lain menderita karena ulah mulut orang fasik. Orang fasik selalu merencanakan kejahatan dan melukai sasamanya. Susah melihat orang senang dan senang melihat orang lain susah. Hidupnya hanya memproduksikan hal buruk yang mendatangkan petaka bagi sesamanya. Namun Amsal mengingatkan bahwa orang fasik tidak akan bahagia, jalan-jalannnya semuanya menuju kebinasaan. Jalan orang ibarat menggali kuburannya sendiri.
Mazmur 1:6 (TB)  sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan. 

Tuhan tidak tinggal diam atas rancangan orang fasik, rancangannya akan menuju kebinasaan
Mazmur 112:10 (TB)  "Orang fasik melihatnya, lalu sakit hati, ia menggertakkan giginya, lalu hancur; keinginan orang fasik akan menuju kebinasaan." dan Amsal 3:25 (TB)  "Janganlah takut kepada kekejutan yang tiba-tiba, atau kepada kebinasaan orang fasik, bila itu datang. "
Jika orang fasik mendatangkan kebinasaan, maka tidaklah demikian dengan orang benar. Orang benar akan diberkati dan dipakai Tuhan berguna bagi orang lain. Pemikirannya dan perbuatannya memproduksikan kebaikan dan mendatangkan keselamatan dan kesejahteraan bagi banyak orang.

Orang benar akan diselamatkan oleh pengetahuan. Disini Amsal mengajarkan akan manfaat pengetahuan. Pengetahuan berguna untuk mendidik orang dalam kebenaran, dewasa berpikir, luas wawasan dan segala manfaat baik dari pengetahuan.  Dengan pengetahuan orang benar akan melepaskan diri dari jerat dan rancangan orang fasik. Tak heran jika Amsal menganjurkan agar menjual segala milik yang kita punya dan membeli hikmat. Bibir orang yang berpengatahuan lebih berharga dari emas. Amsal 20:15 (TB)  Sekalipun ada emas dan permata banyak, tetapi yang paling berharga ialah bibir yang berpengetahuan.

Sahabat yang baik hati! Kita diperlengkapi oleh Tuhan dengan anggota tubuh yang semlurna dengan fungsi masing-masing. Sebagai orangbayanga takut akan Tuhan dan bdrusahan menjauhkan diri dari jalan orang fasik mari gunakan dan fungsikan seluruh anggota tubuh kita dan segala potensi diri kita untuk memproduksikan kebaikan yang mendatangkan damai sejahtera bagi semua orang. Amsal ini menyerukan bergunalah bagi orang lain dan berdampak positiplah bagi semua orang.

Sahabatku! Kiranya Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 17 Maret 2018

PERCAYA DAN BERPENGHARAPAN PADA TUHAN DALAM SEGALA KEADAAN


PERCAYA DAN BERPENGHARAPAN HANYA PADA TUHAN DALAM SEGALA KEADAAN (Psalm 43:1-5)

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati,  Ada ungkapan yang sering kita dengar: "the right person in right time" : orang yang tepat pada momen yang tepat. Ungkapan ini hendak menjelaskan situasi menggembirakan, situasi tertentu mendukung orang baik berbuahkan kebaikan. Pada pihak lain kehadiran orang baik sangat ditunggu untuk melakukan perubahan di sekitarnya. Namun bagaimana jadinya jika keadaan terbalik: "the right person in the wrong time or wrong place"?  Orang baik ada dalam situasi yang tidak tepat. Seorang yang baik berada di tengah-tengah situasi buruk, berhadapan dengan penipu, pendusta dan pelaku-pelaku kecurangan. Orang baik berhadapan manusia-manusia arogan dan kasar, bengis dan kejam. Apakah yang dapat dilakukan orang baik itu untuk mengubah keadaan sekitar? Tentu akan serba sulit; baik dari diri orang baik itu dan dari lingkungan sekitarnya yang akan terus mensiasati setiap gerak orang baik. Bahkan orang baik bisa menjadi korban para pelaku kejahatan.

Mazmur 43 adalah mazmur yang menggambarkan keadaan orang baik di tengah-tengah keadaan buruk. Dia tertekan, tertindas, hak-haknya dirampas oleh orang lain dan seolah keadilan jauh darinya. Rasanya kebenaran hanya milik orang yang bertangan besi.  Panas di hati berkecamuk di dalam dirinya, rohnya tidak tenang dan  jiwanya tertekan atas beban hidup yang dialami. Pemazmur gelisah dan tak nyaman. Mazmur 43 sekalipun tidak disebutkan sumbernya namun  besar kemungkinan dari Daud: sebagaimana kita tahu pengalaman terburuk yang dialami Daud ketika di dikejar-kejar Saul. Pengejaran itu bukan karena kesalahan Daud, tetapi karena keinginan Saul melenyapkan Daud. Saul tak berterima jika Daud lebih unggul darinya di kalangan rakyat Israel. Daud harus bergerillya menyelamatkan diri dari pengejaran Saul, disinilah Daud merasa terasing dan terbuang. 

Bagaimana pemazmur mengelola ketikadilan yang terjadi dan mengelola kegelisahan dalam hidupnya? Marilah kita ambil pelajaran dari kotbah minggu ini:

1. Beriman dan berharap kepada Tuhan: Tuhan adalah hakim yang adil baginya. Keadaan buruk yang dialaminya akan diperbaiki menurut keadilan Tuhan. Pemazmur percaya bahwa Tuhan tak membiarkan kebenaran tenggelam oleh kedurjanaan, kebaikan kalah atas kejahatan. Tuhan itu adalah adil dan akan memperjuangkan hak-hak orang benar. Andalannya bukan kebenarannya tetapi iman: percaya kepada Allah sang hakim yang adil.

2. Suruhlah terangMu dan KesetiaanMu supaya aku dituntun (ay 3).
Apa sikap orang jika diperlakukan tidak adil?  Cobtohbsederhana saja jima ada antrian panjang namun tiba-tiba ada orang yang mendahului semua antrian dan diperlakukan khusus serasa tak peduli? Umumnya orang akan marah besar. Inilah kelebihan pemazmur menyikapi situasi ketidak adilan. Dia tidak langsung panik dan meluapkan amarahnya. Tetapi tetap menenangkan hatinya dengan berkata: tunjukkanlah terangMu dan kesetianMu. Pemazmur meminta penjelasan atas segala keadaan. Inilah hati yang bijak sana, tidak lekas, marah, memvonnis dan menyalahkan situasi dan kondisi tetapi berusaha menyakinkan diri agar Tuhan memberi penjelasan sebingga semua terang benderang.  Pemazmur tidak bersandar pada pengertiannya sendiri (Amsal 3:5).

3. Menenangkan Jiwa dan berdoa di rumah Tuhan.
Pelajaran ketiga dari kotbah minggu ini adalah, seluruh gejolak bathin disuarakan di rumah Tuhan. Ini berarti dipergumulkan di dalam doa. Pengelolaan konflik bathin yang dirasakan bukan diselesaikan dengan mengkomunikasikan masalah itu kepada sesama. Tetapi curahan hatinya disampaikan dalam doa di Rumah Tuhan.

Sahabat yang baik hati! Kotbah minggu ini memberikan contoh yang baik bagi kita. Kelolahlah permasalahan hidup kita dengan mempergumulkannya kepada Tuhan. Percaya dan berpengharapan kepadaNya. Tuhan akan menolong dan memberikan keadilan kepada kita.

Sahabatku, kiranya Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan. Amin!
Salam
#Nekson M Simanjuntak

Jumat, 16 Maret 2018

DALAM AMARAH ADA PENGAMPUNAN

DALAM AMARAH ADA RUANG PENGAMPUNAN (Peristiwa Ular Tedung Api)

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu 17/03/2018

Bilangan 21:8 (TB)  Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup."

Numbers 21:8 (RSV)  And the LORD said to Moses, "Make a fiery serpent, and set it on a pole; and every one who is bitten, when he sees it, shall live."

Empat puluh tahun perjalanan di padang gurun merupakan proses pembentukan umat Isrsel menjadi suatu bangsa. Dimerdekakan dari perbudakan Mesir, dididik agar setia kepada Tuhan dan memiliki mentalitas baru yaitu umat pilihan Allah. Pendidikan mental umat pilihan ini penting karena 430 tahun mereka menjadi budak di Mesir: menjadi pekerja paksa dan diperbudak. Selama 40 tahun dalam perjalanan di padang gurun Tuhan hendak membimbing, menuntun dan membentuk mereka agar benar-benar menjadi satu bangsa yang besar dan merdeka. Mereka mengalami berbagai problema kehidupan: kelaparan, haus, ganasnya alam dan suku bangsa sekitarnya. Dalam semua itu mereka merasakan kasih sayang Tuhan, berkat dan perlindunganNya. Bukan hanya itu, mereka juga merasakan amarah Tuhan. Amarah yang mendidik agar mereka tahu bahwa Tuhan itu murka jika mereka tak setia.

Salah satu kisah puncak kemarahan Tuhan kepada umat Israel dalan perjalanan di gurun adalah peristiwa ular tedung api. Kemarahan ini memang sangat berdasar, coba kita bayangkan sudah sejauh ini perjalanan mulai dari pembebasan dari Mesir, laut merah terbelah dua sehingga mereka bisa menyeberang dan Tuhan sendiri menenggelamkan pasukan Firaun di laut Merah. Tuhan memelihara hidup mereka sehari-hari dengan tersedianya manna dan Tuhan memelihara perjalanan melalui tiang awan dan tiang api, diberi makan ketika lapar, tersedia air ketika haus. Namun lihatlah masih ada yang menyesali perjalanan ini dan dengan keras melawan Allah dan menuduh Musa yang menghendaki kematian mereka di padang gurun. Bilangan 21:5 (TB)  Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak." 

Atas kejadian ini, Tuhan murka dan mendatangkan ular tedung untuk memangut mereka. Jenis ular berbisa yang satu ini sangat mematikan. Kemarahan Tuhan tak terhindari untuk memberikan pelajaran atas kedegilan hati mereka. Namun dalam kemarahan Tuhan ada juga ruang pengampunan. Setelah peristiwa ular tedung,  banyak yang mati. Tuhan pun memerintahkan Musa untuk membuat patung ular tembaga: barang siapa yang kena gigit ular dan memandang patung itu mereka tidak akan mati, tetapi akan memperoleh kesembuhan. Itulah kasih Tuhan, sekalipun murka namun tetap memberikan ruang pengampunan.

Patung tembaga yang dibuat Musa sering juga dikaitkan pengampunan bagi Yesus yang tersalib. Dalam salib Kristus kita memperoleh pengampunan. Dalam salib manusia diperdamaikan dengan Allah. Tuhan memaafkan dan mengampuni kesalahan kita

Sahabat yang baik hati! Tuhan itu panjang sabar dan penuh belas kasihan,  tidak membalaskan apa yang kita perbuat. Tuhan menunggu kita bertobat dari jalan yang salah dan memberi waktu bagi kita melakukan pertobatan. Namun jika terus melakukan kesalahan dan tidak menggunakan waktu yang Tuhan berikan untuk bertobat, maka akan tiba waktunya akan mendatang murka. Pelajaran kedua Kasih Tuhan lebih besar dari amarahNya. Tuhan murka namun Tuhan pula menyediakan pengampunan bagi orang yang menyadari kesalahannya. Di hadapan Tuhan  pengampunan terus terbuka. Jangan keraskan hati, pandanglah salib yang memberikan keampunan dosa kita.

Sahabatku! Tuhan memberkati dengan memberikan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Kamis, 15 Maret 2018

TUHAN TELAH MENUNJUKKAN TANGANNYA

TUHAN TELAH MENUNJUKKAN TANGANNYA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 16/03/2018.

Yesaya 52:10 (TB)  TUHAN telah menunjukkan tangan-Nya yang kudus di depan mata semua bangsa; maka segala ujung bumi melihat keselamatan yang dari Allah kita.

Isaiah 52:10 (RSV)  The LORD has bared his holy arm before the eyes of all the nations; and all the ends of the earth shall see the salvation of our God.

Kapan anda terakhir tunjuk tangan? Masih ingat waktu sekolah ketika guru mengabsen dan memanggil nama kita spontan tunjuk tangan dan berkata hadir pak/ibu. Atau mungkin dalam suatu forum ada sesuatu yang mau anda katakan, maka anda tunjuk tangan atau mengangkat tangan. Kemudian moderator pun dipersilahkan berbicara. Dari dua contoh diatas menunjukkan tunjuk tangan atau mengangkat tangan adalah suatu tindakan untuk menunjukkan keberadaan atau eksistensi bahwa anda ada.

Hal ini pula yang diangkat oleh Yesaya di tengah-tengah umat Allah di pembuangan. Satu pertanyaan mereka adalah masih adakah keberadaan Allah di tengah umatNya yang terbuang?  Apalagi jaman itu ada pemahaman bahwa eksistensi keberadaan Allah sangat ditentukan oleh eksistensi suatu bangsa. Jika suatu bangsa berperang dan menang itu bukan semata kehebatan bangsa itu tetapi kehebatan Allah yang mereka puja. Yesaya menyuarakan bahwa Tuhan telah mengangkat tanganNya. Menunjukkan keberadaanNya dengan membebaskan umat Allah dari pembuangan. Perbuatan Allah itu bukan hanya dilihat oleh umat Allah sendiri, tetapi disaksikan oleh bangsa-bangsa di dunia. Allah telah menunjukkan tanganNya suatu pernyataan penting bahwa Tuhan telah melakukan peristiwa besar sama seperti Umat Isrsel keluar dark Mesir. Dengan tangan yang kuat, Tuhan membebaskan mereka dari Firaun.

Pada awal pasal 52 ini ada semacam pemberitahuan agar umat Allah bergegas untuk berangkat ke Yerusalem dan segera meninggalkan Babel. Yesaya 52:2 (TB)  Kebaskanlah debu dari padamu, bangunlah, hai Yerusalem yang tertawan! Tanggalkanlah ikatan-ikatan dari lehermu, hai puteri Sion yang tertawan!
Tuhan telah menunjukkan kuasaNya melalui suatu perbuatan yang dahsyat. Sungguh diluar perkiraan mereka. Bangkitnya Persia menahlukkan Babel menjadi peristiwa penting. Raja Koresy memerintahkan bahwa Yehuda yang ditawan Babel kembali ke Yerusalem membangun kota itu kembali. Jadi peristiwa dunia dipakai Tuhan menjadi suatu peristiwa yang membebaskan umatNya. Umat Allah keluar dari pembuangan Babel bukan karena pemberontakan mereka menang melawan Babel, atau koalisi mereka dengan bangsa aaing yang menahlukkan Babel. Semata-mata perbuatan Allah.

Tuhan telah menunjukkan tanganNya. Ini penting, bahwa Tuhan telah menunjukkan kuasanya dan keberadaanNya. Yang selama jni umat Allah terdiam dan terpaku membisu atas 'ketidak hadiran Tuhan'. Dengan renungan ini benar-benar menunjukkan kuasaNya yang membebaskan umat Allah melalui peristiwa dunia yang menggemparkan.

Sahabat yang baik hati! Dalam banyak hal, cara kerja Tuhan dalam hidup ini tak dapat kita selami. Keberadaan Tuhan tidak ditentukan baik buruknya keadaan yang kita alami. Banyak dikalangan Kristen berpikiran demikian, seolah Tuhan tidak bekerja di dalam kesusahannga.  Tuhan itu ada bersama kita; dalam keadaan baik dan buruk Tuhan itu ada dan menunjukkan karya dan perbuatannya. Kita sering berpikir Tuhan bekerja seturut dengan kehendak kita, ketika kehendak dan keinginan kita tak terjadi kita beranggapan Tuhan diam. Renungan pagi ini mengingatkan kita:  Tuhan bekerja menurut kehendakNya dan menunjukkan kuasaNya seturut kehendakNya.

Sahabatku, biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus menyertai saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Rabu, 14 Maret 2018

PULIHKANLAH KAMI

PULIHKANLAH KEADAAN KAMI

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 15/03/2018

Mazmur 80:3 (TB)  Ya Allah, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.

Psalm 80:4 (RSV)  Restore us, O God; let thy face shine, that we may be saved!

Mazmur 80 merupakan suatu nyanyian yang indah dari Asaf: suatu kumpulan penyanyi dan pemain musik yang mengiringi ibadah-ibadah dalam Israel. Mereka ditetapkan oleh Daud sebagaimana dituliskan dalam 1 Tawarikh 16:4-5. Kumpulan Mazmur Bani Asaf ini dapat kita temukan pada Mazmur 50, 73-83. Uraiannya pun beragam menggambarkan pujian dan syukur doa dan permohonan serta kesaksian pengalaman orang beriman. Khsusus pasal 80 ini digubah sedemikian rupa sebagai doa permohonan  agar Tuhan berkenan memulihkan keadaan umatNya. Penyertaan Tuhan sangat dibutuhkan karena umatNya mengalami suatu keadaan yang sangat asing.  Para penafsir menyebutkan bahwa Mazmur 80 ini digubah pada masa pembuangan dan dinyanyikan untuk memotivasi umat Allah dalam pembuangan agar berpengharapan. Tuhan akan memulihkan keadaan umatNya.

Pulihkanlah keadaan kami: ibarat seorang yang sehat dan bugar namun tiba-tiba tak berdaya, susah berdiri dan tak mampu berjalan lemah dan keadaan sungguh terpukul. Dapat juga anda bayangkan perasaan seorang usahawan; memiliki suatu perusahaan namun oleh keadaan tertentu perusahaan bangkrut dan pailit. Selain rugi seluruh miliknya juga disita dan dijual untuk menutupi kebangkrutan usahanya. Sedih dan terpukul berat. Kalau jaman now menyebutnya STD alias stress tingkat dewa.  Lebih dari itulah keadaan umat Allah dalam pembuangan Babel. Dulu mereka bangga sebagai umat pilihan Allah dan bangsa yang besar dan diberkati. Dikalangan bangsa-bangsa mereka dihormati dan disegani. Namun seluruh kejayaan telah hancur berkeping-keping karena ditahlukkan oleh Babelonia. Bait Allah yang mereka banggakan telah rata dengan tanah. Identitas mereka sebagai bangsa merdeka berubah menjadi hamba dan pekerja rodi dalam pembuangan Babel.

Pulihkanlah kami...!
Merupakan doa dan permohonan kepada Sang  Gembala Agung umat Israel yaitu Allah sendiri agar untuk mengutus hambaNya memulihkan keadaan umatNya. Dalam ayat 3 disebutkan anak-anak Yusuf, yaitu Efraim dan Manasye dan Benyamin sebagai saudara Yusuf dari Ibunya Rahel dan saudara paling dikasihi Yusuf.  Cerita  Yusuf ini diangkat kembali mengingat krisis pangan yang meliputi dunia, namun Yusuf arena kearifan dan kebijaksanaannya telah diangkat menjadi Perdana Menteri di Mesir mengatasi krisis pangan. Demikian harapan Mazmur ini ini akan ada Yusuf baru memulihkan keadaan umatNya.

Ya Allah pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.
Syair ini semacam reffrain lagu yang diulangi lagi dalam aya 8 dan 20. Lagu pengharapan akan pertolongan Tuhan memulihkan akan memulihkan keadaan mereka. Gambaran kemakmuran dengan ungkapan kebun anggur (Maz 80:9) dan kejayaan dengan ungkapan pohon aras (ay 10) yang dulu mereka nikmati telah tiada diganti dengan pembuangan dan kepedihan tiada tara.

Buatlah wajah-Mu bersinar!
Suatu permohonan akan berkat Tuhan dan penyertaan Tuhan.  Bandingkanlah Berkat imam: Tuhan memberkati engkau dan melindungi englau. Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih karunia. Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
Jika Tuhan menyinarkan umatNya dengab wajahNya maka umatNya pun akan hidup sentosa.

Sahabat yang baik hati! Renungan di pagi hari ini mengingatkan kita agar senantiasa berpengharapan kepada Tuhan. Jika beban mendesak, keadaan terpuruk dan stres tingkat tinggi atas kejadian-kejadian yang menimpa hidup kita. Janganlah berputus asa, namun ikutlah bersama mazmur ini bernyanyi dan berdoa kepada Tuhan: pulihkanlah kami dan biarlah wajahMu menyinari kami.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan segala kebaikan. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak



ORANG YANG MENCARI TUHA. AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU

 Kotbah Minggu Kantate, 28 April 2024 Ev. Mazmur 22:26-32 ORANG YANG MENCARI TUHAN AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU Selamat Hari Minggu! Sahabat yang...