Senin, 19 Maret 2018

MEMANDANG TUHAN

MEMANDANG TUHAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 20/03/2018

Yesaya 17:7 (TB)  Pada waktu itu manusia akan memandang kepada Dia yang menjadikannya, dan matanya akan melihat kepada Yang Mahakudus, Allah Israel;

Isaiah 17:7 (RSV)  In that day men will regard their Maker, and their eyes will look to the Holy One of Israel;

Janganlah berhenti mengingatkan dan menasehati orang dalam jalannya yang salah sekalipun nasehat kita mungkin diabaikan, namun kebenaran dari nasehat kelak akan diterimanha. Itu pesan penting dari pengalaman nabi Yesaya dalam renungan pagi ini. Yesaya menasihati umat Allah yang menentang koalisi antar bangsa yang digagas oleh raja-raja Israel. Raja-raja Israel meminta kekuatan negara asing untuk melindungi diri kekuatan Raja Assur yang dipimpin oleh Raja Tiglat - Pileser III. Pertanyaan Yesaya adalah mengapa meminta kekuatan dari asing? Memgapa tidak mengandalkan Tuhan? Koalisi berdampak pada percampuran agama, keyakinan baal atau dewa asing  memasuki kehidupan umat Allah. Ini langkah buruk dan semakin mempercepat kehancuran umat Allah. Mengapa tidak meminta kekuatan Tuhan dan berlindung dalam sinar wajahNya yang Maha Kudus?

Isi Yesaya 17:1-11 berisi tentang kehancuran kota Damsyik (TB)  "Ucapan ilahi terhadap Damsyik. Sesungguhnya, Damsyik tidak akan tetap sebagai kota, nanti menjadi suatu timbunan reruntuhan". Kota Damsyik adalah ibu kota negara Kerajaan Aram, jaman nabi Yesaya dipimpin oleh Raja Ben Hadad sebagai negara koalisi Israel Utara untuk menghempang kekuatan Assyur. Yehuda juga ikut terlibat, ketika raja Asa raja Yehuda, dia meminta bantuan raja Aram,  2 Tawarikh 16:2 (TB)  Lalu Asa mengeluarkan emas dan perak dari perbendaharaan rumah TUHAN dan dari perbendaharaan rumah raja dan mengirimnya kepada Benhadad, raja Aram yang diam di Damsyik. Koalisi Israel dengan Aram ini juga telah memicu ketegangan dan kemarahan Assyur dipimpin oleh Raja Tiglat Pilsener III menyerang Damsyik dan menahlukkan Israel Utara tahun 721 SM.

Jika Damsyik itu akan hancur mengapa meminta kekuatan dari raja Aram itu. Apalagi koalisi harus dibanyar dengan mahal dari perbendaharaan rumah Tuhan. Peringatan nabi Yesaya diabaikan oleh raja-raja Israel, kebenaran nubuatan nabi Yesaya terbukti Israel Utara dan hancur berkeping-keping. Samaria kota Israel Utara itu tak pernah bangkit lagi. Israel utara kehilangan identitas sebagai umat Allah.

Menyesal tua tiada guna, demikianlah gambaran apa yang disampaikan oleh Yesaya atas kebijakan-kebijakan para raja-raja Israel yang meminta kekuatan dari asing. Kebenaran firman Tuhan itu nyata. Penyesalan selalu datang terlambat, nasi sudah menjadi bubur sejarah tak akan terulang lagi.  Kejatuhan Aram dan Israel utara di tangan Assyur membuat raja-raja terbungkam. Damsyik tidak akan menjadi kota lagi dan Israel sendiri menjadi korban rampasan bangsa asin, puing korban perang (Yes 17:9). "Pada waktu itu manusia akan memandang Dia yang menjadikannya". Istilah yang menjadikannya mengingatkan akan Allah sebagai pencipta dan sebagai pembentuk umatNya Israel menjadi suatu bangsa. Semestinya mereka harus bersandar dan berpengharapan hanya kepada Tuhan serta mengandalkan Tuhan dalam segala pergumulan kehidupan umatNya. Namun kekuatiran mereka lebih besar dari pengharapannya sehingga terjatuh pada kebijakan yang keliru.

Sahabat yang baik hati! Pesan renungan pagi ini mengingatkan kita ingatlah Tuhan pencipta dan pemelihara hidup kita. Jangan abaikan peringatan. Pandanglah wajahNya yang Maha Kudus dari sana sumber kekuatan dan berkat.
Inilah ruang dan kesempatan bagi kita, Tuhan itu penolong dan kekuatan kita. Jika beban menekan, pergumulan mendesak ingatlah Tuhan sumber kekuatan kita. Sebagaimana kesakaian pemazmur bahwa pertolongan kita hanyalah di dalam nama Tuhan (Maz 121:2)

Sahabatku! Kiranya Tuhan memberkati dengan melimpahkan segala kebaikan bagi saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...