SUNGGUH, ORANG INI ADALAH ANAK ALLAH
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 31/03/2018
Markus 15:39 (TB) Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!"
Mark 15:38 (RSV) And when the centurion, who stood facing him, saw that he thus breathed his last, he said, "Truly this man was the Son of God!"
Seorang prajurit atau tentara dalam jaman Perjanjian Baru sangat dinilai negatip. Apalagi kalangan Yahudi, tetara ini dianggap sebagai penindas rakyat. Penilaian itu wajar saja karena jaman itu Yahudi dijajah oleh kekaisaran Romawi. Dalam penilaian demikian ada beberapa catatan Alkitab yang menarik dari pribadi seorang prajurit atau tentara.
Pertama dari kalangan tentara ada yang mau bertobat dan dibaptis serta menanyakan apa yang seharus mereka perbuat menurut seruan Yohanes Pembaptis (Lukas 3:14). Seorang prajurit memiliki iman dan meminta dengan segala kerendahan hati kepada Yesus agar berkenan menyembuhkan anak-buahnya (Mat 8:5-13), kemudian kisah seorang Perwira Italia bernama Korenelius dia memiliki hati yang tulus dan takut akan Tuhan. Dia menerima Tuhan Yesus dan dibaptis oleh Simon Petrus (Kis 10:1dyb). Termasuk dalam renungan pagi ini seorang pranurit mengaku Yesus adalah Anak Allah. Tentara Romawi yang dianggap pendosa namun dari mereka ada aoengaluan akan kebenaran kemarian dan kebangkitan Kristus.
Pertama dari kalangan tentara ada yang mau bertobat dan dibaptis serta menanyakan apa yang seharus mereka perbuat menurut seruan Yohanes Pembaptis (Lukas 3:14). Seorang prajurit memiliki iman dan meminta dengan segala kerendahan hati kepada Yesus agar berkenan menyembuhkan anak-buahnya (Mat 8:5-13), kemudian kisah seorang Perwira Italia bernama Korenelius dia memiliki hati yang tulus dan takut akan Tuhan. Dia menerima Tuhan Yesus dan dibaptis oleh Simon Petrus (Kis 10:1dyb). Termasuk dalam renungan pagi ini seorang pranurit mengaku Yesus adalah Anak Allah. Tentara Romawi yang dianggap pendosa namun dari mereka ada aoengaluan akan kebenaran kemarian dan kebangkitan Kristus.
Dalam renungan di pagi ini ada pengakuan seorang prajurit yang telah mengikut peradilan Yesus, jalan salib atau via dolorosa dan peristiwa golgata, dia mengaku Yesus benar-benar Anak Allah. Atas apa tangbdialami Ydsus dengan kematianNya dimkayu salib, seruannya gang mengagumkan: mengampuni dan mengasihi, menyerahkan nyawaNya kepada Allah. Selain itu langit mencekam dan gelap meliouti daerah itu. Alam pun turut berduka atas kematian Yesus. Dari semua yang disaksikanya spontan berkata: Sungguh orang ini adalah Anak Allah. Ini hal penting, siapapun yang memandang Yesus yang disalibkan itu akan menundukkan kepala dan malu atas diri sendiri karena sesungguhnya dosa kitalah yang ditanggungNya.
Pengakuan seorang prajurit dalam renungan ini sangat penting dalam catatan Alkitab. Ada suatu saksi sejarah bahwa dibalik sadisnya dan kerasnya seorang tentara Romawi ada kebaikan setelah berjumpa dengan Yesus tang disalibkan. Tentara terlibat banyak tentang peristiwa yang dialami Yesus, sejak divonnis mati oleh Latus, penyiksaan hingga jalan salib. Lihatlah nurani seorang tentara Romawi mengakui dan menyaksikan bahwa dari semua yang dialami dan yang terjadi pada Yesus, dia mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah. Ini penting, dibalik stigma dan penilaian negatip terhadap seorang prajurit atau tengara Romawi. Tentara Romawi tampil mengaku suatu kebenaran tentang yang dilihat dan disaksikannya pada peristiwa salib.dia memuji dan memuliakan Allah dalam hidupnya.
Prajurit yang melihat Yesus pada salib membuat dia bertobat dan menjadi saksi kebenaran. Disinilah pentingnya salib, yang mengubah hati siapa saja; hati yang keras dan bengis, pendosa dan pelaku kejahatan pun ketika memandang Yesus yang disalibkan itu: akan tertunduk malu menyesali hidupnya karena pengorbanan yang luar biasa pada diri Yesus yang disalibkan.
Sahabat yang baik hati! Memandang salib sesungguhnya melihat Anak Allah yang telah menebus dosa kita. Hal ini sangat penting, agar kita menemukan kebenaran pandanglah salib. Hidupyang berpusat pada salib adalah hidip yang merefleksikan pengorbanan Yesus dalam hidup ini. Ajakan ini penting: Lihatlah sang Anak Manusia. Ketika kita berpaling dari salib kita seperti domba tersesat tak tahu jalan hidup yang benar. Kiranya firman ini menjadi inspirasi bagi kita, dalam segala keadaan pandanglah salib Kristus.
Sahabatku! Kiranya Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkannsegala kebaikan kepada saudara dan selamat menyongsong Paskah!
Salam
#Nekson M Simanjuntak
#Nekson M Simanjuntak
Amin Tuhan Isa memberkati
BalasHapus